tugas filsafat 2015

26
AKSIOLOGI (NILAI KEGUNAAN ILMU) KELOMPOK 5 ѣ Hermariasi Panjaitan (1408010004) ѣ Rendy C. Nunuhitu (1408010012) ѣ Liberty Y. Mandaha (1408010029) ѣ Arah Murni A. U. (1408010039) ѣ Priska Nino (1408010053) ѣ Astrid zacharias (1408010057) ѣ Grace Septi Y. Kerihi (1408010059) ѣ Bahy H. M. Agustinus (1408010061) ѣ Rhadezahara M. Patrisa (1408010068) ѣ Dhana Rosy Astika (1408010069)

Upload: gusty-bahy

Post on 10-Nov-2015

39 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

ILMU DAN MORAL

AKSIOLOGI (NILAI KEGUNAAN ILMU)

KELOMPOK 5Hermariasi Panjaitan(1408010004)Rendy C. Nunuhitu (1408010012)Liberty Y. Mandaha (1408010029)Arah Murni A. U. (1408010039)Priska Nino (1408010053)Astrid zacharias (1408010057)Grace Septi Y. Kerihi (1408010059)Bahy H. M. Agustinus (1408010061)Rhadezahara M. Patrisa (1408010068)Dhana Rosy Astika (1408010069) AKSIOLOGI (nilai kegunaan ilmu)Terdiri dari :ILMU DAN MORALTANGGUNG JAWAB SOSIAL ILMUWANNUKLIR DAN PILIHAN MORALREVOLUSI GENETIKA

ILMU DAN MORALBenarkah bahwa makin cerdas, maka makin pandai kita menemukan kebenaran, makin benar maka makin baik pula perbuatan kita?Apakah semakin pintar seseorang, maka makin bermoral pula ia?

ILMU DAN MORALPeradaban manusia sangat berhutang kepada ilmu dan teknologi :Pemenuhan kebutuhan lebih cepatDigunakan untuk tujuan perang Di pihak lain, perkembangan ilmu sering melupakan faktor manusia, manusia harus menyesuaikan diri dgn teknologi. Teknologi tidak lagi berfungsi sebagai sarana yg memberikan kemudahan bagi kehidupan manusia melainkan dia berada untuk tujuan eksistensinya sendiri.

ILMU DAN MORALIlmu bukan lagi merupakan sarana yg membantu manusia mencapai tujuan hidupnya, namun juga menciptakan tujuan hidup itu sendiri.Sejak saat pertumbuhannya ilmu sudah terkait dengan masalah moral namun dalam perspektif yang berbeda. (contoh pada kasus Copernicus dan Galileo)ILMU DAN MORALMasalah teknologi yg mengakibatkan proses dehumanisasi sebenarnya lebih merupakan masalah kebudayaan daripada masalah moral.Dihadapkan dengan masalh moral dlm menghadapi ekses ilmu dan telnologi yg bersifat merusak ini para ilmuwan terbagi ke dalam 2 golongan pendapat :Ilmu harus bersifat netral terhadap nilai-nilai baik itu secara ontologis maupun aksiologisNetralitas ilmu terhadap nilai-nilai hanyalh terbatas pada metafisik keilmuan, sedangkan penggunaannya, bahkan pemilihan objek penelitian, maka kegiatan keilmuan harus berlandaskan asas-asas moral.ILMU DAN MORALMasalah moral tidak bisa dilepaskan dengan tekad manusia untuk menemukan kebenaran, sebab untuk menemukan kebenaran dan terlebih-lebih lagi untuk mempertahankan kebenaran, diperlukan keberanian moral.TANGGUNG JAWAB SOSIAL ILMUWANPenciptaan ilmu bersifat individual namun komunikasi dan penggunaan ilmu adalah bersifat sosial.Selaku ilmuwan tidak berhenti pada penelaahan dan keilmuwan secara individual namun juga ikut bertanggung jawab agar produk keilmuwan sampai dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakatKarena ilmuwan yang mempunyai latar belakang pengetahuan yang cukup untuk dapat menempatkan masalah pada proporsi yang sebenarnya. Oleh sebab itu,ia mempunyai kewajiban untuk menyampaikan hal itu kepada masyarakat dalam bahasa yang dapat mereka cerna.TANGGUNG JAWAB SOSIAL ILMUWANTanggung jawab sosial ilmuwan adalah memnberikan perspektif yang benar, sehingga penyelesaian yang obyekif dapat dimungkinkan.Selain itu,kemampuan untuk bersikap persuasif dan argumentatif berdasarkan pengalaman yang ia miliki. Karena, ia memiliki kemampuan untuk meramalkan apa yang akan terjadi.Kemampuan analisis seorang ilmuwan mungkin pula menemukan alternatif dari obyek permasalahan yang sedang menjadi pusat perhatian.Dengan kemampuan pengetahuannya seorang ilmuwan harus dapat mempengaruhi opini masyarakat terhadap masalah-masalah yang seyogya mereka sadari.Seorang ilmuwan tidak menolak atau menerima sesuatu secara begitu saja tanpa suatu pemikiran yang cermat. Di sinilah,kelebihan seorang ilmuwan dibanding awam. TANGGUNG JAWAB SOSIAL ILMUWANKelebihan seorang ilmuwan dalam berpikir secara teratur dan cermat inilah yang menyebabkan dia mempunyai tanggung jawab sosial. Dia mesti berbicara kepada masyarakat sekira pemikiran mereka baik atau benarDi bidang etika tanggung jawab sosial seorang ilmuwan bukan lagi memberikan informasi tapi juga memberi contoh.NUKLIR DAN PILIHAN MORAL02 Agustus 1939, Albert Einstein menulis surat kepada Presiden Amerika Serikat, Franklin D. Roosevelt, yang isinya adalah rekomendasi mengenai serangkaian kegiatan yang mengarah kepada pembuatan bom.

