tingkat pengetahuan ibu hamil tentang manfaat...

66
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT ASI DI BPS WAHYU PENGKOL TANON I SRAGEN TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Ujian Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : DESTIA KARTIKASARI NIM. B10.129 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2013

Upload: donhan

Post on 06-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-destiakart... · iii halaman pengesahan karya tulis ilmiah tingkat pengetahuan

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG

MANFAAT ASI DI BPS WAHYU PENGKOL

TANON I SRAGEN

TAHUN 2013

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Ujian Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun Oleh :

DESTIA KARTIKASARI

NIM. B10.129

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2013

Page 2: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-destiakart... · iii halaman pengesahan karya tulis ilmiah tingkat pengetahuan

HALAMAN PERSETUJUAN

KARYA TULIS ILMIAH

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG

MANFAAT ASI DI BPS WAHYU PENGKOL

TANON I SRAGEN

TAHUN 2013

Diajukan Oleh :

DESTIA KARTIKASARI

NIM. B10.129

Telah diperiksa dan disetujui

Pada tanggal Juli 2013

Pembimbing

(Arista Apriani, SST)

NIK. 201188069

Page 3: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-destiakart... · iii halaman pengesahan karya tulis ilmiah tingkat pengetahuan

iii

HALAMAN PENGESAHAN

KARYA TULIS ILMIAH

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG

MANFAAT ASI DI BPS WAHYU PENGKOL

TANON I SRAGEN

TAHUN 2013

Diajukan Oleh :

DESTIA KARTIKASARI

NIM. B10.129

Telah dipertahankan di depan dewan penguji

Program Studi Diploma III Kebidanan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta

Pada tanggal Juli 2013

Penguji I Penguji II

(Retno Wulandari, S.ST) (Arista Apriani, SST)

NIK. 200985034 NIK. 201188069

Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan

Ka.Prodi

(Dheny Rohmatika, S.SiT)

NIK. 200582015

Page 4: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-destiakart... · iii halaman pengesahan karya tulis ilmiah tingkat pengetahuan

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah yang berjudul ”Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang manfaat ASI di

BPS Wahyu Pengkol Tanon I Sragen”. Karya Tulis Imiah ini disusun dengan

maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan

STIKes Kusuma Husada Surakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan

pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Imiah ini tidak diselesaikan dengan

baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada

Surakarta.

2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka.Prodi DIII Kebidanan STIKes

Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Arista Apriani, SST selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan

waktunya untuk memberi arahan dan bimbingan kepada penulis.

4. Ibu Wahyu Pimpinan BPS Wahyu yang telah memberi ijin kepada penulis

untuk penelitian dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah.

5. Seluruh Dosen dan Staff STIKes Kusuma Husada Surakarta terima kasih atas

segala bantuan yang telah diberikan.

6. Bagian perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh

referensi dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

Page 5: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-destiakart... · iii halaman pengesahan karya tulis ilmiah tingkat pengetahuan

v

7. Seluruh responden yang telah bersedia berpatisipasi dalam pengisian kuesioner

guna penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

8. Semua teman-teman yang telah membantu dalam penulisan Karya Tulis

Ilmiah.

9. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Imiah ini masih

banyak kekurangan, oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi

kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi

semua pihak.

Surakarta, Juli 2013

Penulis

Page 6: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-destiakart... · iii halaman pengesahan karya tulis ilmiah tingkat pengetahuan

vi

Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah, Juli 2013

Destia Kartikasari

B10.129

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG

MANFAAT ASI DI BPS WAHYU PENGKOL

TANON I SRAGEN

TAHUN 2013

xiii + 53 halaman + 16 lampiran + 8 tabel + 3 gambar

ABSTRAK

Latar Belakang : Selain sudah terbukti bersih, ASI mengandung zat anti infeksi

dan tentunya bebas dari kontaminasi. ASI mengandung zat kekebalan karena

terdapat vitamin C dan zat anti peradangan sehingga dapat mencegah bayi

mengalami infeksi, baik disebabkan oleh jamur, virus, bakteri atau parasit.

Fenomena kurangnya pemberian ASI eksklusif disebabkan oleh beberapa faktor,

diantaranya pengetahuan ibu yang kurang memadai tentang ASI eksklusif,

beredarnya mitos pemberian ASI yang kurang baik misalnya menyusui akan

mengurangi keindahan payudara, serta kesibukan ibu bekerja dan singkatnya cuti

melahirkan. Berdasarkan studi pendahuluan yang penulis lakukan di BPS Wahyu

dengan melakukan wawancara terhadap 10 ibu hamil tentang manfaat ASI hanya 3 ibu hamil yang mengetahui tentang manfaat pemberian ASI, sedangkan 7 ibu

hamil belum mengetahui tentang manfaat ASI Tujuan : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang manfaat ASI di

BPS Wahyu Pengkol Tanon I Sragen pada tingkat baik, cukup dan kurang. Metode Penelitian : Jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilakukan

di BPS Wahyu Pengkol Tanon I Sragen pada bulan April 2013. Populasi dalam peneitian ini sebanyak 35 ibu hamil. Sampel dalam penelitian ini yaitu sejumlah 35

responden. Pengambilan sampel yaitu dengan accsidental sampling. Instrumen

penelitian ini adalah kuesioner menggunakan variabel tunggal yaitu pengetahuan

ibu hamil tentang manfaat ASI. Analisa data menggunakan analisis univariat yang

menghasilkan distribusi frekuensi.

Hasil Penelitian : Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang manfaat ASI di BPS

Wahyu Pengkol Tanon I Sragen tingkat pengetahuan baik sebanyak 4 responden

(11,5%), tingkat pengetahuan cukup sebanyak 20 responden (57,1%) dan tingkat

pengetahuan kurang sebanyak 11 responden (31,4%).

Kesimpulan : Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang manfaat ASI di BPS

Wahyu Pengkol Tanon I Sragen tingkat pengetahuan cukup sebanyak 19

responden (57,1%)

Kata Kunci : Pengetahuan, Kehamilan, Manfaat ASI

Kepustakaan : 23 literatur (tahun 2005 – 2012)

Page 7: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-destiakart... · iii halaman pengesahan karya tulis ilmiah tingkat pengetahuan

vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Ketika berada dalam keterpurukan, harapan adalah sesuatu yang kita bangun

sendiri, bukan orang lain tapi diri kita sendiri

Alaskan kepalamu di bantal kejujuran, rebahkan dirimu di kasur keikhlasan,

selimutkan dirimu dengan kain kesetiaan

dan tidurlah dalam keimanan

Jangan takut pada masa depan dan jangan menangis

untuk masa lalu

PERSEMBAHAN

Karya kecilku ku persembahkan teruntuk:

1. Allah SWT, yang telah memberikan

kesehatan dan kemudahan dalam

penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

2. Bapak - Ibu yang aku sayang terima kasih

atas doa nya tanpamu diriku bukanlah apa-

apa.

3. Ibu Arista Apriani, SST, terima kasih yang

telah membimbing dengan penuh kesabaran

4. Adikku tercinta terima kasih semangatnya.

5. Sahabat-sahabatku kalian akan selalu ada di

dalam jiwa, di relung hati dan di setiap

langkah hidupku……. 6. Almaterku tercinta

Page 8: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-destiakart... · iii halaman pengesahan karya tulis ilmiah tingkat pengetahuan

viii

CURICULUM VITAE

BIODATA

Nama : Destia Kartikasari

Tempat / Tanggal Lahir : Wonogiri, 22 Desember 1991

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Perum Grand Mangesti A 11, Gentan, Baki, Sukoharjo

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. SD Negeri Kandegan II Lulus tahun 2004

2. SMP Negeri 1 Bulukerto Lulus tahun 2007

3. SMK Penerbangan Angkasa Lanud Iswahjudi Magetan Lulus tahun 2010

4. Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Angkatan 2010

Page 9: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-destiakart... · iii halaman pengesahan karya tulis ilmiah tingkat pengetahuan

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii

KATA PENGANTAR .................................................................................. iv

ABSTRAK ..................................................................................................

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................

CURRICULUM VITAE ..............................................................................

DAFTAR ISI ................................................................................................ vi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ........................................................................................ ix

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. x

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian .................................................................... 3

E. Keaslian Studi Kasus ................................................................. 4

F. Sistematika Penulisan ................................................................ 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori .......................................................................... 7

1. Pengetahuan ......................................................................... 7

2. Konsep Dasar Kehamilan .................................................... 17

Page 10: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-destiakart... · iii halaman pengesahan karya tulis ilmiah tingkat pengetahuan

x

3. Konsep Dasar ASI ............................................................. 20

4. Manfaat ASI ........................................................................ 25

B. Kerangka Teori .......................................................................... 32

C. Kerangka Konsep ..................................................................... 33

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ................................................ 34

B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................... 34

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ................... 35

D. Instrumen Penelitian ................................................................. 36

E. Uji Validitas dan Reliabilitas .................................................... 37

F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 38

G. Variabel Penelitian ................................................................... 39

H. Definisi Operasional ................................................................. 39

I. Metode Pengolahan dan Analisa Data ....................................... 40

J. Etika Penelitian ......................................................................... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .......................................... 44

B. Hasil Penelitian ......................................................................... 44

C. Pembahasan .............................................................................. 48

D. Keterbatasan Penelitian ............................................................. 51

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................ 52

B. Saran .......................................................................................... 52

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-destiakart... · iii halaman pengesahan karya tulis ilmiah tingkat pengetahuan

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori ....................................................................... 32

Gambar 2.2 Kerangka Konsep ..................................................................... 33

Gambar 4.1 Diagram Batang Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil

tentang Manfaat ASI

Page 12: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-destiakart... · iii halaman pengesahan karya tulis ilmiah tingkat pengetahuan

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Pernyataan .................................................................. 36

Tabel 3.2 Definisi Operasional ................................................................. 40

Tabel 4.1 Karakteristik Responden berdasarkan umur ............................... 45

