terjemahan jurnal fix

22
REHABILITASI PASIEN STROKE MENGGUNAKAN PIJAT TRADISIONAL THAILAND, PERAWATAN HERBAL DAN TERAPI FISIK PENDAHULUAN Stroke merupakan penyebab kematian terbesar kedua di seluruh dunia, dan di thailand stroke merupakan penyebab kematian yang menempati urutan ketiga. WHO mendefinisikan stroke sebagai perubahan secara tiba-tiba tanda neurologis, atau gangguan klinis pada pembuluh darah, dengan gejala yang berlangsung 24 jam atau lebih. stroke dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu iskemik (yang melibatkan gangguan pasokan darah) dan hemoragik (pecah atau melibatkan arteri serebral). Stroke tidak hanya menyebabkan kematian, tetapi juga kecacatan, pada pasien stroke masalah yang timbul adalah masalah fisik dan emosional yang sangat mengganggu seperti defisit motorik, defisit kognitif disertai nyeri, depresi, dan gangguan tidur. Stroke juga menyebabkan masalah pada segi lain seperti perekonomian, sosial dan psikologis yang dapat memicu stress. Dalam contoh biomedis kesehatan, pasien yang mengalami stroke iskemik, pada tahap awal, diberikan pengobatan antikoagulan yang melibatkan jaringan plaminogen aktivator [ 6 ] . Tujuan dari pengobatan ini 1 | jurnal

Upload: rizkhy-wahyu

Post on 25-Jan-2016

34 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

bgskjckjahadvjn

TRANSCRIPT

Page 1: Terjemahan Jurnal Fix

REHABILITASI PASIEN STROKE MENGGUNAKAN PIJAT

TRADISIONAL THAILAND, PERAWATAN HERBAL DAN TERAPI FISIK

PENDAHULUAN

Stroke merupakan penyebab kematian terbesar kedua di seluruh dunia, dan di

thailand stroke merupakan penyebab kematian yang menempati urutan ketiga. WHO

mendefinisikan stroke sebagai perubahan secara tiba-tiba tanda neurologis, atau

gangguan klinis pada pembuluh darah, dengan gejala yang berlangsung 24 jam atau

lebih. stroke dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu iskemik (yang melibatkan

gangguan pasokan darah) dan hemoragik (pecah atau melibatkan arteri serebral).

Stroke tidak hanya menyebabkan kematian, tetapi juga kecacatan, pada pasien stroke

masalah yang timbul adalah masalah fisik dan emosional yang sangat mengganggu

seperti defisit motorik, defisit kognitif disertai nyeri, depresi, dan gangguan tidur.

Stroke juga menyebabkan masalah pada segi lain seperti perekonomian, sosial dan

psikologis yang dapat memicu stress.

Dalam contoh biomedis kesehatan, pasien yang mengalami stroke iskemik,

pada tahap awal, diberikan pengobatan antikoagulan yang melibatkan jaringan

plaminogen aktivator [ 6 ] . Tujuan dari pengobatan ini adalah untuk memecah

gumpalan dan memberikan pasien prognosis yang baik serta mencegah kecacatan

jangka panjang [ 6 ] .

Pengobatan utama untuk pemulihan stroke adalah ambulasi dini dan latihan

[ 8 ] . Latihan di rumah sakit umumnya dilakukan di pusat kebugaran, dimana pasien

diawasi dan dipantau dalam penggunaan berbagai peralatan olahraga. Program latihan

terstruktur melibatkan latihan aerobik yang telah terbukti meningkatkan mobilitas dan

keseimbangan pada pasien stroke [ 9,10 ] . Di gym pasien ditempatkan di atas meja

miring dan tali lebar yang digunakan untuk pengamanan. Tujuannya adalah agar

pasien dapat berdiri pada posisi tegak 90 derajat untuk jangka waktu yang ditentukan

dwmi meningkatkan peredaran darahnya. Hidroterapi atau terapi menggunakan air

sering digunakan pada pasien rehabilitasi stroke untuk meningkatkan keseimbangan

1 | j u r n a l

Page 2: Terjemahan Jurnal Fix

dan gaya berjalan mereka. Percobaan Noh et al secara acak [ 11 ] menyimpulkan

bahwa setelah perawatan hidroterapi, keseimbangan dan kekuatan fleksor lutut

postural pasien stroke dapat ditingkatkan. Namun, tinjauan sistematis baru-baru ini

Mehrholz et al dari empat uji coba terkontrol secara acak mengevaluasi dampak dari

hidrotherapi untuk pasien stroke menemukan bukti bahwa latihan berbasis air tidak

meningkatkan aktivitas hidup sehari-hari, maupun keseimbangan dan kemampuan

untuk berjalan.

