tatralok kabupaten timor tengah selatan 5 bab v perkiraan...
TRANSCRIPT
Tatralok Kabupaten Timor Tengah Selatan
5-1
5 BAB V PERKIRAAN KONDISI
MENDATANG
5.1 Kebijakan Kewilayahan
Arahan kebijakan Kabupaten Timor Tengah Selatan dalam rencana struktur kota-kota
yang perlu dikembangkan di Kabupaten Timor Tengah Selatan, terdiri dari:
1. Pusat Kegiatan Nasional (PKN) yaitu kota yang mempunyai potensi sebagai pintu
gerbang kawasan-kawasan internasional dan mempunyai potensi untuk mendorong
daerah sekitar serta berfungsi sebagai pusat jasa, pusat pengolahan, simpul transportasi
yang melayani beberapa provinsi dan nasional. Berperan sebagai PKN adalah ibukota
Provinsi Nusa Tenggara Timur (Kupang).
2. Pusat Kegiatan wilayah (PKW) merupakan pusat kegiatan yang mempunyai fungsi
sebagai pusat kegiatan bagi wilayah kabupaten, perdagangan dan jasa, pariwisata,
pengangkutan/telekomunikasi, dan permukiman. dan mempunyai potensi sebagai pintu
gerbang ke kawasan-kawasan nasional dengan kegiatan spesifik yang jangkauan
pelayannya luas, serta memberikan kontribusi yang cukup besar pada pembentukan
struktur kegiatan di Kabupaten Timor Tengah Selatan. Kota yang berperan sebagai PKW
yaitu Kota Soe. Sedangkan kota yang berperan sebagai PKLp yaitu Niki Niki, Panite,
Kapan dan OeEkam.
3. Arahan kebijakan penataan ruang difokuskan pada beberapa strategi yang diprioritaskan
untuk mendukung pusat pertumbuhan perdagangan dan jasa, pertanian, peternakan dan
pariwisata sehingga perlu mengoptimalkan kinerja dan jangkauan pelayanan prasarana
utama dengan arahan pengembangan antara lain :
a. Pengembangan aksesibilitas prasarana utama terutama pada wilayah pusat
perdagangan dan jasa, pertanian, peternakan dan pariwisata guna memicu
perkembangan wilayah.
Tatralok Kabupaten Timor Tengah Selatan
5-2
b. Mengembangkan jalan, menetapkan fungsi terminal angkutan dalam dan luar wilayah
serta menata dan mengatur trayek angkutan sebagai upaya memperlancar pergerakan
dan distribusi barang dan jasa hasil produksi wilayah.
c. Meningkatkan jangkauan pelayanan sistem transportasi darat dan laut guna
kelancaran simpul.
5.2 Rencana Pengembangan Sistem Transportasi
Rencana pengembangan pelayanan transportasi baik dalam kota Soe maupun ke seluruh
wilayah Timor Tengah Selatan sebagai berikut:
1) Pengembangan angkutan umum massal atau angkutan umum dalam kota kapasitas di
atas 24 seat berwawasan lingkungan.
2) Pengembangan angkutan perintis untuk menghubungkan pusat kegiatan dengan daerah
pedalaman.
3) Pengembangan angkutan barang dan peti kemas.
4) Optimalisasi angkutan antarkota dalam provinsi.
5) Pengembangan angkutan pariwisata.
6) Pengembangan Sistim Informasi dan Peningkatan Keselamatan Transportasi
7) Pengembangan penyajian data base transportasi berbasis internet.
8) Pengembangan ATCS untuk kawasan terminal transportasi jalan, kawasan pasar dan
pusat kegiatan.
9) Penataan daerah rawan kecelakaan dengan penempatan fasilitas LLAJ.
10) Pembatasan Kendaraan pada tempat dan waktu tertentu.
11) Pengembangan dan peningkatan kapasitas jalan dalam Kota Soe dan ruas jalan yang
menghubungkan wilayah kecamatan dalam Kabupaten Timor Tengah Selatan.
12) Pengembangan terminal tipe C di ibukota kecamatan dalam wilayah Kabupaten Timor
Tengah Selatan.
5.3 Analisis Kebutuhan Transportasi
5.3.1 Timeframe
Dalam studi ini analisis kebutuhan transportasi dilakukan dalam dalam 4 (empat) jangka
waktu selama 20 tahun mendatang. Pertimbangan yang diambil di sini adalah bahwa
Tatralok Kabupaten Timor Tengah Selatan
5-3
lazimnya perencanaan dilakukan dalam jangka waktu tersebut. Untuk itu prediksi MAT
diposisikan pada tahun 2015, tahun 2020, tahun 2025, dan tahun 2030.
5.3.2 Sistem Zona
Untuk keperluan pemodelan transportasi maka wilayah penelitian dibagi menjadi
beberapa subdaerah yang disebut zona, yang masing−masing diwakili oleh pusat zona. Zona
juga dapat dianggap sebagai satu kesatuan atau keseragaman tata guna lahan. Pusat zona
dianggap sebagai tempat awal pergerakan lalulintas dari zona tersebut dan akhir pergerakan
lalulintas yang menuju ke zona tersebut. Pembagian zona pada studi ini didasarkan pada batas
administrasi kecamatan. Sehingga sistem zona dikembangkan menjadi25 zona. Data nomor
zona dan nama zona untuk wilayah studi selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 5-1.
Tabel 5-1 Sistem Zona Kabupaten TTS
ZONA NOMOR ZONA JENIS ZONA
FATUMNASI 1 Zona Internal
MOLO UTARA 2 Zona Internal
MOLO SELATAN 3 Zona Internal
BATU PUTIH 4 Zona Internal
AMANUBAN SELATAN 5 Zona Internal
KUALIN 6 Zona Internal
KOLBANO 7 Zona Internal
KOT'OLIN 8 Zona Internal
NUNKOLO 9 Zona Internal
BOKING 10 Zona Internal
TOIANAS 11 Zona Internal
AMANATUN UTARA 12 Zona Internal
AMANATUN TIMUR 13 Zona Internal
POLEN 14 Zona Internal
OENINO 15 Zona Internal
SOE 16 Zona Internal
KUANFATU 17 Zona Internal
KIE 18 Zona Internal
AMANATUN SELATAN 19 Zona Internal
AMANUBAN BARAT 20 Zona Internal
AMANUBAN TENGAH 21 Zona Internal
KUPANG 22 Zona Eksternal
KEFA-ATAMBUA 23 Zona Eksternal
BETUN-BESIKAMA 24 Zona Eksternal
EBAN 25 Zona Eksternal
Tatralok Kabupaten Timor Tengah Selatan
5-4
5.3.3 Model Sistem Jaringan
Untuk melihat pola pergerakan melalui jaringan jalan maka selain sistem zona perlu
dikembangkan juga model jaringan jalannya. Sistem jaringan jalan yang dikembangkan
diupayakan cukup detail untuk mendapatkan pola pergerakan yang lebih baik. Berdasarkan
peta dasar yang ada maka dibuatlah model jaringan jalan Kabupaten TTS. Jaringan jalan yang
dikaji dalam studi ini adalah Jalan Nasional (non tol), Jalan Provinsi dan Jalan Kabupaten.