Tabel 4.2 Karakteristik Responden berdasarkan pendidikan ...................... 45

Tabel 4.3 Karakteristik Responden berdasarkan pekerjaan ........................ 46

Tabel 4.4 Karakteristik Responden berdasarkan Umur Kehamilan............. 46

Tabel 4.5 Mean dan Standar Deviasi ......................................................... 47

Tabel 4.6 Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang manfaat ASI

di BPS Wahyu Pengkol Tanon I Sragen ..................................... 47

Page 13: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-destiakart... · iii halaman pengesahan karya tulis ilmiah tingkat pengetahuan

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 4. Surat Permohonan Uji Validitas

Lampiran 5. Surat Balasan Uji Validitas

Lampiran 6. Surat Permohonan Penelitian

Lampiran 7. Surat Balasan Penelitian

Lampiran 8. Surat Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 9. Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 10. Kuesioner Penelitian

Lampiran 11. Kunci Jawaban Kuesioner

Lampiran 12. Hasil Uji Validitas

Lampiran 13. Hasil Uji Reliabilitas

Lampiran 14. Hasil Penelitian

Lampiran 15. Distrubusi Frekuensi

Lampiran 16. Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

Page 14: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-destiakart... · iii halaman pengesahan karya tulis ilmiah tingkat pengetahuan

xiv

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Data Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) menunjukkan

penurunan Angka Kematian Bayi (AKB) dari 35 menjadi 34 per 1.000

kelahiran hidup pada tahun 2007, namun masih jauh lebih tinggi dari target

AKB dalam MDGs pada tahun 2015 sebesar 23 per 1000 kelahiran hidup.

Sementara itu, angka kematian neonatal menurun sedikit dari 20 menjadi 19

per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2007. Salah satu penyebab kematian

neonatus adalah disebabkan oleh masalah gangguan pemberian Air Susu Ibu

(ASI) (Depkes RI dalam Sapriyudi, 2009).

Selain sudah terbukti bersih, ASI mengandung zat anti infeksi dan

tentunya bebas dari kontaminasi. ASI mengandung zat kekebalan karena

terdapat vitamin C dan zat anti peradangan sehingga dapat mencegah bayi

mengalami infeksi, baik disebabkan oleh jamur, virus, bakteri atau parasit.

Manfaat ASI yang lain yaitu menangkal alergi susu. Alergi tidak mengenal

usia, termasuk pada bayi dan balita itulah sebabnya pemberian ASI dapat

mengurangi kemungkinan terjadi alergi. Hingga kini tidak pernah ada bayi

yang alergi terhadap susu ibunya (Riksani, 2012).

Para bidan dituntut berperan menggalakkan ASI eksklusif, hal itu

sesuai dengan peran dan wewenang bidan yang mengacu pada Keputusan

Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 900 / SK / VII / 2002 tentang

Page 15: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-destiakart... · iii halaman pengesahan karya tulis ilmiah tingkat pengetahuan

xv

Registrasi dan Praktik Bidan. Dalam keputusan tersebut, diharapkan semua

bidan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, khususnya

para ibu hamil, melahirkan dan menyusui, senantiasa berupaya memberikan

penyuluhan mengenai pemberian ASI.

Fenomena kurangnya pemberian ASI eksklusif disebabkan oleh

beberapa faktor, diantaranya pengetahuan ibu yang kurang memadai tentang

ASI eksklusif, beredarnya mitos pemberian ASI yang kurang baik misalnya

menyusui akan mengurangi keindahan payudara, serta kesibukan ibu bekerja

dan singkatnya cuti melahirkan (Roesli, 2004). Berdasarkan Survey Demografi

dan Kesehatan Indonesia tahun 1997 – 2003, diketahui bahwa angka

pemberian ASI eksklusif turun dari 49% menjadi 39%, sedangkan penggunaan

susu formula meningkat 3 kali lipat (Prasetyono, 2009).

Berdasarkan studi pendahuluan yang penulis lakukan di BPS Wahyu

Pengkol Tanon I Sragen dengan jumlah ibu hamil sebanyak 33 orang pada

bulan November 2012, setelah peneliti melakukan wawancara terhadap 10 ibu

hamil tentang manfaat ASI hanya 3 ibu hamil yang mengetahui tentang

manfaat pemberian ASI, sedangkan 7 ibu hamil belum mengetahui tentang

manfaat ASI.

Mengingat manfaat ASI serta suatu upaya secara dini untuk

mempersiapkan ibu memberikan ASI secara Eksklusif dan ibu hamil di

Pengkol Tanon I Sragen yang belum mengetahui secara benar tentang manfaat

ASI, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “Tingkat

Pengetahuan Ibu Hamil tentang manfaat ASI di BPS Wahyu Pengkol Tanon I

Sragen tahun 2013”.

Page 16: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-destiakart... · iii halaman pengesahan karya tulis ilmiah tingkat pengetahuan

xvi

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah : “Bagaimana Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang

manfaat ASI di BPS Wahyu Pengkol Tanon I Sragen tahun 2013?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang manfaat

ASI di BPS Wahyu Pengkol Tanon I Sragen.

2. Tujuan khusus

a. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang manfaat ASI di

BPS Wahyu Pengkol Tanon I Sragen pada tingkat baik.

b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang manfaat ASI di

BPS Wahyu Pengkol Tanon I Sragen pada tingkat cukup.

c. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang manfaat ASI di

BPS Wahyu Pengkol Tanon I Sragen pada tingkat kurang.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1. Ilmu Pengetahuan

Dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam perkembangan

pengetahuan dan penelitian selanjutnya.

Page 17: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-destiakart... · iii halaman pengesahan karya tulis ilmiah tingkat pengetahuan

xvii

2. Diri Sendiri

Menerapkan ilmu yang diperoleh dalam pendidikan dan menambah

wawasan serta pengalaman nyata dalam melaksanakan penelitian,

khususnya tentang manfaat ASI.

3. Institusi

a. Pendidikan

Dapat digunakan sebagai sumber bacaan untuk penelitian

selanjutnya atau dijadikan referensi untuk peningkatan kualitas

pendidikan kebidanan khususnya tentang ASI.

b. BPS Wahyu Pengkol Tanon I

Sebagai bahan masukan dan peningkatan pelayanan melalui

penyuluhan-penyuluhan khususnya upaya memberikan ASI secara

eksklusif.

E. Keaslian Penelitian

Penelitian lain yang serupa dengan pernah dilakukan, yaitu :

1. Halina Julia (2008) dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang ASI

Eksklusif di Puskesmas Padang Bulan Medan” Metode penelitian bersifat

deskriptif dengan pendekatan potong lintang. Hasil penelitian pengetahuan

ibu tentang ASI eksklusif di Puskesmas Padang Bulan, ibu yang

berpengetahuan baik terdapat 79 responden (81,4%). Distribusi

berdasarkan umur mayoritas umur 20-30 tahun sebanyak 63 responden

(64,9%). Distribusi berdasarkan pendidikan mayoritas SMA sebanyak 50

responden (51,1%).

Page 18: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-destiakart... · iii halaman pengesahan karya tulis ilmiah tingkat pengetahuan

xviii

2. Luwis Megawati (2012), dengan judul ”Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil

Tentang ASI Eksklusif Di Desa Ngrambe Kecamatan Ngrambe Kabupaten

Ngawi”. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif

dilakukan di Desa Ngrambe Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi pada

bulan Mei 2012. Sampel yang digunakan dalam penelitian sebanyak 41 ibu

hamil teknik sampling menggunakan purposive sampling. Instrumen

penelitian ini adalah kuesioner dan variabel penelitian adalah pengetahuan

tentang ASI Eksklusif. Analisis data yang digunakan analisis univariat.

Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang ASI

Eksklusif di Desa Ngrambe Kecamatan Ngrambe Kabupaten Ngawi dapat

dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 4 responden (9,8%),

pengetahuan cukup sebanyak 29 responden (70,7%) dan pengetahuan

kurang sebanyak 8 responden (19,5%).

Perbedaan penelitian ini adalah tempat, waktu dan teknik pengambilan

sampel sedangkan persamaannya yaitu pada variabel penellitian yaitu tingkat

pengetahuan.

F. Sistematika Penulisan

Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 bab, sistematika penulisan

Karya Tulis Ilmiah yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan isi karya tulis secara singkat meliputi latar

belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, keaslian penelitian dan sistematika penulisan.

Page 19: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-destiakart... · iii halaman pengesahan karya tulis ilmiah tingkat pengetahuan

xix

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berisi tinjauan teori medis tentang pengetahuan, konsep dasar

kehamilan, konsep dasar ASI Eksklusif, kerangka teori dan

kerangka konsep.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi tentang jenis dan rancangan penelitian, lokasi dan

waktu penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel,

instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, variabel penelitian,

definisi operasional, metode pengolahan data dan analisa data serta

etika penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan tentang gambaran umum lokasi penelitian, hasil

penelitian, pembahasan dan keterbatasan penelitian.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari penelitian dan saran yang

meliputi saran bagi pengetahuan, bagi institusi pendidikan dan

peneliti selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 20: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-destiakart... · iii halaman pengesahan karya tulis ilmiah tingkat pengetahuan

xx

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori dari Masalah yang Diteliti

1. Pengetahuan

a. Definisi pengetahuan

1) Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia, yang

sekedar menjawab pertanyaan “what” (Notoatmodjo, 2010).

2) Pengetahuan adalah apa yang diketahui oleh manusia atau hasil

pekerjaan manusia menjadi tahu. Pengetahuan itu merupakan milik

atau isi pikiran manusia yang merupakan hasil dari proses usaha

manusia untuk tahu (Nashrulloh, 2009).

