filsafat, sains dan ilmu teknologi

23
BAB I PENDAHULUAN Salah satu kelebihan utama dari intelegensi manusia ialah kemampuan observasi dan inovasi yang tidak tertandingi. Kemampuan inovasi manusia sudah terlihat dari awal masa evolusi manusia (pada zaman manusia purba). Fenomena perkembangan abad mutakhir menghendaki adanya suatu sistem pengetahuan yang komprehensif dengan demikian berdampak pada ilmu pengetahuan yang berkembang terus menerus tanpa berhenti seiring dengan perkembangan pengetahuan manusia. Perkembangan pengetahuan manusia tentang kehidupan, alam semesta dan hal-hal yang bersifat abstrak merupakan tantangan dan tujuan dari pencarian kebenaran sejati. Perkembangan masyarakat dewasa ini menghendaki adanya pembinaan manusia yang dilaksanakan secara seimbang antara nilai dan sikap, pengatahuan, kecerdasan, keterampilan, kemampuan komunikasi, dan kesadaran akan ekologi lingkungan dengan tujuan menjadikan manusia tidak hanya berintelektual tinggi, tetapi juga memilki akhlak mulia. Hal-hal demikian menjadikan seseorang untuk berfikir secara mendalam, merenung, menganalisis dan menguji coba, serta merumuskan sesuatu kesimpulan yang dianggap benar sehingga dengan melakukan kegiatan terebut dengan tidak sadar sudah melakukan kegiatan berfilsafat, maka dari itu ilmu lahir dari filsafat atau dapat dikatakan filsafat merupakan induk dari sebuah ilmu, oleh karena itu filsafat mempunyai kesamaan dan perbedaan dengan ilmu. Adapun pengertian dari filsafat dapat dilihat dari segi etimologis, terminologis, filsafat sebagai pandangan hidup, dan filsafa t sebag ai ilmu. ilsafat pada perke mban ganny a akan meng hasilk an ilmu penget ahuan, dan ilmu penget ahuan pada perke mban ganny a akan meng hasilk an teknol

Upload: linamolibden

Post on 14-Jul-2016

76 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

S2 Teknik Kimia

TRANSCRIPT

Page 1: Filsafat, Sains dan Ilmu Teknologi

BAB I

PENDAHULUAN

Salah satu kelebihan utama dari intelegensi

manusia ialah kemampuan observasi dan inovasi yang tidak

tertandingi. Kemampuan inovasi manusia sudah terlihat dari

awal masa evolusi manusia (pada zaman manusia purba).

Fenomena perkembangan abad mutakhir menghendaki

adanya suatu sistem pengetahuan yang komprehensif

dengan demikian berdampak pada ilmu pengetahuan yang

berkembang terus menerus tanpa berhenti seiring dengan

perkembangan pengetahuan manusia. Perkembangan

pengetahuan manusia tentang kehidupan, alam semesta dan

hal-hal yang bersifat abstrak merupakan tantangan dan

tujuan dari pencarian kebenaran sejati.

Perkembangan masyarakat dewasa ini

menghendaki adanya pembinaan manusia yang dilaksanakan

secara seimbang antara nilai dan sikap, pengatahuan,

kecerdasan, keterampilan, kemampuan komunikasi, dan

kesadaran akan ekologi lingkungan dengan tujuan

menjadikan manusia tidak hanya berintelektual tinggi, tetapi

juga memilki akhlak mulia.

Hal-hal demikian menjadikan seseorang untuk

berfikir secara mendalam, merenung, menganalisis dan

menguji coba, serta merumuskan sesuatu kesimpulan yang

dianggap benar sehingga dengan melakukan kegiatan terebut

dengan tidak sadar sudah melakukan kegiatan berfilsafat,

maka dari itu ilmu lahir dari filsafat atau dapat dikatakan

filsafat merupakan induk dari sebuah ilmu, oleh karena

itu filsafat mempunyai kesamaan dan perbedaan dengan

ilmu. Adapun pengertian dari filsafat dapat dilihat dari segi

etimologis, terminologis, filsafat sebagai pandangan hidup,

dan

filsafa

t

sebag

ai

ilmu.

