tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan...

57
TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI BPM MULIA PETIRSARI PRACIMANTORO WONOGIRI KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Tugas Akhir Program Studi D III Kebidanan Disusun Oleh : Indah Nugrahani NIM B12 079 PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2015

Upload: nguyenkhanh

Post on 28-Mar-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-indahnugra... · Bayi(AKB) di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG

PERAWATAN PAYUDARA DI BPM MULIA

PETIRSARI PRACIMANTORO

WONOGIRI

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Tugas Akhir

Program Studi D III Kebidanan

Disusun Oleh :

Indah Nugrahani

NIM B12 079

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2015

Page 2: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-indahnugra... · Bayi(AKB) di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG

PERAWATAN PAYUDARA DI BPM MULIA

PETIRSARI PRACIMANTORO

WONOGIRI

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Oleh

Indah Nugrahani

NIM B12 079

Telah diperiksa dan disetujui

Pada tanggal Juli 2015

Pembimbing

Ernawati, SST., M.Kes

NIK. 200886033

Page 3: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-indahnugra... · Bayi(AKB) di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan

iii

HALAMAN PENGESAHAN

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG

PERAWATAN PAYUDARA DI BPM MULIA

PETIRSARI PRACIMANTORO

WONOGIRI

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Oleh

Indah Nugrahani

NIM B12 079

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Ujian Akhir Program DIII Kebidanan

Pada tanggal Juli 2015

Penguji I Penguji II

Hutari Puji Hastuti, SSiT., M.Kes Ernawati, SST., M.Kes

NIK.200580012 NIK. 2008866033

Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan

untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan

Ka.Prodi DIII Kebidanan

Retno Wulandari, SST

NIK. 200985034

Page 4: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-indahnugra... · Bayi(AKB) di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : ”Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang

perawatan payudara di BPM Mulia Petirsari, Pracimantoro, Wonogiritahun

2015”.Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas

akhir sebagai salah satu syarat kelulusan dari Program Studi D III Kebidanan

STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai

pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena

itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada

Surakarta

2. Ibu Retno Wulandari SST., selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan

Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Ernawati, SST., M.Kes, selaku Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan kepada penulis.

4. Ibu Mulyati Amd. Keb selaku pimpinan BPM Mulia, Petirsari, Pracimantoro,

Wonogiri, yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis dalam

pengambilan data.

5. Ibu nifas yang telah bersedia menjadi responden penelitian.

6. Seluruh dosen dan staff Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada

Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.

7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

Page 5: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-indahnugra... · Bayi(AKB) di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan

v

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,

oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya.

SemogaKarya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, Juni2015

Penulis

Page 6: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-indahnugra... · Bayi(AKB) di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan

vi

Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2015

Indah Nugrahani

NIM B12 079

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG

PERAWATAN PAYUDARA DI BPM MULIA

PETIRSARI PRACIMANTORO

WONOGIRI

xiii + 42halaman + 19 lampiran + 7 tabel + 4 gambar

ABSTRAK

Latar Belakang :Perawatan payudara setelah melahirkan bertujuan agar payudara

senantiasa bersih dan mudah di hisap oleh bayi. Data di wilayah kerja Puskesmas

Pracimantoro II pada tahun 2012 terdapat 2 orang yang mengalami bengkak

payudara, 4 orang yang mengalami mastitis, 5 ibu nifas mengalami ASI tersumbat

dan 12 diantaranya mengalami puting susu lecet. Daristudi pendahuluan yang

dilakukan dengan wawancara, dari 10 ibu didapatkan 7 ibu yang tidak bisa

menjawab pertanyaan tentang cara merawat payudara, 3 ibu yang bisa menjawab

pertanyaan tentang perawatan payudara.

Tujuan : Mengetahui tingkat pengetahuan Ibu nifas tentang perawatan payudara

di BPM Mulia Petirsari, Pracimantoro, Wonogiri pada kategori baik, cukup dan

kurang, faktor pendorong dan penghambat.

Metode Penelitian : Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif, lokasi

penelitian di BPM Mulia Petirsari, Pracimantoro, Wonogiri pada tanggal 10-31

Mei 2015. Jumlah sampel :31 ibu nifas, dengan teknik pengambilan sampel

menggunakan accidental sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah

kuesioner tertutup. Cara pengumpulan data berasal dari data primer dan data

sekunder. Metode pengolahan dan Analisa Data meliputi editing, coding,

memasukan data, membersihkan data. Etika penelitian meliputi informed concent,

Anonimity, confidentiality (kerahasiaan hasil).

Hasil Penelitian : Pengetahuan responden pada kategori baik sebanyak 4

responden (12,9%), pada kategori cukup sebanyak 20 responden (64,5%) dan

pada kategori kurang sebanyak 7 responden (22,6%).

Kesimpulan : Tingkat pengetahuan Ibu nifas tentang perawatan payudaradi BPM

Mulia Petirsari, Pracimantoro, Wonogiri yang paling banyak pada kategori cukup

baik yaitu sebanyak 20 responden (64,5%), serta Faktor pendorong dan

penghambat yaitu pendidikan, pekerjaan, umur.

Kata Kunci : Pengetahuan, Ibu nifas, Perawatan payudara Kepustakaan : 10 Literature (Tahun 2005 s/d 2013)

Page 7: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-indahnugra... · Bayi(AKB) di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan

vii

MOTTO

1. Sesungguhnya setiap kesulitan itu pasti disertai dengan kemudahan (QS. Al-

insyiroh:6)

2. Aku tak pernah ragu karena Tuhan besamaku (Tim Loudy S)

3. Lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali.

4. Semua awal itu memang sulit dan jangan takut untuk memulai.

PERSEMBAHAN

Dengan segala rendah hati, Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan :

1. Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga

terwujud Karya kecil ini.

2. Ibu dan Bapak tersayang, berkat doa dan dukunganmu, Indah sampai saat

yang membahagiakan ini.

3. Tim Loudy Setiawan yang selalu memberiku inspirasi dan semangat dalam

keadaan apapun.

4. Ibu Ernawati, SST., M.Kes, terima kasih telah memberikan bimbingan selama

ini.

5. Ibu Naila Faizah, S.ST, terima kasih atas “acc” askebnya.

6. Semua dosen & karyawan STIKes Kusuma Husada Surakarta, terima kasih

atas semua bimbingan dan bantuannya.

7. Sahabat sahabatku dan teman teman seperjuangan semangat !!

8. Almamaterku tercinta.

Page 8: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-indahnugra... · Bayi(AKB) di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan

viii

CURICULUM VITAE

Nama : Indah Nugrahani

Tempat / Tanggal Lahir : Wonogiri,14 April 1994

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat :Tlogosari, Petrisari ,Pracimantoro, Wonogiri

Riwayat Pendidikan

1. SD Negeri 1 Petirsari : Lulus tahun 2006

2. SMP Negeri 3 Pracimantoro : Lulus tahun 2009

3. SMA Negeri 3Wonogiri : Lulus tahun 2012

4. Prodi D III Kebidanan STIkes Kusuma Husada Angkatan 2012

Page 9: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-indahnugra... · Bayi(AKB) di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iii

KATA PENGANTAR ............................................................................. iv

ABSTRAK ............................................................................................... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................... vii

CURICULUM VITAE ............................................................................. vii

DAFTAR ISI ........................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................ 1

B. Perumusan Masalah ................................................................ 3

C. Tujuan Penelitian .................................................................... 3

1. Tujuan Umum ..................................................................... 3

2. Tujuan Khusus .................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian .................................................................. 4

E. Keaslian penelitian ................................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori dan masalah yang diteliti .............................................. 7

