terjemahan jurnal terbaru

13
MISOPROSTOL VS MIFEPRISTONE DAN MISOPROSTOL PADA TERMINASI KEHAMILAN TRIMESTER KEDUA Nagaria Tripti. Sirmor Namrata Abstrak Tujuan Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menilai dan mengevaluasi perbandingan keamanan dan kemanjuran misoprostol dan mifepristone dengan misoprostol untuk terminasi kehamilan trimester kedua. Metode dan Bahan Penelitian ini dilakukan pada 200 kasus yang dipilih dan dibagi dalam dua kelompok, 100 kasus setiap kelompok. Pada kelompok studi diberikan 200 mg mifepristone 12 jam sebelum penyisipan intravaginal 600 µg misoprostol diikuti 400 µg setiap 3 jam sampai maksimal 5 dosis atau sampai terjadi aborsi, yang mana terjadi awal. Pada kelompok kontrol hanya misoprostol yang disisipkan dalam regimen dosis yang sama. Hasilnya dianalisis. Hasil Tingkat keberhasilan di kedua regimen adalah 100%. Rata-rata interval induksi aborsi dari penyisipan tablet pertama misoprostol secara signifikan lebih 5

Upload: rizki-rahmiana-harahap

Post on 18-Dec-2015

219 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

translate

TRANSCRIPT

MISOPROSTOL VS MIFEPRISTONE DAN MISOPROSTOL PADA TERMINASI KEHAMILAN TRIMESTER KEDUA

Nagaria Tripti. Sirmor Namrata

Abstrak

Tujuan Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menilai dan mengevaluasi perbandingan keamanan dan kemanjuran misoprostol dan mifepristone dengan misoprostol untuk terminasi kehamilan trimester kedua.

Metode dan BahanPenelitian ini dilakukan pada 200 kasus yang dipilih dan dibagi dalam dua kelompok, 100 kasus setiap kelompok. Pada kelompok studi diberikan 200 mg mifepristone 12 jam sebelum penyisipan intravaginal 600 g misoprostol diikuti 400 g setiap 3 jam sampai maksimal 5 dosis atau sampai terjadi aborsi, yang mana terjadi awal. Pada kelompok kontrol hanya misoprostol yang disisipkan dalam regimen dosis yang sama. Hasilnya dianalisis.

HasilTingkat keberhasilan di kedua regimen adalah 100%. Rata-rata interval induksi aborsi dari penyisipan tablet pertama misoprostol secara signifikan lebih pendek pada kelompok yang diterapi dengan mifepristone 6,72 2,26 jam dibandingkan dengan 12,93 3,4 jam pada kelompok yang diterapi dengan misoprostol (P < 0,001). Rata-rata kehilangan darah sedikit lebih tinggi pada kelompok kontrol. Rata-rata dosis misoprostol yang diperlukan secara signifikan lebih sedikit pada kelompok studi 1.186 291,64 g dibandingkan 1.736 320,20 g (P < 0,001). Efek samping yang diamati pada kedua kelompok serupa terutama mual muntah, demam, kram perut.

KesimpulanPre-treatment dengan mifepristone 12 jam sebelum misoprostol intravaginal secara signifikan meningkatkan interval induksi aborsi.

Kata Kunci Terminasi kehamilan trimester kedua, Mifepristone, Misoprostol.

PendahuluanTerminasi kehamilan trimester kedua meningkat karena peningkatan penentuan jenis kelamin terkait genetik, gangguan metabolisme. Berbagai macam metode pembedahan dan pengobatan telah dicoba untuk terminasi kehamilan trimester kedua dengan berbagai macam keberhasilan dan interval induksi aborsi. Prostaglandin dihubungankan tidak hanya dengan tingkat keberhasilan tinggi tetapi juga dengan interval induksi aborsi yang pendek. Misoprostol adalah sintetik baru prostaglandin E1 yang telah terbukti kemanjurannya sebagai abortifasien untuk terminasi kehamilan trimester kedua sejak tahun 1987. Misoprostol lebih unggul dari semua prostaglandin lain yang tersedia seperti lebih stabil pada suhu kamar, tidak memerlukan pendinginan, efektif biaya, memiliki efek samping yang lebih sedikit, uterotonika yang kuat dan agen pematangan serviks, bebas dari efek bronchoconstrictive. Misoprostol dapat digunakan keduanya, baik melalui rute oral maupun rute vagina dan dipersetujuan dengan obat lain juga. Mifepristone, (RU 486, subtitusi derivat 19- norethisterone) dengan menghalangi reseptor progesteron menyebabkan dominasi estrogen dan menghasilkan kematian janin di dalam kandungan. Pada saat yang sama, mifepristone mensensitisasi uterus untuk aktivitas prostaglandin. Dengan demikian, kombinasi dari keduanya secara signifikan dapat meningkatkan kemanjuran dari misoprostol untuk terminasi pada terminasi kehamilan trimester kedua.

