studi penyusunan konsep standar di bidang sdm...

70
2012 STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM TRANSPORTASI JALAN RINGKASAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERHUBUNGAN DARAT DAN PERKERETAAPIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

Upload: voxuyen

Post on 11-Apr-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ. e. ... Observasi

2012

STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR

DI BIDANG SDM TRANSPORTASI JALAN

RINGKASAN

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERHUBUNGAN DARAT DAN PERKERETAAPIAN BADAN

PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

Page 2: STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ. e. ... Observasi

1 | RINGKASAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Transportasi jalan merupakan moda transportasi utama yang berperan

penting dalam pendukung pembangunan nasional serta mempunyai

kontribusi terbesar dalam pangsa angkutan dibandingkan moda lain.

Oleh karena itu, visi transportasi jalan adalah sebagai penunjang,

penggerak dan pendorong pembangunan nasional serta berperan sebagai

urat nadi kehidupan ekonomi, politik, social budaya dan pertahanan

keamanan. Misi transportasi jalan adalah untuk mewujudkan system

transportasi jalan yang andal, berkemampuan tinggi dalam

pembangunan serta meningkatkan mobilitas manusia dan barang, guna

mendukung pengembangan wilayah untuk mewujudkan wawasan

nusantara. Untuk kepentingan tersebut kegiatan Transportasi jalan perlu

dukungan SDM yang memilki Kompetensi tinggi.

Dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan transportasi,

baik oleh pemerintah selaku regulator maupun pengusaha angkutan

selaku penyelenggara kegiatan angkutan dan operator angkutan maka

diperlukan pengembangan SDM transportasi yang memenuhi standar

kompetensi, berkualitas dan professional dalam melaksanakan tugasnya.

B. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup Kegiatan studi ini sebagai berikut:

1. Inventarisasi kebijakan mengenai SDM transportasi jalan.

2. Inventarisasi kebijakan pengembangan SDM transportasi jalan.

Page 3: STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ. e. ... Observasi

2 | RINGKASAN

3. Inventarisasi jumlah SDM bidang transportasi jalan.

4. Inventarisasi jumlah SDM bidang transportasi jalan yang memilki

kompetensi dan profesional

5. Menganalisis dan mengevaluasi kuantitas dan kualitas SDM

Transportasi Jalan.

6. Merumuskan 10 naskah akademis konsep standar di bidang SDM

transportasi jalan yang meliputi:

a. Standar kompetensi tenaga penguji uji berkala kendaraan

bermotor.

b. Standar kompetensi tenaga pemeliharaan peralatan uji

berkala kendaraan bermotor.

c. Standar kompetensi tenaga kalibrasi peralatan uji berkala

kendaraan bermotor.

d. Standar kompetensi PPNS yang melakukan penyidikan

pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ.

e. Standar kompetensi pengemudi angkutan umum.

f. Standar kompetensi pengelola terminal penumpang.

g. Standar kompetensi pengelola terminal barang.

h. Standar kompetensi pengemudi dan pembantu pengemudi

angkutan barang berbahaya dan beracun.

i. Standar kompetensi pengemudi dan pembantu pengemudi

angkutan barang peti kemas, alat berat, dan barang khusus.

j. Standar akreditasi badan hukum/lembaga yang melakukan

uji berkala kendaraan bermotor.

7. Lokasi obyek studi ini dilaksanakan di Jakarta, Surabaya, Banjarmasin,

dan Denpasar.

Page 4: STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ. e. ... Observasi

3 | RINGKASAN

C. MAKSUD DAN TUJUAN

1. Maksud Kegiatan

Maksud kegiatan ini adalah melakukan Studi Penyusunan Konsep

Standar di Bidang SDM Transportasi Jalan.

2. Tujuan Kegiatan

Tujuan kegiatan adalah tersusunnya konsep rumusan standar di

Bidang SDM Transportasi Jalan.

