executive summary led pt indonesia power
DESCRIPTION
Light Emitting Diode atau LED telah dikembangkan sejak akhir tahun 1950 an adalah bentuk semikonduktor paduan p-n (p-n junction) yang dapat mengemisikan photon atau cahaya apabila diterapkan tegangan yang sesuai pada sambungan tadi. Beberapa jenis material p dan n dapat mengemisikan cahaya terlihat (visible light) dengan intensitas beragam dan pengembangan mutakhir mencapai tingkat efisiensi pencahayaan (illumination efficacity) jauh melampaui lampu konvensional yaitu lampu pijar biasa (incandescent lamps) dan lampu tabung “neon”/TL ( fluorescent/compact fluorescent lamps).TRANSCRIPT
Executive Summary Oleh : Lili Tjarli Tahlan
Light Emitting Diode atau LED telah dikembangkan sejak akhir tahun 1950 an adalah
bentuk semikonduktor paduan p-n (p-n junction) yang dapat mengemisikan photon atau
cahaya apabila diterapkan tegangan yang sesuai pada sambungan tadi.
Beberapa jenis material p dan n dapat mengemisikan cahaya terlihat (visible light)
dengan intensitas beragam dan pengembangan mutakhir mencapai tingkat efisiensi
pencahayaan (illumination efficacity) jauh melampaui lampu konvensional yaitu lampu
pijar biasa (incandescent lamps) dan lampu tabung “neon”/TL ( fluorescent/compact
fluorescent lamps).
Banyak sekali kelebihan lampu LED dibanding lampu konvensional terutama
menyangkut usia teknis dan usia pakai yang berkisar antara 50.000 sampai 100.000 jam
Pada saat ini harga Lampu LED masih tinggi namun seperti halnya peralatan elektronik
lain harga itu akan secepatnya menurun dalam satu atau dua tahun mendatang.
Kajian pada sistem penerangan di PLTU Suralaya Unit No. 1 sampai No 4. memberikan
informasi bahwa dapat diperoleh penghematan dari pemakaian daya dan energi lebih dari
50%. Apabila dinyatakan dalam bentuk finansial penghematan tersebut setara Rp
2.704.477.950,- pertahun serta ditambah pula kesempatan memperoleh tambahan
(opportunity revenue) dari penjualan tambahan energi sebesar Rp 6.384.980.785,-
pertahun.
Pengamatan yang dilakukan terhadap penerapan lampu LED untuk penerangan di ruang
kerja kantor PT Indonesia Power menunjukkan terjadinya penghematan penggunaan daya
dan energi sebesar 72,5%. Penerapan lampu LED tersebut sekaligus dapat meningkatkan
pencahayaan di ruang kerja sekaligus mampu memberikan kenyamanan kerja kepada
pegawai PT Indonesia Power.
Lampu LED merupakan lampu yang paling dingin karena tidak ada trafo ballast yang
digunakan maupun pemanasan elemen sehingga pemasangan lampu LED akan
mengurangi disipasi panas yang pada akhirnya dapat menurunkan pemakaian Air
Conditioning. Namun fenomena ini belum terukur.
Selanjutnya penghematan pemakaian daya dan energi yang cukup meyakinkan
(significant) tersebut sudah pasti akan membantu perbaikan lingkungan terutama
penekanan Global Warming.
Light Emitting Diode sebagai lampu penerangan.
Sedikit teori mengenai Light Emitting Diode
Light Emitting Diode atau dikenal sebagai LED adalah salah satu komponen elektronik
yang berbasis paduan (junction) dua semikonduktor tipe P dan tipe N dalam bentuk
penyearah (dioda) yang apabila diberikan tegangan pada paduan tersebut sehingga arus
listrik mengalir dari sisi-p atau anoda ke sisi n atau katoda, akan terpendar cahaya.
Mekanisme terjadinya aliran listrik karena berpindahnya elektron dari sisi n dan bertemu
dengan hole pada sisi p. Pada pertemuan elektron dan hole akan teremisikan pula photon
yang mempunyai panjang gelombang pada daerah cahaya terlihat (visible light) sampai
cahaya tak terlihat terutama pada daerah infra merah.
Gambar 1. diagram hubungan arus dan tegangan (V – I) pada dioda.
V
.
Pengembangan LED
LED sebagai sumber cahaya mulai dikembangkan sejak tahun 1907 oleh H.J Round
peneliti dari Inggris dan pada pertengahan tahun 1922 Oleg Vladimiriovich dari Rusia.
Kemudian secara praktis ditemukan LED yang memancarkan cahaya infra merah pada
tahun 1955 seperti dilaporkan oleh Rubin Braunstein dari Radio Corporation of America
dengn menggunakan bahan semikonduktor Gallium Arsenida (GaAs) dan juga bahan
GaSb, InP.
Peneliti Nick Holonyak Jr yang sedang bekerja di General Electric Co, menemukan LED
warna merah yang pertama pada tahun 1962 dan diikuti oleh muridnya M George
Craford menemukan LED warna kuning yang 10 kali lebih terang dari LED warna merah
pada tahun 1972.
