tugas akhir ok

53
TUGAS AKHIR PERBANDINGAN KAIZEN JIG LOCATOR MESIN MURATEC MW 120 UNTUK MENDETEKSI MIRING PADA PART GEAR KPH M4 DI PT MUSASHI AUTO PARTS INDONESIA Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar S1 Jurusan Teknik Mesin Sekolah Tinggi Teknologi Texmaco Oleh : Listianto 11082018 TEKNIK MESIN SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEXMACO KARAWANG 2012

Upload: yulia-salsabila

Post on 02-Jul-2015

2.417 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas  akhir ok

TUGAS AKHIR

PERBANDINGAN KAIZEN JIG LOCATOR MESIN MURATEC MW 120 UNTUK MENDETEKSI MIRING PADA PART GEAR KPH M4

DI PT MUSASHI AUTO PARTS INDONESIA

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar S1

Jurusan Teknik Mesin Sekolah Tinggi Teknologi Texmaco

Oleh :

Listianto

11082018

TEKNIK MESIN

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEXMACO

KARAWANG

2012

Page 2: Tugas  akhir ok

LEMBAR PENGESAHAN

“PERBANDINGAN KAIZEN JIG LOCATOR MESIN MURATEC MW 120 UNTUK MENDETEKSI MIRING PADA PART GEAR KPH M4”

DI PT MUSASHI AUTO PARTS INDONESIA

Karawang, ( Tanggal Sidang )

Telah disetujui dan disahkan oleh :

Pembimbing Tugas Akhir 1 Pembimbing Tugas Akhir 2

Agus Sudianto,M.sc Ghany Heryana,ST

Penguji I Penguji II

DR.Ir. Eka Purwanda, M.Si Sumardi, ST

Mengetahui

Ketua Jurusan Teknik Mesin

Sumardi, ST

Page 3: Tugas  akhir ok

KATA PENGANTAR

Segala puji serta syukur Penulis panjatkan kehadirat Illahi Robbi, Dzat yang Maha

Tinggi, Maha Penguasa langit dan bumi, sehingga penulisan Tugas Akhir ini dapat

terselesaikan dengan baik.

Adapun tujuan dari pembuatan Tugas Akhir ini adalah sebagai salah satu syarat untuk

dapat mengikuti sidang sarjana di jurusan Teknik Mesin di Sekolah Tinggi Teknologi

Texmaco Karawang. Penelitian Tugas Akhir ini dilakukan di PT MUSASHI AUTO PARTS

INDONESIA.

Tugas Akhir ini merupakan sebuah studi kasus yang dikerjakan pada PT MUSASHI

AUTO PARTS INDONESIA. Mengambil topik “PERBANDINGAN KAIZEN JIG

LOCATOR MESIN MURATEC MW 120 UNTUK MENDETEKSI MIRING PADA

PART GEAR KPH M4”.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang

telah membantu dalam pengerjaan tugas akhir ini :

1. Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga diberikan kelancaran selama proses

penulisan tugas akhir.

2. Bpk. DR.Ir. Eka Purwanda, M.Si, selaku ketua Sekolah Tinggi Teknologi Texmaco

3. Bapak Sumardi, ST selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin STT Texmaco.

4. Bapak Agus Sudianto, M.sc selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir 1.

Page 4: Tugas  akhir ok

5. Bapak Ghany Heryana, ST selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir 2.

6. Staff Dosen di Jurusan Teknik Mesin STT Texmaco.

7. Staff Tata Usaha, Laboratorium, dan Perpustakaan STT Texmaco.

8. Orang tua saya yang selalu memberi dukungan serta dorongan hingga terselesaikannya

Tugas Akhir ini.

9. Teman - teman STT Texmaco dan semua pihak yang telah membantu Penulis selama

ini.

Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan yang telah mereka berikan kepada

Penulis. Penulis menyadari bahwa laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, untuk

itu Penulis mohon maaf serta saran dan kritik yang bersifat kontruktif. Akhir kata penulis

berharap semoga Tugas Akhir yang penulis buat ini dapat meberikan manfaat khususnya bagi

penulis dan umunya bagi semua pihak yang memerlukan dan membutuhkannya.

Karawang, 19 Maret 2013

Listianto

11082018

Page 5: Tugas  akhir ok

ABSTRAK

Di era globalisasi sekarang ini persaingan industry semakin tinggi.Oleh karena itu

setiap perusahaan harus melakukan perbaikan baik produk ataupun kepuasan customer.

Salah satu kunci sukses perusahaan jepang adalah melakukan kaizen.Dengan kaizen

produksi bisa ditingkatkan dan produk reject bisa dihilangkan.

Dalam analisa ini penulis mencoba membuat perbandingan kaizen desain jig locator

sebelum dan sesudah dilakukan kaizen,apakah mendapatkan keuntungan atau kerugian setelah

dilakukan kaizen.

Page 6: Tugas  akhir ok

ABSTRAC

In the era of globalization,competition of industry is increasingly.therefore every

company should have a step to improve the quality of goods and customer satisfaction.

One key of the company's japan to success is doing kaizen.with kaizen, the production

can be increased and can removed reject the goods.

In this thesis the writer tries to make comparisons kaizen jig locator designs before and

after kaizen.whether there is a difference which is the profit or loss after doing kaizen.