Gambar 5-1 menampilkan secara kewilayahan jaringan jalan yang dikaji dalam proyeksi
permintaan perjalanan ini.
Gambar 5-1
Model Sistem Jaringan Jalan Kabupaten TTS
5.3.4 Tahapan Pemodelan
Pokok pekerjaan yang dilakukan secara kronologis sesuai dengan urutan yang tersaji
pada beberapa butir berikut ini:
1. Melakukan survey asal tujuan untuk memperoleh Matriks Asal Tujuan di wilayah studi.
Survey asal tujuan dilakukan dengan metode Home Interview (HI) dan Road Side
Interview (RSI). Dari survey tersebut didapatkan Matriks Asal Tujuan Penumpang
Kabupaten TTS untuk tahun 2013, seperti pada Tabel 4-6, dan Matriks Asal Tujuan
Angkutan Barang tahun 2013 seperti pada Tabel 4-7.
2. Membuat model bangkitan dan tarikan pergerakan yang dikaitkan dengan data sosial
ekonomi wilayah studi untuk memprediksi bangkitan dan tarikan beberapa tahun
mendatang.
Tatralok Kabupaten Timor Tengah Selatan
5-5
3. Menyebarkan hasil prediksi bangkitan dan tarikan ke semua zona pergerakan sehingga
dihasilkan Matriks Asal Tujuan (MAT) Pergerakan setiap tahun rencana.
4. Membebankan MAT setiap tahun rencana ke jaringan transportasi sehingga diketahui
arus (volume) pergerakan di semua ruas.
5. Menghitung kinerja jaringan transportasi.
6. Menyusun rencana pengembangan transportasi sesuai dengan analisis kebutuhan
transportasi.
5.3.5 Model Trip Generation dan Trip Attraction
Tujuan model bangkitan perjalanan (trip generation) pada suatu studi kajian transportasi
ialah untuk memperkirakan jumlah perjalanan yang dibangkitkan oleh zona-zona perjalanan
yang ada di daerah studi. Dalam terminologi pemodelan transportasi, bangkitan perjalanan
atau trip generation adalah total jumlah perjalanan yang berasal (Oi) dan/atau bertujuan (Dj)
ke setiap zona yang ada di daerah studi.
Untuk mengestimasi atau memprediksi bangkitan perjalanan di masa datang diperlukan
model bangkitan perjalanan yang mengaitkan antara jumlah bangkitan/tarikan dengan faktor
sosial ekonomi atau faktor penentu pertumbuhan perjalanan di setiap zona (misalnya: jumlah
penduduk, PDRB, penggunaan lahan, dlsb).
Model bangkitan dan tarikan perjalanan barang yang digunakan dalam kegiatan ini
adalah model regresi multi linier dengan rumusan pokok sebagai berikut:
Yei = a + b1ix1i + b2ix2i + b3ix3i+ ..... + bnixni + ui
Dalam kasus ini, Yeimewakili jumlah perjalanan (yang lebih tepat dipandang sebagai
hasil pemodelan) yang terbangkit atau tertarik dari dan ke zona i sebagai variabel terikat pada
model yang bersangkutan. Sedangkan xniadalah besarnya variabel bebas ke-n yang diamati
dari zona i, misalnya: tingkat kepadatan zona industri, jumlah penduduk atau kondisi ekonimi
dan lain sebagainya. Selanjutnya a adalah konstanta yang akan diperoleh dari perhitungan
dan bni adalah koefisien yang menyatakan efek perubahan setiap satuan variabel xni terhadap
jumlah perjalanan. Dalam ilmu statistik koefisien bni biasa disebut dengan koefisien regresi
parsial. Sedangkan uimenyatakan besarnya residu yang akan diperoleh dari estimasi.
Model bangkitan/ tarikan dikembangkan dari data hasil survey primer dan data sosio-
ekonomi pada tahun yang sama. Dengan metoda step-wise, fungsi yang mengkaitkan antara
data sosio-ekonomi (yang terukur dan terdapat data tahunannya) dengan bangkitan/ tarikan.
Tatralok Kabupaten Timor Tengah Selatan
5-6
Bentuk persamaan yang dipilih adalah persamaan regresi linier berganda. Dan sesuai dengan
metoda step-wise, maka untuk model bangkitan/ tarikan adalah persamaan yang memiliki
nilai parameter-parameter statistik tertinggi (dari alternatif yang ada) dan persamaan
konsisten dengan hipotesa umum (misalnya semakin tinggi jumlah penduduk, semakin tinggi
pula jumlah bangkitan/ tarikan).
5.3.5.1 Peramalan BangkitanPergerakan
Hasil proyeksi bangkitan pergerakan di Kabupaten TTS dapat dilihat pada Tabel 5-2.
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa bangkitan terbesar pergerakan ada di Zona 16.
Sedangkan bangkitan terkecil pergerakan terdapat di Zona 10.
Tabel 5-2 Proyeksi Bangkitan Pergerakan Kabupaten TTS (smp/hari)
Zona Proyeksi Trip Generation (smp/hari)
2013 2015 2020 2025 2030
1 431 479 579 692 855
2 806 884 1.076 1.294 1.590
3 609 673 815 978 1.204
4 344 383 461 552 683
5 695 765 928 1.116 1.371
6 463 513 621 743 916
7 482 532 648 774 952
8 442 489 595 710 876
9 563 620 753 904 1.114
10 281 317 383 451 561
11 297 333 402 477 591
12 516 568 693 828 1.022
13 614 676 821 986 1.209
14 468 517 627 751 924
15 519 577 695 833 1.026
16 1.107 1.210 1.472 1.777 2.175
17 516 572 694 828 1.020
18 435 483 586 698 862
19 490 541 657 787 970
20 754 827 1.006 1.210 1.486
21 594 655 795 954 1.173
22 739 815 985 1.186 1.456
23 803 884 1.070 1.289 1.580
24 581 643 778 933 1.148
25 464 515 622 745 917
Jumlah 14.013 15.471 18.762 22.496 27.681
Tatralok Kabupaten Timor Tengah Selatan
5-7
5.3.5.2 Peramalan Tarikan Pergerakan
Hasil proyeksi tarikan pergerakan di Kabupaten TTS dapat dilihat pada Tabel 5-3.
Daritabeltersebut dapat dilihat bahwa nilai tarikan terbesar pergerakan terdapat di Zona 16.
Sedangkan nilai tarikan terkecil pergerakan terdapat di Zona 11.
