executive summary studi penyusunan konsep...
TRANSCRIPT
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
0
EXECUTIVE SUMMARY
STUDI PENYUSUNAN
KONSEP STANDAR DI
BIDANG SARANA
PERKERETAAPIAN
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
1
DAFTAR ISI
1. KATA PENGANTAR .................................................................................................................. 3
2. GAMBARAN UMUM SINGKAT ............................................................................................. 4
2.1 Alasan Kegiatan Dilaksanakan ...................................................................................... 5
2.2 Kegiatan Yang Dilaksanakan.......................................................................................... 6
3. KONSEP STANDAR DI BIDANG SARANA PERKERETAAPIAN................................ 6
3.1 Konsep Standar Sarana Perkeretaapian Lokomotif ............................................. 6
I. Persyaratan Umum ............................................................................................................... 6
II. Konstruksi dan Komponen ................................................................................................ 7
3.2 Konsep Standar Sarana Perkeretaapian Kereta Yang Ditarik Lokomotif (Kereta) ................................................................................................................................ 23
I. Persyaratan Umum ............................................................................................................. 23
II. Konstruksi dan Komponen .............................................................................................. 23
3.3 Konsep Standar Sarana Perkeretaapian Kereta Rel Listrik (KRL) ............... 33
I. Persyaratan Umum ............................................................................................................. 33
II. Konstruksi dan Komponen .............................................................................................. 34
3.4 Konsep Standar Sarana Perkeretaapian Gerbong ............................................... 52
I. Persyaratan Umum ............................................................................................................. 52
II. Konstruksi dan Komponen .............................................................................................. 52
3.5 Konsep Standar Sarana Perkeretaapian Peralatan Khusus (Cran) .............. 67
I. Persyaratan Umum ............................................................................................................. 67
II. Konstruksi dan Komponen .............................................................................................. 68
3.6 Konsep Standar Sarana Perkeretaapian Lokomotif Modifikasi .................... 79
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
2
I. Persyaratan Umum ............................................................................................................. 79
II. Konstruksi dan Komponen .............................................................................................. 80
4. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................................................. 94
4.1 Kesimpulan ......................................................................................................................... 94
4.2 Saran ...................................................................................................................................... 95
5. DAFTAR ISTILAH .................................................................................................................... 97
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
3
1. KATA PENGANTAR
UU No. 23 Tahun 2007 mengharuskan pemerintah untuk menempatkan
peran KA sebagai tulang punggung angkutan massal penumpang dan
barang dalam menunjang tumbuhnya perekonomian nasional.
Penempatan peran kereta api ini akan menciptakan system transportasi
multimoda/intermodal yang terintegrasi yang merupakan keterpaduan dan
integrasi kereta api dengan moda jalan raya, angkutan laut dan angkutan
udara.
Penyelenggaraan perkeretaapian telah bersifat multi operator baik dalam
penyelenggaraan prasarana maupun penyelenggaraan sarana. Untuk
angkutan penumpang arah perkembangannya menuju kepada
dioperasikannya kereta api berkecepatan tinggi, sedangkan untuk
angkutan barang menuju kepada dioperasikannya kereta api volume
angkutan besar dengan beban gandar tinggi dan kecepatan normal.
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana Perkeretaapian
dilaksanakan untuk mewujudkan transportasi kereta api yang selamat,
aman, cepat, lancar, tertib , teratur, nyaman dan efisien dengan
menggunakan standar yang benar dan harmonis, untuk mengantisipasi
keberadaan multi operator dan multi moda dalam penyelenggaraan
transportasi perkeretaapian
Untuk itu diperlukan standar-standar yang dapat menjadi acuan dimilikinya
sarana perkeretapian oleh badan penyelenggara sarana perkeretaapian baik
BUMN/BUMD maupun swasta.
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
4
2. GAMBARAN UMUM SINGKAT
Lahirnya UU No. 23 Tahun 2007 tentang perkeretaapian menandai era
baru perkeretaapian di Indonesia, dengan tiga peraturan dasar yaitu:
a. Menghilangkan monopoli BUMN dan membuka peluang swasta
dan pemerintah daerah dalam bisnis perkeretaapian,
b. Memungkinkan pemisahan penyelenggaraan prasarana dan sarana
yang semula terintegrasi, dan
c. Menetapkan pemerintah sebagai pembina dan penanggung jawab
penyelenggaraan perkeretaapian.
UU No. 23 Tahun 2007 tersebut menetapkan bahwa penyelenggaraan
prasarana dan sarana perkeretaapian harus dilaksanakan oleh Badan Usaha
yang dapat berupa BUMN/BUMD atau swasta, atau kerjasama pemerintah
dan swasta. Sektor swasta diberikan hak yang sama untuk melakukan
investasi, memiliki, mengelola, dan mengoperasikan sistem perkeretaapian
di Indonesia.
UU No. 23 Tahun 2007 mengharuskan pemerintah untuk menempatkan
peran KA sebagai tulang punggung angkutan massal penumpang dan
barang dalam menunjang tumbuhnya perekonomian nasional.
Penempatan peran kereta api ini akan menciptakan system transportasi
multimoda/intermodal yang terintegrasi yang merupakan keterpaduan dan
integrasi kereta api dengan moda jalan raya, angkutan laut dan angkutan
udara. Peningkatan peran Kereta Api dalam perekonomian juga dapat
dilakukan dengan membangun interaksi jaringan Kereta Api dengan
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
5
kawasan industri, sentra pertanian, wilayah pertambangan, dan kawasan
ekonomi khusus lainnya. Pembangunan jaringan jalan kereta api harus
dapat menjadi solusi yang efisien dari pergerakan ekonomi di suatu
wilayah dan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi dari wilayah
tersebut maupun perekonomian nasional.
Dalam UU No.23 Tahun 2007 disebutkan bahwa penyelenggaraan
perkeretaapian menurut fungsinya terdiri atas perkeretaapian umum dan
perkeretaapian khusus. Perkeretaapian umum terdiri atas
perkeretaapian perkotaan dan perkeretaapian antar kota. Perkeretaapian
khusus hanya digunakan secara khusus oleh badan usaha tertentu untuk
menunjang kegiatan pokok badan usaha tersebut.
Penyelenggaraan perkeretaapian telah bersifat multi operator baik dalam
penyelenggaraan prasarana maupun penyelenggaraan sarana. Untuk
angkutan penumpang arah perkembangannya menuju kepada
dioperasikannya kereta api berkecepatan tinggi, sedangkan untuk
angkutan barang menuju kepada dioperasikannya kereta api volume
angkutan besar dengan beban gandar tinggi dan kecepatan normal.
Untuk itu diperlukan standar-standar yang dapat menjadi acuan dimilikinya
sarana perkeretapian oleh badan penyelenggara sarana perkeretaapian baik
BUMN/BUMD maupun swasta.
2.1 Alasan Kegiatan Dilaksanakan
Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Perkeretaapian dilaksanakan untuk mewujudkan transportasi
kereta api yang selamat, aman, cepat, lancar, tertib , teratur,
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
6
nyaman dan efisien dengan menggunakan standar yang benar dan
harmonis, untuk mengantisipasi keberadaan multi operator dan
multi moda dalam penyelenggaraan transportasi perkeretaapian.
2.2 Kegiatan Yang Dilaksanakan
Merumuskan konsep standar di bidang sarana transportasi
perkeretaapian yang meliputi:
a) Standar persyaratan teknis pada lokomotif
b) Standar persyaratan teknis pada kereta yang ditarik lokomotif
c) Standar persyaratan teknis pada Kereta Rel Listrik (KRL)
d) Standar persyaratan teknis pada gerbong
e) Standar modifikasi Lokomotif
3. KONSEP STANDAR DI BIDANG SARANA
PERKERETAAPIAN
3.1 Konsep Standar Sarana Perkeretaapian Lokomotif
I. Persyaratan Umum
Lokomotif yang akan dirancang harus memenuhi persyaratan
teknis jalan rel dan lingkungan yang akan dilalui antara lain:
1) Lebar jalan rel 1067 mm, 1435 mm atau sesuai kebutuhan
2) Beban gandar sesuai dengan kelas jalur KA
3) Kelengkungan jalan rel sesuai dengan kelas jalur KA yang
akan dilalui
4) Ruang bebas dan ruang batas sarana ukuran berbeda untuk
jalur jalan rel tunggal dan jalur jalan rel ganda pada bagian
lurus dan lengkung
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
7
5) Landai penentu maksimum 40 ‰ lintas rel adhesi, 80 ‰
atau lebih lintas rel bergigi
6) Pelestarian fungsi lingkungan
a) Kelembaban relatif antara 40% - 90%
b) Temperatur udara sekeliling antara 180 – 400 C
c) Ketinggian dari permukaan laut maksimum 1200 m atau
lebih
d) Standar kebisingan eksternal sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku
II. Konstruksi dan Komponen
1. Rangka dasar
a) Dirancang sebagai konstruksi baja rakitan las, terbuat
dari baja karbon atau material lain yang mempunyai
kekuatan dan kekakuan yang tinggi terhadap
pembebanan vertikal dan longitudinal tanpa terjadi
deformasi tetap dan dilengkapi dengan konstruksi tahan
benturan.
b) Terbuat dari baja karbon 41 kg/mm2 atau material lain
yang mempunyai kekuatan dan kekakuan tinggi,
c) Dapat menahan beban, getaran & goncangan sebesar
berat lokomotif.
d) Dilengkapi dengan penghalau rintangan,
e) Konstruksi menyatu atau tidak dengan badan lokomotif.
f) Beban longitudinal pada alat perangkai min. sebesar 100
ton,
g) Beban vertikal :
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
8
Perhitungan konstruksi dan komponen rangka dasar,
Pv = K x P
K = 1,3 Koefisien dinamik
P = berat yg didukung rangka dasar,
Bahan : baja karbon dengan kekuatan tarik minimum 41
kg/mm2.
2. Badan
Badan dirancang sebagai berikut :
a) Sebagai satu kesatuan dgn rangka dasar (semi
monocoque atau mono coque)
b) Terpisah dari rangka dasar (hanya sebagai penutup)
c) Badan lokomotif harus memenuhi persyaratan :
- Terbuat dari baja atau material lain yang memiliki
kekuatan dan kekakuan tinggi,
- Konstruksi tahan benturan
- Tahan terhadap korosi dan perubahan cuaca
- Mampu meredam kebisingan
- Sederhana, kokoh, dan ringan,
- Dirancang untuk memudahkan pada saat
pemeriksaan,dan/atau perawatan.
3. Kabin Masinis
Kabin masinis harus di lengkapi dengan :
a) peralatan operasional :
- pembalik arah
- pengatur daya
- pengatur pengereman
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
9
- deadman device.
- klakson
- lampu utama
- lampu tanda.
b) peralatan pemantau :
- berupa indikator atau petunjuk yg digunakan sebagai
alat bantu memantau pengoperasian lok, sekurang-
kurangnya terdiri dari :
- rem parkir
- tenaga penggerak
- kegagalan fungsi
- kecepatan yang dilengkapi petunjuk waktu dan
perekam,
- tekanan udara pengereman,
- kelistrikan,
- telekomunikasi
c) peralatan kenyamanan kerja terdiri atas :
- tempat duduk masinis dan asisten masinis
- pengaturan sirkulasi udara,
- Lampu penerangan
- Tempat duduk masinis harus ergonomis dengan diberi
sandaran, dapat maju, mundur, naik turun, dan
barputar.
- Pengaturan sirkulasi udara harus mampu memberi
kenyamanan masinis dalam bekerja dengan ketentuan
:
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
10
pemakaian kipas angin dgn kecepatan . aliran udara
0,5 m/det2 atau pendingin udara dengan suhu 22 0C
– 26 0C
lampu penerangan, harus mampu memberikan
penerangan untuk bekerja.
d) Kabin masisnis harus memenuhi persyaratan :
- mampu menampung masinis dan asisten masinis,
- memiliki ruang gerak bagi masinis dan asisten
masinis,
- kebisingan dalam ruang kabin masinis maksimum 85
dBA,
- mampu melindungi masinis dan asisten masinis dari
gas buang sarana perkeretaapian yang menggunakan
motor diesel,
- memiliki ruang bebas pandang ke depan (angle view)
tanpa terhalang badan lokomotif,
- kaca depan pada kabin masinis yang bebas pandang,
mampu menahan benturan dan apabila pecah tidak
membahayakan awak sarana perkeretaapian,
- kaca depan pada kabin masinis dilengkapi dengan
penghapus kaca dan penahan sinar matahari,
- jendela bebas pandang disesuaikan dengan kebutuhan,
- pintu masuk ruang masinis yang dilengkapi dengan
kunci
e) Kabin masinis baru yang akan dioperasikan harus
memiliki kabin pada setiapujung lokomotif untuk lok KA
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
11
penumpang dan setiap set atau dalam rangkaian KA tetap
lokomotif harus mempunyai kabin di setiap ujungnya
f) Khusus untuk lokomotif yang hanya digunakan untuk
langsir dapat menggunakan satu kabin masinis dengan
dua meja pelayanan untuk memudahkan pengoperasian.
4. Bogie
Lokomotif dapat menggunakan bogie atau tanpa bogie
a) Konstruksi
Bogie terdiri atas :
- rangka bogie,
- sistem suspensi,
- penerus gaya traksi,
- perangkat roda.
- Lokomotif tanpa bogie terdiri atas :
- sistem suspensi dan
- perangkat roda.
Rangka bogie berupa konstriksi sambungan las dari pelat
baja atau konstruksi baja cor yang memiliki kekuatan
tarik minimum 41 kg/mm2 ,
b) Suspensi
Sistem suspensi terdiri atas suspensi primer dan suspensi
sekunder yang dilengkapi peredam.
c) Susunan Gandar
Menggunakan bogie atau tanpa bogie.
d) Alih Beban
Alih beban pada roda dan rel serendah mungkin.
e) Perlengkapan
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
12
Bogie terdiri atas :
- Rangka bogie,
Rangka bogie berupa konstruksi sambungan las dari
pelat baja atau konstruksi baja cor yang memiliki
kekuatan tarik minimum 41 kg/mm2 ,
- Sistem suspensi,
Sistem suspensi terdiri atas suspense primer dan
suspensi sekunder yang dilengkapi peredam.
