tugas dr henry

2
 KAPITA SELEKTA HERBAL dr. Henry Naland Sp.B(K) Onk Tu gas : pendapat anda terhadap pengobatan tradisional, usaha apa yang bisa dilakukan agar bisa diterima di kedokteran Integr asi Pengobata n Tradi sional kedalam Pengo batan Konvensional , memerlukan “peny esuaian kaidah -kaid ah Trad isional (turu n-temu run, empiri s, pengalama n, testimony) dengan kaidah-kaidah yang biasany a berlaku di zona Konvension al, yang paling meno nol di zona Konvesional adalah kaidah ilmiah, rasional dan dapat diperoleh hasil yang sama pada kondisi yang sama (reproducibility,  accurately reproduced, or replicated  )! "leh karena itu, herbal harus di-sta ndaris asi (mulai dari lokasi penan aman, #ara penana man,  panen, penyimpanan s ampai masuk ke industri $armasi)! %an keamanan dan e$ikasinya harus  statistically significant  melalui ui klinis, khususnya untuk ui klinis tingkat I (  Rangking of credibility of EBM )! &, ', pabila kaidah-kaidah pada zona Konvensional tidak dapat dipenuhi, maka upaya integrasi tidak akan ter#apai! *ambil menata kembali kurikulum pendidikan kedokteran di +akultas Kedokteran, agar ilmu herbal diberikan se#ara terstruktur kepada #alon %okter, maka %okter diharapkan mengikuti pendidikan (tambahan) *trata-' .erbal! *ainti $ik asi /amu me rupaka n breakthrough untuk per #epatan kea rah Kole gium .erbal! %an Pusat *tudi 0io$arma 1PPm IP0 telah membuat panduan penggu naan herbal yang benar! 2 Klinik .erbal di 3*4% %r! *oetomo, *urab aya dapat diad ikan model pelay anan kesehatan terintegrasi antara Konvesional dan Tradisional! 5 Perlu di#atat bah6a ketatnya kaidah Konvensional sebenarnya dapat dikompromikan apabila peman$aatan herbal tidak hanya untuk upaya kurati$ saa, misalnya herbal dipandang seba gai sumber nut risi (me taboli t pri mer ) dan penunang upay a promoti$- rehabil itat i$ (misalnya sebagai anti-oxidant, anti-inflamation, regulasi hormonal, anti-aging ) Peman$aatan herbal menadi kenis#ayaan seperti yang telah dialankan oleh banyak  7egara mau maupun berkembang! Kerasama berkelanutan antara -0-8-9 diharapkan dapat menghasilkan suatu hasil nyata produk /amu berkualitas berdasarkan Evidence Based  Medicine (EBM) yang mampu dib ang gakan bai k di dal am neg eri maupun man #anega ra, sehingga dapat mengharumkan nama bangsa! spek pro$esionalisme dan aspek legal yang melekat pada praktisi kedokteran dan  praktisi $armasi dapat diantisipasi apabila s emua  stakeholder  dalam per-amu-an bekera-sama untuk men#apai sukses bersama! 1

Upload: nurulqamariah

Post on 04-Oct-2015

15 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

farmasi

TRANSCRIPT

KAPITA SELEKTA HERBAL dr. Henry Naland Sp.B(K) Onk

KAPITA SELEKTA HERBAL dr. Henry Naland Sp.B(K) OnkNurul Qamariah 1206179965

Tugas : pendapat anda terhadap pengobatan tradisional, usaha apa yang bisa dilakukan agar bisa diterima di kedokteran