Selanjutnya penelitian LED makin berkembang dimulai dengan ditemukannya paduan-
paduan semikonduktor berbasis IndiumGalliumNitrogn InGaN oleh Shuji Nakamura dari
Nichia Corporation yang menghasilkan LED warna biru yang sangat terang. Pada
akhirnya ditemukan material-material berikut sebagai basis pembutan LED :
• Aluminium gallium arsenide (AlGaAs) — merah dan inframerah • Aluminium gallium phosphide (AlGaP) — hijau • Aluminium gallium indium phosphide (AlGaInP) — merah-oranye, oranye,
kuning, hijau yang sangat terang
• Gallium arsenide phosphide (GaAsP) — merah, oranye-merah, oranye, dan kuning
• Gallium phosphide (GaP) — merah, kuning dan hijau • Gallium nitride (GaN) — hijau , hijau pupus ( emerald green), dan biru juga putih
(bila melampaui AlGaN Quantum Barrier) • Indium gallium nitride (InGaN) — 450–470 nm — mendekati ultraviolet, hijau
kebiru-biruan dan biru • Silicon carbide (SiC) sebagai substrate — biru • Silicon (Si) sebagai substrate — biru (under development) • Sapphire (Al2O3) sebagai substrate — biru • Zinc selenide (ZnSe) — biru • Diamond (C) — ultraviolet • Aluminium nitride (AlN), aluminium gallium nitride (AlGaN), aluminium
gallium indium nitride (AlGaInN) — mendekati ultraviolet (down to 210 nm[16])
Konstruksi LED
LED yang dipasarkan dewasa ini bentuknya bermacam macam beberapa knstruksi dapat
dikenal melalui gambar-gambar berikut ini :
Pembuatan LED Warna Putih
Guna kepentingan pencahayaan pada sistem penerangan biasa diperlukan LED yang
dapat memancarkan cahaya biasa atau putih. Untuk keperluan tersebut ada dua cara untuk
memproduksi LED warna putih intensitas tinggi :
• Pertama menggunakan masing-masing LED yang memancarkan warna dasar
(primary colors) – merah, hijau, dan biru, kemudian membaurkannya menjadi cahaya
putih.
• Kedua menggunakan material fosfor untuk mengubah cahaya satu warna
(monochromatic light) dari LED warna biru atau LED Ultraviolet menjadi cahaya
putih bidang spektrum lebar.
LED untuk keperluan Lampu Penerangan dewasa ini
Pada mulanya kebanyakan LED dirancang untuk beroperasi pada daya listrik tidak lebih
dari 30–60 milliwatts (mW) .
Sekitar tahun 1999, Philips Lumileds memperkenalkan LED yang mampu beroperasi
pada daya 1 satu (watt) (W).
Di tahun 2002, Lumileds membuat LED lima watt dengan efisiensi pencahayaan
(luminous efficacy) 18–22 lumens per watt (lm/W). Sebagai perbandingan lampu pijar
biasa 60–100 W memproduksi (memancarkan) cahaya sekitar 15 lm/W, dan standard
lampu neon (fluorescent lights) memproduksi cahaya sampai 100 lm/W.
Pada September 2003, jenis LED biru didemonstrasikan oleh perusahaan Cree, Inc. Yang
beroperasi dengan 24 mW pada 20 milliamperes (mA). LED ini secara komersial
dinyatakan yang paling terang karena menghasilkan cahaya seterang 65 lm/W pada 20
mA.
Pada tahun 2007 Seoul Semiconductor merancang LED dengan 135 lm/W dan 145 lm/W
pada 2008, yang akan melampaui diatas standar lampu pijar (incandescent) lebih baik
dari lampu TL (fluorescents). Nichia Corporation telah mengembangkan LED warna
putih dengan luminous efficacy 150 lm/W pada arus forward 20 mA. Pada bulan Mei
2008, luminasi sebesar 130lm/W telah dihasilkan oleh pabrikan LED dari Cina.
Efficacy didefinisikan sebagai perbandingan antara output yang mempunyai besaran
tertentu ( dalam hal ini intensitas cahaya) dengan input (dalam hal ini daya energi listrik)
yang besarannya berlainan dengan besaran output.
Beberapa kemasan lampu dengan LED.
Lampu LED pemakaiannya sangat bervariasi tetapi yang paling banyak ditawarkan
dewasa ini adalah lampu untuk penerangan jalan umum, lampu tanda lalu lintas, lampu
tanda (sign pengganti neon sign), lampu indikator. lampu penerangan untuk industri dan
tentunya lampu untuk penerangan dirumah tangga serta berbagai lamu lain untuk
keperluan dekorasi. Gambar dan data pada tabel berikut memperlihatkan kemasan lampu
yang ada dipasaran sebagai pengganti lampu konvensional seperti lampu merkuri (High
atau Low Presure Mercury arc lamp), Metal Halide Lamp, HID lamp, Lampu TL atau
lampu pijar biasa.