ilsafat

pada

perke

mban

ganny

a

akan

meng

hasilk

an

ilmu

penget

ahuan,

dan

ilmu

penget

ahuan

pada

perke

mban

ganny

a akan

meng

hasilk

an

teknol

Page 2: Filsafat, Sains dan Ilmu Teknologi

setelah dilakukan pengujian berulang. Filsafat, di lain

pihak, bersifat priori, yaitu kesimpulan ditarik

berdasarkan pemikiran dan perenungan, bukan pengujian

berulang. Filsafat merangsang kelahiran keinginan untuk

observasi dan eksperimen karena proses berpikirnya

yang kritis dan rasional. Observasi mendalam dan

eksperimen berulang akhirnya akan menghasilkan ilmu

pengetahuan baru. Sehingga Filsafat dapat diartikan sebagai

sesuatu yang digunakan untuk mengkaji hal- hal yang ingin

dicari kebenaranya dengan menerapkan metode-metode

filsafat. BAB

II

FILS

AFA

T

ILM

U

DAN

ETI

KA

ENG

INE

ERI

NG

A. P

Page 3: Filsafat, Sains dan Ilmu Teknologi

Problem identifikasi untuk memberikan

pengertian dalam khazanah intelektual seringkali

melahirkan perdebatan-perdebatan yang cukup rumit

dan melelahkan. Hampir dalam setiap diskusi berbagai

ilmu seringkali terdapat penjelasan – penjelasan

pengertian yang tidak jarang memunculkan

pengertian-pengertian yang beragam. Keberagaman

pengertian ini disebabkan berbagai arah sudut pandang

dan focus yang berbeda-beda diantara para pakar dalam

memberikan identifikasi. Dan ini merupakan sebuah

kemakluman sebab kajian ilmu adalah kajian abstraksi

konseptual, maka sangat dimungkinkan masing-masing

subyek (para pemikir ) memiliki perbedaan

dalam menggunakan paradigma identifikasinya atau

proses menemukan makna dalam sebuah kajian

keilmuan.

Peradigma tersebut akan menjadi acuan bagi

pemikir untuk menentukan sebuah tolok ukur kebenaran

dari asumsi-asumsi pembentuk dari konsepnya tersebut.

Filsafat dikembangkan oleh bangsa Yunani

diberbagai kota. Masyarakat Yunani mengembangkan

Filsafat dikarenakan adanya beberapa faktor yakni

pertama,adanya perubahan pada masyarakat

Yunani pada abad ke-6 SM yakni dari masyarakat

agraris menjadi masyarakat yang hidup dari sektor

perdagangan internasional yang berdampak muncul

puluhan kota yang mandiri contohnya Athena. Kedua,

kondisi tersebut mendukung perkembangan rasionalitas

yang baru karena adanya kemakuran sehingga

menciptakan iklim yang kondusif bagi manusia untuk

berpikir lebih baik guna mencari jawaban atas berbagai

masalah. Ketiga, berkembangya bentuk kenegaraan

d

e

m

o

kr

at

is

se

hi

n

g

g

a

or

a

n

g

bi

sa

b

er

pi

ki

r

le

bi

h

b

e

b

as

d

al

Page 4: Filsafat, Sains dan Ilmu Teknologi

lsafat dikembangkan oleh bangsa Yunani diberbagai

kota. Masyarakat Yunani mengembangkan Filsafat

dikarenakan adanya beberapa faktor yakni

pertama,adanya perubahan pada masyarakat

Yunani pada abad ke-6 SM yakni dari masyarakat

agraris menjadi masyarakat yang hidup dari sektor

perdagangan internasional yang berdampak muncul

puluhan kota yang mandiri contohnya Athena. Kedua,

kondisi tersebut mendukung perkembangan rasionalitas

yang baru karena adanya kemakuran sehingga

menciptakan iklim yang kondusif bagi manusia untuk

berpikir lebih baik guna mencari jawaban atas berbagai

masalah. Ketiga, berkembangya bentuk kenegaraan

demokratis sehingga orang bisa berpikir lebih bebas

dalam menganalisis dan atau mencari tahu jawaban atas

masalah yang dihadapi maupun yang menarik baginya.

Maka dari itu, kata Filsafat berasal dari bahasa

Yunani. Kata falsafah atau filsafat dalam bahasa

Indonesia merupakan kata serapan dari bahasa Arab,

yang juga diambil dari bahasa Yunani; philosophia.

Dalam bahasa ini, kata ini merupakan kata majemuk

dan berasal dari kata-kata philia (= persahabatan,

cinta dsb.) dan sophia (= “kebijaksanaan”).

Sejajar dengan kata filsafat, kata filosofi juga

dikenal di Indonesia dalam maknanya yang cukup luas

dan sering digunakan oleh semua kalangan. Perkataan

filsafat dalam bahasa Inggris digunakan istilah

philosophy yang juga berarti filsafat yang lazim

diterjemahkan sebagai cinta kearifan. Unsur pembentuk

kata ini adalah kata philos dan sophos. Philos

maknanya gemar atau cinta dan sophos artinya

bijaksana atau arif (wise). Menurut pengertiannya yang

semula dari zaman Yunani Kuno itu filsafat berarti cinta

k

ea

ri

fa

n.

N

a

m

u

n,

ca

k

u

p

a

n

p

e

n

g

er

ti

a

n

s

o

p

hi

a

te

rn

y

Page 5: Filsafat, Sains dan Ilmu Teknologi

safat dalam bahasa Inggris digunakan istilah

philosophy yang juga berarti filsafat yang lazim

diterjemahkan sebagai cinta kearifan. Unsur pembentuk

kata ini adalah kata philos dan sophos. Philos

maknanya gemar atau cinta dan sophos artinya

bijaksana atau arif (wise). Menurut pengertiannya yang

semula dari zaman Yunani Kuno itu filsafat berarti cinta

kearifan. Namun, cakupan pengertian sophia ternyata

luas sekali, sophia tidak hanya berarti kearifan

saja, melainkan meliputi pula kebenaran pertama,

pengetahuan luas, kebajikan intelektual, pertimbangan

sehat sampai kepandaian pengrajin dan

bahkan kecerdikkan dalam memutuskan soal-soal

praktis yang bertumpu pangkal pada konsep - konsep

aktivitas –aktivitas awal yang disebut pseudoilmiah

dalam kajian ilmu.