Apa ia merasa berkewajiban melakukan hal tersebut?Apa karena dia anti Rezim Hitler?Apa karena dia warga Amerika Serikat?

NUKLIR DAN PILIHAN MORAL Sebagai penemu rumus E = mc2 (dasar pembuatan bom atom), Einstein lebih tahu mengenai akibat dari saran yang di kemukakannya, fisik maupun moral.

Dalam suratnya, ia juga mengatakan bahwa ia tahu Jerman telah menghentikan penjualan uranium dari Cekoslovakia, yang mungkin ada hubungannya dengan ditugaskannya Menteri Muda Luar Negeri Jerman di suatu Institut di Berlin di mana terdapat beberapa percobaan uranium yang telah di lakukan di Amerika Serikat sedang di coba kembali.

Kalau waktu itu Jerman tidak memperlihatkan tanda-tanda demikian, apakah Einstein akan bersedia menulis surat tersebut?

Masalah ini di hadapi oleh Presiden Carter mengenai bom neutron, apakah Amerika Serikat akan memperlengkapi persenjataan dengan bom neutron?Masalah yang sama dengan Einstein, hanya berbeda situasi.Amerika serikat tidak berada dalam bahaya dan pembuatan bom neutron hanya meningkatkan strategis militernya, sedangkanAlbert einstein, menghadapi suatu situasi perang, di mana Sekutu mungkin kalah, jika Jerman dapat mengembangkan bom atomnya.

Inilah alasan Einstein menulis surat tersebut.Apa Einstein berpihak kepada AS?Apa keputusan Einstein di dasarkan pada nasionalisme dan patriotisme?

Jawabannya : Tidak.Dalam persoalan semacam ini ilmu bersifat netral, walaupun dalam kasus ini Einstein memilih untuk berpihak.

Pertanyaanya : AS atau Jerman? Bukan keduanya. Seperti ilmuwan lain, ia memilih kemanusiaan, tidak mengenal batas geografis, politik atau sistem lainnya.

Seorang ilmuwan secara moral tidak akan membiarkan hasil penemuannya digunakan untuk menindas bangsa lain, sekalipun itu bangsanya sendiri.Sejarah mencatat bahwa para ilmuwan bangkit dan bersikap terhadap politik pemerintahnya, yang menurut mereka melanggar asas kemanusiaan.Ternyata dalam soal kemanusiaan, ilmuwan tidak pernah bersifat netral. Einstein sendiri pada waktu itu, memihak sekutu, karena menurutnya sekutu mewakili aspirasi kemanusiaan. Sekiranya sekutu kalah, maka yang akan muncul adalah rezim Nasi yang tidak berperikemanusiaan.

Ilmu pengetahuan bagaikan pisau bermata dua. Diperlukan landasan moral yang kukuh untuk mempergunakan ilmu secara konstruktif.Salah satu musuh kemanusiaan adalah peperangan. Ilmuwan bertugas menghilangkan atau mengecilkan terjadinya peperangan meskipun hal itu hampir mustahil.Einstein sendiri sampai akhir hayatnya tak bosan menyerukan penghentian peperangan dan perlombaan persenjataan.Pengetahuan merupakan kekuasaan, dapat dipakai untuk kemanusiaan, atau sebaliknya di salah gunakan.Jika seorang ilmuwan menemukan sesuatu yang menurutnya berbahaya bagi kemanusiaan, ia harus menyembunyikannya atau akan bersifat netral dan menyerahkannya pada moral kemanusiaan dalam menggunakannya?