Page 7: Tugas  akhir ok

DAFTAR ISI

Page 8: Tugas  akhir ok

DAFTAR TABEL

Page 9: Tugas  akhir ok

DAFTAR GAMBAR

Page 10: Tugas  akhir ok

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

PT.MUSASHI AUTO PARTS INDONESIA (MAPIN) adalah merupakan perusahaan

manufaktur yang bergerak pada bidang automotif parts yang berdiri dibawah naungan Astra

group.Main customer PT.MAPIN adalah Atra Honda Motor.Produk-produk yang dibuat antara

lain mission gear 2R,mission gear 4R,Cam shaft,Cluth Piston,Primary gear,Starting Gear,Gear

Scooter dan masih banyak lagi yang lainnya.

Banyaknya jenis motor yang ada dipasaran berati memberikan keleluasan bagi

konsumen untuk memilih merek sesuai dengan keinginannya.Oleh karena itu perlu bagi

perusahaan untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.Honda sebagaimana diketahui

adalah salah satu produk automotif yang semakin lama semakin digemari masyarakat karena

produk andalannya yaitu:Beat,Vario,Mega Pro,Tiger,Supra x dan masih banyak produk yang

lainnya.

Dengan semakin bertambahnya customer di PT MUSASHI AUTO PARTS

INDONESIA yang mempercayakan pembuatan produknya di perusahaan ini maka kepuasan

pelanggan menjadi point yang harus diutamamakan dengan membuat dan tidak mengirim

barang NG ke customer.

Bermacam-macam tipe parts terutama yang mempunyai bosu banyak di proses di PT

MAPIN dan produksinya pun juga tinggi,seiring dengan waktu yang berjalan kelainan kualitas

Page 11: Tugas  akhir ok

produksipun terjadi dan mengalir ke customer sehingga megakibatkan claim customer yang

sebagian besar adalah NG miring akibat tidak adanya pendeteksi yang bisa mendeteksi NG

miring itu sendiri dari awal,ini terbukti dalam waktu 4 bulan terjadi 26 kasus NG miring op 2

yaitu bulan april-juli 2012 yang mengalir ke proses selanjutnya.

Dengan semakin banyaknya karyawan di PT.MAPIN maka menjadi tantangan untuk

menghilangkan claim customer tersebut dengan skill yang dimiliki untuk membuat kaizen dan

perbaikan pada proses permesinan guna menghilangkan NG miring.

Dari uraian diatas penulis mencoba menerapkan kaizen untuk mendesain ulang jig atau

locator dengan chuck miss yang digunakan untuk stoper atau penahan parts yang mempunyai

bosu pada permukaan part gear KPH M4.Gaer KPH M4 adalah salah satu komponen motor

Supra X 125 dengan parts number 23471-KPH-7000,kemudian melakukan sedikit perubahan

program pada mesin produksi yaitu Mesin MURATEC MW 120 (mesin bubut CNC auto).

1.2 PERUMUSAN MASALAH

Dalam melakukan tugas akhir ini,masalah yang akan di teliti dan analisa adalah

mengenai perbandingan desain locator yang digunakan dimesin cnc muratec mw 120 yang

kurang tepat dalam memproses benda kerja yang mempunyai bosu karena sering ditemukan

barang reject NG miring karena desain locator yang tidak pas.

1.3 BATASAN MASALAH

Adapun batasan masalah dari penulisan ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini dilakukan di PT MUSASHI AUTO PARTS INDONESIA.

2. Penelitian ini dilakukan pada mesin CNC MURATEC MW 120.

Page 12: Tugas  akhir ok

3. Penelitian ini hanya untuk produk sejenis yaitu Gear KPH M4

4. Penerapan kaizen jig locator dengan cara kerjanya.

1.4 TUJUAN

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Membandingkan hasil jig locator sesudah dikaizen dengan sebelum dikaizen apakah

terdapat perbedaan.

2. Mengetahui kerugian dan keuntungan sesudah dilakukan kaizen jig.

1.5 MANFAAT PENELITIAN

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini bermaksud untuk mengaplikasikan disiplin ilmu yang didapat dibangku kuliah.

2. Memperoleh gelar S1 Teknik Mesin STT Texmaco Karawang.

3. Menghilangkan NG miring.

1.5 SISTEMATIKA PENULISAN

Laporan yang membahas tentang perbandingan desain locator mesin muratec mw100

untuk mendeteksi miring part yang mempunyai bosu dengan chuckmiss di bagi dalam bab dan

di susun secara sistematik sehingga lebih mudah di telusuri dan di pahami.

BAB I Pendahuluan

Pada bab ini pembahasan yang akan dilakukan tentang latar belakang

penulis,perumusan masalah,tujuan dan manfaat yang diharapkan ,batasan masalah,dan

sistematika penulisan.

Page 13: Tugas  akhir ok

BAB II Landasan teori

Pada bab ini penulis mengemukakan landasan teori yang digunakan mengenai materi

pembahasan yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis dengan sumber

data-data dari buku ataupun materi lainnya yang masih relevan atau layak.

BAB III Metodologi penelitian

Pada bab ketiga, berisi waktu pelaksanaan tugas akhir ,,metode pengumpulan data hasil

pengamatan proses yang di peroleh dengan melakukan peninjauan langsung ke lapangan,dan

melakukan diskusi dengan pembimbing.

