tugas manajemen farmasi

14
TUGAS MANAJEMEN FARMASI “Penetapan Harga Jual di Apotek kelompok 1

Upload: dwi-febriyanti-totti

Post on 14-Nov-2015

235 views

Category:

Documents


43 download

DESCRIPTION

manajemen farmasi

TRANSCRIPT

PowerPoint Presentation

TUGAS MANAJEMEN FARMASIPenetapan Harga Jual di Apotek kelompok 1PENDAHULUAN

Salah satu keputusan yang sulit dihadapi suatu apotek adalah menetapkan harga.meskipun cara penetapan harga dipakai sama bagi setiap apotek yaitu didasarkan pada biaya, persaingan, permintaan dan laba. Penetapan harga jual adalah proses penentuan apa yang akan diterima suatu perusahan dalam penjualan produknya.Ada sejumlah cara dalam menetapkan harga, tetapi cara apapun yang di gunakan seharusnya memperhintungkan factor-faktor situasional. Factor-faktor itu meliputi :Strategi apotek dan komponen-komponen lain di dalam bauran pemasaran.Perluasan produk sedemikian rupa sehingga produk di pandang berbeda dari produk-produk lain yang bersaing dalam mutu atau tingkat pelayanan konsumen.Biaya dan harga pesaingKetersediaan dan harga dari produk pengganti pada prinsipnya harga jual harus menutupi biaya penuh di tambah dengan labah yang wajar. Harga jual sama dengan biaya produksi di tambah mark-up. selain itu harga jual adalah jumlah moneter yang dibebankan oleh suatu unit usaha kepada pembeli atau pelanggan atas barang atau jasa yang dijual atau di serahkan

Pengertian Harga Jual Harga jual adalah sejumlah kompensasi (uang ataupun barang) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi barang atau jasa. Apotek selalu menetapkan harga produknya dengan harapan produk tersebut laku terjual dan boleh memperoleh laba yang maksimalDari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa harga jual adalah sejumlah biaya yang dikeluarkan apotek untuk memproduksi suatu barang atau jasa ditambah dengan persentase laba yang diinginkan apotek, karena itu untuk mencapai laba yang diinginkan oleh apotek salah satu cara yang dilakukan untuk menarik minat konsumen adalah dengan cara menentukan harga yang tepat untuk produk yang terjual. Harga yang tepat adalah harga yang sesuai dengan kualitas produk suatu barang dan harga tersebut dapat memberikan kepuasan kepada konsumen.

Sasaran Penetapan Harga Jual Para pemasar berusaha untuk mencapai sasaran tertentu melalui komponen-komponen penetapan harga. Beberapa apotek mencoba untuk meningkatkan keuntungan dengan menetapkan harga rendah untuk menarik konsumen. ada empat kategori dasar atau sasaran penetapan haga, yaitu: 1) profitabilitas, 2) volume, 3) tingkat kompetisi, dan 4) pretise.1. Sasaran profitabilitas Sebagian besar apotek mengejar sejumlah sasaran profitabilitas dalam strategi penetapan harganya. Para pemasar mengerti bahwa laba diperoleh dari selisih pendapatan dan beban. pendapatan merupakan harga jual dikalikan dengan jumlah yang terjual. Berbagai teori ekonomi mendasari prinsip maksimalisasi keuntungan (profit maximization). Akan tetapi pada kenyatannya prinsip ini masih sulit diterapkan. Maka banyak apotek beralih pada sasaran profitabilitas yang lebih sederhana, yaitu Target Return Goal, dimana apotek menetapkan harga dengan tingkat profitabilitas yang diinginkan sebagai pengembalian finansial atas penjualan ataupun investasi.

