tingkat pengetahuan ibu nifas tentang...

53
TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG COLOSTRUM DI BPS HARAPAN BUNDA, CEPERAN, SAMBIREJO, PLUPUH, SRAGEN TAHUN 2012 Karya Tulis Ilmiah Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun oleh : SENJA ASIH MIRANI NIM : B09 047 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2012

Upload: halien

Post on 01-May-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-senjaasihm-52-1-senjaas-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG COLOSTRUM DI

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG

COLOSTRUM DI BPS HARAPAN BUNDA, CEPERAN,

SAMBIREJO, PLUPUH, SRAGEN

TAHUN 2012

Karya Tulis Ilmiah

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun oleh :

SENJA ASIH MIRANI

NIM : B09 047

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2012

Page 2: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-senjaasihm-52-1-senjaas-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG COLOSTRUM DI

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG

COLOSTRUM DI BPS HARAPAN BUNDA CEPERAN,

SAMBIREJO, PLUPUH, SRAGEN

TAHUN 2012

Diajukan Oleh :

SENJA ASIH MIRANI

NIM B09.047

Telah diperiksa dan disetujui

Pada tanggal : Juni 2012

Pembimbing

(DHENY ROHMATIKA, S. SiT)

NIK. 200582015

Page 3: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-senjaasihm-52-1-senjaas-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG COLOSTRUM DI

iii

HALAMAN PENGESAHAN

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG

COLOSTRUM DI BPS HARAPAN BUNDA CEPERAN,

SAMBIREJO, PLUPUH, SRAGEN TAHUN 2012

Karya Tulis Ilmiah

Disusun oleh :

SENJA ASIH MIRANI

NIM : B09.047

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Ujian Akhir Program D III Kebidanan

Pada Tanggal : Juli 2012

Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan

Untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan

Mengetahui,

Ka.Prodi DIII Kebidanan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta

(DHENY ROHMATIKA, S.SiT)

NIK: 200582015

Penguji I

(ENI RUMIYATI, S.ST)

NIK: 200682019

Penguji II

(DHENY ROHMATIKA, S.SiT)

NIK: 200582015

Page 4: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-senjaasihm-52-1-senjaas-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG COLOSTRUM DI

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah yang berjudul : “Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Colostrum di

BPS Harapan Bunda, Ceperan, Sambirejo, Plupuh, Sragen Tahun 2012.”

Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir

sebagai salah satu syarat kelulusan Stikes Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak,

Karya Tulis Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh

karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Dra. Agnes Sri Hartati, M.Si, selaku ketua STIKES Kusuma Husada

Surakarta.

2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka. Prodi D III Kebidanan Kusuma

Husada Surakarta dan Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu

untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis.

3. Ibu Purwati Sri Winarni, Amd.Keb, selaku Pemilik BPS Harapan Bunda di

Desa Ceperan yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis dalam

penganbilan data.

4. Seluruh dosen dan staff Prodi DIII Kebidanan STIKES Kusuma Husada

Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.

5. Ibu Nifas yang ada di Desa Ceperan yang bersedia menjadi responden.

Page 5: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-senjaasihm-52-1-senjaas-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG COLOSTRUM DI

v

6. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

memberikan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh

karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga

Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, Juni 2012

Penulis

Page 6: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-senjaasihm-52-1-senjaas-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG COLOSTRUM DI

vi

Program D III Kebidanan STIKES Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah, Juli 2012

Senja Asih Mirani

09. 047

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG COLOSTRUM

DI BPS HARAPAN BUNDA CEPERAN, SAMBIREJO,

PLUPUH, SRAGEN

TAHUN 2012

xiv + 39 halaman + 4 tabel + 2 gambar + 12 lampiran

ABSTRAK

Latar Belakang : Setelah melahirkan, ibu mengeluarkan suatu jenis susu kental

yang berwarna kekuning-kuningan dan lebih kental yang disebut colostrum,

colostrum mengandung vit A, protein dan zat kekebalan yang mempunyai

keuntungan sebagai pencahar yang ideal untuk membersihkan selaput usus bayi

baru lahir untuk mempersiapkan saluran pencernaan, kadar protein terutama

globulin ( gama globulin) yang tinggi dapat memberikan daya perlindungan tubuh

terhadap infeksi dan zat anti body yang mampu melindungi tubuh dari berbagai

penyakit infeksi untuk jangka waktu sampai 6 bulan.

Tujuan : Adalah untuk mengetahui pengetahuan ibu nifas tentang Colostrum di

BPS Harapan Bunda Ceperan, Sambirejo, Plupuh, Sragen dalam tingkat baik,

cukup, kurang.

Metode Penelitian : Jenis Penelitian adalah Diskriptif Kuantitatif,

Lokasi penelitian di BPS Harapan Bunda Ceperan, Sambirejo, Plupuh, Sragen

pada tanggal 26 Desember 2012. Jumlah populasi sebanyak 30 responden, dan

jumlah sampel sebanyak 30 responden, dengan tehnik pengambilan sampel

menggunakan tehnik Total Sampling. Instrumen penelitian yang digunakan

adalah kuesioner, sedangkan untuk anlisis data dilakukan dengan komputerisasi

menggunakan program SPSS Versi 16 dengan Uji Person Product Moment

Hasil Penelitian : Berdasarkan penelitian pengetahuan ibu nifas tentang

Colostrum kategori baik sebanyak 2 responden (6,7%), pengetahuan cukup

sebanyak 25 responden (83,3%), dan dalam kategori kurang

sebanyak 3 responden (10%).

Kesimpulan : Pengetahuan tentang Colostrum dalam masa nifas kategori

pengetahuan cukup sebanyak 25 responden (83,3%). Ini kemungkinan

dipengaruhi oleh adanya faktor pendidikan, pekerjaan, lingkungan,

dan sosial budaya.

Kata Kunci : Pengetahuan, Ibu Nifas, Colostrum

Kepustakaan : 20 literatur (Tahun 2002 s/d 2012)

Page 7: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-senjaasihm-52-1-senjaas-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG COLOSTRUM DI

vii

MOTTO

v Hidup adalah proses pembelajaran untuk menjadi lebih baik ( Penulis ).

v Hidup berawal dari mimpi ( Penulis ).

v Tak ada usaha yang tak ada hasilnya ( Penulis ).

v Berfikir sederhana, realistis dan strategis untuk menyelesaikan tantangan

kehidupan ( Tri Joko Purnomo ).

PERSEMBAHAN

karya tulis ilmiah ini penulis persembahkan :

v Tuhan Yang Maha Esa

v Bapak dan ibu yang selalu memberikan

dukungan dan motivasi serta selalu

memberikan doa dan cinta kasih selama ini.

v Adik-adikku tersayang yang selalu

menemaniku dalam suka dan duka.

v Teman-temanku senasib dan seperjuangan

serta teman-teman satu pembimbing yang

selalu memberikan semangat dalam

pembuatn karya tulis ilmiah ini.

v Seseorang yang telah meluangkan waktunya

untuk membantuku dalam pembuatan karya

tulis ilmiah ini.

v Almamaterku.