D. METODOLOGI PENELITIAN

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan pada Bab ini dan hasil

penelitian pemahaman konsultan terhadap pekerjaan sejenis, maka

dirumuskan pendekatan dan metodologi guna mencapai hasil sesuai

dengan yang diharapkan. Pendekatan dan metodologi ini meliputi

pendekatan dan metodologi pelaksanaan penelitian. Penelitian ini adalah

penelitian deskriptif- kualitatif dan kuantitatif.

METODE PENGUMPULAN DATA

1) Pengumpulan Data Primer

Wawancara

Wawancara secara mendalam (indepth) dilakukan untuk

menggali berbagai informasi yang mengarah pada tujuan

penelitian kondisi penerapan sistem rujukan, baik yang berasal

dari Pejabat Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah terkait, maupun

pejabat di luar pemerintahan di wilayah penelitian (instrumen

wawancara mendalam terlampir). Wawancara tersebut ditujukan

kepada :

Observasi dan Survei Lapangan

Disamping dilakukan wawancara, juga dilakukan observasi dan

survei lapangan dengan tujuan untuk memperoleh gambaran

Page 5: STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ. e. ... Observasi

4 | RINGKASAN

faktual (existing condition) berkenaan penerapan kebijakan SDM

transfortasi jalan di wilayah penelitian.

Kuesioner

Menyebarkan kuisioner (daftar pertanyaan/angket) kepada para

responden, menggunakan dengan dua cara, yaitu pertanyaan

bersifat “terbuka” (Open ended) artinya, penjawab harus

memberikan jawaban menurut pendapat sendiri dengan caranya

sendiri, tidak dibatasi, dan pertanyaan yang bersifat “tertutup”

(Closed), maka pertanyaan sudah dibuat sedemikian rupa sehingga

responden tinggal memilih alternatif jawaban ya/tidak, atau

benar/salah.

2) Pengumpulan Data Sekunder

Pengumpulan Data Sekunder berupa litelatur, laporan tahunan,

publikasi ilmiah dan Peraturan Perundangangan Transportasi

Jalan yang terkait dengan kompetensi SDM..Berdasarkan hasil

pengumpulan data melalui kajian lapangan terhadap standar

kompetensi SDM dari 10 ( sepuluh ) jenis tenaga, kemudian data

diolah melalui kompilasi data dari masing- masing jenis tenaga

per daerah penelitian dan kemudian dibandingkan hasil

pengolahan data antar daerah, yang selanjutnya dianalisis dengan

membandingkan hasil kajian lapangan dengan kebijakan dan

perundang- undangan yang berlaku dan literatur terkait,

Analisis deskriptif, yaitu menguraikan deskripsi masing-masing

temuan sehingga mampu menjawab tujuan yang telah ditetapkan.

Dalam penelitian ini, variabel yang akan di deskripsikan adalah

masing-masing aspek pekerjaan individu.

Untuk mengevaluasi kualitatif efektifitas keberhasilan kebijakan

SDM Transportasi Jalan secara komprehensif, maka dilakukan

Page 6: STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ. e. ... Observasi

5 | RINGKASAN

analisis dengan menganalisis proses pelaksanaan di lapangan

maupun keberhasilan (outcomes) dengan membandingkan hasil

penelitian dengan peraturan yang seharusnya atau literatur terkait.

Selanjutnya dirumuskan standar kompetensi SDM Transfortasi

Jalan untuk direkomendasikan menjadi ketetapan / kebijakan.

Page 7: STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ. e. ... Observasi

6 | RINGKASAN

BAB II

HASIL PENGUMPULAN

DATA

Tenaga Penguji, Pemelihara Peralatan Uji Dan Petugas Kalibrasi

Kendaraan Bermotor.

Dalam kegiatan ini, pengambilan data dilakukan dibeberapa kota di

Indonesia, antara lain ; Jakarta, Surabaya, Banjarmasin dan Denpasar.

