tugas metlit

10
KECANTIKAN SEBAGAI PENCAPAIAN AKTUALISASI DIRI YANG BERUJUNG EKSHIBISIONISME DAN TRAGEDI DALAM NOVEL GROTESQUE KARYA NATSUO KIRINO Oleh: Elkha Novia Setya Ningrum NIM : 2009110073 Jurusan Sastra Jepang S1 Universitas Darma Persada

Upload: elkha

Post on 14-Dec-2015

241 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: tugas metlit

KECANTIKAN SEBAGAI PENCAPAIAN AKTUALISASI DIRI YANG BERUJUNG EKSHIBISIONISME DAN TRAGEDI DALAM NOVEL

GROTESQUE KARYA NATSUO KIRINO

Oleh:

Elkha Novia Setya Ningrum

NIM : 2009110073

Jurusan Sastra Jepang S1

Universitas Darma Persada

Jakarta

2012

Page 2: tugas metlit

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Novel Grotesque di karang oleh Natsuo Kirino (perempuan) yang di kenal sebagai

penulis kisah misteri dengan bakat yang langka dan karya-karyanya berbeda dari genre kisah

kriminal biasa. Melalui novel pertamanya yang berjudul Out, Natsuo Kirino berhasil

memenangkan penghargaan grandprix untuk fiksi kriminal yang juga merupakan salah satu

penghargaan sastra tertinggi di Jepang1

Dalam novel Grotesque, di ceritakan seorang perempuan bernama Yuriko Hirata yang

mempunyai kecantikan luar biasa,bahkan kakaknya menganggapnya sebagai monster. Sedari

kecil, Yuriko sadar akan kecantikannya yang selalu membuat orang lain terkagum-kagum. Ia

menyadari bahwa ia tidak bisa mengandalkan kepintarannya dalam bidang akademik. Maka,

ia menjadikan kecantikannya sebagai sesuatu ‘kekuatan’. Pada usia 15 tahun, ia pindah ke

Swiss bersama ayah dan Ibunya. Setelah di setubuhi oleh pamannya yang bernama Karl,

Yuriko menjadi seorang pecandu sex. Pada bulan ke-4nya di Swiss,ibunya bunuh diri karena

depresi. Akhirnya Yuriko memutuskan kembali ke jepang dan bersekolah di sebuah SMA

swasta elite bernama sekolah lanjutan atas Q. Di sekolah inilah, Yuriko bertemu dengan

Takashi yang menjadi germonya.

Bagi Yuriko yang seorang pecandu sex, tidak ada pekerjaan yang lebih cocok daripada

pelacuran. Ia merasa bahwa dalam dirinya sudah tidak ada lagi; ketakutan pada laki-laki dan

suatu kerinduan. Rupanya ia memproyeksikan suatu keresahan atas nasib yang menimpanya.

Selama bertahun-tahun Yuriko menjadi seorang pelacur di klab kelas atas. Sampai pada

akhirnya ia beranjak tua, di umurnya yang ke-35 tahun, ia hanya bisa menjadi pelacur

jalanan. Pada akhirnya, Yuriko bertemu dengan Zhang yang menyewanya –yang ternyata

adalah seorang pembunuh‒ dan Yuriko pun tewas di bunuh Zhang .

B. Identifikasi Masalah

1 BukaBuku, 2009, pg. 1

Page 3: tugas metlit

Berdasarkan Latar Belakang Masalah di atas, saya mengidentifikasikan masalah

bahwa tokoh Yuriko Hirata menjadikan kecantikannya sebagai alat untuk memenuhi

kebutuhan aktualisasi diri dan kecanduan sexnya. Baginya, sex membuat ia merasa bahwa

dirinya benar-benar ada, melalui sex juga ia merasa bisa mendapatkan apa yang ia inginkan.

Hal itu juga memunculkan sisi ekshibisionisme dalam dirinya. Saya berasumsi bahwa tema

novel ini adalah : Kecantikan sebagai Pencapai Kebutuhan Aktualisasi Diri yang Berujung

Ekshibisionisme dan Tragedi dalam Novel Grotesque karya Natsuo Kirino.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, saya membatasi masalah penelitian pada

telaah tokoh Yuriko Hirata. Teori dan konsep yang di gunakan adalah –melalui pendekatan

intrinsik- sudut pandang, perwatakan dan tema. Melalui pendekatan ekstrinsik yaitu psikologi

sastra – psikologi kepribadian saya menggunakan konsep-konsep: aktualisasi diri dan

eksibisionisme.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, saya merumuskan masalah : apakah benar

asumsi saya bahwa tema novel ini adalah kecantikan sebagai pencapai kebutuhan aktualisasi

diri yang berujung ekshibisionisme? Untuk menjawab pertanyaan ini, saya merumuskan

masalah selanjutnya.