Secara lughowi ( semantic) filsafat

berarti cinta kebijaksanaan dam kebenaran. Maksud

sebenarnya adalah pengetahuan tentang ada dari

kenyataan-kenyataan yang paling umum dan kaidah-

kaidah realitas serta hakekat manusia dalam segala

aspek perilakunya seperti: logika, etika, estetika dan

teori pengetahuan. Maka problem pengertian filsafat

dalam hakekatnya memang merupakan problem falsafi

yang kaya dengan banyak konsep dan pengertian.

Filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena

kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan

dijabarkan dalam konsep mendasar. Filsafat tidak

didalami dengan melakukan eksperimen-eksperimen

dan percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan

masalah secara persis, mencari solusi untuk itu,

memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk

solusi tertentu. Akhir dari proses-proses itu dimasukkan

k

e

d

al

a

m

se

b

u

a

h

pr

os

es

di

al

e

kt

ik

a.

U

nt

u

k

st

u

di

fa

ls

af

i,

Page 6: Filsafat, Sains dan Ilmu Teknologi

manusia dalam segala aspek perilakunya seperti: logika,

etika, estetika dan teori pengetahuan. Maka problem

pengertian filsafat dalam hakekatnya memang

merupakan problem falsafi yang kaya dengan banyak

konsep dan pengertian. Filsafat adalah studi tentang

seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia

secara kritis dan dijabarkan dalam konsep mendasar.

Filsafat tidak didalami dengan melakukan eksperimen-

eksperimen dan percobaan-percobaan, tetapi dengan

mengutarakan masalah secara persis, mencari solusi

untuk itu, memberikan argumentasi dan alasan yang

tepat untuk solusi tertentu. Akhir dari proses-proses itu

dimasukkan ke dalam sebuah proses dialektika.

Untuk studi falsafi, mutlak diperlukan logika berpikir

dan logika bahasa.

Logika merupakan sebuah ilmu yang sama-

sama dipelajari dalam matematika dan filsafat. Hal itu

membuat filasafat menjadi sebuah ilmu yang pada sisi-

sisi tertentu berciri eksak di samping nuansa khas

filsafat, yaitu spekulasi, keraguan, rasa penasaran

dan ketertarikan. Filsafat juga bisa berarti perjalanan

menuju sesuatu yang paling dalam, sesuatu yang

biasanya tidak tersentuh oleh disiplin ilmu lain

dengan sikap skeptis yang mempertanyakan segala

hal.

Adapun pengertian dari filsafat dapat dilihat

dari segi etimologis, terminologis, filsafat sebagai

pandangan hidup, dan filsafat sebagai ilmu.

a. Pengertian filsafat secara etimologis

Kata Filsafat berasal dari bahasa Yunani yang

merupakan kata majemuk Philosophia atau

Philosophos. Kata tersebut terdiri dari dua

kata yakni philos dan Sophia. Kata Philos

b

e

r

a

r

ti

c

i

n

t

a

(

l

o

v

e

)

s

e

d

a

n

g

k

a

n

S

o

p

h

i

a

a

t

a

Page 7: Filsafat, Sains dan Ilmu Teknologi

tau sophos berarti pengetahuan, kebenaran, hikmat

atau kebijaksanaan (wisdom). Jadi secara

etimologi filsafat berarti cinta akan pengetahuan,

kebenaran ayau kebijaksanaan. Makna cinta yang

seluas-luasnya mengandung arti keinginan secara

mendalam, atau bahkan kehausan luar biasa untuk

mendapatkan pengetahuan atau kebijaksanaan

sampai keakar- akarnya atau pada taraf yang radikal.

Kata filsafat juga terdapat pada bahasa Arab

yakni falsafah atau falsafat. Selain itu ada juga dari

negara India yang memakai kata dharsana yang

bermakna memandang, memperhatikan,

merenungkan, memahami diteruskan dengan

kontemplasi, kemudian membentuk persepsi untuk

memberi kesimpulan, visi dan keyakinan. Berfilsafat

akan terkait dengan kegiatan merenung atau

kontemplatif guna mendapatkan kesimpulan yang

benar, maka secara etimologi kata filsafat dalam

bahasa Yunani, maupun Arab begitu juga dari India

(dharsana) pada intinya memiliki makna yang sama

yakni aktifitas berfikir kontemplatif guna

mendapatkan kebenaran yang hakiki dalam

konteks menjadikan manusia sebagai makhluk yang

bijaksana.

b. Pengertian filsafat secara terminologis

Pemahaman pengertian filsafat secara

terminologis sangat beragam tergantung pada sudut

pandang orang ang melihatnya. Contohnya

pengertian filsafat secara terminologi dari

Poedjawiatna (1982) yang mengemukakan filsafat

adalah ilmu yang mencari sebab yang sedalam-

dalamnya bagi segala sesuatu yang ada dan mungkin

ada.

c. pengertian Filsafat Sebagai Pandangan Hidup

Seseorang yang acap/bijaksana harus memiliki

anutan atas suatu filsafat. Hal ini berarti bahwa dia

m

e

m

il

i

k

i

s

u

a

t

u

p

a

n

d

a

n

g

a

n

,

s

e

p

e

r

a

n

g

k

a

t

p

e

d

o

m

Page 8: Filsafat, Sains dan Ilmu Teknologi

idup atau nilai-nilai yang meresapinya adalam

kehidupan bermasyarakat dan bernegara guna

mewujudkan tujuan hidup yang diidealkan.