Tabel 2.1.

Rekapitulasi Tenaga Penguji di Lokasi Survey NO KUALIFIKASI

TENAGA PENGUJI LOKASI SURVEY JUMLAH

JAKARTA SURABAYA BANJARMASIN DENPASAR

1 Pelaksana Pemula 4 3 20 2 29

2 Pelaksana 34 4 12 8 58

3 Pelaksan Lanjutan 96 - 8 - 104

4 Penyelia 2 1 11 8 22

5 Petugas Pemeliharaan Peralatan Uji

- - - -

0

6 Petugas Kalibrasi Peralatn Uji

- - - -

0

Jumlah 136 8 41 18 203

% 66,995 3,941 20,197 8,867 100,000

Sumber : Data Hasil Survey

Berdasarkan tabel 2.1. di atas menunjukkan bahwa :

1) Jakarta mempunyai tenaga penguji paling banyak yaitu 66,995 %,

Surabaya 3,941 %, Banjarmasin 20,197 % dan Denpasar 8,867 %.

2) Dari ke empat lokasi survey tersebut tidak ada UPTD Pengujian

Kendaraan Bermotor yang memiliki Petugas Pemelihara Peralatan

Page 8: STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ. e. ... Observasi

7 | RINGKASAN

Uji Berkala dan Petugas Kalibrasi Peralatan Uji Berkala

Kendaraan Bermotor.

Berdasarkan informasi bahwa kegiatan Pemelihara Uji Berkala

dan Kalibrasi Uji Berkala Kendaraan Bermotor di kontrakan

kepada pihak ketiga.

1) Kompetensi Tenaga Penguji Berkala Kendaraan Bermotor

Jumlah responden sebanyak 16 orang dari Dinas Perhubungan

Provinsi dan Kabupaten/Kota, sebagai berikut :

Tabel 2.2.

Distribusi Tenaga Penguji Uji Berkala Kendaraan Bermotor Berdasarkan Pendidikan,

Diklat, Penglaman Kerja dan Kompetensi Jabatan di Empat Provinsi ( Jakarta,

Banjarmasin, Surabaya, Denpasar ) tahun 2012

NO KOMPONEN LOKASI SURVEY

TOTAL % JAKARTA SURABAYA BANJARMASIN DENPASAR

1 Pendidikan

a. Diploma

II/Diploma III 0 1 4 0 5 31,25

b. S1 3 2 0 3 8 50

c. S2/MAGISTER 1 1 0 1 3 18,75

2. Kursus/ Diklat Penguji Uji Berkala Kendaraan Bermotor

4 4 1 4 13 81,25

3 Memiliki SIM B1 4 4 0 4 12 75

4 Masa Kerja sebagai Penguji :

a. 0 - 5 th 0 4 4 4 12 75

b. 6 - 10 th 0 0 0 0 0 0

c. 11 – 15 th 4 0 0 0 4 25

d. >16 th 0 0 0 0 0 0

5. Tugas Pokok

Menguji dan/atau memeriksa bagian-bagian kendaraan bermotor, kereta gandengan,

kereta tempelan dan kendaraan bermotor khusus dalam rangka pemenuhan terhadap

persyaratan teknis dan laik jalan.

Sumber : Data Hasil Survey

2) Kompetensi Tenaga Pemeliharaan dan Kalibrasi Uji

Peralatan Berkala Kendaraan Bermotor

Page 9: STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ. e. ... Observasi

8 | RINGKASAN

Jumlah Responden berjumlah 4 orang dari Dinas Perhubungan

Provinsi dan Kabupaten/Kota, sebagai berikut :

Tabel 2.3.