1. Pengetahuan ........................................................................ 7

2. Konsep dasar nifas .............................................................. 14

3. Konsep dasar perawatan payudara ..................................... 15

B. Kerangka teori ........................................................................ 21

C. Kerangka konsep penelitian ................................................... 22

Page 10: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-indahnugra... · Bayi(AKB) di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan

x

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian .............................................. 23

B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................. 23

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ................ 24

D. Variabel Penelitian ................................................................. 25

E. Definisi Operasional ............................................................... 25

F. Instrument Penelitian .............................................................. 26

G. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 29

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ................................... 30

I. Etika Penelitian ....................................................................... 33

J. Jadwal Penelitian ..................................................................... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum ..................................................................... 35

B. Hasil Penelitian ......................................................................... 35

C. Pembahasan .............................................................................. 38

D. Keterbatasan ............................................................................. 40

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................... 41

B. Saran ......................................................................................... 42

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-indahnugra... · Bayi(AKB) di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1Definisi Operasional ......................................................................... 25

Tabel 3.2.Kisi-Kisi Kuesioner Tingkat Pengetahuan Ibu Nifastentang

PerawatanPayudara. ......................................................................... 27

Tabel 4.1 Karakteristik responden berdasarkan umur...................................... 35

Tabel 4.2 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan ........................... 36

Tabel 4.3 Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan .............................. 36

Tabel 4.4 Mean dan standar deviasi ................................................................. 37

Page 12: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-indahnugra... · Bayi(AKB) di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1GambarKerangkaTeori .................................................................. 21

Gambar 2.2 Gambar Kerangka Konsep ........................................................... 22

Gambar 4.1Diagram Tingkat Pengetahuan Ibu nifas tetang perwatan

payudara di BPM Mulia petirsari, pracimantoro, wonogiri ......... 38

Page 13: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-indahnugra... · Bayi(AKB) di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 6. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 7. Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 8. Surat Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 9. Surat Persetujuan Responden (Informed Consent)

Lampiran 10. Kisi-Kisi Kuesioner sebelum Uji Validitas

Lampiran 11. Kisi-Kisi Kuesioner setelah uji validitas

Lampiran 12. Kuesioner penelitian

Lampiran 13. Kunci jawaban kuesioner

Lampiran 14. Data tabulasi uji validitas dan reabilitas

Lampiran 15.Data hasil uji validitas

Lampiran 16. Data hasil uji reabilitas

Lampiran 17. Data tabulasi hasil penelitian

Lampiran 18.Dokumentasi penelitian (foto)

Lampiran 19. Lembar konsultasi

Page 14: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-indahnugra... · Bayi(AKB) di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

WHO (World Health Organization) sebagai organisasi kesehatan

dunia, menjelaskan bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian

Bayi(AKB) di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan negara ASEAN.

Rata-rata angka kematian ibu di dunia mencapai 400.000 per 100.000

kelahiran hidup.

Survei Demografi Kesehatan Indonesia tahun 2007 menyebutkan

bahwa AKI yaitu 228/100.000 Kelahiran Hidup (KH) dan AKB yaitu 34/1000

KH, sedangkan target RPJMN Kementerian Kesehatan tahun 2014 AKI

sebanyak 118/100.000 KH dan AKB sebanyak 24/1000KH.

Human Development Report pada tahun 2010 AKB di Indonesia

mencapai 31 per 1000 kelahiran. AKI dan AKB di Jawa tengah pada tahun

2011 AKI sebesar 320.15/100.000 kelahiran hidup dan AKB 38.53/1000

kelahiran hidup (Dinas Kesehatan Jawa Tengah, 2011).

Di Kabupaten Wonogiri Penyebab kematian bayi pada umumnya

yaitu asfiksia sebesar 50–60 %, BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah) sebesar

23–30% dan penyakit infeksi sebesar 5–10 % (Profil Dinas Kesehatan

Kabupaten Wonogiri, 2013).

Data di wilayah kerja Puskesmas Pracimantoro II pada tahun 2012

terdapat 2 orang yang mengalami bengkak payudara, 4 orang yang

Page 15: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-indahnugra... · Bayi(AKB) di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan

2

mengalami mastitis, 5 ibu nifas mengalami ASI tersumbat dan 12 diantaranya

mengalami puting susu lecet. (Rekap Data Puskesmas Pracimantoro II, 2013).

Untuk mengatasi beberapa masalah tersebut diatas bagi ibu-ibu yang

akan melahirkan perlu mendapatkan pendidikan dan pelatihan untuk

menambah tingkat pengetahuan dalam rangka persiapan menghadapi

kelahiran, perawatan bayi, perawatan payudara ibu setelah melahirkan.

Perawatan payudara setelah melahirkan bertujuan agar payudara

senantiasa bersih dan mudahdi hisap oleh bayi. Bagi seorang wanita payudara

adalah organ tubuh yang sangat penting bagi keberlangsungan perkembangan

bayi yang baru di lahirkannya. Banyak ibu yang mengeluh bayinya tidak mau

menyusu,bisa jadi ini di sebabkan oleh faktor teknis seperti puting susu yang

masuk atau posisi yang salah. Selain faktor teknis ini tentunya Air Susu Ibu

juga di pengaruhi oleh asupan nutrisi dan kondisi psikologis ibu (Saryono dan

Roischa Dyah, 2009).

Perawatan payudara dan puting sangat penting dalam proses laktasi.

Kedua perawatan ini seringkali menjadi“penyelamat”bagi ibu dalam melewati

masa-masa awal menyusui yang kadang terasa sangat berat. Misalnya jika

terjadi puting lecet,seringkali lecetnya ringan saja. Awal yang baik niscaya

membuat proses selanjutnya berjalan dengan baik pula. Dari awal yang baik

tersebut tidak terlepas dari pengetahuan ibu sendiri dalam merawat

payudaranya. Demikian halnya dengan menyusui, ibu yang lebih tahu tentang

perawatan payudara maka cenderung mempunyai keinginan lebih besar

dalam menyusui(Saryono dan Roischa Dyah, 2009).

Page 16: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-indahnugra... · Bayi(AKB) di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan

3

Studi pendahuluan yang telah dilakukan di BPM Mulia, Petirsari,

Pracimantoro pada November 2014 didapatkan dari bulan Agustus sampai

dengan bulan November 2014 diperoleh rata- rata ibu nifas sebanyak 31 ibu

nifas. Daristudi pendahuluan yang dilakukan dengan wawancara, dari 10 ibu

didapatkan 7 ibu yang tidak bisa menjawab pertanyaan tentang cara merawat

payudara, 3 ibu yang bisa menjawab pertanyaan tentang perawatan payudara,

maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Tingkat

Pengetahuan Ibu Nifas tentang Perawatan Payudara di BPM Mulia Petirsari,

Pracimantoro tahun 2014.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, dapat dirumuskan masalah yaitu

“Bagaimana Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang Perawatan Payudara di

BPM Mulia Petirsari, Pracimantoro?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan

payudara di BPM Mulia Petirsari, Pracimantoro.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan

payudara di BPM Mulia Petirsari, Pracimantoro dalam kategori baik.

Page 17: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-indahnugra... · Bayi(AKB) di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan

4

b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibunifas tentang perawatan

payudara diBPM Mulia Petirsari, Pracimantoro dalam kategori cukup.

c. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan

payudara diBPM Mulia Petirsari, Pracimantoro dalam kategori

kurang.

d. Untuk mengetahui faktor pendorong dan penghambat tingkat

pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara di BPM Mulia

Petirsari Pracimantoro Wonogiri.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Sebagai tambahan wacana bacaan dalam ilmu pengetahuan khususnya

tentang perawatan payudara.

2. Bagi Peneliti

Untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dari perkuliahan dan

pengalaman nyata dalam melaksanakan penelitian.