Pemaknaan filsafat dapat diterima berkenaan

filsafat sebagai hasil olah pikir yang kritis,

interogatif, dan reflektif, memang berwujud ide,

gagasan atau teori dalam konteks pemaknaan

akan apa yang ada di kekinian, dikelampauan, dan

sekaligus juga mimpi-mimpi masa depan.

d. Pengertian filsafat sebagai ilmu

Filsafat sebagai ilmu memiliki beberapa

persyaratan antara lain dasar ontologis,

epistimologis, dan aksiologis. Ilmu pengetahuan

merupakan kumpulan pengetahuan yang disusun

secara sistematis yang memberikan jawaban atas

pertanyaan: (1) ontologi yakni “Apa”yang ingin

diketahui, (2) epistimologi yakni “Bagaimana” cara

memperoleh pengetahuan, dan (3) aksiologis yakni

untuk apa “Kegunaan” dari ilmu pengetahuan

bagi kehidupan umat manusia.

B. Dasar-Dasar Filsafat Sebagai Ilmu

1. Dasar Ontologi

a. Objek Materi

Objek filsafat pertama-tama adalah objek materi.

Objek materi adalah sesuatu yang dijadikan

sasaran pemikiran, sesuatu yang diselidiki atau

sesuatu yang dipelajari oleh filsafat, yang sangat

luas yakni mencakup segala realitas, kenyataan atau

sesuatu yang ada atau mungkin ada baik yang nyata

(Skala) maupun yang abstrak (Niskala). Objek

materi filsafat dibagi menjadi tiga (3) yakni

manusia, alam dan Tuhan. Ketiganya dilihat dari

hakikat yang skala (nyata) dan niskala (tidak

tampak). Manusia dan tindakannya beserta hasil

tindakannya dan alam merupakan objek filsafat

yang nyata (Skala) sedangkan Tuhan termasuk

ob

je

k

m

ate

ri

fil

saf

at

ya

ng

nis

ka

la.

b. O

b

j

e

k

f

o

r

m

a

l

f

i

l

s

a

f

a

t

O

bj

ek

Page 9: Filsafat, Sains dan Ilmu Teknologi

atau prinsip-prinsip yang digunakan dalam

mengkaji objek materi. Objek Formal merupakan

cara memandang, cara meninjau yang dilakukan

oleh seseorang peneliti terhadap objek materialnya

beserta prinsip - prinsip yang digunakannya. Jadi,

objek formal filsafat adalah segi khusus, aspek,

tema, persepektif, atau prinsip-prinsip yang

digunakan dalam mengkaji objek materi.

c. Persamaan dan perbedaan antara Filsafat

dengan Ilmu

Berkenaan dengan itu filsafat dengan ilmu bisa

mempunyai obyek material yang sama, namun yang

membedakannya adalah objek formalnya.

Contohnya biologi dan filsafat, sama- sama

mempelajari manusia sbagai objek materi, tetapi

yang membedakannya adalah objek formalnya

yakni biologi mempelajari manusia dalam

konteks fungsi-fungsi organ tubuh sedangkan

filsafat mempertanyakan hal yang lebih

mendasar contohnya apa hakikat manusia.

Berkenaan hal itu tidak semua masalah dapat

dikaji secara filsafat, melainkan memerlukan

suatu persyaratan yakni: (1) besifat umum, (2) tidak

menyangkut fakta, (3) bersangkutan dengan nilai,

(4) bersifat kritis, (5) bersifat sinoptis, (6) bersifat

implikatif.

Pada dasarnya permasalahan dalam filsafat

dapat dijawab dengan menggunakan pemikiran

rasional adapun tujuan dari berpikir rasional yakni

mendapatkan kebenaran atas suatu realitas.

Berfikir filsafat harus memenuhi sejumlah

persyaratan yaitu: (1) bersifat rasional radikal,

mencari kejelasan atau kebenaran yang bersifat

esensial ( the first causes dan the last causes)

dan non-fragmentaris atau bercorak holistika,

dan menyangkut suatu realitas atau hal-hal yang

mengacu pada ide-ide dasar.

2. D

a

s

a

r

E

p

i

s

t

i

m

o

l

o

g

i

D

a

s

a

r

e

p

i

s

t

i

m

l

o

g

i

y

a

n

g

Page 10: Filsafat, Sains dan Ilmu Teknologi

digunakan untuk pedoman mengkaji ilmu. Tujuan

berfilsafat adalah mencari the first causes

dan the last causes, maka dari itu filsafat mengenal

berbagai metode filsafat yakni :

a. Metode Kritis Reflektif

Metode kritis reflektif yakni cara memahami suatu

objek filsafat secara mendalam dan mendasar.

Kegiatan ini dilakukan secara berulang-ulang

sehingga memerlukan proses pemikiran secara

terus-menerus sampai menemui kebenaran/telah

puas atas jawaban masalah yang dikajinya.

b. Metode Dialektika-Dialog/Dialektika-Kritis.

