tugas filsafat ilmu dan teknologi inovasi.docx

35
FILSAFAT ILMU DAN ETIKA ENGINEERING “FILSAFAT ILMU DAN INOVASI TEKNOLOGI” OLEH: RAHMANIAR RAHMAN PASCASARJANA TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Upload: rahmaniar-rahman

Post on 21-Nov-2015

389 views

Category:

Documents


34 download

TRANSCRIPT

FILSAFAT ILMU DAN ETIKA ENGINEERING

FILSAFAT ILMU DAN INOVASI TEKNOLOGI

OLEH:RAHMANIAR RAHMAN

PASCASARJANA TEKNIK KIMIAUNIVERSITAS MUSLIM INDONESIAMAKASSAR2015KATA PENGANTARPuji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan hidayah serta kesehatanNya, sehingga kami dapat menyelesaikan/ membuat makalah ini, yang merupakan salah satu tugas mata kuliah Ilmu Filsafat dan Etika Engineering.Dalam penyelesaian makalah ini, saya telah berusaha membuat makalah ini sebaik mungkin, namun disadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, baik dari segi materi maupun dari segi penulisan. Oleh karena itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari bapak/ ibu dosen demi kesempurnaan penulisan makalah saya ke depannya. Tak lupa saya selaku penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Prof.Dr.Makhsud, DEA serta Dr. Andi Aladin, MT yang telah memberikan masukan dan ilmunya kepada saya sehingga makalah Filsafat Ilmu dan Inovasi Teknologi ini dapat terselesaikan dengan baik sebagai salah satu tugas mata kuliah Filsafat Ilmu dan Etika Engineering.Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua terutama bagi diri pribadi penulis sendiri.