Pengobatan komplementer dan alternatif ( CAM ) merupakan terapi yang

biasa digunakan oleh kebanyakan pasien stroke. Sebuah penelitian di Kanada yang

menggunakan teknik survei dan wawancara telepon untuk menentukan persentase

pasien stroke yang menggunakan CAM dan efektivitas dalam mengurangi gejala

stroke[ 13 ] . Studi ini menemukan terdapat 26,5 % pasien stroke yang menggunakan

teknik CAM ,teknik CAM yang digunakan adalah dengan memberi vitamin, pijat dan

akupunktur . Namun, hanya 16,1 % dari pasien yang menggunakan terapi ini

merasakan manfaat nyatanya [ 13 ] .

Sebuah studi baru-baru ini menyatakan penggunaan terapi herbal pada pasien

stroke dapat berguna untuk mengurangi depresi . penggunaan terapi herbal ( bohlam

lily , Rehmannia glutinosa , dan Slavia miltiorrhiza ) pada pasien stroke adalah

pilihan yang tepat untuk mengobati depresi pada kelompok pasien [ 14 ] . Sebuah

studi eksperimental terapi herbal di Korea menggunakan Chunpyesagan - tang dalam

pengobatan stroke akut menyimpulkan bahwa obat herbal ini secara tidak langsung

telah meningkatkan pemulihan fungsional . Chunpyesagan - tang adalah campuran

herbal yang populer digunakan di Korea untuk mengobati stroke yang dalam fase

akut. Chunpyesagan - tang diperkirakan dapat mencegah perkembangan stroke,

sehingga kedepannya dapat mengurangi risiko cacat neurologis [ 15 ]

Sebuah uji coba control secara acak yang dilakukan di Korea yang melibatkan

aromaterapi dan akupresur pada pasien stroke menyimpulkan bahwa aromaterapi dan

akupresur meningkatkan nyeri bahu yang berasal akupresur itu sendiri [ 16 ] . Studi di

Korea terbaru lainnya yang melibatkan akupresur meridian untuk pasien stroke

2 | j u r n a l

Page 3: Terjemahan Jurnal Fix

menunjukkan peningkatan fungsi ekstremitas atas , seiring dengan peningkatan

aktivitas hidup sehari-hari ( ADL ) dan mengurangi depresi pada pasien stroke [ 17 ] .

Hasil untuk akupunktur dari dua studi menunjukkan hasil positif bagi pasien

stroke, setelah di cocokan dengan menggunakan Index Barthel of ADL. Namun, uji

coba terkontrol secara acak pada akupunktur ada perbedaan dalam Indeks Barthel

atau skor neurologis antara kelompok. Studi di Hongkong menunjukkan bahwa

pemijatan pada bagian punggung masih lambat dalam membantu mengurangi cemas

dan nyeri untuk pasien stroke di sebuah pusat rehabilisasi di Hongkong. Studi di

United Kingdom yang menggunakan teknik pijat yang disebut terapi Marma, yang

melibatkan tekanan yang kuat pada sepanjang sisi yang terkena serangan.

Hasil uji coba non-acak terkontrol tidak menunjukkan bukti tentang

kemanjuran terapi ini. Pijat kaki refleksi merupakan bentuk lain pijat yang

melibatkan titik-titik tekanan pada kaki yang berhubungan dengan bagian-bagian

tertentu dari tubuh dan meningkatkan stimulasi hemeostatis zona refleks organ

internal di dalam tubuh. Dilaporkan ada banyak menghasilkan manfaat diantaranya

seperti membantu relaksasi dan menghilangkan nyeri. Karena diperkirakan teknik ini

dapat membebaskan penyumbatan dan meningkatkan aliran energi dengan

menyingkirkan laktat yang terakumulasi sehingga dapat meningkatkan sirkulasi.