Proses dialektik mengandung arti dialog antara

dua pendirian yang bertentangan pemikiran

dengan memakai pertemuan antara ide, sedang kan

kritis meupakan sikap yang tidak mau menerima

sebelum dilakukan pengujian. Dengan demikian

dapat disimpulkan metode dialektika-dialog

merupakan metode yang menekankan pada

dialog kritis untuk membedah masalah guna

melahirkan pengetahuan yang benar

berlandaskan pada argumentasi/alasan yang kuat.

c. Metode Dialeka Hegel

Metode ini berintikan pada pemecahan masalah

dengan mengikuti tiga langkah yakni tesa, antitesa,

dan sintesa. Prinsip dasar metode dialektika ala

Hegel adalah mengembangkan suatu proses

berpikir yang dinamis dalam memecahkan suatu

masalah, lewat argumen yang kontradiktif atau

berhadapan guna mewujudkan suatu kesepakatan

yang rasional atau logis.

d. Metode Intuitif

Intuisi adalah apa yang oleh sebagian orang disebut

perasaan hati, hati nurani, firasat, supra kesadaran,

do

ro

ng

an

ya

ng

m

en

ga

ta

ka

n

ke

pa

da

A

nd

a

un

tu

k

m

en

e

m

pu

h

su

at

u

ar

ah

ata

u

ar

ah

lai

n,

Page 11: Filsafat, Sains dan Ilmu Teknologi

enempuh suatu arah atau arah lain, dan yang bila

digabung dengan latihan akan memberi anda alat

dalam membuat keputusan yang mantap.

e. Metode Skeptic

Metode ini berintikan pada gagasan bahwa, untuk

mendapatkan pengetahuan yang benar, maka

seseorang harus meragu-ragukan segalanya. Dalam

rangka mencapai kebenaran yang pasti, rasio

harus berperan semaksimal mungkin. Descrates

memberikan pedoman dalam rangka mendapatkan

pengetahuan yang benar yaitu Pertama,

metode keragu-raguan harus digunakan sebagai

strategi dalam melihat sesuatu, segala sesuatu harus

dilihat sebagai tipuan, dan jangan tergesa-gesa

menerimanya sebagai sesuatu yang benar, jika tidak

diketahui bahwa hal itu benar. Kedua,

pemecahan masalah yang kompleks, harus dipilah

ke dalam bagian-bagian yang lebih sederhana agar

mudah memahaminya, Ketiga, pikiran harus

diatur sedemikian rupa, dengan bertitik tolak dari

objek dan pengertian yang sederhana dan mutlak,

sampai pada objek dan pengertian yang kompleks

dan nisbi. Keempat, setiap masalah ditinjau

secara menyeluruh, sehingga tidak ada yang

ketinggalan.

f. Metode Fenomenologi

Metode ini berarti ilmu tentang fenomena yang

pada dasarnya adalah hakikat atau edios tentang

suatu penampakan diri atau tampil sebagaimana

adanya dalam kesadaran manusia.

g. Metode Eksistensialisme

Filsafat ini memandang gejala berpangkal pada

eksistensi atau cara manusia berada didunia.

Prinsip dasar adalah lebih menghargai

subjektifitas daripada objektifitas, dalam prinsip

ini

nil

ai

le

bi

h

di

po

sis

ik

an

le

bi

h

pe

nti

ng

da

ri

pa

da

fa

kt

a.

h. M

e

t

o

d

e

A

n

a

l

i

t

Page 12: Filsafat, Sains dan Ilmu Teknologi

Filsafat ini adalah suatu metode yang khas

dalam filsafat untuk menjelaskan, menguraikan,

dan menguji kebenaran-kebenaran ungkapan dari

filosofis.

3. Dasar Aksiologis

Dasar aksiologis mengungkap tentang apakah

kegunaan dari ilmu bagi kita. Adapun dasar-dasar

pemikiran filsafat antara lain:

a. Makna kata filsafat, yang menyiratkan bahwa

berfilsafat memberikan peluang untuk menjadi

lebih bijaksana dan lebih berwawasan luas dalam

melihat dan memecahkan permasalahan.

b. Memunculkan ide yang toleran terhadap sudut

pandang dan semakin membebsakan diri dari

dogmatisme.

c. Pengkajian membawa perubahan pada keyakinan

nilai-nilai dasar seseorang yang pada gilirannya

dapat mempengaruhi arah kehidupan pribadi

maupun profesinya.

d. Tidak sebatas tambahan kognisi tetapi

mengembangkan pemikiran kritis, luas, dan

holistika.

e. Posisi kepemimpinan yang memikul

tanggungjawab dalam berbagai profesi, dan

permasalahan makna hidup.

Jadi, Fungsi filsafat ilmu adalah untuk

memberikan landasan filosofik dalam memahami

berbagi konsep dan teori sesuatu disiplin ilmu dan

membekali kemampuan untuk membangun teori

ilmiah.

BAB

III

SAI

NS

DAN

INO

VASI

TEK

NOL

OGI

ewasa

ini

ilmu

Page 13: Filsafat, Sains dan Ilmu Teknologi

seolah-olah manusia sekarang tidak dapat hidup tanpa ilmu

pengetahuan. Kebutuhan manusia yang paling sederhana

pun sekarang memerlukan ilmu. Ketika seorang filusuf

merenungkan dan mendalami sebuah persoalan, maka ia

akan menghasilkan sebuah teknologi baru untuk

menyelesaikan persoalan tersebut. Teknologi umumnya

memanfaatkan (menerapkan) ilmu pengetahuan untuk

mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam dunia

pendidikan modern, pengembangan teknologi bahkan

memiliki cabang ilmunya sendiri, yaitu Rekayasa (

Engineering).