Page 8: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-senjaasihm-52-1-senjaas-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG COLOSTRUM DI

viii

CURICULUM VITAE

Nama : SENJA ASIH MIRANI

Tempat/ Tanggal Lahir : Sragen/03 Juli 1991

Agama : Islam

Jenis kelamin : Perempuan

Alamat : Gondang Mayang RT 22 RW 06 Jono,Tanon, Sragen

Riwayat Pendidikan

1. SD N Jono 2, Sragen : Lulusan Tahun 2003

2. SMP N Tanon 1, Sragen : Lulusan Tahun 2006

3. SMA N Sumberlawang 1, Sragen : Lulusan Tahun 2009

4. Prodi D III Kebidanan STIKES Kusuma Husada : AngkatanTahun

2009/2010.

Page 9: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-senjaasihm-52-1-senjaas-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG COLOSTRUM DI

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

KATA PENGANTAR …………………………………………………… ... iv

ABSTRAK ………………………………………………………………… . vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN …………………………………………. vii

CURICULUM VITAE …………………………………………………….. . viii

DAFTAR ISI .................................................................................................. ix

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR………………………………………………………... xiii

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………… .. xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1

B. Perumusan Masalah .................................................................. 3

C. Tujuan Penelitian. ..................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian .................................................................... 3

E. Keaslian Penelitian .................................................................... 4

F. Sistematika Penelitian ............................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSATAKA

A. Tinjauan Teori ........................................................................... 8

1. Pengetahuan …………………………………………… .... 8

a. Pengertian Pengetahuan …………………………… ..... 8

Page 10: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-senjaasihm-52-1-senjaas-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG COLOSTRUM DI

x

b. Tingkat Pengetahuan ………………………………...... 9

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan …….. 10

d. Sumber-Sumber Pengetahuan ……………………... ..... 11

e. Pengukuran Pengetahuan …………………………. ...... 13

2. Masa Nifas ……………………………………………….. 14

a. Pengertian Masa Nifas ………………………………... 14

b. Pengecilan Rahim atau Involusio Uteri ……………… . 15

c. Lokia Pada Masa Nifas ……………………………….. 16

3. Colostrum ………………………………………………... 17

a. Pengertian Colostrum ……………………………………… 17

b. Reflek yang berperan dalam pembentukan Colostrum .. 17

c. Komposisi Colostrum …………………………………. 18

d. Manfaat Colostrum ………………………………….. .. 19

e. Dampak jika Colostrum Tidak diberikan …………… ... 19

B. Kerangka Teori .......................................................................... 20

C. Kerangka Konsep ...................................................................... 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ................................................ 22

B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................... 22

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ................. 22

D. Instrumen Penelitian .................................................................. 23

E. Teknik Pengambilan Data .......................................................... 26

F. Variabel Penelitian ..................................................................... 27

Page 11: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-senjaasihm-52-1-senjaas-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG COLOSTRUM DI

xi

G. Definisi Operasional. ................................................................. 27

H. Metode Pengolahan dan Analisi Data ....................................... 28

I. Etika Penelitian ............................................................................ 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum ……………………………………………… 31

B. Hasil Penelitian ………………………………………………… 32

C. Pembahasan ……………………………………………………. 34

D. Keterbatasan Penelitian ……………………………………….. . 37

1. Kendala Penelitian …………………………………………. 37

2. Keterbatasan Penelitian …………………. ............................ 37

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ……………………………………………………. 38

B. Saran …………………………………………………………... . 38

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-senjaasihm-52-1-senjaas-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG COLOSTRUM DI

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi soal kuesioner .................................................................. 23

Tabel 3.2 Definisi Operasional ...................................................................... 26

Tabel 4.1 Mean dan Standar Deviasi …………………………… ............. 33

Tabel 4.2 Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang Colostrum ………………. 34

Page 13: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-senjaasihm-52-1-senjaas-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG COLOSTRUM DI

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Kerangka Teori……………………………………................. 19

Gambar 2.2 Kerangka Konsep…………………………………………….. 20

Page 14: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-senjaasihm-52-1-senjaas-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG COLOSTRUM DI

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Jadwal Penelitian.

Lampiran 2 : Surat Permohonan Ijin Pengambilan Data Awal.

Lampiran 3 : Surat Balasan Ijin Pengambilan Data Awal.

Lampiran 4 : Surat Permohonan ijin Validitas.

Lampiran 5 : Surat Ijin Penggunaan Lahan.

Lampiran 6 : Surat Balasan dari Lahan.

Lampiran 7 : Surat Permohonan Responden.

Lampiran 8 : Surat Persetujuan Responden.

Lampiran 9 : Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas.

Lampiran 10 : Kuesioner Penelitian

Lampiran 11 : Data Hasil Penelitian.

Lampiran 12 : Lembar Konsultasi.

Page 15: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-senjaasihm-52-1-senjaas-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG COLOSTRUM DI

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menyusui adalah memberikan nutrisi awal yang terbaik dalam hidupnya.

Diperkirakan lebih dari satu juta anak meninggal dalam satu tahun karena

diare, penyakit saluran nafas, dan penyakit infeksi lain karena mereka tidak

disusui. Banyak lagi anak–anak menderita penyakit yang tidak seharusnya

mereka dapatkan apabila mereka menyusui. Menyusui juga melindungi

kesehatan ibu (Depkes, 2002).

Sebuah lembaga survey kesehatan tahun 2007 cakupan ASI masih 53,5%,

pemberian ASI kepada bayi satu jam paska persalinan hanya 9%, sedangkan

pemberian ASI kepada bayi pada hari pertama setelah kelahirannya adalah

51,7%. Rendahnya tingkat pemberian colostrum ini menjadi salah satu pemicu

rendahnya status gizi bayi dan balita di Indonesia (Kodrat, 2010).

The World Allience for Breastfedding Action (WABA) memperkirakan 1 juta

bayi dapat diselamatkan setiap tahunnya jika diberikan ASI pada 1 jam

pertama kelahiran, kemudian dilanjutkan ASI eksklusif sampai dengan 6 bulan

(Indris, 2008).

Setelah melahirkan, ibu mengeluarkan suatu jenis susu kental yang

berwarna kekuning-kuningan dan lebih kental yang disebut colostrum,

colostrum mengandung vit A, protein dan zat kekebalan yang mempunyai

keuntungan sebagai pencahar yang ideal untuk membersihkan selaput usus

Page 16: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-senjaasihm-52-1-senjaas-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG COLOSTRUM DI

2

bayi baru lahir untuk mempersiapkan saluran pencernaan, kadar protein

terutama globulin ( gama globulin) yang tinggi dapat memberikan daya

perlindungan tubuh terhadap infeksi dan zat anti body yang mampu

melindungi tubuh dari berbagai penyakit infeksi untuk jangka waktu sampai 6

bulan (Depkes RI, 2005).

Dampak dari tidak diberikannya colostrum tersebut adalah, daya tahan

tubuh yang lemah sehingga mudah terserang berbagai penyakit. Maka dari itu

disarankan untuk sesegera mungkin memberikan colostrum pada bayi baru

lahir (Suherni. dkk, 2009).

Pemberian colostrum membantu ibu nifas memulihkan diri dari proses

persalinannya. Pemberian colostrum membuat rahim berkontraksi dengan

cepat dan memperlambat perdarahan. Wanita yang menyusui bayinya akan

lebih cepat pulih turun berat badannya dari berat badan yang bertambah

semasa kehamilan. Oleh karena itu, jika colostrum tidak diberikan pada masa

nifas sesegera mungkin, akan mengakibatkan proses pemulihan paska

persalinan menjadi terhambat (Suherni. dkk, 2009).