Penulis,

BAB IPENDAHULUAN

Pembahasan dalam makalah ini adalah tentang hubungan ilmu pengetahuan (sains) dengan filsafat. Sains atau ilmu pengetahuan pada zaman klasik tak terpisah dengan filsafat. Para filsuf terdahulu seperti Aristoteles dan Plato selalu mendasarkan penyelidikannya pada metafisika. Plato misalnya, menyatakan bahwa pengetahuan yang kita punya saat ini adalah bawaan dari alam idea. Proses berfikir ia samakan dengan proses mengingat apa-apa yang pernah dilihat oleh manusia di alam idea dahulu. Baginya, pengetahuan manusia bersifat apriori (mendahului pengalaman). Begitu pula dengan para filsuf-filsuf sebelumnya. Sejak Thales dan para pemikir sebelum Sokrates dan Kaum Shopis, mereka menumpahkan perhatian filsafatnya pada proses kejadian alam semesta, yang berarti objek fisik. Dalam hubungan ini Harold H. Titus menerangkan : Ilmu pengetahuan mengisi filsafat dengan sejumlah besar materi yang faktual dan deskriptif, yang sangat perlu dalam pembinaan suatu filsafat. Banyak ilmuan yang juga filosuf. Para filosuf terlatih di dalam motede ilmiah, dan sering pula menuntut minat khusus dalam beberapa ilmu.[1] Tapi seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan modern, yang diawali oleh renaisans yang kemudian disambut hangat oleh kaum empirisme, peta sains mulai bergeser. Namun metodelogi rasionalisme yang dimotori Descrates sebagai penggerak renaisans berbeda dengan empirisme. Jika rasionalisme beranggapan bahwa pengetahuan yang sahih hanya diperoleh melalui rasio, empirisme mengatakan bahwa pengetahuan yang sahih bersumber dari pengalaman. Menurut empirisme, pengetahuan tidak diperoleh secara apriori melainkan aposteriori (melalui pengalaman). Gejolak renaisains itu pun terus bergulir ke Jerman dengan zaman pencerahannya. Kemudian sampailah kita pada aliran positivisme yang dibangun oleh Agust Comte. Melalui positivismenya, Comte menegaskan pengetahuan tidak melampaui fakta-fakta. Ia kemudian menolak metafisika. Dan pada akhirnya, ia menolak, etika, teologi dan seni, yang dianggap melampaui fenomena-fenomena yang teramati. Menurut Comte, sejarah pengetahuan berkembang melalui tiga tahap. Dari tahap teologis, metafisis dan terahir positifis. Baginya perkembangan ini layaknya perkembangan kehidupan manusia, mulai dari anak-anak, remaja, kemudian dewasa. Pada tahap dewasa ini, manusia tidak lagi mengamati objek-objek yang tak teramati, melainkan semua objek yang dapat diindra. Akhirnya, pada tahap positifis ini, organisasi masyarakat industri menjadi pusat perhatian. Ekonomi menjadi primadona dan kekuasaan elit intelektual muncul. Bagi Comte, sosiologi merupakan ilmu baru untuk mengorganisasikan masyarakat industri. Filsafat mengambil pengetahuan yang terpotong-potong dari berbagai ilmu, kemudian mengaturnya dalam pandangan hidup yang lebih sempurna dan terpadu.[2] Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, doktrin positifisme yang hanya memusatkan diri pada hal yang faktual pun mulai merajarela. Ia semakin perkasa dan seakan-akan membenarkan bahwa teologis, metafisis adalah masa kanak-kanak pertumbuhan masyarakat dunia. Apalagi teknologi yang semakin membantu manusia dalam berbagai aktivitasnya, misalnya mobil, telepon, internet dan sebagainya, memberantas penghalang hubungan manusia modern. Sehingga jarak dan waktu bukan jadi masalah lagi. Tetapi di tengah kemajuan teknologi tersebut, ada masalah yang mulai menyelimuti manusia. Teknologi yang awalnya diciptakan untuk melayani dan mempermudah manusia pada perjalanannya lain. Kini teknologi mulai berbalik menyerang manusia. Manusia mulai kehilangan nilai-nilai kemanusiaannya. Banyak kemajuan teknologi yang justru merusak lingkungan dan nilai kemanusiaan. Jika menilik pada sejarah sebelumnya, sains atau ilmu pengetahuan, selalu berhubung erat dengan filsafat dan cabang-cabang lain seperti metafisika, etika dan sebagainya. Terlebih dalam tradisi filsafat Islam. Sains masih terkait erat dengan filsafat bahkan theologi. Dalam karya Mulyadi Kartanegara yang berjudul Gerbang Kearifan dijelaskan, tak ada objek ilmu satu pun yang tak berhubungan dengan dunia metafisik. Para filsuf muslim memandang bahwa terdapat sumber abadi dan sejati bagi apapun yang terjadi di jagad raya ini, yang pada gilirannya akan dijadikan objek penelitian. Selain itu, tujuan dari semua ilmu dari sudut aksiologis adalah memperoleh kebahagiaan. Menurut para filsuf muslim, kebahagiaan dalam menuntut ilmu dengan objek keilmuannya. Karena meteafisika adalah ilmu yang mempelajari Sebab Pertama atau Tuhan, yang menempati objek tertinggi ilmu, maka filsafat (metafisika) patut dijadikan basis etis penelitian ilmiah. Kebahagiaan yang dituntut di sini bukan hanya kebahagian fisik yang bersifat sementara. Tapi kebahagiaan hakiki yang bersifat abadi dengan ketenangan jiwa. Menilik sejarah peradaban keilmuan Islam, sains memang tak bisa dilepaskan dari filsafat. Dari masa ke masa, baik pemerintahan Bani Umayyah dan Abasiyah, tak ada beda antara sains dan filsafat. Bahkan dalam tradisi Islam, filsafat disebut sebagai induk dari ilmu aqliah. Pada tahun 700 dalam pemerintahan Dinasti Umayyah, terbangun observatorium astronomi di Damaskus. Begitu pula pada Dinasti Abasiyah, Khalifah Al-Mansyur diriwayatkan pernah mengumpulkan ilmuan, termasuk dokter-dokter dari Persia sampai India. Ini membuktikan, bahwa dalam Islam, sains dan filsafat tetap berdampingan. Dan hingga kini, hal itu tetap terjaga.