Hasil dari studi kuantitatif di Korea yang melibatkan pasien stroke,

menyarankan bahwa refleksologi sangatlah efektif dalam mengurangi stress dan

ketegangan. Tinjauan sistematis pada beberapa literatur mengenai CAM

menyimpulkan bahwa CAM dapat mengatasi gangguan komunikasi (bukan hanya

pada pasien stroke tetapi juga pada demensia dan pasien cedera otak traumatis).

Pada umumnya orang-orang Thailand dalam mengatasi gangguan kesehatan

menggunakan metode pengobatan tradisional. beberapa obat tradisional atau terapi

yang digunakan adalah seperti pijat ala Thai, kompres herbal, mandi herbal dan pijat

kaki. Pijat Thai, juga dikenal sebagai Nuat Bo Rarn atau perlakuan pijat yang kuat

dengan peregangan pasif pada area otot yang terkena serangan, teknik yang

digunakan yaitu tekanan yang singkat tetapi berkelanjutan, penggunaan jempol, siku,

telapak tangan dan kaki juga dalam hal mengontrol tekanan mekanik selama pijat.

3 | j u r n a l

Page 4: Terjemahan Jurnal Fix

pemijatan langsung menekan pada garis meridian yang disebut "SEN Sib", dengan

fokus tekanan pada titik-titik tertentu pada garis-garis ini. Berbagai manfaat dari pijat

ala Thai telah dikemukakan dalam berbagai literatur,manfaatnya yaitu penurunan

denyut jantung dan tekanan darah, mengurangi stres, meningkatkan suplai darah ke

organ, peningkatan fleksibilitas, mengatasi kecemasan dan depresi serta

meningkatkan imunitas. penggunaan kompres herbal panas, yang disebut Luk Pra

Kob.

Dengan bahan-bahan yang terdiri dari berbagai herbal yang melibatkan plai

(rimpang Zingiber cassumunar), kunyit, serai, kupas Kaffi-kapur, garam dan kapur

barus. Pada teknik kompres herbal bahan-bahan diatas tadi digabungkan bersama lalu

dimasukan kesuatu tempat lalu dibentuk menjadi bola berbentuk bulat, dikukus

kemudian diletakan pada tubuh seseorang dengan gerakan menekan dan memutar.

kompres herbal biasanya digunakan untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan.

Manfaat lain dari kompres herbal yaitu membantu menghilangkan stres dan

menimbulkan rasa nyaman. penggunaan terapi mandi herbal juga telah digunakan

sebagai bagian dari praktek pengobatan tradisional di Thailand. Kombinasi herbal

ditempatkan di bak kamar mandi kemudian pasien diminta untuk berendam. Manfaat

dari terapi ini membantu melancarkan sirkulasi darah,menghilangkan ketegangan

otot,serta rasa nyeri.

Sebuah studi kualitatif pada pasien stroke di Thailand mengemukakan bahwa

beberapa pasien mengeluh perawatan pijat ala thai sangatlah menyakitkan . Selain itu,

pasien muda lebih cenderung suka berolahraga di gym daripada melakukan pijat ala

thai ataupun perawatan herbal. Namun, wawancara yang dilakukan oleh perawat

melaporkan ada perbaikan yang cukup besar dalam hal tidur, mood dan rasa sakit

dalam kurun waktu dua minggu dari awal pasien masuk, serta peningkatan ADL

khususnya dalam berjalan, dan dilaporkan hanya sedikit pasien yang mengalami

nyeri, kejang dan kekakuan otot, selain itu pola tidur pasien menjadi lebih baik, dan

suasana hati mereka pun membaik.

Mengingat, bukti kualitatif ini positif, studi ini dilakukan untuk menguji

secara kuantitatif dampak perawatan khusus ini pada pasien stroke. Secara khusus,

4 | j u r n a l

Page 5: Terjemahan Jurnal Fix

penelitian ini bertujuan untuk menentukan apakah program rehabilitasi untuk pasien

stroke yang melibatkan pijat ala Thai, terapi herbal dan aktivitas fisik dapat

meningkatkan ADL, memperbaiki suasana hati, pola tidur, dan mengurangi intensitas

nyeri.