Distribusi Tenaga Pemelihara Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor

Berdasarkan Pendidikan, Diklat, Pengalaman Kerja dan Kompetensi Jabatan di

Empat Provinsi ( Jakarta, Banjarmasin, Surabaya, Denpasar ) tahun 2012

NO KOMPONEN LOKASI SURVEY

TOTAL % JAKARTA SURABAYA BANJARMASIN DENPASAR

1 Pendidikan

a. SMK Jurusan Mesin / Otomotif 2 0 0 0 2 50

b. SMK Jurusan Listrik/SMU Paspal 1 0 0 0 1 25

c. S1 1 0 0 0 1 25

2

Kursus/Diklat Pemeliharaan Perawatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor 2 0 0 0 2 50

3 Masa Kerja sebagai Pemelihara

a. 0 - 5 th 0 0 0 0 0 0

b. 6 - 10 th 0 0 0 0 0 0

c. 11 – 15 th 4 0 0 0 4 100

d. >16 th 0 0 0 0 0 0

4. Tugas Pokok :

a. Melakukan perawatan sesuai dengan rencana pemeliharaan pencegahan;

b. Melakukan perbaikan terhadap peralatan yang mengalami kerusakan.

c. Melakukan pengendalian persediaan suku cadang peralatan uji.

d. Mengkalibrasi Peralatan Uji

Sumber : Data Hasil Survey

3) Kompetensi Tenaga Penyidik PNS

Page 10: STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ. e. ... Observasi

9 | RINGKASAN

Responden Tenaga Penyidik berjumlah 16 orang dari Dinas

Perhubungan Provinsi dan Kabupaten/Kota, sebagai berikut :

Tabel 2.4.

Distribusi Tenaga Penyidik PNS Berdasarkan Pendidikan, Diklat, Pengalaman

Kerja dan Kompetensi Jabatan di Empat Provinsi ( Jakarta, Banjarmasin, Surabaya,

Denpasar ) tahun 2012

NO KOMPONEN LOKASI SURVEY

TOTAL % JAKARTA SURABAYA BANJARMASIN DENPASAR

1 Pendidikan

a. SLTA 0 2 2 2 6 37,5

b. D3/Akademi 0 0 0 1 1 6,25

c. S1/D IV 3 1 1 1 6 37,5

d. S2/Magister 1 1 1 0 3 18,75

e. Lain-lain 0 0 0 0 0 0

2 Diklat PPNS

a. Diklat untuk diangkat sebagai PPNS

4 4 4 4 16 100

b. Diklat Penyidik 4 4 4 4 16 100

c. Pengalaman kerja 4 4 4 4 16 100

3. Status sudah diangkat PPNS 4 4 4 4 16 100

4. Tugas Pokok :

a. memeriksa daya angkut dan/atau cara pengangkutan barang; dan/atau

b. Mengecek izin penyelenggaraan angkutan..

c. Melakukan Penindakan Pelanggaran Lalu lintas dan Angkutan Jalan

d. Melakukan Penggolongan tata acara penindakan

e. Melakukan Penindakan Pelanggaran Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang dilaksanakan oleh PPNS

Sumber : Data Hasil Survey

4) Kompetensi Tenaga Pengemudi Angkutan Umum

Page 11: STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ. e. ... Observasi

10 | RINGKASAN

Responden tenaga pengemudi angkutan umum berjumlah 64 orang

dari Dinas Perhubungan Provinsi dan Kabupaten/Kota, sebagai

berikut :

Tabel 2.5. Distribusi Tenaga Pengemudi Angkutan Umum Berdasarkan Pendidikan, Diklat,

Pengalaman Kerja dan Kompetensi Jabatan di Empat Provinsi ( Jakarta, Banjarmasin, Surabaya, Denpasar ) tahun 2012