- Penerus gaya traksi,
Penerus daya traksi berupa konstruksi penghubung
dan penerus gaya traksi antara bogie dan badan
peralatan khususs atau sebaliknya Perangkat roda
f) Persyaratan Bogie
Bogie harus memenuhi persyaratan :
- Rangka bogie terbuat dari baja yang memiliki
kekuatan dan kekakuan tinggi terhadap pembebanan
tanpa terjadi deformasi tetap,
- Konstruksi tahan pembebanan,
- Mampu meredam getaran,
- Konstruksi sederhana, kokoh,
- Dirancang agar keausan serta alih beban pada roda
dan rel serendah mungkin,
- Mampu memberikan kualitas pengendaraan (Vr)
maksimal 3,0 pada kecepatan maksimal operasi di
jalur kereta api sesuai standar teknis jalan rel yang
ditetapkan (metode E. Sperling – JL. Koffman).
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
13
g) Perangkat roda
Perangkat roda terdiri atas roda dan as roda harus
memenuhi persyaratan :
- Roda terbuat dari baja tempa, baja rol atau baja tuang.
- Roda harus memiliki kekerasan lebih rendah dari
kekerasan rel,
- Jenis roda adalah roda pejal (solid wheel).
- Profil roda sesuai profil jalan rel untuk kereta api di
Indonesia.
- As roda dari baja tempa yang mampu menahan beban
yang diterimanya.
- Lokomotif dengan roda bergigi, roda terbuat dari baja
khusus atau bahan lain setara dengan permukaan yang
dikeraskan.
5. Peralatan Penerus Daya
Penerus daya merupakan alat yang digunakan untuk
meneruskan data dari sumber tenaga ke roda.
a) Peralatan penerus daya digunakan untuk :
- Lokomotif diesel hidrolik,
- Lokomotif diesel elektrik,
- Lokomotif elektrik.
b) Peralatan penerus daya untuk Lokomotif diesel hidrolik
berupa transmisi hidrolik (hydraulic torque converter)
terdiri dari :
- Transmisi hidrolik : Transmisi hidrolik merupakan
peralatan untuk meneruskan tenaga mekanik motor
diesel,
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
14
- Cardan shaft : Cardan shaft merupakan peralatan
untuk meneruskan tenaga mekanik dari transmisi
hidrolik,
- Gear box : Gear box merupakan peralatan yang
meneruskan tenaga mekanik dari cardan shaft untuk
menggerakan roda.
c) penerus daya untuk Lokomotif diesel elektrik terdiri dari:
- Generator : Generator merupakan peralatan untuk
mengubah tenaga mekanik motor diesel menjadi
tenaga listrik,
- Pengatur daya elektrik : Pengatur daya merupakan
peralatan yang mengatur keluaran generator untuk
mencatu daya motor listrik,
- Motor listrik : Motor listrik merupakan peralatan
untuk mengubah tenaga listrik dari generator menjadi
tenaga mekanik melalui system pengatur untuk
menggerakan roda.
d) Peralatan penerus daya untuk lokomotif elektrik terdiri
atas :
- Pengumpul arus, Pengumpul arus merupakan
peralatan untuk meneruskan arus listrik dari aliran
atas ke pengatur daya elektrik.
- Pengatur daya elektrik, Pengatur daya elektrik
merupakan peralatan yang mengatur keluaran
pengumpul arus untuk mencatu daya motor listrik.
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
15
- Motor listrik. Motor listrik merupakan peralatan untuk
mengubah tenaga listrik menjadi tenaga mekanik
melalui system pengatur untuk menggerakan roda.
e) Peralatan penerus daya harus memenuhi persyaratan :
- konstruksi kokoh,
- mampu tukar,
- mudah perawatan,
- hemat energi,
- mampu meneruskan dari sumber tenaga ke roda
dalam dua arah dengan kemampuan sama.
- mudah dikendalikan, dari kabin masinis.
6. Peralatan Penggerak
Peralatan penggerak (sumber tenaga) digunakan untuk :
- Lokomotif diesel
- Lokomotif elektrik.
Peralatan penggerak (sumber tenaga) untuk lokomotif diesel
menggunakan motor diesel.
Peralatan penggerak (sumber tenaga) lokomotif elektrik
menggunakan sumber tenaga listrik dari luar lokomotif
berupa arus searah atau arus bolak balik.
a) Motor Diesel
Peralatan penggerak (sumber tenaga) untuk lokomotif
diesel harus memenuhi persyaratan :
- konstruksi kokoh
- kompatibilitas tinggi
- mudah dalam perawatan
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
16
- kebutuhan daya traksi emisi gas buang dan
kebisingan sesuai peraturan perundangan yg berlaku.
- kebutuhan daya traksi emisi gas buang dan
kebisingan sesuai peraturan perundangan yg berlaku.
- ramah lingkungan dan hemat bahan bakar melalui
penggunaan electronic fuel injection (EFI) dan
penggunaan governor electric
- Peralatan penerus daya pada lokomotif diesel elektrik
harus menggunakan sistem AC-DC atau AC-AC.
- Peralatan pengendali harus menggunakan sistem
micro processor.
b) Elektrik
Sumber peralatan penggerak elektrik didapat dari luar
lokomotif dan harus memenuhi persyaratan jenis
tegangan dan kemampuan daya yang diperlukan.
7. Peralatan Pengereman
Peralatan pengereman digunakan sebagai :
- Rem pelayanan
Rem pelayanan dioperasikan untuk mengendalikan
kecepatan atau menghentikan lokomotif dan
rangkaiannya sesuai tingkat kecepatan.
- Rem parkir
Rem parkir harus mampu menahan lokomotif sesuai
kelandaian jalan rel yang dilalui.
- Rem sendiri
Rem sendiri dioperasikan untuk lokomotif sendiri.
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
17
Peralatan pengereman harus memenuhi persyaratan :
- mampu memberikan perlambatan minimal 0,4 m/det2.
- mampu menghentikan lokomotif sesuai kecepatan dalam
keadaan normal atau darurat.
Jarak pengereman sbb :
Kecepatan (V)
Km/jam
Jarak Pengereman (S)
meter
40 284
50 444
60 639
70 870
80 1136
90 1438
100 1775
110 2147
120 2556
Rem bekerja secara otomatis pada keadaan sistem gagal
bekerja.
8. Peralatan Perangkai
Peralatan perangkai berfungsi sebagai alat untuk
mengubungkan antara sarana perkeretaapian.
Peralatan perangkai harus memenuhi persyaratan :
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
18
- Kokoh, kompatibilitas tinggi dan mampu tukar
- Dilengkapi dengan peralatan yang dapat menyerap
benturan.
- Terbuat dari baja tuang,baja tempa atau bahan lainnya
serta dapat menaham beban longitudinal minimal 30 ton
untuk beban gandar 15 ton dan minimum 60 ton untuk
beban gandar minimal 18 ton tanpa terjadi deformasi
tetap.
- Tinggi peralatan perangkai antara sarana yg satu dengan
yang lainnya pada saat dirangkai harus sama atau
memiliki selisih ke tinggian maksimum 25 mm dihitung
dari sumbu peralatan perangkai yg diukur kondisi
lokomotif siap operasi.
9. Peralatan Pengendali
a) Digunakan untuk mengendalikan akselerasi dan
deselerasi lokomotif. Terdiri dari :
- Pembalik arah, merupakan perangkat dengan
kedudukan maju, netral dan mundur.
- Pengatur daya dengan sistem perubahan
kedudukan secara bertahap dari tenaga rendah
ketinggi.
b) Persyaratan :
- Memiliki tuas atau tombol pengendali pergerakan
maju dan mundur.
- Dilengkapi dengan proteksi operasional
- Mudah dioperasilkan dari tempat duduk masinis.
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
19
10. Peralatan Keselamatan
Peralatan keselamatan merupakan suatu perlengkapan atau
alat yang digunakan untuk keperluan darurat.
a) Alat Pemadam Kebakaran
Alat pemadam kebakaran sekurang kurangnya 1 (satu)
untuk setiap kabin yg berkapasitas 3 – 5 kg dgn jenis
dry chemical atau jenis lain yg sesuai dengan pelestarian
lingkungan hidup.
b) Rem Darurat
Rem darurat merupakn sistem yang dapat berfungsi
otomatis untuk mengaktifkan pengereman darurat.
c) Palu Pemecah Kaca
Palu pemecah kaca, Sekurang-kurangnya 1 (satu) untuk
setiap kabin yang terbuat dari besi yangg dirancang
khusus untuk memecahkan kaca.
d) Pengganjal Roda
Pengganjal roda sekurang-kurangnya 4 (empat) balok
pengganjal roda terbuat dari kayu atau bahan lain yang
ringan dan kuat serta mudah digunakan.
e) Peralatan Lain:
Peralatan keselamatan lain harus memenuhi persyaratan
:
- sesuai dengan peruntukannya,
- mudah dalam pengoperasian
- mudah dijangkau
- dilengkapi dengan petunjuk pengoperasian.
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
20
11. Peralatan Penghalau Rintangan
Peralatan penghalu rintangan merupakan suatu alat yang
digunakan untuk menghalau benda atau material yang
menghalangi jalan rel.
Rancangan peralatan penghalau rintangan dapat berupa
konstruksi plat baja dan/atau kisi kisi.
a) Konstruksi: pelat bajadan/atau kisi-kisi.
b) Peralatan penghalau rintangan harus memenuhi
persyaratan :
- Dirancang mampu menahan beban statis minimum
15 ton pada sumbunya.
- Dipasang pada rangkadasar dengan sambungan tidak
tetap (adjustable),
- Posisi pemasangan mengikuti sudut kemiringan 200
– 400 kearah depan lokomotif dengan sudut
kemiringan dihitung dari sumbu vertikal.
- Mampu menghalau rintangan kesamping,
- Jarak peralatan penghalau rintangan dirancang
maksimum 170 mm dari kepala rel
- Sampai dengan bagian terendah pengahalau
rintangan.
- Tidak bersinggungan sarana lain pada saat
dirangkaikan.
c) Pantograf pada lokomotif elektrik harus memenuhi
persyaratan :
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
21
- tinggi kerja disesuaikan dengan kondisi sistem listrik
aliran atas,
- tekanan kontak rata rata serendah mungkin dengan
memperhatikan keseimbangan dengan kualitas
pengumpulan arus yang tinggi,
- mudah dioperasikan dari kabin masinis,
d) Pantograf harus dilengkapi pemutus arus dengan
persyaratan :
sesuai dengan besarnya daya listrik yang digunakan,
mampu memutus arus jika terjadi hubungan arus
pendek dan/atau beban lebih.
12. Peralatan Penunjang
Peralatan penunjang lokomotif meliputi :
a) Klakson
Klakson harus memenuhi Persyaratan :
- Kuat suara minimum 85 dBA diukur pada jarak 100
m di depan lokomotif.
- Kuat suara maksimum 130 dBA diukur pada jarak 1
m di depan Lokomotif.
b) Lampu
Lampu terdiri atas :
- Lampu utama : Lampu utama merupakan lampu
sorot warna putih yg dipasang dimuka bagian atas
tengah dengan kuat cahaya minimum 150.000
candela dan mampu memancarkan cahaya pada
jarak minimum700 m kedepan dan bagian bawah
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
22
sebelah kiri dan kanan. Kuat cahaya minimum
50.000 jendela.
- Lampu tanda.: Lampu tanda, merupakan lampu yang
dipasang dimuka bagian kiri dan kanan yang dapat
dilihat pada jarak 700m
c) Deadman Device
Deadman device merupakan alat yang berfungsi sebagai
kesiagaan atau peringatan pada masinis dalam
mengoperasikan lokomotif yang sistem kerjanya
berhubungan dengan pengaktifan pengereman.
Deadman device dapat dioperasikan dengan kaki atau
tangan masinis degan Interval waktu 20 –90 detik.
Deadman device akan mengeluarkan bunyi dan lampu
peringatan selama 5 (lima) detik dan apabila masinis
tidak bereaksi, sistem pengereman otomatis bekerja.
13. Peralatan Komunikasi
Peralatan komunikasi harus memenuhi persyaratan :
- Dapat digunakan untuk komunikasi antara masinis
dengan petugas pengendali perjalanan kereta api atau
sebaliknya.
- Mampu menerima suara dengan jelas.
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
23
3.2 Konsep Standar Sarana Perkeretaapian Kereta Yang
Ditarik Lokomotif (Kereta)
I. Persyaratan Umum
Kereta yang ditarik lokomotif dirancang harus memenuhi
persyaratan teknis jalan rel dan lingkungan yang akan dilalui
antara lain:
1) Lebar jalan rel dan beban gandar 1067, 1435 mm sesuai
kebutuhan
2) Kelengkungan jalan rel. disesuaikan dengan kelas jalur
3) Ruang bebas dan ruang batas sarana.
4) Untuk jalur tunggal pada bagian lintas maupun
melengkung.
5) Untuk jalur ganda pada bagian lintas, lurus maupun
melengkung
6) Landai penentu untuk rel adhesi max 430/00, rel gigi 750/00.
maxs 92%
7) Pelestarian lingkungan hidup
- Kelembaban relatif maxs 92%
- Temperatur rata-rata 350C
- Ketinggian permukaan 1200 m
II. Konstruksi dan Komponen
1. Kereta Penumpang
a) Rangka Dasar
Rangka dasar terbuat dari profil baja lunak dengan
kekuatan tarik minimum 41 kg/mm2 atau bahan lain yang
setara dilapisi bahan pencegah korosi, terdiri dari:
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
24
- Balok Penyangga
- Balok Ujung
- Balok Samping
- Balok Melintang
- Penyangga Peralatan Bawah Lantai
b) Badan
Badan dirancang sebagai konstruksi rakitan tabung
(monocoque) yang seringan-ringannya terdiri atas rangka
dasar, lantai, dinding samping, dinding ujung dan atap
yang mempunyai kekuatan serta kekakuan tinggi
terhadap pembebanan vertikal dan longitudinal tanpa
deformasi tetap.
