tugas refrat anestesi sragen edit

Upload: anida-shofiana

Post on 06-Jul-2018

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Tugas Refrat Anestesi Sragen Edit

    1/30

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

     Apendisitis merupakan kasus nyeri perut yang sering terjadi dan

    membutuhkan pengobatan operasi pada anak-anak dan dewasa di bawah umur 

    50 tahun, dengan puncak kejadian pada usia dekade kedua dan ketiga yaitu usia

    10-20 tahun. Insiden apendisitis di negara maju lebih tinggi daripada di negara

    berkembang. ejadian ini mungkin disebabkan akibat perubahan pola makan di

    !egara berkembang yang banyak mengonsumsi makanan berserat. "i Amerika

    #erikat, jumlah kasus apendisitis dilaporkan oleh lebih dari $0.000 rumah sakit

    tiap tahunnya. %aki-laki memiliki rasio tinggi terjadi apendisitis, dengan rasio laki-

    laki&perempuan yaitu 1,$&1, dengan resiko seumur hidup apendisitis yaitu pada

    laki-laki '.() dan (.*) pada perempuan.

    "i Indonesia, insiden apendisitis akut jarang dilaporkan. Insidens

    apendisitis akut pada pria berjumlah 2$2 sedangkan pada wanita jumlahnya 21'

    dari keseluruhan $(0 kasus. +ada tahun 200', insiden apendisitis mengalami

    peningkatan. al ini disebabkan karena peningkatan konsumsi junk ood/daripada makanan berserat.

     Apendisitis disebabkan oleh obstruksi yang diikuti oleh ineksi. ira-kira

    (0) kasus berhubungan dengan hyperplasia submukosa yaitu pada olikel

    limoid, 5) menunjukkan hubungan dengan adanya ekalit, $) kaitannya

    dengan benda asing dan 1) kaitannya dengan stiktur atau tumor dinding

    apendiks ataupun sekum. iperplasi limatik penting pada obstruksi dengan

    rekuensi terbanyak terjadi pada anak-anak, sedangkan limoid olikel adalah

    respon apendiks terhadap adanya ineksi.

    ejala Apendisitis akut umumnya timbul kurang dari ( jam, dimulai

    dengan nyeri perut yang didahului anoreksia. ejala utama Appendicitis acuta

    adalah nyeri perut. Awalnya, nyeri dirasakan dius terpusat di epigastrium, lalu

    menetap, kadang disertai kram yang hilang timbul. "urasi nyeri berkisar antara

    1-12 jam, dengan rata-rata $-( jam. !yeri ini merupakan gejala klasik

    appendicitis. ula-mula nyeri dirasakan samar-samar dan tumpul yang

    merupakan nyeri 3iseral di daerah epigastrium atau sekitar umbilicus. #etelah

    beberapa jam nyeri berpindah dan menetap di abdomen kanan bawah 4titik c.

    1

  • 8/17/2019 Tugas Refrat Anestesi Sragen Edit

    2/30

    urney6. !yeri akan bersiat tajam dan lebih jelas letaknya sehingga berupa nyeri

    somatik setempat. ila terjadi perangsangan peritoneum biasanya penderita

    akan mengeluh nyeri di perut pada saat berjalan atau batuk. !yeri yang menetap

    ini umumnya terlokalisasi di 7%8. 9ariasi dari lokasi anatomi Appendi:

    berpengaruh terhadap lokasi nyeri, sebagai contoh; Appendi: yang panjang

    dengan ujungnya yang inlamasi di %%8 menyebabkan nyeri di daerah tersebut,

     Appendi: di daerah pel3is menyebabkan nyeri suprapubis, retroileal Appendi:

    dapat menyebabkan nyeri testicular.

     Apendisitis akut yang merupakan keadaan akut abdomen maka diperlukan

    tindakan yang segera maka kecepatan diagnosis sangat diperlukan. "iagnosis

    dapat ditegakkan dengan anamnesis, pemeriksaan isik dan pemeriksaan

    penunjang. +emeriksaan penunjang yang dapat dilakukan dengan pemeriksaan

    laboratorium, scan. >ingkat akurasi diagnosis

    apendisitis akut berkisar *(-?2). +engobatan untuk apendisitis akut adalah

    pembedahan, apendiktomi. #ebelum pembedahan, pasien diberikan antibiotik

    perioperati yang spectrum luas untuk menekan insiden ineksi luka postoperasi

    dan pembentukan abses intraabdominal.

    #etiap tindakan pembedahan memerlukan tatalaksana anastesi yang tepat,termasuk dalam tindakan apendiktomi kasus apendisitis akut. erdasarkan latar 

    belakang yang telah dijabarkan di atas, maka tatalaksana anestesi pada

    apendiktomi kasus apendisitis akut penting untuk dibahas dalam suatu kajian

    ilmiah dalam bentuk laporan kasus.

    1.2. Anestesi Dan Reanimasi

    Ilmu anestesi dan reanimasi adalah cabang ilmu kedokteran yang

    mempelajari tatalaksana untuk mematikan rasa, baik rasa nyeri, takut,dan rasa

    tidak nyaman yang lain sehingga pasien nyaman dan ilmu yang mempelajari

    tatalaksana untuk menjaga@mempertahankan hidup dan kehidupan pasien

    selama operasi akibat obat anestesia dan mengembalikannya seperti keadaan

    semula 4angku, 20106.

    #ecara umum teknik anestesi dibagi menjadi jenis anestesi yaitu anestesi

    umum, anestesi regional, dan anestesi lokal. Anestesi umum adalah suatu

    keadaan tidak sadar yang bersiat sementara yang diikuti oleh hilangnya rasa

    nyeri di seluruh tubuh akibat pemberian obat anestesi yang bersiat re3ersibel.

    2

  • 8/17/2019 Tugas Refrat Anestesi Sragen Edit

    3/30

    +ada anestesi umum juga dikenal adanya trias anestesi yaitu hipnotis

    4kehilangan kesadaran6, analgesia 4mati rasa6, dan relaksasi otot rangka.

