tm kastrasi oke

9
2.1 Anatomi Testis Testis merupakan kelenjar kelamin jantan pada hewan yang dibungkus dengan skrotum yang menghasilkan spermatozoa dan hormon-hormon reproduksi khususnya testosteron. Selama pubertas testis berkembang untuk memulai produksi spermatogenesis. Ukuran testis bergantung pada produksi sperma, cairan interstisial dan produksi cairan sel sertoli. Testis berperan pada sistem reproduksi dan sistem endokrin, adapun fungsi testis yaitu memproduksi sperma 9spermatozoa, memproduksi hormon testosteron, serta dipengaruhi dengan hormon gonadotropin dari kelenjar pituitari bagian anterior yaitu luteinizing hormon (LH), follicle-stimulating hormone (FSH). Bagian struktur testis dibungkus oleh lapisan fibrosa yang disebut tunika albuginea , didalam testis terdapat saluran tubulus seminiferus diantara tubulus seminiferus terdapat sel leydig yang memproduksi hormon testosteron. Spermatozoa akan bergerak dari tubulus menuju rete testis, duktus eferen dan epididimis, spermatozoa akan dikeluarkan melalui vas deferens dan berakhir di penis. 2.2 Pengertian Orchiectomy Orchiectomy/ kastrasi hewan jantan merupakan prosedur pembedahan untuk membuang testis dan spermatic cord (cordaspermatic). Hal ini dilakukan untuk mengontrol populasi, penggemukan hewan, mengurangi sifat agresif dan untuk mengurai kasus-kasus yang sering ditemukan pada hewan yang tua seperti oedema scrotalis, tumor scrotalias, orchitis, tumor testis,dermatitis scrotalis. Pada kucing yang muda dilakukan untuk mengurai agresif dan menggemukan hewan. MACAM2 KASTRASI Kastrasi terbuka atau melalui pembedahan Prosedur kastrasi lainnya adalah tehnik Kastrasi Terbuka, yang biasanya untuk anjing jenis besar dan dewasa. Pada metode ini semua jaringan skrotum dan tunica vaginalis diinsisi dan testis serta spermatic cord dibuang tanpa pembungkusnya (tunica vaginalis). Kerugian utama cara ini adalah dengan terbukanya tunica vaginalis menyebabkan adanya hubungan dengan rongga abdomen sehingga memungkinkan terjadinya hernia skrotalis yang terutama berisi usus. Keuntungan cara ini adalah ikatan pembuluh darahnya lebih pasti (terjamin).

Upload: nana

Post on 07-Dec-2015

60 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

tiket masuk prak IBK kastrasi

TRANSCRIPT

Page 1: Tm Kastrasi oke

2.1 Anatomi Testis 

Testis merupakan kelenjar kelamin jantan pada hewan yang dibungkus dengan skrotum yang menghasilkan spermatozoa dan hormon-hormon reproduksi khususnya testosteron. Selama pubertas testis berkembang untuk memulai produksi spermatogenesis. Ukuran testis bergantung pada produksi sperma, cairan interstisial dan produksi cairan sel sertoli.

Testis berperan pada sistem reproduksi dan sistem endokrin, adapun fungsi testis yaitu memproduksi sperma 9spermatozoa, memproduksi hormon testosteron, serta dipengaruhi dengan hormon gonadotropin dari kelenjar pituitari bagian anterior yaitu luteinizing hormon (LH), follicle-stimulating hormone (FSH).

Bagian struktur testis dibungkus oleh lapisan fibrosa yang disebut tunika albuginea , didalam testis terdapat saluran tubulus seminiferus diantara tubulus seminiferus terdapat sel leydig yang memproduksi hormon testosteron. Spermatozoa akan bergerak dari tubulus menuju rete testis, duktus eferen dan epididimis, spermatozoa akan dikeluarkan melalui vas deferens dan berakhir di penis.

2.2 Pengertian Orchiectomy 

Orchiectomy/ kastrasi hewan jantan merupakan prosedur pembedahan untuk membuang testis dan spermatic cord (cordaspermatic). Hal ini dilakukan untuk mengontrol populasi, penggemukan hewan, mengurangi sifat agresif dan untuk mengurai kasus-kasus yang sering ditemukan pada hewan yang tua seperti oedema scrotalis, tumor scrotalias, orchitis, tumor testis,dermatitis scrotalis.  Pada kucing yang muda dilakukan untuk mengurai agresif dan menggemukan hewan.