Dari studi pendahuluan yang dilakukan di BPS Harapan Bunda, Ceperan,

Sambirejo, Plupuh. Dari data yang diambil, bulan januari 2011 sampai bulan

desember 2011 jumlah ibu nifas 350 orang. Berdasarkan wawancara pada

tanggal 10 Januari 2012 dengan 10 Ibu nifas pada hari ke-1 sampai ke-4

diperoleh data 4 ibu nifas tahu tentang colostrum sedangkan 6 ibu nifas tidak

tahu tentang colostrum, dan dari mayoritas ibu nifas masih beranggapan

bahwa Colostrum merupakan ASI basi, yang tidak untuk diminumkan bayi.

Page 17: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-senjaasihm-52-1-senjaas-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG COLOSTRUM DI

3

Berdasarkan latar belakang diatas, dan masih kurangnya pengetahuan ibu

nifas tentang colostrum, maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang “Tingkat

Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Colostrum di BPS Harapan Bunda, Ceperan,

Sambirejo, Plupuh, Sragen.”

B. Perumusan Masalah

Dari uraian latar belakang masalah tersebut di atas, dapat dirumuskan

masalah sebagai berikut “Bagaimanakah Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas

Tentang Colostrum di BPS Harapan Bunda Ceperan, Sambirejo, Plupuh?.”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang colostrum di

BPS Harapan Bunda, Ceperan, Sambirejo, Plupuh.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang colostrum

dalam tingkat baik.

b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang colostrum

dalam tingkat cukup.

c. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang colostrum

dalam tingkat kurang.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Penelitian ini dapat membantu informasi ilmiah dibidang kesehatan

khususnya tentang tingkat pengetahuan ibu nifas tentang Colostrum.

Page 18: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-senjaasihm-52-1-senjaas-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG COLOSTRUM DI

4

2. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti

mengenai pengetahuan ibu nifas tentang Colostrum, Serta memberikan

kesempatan pada peneliti untuk mengaplikasikan pengetahuan yang

diperoleh dari pendidikan ke lapangan.

3. Bagi Institusi

a. Institusi BPS

Penelitian ini dapat memberikan informasi dan masukan untuk

meningkatkan kualitas dalam pelayanan kebidanan, dan dapat

digunakan untuk menyusun dan merencanakan program pelayanan

di BPS.

b. Institusi Pendidikan

Penelitian ini dapat digunakan sebagai dokumen dan bahan

tambahan sumber bacaan bagi mahasiswi Prodi D3 Kebidanan Stikes

Kusuma Husada Surakarta.

E. Keaslian Penelitian

Merupakan uraian tentang hasil penelitian yang telah ada, yang

berhubungan dengan topik yang dibahas yaitu “ Tingkat Pengetahuan Ibu

Nifas Tentang colostrum ”, sehingga dapat menjelaskan perbedaan secara

nyata, dan peneliti tertarik untuk meneliti dan bukan merupakan penelitian

duplikasi.

Page 19: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-senjaasihm-52-1-senjaas-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG COLOSTRUM DI

5

1. Intan Rizki Rikawati (2009), dengan judul “Hubungan Pengetahuan Ibu

tentang Colostrum Dengan Perilaku Pemberian Colostrum Pada Bayi Baru

Lahir (1-3 Hari) Di Rumah Bersalin AN Nisa Surakarta”. Penelitian ini

menggunakan metode penelitin non eksperimen korelasi dengan

pendekatan Cross Sectional, jumlah sampel yang digunakan adalah 30

responden, cara pengumpulan data menggunakan kuisioner dan lembar

observasi, dianalisis dengan uji pada program SPSS komputer, waktu

penelitian dilakukan pada bulan november 2009 sampai agustus 2009.

Hasil penelitian baik sebanyak 19 orang (63, 33 %), cukup baik sebanyak

2 orang (6, 67 %), kurang baik sebanyak 4 orang (13, 33 %) dan tidak baik

sebanyak 5 orang (16, 67 %). Selanjutnya ibu yang memberikan kolostrum

sebanyak 21 orang (70 %) dan yang tidak memberikan kolostrum

sebanyak 9 orang (30 %). Hasil uji statistic didapat hasil ρhit= 0,810 >

ρtab (0,364) dengan signifiksi 0,000 < 0,05, dapat disimpulkan adanya

hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu tentang Colostrum

dengan perilaku pemberian Colostrum pada bayi baru lahir (1-3 Hari).

2. Puspita, D (2004), dengan judul “Pengetahuan Ibu Nifas Dini Tentang

Proses Laktasi di Bidan Praktek Swasta Benis Jayanto Kujon Ceper

Klaten”. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan rancangan Cross

Sectional, teknik sampling dengan random sampling, dengan alat

pengumpul data kuisioner, jenis variabel tunggal dengan teknik analisis

deskriptif, dengan jumlah sampel 60 responden, waktu penelitian

dilakukan pada bulan febuari 2004 sampai maret 2004 didapatkan hasil

Page 20: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-senjaasihm-52-1-senjaas-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG COLOSTRUM DI

6

penelitian tergolong baik yaitu sebanyak 30 responden (53, 3 %), yang

tergolong cukup sebanyak 15 orang responden (23, 35 %) dan tergolong

tidak baik sebanyak 15 orang responden (23, 35 %). Kesimpulan

pengetahuan ibu nifas dini tentang proses laktasi tergolong baik.

Perbedaan dengan penelitian ini adalah lokasi, waktu, responden, teknik

pengambilan sampelnya, metode, dan hasil penelitiannya. Sedangkan

persamaan dengan penelitian ini adalah instrumen penelitiannya

yaitu menggunakan kuesioner.

F. Sistematika Penulisan

Proposal Karya Tulis Ilmiah ini disusun berdasarkan sistematika, yang

terdiri dari 5 Bab yaitu sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN

Dalam bab ini dijelaskan tentang latar belakang, perumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian

penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini menjelaskan tentang pengetahuan, masa

nifas, colostrum, kerangka teori, kerangka konsep teori.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini menjelaskan tentang jenis dan rancangan

penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi, sampel,

dan teknik pengambilan sampel, instrument penelitian,

Page 21: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-senjaasihm-52-1-senjaas-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG COLOSTRUM DI

7

teknik pengumpulan data, variabel penelitian, definisi

operasional, metode pengolahan dan analisa data, etika

penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini menjelaskan tentang gambaran umum

penelitian yang meliputi gambaran geografi dan demografi,

hasil penelitian, pembahasan hasil penelitian dan

keterbatasan penelitian.

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dari

penelitian dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 22: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-senjaasihm-52-1-senjaas-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG COLOSTRUM DI

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Pengetahuan

a. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu

seseorang terhadap objek melalui indera yang memilikinya (mata,

hidung, telinga, dan sebagainya). Dengan sendirinya, pada waktu

penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat

dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek.

Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan

telinga (Notoatmodjo, 2010).

Pengetahuan manusia itu adalah hasil dari berkontaknya dua

macam besaran, yaitu benda atau yang diperiksa, diselidiki, dan

akhirnya diketahui (obyek), dan manusia yang melakukan berbagai

pemeriksaan, penyelidikan dan akhirnya mengetahui (mengenal) benda

(Jalal, 2010).

Page 23: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-senjaasihm-52-1-senjaas-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG COLOSTRUM DI

9

b. Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan yang dicakup dalam kognitif mempunyai 6 tingkatan

(Notoatmodjo, 2010) yaitu :

1) Tahu (Know)

Tahu diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang

telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu.