1. Apakah sudut pandang dapat digunakan untuk menganalisis perwatakan dan latar?

2. Apakah konsep-konsep aktualisasi diri dan ekshibisionisme dapat di gunakan

untuk menelaah novel ini?

3. Apakah telaah tema dapat di bangun melalui hasil analisis perwatakan dalam alur

serta mencerminkan : aktualisasi diri dan ekshibisionime?

E. Tujuan Penelitian

Page 4: tugas metlit

Berdasarkan perumusan masalah di atas, saya bertujuan menunjukkan bahwa tema

novel ini adalah kecantikan sebagai pencapai kebutuhan aktualisasi diri yang berujung

ekshibisionisme dan tragedi . Untuk mencapai tujuan ini saya melakukan tahapan sebagai

berikut.

1. Melalui sudut pandang menganalisis perwatakan dan latar.

2. Menggunakan konsep-konsep aktualisasi diri dan ekshibisionisme untuk menelaah

novel ini.

3. Menelaah tema melalui hasil analisis perwatakan dalam alur serta mencerminkan :

aktualisasi diri dan ekshibisionime

F. Landasan Teori

Berdasarkan tujuan penelitian diatas, saya menggunakan teori dan konsep yang

tercakup dalam pendekatan intrinsik dan psikologi sastra/psikologi kepribadian. Teori

sastra yang digunakan adalah : sudut pandang dengan teknik penceritaan “Akuan”

sertaan,perwatakan dan latar. Melalui psikologi kepribadian diawali dengan apa yang

dimaksud dengan psikologi sastra dan hubungan psikologi sastra dengan psikologi serta

psikologi kepribadian.

1. Melalui Pendekatan Intrinsik di gunakan konsep-konsep:

a. Sudut pandang ‒ Teknik “Akuan” sertaan. Teknik “Akuan” sertaan adalah bila cerita disampaikan oleh seorang tokoh dengan menggunakan atau menyebut dirinya “aku”. Salah seorang tokoh dalam cerita berkisah dengan mengacu pada dirinya dengan kata ganti orang pertama “aku” dan ia berperan dalam pengisahan. Nuansanya lebih subjektif dan pembaca seakan-akan dibawa oleh si pencerita mengikuti apa yang diyakininya dan apa yang diyakininya2b. Latar, mencakup: 1) latar sebagai latar belakang peristiwa, 2) latar yang sesuai

dengan atmosfir, 3) latar yang mempertajam watak tokoh, 4) latar antagonis

yang menuju konflik, 5) latar yang membangun tema.

2 Albertine Minderop, metode karakterisasi telaah fiksi, yayasan obor Indonesia, Jakarta, 2005.

Page 5: tugas metlit

2. Melalui pendekatan Ekstrinsik di gunakan konsep-konsep:

a. Aktualisasi diri. Kebutuhan akan aktualisasi diri adalah kebutuhan tertinggi

manusia. Kebutuhan ini merupakan pencapaian semua potensi manusia ‒ kebutuhan inheren,kapasitas dan pengembangan potensi.kebutuhan ini tercapai

apabila kebutuhan-kebutuhan di bawahnya telah terpenuhi dan terpuaskan3

b. Ekshibisionisme. Eksibisionis berasal dari kata exhibition yang artinya

pameran, memamerkan, atau mempertontonkan. Eksibisionis adalah dorongan

fantasi sexual yang mendesak dan terus-menerus dengan memamerkan bagian

genitalnya kepada orang lain. Dorongan tersebut bertujuan untuk menakuti,

mengejutkan, atau untuk dikagumi.

G. Metode Penelitian

Berdasarkan landasan teori di atas, saya menggunakan metode penelitian dengan

ragam kualitatif, jenis penelitian kepustakaan, sifat penelitian interpretative/ analisis dengan

metode pengumpulan data berupa teks karya sastra dari novel berjudul Grotesque karya

Natsuo Kirino sebagai sumber primer dan di dukung oleh beberapa literature yang terkait

dengan teri/konsep/definisi yang sesuai sebagai konsep sekunder.