BAB IV Pembahasan

Pada bab ini berisikan uraian tentang masalah yang terjadi desain jig locator sebelum

dan sesudah dilakukan desain ulang yang mengunakan chuckmiss besesrta hasil

perbandingannya.

BAB V Kesimpulan dan saran

Pada bagian akhir dari suatu penulisan laporan penelitian Ini akan di berikan

kesimpulan dari keseluruhan pembahasan yang di kemukakan berkaitan dengan topik yang

telah di bahas sebagai hasil yang telah di peroleh dari penelitian ini,serta saran yang sekiranya

dapat bermanfaat pula untuk penelitian atau pengembangan lebih lanjut.

Page 14: Tugas  akhir ok

BAB II

LANDASAN TEORI

II.1 Kaizen

Kaizen adalah suatu filosofi dari jepang yang memfokuskan diri pada pengembangan

dan penyempurnaan yang melibatkan semua orang.

(Imai, Masaaki. 1992. Kunci Sukses Jepang Dalam Persaingan. Jakarta:Insitut Pendidikan

dan Pembinaan Manajemen dan PT Pustaka Binaman Pressindo. Hal:xvi)

Kaizen berarti “perbaikan”. Kata Kaizen merupakan kombinasi karakter huruf Jepang

Kai yang berarti “perubahan” dengan Zen yang berarti “baik”. Di Barat kata Kaizen sebagai

konsep manajemen, berarti “perbaikan terus-menerus”, setahap demi setahap.

a.Prinsip Kaizen

1 Berfokus pada Pelanggan.

2 Mengadakan Peningkatan Secara Terus Menerus.

3 Mengakui Masalah Secara Terbuka.

4 Mempromosikan Keterbukaan.

5 Menciptakan Tim Kerja.

6 Memanajemeni Proyek Melalui Tim Fungsional-silang.

7 Memelihara Proses Hubungan yang Benar.

8 Mengembangkan Disiplin Pribadi.

9 Memberikan Informasi pada Semua Karyawan.

Page 15: Tugas  akhir ok

10 Memberikan Wewenang Kepada Setiap Karyawan.

b.Keuntungan Kaizen

Dengan menggunakan konsep dasar Kaizen dalam melakukan berbagai

aktivitas. Ada beberapa keuntungan yang diperoleh, antara lain:

• Peningkatan proses.

• Penggunaan paradigma baru.

• Mempercepat waktu proses.

• Zero investment.

• Human Development.

• Keamanan dan keselamatan kerja.

Keuntungan lain dari Kaizen adalah:

• Penggunaan sistem Plan-Do-Check-Action (PDCA) mengakibatkan cepat dalam

meningkatkan proses dan menghilangkan masalah.

• Identifikasi, implementasi, monitor dan mengatur perubahan menyebabkan dapat

mencegah terjadinya masalah baru.

• Memfokuskan organisasi kepada kepuasan konsumen dan berdasarkan fakta dalam

mengambil keputusan.

• Membantu organisasi untuk menjadi lebih efisien pada proses peningkatan dan

pemecahan masalah dilakukan pada tingkat optimal dan biaya yang rendah.

c.Tools yang Digunakan

Dalam melakukan perbaikan secara terus menerus. Beberapa tools yang

digunakan, antara lain:

Page 16: Tugas  akhir ok

1. Cause & Effect – Fish bone.

Fish bone berguna untuk menganalisa dan menemukan faktor-faktor yang berpengaruh

secara signifikan didalam menentukan karakteristik kualitas output kerja. Disamping itu untuk

menentukan penyebab-penyebab sesungguhnya dari suatu masalah.Hubungan penyimpangan

kualitas dengan faktor-faktor penyebab tersebut dapat digambarkan dalam diagram.

Ada lima faktor penyebab utama yang signifikan dan perlu diperhatikan, yaitu:

• Manusia (man).

• Metode kerja (work-method).

• Mesin atau peralatan kerja lainnya (machine / equipment).

• Bahan baku (raw materials).

• Lingkungan kerja (work environment).

2.Lembar Isian (Check Sheet).

Lembar isian merupakan alat bantu untuk memudahkan proses pengumpulan data.

Bentuk dan isinya disesuaikan dengan kebutuhan maupun kondisi kerja yang ada.Didalam

pengumpulan data. maka data harus diambil sesuai dengan kebutuhan analisis dalam arti

bahwa data harus :

• Jelas, tepat dan mencerminkan fakta.

• Dikumpulkan berdasarkan cara yang benar, hati-hati dan teliti.

3. 5 Why Analysis.

Five why analysis adalah suatu metode untuk menemukan akar dari

permasalahan. Biasanya yang nampak adalah gejala-gejala bukanlah masalah

sebenarnya.

Page 17: Tugas  akhir ok

II.2 Jig dan Fixture

Jig dan fixture adalah piranti pemegang benda produksi yang digunakan dalam rangka

membuat penggadaan komponen secara akurat.hubungan dan kelurusan yang benar antara alat

potong atau alat bantu yang lainnya dan benda kerja mesti dijaga maka untuk melakukan ini

dipakailah jig dan fixture yang didesain untuk memegang,menjaga dan memposisikan setiap

bagian sehingga setiap pengeboran,pembubutan atau proses pemesinan yang lainnya dilakukan

sesuai batas spesifikasi.