BAB IIPENGERTIAN

2.1 FilsafatFilsafat didefinisikan sebagai "kebijaksanaan" . Kata filsafat atau philosophy, berasal dari bahasa Yunani yaitu Sophia yang berarti kebijaksanaan dan Philein yang berarti mencintai. Jadi, filsafat adalah semata-mata mencintai kebijaksanaan. Filsafat merupakan ilmu yang universal. Berfilsafat berarti mempertanyakan dasar dan asal usul dari segala-galanya, ataupun induk dari segala pengetahuan. Akan tetapi lama-kelamaan ilmu-ilmu khusus telah menemukan kekhasannya sendiri. Lama kelamaan mereka memisahkan diri dari filsafat dan mandiri. Filsafat juga pada bagian lain dapat dikatakan; usaha dalam mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan pokok yang di ajukan untuk memperoleh pengetahuan. Ketika perhatian para filsuf kuno tentang filsafat ini lebih tercurah pada masalah filsafat tinggi, maka akhirnya kita bisa melihat arti filsafat menurut para filsuf kuno yang terbagi menjadi dua, yaitu : Filsafat dalam arti yang umum:Yaitu berbagai ilmu pengetahuan yang rasional, yang berarti berbagai pengetahuan yang berasal dari manusia itu sendiri. Filsafat dalam arti khususYaitu yang berasal dari luar manusia, jenis pengetahuan ini dianggap ilmu yang berhubungan dengan ketuhanan (Ilahiyah) diistilahkan dengan wahyu. Golongan manusia yang berfilsafatkan materialisme tidak mempercayai adanya jenis pengetahuan ini. Al-Kindi menyebutkan pengetahuan jenis ini dasarnya adalah keyakinan (Sidi gazalba:1992:3).Objek FilsafatObjek penyelidikan filsafat itu sendiri adalah segala yang ada dan yang mungkin ada, tidak terbatas. Inilah yang disebut objek material filsafat. Ada beberapa objek materi filsafat, yaitu : Masalah Tuhan, yang sama sekali diluar atau diatas jangkauan ilmu pengetahuan biasa. Masalah alam, yang belum atau tidak bisa dijawab dengan ilmu pengetahuan biasa. Masalah manusiaObyek material filsafat yang diselidiki akan terus berlangsung hingga permasalahannya selesai, dan dapat ditemukan sampai akar-akar permasalahannya. Bahkan filsafat baru menemukan hasil kerjanya manakala ilmu pengetahuan suduh terhenti penyelidikannya, yakni ketika ilmu tidak mampu memberi jawaban atas masalah. Inilah salah satu sifat ciri khas filsafat yang tidak dimiliki ilmu pengetahuan.Seorang filosuf berfikir dan merenung untuk menemukan persoalan kyang memenuhi benaknya, ia berfikr sedalam dalamnya hingga seakar-akarnya untuk mencari hakikat sesuatu. Hasil penyelidikannya masih bersifat menduga-duga (spekulatif) dan subyektif.[5] Berarti filsafat adalah berfikir, tetapi bukan berarti setiap berfikir adalah berfilsafat. Ada beberapa ciri-ciri berfikir filsafat, antara lain : RadikalRadikal berasal dari bahasa radix (bahasa yunani), berarti akar. Berfikir radikal berarti berfikir sampai keakar-akarnya, tidak tanggung-tanggung, sampai pada konsekuensinya yang terakhir. Tidak ada yang tabu, tidak ada yang suci, dan tidak ada yang terlarang bagi yang berfikir radikal. SistematisBerfikir sistematis ialah berpikir logis, yang bergerak selangkah demi selangkah dengan penuh kesadaran dangan urutan-urutan yang saling berhubungan dan teratur. UniversalBerfikir universal berarti pola pikir yang tidak khusus, terbatas dan hanya pada bagian tertentu saja, akan tetapi mencakup keseluruhannya.

Kegunaan FilsafatMenurut Harold H. Titus, filsafat adalah suatu usaha untuk memahami alam semesta, maknanya dan nilainya. Apabila tujuan ilmu adalah kontrol, dan tujuan seni adalah kreativitas, kesempurnaan, bentuk keindahan komunikasi dan ekspresi, maka tujuan atau kegunaan filsafat pengertian dan kebijaksanaan. Dr. Oemar A. Husein mengatakan ; Ilmu memberikan kepada kita pengetahuan, dan filsafat memberikan hikmah. Filsafat memberikan kepuasan kepada manusia akan pengetahuan yang tersusun dengan tertib, akan kebenaran. Banyak sekali kegunaan ataupun manfaat yang dapat kita peroleh dengan mempelajari filsafat, adapun di antara kegunaan filsafat antara lain : Filsafat sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Filsafat sebagai pandangan hidup yang mantap yang dapat menentukan kriteria baik buruknya tingkah laku manusia mana yang baik dan mana pula yang sebaliknya. Filsafat sebagai peluas kemampuan seseorang dalam bidang-bidang kesadaran (keinsafan), banyak orang yang memiliki pengetahuan tetapi picik, mempunyai keterampilan yang berharga tetapi tidak berwawasan, berkuasa tetapi tidak berprikemanusian, mereka laksana katak dalam tempurung. Maka dengan berfilsafat dapat memperdalam kesadar seseorang. Filsafat menolong, mendidik, dan membangun diri kita sendiri, dengan berfikir lebih mendalam, kita mengalami dan menyadari kerihanian kita. Rahasia hidup yang kita selidiki justru memaksa kita berfikir, untuk hidup sesadar-sadarnya. Filsafat merupakan latihan untuk berfikir sendiri, hingga kita tak hanya ikut-ikutan saja. Filsafat memberikan dasar-dasar, baik untuk hidup kita sendiri maupun untuk ilmu-ilmu pengetahuan dan lainnya. Seperti sosiologi, ilmu jiwa, ilmu mendidik, dan sebagainya.

2.2 INOVASI TEKNOLOGIInovasi adalah penciptaan produk yang lebih baik atau lebih efektif, proses, layanan, teknologi, atau gagasan yang diterima oleh pasar, pemerintah, dan masyarakat. Inovasi berbeda dengan penemuan dalam inovasi mengacu pada penggunaan ide baru atau metode, sedangkan penemuan lebih mengacu langsung pada penciptaan gagasan atau metode itu sendiri.

