trauma kepala

35
TRAUMA KEPALA By Mesa Maesaroh Tingkat II-B STIKES KOTA SUKABUMI

Upload: nolen

Post on 24-Feb-2016

113 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

TRAUMA KEPALA. By Mesa Maesaroh Tingkat II-B STIKES KOTA SUKABUMI. HEAD INJURY. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: TRAUMA KEPALA

TRAUMA KEPALA

By Mesa Maesaroh

Tingkat II-BSTIKES KOTA SUKABUMI

Page 2: TRAUMA KEPALA

HEAD INJURYTrauma pada kepala dapat menyebabkan fraktur pada tengkorak dan trauma jaringan lunak / otak atau kulit seperti kontusio / memar otak, edema otak, perdarahan atau laserasi, dengan derajat yang bervariasi tergantung pada luas daerah trauma.

Page 3: TRAUMA KEPALA
Page 4: TRAUMA KEPALA

Prinsip – prinsip pada trauma kepala: Tulang tengkorak sebagai pelindung jaringan otak,

mempunyai daya elatisitas untuk mengatasi adanya pukulan.

Bila daya/toleransi elastisitas terlampau akan terjadi fraktur

Berat/ringannya cedera tergantung pada:

1. Lokasi yang terpengaruh:

· Cedera kulit

· Cedera jaringan tulang

· Cedera jaringan otak

Page 5: TRAUMA KEPALA

2. Keadaan kepala saat terjadi benturan Masalah utama adalah terjadinya peningkatan

tekanan intrakranial ( TIK ) TIK dipertahankan oleh 3 komponen:

Volume darah / pembuluh darah ( ± 75 – 150 ml )

Volume jaringan otak ( ± 1200 – 1400 ml ) Volume LCS ( ± 75 – 150 ml ) Masalah yang timbul dari trauma kepala:

Page 6: TRAUMA KEPALA

Masalah yang timbul dari trauma kepala :

Page 7: TRAUMA KEPALA
Page 8: TRAUMA KEPALA
Page 9: TRAUMA KEPALA

Tipe trauma kepala

1. Trauma kepala terbuka

2. Trauma kepala tertutup (Komusio serebri/Gegar otak, Kontusio serebri /Memar otak, Perdarahan sub dural, Perdarahan Intraserebral )

Page 10: TRAUMA KEPALA

Trauma kepala terbukaTrauma kepala ini menyebabkan fraktur tulang tengkorak dan laserasi duramater. Kerusakan otak dapat terjadi bila tulang tengkorak menusuk otak Fraktur longitudinal sering menyebabkan kerusakan pada meatus akustikus interna, foramen jugularis dan tuba eustachius. Setelah 2-3 hari akan tampak battle sign (warna biru dibelakang telinga diatas os mastoid) dan otorrhoe (liquor keluar dari telinga). Perdarahan dari telinga dengan trauma kepala hampir selalu disebabkan oleh retak tulang dasar tengkorak.

Page 11: TRAUMA KEPALA

Fraktur basis tengkorak tidak selalu dapat dideteksi oleh foto rontgen, karena terjadi sangat dasar. Tanda-tanda klinik yang dapat membantu mendiagnosa adalah :• Battle sign ( warna biru/ekhimosis dibelakang telinga di

atas os mastoid )• Hemotipanum ( perdarahan di daerah gendang telinga )• Periorbital ecchymosis ( mata warna hitam tanpa

trauma langsung )• Rhinorrhoe ( liquor keluar dari hidung )• Otorrhoe ( liquor keluar dari telinga)

Page 12: TRAUMA KEPALA

Komplikasi

Komplikasi pada trauma kepala terbuka adalah infeksi, meningitis dan perdarahan / serosanguinis.