3. Bagi instansi

a. Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan dan

memperkaya bahan pustaka yang berguna bagi pembaca secara

keseluruhan dan peneliti selanjutnya.

Page 18: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-indahnugra... · Bayi(AKB) di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan

5

b. Bagi BPM Mulia Petirsari, Pracimantoro, Wonogiri

Sebagai informasi yang berguna untuk menambah wawasan dan

pengetahuan masyarakat terutama tentang perawatan payudara.

E. Keaslian Penelitian

1. Andrianti pramudita (2013), dengan Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas

Tentang Perawatan Payudara di Polindes Desa Girikerto Kecamatan Sine

Kabupaten Ngawi Tahun 2013. Penelitian ini menggunakan metode

diskriptif kuantitatif, lokasi penelitian ini dilaksanakan di Polindes Desa

Girikerto Kecamatan Sine Kabupaten Ngawi pada bulan Desember 2012

sampai Januari 2013, dengan populasi 30orang dan sampel 30 orang

maka teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental

sampling, instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner, dan

analisis data dalam penelitian ini adalah analisis univariate. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pengetahuan ibu nifas di

Polindes Desa Girikerto Kecamatan Sine Kabupaten Ngawi

mempunyai tingkat pengetahuan cukup tentang perawatan payudaraya itu

sebesar 18 orang (60%), sebanyak 5 responden (17%) mempunyai

pengetahuan baik dan sebanyak 7 responden (23%) mempunyai

pengetahuan kurang. Dari hasil penelitian ini tingkat pengetahuan ibu

nifas tentang perawatan payudara di Polindes Desa Girikerto Kecamatan

Sine Kabupaten Ngawi adalah cukup yaitu 18 responden (60%).

Page 19: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-indahnugra... · Bayi(AKB) di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan

6

2. Yuliana, Intan (2012), dengan judul “Tingkat pengetahuan Ibu Menyusui

Tentang Perawatan Payudara di BPS Ariyanti Gemolong, Sragen,

yang metode yang digunakan adalah diskriptif, dengan pendekatan

crosssectional, menggunakan data primer dan sekunder, dengan

sample yang digunakan adalah ibu nifas yang melahirkan di BPS Ariyanti

Gemolong, Sragen. Teknik sampling yang digunakan adalah total

sampling dengan hasil penelitian sebagian besar tingkat pengetahuan

28 (80,0%) responden tentang Perawatan payudara termasuk responding

cukup.

Perbedaan penelitian yang penulis lakukan dengan penelitian

sebelumnya adalah judul, populasi, sampel, tempat dan waktu penelitian.

Persamaannya adalah jenis variabel yang di gunakan adalah variabel

tunggal dan metode yang digunakan deskriptif kuantitatif, teknik sampling

yang digunakan yaitu total sampling.

Page 20: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-indahnugra... · Bayi(AKB) di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. TinjauanTeori

1. Pengetahuan

a. Pengertian

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi

setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu.

Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia yakni pengelihatan,

pendengaran, penciuman, rabadan rasa. Pengetahuan atau kognitif

merupakan dominan yang sangat penting dalam membentuk

tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2010).

b. Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan merupakan domain kognitif yang sangat

penting bagi terbentuknya tindakan seseorang. Pengetahuan yang

tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan menurut

Notoatmoajo (2010). yaitu :

1) Tahu(know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang

telah di pelajari. Mengingat kembali (recall) sesuatu yang

spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang

telah diterima. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang

Page 21: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-indahnugra... · Bayi(AKB) di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan

8

mengetahaui apa yang dipelajari, antara lain :menyebutkan,

menguraikan, mendefinisikan, menyatakan dan lain sebagainya.

2) Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan

dapat menginterprestasikan meteri tersebut secara benar. Orang

yang telah paham terhadap obyek atau materi yang dapat

menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan,

meramalkan, dan sebagainya terhadap obyek yang di pelajari.

3) Aplikasi(application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan menggunakan

materi yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi yang

sebenarnya. Aplikasi disini dapat di artikan sebagai aplikasi atau

penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan

sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.

4) Analisis(analysis)

Analisisa dalah suatu kemampuan untuk menjabarkan

materi atau suatu obyek dalam suatu komponen-komponen,

tetapi masih dalam suatu stuktur organisasi dan masih ada

kaitannya satu sama lainnya. Kemampuan analisis ini dapat

dilihat melalui penggunaan kata kerja, seperti dapat

menggambarkan (membuatbagan), membedakan, memisahkan,

mengelompokan dan sebagainya.

Page 22: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-indahnugra... · Bayi(AKB) di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan

9

5) Sintesis (synthensis)

Sintesis menunjukan kepada suatu kemampuan untuk

meletakan atau menghubung akan bagian-bagian didalam

bentuk suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain

sentesis adalah suatu kemampuan menyusun formulasi baru dari

formulasi-formulasi yang ada.

6) Evaluasi (evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampua nuntuk

melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau

obyek. Penilaian-penilaian ini di dasar kanpa dasuatu kriteria

yang ditentukan sendiri menggunakan kriteria-kriteria yang

telah ada.

Perilaku disadari pengetahuan dan kesadaran akan

bersifat langgeng. Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan

dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi

materi yang ingin di ukur dari subyek penelitian atau responden

kedalam pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur

untuk dapat kita sesuaikan dengan tingkat-tingkat tersebut di

atas.

Page 23: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-indahnugra... · Bayi(AKB) di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan

10

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

1) Umur

Bertambahnya umur seseorang dapat berpengaruh pada

pertambahan pengetahuan yang diperoleh, akan tetapi pada

umur-umur tertentu atau menjelang usia lanjut kemampuan

penerimaan atau mengingat suatu pengetahuan akan berkurang.

2) Pendidikan

Pendidikan akan mempengaruhi daya serap seseorang

terhadap informasi yang diterimanya. Dengan pendidikan yang

cukup baik terjadi proses pertumbuhan, perkembangan atau

perubahan ke arah yang lebih dewasa, lebih baik dan matang

pada diri individu.

3) Pengalaman

Berdasarkan fikiran kritis pengalaman yang disusun

secara sistematis oleh otak maka hasilnya adalah ilmu

pengetahuan. Semua pengalaman pribadi merupakan sumber

pengetahuan untuk menarik kesimpulan dari pengalaman.

4) Sosial ekonomi

Lingkungan sosial akan mendukung tingginya

pengetahuan seseorang, sedangkan ekonomi dikaitkan dengan

pendidikan, ekonomi baik tingkat pengetahuan akan tinggi,

sehingga tingkat pengetahuan akan tinggi juga (Notoatmodjo,

2012).

Page 24: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-indahnugra... · Bayi(AKB) di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan

11

d. Cara memperoleh pengetahuan adalah sebagai berikut Menurut

Notoatmodjo (2012) :

1) Cara memperoleh kebenaran non alamiah

a) Cara coba salah (Trial and Error)

Cara ini di pakai orang sebelum adanya

kebudayaan, bahkan sebelum ada peradaban. Jika seseorang

menghadapi persoalan atau masalah, upaya pemecahannya

di lakukan dengan coba-coba saja. Bila percobaan pertama

gagal maka akan di lakukan percobaan kedua bahkan

seterusnya.

b) Secara kebetulan

Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi

dikarenakan tidak di sengaja oleh orang yang bersangkutan.

c) Cara kekuasaan atau otoriter

Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali

kebiasaan dan tradisi yang dilakukanoleh orang tanpa

melalui penalaran apakah yang di lakukan benaratau salah.