2) Memahami (comprehension)

Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek

tersebut, tidak sekedar dapat menyebutkan, tetapi orang tersebut

harus dapat menginterpretasikan secara benar tentang objek yang

diketahui tersebut.

3) Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek yang

dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang

diketahui tersebut pada situasi yang lain.

4) Analisis (analysis)

Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan dan

atau memisahkan, kemudian mencari hubungan antara

komponen-komponen yang terdapat dalam suatu masalah atau

objek yang diketahui.

5) Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjukkan suatu kemampuan seseorang untuk

merangkum atau meletakkan dalam suatu hubungan yang logis dari

Page 24: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-senjaasihm-52-1-senjaas-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG COLOSTRUM DI

10

komponen-komponen pengetahuan yang dimiliki. Dengan kata

lain, sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi

baru dari formulasi-formulasi yang telah ada.

6) Evaluasi (evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu. Penilaian

ini dengan sendirinya didasarkan pada suatu kriteria yang

ditentukan sendiri atau norma-norma yang berlaku di masyarakat.

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut Wawan dan Dewi (2010), faktor-faktor yang

mempengaruhi tingkat pengetahuan antara lain :

1) Faktor Internal

a) Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang

terhadap perkembangan orang lain menuju kearah cita-cita

tertentu yang menentukan manusia untuk berbuat dan mengisi

kehidupan untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan.

b) Pekerjaan

Menurut Thomas yang dikutip oleh Nusalam (2003), pekerjaan

adalah keburukan yang harus dilakukan terutama untuk

menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarganya.

Pekerjaan bukanlah sumber kesenangan, tetapi lebih banyak

Page 25: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-senjaasihm-52-1-senjaas-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG COLOSTRUM DI

11

merupakan cara mencari nafkah yang membosankan, berulang

dan banyak tantangan.

c) Umur

Menurut Elisabet BH yang dikutip Nursalam (2003), usia

adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan

sampai berulang tahun. Sedangkan menurut Huclok (1998),

semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan

seseorang akan lebih matang dalam beraktivitas dalam bekerja.

2) Faktor Eksternal

a) Faktor Lingkungan

Menurut Ann. Mariner yang dikutip dari Nursalam (2003),

lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada disekitar

manusia dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi

perkembangan dan perilaku orang atau kelompok.

b) Sosial Budaya

Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat

mempengaruhi dari sikap dalam menerima informasi.

d. Sumber-Sumber Pengetahuan

Adapun beberapa sumber pengetahuan menurut

Notoatmodjo (2007), antara lain sebagai berikut:

1) Kepercayaan berdasarkan tradisi, adat, dan agama

Berbentuk norma dan kaidah baku yang berlaku di dalam

kehidupan sehari-hari. Di dalam norma dan kaidah itu

Page 26: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-senjaasihm-52-1-senjaas-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG COLOSTRUM DI

12

terkandung pengetahuan yang kebenarannya tidak dapat

dibuktikan secara rasional dan empiris, tetapi sulit dikritik

untuk diubah begitu saja. Jadi, harus diikuti dengan tanpa

keraguan dan percaya secara bulat. Pengetahuan yang

bersumber dari kepercayaan cenderung bersifat tetap (mapan)

tetapi subjektif.

2) Pengetahuan berdasarkan pada otoritas kesaksian orang lain

Pihak pemegang otoritas kebenaran pengetahuan yang dapat

dipercayai adalah orang tua, guru, ulama, orang yang dituakan,

dan sebagainya. Apapun yang mereka katakan, benar atau salah,

baik atau buruk, dan indah atau jelek, pada umumnya diikuti dan

dijalankan dengan patuh tanpa kritik. Karena kebanyakan orang

telah mempercayai mereka sebagai orang-orang yang cukup

berpengalaman dan berpengetahuan lebih luas.

3) Pengalaman

Bagi manusia, pengalaman adalah alat vital penyelenggaraan

kebutuhan hidup sehari-hari. Dengan mata, telinga, hidung,

lidah, dan kulit, orang bisa menyaksikan secara langsung dan

bisa pula melakukan kegiatan hidup.

4) Akal pikiran

Berbeda dengan panca indera, akal pikiran memiliki sifat lebih

rohani. Akal pikiran mampu menangkap hal-hal yang metafisis,

spiritual, abstrak, universal, yang seragam dan yang bersifat

Page 27: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-senjaasihm-52-1-senjaas-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG COLOSTRUM DI

13

tetap. Akal pikiran cenderung memberikan pengetahuan yang

lebih umum, objektif dan pasti.

e. Pengukuran Pengetahuan

Menurut Arikunto (2006), pengukuran pengetahuan dapat

dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi

materi yang akan diukur dari subyek penelitian atau responden ke

dalam pengetahuan yang ingin kita ukur atau kita ketahui dapat kita

sesuaikan dengan tingkatan-tingkatannya.

Menurut Arikunto (2006), adapun pertanyaan yang dapat digunakan

untuk pengukuran pengetahuan secara umum dapat dikelompokkan

menjadi dua jenis yaitu:

1) Pertanyaan subyektif, misalnya jenis pertanyaan essay.

Pertanyaan essay disebut pertanyaan subyektif karena penilaian

untuk pertanyaan ini melibatkan faktor subyektif dari penilai,

sehingga nilainya akan berbeda dari seseorang penilai satu

dibandingkan dengan yang lain dari satu waktu ke waktu yang

lainnya.

2) Pertanyaan obyektif, misalnya pertanyaan pilihan ganda

(multiple choise), bentul salah, dan pertanyaan menjodohkan.

Pertanyaan pilihan ganda, betul salah, menjodohkan disebut

pertanyaan obyektif karena pertanyaan-pertanyaan itu dapat dinilai

secara pasti oleh penilai.

Page 28: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-senjaasihm-52-1-senjaas-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG COLOSTRUM DI

14

Dari kedua jenis pertanyaan tersebut, pertanyaan obyektif

khususnya pertanyaan pilihan ganda lebih disukai untuk dijadikan

sebagai alat ukur dalam pengukuran pengetahuan karena lebih mudah

disesuaikan dengan pengetahuan yang akan diukur dan penilaiannya

akan lebih cepat (Arikunto, 2006).

Pengukuran pengetahuan menurut Riwidikdo (2009), yaitu :

a) Baik, bila nilai responden yang diperoleh adalah ( x ) > mean

+ 1 SD

b) Cukup, bila nilai mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD

c) Kurang, bila nilai responden yang diperoleh ( x ) < mean – 1 SD

2. Masa Nifas

a. Pengertian Masa Nifas

Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi,

plasenta, serta selaput yang diperlukan untuk memulihkan kembali

organ kandungan seperti sebelum hamil dengan waktu kurang lebih 6

minggu ( Saleha, 2009).

Masa nifas disebut juga masa postpartum atau puerperium yaitu

masa atau waktu sejak bayi dilahirkan dan plasenta keluar lepas dari

rahim, sampai enam minggu berikutnya, disertai dengan pulihnya

kembali organ-organ yang berkaitan dengan kandungan, yang

mengalami perubahan seperti perlukaan dan lain sebagainya berkaitan

saat melahirkan (Suherni. dkk, 2009).

Page 29: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-senjaasihm-52-1-senjaas-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG COLOSTRUM DI

15

b. Pengecilan Rahim atau Involusi Uteri Pada Masa Nifas

Involusi uterui merupakan proses dimana uterus kembali ke

kondisi sebelum hamil dengan bobot hanya 60 gram, juga dikatakan

proses kembalinya uterus pada keadaan sebelum hamil (Citra, 2008).