     Anestesi regional ialah tindakan analgesia yang dilakukan dengan cara

    menyuntikkan obat anestesi lokal pada lokasi sara yang menginer3asi regio

    tertentu. Anestesi lokal ialah anestesi yang dilakukan dengan cara menyuntikkan

    obat anestesi lokal pada daerah atau di sekitar lokasi pembedahan 4angku dan

    >jokorda, 200?6.

    1.2.1. Anestesi Spinal

    +ada teknik anestesi regional atau disebut juga anestesi neuroa:ial,

    menurut iller 420116 dibagi menjadi macam teknik yaitu anestesi spinal,

    anestesi epidural, dan anestesi kaudal. Anestesi spinal adalah anestesi regional

    yang dilakukan dengan cara menyuntikkan obat anestesi lokal ke dalam ruang

    sub arakhnoid melalui pungsi lumbal. >eknik anestesi spinal mempunyai

    keuntungan secara umum yaitu terkontrolnya kesadaran pasien selama tindakan

    pembedahan berlangsung. euntungan yang lain dari anestesi spinal

    diantaranya adalah dari segi harga untuk anestesi spinal lebih murah daripada

    anestesi umum karena lebih sedikit menggunakan obat anestesi. emudian darisegi airway, anestesi spinal lebih unggul karena tidak memerlukan kontrol jalan

    napas. +atensi jalan napas tetap terjaga karena risiko obstruksi atau aspirasi

    gaster menurun. Anestesi spinal juga memberikan relaksasi yang sempurna

    pada area abdomen bawah dan ekstremitas inerior. +ada pasien diabetes,

    anestesi spinal memiliki keunggulan karena pasien diabetes dalam kembali ke

    pengobatan diabetes semula setelah pembedahan karena anestesi spinal sedikit

    menimbulkan sedasi. Anestesi spinal juga memberikan sedikit risiko perdarahan

    daripada anestesi umum karena pada anestesi spinal terjadi penurunan tekanan

    darah dan nadi. Anestesi spinal juga lebih disarankan pada pasien geriatri dan

    pasien yang memiliki penyakit sistemik 4Ankcorn dan illiam, 20106.

    #pinal anestesi dilakukan di bawah lumbal 1 pada orang dewasa dan

    lumbal pada anak-anak dengan menghindari trauma pada medulla spinalis

    4organ et al., 200*6. #pinal anestesi dipilih berdasarkan indikasi-indikasi

    tertentu. erikut indikasi penggunaan spinal anestesi 4%atie et al., 20106&

    3

  • 8/17/2019 Tugas Refrat Anestesi Sragen Edit

    4/30

    a. Indikasi

    16 edah ekstremitas bawah

    26 edah panggul6 >indakan sekitar rektum-perineum$6 edah obstetri ginekologi56 edah urologi(6 edah abdomen bawah*6 edah abdomen atas dan pediatri 4dikombinasikan dengan anestesi umum

    ringan6

    b. ontra indikasi absolut

    16 +asien menolak

    26 Ineksi pada tempat suntikan6 ipo3olemia berat; syok$6 oagulopati atau mendapat terapi antikoagulan56 >ekanan intrakranial meninggi(6 Basilitas resusitasi minimal*6 urang pengalaman atau tanpa didampingi konsultan anesthesia

    c. ontra indikasi relati

    16 Ineksi sistemik 4sepsis, bakteremi626 Ineksi sekitar tempat suntikan

    6 elainan neurologis$6 elainan psikis56 edah lama(6 +enyakit jantung*6 ipo3olemia ringan'6 !yeri punggung kronis

    ambar 1.1. #pinal anestesi 4sumber& emedicine.medscape.com, 20126

    4

  • 8/17/2019 Tugas Refrat Anestesi Sragen Edit

    5/30

  • 8/17/2019 Tugas Refrat Anestesi Sragen Edit

    6/30

  • 8/17/2019 Tugas Refrat Anestesi Sragen Edit

    7/30

    lidocain. alaupun onset kerja bupi3acain lebih lama 410-15 menit6 dibandingkan

    lidocain 45-10 menit6 tetapi durasi kerjanya lebih lama yaitu sekitar 41,5-' jam6

    dibandingkan lidocain 41-2 jam6. +enggunaan lidocain harus diperhatikan karena

    seringkali menyebabkan transient neurological symptoms 4>!#6 dan cauda

    euine sindrom. !amun ada ahli yang menyatakan penggunaan lidokain ini

    aman pada anestesi spinal dengan dosis terbatas (0 mg dan diencerkan 2.5).

    Hleh karena itu penggunaan bupi3acaine lebih aman dan lebih eekti  4organ et

    al., 20106.

    1.2.2. Anestesi Umum

     Anestesi ujuan anestesi umum adalah hipnotik, analgesik, relaksasi dan stabilisasi

    otonom.

     Adapun syarat ideal dilakukan anestesi umum adalah &

    a. emberi induksi yang halus dan cepat.b. >imbul situasi pasien tak sadar atau tak berespons

    c. >imbulkan keadaan amnesia

    d. >imbulkan relaksasi otot skeletal, tapi bukan otot pernapasan.

    e. ambatan persepsi rangsang sensorik sehingga timbul analgesia yang

    cukup untuk tindakan operasi.

    . emberikan keadaan pemulihan yang halus cepat dan tidak menimbulkan

    E#H yang berlangsung lama.

    ontraindikasi mutlak dilakukan anestesi umum yaitu dekompresi kordis

    derajat III C I9, A9 blok derajat II C total 4tidak ada gelombang +6. ontraindikasi

    7elati berupa hipertensi berat@tak terkontrol 4diastolik D1106, " tak terkontrol,

    ineksi akut, sepsis, !A 4%atie et al., 20106.

    >ergantung pada eek armakologi pada organ yang mengalami kelainan.