Foto 1. Bermacam jenis Lampu LED
Perbandingan Lampu Led dengan Lampu konvensional
Beberapa kelebihan lampu LED dibanding lampu konvensional
Lampu konvensional yang dimaksud dalam tulisan ini adalah lampu pijar (incandescent
lamp), lampu TL/Neon (Tubular Flourescent Lamp) lampu hemat energi (Compact
Floursecent Lamp-CFL) Lampu Merkuri (Low Pressure Mercury Vapour, Metal Halide,
High Pressure Sodium Lamps). Pemakaian lampu LED dewasa ini mempunyai kelebihan
dibanding lampu konvensional antara lain yaitu :
1. Lampu LED lebih hemat energi karena hampir 99% energi listrik dirubah ke
photon yang menghasilkan cahaya. Hampir tidak ada energi listrik yang dijadikan
energi lainnya.
2. Lampu LED tidak memancarkan dan meradiasikan panas. Pada lampu
konvensional sebagian energi “terpaksa” menjadi energi panas dan diradiasikan
kesekelilingnya.
3. Cahaya lampu LED adalah cahaya mandiri dan dapat dikehendaki hanya
memancarkan cahaya dengan warna tertentu sehingga tidak diperlukan filter
untuk menggantikan cahaya untuk menjadi warna cahaya lainnnya
4. Lampu LED dengan mudah dapat didisain dalam bentuk (package) yang
mempunyai fokus dan lebar bidang pencahayaan tertentu, berbeda dengan lampu
konvensional yang memerlukan pengarah atau reflektor bila ingin mempunyai
lebar bidang pencahyaan tertentu.
5. Lampu LED sangat cocok untuk pemakaian dengan moda switching berulang-
ulang (mati-hidup) berbeda dengan lampu pijar dan lampu TL yang akan terbakar
filamentnya apabila dilakukan switching berulang-ulang.
6. Lampu LED tidak memerlukan pengasutan awal (start up) sehingga sangat hemat
energi
7. Umur lampu LED minimal 50.000 jam dan tipikal 100.000 jam bandingkan
dengan lampu Compact Fluorescent Lamp (CFL) paling bagus hanya 15.000 jam
dan lampu pijar maksimal 2000 jam.
8. Lampu LED dapat diredupkan (dimming) tanpa mengalami perubahan warna
cahaya. Bandingkan dengan lampu pijar yang dapat diredupkan tetapi warna
cahaya berubah kekuning-kuningan bahkan lampu TL dan CF tidak bisa
diredupkan.
9. Lampu LED tidak mengandung gas berbahaya seperti merkuri pada lampu
konvensional sehingga sangat akrab lingkungan.
10. Lampu LED sangat solid tidak rapuh dan tidak mudah pecah sehingga
penanganannya sangat mudah
11. Selama tidak memandang langsung ke arah sumber lampu LED untuk waktu lama
manusia aman diterangi lampu LED. Lampu LED tidak memendarkan elektron
sebagai pencahayaan. Tidak seperti lampu TL atau CF (lampu neon) dimana
perpendaran elektron yang memproduksi cahaya tidak begitu baik untuk mata
apalagi bila terjadi perubahan frekuensi dan tegangan pasokan listrik yang akan
mempengaruhi aliran elektron hal ini akan mengakibatkan kelelahan pada mata.
Karakteristik teknis lampu tersebut dapat diperbaningkan pada tabel-1 berikut ini:
Tabel-1
Lamp Type Lumens/Watt Temperature CRI Colour Temp Life (Hrs, Typ.)
Incandescent 12 - 35 High (>150°C) 100 3,200 K 500 - 2,000
Fluorescent 45 - 100 Med (~60-80°C) 60-80 2,900- 6400
K 8,000-16,000
Mercury Vapour 5 - 55 Med (>80°C) 50-70 3,200-10,000
K up to 20,000
Metal Halide 65 - 115 High (>150°C) 80-90 3,000-20,000
K up to 20,000
High Pressure Sodium
150 High (>150°C) 20-30 ~1,900 K up to 20,000
LED 50 - 100 Low (<60°C) 50 - 80 3,200 - 10,000
K 20,000-100,000
Apabila diperbandingkan antara lampu LED dengan lampu pijar dan TL terlihat jelas
bahwa usia pakai lampu LED jauh melampaui ketahanan atau usia lampu konvensional,
sehingga kelebihan inilah yang akan membuat lampu LED akan menjadi lampu utama
untuk pencahayaan masa kini dan masa mendatang di segala bidang.
Berikut adalah perbandingan dari sisi harga di Australia dengan Tabel-2 ini:
Tabel - 2
Lamp Type Power Life Cost Total Cost Per Hour
Incandescent 75W 1,000 Hours $0.50 $11.75 1.175 Cents
CFL 8W 10,000 Hours $4.00 $16.00 0.16 Cents
LED 8W 50,000 Hours $60.00 $120.00 0.24 Cents
Catatan total cost dihitung dari harga lampu ditambah pemakaian listrik selama usia
lampu . Usia lampu LED lebih tinggi maka cost juga akan tinggi. Selain itu initial cost
juga tinggi karena untuk lampu LED 8W masih berharga AU$ 60 per unit (Rp 380.0000)
serta untuk lampu LED tubular 15 Watt masih sekitar AU$ 150 (Rp 950.000) per unit.