Kebiasaan ini diwariskan turun temurun. Sumber

pengetahuan dapat berupa pemimpin masyarakat, baik

formal maupun non formal. Para pemegang otoriter tanpa

terlebih dahulu menguji atau membuktikan kebenarannya,

baik berdasarkan perasaanya sendiri.

Page 25: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-indahnugra... · Bayi(AKB) di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan

12

d) Berdasarkan pengalaman pribadi

Pengalaman adalah guru terbaik demikian bunyi

pepatah. Pepatah ini mengandung makana bahwa

pengetahuan merupakan sumber pengetahuan

e) Cara akal sehat (comman sense)

Akal sehat atau comman sense kadang-kadang

dapat menemukan teori atau kebenaran. Sebelum ilmu

pendidikan berkembang, orang tua jaman dahulu

menggunakan cara hukuman fisik agar anaknya menuruti

keinginan orang tuanya. Ternyata cara ini berkembang

menjadi teori, bahwa hukuman adalah metode bagi

pendidikan anak.

f) Kebenaran melalui wahyu

Ajarana dalah suatu kebenaran yang di wahyukan

dari Tuhan memlalui para nabi. Kebenaran ini harus di

trima dan diyakini oleh pengikut agama yang bersangkutan,

terlepas dari apakah kebenaran tersebut rasional atau tidak.

g) Kebenaran secara intuitif

Kebenaran ini secara intiutif di peroleh manusia

secara cepat sekali melalui proses di luar kesadaran tanpa

melalui proses penalaran atau berfikir.

Page 26: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-indahnugra... · Bayi(AKB) di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan

13

h) Melalui jalan pikiran

Sejalan dengan berjalannya kebudayaan, cara

berfikir manusia ikut berkembang. Manusia mampu

menggunakan penalarannya dalam memperoleh

pengetahuan. Dalam memperoleh kebenaran pengetahuan

individu menggunakan jalan pikirannya, baik melalui

induksi ataupun deduksi. Induksi atau deduksi pada

dasarnya merupakan cara melahirkan pikiran secara tidak

langsung melalui pertanyaan yang di kemukakan, lalu dicari

hubungannya sehingga dapat dibuat kesimpulan.

i) Induksi

Induksi adalah proeses penarikan kesimpulan yang

dimulai dari pertanyaan khusus kepertanyaan umum.

Kemudian di simpulakan kedalam konsep yang

memungkinkan seseorang untuk memahami suatu gejala.

j) Deduksi

Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari

pertanyaan-pertanyaan umum kepertanyaan yang khusus.

2) Cara baru atau ilmiah

Cara baru atau dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa

ini lebih sistematis, logis dan alamiah atau lebih polpuler di

sebut metodologi penelitian (Research methodology) kemudian

di lakukan penggabungan antara proses berfikir induktif dan

Page 27: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-indahnugra... · Bayi(AKB) di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan

14

verifikatif, akhirnya lahir suatu cara melakukan penelitian yang

dewasa ini kita kenal dengan metode alamiah (scientific

Research Method).

2. Konsep Dasar Nifas

a. Pengertian Nifas

Nifas adalah masa setelah partus selesai dan berakhir setelah

kira-kira 6 minggu menurut Sarwono (2005). Menurut Siti Nunung,

Ade Siti dan Dewi Laelatul (2013), nifas adalah masa yang dimulai

setelah 2 jam postpartum dan berakhir ketika alat-alat kandungan

kembali seperti keadaan sebelum hamil.

b. Pembagian masa terbagi menjadi 3 tahapan nifas menurut Marmi

(2014), yaitu :

1) Poerperium dini yaitu kepulihan dimana ibu telah di

perbolehkan berdiri dan berjalan-jalan.

2) Puerperium Intermedial yaitu suatu masa kepulihan menyeluruh

dari organ – organ reproduksi selama kurang lebih 6-8 minggu.

3) Remote puerperium adalah waktu yang diperlukan untuk pulih

dan sehat kembali dalam keadaan sempurna terutama ibu

apabila ibu selama hamil atau waktu persalinan mengalami

komplikasi.

c. Tujuan asuhan nifas menurut Saiffudin (2009), yaitu :

1) Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun

psikologi.

Page 28: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-indahnugra... · Bayi(AKB) di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan

15

2) Melaksanakan skrining yang komperhensif,mendeteksi masalah,

mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi.

3) Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan

diri, nutrisi, keluarga berencana, menyusui, pemberian

imunisasikepada bayinya dan perawatan bayi sehat.

3. Konsep Dasar Perawatan Payudara

a. Pengertian Perawatan Payudara

Perawatan payudara adalah suatu cara yang dilakukan untuk

merawat payudara agar air susu keluar dengan lancar (Marmi,

2009).

b. Tujuan Perawatan Payudara, menurut Saryono dan Roischa Dyah

(2009), yaitu :

1) Memelihara kebersihan payudara agar terhindar dari infeksi.

2) Meningkatkan produksi ASI dengan merangsang kelenjar-

kelenjar air susu melalui pemijatan.

3) Mencegah bendungan ASI/ pembengkakan payudara.

4) Melenturkan dan menguatkan puting.

5) Mengetahui secara dini kelainan puting susu dan melakukan

usaha untuk mengatasi.

6) Persiapan psikis ibu menyusui.

c. Langkah-langkah Perawatan Payudara

Indikasi perawatan payudara ini dilakukan pada payudara

yang tidak mengalami kelainan dan yang mengalami kelainan seperti

Page 29: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-indahnugra... · Bayi(AKB) di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan

16

bengkak, lecet, dan putting inverted (putting tidak menonjol atau

masuk ke dalam). Cara pemijatan payudara pada ibu menyusui yang

dilakukan 2 kali sehari sejak hari kedua pasca persalinan. Menurut

Saryono dan Roischa Dyah (2009) teknik melakukan perawatan

payudara, antara lain :

1) Sokong payudara kiri dengan tangan kiri, lakukan gerakan kecil

dengan dua atau tiga jari tangan kanan. Mulai dari pangkal

payudara dan berakhir dengan gerakan spiral pada daerah puting

susu.

2) Selanjutnya buat gerakan memutar sambil menekan dari pangkal

payudara dan berakhir pada puting susu di seluruh bagian

payudara.

3) Letakkan kedua telapak tangan di antara dua payudara, unit dari

tengah ke atas sambil mengangkat kedua payudara dan lepaskan

keduanya perlahan, lakukan gerakan ini kurang lebih 30 kali.

Variasi lainnya adalah gerakan payudara kiri dengan kedua

tangan, ibu jari di atas dan empat jari lainnya di bawah, peras

dengan lembut payudara sambil meluncurkan kedua tang ke

depan ke arah puting susu.

4) Posisi tangan pararel. Sangga payudara dengan satu tangan

sedangkan tangan lain mengurut payudara dengan sisi

kelingking dari arah pangkal payudara ke arah puting susu.

Lakukan gerakan ini sekitar 30 kali, setelah itu letakkan satu

Page 30: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-indahnugra... · Bayi(AKB) di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan

17

tangan di sebelah atas adan satu lagi dibawah payudara.

Luncurkan kedua tangan secara bersamaan ke arah puting susu

dengan cara memutar tangan. Ulangi gerakan ini sampai semua

bagian payudara terkena.

Adapun cara perawatan payudara yang sering dilakukan oleh

tenaga medis, yaitu :

1) Memasang handuk pada bagian perut bawah dan bahu

sambil melepaskan pakaian atas.

2) Mengompres kedua puting dengan kapas yang dibasahi

minyak kelapa atau baby oil selama 2-3 menit.

3) Mengangkat kapas sambil membersihkan puting dengan

melakukan gerakan memutar dari dalam keluar.

4) Dengan kapas yang baru, bersihkan bagian tengah puting

dari sentral keluar, apabila didapat puting susu inverted

(puting susu menonjol) lakukan penarikan.