(Kurniawan. 2000. Perencanaan Peralatan Penepat. Bandung:Polman.hal:1)

Jig didefinisikan sebagai piranti atau peralatan khusus yang memegang menyangga

atau ditempatkan dikomponen yang akan dimesin,alat ini adalah alat bantu produksi yang

dibuat sehingga ia tidak hanya menempatkan dan memegang benda tetapi juga mengarahkan

alat potong ketika operasi berjalan,jig biasanya dilengkapi dengan bushing baja keras untuk

mengarahkan mata gurdi/bor(drill)atau perkakas potong lainnya.Pada dasarnya jig yang kecil

tidak dibaut/dipasang pada meja kempa gurdi(Drill Press Table) namun untuk diameter

pengurdian diatas 0,25 inchi,jig biasanya juga perlu dipasang kencang pada meja.

Fixture didefinisikan merupakan peralatan produksi yang menempatkan memegang

dan kerjaan pemesinan yang diperlukan bisa dilakukan,blok ukur atau feeler gauge digunakan

pada fixture untuk referensi/setelan alat potong ke benda kerja.fixture harus dipasang tetap

kemeja mesin dimana benda kerja diletakkan.

Perancangan alat bantu

Perancangan desain/design alat bantu(tool) merupakan proses mendesain dan

mengembangkan alat bantu,metode dan tekhnik yang dibutuhkan untuk meningkatkan

efisiensi dan produktifitas manufaktur,produksi dengan volume produksi yang besar dan

Page 18: Tugas  akhir ok

kecepatan produksi yang tinggi memerlukan alat bantu yang khusus.desain alat bantu selalu

berkembang karena tidak ada satu alat yangmampu memenuhi seluruh proses manufaktur.

tujuan digunakan alt bantu adalah:

1.Menurunkan biaya manufaktur.

2.Menjaga kualitas.

3.Meningkatkan produksi(syarat desain alat bantu yang baik).

4.Menaikkan laju produksi dengan alat/mesin yang ada.

5.foolproof,mencegah pemasangan yang salah.

7.Pemakaian yang cukup.

Posisi desain alat bantu dalam proses manufaktur terletak diantara desain(produk) dan

produk.Gagal atau sukses alat bantu tergantung oleh perancangan desainer.

Alat bantu harus memahami produk yang akan dibuat dan proses pembuatanya.Perancangan

alat bantu informasi yang diperlukan:

1.Gambar produk

Yang harus diperhatikan:bentuk dan ukuran part,jenis dan kondisi material yang akan

diproses,jenis pemesinan,derajat akurasi yang diisyaratkan,jumlah produksi yang akan

dicapai,permukaan clamping dan locator.

Page 19: Tugas  akhir ok

2.Rencana produksi

Yang harus diperhatikan:tipe dan kapasitas mesin yang dipakai,tipe dan ukuran

cutter,urutan operasi,prfoses mesin sebelumnya.

3.Waktu dan biaya yang tersedia untuk mendesain alat bantu

4.Diperlukan pengalaman dan kreatifitas perancangan alat bantu.

Langkah pertama dalam mendesain alat bantu adalah mencari solusi,

1.Apakah diperlukan alat bantu yang khusus/baru

2.Perlu mesin yang multi spindle atau single spindle

3.Single atau multi-purpose tool

4.Apakah penghematan yang diperoleh sepadan dengan tambahan biaya tool,apakah

diperlukan gauge?jenis apa?

II.3 Auto CAD

AutoCAD merupakan sebuah program yang biasa digunakan untuk tujuan tertentu

dalam menggambar serta merancang dengan bantuan komputer dalam pembentukan model

serta ukuran dua dan tiga dimensi atau lebih dikenali sebagai “Computer-aided drafting and

design program” (CAD). Program ini dapat digunakan dalam semua bidang kerja terutama

sekali dalam bidang-bidang yang memerlukan keterampilan khusus seperti bidang Mekanikal

Engineering, Sipil, Arsitektur, Desain Grafik, dan semua bidang yang berkaitan dengan

penggunaan CAD.

Sistem program gambar dapat membantu komputer ini akan memberikan kemudahan

Page 20: Tugas  akhir ok

dalam penghasilan model yang tepat untuk memenuhi keperluan khusus di samping segala

informasi di dalam ukuran yang bisa digunakan dalam bentuk laporan, Penilaian Bahan

(BOM), fungsi sederhana dan bentuk numerial dan sebagainya. Dengan bantuan sistem ini

dapat menghasilkan sesuatu kerja pada tahap keahlian dan yang tinggi ketepatan di samping

menghemat waktu dengan hanya perlu memberi beberapa petunjuk serta cara yang mudah.