NO KOMPETENSI

LOKASI SURVEY

TOTAL % JAKARTA SURABAYA BANJARMASIN DENPASAR

1 Pendidikan :

a. SLTA 12 15 16 14 57 89.06

b. D3/Akademi 4 1 0 2 7 10,94

c. S1/D IV 0 0 0 0 0 0,00

d. Lain-lain 0 0 0 0 0 0,00

2 Pelatihan Mengemudi Angkutan Umum

0 0 0 0 0 0,00

3 Memiliki SIM A Umum (untuk Taksi)

4 4 4 4 16 25,00

4 Memiliki SIM B1 0 0 0 0,00

5

Memiliki SIM B2 (AKAP-PARAWISATA-MASSAL)

12

12

12

12

48

75,00

6. Tugas Pokok :

a. Mempersiapkan Operasi Bus/Taksi

b. Mengendarai Bus/Taksi

c. Melakukan manuver

d. Mengatur penekanan pedal gas

e. Mengatur penekanan pedal rem

f. Mengatur penekanan pedal kopling dan memindah tuas transmisi

Sumber : Data Hasil Survey

5) Kompetensi Tenaga Pengelola Terminal Penumpang

Page 12: STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ. e. ... Observasi

11 | RINGKASAN

Jumlah responden pengelola terminal penumpang 8 orang dari

Dinas Perhubungan Provinsi dan Kabupaten/Kota, sebagai berikut

:

Tabel 2.6.

Distribusi Tenaga Pengelola Terminal Penumpang Berdasarkan Pendidikan, Diklat,

Pengalaman Kerja dan Kompetensi Jabatan di Empat Provinsi ( Jakarta, Banjarmasin,

Surabaya, Denpasar ) tahun 2012

NO KOMPONEN LOKASI SURVEY

TOTAL % JAKARTA SURABAYA BANJARMASIN DENPASAR

1 Pendidikan

a. SLTA 0 1 1 1 3 37,5

b. D3/Akademi 0 0 0 0 0 0

c. S1/D IV 2 1 0 1 4 50

d. S2/Magister 0 0 1 0 1 12,5

e. Lain-lain 0 0 0 0 0 0

2 Persyaratan Pengelola Terminal Penumpang

a. Mengikuti Diklat Pengelola Terminal Penumpang

2 2 2 2 8 100

3. Tugas Pokok :

a. Membuat laporan secara periodik ke atasan/kadishub

b. Mengkoordinasikan dengan instansi yang terkait dengan penyelenggaraan terminal, seperti kepolisian, tokoh

masyarakat/tokoh agama di lingkungan terminal

Sumber : Data Hasil Survey

6) Kompetensi Tenaga Pengelola Terminal Barang

Page 13: STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ. e. ... Observasi

12 | RINGKASAN

Jumlah Responden tenaga pengelola terminal barang 8 orang dari

Dinas Perhubungan Provinsi dan Kabupaten/Kota, sebagai berikut:

Tabel 2.7.

Distribusi Tenaga Pengelola Terminal Barang Berdasarkan Pendidikan, Diklat,

Pengalaman Kerja dan Kompetensi Jabatan di Empat Provinsi ( Jakarta, Banjarmasin,

Surabaya, Denpasar ) tahun 2012

NO KOMPONEN LOKASI SURVEY

TOTAL % JAKARTA SURABAYA BANJARMASIN DENPASAR

1 Pendidikan :

a. SLTA 0 0 0 1 1 25

b. D3/Akademi 0 0 0 0 0 0

c. S1/D IV 2 0 0 1 3 75

d. S2/Magister 0 0 0 0 0 0

e. Lain-lain 0 0 0 0 0 0

2 Persyaratan Pengelola Terminal Barang :

Mengikuti Diklat untuk diangkat sebagai Pengelola Terminal Barang

2 0 0 1 3 75

3. Tugas Pokok :

a. Mengkoordinasikan tugas dan tanggung jawab ke masing-masing bawahan sesuai jabatannya

b. Membuat laporan secara periodik ke atasan/ kadishub

Sumber : Data Hasil Survey

7) Kompetensi Tenaga Pengemudi dan Pembantu pengemudi

angkutan B3

Page 14: STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ. e. ... Observasi

13 | RINGKASAN

Responden Tenaga Pengemudi dan Pembantu Pengemudi angkutan

B3 berjumlah 64 orang dari Dinas Perhubungan Provinsi dan

Kabupaten/Kota, sebagai berikut:

Tabel 2.8.