Perkembangan teknologi manusia sudah bermula

dari zaman purba, ketika sebuah batu dan kayu diikatkan

untuk menjadi tombak atau ketika roda diciptakan untuk

mempermudah perpindahan tempat tinggal manusia.

Teknologi biasanya dimanfaatkan untuk memudahkan

manusia dalam pengaturan dan adaptasi terhadap

lingkungan. Secara sederhana, teknologi dapat

didefinisikan sebagai pengembangan dan pemanfaatan

berbagai ilmu pengetahuan, perangkat, teknik, sistem, atau

metode untuk menyelesaikan sebuah masalah tertentu.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi akan menghambat ataupun meningkatkan

keberadaan manusia tergantung pada menusianya itu

sendiri, karena ilmu pengetahuan dan teknologi dilakukan

oleh manusia dan untuk kepentingan manusia dan

kebudayaannya.

Dalam kehidupan kita sehari-hari pasti selalu

menemukan bahan kimia, dari air (H2O), garam (NaCl),

cuka (CH3COOH), dll, baik yang berbahaya maupun yang

bermanfaat bagi tubuh dan lingkungan. Trinitrotoluena

(TNT) adalah salah satu bahan kimia yang memiliki

kegunaan sebagai bahan peledak yang sering digunakan

untuk

kebaik

an

bahka

n

kejaha

tan.

Trinitr

otolue

na

berwa

rna

kunin

g

pucat,

berbe

ntuk

kristal

jarum

dan

dapat

disuli

ng

dalam

ruang

hampa

. TNT

merup

akan

bagian

filsafa

t

karena

Page 14: Filsafat, Sains dan Ilmu Teknologi

A. Sejarah Trinitrotoluena (TNT)

Trinitrotoluena pertama kali dibuat pada tahun

1863 oleh kimiawan Jerman Joseph Wilbrand, namun

potensinya sebagai bahan peledak yang tidak diakui

selama beberapa tahun, terutama karena begitu sulit

untuk meledakkan dan kurang kuat dibandingkan bahan

peledak lainnya. Sebagai contoh, pada tahun 1910, itu

dikecualikan dari Inggris Bahan Peledak Act 1.875 yang

tidak benar-benar dianggap sebagai peledak untuk

keperluan manufaktur dan penyimpanan. Kemampuan

TNT dapat dengan aman dicairkan menggunakan uap

atau air panas, memungkinkan untuk dituangkan saat

cair menjadi peluru cases.

Angkatan bersenjata Jerman mengadopsinya

sebagai artileri shell pada tahun 1902. Selama Perang

Dunia Pertama, Angkatan Laut Jerman memiliki

keuntungan tertentu mampu meledakkan TNT-filled

baju pelindung dari peluru setelah mereka

menembus baju besi pasukan kapal Inggris.

Sebaliknya, lyddite Inggris penuh peluru cenderung

meledak segera setelah mereka menghantam kendaraan

lapis baja Jerman, sehingga banyak mengeluarkan

energi mereka di luar kapal. Inggris secara bertahap

mulai menggunakannya sebagai pengganti lyddite

pada tahun 1907.

Karena permintaan tak terpuaskan untuk bahan

peledak selama Perang Dunia Kedua, TNT sering

dicampur dengan 40 sampai 80 persen amonium nitrat,

menghasilkan amatol yang disebut peledak. Meskipun

hampir sekuat TNT (dan jauh lebih murah), amatol

memiliki kelemahan sedikit yang higroskopis (rentan

terhadap menyerap kelembaban dari udara). Variasi

lain yang disebut Minol, terdiri dari amatol

dicampur dengan sekitar 20 persen aluminium bubuk,

digunakan oleh Inggris untuk tambang. Meskipun blok

m

ur

ni

T

N

T

te

rs

e

di

a

d

al

a

m

b

er

b

a

g

ai

u

k

ur

a

n

(

m

is

al

n

y

a

2

5

0

g,

5

Page 15: Filsafat, Sains dan Ilmu Teknologi

peledak yang terdiri dari persentase variabel TNT

ditambah bahan-bahan lain, seperti torpex, tritonal,

pentolite, Komposisi dan B.

B. Ontologi Trinitrotoluena (TNT)

Trinitrotoluena berwarna kuning pucat,

berbentuk kristal jarum dan dapat disuling dalam ruang

hampa. TNT sulit larut dalam air, lebih mudah larut

dalam eter, aseton,benzena, dan piridin. Dengan titik

leleh rendah yaitu 80,35° C, TNT dapat meleleh di

uap dan dituangkan ke dalam wadah. TNT bersifat

beracun dan jika terkena kulit dapat menyebabkan

reaksi alergi, menyebabkan kulit berubah warna

menjadi kuning-oranye terang.

a. Kelarutan dalam air: 130 mg/L pada 20° C

b. Tekanan uap pada 20° C: 150 sampai 600 Pa

c. Detonasi speed: 6700-7000 m/s 6900 m/s (density:

1,6 g / cm ³)

d. Memimpin tes blok: 300 ml/10 g

e. Sensitivitas terhadap dampak: 15 newton meter (N •

m) (1,5 kilopound (kp) • meter

f. Gesekan sensitivitas: untuk 353 N (36 kp) tidak ada

reaksi

C. Epistemologi Trinitrotoluena (TNT)

(c)

(b)

Page 16: Filsafat, Sains dan Ilmu Teknologi

Gambar. (a) dan (b) struktur Trinitrotoluena, (Trinitrotoluena (TNT, atau Trotyl) adalahhidrokarbon beraroma menyengat berwarna kuning pucat yang melebur pada suhu 354 K (178 °F, 81 °C). Trinitrotoluena adalah bahan peledak yang digunakan sendiri atau dicampur, misalnya dalam Torpex,Tritonal, Composition B atau Amatol. TNT dipersiapkan dengan nitrasi toluene C6H5CH3; rumus

kimianya C6H2(NO2)3CH3, and IUPAC name 2,4,6-trinitrotoluene.

Dalam industri, TNT diproduksi dalam tiga langkah proses. Pertama,

toluene dinitrasidengan campuran sulfat dan asam nitrat untuk menghasilkan

mono- nitrotoluene atau MNT. MNT tersebut dipisahkan dan kemudian

renitrated ke dinitrotoluene atau DNT. Pada langkah terakhir, DNT tersebut

dinitrasi ke trinitrotoluena atau TNT menggunakananhidrat campuran asam

nitrat dan oleum. Asam nitrat yang dipakai dalam proses manufaktur, dan asam

sulfat encer dapat reconcentrated dan digunakan kembali. Setelah nitrasi, TNT

distabilkan dengan proses yang disebut sulphitation, dimana TNT

Page 17: Filsafat, Sains dan Ilmu Teknologi

mentah dicapurkan dengan natrium sulfit encer untuk menghapus isomer

kurang stabil dari TNT dan produk reaksi lainnya yang tidak diinginkan. Air

bilasan dari sulphitation dikenal sebagai air merah dan merupakan polutan yang

signifikan dan produk limbah dari pembuatan TNT. Gambar 1. Sintesis Trinitrotoluena

Pengendalian nitrogen oksida dalam asam nitrat sangat penting karena bebas

nitrogen dioksida dapat menyebabkan oksidasi kelompok metil dari toluena.

Reaksi ini sangat eksotermik dan disertai dengan risiko berupa ledakan.

Di laboratorium, 2,4,6-trinitrotoluene dihasilkan oleh proses dua langkah.

Campuran penitrasi dari nitrat pekat dan asam sulfat digunakan untuk nitrat

toluena untuk campuran mono- dan di-nitrotoluene isomer, dengan pendinginan

untuk mempertahankan kontrol suhu. Nitrasi toluena kemudian dipisahkan,

dicuci dengan natrium bikarbonat encer untuk menghilangkan nitrogen

oksida, dan kemudian dengan hati-hati nitrasi dengan campuranasam nitrat

berasap dan asam sulfat. Menjelang akhir nitrasi, campuran dipanaskan pada

dengan uap. Trinitrotoluene dipisahkan, dicuci dengan larutan encer natrium

sulfit dan kemudian direkristalisasi dari alkohol. Aksiologi Trinitrotoluena (TNT) ? Manfaat trinitrotoluena

TNT paling umum digunakan untuk bahan peledak dan industri pada

penggunaan militer. Hal ini dinilai karena ketidakpekaannya terhadap

guncangan dan gesekan, yang mengurangi risiko ledakan disengaja. TNT

meleleh pada 80°C (176°F), jauh di bawah suhu di mana ia akan meledak secara

Page 18: Filsafat, Sains dan Ilmu Teknologi

spontan, sehingga aman bila dikombinasikan dengan bahan

Page 19: Filsafat, Sains dan Ilmu Teknologi

peledak lain. TNT tidak menyerap atau larut dalam air, yang memungkinkan

untuk digunakan secara efektif dalam lingkungan basah. Selain itu, cukup stabil

bila dibandingkan bahan peledak tinggi lainnya. ? Bahaya

Beberapa alasan pengujian militer terkontaminasi dengan TNT. Air limbah

dari program amunisi (termasuk air permukaan yang terkontaminasi dan air

tanah mungkin berwarna merah muda sebagai akibat dari kontaminasi TNT dan

RDX. Kontaminasi tersebut, disebut pinkwater, mungkin sulit dan mahal untuk

menghilangkannya.

TNT cukup beracun. TNT juga dapat diserap melalui kulit, dan akan

menyebabkan iritasi dan merubah warna kulit menjadi kuning cerah. Selama

Perang Dunia Pertama, pekerja mesiu yang menangani bahan kimia menemukan

bahwa kulit mereka berubah kuning cerah, sehingga mereka mendapat julukan

"gadis kenari" atau hanya "kenari" untuk menggambarkan para pekerja.

Sebuah penyelidikan Pemerintah Inggris pada tahun 1916 kepada pekerja

perempuan di Royal Arsenal, Woolwich, menemukan bahwa 37 persen

memiliki sakit parah akibat dari hilangnya nafsu makan, mual, sembelit, dan; 25

persen menderita dermatitis, dan 34 persen mengalami perubahanmenstruasi.