Involusio adalah perubahan uterus setelah persalinan, yang

berangsur-angsur kembali seperti keadaan semula yang sama dengan

kondisi dan ukuran dalam keadaan tidak hamil (Saleha, 2009).

Adapun Proses Involusi uteri adalah sebagai berikut :

1) Iskemia Miometrium

Yaitu kekurangan darah pada uterus yang bukan hanya karena

kontraksi dan retraksi yang cukup lama tetapi disebabkan oleh

pengurangan aliran darah yang pergi ke uterus di dalam masa hamil.

Setelah bayi dilahirkan tidak diperlukan lagi, maka pengaliran darah

berkurang, kembali seperti biasa (Suparyanto, 2011).

2) Autolysis

Adalah penghancuran jaringan otot-otot uterus yang tumbuh

karena adanya hyperplasi dan akan susut kembali mencapai keadaan

semula (Suparyanto, 2011).

3) Efek Oksitosin

Oksitosin menyebabkan terjadinya kontraksi dan retraksi otot

uterin sehingga akan menekan pembuluh darah yang mengakibatkan

berkurangnya suplai darah ke uterus. Proses ini membantu untuk

Page 30: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-senjaasihm-52-1-senjaas-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG COLOSTRUM DI

16

mengurangi situs atau tempat implantasi plasenta serta mengurangi

perdarahan (Citra, 2008).

c. Lochia Pada Masa Nifas

Lochia adalah cairan sisa lapisan endometrium dan sisa dari

tempat implantasi plasenta yang keluar pada masa purperium

(Suherni. dkk, 2009).

Lokia adalah cairan sekret yang berasal dari cavum uteri dan

vagina selama masa nifas (Saleha, 2009).

Lochia ada 4 jenis, antara lain yaitu :

1) Lochia rubra (cruenta)

Lochia pada hari ke-1 sampai hari ke-2 paska persalinan, berwarna

merah dan hitam karena berisi darah segar, dan sisa-sisa selaput

ketuban, sel-sel decidua, vernic caseosa, lanugo, meconium

(Suherni. dkk, 2009).

2) Lokia sanguilenta

Lokia sanguilenta berwarna merah kuning berisi darah dan lendir

yang keluar pada hari ke-3 sampai ke-7 paska persalinan

(Saleha, 2009).

3) Lokia serosa

Lokia serosa dimulai dengan versi yang lebih pucat dari lokia

rubra, lokia ini berbentuk serum dan berwarna merah jambu

kemudian menjadi kuning. Cairan tidak berdarah lagi pada hari

ke-7 sampai hari ke-14 paska persalinan (Saleha, 2009).

Page 31: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-senjaasihm-52-1-senjaas-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG COLOSTRUM DI

17

4) Lochia alba

Lochia alba ini dimulai setelah hari ke-14, berwarna putih

(Suherni. dkk, 2009).

3. Colostrum

a. Pengertian Colostrum

Colostrum merupakan cairan yang pertama kali disekresi oleh

kelenjar payudara, yang disekresikan pada hari pertama sampai hari

ketiga atau keempat (Saleha, 2009).

Colostrum adalah susu awal yang diproduksi oleh ibu yang baru

melahirkan yakni dihasilkan dalam waktu 24 jam pertama setelah

melahirkan. Cairan ini berwarna kuning, atau jernih, merupakan bahan

yang sangat kaya akan anti infeksi, dapat membersihkan alat

pencernaan bayi dan zat-zat yang tidak berguna (Suherni. dkk, 2009).

b. Reflek yang berperan dalam pembentukan colostrum atau air susu,

antara lain yaitu :

1) Reflek Prolaktin

Hormon Prolaktin memegang peranan untuk membuat

colostrum. Namun jumlah colostrum terbatas karena aktifitas

prolaktin dihambat oleh esterogen dan progestron yang kadarnya

memang tinggi. Hormon ini memegang sel-sel alveoli yang

fungsinya untuk membuat air susu. Pada ibu yang menyusui

prolaktin akan meningkat dipengaruhi oleh stress atau pengaruh

psikis, rangsangan putting susu, dan obat-obatan (Saleha, 2009).

Page 32: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-senjaasihm-52-1-senjaas-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG COLOSTRUM DI

18

2) Refleks Let down

Refleks Oksitosin adalah rangsangan yang ditimbulkan oleh

isapan bayi saat menyusu. Refleks ini akan diantar ke bagian lain

otak (hipofise posterior) yang akan melepaskan hormon oksitosin.

Kontraksi dari sel akan memeras air susu yang telah terbuat keluar

dari alveoli dan masuk ke system duktulus yang untuk selanjutnya

mengalir melalui duktus laktiferus masuk ke mulut bayi

(Kodrat, 2010).

Faktor-faktor yang meningkatkan refleks let down adalah

dengan melihat bayi, mendengarkan suara bayi, mencium bayi,

memikirkan untuk menyusui bayi (Saleha, 2009).

c. Komposisi colostrum

Menurut Suherni. dkk (2009), colostrum mempunyai komposisi

sebagai berikut, dimana dari hari ke hari selalu berubah :

1) Colostrum mempunyai kandungan yang tinggi protein

dibandingkan dengan asi matur.

2) Lebih banyak mengandung antibody 10-17 kali lebih banyak

dibandingkan dengan asi matur, dapat memberikan perlindungan

pada bayi sampai umur 6 bulan.

3) Kadar karbohidrat dan lemak rendah dibandingkan asi matur.

4) Kadar mineral lebih tinggi dibandingkan dengan asi matur.

5) Total energi lebih rendah jika dibandingkan dengan asi matur.

6) Volume colostrum antara 150-300 ml/ 24 jam.

Page 33: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-senjaasihm-52-1-senjaas-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG COLOSTRUM DI

19

d. Manfaat Colostrum

Menurut Saleha (2009), manfaat dari colostrum bagi bayi adalah

sebagai berikut :

1) Colostrum merupakan pencahar yang ideal untuk membersihkan

mekonium dari usus bayi yang baru lahir dan mempersiapkan

saluran pencernaan bayi yang akan datang.

2) Colostrum lebih banyak mengandung antibodi dibandingkan

dengan ASI yang matur, sehingga dapat memberikan perlindungan

bagi bayi sampai usia 6 bulan.

3) Terdapat tripsin inhibitor, sehingga hidrolisis protein di dalam usus

bayi menjadi kurang sempurna. Hal ini akan lebih banyak

menambah kadar antibodi pada bayi.

e. Dampak Jika Colostrum Tidak Diberikan Kepada Bayi adalah Sebagai

Berikut :

Dampak dari tidak diberikannya colostrum tersebut adalah, daya

tahan tubuh bayi yang akan menjadi lemah sehingga mudah terserang

berbagai penyakit. Maka dari itu disarankan untuk sesegera mungkin

memberikan colostrum pada bayi baru lahir (Suherni. dkk, 2009).