Lebih rinci lagi apabila dilihat perbandingan teknis antara Lampu LED dengan lampu TL
dan CFL dapat dianalisa melalui tabel-3 berikut ini:
Tabel-3
Lamp Type T8 Fluoro T8 Fluoro * T5 Fluoro LED
(Ballast) LED (w/o
Ballast)
Input Voltage 229 V 221 227 V 225 V 229
Current 0.355A (355 mA) 358 mA 141 mA 85 mA 92 mA
Total Power 37.8 W 40.8 W 30.7 W 15.7 W 15.1 W
Volt-Amps 81 VA 79.1 VA 32 VA 19.125 VA 21.1 VA
Power Factor 0.466 (no cap) 0.51 (no cap) 0.96 0.82 0.717
Ballast dissipation 4.4W 7.74 W 0.64 W 0.25 W N/A
Light Output 310 Lux N/A 410 Lux 470 Lux N/A
Lux / Watt 8.2 N/A 13.4 29.9 N/A
Dari tabel - 3 jelas terlihat bahwa Lampu LED memberikan efificacity Lux/watt yang
tertinggi yaitu 29.9 pada pemakaian daya yang paling rendah untuk tingkat iluminasi
yang lebih tinggi.
Harga lampu LED tubular 15 Watt di Australia saat ini AU$ 150 (Rp 950.000) per unit
dan di Indonesia baru-baru ini untuk lampu LED tubular ditawarkan pada harga Rp 850
.000,- perunit, harga tersebut segea akn turun drastis pada kaisaran Rp 500.000 atau
kurang dari itu pada satu atau dua tahun mendatang seperti umumnya harga peralatan
elektronik lainnya.
Penerapan Lampu penerangan dengan lampu LED
A. Studi kasus di PLTU Suralaya 1 – 4
Penghematan mengganti Lampu TL dengan LED
Lampu TL merupakan beban induktif bagi sistem kelistrikan karena lampu TL
memerlukan coil untuk mengasut dan memendarkan elektron-elektron dalam tabung
lampu TL sehingga dapat menghasilkan cahaya. Seperti terlihat pada Tabel -3 lampu TL
standar 36W ( dipasaran dinyatakan sebagai TL 40W) mengambil daya 81 VA dan lampu
TL stadard 18 W (dipasaran dinyatakan sebagai TL 20W) mengambil daya kira-kira
setengah dari TL 40W.
Foto-2 Lampu TL Lampu LED tubular
Jumlah lampu TL di PLTU Suralaya 1 – 4 dan kebutuhan daya pada pf lampu TL antara
0,4-0,65 adalah seperti pada tabel - 4 berikut :
Tabel- 4
Lampu TL Jumlah Keperluan Daya (kW) Konsumsi Energi per tahu (kWh)
20 W 850 23,375 68.255
40 W 13.914 730,485 2.133.016
Jumlah 14.764 753.860 2.201.271 Catatan : lampu TL dinyalakan 8 jam per hari
Apabila lampu tersebut diganti oleh lampu LED dengan daya 22 Watt dengan socket
sama dengan lampu TL 40 W namun memberikan iluminasi yang lebih baik dari lampu
TL 40 watt. Daya yang diperlukan untuk LED 22 W adalah :
Pled = 22 W x (13914 + 850) = 324,808 Watt atau 324.8 kWatt
Apabila digunakan selam 8 jam sehari (sesuai jam kerja) maka energi yang dihabiskan
setahun adalah
Eled = 324.8x8x365 = 948.439 kWh
sehingga penghematan pemakaian daya dan energi masing-masing adalah sebesar :
1. untuk daya: Effd = (753.861-324.808)/753.861 * 100% = 56,9%
2. untuk energi : (2.201.271 – 948.439)/ 2.201.271 *100% = 56,9 % pertahun
Penghematan dengan mengganti Lampu Merkuri dengan LED
Lampu merkuri terpasang di PLTU Suralaya Unit 1 sd 4 serta perhitungan pemakaian
daya dan energi untuk kurun waktu setahun adalah seperti tabel-2 berikut :
Tabel-5
Lampu Merkuri
Jumlah Lampu Merkuri
Daya/ lampu (Watt)
Pemakaian daya (kW)
Pemakaian energi/th (kWh)*
125 W 139 366 50,87 148.552
250 W 195 616 120,12 350.750
400 W 634 916 580,74 1.695.772
500 W 30 1116 33,48 97.761
1000 W 60 2116 126,96 494.297
Jumlah 1058 - 912,178 2.663.560 *Catatan : pemakaian energi dihitung rata2 8 jam perhari
Sebagai pengganti lampu merkuri tersedia beberapa lampu LED yang dibuat khusus
untuk keperluan lampu jalan dan lampu berintensitas tinggi seperti tabel terlampir :
Tabel-3
Lampu LED Intensitas Cahaya (lumen)
Konsumsi Daya Lampu LED
Setara Lampu Merkuri (Watt)
Konsumsi daya lampu Merkuri
(Watt)
28 W 2100 36 W 75 266
56 W 4200 75 W 150 406
