trauma kepala

41
TRAUMA KAPITIS Patricia Jessika Babay 112013040

Upload: novi-ayu-putri

Post on 17-Sep-2015

18 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

kedokteran

TRANSCRIPT

Trauma Kepala

Trauma KapitisPatricia Jessika Babay112013040DEFINISICedera kepala merupakan proses dimana terjadi trauma langsung atau deselerasi terhadap kepala yang menyebabkan kerusakan tengkorak dan otakETIOLOGIKecelakaan kendaraan bermotor penyebab paling sering dari cedera kepala (49%). Biasanya dengan derajat cedera kepala yang lebih berat. Jatuh terjadi lebih sering pada anak-anak serta biasanya dalam derajat yang kurang berat.ANATOMI KEPALA

KLASIFIKASIBerdasarkan mekanisme :Cedera penetran (benda tajam):cedera setempat atau kerusakan terjadi terbatas dimana benda tersebut merobek otak. Misalnya: luka tembak dan luka tusuk. Cedera tertutup (cedera tumpul)Menimbulkan kerusakan menyeluruh. Terjadi penyerapan kekuatan oleh lapisan pelindung, berat sisa energi diteruskan keotak danmenyebabkan kerusakan dan gangguan sepanjang perjalananpadajaringanotaksehingga dipandang lebih berat.Misalnya: terkena pukulan atau benturan. Berdasarkan beratnya :

KOMPONEN GLASGOW COMA SCALEE: BUKA MATA: 1 4V: SUARA : 1 5M: GERAKAN : 1 - 6

KOMPONEN MATA

KOMPONEN MOTORIK

KOMPONEN VERBALBerdasarkan morfologi :Fraktur tengkorak Foto rontgen CT scan, bone windowTanda Klinis : - Racoons eye- Battle sign- Othore- Rhinorae

Lesi intrakranialFokalHematoma Epidural Terkumpulnya darah/bekuan darah dalam ruang antara tulang kepala dan duramater. Paling sering terletak diregio temporal atau temporal-parietal dan sering akibat robeknya arteri meningeal media. Gejala (trias klasik) : Interval lusid, Hemiparesis/plegia, Pupil anisokor.Diagnosis akurat dg CT scan kepala : perdarahan bikonveks atau lentikulerdi daerah epidural.

PERJALANAN KLINIK EDH

ACUTE EPIDURAL HEMATOMA

Hematoma SubduralTerkumpulnya darah / bekuan darah dalam ruang antara duramater dan arakhnoidGejala klinik biasanya tidak terlalu hebat kecuali bila terdapat efek massa.

Gambar CT scan kepala terhadap lesi hiperdens bbtk bulan sabit yg srg tjd pada daerah yg berseberangan dg trauma (Counter Coup)

Berdasarkan kronologis SDH dibagi menjadi :SDH akut : 1- 3 hr pasca trauma.Gejala klinis berupa sakit kepala, perasaan mengantuk, dan kebingungan, respon yang lambat, serta gelisah.2. SDH subakut : 4-21 hr pasca trauma.Tekanan serebral yang terus-menerus menyebabkan penurunan tingkat kesadaran.3. SDH khronis : > 21 hariMulanya perdarahan kecil memasuki ruang subdural. Beberapa minggu kemudian meluas. Keadaan ini pada proses yang lama akan terjadi penurunan reaksi pupil dan motorik.Operasi AcuteSubdural Hematoma

Hematoma IntraserebralTerkumpulnya darah secara fokal yg diakibatkan oleh regangan atau rotasional terhadap pembuluh darah intraparenkim otak/ cedera penetrans.Gamb. Khas : lesi perdarahan diantara neuron otak yg relatif normal. Tepi bisa tegas/ tidak tergantung ada/tidaknya oedem otak. Perdarahan intraserebral bisa timbul beberapa hari kemudian sesudah trauma : monitor dengan pemeriksaan Tanda vital, Neurologis, bila perlu CT scan ulang.

Subarachnoid HematomPerdarahan fokal di daerah subarahnoid CT scan terdapat lesi hiperdens yang mengikuti arah girus-girus serebri daerah yang berdekatan dengan hematom.Gejala klinik = kontusio serebri.Penatalaksanaan : perwatan dg medikamentosa dan tidak dilakukan op.