Lanjutan 2. Sasaran volume Pendekatan yang lain dalam strategi penetapan harga disebut maksimalisasi penjualan (sales maximization), para manajer menetapkan tingkat minimum profitabilitas yang dapat diterima dan kemudian menetapkan harga yang akan mengahasilkan volume penjualan tertinggi tanpa menyebabkan laba turun di bawah level itu. Strategi ini memandang ekspansi penjualan sebagai suatu prioritas yang lebih penting bagi posisi persaingan jangka panjang apotek daripada laba jangka pendek. 3. Tingkat Kompetisi Sasaran penetapan harga ini hanyalah untuk menyamakan harga dengan pesaing. Jadi apotek berusaha untuk menghindari perang harga dengan tidak menekankan elemen harga dari bauran pemasaran dan memfokuskan usaha persaingannya pada variabel selain harga seperti menambah nilai, meningkatkan kualitas, mendidik konsumen, dan menciptakan hubungan. 4. Sasaran PrestisePengaruh harga pada prestise membuat sebuah harga menjadi relatif tinggi untuk mengembangkan dan menjaga sebuah citra dari kualitas dan eksklusivitas. Para pemasar menetapkan sasaran tersebut karena mereka mengakui peran harga dalam mengkomunikasikan citra suatu apotek dan produk-produknya.

Strategi Penentuan Harga Jual Harga yang ditentukan untuk sebuah produk akan mempengaruhi pendapatan apotek dan pada akhirnya tingkat laba. Apotek menentukan harga jual produknya dengan tiga dasar pertimbangan yaitu biaya produksi, suplai persediaan, dan harga persaingan. 1) Penentuan harga berdasarkan biaya produksi Pada strategi ini, apotek menentukan harga untuk sebuah produk dengan mengestimasi biaya per unit untuk memproduksi produk tersebut dan menambahkan suatu kenaikan. Jika metode ini digunakan,apotek harus mencatat semua biaya, agar harga tersebut dapat menutupi semua biaya tersebutLanjutan 2) Penentuan harga berdasarkan suplai persediaan Pada umumnya apotek cenderung menurunkan harga jika mereka harus mengurangi persediaan. 3) Penentuan harga berdasarkan harga pesaing Penentuan harga berdasarkan harga pesaing dibagi atas tiga yaitu: a) Penentuan harga penetrasi, dimana apotek menentukan harga yang lebih rendah dari harga pesaing agar dapat menembus pasar. Keberhasilan penentuan harga penetrasi tergantung pada seberapa besar tanggapan konsumen terhadap penurunan harga dan juga apotek tidak perlu menggunakan strategi ini bila produknya tidak elastis terhadap harga karena kebanyakan konsumen tidak akan beralih ke produk pesaing untuk mengambil keuntungan dari harga yang lebuh rendah. Lanjutan b) Penentuan harga defensive, dimana apotek menrunkan harga produk untuk mempertahankan pangsa pasarnya. Selain itu beberapa apotek juga menurunkan harga untuk menyerang pesaing baru yang masuk ke dalam pasar, disebut dengan biaya predatori.

c) Penentuan harga prestise, harga prestise ditentukan dengan tujuan untuk memberikan kesan lini terbaik bagi produk apotek. Apotek yang memiliki diversifikasi bauran produk akan menggunakan strategi penetrasi harga pada beberapa produk dan penentuan harga prestise untuk produk lainnya. Alternatif Strategi Penetapan Harga

ada enam strategi Penetapan harga : (1) Penetapan harga yang kompetitif. (2) Menentukan harga terobosan. (3) Menetapkan harga berdasarkan permintaan. (4) Kepemimpinan harga. (5) Menjual barang berkualitas dengan harga yang rendah. (6) Kebijakan harga tinggi jangka pendek. Penetapan Harga Kompetitif Hal ini berlaku pada pasar dimana terdapat produsen atau penjual. Dalam pasar seperti ini untuk menjual barangnya, apotek harus menetapkan harga pada tingkat yang bersamaan dengan barang yang sejenis yang dipasarkanMenentukan Harga Terobosan Cara ini sering dipakai ketika meluncurkan barang baru, yang menetapkan harga pada tingkat yang rendah atau murah dengan harapan dapat memaksimalkan volume penjualan. Menetapkan Harga berdasarkan Permintaan Penentuan harga barang ini terutama dipraktekkan oleh apotek misalnya, menawarkan obat murah untuk orang yang selalu berpergian dan orang tua yang sudah pensiun.