Tabel 5-3 Proyeksi Tarikan Pergerakan Kabupaten TTS (smp/hari) Zona Proyeksi Trip Attraction (smp/hari)
2013 2015 2020 2025 2030
1 355 397 478 570 703
2 581 642 777 933 1.147
3 460 512 615 738 907
4 536 591 719 860 1.060
5 473 525 635 759 937
6 530 585 711 851 1.050
7 430 476 579 690 854
8 423 470 569 679 837
9 607 670 813 974 1.198
10 517 573 693 830 1.021
11 309 345 418 496 616
12 380 423 512 610 754
13 450 499 605 722 893
14 534 590 715 857 1.053
15 503 555 676 807 993
16 1.348 1.471 1.788 2.164 2.648
17 443 492 594 711 876
18 433 480 582 695 857
19 521 575 698 836 1.032
20 524 581 704 841 1.038
21 886 972 1.182 1.422 1.746
22 896 982 1.191 1.438 1.762
23 714 785 955 1.146 1.408
24 647 715 866 1.039 1.278
25 513 565 687 824 1.013
Jumlah 14.013 15.471 18.762 22.496 27.681
Tatralok Kabupaten Timor Tengah Selatan
5-8
Gambar 5-2
Proyeksi Bangkitan dan Tarikan Pergerakan Kabupaten TTS Tahun 2015
Gambar 5-3
Proyeksi Bangkitan dan Tarikan Pergerakan Kabupaten TTS Tahun 2020
Tatralok Kabupaten Timor Tengah Selatan
5-9
Gambar 5-4
Proyeksi Bangkitan dan Tarikan Pergerakan Kabupaten TTS Tahun 2025
Gambar 5-5
Proyeksi Bangkitan dan Tarikan Pergerakan Kabupaten TTS Tahun 2030
5.3.6 Prediksi MAT dan Desire Line Angkutan di Masa Datang
Berdasarkan hasil prediksi bangkitan tarikan perjalanan sebelumnya dapat diestimasi
MAT perjalanan di masa datang. Dalam studi ini digunakan pendekatan model prediksi
sebaran perjalanan Metoda Furness.
Model Furness merupakan basis termudah dalam meramalkan matriks perjalanan di mana
perilaku matriks di masa datang akan mirip dengan yang ada pada saat ini. Dengan demikan
Tatralok Kabupaten Timor Tengah Selatan
5-10
model Furness, cocok untuk wilayah studi yang sudah stabil tanpa perubahan yang berarti
dalam basis data sistem zona dan sistem jaringan jalannya. Proses kalibrasi matriks dengan
Model Furness disajikan pada Gambar 5-6.
Dalam studi ini prediksi lalu lintas dilakukan dalam empat jangka waktu yaitu tahun
2015, 2020, 2025, dan 2030 yang dapat dilihat pada Tabel 5-4 s.d Tabel 5-7.
Gambar 5-6 Metodologi Perhitungan MAT dengan Teknik Furness
MAT saat ini
Prediksi bangkitan perjalanan di
tahun ke-n
(Oi (n) dan Dd (n))
Total bangkitan
perjalanan saat ini
(Oi(0)dan dd(0))
Jumlah perjalanan antarzona
saat ini (Tid(0)) Tingkat pertumbuhan
perjalanan (Eidan Ed)
Iterasi (1): Tid (1) = Tid(0)x Ei
Iterasi (2): Tid (2) = Tid (1) x Ei
Jumlahkan Tid (2) untuk setiap asal dan
tujuan sehingga diperoleh
Oi (2) dan Dd (2)
Oi (2) =Oi (n)
Dd (2) = Dd (n)
? Anggap Tid (2) = Tid(0)
Selesai
ya
tidak
Tatralok Kabupaten Timor Tengah Selatan
5-11
Tabel 5-4 Prediksi Matriks Asal Tujuan Kabupaten TTS Tahun 2015 (smp/hari)
O/D 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Oi'2015
1 0 47 30 20 11 13 13 11 16 17 7 5 15 32 12 44 10 20 17 17 29 25 17 19 32 479
2 61 0 32 21 18 11 21 22 30 29 10 10 23 35 42 118 30 31 46 47 46 52 64 43 42 884
3 32 56 0 59 20 21 15 19 30 20 16 10 13 8 8 98 31 21 23 23 16 29 30 44 31 673
4 6 10 10 0 31 43 37 23 10 6 9 6 6 6 6 55 10 10 13 21 20 10 9 9 17 383
5 38 38 31 73 0 94 28 29 33 41 23 8 21 30 25 103 10 15 20 17 19 34 19 6 10 765
6 16 21 16 29 43 0 37 47 35 28 19 10 10 10 10 75 7 5 8 10 12 17 8 8 32 513
7 8 8 19 63 11 19 0 76 73 28 6 10 10 5 10 54 6 11 12 15 12 10 11 35 20 532
8 10 21 6 19 6 19 21 0 46 8 9 10 18 10 10 49 8 11 20 21 19 4 8 58 78 489
9 10 7 6 20 21 20 15 28 0 10 6 11 21 13 13 31 38 6 43 30 89 23 49 97 13 620
10 6 7 4 9 6 46 21 6 16 0 9 6 6 6 17 11 8 7 7 19 18 21 19 21 21 317
11 7 9 6 10 6 37 20 6 16 6 0 8 17 10 6 19 8 10 10 46 19 5 9 18 25 333
12 23 10 12 25 28 8 23 37 23 22 8 0 18 17 35 35 13 10 10 25 42 38 45 42 19 568
13 6 6 7 6 41 19 9 9 5 52 32 25 0 30 47 64 40 62 58 16 17 25 32 43 25 676
14 6 57 49 10 7 22 20 6 13 5 6 6 6 0 53 106 10 10 8 8 20 29 17 30 13 517
15 7 5 28 6 20 17 23 9 5 6 8 6 17 49 0 47 15 29 15 35 43 41 75 28 43 577
16 5 85 59 114 71 23 53 8 23 33 23 48 39 54 52 0 43 9 32 29 121 194 30 54 8 1.210
17 3 9 10 18 43 54 5 8 13 5 13 19 18 20 15 70 0 10 15 32 62 29 35 41 25 572
18 5 4 9 5 21 7 10 35 35 5 6 10 13 19 21 43 6 0 35 21 81 41 21 20 10 483
19 8 7 7 13 9 10 24 43 45 34 21 6 35 7 6 45 43 34 0 9 63 13 41 6 12 541
20 26 6 35 20 33 25 9 21 35 21 47 42 54 61 30 28 21 37 70 0 46 37 97 13 13 827
21 17 19 4 11 9 10 21 4 6 13 21 20 6 49 32 117 30 27 48 31 0 42 63 21 34 655
22 17 54 28 16 39 21 7 7 30 21 7 43 32 32 45 106 30 43 20 41 50 0 57 35 34 815
23 30 68 30 6 19 9 5 8 43 19 7 44 34 32 16 60 28 32 25 31 97 215 0 21 5 884
24 19 43 43 11 6 5 8 4 56 68 24 41 44 25 32 51 43 18 10 19 21 31 18 0 3 643
25 31 45 31 7 6 32 31 4 33 76 8 19 23 30 12 42 4 12 10 18 10 17 11 3 0 515