    +ada pasien dengan gangguan hepar, harus dihindarkan pemakaian obat yang

    bersiat hepatotoksik. +ada pasien dengan gangguan jantung, obat C obatan

    yang mendepresi miokard atau menurunkan aliran koroner harus dihindari atau

    dosisnya diturunkan. +asien dengan gangguan ginjal, obat C obatan yang

    7

  • 8/17/2019 Tugas Refrat Anestesi Sragen Edit

    8/30

    diekskresikan melalui ginjal harus diperhatikan. +ada paru, hindarkan obat yang

    memicu sekresi paru, sedangkan pada bagian endokrin hindari obat yang

    meningkatkan kadar gula darah, obat yang merangsang susunan sara simpatis

    pada penyakit diabetes basedow karena dapat menyebabkan peningkatan kadar 

    gula darah 4%atie et al., 20106.

    >erdapat cara pemberian obat pada anestesi umum, yaitu&

    • +arenteral

     Anestesia umum yang diberikan secara parenteral baik intra3ena maupun

    intramuskular biasanya digunakan untuk tindakan yang singkat atau untuk

    induksi anestesia.• +erektal

    Hbat anestesi diserap lewat mukosa rectum kedalam darah dan

    selanjutnya sampai ke otak. "ipergunakan untuk tindakan diagnostik 4katerisasi

     jantung, roentgen oto, pemeriksaan mata, telinga, oesophagoscopi, penyinaran

    dan lain-lain6 terutama pada bayi-bayi dan anak kecil. Fuga dipakai sebagai

    induksi narkose dengan inhalasi pada bayi dan anakanak.

    • +erinhalasi

    Hbat anestesia dihirup bersama udara pernaasan ke dalam paru-paru,

    masuk ke darah dan sampai di jaringan otak mengakibatkan narkose.

     Anestesi yang ideal akan bekerja secara cepat dan dapat mengembalikan

    kesadaran dengan segera setelah pemberian diherntikan serta mempunyai batas

    keamanan yang cukup besar dan eek samping minimal. al ini tidak dapat

    dicapai bila diberikan secara tunggal. Hleh karena itu perlu anestesi dalam

    bentuk kombinasi. ergantung lama operasinya, untuk operasi yang

    waktunya pendek mungkin cukup dengan induksi saja. >etapi untuk operasi yang

    lama, kedalaman anestesi perlu dipertahankan dengan memberikan obat terus

    menerus dengan dosis tertentu, hal ini disebut maintenance atau pemeliharaan.

    +ada operasi-operasi yang memerlukan relaksasi otot, keadaan relaksasi

    bisa dicapai pada anestesi yang dalam ataupun dengan cara menambah dosis

    obat. +ada umumnya keadaan relaksasi dapat tercapai setelah dosis obat

    8

  • 8/17/2019 Tugas Refrat Anestesi Sragen Edit

    9/30

    anestesi diberikan sedemikian tinggi, namun hal ini dapat menimbulkan

    gangguan pada organ 3ital, terutama pada penderita yang sensiti atau memang

    sudah ada gangguan pada organ 3ital sebelumnya.

  • 8/17/2019 Tugas Refrat Anestesi Sragen Edit

    10/30

    mengarahkan udara ekspirasi keluar 4non rebreating 3al3e6. "alam sistem ini

    tingkat keborosan dan polusi kamar operasi lebih rendah dibanding sistem open.

    =. #emi =losed

    "alam sistem semi closed, udara ekspirasi yang mengandung gas anestesi

    dan oksigen lebih sedikit dibanding udara inspirasi, tetapi mengandung =H2

    yang lebih tinggi, dialirkan menuju tabung yang berisi sodalime, disini =H2 akan

    diikat oleh sodalime. #elanjutnya udara ini digabungkan dengan campuran gas

    anestesi dan oksigen dari sumber gas 4 BB @Bresh as Blow6 untuk diinspirasi

    kembali. elebihan aliran gas dikeluarkan melalui klep o3er low. arena udara

    ekspirasi diinspirasi lagi, maka pemakaian obat anestesi dan oksigen dapat

    dihemat dan kurang menimbulkan polusi kamar operasi.

    ". =losed

    #istem closed prinsipnya sama dengan semi closed, tetapi disini tidak ada

    udara yang keluar dari sistem anestesi menuju udara bebas. +enambahan

    oksigen dan gas anestesi harus diperhitungkan, agar tidak kurang sehingga

    menimbulkan hipoksia dan anestesi kurang adekuat, tetapi juga tidak berlebihan,

    karena pemberian yang berlebihan bisa berakibat tekanan makin meninggi

    sehingga menimbulkan pecahnya al3eoli paru. #istem ini adalah sistem yangpaling hemat obat anestesi dan tidak menimbulkan polusi. #istem closed dan

    semiclosed juga disebut sistem rebreathing, karena udara ekspirasi diinspirasi

    kembali, sistem ini juga perlu sodalime untuk membersihkan =H2. +ada sistem

    open dan semi open juga disebut system nonrebreathing karena tidak ada udara

    ekspirasi yang diinspirasi kembali, sistem ini tidak perlu sodalime.

  • 8/17/2019 Tugas Refrat Anestesi Sragen Edit

    11/30

    dengan kebutuhan C kebutuhan miokard yang meningkat yang dapat

    menyebabkan iskemik atau inark apabila tidak tercukupi kebutuhannya.

    omplikasi lain berupa gelisah setelah anestesi, tidak sadar, hipersensitiitas

    ataupun adanya peningkatan suhu tubuh 4%atie et al., 20106.

    euntungan Anestesi umum &

    • engurangi kesadaran pasien intraoperati 

    • emungkinkan relaksasi otot yang tepat untuk jangka waktu yang lama

    • emasilitasi kontrol penuh terhadap jalan naas, pernaasan, dan

    sirkulasi

    • "apat digunakan dalam kasus sensiti3itas terhadap agen anestesi local

    • "apat disesuaikan dengan mudah untuk prosedur durasi tak terduga

    • "apat diberikan dengan cepat

    • "apat diberikan pada pasien dalam posisi terlentang

    ekurangan anestesi umum &

    • emerlukan beberapa derajat persiapan pra operasi pasien

    • >erkait dengan komplikasi yang kurang serius seperti mual atau muntah,

    sakit tenggorokan, sakit kepala, mengiggil, dan memerlukan masa untuk

    ungsi mental yang normal

    • >erkait dengan hipertenmia di mana paparan beberapa 4tetap tidak

    semua6 agen anestesi umum menyebabkan kenaikan suhu akut dan

    berpotensi mematikan, hiperkarbia, asidosi metabolik, dan hiperkalemia.