H. Manfaat penelitian

Berdasarkan metode penelitian di atas, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat

bagi mereka yang berminat memperdalam pengetahuan mengenai novel Grotesque karya

Natsuo Kirino. Penelitian ini mungkin bermanfaat karena dilakukan melalui persfektif baru

dengan menerapkan konsep-konsep: aktualisasi diri dan ekshibisionisme yang tercakup

dalam bidang psikologi kepribadian sehingga ditampilkan sesuatu yang baru dan tidak

tertutup untuk penelitian selanjutnya.

I. Sistimatika Penyajian3 Albertine Minderop, Psikologi Sastra: Karya Sastra, Metode, Teori, dan Contoh Kasus, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 2010

Page 6: tugas metlit

Berdasarkan manfaat penelitian diatas, sistematika penyajian penelitian ini di susun

sebagai berikut :

BAB I ‒ PENDAHULUAN, berisi : Latar Belakang Masalah, Identifikasi masalah,

Pembatasan Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Landasan Teori, Metode

Penelitian, Manfaat Penelitian dan Sistematika Penyajian.

BAB II ‒ ANALISIS NOVEL GROTESQUE MELALUI PENDEKATAN

INTRINSIK, berisi : sekilas tentang teori sudut pandang (tercakup teknik pencerita “Akuan”

sertaan), analisis perwatakan dan latar melalui sudut pandang dengan teknik “Akuan” sertaan.

Konsep-konsep di atas harus tampil dalam beberapa sub-bab.

BAB III ‒ KECANTIKAN SEBAGAI PENCAPAIAN AKTUALISASI DIRI

YANG BERUJUNG EKSHIBISIONISME DAN TRAGEDI DALAM NOVEL

GROTESQUE KARYA NATSUO KIRINO, berisi : sekilas tentang psikologi sastra,

cerminan konsep-konsep : aktualisasi diri dan ekshibisionisme. Konsep-konsep di atas harus

tampil dalam beberapa sub-bab.

BAB IV ‒ PENUTUP, berisi kesimpulan yang menunjukkan bahwa tema novel ini

adalah “Kecantikan Sebagai Pencapaian Aktualisasi Diri Yang Berujung Ekshibisionisme

Dan Tragedi”, menyampaikan tinjauan mengenail pokok-pokok penelitian yang tercakup di

dalam bab-bab serta implikasi dari penelitian terhadap variable lainnya.

SKEMA PENELITIAN

Page 7: tugas metlit

Daftar Pustaka

JUDUL PENELITIAN:

KECANTIKAN SEBAGAI PENCAPAIAN AKTUALISASI DIRI YANG BERUJUNG EKSHIBISIONISME DAN TRAGEDI DALAM

NOVEL GROTESQUE KARYA NATSUO KIRINO

Pendekatan intrinsik Pendekatan ekstrinsik

Perwatakan LatarPsikologi Sastra

Metode :Sudut pandang

Teknik “Akuan” sertaan

Latar sebagai:1.latar belakang peristiwa2. antagonis menuju konflik3.yang sesuai dengan atmosfir4.yang mempertajam watak tokoh5.alat membangun tema

Konsep:Aktualisasi DiriEkshibisionisme

JUDUL PENELITIAN:

KECANTIKAN SEBAGAI PENCAPAIAN AKTUALISASI DIRI YANG BERUJUNG EKSHIBISIONISME DAN TRAGEDI DALAM NOVEL

GROTESQUE KARYA NATSUO KIRINO

Page 8: tugas metlit

Minderop, Albertine. Metode Karakterisasi Telaah Fiksi. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor,

2005.

--------------------------. Metode Penelitian Kesusastraan, Jakarta: Fakultas Sastra, 2011.

---------------------------. Psikologi Sastra: Karya Sastra, Metode, Teori, dan Contoh Kasus.

Jakarta: Yayasan Pustaka Obor, 2011

Kirino, Natsuo. Grotesque. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2010.

Universitas Darma Persada, Buku Pedoman Penyusunan Skripsi Sarjana Jurusan Sastra

Jepang, Cina, dan Inggris, Jakarta: Fakultas Sastra, 2011.