tugas ehr edit

5
TUGAS EHR “hubungan INA – CBG’s dengan ICD x dan ICD 9 CM” Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah EHR Pengampu : Didit , S.Kom,MT Disusun oleh: Nur Afniatul Hasanah (G41130890) Rekam Medik Gol.B POLITEKNIK NEGERI JEMBER Jalan Mastrip Po.Box 164 Jember 68101 Jawa Timur Telepon 0331 333532 Fax 0331 333531 Website : www.polije.ac.id Email: [email protected]

Upload: rizqy

Post on 11-Apr-2016

22 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

asa

TRANSCRIPT

Page 1: TUGAS Ehr Edit

TUGASEHR

“hubungan INA – CBG’s dengan ICD x dan ICD 9 CM”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah EHR

Pengampu : Didit , S.Kom,MT

Disusun oleh:

Nur Afniatul Hasanah (G41130890)

Rekam Medik Gol.B

POLITEKNIK NEGERI JEMBERJalan Mastrip Po.Box 164 Jember 68101 Jawa Timur

Telepon 0331 333532 Fax 0331 333531 Website : www.polije.ac.id

Email: [email protected]

Page 2: TUGAS Ehr Edit

Hubungan Aplikasi INA – CBG’s dengan ICD X dan ICD 9 –CM

Sistem INA-CBG’S adalah aplikasi yang digunakan sebagai aplikasi pengajuan klaim Rumah Sakit, Puskesmas dan semua Penyedia Pelayanan Kesehatan (PPK) bagi masyarakat miskin Indonesia

Dalam pelaksanaan Case Mix INA-CBGs, peran koding sangat menentukan, dimana logic software yang digunakan untuk menetukan tarif adalah dengan pedoman ICD 10 untuk menentukan diagnosis dan ICD 9 CM untuk tindakan atau prosedur. Besar kecilnya tarif yang muncul dalam software INA-CBGs ditentukan oleh Diagnosis dan Prosedur. Kesalahan penulisan diagnosis akan mempengaruhi tarif. Tarif bisa menjadi lebih besar atau lebih kecil. Diagnosis dalam kaidah CBGs, harus ditentukan diagnosa utama dan diagnosa penyerta. Diagnosa penyerta terdiri dari Komplikasi dan Komorbiditas.

Dasar pengelompokan dalam INA-CBGs menggunakan sistem kodifikasi dari diagnosis akhir dan tindakan/prosedur yang menjadi output pelayanan, dengan acuan ICD-10 untuk diagnosis dan ICD-9-CM untuk tindakan/prosedur. Pengelompokan menggunakan sistem teknologi informasi berupa Aplikasi INA-CBG sehingga dihasilkan 1.077 Group/Kelompok Kasus yang terdiri dari 789 kelompok kasus rawat inap dan 288 kelompok kasus rawat jalan.

Struktur Kode INA-CBGs terdiri atas :

a. Case-Mix Main Groups (CMGs)

Adalah klasifikasi tahap pertama Dilabelkan dengan huruf Alphabet (A to Z) Berhubungan dengan sistem organ tubuh Pemberian Label Huruf disesuaikan dengan yang ada pada ICD 10 untuk

setiap sistem organ Terdapat 30 CMGs dalam UNU Grouper (22 Acute Care CMGs, 2 Ambulatory

CMGs, 1 Subacute CMGs, 1 Chronic CMGs, 4 Special CMGs dan 1 Error CMGs)

Total CBGs sampai saat ini sebanyak 1220. 31 CMGs yang ada dalam INA-CBGs

b. Case-Based Groups (CBGs): Sub-group kedua yang menunjukkan tipe kasus (1-9) Tabel 4

Group Tipe Kasus dalam INA-CBGs TIPE KASUS

GROUP

a. Prosedur Rawat Inap Group-1 b. Prosedur Besar Rawat Jalan Group-2 c. Prosedur Signifikan Rawat Jalan Group-3 d. Rawat Inap Bukan Prosedur Group-4 e. Rawat Jalan Bukan Prosedur Group-5 f. Rawat Inap Kebidanan Group-6 g. Rawat Jalan kebidanan Group-7 h. Rawat Inap Neonatal Group-8 i. Rawat Jalan Neonatal Group-9 j. Error Group-0

c. Kode CBGs

Page 3: TUGAS Ehr Edit

Sub-group ketiga menunjukkan spesifik CBGs yang dilambangkan dengan numerik mulai dari 01 sampai dengan 99.