1. METODE DAN BAHAN

1.1 Setting

Tempat penelitian di 42-tempat rehabilitasi di Thailand bagian utara (Thung

Bo Paen Rehabilitation Centre) yang menangani pasien dengan masalah stroke,

cedera kepala serta tulang belakang. tempat ini secara resmi didirikan pada tahun

1994 oleh seorang Pendeta budhha yang sering disebut Abbott, beliau lah yang

mempelajari obat-obatan herbal dan menerapkan pengetahuan tentang tumbuh-

tumbuhan dalam mengobati ibunya yang menderita stroke.

Tempat ini adalah tempat rehabilitasi swasta yang menerima persetujuan

resmi dari Pemerintah Thailand pada tahun 2007. Tempat ini menerima pasien

rawat inap dan pasien rawat jalan . Masyarakat lokal direkrut untuk menjadi

karyawan dan dilatih untuk bekerja sebagai terapis rehabilitasi. tetapi disini para

penjaga pasien membantu pasien dalam pemenuhan ADLnya. Mereka juga

membantu persiapan terapi herbal dan membantu terapis rehabilitasi untuk

memijat pasien. biasanya penjaga pasien adalah anggota keluarga, namun pasien

juga dapat menyewa pengasuh. Semua perawat, termasuk kepala keperawatan,

adalah relawan dan bekerja 6 jam per shiff di tempat ini .

Ada juga terapis fisik dan dokter dari Hang Chat Hospital (Hospital

Community) yang bekerja paruh waktu yaitu mengunjungi pasien apabila dalam

kondisi kritis. Namun, jika ada masalah kesehatan yang penting dari pasien,

dokter dari Hang Chat Hospital bersedia untuk konsultasi dan rujukan, serta

Hospital Lampang (Rumah Sakit provinsi). Proyek penelitian ini telah disetujui

oleh University of Newcastle Ethics Committee (NSW, Australia).

1.2 Sampel

Sampel, kriteria inklusi pada penelitian ini adalah semua pasien baru di atas

usia 18 tahun, dirawat di pusat rehabilitasi selama masa studi. Kriteria eksklusi

5 | j u r n a l

Page 6: Terjemahan Jurnal Fix

meliputi: pasien yang tidak ingin berpartisipasi, pasien dengan cedera kepala

tulang belakang, pasien dengan gangguan kognitif , misalnya, pasien bingung

atau pasien dengan demensia. Semua pasien baru yang dirawat di pusat

rehabilitasi selama masa studi, yang memenuhi kriteria inklusi, langsung ditemu

oleh Perawat untuk ditanyakan kesediaan mereka untuk berpartisipasi dalam

penelitian ini. Seteleh itu baru Kepala perawat memberitahu peneliti tentang

calon pesertanya.

1.3 Perawatan.

Pasien di tempat penelitian diambil menggunakan urutan prosedur sebagai

berikut. Pertama, prosedur untuk menghilangkan memar, pembengkakan dan

nyeri. Sebuah kompresi panas menggunakan daun lily Crinum disebarkan ke

seluruh tubuh, setelah itu daerah-daerah tertentu yang mengalami kelemahan dan

nyeri seperti kaki dan tangan langsung dikerjakan. Langkah ini biasanya

berlangsung selama kurang lebih 30 menit. kemudian, kompres panas lain

diterapkan ke kaki dengan menggunakan berbagai bumbu, dalam bentuk

kompresi bola herbal, untuk mengendurkan otot-otot dan meningkatkan

mobilitas otot.

Bola kompresi ini terdiri dari Plai (Zingiber cassumunar Roxb). Lemon grass

dan jeruk purut. Kompresi bola dikukus dan dicelupkan ke dalam alkohol

sebelum diletakan pada pasien. Terapis melakukan prosedur ini selama 30 menit.

Untuk menentukan apakah suhu kompresi berada pada tingkat yang aman, terapis

harus menguji bola herbal pada kulit mereka sendiri sebelum melakukan

kompresi pada kulit pasien. Selama penerapan kompresi, terapis diharuskan

untuk menilai tampilan kulit pasien secara terus-menerus.