Distribusi Tenaga Pengemudi dan Pembantu Pegemudi angkutan B3 Berdasarkan

Pendidikan, Diklat, Pengalaman Kerja dan Kompetensi Jabatan di Empat Provinsi (

Jakarta, Banjarmasin, Surabaya, Denpasar ) tahun 2012 NO. LOKASI

SURVEY PERSYARATAN Jum

lah Pendidikan Pernah

mengikuti kursus latihan

Mengemudi Angkutan B3

Pembantu pengemud

i yang Tidak

memiliki SIM

Memiliki

SIM A

Memiliki SIM

B1

Memi liki SIM B2

SLTA

D3 / Akade

mi

S1/ D IV

Lain-lain

1 JAKARTA 12 0 0 4 0 4 4 0 8 16

2 SURABAYA 10 0 0 6 0 4 4 0 8 16

3 BANJARMASIN

8

0 0 8 0 7 1 0 8 16

4 DENPASAR 10 0 0 6 1 8 0 0 8 16

TOTAL 40 0 0 24 1 23 9 0 32 64

5. Tugas Pokok :

Mengendalikan Mobil Barang Berbahaya dan Beracun

Sumber : Data Hasil Survey

8) Kompetensi Tenaga pengemudi dan pembantu pengemudi

Angkutan Peti Kemas, Alat Berat, Barang Khusus

Page 15: STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ. e. ... Observasi

14 | RINGKASAN

Responden Pengemudi dan pembantu pengemudi angkutan Peti

kemas, alat berat, barang khsusu berjumlah 96 orang dari 4 (empat)

lokasi survey, sebagai berikut:

Tabel 2.9.

Distribusi Tenaga Pengemudi dan Pembantu Pengemudi angkutan Peti Kemas, Alat

Berat, Barang Khusus berdasarkan Pendidikan, Diklat, Pengalaman Kerja dan

Kompetensi Jabatan di Empat Provinsi ( Jakarta, Banjarmasin, Surabaya, Denpasar )

tahun 2012 NO. LOKASI

SURVEY PERSYARATAN

Jum lah

Pendidikan mengikuti kursus latihan

Mengemudi Angkutan

Peti Kemas,

Alat Berat, Barang Khusus

Pembantu pengemud

i yang Tidak

memiliki SIM

Memiliki

SIM A

Memiliki SIM

B1

Memi liki SIM B2

SLTA D3 / Akade

mi

S1/ D IV

Lain-lain

1 JAKARTA 14 8 0 2 0 4 8 0 12 24

2 SURABAYA 20 0 0 4 0 8 4 0 12 24

3 BANJARMASIN

20

0 0 4 0 11 1 0 12 24

4 DENPASAR 20 2 0 2 1 6 6 0 12 24

TOTAL 74 10 0 12 1 29 19 0 48 96

Persentase 77,08 10,42 0,00

12,50 1,04 30,21 19,79 0,00 50,00 100

5. Tugas Pokok

. a. Mempersiapkan Pengoperasian Kendaraan barang Khusus – Alat Berat – Barang Umum.

b. Mengendalikan Mobil Barang Khusus – Alat Berat – Barang Umum.

Sumber : Data Hasil Survey

9). Standar Akreditasi Badan Hukum/Lembaga Sertifikasi

Page 16: STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ. e. ... Observasi

15 | RINGKASAN

Sertifikasi Kompetensi untuk tenaga penguji uji berkala kendaraan

bermotor, tenaga pemeliharaan peralatan uji berkala kendaraan

bermotor, tenaga kalibrasi peralatan uji berkala kendaraan

bermotor, PPNS yang melakukan penyidikan pelanggaran

ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ, pengelola terminal

penumpang, dan pengelola terminal barang dikeluarkan oleh

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan.