Page 34: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-senjaasihm-52-1-senjaas-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG COLOSTRUM DI

20

B. Kerangka Teori

Gambar 2. 1 Kerangka Teori

Sumber : (Modifikasi Notoatmodjo, 2010)

Sumber-sumber

pengetahuan

1. Kepercayaan

berdasakan tradisi,

adat, dan agama

2. Pengetahuan

berdasarkan pada

otoritas kesaksian

orang lain

3. Pengalaman

4. Akal pikiran

Pengetahuan

Faktor-faktor yang

mempengaruhi

pengetahuan

1. Faktor internal

a. Pendidikan

b. Pekerjaan

c. Umur

2. Faktor eksternal

a. Lingkungan

b.Sosial budaya

Kolostrum

1. Pengertian kolostrum

2. Reflek yang berperan dalam

pembentukan kolostrum

3. Komposisi kolostrum

4. Manfaat kolostrum

5. Dampak jika kolostrum tidak

diberikan

Page 35: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-senjaasihm-52-1-senjaas-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG COLOSTRUM DI

21

C. Kerangka Konsep

Keterangan :

: Diteliti

: Tidak diteliti

Gambar 2. 2 Kerangka Konsep Penelitian

Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas

Tentang Kolostrum

1. Baik

2. Cukup

3. Kurang

Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Pengetahuan

1. Faktor Internal

a. Pendidikan

b. Pekerjaan

c. Umur

2. Faktor Eksternal

a. Lingkungan

b.Sosial Budaya

Page 36: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-senjaasihm-52-1-senjaas-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG COLOSTRUM DI

22

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Ditinjau dari segi tujuan penelitian yang hendak dicapai, penelitian ini

menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Notoatmodjo (2010),

deskritif kuantitatif yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama

untuk membuat gambaran atau deskripsi suatu keadaan secara objektif.

Metode ini digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang

sedang dihadapi pada situasi sekarang atau yang sedang terjadi.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi dan waktu penelitian merupakan rencana tentang tempat dan

jadwal yang akan dilakukan oleh peneliti dalam melaksanakan kegiatan

penelitiannya (Hidayat, 2008).

Lokasi penelitian dilakukan di BPS Harapan Bunda, Ceperan, Sambirejo,

Plupuh, Sragen pada tanggal 2 Mei-10 Juni 2012.

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang

ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka

penelitiannya merupakan penelitian populasi (Arikunto, 2010).

Page 37: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-senjaasihm-52-1-senjaas-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG COLOSTRUM DI

23

Populasi yang dipakai dalam penelitian ini adalah Ibu nifas pada hari

ke-1 sampai ke-4 yang ada di BPS Harapan Bunda, Ceperan, Sambirejo,

Plupuh, Sragen yang berjumlah 30 responden.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti

(Arikunto, 2010).

Sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah Ibu nifas pada hari

ke-1 sampai ke-4 yang ada di BPS Harapan Bunda, Ceperan Sambirejo,

Plupuh, Sragen yang berjumlah 30 responden.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan peneliti adalah teknik

total sampling.

Total sampling adalah pengambilan sampel secara keseluruhan

(Amirin, 2011).

D. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur

fenomena alam maupun yang diamati (Sugiyono, 2008).

Alat yang dipergunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah

kuisioner yaitu daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik, matang,

dimana responden tinggal memberikan jawaban atau dengan memberikan

tanda-tanda tertentu (Nototmodjo, 2010)

Untuk mengetahui pengetahuan ibu, kuesioner yang digunakan adalah

kuisioner tertutup dimana sudah terdapat jawabannya, sehingga mereka

Page 38: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-senjaasihm-52-1-senjaas-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG COLOSTRUM DI

24

tinggal memilih. Untuk jawaban benar dengan pertanyaan positif dan jawaban

salah jika pernyataan negative mendapat nilai 1. Jawaban yang salah dengan

pertanyaan positif dan benar jika pernyataan negative mendapatkan nilai 0.

Pengisian kuisioner tersebut dengan memberi tanda centang (√) pada jawaban

yang dianggap benar (Notoatmodjo, 2003).

Tabel 3.1

Kisi-Kisi Soal Kuesioner

No Sub Variabel No. Soal Jumlah

1. Pengertian Colostrum 1, 2, 3, 4, 5, 14, 16, 25 8

2. Pembentukan Colostrum 6, 7, 8, 9, 15, 17, 18, 23,

24, 27 10

3. Komposisi Colostrum 10, 11, 12, 13, 19, 21, 28,

29, 30 9

4. Manfaat Colostrum 22, 31, 32, 3

5. Dampak jika Colostrum

Tidak Diberikan

20, 26, 33, 34, 35 5

Jumlah Total Soal 35

Untuk mengetahui kuesioner penelitian ini berkualitas, terlebih dahulu

harus dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan karakteristik sejenis di

luar lokasi penelitian. Uji Validitas dan reliabilitas dilakukan pada

tanggal 20 Maret–25 April 2012 di BPS Delima Rahayu Nglombo, Sidoharjo,

Sragen dengan jumlah 30 responden, dengan 35 soal kuesioner.

Dari uji validitas yang sudah dilakukan, terdapat 30 soal yang valid dan 5 soal

yang tidak valid yaitu nomor 7, 9, 21, 23, 26. Kuesioner yang tidak valid ini

tidak digunakan dan tidak digantikan karena kuesioner yang valid sudah

mencukupi untuk digunakan sebagai instrument penelitian.

Page 39: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-senjaasihm-52-1-senjaas-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG COLOSTRUM DI

25

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan sesuatu instrument (Arikunto, 2006).

Penelitian ini menggunakan Uji Validitas dengan rumus product

moment dengan bantuan program SPSS. Instrument ini dikatakan valid

jika nilai rhitung > rtabel.

Keterangan :

N : Jumlah Responden

rxy : Koefisien korelasi product moment

x : Skor pertanyaan

y : Skor total

xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total

(Arikunto, 2006).

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrument

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data

karena instrument tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan

bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih

jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dipercaya, yang reliabel

akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga ( Arikunto, 2010).

( ) ( ) }Y - Y {N }X X {

Y)X)(( - XYN

222 2 SSS-S

SSS=

Nrxy

Page 40: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-senjaasihm-52-1-senjaas-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG COLOSTRUM DI

26

Untuk mencari reliabilitas instrumen, menggunakan Alpha Cronbach

dengan bantuan program komputer SPSS. Rumusnya adalah sebagai

berikut :

ïþ

ïýü

ïî

ïíì-

-= å

2

2

11

t

i

is

s

k

kr

Keterangan :

ri : Koefisien reliabilitas yang dicari

k : Banyaknya butir pertanyaan

2

is : Jumlah varians butir – butir pertanyaan

2

ts : Varians skor total

Menurut Djemari (2003), kuesioner atau angket dikatakan reliabel jika

memiliki nilai alpha minimal 0,7 (Riwidikdo, 2009).

Pada uji reliabel kuesioner, didapatkan hasil kuesioner reliabel dengan

hasil 0,755

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan kegiatan penelitian untuk

mengumpulkan data (Hidayat, 2008).

1. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden melalui

kuesioner. Sebelum mengisi kuesioner responden diberi penjelasan tentang

cara mengisi kuesioner dan selanjutnya memberikan informed concent

yang diikuti penyerahan kuesioner. Setelah itu, kuesioner langsung diisi

oleh responden sesuai dengan ketentuan yang ada.

Page 41: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-senjaasihm-52-1-senjaas-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG COLOSTRUM DI

27

2. Data Sekunder adalah pengumpulan data yang diperoleh dari orang atau

tempat lain dan bukan dilakukan oleh peneliti sendiri. Data sekunder ini

berasal dari jumlah Ibu Nifas di BPS Harapan Bunda, Ceperan, Sambirejo,

Plupuh, Sragen.