3) Pada dasarnya pengetahuan merupakan hasil tahu dari manusia

terhadap sesuatu, atau segala perbuatan manusia untuk memahami

suatu objek tertentu. Pengetahuan dapat berwujud barang-barang

baik lewat indera maupun lewat akal, dapat pula objek yang

dipahami oleh manusia berbentuk ideal atau yang bersangkutan

dengan masalah kejiwaan (Notoatmodjo, 2010).

b. Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007), ada 6 tingkat pengetahuan yang

dicapai dalam domain kognitif yaitu :

4) Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya. Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat

kembali terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang

Page 21: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-destiakart... · iii halaman pengesahan karya tulis ilmiah tingkat pengetahuan

xxi

dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, ini

merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Untuk

mengukur bahwa seseorang, tahu tentang apa yang dipelajari antara

lain menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan dan

sebagainya.

5) Memahami (Comprehention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat

menginterprestasikan materi tersebut secara benar, orang yang telah

paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan,

menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya

terhadap objek yang dipelajari.

6) Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan

materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenamya,

aplikasi ini diartikan dapat sebagai aplikasi atau penggunaan

hukum-hukum, rumus metode, prinsip dan sebagainya dalam

konteks atau situasi yang lain.

7) Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi

atau suatu objek ke dalam komponen-komponen tetapi masih dalam

suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu

sama lain. Kemampuan analisa ini dapat dilihat dari penggunaan

kata kerja dapat menggambarkan, membedakan, mengelompokkan

Page 22: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-destiakart... · iii halaman pengesahan karya tulis ilmiah tingkat pengetahuan

xxii

dan seperti sebagainya. Analisis merupakan kemampuan untuk

mengidentifikasi, memisahkan dan sebagainya.

8) Sintesa (Syntesis)

Sintesa dalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menggabungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan

yang, baru dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk

menyusun formasi baru dari informasi-informasi yang ada misalnya

dapat menyusun, dapat menggunakan, dapat meringkaskan, dapat

menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang telah ada.

9) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian

itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau

menggunakan kriteria yang telah ada.

b. Cara memperoleh pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010), cara untuk memperoleh kebenaran

pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi dua yakni cara tradisional

atau non ilmiah yakni tanpa melalui penelitian ilmiah dan cara modern

atau cara ilmiah yakni melalui proses penelitian. Lebih jelasnya dapat

dijelaskan sebagai berikut :

1) Cara tradisional atau non ilmiah terdiri dari:

a) Cara coba – salah (Trial and Error)

Cara ini dipakai orang sebelum adanya kebudayaan,

bahkan mungkin sebelum adanya peradaban apabila seseorang

menghadapi persoalan atau masalah upaya pemecahannya

Page 23: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-destiakart... · iii halaman pengesahan karya tulis ilmiah tingkat pengetahuan

xxiii

dilakukan dengan coba-coba. Cara coba-coba ini dilakukan

dengan menggunakan beberapa kemungkinan dalam

memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan tersebut tidak

berhasil, dicoba kemungkinan yang lain sampai masalah tersebut

dapat terpecahkan.

b) Secara kebetulan

Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak

disengaja oleh orang yang bersangkutan.

c) Cara kekuasaan atau otoritas

Kehidupan sehari-hari ditemukan banyak sekali kebiasaan

dan tradisi yang dilakukan oleh orang tanpa melalui penalaran

apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak. Kebiasaan

seperti ini bukan hanya terjadi pada masyarakat tradisional saja,

melainkan juga terjadi pada masyarakat modern. Kebiasaan ini

seolah diterima dari sumbernya sebagai kebenaran yang mutlak.

Sumber pengetahuan tersebut dapat berupa pemimpin-pemimpin

masyarakat baik formal maupun informal. Para pemuka agama,

pemegang pemerintahan dan lain sebagainya. Dengan kata lain,

pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan pada pemegang

otoritas, yakni orang mempunyai wibawa atau kekuasaan, baik

tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun

ahli ilmu pengetahuan atau ilmuwan.

d) Berdasarkan pengalaman sendiri

Page 24: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-destiakart... · iii halaman pengesahan karya tulis ilmiah tingkat pengetahuan

xxiv

Pengalaman adalah guru terbaik demikian bunyi pepatah.

Pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu

merupakan sumber pengetahuan atau pengalaman itu merupakan

suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh

sebab itu pengalaman pribadipun dapat digunakan sebagai upaya

memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara

mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam

memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu.

e) Cara akal sehat (common sense)

Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat

menemukan teori atau kebenaran. Misalnya pemberian hadiah

dan hukuman merupakan cara yang masih dianut oleh banyak

orang untuk mendisiplinkan anak dalam konteks pendidikan.

f) Kebenaran melalui wahyu

Ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran yang

diwahyukan dari Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini harus

diterima dan diyakini oleh pengikut agama yang bersangkutan,

terlepas dari apakah kebenaran tersebut rasional atau tidak.

Sebab kebenaran ini diterima oleh para Nabi adalah sebagai

wahyu dan bukan karena hasil usaha penalaran atau penyelidikan

manusia.

Page 25: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-destiakart... · iii halaman pengesahan karya tulis ilmiah tingkat pengetahuan

xxv

g) Kebenaran secara intuitif

Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia secara cepat

sekali melalui proses di luar kesadaran dan tanpa melalui proses

penalaran atau berpikir. Kebenaran yang diperoleh melalui

intuitif sukar dipercaya karena kebenaran ini tidak menggunakan

cara yang rasional dan yang sistematis.

h) Melalui jalan pikiran

Sejalan dengan perkembangan perkembangan kebudayaan

umat manusia cara manusia berfikir ikut berkembang. Dari sini

manusia mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh

pengetahuan. Induksi dan deduksi pada dasarnya merupakan cara

melahirkan pemikiran secara tidak langsung melalui pernyataan-

pernyataan yang dikemukan. Apabila proses pembuatan

kesimpulan itu melalui pernyataan-pernyataan yang khusus

kepada yang umum dinamakan induksi sedangkan deduksi

adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-pernyataan umum

ke khusus.

i) Induksi

Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai

dari pernyataan-pernyataan khusus ke pernyataan yang bersifat

umum. Hal ini berarti dalam berpikir induksi pembuatan

kesimpulan tersebut berdasarkan pengalaman-pengalaman

empiris yang ditangkap oleh indra kemudian disimpulkan ke

Page 26: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-destiakart... · iii halaman pengesahan karya tulis ilmiah tingkat pengetahuan

xxvi

dalam suatu konsep yang memungkinkan seseorang untuk

memahami suatu gejala.

j) Deduksi

Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-

pernyataan umum ke khusus. Di dalam proses berpikir deduksi

berlaku bahwa sesuatu yang dianggap benar secara umum pada

kelas tertentu, berlaku juga kebenarannya pada semua persitiwa

yang terjadi pada setiap yang termasuk dalam kelas itu.

2) Cara ilmiah atau modern

Cara baru atau dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa

ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode

penelitian ilmiah, atau metodologi penelitian (research metodology).

Cara ini dikembangkan oleh Francis Bacon yang mengembangkan

metode berpikir induktif kemudian dikembangkan oleh Deobold van

Dallen yang menyatakan bahwa dalam memperoleh kesimpulan

dilakukan dengan mengadakan observasi langsung dan membuat

pencatatan-pencatatan terhadap semua fakta sehubungan dengan

objek yang diamatinya. Pencatatan ini mencakup tiga hal pokok :

a) Segala sesuatu yang positif yakni gejala tertentu yang muncul

pada saat dilakukan pengamatan.

b) Segala sesuatu yang negatif, yakni gejala tertentu yang tidak

muncul pada saat dilakukan pengamatan.

c) Gejala-gejala yang muncul secara bervariasi yaitu gejala-gejala

yang berubah-ubah pada kondisi-kondisi tertentu.

Page 27: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-destiakart... · iii halaman pengesahan karya tulis ilmiah tingkat pengetahuan

xxvii

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang

Menurut Erfandi (2009), ada beberapa faktor yang mempengaruhi

pengetahuan seseorang, yaitu :

1) Pendidikan.

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan

kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan

berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar,

makin tinggi pendidikan seeorang makin mudah orang tersebut untuk

menerima informasi. Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan

pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi,

maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya.

Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh di pendidikan

formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non formal.

2) Media masa/ informasi

Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun

non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate

impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan

pengetahuan. Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media

masa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain

mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan

kepercayan orang. Dalam penyampaian informasi sebagai tugas

pokoknya, media masa membawa pula pesan-pesan yang berisi

sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang.

Page 28: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-destiakart... · iii halaman pengesahan karya tulis ilmiah tingkat pengetahuan

xxviii

3) Sosial budaya dan ekonomi

Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa

melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan

demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak

melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan

tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu,

sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan

seseorang.

4) Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar

individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan

berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam

individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi

karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan

direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu.

5) Pengalaman

Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara

untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang

kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah

yang dihadapi masa lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja yang

dikembangkan memberikan pengetahuan dan keterampilan

professional serta pengalaman belajar selama bekerja akan dapat

mengembangkan kemampuan mengambil keputusan yang merupakan

manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang

bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerjanya.

Page 29: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-destiakart... · iii halaman pengesahan karya tulis ilmiah tingkat pengetahuan

xxix

6) Usia

Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir

seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula

daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang

diperolehnya semakin membaik. Pada usia madya, individu akan

lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta

lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya

menyesuaikan diri menuju usia tua, selain itu orang usia madya akan

lebih banyak menggunakan banyak waktu untuk membaca.

Kemampuan intelektual, pemecahan masalah, dan kemampuan verbal

dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada usia ini.

d. Cara Pengukuran Pengetahuan

Menurut Arikunto (2006), menyebutkan bahwa pengukuran

pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang

menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek pendidikan

atau responden.