Gambar yang dibentuk melalui program autocad dapt diubah bentuk-nya untuk

keperluan grafik yang lain melalui beberapa format seperti DXF ( Data Exchanged File),

IGES, dan SLD. Tambahan pula membantu program ini juga, berkemampuan untuk

membentuk dan menganalisa model pepejal dalam kerja-kerja rekabentuk kejuruteraan. Untuk

memenuhi keperluan yang lebih canggih, perisian ini mampu membawa pengguna

mengautomasikan kerja-kerja penggunaan pengaturcaraan sokongan seperti LISP, dan ADS

untuk membentuk arahan tambahan tersendiri.berikut sekilas tampilan AutoCAD:

Gambar II.1 Tampilan awal autoCad

Page 21: Tugas  akhir ok

Gambar II.2 Tampilan jendela AutoCAD

II.4 Solid Works

SolidWorks adalah software CAD 3D yang dikembangkan oleh SolidWorks

Coorporation yang sekarang sudah diakuisisi oleh Dassault Systems. SolidWorks dalam

pengambaran model 3D menyediakan feature-based, parametric solid modeling. Feature-

Page 22: Tugas  akhir ok

based dan parametric ini yang akan sangat mempermudah bagi usernya dalam membuat model

3

Gambar II.3 Tampilan awal SolidWorks

1. Templates SolidWorks

SolidWorks menyediakan 3 templates utama yaitu:

Page 23: Tugas  akhir ok

a) Part adalah sebuah objek 3D yang terbentuk dari feature – feature. part bisa menjadi

sebuah komponen pada suatu assembly, dan juga bisa digambarkan dalam bentukan

2D pada sebuah drawing. Feature adalah bentukan dan operasi – operasi yang

membentuk part. Base feature merupakan feature yang pertama kali dibuat. Extension

file untuk part SolidWorks adalah .SLDPRT.

b) Assembly adalah sebuah dokumen dimana parts, feature dan assembly lain /(Sub

Assembly) dipasangkan / disatukan bersama. Extension file untuk SolidWorks

Assembly adalah .SLDASM.

c) Drawing adalah templates yang digunakan untuk membuat gambar kerja 2D

engineering Drawing dari single component (part) mauun Assembly yang sudah kita

buat. Extension file Untuk SolidWorks Drawing adalah .SLDDRW.

Gambar II.4 Tampilan Template

Page 24: Tugas  akhir ok

Karena SolidWorks adalah software design yang berbasis parametric maka antara ke 3

templates diatas saling berhubungan. Maka ketika suatu part diubah maka part tersebut akan

secara otomatis berubah diassembly maupun di drawing.

Gambar II.5 Tampilan Jendela SolidWorks

II.5 Toleransi dan Suaian

a.Toleransi (tolerance)

Toleransi ukuran (dimensional tolerance) adalah perbedaan antara dua harga batas

dimana ukuran atau jarak permukaan / batas geometri suatu komponen harus terletak.

Kedua harga batas toleransi dapat dinyatakan sebagai penyimpangan (deviation) terhadap

ukuran dasar yang sudah didefinisikan terlebih dahulu. Sedapat mungkin ukuran dasar

dinyatakan dalam bilangan bulat.

Page 25: Tugas  akhir ok

Gambar II.6 Penulisan Toleransi

Gambar II.7 Diagram skematik toleransi

b.Suaian (fit)

Apabila dua buah komponen akan dirakit (assy), hubungan yang terjadi, yang ditimbulkan

oleh karena adanya perbedaan ukuran bagi pasangan elemen geometrik sebelum mereka

disatukan disebut suaian (fit).

Jenis Suaian

1.Suaian Longgar (Clearance Fit), yaitu suaian yang selalu akan menghasilkan kelonggaran

(clearance) "Daerah toleransilubang selalu terletak di atas daerah toleransi poros".

2.Suaian Pas (Transition Fit), adalah suaian yang dapat menghasilkan kelonggaran ataupun

kerapatan. "Daerah toleransi lubangdan daerah toleransi poros saling berpotongan (sebagian

saling menutupi)".

Page 26: Tugas  akhir ok

3.Suaian Paksa (Interference Fit), yakni suaian yang selalu akan menghasilkan kerapatan.

(interference). "Daerah toleransilubang selalu terletak di bawah daerah toleransi poros".

Gambar II.8 Penulisan Toleransi Ukuran.

Gambar II.9 Simbol ISO untuk Toleransi.

Page 27: Tugas  akhir ok

•Posisi daerah toleransi terhadap garis nol ditetapkan sebagai

suatu fungsi ukuran dasar (berubah mengikuti perubahanukuran dasar). Dinyatakan dengan

simbol satu huruf.

•Toleransi, harganya/besarnya ditetapkan sebagai fungsi ukuran dasar. Dinyatakan dengan

simbol angka (angka kualitas).

Contoh :

45g6 : artinya suatu poros dengan ukuran dasar 45mm, posisi daerah toleransi mengikuti

aturan kode huruf g serta besar harga toleransinya mengikuti aturan kode angka 6

65H7 : artinya suatu lubang dengan ukuran dasar 65mm, posisi daerah toleransi mengikuti

aturan kode huruf H serta besar harga toleransinya mengikuti aturan kode angka 7

Gambar II.10 Sistem Suaian

Page 28: Tugas  akhir ok

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

III.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di PT.MUSASHI AUTO PARTS INDONESIA

Kawasan industi EJIP industrial Park Plot 3j-2,cikarang selatan,bekasi 17550 telp(021)897-

(hunting)fax(021)897-0865

Penelitian ini dilakukan mulai bulan april 2011 sampai bulan November 2012.

III.2 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data untuk membandingkan jig sebelum dan sesudah dilakukan

kaizen adalah sebagai berikut:

1. Studi Literatur

Untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan desain jig,dilakukan studi

literatur. Informasi yang berkaitan dengan jig diperoleh dari buku-buku, standard

internasional, wawancara dengan pembimbing.