F. Variabel Penelitian

Variabel merupakan gejala yang menjadi fokus dalam penelitian. Variabel

menunjukkan atribut dari sekelompok orang atau objek yang mempunyai

variasi antara satu dengan yang lainnya dalam kelompok itu. Misalnya : berat

badan, tinggi badan, suhu, motivasi, kinerja perawat,tingkat pendidikan adalah

merupakan contoh variabel karena semua itu menunjukkan variasi atau atribut

dari seseorang (Riwidikdo, 2009).

Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah variabel tunggal, yaitu

“ Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang colostrum.”

G. Definisi Operasional

Definisi Operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional

berdasarkan karakteristik yang diamati ketika melakukan pengukuran secara

cermat terhadap suatu objek atau fenomena dengan menggunakan parameter

yang jelas (Hidayat, 2008).

Page 42: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-senjaasihm-52-1-senjaas-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG COLOSTRUM DI

28

Definisi pada penelitian ini dijabarkan sebagai berikut :

Tabel 3. 2

Definisi Operasional Penelitian

Variabel Definisi

Operasional

Alat Ukur Skala

Ukur

Hasil Ukur

Tingkat

pengetahuan

ibu nifas

tentang

Colostrum

Segala

sesuatu yang

diketahui

oleh ibu nifas

tentang

Colostrum

kuesioner Ordinal a. Baik :bila nilai

responden yang

diperoleh ( x ) >

mean + 1 SD

b. Cukup : bila nilai

mean – 1 SD ≤ x ≤

men + 1 SD

c. Kurang : bila nilai

responden yang

diperoleh ( x ) <

mean – 1 SD

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya

adalah pengolahan data. Proses pengolahan data menurut

Arikunto (2006), adalah sebagai berikut :

a. Editing

Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa data hasil jawaban

dari kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan kemudian

dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan lengkap.

Editing dilakukan di lapangan sehingga bila terjadi kekurangan atau

tidak sesuai dapat segera dilengkapi.

Page 43: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-senjaasihm-52-1-senjaas-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG COLOSTRUM DI

29

b. Coding

Kegiatan ini memberi kode angka pada kuesioner terhadap tahap-

tahap dari jawaban responden agar lebih mudah dalam pengolahan data

selanjutnya.

c. Tabulating

Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghitung data dari jawaban

kuesioner responden yang sudah diberi kode, kemudian dimasukkan ke

dalam tabel.

2. Analisis Data

Analisis Data adalah setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan

data, perlu segera digarap oleh peneliti, khususnya yang bertugas

mengolah data (Arikunto, 2010).

Selanjutnya hasil untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas

maka, ditunjukan dengan prosentase dengan keterangan sebagai berikut :

a. Baik, bila nilai responden yang diperoleh adalah ( x ) > mean

+ 1 SD

b. Cukup, bila nilai mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD

c. Kurang, bila nilai responden yang diperoleh ( x ) < mean – 1 SD

(Arikunto, 2009).

Page 44: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-senjaasihm-52-1-senjaas-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG COLOSTRUM DI

30

I. Etika Penelitian

Menurut Hidayat (2008), etika penelitian merupakan masalah yang

sangat penting dalam penelitian. Mengingat penelitian berhubunga

langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus langsung

diperhatikan. Yang perlu diperhatikan antara lain :

1. Informed concent

Informed concent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti

dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan

yang diberikan sebelum penelitian. Dilakukan dengan memberi lembar

persetujuan kepada responden. Tujuannya agar subyek mengerti

maksud dan tujuan penelitian. Jika responden bersedia, maka harus

menandatangani lembar persetujuan.

2. Anonimity (Kerahasiaan nama/ identitas)

Anominity merupakan pemberian jaminan dalam penggunaan

subyek penelitian. Dengan cara tidak mencantumkan nama responden

pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar

pengumpulan data.

3. Confidentiality (Kerahasiaan hasil)

Confidentiality merupakan etika dalam pemberian jaminan

kerahasiaan hasil penelitian. Baik informasi ataupun masalah lainnya.

Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh

peneliti. Hanya pada kelompok data tertentu yang dilaporkan pada hasil

riset.

Page 45: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-senjaasihm-52-1-senjaas-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG COLOSTRUM DI

31

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum

Lokasi penelitian ini adalah BPS Harapan Bunda Ceperan, Sambirejo,

Plupuh, Sragen. Batas wilayah desa Ceperan meliputi : Batas Timur :

Kelurahan Ndari, Batas Selatan : Kelurahan Plupuh, Batas Utara : Kelurahan

Ngrombo, Batas Barat : Kelurahan Sumomorodukuh. BPS Harapan Bunda

Ceperan, Sambirejo, Plupuh, Sragen. Sarana dan prasarana ruang di BPS

terdiri dari 1 Ruang Pendaftaran, Ruang KIA 1 Ruang, Ruang VK 1 Ruang,

dan Ruang Nifas 1 Ruang.

Pelayanan yang diberikan BPS Harapan Bunda Ceperan, Sambirejo,

Plupuh, Sragen yaitu : Ibu bersalin, Nifas, Pelayanan Keluarga Berencana,

Pemeriksaan Hb, Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak. Jumlah ibu nifas yang

ada di BPS Harapan Bunda Ceperan, Sambirejo, Plupuh, Sragen sebanyak 30

ibu nifas, dan yang digunakan sebagai responden dalam penelitian ini adalah

30 ibu nifas.

Page 46: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-senjaasihm-52-1-senjaas-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG COLOSTRUM DI

32

B. Hasil Penelitian

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui tingkat

pengetahuan dari responden, maka dapat digunakan cara perhitungan sebagai

berikut:

Mencari Mean yaitu dengan rumus :

n

xMean

å=

30

683=Mean

76,22=Mean

Mencari Simpangan Baku atau Standar Deviasi :

( )

1

2

2

-

-=å å

n

n

xx

SD

i

i

130

30

46648915889

-

-=SD

29

63,1554915889 -=SD

29

37,339=SD

7,11=SD

42,3=SD

Page 47: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-senjaasihm-52-1-senjaas-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG COLOSTRUM DI

33

Setelah dilakukan analisa data didapatkan nilai mean 22,76 dan nilai

standar deviasi 3,42.

Tabel 4. 1

Mean dan Standar Deviasi

Variabel Mean Standar Deviasi

Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas

tentang Colostrum.

22,76 3,42

Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD

: (x) > 22,76 + (1 × 3,42)

: (x) > 26,18

Cukup : Bila nilai responden mean - 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD

: 22,76 – (1 × 3,42) ≤ x ≤ 22,76 + (1 × 3,42)

:19,34 ≤ x ≤ 26,18

Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1SD

: (x) < 22,76 – (1 × 3,42)

: (x) < 19,34

Page 48: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-senjaasihm-52-1-senjaas-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG COLOSTRUM DI

34

Sehingga Tingkat pengetahuan Ibu Nifas tentang Colostrum dapat

dilihat pada tabel di bawah ini

Tabel 4. 2

Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang Colostrum

No Pengetahuan Frekuensi Prosentase (%)

1 Baik 2 6,7

2 Cukup 25 83,3

3 Kurang 3 10

Jumlah 30 100

Berdasarkan tabel 4. 2 di atas dapat dikelompokkan pengetahuan Ibu

Nifas tentang Colostrum kategori baik sebanyak 2 responden (6,7%),

pengetahuan cukup sebanyak 25 responden (83,3%), dan pengetahuan kurang

sebanyak 3 responden (10%). Jadi tingkat pengetahuan Ibu Nifas tentang

Colostrum yang paling banyak pada kategori cukup.