Dd'2015 397 642 512 591 525 585 476 470 670 573 345 423 499 590 555 1.471 492 480 575 581 972 982 785 715 565 15.471
Tatralok Kabupaten Timor Tengah Selatan
5-12
Tabel 5-5 Prediksi Matriks Asal Tujuan Kabupaten TTS Tahun 2020 (smp/hari)
O/D 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Oi'2020
1 0 57 36 24 14 16 16 14 19 20 8 6 18 39 15 53 12 24 20 20 35 31 20 23 39 579
2 74 0 39 26 22 14 26 27 36 35 12 12 28 43 51 144 36 37 56 57 56 64 78 52 51 1.076
3 39 68 0 72 24 26 18 23 36 24 19 12 16 10 10 119 37 26 28 28 19 35 36 53 37 815
4 7 12 12 0 37 52 45 28 12 7 11 7 7 7 7 66 12 12 16 26 24 12 11 11 20 461
5 47 47 37 89 0 114 33 35 40 49 28 10 26 36 31 126 12 18 24 20 23 41 23 7 12 928
6 19 26 19 35 52 0 45 57 43 33 23 12 12 12 12 91 8 6 10 12 15 20 10 10 39 621
7 10 10 23 77 14 23 0 93 89 33 7 12 12 6 12 65 7 14 15 18 15 12 14 43 24 648
8 12 26 7 23 7 23 26 0 56 10 11 12 22 12 12 60 10 14 24 26 23 4 10 70 95 595
9 12 8 7 24 26 24 18 33 0 12 7 14 26 16 16 37 47 7 52 36 109 28 60 118 16 753
10 7 8 4 11 7 56 26 7 19 0 11 7 7 7 20 14 10 8 8 23 22 26 23 26 26 383
11 8 11 7 12 7 45 24 7 19 7 0 10 20 12 7 23 10 12 12 56 23 6 11 22 31 402
12 28 12 15 31 33 10 28 45 28 27 10 0 22 20 43 43 16 12 12 31 51 47 55 51 23 693
13 7 7 8 7 49 23 11 11 6 64 39 31 0 36 57 78 49 76 70 19 20 31 39 52 31 821
14 7 69 60 12 8 27 24 7 16 6 7 7 7 0 65 130 12 12 10 10 24 35 20 36 16 627
15 8 6 33 7 24 20 28 11 6 7 10 7 20 60 0 57 18 35 18 43 52 49 91 33 52 695
16 6 103 72 139 86 28 65 10 28 40 28 59 48 65 64 0 52 11 39 35 147 236 36 65 10 1.472
17 3 11 12 22 52 65 6 10 16 6 16 23 22 24 18 85 0 12 18 39 76 35 43 49 31 694
18 6 4 11 6 26 8 12 43 43 6 7 12 16 23 26 52 7 0 43 26 98 49 26 24 12 586
19 10 8 8 16 11 12 30 52 55 41 26 7 43 8 7 55 52 41 0 11 77 16 49 7 15 657
20 32 7 43 24 40 31 11 26 43 26 57 51 65 74 36 33 26 45 85 0 56 45 118 16 16 1.006
21 20 23 4 14 11 12 26 4 7 16 26 24 7 60 39 143 36 32 59 37 0 51 77 26 41 795
22 20 65 33 19 48 26 8 8 36 26 8 52 39 39 55 128 36 52 24 49 61 0 69 43 41 985
23 36 82 36 7 23 11 6 10 52 23 8 53 41 39 19 73 33 39 31 37 118 261 0 26 6 1.070
24 23 52 52 14 7 6 10 4 68 82 29 49 53 31 39 62 52 22 12 23 26 37 22 0 3 778
25 37 55 37 8 7 39 37 4 40 93 10 23 28 36 15 51 4 15 12 22 12 20 14 3 0 622
Dd'2020 478 777 615 719 635 711 579 569 813 693 418 512 605 715 676 1.788 594 582 698 704 1.182 1.191 955 866 687 18.762
Tatralok Kabupaten Timor Tengah Selatan
5-13
Tabel 5-6 Prediksi Matriks Asal Tujuan Kabupaten TTS Tahun 2025 (smp/hari)
O/D 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Oi'2025
1 0 70 44 29 17 20 20 17 23 25 10 7 21 47 18 65 15 29 25 25 42 37 25 28 47 706
2 90 0 47 31 26 17 31 33 44 42 15 15 34 52 61 176 44 45 68 70 68 78 95 63 62 1.307
3 47 82 0 87 29 31 21 28 44 29 23 15 20 12 12 145 45 31 34 34 23 42 44 65 45 988
4 9 15 15 0 45 63 55 34 15 9 13 9 9 9 9 81 15 15 20 31 29 15 13 13 25 566
5 57 57 45 108 0 139 41 42 49 60 34 12 31 44 37 153 15 21 29 25 28 50 28 9 15 1.129
6 23 31 23 42 63 0 55 70 52 41 28 15 15 15 15 111 10 7 12 15 18 25 12 12 47 757
7 12 12 28 94 17 28 0 113 108 41 9 15 15 7 15 79 9 17 18 21 18 15 17 52 29 789
8 15 31 9 28 9 28 31 0 68 12 13 15 26 15 15 73 12 17 29 31 28 5 12 86 116 724
9 15 10 9 29 31 29 21 41 0 15 9 17 31 20 20 45 57 9 63 44 132 34 73 143 20 917
10 9 10 5 13 9 68 31 9 23 0 13 9 9 9 25 17 12 10 10 28 26 31 28 31 31 466
11 10 13 9 15 9 55 29 9 23 9 0 12 25 15 9 28 12 15 15 68 28 7 13 26 37 491
12 34 15 18 37 41 12 34 55 34 33 12 0 26 25 52 52 20 15 15 37 61 57 66 62 28 841
13 9 9 10 9 60 28 13 13 7 78 47 37 0 44 70 95 60 92 86 23 25 37 47 63 37 999
14 9 84 73 15 10 33 29 9 20 7 9 9 9 0 79 158 15 15 12 12 29 42 25 44 20 767
15 10 7 41 9 29 25 34 13 7 9 12 9 25 73 0 70 21 42 21 52 63 60 111 41 63 847
16 7 126 87 169 105 34 79 12 34 49 34 71 58 79 78 0 63 13 47 42 179 288 44 79 12 1.789
17 4 13 15 26 63 79 7 12 20 7 20 28 26 29 21 103 0 15 21 47 92 42 52 60 37 839
18 7 5 13 7 31 10 15 52 52 7 9 15 20 28 31 63 9 0 52 31 119 60 31 29 15 711
19 12 10 10 20 13 15 36 63 66 50 31 9 52 10 9 66 63 50 0 13 94 20 60 9 18 799
20 39 9 52 29 49 37 13 31 52 31 70 61 79 90 44 41 31 55 103 0 68 55 143 20 20 1.222
21 25 28 5 17 13 15 31 5 9 20 31 29 9 73 47 174 44 39 71 45 0 62 94 31 50 967
22 25 79 41 23 58 31 10 10 44 31 10 63 47 47 66 156 44 63 29 60 74 0 84 52 50 1.197
23 44 100 44 9 28 13 7 12 63 28 10 65 50 47 23 89 41 47 37 45 143 318 0 31 7 1.301
24 28 63 63 17 9 7 12 5 82 100 36 60 65 37 47 76 63 26 15 28 31 45 26 0 4 945
25 45 66 45 10 9 47 45 5 49 113 12 28 34 44 18 62 5 18 15 26 15 25 17 4 0 757