    Indikasi

    • Inant dan anak usia muda

    • "ewasa yang memilih anestesi umum

    • +embedahan luas

    1.2.3. Pemilihan Teknik Anestesi

    Pertimbangan anestesi yang akan diberikan kepada pasien yang akan menjalani

     pembedahan, memperhatikan berbagai faktr, yait!"

    11

  • 8/17/2019 Tugas Refrat Anestesi Sragen Edit

    12/30

    1# $m!r 

    Pilihan anestesia pada pasien bayi dan anak adalah anestesia !m!m

    karena pasien k!rang kperatif# Pada rang de%asa bisa diberikan anestesi

    !m!m ata! reginal, tergant!ng dari jenis perasi yang akan dikerjakan#

    Pada rang t!a &ender!ng dipilih anestesia reginal, ke&!ali jika tindakan

     pembedahan yang akan dikerjakan tidak mem!ngkinkan !nt!k anestesia

    reginal '(angk!, )de * +jkrda, 2010#

    2# -enis .elamin

    /aktr emsinal dan rasa mal! yang lebih dminan pada pasien

    %anita mer!pakan faktr pend!k!ng pilihan anestesia !m!m, sebaliknya

     pada pasien lakilaki tidaklah demikian, sehingga bisa diberikan anestesia

    !m!m ata! reginal '(angk!, )de * +jkrda, 2010#

    3# tat!s /isik 

    erkaitan dengan sistemik yang diderita pasien, kmplikasi dari penyakit primernya dan terapi yang sedang dijalaninya#al ini penting

    mengingat adanya interaksi antara penyakit sistemik ata! pengbatan yang

    sedang dijalani dengan bat anestesia yang dig!nakan '(angk!, )de *

    +jkrda, 2010#

    4# -enis perasi

    nalisis terhadap tindakan pembedahan ata! perasi menghasilkan

    empat pilahan masalah "

    a# kasi perasi

    (isalnya pada perasi di daerah kepala ata! leher, dipilih anestesia

    !m!m dengan fasilitas int!basi pipa endtrakea !nt!k 

    mempertahankan jalan nafas, sedangkan perasi di daerah abdminal

    12

  • 8/17/2019 Tugas Refrat Anestesi Sragen Edit

    13/30

     ba%ah, an!s dan ekstremitas ba%ah, dilak!kan anestesia reginal

     blk spinal#

     b# Psisi perasi

    (isalnya pada psisi tengk!rap har!s dilak!kan anestesia !m!m

    dengan fasilitas int!basi endtrakea dan nafas terkendali#

    (anip!lasi perasi

    (isalnya pada perasi lapartmi dengan manip!lasi intra

    abdminal yang l!as dengan segala risiknya, memb!t!hkan

    relaksasi lapangan perasi ptimal, har!s dilak!kan anestesia !m!m

    dengan fasilitas int!basi endtrakea dan nafas terkendali#

    d# !rasi perasi

    (isalnya pada perasi bedah sarah kranitmi yang berlangs!ng

    lama, har!s dilak!kan anestesi !m!m dengan fasilitias int!basi

    endtrakea dan nafas terkendali '(angk!, )de * +jkrda, 2010#5# .eterampilan peratr dan peralatan yang dipakai

    al ini berkaitan dengan manip!lasi setiap tindakan pembedahan,

    sehingga pilihan anestesia har!s dises!aikan dengan kndisi yang dihadapi

    '(angk!, )de * +jkrda, 2010#

    6# .eterampilan anestesi dan sarananya

    Pelaksana anestesi yang berpengalaman dengan berbagai teknik 

    anestesia yang memadai dengan memanfaatkan sarana yang tersedia

    '(angk!, )de * +jkrda, 2010#

    7# tat!s r!mah sakit

    tat!s r!mah sakit menent!kan k!alitas pelayanan anestesia# !mah

    sakit daerah akan berbeda dengan r!mah sakit p!sat pendidikan# al ini

    disebabkan leh karena s!mber daya man!sia dan sarana yang tesedia

    sangat berbeda '(angk!, )de * +jkrda, 2010#

    13

  • 8/17/2019 Tugas Refrat Anestesi Sragen Edit

    14/30

    BAB II

    LAPORAN KASUS

    II.1. Ientitas Pasien

    !ama & >n.Fenis elamin & %aki - %akienggak 7t 15 7w 02, >enggak, #idoharjo #ragen!o. 7 & '*?2"iagnosis & Appendisitis

    14

  • 8/17/2019 Tugas Refrat Anestesi Sragen Edit

    15/30

    II.2 Anamnesis Anamnesis dilakukan pada tanggal 02 Fanuari 201$ pukul 1*.00 I di

    bangsal mawar.a. eluhan

  • 8/17/2019 Tugas Refrat Anestesi Sragen Edit

    16/30

     b# epala & >ampak tidak ada jejas, tidak ada bekas trauma,

     ata & >idak terdapat konjungti3a anemis dan sklera

    ikterik

    d# +emeriksaan %eher 

    1 Inspeksi & >idak terdapat jejas

    2 +alpasi & >rakea teraba di tengah, tidak terdapat

    pembesaran kelenjar tiroid. >idak ada pembesaran

    kelenjar getah bening.

    e# +emeriksaan >hora:

    16 Fantung

    a6 Inspeksi & >ampak ictus cordis 2 cm di bawah papila

    mamae sinistrab6 +alpasi & Ictus cordis terabac6 +erkusi & Fantung dalam batas normald6 Auskultasi& #1 #2 reguler, tidak ditemukan gallop dan

    murmur.