5) Membasahi kedua telapak tangan dengan minyak atau baby

oil dan melakukan pengurutan dengan telapak tangan

berada diantara kedua payudara dengan gerakan ke atas , ke

samping, kebawah, kedepan sambil menghentakkan

payudara. Pengurutan dilakukan 20-30 kali.

6) Tangan kiri menopang payudara kiri dan tangan kanan

melakukan pengurutan dengan menggunakan sisi

Page 31: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-indahnugra... · Bayi(AKB) di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan

18

kelingking, dilakukan sebanyak 20-30 kali. Lakukan pada

kedua payudara.

7) Langkah selanjutnya dengan menggunakan sendi-sendi jari

posisi tangan mengepal, tangan kiri menopang payudara

dan tangan kanan melakukan pengurutan dari pangkal ke

arah puting. Lakukan sebanyak 20-30 kali pada tiap

payudara.

8) Meletakkan waskom dibawah payudara dan menggunakan

waslap yang dibasahi air hangat.

9) Mengguyur payudara kurang lebihnya 5 kali kemudian di

lap dengan waslap bergantian dengan air dingin, masing-

masing 5kali guyuran kenmudian di akhiri dengan air

hangat.

10) Mengeringkan payudara dengan handuk yang di pasang di

bahu.

11) Memakai BH yang menopang payudara.

(Saryono dan Roischa Dyah, 2009)

d. Senam Payudara

Manfaat senam payudara adalah menjaga otot dada

(pektoral) sebagai penyangga, agar tetap kencang, juga untuk

mencegah payudara turun atau kendor sebelum waktunya. Dengan

melakukan senam tersebut otot-otot dada akan menguat dan tampilan

payudara akan lebih padat dan indah.

Page 32: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-indahnugra... · Bayi(AKB) di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan

19

Langkah–langkah yang dapat dilakukan pada senam

payudara yaitu (Saryono dan Roischa Dyah, 2009):

1) Pertemukan telapak tangan didepan belahan payudara anda.

2) Berdiri dengan tegak dan lakukan gerakan saling menekan.

3) Tahan selama 5 detik. Rileks dan ulangi gerakan tersebut 10 x.

4) Lengan bawah saling menggenggam. Cengkeram lengan baeah

tangan dengan telapak tangan kiri, dan lengan bawah kiri

dengan telapak tangan kanan, dengan posisi siku sebatas bahu.

5) Tarik – tarik kedua arah (kedalam dan keluar), jangan sampai

terlepas ulangi gerakan tersebut 10 x.

6) Pertemukan jari – jari kedua tangan anda di bawah dagu dan

tekuk keduanya dengan posisi saling mengunci, kemudian

tariklah. Tahan selama 5 detik ulangi gerakan ini 10 x.

Jika sudah dengan senam, kini saatnya mengetahui teknik

memijat payudara menurut Saryono dan Roischa Dyah (2009) antara

lain:

1) Usap payudara, dimulai dengan payudara kanan, dengan

gerakan ke atas, menggunakan kedua telapak tangan.

2) Dengan sapuan telapak tangan, bentuk payudara agar menjulang

dengan cara mengusap–usap dari segala arah menuju ketengah

(puting susu), kumpulkan daging payudara kearah tengah,

dengan mencubitnya.

Page 33: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-indahnugra... · Bayi(AKB) di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan

20

e. Manfaat Perawatan Payudara

1) Menjaga kebersihan payudara terutama kebersihan puting susu

agar terhindar dari infeksi.

2) Melenturkan dan menguatkan puting susu sehingga bayi dapat

menyusu dengan baik.

3) Merangsang kelenjar air susu sehingga produksi ASI lancar

4) Mengetahui secara dini kelainan puting susu dan melakukan

usaha- usaha untuk mengatasinya.

5) Persiapan psikis ibu menyusui (Marmi, 2009).

Page 34: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-indahnugra... · Bayi(AKB) di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan

21

B. KerangkaTeori

Gambar 2.1

Kerangka Teori

Sumber : Notoatmojo (2011), Saryono dan Roischa (2009)

Perawatan payudara

1. Pengertian

Perawatan

payudara

2. Tujuan perawatan

payudara

3. Langkah- langkah

perawatan

payudara

4. Senam payudara

5. Manfaat perawatan

payudara

Pengetahuan

Faktor- faktor yang mempengaruhi

1. Pengertian

2. Tingkat

pengetahuan

3. Faktor-faktor

yang

mempengaruhi

pengetahuan

Ibu Nifas

1. Pengertian

2. Pembagian

masa Nifas

3. Tujuan masa

nifas

Page 35: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-indahnugra... · Bayi(AKB) di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan

22

C. Kerangka Konsep Penelitian

Keterangan :

: Variabel yang di teliti

:Variabel yang tidak di teliti

Gambar 2.2

Kerangka Konsep Penelitian

Pengetahuan Ibu Nifas

tentang perawatan

payudara:

Baik

Cukup

Kurang

Faktor yang

mempengaruhi:

1. Faktor eksternal

a. Lingkungan

b. Sosial budaya

Faktor yang

mempengaruhi:

a. Pendidikan

b. Pekerjaan

c. Umur

Page 36: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-indahnugra... · Bayi(AKB) di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah diskriptif kuantitatif yaitu suatu

penelitian yang dilakukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan suatu

fenomena yang terjadi dimasyarakat dengan tujuan untuk membuat gambaran

atau deskriptif tentang suatu keadaan secara obyektif. Metode penelitian

deskriptif digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang

sedang dihadapi pada situasi sekarang (Notoatmojo, 2012). Penelitian ini

menggambarkan pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara di BPM

Mulia Petirsari, Pracimantoro, Wonogiri.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi

Lokasi penelitian adalah tempat yang digunakan oleh peneliti dalam

melaksanakan penelitian (Hidayat, 2011). Penelitian ini dilaksanakan di

BPM Mulia Petirsari, Pracimantoro, Wonogiri

2. Waktu penelitian

Waktu penelitian adalah rencana tentang jadwal yang dilakukan oleh

peneliti dalam melaksanakan kegiatan penelitiannya

(Hidayat,2011).Penelitian dilakukan pada tanggal 10 – 31 Mei 2015.

Page 37: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-indahnugra... · Bayi(AKB) di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan

24

C. Populasi, Sampel dan Teknik Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

penelitian untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiono, 2012). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu nifas di

BPM Mulia Petirsari, Pracimantoro, Wonogiri sebanyak 31 ibu nifas rata-

rata dari bulan Agustus sampai November 2014.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Dalam penelitian yang dilakukan peneliti mengambil

sampel ibu nifas tentang perawatan payudara di BPM Mulia Petirsari,

Pracimantoro, Wonogiri sebanyak 31 responden.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel adalah suatu proses seleksi sampel yang

digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah

sampel akan mewakili keseluruhan populasi yang ada (Hidayat, 2011).

Penelitian ini menggunakan teknik sampel accidental sampling. Menurut

Suyanto (2008), accidental sampling merupakan cara pengambilan sampel

secara aksidental (accidental) ini di lakukan dengan mengambil kasus atau

responden yang kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat sesuai dengan

konteks penelitian.

Page 38: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-indahnugra... · Bayi(AKB) di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan

25

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugyono, 2012).

Variabel yang digunakan dalam penelitian adalah variabel tunggal yaitu

pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara.

E. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mengidentifikasikan variable secara

operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga memungkinkan

peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap

suatu objek atau fenomena (Hidayat, 2011).