Page 13: TRAUMA KEPALA

Trauma kepala tertutup

Komusio serebri ( Gegar otak ) Merupakan bentuk trauma kapitis ringan,

dimana terjadi pingsan (kurang dari 10 menit ). Gejala lain mungkin termasuk pusing, noda-noda didepan mata dan linglung

Page 14: TRAUMA KEPALA
Page 15: TRAUMA KEPALA

Kontusio serebri (Memar otak )

Merupakan perdarahan kecil / ptechie pada jaringan otak akibat pecahnya pembuluh darah kapiler. Hal ini bersama-sama dengan rusaknya jaringan saraf atau otak yang akan menimbulkan edema jaringan otak di daerah sekitarnya

Page 16: TRAUMA KEPALA

Berdasarkan atas lokasi benturan, lesi dibedakan atas koup kontusio dimana lesi terjadi pada sisi benturan, dan tempat benturan. Pada kepala yang relatif diam biasanya terjadi lesi koup, sedang bila kepala dalam keadaan bebas bergerak akan terjadi kontra koup.

Page 17: TRAUMA KEPALA

Gejala perdarahan epidural yang klasik atau temporal berupa kesadaran yang makin menurun, disertai oleh anisokoria pada mata ke sisi dan mungkin terjadi hemiparese kontralateral. Sedangkan perdarahan epidural di daerah frontal dan parietal atas tidak memberikan gejala khas selain penurunan kesadaran (biasanya somnolen) yang tidak membaik setelah beberapa hari.

Page 18: TRAUMA KEPALA

Perdarahan sub dural

Merupakan perdarahan antara duramater dan arakhnoid, yang biasanya meliputi perdarahan vena. Perdarahan subdural dibedakan atas akut, subakut, dan kronis

Page 19: TRAUMA KEPALA

Perdarahan subdural akut sering dihubungkan dengan cedera otak besar dan cedera batang otak. Tanda-tanda akan gejala klinis berupa sakit kepala, perasaan kantuk, dan kebingungan, respon yang lambat, dan gelisah. Keadaan kritis terlihat dengan adanya perlambatan reaksi ipsilateral pupil.

Page 20: TRAUMA KEPALA

Perdarahan subdural subakut, biasanya berkembang 7 sampai 10 hari setelah cedera dan dihubungkan dengan kontusio serebri yang agak berat. Tekanan serebral yang terus-menerus menyuebabkan penurunan tingkat kesadaran yang dalam

Page 21: TRAUMA KEPALA

Perdarahan subdural kronik, terjadi karena luka ringan. Mulanya perdarahan kecil memasuki ruang subdural. Beberapa minggu kemudian menumpuk di sekitar membran vaskuler dan pelan-pelan meluas. Gejala mungkin tidak terjadi dalam beberapa mingggu atau bulan. Keadaan ini pada proses yang lama akan terjadi penurunan reaksi pupil dan motorik.

Page 22: TRAUMA KEPALA

Perdarahan Intraserebral

Merupakan penumpukan darah pada jaringan otak. Perdarahan mungkin menyertai contra coup phenomenon. Kebanvalan dihubungkan dengan kontusio dan terjadi dalam area frontal dan tem poral. Akibat adanya substansi darah dalam jaringan otak akan menimbulkan edema otak. Gejala neurologik tergantung dari ukuran dan lokasi perdarahan.

Page 23: TRAUMA KEPALA
Page 24: TRAUMA KEPALA

PatofisiologiOtak dapat berfungsi dengan baik bila kebutuhan oksigen dan glukosa dapat terpenuhi. Energi yang dihasilkan di dalam sel-sel saraf hampir seluruhnya melalui proses oksidasi. Otak tidak punya cadangan oksigen, jadi kekurangan aliran darah ke otak walaupun sebentar akan menyebabkan gangguan fungsi. Demikian pula de ngan kebutuhan glukosa sebagai bahan bakar metabolisme otak, tidak boleh kurang dari 20 mg%, karena akan menimbulkan koma. Kebutuhan glukosa sebanyak 25% dari seluruh kebutuhan glukosa tubuh, sehingga bila kadar glukosa plasma turun sampai 70% akan terjadi gejala-gejala permulaan disfungsi serebral.