Untuk meningkatkan rehabilitasi otot, pasien kemudian dilakukan pijat ala

Thai dan gerakan sendi. Pasien kemudian direndam dalam bak kamar mandi

penuh dengan herbal hangat seperi jeruk purut dan sereh selama 5 sampai 10

menit untuk mengurangi ketegangan otot dan meningkatkan sirkulasi. Setelah itu,

mereka juga latihan di gym di mana mereka latihan pada berbagai peralatan

olahraga, untuk memperkuat otot. Pada tahap ini para pasien diberikan waktu

6 | j u r n a l

Page 7: Terjemahan Jurnal Fix

sekitar 20 sampai 30 menit pada masing-masing peralatan. Peralatan meliputi

roda tangan-bahu, palang sejajar, dan meja yang kemiringannya dapat

disesuaikan, tangga sudut gaya, dan sepeda stasioner. Pasien juga bisa duduk di

kursi dan kaki mereka dipijat oleh sebuah mesin selama 20 menit, yang bekerja

pada titik-titik refleksologi.

Pada Akhirnya, pasien berjalan melalui lubang lumpur yang dirancang.

Lubang lumpur memiliki lebar 1 m , kedalaman 60 cm, dan panjang 10 m.

Berjalan melalui lumpur dapat meningkatkan otot dan sendi pasien. Hal ini juga

dapat membantu memperbaiki cara berjalan mereka yang menyimpang dan

mencegah kaki mengarah keluar apabila berjalan. Biasanya, pasien diminta untuk

berjalan kaki selama 20 menit, dua tiga kali seminggu. Semua Pasien pada

penelitian ni menerima program pengobatan semua ini setiap harinya. Semua

pasien menerima urutan yang sama dari semua perlakuan. Semua teknik

pengobatan pasien dianggap sebagai perawatan klinis.

Perlu Perhatikan bahwa mandi herbal kontraindikasinya pada pasien dengan

penyakit jantung. Kompres herbal tidak cocok untuk pasien dengan penyakit

gout, rematik, arthritis atau alergi,. Pasien dengan kulit rusak atau lesi pada kaki

mereka tidak diberikan latihan melalui lubang lumpur.

1.4 Tindakan

ADL dinilai menggunakan Indeks Barthel, menggunakan skala 0-100,

berdasarkan 10 item tentang ADL dan mobilitas. Semakin tinggi skor semakin

bagus pula tingkat kemandirian pada orang tersebut. Index Barthel adalah

pengamatan yang dilakukan oleh perawat. Penetapan indeks Barthel merupakan

bagian dari perawatan rutin. Mood, nyeri dan pola tidur dinilai dengan

menggunakan skala analog visual 10 poin (VAS).

Masing-masing skala ini diwakili oleh garis dengan tanda-tanda dari 0

sampai 10. Pada skala nyeri kata-kata "nyeri terburuk" ditulis di ujung bawah dan

kata-kata "tidak sakit" di ujung atas. Pada mood skala kata "bahagia" di ujung

atas. Pada skala pola tidur, kata "tidur" ditulis di ujung bawah dan kata "baik

tidur" di ujung atas.

7 | j u r n a l

Page 8: Terjemahan Jurnal Fix

1.5 Analisa statistik

Student t-test digunakan untuk membuat perbandingan antara skor awal dan

tindak lanjut untuk setiap hasil pengukuran, Analisis longitudinal dilakukan

dengan menggunakan model linier umum campuran (GLMMs), disesuaikan

untuk usia, jenis kelamin dan waktu sejak awal stroke.

Sebuah GLMMs adalah perluasan untuk kata modal linear umum, yang

menjelaskan data berkorelasi yang muncul dari tindakan berulang pada individu

dari waktu ke waktu. GLMMs menjelaskan data berkorelasi dengan

memungkinkan koefisien regresi berbeda antara subjek, misalnya, koefisien acak.

Semua analisis dilakukan dengan menggunakan softwere statistik STATA.