d. Severity Level

Sub-group keempat merupakan resource intensity level yang menunjukkan tingkat keparahan kasus yang dipengaruhi adanya komorbiditas ataupun komplikasi dalam masa perawatan. Keparahan kasus dalam INA-CBG terbagi menjadi :

1) “0” Untuk Rawat jalan

2) “I - Ringan” untuk rawat inap dengan tingkat keparahan 1 (tanpa komplikasi maupun komorbiditi)

3) “II - Sedang” Untuk rawat inap dengan tingkat keparahan 2 (dengan mild komplikasi dan komorbiditi)

4) “III - Berat” Untuk rawat inap dengan tingkat keparahan 3 (dengan major komplikasi dan komorbiditi)

1. Identifikasi aplikasi INA – CBG’s terkait standart ICD XSistem pembayaran INA – CBG’s yang di terapkan di Indonesia merupakan salah satus istem claim yang menggunakan metode grouping untuk kasus – kasus yang sama. Keterkaitan antara INA-CBG’s dengan ICD X adalah sebagai sistem kodifikiasii diagnosisnya berdasarkan ICD X dan sebagai acuan untuk penetuan tarif berdasarkan kodefikasi yang di-inputkan. Sudah mulai ada Rumah Sakit yang telah menggunakan ICD X elektronik guna memudahkan dalam kodefikasi penyakit dalam sistem aplikasi INA-CBG’s. Beberapa pertimbangan sebuah Instansi menggunakan ICD X elektronik adalah:a. Efisiensi waktub. Akurasi datac. Ketepatan kode diagnosisd. Kejelasan tentang peraturane. Tatanannya sudah sistematis

Pelaksanaan INA-CBG’s pada saat ini sudah didasarkan pada ICD X dengan standart 2010 yang telah direvisi. Pelaksanaan sistem INA-CBG’s mayoritas sudah berjalan sesuai peraturan yang ada dan penggunaa ICD X sudah sesuai standart.

2. Identifikasi INA-CBG’s terkait standart ICD 9 CM

Sistem aplikasi INA-CBG’s dalam pelaksanaannya juga menggunakan standart ICD 9 CM untuk menginputkan data prosedur. Untuk kodefikasi prosedur yang diinputkan pada sistem INA-CBG’s harus sesuai dan memiliki keterkaitan dengan kasus yang terjadi.

Page 4: TUGAS Ehr Edit

3. Analisis aplikasi ICD X elektronik dan ICD 9 CM.

a. RelevansiAplikasi ICD X dan ICD 9 CM elektronik memiliki tingkat relevansi dengan ICD X yang manual (dalam bentuk kamus) dan isinya sudah sesuai dengan pedoman ICD X revisi 2010.

b. CapacityKapasitas ICD X elektronik sudah memenuhi standart dalam sistem aplikasi INA-CBG’s

c. Eficiency ICD X elektronik sangat berpengaruh dalam membuat efisiensi waktu dalam kodefikasi diagnosis dan efisiensi tempat serta mempercepat dalam pengklaiman proses pengkodean diagnosis.

d. FlesibelityPemakaian ICD X elektronik juga bersifat fleksible karena berupa aplikasi yang diinstal dan mudah dibawa ke mana saja dan kapan saja.

e. Akurasi ICD X elektronik sudah memenuhi standart akurasi yang telah ditentukan oleh peraturan yang ada.

f. Reliability ICD X sudah reliability (validitas) karena isinya sudah disesuaikan dengan ICD X aslinya.

g. Security Keamanan dalam akses ICD X elektronik sangat terjamin karena untuk bisa masuk dalam aplikasi tersebut harus memasukkan ID dan pasword untuk bisa mengaksesnya.

h. EconomyIsinya bila diinputkan pada sistem aplikasi INA-CBG’s dapat menghasilkan tarif klaim.

Keterkaitan antara ICD X elektronik dengan EHR adalah suatu contoh penerapan Elektronik Health Record secara nyata dan merupakan implementasi yang diberlakukan dalam sistem informasi manajemen rumah sakit.