Pembaharuan atau inovasi merupakan proses memodifikasi obyek atau proyek yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja.

Inovasi berarti baru atau perpanjangan. Kata ini berasal dari kata Latin yaitu innovatio, dan mengacu pada metode, ide atau objek yang dibuat dan mirip atau sama dengan yang sebelumnya. Saat ini, inovasi adalah kata yang paling sering digunakan dalam konteks ide-ide dan penemuan serta eksploitasi ekonomi terkait, dan inovasi adalah penemuan yang datang di pasar.

Menurut Freeman Inovasi adalah proses yang mencakup kegiatan teknis, desain, pengembangan, manajemen dan mengakibatkan komersialisasi baru (atau yang ditingkatkan) produk, atau penggunaan pertama dari baru (atau yang ditingkatkan) dalam proses.

Inovasi juga dapat didefinisikan sebagai melakukan lebih banyak dengan lebih sedikit sumber daya, dengan memungkinkan efisiensi dalam proses, baik pengiriman produktif atau administratif atau keuangan atau jasa, meningkatkan dan menjadi mesin daya saing. Inovasi menciptakan peningkatan daya saing ketika dapat dianggap sebagai faktor kunci dalam pertumbuhan ekonomi suatu masyarakat.

Inovasi kata berasal dari kata Latin innovatus, yang merupakan bentuk kata benda dari innovare "untuk memperbarui atau berubah," yang berasal dari di-"menjadi" Novus-+ "baru". Difusi inovasi penelitian ini pertama kali dimulai pada tahun 1903 oleh peneliti mani Gabriel Tarde, yang pertama kali diplot kurva difusi berbentuk S. Tarde (1903) mendefinisikan proses inovasi-keputusan sebagai serangkaian langkah yang meliputi:1. pengetahuan dasae2. Membentuk sikap3. Sebuah keputusan untuk diambil atau ditolak4. Penerapan dan penggunaan5. Konfirmasi keputusan

Contoh Inovasi TeknologiPara akademis dan peneliti terus mencari inovasi teknologi untuk terus menopang gaya hidup manusia yang terus berkembang dengan cara yang lebih hijau, dan saat ini telah muncul inovasi-inovasi yang menunjukan harapan yang optimistik akan masa depan yang lebih hijau loh. Berikut adalah contoh inovasi:

Source : Tree Hugger

1. Energi Tenaga OmbakInovasi teknologi energi saat ini yang cukup potensial sebagai energi alternatif adalah energi tenaga ombak. Tenaga ombak sama penting dan berpotensinya dengan energi angin serta solar hanya saja frekuensinya munculnya yang lebih sedikit dibanding angin dan solar. Salah satu contoh perusahaan yang sudah menjalankannya adalah perusahaan bernama Ocean Power Technologies (OPT). Energi tenaga ombak dihasilkan oleh OPT dengan menggunakan produknya yang bernama The PowerBuoy, yang bekerja dengan mengkonversi ombak laut menjadi listrik. The PowerBuoy telah dites keefektifannya di samudera Pasifik dan Atlantik.

Source : Tree Hugger2. Turbin Angin MasifAplikasi turbin angin untuk menghasilkan listrik telah cukup lama diaplikasikan sebagai sumber energi alternatif. Ukuran turbin angin ini saat ini telah mencapai skala yang cukup masif, besarnya rotor turbin bukanlah hanya karena nilai estetika melainkan semakin besarnya ukuran rotor maka kapasitas energi yang dihasilkan akan semakin besar.Salah satu contoh turbin angin masif dapat dilihat pada turbin angin yangdiproduksi oleh perusahaan yang dulu sempat terkenal dengan produk mobilephonenya, Siemens.

Source : Tree Hugger

3. Solar PV residensial yang bisa di install dengan cepatSalah satu kendala dari kurang maraknya aplikasi solar panel oleh publik adalah masih cukup rumitnya instalasi solar panel di wilayah residensial, walaupun harga mayoritas solar panel sendiri sudah cukup terjangkau namun biaya instalasinya masih terbilang cukup tinggi. Salah satu contoh solar panel yang mudah untuk diinstalasi adalah produksi dari perusahaan berbasis di Tucson Amerika Serikat bernama Solon. Solon memproduksi solar panel dengan bracket yang terstandarisasi hingga petugas instalasi solar panel mampu menginstall di atap rumah dalam waktu kurang dari sehari saja, yang tentunya akan mengurangi biaya instalasi dan bisa meningkatkan minat publik terhadap solar panel residensial.