C. Pembahasan

Berdasarkan tabel di atas dapat dikelompokkan pengetahuan Ibu Nifas

tentang Colostrum kategori baik sebanyak 2 responden (6,7%), pengetahuan

cukup sebanyak 25 responden (83,3%), dan pengetahuan kurang

sebanyak 3 responden (10%).

Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan itu sendiri dipengaruhi oleh

faktor pendidikan formal. Pengetahuan sangat erat hubungannya dengan

pendidikan, dimana diharapkan bahwa dengan pendidikan yang tinggi maka

orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya, sehingga seseorang

semakin besar keinginan untuk memanfaatkan pengetahuan dan ketrampilan

dan pendidikan seseorang berperan dalam membentuk sikap

Page 49: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-senjaasihm-52-1-senjaas-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG COLOSTRUM DI

35

dan perilaku seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungan.

Karena hasil pendidikan ikut membentuk pola pikir, pola persepsi dan sikap

pengambilan keputusan seseorang.

Menurut Notoatmodjo (2005), faktor-faktor yang mempengaruhi

pengetahuan salah satunya pendidikan makin tinggi tingkat pendidikan

seseorang, maka makin mudah menerima informasi sehingga makin banyak

pula pengetahuan yang dimilikinya. Sebaliknya pendidikan yang kurang akan

menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai baru yang

diperkenalkan.

Selain itu, menurut Wawan dan Dewi (2010), yang mempengaruhi

pengetahuan yaitu pendidikan yang dapat mempengaruh seseorang untuk

menentukan cita-citanya, menetukan manusia untuk berbuat dan mengisi

kehidupan untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaannya, adapun faktor-

faktor lain yang mempengaruhinya, antara lain adalah faktor pekerjaan yaitu

keburukan yang harus dilakukan terutama untuk menunjang kehidupannya dan

keluarganya, faktor umur adalah tingkat kematangan dan kekuatan seseorang

akan lebih matang dan kekuatan seseorang akan lebih matang beraktivitas

dalam bekerja, faktor lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada

disekitar manusia dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi perkembangan

dan perilaku orang atau kelompok dan faktor sosial budaya yang ada pada

masyarakat dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku dalam

memperoleh informasi.

Page 50: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-senjaasihm-52-1-senjaas-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG COLOSTRUM DI

36

Colostrum merupakan cairan yang pertama kali disekresikan oleh kelenjar

payudara, yang disekresikan pada hari pertama sampai hari ketiga atau

keempat (Saleha, 2009).

Dampak dari tidak diberikannya Colostrum tersebut adalah, daya tahan

tubuh bayi yang akan menjadi lemah sehingga mudah terserang berbagai

penyakit. Maka dari itu disarankan untuk sesegera mungkin memberikan

Colostrum pada bayi baru lahir (Suherni. dkk, 2009).

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada

tanggal 2 Mei-10 Juni 2012, didapatkan hasil yang paling banyak adalah

pengetahuan ibu nifas tentang Colostrum dalam kategori cukup yaitu

sebanyak 25 responden (83,3%), dan dari soal kuesioner yang tersedia, banyak

ibu nifas yang belum mengetahui tentang pembentukan Colostrum. Hal ini

kemungkinan terjadi disebabkan karena adanya faktor pendidikan yang kurang

karena banyak dari sebagian responden yang berpendidikan SD, selain itu juga

dipengaruhi oleh faktor pekerjaan dimana sebagian banyak responden

memiliki pekerjaan ibu rumah tangga, sehingga kurang dalam mendapatkan

informasi. Selain itu juga dipengaruhi oleh faktor Lingkungan,

dimana lingkungan di pedesaan lebih sulit mendapatkan informasi

dibandingkan di lingkungan kota. Ada juga faktor sosial budaya, dimana

sebagian besar dari responden masih beranggapan bahwa Colostrum atau ASI

yang pertama keluar itu merupakan susu basi dan tidak untuk diminumkan

kepada bayinya.

Page 51: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-senjaasihm-52-1-senjaas-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG COLOSTRUM DI

37

Faktor pengetahuan memegang peranan penting dalam pemberian

Colostrum dan hidup sehat. Dengan adanya pendidikan dan pengetahuan

mendorong kemauan dan kemampun yang ditujukan terutama kepada ibu

Nifas pada masa menyusui untuk memberikan ASI pertamanya

yaitu Colostrum

Sehingga orang yang berpengetahuan mampu memahami arti hidup,

mampu menjalani hidup dengan terarah. Masalah yang muncul dalam dirinya

mampu dikelola dengan pemikiran yang lebih rasional.

D. Keterbatasan Penelitian

1. Kendala Penelitan

Dalam penelitian ini memerlukan waktu yang lama karena harus

mendatangi responden dari rumah ke rumah.

2. Keterbatasan Penelitian

a. Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal sehingga hasil

penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan saja.

b. Kuesioner

Kuesioner yang digunakan kuesioner tertutup sehingga responden

hanya bisa menjawab ya atau tidak dan jawaban mereka belum bisa

mengukur pengetahuan secara mendalam.

Page 52: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-senjaasihm-52-1-senjaas-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG COLOSTRUM DI

38

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada

tanggal 2 Mei-10 Juni 2012 dengan judul tingkat pengetahuan ibu nifas

tentang Colostrum di BPS Harapan Bunda Ceperan, Sambirejo, Plupuh,

Sragen dapat di simpulan sebagai berikut:

1. Pengetahuan ibu Nifas tentang Colostrum di BPS Harapan Bunda

Ceperan, Sambirejo, Plupuh, Sragen pada tingkat baik

sebanyak 2 responden (6,7%).

2. Pengetahuan ibu Nifas tentang Colostrum di BPS Harapan Bunda

Ceperan, Sambirejo, Plupuh, Sragen pada tingkat cukup

sebanyak 25 responden (83,3%).

3. Pengetahuan ibu Nifas tentang Colostrum di BPS Harapan Bunda

Ceperan, Sambirejo, Plupuh, Sragen pada tingkat kurang

sebanyak 3 responden (10%).

B. Saran

Berdasarkan simpulan diatas maka penulis memberikan saran sebagai berikut :

1. Bagi Masyarakat (Ibu Nifas)

Bagi Ibu Nifas sebaiknya berupaya dalam memberikan ASInya

terutama Colostrum, supaya bayi tidak mudah terserang berbagai penyakit

serta menjadikan bayi sehat dan cerdas.

Page 53: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-senjaasihm-52-1-senjaas-i.pdf · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG COLOSTRUM DI

39

2. Bagi Tenaga Kesehatan (Bidan)

Diharapkan agar tenaga kesehatan (Bidan) dapat meningkatkan mutu

pelayanan kesehatan serta memberikan informasi tentang Colostrum sedini

mungkin kepada ibu nifas, sehingga ibu lebih meningkatkan upaya dalam

pemberian Colostrum pada bayinya.

3. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan penelitian ini dapat menambah referensi di perpustakaan

sehingga dapat dimanfaatkan bagi penelitian selanjutnya.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan bagi peneliti selanjutnya sebaiknya dilakukan penelitian

yang lebih lanjut lagi dengan dua variabel atau lebih, dengan

menggunakan metode penelitian yang berbeda, dan diharapkan dengan

jumlah populasi yang lebih banyak sehingga diharapkan akan didapatkan

hasil yang lebih baik pula.