Hasil suatu angket tentang pertanyaan di atas dari para ilmuwan di AS, menyimpulkan bahwa 78% ilmuwan perguruan tinggi, 81 % ilmuwan bidang pemerintahan, 78% ilmuwan bidang industri, berkeyakinan bahwa seorang ilmuwan tidak boleh menyembunyikan penemuannya apapun bentuknya, dan apapun konsekuensinya.

Kenetralan seorang ilmuwan di sebabkan karena ilmu pengetahuan merupakan rangkaian penemuan yang mengarah pada penemuan selanjutnya. Demikian selanjutnya di mana usaha menyembunyikan kebenaran dalam kegiatan ilmiah merupakan kerugian bagi kemajuan ilmu pengetahuan. Dalam penemuan ini maka ilmu pengetahuan itu bersifat netral.

Dalam menentukan masalah yang akan di telaah, ilmuwan secara tidak sadar menentukan pilihan moral. Walau begitu, hasil penemuan akhirnya seorang ilmuan tidak boleh menyembunyikan sesuatu. Bagaimanapun pahitnya hasil penemuan itu, kebenaran tak boleh di sembunyikan.

Seorang ilmuwan tak boleh memutarbalikkan penemuannya, bila hipotesisnya yang terpengaruh preferensi moral ternyata hancur berantakan, karena bertentangan dengan fakta-fakta pengujian.

Contoh, Ilmuwan yang memilih membuktikan bahwa generasi muda kita berkesadaran tinggi (terikat pada generasi muda) maka dalam hasil penemuannya ia bersifat netral dan membebaskan diri dari semua keterikatannya. Di sini hitam dikatakan hitam, putih di katakan putih.Kenetralan itulah yang membuat ilmu bersifat universal.

Ilmu mengabdi kemanusiaan dengan menyumbangkan penemuannya. Kemanusiaan bagi ilmuwan tidak terikat ruang dan waktu. Penemuan ilmiah tidak di peruntukkan bagi golongan tertentu, namun bagi kemanusiaan secara keseluruhan. Penemuan yang kurang relevan hari ini, bukan mustahil merupakan sebuah batu loncatan ke arah kemajuan di hari depan.

Kenetralan dalam proses penemuan kebenaran ilmiah mengharuskan ilmuwan bersikap dalam menghadapi bagaimana penemuannya digunakan. Pengetahuan bisa menjadi berkah dan mungkin kutukan, tergantung manusia memanfaatkannya.

Albert Einstein : Tidak cukup bagi kita hanya memahami ilmu agar hasil pekerjaan kita membawa berkah bagi manusia. Perhatian kepada manusia itu sendiri dan nasibnya harus selalu merupakan minat utama dari semua ikhtiar teknis.

Jangan kau lupakan hal ini di tengah tumpukan diagram dan persamaan. Di tengah tumpukan grafik dan rumus-rumus, kadang kita lupa, untuk apa semua ini?Ilmu tidak saja memerlukan kemampuan intelektual namun juga keseluruhan moral.Tanpa itu, ilmu hanya akan menjadi Frankenstein yang akan mencekik penciptanya dan menimbulkan malapetaka. REVOLUSI GENETIKAPuncak dari ilmu pengetahuan adalah kotak pandora yang terbuka. (Perang Dunia)Dulu manusia belajar, menciptakan teknologi untuk kemudahan hidup tapi sekarang dengan manusia sebagai objek penelaahan, manusia bukan lagi menciptakan teknologi yang memberi kemudahan tapi teknologi yang mengubah manusia itu sendiri. REVOLUSI GENETIKAApakah ada yang menjamin seorang dengan IQ 160 bahagia?Ilmu tidak dapat memberikan jawaban yang bersifat sebelum, ilmu selalu memberikan jawaban yang bersifat sesudah.Diperlukan segi moral untuk memilah dan memilih kritis dan berani melalukan penolakan.

TERIMA KASIH....

KETERANGAN KEAKTIFAN ANGGOTANAMAKETERANGANHermariasi PanjaitanAktif Rendy C. NunuhituAktif Liberty Y. MandahaAktif Arah Murni A. U.Aktif Priska NinoAktif Astid ZachariasAktif Grace KerihiAktif Bahy H. M. AgustinusAktif Rhadezahara M. PatrisaAktif Dhana Rosy Astika Aktif