laporan kastrasi

12
I. TUJUAN PRAKTIKUM Adapun tujuan dilaksanakannya praktikum Kastrasi adalah : 1. Untuk mengetahui teknik kastrasi. 2. Untuk mencegah terjadinya penyakit yang berkaitan dengan hormon reproduksi dan organ reproduksi. 3. Untuk sterilisasi, mencegah terjadinya perkawinan dan keturunan yang tidak diinginkan. II. TINJAUAN PUSTAKA a. Definisi Sterilisasi merupakan tindakan pembedahan untuk mengangkat atau menghilangkan testis (jantan) atau ovarium (betina). Pada hewan jantan dinamakan kastrasi / orchiectomy, sedangkan pada hewan betina dinamakan ovariohysterectomy (OH). Sterilisasi pada hewan jantan ataupun betina berguna untuk mengendalikan (mengontrol) populasi hewan dengan mencegah kesuburan (Zulhelmi,2012). Orchidektomi atau kastrasi adalah sebuah prosedur operasi / bedah dengantujuan membuang testis hewan. Kastrasi ini dilakukan pada hewan jantan dalam keadaantidak sadar (anastesi umum). (Waluyo, 2009)

Upload: ani-wulandari

Post on 20-Jan-2016

436 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

kastrasi kucing

TRANSCRIPT

Page 1: laporan kastrasi

I. TUJUAN PRAKTIKUM

Adapun tujuan dilaksanakannya praktikum Kastrasi adalah :

1. Untuk mengetahui teknik kastrasi.

2. Untuk mencegah terjadinya penyakit yang berkaitan dengan hormon reproduksi dan organ

reproduksi.

3. Untuk sterilisasi, mencegah terjadinya perkawinan dan keturunan yang tidak diinginkan.

II. TINJAUAN PUSTAKA

a. Definisi

Sterilisasi merupakan tindakan pembedahan untuk mengangkat atau menghilangkan testis

(jantan) atau ovarium (betina). Pada hewan jantan dinamakan kastrasi / orchiectomy, sedangkan

pada hewan betina dinamakan ovariohysterectomy (OH). Sterilisasi pada hewan jantan ataupun

betina berguna untuk mengendalikan (mengontrol) populasi hewan dengan mencegah kesuburan

(Zulhelmi,2012).

Orchidektomi atau kastrasi adalah sebuah prosedur operasi / bedah dengantujuan

membuang testis hewan. Kastrasi ini dilakukan pada hewan jantan dalam keadaantidak sadar

(anastesi umum). (Waluyo, 2009)

Sebagian besar kucing dikebiri ketika berumur 5 ± 8 bulan. Para ahli perilaku hewan

menyarankan mengkebirikucing sebelum memasuki masa puber, karena dapat mencegah

munculnya sifat / perilaku kucing yang tidak diinginkan (Muhammad,2013).

Orchiectomy adalah operasi pengangkatan satu atau kedua testis pada pria manusia.

Tujuan orchiectomy adalah untuk mengobati kanker prostat, kanker testis, testis sakit kronis atau

torsi testis. Ada dua jenis orchiectomy, sederhana dan radikal (terj.Southeastern,2000)

Operasi orchiectomy adalah penghilangan satu atau kedua testis. Hal ini juga disebut

operasi orkidektomi (terj.St.joseph, 2000)

Page 2: laporan kastrasi

Huggins dan Hodges telah menjelaskan bahwa kadar androgen yang naik turun penyebab

dari kanker prostat, bedah orchidectomy memberikan bantuan yang relative cepat dari rasa sakit

pada pasien dengan tulang kanker prostat metastatik, dan sejak itu manipulasi hormonal dalam

pengobatan kanker prostat telah berkembang (terj.Mohanned,2010)