    26 +arua6 Inspeksi & "inding dada sejajar dinding perut, tidak

    ditemukan retraksi dan ketertinggalan gerak.b6 +alpasi & #imetris, 3okal remitus kanan sama dengan

    kiri dan tidak terdapat ketertinggalan gerak.c6 +erkusi & #onor kedua lapang parud6 Auskultasi & >idak terdengar suara rhonkhi pada kedua

    pulmo. >idak terdengar suara wheeKingf# +emeriksaan Abdomen

    a6 Inspeksi & +erut datar, simetris, tidak terdapat jejas dan

    massab6 Auskultasi & >erdengar suara bising usus

    c6 +erkusi & >impanid6 +alpasi & #upel, nyeri tekan 4L6 regio kanan bawah. epar 

    dan lien tidak teraba.g# +emeriksaan Ekstremitas &

    • >idak terdapat jejas, bekas trauma, massa, dan sianosis

    • >urgor kulit cukup, akral hangat

    • Hedem 4-6

    h# +emeriksaan lain &  +soas sign & 4L6 Hbturator & 4L6 7o3sing sign & 4L6

    16

  • 8/17/2019 Tugas Refrat Anestesi Sragen Edit

    17/30

    II.$ Pemeriksaan Penun%ang

    II.$.1 Pemeriksaan la&'rat'rium

    Tabel II.1. Hasil Pemeriksaan Laboratorium

    Pemeriksaan Hasil Nilai n'rmal

    Hemat'l'gi

    emoglobin 15,( 12,2-1',1 g@d%

    Leuk'sit 1(.)* $+,-1*+2 ri&u L

    ematokrit $2, *,*-5,*)

    Eritrosit 5,2$ $,0-(,1:10(@µ%

    >rombosit 2(0 150000-$50000@µ%=> .00 1- menit

    > 2,0 1-( menit

    ol. "arah

    Kimia Klinik

    #H> 1? M* 1' M$2

  • 8/17/2019 Tugas Refrat Anestesi Sragen Edit

    18/30

    a. Intra3ena luid drip 4I9B"6 7% 20 tpm saat di bangsal, 150 tpm saat di

    ruang operasi.

    b. Informed Consent  Hperasi.c. onsul ke agian Anestesi.d. Informed Consent  +embiusan.

    "ilakukan operasi dengan regional anestesi dengan status A#A II

    II. ). Kesimpulan A== A#A II

    II.4. Lap'ran Anestesi1. "iagnosis +ra edah

     Appendisitis2. "iagnosis +asca edah

     Appendisitis. +enatalaksanaan +reoperasi

    Inus 7% 500 cc.$. +enatalaksanaan Anestesi &

    a. Fenis +embedahan & Appendiktomi. b. Fenis Anestesi & 7egional Anestesi

    c. >eknik Anestesi & #pinal Anestesid. ulai Anestesi & Fanuari 201$, pukul 0?.25 Ie. ulai Hperasi & Fanuari 201$ pukul 0?.5 I. +remedikasi & =edantron $ mgg. Induksi & unascan 4upi3acaine6 20 mgh. Intubasi & -

    i. edikasi tambahan & etorolac 0 mgi. Maintanance & H2 j. 7epirasi & #pontan 7espirasik. +osisi & #upinel. =airan "urante Hperasi & 7% 500 mlm. +emantauan 7 & >erlampirn. #elesai operasi & 10.$0 I+ada tanggal Fanuari 201$, pukul 0?.15 I, >n., 5( tahun tiba di

    ruang operasi dengan terpasang inuse 7% 20 tpm. "ilakukan pemasangan

    manset dan pemasangan pulse o:ymetri dengan tekanan darah awal 155@'5

    mmg !adi '( :@menit, dan #pH2  ??). +ukul 0?.25 diberikan premedikasi

    dengan injeksi =endranton $ mg secara intra3ena. #etelah diberikan premedikasi

    dilakukan induksi dengan injeksi unascan 4upi3acaine6 20 mg secara

    intratekal. #etelah itu dipasang kanul nasal oksigen untuk pemeliharaan respirasi

    dan juga menunggu kerja dari obat.

    #etelah pasien terinduksi dengan tanda-tanda seperti kesemutan, kaki

    terasa berat dan tidak bisa digerakkan, maka operasi dapat dimulai. #elama

    operasi berlangsung, nadi, tekanan darah dan saturasi oksigen di monitor setiap

    5 menit dengan hasil&

    18

  • 8/17/2019 Tugas Refrat Anestesi Sragen Edit

    19/30

  • 8/17/2019 Tugas Refrat Anestesi Sragen Edit

    20/30

    BAB III

    PE5BAHASAN

    "ari hasil anamnesis, pemeriksaan isik, tindakan anestesi maka akan

    dibahas masalah yang timbul dari segi medis, bedah maupun anestesi.

    20

  • 8/17/2019 Tugas Refrat Anestesi Sragen Edit

    21/30

    A. Permasalaan Dari Segi 5eik+asien adalah seorang laki-laki berusia 5( tahun dengan tekanan darah

    premedikasi 155@'5 mmg. >ekanan darah ini dapat dipengaruhi oleh actor-

    aktor berikut&1. uminah, 200?6.+ada pasien ini dapat dikatakan dalam kategori usia dewasa tua yang

    semakin berusia lanjut arterinya lebih keras dan kurang leksibel terhadap

    darah. al ini mengakibatkan peningkatan tekanan sistolik. >ekanan

    diastolik juga meningkat karena dinding pembuluh darah tidak lagi retraksi

    secara leksibel pada penurunan tekanan darah 4oKier et al, 200?6.

    2. Fenis kelamin

    "i Indonesia masalah hipertensi cenderung meningkat. asil

    #ur3ei esehatan 7umah >angga 4#7>6 tahun 2001 menunjukkan

    bahwa ',) penduduk menderita hipertensi dan meningkat menjadi

    2*,5) pada tahun 200$. 7isiko hipertensi meningkat bermakna sejalan

    dengan bertambahnya usia. erdasarkan jenis kelamin, laki-laki secara

    bermakna berisiko untuk menderita hipertensi 1,25 kali daripada

    perempuan 47ahajeng dan >uminah, 200?6.