Pembebanan terhadap badan kereta meliputi :
- Beban kompresi longitudinal pada alat perangkai
minimum sebesar 100 ton.
- Beban vertikal diperhitungkan berdasarkan formula
Pv = k ( P1 + P2 )
Keterangan :
Pv = Beban Vertikal
k = 1,3 (Koefisien dinamis)
P1 = Berat badan kereta dalam keadaaan siap operasi
P2 = Jumlah penumpang x 75 kg
Jumlah penumpang = jumlah tempat duduk +
jumlah penumpang berdiri
Jumlah penumpang berdiri setiap m2 = 8 orang
- Tegangan yang terjadi pada beban maksimum pada
titik kritis konstruksi badan kereta, untuk tegangan
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
25
tarik maupun tegangan geser maksimum 75%
tegangan mulur bahan.
c) Bogie
- Rangka Bogie
Rangka bogie berupa konstruksi sambungan las dari
pelat baja atau konstruksi baja cor yang memiliki
kekuatan tarik minimal 41 kg/mm2.
Rangka bogie terbuat dari baja yang memiliki
kekuatan dan kekakuan tinggi terhadap pembebanan
tanpa terjadi deformasi tetap; mampu meredam
getaran; konstruksi sederhana dan kokoh; dirancang
agar keausan pada roda dan rel serendah mungkin;
dan mampu memberikan kualitas pengendaraan (Vr)
maksimal 2,5 pada kecepatan maksimal operasi di
jalur kereta api sesuai standar teknis jalan rel yang
ditetapkan (metode E. Sperling – J. L. Koffman)
- Sistim Suspensi
Sistim suspensi terdiri atas suspensi primer dan
suspensi sekunder yang dilengkapi peredam
- Perangkat Roda
Roda terbuat dari baja roll, dapat menggunakan roda
pejal atau kasut roda. Dilengkapi dengan lubang
minyak. Pemasangan dan pelepasan dengan cara
suaian paksa, kekerasan roda 321 – 364 BHN.
- Peralatan Perangkai
Peralatan perangkai kokoh, kompabilitas tinggi, dan
mampu tukar; dilengkapi dengan peralatan yang dapat
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
26
menyerap benturan; terbuat dari baja tuang, baja
tempa atau bahan lainnya. Dapat menahan beban tarik
minimal 30 ton tanpa terjadi deformasi tetap; dan
tinggi peralatan perangkai antara sarana
perkeretaapian yang satu dengan lainnya pada saat
dirangkai harus sama atau memiliki selisih ketinggian
maksimum 25 mm (untuk automatic coupler) dihitung
dari sumbu peralatan perangkai yang diukur kondisi
kereta siap operasi
- Peralatan Pengereman
Rem Pelayanan
Pengereman sistim otomatis udara tekan dengan
mengatur perubahan udara tekan menjadi tekanan
mekanis
Rem Parkir
Rem parkir harus mampu menahan kereta sesuai
kelandaian jalan rel yang dilalui.
Rem Darurat
Berfungsi untuk menghentikan kereta saat keadaan
bahaya dengan menggunakan katup pembuang,
ditempatkan diruang penumpang
- Peralatan Keselamatan
Alat Pemadan Kebakaran
Pemadan kebakaran harus ramah lingkungan
ditempatkan di ujung kereta sebelah dalam dan
diberi pintu
Palu Pemecah Kaca
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
27
Berupa sebuah palu baja yang ditempatkan pada
ruang operator
Pengganjal Roda
Pengganjal roda sekurang-kurangnya 4 (empat)
balok pengganjal roda untuk setiap kereta yang
terbuat dari kayu atau bahan lain yang ringan dan
kuat serta mudah digunakan.
Rem Darurat
Merupakan sistem yang dapat berfungsi otomatis
dan dioperasikan dari dalam kereta
- Peralatan Penunjang
Ruang Penumpang
o Pintu
Pintu dirancang dengan ukuran yang dapat
memberikan kenyamanan dan keamanan.
Rangka dibuat dari profil baja lunak tahan
korosi atau dengan non ferro, dilengkapi untuk
penyandang cacat
o Jendela
Dirancang dengan uukran yang dapat
memberikan kenyamanan pandangan dan
keamanan.
Rangka jendela dibuat dari bahan paduan
alumunium. Masing-masing dilengkapi 2 (dua)
buah jendela darurat
o Tempat Duduk
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
28
Dirancang secara ergonomis agar memberikan
kenyamanan. Konstruksi rangka kokoh. Terbuat
dari baja lunak, tahan korosi, dilengkapi
sandaran tangan.
Tempat duduk dan sandaran dilengkapi pegas
dan bantalan busa tahan terhadap rambatan api.
o Rak Bagasi
Terbuat dari baja lunak dengan paduan Glass
Fiber Reinforce Plastic (GFRP) atau bahan
tahan korosi, kuat dan kokoh
o Pegangan Tangan
Konstruksi pegangan tangan harus mampu
menahan beban vertikal minimum sebesar 17 N
atau 1,73 kgf untuk setiap 10 mm yang bekerja
ke arah bawah; pegangan tangan dan
sambungannya terbuat dari bahan tahan korosi
serta bebas dari sudut-sudut tajam; dan
dirancang untuk kenyamanan penumpang
berdiri
o Pengatur Sirkulasi Udara
Kipas Angin
Kipas angin harus memenuhi persyaratan
kecepatan aliran udara yang diterima
penumpang maksimum 0,5 m/detik; dan
mampu mengatur keseimbangan udara
didalam ruang penumpang
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
29
Penghisap Udara
Penghisap udara harus memenuhi
persyaratan kecepatan aliran udara yang
diterima penumpang maksimum 0,5 m/detik;
dan mampu mengatur keseimbangan udara
didalam ruang penumpang
Pengatur Temperatur
Sistem harus mengatur temperatur yang
tepat. Batas kenyamanan adalah 220C sampai
dengan 260C. dengan kelembaban relatif
60% sampai dengan 70%. Konstruksi
pemasangan ditempel di atap.
o Lampu Penerangan
Lampu penerangan dipasang dengan susunan
satu baris memanjang. Banyaknya tiitk lampu
dan besarnya daya disesuaikan dengan
kebutuhan.
o Informasi Penumpang
Sound sistem ditempatkan pada langit-langit
yang dipasang rata dengan panel
- Toilet
Dilengkapi closed jongkok/duduk. Tangki air
kapasitas 500 liter dilengkapi pompa air, tempat cuci
tangan, cermin, gantungan handuk, kipas penghisap
dan petunjuk kosong/isi.
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
30
2. Kereta Makan
a) Ruang Dapur
Kereta makan dilengkapi peralatan dapur standar,
dengan menggunakan bahan yang tidak mudah terbakar
- Peralatan memasak atau memanaskan
Peralatan memasak atau memanaskan harus
menggunakan tenaga listrik
- Penyimpanan Makanan dan/atau Minuman
Menyimpan makanan dan atau minuman dengan
teratur dan higienis
- Pengatur sirkulasi udara
Pengaturan sirkulasi udara megikuti ketentuan
tentang pengatur sirkulasi udara
- Lampu Penerangan
Lampu penerangan ruang dapur dengan intensitas
cahaya lampu minimum 300 lux; titik lampu
disesuaikan
b) Ruang Makan
- Meja dan tempat duduk tetap
Meja makan dirancang ergonomis; konstruksi
rangka kokoh dan tahan korosi; bahan tempat
duduk terbuat dari bahan tahan rambatan api;
konstruksi tempat duduk mampu menahan beban
bagian bawah minimum 1000 N atau 102 kg untuk
setiap orang
- Pengatur sirkulasi udara;
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
31
Pengatur sirkulasi udara mengikuti ketentuan
tentang pengatur sirkulasi udara
- Lampu Penerangan
Lampu penerangan ruang dapur dengan intensitas
cahaya lampu minimum 300 lux; titik lampu
disesuaikan
3. Kereta Pembangkit
Harus memenuhi sesuai persyaratan kereta kecuali fasilitas
penumpang dilengkapi generator set pembangkit listrik
yang mampu memenuhi kapasitas yang dibutuhkan.
Dilengkapi dengan peralatan pengaman, memenuhi
ketentuan kebisingan dan polusi udara. Dilengkapi fasilitas
keselamatan pemadan kebakaran secara otomatis atau
manual
a) Ruang Pembangkit.
- Pembangkit listrik
Pembangkit listrik dilengkapi isolasi panas
sehingga panas yang keluar dari pembangkit listrik
maksimum 45oC; emisi gas buang sesuai dengan
ketentuan perundangan yang berlaku; dan
menghasilkan daya listrik sesuai kebutuhan.
Pengatur sirkulasi udara harus mampu mengatur
keseimbangan udara di ruang pembangkit listrik
- Pengatur Sirkulasi Udara
Pengatur sirkulasi udara mengikuti ketentuan
tentang pengatur sirkulasi udara
- Lampu Penerangan
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
32
Lampu penerangan ruang dapur dengan intensitas
cahaya lampu minimum 300 lux; titik lampu
disesuaikan
b) Ruang Operator
- Peralatan Kontrol
Peralatan kontrol terdiri atas : peralatan pemutus
arus listrik (non fuse breaker); dan peralatan
pemantau (volt meter, ampere meter, frekuensi
meter).
Peralatan kontrol harus mudah dibaca ; dan mudah
dioperasikan.
- Pengatur Sirkulasi Udara
Pengatur sirkulasi udara harus mampu mengatur
keseimbangan udara di ruang operator.
- Lampu Penerangan
Lampu penerangan ruang bagasi memenuhi
intensitas cahaya lampu minimum 300 lux; titik
lampu disesuaikan dengan kebutuhan
4. Kereta Bagasi
Kereta bagasi harus memenuhi sesuai persyartaan kereta
kecuali persyaratan fasilitas penumpang. Dilengkapi ruang
bagasi, ruang operator, kaca jendela dengan kisi-kisi jeruji,
pintu geser dan fasilitas keselamatan
a) Ruang Bagasi
- Ruang Bagasi
Pengatur sirkulasi udara harus mampu mengatur
keseimbangan udara di ruang bagasi
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
33
- Pengatur Sirkulasi Udara
Pengatur sirkulasi udara mengikuti ketentuan
tentang pengatur sirkulasi udara
- Lampu Penerangan
Lampu penerangan ruang bagasi memenuhi
intensitas cahaya lampu minimum 300 lux; titik
lampu disesuaikan dengan kebutuhan
b) Pintu
Pintu dirancang dengan ukuran yang dapat memberikan
kemudahan keluar masuk barang; dilengkapi dengan
kaca dari jenis safety glass; dan dilengkapi kunci
3.3 Konsep Standar Sarana Perkeretaapian Kereta Rel
Listrik (KRL)
I. Persyaratan Umum
KRL dirancang harus memenuhi persyaratan teknis jalan rel dan
lingkungan yang akan dilalui antara lain:
1) Lebar jalan rel
1067 mm dan 1435 mm
2) Beban gandar
Sesuai dengan kelas jalur KA
3) Kelengkungan jalan rel
Sesuai dengan kelas jalur KA yang akan dilalui
4) Ruang bebas dan ruang batas sarana
Ukuran berbeda untuk jalur jalan tunggal dan jalur jalan rel
ganda pada bagian lurus dan lengkung.
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
34
5) Landai penentu
40 permil lintas rel adhesi
6) Pelestarian fungsi lingkungan hidup
a). Kelembaman relatif antara 40 % – 90 %
b). Temperatur Udara Sekeliling 180 C - 400 C
c). Ketinggian dari permukaan laut Maksimum 1200 m
d). Standar kebisingan external, sesuai dengan ketentuan
yang berlaku
II. Konstruksi dan Komponen
1. Rangka Dasar
Rangka dasar dirancang sebagai konstruksi baja rakitan las
terbuat dari baja carbon atau material lain yang mempunyai
kekuatan dan kekakuan tinggi terhadap pembebanan tanpa
terjadi deformasi tetap dan dilengkapi konstruksi tahan
benturan. Persyaratan:
- Terbuat dari baja carbon dengan kekuatan tarik 41 kg/cm2
- Dapat menahan beban , getaran dan goncangan sebesar
berat kereta dengan penggerak sendiri.
- Tahan terhadap korosi, konstruksi menyatu atau tidak
menyatu dengan badan krl
Rangka dasar terdiri dari
a) Balok Penyangga
b) Balok Ujung
c) Balok Samping
d) Balok Melintang
e) Penyangga peralatan bawah lantai.
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
35
2. Badan
Dirancang sesuai rakitan tabung (monocoque) yang seringan-
ringannya terdiri atas rangka dasar, lantai, dinding samping,
dinding ujung dan atap yang mempunyai kekuatan tinggi
terhadap pembebanan vertikal dan longitudinal tanpa
deformasi tetap.
Pembebanan terhadap badan meliputi:
Beban kompressi longitudinal pada alat perangkai min 100
ton. Merupakan beban statis yang dikenakan pada alat
perangkai, diperhitungkan bersama atau tanpa beban vertical.
Beban Vettikal dihitungung berdasarkan berdasarkan formula
sbb:
Pv = k(P1 + P2)
Keterangan :
Pv = Beban Vertikal
k = 1,3 (Koefisien dinamis)
P1 = Berat badan kereta dalam keadaaan siap operasi
P2 = Jumlah penumpang x 75 kg
Jumlah penumpang = jumlah tempat duduk + jumlah
penumpang berdiri
Jumlah penumpang berdiri setiap m2
= 8 orang
Tegangan yang terjadi pada beban maksimum pada titik kritis
konstruksi badan kereta, untuk tegangan tarik maupun
tegangan geser maksimum 75% tegangan mulur bahan.
Badan harus mempunyai persyaratan:
- Terbuat dari bahan yang mempunyai kekuatan yang tinggi.
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
36
- Konstruksi tahan benturan.
- Tahan terhadap korosi dan perubahan cuaca.
- Mampu meredam kebisingan
- Sederhana kokoh dan ringan
- Dirancang untuk memudah kan pemeriksaan /perawatan
3. Kabin Masinis
4. Exterior
a) Pintu
b) Jendela
c) Gang antar ujung KRL
Dirancang dengan bentuk aerodinamis dan estetis
mempunyai kemiringan susunan kaca depan yang kuat dan
kaku sebagai bagian dari badan kereta.