2. HASIL

2.1 . Inklusi dan Eksklusi

Inklusi dan eksklusi. Gambar 1 menunjukkan diagram alur dari jumlah

pasien pada setiap tahap penelitian. Ada 100 pasien dinilai terhadap kriteria,

dengan 38 pertemuan kriteria eksklusi, ditetapkan 62 pasien dalam penelitian ini.

Pada satu bulan tindak lanjut masih ada 62 pasien, pada tiga bulan tindak lanjut

hanya ada 19 pasien yang tersisa.

Dalam membandingkan 19 pasien yang tetap dalam penelitian dengan 43

pasien yang tidak, tidak ada perbedaan signifikan secara statistik dalam usia (p =

0.653) atau waktu sejak awal serangan stroke (p = 0,217), tetapi persentase yang

lebih besar adalah banyaknya perempuan (68%) yang tetap bertahan dalam studi

(P = 0,014). Alasan utama untuk berhenti dalam masa pemulihan dan

menghentikan perawatan adalah karena (n = 33), kondisi pasien memburuk

seperti tekanan darah terlalu tinggi,terjadi infeksi dan mengalami depresi (n = 6),

serta tidak ada keluarga maupun pengasuh (n = 4) .

2.2 Demografi

Dari 62 pasien yang direkrut ke dalam penelitian , 45 % adalah perempuan.

Usia rata-rata pasien adalah ( 59,6 ± 11,1 ) tahun , yang termuda berusia 22 tahun

dan tertua berusia 88 tahun. Waktu rata-rata sejak awal serangan stroke adalah

8 | j u r n a l

Page 9: Terjemahan Jurnal Fix

( 15,0 ± 2,1 ) bulan, waktu minimum adalah satu minggu ( empat pasien ) dan

waktu terlama 84 bulan .

2.3 Perubahan status kesehatan dari waktu ke waktu

Tabel 1 menunjukkan rata-rata indeks Barthel untuk emosi, nyeri, skor tidur

untuk pasien pada setiap periode. Analisis menunjukkan bahwa ada peningkatan

yang signifikan secara statistik dari awal sampai periode tindak lanjut berikutnya

untuk semua ukuran hasil. Hasil dari model longitudinal menunjukkan bahwa

skor Barthel Index meningkat secara signifikan sebesar 6,1 poin setelah satu

bulan ( P < 0,01 ) dan sebesar 12,4 poin setelah tiga bulan ( P < 0,01 ).

Perubahan Barthel Index skor 1,85 poin atau lebih dianggap mewakili

perubahan yang signifikan secara klinis untuk pasien stroke (35). Skor emosi

meningkat secara signifikan sebesar 0,7 poin setelah satu bulan ( P < 0,01 ) dan

sebesar 1,1 poin setelah tiga bulan ( P < 0,01 ). Perubahan nilai emosi dari 1,0

poin atau lebih dianggap mewakili perubahan yang signifikan secara klinis (38).

Skor nyeri meningkat secara signifikan sebesar 0,5 poin setelah satu bulan ( P <

0,01 ) dan sebesar 0,6 poin setelah tiga bulan ( P < 0,01).

Perubahan nilai emosi dari 0,9 poin atau lebih dianggap mewakili perubahan

yang signifikan secara klinis (39). Skor tidur meningkat secara signifikan sebesar

0,5 poin setelah satu bulan ( P < 0,01 ) dan sebesar 0,6 poin setelah tiga bulan ( P

< 0,01 ). Perubahan nilai tidur dari 1,0 poin atau lebih dianggap mewakili

perubahan yang signifikan secara klinis (40).

9 | j u r n a l

Page 10: Terjemahan Jurnal Fix

3. PEMBAHASAN

Program rehabilitasi stroke ini telah menghasilkan perbaikan yang signifikan

dalam peningkatan ADL, suasana hati, nyeri dan pola tidur. Studi yang menggunakan

intervensi serupa telah melaporkan temuan campuran dalam langkah-langkah

pengukuran status kesehatan. Manfaat peningkatan ADL yang ditemukan dalam

penelitian kami tidak didukung oleh literatur tentang intervensi pasien stroke.