Dd'2025 585 945 751 873 773 864 700 693 988 846 510 625 736 871 821 2.178 725 706 847 853 1.433 1.450 1.160 1.053 835 22.821
Tatralok Kabupaten Timor Tengah Selatan
5-14
Tabel 5-7 Prediksi Matriks Asal Tujuan Kabupaten TTS Tahun 2030 (smp/hari)
O/D 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Oi'2030
1 0 85 53 36 20 24 24 20 28 30 12 8 26 57 22 79 18 36 30 30 51 45 30 34 57 855
2 110 0 57 38 32 20 38 40 53 51 18 18 42 63 75 214 53 55 83 85 83 94 116 77 75 1.590
3 57 100 0 106 36 38 26 34 53 36 28 18 24 14 14 177 55 38 42 42 28 51 53 79 55 1.204
4 10 18 18 0 55 77 67 42 18 10 16 10 10 10 10 98 18 18 24 38 36 18 16 16 30 683
5 69 69 55 132 0 169 49 51 59 73 42 14 38 53 45 186 18 26 36 30 34 61 34 10 18 1.371
6 28 38 28 51 77 0 67 85 63 49 34 18 18 18 18 135 12 8 14 18 22 30 14 14 57 916
7 14 14 34 114 20 34 0 137 131 49 10 18 18 8 18 96 10 20 22 26 22 18 20 63 36 952
8 18 38 10 34 10 34 38 0 83 14 16 18 32 18 18 88 14 20 36 38 34 6 14 104 141 876
9 18 12 10 36 38 36 26 49 0 18 10 20 38 24 24 55 69 10 77 53 161 42 89 175 24 1.114
10 10 12 6 16 10 83 38 10 28 0 16 10 10 10 30 20 14 12 12 34 32 38 34 38 38 561
11 12 16 10 18 10 67 36 10 28 10 0 14 30 18 10 34 14 18 18 83 34 8 16 32 45 591
12 42 18 22 45 49 14 42 67 42 40 14 0 32 30 63 63 24 18 18 45 75 69 81 75 34 1.022
13 10 10 12 10 73 34 16 16 8 94 57 45 0 53 84 116 73 112 104 28 30 45 57 77 45 1.209
14 10 102 88 18 12 40 36 10 24 8 10 10 10 0 96 192 18 18 14 14 36 51 30 53 24 924
15 12 8 49 10 36 30 42 16 8 10 14 10 30 89 0 85 26 51 26 63 77 73 135 49 77 1.026
16 8 153 106 206 128 42 96 14 42 59 42 87 71 96 94 0 77 16 57 51 217 350 53 96 14 2.175
17 4 16 18 32 77 96 8 14 24 8 24 34 32 36 26 126 0 18 26 57 112 51 63 73 45 1.020
18 8 6 16 8 38 12 18 63 63 8 10 18 24 34 38 77 10 0 63 38 145 73 38 36 18 862
19 14 12 12 24 16 18 44 77 81 61 38 10 63 12 10 81 77 61 0 16 114 24 73 10 22 970
20 47 10 63 36 59 45 16 38 63 38 85 75 96 110 53 49 38 67 126 0 83 67 174 24 24 1.486
21 30 34 6 20 16 18 38 6 10 24 38 36 10 88 57 212 53 47 87 55 0 75 114 38 61 1.173
22 30 96 49 28 71 38 12 12 53 38 12 77 57 57 81 190 53 77 36 73 90 0 102 63 61 1.456
23 53 122 53 10 34 16 8 14 77 34 12 79 61 57 28 108 49 57 45 55 174 388 0 38 8 1.580
24 34 77 77 20 10 8 14 6 100 122 44 73 79 45 57 92 77 32 18 34 38 55 32 0 4 1.148
25 55 81 55 12 10 57 55 6 59 137 14 34 42 53 22 75 6 22 18 32 18 30 20 4 0 917
Dd'2030 703 1.147 907 1.060 937 1.050 854 837 1.198 1.021 616 754 893 1.053 993 2.648 876 857 1.032 1.038 1.746 1.762 1.408 1.278 1.013 27.681
Tatralok Kabupaten Timor Tengah Selatan
5-15
Hasil prediksi matriks asaltujuan pergerakan penumpang di atas dapat digambarkan
dalam garis keinginan (desire lines), dimana ketebalan garis menggambarkan besarnya
pergerakan. Desire lines pergerakan penumpang setiap tahun rencana dapat dilihat pada
Gambar 5-7 s.d. Gambar 5-10.
Gambar 5-7
Desire Lines Matriks Asal Tujuan Kabupaten TTS Tahun 2015
Gambar 5-8
Desire Lines Matriks Asal Tujuan Kabupaten TTS Tahun 2020
Tatralok Kabupaten Timor Tengah Selatan
5-16
Gambar 5-9
Desire Lines Matriks Asal Tujuan Kabupaten TTS Tahun 2025
Gambar 5-10
Desire Lines Matriks Asal Tujuan Kabupaten TTS Tahun 2030
5.3.7 Model Pemilihan Rute Menggunakan SATWIN
Matriks AsalTujuan (MAT) yang sudah didapat dari hasil pemodelan dibebankan ke
jaringan jalan untuk mendapatkan volume pada masing-masing ruas jalan yang dilewati.
Sedangkan untuk mendapatkan volume di ruas jalan beberapa tahun mendatang dilakukan
dengan membebankan MAT hasil prediksi ke jaringan jalan yang sudah di-update, sesuai
dengan program pengembangan jalan (misal: pembangunan, peningkatan dan pelebaran
jalan).
Tatralok Kabupaten Timor Tengah Selatan
5-17
Untuk membebankan MAT ke jaringan jalan, kita menggunakan alat bantu software
SATWIN. Proses pemilihan rute pada SATWIN dapat dilihat pada Gambar 5-11.
Gambar 5-11 Struktur Umum Model Pemilihan Rute pada SATWIN
Dari hasil assignment MAT terhadap database jaringan jalan dengan sub program
SATASS yang terdapat dalam SATWIN diperoleh beberapa indikator kinerja jaringan jalan
di wilayah studi yang diperbandingkan antara beberapa skenario. Adapun indikator lalu lintas
yang digunakan adalah:
− Waktu perjalanan sistem: yang menunjukkan total konsumsi waktu perjalanan yang
digunakan oleh seluruh pengguna jalan di wilayah studi dari setiap asal tujuan.
− Jarak atau panjang perjalanan sistem: yang menunjukkan total jarak atau panjang
perjalanan yang ditempuh oleh seluruh pengguna jalan di wilayah studi dari setiap asal
tujuan.
− Kecepatan Rata-rata: yang menunjukkan rata-rata kecepatan dari seluruh ruas jalan yang
ada di wilayah studi.