Pintu masuk pada tiap dinding samping minimal 2 buah
pintu.
Pintu dapat dioperasikan secara otomatis oleh masinis.
Tipe pintu menggunakan pintu geser (inside sliding door),
dengan bahan plat baja tahan karat austenite serta
memperhatikan kelancaran/ kemudahan keluar masuk
penumpang .
Pintu berjendela kaca mati terbuat dari bahan flexiglass,
bening, tebal 5 mm.
Rangka jendela mempunyai ujung lengkung dan terbuat
dari anodized alluminium alloy.
Ukuran jendela disesuaikan dengan kebutuhan keamanan
dan kenyamanan yang dibutuhkan penumpang.
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
37
Gang antar kereta dilengkapi dengan pelindung (bisa
berupa rubber bellow) dan jembatan penyebrangan
(apron) untuk menjaga keamanan penumpang yang pindah
dari kereta yang satu ke kereta yang lain dan melindungi
terhadap hujan dan angin.
5. Interior Ruang
a) Penumpang/Kabin masinis
- Lantai
Terbuat dari corrugated stainless steel diberi apoxy
resin flooring compound dan harus kedap air.
- Isolasi panas dan suara harus memperkecil rembesan
panas dan memperoleh efek kedap suara,
- Tempat duduk.
Tempat duduk harus memenuhi persyaratan:
Dirancang ergonomis
Konstruksi rangka kokoh tahan korosi
Bahan tempat duduk terbuat dari bahan tahan
rambatan api; dan
Konstruksi tempat duduk mampu menahan beban
pada sandaran minimum 500 N atau 51 kgf dan
pada bagian bawah minimum 1000 N atau 102 kgf
untuk setiap orang.
Tempat duduk dilengkapi dengan peralatan penunjang
kenyamanan sesuai dengan kelas pelayanan.
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
38
6. Ruang Penumpang
7. Kabin Masinis
Terdiri dari : atap, dinding samping, diding ujung, dirancang
sesui kebutuhan keselamatan.
Kabin masinis dilengkapi dengan:
- Peralatan operasi
- Peralatan pemantau
- Peralatan kenyamanan kerja.
Persyaratan Kabin Masinis:
- Mampu menampung masinis dan asisten masinis
- Memiliki ruang gerak bagi Masinis dan Asisten
Masinis.
- Kebisingan maks 85 dBA.
- Memiliki ruang bebas pandang ke depan.
- Kaca depan apabila pecah tidak membahayakan, pada
kabin masinis yang bebas pandang kedepan mampu
menahan benturan.
- Kaca depan pada kabin masinis dilengkapi penghapus
kaca dan penahan sinar matahari.
- Jendela bebas pandang di-sesuaikan dengan kebutuhan.
- Pintu masuk ruang masinis dilengkapi dengan kunci.
- Kabin masinis harus ada pada setiap ujung rangkaian.
Dilengkapi:
- Rak bagasi diatas jendela
- Pegangan tangan
- Lampu penerangan 300 lux
- Pengeras suara.
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
39
Kabin Masinis harus dilengkapi dengan :
- Peralatan operasional.
- Peralatan pemantau.
- Peralatan kenyamanan kerja.
Peralatan operasional berupa tuas dan tombol digunakan
sebagai alat bantu dalam mengoperasikan yang diletakkan
ditempat yang mudah dijangkau masinis.
Peralatan Operasional sekurang-kurangnya terdiri atas:
- Pembalik arah
- Pengatur daya
- Pengatur pengereman
- Deadman device
- Klakson
- Lampu utama
- Lampu tanda
Peralatan Pemantau berupa indikator atau petunjuk yang
digunakan sebagai alat bantu memantau pengoperasian
diletakkan ditempat yang mudah dibaca sekurang-
kurangnya terdiri atas:
- Rem parkir
- Tenaga penggerak
- Kegagalan fungsi
- Kecepatan yang dilengkapi petunjuk waktu dan
perekam
- Kelistrikan
- Telekomunikasi.
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
40
Peralatan Kenyamanan Kerja:
- Tempat duduk masinis
- Sirkulasi udara
- Lampu penerangan
Tempat duduk Masinis dan AsistenMasinis
Tempat duduk yang dapat diatur maju mundur, bersandar
dan berputar. Terbuat dari rangka baja dan berpegas,
dilapis kulit sintetis
Pintu masuk ke kabin masinis
Pintu masuk sekurang-kurangnya 2 buah pada setiap
dinding samping.
Persyaratan:
- Dirancang dengan ukuran yang dapat memberikan
keamanan dan kenyamanan.
- Rangka pintu terbuat dari profil baja lunak atau baja
tahan korosi atau non ferro.
- Sisi luar dan dalam rangka pintu ditutup panel dari baja
lunak atau baja tahan korosi.
Pintu Penghubung harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
- Kontruksi rangka pintu terbuat dari baja dilengkapi alat
pengunci
- Panel daun pintu terbuat dari bahan setara baja tahan
korosi.
- Berupa pintu geser dengan satu daun pintu dilengkapi
kaca pengaman tembus pandang.
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
41
Bagian depan Kabin Masinis (Front end Driver’s Cab).
- Front end berupa plat baja tahan karat, dilengkapi
dengan 2 bagian kaca depan yang dipisahkan oleh
rangka.
- Dilengkapi dengan penghapus kaca (wipper) dengan
semprotan air kecepatan 3 tingkat dan penahan sinar
matahari (sunvisor)
- Ada 2 buah lampu tanda di kiri dan kanan dan di depan
kabin masinis dilengkapi dengan lampu sorot
(headlight) di ujung atas depan cabin masinis.
AC Ruang Masinis
Ruang masinis dilengkapi dengan AC. Jika AC dianggap
tidak perlu kabin masinis cukup dilengkapi kipas Angin
(fan)
8. Bogie
a) Bogie KRL terdiri atas:
- Rangka Bogie:
Rangka bogie berupa konstruksi sambungan las dari
plat baja atau konstruksi baja cor yang memiliki
kekuatan 41 kg/mm2.
- Sistem Suspensi;
Terdiri dari sistem suspensi primer dan sekunder yang
dilengkapi peredam.
- Penerus daya traksi:
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
42
Berupa konstruksi penghubung dan penerus gaya traksi
antara bogie dan badan kereta dengan penggerak
sendiri dan sebaliknya.
b) Bogie harus memenuhi persyaratan:
- Rangka bogie terbuat dari baja yang memiliki kekuatan
dan kekakuan tinggi terhadap pembebanan tanpa terjadi
deformasi tetap.
- Konstruksi tahan pembebanan
- Mampu meredam getaran
- Konstruksi sederhana dan kokoh.
- Dirancang agar keausan serta alih beban pada roda dan
rel serendah mungkin.
- Mampu memberikan kualitas pengendaraan maksimal
2,5 pada kecepatan maksimal operasi di jalur kereta api
sesuai standar teknis jalan rel yang ditetapkan (metode
E. Sperling – J. L. Koffman)
c) Perangkat Roda:
Terdiri atas Roda dan As Roda harus memenuhi
persyaratan:
- Roda terbuat dari baja tempa, baja rol atau baja tuang.
- Roda harus memiliki kekerasan lebih rendah dari
kekerasan jalan rel.
- Jenis roda adalah roda pejal.
- Profil roda harus sesuai profil jalan rel untuk kereta api
Indonesia.
- As Roda dari baja tempa yang mampu menampung
beban yang diterimanya.
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
43
9. Peralatan Perangkai
Peralatan Perangkai berfungsi sebagai alat yang
menghubungkan antar sarana perkeretaapian.
Peralatan perangkai harus memenuhi persyaratan:
- Kokoh kompabilitas tinggi dan mampu tukar.
- Terbuat dari baja tuang, baja tempa atau baja lainnya serta
dapat menahan beban 30 ton tanpa terjadi deformasi tetap.
10. Peralatan pengereman
Peralatan Pengereman:harus memenuhi persyaratan:
a) Mampu memberikan perlambatan kereta dengan
penggerak sendiri minimal 0,8 m/detik2.
b) Mampu menghentikan Kereta dengan penggerak
sendiri sesuai tingkat kecepatan dalam keadaan normal
atau darurat.
c) Bekerja secara otomatis pada keadaan system gagal
bekerja.
11. Sistem Penggerak dan Control Motor Traksi.
Motor Traksi Arus Bolak Balik
a) Motor Asinkron 3 fasa rotor sangkar.
b) Transmissi daya ke roda menggunakan sistem motor
suspensi penuh (fully suspended motor).
c) Konstruksi motor asinkron menurut derajat proteksi
IP.54.
d) Karakteristik Motor Traksi harus sesuai dengan sistem
kontrolnya.
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
44
12. Kontrol Motor Traksi
Inverter dapat berupa sumber arus dan sumber tegangan
VVVF.
13. Peralatan Pengumpul Arus.
Disesuaikan dengan kondisi sistem saluran atas (over head
contact system).
a) Tekanan kontak dipilih serendah mungkin dengan
memperhatikan kualitas pengumpulan arus yang tinggi.
b) Tekanan udara kerja minimum disesuaikan dengan
kebutuhan.
Operasi:
Naik dengan sistem udara dan turun dengan pegas
Pantograf harus memenuhi persyaratan:
- Tinggi kerja disesuaikan dengan kondisi sitem
listrik aliran atas.
- Tekanan kontak rata-rata serendah mungkin
dengan memperhatikan keseimbangan dengan
kualitas pengumpulan arus yang tinggi.
- Mudah dioperasikan dari kabin masinis.
14. Peralatan pengaman arus listrik
a) Harus dilengkapi pemutus arus listrik dengan
persyaratan:
- Sesuai dengan besarnya daya listrik digunakan.
- Mampu memutus arus listrik jika terjadi hubungan
arus pendek dan/atau beban lebih
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
45
b) pemutus arus cepat (HSCB)/High speed circuit breaker
berupa:
- Rangkaian listrik utama (main circuit) DC 1500 V
dan 25 kV AC.
- Rangkaian control circuit DC 10
15. Penangkal petir
Penangkal petir (lighting arrester) harus mampu
menampung tegangan sisa maksimum dan arus pelepasan
untuk pengamanan.
16. Peralatan Catu Daya Bantu (Auxiliary Power Supply
Equiment )
digunakan untuk:
a) Ventilasi
b) Penerangan Utama
c) Penerangan darurat
d) Batery
17. Peralatan Pengendali
Peralatan pengendali adalah Alat yang digunakan untuk
mengendalikan akselerasi dan deselerasi kereta dengan
penggerak sendiri.
Peralatan pengendali berupa
a) Pembalik arah dan
b) Pengatur Daya
Peralatan pengendali harus memenuhi persyaratan:
- Memiliki tuas atau tombol pengendali pergerakan
maju dan mundur.
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
46
- Dilengkapi alat proteksi operasional.
- Mudah dioperasikan dari Tempat duduk masinis.
18. Perlengkapan Keselamatan
Perlengkapan Keselamatan adalah alat yang dipakai untuk
keadaan darurat
Perlengkapan keselamatan terdiri dari:
a) Alat pemadam kebakaran.
Alat Pemadam kebakaran berkapasitas 3 – 5 kg
sekurang –kurangnya 1 unit untuk ruang penumpang,
ruang dapur dan ruang bagasi
b) Palu pemecah kaca
Palu pemecah kaca sekurang-kurangnya 2 bh setiap
ruang penumpang yang terbuat dari besi dirancang
khusus untuk memecah kaca.
c) Pengganjal roda
Pengganjal Roda sekurang-kurangnya 4 balok
pengganjal roda untuk setiap kereta yang terbuat dari
kayu atau bahan lain yang ringan dan kuat serta mudah
digunakan.
d) Rem darurat.
Rem Darurat sekurang-ukurangnya 2 tuas untuk setiap
kereta.
Harus memenuhi persyaratan:
Sesuai peruntukannya.
Mudah dalam pengoperasian.
Mudah dijangkau
Dilengkapi dengan petunjuk pengoperasian.
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
47
19. Penghalau rintangan
Suatu alat yang digunakan untuk menghalau benda atau
material yang menghalangi jalan rel.
Peralatan penghalau rintangan dapat berupa konstruksi plat
baja dan/atau kisi.
Persyaratan penghalau rintangan:
a) Dirancang mampu menahan beban statis minimum 15
ton pada sumbunya.
b) Dipasang pada rangka dasar dengan sambungan tidak
tetap.
c) Posisi pemasangan mengikuti sudut kemiringan 20o –
40okearah depan KRL dengan sudut kemiringan
dihitung dari sumbu vertical.
d) Mampu manghalau rintangan kearah samping.
e) Jarak peralatan penghalau rintangan maksimum 170
mm diukur dari kepala rel sampai bagian terendah
penghalau rintangan.
f) Tidak bersinggungan dengan sarana perkeretaapian lain
pada saat dirangkaikan.
20. Peralatan penunjang
Peralatan penunjang meliputi:
a) Klakson
Klakson harus memenuhi persyaratan:
Kuat suara minimum 85 dBA diukur pada jarak 100
meter di depan kabin masinis kereta berpenggerak
sendiri.
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
48
Kuat suara maksimum 130 dBA diukur pada jarak 1
meter di depan kabin masinis kereta berpenggerak
sendiri.
b) Lampu
Lampu Terdiri atas:
- Lampu Utama
Lampu Utama merupakan lampu sorot cahaya
putih yang dipasang dimuka bagian atas tengah dan
bagian bawah sebelah kiri dan kanan disetiap ujung
rangkaian.
Lampu utama harus memenuhi standar kuat
cahaya minimum 150.000 Candela dan mampu
memancarkan cahaya pada jarak minimum 700
meter.
Lampu utama yang dipasang dibawah kiri dan
kanan harus memenuhi standar kuat cahaya
minimum 50.000 cadela.
- Lampu tanda.
Lampu Tanda merupakan lampu yang dipasang
dimuka kabin masinis bagian bawah kiri dan kanan
kereta berpenggerak sendiri.