112 W 8400 150 W 250 616
168 W 12,800 225 W 400 996
--- ---- --- 500 1116
--- --- --- 1000 2116 Sumber: BBE Led streetlight, Joliet Technology SL
Memperhatikan pemakaian lampu merkuri berbagai jenis seperti diuraikan diatas maka
proposal penggantiannya dengan lampu LED dapat dihitung dan akan tercantum sebagai
table -4 berikut :
Tabel-4
Lampu
Merkuri
Lampu LED
yang setara
Konsumsi
Daya Lampu
LED (Watt)
Pemakaian
Daya (W)
Pemakaian
Energi pertahun
(kWh)
125 W 56 W 75 10.425 30.441
250 W 112 W 150 29.250 85.410
400 W 168 W 225 142.650 416.368
500 W (2 x 112W) 300 9.000 26.280
1000 W ( 3 x 168 W) 675 54.000 157.680
Total pemakaian daya dan energi 231.825 676.929
Apabila seluruh lampu merkuri di PLTU Suralaya 1-4 diganti dengan lampu LED maka
jumlah lampu, penghematan daya serta penghematan energi dapat dilihat pada table
berikut ini :
Tabel 5
Lampu
Merkuri
Lampu LED
yang setara
Jumlah
lampu LED
Penghematan
Daya (Watt)
Penghematan
Energi(kWh)
125 W 56 W 139 40.449 118.111
250 W 112 W 195 90.870 265.340
400 W 168 W 634 438.094 1.279.234
500 W (2 x 112W) 60 24.480 71.481
1000 W ( 3 x 168 W) 240 86.460 252.463
Total Penghematan daya dan energi 680.353 1.986.631
Dengan demikian dapat ditunjukkan penghematan daya dan energi dari penggantian
lampu merkuri dengan lampu LED untuk daya sebesar 680 kW atau 74 % dan energi
sebesar 1.986.631 kWh atau 74 % pertahun.
Selanjutnya yang lebih penting lagi, apabila seluruh lampu TL dan merkuri diganti oleh
lampu LED maka daya yang semula dipakai sebesar (753.860 + 954,498) = 1.708.358 W
atau 1.7 MW dapat dihemat hanya menjadi : (324.8 + 231.8) = 556.6 kW saja,
Dengan demikian masih ada kesempatan untuk melakukan optimasi kapasitas output
pembangkit sebesar 1.1 MW, disamping masih ada kesempatan untuk meningkatkan
kapasitas produksi sekitar ( 1.252.832 + 1.986.631)= 3.239.463 kWh pertahun.
Keuntungan yang diperoleh dengan menerapkan lampu LED
Keuntungan Teknis
Berdasar kepada hasil perhitungan diatas, secara teknis akan diperoleh manfaat sebagai
berikut :
1. Penghematan daya sebesar 1.1 MW. Penghematan ini akan berdampak kepada
meningkatnya Daya Mampu Netto (DMN) sehingga unjuk kerja meningkat.
2. Terjadi penurunan beban trafo untuk pemakaian sendiri sehingga usia teknis dan
ekonomis transformator PS beserta semua alat bantunya akan lebih lama,
berdampak pula kepada biaya pemeliharaan yang akan lebih rendah.
3. Usia teknis dan ekonomis jaringan listrik tegangan rendah untuk penerangan
menjadi lebih lama serta kemampuan hantar arusnya meningkat karena bebannya
berkurang.
4. Penghematan energi sebesar 3.2 GWh akan meningkatkan unjuk kerja
pembangkit terutama efisiensi termal karena berkurangnya Pemakaian Sendiri.
Keuntungan Finansial.
1. Penghematan energi 3.2 GWh akan meningkatkan pendapatan dari komponen C
dan D karena produksi energi yang dijual kejaringan Tegangan Tinggi meningkat.
2. Penghematan daya akan menaikkan DMN yang berarti akan menaikkan
pendapatan dari komponen A dan B
3. Berkurangnya biaya penggantian lampu penerangan berarti meningkatkan
keuntungan perusahaan.
Kajian finansial
Lampu Tubular Fluorescent Lamp (TL)
Jumlah lampu TL di PLTU Suralaya 1-4 adalah 14764 buah (20 W dan 40W).
Harga lampu TL 40 Watt per-unit saat ini dihitung Rp 40.000,- termasuk penggantian
starter dan ballast bila diperlukan dan umur teknisnya rata-rata 10.000 jam atau untuk
pemakaian 8 jam perhari maka umurnya hanya 10.000/8 = 1250 hari atau sekitar 3.4
tahun.
Penggantian lampu TL diperkirakan memerlukan biaya pemeliharaan 0.1 HO atau setara
dengan nilai Rp 3500,-.