MAT perjalanan Data Jaringan
Pemilihan Rute
Arus, kecepatan, waktu
Analisis
I
N
P
U
T
O
U
T
P
U
T
Tatralok Kabupaten Timor Tengah Selatan
5-18
5.3.7.1 Analisis dan Prediksi Kinerja Ruas Jalan Kondisi Do-Nothing
Pembebanan untuk tahun 2013, 2015, 2020, 2025 dan 2030 dilakukan dengan bantuan
software SATWIN. Adapun input parameter dan jaringan jalan diasumsikan sama seperti
pemodelan pada tahun dasar 2013, ini berarti bahwa prasarana jaringan jalan (supply)
diasumsikan tidak mengalami perubahan sampai pada tahun 2030. Input yang berbeda adalah
data matrik asal tujuan perjalanan yang digunakan adalah sesuai dengan tahun rencana yang
dianalisa pada prediksi Trip Distribution tahun 2013, 2015, 2020, 2025 dan 2030. Kinerja
jaringan jalan wilayah studi pada kondisi do-nothing masing-masing tahun rencana, hasil
pembebanan MAT pada jaringan jalan eksisting dapat dilihat padaTabel 5-8.
Dari tabel tersebut dapat dilihat kinerja jaringan jalan semakin lama semakin menurun.
Konsumsi waktu perjalanan yang digunakan seluruh pengguna jalan dari setiap asal-tujuan
semakin lama semakin besar. Jarak yang ditempuh oleh seluruh pengguna jalan dari setiap
asal-tujuan juga semakin lama semakin jauh. Akibatnya kecepatan rata-rata dari seluruh ruas
jalan juga semakin menurun.
Tabel 5-8
Kinerja Jaringan Jalan Kondisi Do-Nothing Setiap Tahun Rencana TAHUN WAKTU
TEMPUH JARAK
TEMPUH KECEPATAN RATA-RATA
(smp-jam) (smp-km) (km/jam) 2013 3.599 81.276,6 22,6
2015 4.037 90.815,2 22,5
2020 4.798 107.143,2 22,3
2025 5.941 131.428,6 22,1
2030 7.311 160.365,8 21,9
Kecepatan rata-rata seluruh ruas jalan di wilayah studi saat ini (tahun 2013) sekitar 22,6
km/jam. Pada tahun 2015 kecepatan rata-rata jaringan jalan menurun menjadi 22,5 km/jam.
Dan kecepatan rata-ratanya semakin menurun pada tahun-tahun rencana berikutnya dan di
tahun 2030 kecepatan rata-ratanya menurun menjadi 21,9 km/jam. Dengan melihat hasil
prediksi kinerja jaringan jalan ini akan dilakukan beberapa skenario penanganan (do-
something) untuk meningkatkan kinerja jaringan jalan pada tahun-tahun mendatang.
Beberapa ruas jalan yang mempunyai volume terbesar di jaringan jalan do-nothing tiap-
tiap tahun rencana hasil assignment sub program SATASS dapat dilihat pada Tabel 5-9.Dari
Tatralok Kabupaten Timor Tengah Selatan
5-19
tabel tersebut dapat dilihat bahwa ruas dengan volume terbesar adalah ruas SoE - Niki-Niki,
dimana pada tahun 3030 ruas tersebut menampung jika hingga 462 smp/jam.
Tabel 5-9
Prediksi Volume Ruas Jalan Setiap Tahun Rencana (smp/jam) Nama Ruas Volume (smp/jam)
2013 2015 2020 2025 2030
SoE - Niki--Niki 234 261 306 379 462
Niki--Niki - SoE 181 205 239 294 359
Sp. Niki-Niki - Oinlasi 160 181 211 264 318
Oinlasi - Sp. Niki-Niki 158 183 212 260 320
SoE - Kapan 125 143 165 205 251
Kapan - SoE 180 203 241 297 361
Ayotupas - Oe'Oh 109 120 145 172 210
Oe'Oh - Ayotupas 102 112 128 159 194
Niki-Niki - Polen 135 153 179 221 273
Polen - Niki-Niki 123 137 162 196 241
Prediksi arus (demand flow) di jaringan jalan setiap tahun rencana secara visual dapat
dilihat pada Gambar 5-12 s.d. Gambar 5-16. Dari gambar dapat dilihat ruas-ruas jalan yang
mempunyai demand flow terbesar, dilihat dari ketebalan garis.
Gambar 5-12
Demand Flow Kabupaten TTS Tahun 2013
Tatralok Kabupaten Timor Tengah Selatan
5-20
Gambar 5-13
Demand Flow Kabupaten TTS Tahun 2015 (Do Nothing)
Gambar 5-14
Demand Flow Kabupaten TTS Tahun 2020 (Do Nothing)
Tatralok Kabupaten Timor Tengah Selatan
5-21
Gambar 5-15
Demand Flow Kabupaten TTS Tahun 2025 (Do Nothing)
Gambar 5-16
Demand Flow Kabupaten TTS Tahun 2030 (Do Nothing)
Jika volume ruas jalan diketahui, maka VCR jalan tersebut juga dapat dicari dengan cara
membagi volume dengan kapasitas jalan. Tabel 5-10 memperlihatkan prediksi kinerja
beberapa ruas jalan pada tahun 2013. Tampak bahwa kinerja semua ruas jalan masih baik,
dimana ruas berada pada tingkat pelayanan A.
Tatralok Kabupaten Timor Tengah Selatan
5-22
Tabel 5-10 Kinerja Jalan di Kabupaten TTS Pada Tahun 2013
Nama Ruas Volume (smp/jam)
VCR 2013
Tingkat Pelayanan
SoE - Niki--Niki 234 0,09 A
Niki--Niki - SoE 181 0,07 A
Sp. Niki-Niki - Oinlasi 160 0,15 A
Oinlasi - Sp. Niki-Niki 158 0,14 A
SoE - Kapan 125 0,11 A
Kapan - SoE 180 0,16 A
Ayotupas - Oe'Oh 109 0,10 A
Oe'Oh - Ayotupas 102 0,09 A
Niki-Niki - Polen 135 0,05 A
Polen - Niki-Niki 123 0,05 A
Tabel 5-11 memperlihatkan prediksi kinerja beberapa ruas jalan pada tahun 2015 sampai
tahun 2030. Tampak bahwa kinerja semua ruas jalan masih baik, dimana ruas berada pada
tingkat pelayanan A dan B.