Tabel 3.1Definisi Operasional No. Variabel Indikator Skala Kategori

1. Tingkat

Pengetahua

n Ibu nifas

tentang

perawatan

payudara

Kemampuan ibu nifas tentang

perawatan payudara meliputi :

1. Pengertian perawatan

payudara.

2. Tujuan perawatan p ayudara

3. Langkah-langkah perawatan

payudara

4. Senam payudara

5. Manfaat perawatan payudara

Ordinal 1. Pengetahuan

baik, bila (x) >

mean + 1 SD

2. Pengetahuan

cukup, bila

mean – 1 SD ≤ x ≤ MEAN + SD

3. Pengetahuan

kurang, bila

(x)< mean – 1

SD

Sumber : (Riwidikdo, 2013).

Page 39: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-indahnugra... · Bayi(AKB) di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan

26

F. Instrumen Penelitian

Instrumen Penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk

pengumpulan data. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuesioner tertutup yaitu memberikan suatu serangkaian pernyataan yang telah

ditulis dan responden tinggal memilih jawaban benar atau salah

(Notoadmodjo, 2012).

Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner digunakan

untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara.

Hasil penelitian diberi skor 0 dan 1. Untuk pertanyaan positif jawaban yang

benar diberi nilai 1 dan jawaban salah diberi nilai 0. Sedangkan pertanyaan

negatif jawaban yang benar diberi nilai 0 dan jawaban yang salah diberi nilai 1

(Arikunto, 2013). Kuesioner dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup,

yang berbentuk pertanyaan dimana dalam pertanyaan tersebut disediakan

pilihan jawaban “benar” atau “salah” tentang perawatan payudara dan

responden diminta memilih salah satu jawaban tersebut. Dalam penilitian ini

terdapat dua pertanyaan yaitu pertanyaan positif (favourable) dan pertanyaan

negative (unfavourable). Adapun pengisian kuesioner ini dengan cara

memberikan tanda centang (√) pada lembar kuesioner yang sudah disediakan.

Page 40: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-indahnugra... · Bayi(AKB) di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan

27

Tabel 3.2.Kisi-Kisi Kuesioner Tingkat Pengetahuan Ibu Nifastentang

Perawatan Payudara.

Variabel

penelitian

Sub variabel Pernyataam

Favorable

Pernyataan

unfavorable

Jumlah

Tingkat

pengetahu

an ibu

nifas

tentang

perawatan

payudara.

1. Pengertian

perawatan

payudara.

1 2 2

2. Tujuan

perawatan

payudara.

3,4,6,7,8,26,27

,

15,28,43,

44*

11

3. Langkah-

langkah

perawatan

payudara.

5,11,12,18,22,

38

10,13,19,21

,24,34,37,3

9,42*,

15

4. Senam

payudara.

9,20,25, 23,45 5

5. Manfaat

perawatan

payudara

14,30,31*,32*,

40,41,

16,17,29,

33*,35*,

36*,

12

Jumlah soal

keseluruhan

23 22 45

Keterangan : * (tidak valid)

Sumber : (Sarwono, 2005), (Saryonodan Roischa Dyah, 2009)

Agar diperoleh data yang valid dan reliabel, maka kuesioner diuji terlebih

dahulu dengan uji validitasdan reabilitas. Uji validitas dan reliabilitas

dilakukan di BPS Anas Kusuma Amd.Keb Sragen pada tanggal 8 Mei 2015

dengan jumlah 30 responden.

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan

atas kesahihan suatu iunstrumen (Arikunto, 2013). Untuk mengetahui

apakah kuesioner yang kita susun tersebut mapu mengukur apa yang

hendak kita ukur, maka perlu di uji korelasi antara skor (nilai) tiap-tiap

Page 41: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-indahnugra... · Bayi(AKB) di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan

28

item (pertanyaan) dengan skor total kuesioner tersebut. Apakah kuesioner

tersebut telah memiliki validasi konstruk (korelasi yang bermakna), berarti

semua item (pertanyaan) yang ada dalam keusioner itu mengukur konsep

yang kita ukur (Notoadmodjo, 2012). Rumus korelasi yang dapat

digunakan adalah korelasi pearon-product moment yang digunakan untuk

menguji hubungan antara dua variabel dengan skala data interval atau rasio

dengan interval atau rasio. Formula untuk product moment adalah :

Dimana : X data-data dari variabel independent/ variable bebas

Y data-data dari variabel dependen/ variable terikat.

(Riwidikdo, 2013)

Parameter dari hasil uji rxy adalah besarnya koefisien korelasi product

moment, antara 0,0 sampai 1.

Dari 45 pernyataan, 7 pernyataan tidak valid karena r hitung di bawah dari

harga r table dan 38 item pernyataan dikatakan valid. Adapun nomor

pernyataan yang tidak valid adalah nomor 31 , 32 , 33 , 35 , 36, 42 dan 44 .

Dikatakan valid bila besarnya rxy hitung > rxy tabel (0,361) pada taraf

signifikan 0,05. Dikarenakan nilai r hitung > r tabel. Selanjutnya yang

akan dilakukan untuk penelitian. Data hasil uji validitas dapat dilihat di

lampiran 13.

Page 42: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-indahnugra... · Bayi(AKB) di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan

29

2. Uji Reabilitas

Reabilitas ialah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur

dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukan sejauh

mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetapasa (ajeg) bila

dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap sejala yang sama,

dengan menggunakan alat ukur yang sama (Notoatmodjo, 2012).

Untuk menguji reabilitas instrumen, peneliti menggunakan Alpha

Chronbach dengan bantuan progam SPSS for windows. Rumus Alpha

Chronbach adalah sebagai berikut :

= reabilitas instrumen

= banyaknya butir pertanyaan atau banyak soal

= jumlah varians butir

= varians total (Arikunto,2013)

Kuesioner di katakan reliable jika memiliki alpha minimal (0,7)

maka dapat di katakan kelompok variabel yang mendukung sebuah faktor

relatif konsisten bila pengukuran akan di ulang dua kali lebih.

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan program SPSS di

dapatkan Alpha Cronbach (0,936). Instrumen yang di gunakan dalam

penelitian ini reliabel karena nilai (0,936) >rkriteria (0,7).

Page 43: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-indahnugra... · Bayi(AKB) di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan

30

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner.

Kuesioner merupakan alat ukur berupa angket atau kuesioner dengan beberapa

pertanyaan (Hidayat, 2011). Pengumpulan data adalah merupakan cara

peneliti untuk mengumpulkan data dalam penelitian (Hidayat, 2011). Data

yang dikumpulkan dalam penelitian ini menggunakan data primer dan data

sekunder, yaitu :

1. Data Primer

Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data pada

pengumpul data (Sugiono, 2012). Data primer dalam penelitian ini adalah

data hasil pengisian kuesioner di isi responden tentang perawatan payudara

pada ibu nifas di BPM Mulia Petirsari Pracimantoro Wonogiri.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung

memberikan data pada pengumpul data (Sugiono,2012). Data sekunder

dalam penelitian ini di dapat dari data jumlah ibu nifas di BPM Mulia

Petirsari, Pracimantoro, Wonogiri, berupa catatan atau laporan ibu nifas.

H. Metode dan Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah

pengolahan dengan tujuan menyederhanakan seluruh data yang terkumpul

Page 44: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-indahnugra... · Bayi(AKB) di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan

31

dan menyajikannya dalam susunan yang lebih baik dan rapi.Pengolahan

data manual ini melalui 4 tahapan menurut Ariani (2014) :

a. Editing (penyuntingan data)

Hasil wawancara yang dikumpulkan melalui kuesioner disunting

terlebih dahulu. Jika masih ada data yang tidak lengkap dan tidak

mungkin dilakukan wawancara ulang, maka kuesioner tersebut

dikeluarkan.

b. Conding ( membuat lembaran kode)

Lembaran atau kartu kode adalah instrument berupa kolom-kolom

untuk merekam data secara manual. Lembar berisi nomor responden

dan nomor pertanyaan.

c. Scoring

Yaitu mengisi kolom-kolom lembar kode sesuai dengan jawaban

masing-masing pertanyaan.

d. Tabulating

Yakni membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian atau

yang di inginkan oleh peneliti.