    . #tres.eberapa penelitian menunjukkan bahwa stres dapat mengakibatkan

    kenaikan tekanan darah 4oKier et al, 200?6.

    $. ekanisme humoral.#istim sara pusat memegang peranan penting dalam pengaturan

    tekanan darah. Fika sistem ini terganggu, maka pengaturan tekanan darah

     juga terganggu 4oKier et al, 200?6."ari anamnesis pasien menyangkal riwayat penyakit hipertensi pada

    dirinya dan keluarga, dan dari pemeriksaan penunjang hasil pemeriksaan

    laboratorium, oto rontgen dan E didapatkan hasil dalam batas normal.

    B. Permasalaan Dari Segi Anestesi1. Premeikasi

    21

  • 8/17/2019 Tugas Refrat Anestesi Sragen Edit

    22/30

    #ebelum dilakukan induksi anestesi dilakukan injeksi =endantron $ mg

    sebagai obat premedikasi. =endantron mengandung Hndancetron. +emberian

    Hndancetron sebagai premedikasi bertujuan untuk mengurangi eek mual dan

    muntah akibat dari anestesi spinal yang diberikan. ual muntah merupakan

    gejala yang sering timbul akibat anestesi spinal dan kejadiannya kurang lebih

    hampir ). Adapun penyebab mual muntah pada anestesi spinal antara lain

    adalah penurunan tekanan darah@hipotensi, hipoksia, kecemasan atau aktor 

    psikologis, peningkatan akti3itas parasimpatis dimana blok spinal akan

    mempengaruhi kontrol simpatetik gastrointestinal. Hndansetron bekerja sebagai

    antagonis selekti dan bersiat kompetiti pada reseptor 5>, dengan cara

    menghambat akti3asi aeren-aeren 3agal sehingga menekan terjadinya releks

    muntah.

    >ekanan darah pasien sesaat sebelum premedikasi diberikan ialah

    155@'5 mmg. +adahal sebelumnya pasien dan keluarga tidak memiliki riwayat

    hipertensi sebelumnya. al ini dapat terjadi karena adanya kecemasan yang

    dialami pasien menjelang operasi. orelasi tekanan darah pada pasien hipertensi

    terhadap kecemasan memang sedikit sulit untuk dijelaskan. al ini dikarenakan

    belum banyaknya penelitian yang meneliti dan menjelaskan korelasi tekanandarah pada pasien hipertensi terhadap kecemasan secara jelas.

    enurut Beng et al 420126, beberapa penelitian menunjukkan adanya

    korelasi tekanan darah pada pasien hipertensi terhadap kejadian kecemasan.

    #alah satu mekanismenya adalah melalui keterlibatan angiotensin II yang

    dimediasi oleh Hypot"alamic Pituitary #drenal 4+A6 dan sympat"o$adrenal a%is.

    #elain diekspresikan oleh ginjal, angiotensin II ini juga ada di otak. Eek

    angiotensin II ini ditentukan oleh reseptornya, yaitu A>17 dan A>27. A>17 ini

    diekspresikan di organ subfornical& paraventricular nucleus& nucleus tractus

    solitarius& HP# a%is& dan amygdala. A>17 inilah yang memegang peranan

    penting dalam korelasi tekanan darah pada pasien hipertensi terhadap

    kecemasan.

    #eperti yang telah diketahui sebelumnya, pengeluaran renin dipengaruhi

    oleh akti3asi sara simpatis, penurunan tekanan arteri ginjal, dan penurunan

    asupan garam ke tubulus distal. Akibatnya, terjadi pengeluaran angiotensin I

    yang selanjutnya akan dikon3ersi menjadi angiotensin II oleh angiotensin

    converting en'ym. Angiotensin II yang terus menerus dihasilkan menyebabkan

    22

  • 8/17/2019 Tugas Refrat Anestesi Sragen Edit

    23/30

    semakin meningkatkan tahanan perier melaui 3asokonstriksi dan meningkatnya

    retensi air dan garam melalui pengaruh aldosteron sehingga tekanan darah

    semakin meninggi. +engeluaran angiotensin II ini tidak hanya mempengaruhi

    tekanan darah bahkan juga akan mempengaruhi respon kecemasan.

    +engeluaran angiotensin II di otak yang meningkatkan akti3itas +A a%is akan

    meningkatkan respon stres dan cemas.

     Angiotensin II yang ada di perier juga akan meningkatkan respon cemas

    melalui pengaktian A>17 di otak depan. #elain itu, orsomedial Hypot"alamus

    4"6 dan amygdala  juga mengekspresikan A>17. " juga memegang

    peranan penting dalam respon panik yang diinduksi oleh laktat atau angiotensin

    II melalui jalur osmosensitive periventricular dan sinyalnya akan diteruskan ke

    otak depan dimana sebagai tempat untuk merespon cemas. Hleh karena itu,

    angiotensin II baik sentral maupun perier memiliki keterlibatan dalam gangguan

    kecemasan yang dimediasi oleh A>17. ubungan ini menunjukkan bahwa pasien

    hipertensi yang mengalami kecemasan akan semakin meningkat tekanan

    darahnya sehingga akan menyebabkan pasien tersebut mengalami komplikasi

    hipertensi lebih dini dan terjadi kegagalan terapi secara isik dan psikis 4Beng et

    al, 20126.al ini dapat menjelaskan mengapa tekanan darah pasien dapat

    meningkat sebelum dilakukan premedikasi yaitu karena kecemasan yang

    merangsang pengeluaran angiotensi II yang selain terdapat pada ginjal juga

    terdapat pada otak.

    2. InuksiHbat yang digunakan untuk induksi adalah bupi3akain 20 mg. Anestesi

    yang digunakan adalah anestesi spinal. Anestesi spinal merupakan salah satu

    tehnik anestesi dengan menyuntikan sejumlah obat lokal anestesi ke dalam

    ruang subarachnoid. >ehnik ini mempunyai onset yang cepat, tingkat

    keberhasilan yang tinggi, simpel, eekti, dan relati mudah dilakukan. >etapi

    selain itu, anestesi spinal juga memiliki beberapa komplikasi yang sering terjadi,

    diantaranya eek terhadap hemodinamik yaitu hipotensi. al ini merupakan

    perubahan isiologis yang sering terjadi pada anestesi spinal. Insidensi kejadian

    hipotensi pada anestesi spinal mencapai ' C ). +enyebab utama dari

    terjadinya hipotensi pada anestesi spinal adalah blokade simpatis 4%iguori, 200*6.