Tabel 5-11 Prediksi Kinerja Jalan di Kabupaten TTS Tahun 2015, 2020, 2025, dan 2030 (Do-Nothing)
Nama Ruas Volume Capacity Ratio (VCR)
2015 2020 2025 2030
SoE - Niki --Niki 0,10 0,12 0,15 0,18
Niki--Niki - SoE 0,08 0,10 0,12 0,14
Sp. Niki-Niki - Oinlasi 0,16 0,19 0,24 0,29
Oinlasi - Sp. Niki-Niki 0,17 0,19 0,24 0,29
SoE - Kapan 0,13 0,15 0,19 0,23
Kapan - SoE 0,18 0,22 0,27 0,33
Ayotupas - Oe'Oh 0,11 0,13 0,16 0,19
Oe'Oh - Ayotupas 0,10 0,12 0,14 0,18
Niki-Niki - Polen 0,06 0,07 0,09 0,11
Polen - Niki -Niki 0,05 0,06 0,08 0,10
5.3.7.2 Analisis dan Prediksi Kinerja Ruas Jalan Kondisi Do-Something
Sistem jaringan transportasi berbasis jalan dapat dikelompokkan berdasarkan hirarki
serta fungsinya dan merupakan prasarana transportasi yang akan sangat mempengaruhi secara
tidak langsung pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah serta akan berpengaruh juga pada
tingkat kesejahteraan masyarakat, tidak terkecuali Kabupaten Timur Tengah Selatan. Banyak
masalah keterbelakangan (kemiskinan) terjadi sebagai akibat karena masih rendahnya tingkat
aksesibilitas (keterhubungan) antara wilayah satu dengan wilayah lainnya, yang
Tatralok Kabupaten Timor Tengah Selatan
5-23
menyebabkan wilayah dengan aksesibilitas buruk menjadi kurang produktif dan pendapatan
masyarakat menjadi berkurang.
Sejalan dengan adanya kebijakan otonomi daerah, maka peran sistem jaringan jalan
menjadi semakin nyata dalam usaha meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan
meningkatkan aksesibilitas antarwilayah. Salah satu usaha yaitu melalui perbaikan
aksesibilitas daerah yang telah berkembang dengan daerah yang masih terisolir (remote area)
dengan memanfaatkan sistem jaringan jalan dalam pengembangan wilayah pedalaman (rural
area).
Konsep idealisasi sistem jaringan jalan di Kabupaten Timur Tengah Selatan, yaitu
dengan mengkoneksikan keterhubungan antara kecamatan satu dengan lainnya. Sesuai
dengan tujuan pengembangan transportasi di Kabupaten Timur Tengah Selatan, maka dalam
pelaksanaan program pengembangan yang akan dilakukan memprioritaskan penanganan
pada:
a. Peningkatan kapasitas jalan pada jalan strategis nasional.
b. Peningkatan kapasitas jalan pada jalan arteri primer.
c. Peningkatan kapasitas jalan pada jalan kolektor primer.
d. Pengembangan jaringan jalan dan peningkatan kapasitas jalan dalam kota dan ruas jalan
yang menghubungkan wilayah kecamatan dalam Kabupaten Timur Tengah Selatan.
e. Peningkatan kapasitas jalan perbatasan.
Untuk merencanakan pembangunan jaringan jalan yang berkesinambungan maka
program penanganan jaringan di Kabupaten Timur Tengah Selatan dilakukan dalam empat
tahap, yaitu:
a. Tahap 1 :tahun 2013-2014
b. Tahap 2 : tahun 2015-2020
c. Tahap 3 : tahun 2021-2025
d. Tahap 4 : tahun 2026-2030
Rencana usulan penanganan jaringan jalan tersebut secara garis besar berisi program
peningkatan dan pemeliharaan jalan. Dalam pengembangan wilayah, fungsi dari sistem
transportasi adalah menghubungkan keterkaitan fungsional antarkegiatan. Berdasarkan fungsi
tersebut, maka pengembangan sistem transportasi diarahkan untuk menunjang pengembangan
tata ruang Kabupaten Timur Tengah Selatan secara terpadu.Untuk mencapai tujuan diatas,
maka diperlukan suatu pola pengembangan prasarana transportasi yang terpadu yang meliputi
Tatralok Kabupaten Timor Tengah Selatan
5-24
transportasi darat, dan laut yang terintegrasi dengan sistem tata ruang wilayah Kabupaten
Timur Tengah Selatan.
Adapun skenario penanganan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Tahun 2013-2014 : Do nothing, dengan pertimbangan kemampuan pembiayaan dan
pendanaan melalui keuangan daerah masih sangat minim.Upaya yang dilakukan adalah
perbaikan manajemen, penegakan hukum dan penataan sarana prasarana yang ada guna
peningkatan pelayanan.
2. Tahun 2015-2020 : Peningkatan kapasitas jalan pada jalan arteri primer yang
menghubungkan Kupang – Soe – Kefa, pengembangan jaringan jalan dan peningkatan
kapasitas jalan dalam Kota Soe dan ruas jalan lokal yang menghubungkan wilayah
kecamatan dalam Kabupaten Timur Tengah Selatan.
3. Tahun 2021-2025 : Peningkatan kapasitas jalan pada jalan strategis nasional yang
menghubungkan Batuputih – Panite – Kalbano – Oinlasi – Boking, Peningkatan
kapasitas jalan pada jalan kolektor primer yang menghubungkan Soe – Kapan – Eban,
Kapan – Nenas – Satual – Noelolo, Niki Niki – Oinlasi – Boking, serta peningkatan
kapasitas jalan perbatasan yang menghubungkan Haumeni Ana – Soe.
Untuk mengetahui kinerja jaringan jalan dengan beberapa skenario penanganan di atas,
konsultan menggunakan alat bantu software SATWIN. Adapun kinerja jaringan jalan
beberapa skenario di atas dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5-12
Perbandingan Kinerja Jaringan Jalan Sebelum dan Sesudah Penanganan TAHUN WAKTU TEMPUH (smp -jam) JARAK TEMPUH (smp-km) KECEPATAN RATA2 (km/jam)
Do Nothing Do Something Do Nothing Do Something Do Nothing Do Something
2013-2014 3.599 3.599 81.276,6 81.276,6 22,6 22,6
2015-2020 4.798 2.840 107.143,2 107.526,6 22,3 37,9
2021-2025 5.941 3.490 131.428,6 132.232,1 22,1 37,9
2026-2030 7.311 4.304 160.365,8 161.619,0 21,9 37,6
Dari tabel tersebut terlihat bahwa dengan skenario penanganan pada masing-masing
tahun rencana dapat meningkatkan kinerja jaringan jalan. Hal ini dapat dilihat dari
peningkatan kecepatan rata-rata dan penurunan waktu tempuh dari setiap asal-tujuan jika
dibandingkan dengan kondisi do nothing.
Tatralok Kabupaten Timor Tengah Selatan
5-25
Untuk mengetahui kinerja ruas jalan pada masing-masing skenario, dapat dilihat pada
volume capacity ratio (VCR) ruas jalan yang didapat dari tahap assignment Matriks Asal
Tujuan terhadap jaringan jalan. VC ratio tersebut merupakan indikator teknis tiap ruas jalan
yang membandingkan antara volume kendaraan yang melewati ruas jalan tersebut pada
keadaan do nothing dan do somethingdari tahun 2015 sampai dengan tahun 2030 dengan
kapasitas jalan tersebut. Beberapa kondisi VC ratio yang ada menunjukkan kondisi dari ruas
jalan yang diukur tersebut. Sedangkan gambar demand flow pada masing-masing ruas jalan
dapat dilihat pada Gambar 5-17sampai Gambar 5-19.