2. Analisa Data

Data adalah kumpulan kalimat, huruf atau angka yang

dikumpulkan melalui proses pengumpulan data. Analisa data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisa

univariant yaitu menganalisa terhadap tiap variable dari hasil tiap

penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan prosentase dari tiap

Page 45: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-indahnugra... · Bayi(AKB) di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan

32

variabel (Notoadmodjo, 2011). Sedangkan untuk penentuan kategori

penelitian menurut Riwidikdo(2013) sebagai berikut:

Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean+1 SD

Cukup : Bila nilai responden mean-1SD≤ x ≤ mean + 1 SD

Kurang : Bila nilai respondenyangdiperoleh (x) < mean – 1SD

Rumus mean menurut Riwidikdo (2013), yaitu:

Rumus =

Keterangan :

X : rata-rata (mean)

∑x : jumlah seluruh jawaban responden

N : jumlah responden

Simpangan baku (standart deviation) adalah ukuran yang dapat

dipakai untuk mengetahui tingkat penyebaran nilai-nilai (data) terhadap

rata-ratanya (Riwidikdo, 2013).

Rumus :

Keterangan

x : nilai responden

n : jumlah responden

Page 46: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-indahnugra... · Bayi(AKB) di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan

33

Rumus presentasi menurut Riwidikdo (2013), yaitu :

Skor yang diperoleh responden

Skor Prosentase = x 100%

Total skor maksimum yang seharusnya diperoleh

I. Etika Penelitian

Etika penelitian merupakan masalah yang sangat penting dalam penelitian,

mengingat penelitian berhubungan langsung dengan masalah manusia, maka

segi etika penelitian (Hidayat, 2007).

1. Informed Consent

Informed consent diberikan sebelum melakukan penelitian. Informed

consent ini berupa lembar persetujuan untuk menjadi responden.

Pemberian informed consent ini bertujuan agar subyek mengerti maksud

dantujuan penelitian dan mengetahui dampaknya. Jika subyek tersedia,

maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan dan jika

responden tidak tersedia maka peneliti harus menghormati keputusan

tersebut (Hidayat, 2011). Pada penelitian ini semua responden akan diberi

lembar persetujuan.

2. Anonymity (kerahasiaan nama/identitas)

Anonymity, berarti tidak perlu mencantumkan nama pada lembar

pengumpulan data (kuesioner). Peneliti hanya menuliskan kode pada

lembar pengumpulan data tersebut (Hidayat, 2011). Pada penelitian ini

Page 47: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-indahnugra... · Bayi(AKB) di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan

34

peneliti tidak akan mencantumkan nama subyek pada lembar pengumpulan

data.

3. Confidentiality (Kerahasiaan hasil)

Sub bab ini menjelaskan masalah-masalah responden yang dirahasiakan

dalam penelitian. Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dijamin

kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan

dilaporkan dalam hasil penelitian (Hidayat,2011). Dalam penelitian ini

kerahasiaan hasil/informasi yang telah dikumpulkan dari setiap subyek

akan di jamin oleh peneliti.

J. Jadwal penelitian

Dalam jadwal kegiatan diuraikan langkah-langkah kegiatan dari mulai

menyusun proposal penelitian, sampai dengan penulisan laporan penelitian,

beserta waktu berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan tersebut

(Notoadmodjo, 2012). Jadwal kegiatan penelitian terlampir.

Page 48: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-indahnugra... · Bayi(AKB) di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan

35

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di BPM Mulia Petir Sari Pracimantoro

Wonogiri pada tanggal 10 - 31 Mei 2015. BPM Mulia terletak di Petir Sari

Pracimantoro Wonogiri. BPM Mulia Petir Sari memiliki 1 ruang periksa, 1

ruang VK, 2 ruang nifas, 3 tempat tidur di dalamnya, 1 ruang obat, 2 kamar

mandi dan tenaga kesehatanya ada 2 bidan, serta pelayanan yang diberikan di

BPM Mulia petirsari yaitu pelayanan KB, imunisasi, pengobatan rawat jalan,

pemeriksaan kehamilan, pertongan persalinan.

B. Hasil Penelitian

1. Karakteristik responden tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan

payudara di BPM Mulia Petirsari Pracimantoro Wonogiri.

Dalam penelitian ini terdiri dari beberapa karakteristik diantaranya :

Karakteristik responden berdasarkan kategori umur.

a. Tabel 4.1 kategori umur

No Umur Jumlah Prosentase (%)

1. <20 tahun 5 16,1

2. 20 tahun – 35 tahun 22 71,0

3. >35 tahun 4 12,9

Jumlah 31 100

Page 49: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-indahnugra... · Bayi(AKB) di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan

36

Sumber : Data Primer, Juni 2015

Berdasarkan tabel 4.1, karakteristik responden menurut

kelompok umur sebagian besar terdiri dari kelompok umur 20-35 tahun

yaitu sebanyak 22 responden (71,0%).

Karakteristik responden berdasarkan pendidikan

b. Tabel 4.2 Kategori pendidikan

No Pendidikan Jumlah Prosentase (%)

1. SMP 13 41,9

2. SMA 14 45,2

3. Sarjana 4 12,9

Jumlah 31 100

Sumber : Data Primer, Juni 2015

Berdasarkan tabel 4.2 diatas di ketahui pendidikan SMP

sebanyak 13 responden (41,9%), pendidikan SMA sebanyak 14

responden (45,2 %) dan pendidikan Sarjana 4 responden (12,9 %).

Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan.

c. Tabel 4.3 Kategori pekerjaan.

No Pekerjaan Jumlah Prosentase (%)

1. IRT 11 35,5

2. SWASTA 16 51,6

3. PNS 4 12,9

Jumlah 31 100

Sumber : Data Primer, Juni 2015

Berdasarkan tabel 4.3, di atas diketahui sebagai Ibu rumah

tangga 11 responden (35,5%) , bekerja di bidang swasta 16 responden

Page 50: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-indahnugra... · Bayi(AKB) di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan

37

(51,6%) , dan bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 4

responden (12,9%).

2. Hasil penelitian Tingkat Pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara

di BPM Mulia Petirsari, Pracimantoro, Wonogiri.

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan program SPSS didapatkan

nilai mean sebesar 17,6 dan standar deviasi sebesar 5,25 seperti tertera pada

tabel dibawah ini :

Tabel 4.4 Mean dan Standar Deviasi

Variabel N Mean Std.Deviation

Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas

tentang Perawatan Payudara di BPM

Mulia Petirsari Pracimantoro

Wonogiri.

31 17,6 5,25

Sumber : Data primer, Juni 2015

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Tingkat pengetahuan Ibu nifas tentang

perawatan payudara

No Pengetahuan Jumlah Prosentase (%)

1 Baik 4 12,9

2 Cukup 20 64,5

3 Kurang 7 22,6

Total 31 100

Sumber : Data Primer, April 2015

Berdasarkan pada tabel di atas Tingkat Pengetahuan Ibu nifas tentang

perawatan payudara di BPM Mulia Petir Sari Pracimantoro Wonogiri dapat

dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 4 responden (12,9%), pengetahuan

cukup 20 responden (64,5%) dan pengetahuan kurang 7 responden (22,6%).