MACAM2 KASTRASI

Kastrasi terbuka atau melalui pembedahan

Prosedur kastrasi lainnya adalah tehnik Kastrasi Terbuka, yang biasanya untuk anjing jenis besar dan dewasa.  Pada metode ini semua jaringan skrotum dan tunica vaginalis diinsisi dan testis serta spermatic cord dibuang tanpa pembungkusnya (tunica vaginalis).  Kerugian utama cara ini adalah dengan terbukanya tunica vaginalis menyebabkan adanya hubungan dengan rongga abdomen sehingga memungkinkan terjadinya hernia skrotalis yang terutama berisi usus.  Keuntungan cara ini adalah ikatan pembuluh darahnya lebih pasti (terjamin).

Ternak yang akan dikastrasi adalah ternak yang tidak akan dijadikan bibit, oleh karena itu waktu terbaik melakukan kastrasi yaitu setelah program seleksi selesai dilaksanakan sehingga ternak yang tidak mencapai standar seleksi dikastrasi untuk menghasilkan daging.  Umumnya umur ternak yang akan dikastrasi haruslah yang berumur muda karena mengkastrasi ternak tua membawa resiko yang lebih berat dan akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan ternak selanjutnya yang dipersiapkan sebagai ternak potong.  Pada ternak babi umur kastrasi berkisar antara 4 – 5 minggu (ternak masih menyusu) dan pada ternak sapi sebaiknya di bawah umur 3 bulan, karena pada ternak sapi yang berumur 3 bulan kastrasi harus melalui proses anastesi.

Page 2: Tm Kastrasi oke

Secara sederhana kastrasi terbuka atau yang melalui proses operasi disajikan dalam gambar

berikut: 

1. Bersihkan daerah yang akan dioperasi dengan desinfektan.  Kemudian bagian yang akan dibedah dioles dengan yodium tincture

2. Oprasi bisa dilakukan dengan peralatan untuk memotong dan harus tajam (pisau, silet atau alat pemotong lainnya) dan harus dalam keadaan steril untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan misalnya terjadinya infeksi  terhadap luka yang dihasilkan.

3. Buatlah sayatan pada kulit scrotum dan kantong testes untuk memudahkan proses pengeluaran testes dari kantongnya

4. Tekan dengan hati-hati dan keluarkan testes dari kantongnya.  Kelenjar yang menggantung testes harus diikat terlebih dahulu untuk mencegah pendarahan yang berlebihan. 

 

 

5. Kelenjar penggantung testes dipotong tepat di bawah bagian yang diikat.

Page 3: Tm Kastrasi oke

 

6. Melalui bukaan pada kulit scrotum yang sudah ada, buatlah sayatan pada kantong testes untuk mengeluarkan testes ke dua

7. Testes kedua dikeluarkan melalui sayatan pada kulit scrotum, dan proses pengambilannya sama dengan apa yang sudah dilakukan ada testes pertama.

8. Pengambilan testes kedua selesai dilakukan, kulit scrotum kembali dijahit, diobati dengan ampivet powder untuk mepercepat pengeringan luka, penyembuhan dan pencegahan infeksi.

Catatan penting untuk diperhatikan

Dalam kondisi atau suasana di daerah pedesaan, pelaksanaan kastrasi terkadang tidak mengikuti prosedur atau sejalan dengan standar operasional kesehatan yang diinginkan.  Misalnya, kalau tidak tersedia alat potong atau alat bedah, maka masyarakat menggunakan bambu yang diruncingkan untuk memudahkan peternak melakukan pembedahan atau pemotongan.  Hal lain sering dilakukan, yaitu dalam kondisi sederhana, selesai proses pembedahan, jika tidak tersedia yodium atau alcohol, maka abu yang berasal dari perapian

Page 4: Tm Kastrasi oke

atau tungku di dapur digunakan untuk mengobati atau mengeringkan luka pada bagian yang dibedah sekaligus mempercepat proses penyembuhan dan pencegahan infeksi.  Yang perlu diperhatikan yaitu dampaknya terhadap ternak yang dikastrasi.  Oleh karenanya sepanjang bisa dilakukan secara sederhana, aspek kebersihan peralatan dan kondisi kesehatan ternak menjadi hal utama yang harus diperhatikan.