Lampu Tanda harus memenuhi standar yang
harus dilihat dengan jelas pada jarak minimum
700 meter
c) Deadman Device
Alat yang berfungsi sebagai kesiagaan atau peringatan
pada masinis dalam mengoperasikan KRL yang
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
49
kerjanya berhubungan dengan pengaktifan
pengereman.
Dapat dioperasikan dengan tangan atau kaki masinis
dengan interval waktu 20 – 90 detik, akan
mengeluarkan bunyi dan lampu peringatan selama 5
detik dan apabila masinis tidak bereaksi system
pengereman otomatis bekerja.
d) Peralatan Komunikasi
Harus memenuhi persyaratan:
Dapat digunakan komunikasi antara masinis dengan
petugas pengendali Perjalanan Kereta api atau
sebaliknya. Mampu menerima suara dengan Jelas.
21. Ruang makan
Apabila diperlukan, ruang makan harus memenuhi
persyaratan:
a) Cukup memadai untuk kebutuhan ruang makan.
b) Dilengkapi kaca jendela bebas pandang dan dirancang
dengan ukuran yang dapat memberi keselamatan dan
kenyamanan pandangan.
c) Kaca jendela dari jenis safety glass.
Harus dilengkapi
d) Meja dan tempat duduk tetap.
Meja makan dirancang ergonomis; konstruksi rangka
kokoh dan tahan korosi; bahan tempat duduk terbuat
dari bahan tahan rambatan api; konstruksi tempat
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
50
duduk mampu menahan beban pada bagian bawah
minimum 1000 N atau 102 kgf untuk setiap orang.
e) Pengatur sirkulasi udara
Pengatur udara ruang makan.
Harus mampu memberi kenyamanan penumpang
dengan ketentuan.
Pemakaian kipas angin dengan Kecepatan 0,5
m/detik.
Pemakaian pendingin udara dengan ketentuan
temperature 22oC - 26oC.
f) Lampu penerangan
Lampu penerangan ruang makan memenuhi intensitas
cahaya lampu minimum 300 lux; titik lampu
disesuaikan dengan kebutuhan
22. Ruang dapur
Apabila diperlukan, sekurang-kurangnya dilengkapi:
a) Peralatan memasak atau memanaskan
b) Menyimpan makanan atau minuman.
c) Pengatur sirkulasi udara.
d) Lampu penerangan
Harus memenuhi persyaratan:
- Cukup memadai untuk keperluan memasak atau
memanaskan.
- Dinding ruang dapur dari bahan yang tidak terbakar.
- Peralatan memasak harus menggunakan kompor listrik.
- Penyimpanan makanandan/atau minuman harus dapat
menyimpan dengan teratur dan higenis.
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
51
- Pengaturan sirkulasi udara mengikuti ketentuan tentang
pengatur sirkulasi udara
- Lampu penerangan ruang dapur dengan intensitas cahaya
lampu minimum 300 lux; titik lampu disesuaikan dengan
kebutuhan
23. Ruang bagasi
Apabila diperlukan, harus dilengkapi :
a) Pintu
Pintu bagasi harus memenuhi persyaratan:
Dirancang dengan ukuran yangdapat memberikan
kemudahan keluar masuk barang.
Dilengkapi kaca safety glass
Dilengkapi kunci.
Harus mampu mengatur keseimbangan udara di
dalam dan di luar ruangan.
b) Pengatur sirkulasi udara
c) Lampu penerangan
Ruang Bagasi harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
- Dinding ruang bagasi menggunakan bahan yang tidak
mudah terbakar.
- Cukup untuk penempatan barang
24. Toilet
Apabila diperlukan, harus memenuhi persyaratan:
- Dilengkapi alat sirkulasi udara.
- Dilengkapi wastafel, closet, air, cermin dan pegangan
tangan
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
52
- Limbah tidak mencemari pelestarian lingkungan.
3.4 Konsep Standar Sarana Perkeretaapian Gerbong
I. Persyaratan Umum
Gerbong dirancang harus memenuhi persyaratan teknis jalan rel
dan lingkungan yang akan dilalui antara lain:
1) Lebar jalan rel dan beban gandar.
- Lebar Rel 1067 mm, 1435 mm sesuai kebutuhan.
- Beban gandar maksimum sesuai kelas jalur
2) Kelengkungan jalan rel
Kelengkungan disesuaikan dengan kelas jalur
3) Ruang bebas dan ruang batas sarana
Ruang bebas dibedakan berdasarkan jalur tunggal, ganda,
lurus dan tikungan.
4) Pelestarian lingkungan hidup
- Kelembaban 40% – 98%
- Temperatur 18o – 40oC
- Ketinggian permukaan max 1200 m
II. Konstruksi dan Komponen
A. Gerbong Datar
1) Rangka Dasar
- Rangka dasar terbuat dari baja karbon atau material
lain dengan kekuatan minimum 41 kg/mm2.
- Dapat menahan beban, getaran, goncangan sebesar
berat gerbong tersebut
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
53
- Tahan terhadap korosi; konstruksi baja rakitan las,
terbuat dari baja karbon atau material lain tahan
terhadap depormasi
Rangka Dasar terdiri dari:
- Balok Penyangga
- Balok ujung
- Balok samping
- Balok melintang
- Penyangga peralatan bawah
Pembebanan terhadap rangka dasar sebesar
a) Beban kompresi longitudinal pada alat perangkai
minimum sebesar 100 ton.
b) Beban vertikal diperhitungkan berdasarkan formula
Pv = k ( P1 + P2 )
Keterangan :
Pv = Beban Vertikal
k = 1,3 (Koefisien dinamis)
P1 = Berat rangka dasar
P2 = kuat muat
Kuat muat = berat muat + toleransi
Toleransi = 5% x berat muat
c) Tegangan yang terjadi pada beban maksimum pada
titik kritis konstruksi badan kereta, untuk tegangan
tarik maupun tegangan geser maksimum 75%
tegangan mulur bahan
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
54
2) Bogie
a) Rangka Bogie
- Rangka bogie berupa konstruksi sambungan las
dari pelat baja atau konstruksi baja cor yang
memiliki kekuatan tarik minimal 41 kg/mm2.
- Rangka bogie terbuat dari baja yang memiliki
kekuatan dan kekakuan tinggi terhadap
pembebanan tanpa terjadi deformasi tetap;
mampu meredam getaran; konstruksi sederhana
dan kokoh; dirancang agar keausan pada roda
dan rel serendah mungkin; dan mampu
memberikan kualitas pengendaraan (Vr)
maksimal 3,5 pada kecepatan maksimal operasi
di jalur kereta api sesuai standar teknis jalan rel
yang ditetapka (metode E. Sperling – J. L.
Koffman)
b) Sistim Suspensi
Sistim suspensi merupakan sistim suspensi satu
tingkat ,harus dapat memberikan kualitas
pengendaraan yang baik
c) Perangkat Roda
Perangkat roda terbuat dari baja tempa, baja roll
atau baja tuang; roda harus memiliki kekerasan
lebih rendah dari kekerasan jalan rel; jenis roda
adalah roda pejal; profil roda sesuai profil jalan rel
untuk kereta api di Indonesia; dan as roda dari baja
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
55
tempa yang mampu menahan beban yang
diterimanya
3) Peralatan Perangkai
Peralatan perangkai kokoh, kompabilitas tinggi, dan
mampu tukar; dilengkapi dengan peralatan yang dapat
menyerap benturan; terbuat dari baja tuang, baja tempa
atau bahan lainnya serta dapat menahan beban
longitudinal minimal 30 ton dan untuk gerbong yang
memiliki muatan lebih dari 50 Ton serta panjang
rangkaian lebih dari 40 beban longitudial minimum 60
Ton tanpa terjadi deformasi tetap; dan tinggi peralatan
perangkai antara sarana perkeretaapian yang satu
dengan lainnya pada saat dirangkai harus sama atau
memiliki selisih ketinggian maksimum 25 mm dihitung
dari sumbu peralatan perangkai yang diukur, untuk
jenis automatic coupler.
4) Peralatan Pengereman
a) Rem Pelayanan
Rem pelayanan dioperasikan dari gerbong mampu
menghentikan gerbong sesuai tingkat kecepatan
dalam keadaan normal atau darurat bekerja secara
otomatis dalam keadaan saluran terputus
dilengkapi alat pemindah beban
b) Rem Parkir
Rem parkir harus mampu menahan kereta sesuaI
kelandaian jalan rel yang dilalui
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
56
5) Peralatan Keselamatan
Harus sesuai dengan peruntukannya mudah dalam
pengoperasiannya mudah dijangkau dan dilengkapi
dengan petunjuk pengoperasian
B. GerbongTerbuka
Gerbong yang memiliki badan tanpa atap untuk
mengangkut barang
1) Rangka Dasar
a) Rangka dasar terbuat dari baja karbon atau material
lain dengan kekuatan minimum 41 kg/mm2.
b) Dapat menahan beban, getaran, goncangan sebesar
berat gerbong tersebut
c) Tahan terhadap korosi; konstruksi baja rakitan
las,terbuat dari baja karbon atau material lain tahan
terhadap depormasi
Rangka Dasar terdiri dari:
a) Balok Penyangga
b) Balok ujung
c) Balok samping
d) Balok melintang
e) Penyangga peralatan bawah
Pembebanan terhadap rangka dasar sebesar
a) Beban kompresi longitudinal pada alat perangkai
minimum sebesar 100 ton.
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
57
b) Beban vertikal diperhitungkan berdasarkan formula
Pv = k ( P1 + P2 )
Keterangan :
Pv = Beban Vertikal
k = 1,3 (Koefisien dinamis)
P1 = Berat rangka dasar + rangka badan
P2 = kuat muat
Kuat muat = berat muat + toleransi
Toleransi = 5% x berat muat
c) Tegangan yang terjadi pada beban maksimum pada
titik kritis konstruksi badan kereta, untuk tegangan
tarik maupun tegangan geser maksimum 75%
tegangan mulur bahan
2) Bogie
a) Rangka Bogie
- Rangka bogie berupa konstruksi sambungan las
dari pelat baja atau konstruksi baja cor yang
memiliki kekuatan tarik minimal 41 kg/mm2.
- Rangka bogie terbuat dari baja yang memiliki
kekuatan dan kekakuan tinggi terhadap
pembebanan tanpa terjadi deformasi tetap;
mampu meredam getaran; konstruksi sederhana
dan kokoh; dirancang agar keausan pada roda
dan rel serendah mungkin; dan mampu
memberikan kualitas pengendaraan (Vr)
maksimal 3,5 pada kecepatan maksimal operasi
di jalur kereta api sesuai standar teknis jalan rel
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
58
yang ditetapka (metode E. Sperling – J. L.
Koffman)
b) Sistim Suspensi
Sistim suspensi merupakan sistim suspensi satu
tingkat ,harus dapat memberikan kualitas
pengendaraan yang baik
c) Perangkat Roda
Perangkat roda terbuat dari baja tempa, baja roll
atau baja tuang; roda harus memiliki kekerasan
lebih rendah dari kekerasan jalan rel; jenis roda
adalah roda pejal; profil roda sesuai profil jalan rel
untuk kereta api di Indonesia; dan as roda dari baja
tempa yang mampu menahan beban yang
diterimanya
d) Peralatan Perangkai
Peralatan perangkai kokoh, kompabilitas tinggi,
dan mampu tukar; dilengkapi dengan peralatan
yang dapat menyerap benturan; terbuat dari baja
tuang, baja tempa atau bahan lainnya serta dapat
menahan beban longitudinal minimal 30 ton dan
untuk gerbong yang memiliki muatan lebih dari 50
Ton serta panjang rangkaian lebih dari 40 beban
longitudial minimum 60 Ton tanpa terjadi
deformasi tetap; dan tinggi peralatan perangkai
antara sarana perkeretaapian yang satu dengan
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
59
lainnya pada saat dirangkai harus sama atau
memiliki selisih ketinggian maksimum 25 mm
dihitung dari sumbu peralatan perangkai yang
diukur, untuk jenis automatic coupler.
e) PeralatanPengereman
Rem Pelayanan
Rem pelayanan dioperasikan dari gerbong
mampu menghentikan gerbong sesuai tingkat
kecepatan dalam keadaan normal atau darurat
bekerja secara otomatis dalam keadaan saluran
terputus dilengkapi alat pemindah beban
Rem Parkir
Rem parkir harus mampu menahan kereta
sesuaI kelandaian jalan rel yang dilalui
f) PeralatanKeselamatan
Harus sesuai dengan peruntukannya mudah dalam
pengoperasiannya mudah dijangkau dan
dilengkapi dengan petunjuk pengoperasian
g) Badan
Meliputi lantai ,dinding samping ,dinding ujung
h) Penunjang
Meliputi tangga ,pintu ,pengunci
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
60
C. Gerbong tertutup
Gerbong yang memiliki badan dan atap dapat dibuka dan
ditutup untuk mengangkut barang
1) Rangka Dasar
a) Rangka dasar terbuat dari baja karbon atau material
lain dengan kekuatan minimum 41 kg/mm2.
b) Dapat menahan beban, getaran, goncangan sebesar
berat gerbong tersebut
c) Tahan terhadap korosi; konstruksi baja rakitan
las,terbuat dari baja karbon atau material lain tahan
terhadap depormasi
Rangka Dasar terdiri dari:
a) Balok Penyangga
b) Balok ujung
c) Balok samping
d) Balok melintang
e) Penyangga peralatan bawah
Pembebanan terhadap rangka dasar sebesar
a) Beban kompresi longitudinal pada alat perangkai
minimum sebesar 100 ton.
b) Beban vertikal diperhitungkan berdasarkan formula
Pv = k ( P1 + P2 )
Keterangan :
Pv = Beban Vertikal
k = 1,3 (Koefisien dinamis)
P1 = Berat rangka dasar + badan
P2 = kuat muat
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
61
Kuat muat = berat muat + toleransi
Toleransi = 5% x berat muat
Tegangan yang terjadi pada beban maksimum pada
titik kritis konstruksi badan kereta, untuk tegangan
tarik maupun tegangan geser maksimum 75%
tegangan mulur bahan
2) Bogie
a) Rangka Bogie
- Rangka bogie berupa konstruksi sambungan
las dari pelat baja atau konstruksi baja cor
yang memiliki kekuatan tarik minimal 41
kg/mm2.