    23

  • 8/17/2019 Tugas Refrat Anestesi Sragen Edit

    24/30

     Anestesi amino amida ini menstabilisasi membran neuron dengan

    menginhibisi perubahan ionik terus menerus yang diperlukan untuk memulai dan

    menghantarkan impuls. emajuan anastesi berhubungan dengan diameter,

    mielinisasi, dan kecepatan hantaran dari serat sara yang terkena dengan urutan

    kehilangan ungsi sebagai berikut& 416 otonomik 426 nyeri 46 suhu 4$6 raba 456

    propiosepsi dan 4(6 tonus otot skeletal 4argahadibrata dkk., 200'6.

    Bupi6akain

    #truktur mirip dengan lidokain kecuali yang mengandung amin dan butyl

    piperydin. erupakan anestetik local yang mempunyai masa kerja yang panjang

    dan mula kerja yang pendek dengan eek blockade terhadap sensorik lebih besar 

    daripada motorik, seperti halnya anestesi lokal lainnya, bupi3acaine akan

    menyebabkan blokade yang bersiat re3ersibel pada perambatan impuls

    sepanjang serabut sara, dengan cara mencegah pergerakan ion-ion natrium

    melalui membran sel, ke dalam sel 4argahadibrata dkk., 200'6.

    Inikasi

    upi3akain digunakan untuk anestesi local termasuk iniltrasi, block sara,

    epidural, dan anestesi intratekal. upi3akain sering diberikan melalui injeksi

    epidural sebelum melakukan arthroplasty panggul total. Fuga sering di injeksikan

    ke luka pembedahan untuk mengurangi nyeri hingga 20 jam setelah operasi.

    >erkadang bupi3akain dikombinasikan dengan epinephrine untuk memperlama

    durasi dengan entamil untuk analgesia epidural atau glukosa 4argahadibrata

    dkk., 200'6

    K'ntrainikasi

    >etapi reaksi alergi atau hipersensiti3itas terhadap anestesi jenis amida

     jarang terjadi. upi3akain dapat mengganggu konsentrasi plasma darah yang

    diakibatkan karena eeknya yang mempengaruhi =!# dan kardio3askular.

    upi3akain dapat mengakibatkan beberapa kematian ketika pasien diberikan

    anestesi epidural dengan mendadak 4argahadibrata dkk., 200'6.

    5ekanisme Ker%a

    upi3akain berikatan dengan bagian intracellular dari kanal sodium dan

    menutup sodium inluk kedalam sel sara 

    24

  • 8/17/2019 Tugas Refrat Anestesi Sragen Edit

    25/30

    +ada pasien ini tekanan darah menurun dari 15$@'? mmg pada jam 0?.55

    menjadi 1$'@'$ mmg 10 menit kemudian. #ebuah penelitian prospekti yang

    dilakukan pada lebih dari 1'00 pasien yang mendapat anestesi spinal, 2( )

    pasien mengalami komplikasi anestesi spinal, mayoritas 4 1( ) 6 berupa

    hipotensi. =arpenter dkk. endapatkan insiden hipotensi pada anestesi spinal

    sebesar ). +enurunan tekanan darah pada anestesi spinal terutama akibat

    blok sara simpatis preganglionik yang menyebabkan 3asodilatasi tidak hanya

    pada pembuluh darah arteri dan arteriola, tapi juga pada 3ena dan 3enula,

    sehingga terjadi penurunan tahanan pembuluh darah perier 4argahadibrata

    dkk., 200'6.

    +enurunan tekanan darah setelah anestesi spinal akan merangsang

    baroreseptor di arkus aorta, sinus karotikus, atrium dan 3entrikel. Faras aeren

    dari baroreseptor melalui ! IP dan ! P memproyeksikan ke pusat 3asomotor di

    medulla oblongata. Faras eeren dari lengkung releks terdiri dari serabut

    parasimpatis menuju ke jantung malaui ! P dan serabut simpatis menuju ke

     jantung dan pembuluh darah mengakibatkan 3asokonttriksi arteri dan 3ena,

    peningkatan laju jantung, peningkatan kontraksi miokardium 4argahadibrata

    dkk., 200'6.>ahanan pembuluh darah tepi ditentukan oleh tonus arteri yang diatur oleh

    persaraan simpatis. lokade 3asokonstriktor arteri menyebabkan dilatasi arteri

    dan kehilangan tonus arteri, tetapi tidak semuanya hilang dan masih terdapat

    sisa tonus yang bermakna. "ilatasi arteri tidak merata, bahkan di daerah yang

    mengalami blokade simpatis. 9asodilatasi daerah yang di blok membuat

    kompensasi 3asokonstriksi daerah yang tidak di blok 4argahadibrata dkk.,

    200'6.

    +enurunan tekanan darah biasanya terjadi pada 15 C 20 menit pertama

    setelah penyuntikan subarachnoid dan bila dibiarkan tekanan darah mencapai

    tingkat paling rendah dalam waktu 20 C 25 menit. #etelah tekanan darah

    mencapai penurunan yang terendah, secara spontan akan naik kembali sekitar 5

     C 10 mmg setelah 10 C 15 menit kemudian, hal ini terjadi oleh karena

    kompensasi aktiitas simpatis dari bagian yang tidak terblok dan bukan karena

    naiknya curah jantung, yang kemudian tekanan darah tersebut stabil sampai eek

    obat anestesi lokal habis.