Page 25: TRAUMA KEPALA
Page 26: TRAUMA KEPALA

Faktor kardiovaskuler Trauma kepala menyebabkan perubahan fungsi jantung mencakup aktivitas atipikal miokardial, perubahan tekanan vaskuler dan edema paru. Tidak adanya stimulus endogen saraf simpatis mempengaruhi penurunan kontraktilitas ventrikel. Hal ini menyebabkan penurunan curah jantung dan meningkatkan tekanan atrium kiri. Akibatnya tubuh berkompensasi dengan meningkatkan tekanan sistolik. Pengaruh dari adanya peningkatan tekanan atrium kiri adalah terjadinya edema paru.

Page 27: TRAUMA KEPALA

Faktor Respiratori Adanya edema paru pada trauma kepala dan vasokonstriksi paru atau hipertensi paru menyebabkan hiperpnoe dan bronkokonstriksi Konsentrasi oksigen dan karbon dioksida mempengaruhi aliran darah. Bila PO2 rendah, aliran darah bertambah karena terjadi vasodilatasi. Penurunan PCO2, akan terjadi alkalosis yang menyebabkan vasokonstriksi (arteri kecil) dan penurunan CBF (cerebral blood fluid). Edema otak ini menyebabkan kematian otak (iskemik) dan tingginya tekanan intra kranial (TIK) yang dapat menyebabkan herniasi dan penekanan batang otak atau medulla oblongata.

Page 28: TRAUMA KEPALA

Faktor metabolisme

Pada trauma kepala terjadi perubahan metabolisme seperti trauma tubuh lainnya yaitu kecenderungan retensi natrium dan air dan hilangnya sejumlah nitrogen Retensi natrium juga disebabkan karena adanya stimulus terhadap hipotalamus, yang menyebabkan pelepasan ACTH dan sekresi aldosteron.

Page 29: TRAUMA KEPALA

Faktor gastrointestinal

Trauma kepala juga mempengaruhi sistem gastrointestinal. Setelah trauma kepala (3 hari) terdapat respon tubuh dengan merangsang aktivitas hipotalamus dan stimulus vagal. Hal ini akan merangsang lambung menjadi hiperasiditas.

Page 30: TRAUMA KEPALA

Faktor psikologis

Selain dampak masalah yang mempengaruhi fisik

pasien, trauma kepala pada pasien adalah suatu

pengalaman yang menakutkan. Gejala sisa yang

timbul pascatrauma akan mempengaruhi psikis

pasien. Demikian pula pada trauma berat yang

menyebabkan penurunan kesadaran dan penurunan

fungsi neurologis akan mempe ngaruhi psikososial

pasien dan keluarga.

Page 31: TRAUMA KEPALA

Pemeriksaan diagnostik

X-Ray tengkorak CT-ScanAngiografi

Page 32: TRAUMA KEPALA

Penatalaksanaan medis pada trauma kepala

Dexamethason/kalmethason sebagai pengobatan anti edema serebral, dosis sesuai dengan berat ringannya trauma.Therapi hiperventilasi (trauma kepala berat). Untuk mengurangi vasodilatasi.Pemberian analgetika.Pengobatan anti edema dengan larutan hipertonis yaitu manitol 20% atau glukosa 40% atau gliserol 10%.Antibiotika yang mengandung barrier darah otak (penisilin) atau untuk infeksi anaerob diberikan metronidazole

Page 33: TRAUMA KEPALA

Makanan atau cairan. Pada trauma ringan bila muntah-muntah tidak dapat diberikan apa-apa, hanya cairan infus dextrosa 5%, aminofusin, aminofel (18 jam pertama dari terjadinya kecelakaan), 2-3 hari kemudian diberikan makanan lunak.Pembedahan.

Page 34: TRAUMA KEPALA

Pada trauma berat, hari-hari pertama (2-3 hari), tidak terlalu banyak cairan. Dekstrosa 5% 8 jam pertama, ringer dekstrose 8 jam kedua dan dekstrosa 5% 8 jam ketiga. Pada hari selanjutnya bila kesadaran rendah, makanan diberikan melalui nasogastric tube (2500-3000 TKTP). Pemberian protein tergantung nilai urea N.

Page 35: TRAUMA KEPALA