Sebuah tinjauan sistematis menemukan bahwa ada bukti yang cukup untuk

menyimpulkan bahwa latihan berbasis air meningkatkan ADL, dengan menggunakan

beberapa ukuran hasil, termasuk Barthel Index (12). Sementara terapi Marma juga

10 | j u r n a l

Page 11: Terjemahan Jurnal Fix

tidak menunjukkan bukti tentang kemanjuran terapi ini dalam hal ADL (22). Namun,

kontrol uji coba secara acak yang menguji efek aromaterapi dan akupunktur

melaporkan bahwa kedua terapi menunjukkan perbaikan dalam fungsi motorik (16).

Penelitian ini tidak menggunakan Indeks Barthel sebagai patokan ukuran

hasil, melainkan menggunakan tingkat individual daya motorik dengan klasifikasi

dari American Academy of Physical and Rehabilitation. Sebuah studi menilai

keamanan dan keefektifan dari formulasi herbal Chunpyesagan-tang menggunakan

Barthel Index modifikasi untuk menilai ADL dan menyimpulkan bahwa terapi herbal

ini mungkin telah meningkatkan pemulihan fungsional pasien (15). Hasil yang

berbeda didapatkan dalam literatur yang menunjukkan bahwa beberapa komponen

dari program yang ditawarkan di Pusat Rehabilitasi Thung Bo Paen memiliki potensi

manfaat yang lebih besar atau bahkan hampir semua komponen diperlukan, disini

dalam hubungannya untuk mencapai manfaat yang lebih besar kepada pasien.

Dalam hal manfaat kesehatan mental, temuan dari studi kami didukung dalam

literatur. Sebuah kontrol uji coba secara acak menggunakan terapi herbal secara

oral/ingesti ( termasuk bulb lily) pada pasien stroke menunjukkan bahwa terapi herbal

sangat efektif dalam membantu mengatasi depresi pada kelompok pasien (14).

Sementara penelitian lain menunjukkan bahwa pemijatan bagian belakanga tubuh

secara perlahan dapat mengurangi kecemasan pada pasien stroke usia lanjut, dengan

menggunakan Stait Trait Anxiety Inventory (21). Sebuah studi pada pasien stroke di

Korea menemukan bahwa refleksi kaki memiliki manfaat dalam hal mengurangi

tingkat stres (23). Namun, penelitian lain melaporkan bahwa hanya sebagian kecil

pasien stroke di Kanada menyatakan bahwa perawatan CAM ( pijat) membuat

mereka merasa lebih baik (13).

Studi telah menunjukkan penurunan tingkat nyeri pada pasien stroke yang

menggunakan perawatan dengan teknik CAM. Slow back massage membantu untuk

mengurangi rasa sakit bagi penderita stroke usia lanjut (21), sedangkan kompres

herbal dan mandi herbal yang terbukti bermanfaat untuk menghilangkan rasa

nyeri(26). Gabungan aromaterapi dan akupresur untuk pasien stroke yang menderita

nyeri bahu hemiplegia dilaporkan lebih efektif dalam mengurangi rasa sakit mereka,

11 | j u r n a l

Page 12: Terjemahan Jurnal Fix

dibandingkan dengan akupresur saja (16). Sebuah studi pada pasien stroke usia lanjut

menunjukkan bahwa pijat membantu memperbaiki pola tidur, hal ini dinilai melalui

kuesioner terbuka untuk menilai persepsi pasien dari pijat (21).

Interpretasi dari penelitian ini mungkin dibatasi oleh fakta bahwa tidak ada

kelompok kontrol pasien untuk memungkinkan perbandingan antara program terapi

tradisional Thailand dan perawatan yang lebih konvensional. Tanpa kelompok

kontrol kami tidak dapat menentukan apakah hasil kami karena pengobatan atau jika

ada unsur pemulihan spontan setelah stroke. Meskipun tidak ada perbedaan statistik

yang signifikan antara mereka yang menyelesaikan tiga bulan pengobatan dan mereka

yang tidak berada pada pusat penelitian, dimana terdapat kerugian yang cukup besar

pada follow up di bulan ketiga. Oleh karena itu, temuan harus diinterpretasikan

dengan hati-hati. Lebih lanjut, dalam penelitian ini pasien masih dibantu oleh perawat

dalam penetapan skor VAS disini perawat membantu dengan cara mengajukan

pertanyaan kemudian menyelesaikan VAS sesuai dengan apa yang ditunjukkan pada

skala atau mengatakan kepada perawat apa yang mereka rasakan, sehingga berpotensi

untuk mengurangi terjadinya data menjadi bias.