DifusaKomusio serebri ( Gegar otak ) Merupakan bentuk trauma kapitis ringan, dimana terjadi pingsan (kurang dari 10 menit) dengan atau tanpa disertai amnesia retrograd, mual, muntah, nyeri kepala, vertigo dan tanpa adanya kerusakan struktur otak Gejala lain mungkin termasuk pusing.Kontusio serebri (Memar otak)Merupakan perdarahan kecil/ptechie pada jaringan otak akibat pecahnya pembuluh darah kapiler. Hal ini bersama-sama dengan rusaknya jaringan saraf atau otak yang akan menimbulkan edema jaringan otak di daerah sekitarnyaPada kepala yang relatif diam biasanya terjadi lesi koup, sedang bila kepala dalam keadaan bebas bergerak akan terjadi kontra koup.

GEJALA KLINISTanda-tanda atau gejala klinis untuk yang trauma kepala ringan; Pasien tertidur atau kesadaran yang menurun selama beberapa saat kemudian sembuh. Sakit kepala yang menetap atau berkepanjangan. Mual atau dan muntah. Gangguan tidur dan nafsu makan yang menurun. Perubahan keperibadian diri. Letargik.Tanda-tanda atau gejala klinis untuk yang trauma kepala berat; Simptom atau tanda-tanda cardinal yang menunjukkan peningkatan di otak menurun atau meningkat. Perubahan ukuran pupil (anisokoria). Triad Cushing (denyut jantung menurun, hipertensi, depresi pernafasan). Apabila meningkatnya tekanan intrakranial, terdapat pergerakan atau posisi abnormal ekstrimitas. Tanda-tanda klinis yang dapat membantu mendiagnosa adalah: Battle sign (warna biru atau ekhimosis dibelakang telinga di atas os mastoid) Hemotipanum (perdarahan di daerah menbran timpani telinga) Periorbital ecchymosis (mata warna hitam tanpa trauma langsung) Rhinorrhoe (cairan serobrospinal keluar dari hidung) Otorrhoe (cairan serobrospinal keluar dari telinga)

PEMERIKSAAN FISIKPemeriksaan kepala, mata, hidung, ekstremitas (bila terdapat luka diberikan penanganan, ukuran luka dicatat.)Pemeriksaan neurologis: GCS, tanda tekanan intrakranial meningkat (pusing/sakit kepala, mntah, kedran menurun, kadang kejang). Pupil, defisit neurologis lain (lateralisasi, paresis saraf kranialis ).PEMERIKSAAN PENUNJANGRadiologis Rongent foto kepala : ada tidaknya frakturCT Scan kepala polos : Letak lesi dan komplikasi jangka pendekLumbal pungsi : Ada tidaknya darah (12)Analgetika atau simtomatik (keluhan akan membaik, bila tanpa defisit neurologis.)Prognosis : bonamCedera Kepala Sedang (Komosio serebri)Definisi: cedera dimana pasien mungkin konfusi atau somnolen, namun tetap mampu untuk mengikuti perintah sederhana. (SKG 9-12).Pada keadaan ini, terjadi guncangan terhadap otak yang mengakibatkan pingsan sementara.

Diagnosis :Adanya riwayat benturan pada kepala. Penurunan kesadaran 10 menit.Sering disertai muntah, sakit kepala dan amnesia.Pada pemeriksaan fisik tidak dijumpai adanya defisit neurologis.Pemeriksaan penunjang yang biasanya diperlukan adalah foto rontgen kepala untuk melihat ada tidaknya fractur tulang tengkorak.Pengobatan dan penatalaksanaan :Tirah baring di tempat tidur sampai keluhan hilangTerapi cairan bila muntah terlalu banyakPengobatan bersifat simptomatis, antara lain Analgetik, anti emetik dsb.

Prognosis : Dubia ad bonamCedera Kepala Berat (Kontusio serebri)Pada cedera kepala ini, terjadi kerusakan jaringan otak berupa terputusnya kontinuitas jaringan. Pembuluh-pembuluh darah kecil juga ikut rusak sehingga akan terjadi perdarahan di dalam jaringan otak (SKG 10 menit.Pada pemeriksaan fisik dijumpai adanya defisit neurologist, berupa paresis saraf cranial atau ekstremitas.Dapat disertai kejang.Pemeriksaan penunjang yang biasanya diperlukan adalah foto rontgen kepala atau CT-Scan.Prognosis :Dubia ad malamOperatifCraniotomyDiversi LCSDekompresi

Indikasi:Fraktur depressIntracranial hematoma >25ccMidline shift >5mmCedera penetrasi

PENCEGAHANPencegahan Primer:Sebelum terjadinya peristiwa, mencegah faktor-faktor yang menunjang terjadinya cedera

Pencegahan Sekunder:Pencegahan saat peristiwa terjadi untuk mengurangi atau meminimalkan beratnya cedera yang terjadiPencegahan Tertier:Mengurangi terjadinya komplikasi yang lebih berat, untuk meningkatkan kualitas hidup penderita.