2. Pengambilan data

Metode tugas akhir yang dilakukan diantaranya adalah :

• Pengumpulan data secara langsung melalui data base yang ada di perusahaan.

• Survey lapangan di lingkungan perusahaan sesuai dengan batasan permasalahan yang

ada.

Page 29: Tugas  akhir ok

• Wawancara (interview) langsung dengan karyawan / staf ahli atau dengan pembimbing

lapangan.

III.3 Aliran Penelitian

Adapun aliran penelitian seperti digambarkan dibawah ini:`

Mulai

Desain jig sebelum dikaizen

Trial dan uji coba proses

Selesai

Perumusan Masalah

Desain jig sesudah dikaizen

Hasil & Perbandingan

Gambar III.1 Aliran penelitian

Page 30: Tugas  akhir ok

III.4 Tinjauan Produk

Gear KPH M4 merupakan parts dengan custemernya adalah PT.AHM.Bahan dasar

KPH M4 adalah dari sejenis material SCM 415 HV dan melalui beberapa proses yaitu cutting

kemudian forging (pembentukan) setelah forging mulailah proses machining.part ini

mempunyai bosu dikedua sisi ujungnya terdiri dari 2 tanmen atau diameter luar yang besar dan

kecil yang masing masing untuk tumpuan atau datum pembubutan op1 dan op2.Pada proses

machining (Lathe/bubut) ini melalui beberapa proses yaitu:

Pada proses ini yang dikerjakan adalah pembentukan bagian diameter luar,marking,diameter

dalam,alur dan chamfer.pada proses lathe ini memakai mesin CNC dengan 2 op,yaitu op 1 dan

op 2 untuk membentuk bagian salah salah satu sisi dan sisi sebaliknya karena pada saat proses

pertama bagian yang dicekam tidak bisa terproses jadi pada bagian yang lain dilakukan di op2.

Gambar III.2 Gear sebelum proses lathe

Page 31: Tugas  akhir ok

Gambar III.3 Gear sesudah proses lathe

Gambar III.3 Drawing gear KPH M4

Page 32: Tugas  akhir ok

BAB IV

PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai desain jig sebelum dilakukan kaizen dan desain

jig sesudah dikaizen dan akan dibandingkan hasilnya.

1V.1 desain jig sebelum dilakukan kaizen

Page 33: Tugas  akhir ok

Dari gambar IV.1 dapat dilihat desain jig tanpa menggunakan lubang chuck miss

sehingga menyebabkan part yang di proses sering ditemukan miring.Berikut data pengamatan

yang dilakukan:

Tabel IV.1 Data pengamatan sebelum dilakukan kaizen.

NO Point Pengamatan Aktual1. Lama waktu Pemasangan dan setting 10-15 Menit2. Cycle time Part 27,8 Detik/pcs3. Hasil Produksi Rata-rata ± 1418 pcs/12 jam

kerja

Gambar IV.1 Desain jig sebelum kaizen.

Page 34: Tugas  akhir ok

4. Part Reject pemasangan miring (Claim Custemer) 7 pcs (bulan April)

4 pcs (bulan mei)

8 pcs (bulan juni)

7 pcs (bulan juli)

Dari tabel diatas yang akan dilakukan perbaikan adalah menghilangkan Part Reject

yang terjadi karena dalam waktu 4 bulan sudah terjadi 26 Claim kasus yaitu dari bulan April-

Juni 2012.

Analisa penyebab part reject akibat pemasangan miring menggunakan metode 4-M

(MAN,METHODE,MACHINE,MATERIAL).

Tabel IV.2 analisa penyebab pemasangan miring

NO Analisa Faktor penyebab1. MAN Kurangnya pengecekan2. METHODE Grease habis

Oli hydrolic habis

Keganjal kiriko

Benda ber bosu (tidak ada chuck miss)3. MACHINE Pemasangan loader tidak pas

Putara spindle tidak normal

Locator biasa(tidak ada pendeteksi miring)4. MATERIAL Benda terdapat bury

Bentuk benda tidak rata (mempunyai bosu)

Page 35: Tugas  akhir ok
Page 36: Tugas  akhir ok

Dari tabel IV.2 diatas dapat disimpulkan bahwa penyebab part reject miring adalah part

yang mempunyai permukaan tidak rata (mempunyai bosu) dengan desain locator tidak

menggunakan chuck miss(pendeteksi miring) dan terganjal kiriko.Berikut ilustrasinya:

Gambar IV.2 ilustrasi pemasangan miring

Contoh sample benda miring.

Gambar 1V.3 Sample benda miring

Page 37: Tugas  akhir ok

Benda miring mempunyai tebal sisi yang satu dengan yang lainnya yang tidak sama sehingga

tingginya berbeda-beda.

Imbas benda miring adalah sebagai berikut:

1.NG hafure.

2.Mesin noise.

3.Cutter shaping chipping.

4.Cutter broachi patah.

5.Cek all.

6.Delivery terhambat.

Page 38: Tugas  akhir ok

IV.11 Pembuatan desain jig baru

Dalam pembuatan desain jig baru yang paling pertama diperhatikan yaitu bentuk part

Gear KPH M4 yang tidak rata dan mempunyai bosu maka terlebih dahulu akan dicari point

penting sebelum membuat desain jig yang baru.