Source : Tree Hugger

4. Di Bidang Kedokteran1. Mata BionikSeperti sudah dipaparkan sebelumnya, mata bionik memberikan secercah harapan pada penyandang tunanetra di seluruh dunia [baca:Mata Bionik untuk Tunanetra]. Pasalnya, mata palsu itu membantu fungsi retina yang rusak dengan mekanisme yang cukup rumit.Segala informasi visual yang terekam oleh sebuah kamera mini di mata bionik, diproses menjadi sinyal elektronik dan dikirimkan pada implan elektroda. Dengan begitu, tunanetra diharapkan dapat melihat seperti orang normal. Menurut Dr. John Pezaris dari Universitas Harvard, Cambridge, mata bionik akan bekerja lebih baik pada tunanetra yang sebelumnya tidak buta.2. Protein Tulang JituSejak 1960, para peneliti telah mengetahui sebuah protein yang mampu memperbaiki jaringan tulang yang rusak. Namun sayang, teknologi tersebut tidak bekerja sempurna.Terkadang, tumbuh jaringan tulang yang salah atau bahkan tumbuh tulang pada bagian yang seharusnya tidak tumbuh. Pada 2005, ilmuwan asal University of California, Los Angeles, (UCLA) menggunakan protein UCB-1 yang dapat menstimulus pertumbuhan tulang pada jaringan yang tepat.3. Pankreas PortabelMenurut Aaron Kowalski, kepala proyek riset di the Juvenile Diabetes Research Foundation, pankreas buatan yang mampu memonitor gula darah dan kadar insulin dalam tubuh seseorang akan dilempar ke pasar dalam waktu dekat. Ia mengatakan alat ini mengombinasikan dua teknologi, yaitu pompa insulin dan monitor glukosa berkelanjutan. Dengan alat ini, penderita diabetes yang tergantung pada insulin akan lebih mudah menjalani hidup secara normal.4. Lidah Super SensitifProfesor komputer dan mesin elektrik asal Universitas Texas di Austin, Texas, Dean Neikirk, menciptakan lidah elektronik yang dapat menganalisis cairan dan menentukan kandungan kimianya secara tepat. Lidah ini menggunakanmikrosphere, semacam sensor mini yang berubah warna jika terekspos pada target spesifik, seperti berbagai jenis sugar. Alat ini hanya bisa merasakan rasa "enak" secara kimiawi.5. Tangan MekanikPasien amputasi pada bagian tangan kini boleh merasa sedikit lega. Pasalnya, Dr. Todd Kuiken dari Institut Rehabilitasi Chicago berhasil membuat tangan mekanik yang berfungsi hampir sama dengan tangan sungguhan. Tangan ini tersambung ke otak oleh sejumlah saraf motorik buatan. Jika sang pemakai ingin menggerakkan tangannya, saraf-saraf yang seharusnya mengirim sinyal pada tangan sungguhan beralih menuju tangan mekanik.6. Lutut PintarLutut adalah bagian tubuh yang tidak mempunyai kemampuan berpikir dengan sendirinya. Namun tidak begitu dengan lutut bionik buatan The Massachusetts Institute of Technology (MIT) bernama RHEO. Alat ini memiliki kepintaran buatan yang akan memberikan rasa nyaman pada penderita kelumpuhan. RHEO akan mempelajari cara berjalan sang pengguna dan mendeteksi medan seperti apa yang sedang ditapaki dengan menggunakan semacam sensor7. Ginjal PortabelMenyingkirkan racun dalam darah dan menjaga kadar cairan tubuh selalu seimbang adalah rutinitas yang harus dijalani penderita gagal ginjal. Untuk melakukan itu, mereka harus menggunakan mesin dialisis yang biasanya berukuran sebesar pengering pakaian.Singkirkan alat itu karena ginjal portabel berukuran kecil dan berbobot ringan telah hadir di hadapan kita. Walau mini, alat buatan Martin Roberts dan David B.N. Lee asal UCLA bekerja lebih baik ketimbang mesin dialisis konvensional. Ginjal buatan ini dapat bekerja 24 jam sehari, tujuh hari seminggu, seperti layaknya ginjal sungguhan.8. Sel ArtifisialTerkadang, untuk mengantarkan efek obat ke lokasi tepat di dalam tubuh, sebuah pil atau injeksi saja tidak cukup. Daniel Hammer, profesor biologi asal Universitas Pennsylvania mempunyai metode lain, yaitu menggunakan sel buatan.Sel yang terbuat dari polimer ini dapat meniru fungsi sel darah putih yang menjelajahi seluruh jaringan tubuh. Kreasi mengagumkan bernama c ini mampu mengirim obat-obatan menuju tempat yang dibutuhkan, membuat perjuangan melawan sejumlah penyakit seperti kanker menjadi lebih mudah.