Sebelum pelindung respirator dan lemak pada kulit diperkenalkan, sekitar 100

pekerja meninggal akibat penyakit tersebut.

Orang yang terpapar trinitrotoluena selama jangka waktu lama cenderung

mengalami anemia dan abnormal fungsi hati. Efek darah dan hati, yaitu

pembesaranlimpa dan efek berbahaya lainnya pada sistem kekebalan tubuh juga

telah ditemukan pada hewan yang menelan atau menghirup trinitrotoluene.

Ada bukti bahwa TNT merugikan yang mempengaruhi kesuburan pria, dan

TNT terdaftar sebagai karsinogenmanusia, dengan efek karsinogenik

ditunjukkan pada binatang percobaan (tikus), meskipun efek pada manusia

sejauh ini tidak ada [menurut IRIS tanggal 15 Maret, 2000]. Racun TNT

menghasilkan urin berwarna hitam.

Trinitrotoluena rawan eksudasi dari dinitrotoluenes dan isomer lain dari

trinitrotoluena. Bahkan sejumlah kecil kotoran tersebut dapat menimbulkan efek

seperti itu. Efeknya menunjukkan terutama di proyektil yang mengandung TNT

Page 20: Filsafat, Sains dan Ilmu Teknologi

dan disimpan pada suhu yang lebih tinggi, misalnya selama musim panas.

Eksudasi dari kotoran menyebabkan pembentukan pori-pori dan celah-celah

(yang pada gilirannya menyebabkan peningkatan

Page 21: Filsafat, Sains dan Ilmu Teknologi

sensitivitas guncangan). Migrasi dari cairan exudated kefuze ulir sekrup dapat

membentuk saluran api, meningkatkan risiko ledakan disengaja, kerusakan fuze

dapat diakibatkan oleh cairan bermigrasi ke mekanisme.

Trinitrotoluena adalah saksi kebiadaban dunia barat, kerakusan kekuasaan,

dan kerakusan kekayaan. Belajar tentang TNT adalah belajar sejarah dunia,

sejarah peperangan dunia, sedangkan belajar filsafat adalah belajar

memahami semua yang ada dan yang mungkin ada tak terkecuali belajar

tentang TNT.

Page 22: Filsafat, Sains dan Ilmu Teknologi

BAB IV

PENUTUP A. KESIMPULAN

Dari uraian mengenai filsafat diatas dapat disimpulkan bahwa:

1. Filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan

pemikiran manusia secara kritis dan dijabarkan dalam konsep mendasar.

2. Filsafat sebagai ilmu memiliki beberapa persyaratan antara lain dasar ontologis,

epistimologis, dan aksiologis. Ilmu pengetahuan merupakan kumpulan

pengetahuan yang disusun secara sistematis yang memberikan jawaban atas

pertanyaan: ontologi

yakni “Apa” yang ingin diketahui, epistimologi yakni “Bagaimana” cara

memperoleh pengetahuan, dan aksiologis yakni untuk apa “Kegunaan” dari ilmu

pengetahuan bagi kehidupan umat manusia.

3. Salah satu contoh aplikasi filsafat ilmu dalam bidang teknik kimia adalah proses

pembuatan Trinitrotoluena yang dapat memberikan manfaat dan kerugian bagi

umat manusia B. SARAN

Filsafat merupakan induk dari segala ilmu yang diharapkan dapat menjadikan

pedoman bagi manusia untuk mencari sebuah kebenaran yang hakiki, dengan

demikian diharapkan manusia dapat lebih bisa berpikir kritis yang positif

serta dapat menjadi manusia yang bijaksana dalam menghadapi segala

permasalahan kehidupan.

Page 23: Filsafat, Sains dan Ilmu Teknologi

DAFTAR PUSTAKA Al’Aras. 2008. Filsafat, Ilmu dan Perkembangannya di Indonesia . Fakultas Syariah Jurusan Al-Ahwal Al- Syakhsyiyyah. Palembang

Anonim. Filsafat. www.id.wikipedia.org. Diakses: 20 Agustus 2014. Makassar

Anthony, Preus. 2007. Historical Dictionary of Ancient Greek Philosophy , The Scarecrow Press, Inc. Lanham, Maryland • Toronto • Plymouth, UK.

Ihsan, Hamdani & Fuad Ihsan. 2007. Filsafat Pendidikan Islam. Pustaka Setia. Bandung

Muhlisin. 2010. Filsafat dan Filsafat Ilmu (Konseptualisasi dan Identifikasi) . Universitas Negeri Makassar. Makassar.

Nisa, Hikmatul Kholifatun. 2013. Filsafat TrinitroToluena (TNT). www.nieyshachemistry.blogspot.com/. Diakses : 20 Agustus 2014. Makassar

Setiadi, Hermawan Wahyu. 2013. Makalah Filsafat Ilmu . www//hermawanwahyusetiadi.blogspot.com. Diakses: 20 Agustus 2014. Makassar

Sim, Alex Xandra Albert. 2012. Filsafat, Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Keterhubungannya. www.bertzzie.wordpress.com. Diakses: 20 Agustus 2014. Makassar.

Wangsa, Agustina. 2011. Filsafat Ilmu dan Inovasi Teknologi . Pasca Sarjana Teknik Kimia Universitas Muslim Indonesia. Makassar