Menurut Riwidikdo (2009), maka digunakan perhitungan sebagai

berikut:

Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD

Cukup : Bila nilai responden mean -1 SD < x < mean + 1 SD

Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD

Page 30: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-destiakart... · iii halaman pengesahan karya tulis ilmiah tingkat pengetahuan

xxx

2. Konsep Dasar Kehamilan

a. Pengertian

Kehamilan adalah masa dimulainya konsepsi sampai lahirnya

janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7

hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (Saifuddin, 2002).

b. Tanda-tanda Kehamilan

Menurut Manuaba (2010), tanda-tanda kehamilan dibagi menjadi

3 yaitu :

1) Tanda dugaan kehamilan

a) Amenore

Amenore adalah terlambat datang bulan, karena adanya

konsepsi dan nidasi yang menyebabkan tidak terjadi

pembentukan folikel de graff dan ovulasi.

b) Mual dan mutah (emesis)

Pengaruh estrogen dan progesteron menyebabkan pengeluaran

asam lambung yang berlebihan. Mual dan muntah terutama

pada pagi hari disebut morning sickness.

c) Ngidam

Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu.

d) Sinkope (pingsan)

Hal ini terjadi karena gangguan sirkulasi ke daerah kepala

(sentral) menyebabkan iskemia susunan saraf pusat dan

menimbulkan sinkope atau pingsan. Keadaan ini menghilang

setelah usia kehamilan 16 minggu.

Page 31: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-destiakart... · iii halaman pengesahan karya tulis ilmiah tingkat pengetahuan

xxxi

e) Payudara tegang

Pengaruh estrogen-progesteron dan somatomamotrofin

menimbulkan deposit lemak, air dan garam pada payudara.

Payudara membesar dan tegang. Ujung saraf tertekan

menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil pertama.

f) Sering miksi

Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih cepat

terasa penuh dan sering miksi, pada triwulan kedua gejala ini

sudah menghilang.

g) Konstipasi atau obstipasi

Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus

sehingga menyebabkan kesulitan untuk buang air besar.

h) Pigmentasi kulit

Keluarnya melanphore stimulating hormone dari hipofisis

anterior menyebabkan pigmentasi kulit di sekitar pipi (kloasma

gravidarum), pada dinding perut (striae livide, striae nigra,

linea alba makin hitam) dan sekitar payudara (hiperpigmentasi

areola mamae, puting susu semakin menonjol).

2) Tanda kemungkinan hamil

a) Perut membesar

b) Uterus membesar

c) Tanda hegar (hipertropi ismust, menjadi panjang dan lunak)

Page 32: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-destiakart... · iii halaman pengesahan karya tulis ilmiah tingkat pengetahuan

xxxii

d) Tanda chadwick (hipervaskularisasi pada vagina dan vulva,

tampak lebih merah dan kelam)

e) Tanda piscaseck (uterus membesar ke salah satu jurusan).

f) Kontraksi-kontraksi kecil atau braxton hicks.

g) Teraba ballotement

h) Reaksi kehamilan positif (pemeriksaan urin positif)

3) Tanda pasti kehamilan

a) Pada umur 20 minggu gerakan janin kadang-kadang dapat

diraba secara obyektif oleh pemeriksa dan bagian-bagian janin

dapat diraba pada kehamilan lebih tua.

b) Bunyi denyut jantung janin dapat didengar memakai Doppler

pada umur kehamilan 9 – 10 minggu dan stetoskop Leannec -

umur kehamilan 17 – 22 minggu.

c) Pada Primigravida ibu dapat merasakan gerakan janinnya pada

usia kehamilan 18 minggu sedangkan multigravida umur 16

minggu.

d) Bila dilakukan pemeriksaan dengan sinar rontgent kerangka

janin dapat dilihat.

c. Klasifikasi kehamilan

Menurut Manuaba (2010), kehamilan dibagi menjadi tiga

triwulan:

1) Kehamilan trimester 1 : umur kehamilan 0 sampai 12 minggu

2) Kehamilan trimester II : umur kehamilan 13 sampai 28 minggu

3) Kehamilan trimester III : umur kehamilan 29 sampai 40 minggu

Page 33: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-destiakart... · iii halaman pengesahan karya tulis ilmiah tingkat pengetahuan

xxxiii

3. Konsep dasar ASI

a. Pengertian ASI

ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktose dan

garam organik yang disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu,

sebagai makanan utama bagi bayi (Kristiyana, 2009).

b. Jenis-Jenis ASI

Menurut Prasetyo (2009), proses terjadinya pengeluaran air susu

merupakan kejadian yang tidak bisa direkayasa dan sangat alami sekali,

dimulai atau dirangsang oleh isapan mulut bayi pada puting susu ibu.

Susu diproduksi pada akhir ranting dan mengalir ke dalam cabang-

cabang besar menuju saluran ke dalam puting. Berdasarkan waktu

diproduksi ASI menurut dapat dibagi menjadi 3, yaitu :

1) Colostrum

Colustrum merupakan cairan yang pertama kali disekresi oleh

kelenjar mammae yang mengandung tissue debris dan redual

material yang terdapat dalam alveoli dan ductus dari kelenjar

mammae sebelum dan segera sesudah melahirkan anak. Hal

tersebut disekresi oleh kelenjar mammae dari hari pertama sampai

hari ketiga atau keempat dari masa laktasi. Ada beberapa hal

penting yang terjadi ketika colostrum diproduksi, antara lain :

a) Komposisi colostrum dari hari ke hari berubah.

b) Colostrum meruakan cairan kental yang ideal yang berwarna

kekuning-kuningan, lebih kuning dibandingkan ASI mature.

Page 34: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-destiakart... · iii halaman pengesahan karya tulis ilmiah tingkat pengetahuan

xxxiv

c) Merupakan suatu laxatnif yang ideal untuk membersihkan

mekonium usus bayi yang baru lahir dan mempersiapkan

saluran pencernaan bayi untuk menerima makanan selanjutnya.

d) Lebih banyak mengandung protein dibandingkan ASI mature,

tetapi berlainan dengan ASI mature dimana protein yang utama

adalah casein pada colostrum protein yang utama adalah

globulin, sehingga daat memberikan daya perlindungan tubuh

terhadap infeksi.

e) Lebih banyak mengandung antibodi dibandingkan ASI mature

yang dapat memberikan perlindungan bagi bayi sampai 6 bulan

pertama.

f) Lebih rendah kadar karbohidrat dan lemaknya dibandingkan

dengan ASI mature.

g) Total energi lebih rendah dibandingkan ASI mature yaitu 58

kalori/100 ml colostrum.

h) Vitamin larut lemak lebih tinggi, sedangkan vitamin larut dalam

air dapat lebih tinggi atau lebih rendah.

i) Bila dipanaskan menggumpal, ASI mature tidak.

j) PH lebih alkalis dibandingkan ASI mature.

k) Lemaknya lebih banyak mengandung chelestrol dan lecsitin

dibandingkan ASI mature.

l) Terdapat trypsin inhibitor, sehingga hidrolisis protein di dalam

usus bayi menjadi kurang sempurna yang akan menambah

kadar antibodi pada bayi

Page 35: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-destiakart... · iii halaman pengesahan karya tulis ilmiah tingkat pengetahuan

xxxv

m) Volume berkisar 150 – 300 ml/24 jam.

2) Air susu masa peralihan (masa transisi)

Merupakan ASI peralihan dari colostrum menjadi ASI mature.

Diskresi dari hari ke-4 sampai hari ke-10 dari masa laktasi. Kadar

protein semakin rendah, sedangkan kadar lemak dan karbohidrat

semakin tinggi.

3) Air susu mature

a) ASI yang disekresi pada hari ke 10 dan seterusnya yang

dikatakan komposisinya relatif konstan tetapi ada juga yang

mengatakan bahwa minggu ke-3 sampai ke-5 ASI komposisinya

baru konstan.

b) Merupakan makanan yang dianggap aman bagi bayi, bahkan

ada yang mengatakan pada ibu yang sehat ASI merupakan

makan satu-satunya yang diberikan selama 6 bulan pertam bagi

bayi.

c) ASI merupakan makanan yang mudah didapat selalu tersedia,

siap diberikan pada bayi tanpa persiapan yang khusus dengan

temperatur yang sesuai untuk bayi.

d) Merupakan cairan putih kekuning-kuningan, karena

mengandung casinenat, riboflaum dan caroten.

e) Tidak menggumpal bila dipanaskan.

f) Volume 300 – 850 ml/hari.

g) Terdapat anti mikrobakterial factor, yaitu antibodi terhadap

bakteri dan virus.

Page 36: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-destiakart... · iii halaman pengesahan karya tulis ilmiah tingkat pengetahuan

xxxvi

h) Cell (phagocyle, granulocyle, macrophag, lymhocycle type),

enzim (lysozime, lactoperoxidese).

i) Protein (lactoferin, B12 ginding protein)

j) Faktor resisten terhadap staphyloccocus.

c. Komposisi ASI

ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi

seimbang dan disesuaikan dengan kebutuhan pertumbuhan bayi. ASI

adalah makanan bayi yang paling sempurna baik kualitas maupun

kuantitasnya. Dengan memberikan ASI secara eksklusif sampai 6

bulan akan menjamin tercapainya pengembangan potensi kecerdasan

anak secara optimal. Menurut Arini (2012), komposisi yang

terkandung dalam ASI, yaitu :

1) Lemak

Sumber kalori utama dalam ASI adalah lemak. Kadar lemak

dalam ASI antara 3,5% - 4,5%. Walaupun kadar lemak dalam ASI

tinggi, tetapi mudah diserap oleh bayi karena trigliserida dalam ASI

lebih dulu dipecahkan menjadi asam lemak dan gliserol oleh enzim

lipase yang terdapat dalam ASI.

2) Karbohidrat

Karbohidrat utama dalam ASI adalah laktosa yang kadarnya

paling tinggi dibanding susu mamalia lain (7%). Laktosa mudah

dipecah menjadi glukosa dan galaktrose dengan bantuan enzim

laktosa sejak lahir. Lakstosa mempunyai manfaat lain yang

Page 37: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-destiakart... · iii halaman pengesahan karya tulis ilmiah tingkat pengetahuan

xxxvii

mempertinggi absorbsi kalsium dan merangsang pertumbuhan

lactobacilus bifidus.