Jadi tingkat Ibu nifas tentang perawatan payudara di BPM Petirsari,

Page 51: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-indahnugra... · Bayi(AKB) di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan

38

Pracimantoro, Wonogiri kebanyakan dengan tingkat pengetahuan cukup

yaitu sebanyak 20 responden (64,5%).

Tingkat pengetahuan responden dapat digambarkan pada diagram di

bawah ini, yaitu :

Gambar 4.1 Diagram Tingkat Pengetahuan Ibu nifas tetang perwatan

payudara di BPM Mulia Petirsari, Pracimantoro, Wonogiri

Sumber : Data Primer, Mei 2015

C. Pembahasan

Pengetahuan merupakan hasil “tahu” pengindraan manusia terhadap

suatu obyek tertentu. Penginderaan terhadap obyek terjadi melalui panca indra

manusia yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa dan peraba

dengan sendiri (Ariani, 2014).

Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan

penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui

panca indera manusia yaitu indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa,

0

5

10

15

20

25

Baik Cukup Kurang

Baik

Cukup

Kurang

Page 52: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-indahnugra... · Bayi(AKB) di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan

39

dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan

telinga menurut Notoatmodjo (2011).

Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan ibu nifas tentang

perawatan payudara di BPM Mulia Petirsari, Pracimantoro, Wonogiri. Pada

kategori baik sebanyak 4 responden (12,9%), kategori cukup 20 responden

(64,5%) dan kategori kurang 7 responden (22,6%). Tingkat pengetahuan ibu

nifas tentang perawata payudara di BPM Mulia petirsari, pracimantoro,

wonogiri kebanyakan dengan tingkat pengetahuan cukup yaitu sebanyak 20

responden (64,5%).

Berdasarkan hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu nifas tentang

perawatan payudara di BPM Mulia Petirsari, Pracimantoro, Wonogiri

didapatkan sebagian besar responden berpengetahuan cukup yaitu sebanyak

20 responden (64,5%). Dari faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

berdasarkan umur pada tingkat pengetahuan cukup sebanyak 22 responden

yaitu responden dengan umur 20 tahun – 35 tahun karena pada usia ini tingkat

pengetahuan yang diperoleh responden dari media sosial ataupun lingkungan

sosial cukup luas. Pengetahuan cukup dari tingkat pendidikan mayoritas dari

responden yang memilki pendidikan SMA yaitu sebanyak 11

responden,karena pada tingkat SMA lebih mudah mendapatkan informasi

yang di berikan. Pengetahuan cukup dari tingkat pekerjaan mayoritas

responden dengan pekerjaan swasta karena informasi yang di dapatkan dari

lingkungan kerja di bandingkan ibu yang bekerja sebagai IRT.

Page 53: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-indahnugra... · Bayi(AKB) di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan

40

Mayoritas responden cukup mengetahui pada indikator perawatan

payudara, yaitu pada pernyataan perawatan payudara dapat menyebabkan

putting lecet. Responden kurang mengetahui tentang Manfaat perawatan

payudara. Menurut penelitian Andrianti Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas

Tentang Perawatan Payudara mayoritas mempunyai pengetahuan cukup

sebesar 18 orang (60%). Faktor yang mempengaruhi pengetahuan ialah

informasi, pendidikan, dan umur.

D. Keterbatasan Penelitian

Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini antara lain adalah sebagai

berikut :

1. Kendala penelitian

Responden ada yang kurang paham tentang pernyataan yang dibuat

peneliti.

2. Keterbatasan penelitian

a. Variabel penelitian ini variabel tunggal, sehingga hasil penelitian

terbatas pada tingkat pengatahuan saja

b. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup sehingga

responden hanya bisa menjawab benar atau salah dan jawaban

responden belum bisa mengukur pengetahuan secara mendalam.

Page 54: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-indahnugra... · Bayi(AKB) di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan

41

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian Tingkat Pengetahuan Ibunifas tentang

perawatan payudara di BPM Mulia Petirsari, Pracimantoro, Wonogiri

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara di BPM

Mulia Petirsari, Pracimantoro, Wonogiri, dalam kategori baik

sebanyak 4 responden (12,9%).

2. Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara di BPM

Mulia Petirsari, Pracimantoro, Wonogiri, dalam kategori cukup

sebanyak 20 responden (64,5%)

3. Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara di BPM

Mulia Petirsari, Pracimantoro, Wonogiri, dalam kategori kurang

sebanyak 7 responden (22,6%)

4. Faktor pendorong dan penghambat Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang

Perawatan Payudara pada Ibu Nifas di BPM Mulia Petirsari,

Pracimantoro, Wonogiri yaitu pendidikan, pekerjaan, umur.

Page 55: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-indahnugra... · Bayi(AKB) di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan

42

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka perlu adanya upaya untuk

meningkatkan pelayanan yang lebih baik. Oleh karena itu peneliti

menyampaikan saran sebagai berikut :

1. BPM Mulia Petirsari, Pracimantoro, Wonogiri

Menjadi masukan bagi BPM Mulia Petirsari, Pracimantoro, Wonogiri

untuk bekerjasama dengan instansi kesehatan dalam upaya

meningkatnya pengetahuan Ibu nifas tentang perawatan payudara.

2. Bagi Ibu nifas di wilayah kerja Mulia Petirsari, Pracimantoro,

Wonogiri

Ibu nifas di wilayah kerja Mulia Petirsari, Pracimantoro, Wonogiri

dapat meningkatkan pengetahuan tentang perawatan payudara dengan

mengikuti penyuluhan oleh tenaga kesehatan dan melalui media massa

maupun media elektronik.

3. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan Institusi pendidikan menambah literature atau bahan

bacaan khususnya tentang perawatan payudara.

4. Bagi peneliti selanjutnya

Diharapkan melakukan penelitian lebih lanjut dengan pengembangan

variable penelitian dan jumlah responden yang lebih banyak sehingga

akan diperoleh hasil yang lebih baik.

Page 56: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-indahnugra... · Bayi(AKB) di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S.2013. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Hidayat, A. A. 2011 Metode penelitian Keperawatan dan tekhnik Analisis Data.

Jakarta : salemba Medika

Marmi. 2009. Asuhan kebidanan pada masa nifas “peurperium care” :

Yogyakarta: Pustaka belajar

Notoatmodjo.S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan . Jakarta; Rineka Cipta

.2011 Kesehatan Masyarakat Ilmu & Seni. Jakarta : Rineka Cipta

.2012 Metodologi Penelitian Kesehatan . Jakarta; Rineka Cipta

Nurjanah. S. N, dkk. 2013. Asuhan Kebidanan Postpartum Dilengkapi dengan

Asuhan Kebidanan Postpartum Sectio Caesarea. Bandung: Refika

aditama

Pramudita, A. 2013. Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang Perawatan Payudara

di Polindes Desa Girikerto kec. Sine kab. Ngawi.STIKes Kusuma Husada

Surakarta. Karya Tulis Ilmiah.

Prawiroharjo, S. 2009. Ilmu Kebidanan.Jakarta:Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo

Riwidikdo, H. 2013. Statistik untuk penelitian kesehatan dengan aplikasi

Program R dan SPSS. Yogyakarta :Pustaka Rihana

Saifudin, dkk. 2009. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan

Neonatal. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Saryono dan Dyah Pramitasari Roischa. 2009. Perawatan Payudara. Jogjakarta:

MitraCendikia

Sugiyono. 2012. Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung :

Alfabeta

Page 57: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/18/01-gdl-indahnugra... · Bayi(AKB) di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan

Suyanto dan Ummi Salamah, 2009. Riset Kebidanan, Mitra Cendikia Press.

Jogjakarta

Wiknjonosastro, H. 2005. Ilmu Kandungan. Jakarta : YBPS Prawiroharjo