- Rangka bogie terbuat dari baja yang memiliki
kekuatan dan kekakuan tinggi terhadap
pembebanan tanpa terjadi deformasi tetap;
mampu meredam getaran; konstruksi
sederhana dan kokoh; dirancang agar keausan
pada roda dan rel serendah mungkin; dan
mampu memberikan kualitas pengendaraan
(Vr) maksimal 3,5 pada kecepatan maksimal
operasi di jalur kereta api sesuai standar teknis
jalan rel yang ditetapka (metode E. Sperling –
J. L. Koffman)
b) Sistim Suspensi
Sistim suspensi merupakan sistim suspensi satu
tingkat ,harus dapat memberikan kualitas
pengendaraan yang baik
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
62
c) Perangkat Roda
Perangkat roda terbuat dari baja tempa, baja roll
atau baja tuang; roda harus memiliki kekerasan
lebih rendah dari kekerasan jalan rel; jenis roda
adalah roda pejal; profil roda sesuai profil jalan rel
untuk kereta api di Indonesia; dan as roda dari baja
tempa yang mampu menahan beban yang
diterimanya
d) Peralatan Perangkai
Peralatan perangkai kokoh, kompabilitas tinggi,
dan mampu tukar; dilengkapi dengan peralatan
yang dapat menyerap benturan; terbuat dari baja
tuang, baja tempa atau bahan lainnya serta dapat
menahan beban longitudinal minimal 30 ton dan
untuk gerbong yang memiliki muatan lebih dari 50
Ton serta panjang rangkaian lebih dari 40 beban
longitudial minimum 60 Ton tanpa terjadi
deformasi tetap; dan tinggi peralatan perangkai
antara sarana perkeretaapian yang satu dengan
lainnya pada saat dirangkai harus sama atau
memiliki selisih ketinggian maksimum 25 mm
dihitung dari sumbu peralatan perangkai yang
diukur, untuk jenis automatic coupler.
e) PeralatanPengereman
- Rem Pelayanan
Rem pelayanan dioperasikan dari gerbong
mampu menghentikan gerbong sesuai tingkat
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
63
kecepatan dalam keadaan normal atau darurat
bekerja secara otomatis dalam keadaan saluran
terputus dilengkapi alat pemindah beban
- Rem Parkir
Rem parkir harus mampu menahan kereta
sesuaI kelandaian jalan rel yang dilalui
f) PeralatanKeselamatan
Harus sesuai dengan peruntukannya mudah dalam
pengoperasiannya mudah dijangkau dan
dilengkapi dengan petunjuk pengoperasian
g) Badan
Meliputi lantai ,dinding samping dinding ujung
,dan atap
h) Penunjang
Meliputi , tangga ,pintu , pengunci
D. Gerbong tangki
Gerbong yang memiliki tangki untuk mengangkut barang
1) Rangka Dasar
a) Rangka dasar terbuat dari baja karbon atau material
lain dengan kekuatan minimum 41 kg/mm2.
b) Dapat menahan beban, getaran, goncangan sebesar
berat gerbong tersebut
c) Tahan terhadap korosi; konstruksi baja rakitan
las,terbuat dari baja karbon atau material lain tahan
terhadap depormasi
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
64
Rangka Dasar terdiri dari:
a) Balok Penyangga
b) Balok ujung
c) Balok samping
d) Balok melintang
e) Penyangga peralatan bawah
Pembebanan terhadap rangka dasar sebesar
a) Beban kompresi longitudinal pada alat perangkai
minimum sebesar 100 ton.
b) Beban vertikal diperhitungkan berdasarkan formula
Pv = k ( P1 + P2 )
Keterangan :
Pv = Beban Vertikal
k = 1,3 (Koefisien dinamis)
P1 = Berat rangka dasar + badan/tangki
P2 = kuat muat
Kuat muat = berat muat + toleransi
Toleransi = 5% x berat muat
c) Tegangan yang terjadi pada beban maksimum pada
titik kritis konstruksi badan kereta, untuk tegangan
tarik maupun tegangan geser maksimum 75%
tegangan mulur bahan
2) Bogie
a) Rangka Bogie
- Rangka bogie berupa konstruksi sambungan las
dari pelat baja atau konstruksi baja cor yang
memiliki kekuatan tarik minimal 41 kg/mm2.
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
65
- Rangka bogie terbuat dari baja yang memiliki
kekuatan dan kekakuan tinggi terhadap
pembebanan tanpa terjadi deformasi tetap;
mampu meredam getaran; konstruksi sederhana
dan kokoh; dirancang agar keausan pada roda dan
rel serendah mungkin; dan mampu memberikan
kualitas pengendaraan (Vr) maksimal 3,5 pada
kecepatan maksimal operasi di jalur kereta api
sesuai standar teknis jalan rel yang ditetapka
(metode E. Sperling – J. L. Koffman)
b) Sistim Suspensi
Sistim suspensi merupakan sistim suspensi satu
tingkat ,harus dapat memberikan kualitas
pengendaraan yang baik
c) Perangkat Roda
Perangkat roda terbuat dari baja tempa, baja roll atau
baja tuang; roda harus memiliki kekerasan lebih
rendah dari kekerasan jalan rel; jenis roda adalah
roda pejal; profil roda sesuai profil jalan rel untuk
kereta api di Indonesia; dan as roda dari baja tempa
yang mampu menahan beban yang diterimanya
d) Peralatan Perangkai
Peralatan perangkai kokoh, kompabilitas tinggi, dan
mampu tukar; dilengkapi dengan peralatan yang
dapat menyerap benturan; terbuat dari baja tuang,
baja tempa atau bahan lainnya serta dapat menahan
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
66
beban longitudinal minimal 30 ton dan untuk
gerbong yang memiliki muatan lebih dari 50 Ton
serta panjang rangkaian lebih dari 40 beban
longitudial minimum 60 Ton tanpa terjadi deformasi
tetap; dan tinggi peralatan perangkai antara sarana
perkeretaapian yang satu dengan lainnya pada saat
dirangkai harus sama atau memiliki selisih
ketinggian maksimum 25 mm dihitung dari sumbu
peralatan perangkai yang diukur, untuk jenis
automatic coupler.
e) Peralatan Pengereman
Rem Pelayanan
Rem pelayanan dioperasikan dari gerbong
mampu menghentikan gerbong sesuai tingkat
kecepatan dalam keadaan normal atau darurat
bekerja secara otomatis dalam keadaan saluran
terputus dilengkapi alat pemindah beban
Rem Parkir
Rem parkir harus mampu menahan kereta
sesuaI kelandaian jalan rel yang dilalui
f) Peralatan Keselamatan
Harus sesuai dengan peruntukannya mudah dalam
pengoperasiannya mudah dijangkau dan dilengkapi
dengan petunjuk pengoperasian
g) Badan
Berupa tangki sesuai dengan standar ruang bebas
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
67
h) Penunjang
Meliputi peralatan bongkar muat
3.5 Konsep Standar Sarana Perkeretaapian Peralatan
Khusus (Cran)
I. Persyaratan Umum
Peralatan khusus (cran) yang akan dirancang harus memenuhi
persyaratan teknis jalan rel dan lingkungan yang akan dilalui
antara lain:
1) Lebar jalan rel,
1067 mm, 1435 mm atau sesuai kebutuhan
2) Beban gandar
Sesuai dengan Kelas jalur KA
3) Kelengkungan jalan rel
Sesuai dengan kelas jalur KA yang akan dilalui
4) Ruang bebas dan ruang batas sarana
Ukuran berbeda untuk jalur jalan rel tunggal dan jalur jalan
rel ganda pada bagian lurus dan lengkung
5) Landai penentu maksimum
a) 40 ‰ lintas rel adhesi
b) 80 ‰ atau lebih lintas rel bergigi
6) Pelestarian fungsi lingkungan
a) Kelembaban relatif
Antara 40% - 90%
b) Temperatur udara sekeliling
Antara 18o C – 40o C
c) Ketinggian dari permukaan laut
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
68
Maks. 1200 m atau lebih
d) Standar Kebisingan eksternal
Sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku
II. Konstruksi dan Komponen
1. Rangka dasar
a) Terdiri dari baja konstruksi
b) Terbuat dari baja karbon 41 kg/mm2 atau material lain
yang mempunyai kekuatan dan kekakuan tinggi,
c) Dapat menahan beban, getaran dan goncangan sebesar
berat peralatan khusus.
d) Dilengkapi dengan penghalau rintangan,
e) Konstruksi menyatu atau tidak degan badan peralatan
khusus.
f) Beban longitudinal pada alat perangkai minimum 100
ton
g) Perhitungan konstruksi dan komponen rangka dasar
Beban vertical :
Pv = K x P
K = 1,3 Koefisien dinamik
P = berat yg didukung rangka dasar,
Bahan : baja karbon dengan kekuatan tarik minimum 41
kg/mm2.
2. Badan
Badan dirancang :
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
69
a) Sebagai satu kesatuan dengan rangka dasar (semi
monocoque atau mono coque)
b) Terpisah dari rangka dasar (hanya sebagai penutup)
3. Kabin masinis
Kabin masinis harus di lengkapi dengan peralatan
operasional :
- pembalik arah
- pengatur daya
- pengatur pengereman
- deadman device.
- klakson
- lampu utama
- lampu tanda.
a) Peralatan pemantau :
berupa indicator atau petunjuk yg digunakan sebagai
alat bantu memantau pengoperasian peralatan khusus.
b) Peralatan kenyamanan kerja terdiri atas :
tempat duduk masinis dan asisten masinis
pengaturan sirkulasi udara, yaitu pemakaian kipas
angin dgn kecepatan aliran udara 0,5 m/det2 atau
pendingin udara dengan suhu 22 – 26 0C
lampu penerangan.
4. Bogie
a) Konstruksi
Bogie terdiri atas :
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
70
rangka bogie,
sistem suspensi,
penerus gaya traksi,
perangkat roda.
Lokomotif tanpa bogie terdiri atas :
sistem suspensi dan
perangkat roda.
Rangka bogie berupa konstriksi sambungan las dari
pelat baja atau konstruksi baja cor yang memiliki
kekuatan tarik minimum 41 kg/mm2 ,
b) Suspensi
Sistem suspensi terdiri atas suspensi primer dan
suspensi sekunder yang dilengkapi peredam.
c) Susunan Gandar
Menggunakan bogie atau tanpa bogie.
d) Alih Beban
Alih beban pada roda dan rel serendah mungkin.
e) Perlengkapan bogie
Bogie terdiri atas :
- Rangka bogie,
Rangka bogie berupa konstruksi sambungan las
dari pelat baja atau konstruksi baja cor yang
memiliki kekuatan tarik minimum 41 kg/mm2 ,
- Sistem suspensi,
Sistem suspensi terdiri atas suspense primer dan
suspensi sekunder yang dilengkapi peredam.
- Penerus gaya traksi,
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
71
Penerus daya traksi berupa konstruksi penghubung
dan penerus gaya traksi antara bogie dan badan
peralatan khususs atau sebaliknya
- Perangkat roda.
f) Persyaratan Bogie:
Bogie harus memenuhi persyaratan
Rangka bogie terbuat dari baja yang memiliki
kekuatan dan kekakuan tinggi terhadap
pembebanan tanpa terjadi deformasi tetap,
Konstruksi tahan pembebanan,
Mampu meredan getaran,
Konstruksi sederhana, kokoh,
Dirancang agar keausan serta alih beban pada roda
dan rel serendah mungkin,
Mampu memberikan kualitas pengendaraan (Vr)
maksimal 3,0 pada kecepatan maksimal operasi di
jalur kereta api sesuai standar teknis jalan rel yang
ditetapkan (metode E. Sperling – JL. Koffman).
g) Perangkat Roda
Perangkat roda terdiri atas roda dan as roda harus
memenuhi persyaratan :
Roda terbuat dari baja tempa, baja rol atau baja
tuang,
Roda harus memiliki kekerasan lebih rendah dari
kekerasan rel,
Jenis roda adalah roda pejal,
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
72
Profil roda sesuai profil jalan rel untuk kereta api
di Indonesia.
As roda dari baja tempa yang mampu menahan
beban yang diterimanya,
Peralatan khususu dengan roda bergigi, roda
terbuat dari baja khusus atau bahan lain setara
dengan permukaan yang dikeraskan.
5. Peralatan penerus daya
Penerus daya merupakan alat yang digunakan untuk
meneruskan data dari sumber tenaga ke roda.
a) Peralatan penerus daya digunakan untuk :
Lokomotif diesel hidrolik,
Lokomotif diesel elektrik,
Lokomotif elektrik.
b) Peralatan penerus daya untuk Lokomotif diesel hidrolik
berupa transmisi hidrolik (hydraulic torque converter)
terdiri dari :
Transmisi hidrolik : Transmisi hidrolik merupakan
peralatan untuk meneruskan tenaga mekanik motor
diesel,
Cardan shaft : Cardan shaft merupakan peralatan
untuk meneruskan tenaga mekanik dari transmisi
hidrolik,
Gear box : Gear box merupakan peralatan yang
meneruskan tenaga mekanik dari cardan shaft
untuk menggerakan roda.
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
73
c) penerus daya untuk Lokomotif diesel elektrik terdiri
dari :
Generator : Generator merupakan peralatan untuk
mengubah tenaga mekanik motor diesel menjadi
tenaga listrik,
Pengatur daya elektrik : Pengatur daya merupakan
peralatan yang mengatur keluaran generator untuk
mencatu daya motor listrik,
Motor listrik : Motor listrik merupakan peralatan
untuk mengubah tenaga listrik dari generator
menjadi tenaga mekanik melalui system pengatur
untuk menggerakan roda.
d) Peralatan penerus daya untuk lokomotif elektrik terdiri
atas :
Pengumpul arus, Pengumpul arus merupakan
peralatan untuk meneruskan arus listrik dari aliran
atas ke pengatur daya elektrik.
Pengatur daya elektrik, Pengatur daya elektrik
merupakan peralatan yang mengatur keluaran
pengumpul arus untuk mencatu daya motor listrik.