3) Protein

Protein dalam ASI adalah kasein dan whey. Kadar protein ASI

sebesar 0,9% sampai 60% diantaranya adalah whey yang lebih

mudah dicerna dibanding kasein (protein utama susu sapi). Selain

mudah di cenan, dalam ASI terdapat dua macam asam amino yang

tidak terdapat dalam susu sapi yaitu sistin dan taurin. Sistin

diperlukan untuk pertumbuhan somatik, sedangkan taurin untuk

pertumbuhan otak.

4) Garam dan mineral

Ginjal neonatus dapat mengonsentrasikan air kemih dengan baik

sehingga diperlukan susu dengan kadar garam dari mineral yang

rendah. ASI mengandung garam dan mineral lebih rendah

dibanding susu sapi. Bayi yang mendapat susu sapi atau susu

formula yang tidak dimodifikasi dapat menderita tetani karena

hipokalsemia. Kadar kalsium dalam susu sapi lebih tinggi dibanding

ASI. ASI mengandung mineral yang lengkap. Walaupun kadarnya

relatif rendah, tetapi cukup untuk bayi sampai berumur 6 bulan.

5) Vitamin

ASI mengandung vitamin yang diperlukan bayi. Vitamin K yang

befungsi sebagai katalisator pada proses pembekuan darah terdapat

Page 38: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-destiakart... · iii halaman pengesahan karya tulis ilmiah tingkat pengetahuan

xxxviii

dalam ASI dengan jumlah cukup dan mudah diserap. Dalam ASI

juga terdapat vitamin D dan E terutama dalam kolostrum.

4. Manfaat Pemberian ASI

Menurut manfaat pemberian ASI, meliputi:

a. Manfaat ASI untuk Ibu

1) Aspek Kesehatan Ibu

Isapan bayi pada payudara akan merangsang terbentuknya

oksitosin oleh kelenjar hipofisis. Oksitosin membantu

involusi uterus dan mencegah terjadinya perdarahan pasca

persalinan. Penundaan haid dan berkurangnya perdarahan

pasca persalinan mengurangi prevalensi anemia defisiensi besi.

Kejadian karsinoma mammae pada ibu yang menyusui lebih rendah

dibandingkan yang tidak menyusui (Suradi, 2004).

2) Aspek Keluarga Berencana

Menyusui secara murni (eksklusif) dapat membantu menjarangkan

kehamilan. Ditemukan rerata jarak kelahiran ibu yang menyusui

adalah 24 bulan, sedangkan yang tidak menyusui 11 bulan. Hormon

yang mempertahankan laktasi bekerja menekan hormon ovulasi,

sehingga dapat menunda kembalinya kesuburan. Ibu yang sering

hamil kecuali menjadi beban bagi ibu sendiri, juga merupakan

risiko tersendiri bagi ibu untuk mendapatkan penyakit seperti

anemia, risiko kesakitan dan kematian akibat persalinan.

Page 39: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-destiakart... · iii halaman pengesahan karya tulis ilmiah tingkat pengetahuan

xxxix

3) Aspek Psikologis

Keuntungan menyusui bukan hanya bermanfaat untuk bayi, tetapi

juga untuk ibu. Ibu akan merasa bangga dan diperlukan oleh

bayinya serta akan meningkatkan jalinan kasih sayang ibu dan bayi.

Manfaat ASI dilihat aspek psikologis Ibu menyusui harus

mempunyai pikiran dan sikap yang positif tentang keberhasilannya

menyusui. Salah satunya ibu harus yakin bahwa ASInya bisa

mencukupi kebutuhan bayi. Rasa percaya diri inilah yang akan

mempengaruhi produksi ASI. Menyusui juga dipengaruhi oleh

emosi dan ikatan kasih sayang antara ibu terhadap bayi. Ikatan

kasih sayang ini akan terjalin sejak kontak pertama dilakukan

antara ibu dan bayi, yaitu saat pertama kalinya ibu mendekap dan

menyusui bayi ketika Inisiasi Menyusu Dini (IMD) berlangsung.

Keadaan ini akan menumbuhkan ikatan psikologi antara ibu dan

bayi. Proses ini disebut perlekatan (bounding). Ikatan ini akan

berpengaruh besar terhadap perkembangan bayi (Riksani, 2012).

b. Manfaat ASI untuk Keluarga

1) Aspek Ekonomi

ASI tidak perlu dibeli, sehingga dana yang seharusnya digunakan

untuk membeli susu formula dapat digunakan untuk keperluan lain.

Kecuali itu, penghematan juga disebabkan karena bayi yang

mendapat ASI lebih jarang sakit sehingga mengurangi biaya

berobat (Suradi, 2004).

Page 40: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-destiakart... · iii halaman pengesahan karya tulis ilmiah tingkat pengetahuan

xl

Aspek lain yang turut menjadi salah satu manfaat pemberian ASI

adalah aspek penghematan secara ekonomis. Dengan pemberian

ASI orang tua tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membeli susu

formula dan segala perlengkapannya hingga bayi berusia 6 bulan.

Jadi dengan memberikan ASI akan menghemat pengeluaran rumah

tangga (Riksani, 2012).

2) Aspek Psikologis

Kebahagiaan keluarga bertambah, karena kelahiran lebih jarang,

sehingga suasana kejiwaan ibu baik dan dapat mendekatkan

hubungan bagi dengan keluarga (Suradi, 2004).

3) Aspek Kemudahan

Menyusui sangat praktis, karena dapat diberikan dimana saja dan

kapan saja. Keluarga tidak perlu repot menyiapkan air masak, botol

dan dot yang harus selalu dibersihkan. Tidak perlu minta

pertolongan orang lain (Suradi, 2004)

c. Manfaat ASI untuk Negara

1) Menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi.

Adanya faktor protektif dan nutrisi yang sesuai dalam ASI

menjamin satus gizi bayi serta kesakitan dan kematian anak

menurun. Beberapa penelitian epidemiologis menyatakan bahwa

ASI melindungi bayi dan anak dari penyakit infeksi, misalnya

diare, otitis media, dan infeksi saluran pernafasan akut bagian

bawah.

Page 41: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-destiakart... · iii halaman pengesahan karya tulis ilmiah tingkat pengetahuan

xli

2) Mengurangi subsidi untuk rumah sakit

Subsidi untuk rumah sakit berkurang, karena rawat gabung akan

memperpendek lama rawat ibu dan bayi, mengurangi komplikasi

persalinan dan infeksi nosokomial serta mengurangi biaya yang

diperlukan untuk perawatan anak sakit. Anak yang mendapat ASI

lebih jarang dirawat di rumah sakit dibandingkan anak yang

mendapatkan susu formula.

3) Menghemat devisa negara.

ASI dapat dianggap sebagai kekayaan nasional. Jika semua ibu

menyusui diperkirakan dapat menghemat devisa sebesar Rp. 8,6

milyar yang seharusnya dipakai untuk membeli susu formula.

4) Peningkatan kualitas generasi penerus.

Anak yang mendapat ASI dapat tumbuh kembang secara optimal

sehingga kualitas generasi penerus bangsa akan terjamin.

Menurut Roesli (2008), keuntungan menyusui meningkat seiring

lama menyusu eksklusif hingga enam bulan. Setelah itu, dengan

tambahan makanan pendamping ASI pada usia enam bulan,

keuntungan menyusui meningkat seiring dengan meningkatnya

lama pemberian ASI sampai dua tahun atau lebih.

d. Manfaat ASI untuk bayi

Manfaat ASI untuk bayi menurut Roesli (2008), yaitu :

1) ASI sebagai nutrisi

ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan

komposisi yang seimbang dan disesuaikan dengan kebutuhan

Page 42: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-destiakart... · iii halaman pengesahan karya tulis ilmiah tingkat pengetahuan

xlii

pertumbuhan bayi. ASI adalah makanan bayi yang paling

sempurna, baik kualitas maupun kuantitasnya.

2) ASI meningkatkan daya tahan tubuh bayi

Bayi yang baru lahir secara alamiah mendapat

immunoglobulin dari ibunya melalui plasenta. Namun, kadar zat ini

akan cepat sekali menurun segera setelah bayi lahir. Pada saat kadar

zat kekebalan bawaan menurun, sedangkan yang dibentuk oleh

badan bayi belum mencukupi maka akan terjadi kesenjangan zat

kekebalan pada bayi. Kesenjangan akan hilang atau berkurang

apabila bayi diberi ASI, karena ASI adalah cairan yang

mengandung zat kekebalan yang akan melindungi bayi dari

berbagai penyakit infeksi bakteri, virus, parasit dan jamur.

Bayi ASI eksklusif ternyata akan lebih sehat dan lebih jarang

sakit dibandingkan dengan bayi yang tidak mendapat ASI eksklusif.

Anak yang sehat tentu akan lebih berkembang kepandaiannya

dibading anak yang sering sakit terutama bila sakitnya berat.

3) ASI meningkatkan kecerdasan

Faktor terpenting dalam proses pertumbuhan termasuk

pertumbuhan otak adalah nutrisi yang diberikan. Faktor-faktor yang

mempengaruhi kuantitas dan kualitas nutrisi secara langsung juga

dapat mempengaruhi pertumbuhan, termasuk pertumbuhan otak.

Memberikan ASI secara eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan akan

Page 43: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-destiakart... · iii halaman pengesahan karya tulis ilmiah tingkat pengetahuan

xliii

menjamin tercapainya pengembangan potensi kecerdasan anak

secara optimal.

Nutrisi-nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan otak bayi

seperti taurin, laktosa, DHA, AA, omega 3 dan omega 6, tidak ada

atau sedikit sekali terdapat pada susu sapi. Mengingat hal-hal

tersebut, dapat dimengerti kiranya bahwa pertumbuhan otak bayi

yang diberi ASI secara eksklusif selama 6 bulan akan optimal

dengan kualitas yang optimal pula.