Sebagai kesimpulan, penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan metode

pijat tradisional Thailand, pengobatan herbal dan terapi fisik dapat diaplikasikan ke

dalam praktek klinis barat untuk meningkatkan rehabilitasi pasien stroke. Namun,

dibutuhan penelitian lebih lanjut untuk membandingkan program ini dengan

pengobatan yang lebih konvensional dalam bentuk percobaan klinis atau studi control

, selain itu dibutuhkan juga pemantauan lebih lanjut pada program ini untuk

menentukan apakah ada manfaat lain dari berbagai program yang ada pada penelitian

ini.

4. KEKURANGAN DAN KELEBIHAN

Kekurangan dalam penelitian ini adalah tidak adanya kelompok kontrol pasien

untuk memungkinkan perbandingan antara program terapi tradisional Thailand dan

perawatan yang lebih konvensional. Tanpa kelompok kontrol tidak dapat menentukan

apakah hasil penelitian ini karena pijat tradisional thailand, perawatan herbal dan

12 | j u r n a l

Page 13: Terjemahan Jurnal Fix

terapi fisik atau karena unsur pengobatan atau ada unsur pemulihan spontan setelah

stroke.

Berbagai Kelbihan dari penelitian ini adalah pijat ala Thai telah dikemukakan

dalam berbagai literatur, manfaatnya yaitu penurunan denyut jantung dan tekanan

darah, mengurangi stres, meningkatkan suplai darah ke organ, peningkatan

fleksibilitas, mengatasi kecemasan dan depresi serta meningkatkan imunitas.

Kompres herbal bermanfaat untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan. Manfaat

lain dari kompres herbal yaitu membantu menghilangkan stres dan menimbulkan rasa

nyaman

Penelitian ini telah menunjukkan kelebihan pada penurunan tingkat nyeri pada

pasien stroke yang menggunakan perawatan dengan teknik CAM. Slow back massage

membantu untuk mengurangi rasa sakit bagi penderita stroke usia lanjut, sedangkan

kompres herbal dan mandi herbal yang terbukti bermanfaat untuk menghilangkan

rasa nyeri. Gabungan aromaterapi dan akupresur untuk pasien stroke yang menderita

nyeri bahu hemiplegia dilaporkan lebih efektif dalam mengurangi rasa sakit mereka,

dibandingkan dengan akupresur saja. Sebuah studi pada pasien stroke usia lanjut

menunjukkan bahwa pijat membantu memperbaiki pola tidur, hal ini dinilai melalui

kuesioner terbuka untuk menilai persepsi pasien dari pijat.

5. MANFAAT PENELITIAN

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kesempatan untuk para

perawat mengaplikasikan intervensi keperawatan secara mandiri berupa pijat

tradisional thailand, perawatan herbal dan terapi fisik, memberikan alternatif terapi

nonfarmakologis untuk menurunkan derajat nyeri pada pasien stroke.

Hasil penelitian ini juga dapat digunakan sebagai bahan rujukan referensi

untuk penelitian berikutnya kepada mahasiswa, maupun instansi keperawatan yang

ingin melakukan penelitian ini di kalimantan selatan mengenai pijat tradisional

thailand, perawatan herbal dan terapi fisik. Serta bagi RSUD Ulin Banjarmasin

diharapkan penelitian ini dapat menambah program terapi mengurangi nyeri dan

meningkatkan kualitas hidup pasien stroke dan memberikan fasilitas untuk pijat

13 | j u r n a l

Page 14: Terjemahan Jurnal Fix

tradisional thailand, perawatan herbal dan terapi fisik di RSUD ulin banjarmasin,

dan untuk masyarakat, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi tentang

alternatif lain yang dapat dilakukan untuk mengurangi nyeri dan meningkatkan

kualitas hidup pasien stroke selain obat-obat analgesik.

14 | j u r n a l