Memperhatikan hal tersebut maka dalam kurun waktu 25 tahun biaya penggantian dan
pemeliharaan lampu TL adalah sebesar :
25/3.4 x 14764 x Rp 43500,- = Rp 4.722.308.824,-
Biaya pemakaian energi pertahun dilevelized pada biaya produksi energi PT IP rata-rata
tahun 2008 adalah 2.201.271 kWh x Rp 1026/kWh = Rp 2.258.504.251, atau selama 25
tahun sebesar Rp 56.462.606.280,-
Dengan demikian maka pengeluaran untuk sistem penerangan selama 25 tahun akan
berjumlah Rp 4.722.308.824,- + Rp 56.462.606.280,- = Rp 61.184.915.104,-
Lampu LED
Harga lampu LED 22 Watt perunit saat ini adalah Rp 825.000 dan umur teknisnya dapat
mencapai 100.000 jam apabila diambil rata-rata 70% sehingga untuk pemakaian 8 jam
perhari maka umurnya akan mencapai 70.000/(8 x 365) = 25 tahun.
Investasi penggantian lampu TL dengan lampu LED adalah sebesar : 14764 x Rp 825.000
= Rp 12.180.300.000,-
Biaya pemakaian energi selama 25 tahun akan mencapai 25 x 948.439 x Rp 1026 = Rp
24.327.460.350,-
Dengan demikian maka pengeluaran untuk sistem penerangan menggunakan lampu LED
selama 25 tahun Rp. 12.180.300.000,- + Rp 24.327.460.350,- = Rp 36.507.760.350,-
Penghematan biaya yang diperoleh dari penggantian lampu TL dengan lampu LED
adalah:
1. Selisih antara biaya keseluruhan untuk pemakaian lampu TL dengan pemanfaatan
lampu LED sebesar Rp 61.184.915.104,- - Rp 36.507.760.350,- = Rp
24.677.154.754,-atau pertahun akan dihemat Rp 987.086.190,- (sembilan ratus
delapan puluh tujuh juta delapan puluh enam ribu seratus sembilan puluh
rupiah)
2. Opportunity revenue sebagai dampak penurunan pemakaian daya dan energi
adalah penghematan daya sebesar (753.860-324,808 ) = 429,052 kW yang dapat
dijual dalam bentuk energi dan memperoleh opportunity revenue dari tambahan
penjualan energi pertahun sebesar 0.6 x 429,052 x 8760 x 1095 = Rp
2.469.331.557 (dua miliar empat ratus enam puluh sembilan juta tiga ratus
tiga puluh satu ribu lima ratus lima puluh juta rupiah).
Lampu High Presurized Lamp/Halogen/Mercury
Jumlah lampu HPL/Mercury di PLTU Suralaya 1-4 adalah 1058 buah dengan jenis
sebagai Tabel - 6 berikut:.
Tabel 6
Jenis/Daya Lampu Jumlah
125 W 139
250 W 195
400 W 634
500 W 30
1000 W 80
Jumlah 1058
Harga lampu per-unit saat ini dihitung Rp 400.000,- termasuk penggantian starter dan
ballast bila diperlukan dan umur teknisnya rata-rata 14000 jam atau untuk pemakaian 8
jam perhari maka umurnya hanya 14000/8 = 1750 hari atau sekitar 4.8 tahun.
Penggantian lampu Merkuri diperkirakan memerlukan biaya pemeliharaan 0.5 HO atau
setara dengan nilai Rp 17.500,-.
Biaya total penggantian lampu merkuri selam 25 tahun adalah sebesar :
25/4.8 x 417500 x 1058 = Rp 441.715.000,-
Biaya pemakaian energi pertahun dilevelized pada biaya produksi energi PT IP rata-rata
tahun 2008 adalah 2.663.560 kWh x Rp 1026/kWh = Rp 2.732.812.314, atau selama 25
tahun sebesar Rp 68.320.307.844,-
Dengan demikian maka pengeluaran untuk sistem penerangan dengan lampu merkuri
selama 25 tahun akan berjumlah Rp 441.715.000,- + Rp 68.320.307.844,- = Rp
68.762.022.844
Lampu LED
Harga lampu LED street lighting saat ini rata-rata ditawarkan Rp 8.000.000 perunit untuk
berbagai jenis street lighting dan umur teknisnya dapat mencapai 100.000 jam. Apabila
diambil umur rata-rata 70% sehingga untuk pemakaian 8 jam perhari maka usia pakai
akan mencapai 70.000/(8 x 365) = 25 tahun.