A.menentukan sudut bosu dan menentukan tinggi bosu.

Page 39: Tugas  akhir ok

Gambar IV.4 Part Gear KPH M4.

Dari gambar IV.3 maka untuk sudut bosu adalah 30º

90°

30°

BOSU

Page 40: Tugas  akhir ok

tinggi bosu adalah 6+0.3 mm.

Mencari sudut dan tinggi bosu menjadi point penting sebelum mendesain ulang karena

menjadi acuan pada waktu membuat stopper,lubang chuck miss dan proses pemasangannya

dikarenakan mesin yang akan dipasang locator tersebut sudah beroperasi secara otomatis.

B.Desain ulang jig yang sudah diperbaiki

Gambar IV.5 Drawing locator setelah kaizen.

Page 41: Tugas  akhir ok

Gambar 3D

Gambar IV.6 Locator 3D.

Gambar IV.7 Locator sesudah dirakit.

Page 42: Tugas  akhir ok

2.Gambar stopper

Gambar IV.8 Drawing stopper locator.

C.Standar Toleransi dan Suaian.

Dari gambar desain locator ada beberapa toleransi dan bolt yang harus diperhatikan:

1.Kesejajaran

Gambar IV.9 Drawing kesejajaran.

• Kesejajaran antara permukaan atas dan bawah max adalah 0.005mm

Page 43: Tugas  akhir ok

2.Bolt

Gambar IV.10 Drawing Bolt M5.

• Untuk baut M5 diameter kepala baut adalah 8.5 mm dengan toleransi atas 0 dan

toleransi bawah -0.36 mm dan tinggi kepala baut adalah 5 dengan toleransi bawah -0.3mm ( JIS).

3.Toleransi suaian(sliding).

Gambar IV.11 Toleransi lubang.

Gambar IV.12 Toleransi Shaft.

Page 44: Tugas  akhir ok

Untuk pasangan hole H7 adalah shaft h6 (JIS)

D.pembuatan jig locator

Proses pembuatan jig locator dan stopper diatas melalui beberapa tahapan

machining,dan materialnya adalah dari SCM 415,secara singkat akan diuraikan sebagai

berikut:

1. proses facing dan bubut untuk membuat permukaan dan diameter luar yang diinginkan.

2. proses drilling untuk membuat lubang ketiga sisi locator yang akan dipakai untuk baut

yang akan dipasan ke spindle dan untuk membuat lubang yang akan dialiri angin sebagai

chuck miss.

3. proses boring untuk membuat lubang awal bagian sisi depan atas yang nantinya akan

dibubut untuk membuat lubang yang lebih besar dan halus.

4. proses EDM untuk membuat lubang yang kecil sebagai jalur arah aliran angin untuk

chuckmiss.

5. proses milling untuk membuat ketiga sisi diantara lubang drilling

6. proses hardening untuk kekerasan

7. proses ginding untuk menghaluskan permukaan sisi

Sedangkan untuk pembuatan stopper locator melelui proses:

1. frais.

Page 45: Tugas  akhir ok

2. Boring

3. hardening.

4. grinding.

E.Posisi Pemasangan dan Setting

Gambar IV.13 Posisi locator di spindle.

E.1 Urutan pemasangan dan setting

1. pasang locator pada spindle.

2. Seting goyangan kesejajaran permukaan dengan alat Dial Indicator karena toleransinya

sangat kecil.

3. pasang stopper pada locator

Page 46: Tugas  akhir ok

Karena jig locator yang sudah didesain ulang cara kerjanya juga menggunakan chuck

miss (lubang angin) maka perlu alat bantuan untuk mensetting yaitu plat tipis 0.03mm dan

pressure gauge sebagai pendeteksi tekanan angin yang masuk dan keluar,berikut

gambarannya:

Gambar IV.14 Plat Gambar IV.15 presure gauge 1

E.2 Langkah setting

Gambar IV.16 posisi setting chuck miss.

Page 47: Tugas  akhir ok

• Tempelkan plat pada permukaan locator kemudian letakkan part diatas plat kemudian

tekan tanda angin pada pressure gauge (Lihat Gambar 4.15)

F.Melakukan penambahan program pada mesin CNC

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari cara kerja jig locator yang sudah di

desain ulang maka dilakukan dengan menambahkan program Macro pada mesin.

SOM adalah Spindle Oriented Macro

Spindle oriented adalah perintah atau command terhadap sepindle untuk berputar

sesuai dengan derajat yang sudah ditentukan,yaitu dengan M19,M20,M21,M22 dan untuk part

KPH M4 setelah dilakukan pengukuran sudut bosu maka ditetapkan sebesar 30º (Lihat

Gambar 4.3)

M19:spindle oriented 1 dengan sudut 30º

M20:spindle oriented 2 dengan sudut 30º

M21:spindle oriented 3 dengan sudut 30º

M22:spindle oriented 4 dengan sudut 30º

Macro(#185) adalah menunjukkan status chuckmiss terbuka (ON) atau tertutup (OFF)

Page 48: Tugas  akhir ok

Gambar IV.17 Bagan sistem SOM 1

Cara kerja system SOM

• Apabila saat pemasangan part langsung tepat dilubang chuck miss maka mesin akan

otomatis proses (#185)

• Apabila sampai 3x putar belum pas juga maka akan chuckmiss dan dibuang ke NG

chute

• Tetapi apabila bosu belum pas dilubang chuckmiss maka M20 akan bekerja memutar

spindle 25° dan apabila belum pas juga maka proses ini akan berulang ke M21 sampai

M22.