Lanjutan Kepemimpinan Harga Penentuan harga seperti ini berlaku dalam pasar barang yang bersifat oligopoli yang merupakan struktur pasar, dimana terdapat apotek yang dominan yang mempunyai persaingan yang lebih kukuh dari pada perusahaan lainya. Menjual Barang berkualitas dengan Harga Rendah Srategi penentuan harga mereka lebih menekankan kepada peningkatan volume barang yang terjual dan bukan memperoleh keuntungan yang tinggi. Kebijakan Harga Tinggi Jangka Pendek Kebijakan Harga (Price Skimming) adalah cara untuk menetapkan harga tinggi yang bersifat sementara, yaitu pada waktu barang yang dihasilkan mulai dipasarkan. Pada periode itu,apotek belum menghadapi persaingan dan akan menetapkan harga yang tinggi supaya pengembalian modal dapat dipercepatMetode Penetapan Harga

1. Metode Taksiran (Judgemental Method) Apotek yang baru saja berdiri biasanya memakai metode ini. Penetapan harga dilakukan dengan menggunakan instink saja walaupun market survey telah dilakukan. Biasanya metode ini digunakn oleh para pengusaha yang tidak terbiasa dengan data statistik. Penggunaan metode ini sangat murah karena apotek tidak memerlukan konsultan untuk surveyor. Akan tetapi tingkat kekuatan prediksi sangat rendah karena ditetapkan oleh instink. 2) Metode Berbasis Pasar (Market-Based Pricing) a) Harga pasar saat ini (current market price) Metode ini dipakai apabila apotek mengeluarkan produk baru, yaitu hasil modifikasi dari produk yang lama. Apotek akan menetapkan produk baru tersebut seharga dengan produk yang lama. Penggunaan metode ini murah dan cepat. Akan tetapi pangsa pasar yang didapat pada tahun pertama relatif kecil karena konsumen belum mengetahui profil produk baru apotek tersebut, seperti kualitas, rasa, dan sebagainya.Lanjutan b) Harga pesaing (competitor price) Metode ini hampir sama dengan metode harga pasar saat ini. Perbedaannya menetapkan harga produknya dengan mereplikasi langsung harga produk apotek saingannya untuk produk yang sama atau berkaitan. Dengan metode apotek berpotensi mengalami kehilangan pangsa pasar karena dianggap sebagai pemalsu. Ini dapat terjadi apabila produk apotek tersebut tidak mampu menyaingi produk pesaing dalam hal kualitas, ketahanan, rasa, dan sebagainya. c) Harga pasar yang disesuaikan (adjusted current market price) Dengan metode ini, apotek mengidentifikasi harga pasar yang berlaku pada saat penyiapan anggaran dengan melakukan survey pasar atau memperoleh data sekunder. Harga yang berlaku tersebut dikalikan dengan penyesuaian

Menghitung harga jual obat di apotekHarga jual di apotek adalah = (harga distributor)= (PPN 10%) + (harga jual apotek) + (uang resep/jasa dokter).

Cara menghitung harga jual apotek, perhitungan HJA, Mark-up, Harga Netto apotek dan PPN 10%.

HNA adalah harga netto Apotek, merupakan harga (modal) awal apotek dalam membeli obat dari distributor (PBF atau PBF cabang).

Mark-up adalah % keuntungan, ada yang menetapkan 25% (1,25) dan ada yang menetapkan 30 % (1,3).

PPN 10% (1,1) adalah pajak pertambahan nilai yang dikenakan untuk setiap pertambahan nilai dari proses transaksi dari produsen ke konsumen.

HJA adalah harga jual apotek, harga yang ditawarkan kepada konsumen setelah diperhitungkan HNA, PPN 10% dan Mark-up.

HJA = HNA x PPN 10% x Mark-upTerima kasih