Investasi penggantian lampu Merkuri dengan lampu LED pada instalasi penerangan
PLTU Suralaya No. 1 sampai No. 4 adalah sebesar : 1058 x Rp 8.000.000 = Rp
8.464.000.000,-
Biaya pemakaian energi selama 25 tahun akan mencapai 25 x 676.929 x Rp 1026 = Rp
17.363.228.850,-
Dengan demikian maka pengeluaran untuk sistem penerangan menggunakan lampu LED
selama 25 tahun Rp 8.464.000.000,- + Rp 17.363.228.850,- = Rp 25.827.228.850,-
Penghematan biaya yang diperoleh dari penggantian lampu Mercury dengan lampu LED
adalah:
1. Selisih antara biaya keseluruhan untuk pemakaian lampu merkuri dengan
pemanfaatan lampu LED sebesar Rp 68.762.022.844,- - Rp 25.827.228.850,- =
Rp 42.934.793.994,- atau pertahun akan dihemat Rp 1.717.391.760,- (satu miliar
tujuh ratus tuuh belas juta tiga ratus sembilan puluh satu ribu tujuh ratus
enam puluh rupiah)
2. Opportunity revenue sebagai dampak penurunan pemakaian daya dan energi
adalah penghematan daya sebesar 680 kW yang dapat dijual dalam bentuk energi
dan memperoleh opportunity revenue dari tambahan penjualan energi pertahun
sebesar 0.6 x 680.353 x 8760 x 1095 = Rp 3.915.649.228 (tiga miliar sembilan
ratus lima belas juta enam ratus empat puluh sembilan ribu dua ratus dua
puluh delapan rupiah).
Dengan demikian penggantian sistem penerangan pada PLTU Suralaya Unit No.1 sampai
No.4 akan memberikan penghematan biaya secara keseluruhan serta kesempatan
memperoeh pendapatan sebesar :
(Rp 987.086.190,- + Rp 2.469.331.557,- + Rp 1.717.391.760,- + Rp 3.915.649.228,-) =
Rp 9.089.458.735,- ( sembilan miliar delapan puluh sembilan juta empat ratus lima
puluh delapan ribu tujuh ratus tiga puluh lima rupiah) per tahun.
B. Studi kasus di Kantor PT Indonesia Power.
Pemanfaatan Lampu LED untuk ruang kerja
PT Indonesia Power menempati Gedung PLN di Jl Gatot Subroto kav 18 mulai lantai 3
sampai lantai 8. Jumlah lampu terpasang untuk menerangi ruang kerja dan ruang
penunjangnya adalah seperti tertera pada tabel 7 berikut ini :
Tabel-7
Lantai TL 40W TL20W PLS 9W PLC 18W Halogen 50W
3 378 18 12 13 6
4 362 12 13 7
5 295 10 13 83 8
6 291 12 62 12 5
7 339 18 13 14 14
8 109 9 123 28 25
Total 1774 79 236 157 58
Keseluruhan lampu tersebut dari hasil pengukuran telah memberikan iluminasi untuk
kegiatan kerja dengan tingkat pencahayaan berkisar antara 60 sampai 150 lux saja.
Perlu diperhatikan Standar iluminasi yang baik untuk ruang kerja perkantoran menurut
Badan Standarisasi Nasional - BSN pada SNI 03-6197-2000 tertera sebagai berikut :
SNI 03-6197-2000
Tabel 1 tingkat pencahayaan rata-rata, renderansi dan temperatur warna yang direkomendasikan
Temperatur Warna Fungsi ruangan Tingkat
pencahayaan
(Lux)
Kelompok
Renderansi
Warna Warm White
<3300K
Cool White
3300K-5300K
Daylight
>5300K
Rumah Tinggal :
Teras 60 1 atau 2 * *
Ruang Tamu 120 - 150 1 atau 2 *
dst * *
* *
Perkantoran :
Ruang Direktur 350 1 atau 2 * *
Ruang kerja 350 1 atau 2 * *
Ruang komputer 350 1 atau 2 * *
Ruang rapat 300 1 * *
Ruang gambar 750 1 atau 2 * *
Gudang arsip 150 1 atau 2 * *
Ruang arsip aktif 300 1 atau 2 * *
Lembaga
Pendidikan :
Ruang kelas 250 1 atau 2 * *
Perpustakaan 300 1 atau 2 * *
Laboratorium 500 1 * *
dst
Memperhatikan standard BSN tersebut tengah dicoba dilakukan penggantian lampu pada
pada salah satu ruang kerja yaitu ruang kerja Manager Senior Umum dengan luas lantai
18 m2, tinggi 3,2 m.
Foto 2 . Lampu LED tertutup acrylic
Foto 3. Lampu LED tanpa penutup acrylic
Penggantian dilakukan terhadap 8 unit lampu TL @40 W dengan 4 lampu LED tubular
@ 22W. Hasil pengamatan setelah penggantian adalah sebagai berikut :
a. Pengukuran pencahayaan ketika menggunakan lampu TL konvensional
menunjukkan tingkat iluminasi pada ruang kerja pada kisaran antara 95 sampai
158 lux,
b. Pengukuran pencahayaan setelah dipasang Lampu LED Tubular menunjukkan
tingkat iluminasi pada ruang kerja meningkat pada kisaran antara 145 sampai
175 lux.
c. Laporan visual hasil penggantian menyatakan tingkat illuminasi pada 175 lux
terlalu terang dan sinar memantul terlalu tajam terutama dari benda yang
berwarna putih, akhirnya lampu LED diberi penutup dari acrylic sehingga
tingkat iluminasi diturunkan sampai pada kisaran 145 sampai 150 lux meskipun
tingkat ini masih lebih rendah dari standard BSN namun telah memberi
kenyamanan bekerja kepada karyawan Perusahaan.