Motor listrik. Motor listrik merupakan peralatan
untuk mengubah tenaga listrik menjadi tenaga
mekanik melalui system pengatur untuk
menggerakan roda.
e) Peralatan penerus daya harus memenuhi persyaratan :
konstruksi kokoh,
mampu tukar,
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
74
mudah perawatan,
hemat energi,
mampu meneruskan dari sumber tenaga ke roda
dalam dua arah dengan kemampuan sama.
mudah dikendalikan, dari kabin masinis.
6. Peralatan penggerak
Peralatan penggerak (sumber tenaga) digunakan untuk :
a) Lokomotif diesel
b) Lokomotif elektrik.
Peralatan penggerak (sumber tenaga) untuk lokomotif diesel
menggunakan motor diesel.
Peralatan penggerak (sumber tenaga) lokomotif elektrik
menggunakan sumber tenaga listrik dari luar lokomotif
berupa arus searah atau arus bolak balik.
a) Motor Diesel
Peralatan penggerak (sumber tenaga) untuk lokomotif
diesel harus memenuhi persyaratan :
konstruksi kokoh
kompatibilitas tinggi
mudah dalam perawatan
kebutuhan daya traksi emisi gas buang dan
kebisingan sesuai peraturan perundangan yg
berlaku.
kebutuhan daya traksi emisi gas buang dan
kebisingan sesuai peraturan perundangan yg
berlaku.
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
75
ramah lingkungan dan hemat bahan bakar melalui
penggunaan electronic fuel injection (EFI) dan
penggunaan governor electric
Peralatan penerus daya pada lokomotif diesel
elektrik harus menggunakan sistem AC-DC atau
AC-AC.
Peralatan pengendali harus menggunakan sistem
micro processor.
b) Elektrik
Sumber peralatan penggerak elektrik didapat dari luar
lokomotif dan harus memenuhi persyaratan jenis
tegangan dan kemampuan daya yang diperlukan.
7. Peralatan pengereman
Peralatan pengereman digunakan sebagai :
- Rem pelayanan
Rem pelayanan dioperasikan untuk mengendalikan
kecepatan atau menghentikan lokomotif dan
rangkaiannya sesuai tingkat kecepatan.
- Rem parkir
Rem parkir harus mampu menahan lokomotif sesuai
kelandaian jalan rel yang dilalui.
- Rem sendiri
Rem sendiri dioperasikan untuk lokomotif sendiri.
Peralatan pengereman harus memenuhi persyaratan :
a) mampu memberikan perlambatan minimal 0,4 m/det2.
b) mampu menghentikan lokomotif sesuai kecepatan
dalam keadaan normal atau darurat.
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
76
c) Rem bekerja secara otomatis pada keadaan sistem gagal
bekerja.
8. Peralatan perangkai
Persyaratan :
a) Kokoh, kompatibilitas tinggi dan mampu tukar
b) Dilengkapi dengan peralatan yg dapat menyerap
benturan.
c) Terbuat dari baja tuang, baja tempa atau bahan lainnya
serta dapat menaham beban longitudinal minimal 30
ton tanpa terjadi deformasi tetap.
d) Tinggi peralatan perangkai antara sarana yg satu dgn yg
lain nya pada saat dirangkai harus sama atau memiliki
selisih ke tinggian maksimum 25 mm (untuk automatic
coupler) dihitung dari sumbu peralatan perangkai yg
diukur kondisi peralatan khusus siap operasi
9. Peralatan Pengendali
a) Digunakan untuk mengendalikan akselerasi dan
deselerasi peralatan khusus.
b) Terdiri dari :
Pembalik arah, merupakan perangkat dengan
kedudukan maju, netral dan mundur.
Pengatur daya dengan sistem perubahan
kedudukan secara bertahap dari tenaga rendah
ketinggi.
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
77
c) Persyaratan :
Memiliki tuas atau tombol pengendali pergerakan
maju dan mundur.
Dilengkapi dengan proteksi operasional
Mudah dioperasilkan dari tempat duduk masinis.
10. Peralatan keselamatan
Peralatan keselamatan merupakan suatu perlengkapan atau
alat yang digunakan untuk keperluan darurat.
a) Alat pemadam Kebakaran
Sekurang-kurangnya 1 (satu) utk setiap kabin yang
berkapasitas 3 – 5 kg dgn jenis dry chemical atau jenis
lain yg sesuai dgn pelestarian lingkungan hidup.
b) Rem darurat,
Rem darurat merupakan system yg dapat berfungsi
otomatis utk mengaktifkan pengereman darurat.
c) Palu pemecah Kaca
Palu pemecah kaca, Sekurang-kurangnya 1 (satu)
untuk setiap kabin yang terbuat dari besi yg dirancang
khusus untuk memecahkan kaca.
d) Pengganjal roda.
Pengganjal roda sekurang-kurangnya 4 (empat) balok
pengganjal roda terbuat dari kayu atau bahan lain yg
ringan dan kuat serta mudah digunakan.
11. Peralatan penghalau rintangan
a) Konstruksi: pelat baja dan/atau kisi-kisi.
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
78
b) Persyaratan :
Dirancang mampu menahan beban statis minimum
15 ton pada sumbunya.
Dipasang pada rangka dasar degan sambungan
tidak tetap (adjustable),
Posisi pemasangan mengikuti sudut kemiringan 20
– 40 derajat kearah depan peralatan khusus degan
sudut kemiringan dihitung dari sumbu vertical.
mampu menghalau rintangan kesamping,
Jarak peralatan penghalau rintangan dirancang
maksimum 170 mm dari kepala rel sampai degan
bagian terendah pengahalau
rintangan.
Tidak bersinggungan sarana lain pada saat
dirangkaikan.
12. Peralatan penunjang.
a) Klakson
Persyaratan :
Kuat suara minimum 85 dBA diukur pada jarak
100 m didepan peralatan khusus.
Kuat suara maksimum 130 dBA diukur pada jarak
1 m didepan Peralatan khusus.
b) Lampu
Lampu utama merupakan lampu sorot warna putih
yg dipasang dimuka bagian atas tengah dengan
kuat cahaya minimum 150.000 candela dan mampu
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
79
memancarkan cahaya pd jarak minimum 700 m
kedepan dan bagian bawah sebelah kiri dan kanan,
kuat cahaya minimum 50.000 candela.
Lampu tanda, merupakan lampu yg dipasang
dimuka bagian kiri dan kanan yg dapat dilihat pd
jarak 700 m
c) Deadman Device
Dapat dioperasikan dengan kaki atau tangan
masinis dgn Interval waktu 20 – 90 detik.
Akan mengeluarkan bunyi dan lampu peringatan
selama 5 (lima) detik dan apabila masinis tidak
bereaksi, system pengereman otomatis bekerja.
13. Peralatan Komunikasi
a) Dapat digunakan untuk komunikasi antara masinis
dengan petugas pengendali perjalanan kereta api atau
sebaliknya.
b) Mampu menerima suara dengan jelas.
3.6 Konsep Standar Sarana Perkeretaapian Lokomotif
Modifikasi
I. Persyaratan Umum
Lokomotif yang akan dirancang harus memenuhi persyaratan
teknis jalan rel dan lingkungan yang akan dilalui antara lain:
1) Lebar jalan rel 1067 mm, 1435 mm atau sesuai
kebutuhan
2) Beban gandar sesuai dengan kelas jalur KA
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
80
3) Kelengkungan jalan rel sesuai dengan kelas jalur KA yang
akan dilalui
4) Ruang bebas dan ruang batas sarana ukuran berbeda untuk
jalur jalan rel tunggal dan jalur jalan rel ganda pada bagian
lurus dan lengkung
5) Landai penentu maksimum 40 ‰ lintas rel adhesi, 80 ‰
atau lebih lintas rel bergigi
6) Pelestarian fungsi lingkungan
a) Kelembaban relatif antara 40% - 90%
b) Temperatur udara sekeliling antara 180 – 400 C
c) Ketinggian dari permukaan laut maks. 1200 m atau
lebih
d) Standar Kebisingan eksternal Sesuai dengan
ketentuan perundang undangan yang berlaku
II. Konstruksi dan Komponen
1. Rangka Dasar
a) Dirancang sebagai konstruksi baja rakitan las, terbuat
dari baja karbon atau material lain yang mempunyai
kekuatan dan kekakuan yang tinggi terhadap
pembebanan tanpa terjadi deformasi tetap dan
dilengkapi dengan konstruksi tahan benturan.
b) Terbuat dari baja karbon 41 kg/mm2 atau material
lain yang mempunyai kekuatan dan kekakuan tinggi,
c) Dapat menahan beban, getaran & goncangan sebesar
berat lokomotif.
d) Dilengkapi dgn penghalau rintangan,
e) Konstruksi menyatu atau tidak dengan badan lok.
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
81
f) Beban longitudinal pd alat perangkai min. sebesar 100
ton,
g) Beban vertical :
Perhitungan konstruksi dan komponen rangka dasar,
Pv = K x P
K = 1,3 Koef dinamik
P = berat yg didukung rangka dasar,
Bahan : baja karbon dengan kekuatan tarik minimum
41 kg/mm2.
2. Badan
a) Badan dirancang sbg sebagai satu kesatuan dengan
rangka dasar (semi monocoque atau monocoque)
b) Terpisah dari rangka dasar (hanya sebagai penutup)
c) Badan lokomotif harus memenuhi persyaratan :
Terbuat dari baja atau material lain yang memiliki
kekuatan dan kekakuan tinggi,
Konstruksi tahan benturan
Tahan terhadap korosi dan perubahan cuaca
Mampu meredam kebisingan
Sederhana, kokoh, dan ringan,
Dirancang untuk memudahkan pada saat
pemeriksaan,dan/atau perawatan.
3. Kabin masinis
a) Kabin masinis harus di lengkapi dengan :
peralatan operasional :
- pembalik arah
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
82
- pengatur daya
- pengatur pengereman
- deadman device.
- Klakson
- lampu utama
- lampu tanda.
peralatan pemantau :
- berupa indikator atau petunjuk yg digunakan
sebagai alat bantu memantau pengoperasian
lok, sekurang-kurangnya terdiri dari :
- rem parkir
- tenaga penggerak
- kegagalan fungsi
- kecepatan yang dilengkapi petunjuk waktu dan
perekam,
- tekanan udara pengereman,
- kelistrikan,
- telekomunikasi
peralatan kenyamanan kerja terdiri atas :
- tempat duduk masinisdan asisten masinis
- pengaturan sirkulasi udara,
- Lampu penerangan
- Tempat duduk masinis harus ergonomis dengan
diberi sandaran, dapat maju, mundur, naik
turun, dan barputar.
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
83
Pengaturan sirkulasi udara harus mampu member
kenyamanan masinis dalam bekerja dengan
ketentuan :
- pemakaian kipas amgin dgn kecepatan . aliran
udara 0,5 m/det2 atau pendingin udara dengan
suhu 22 – 26 0C
- lampu penerangan, harus mampu memberikan
penerangan untuk bekerja.
b) Kabin masinis harus memenuhi persyaratan :
mampu menampung masinis dan asisten masinis,
memiliki ruang gerak bagi masinis dan asisten
masinis,
kebisingan dalam ruang kabin masinis maksimum
85 dBA,
mampu melindungi masinis dan asisten masinis
dari gas buang sarana perkeretaapian yang
menggunakan motor diesel,
memiliki ruang bebas pandangke depan (angle
view) tanpa terhalang badan lokomotif,
kaca depan pada kabin masinis yang bebas
pandang, mampu menahan benturan dan apabila
pecah tidak membahayakan awak sarana
perkeretaapian,
kaca depan pada kabin masinis dilengkapi dengan
penghapus kaca dan penahan sinar matahari,
jendela bebas pandang disesuaikan dengan
kebutuhan,
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
84
pintu masuk ruang masinis yang dilengkapi dengan
kunci
c) Kabin masinis lokomotif modifikasi bisa sesuai
dengan lokomotif sebelum dimodifikasi
4. Bogie
Lokomotif dapat menggunakan bogie atau tanpa bogie
a) Konstruksi
Bogie terdiri atas :
- rangka bogie,
- sistem suspensi,
- penerus gaya traksi,
- perangkat roda.
- Lokomotif tanpa bogie terdiri atas :
- sistem suspense dan
- perangkat roda.
Rangka bogie berupa konstriksi sambungan las dari
pelat baja atau konstruksi baja cor yang memiliki
kekuatan tarik minimum 41 kg/mm2
b) Suspensi
Sistem suspensi terdiri atas suspense primer dan
susoensi sekunder yang dilengkapi peredam.
c) Susunan Gandar
Menggunakan bogie atau tanpa bogie.
d) Alih Beban
Alih beban pada roda dan rel serendah mungkin.
e) Perlengkapan
Bogie terdiri atas :
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
85
- Rangka bogie,
Rangka bogie berupa konstruksi sambungan las
dari pelat baja atau konstruksi baja cor yang
memiliki kekuatan tarik minimum 41 kg/mm2 ,
- Sistem suspensi,
Sistem suspensi terdiri atas suspense primer dan
suspensi sekunder yang dilengkapi peredam.
- Penerus gaya traksi,
Penerus daya traksi berupa konstruksi penghubung
dan penerus gaya traksi antara bogie dan badan
peralatan khususs atau sebaliknya Perangkat roda
f) Persyaratan Bogie
Bogie harus memenuhi persyaratan :
Rangka bogie terbuat dari baja yang memiliki
kekuatan dan kekakuan tinggi terhadap
pembebanan tanpa terjadi deformasi tetap,
Konstruksi tahan pembebanan,
Mampu meredam getaran,
Konstruksi sederhana, kokoh,
Dirancang agar keausan serta alih beban pada roda
dan rel serendah mungkin,
Mampu memberikan kualitas pengendaraan (Vr)
maksimal 3,0 pada kecepatan maksimal operasi di
jalur kereta api sesuai standar teknis jalan rel yang
ditetapkan (metode E. Sperling – JL. Koffman).