9. Tubuh Lama, Penis BaruDisfungsi ereksi dapat menjadi momok menakutkan bagi hampir semua pria di dunia ini. Tak usah ditanya mengapa, karena seks terkadang dianggap segalanya oleh kaum adam. Untungnya, Anthony Atala dan tim dari Universitas Wake Forest, AS, sukses mengembangkan jaringan organ bernamacorpora cavernosa, jaringan berlubang yang diisi darah saat ereksi terjadi. Percobaan dilakukan dengan mengkebiri kelinci dewasa. Setelah beberapa bulan, jaringan baru terbentuk dan sang penis sudah bisa "berjaya" kembali.10. Memindahkan OtakMengganti beberapa bagian otak tidaklah semudah mengganti bagian tubuh lain seperti tangan atau kaki. Namun, hal itu mungkin dilakukan pada masa mendatang.Pasalnya, profesor Theodore Berger asal University of Southern California telah menciptakanchipkomputer yang mampu menggantikanhippocampus, bagian otak yang mengontrol ingatan jangka pendek dan pemahamam spasial. Chip ini mampu menormalkan fungsi otak penderita penyakit Alzheimer dan stroke. (Livescience/YUS).2.3 Perspektif Islam Terhadap Filsafat Sains Dan TeknologiIstilah sains diambil dari bahasa Latin scio, scire, scientia, yang bermakna aku tahu, mengetahui, pengetahuan tentang apapun oleh siapapun dengan cara apapun.Sains berarti ilmu, sains juga dapat diartikan sebagai pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu di bidang (pengetahuan) itu dan bersifat koheren, empiris, sistematis, dapat diukur dan dibuktikan.Berdasarkan Webster New Collegiate Dictionary, definisi dari sains adalah pengetahuan yang diperoleh melalui pembelajaran dan pembuktian atau pengetahuan yang melingkupi suatu kebenaran umum dari hukum-hukum alam yang terjadi misalnya didapatkan dan dibuktikan melalui metode ilmiah.

Sains dalam hal ini merujuk kepada sebuah sistem untuk mendapatkan pengetahuan yang dengan menggunakan pengamatan dan eksperimen untuk menggambarkan dan menjelaskan fenomena-fenomena yang terjadi di alam. Adapun teknologi adalah penerapan konsep ilmiah yang tidak hanya bertujuan menjelaskan gejala- gejala alam untuk tujuan pengertian dan pemahaman, namun lebih jauh lagi bertujuan memanipulasi faktor- faktor yang terkait dalam gejala- gejala tersebut, untuk mengontrol dan mengarahkan proses yang terjadi. Jadi, teknologi di sini berfungsi sebagai sarana memberikan kemudahan bagi kehidupan manusia.Dari kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa antara sains dan teknologi memiliki keterkaitan yang sangat erat juga mempunyai peran dan fungsi yang sama. Keterkaitan antara sains dan teknologi adalah keberadaan teknologi merupakan aplikasi seluruh konsep yang terdapat di dalam sains. Adapun dalam hal peran dan fungsinya, sains dan teknologi sama- sama sebagai sarana untuk menggali sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia di dunia.

2.4 Kebudayaan TeknologiPada akhir- akhir ini filsfat hidup manusia memberikan perhatian yangluas terhadap ilmu dan teknologi. Tulisan- tulisan yang membahas bidang ini dapt digolongkan dalam dua pandangan yaitu:1. Kelompok yang menekankan nilai- nilai positif dari ilmu dan teknologi. Teknologi dilihat sebagai eksistensi dari manusia, atau dipandang sebagai proses dimana manusia semakin mendunia, malah dipandang sebagai suatu proses spiritualisasi dari materi.2. Kelompok yang memberikan kritik terhadap perkembangan ilmu dan teknologi, baik asumsi ideologinya, akibat- akibat kemajuan teknologi yang cukup fatal bagi manusia, seperti kecemasan, keterasingan, (alienasi) dan sebagainya.Dalam pandangan tradisional menganggap, bahwa ilmu pengetahuan( sains) sebagai spekulasi murni, sedangkan teknologi sebagaipenerapan dari perumusan- perumusan sains tersebut dalam hidup praktis. Pada dewasa ini, batas antara kegiatan ilmu pengetahuan dan kgiatan teknis tidak dapat secara tajam ditegaskan, terutama dalam bidang- bidang ilmu pengetahuan baru. Untuk menunjukkan betapa eratnya kaitan antara ilmu pengetahuan dengan teknologi itu, Jacques Elul menyebutkan teknologi sebagai keseluruhan dari metode yang dicapai secara rasional dan memiliki efesiensi mutlak dalam tahap perkembangan tertentu dalam setiap kegiatan manusia. Teknologi sekarang mencakup sekurang- kurangnya tiga bidang, yaitu:1. Teknologi ekonomi, yang menyangkut kegiatan produksi, organisasi krja sampai perencanaan ekonomi2. Teknologi organisasi, yang meliputi tidak hanya kegiatan komersial dan industrial, tetapi juga kegiatan negara dan administrasi3. Teknologi manusiawi, yangmencakup teknologi kedokteran genetika dan propaganda.