Kastrasi (pengebirian) artinya menghentikan aktivitas testis, menyebabkan kelenjar

asesorius mundur aktivitasnya, sifat khas jantan berangsur hilang dan kegiatan spermatogenesis

berhenti (Matheus,2010)

b. Keuntungan

Kastrasi yang menyebabkan penurunan kadar hormone testosteron pada hewan jantan

sangat bermanfaat untuk:

- Menghilangkan libido. Anjing / kucing menjadi lebih tenang (tidak gelisah) sehingga tidak

terjadi perkelahian selama musim kawin, serta bisa mengurangi kebiasaan anjing kencing

sembarangan (dimana-mana)

- Mengurangi resiko penyakit yang berhubungan dengan hormon androgen seperti gangguan

prostate, tumor, serta perianal hernia

- Menghindari sifat abnormal yang diturunkan dari induk ke anak

- Menghindari gangguan testis dan epididimis

- Mencegah tumor scrotum, trauma dan abses

- Dapat mengurangi gangguan endokrin

Kastrasi dapat dilakukan pada saat anjing / kucing jantan berumur 8 minggu, tetapi lebih baik

dilakukan setelah anjing dan kucing divaksinasi lengkap, setelah sistim immunitas tubuh

(kekebalan) mereka bekerja dengan baik, tetapi sebelum masuk masa pubertas (umur 4-6 bulan)

(Zulhelmi,2012).

Metode kastrasi dibagi menjadi dua macam yaitu :

1.Metode terbuka

Page 3: laporan kastrasi

Sayatan dilakukan sampai tunika vaginalis communis, sehingga testis dan epididimistidak lagi

terbungkus.

2.Metode tertutup

Sayatan hanya sampai pada tunika dartos, sehingga testis masih terbungkus olehtunika vaginalis

communis. Peningkatan dan penyayatan pada funiculus spermaticusKucing yang akan dikebiri

harus dalam keadaan sehat.

III. MATERI DAN METODE

Alat & Bahan (Materi)

a) Alat

Scalpel Handle

Blade

Gunting tajam-tumpul

Gunting tajam-tajam

Pinset Anatomis

Pinset Chirurgis

Allis Forceps

Kelly Hemostat

Needle Holder

Needle

Towel

Handscoen

Jarum Suntik

Tamponade

b. Bahan

Atropin

Ketamin

Page 4: laporan kastrasi

ACP

Cat gut

Alkohol

Betadin

Kucing jantan

Metode

1. Persiapan Kamar Operasi

Kamar operasi yang baik harus memenuhi beberapa syarat yaitu :

Kamar operasi tidak bersudut tajam, lantai dinding langit langit berbentuk

lengkung, dan warna tidak mencolok lantai dan dinding harus terbuat dari bahan yang

rata, kedap air, mudah dibersihkan dan menampung debu. Memiliki ukuran minimal 5.6

m x 5.6 m dan untuk khusus/ besar 7.2m x 7.8 m. Idealnya menggunakan sentral AC,

pertukaran dan sirkulasi udara harus berbeda. Suhu ruangan antara 190 – 220 C. dan

kelembapan 55%. Lampu operasi menggunakan lampu khusus sehingga tidak

menibulkan panas, cahaya terang tidak menyilaukan dan arah sinarnya mudah diatur

posisinya. Lampu penerangan menggunakan lampu pijar dan mudah dibersihkan.

Adapun peralatanya, semua peralatan yang ada dalam kamar operasi harus beroda

dan mudah untuk dibersihkan. Untuk alat alat elektrik petunjuk penggunaan harus

tertempel pada alat tersebut agar udah dibaca. Sistem pelistrikan dijamin aman dan

dilengkapi dengan elektroda untuk memusatkan arus listrik mencegah bahaya gas

anastesi.

Pada praktikum kali ini, kamar atau ruang operasi yang digunakan adalah sebuah

kelas yang besar yang masing - masing dibagi menjadi enam area per kelompok. Yang

masing – masing area memiliki ventilasi. Peralatan yang digunakan seperti meja dengan

ukuran sekitar 1m x 0.5m hal ini disebabkan karena keterbatasan ruang dan alat.