4) ASI meningkatkan jalinan kasih sayang

Bayi yang sering berada dalam dekapan ibu karena menyusu

akan merasakan kasih sayang ibunya. Ia juga akan merasa aman

dan tentram, terutama karena masih dapat mendengar detak jantung

ibunya yang telah ia kenal sejak dalam kandungan. Perasaan

terlindung dan disayangi inilah yang akan menjadi dasar

perkembangan emosi bayi dan membentuk kepribadian yang

percaya diri dan dasar spiritual yang baik (Roesli, 2005).

Bayi akan merasa aman dan terpuaskan karena merasakan

kehangatan dari ibunya. Selama proses menyusui berlangsung,

terdapat berbagai rangsangan seperti sentuhan kulit (skin to skin

contact). Sentuhan inilah yang akan mempengaruhi ikatan kasih

sayang antara ibu dan bayi. Pemberian ASI berbanding lurus

dengan karakter positif anak. Semakin intensif pemberian ASI,

karakter positif akan semakin berkembang (Riksani, 2012)

Page 44: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-destiakart... · iii halaman pengesahan karya tulis ilmiah tingkat pengetahuan

xliv

5) Menyebabkan pertumbuhan yang baik

Bayi yang mendapatkan ASI mempunyai kenaikan berat badan

yang baik setelah lahir, dan mengurangi kemungkinan obesitas.

Frekuensi menyusui yang sering (tidak dibatasi) akan menyebabkan

volume ASI yang dihasilkan lebih banyak.

6) Mengurangi kejadian karies dentis

Insiden karies dentis pada bayi yang mendapat ASI akan lebih

sedikit dan bahkan tidak ada dibandingkan dengan pemberian susu

dengan menggunakan botol dan dot, karena kebiasaan menyusui

dengan botol dan dot terutama pada waktu akan tidur menyebabkan

gigi lebih lama kontak dengan sisa susu formula dan menyebabkan

asam yang terbentuk akan merusak gigi.

7) Mengurangi kejadian maloklusi

Telah dibuktikan bahwa salah satu penyebab maloklusi rahang

adalah kebiasaan lidah yang mendorong ke depan akibat menyusu

dengan botol dan dot.

Page 45: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-destiakart... · iii halaman pengesahan karya tulis ilmiah tingkat pengetahuan

xlv

B. Kerangka Teori

Gambar 2.1 Kerangka Teori

Sumber: modifikasi Notoatmodjo (2010), Suradi (2009)

Pengetahuan Manfaat

ASI

2. Definisi Pengetahuan

3. Tingkat

Pengetahuan

4. Cara memperoleh

pengetahuan

5. Faktor-faktor yang

mempengaruhi

pengetahuan

6. Cara pengukuran

pengetahuan

1. Manfaat ASI untuk Ibu

2. Manfaat ASI untuk

Keluarga

3. Manfaat ASI untuk

Negara

4. Manfaat ASI untuk

bayi

Konsep

Kehamilan

Konsep dasar

ASI

1. Pengertian 2. Tanda-tanda

Kehamilan

3. Klasifikasi

kehamilan

1. Pengertian ASI

2. Jenis-Jenis

ASI

3. Komposisi

ASI

Page 46: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-destiakart... · iii halaman pengesahan karya tulis ilmiah tingkat pengetahuan

xlvi

C. Kerangka Konsep Penelitian

Keterangan :

= diteliti

= tidak diteliti

= mempengaruhi

Gambar 2.2. Kerangka Konsep

Baik

Cukup

Kurang

Pengetahuan Ibu Hamil tentang

Manfaat ASI

1. Pendidikan

2. Media masa/informasi

3. Sosial budaya dan ekonomi

4. Lingkungan

5. Pengalaman 6. Usia

Page 47: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-destiakart... · iii halaman pengesahan karya tulis ilmiah tingkat pengetahuan

xlvii

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Desain penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif kuantitatif.

Menurut Nursalam (2008), penelitian deskritptif bertujuan untuk

mendeskripsikan (memaparkan) peristiwa-peristiwa yang penting yang terjadi

pada masa kini. Deskripsi peristiwa dilakukan secara sistematis dan lebih

menekankan pada data faktual daripada penyimpulan. Penelitian kuantitatif

adalah teknik yang digunakan untuk mengolah data yang berbentuk angka,

baik sebagai hasil pengukurang maupun hasil konvensi (Nototatmodjo, 2010).

Penelitian ini menggambarkan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang manfaat

ASI di BPS Wahyu Pengkol Tanon I Sragen tahun 2013.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi

Lokasi adalah tempat yang digunakan untuk pengambilan data

selama penelitian berlangsung (Budiarto, 2003). Penelitian ini dilakukan di

BPS Wahyu Pengkol Tanon I Sragen.

2. Waktu penelitian

Waktu penelitian adalah jangka waktu yang dibutuhkan penulis untuk

memperoleh data penelitian yang dilaksanakan (Budiarto, 2003). Penelitian

ini dilaksanakan pada bulan 29 April 2013

Page 48: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-destiakart... · iii halaman pengesahan karya tulis ilmiah tingkat pengetahuan

xlviii

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau

subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti dan dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

(Hidayat, 2007). Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil

yang berkunjung di BPS Wahyu Pengkol Tanon I Sragen pada bulan 29

April 2013 yaitu sebanyak 35 ibu hamil.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang

diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010).

Menurut Arikunto (2006), jika populasi populasi <100 lebih baik diambil

semua dan apabila jumlah populasi atau subjeknya besar, maka boleh

diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih tergantung pada kemampuan

peneliti. Sampel dalam penelitian ini yaitu sejumlah 35 responden.

a. Kriteria Inklusi

1) Ibu hamil trimester I - III

2) Ibu yang bisa membaca dan menulis

3) Ibu bersedia menjadi responden

b. Kriteria Eksklusi

1) Ibu yang tidak bersedia menjadi responden

2) Ibu yang tidak bisa membaca dan menulis.

3. Teknik sampling

Teknik sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk

dapat mewakili populasi. Cara-cara yang ditempuh dalam pengambilan

sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan

Page 49: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-destiakart... · iii halaman pengesahan karya tulis ilmiah tingkat pengetahuan

xlix

keseluruhan objek penelitian (Nursalam, 2009). Pengambilan sampel yaitu

dengan accsidental sampling.

Teknik sampling pada penelitian dengan menggunakan sampling

accidental yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu

siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan

sebagai sampel, bila dipandang orang kebetulan itu cocok sebagai sumber

data (Sugiyono, 2010).

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner adalah sejumlah

pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari

responden dalam arti laporan tentang hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2010)

Kuisioner yang digunakan untuk mengetahui pengetahuan Pengetahuan

Ibu Hamil tentang manfaat ASI adalah kuesioner tertutup di mana sudah

disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih (Arikunto, 2010).

Pernyataan disusun berdasarkan kisi-kisi yang diambil dari sumber teori

tentang manfaat ASI. Pernyataan terdiri pernyataan positif (favorable) dan

pernyataan negatif (unfavorable) dengan pilihan jawaban benar dan salah.

Penilaian pernyataan positif (favorable) jika benar dengan skor 1 dan jika

salah dengan skor 0. Pernyataan negatif (unfavorable) jika benar dengan skor 0

dan jika salah dengan skor 1. Pengisian kuesioner tersebut dengan memberi

tanda centang (�) pada jawaban yang dianggap benar. Sehingga pernyataan

dalam penelitian ini menggunakan skala guttman. Menurut Hidayat (2007),

skala guttman merupakan skala yang bersifat tegas dan konsisten dengan

Page 50: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-destiakart... · iii halaman pengesahan karya tulis ilmiah tingkat pengetahuan

l

memberikan jawaban yang tegas seperti jawaban “ya dan tidak”, “positif dan

negatif”.

Tabel 3.1Kisi-Kisi Pernyataan

Variabel Sub Variabel Pernyataan Jumlah

Soal Favourable Unfavourable

Tingkat

pengetahuan Ibu hamil

tentang manfaat ASI

di BPS Wahyu Pengkol Tanon

I Sragen.

1. Manfaat ASI untuk Ibu 1,2,4 3,5 5

2. Manfaat ASI untuk Keluarga

6,8,10 11,12,13,14

7,9,15 10

3. Manfaat ASI untuk Negara

16,18,20, 17,19*,21 6

4. Manfaat ASI untuk bayi

22,2426,28, 30

23,25*,27,29 9

Jumlah 18 12 30

Ket: *) = tidak valid

E. Uji Validitas dan Reliabilitas

Kuesioner untuk penelitian terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan

reabilitas dengan karakteristik seperti sejenis di luar lokasi penelitian.

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan tingkat

kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2010). Sebuah

instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang seharusnya

hendak diukur. Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan rumus

product moment, yaitu:

Keterangan:

N : Jumlah responden

rxy : Koefisien korelasi product moment

x : Skor pertanyaan

y : Skor total

( ) ( ) }Y - Y{N }XX{

YX. - XY . N

222 2ΣΣΣ−Σ

ΣΣΣ=

Nrxy

Page 51: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-destiakart... · iii halaman pengesahan karya tulis ilmiah tingkat pengetahuan

li

xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total

Instrument dikatakan valid jika nilai rhitung > rtabel.

Uji Validitas dilaksanakan di BPS Dining Gabugan Tanon I Sragen

terhadap 30 ibu hamil dengan 30 pernyataan. Setelah dilakukan uji

validitas dengan bantuan SPSS for windows didapatkan nomor 19 dan 25

tidak valid karena nilai rhitung < 0,361, untuk selanjutnya normor 19 dan 25

tidak dipergunakan dalam penelitian.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data

karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan

bersifat tendensius, mengarahkan responden memilih jawaban-jawaban

tertentu. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya,

maka berapa kalipun diambil tetap akan sama hasilnya (Arikunto, 2010).

Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan Alpha

Chronbach dengan bantuan program komputer SPSS for Windows. Rumus

Alpha Chronbach adalah sebagai berikut:

��

���

� Σ−��

���

−=

t

b

k

kr

2

2

11 11 σ

σ

Keterangan:

r11 = Reliabilitas Instrument

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

��b2 = Jumlah varian butir

�t2

= Varians total

Page 52: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-destiakart... · iii halaman pengesahan karya tulis ilmiah tingkat pengetahuan

lii

Soal dikatakan reliabel bila nilai alpha cronbach’s > rkriteria (0,60) (Ghozali,

2005). Uji Validitas dan reliabilitas dilaksanakan di BPS Dining Gabugan

Tanon I Sragen terhadap 30 ibu hamil. Setelah dilakukan uji reliabilitas ada

28 item pernyataan yang valid dengan bantuan SPSS for windows

didapatkan nilai alpha cronbach’s sebesar 0,853 > 0,60, sehingga

instrumen dikatakan reliabel.

F. Teknik Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar

pertanyaan persetujuan dan membagikan kuesioner pada ibu di BPS Wahyu

Pengkol Tanon I Sragen, kemudian menjelaskan tentang cara pengisiannya.

Responden disuruh mengisi kuesioner dengan selesai dan kuesioner diambil

pada saat itu juga oleh peneliti.

Data yang diperoleh terdiri dari:

1. Data Primer

Data primer diperoleh secara langsung dari sumbernya atau objek

penelitian oleh peneliti perorangan atau organisasi (Riwidikdo, 2006).

Dalam penelitian ini data primer didapatkan dari jawaban kuesioner

tentang manfaat ASI oleh ibu hamil di BPS Wahyu Pengkol Tanon I

Sragen.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari

objek penelitian (Riwidikdo, 2006). Data sekunder didapatkan dari data

rekam medik ibu hamil di BPS Wahyu Pengkol Tanon I Sragen.

Page 53: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-destiakart... · iii halaman pengesahan karya tulis ilmiah tingkat pengetahuan

liii

G. Variabel penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang

hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Dalam

penelitian hanya menggunakan variabel tunggal yaitu pengetahuan ibu hamil

tentang manfaat ASI di BPS Wahyu Pengkol Tanon I Sragen.

H. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan definisi yang membatasi ruang

lingkup atau pengertian variabel-variabel yang diamati atau diteliti

(Notoatmodjo, 2010).

Tabel 3.2 Definisi Operasional

Nama

Variabel

Pengertian Indikator Alat

Ukur

Skala

Tingkat

pengetahuan Ibu hamil

tentang

manfaat ASI

di BPS Wahyu Pengkol Tanon

I Sragen.

Kemampuan ibu

hamil menjawab kuesioner tentang

manfaat ASI

meliputi

untuk Ibu, untuk Keluarga, untuk

Negara, untuk bayi di BPS Wahyu Pengkol Tanon I

Sragen.

1. Baik : Bila nilai

responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD

2. Cukup : Bila nilai

responden mean -1 SD �

x � mean + 1 SD 3. Kurang : Bila nilai

responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD

Kuesioner Ordinal

I. Metode Pengolahan dan Analisa Data

1. Pengolahan Data

Menurut Notoatmodjo (2010), Setelah data terkumpul, maka langkah yang

dilakukan berikutnya adalah pengolahan data. Sebelum melaksanakan

analisa data beberapa tahapan harus dilakukan terlebih dahulu guna

Page 54: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-destiakart... · iii halaman pengesahan karya tulis ilmiah tingkat pengetahuan

liv

mendapatkan data yang valid sehingga saat menganalisa data tidak

mendapat kendala. langkah pengolahan data yaitu:

a. Editing (penyuntingan Data)

Hasil wawancara atau angket yang diperoleh atau dikumpulkan melalui

kuesioner perlu disunting (edit) terlebih dahulu. Secara umum editing

adalah merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian

formulir atau kuesioner.

b. Coding

Setelah semua kuesioner diedit atau disunting selanjutnya dilakukan

pengkodean atau coding yaitu mengubah data berbentuk kalimat atau

atau huruf menjadi data angka atau bilangan.

c. Memasukkan Data (Data Entri) atau processing

Memasukkan data yaitu jawaban dari masing-masing responden dalam

bentuk kode (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam program atau

soffware komputer.

d. Pembersihan data (Cleaning)

Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai

dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan adanya

kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan dan sebagainya, kemudian

dilakukan pembetulan atau koreksi. Proses ini disebut pembersihan data

(data cleaning).

2. Analisis Data

Menurut Notoatmodjo (2005), analisa univariat yaitu menganalisa

terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan

distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel.

Page 55: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-destiakart... · iii halaman pengesahan karya tulis ilmiah tingkat pengetahuan

lv

Menurut Riwidikdo (2009), maka digunakan perhitungan sebagai

berikut:

Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD

Cukup : Bila nilai responden mean -1 SD � x � mean + 1 SD

Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD

Menurut Notoatmodjo (2007), rumus mean yaitu:

Rumus : X = n

x�

Keterangan :

X : rata-rata ( mean )

� x : Jumlah seluruh jawaban responden

n : Jumlah responden

Simpangan baku (standard deviation) adalah ukuran yang dapat

dipakai untuk mengetahui tingkat penyebaran nilai-nilai (data) terhadap

rata-ratanya.

Rumus : SD = 1

)(1

2

1

−�=

n

xxn

i

Keterangan:

x : nilai responden

n : jumlah responden

Menurut Riwidikdo (2010), untuk mendapatkan distribusi

persentase pengetahuan ibu tentang manfaat ASI digunakan rumus

persentase.

Page 56: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-destiakart... · iii halaman pengesahan karya tulis ilmiah tingkat pengetahuan

lvi

Skor yang diperoleh responden

Skor prosentase = –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– x 100% Total skor maksimum yang seharusnya diperoleh

J. Etika Penelitian

Setelah mendapat persetujuan, peneliti mulai melakukan penelitian

dengan memperhatikan masalah etika menurut Hidayat (2007), meliputi :

1. Informed Consent ( lembar persetujuan menjadi responden)

Sebelum lembar persetujuan diberikan pada subyek penelitian peneliti

menjelaskan maskud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan serta

manfaat yang dilakukannya penelitian. Setelah diberikan penjelasan,

lembar persetujuan diberikan kepada subyek penelitian. Jika subyek

penelitian bersedia diteliti maka mereka harus menandatangani lembar

persetujuan, namun jika subyek penelitian menolak untuk diteliti maka

mereka harus menandatangani lembar persetujuan, namun jika subyek

penelitian menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan

tetap menghormati haknya.

2. Anonimity (tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasiaan subyek penelitian, peneliti tidak

mencantumkan namanya pada lembar pengumpulan data, cukup dengan

inisial dan memberi nomor pada masing–masing lembar tersebut.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Kerahasiaan semua informasi yang diperoleh oleh subyek penelitian

dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang akan

disajikan atau dilaporkan pada hasil penelitian.

Page 57: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-destiakart... · iii halaman pengesahan karya tulis ilmiah tingkat pengetahuan

lvii

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di BPS Wahyu berada Desa Pengkol Kecamatan

Tanon I Kabupaten Sragen. Pimpinan BPS Wahyu yaitu Ibu Sri

Wahyumaningsih, Amd. Keb dengan dibantu 1 bidan. Secara umum jenis

pelayanan yang diberikan BPS Wahyu meliputi ANC (Ante Natal Care),

persalinan, KB, Imunisasi, KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) dalam memberikan

layanan kepada pasien BPS Wahyu buka 24 jam. Fasilitas untuk mendukung

pelayanan rawat inap khususnya persalinan sudah cukup memadai, yaitu 3

ruang nifas dengan masing-masing kamar kapasitas 2 tempat tidur, 2 ruang

bersalin, 1 ruang pemeriksaan, 1 ruang obat dan 1 kamar mandi untuk pasien.

dalam memberikan layanan kepada pasien BPS Wahyu menerapkan perawatan

ibu dan bayi dirawat dengan sistem rawat gabung (rooming in). Selain itu BPS

Wahyu juga melayani pijat bayi, fisioterapi, USG (Ultra Sonografi).

B. Hasil Penelitian

Penelitian ini mengambil judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil

tentang manfaat ASI di BPS Wahyu Pengkol Tanon I Sragen”. Penelitian ini

terdiri dari 35 responden, Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang manfaat ASI

dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Page 58: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-destiakart... · iii halaman pengesahan karya tulis ilmiah tingkat pengetahuan

lviii

1. Karakteristik Responden

a. Karakteristik responden berdasarkan Umur

Karakteristik responden berdasarkan umur dapat dilihat pada tabel di

bawah ini, yaitu:

Tabel 4.1 Karakteristik Responden berdasarkan umur

No Umur Jumlah Persentase

(%)

1 2

3

� 19 tahun 20 – 35 tahun

> 35 tahun

2 26

7

5,7 74,3

20,0

Total 35 100

Sumber: Data Primer 2013

Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat diketahui responden yang berumur

kurang 20 tahun sebanyak 2 responden (5,7%), responden yang

berumur 20 – 35 tahun sebanyak 26 responden (74,3%) dan responden

yang berumur lebih dari 35 tahun sebanyak 7 responden (20,0%).

b. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan

Karakteristik responden berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada

tabel di bawah ini, yaitu:

Tabel 4.2 Karakteristik Responden berdasarkan pendidikan

No Pendidikan Jumlah Persentase

(%)

1

2

3

Tamat SLTP

Tamat SLTA

Tamat Perguruan Tinggi

19

15

1

54,3

42,9

2,8

Total 35 100

Sumber: Data Primer 2013

Page 59: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-destiakart... · iii halaman pengesahan karya tulis ilmiah tingkat pengetahuan

lix

Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat diketahui responden dengan

pendidikan tamat SMP sebanyak 19 responden (54,3%), tamat Sekolah

Menengah Atas (SMA) sebanyak 15 responden (42,9%) dan 1

responden (2,8%) tamat Perguruan Tinggi.

c. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan

Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan dapat dilihat pada tabel

di bawah ini, yaitu:

Tabel 4.3 Karakteristik Responden berdasarkan pekerjaan

No Pekerjaan Jumlah Persentase

(%)

1

2

3

IRT

Swasta

PNS

17

16

2

48,6

45,7

5,7

Total 35 100

Sumber: Data Primer 2013

Berdasarkan tabel 4.3 di atas dapat diketahui sebanyak 17 responden

(48,6%), sebagai ibu rumah tangga (IRT), sebanyak 16 responden

(45,7%), bekerja di bidang swasta dan sebanyak 2 responden (5,7%)

sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).

d. Karakteristik Responden berdasarkan Umur Kehamilan

Tabel 4.4 Karakteristik Responden berdasarkan Umur Kehamilan

No Pekerjaan Jumlah Persentase

(%)

1 2

3

Trimester I Trimester II

Trimester III

23 7

5

65,7 20,0

14,3

Total 35 100

Page 60: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-destiakart... · iii halaman pengesahan karya tulis ilmiah tingkat pengetahuan

lx

Berdasarkan umur kehamilan sebanyak 23 responden (65,7%) pada

trimester I, kehamilan trimester II sebanyak 7 responden (20,0) dan

kehamilan trimester III 5 responden (14,3%).