• G.Hasil Trial dan Proses.

Tabel IV.3 Data pengamatan setelah dilakukan kaizen.

Page 49: Tugas  akhir ok

NO Point Pengamatan Aktual

1. Lama waktu Pemasangan dan setting 15-20 Menit

2. Cycle time Part 27,1 Detik/pcs

3. Hasil Produksi Rata-rata ±1434 pcs/12 jam kerja

4. Part Reject pemasangan miring (Claim

Custemer)

0 pcs (bulan Agustus)

0 pcs (bulan September)

0 pcs (bulan Oktober)

0 pcs (bulan November)

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa tidak ada part reject (claim customer) pemasangan

miring selama 4 bulan yaitu dari bulan Agustus-bulan November.

H.perbandingan hasil sebelum dan sesudah dilakukan kaizen.

Untuk mengetahui perbedaan sebelum dilakukan kaizen dan sesudah dilakukan kaizen

maka kedua hasil tersebut akan dibandingkan apakah ada perubahan atau tidak.Berikut

tabelnya:

Tabel IV.4 Perbandingan sebelum dan sesudah kaizen

NO Point Pengamatan Sebelum kaizen Sesudah Kaizen1 Lama waktu

pemasangan dan setting 10-15 menit 15-20 menit2 CT part 27.8 detik/pcs 27.1 detik/pcs3 Hasil Produksi Rata-rata ±1418 pcs/12 jam Rata-rata ±1438 pcs/12 jam

Page 50: Tugas  akhir ok

4 Part reject (claim

customer) pemasangan

miring

7 pcs (April)

4 pcs (Mei)

8 pcs (juni)

7 pcs (juli)

0 pcs (Agustus)

0 pcs (September)

0 pcs (Oktober)

0 Pcs (November)

Dari tabel diatas dapat dilihat beberapa perbedaan yang merupakan keuntungan dan

kerugian sesudah dilakukan kaizen jig locator dan yang paling signifikan adalah hilangnya

part reject akibat pemasangan miring.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan sebelum dan sesudah melakukan kaizen jig locator

dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu:

Tabel V.1 Perbandingan sebelum dan sesudah kaizen

NO Point Pengamatan Sebelum kaizen Sesudah Kaizen Perbedaan1 Lama waktu

pemasangan dan

setting

10-15 menit 15-20 menit Lebih lama 5 menit

2 CT part 27.8 detik/pcs 27.1 detik/pcs Lebih cepat 0.7 detik

3 Hasil Produksi Rata-rata ±1418

pcs/12 jam

Rata-rata ±1438

pcs/12 jam

Lebih banyak ± 20 pcs/12 jam kerja

Page 51: Tugas  akhir ok

4 Part reject (claim

customer)

pemasangan

miring

7 pcs (April)

4 pcs (Mei)

8 pcs (juni)

7 pcs (juli)

0 pcs (Agustus)

0 pcs (September)

0 pcs (Oktober)

0 Pcs (November)

Tidak ada NG pemasangan miring yaitu 0 pcs

2.Dari tabel nomer satu dapat ditarik kesimpulan untuk Keuntungan dan kerugian,yaitu:

Keuntungan :

1. Cycle time lebih cepat 0.7 detik.

2. Hasil produksi lebih banyak yaitu ada penambahan rata-rata ± 20 pcs/12 jam kerja.

3. Tidak ada part reject (claim customer) pemasangan miring dari bulan Agustus-

November yaitu 0 pcs.

Kerugian:

1. Waktu pemasangan dan setting lebih lama yaitu sekitar 5 menit karena ada proses

pemasangan stopper pada locator tetapi ini dilakukan hanya waktu pemasangan awal

saja.

V.11 Saran

Setelah melakukan penelitian dan pengamatan dilapangan maka untuk perbaikan dan

saran adalah:

Page 52: Tugas  akhir ok

2. Memperbanyak jumlah jig dan locator dengan sistem chuck miss untuk part yang tidak

rata atau mempunyai bosu.

3. Karena setiap part yang mempunyai bosu,tipe dan sudut bosunya berbeda beda

sebaiknya di buatkan sebuah data agar peda waktu pembuatan program SOM lebih

cepat dan mudah.

Page 53: Tugas  akhir ok

DAFTAR PUSTAKA

1. Imai, Masaaki. 1992. Kunci Sukses Jepang Dalam Persaingan. Jakarta:Insitut

Pendidikan dan Pembinaan Manajemen dan PT Pustaka Binaman Pressindo.

2. Kurniawan. 2000. Perencanaan Peralatan Penepat. Bandung:Polman.

3. Hiram E. Grant. 1993. Jigs And Fixtures. New Dehi,Mc Graw Hill

4. Situs internet : http://teknik-manufaktur.blogspot.com/2012/03/toleransi-suaian.html

diakses tanggal 19 Maret 2012.

5. Situs internet: http://belajar-autocad.blogspot.com/2008/10/pengertian-autocad.html

diakses tanggal 19 Maret 2012.

6. Situs internet: http://ghulamzoldics.wordpress.com/ diakses tanggal 19 Maret 2012.