d. Perhitungan sederhana memberikan data penghematan daya dari 4 buah lampu
TL 40 W yang mengkonsumsi daya sebesar 210 Watt dengan konsumsi energi
1,68 kWh perhari pada 8 jam penggunaan, dapat diganti oleh lampu 4 x 22 Watt
dengan besaran penghematan 122 Watt atau 58% serta penghematan energi
sebesar 0,976 kWh perhari pada 8 jam penggunaan atau 58% pula.
e. Perlu disampaikan pula bahwa sesuai Tabel-1 Lampu LED yang paling dingin
karena tidak ada trafo ballast yang digunakan maupun pemanasan elemen
sehingga pemasangan lampu LED akan mengurangi disipasi panas yang pada
akhirnya dapat menurunkan pemakaian Air Conditioning. Namun fenomena ini
belum terukur.
Dengan demikian apabila semua lampu TL pada ruang kerja beserta ruang lainnya yang
berjumlah (1774 + 79) diganti degan lampu LED tubular 22 W dengan jumlah hanya
setengah dari jumlah yang ada maka penghematan daya akan diperoleh sebesar ((1843 x
52,5) – ((1843/2) x 22) = 76,5 kW, atau setara dengan penghematan energi sebesar 612
kWh per hari pada penggunaan 8 jam.
Selanjutnya penghematan pemakaian daya dan energi yang cukup meyakinkan
(significant) tersebut sudah pasti akan membantu perbaikan lingkungan terutama
penekanan Global Warming’
Kesimpulan dan Rekomendasi
Kesimpulan
1. Light Emitting Diode atau LED dapat memancarkan cahaya terlihat (visible light)
apabila diterapkan tegangan listrik yang sesuai padanya.
2. Teknologi pembuatan LED semakin berkembang dengan cepat dan memberikan
produk LED dengan tingkat intensitas cahaya semakin tingi serta luminous
eficacity yang semakin tinggi bahkan jauh melebihi lampu pijar (incandescent
lamp) dan lampu tabung ‘neon” (fluorescent/compact fluorescent lamp-TL atau
CFL)
3. Banyak sekali kelebihan lampu LED dibanding lampu konvensional terutama
menyangkut usia teknis dan usia pakai yang berkisar antara 50.000 sampai
100.000 jam
4. Pada saat ini harga Lampu LED masih tinggi namun seperti halnya peralatan
elektronik lain harga itu akan secepatnya menurun dalam satu atau dua tahun
mendatang.
5. Analisa rencana implementasi pada sistem penerangan di PLTU Suralaya Unit
No. 1 sampai No 4. memberikan informasi bahwa dapat diperoleh penghematan
dari pemakaian daya dan energi lebih dari 50%. Apabila dinyatakan dalam bentuk
finansial penghematan tersebut setara Rp 2.704.477.950,- pertahun serta ditambah
pula kesempatan memperoleh tambahan (opportunity revenue) dari penjualan
tambahan energi sebesar Rp 6.384.980.785,- pertahun,
6. Pengamatan yang dilakukan terhadap penerapan lampu LED untuk penerangan di
ruang kerja kantor PT Indonesia Power menunjukkan terjadinya penghematan
penggunaan daya dan energi sebesar 58%. Penerapan lampu LED tersebut
sekaligus dapat meningkatkan pencahayaan di ruang kerja sekaligus mampu
memberikan kenyamanan kerja kepada pegawai PT Indonesia Power.
7. Berperan langsung dalam pelestarian lingkungan terutama pengurangan Global
Warming
Rekomendasi
1. PT Indonesia Power segera menerapkan pemakaian lampu LED karena selain
dapat melakukan penghematan pemakaian daya dan energi listrik sekaligus PT
Indonesia Power berperan aktip dalam pelestarian lingkungan sesuai visi PT
Indonesia Power.
2. Melalui penerapan lampu LED dalam sistem penerangan baik di Pusat-pusat
pembangkit maupun di Perkantoran PT Indonesia Power, sistim ini akan menjadi
acuan keberhasilan bagi masyarakat sebagai upaya nyata penghematan daya dan
energi listrik.
Referensi :
1. “Semiconductor Electronics and Devices” Millman and Halkias, Mc Grawhill Books Co.
2. Wikipedia the free encyclopedia 3. Badan Standarisasi Nasional, SNI 03-6197-2000, “Konservasi Energi pada Sistem
Pencahayaan” 4. LED Lighting Comes of Age , Rod Elliott (Elliott Sound Products) 5. www.joliet-streetlight.com 6. www.BBEled.com 7. dst di Internet.
Daftar Lampiran
1. Berita Acara Hasil Pengukuran Pencahayaan. 2. Badan Standarisasi Nasional, SNI 03-6197-2000, “Konservasi Energi pada Sistem
Pencahayaan”