Kastrasi Tertutup, dimana testis dan spermatic cord dibuang tanpa membuka tunica vaginalis, yang biasanya dilakukan pada anjing jenis kecil atau masih muda, dan kucing.  Keuntungan cara ini adalah dengan tidak dibukanya tunica vaginalis, maka dapat menghindari kemungkinan terjadinya hernia skrotalis.

Tehnik Pembedahan :

1. Hewan dipersiapkan untuk prosedur pembedahan, bulu disekitar daerah insisi yang direncanakan dicukur dengan hati-hati (jangan sampai melukai jaringan) dan didesinfeksi (povidone iodine).

Dilakukan anestesi lokal (Infiltrasi) pada tempat yang akan diinsisi.  Pada hewan dewasa dapat dengan anestesi epidural atau general.  Hewan diletakkan pada posisi rebah dorsal.  Dilakukan draping dengan single drape.  Buat insisi sepanjang kira-kira 3 cm yang cukup lebar untuk mengeluarkan testis (tergantung ukuran hewan) melalui kulit pada raphe median (garis tengah) skrotum sedikit di belakang bulbus penis (gambar 2. 1.).

 

1. Dengan menggunakan jari salah satu testis didorong ke luar insisi, dan irisan dengan hati-hati diperdalam sampai tunica dartos dan fascia sehingga testis menonjol melalui tempat insisi, dibantu dengan preparasi tumpul menggunakan gagang skalpel (gambar 2.2.).

 

1. Dengan menggunakan tangan kiri testis ditarik keluar dari insisi, potong ligamentum skrotum dan fascia dengan cara menusuk fascia dengan ujung skalpel dilanjutkan ke caudal (gambar 2.3.).

 

1. Sisa-sisa ligamentum dan fascia didorong masuk ke dalam insisi menggunakan gagang skalpel, dengan demikian yang masih tertinggal adalah spermatic cord yang masih berada didalam tunica vaginalis yang sekarang bebas terekspose (gambar 2.4.).

 

1. Tempatkan arteri klem pada spermatic cord bagian bawah, dan kemudian dipotong sepanjang tepi arteri klem dengan menggunakan skalpel (gambar 2.5. dan 2.6.).

 

1. Buat ikatan fiksasi pada proksimal (dibawah) arteri klem.  Ligasi dilakukan dengan cara memasukkan benang ke bagian tengah potongan kemudian disimpulkan di salah satu sisi potongan , kemudian diligasikan ke seluruh potongan dan disimpulkan di tempat yang berseberangan menggunakan cat gut chromic 2-0 (gambar 2.7.).  Langkah 5 dan 6 dapat menggunakan metode three forceps tie.

2. Dilakukan pemeriksaan terhadap adanya perdarahan dan stabilitas ikatan, baru kemudian arteri klem dilepas dan potongan dibiarkan masuk ke lubang insisi (Gambar 2.8.)

Page 5: Tm Kastrasi oke

3. Dorong testis lainnya ke insisi kulit dan dilakukan prosedur yang sama untuk membuang testis seperti  di atas  (Gambar 2.9.).

4. Tutup insisi kulit menggunakan jahitan sederhana terputus menggunakan  benang non absorbable (Gambar 2.10.), jahitan kulit dibuka setelah 7 hari. 

KEUNTUNGAN KASTRASI

1. Mencegah Kelahiran Anak Kucing Yang Tidak Diinginkan

Salah satu keuntungan mengkebiri kucing adalah mencegah kelahiran anak kucing yang

tidak diinginkan. Selain menjaga populasi kucing tetap terkendalikan, tindakan ini juga

memungkinkan pemilik kucing bisa merawat kucing-kucingnya dengan maksimal.

2. Kurang Agresif Terhadap Kucing Lain.

Testosteron adalah hormon kelamin jantan. Hormon ini mempengaruhi banyak pola-pola

perilaku pada kucing jantan. Salah satu perilaku yang banyak dipengaruhi hormon testosteron

adalah perilaku agresi. Setelah kebiri, perilaku ini cenderung berkurang banyak.