Bahan dan MetodePenelitian ini dilakukan pada 200 kasus yang dipilih yang datang untuk terminasi kehamilan trimester kedua dari Januari 2003 sampai Oktober 2004. Riwayat kasus yang lengkap tentang menstruasi, obstetri, personal, medis lain yang berhubungan dengan kardiovaskular, pernapasan, saluran pencernaan, gangguan endokrin dan koagulopati yang diperoleh. Pemeriksaan umum dan sistemik dari kasus dilakukan. Para pasien dengan diagnosis massa adneksa, hipertensi, diabetes, penyakit kuning, anemia berat, perokok berat, insufisiensi adrenal, koagulopati, terapi kortikosteroid, porfiria, sickling, hemofilia, ITP telah dikeluarkan dari penelitian. Konseling yang tepat untuk persetujuan tertulis diperoleh ,berikut kasus secara acak dibagi dalam dua kelompok, 100 kasus tiap kelompok. Kelompok studi menerima 200 g mifepristone pada saat masuk. Setelah 12 jam 600 g misoprostol dimasukkan melalui vagina dan sesudah itu 300 g setiap 3 jam sampai aborsi terjadi atau diberikan hingga maksimal 5 dosis. Kelompok kontrol: kasus yang hanya menerima misoprostol dan diberikan pada jadwal dan dosis yang sama. Kasus-kasus dipantau secara ketat untuk melihat efek samping jika ada, timbulnya kontraksi, setiap kali perdarahan dari dilatasi serviks sebelum penyisipan tiap misoprostol. Interval induksi aborsi dimulai sejak penyisipan tablet pertama misoprostol intravaginal dicatat. Proses ini dianggap gagal jika aborsi gagal terjadi dalam 15 jam dari penyisipan tablet misoprostol yang pertama, tidak lengkap jika sebagian atau seluruh plasenta dipertahankan. Jika plasenta dipertahankan selama lebih dari 2 jam, evakuasi bedah dilakukan. Antibodi Rh diberikan kepada semua kasus Rh negatif di akhir prosedur. Data dianalisis.

ObservasiSebagian besar kasus di kedua kelompok antara usia 21 dan 30 tahun. Rata-rata kehamilan pada kasus adalah 3,62 1,35 pada kelompok studi dan 2,9 1,50 pada kelompok kontrol. Rata-rata kelahiran adalah 2,59 1,34 dan 1,79 1,50 pada kelompok studi dan kelompok kontrol, masing-masing. Rata-rata usia kehamilan adalah 16,04 2,57 dan 19,03 3,92 minggu pada masing-masing kelompok studi dan kelompok kontrol (Tabel 1).

Tabel 1. EpidemiologiFaktorGrup Mifepristone + MisoprostolGrup Misoprostol

Umur

Rata-rata (tahun)28.33 5.08 tahun25.02 5.76 tahun

Minimum15 tahun16 tahun

Maksimum43 tahun35 tahun

Kehamilan

Rata-rata3.62 1.3462.9 1.520

Minimum11

Maksimum710

Kelahiran

Rata-rata2.592 1.341.791 1.50

Minimum00

Maksimum66

Usia Kehamilan

Rata-rata (minggu)16.04 2.5719.03 3.92

Minimum12 minggu12 minggu

Maksimum24 minggu28 minggu

90% kasus digugurkan dalam 9 jam pada kelompok studi setelah penyisipan tablet pertama misoprostol dibandingkan dengan kelompok kontrol yang diberikan misoprostol hanya 13% kasus. Semua kasus digugurkan dalam 15 jam pada kelompok studi dibandingkan dengan kelompok kontrol yang hanya 79% kasus. Rata-rata interval induksi aborsi adalah 6,72 2,26 jam pada kelompok studi dibandingkan dengan 12,29 3,41 jam pada kelompok kontrol. (P < 0,001) (Tabel 2). Tingkat keberhasilan yaitu 100% pada kedua kelompok.

Tabel 2. Distribusi kasus menurut onset kejadian sejak masuknya tablet pertama misoprostolDurasi (Jam)Grup Misoprostol + MifeperistoneN= 100 No.Grup MisoprostolN= 100 No.Nilai P

Awal Kontraksi

< 2111