Gambar 5-17 Demand Flow Kabupaten TTS Tahun 2020 (Do Something)
Gambar 5-18 Demand Flow Kabupaten TTS Tahun 2025 (Do Something)
Tatralok Kabupaten Timor Tengah Selatan
5-26
Gambar 5-19 Demand Flow Kabupaten TTS Tahun 2030 (Do Something)
Gambar 5-20 VC Ratio Kabupaten TTS Tahun 2020 (Do Something)
Tatralok Kabupaten Timor Tengah Selatan
5-27
Gambar 5-21 VC Ratio Kabupaten TTS Tahun 2025 (Do Something)
Gambar 5-22 VC Ratio Kabupaten TTS Tahun 2030 (Do Something)
Tatralok Kabupaten Timor Tengah Selatan
5-28
5 Table of Contents
5 BAB V ....................................................................................................................... 5-1
5.1 Kebijakan Kewilayahan ...................................................................................................................................................... 5-1
5.2 Rencana Pengembangan Sistem Transportasi ...................................................................................................................... 5-2
5.3 Analisis Kebutuhan Transportasi ......................................................................................................................................... 5-2
5.3.1 Timeframe .................................................................................................................................................................... 5-2
5.3.2 Sistem Zona ................................................................................................................................................................. 5-3
5.3.3 Model Sistem Jaringan ................................................................................................................................................. 5-4
5.3.4 Tahapan Pemodelan ..................................................................................................................................................... 5-4
5.3.5 Model Trip Generation dan Trip Attraction ................................................................................................................ 5-5
5.3.5.1 Peramalan Bangkitan Pergerakan ............................................................................................................................ 5-6
5.3.5.2 Peramalan Tarikan Pergerakan ................................................................................................................................ 5-7
5.3.6 Prediksi MAT dan Desire Line Angkutan di Masa Datang ......................................................................................... 5-9
5.3.7 Model Pemilihan Rute Menggunakan SATWIN ....................................................................................................... 5-16
5.3.7.1 Analisis dan Prediksi Kinerja Ruas Jalan Kondisi Do-Nothing ............................................................................. 5-18
5.3.7.2 Analisis dan Prediksi Kinerja Ruas Jalan Kondisi Do-Something ........................................................................ 5-22
5 Table of Contents ..................................................................................................... 5-28
Tatralok Kabupaten Timor Tengah Selatan
5-29
Gambar 5-1 Model Sistem Jaringan Jalan Kabupaten TTS ................................................................................................................. 5-4
Gambar 5-2 Proyeksi Bangkitan dan Tarikan Pergerakan Kabupaten TTS Tahun 2015 .................................................................... 5-8
Gambar 5-3 Proyeksi Bangkitan dan Tarikan Pergerakan Kabupaten TTS Tahun 2020 .................................................................... 5-8
Gambar 5-4 Proyeksi Bangkitan dan Tarikan Pergerakan Kabupaten TTS Tahun 2025 .................................................................... 5-9
Gambar 5-5 Proyeksi Bangkitan dan Tarikan Pergerakan Kabupaten TTS Tahun 2030 .................................................................... 5-9
Gambar 5-6 Metodologi Perhitungan MAT dengan Teknik Furness ................................................................................................ 5-10
Gambar 5-7 Desire Lines Matriks Asal Tujuan Kabupaten TTS Tahun 2015 .................................................................................. 5-15
Gambar 5-8 Desire Lines Matriks Asal Tujuan Kabupaten TTS Tahun 2020 .................................................................................. 5-15
Gambar 5-9 Desire Lines Matriks Asal Tujuan Kabupaten TTS Tahun 2025 .................................................................................. 5-16
Gambar 5-10 Desire Lines Matriks Asal Tujuan Kabupaten TTS Tahun 2030 ................................................................................ 5-16
Gambar 5-11 Struktur Umum Model Pemilihan Rute pada SATWIN .............................................................................................. 5-17
Gambar 5-12 Demand Flow Kabupaten TTS Tahun 2013 ................................................................................................................ 5-19
Gambar 5-13 Demand Flow Kabupaten TTS Tahun 2015 (Do Nothing) .......................................................................................... 5-20
Gambar 5-14 Demand Flow Kabupaten TTS Tahun 2020 (Do Nothing) .......................................................................................... 5-20
Gambar 5-15 Demand Flow Kabupaten TTS Tahun 2025 (Do Nothing) .......................................................................................... 5-21
Gambar 5-16 Demand Flow Kabupaten TTS Tahun 2030 (Do Nothing) .......................................................................................... 5-21
Gambar 5-17 Demand Flow Kabupaten TTS Tahun 2020 (Do Something) ...................................................................................... 5-25
Gambar 5-18 Demand Flow Kabupaten TTS Tahun 2025 (Do Something) ...................................................................................... 5-25
Gambar 5-19 Demand Flow Kabupaten TTS Tahun 2030 (Do Something) ...................................................................................... 5-26
Gambar 5-20 VC Ratio Kabupaten TTS Tahun 2020 (Do Something) .............................................................................................. 5-26
Gambar 5-21 VC Ratio Kabupaten TTS Tahun 2025 (Do Something) .............................................................................................. 5-27
Gambar 5-22 VC Ratio Kabupaten TTS Tahun 2030 (Do Something) .............................................................................................. 5-27
Tabel 5-1 Sistem Zona Kabupaten TTS ............................................................................................................................................... 5-3
Tabel 5-2 Proyeksi Bangkitan Pergerakan Kabupaten TTS (smp/hari) ............................................................................................... 5-6
Tabel 5-3 Proyeksi Tarikan Pergerakan Kabupaten TTS (smp/hari) ................................................................................................... 5-7
Tabel 5-4 Prediksi Matriks Asal Tujuan Kabupaten TTS Tahun 2015 (smp/hari) ............................................................................ 5-11
Tatralok Kabupaten Timor Tengah Selatan
5-30
Tabel 5-5 Prediksi Matriks Asal Tujuan Kabupaten TTS Tahun 2020 (smp/hari) ............................................................................ 5-12
Tabel 5-6 Prediksi Matriks Asal Tujuan Kabupaten TTS Tahun 2025 (smp/hari) ............................................................................ 5-13
Tabel 5-7 Prediksi Matriks Asal Tujuan Kabupaten TTS Tahun 2030 (smp/hari) ............................................................................ 5-14
Tabel 5-8 Kinerja Jaringan Jalan Kondisi Do-Nothing Setiap Tahun Rencana ................................................................................. 5-18
Tabel 5-9 Prediksi Volume Ruas Jalan Setiap Tahun Rencana (smp/jam) ........................................................................................ 5-19
Tabel 5-10 Kinerja Jalan di Kabupaten TTS Pada Tahun 2013......................................................................................................... 5-22
Tabel 5-11 Prediksi Kinerja Jalan di Kabupaten TTS Tahun 2015, 2020, 2025, dan 2030 (Do-Nothing) ........................................ 5-22
Tabel 5-12 Perbandingan Kinerja Jaringan Jalan Sebelum dan Sesudah Penanganan ...................................................................... 5-24