Spraying/Urine marking Spraying/urine marking adalah salah satu perilaku alami kucing

jantan yang tidak di kebiri. Sebagian besar perilaku ini hilang setelah kucing di kebiri.

3. Tidak Suka Berkeliaran

Kucing betina yang sedang birahi mengeluarkan feromon yang dapat menyebar melalui

udara. Feromon ini dapat mencapai daerah yang cukup jauh. Kucing jantan dapat mengetahui

Page 6: Tm Kastrasi oke

dimana letak kucing betina yang sedang birahi melalui feromon ini, lalu kemudian mencari

dan mendatangi sang betina meskipun jaraknya cukup jauh. Kucing jantan yang telah dikebiri

cenderung tidak bereaksi terhadap feromon ini dan lebih suka diam di dalam rumah.

4. Lebih Jarang Terluka

Keuntungan medis lain dari kebiri adalah jarangnya kucing terluka akibat berkelahi

dengan kucing lain. Semakin jarang terluka semakin kecil juga kemungkinan terkena

penyakit yang dapat menular melalui luka/kontak.

5. Peningkatan Genetik

Beberapa kucing dikebiri karena mempunyai/membawa cacat genetik. Diharapkan

kucing-kucing cacat tersebut tidak dapat lagi berkembang biak, sehingga jumlah kucing-

kucing cacat dapat dikurangi.

6. Mengurangi Resiko Tumor & Gangguan Prostat

Tumor dan gangguan prostat lebih sering terjadi pada anjing, pada kucing jarang sekali

terjadi. Sebagian besar gangguan pada prostat berhubungan dengan hormon testosteron yang

dihasilkan oleh testis. Tindakan kebiri menyebabkan hewan tidak lagi menghasilkan hormon

tersebut, sehingga resiko tumor dan gangguan pada prostat dapat dikurangi.

7. Cenderung Lebih Manja

Sebagian besar perilaku agresif pada kucing jantan dipengaruhi hormon testosteron.

Kucing yang dikebiri cenderung tidak agresif dan lebih manja.

Kelemahan dari kucing yang dikastrasi antara lain:

1. Kegemukan atau obesitas. Rata-rata seekor kucing jantan yang dikastrasi membutuhkan

asupan kalori sebanyak 25% untuk menjaga berat badannya dank arena kucing yang

dikastrasi memiliki rata2 proses metabolisme makanan yang rendah maka asupan nutrisi

tersebut akan disimpan menjadi lemak, sehingga menimbulkan kegemukan.

2. Kehilangan untuk memperoleh keturunan yang potensial /berharga terutama untuk para

breeder.

3. Penurunan kadar testosterone mengakibatkan kehilangan sifat maskulinasi dan penurunan

fungsi otot-otot badan. Penurunan kadar testosteron juga mengakibatkan penundaan

penutupan pertumbuhan tulang panjang, sehingga kucing yang dikastrasi pertumbuhan

tulang-tulang ekstremitasnya lebih panjang dibandingkan yang tidak dikastrasi.

Penanganan Pasca Operasi Persembuhan luka sayatan kira-kira 7-14 hari sebaiknya pada periode ini kucing perlu

diistirahatkan-

Kontrol luka dan bersihkan dengan NaCl fisiologis atau dengan desinfektan setiap hari bila daerah sayatan kotor atau terkena tanah.

Jika perlu diberi collar untuk mencegah kucing menjilati daerah operasi.

Beri nutrisi yang baik dan antibiotika untuk mencegah timbulnya sekunder infeksi.

Page 7: Tm Kastrasi oke

Komplikasi

Timbul rasa sakit apabila efek obat bius sudah hilang, tetapi jarang terjadi.

Bengkak, ada gumpalan darah merupakan hal yang umum setelah operasi dan akan hilang dalam waktu 2-3 hari.

Dapat terjadi infeksi dan lacerasi (jarang terjadi).

Saunders. 2003.  Text Book Of Small Animal Surgey.Philadelpia: The Curtis Center          Independence square west

Tilley LP dan Smith FWJ. 2000. The 5 Minute Veterinary Consult Canine and Feline.       Williams & Wilkins. USA.