    25

  • 8/17/2019 Tugas Refrat Anestesi Sragen Edit

    26/30

    ontrol aliran darah oleh sistim sara otonom berlangsung cepat 1 detik,

    komponen terpenting adalah sara simpatis. ekanisme cepat untuk regulasi

    tekanan darah diatur oleh releks baroreseptor, releks kemoreseptor, releks

    atrium, dan releks iskemik sistem sara pusat.

    aroreleks memberikan mekanisme kontrol umpan balik negati untuk

    mempertahankan tekanan darah sistemik pada le3el relati konstan. ila terjadi

    hipotensi akibat anestesi spinal harus segera diterapi dengan tujuan untuk

    mengembalikan oksigenasi jaringan, yaitu dengan meningkatkan curah jantung,

    meningkatkan tekanan dan aliran perusi jaringan dan meningkatkan kandungan

    oksigen dalam darah. Fika hipotensi tidak segera diatasi akan menimbulkan eek

    yang lebih berat yaitu syok dan kematian 4argahadibrata dkk., 200'6.

    E0ek Samping

    +ada umumnya, hampir semua eek samping yang terjadi pada anestesi

    spinal, berhubungan dengan eek blokade pada sara itu sendiri, bukan karena

    eek obatnya, antara lain& hipotensi, bradikardi, sakit kepala setelah pungsi dural.

    >otal blok spinal yang akan menyebabkan terjadinya depresi kardio3askuler,

    yang disebabkan blok pada sistem sara simpatetis yang luas, dengan akibat

    hipotensi, bradikardi, bahkan henti jantung; dan depresi pernapasan yang

    disebabkan blokade otot-otot pernapasan, termasuk otot diaragma. =edera

    neurologis, meskipun sangat jarang, seperti parastesi, anestesi, kelemahan

    motorik, hilangnya kontrol sphincter. eskipun bersiat re3ersibel, tetapi

    dilaporkan juga adanya gangguan yang bersiat permanen. 7eaksi alergi,

    meskipun jarang, yang berupa dermatitis alergikan, bronchospasme dan

    anailaksis. >oksisitas sistemik akut, seperti mengantuk 4drowsiness6, gelisah,

    e:citement, gugup, pandangan kabur, mual, muntah, kekakuan otot, sampai

    kejang hingga hilangnya kesadaran dan henti jantung. al ini biasanya akibat

    terjadinya penyuntikan ke intra3askuler secara tidak sengaja, yang ditandai rasa

    tebal di lidah, light headedness, diKKiness, dan tremor yang diikuti dengan kejang

    dan gangguan kardio3askuler.

    26

  • 8/17/2019 Tugas Refrat Anestesi Sragen Edit

    27/30

    BAB I7

    KESI5PULAN

    +ada makalah ini disajikan kasus penatalaksanaan anestesi regional

    pada operasi Appendiktomi pada penderita laki-laki usia 5( tahun, status isik

     A#A II, dengan diagnosis Appendisitis yang dilakukan dengan spinal anestesi.

    +emilihan spinal anestesi dengan indikasi area operasi regio bawah umbilicus

    dan pasien tidak memiliki kontraindikasi absolute maupun relati3e.>ekanan darah yang meningkat pada pasien ini kemungkinan disebabkan

    oleh stress karena peningkatan tekanan darah terjadi saat sebelum premedikasi

    27

  • 8/17/2019 Tugas Refrat Anestesi Sragen Edit

    28/30

    dan pasien tidak memiliki riwayat hipertensi sebelumnya. +enurunan tekanan

    darah yang terjadi setelah induksi dapat disebabkan eek dari spinal anestesi.

    #ecara umum pelaksanaan operasi dan penanganan anastesi

    berlangsung dengan baik.

    RE"ERENSI

     American #ociety o Anesthesiologist. 2011. Practice )uidelines for Preoperative *asting and T"e +se of P"armacologic #gents to educe

     #spiration, #pplication to Healt"y Patients +ndergoing -lective

    Procedures, #n +pdated eport by T"e #merican ociety of 

     #nest"esiologists Committee on tandards and Practice parameters.

  • 8/17/2019 Tugas Refrat Anestesi Sragen Edit

    29/30

    =ole A, aldonado !. Emergency edicine +ractice& E3idence-ased

    anagement o #uspected Appendicitis In >he Emergency "epartment 9ol.1

    !umber 10. 2011&1-2

    Beng %., et al, 2012. T"e Link /et0een #ngiotensin II$Mediated #n%iety and 

    Mood isorders 0it" #PH 2%idase $ Induced 2%idative tress. Int. F. +hysiol.

    +athophysiol +harmacol. $ 416 & 2'-5. A3ailable

    rom&http&@@www.ncbi.nlm.nih.go3@pubmed@22$(1?5$. Accessed $ Fanuari 201$.

    umes "F, #impson F, #cute #ppendicitis. /M3. 2010;;50-5$

    4at' 3& #idinis 3. Complications of pinal and -pidural #nest"esia.

    3 /one 3oint urg #m. 56167 85,1519$1555.

    oKier, ., et al , 200?. /uku #:ar Praktik 4epera0atan 4linis 4o'ier -rb.

    Fakarta& E=.

    %atie, #. A., #uryadi, . A., "achlan . 7. 2010. +etunjuk +raktis

     Anestesiologi. Edisi edua. Fakarta& +enerbit agian Anestesiologi dan >erapi

    Intensi Bt" ed. + , -lsevier 

    organ Edward, ikhail, aged #.RClinical #nest"esiologi R. Edisi ke$.2010.

    7ahajeng, E., >uminah, #., 200?. +re3alensi ipertensi dan "eterminannya

    di Indonesia, Pusat Penelitian /iomedis dan *armasi /adan Penelitian

    4ese"atan epartemen 4ese"atan I& 3akarta. 5? & 12.

    #oerasdi E., #atriyanto .d., #usanto E., 2010. uku #aku Hbat-Hbat

     Anestesi #ehari-hari. andung.

    argahadibrata, A. imendra. #nestesiologi +ntuk Ma"asis0a 4edokteran.

    #AA, andung, 200'.

    erth ., 2010. +okok-pokok Anestesi. E=., Fakarta

    29

  • 8/17/2019 Tugas Refrat Anestesi Sragen Edit

    30/30