2. Sterilisasi Peralatan Operasi

Sterilisasi peralatan operasi, baju operasi, masker, penutup kepala,sarung tangan,

sikat, dan handuk yang telah dicuci bersih serta dikeringkan dibungkus dengan kain

Page 5: laporan kastrasi

muslin atau non woven setelah terlebih dahulu dilipat dan ditata sesuai dengan urutannya

masing-masing. Peralatan yang telah dibungkus dimasukkan kedalam oven untuk

disterilisasi dengan suhu 600C selama 15 - 30 menit. Perlengkapan yang telah disterilisasi

digunakan pada saat operasi oleh operator dan asisten I. Peralatan operasi minor yang

telah dicuci bersih kemudian dikeringkan terlebih dahulu baru setelah itu ditata di dalam

kotak peralatan sesuai dengan urutan penggunaannya. Kotak peralatan tersebut kemudian

dibungkus dengan non woven dan disterilisasi menggunakan oven dengan suhu 1210C

selama 60 menit. Peralatan yang telah disterilisasi digunakan pada saat operasi.

Pada praktikum ini, sterilisasi alat hanya menggunakan alkohol. Alkohol dituang

ke dalam suatu wadah (cawan) kemudian alat – alat yang digunakan di sterilkan dengan

merendamnya ke larutan alkohol tadi.

3. Persiapan dan Preparasi Hewan

Persiapan - persiapan yang dilakukan pada hewan meliputi pemeriksaan

signalemen, anamnese, status present serta pemeriksaan lain yang dianggap perlu. Data

fisiologis hewan yang harus diambil sebelum operasi yaitu suhu tubuh, frekuensi jantung,

frekuensi nafas, limfonodulus, dan selaput lendir. Tahapan selanjutnya adalah restraint

hewan kemudian pembiusan yang dimulai dari tahap pembiusan, premedikasi, induksi,

dan maintenance. Preparasi hewan dimulai dengan daerah operasi dicukur minimal 5 cm

di sekitar testis dan bagian cranial dan caudalnya. Setelah itu, sayatan dan daerah di

sekitar sayatan dibersihkan dengan alkohol 70%. Selanjutnya dikeringkan dengan tampon

kemudian diolesi dengan betadine. Setelah itu hewan siap dibawa ke meja operasi. Ketika

berada di atas meja operasi, posisi hewan disesuaikan dengan keadaan. Keempat kaki

diikat keujung-ujung meja menggunakan sumbu kompor dengan simpul Tomfool.

Kemudian bagian testis hewan ditutup dengan duk, disesuaikan, dan difiksir dengan

towel clamp. Setelah itu, operasi siap dilakukan.

4. Persiapan Operator dan Asisten

Langkah - langkah yang harus dilakukan oleh operator dan asisten I adalah

menggunakan tutup kepala dan masker, mencuci kedua tangan dengan sabun dan

menyikatnya dengan sikat pada air yang mengalir. Pencucian dimulai dari ujung jari yang

Page 6: laporan kastrasi

paling steril kemudian dibilas dengan arah dari ujung jari kelengan yang dilakukan

sebanyak 10-15x. Setelah selesai mencuci tangan dan membilasnya, keran ditutup dengan

siku untuk mencegah kontaminasi. Kemudian tangan dikeringkan dengan handuk dan

glove dipakai. Setelah semua langkah dilalui, operasi siap dilakukan.

Pada praktikum ini mahasiswa sebagai operator dan asisten menggunakan baju

lab atau jas lab dengan kedua tangan disterilisasi terlebih dahulu menggunakan alcohol

dan telapak tangan menggunakan handskun steril.

5. Prosedur bedah

Setelah dipersiapkan dan dianaesthesi, hewan dibaringkan secara dorsal

recumbensi. Kemudian dibersihkan dengan alcohol testis dan sekitarnya. Lalu diberi

betadine dan dilakukan insisi pada bagian medial skrotum. Setelah dilakukan insisi, testis

dikeluarkan kemudian skrotum ditutup kembali.