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
86
g) Perangkat roda
Perangkat roda terdiri atas roda dan as roda harus
memenyhi persyaratan :
- Roda terbuat dari baja tempa, baja rol atau baja
tuang,
- Roda harus memiliki kekerasan lebih rendah dari
kekerasan rel,
- Jenis roda adalah roda pejal,
- Profil roda sesuai profil jalan rel untuk kereta api
di Indonesia.
- As roda dari baja tempa yang mampu menahan
beban yang diterimanya,
- Lokomotif dengan roda bergigi, roda terbuat dari
baja khusus atau bahan lain setara dengan
permukaan yang dikeraskan.
5. Peralatan Penerus Daya
Penerus daya merupakan alat yang digunakan untuk
meneruskan data dari sumber tenaga ke roda.
a) Peralatan penerus daya digunakan untuk :
Lokomotif diesel hoidrolik,
Lokomotif diesel elektrik,
Lokomotif elektrik.
b) Peralatan penerus daya untuk Lokomotif diesel
hidrolik berupa transmisi hidrolik (hydraulic torque
converter) terdiri dari :
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
87
Transmisi hidrolik : Transmisi hidrolik
merupakan peralatan untuk meneruskan tenaga
mekanik motor diesel,
Cardan shaft : Cardan shaft merupakan peralatan
untuk meneruskan tenaga mekanik dari transmisi
hidrolik,
Gear box : Gear box merupakan peralatan yang
meneruskan tenaga mekanik dari cardan shaft
untuk menggerakan roda.
c) penerus daya untuk Lokomotif diesel elektrik terdiri
dari :
Generator : Generator merupakan peralatan untuk
mengubah tenaga mekanik motor diesel menjadi
tenaga listrik,
Pengatur daya elektrik : Pengatur daya
merupakan peralatan yang mengatur keluaran
generator untuk mencatu daya motor listrik,
Motor listrik : Motor listrik listrik merupakan
peralatan untuk mengubah tenaga listrik dari
generator menjadi tenaga mekanik melalui
system pengatur untuk menggerakan roda.
d) Peralatan penerus daya untuk lokomotif elektrik
terdiri atas :
Pengumpul arus, Pengumpul arus merupakan
peralatan untuk meneruskan arus listrik dari
aliran atas ke pengatur daya elektrik.
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
88
Pengatur daya elektrik, Pengatur daya elektrik
merupakan peralatan yang mengatur keluaran
pengumpul arus untuk mencatu daya motor
listrik.
Motor listrik. Motor listrik merupakan peralatan
untuk mengubah tenaga listrik menjadi tenaga
mekanik melalui system pengatur untuk
menggerakan roda.
e) Peralatan penerus daya harus memenuhi persyaratan :
konstruksi kokoh,
mampu tukar,
mudah perawatan,
hemat energi,
mampu meneruskan dari sumber tenaga ke roda
dalam dua arah dgn kemampuan sama.
mudah dikendalikan, dari kabin masinis.
6. Peralatan Penggerak
Peralatan penggerak (sumber tenaga) digunakan untuk :
a) Lokomotif diesel
b) Lokomotif elektrik.
Peralatan penggerak (sumber tenaga) untuk lokomotif
diesel menggunakan motor diesel.
Peralatan penggerak (sumber tenaga) lokomotif elektrik
menggunakan sumber tenaga listrik dari luar lokomotif
berupa arus searah atau arus bolak balik.
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
89
a) Motor Diesel
Peralatan penggerak (sumber tenaga) untuk lokomotif
diesel harus memenuhi persyaratan :
Konstruksi kokoh
Kompatibilitas tinggi
Mudah dalam perawatan
Kebutuhan daya traksi emisi gas buang dan
kebisingan sesuai peraturan perundangan yg
berlaku.
Ramah lingkungan dan hemat bahan bakar
melalui penggunaan electronic fuel injection
(EFI) dan penggunaan governor electric
Peralatan penerus daya pada lokomotif diesel
elektrik harus menggunakan sistem AC-DC.
Peralatan pengendali harus menggunakan sistem
micro processor.
Sistem pengkabelan dan pemipaan pada
lokomotif rehabilitasi harus diganti dengan
instalasi baru.
b) Elektrik
Sumber peralatan penggerak elektrik didapat dari luar
lokomotif dan harus memenuhi persyaratan jenis
tegangan dan kemampuan daya yang diperlukan.
7. Peralatan Pengereman
a) Peralatan pengereman digunakan sebagai :
- Rem pelayanan
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
90
Rem pelayanan dioperasikan untuk mengendalikan
kecepatan atau menghentikan lokomotif dan
rangkaiannya sesuai tingkat kecepatan.
- Rem parkir
Rem parkir harus mampu menahan lokomotif
sesuai kelandaian jalan rel yang dilalui.
- Rem sendiri
Rem sendiri dioperasikan untuk lokomotif sendiri.
b) Persyaratan :
mampu memberikan perlambatan minimal 0,4
m/det2.
Sistem pengkabelan dan pemipaan pada lokomotif
rehabilitasi harus diganti dengan instalasi baru.
8. Peralatan Perangkai
Persyaratan :
a) kokoh, kompatibilitas tinggi dan mampu tukar
b) dilengkapi dengan peralatan yg dapat menyerap
benturan.
c) terbuat dari baja tuang,baja tempa atau bahan lainnya
serta dapat menaham beban longitudinal minimal 30
ton untuk beban gandar 15 ton dan minimum 60 ton
untuk beban gandar minimal 18 ton tanpa terjadi
deformasi tetap.
d) Tinggi peralatan perangkai antara sarana yg satu dgn
yg lainnya pada saat dirangkai hrs sama atau memiliki
selisih ke tinggian maksimum 25 mm dihitung dari
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
91
sumbuperalatan perangkai yg diukur kondisi
lokomotif siap operasi.
9. Peralatan Pengendali
a) Digunakan untuk mengendalikan akselerasi dan
deselerasi lokomotif.
b) Terdiri dari :
Pembalik arah, merupakan perangkat dengan
kedudukan maju, netral dan mundur.
Pengatur daya dengan sistem perubahan
kedudukan secara bertahap dari tenaga rendah
ketinggi.
c) Persyaratan :
Memiliki tuas atau tombol pengendali pergerakan
maju dan mundur.
Dilengkapi dengan proteksi operasional
Mudah dioperasilkan dari tempat duduk masinis
10. Peralatan Keselamatan
Peralatan keselamatan merupakan suatu perlengkapan atau
alat yang digunakan untuk keperluan darurat.
a) Alat pemadam kebakaran
Sekurang-kurangnya 1 (satu) utk setiap kabin yg
berkapasitas 3 – 5 kg dgn jenis dry chemical atau jenis
lain yg sesuai dgn pelestarian lingkungan hidup.
b) Rem darurat,
Rem darurat merupakn system yg dapat berfungsi
otomatis utk mengaktifkan pengereman darurat
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
92
c) Palu pemecah kaca,
Palu pemecah kaca, Sekurang-kurangnya 1 (satu) utk
setiap kabin Yg terbuat dari besi yg dirancang khusus
untuk memecahkan kaca.
d) Pengganjal roda.
Pengganjal roda sekurang-kurangnya 4 (empat) balok
pengganjal roda terbuat dari kayu atau bahan lain yg
ringan dan kuat serta mudah digunakan.
e) Peralatan lain :
Peralatan keselamatan harus memenuhi persyaratan :
Sesuai dengan peruntukannya,
mudah dalam pengoperasian
mudah dijangkau
dilengkapi dengan petunjuk pengoperasian.
11. Peralatan Penghalau Rintangan
Peralatan penghalu rintangan merupakan suatu alat yang
digunakan untuk menghalau benda atau material yang
menghalangi jalan rel.
a) Konstruksi pelat baja
b) Peralatan penghalau rintangan harus memenuhi
persyaratan :
Sesuai dengan konstruksi yang dimodifikasi
c) Pantograf pada lokomotif elektrik harus memenuhi
persyaratan :
tinggi kerja disesuaikan dengan kondisi system
listrik aliran atas,
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
93
tekanan kontak rata rata serendah mungkin dengan
memperhatikan keseimbangan dengan kualitas
pengumpulan arus yang tinggi,
mudah dioperasikan dari kabin masinis,
d) Pantograf harus dilengkapi pemutus arus dengan
persyaratan :
sesuai dengan besarnya daya listrik yang digunakan,
mampu memutus arus jika terjadi hubungan arus
pendek dan/atau beban lebih.
12. Peralatan Penunjang
Peralatan penunjang lokomotif meliputi :
a) Klakson
Persyaratan :
Kuat suara minimum 85 dBA diukur pada jarak
100 m didepan lokomotif.
Kuat suara maksimum 130 dBA diukur pada Jarak
1 m didepan Lokomotif.
b) Lampu
Lampu utama merupakan lampu sorot warna putih
yg dipasang dimuka bagian atas tengah dengan
Kuat cahaya minimum 150.000 candela dan
mampu memancarkan cahaya pd jarak minimum
700 m kedepan dan bagian bawah sebelah kiri dan
kanan Kuat cahaya minimum 50.000 candela.
Lampu tanda, merupakan lampu yg dipasang
dimuka bagian kiri dan kanan yg dapat dilihat pd
jarak 700 m
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
94
c) Deadman Device.
Dapat dioperasikan dengan kaki atau tangan
masinis dgn Interval waktu 20 – 90 detik.
Akan mengeluarkan Bunyi dan lampu peringatan
selama 5 (lima) detik dan apabila masinis tidak
bereaksi, system pengereman otomatis bekerja
13. Peralatan Komunikasi
Peralatan komunikasi harus memenuhi persyaratan :
a) Dapat digunakan utk komunikasi antara masinis dgn
petugas pengendali perjalanan kereta api atau
sebaliknya.
b) Mampu menerima suara dengan jelas
4. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Dari uraian Bab-Bab didepan maka dapat disimpulkan:
1. UU No. 23 Tahun 2007 mengharuskan pemerintah untuk
menempatkan peran KA sebagai tulang punggung angkutan
massal penumpang dan barang dalam menunjang tumbuhnya
perekonomian nasional
2. Penyelenggaraan perkeretaapian telah bersifat multi operator
baik dalam penyelenggaraan prasarana maupun
penyelenggaraan sarana.
3. Untuk angkutan penumpang arah perkembangannya menuju
kepada dioperasikannya kereta api berkecepatan tinggi,
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
95
sedangkan untuk angkutan barang menuju kepada
dioperasikannya kereta api volume angkutan besar dengan
beban gandar tinggi dan kecepatan normal.
4. Jenis sarana yang akan dibuatkan konsep standar adalah Lokomotif,
Kereta yang ditarik lokomotif, Kereta Rel Listrik, Gerbong, Peralatan
Khusus (Cran) dan Rehabilitasi Lokomotif
5. Variabel dan standar sarana sebagai dasar pembuatan konsep adalah
variabel yang terkait dengan keselamatan.
6. Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana Perkeretaapian
dilaksanakan untuk mewujudkan transportasi kereta api yang
selamat, aman, cepat, lancar, tertib , teratur, nyaman dan efisien
dengan menggunakan standar yang benar dan harmonis, untuk
mengantisipasi keberadaan multi operator dan multi moda dalam
penyelenggaraan transportasi perkeretaapian
7. Terlampir Konsep Standar di Bidang Sarana Perkeretaapian:
1) Lokomotif
2) Kereta yang ditarik lokomotif
3) Kereta Rel Listrik
4) Gerbong
5) Peralatan Khusus Cran
6) Lokomorif Modifikasi
4.2 Saran
1. Di dalam pembuatan standar di bidang sarana perkeretaapian
sebaiknya tidak merujuk kepada salah satu produk saja serta
harus mempertimbangkan faktor perkembangan teknologi
sebagai langkah antisipasi perubahan terhadap standar
spesifikasi suatu barang.
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
96
2. Perlu adanya koreksi dan penyesuaian kembali pada standar
sarana yang ada.
3. Perlu dibuat standar atau acauan untuk jenis-jenis sarana yang
lainnya.
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
97
5. DAFTAR ISTILAH
a. Kereta api adalah sarana perkeretaapian dengan tenaga gerak,
baik berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan sarana
perkeretaapian lainnya, yang akan ataupun sedang bergerak di
jalan rel yang terkait dengan perjalanan kereta api.
b. Perkeretaapian adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas
prasarana, sarana, dan sumber daya manusia, serta norma,
kriteria, persyaratan, dan prosedur untuk penyelenggaraan
transportasi kereta api.
c. Penyelenggara sarana perkeretaapian adalah badan usaha
yang mengusahakan sarana perkeretaapian umum.
d. Sarana perkeretaapian adalah kendaraan yang dapat
bergerak di jalan rel.
e. Lokomotif adalah sarana perkeretaapian yang memiliki
penggerak sendiri yang bergerak dan digunakan untuk menarik
dan/atau mendorong kereta, gerbong, dan/atau peralatan
khusus.
f. Sarana perkeretaapian adalah kendaraan yang dapat
bergerak di jalan rel.
g. Kereta adalah sarana perkeretaapian yang ditarik dan/atau
didirong lokomotif atau mempunyai penggerak sendiri yang
digunakan untuk mengangkut orang.
h. Gerbong adalah sarana perkeretaapian yang ditarik lokomotif
dan digunakan untuk mengangkut barang.
i. Peralatan khusus adalah sarana perkeretaapian yang tidak
digunakan untuk angkutan penumpang atau barang tetapi
untuk keperluan khusus.
EXECUTIVE SUMMARY Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang Sarana
Transportasi Perkeretaapian
98
j. Lokomotif Modifikasi adalah lokomotif yang telah mengalami
proses perbaikan, modifikasi, rehab, sehingga terjadi
perubahan sistem dalam spesifikasi teknis.
k. Persyaratan teknis adalah ketentuan teknis yang menjadi
standar spesifikasi teknis prasarana atau sarana
perkeretaapian.
l. Spesifikasi teknis adalah persyaratan umum, ukuran, kinerja,
dan gambar teknis prasarana atau sarana perkeretaapian.
m. Standar adalah ukuran tertentu sebagai patokan
n. Variabel adalah faktor atau unsur yang ikut menentukan
sebagai standar sarana perkeretaapian