Dalam pembangunan bangsa- bangsa modern, peran teknologi jelas tidak dapat dikesampingkan, karena pembangunan berarti juga suatu proses yang membawa perubahan ke arah yang lebih baik dan yang didinginkan, namun ketika perubahan juga menimbulkan dampak yang tidak disukai, mulailah dicari kambing hitam, dan teknologi dituding sebagai penyebab utamanya, seperti polusi dan kerusakan lingkungan. Padahal jika teknologi itu diartikan seni menerapkan ilmu pengetahuan atau cara membuat atau menghasilkan sesuatu, maka sumber penyimpangan yang sebenarnya adalah manusianya, maka tingkah laku dan pola sikap manusialah yang sebenarnya menentukan besar kecilnya resiko atau dampak positif atau negatifnya teknologi.Sekurang- kurangnya ada tiga nilai yang perlu dipertimbangkan dalam mengembangkan teknologi, yaitu:1. Nilai- nilai yang berkaitan dalam pemberantasan kesengsaraan2. Nilai- nilai yang berkaitan dengan bertahannya ekosistem3. Nilai- nilai yang mempertahankan harkat manusia agar tidak jatuh dalam determinisme teknologi.

Masalahnya bukan menghentikan perkembangan teknologi, tetapi menumbuhkan kualitas teknologi yang memungkinkan untuk meningkatkan kaum terbelakang memperoleh akses lebih besar, juga menjamin integrasi ekologis dan memungkinkan manusia sebagai penguasa teknologi dan bukan sebaliknya.

2.5 Islam dan Perkembangan TeknologiDalam islam, baik pandangan maupun sikap teologisnya tidak ada masalah yang menghambat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Yang selalu diingatkan oleh Al- Quran adalah cara pemakaian illmu pengetahuan dan penggunaan teknologi, sehingga yang menjadi masalah adalah manusianya. Ada beberapa asumsi yang perlu dikemukakan dalam masalah ini :1. Al- Quran selalu memerintahkan manusia mendaya gunakan akalnya semaksimal mungkin dan menyebutkan akal sebagai anugrah besar yg tidak patut disia- siakan.Dalam surah Ar- Rum ayat 8: dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang (kejadian) diri mereka?. Allah tidak menjadikan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan waktu yang ditentukan. Dan sesungguhnya kebanyakan diantara manusia benar- benar ingkar akan pertemuan dengan tuhannya.Dalam surah Al- Hasyr ayat 21: Kalau sekiranya Kami menurunkan Al-Quran ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah blah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir.Juga diperintahkan mendayagunakan pengamatan, pendengaran, penalaran dan tanggung jawab atas semuanya itu.Dalam surah Al- Isra ayat 36: Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabannya.Dalam surah Al- Mukminun ayat 78: Dan Dialah yang telah menciptakan bagi kamu sekalian, pendengaran, penglihatan dan hati. Amat sedikitlah kamu bersyukur. Yang dimaksud bersyukur dalam ayat ini ialah menggunakan alat- alat tersebut untuk memperhatikan bukti- bukti kebesaran dan kekuasaan tuhan, yang dapat membawa mereka beriman kepada Allah SWT serta taat kepadaNya.2. Al-Quran membuat pernyataan dalam beberapa bagian ayat- ayatnya bahwa bumi dan eluruh bagian langit ditundukkan (oleh Allah) kepada/untuk kepentingan manusia (Al-Jatsiyah:13) malam dan siang dapat diatur sesuai dengan kepentingan manusia, artinya malam yang gelap dapat diubah menjadi terang seperti siang dan sebaliknya,matahari dan bulan dapat dimanfaatkan sumber dayanya(An-Nahl: 12). Sungai sungai dapat dikendalikan dan dimanfaatkan potensinya( Ibrahim:32), lautan dengan segala kekayaannya, dari bahan makanan (ikan) sampai bahan perhiasan (mutiara) akan dapat dieksploitasi manusia (an-Nahl: 14)Kata- kata sakhara (wa sakhara lakum), memberi isyarat bahwa manusia mendapat konsesi yang begitu besar dari Alah untuk mengatur kosmos ini dengan segala macam sumber dayanya dan kekayaannya.3. Narasi Al- Quran berulang kali menyebut kemajuan budaya manusia dengan kemampuan teknologinya. Gunung- gunung dapat dikendalikan, burung- burung dapat dijinakkan, besi-baja dapat dilinakkan, cairan baja merupakan bahan yang sangat potensial dalam membuat bendungan raksasa, Dengan sendirinya hal itu dengan cara dan sarana (sains dan teknologi) yang memadai. Seperti terkandung dalam surah Saba ayat10:

Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Daud kurnia dari Kami, (Kami berfirman): hai gunung- gunung dan burung- burung bertasbihlah berulang- ulang bersama Daud, dan Kami telah melunakkan besi untuknya.Semua proposi Al- Quran tersebutdi samping memberi rangsangan kepada manusia agar mampu melahirkan teknologi canggih, juga memberikan informasi betapa besarnya kemampuan yang dianugrahkan Allah kepada spesiesmanusia ini.Di samping itu, Al- Quran juga meningatkan, bahwa manusia mempunyai kecenderungan untuk menyalahguanakan kemampuan kemampuannya, menyimpangkan dari teknologi yang dikuasainya, memiliki keserakahan eksploitatif dalam mengejar kekayaan alam sehingga merusak ekosistem dan mencemari kesehatan dan kelestarian lingkungan. Al- Quran melarang sikap yang menghancurkan diri seperti yang demikian itu, hal ini diungkapkan Al-Quran dala surah Al- Baqarah: 195:

Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan jangan lah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnyaAllah menyukai orang- orang yang berbuat baik.

BAB IIIPENUTUP3.1 KesimpulanFilsafat ilmu adalah penyelidikan tentang ciri-ciri pengetahuan ilmiah dan cara-cara untuk memperolehnya. Filsafat ilmu merupakan suatu bentuk pemikiran secara mendalam yang bersifat lanjutan atau secondary reflexion. Refleksi sekunder seperti itu merupakan syarat mutlak untuk menentang bahaya yang menjurus kepada keadaan cerai berai serta pertumbuhan yang tidak seimbang dari ilmu-ilmu yang ada. Tetapi juga filsafat ilmu pengetahuan membahas sebab musabab pengetahuan dan menggali tentang kebenaran, kepastian, dan tahap-tahapnya, objektivitas, abstraksi, intuisi, dan juga pertanyaan mengenai dari mana asalnya dan kemana arah pengetahuan itu?.Setelah kita memahami tentang arti filsafat, etika dan ilmu dalam bidang Engineer khususnya Teknik Sipil. Tentunya kita menyadari bagaimana dari ilmu itu tercipta suatu Inovasi yang sangat berguna bagi kemajuan umat manusia.Kita sebagai Engineer dituntut untuk lebih memperhatikan nilai-nilai keselamatan umat manusia dalam mendesain/merancang sebuah bangunan.Sadarlah bahwa kita semua ini adalah engineer? yang merancang kehidupan, yang membentuk kepribadian, yang turut andil medesain kehidupan kita, orang terdekat kita atau bahkan orang yang tidak kita kenal pun mendapat imbas dari apa yang kita lakukan, kita putuskan dan kita perbuat.Kita tidak harus memilih pandangan mana yang paling baik bagi kehidupan kita, cukup hanya dengan memikirkan terlebih dahulu semua yang kita perbuat, itu akan memperbaiki kehidupan kita. filsafat etika wajib bagi seorang engineer dan seluruh manusia .

3.2 SaranMengingat keterbatasan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh penulis, maka untuk mendapat pemahaman yang lebih mendasar lagi, disarankan kepada pembaca untuk membaca literatur-literatur yang telah dilampirkan pada daftar rujukan.Dengan demikian pula diharapkan adanya saran dan kritik yang membangun dari pembaca, agar makalah ini dapat memberikan pengetahuan tentang hubugan dan manfaat filsafat pada ilmu IPA.

DAFTAR PUSTAKA

1. Baskara, Nanang. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam dalam Kajian Filsafat. (online). (http://nanangbaskara.blogspot.com/2009/12/ilmu-pengetahuan-alam-dalam-kajian-html, 25 Maret 2011). 2. Fatimah, Feti. 2007. Filsafat Ilmu Sebagai Landasan Pengembangan Ilmu Pengetahuan Alam. (online). (http://duaberita.blog.friendster.com/2007/05/filsafat-ilmu-sebagai-landasan-pengembangan-ilmu-pengetahuan-alam/, diakses 25 Maret 2011). 3. Mukhlisin, M. Si, Drs. 2009. Hubungan Filsafat Ilmu dengan Ilmu Pengetahuan Alam. (online). (http://annady.wordpress.com/2009/07/29/filsafatilmualam/, diakses 25 Maret 2011). 4. Sodikin. 2011. Filsafat Ilmu sebagai Landasan Pengembangan Ilmu Pengetahuan Alam. (online). (http://blog.unsri.ac.id/sodikin/ilmu-kealaman-dasar/filsafat-ilmu-sebagai-landasan-pengembangan-ilmu-pengetahuan-alam/mrdetail/24062, diakses 25 Maret 2011).