IV. Hasil Data

Gambar 1. Pengambilan analgetik Gambar 2. Perhitungan suhu Gambar 3. Sterilsasi alat

Page 7: laporan kastrasi

Gambar 4. Pencukuran rambut Gambar 5. Insisi testis Gambar 6. insisi tunika vaginalis

Gambar 7. Pengeluaran testis Gambar 8. Penjahitan scrotum Gambar 9. Pemberian betadine

V. Pembahasan

Pada operasi kastrasi kali ini, dilakukan insisi pada skrotum untuk menemukan testis.

Tindakan yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah pemeriksaan hewan secara umum untuk

mengetahui frekuensi jantung, nafas dan suhu tubuh. Kemudian kucing diberi preanastesi dengan

atropin sulfat untuk mencegah muntah saat operasi karena atropine menyebabkan blockade

reversibell Setelah diberikan preanastesi maka anastesi berupa ACP dan ketamine 10%.

Page 8: laporan kastrasi

Obat premedikasi yang diberikan berupa atropin, sedangkan obat anasteshinya adalah

ACP dan ketamine. Pemberiannya dilakukan dengan rumus : V = D X BB

[ ] .

Ket :

V : Volume ( ml)

D : Dosis anjuran (ml/kg)

BB : Berat badan (kg)

[ ] : konsentrasi (g/DL)

Volume atropin

0.02 x 4.435 = 0.35 ml

0.25

Volume ketamin

10 x 4.435 = 0.4435 ml

100

Volume ACP

0.2 x 4.435 = 0.059 ml

15

Setelah dilakukan anastesi hewan di baringkan secara dorsal recumbency, kemudian di

ikat menggunakan simpul Towel. Setelah hewan teranastesi dilakukanlah penyayatan pada

skrotum di bagian medial. Sebelumnya dilakukan penekanan pada skrotum nutuk mendorong

satu testis ke depan menuju daerah prescrotalis dan dipertahankan testis berada di daerah

prescrotalis. Dilakukan incise pada kulit dan subkutan di atas testis di daerah prescrotalis.

Incise dilanjutkan lebih dalam sampai pada fascia spermatica untuk dapat mengeluarkan

testis dan dilanjutkan dengan melakukan incise pada tunika vaginalis di atas testis. Gunakan

hestat untuk memisahkan antara tunika vaginalis dengan epididimis. Ligament pada daerah ekor

epididimis dipisahkan.

Testis ditarik keluar dengan mengangkat ke kaudal, duktus deferent dan pembuluh darah

dipasang hemostat dan dilakukan ligasi. Gunakan benang absorbable ukuran 2/0 atau 3/0

(chromic catgut, polyglactin 910, polydioxyconate) untuk mengikat pembuluh darah dan duktus

deferent. Dilakukan pemotongan spermatic cord diantara dua hemostat yang telah dipasang.

Page 9: laporan kastrasi

Dilakukan pemeriksaan terhadap perdarahan setelah dipotong dan bila tidak ada perdarahan,

masukkan duktus dan pembuluh darah ke dalam tunika.

Selanjutnya dilakukan prosedur yang hampir sama untuk testis yang kedua, incisi fascia

dan keluarkan testis sesuai dengan prosedur di atas. Lalu dilakukan ligasi dengan menyimpul

pembuluh darah dan duktus deferent. Selanjutnya kulit dijahit dengan metode intradermal,

subkutikuler atau simple interrupted.

VII. Kesimpulan

Tehnik atau prosedur ovariohisterektomi terdiri dari :

a) Persiapan ruangan

b) Sterilisasi alat

c) Persiapan dan preparasi hewan

d) Persiapan operator dan asisten (jika ada)

e) Prosedur bedah.

Mengingat bahwa kastrasi merupakan pengambilan pada testis sehingga hal-hal yang berkaitan

dengan reproduksipun terhenti.