Integrasi Pengobatan Tradisional kedalam Pengobatan Konvensional, memerlukan penyesuaian kaidah-kaidah Tradisional (turun-temurun, empiris, pengalaman, testimony) dengan kaidah-kaidah yang biasanya berlaku di zona Konvensional, yang paling menonjol di zona Konvesional adalah kaidah ilmiah, rasional dan dapat diperoleh hasil yang sama pada kondisi yang sama (reproducibility, accurately reproduced, or replicated ). Oleh karena itu, herbal harus di-standarisasi (mulai dari lokasi penanaman, cara penanaman, panen, penyimpanan sampai masuk ke industri farmasi). Dan keamanan dan efikasinya harus statistically significant melalui uji klinis, khususnya untuk uji klinis tingkat I (Rangking of credibility of EBM). 1, 2, 3Apabila kaidah-kaidah pada zona Konvensional tidak dapat dipenuhi, maka upaya integrasi tidak akan tercapai. Sambil menata kembali kurikulum pendidikan kedokteran di Fakultas Kedokteran, agar ilmu herbal diberikan secara terstruktur kepada calon Dokter, maka Dokter diharapkan mengikuti pendidikan (tambahan) Strata-2 Herbal. Saintifikasi Jamu merupakan breakthrough untuk percepatan kearah Kolegium Herbal.Dan Pusat Studi Biofarma LPPm IPB telah membuat panduan penggunaan herbal yang benar. 4Klinik Herbal di RSUD Dr. Soetomo, Surabaya dapat dijadikan model pelayanan kesehatan terintegrasi antara Konvesional dan Tradisional. 5Perlu dicatat bahwa ketatnya kaidah Konvensional sebenarnya dapat dikompromikan apabila pemanfaatan herbal tidak hanya untuk upaya kuratif saja, misalnya herbal dipandang sebagai sumber nutrisi (metabolit primer) dan penunjang upaya promotif-rehabilitatif (misalnya sebagai anti-oxidant, anti-inflamation, regulasi hormonal, anti-aging) Pemanfaatan herbal menjadi keniscayaan seperti yang telah dijalankan oleh banyak Negara maju maupun berkembang. Kerjasama berkelanjutan antara A-B-G-C diharapkan dapat menghasilkan suatu hasil nyata produk Jamu berkualitas berdasarkan Evidence Based Medicine (EBM) yang mampu dibanggakan baik di dalam negeri maupun mancanegara, sehingga dapat mengharumkan nama bangsa.Aspek profesionalisme dan aspek legal yang melekat pada praktisi kedokteran dan praktisi farmasi dapat diantisipasi apabila semua stakeholder dalam per-jamu-an bekerja-sama untuk mencapai sukses bersama.Pengetahuan tentang jamu/herbal/tanaman obat sejak dini membantu masyarakat luas pada umumnya, akademisi/peneliti, Pemerintah (Kementerian terkait) untuk mengembangkan jamu sebagai salah satu sistem pengobatan yang bisa dipercaya. Herbal yang belum lulus uji klinis bukan berarti tidak memiliki manfaat, namun sikap masyarakat yang belum mengetahui dan para pihak yang berwenang yang tidak menyadari besarnya manfaat herbal menjadi tembok pembatas yang seharusnya tidak perlu didramatisasi.Bagi Dokter yang berada dilingkungan kedokteran konvensional, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menuntut Dokter agar tetap menjaga etik dan profesionalisme agar Dokter tidak menjadi tersangka malpraktek.Menjaga profesionalisme berarti mengikuti Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan (Continuous Medical Education. CME), atau Pendidikan Strata yang lebih tinggi. Profesional dan lege artis dalam pelayanan agar terhindar dari tuntutan pasien terhadap risiko medik. Jika perlu, dibuat Perjanjian Terapetik antara Dokter dan Pasien (informed consent).

PUSTAKA1. What is EBM ? Diunduh tanggal 15 September 2010 dari http://www.whatisseries.co.uk/ whatis/pdfs/What_is_EBM.pdf2. Setiawati, Arini. Desain dan Cara Uji Klinik yang baik: untuk menyongsong masa depan yang lebih baik bagi uji klinik di Indonesia, Pidato pada Upacara Pengukuhan sebagai Guru Besar Tetap Farmakologi dan Terapetik, FKUI, 2007.3. Akib HRT. BPOM. Evidence Based Medicine Obat Herbal. Seminar pada KONAS-II PDPKT, 2009.4. Darusman LK. Pusat Studi Biofarma LPPm IPB. Keamanan Penggunaan Herbal dalam Pelayanan Kesehatan. Seminar pada KONAS-II PDPKT, 2009.5. Jonosewojo, Arijanto. Klinik Obat Tradisional di RS Dr Soetomo Surabaya. Seminar pada KONAS-II PDPKT, 2009.

1