2. Mean dan Standar Deviasi

Tabel 4.5 Mean dan Standar Deviasi

Variabel Mean Standar Deviasi

Tingkat Pengetahuan Ibu

Hamil tentang manfaat ASI 18,7 4,6

Setelah dilakukan perhitungan didapatkan nilai mean sebesar 18,7 dan

standari deviasi sebesar 4,6.

3. Tingkat pengetahuan

Berdasarkan nilai mean dan standar deviasi Tingkat Pengetahuan Ibu

Hamil tentang manfaat ASI dapat dikategorikan sebagai berikut :

Tabel 4.6 Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang manfaat ASI di BPS

Wahyu Pengkol Tanon I Sragen

No Pengetahuan Jumlah Persentase

(%)

1

2

3

Baik

Cukup

Kurang

4

20

11

11,5

57,1

31,4

Total 35 100

Sumber: Data Primer, April 2013

Berdasarkan pada tabel 4.6 di atas tingkat pengetahuan ibu hamil

tentang manfaat ASI di BPS Wahyu Pengkol Tanon I Sragen responden

dengan tingkat pengetahuan baik sebanyak 4 responden (11,5%), tingkat

pengetahuan cukup sebanyak 20 responden (57,1%) dan tingkat

pengetahuan kurang sebanyak 11 responden (31,4%). Jadi tingkat

Page 61: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-destiakart... · iii halaman pengesahan karya tulis ilmiah tingkat pengetahuan

pengetahuan ibu hamil tentang manfaat ASI kebanyakan dengan tingkat

pengetahuan cukup yaitu sebanyak 19 responden (54,3%).

Tingkat pengetahuan respoden dapat digambarkan pada diagram

batang di bawah ini, yaitu :

Gambar 4.1 Diagram Batang Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil

tentang Manfaat ASI

C. Pembahasan

Berdasarkan karakteristik responden mayoritas berumur 20 – 35 tahun

sebanyak 26 responden (74,3%) dan responden yang berumur lebih dari 35

tahun sebanyak 7 responden (20,0%). Menurut Erfandi (2009), usia

mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin

bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola

pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik.

����� ����� ����

4

(11,5%)

20

(57,1%)

11

(31,4%)

Tingkat Pengetahuan tentang

Manfaat ASI

Baik Cukup Kurang

Page 62: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-destiakart... · iii halaman pengesahan karya tulis ilmiah tingkat pengetahuan

lxii

Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat diketahui responden dengan

pendidikan tamat SMP sebanyak 19 responden (54,3%). Menurut Erfandi

(2009), diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut

akan semakin luas pula pengetahuannya. Pendidikan mempengaruhi proses

belajar, makin tinggi pendidikan seeorang makin mudah orang tersebut untuk

menerima informasi

Berdasarkan tabel 4.3 di atas dapat diketahui sebanyak 17 responden

(48,6%), sebagai ibu rumah tangga (IRT), sebanyak 16 responden (45,7%),

bekerja di bidang swasta dan sebanyak 2 responden (5,7%) sebagai Pegawai

Negeri Sipil (PNS). Menurut Erfandi (2009), bekerja yang dikembangkan

memberikan pengetahuan dan keterampilan professional serta dapat

mengembangkan kemampuan mengambil keputusan yang merupakan

manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak dari

masalah nyata dalam bidang kerjanya.

Berdasarkan trimester kehamilan 23 responden (65,7%) pada trimester

I, sebanyak 7 responden (20,0) pada kehamilan trimester II dan sebanyak 5

responden (14,3%) pada kehamilan trimester III.

Hasil penelitian menunjukkan responden dengan tingkat pengetahuan

Ibu Hamil tentang Manfaat ASI di BPS Wahyu Pengkol Tanon I Sragen

responden dengan tingkat pengetahuan baik sebanyak 4 responden (11,5%),

tingkat pengetahuan cukup sebanyak 20 responden (57,1%) dan tingkat

pengetahuan kurang sebanyak 11 responden (31,4%)

Page 63: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-destiakart... · iii halaman pengesahan karya tulis ilmiah tingkat pengetahuan

lxiii

Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan (knowledge) adalah hasil

tahu dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan “what” Pada dasarnya

pengetahuan merupakan hasil tahu dari manusia terhadap sesuatu, atau segala

perbuatan manusia untuk memahami suatu objek tertentu. Pengetahuan dapat

berwujud barang-barang baik lewat indera maupun lewat akal, dapat pula

objek yang dipahami oleh manusia berbentuk ideal atau yang bersangkutan

dengan masalah kejiwaan (Notoatmodjo, 2010).

Pengetahuan adalah apa yang diketahui oleh manusia atau hasil

pekerjaan manusia menjadi tahu. Pengetahuan itu merupakan milik atau isi

pikiran manusia yang merupakan hasil dari proses usaha manusia untuk tahu

(Nashrulloh, 2009).

Berdasarkan hasil penelitian tingkat pengetahuan cukup sebanyak 20

responden (57,1%). Menurut Suradi (2004), manfaat ASI untuk Ibu yaitu

isapan bayi pada payudara akan merangsang terbentuknya oksitosin oleh

kelenjar hipofisis. Oksitosin membantu involusi uterus dan mencegah

terjadinya perdarahan pasca persalinan. Penundaan haid dan

berkurangnya perdarahan pasca persalinan mengurangi prevalensi

anemia defisiensi besi. Kejadian karsinoma mammae pada ibu yang menyusui

lebih rendah dibandingkan yang tidak menyusui. Menyusui secara murni

(eksklusif) dapat membantu menjarangkan kehamilan. Ditemukan rata-rata

jarak kelahiran ibu yang menyusui adalah 24 bulan, sedangkan yang tidak

menyusui 11 bulan. Hormon yang mempertahankan laktasi bekerja menekan

hormon ovulasi, sehingga dapat menunda kembalinya kesuburan.

Page 64: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-destiakart... · iii halaman pengesahan karya tulis ilmiah tingkat pengetahuan

lxiv

Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan Ibu Hamil tentang

Manfaat ASI di BPS Wahyu Pengkol Tanon I pada tingkat pengetahuan

mereka cukup dikarenakan ibu yang bekerja di luar rumah untuk mendapatkan

penghasilan di samping membesarkan dan mengurus anak di rumah sehingga

berpengaruh pada tingkat pengetahuan ibu.

D. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini mempunyai kelemahan, yaitu :

1. Kendala

Waktu pengambilan data ada sangat sulit untuk mengumpulkan

responden dalam satu waktu sehingga peneliti harus menunggu pada

kegiatan kunjungan ibu hamil

2. Kelemahan

Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal, sehingga hasil

penelitian terbatas pada pengetahuan. Penelitian ini akan berbeda hasil

jika menggunakan lebih dari satu variabel penelitian. Kuesioner yang

digunakan kuesioner tertutup sehingga responden hanya bisa menjawab

“ya” atau “tidak” dan jawaban responden belum bisa untuk mengukur

pengetahuan secara mendalam.

Page 65: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-destiakart... · iii halaman pengesahan karya tulis ilmiah tingkat pengetahuan

lxv

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam bab ini penulis akan menuliskan kesimpulan hasil penelitian

dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang manfaat ASI di BPS

Wahyu Pengkol Tanon I Sragen tahun 2013”. Kesimpulan hasil penelitian ini

sebagai berikut:

d. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang manfaat ASI di BPS Wahyu

Pengkol Tanon I Sragen tingkat pengetahuan baik sebanyak 4 responden

(11,5%),

e. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang manfaat ASI di BPS Wahyu

Pengkol Tanon I Sragen tingkat pengetahuan cukup sebanyak 20 responden

(57,1%)

f. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang manfaat ASI di BPS Wahyu

Pengkol Tanon I Sragen tingkat pengetahuan kurang sebanyak 11

responden (31,4%).

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas saran yang diberikan penulis yaitu:

4. Institusi

a. Pendidikan

Dapat digunakan sebagai sumber bacaan untuk penelitian

selanjutnya atau dijadikan referensi untuk peningkatan kualitas

pendidikan kebidanan khususnya tentang manfaat ASI.

Page 66: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-destiakart... · iii halaman pengesahan karya tulis ilmiah tingkat pengetahuan

lxvi

b. BPS Wahyu Pengkol Tanon I

Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan acuan dan bahan

masukan bagi BPS dalam upaya meningkatkan pengetahuan bagi

pengunjung BPS dengan memberikan penyuluhan-penyuluhan

khususnya manfaat ASI.

5. Responden

Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan responden

tentang manfaat ASI untuk persiapan pemberian ASI secara eksklusif pada

bayi

6. Peneliti Selanjutnya

Diharapkan untuk peneliti selanjutnya dapat mengembangkan

penelitian dengan variabel yang lain, sehingga akan didapatkan penelitian

yang lebih baik.