Akreditasi dilakukan oleh Pemerintah sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan. (UU 22 tahun 2009 tentang Lalu

Lintas dan Angkutan Jalan, pasal 78)

Sedangkan Sertifikasi Kompetensi untuk pengemudi angkutan

umum, pengemudi dan pembantu pengemudi angkutan barang

berbahaya dan beracun, pengemudi dan pembantu pengemudi

angkutan barang peti kemas, alat berat, dan barang khusus,

dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang telah di

Akreditasi Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian

Perhubungan yang bekerjasama dengan Badan Nasional

Standarisasi Profesi (BNSP), selaku Badan Sertifikasi Nasional dan

Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Page 17: STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ. e. ... Observasi

16 | RINGKASAN

BAB III

PEMBAHASAN DAN

ANALISIS

A. PEMETAAN TRANSPORTASI JALAN BERDASARKAN

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

1. Pemetaan Tenaga Penguji Uji Berkala Kendaraan Bermotor.

a. Dasar Hukum

Acuan pokok dasar hukum yang digunakan untuk

menyusun standar kompentensi penguji Uji Berkala adalah

Undang-undang Nomor 22 tahun 2009 tentang lalu Lintas

dan Angkutan Jalan dan Peraturan Pemerintah Nomor 55

Tahun 2012 tentang Kendaraan

Berdasarkan ketentuan pasal 169 Peraturan pemerintah

nomor 55 Tahun 2012 tentang Kendaraan, bahwa

kompetensi penguji diberikan berdasarkan tingkat keahlian,

wewenang, dan tanggung jawab secara berjenjang.

Bertitik tolak dari ketentuan tersebut maka, berikut akan

diuraikan jenjang penguji dan serta urain tugas dan

wewenang dan persyaratan kompetensi pada masing-masing

jenjang yaitu sebagai berikut :

1) Penguji Pemula (pembantu penguji)

Peran :

Penguji pemula ini pada dasarnya adalah seseorang

yang telah mempunyai pengetahuan dan keterampilan

untuk menguji pada tingkat dasar, yang fungsi

utamanya adalah membantu penguji pelaksana.

Rincian tugas :

Page 18: STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ. e. ... Observasi

17 | RINGKASAN

Sesuai dengan peran tersebut diatas, maka dapat

dirumuskan rincian tugas yang harus dilaksanakan oleh

penguji pemula yaitu sebagai berikut :

a) menyiapkan alat uji kendaraan bermotor dengan

memeriksa, menghidupkan, dan memastikan unjuk

kerja alat uji :

b) Membuat laporan hasil pemeriksaan dan kesiapan

peralatan uji kepada penguji atasannya.

c) memeriksa kelengkapan administrasi uji berkala

jenis kendaraan bermotor untuk:

d) memeriksa identitas kendaraan bermotor ;

e) melakukan verifikasi/validasi persyaratan

administrasi terhadap identitas kendaraan

bermotor konfirmasi hasil verifikasi/validasi;

f) Melaporkan hasil pemeriksaan kelengkapan

administratif dan kesesuaian identitas kendaraan;

g) memeriksa dimensi :

Membawa dan mengoperasikan kendaraan wajib uji

selama pengujian.

Melaporkan hasil pemeriksaan pemenuhan persaratan

teknis dan laik jalan kepada Penguji Pelaksana.

2) Penguji Pelaksana

Peran :

Penguji pelaksana ini pada adalah seseorang yang telah

mempunyai pengetahuan, keterampilan, dan

pengalaman yang cukup untuk melaksanakan

pemeriksaan teknis dan laik jalan kendaraan bermotor.

Penguji Pelaksana ini mempunyai wewenang untuk

Page 19: STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ. e. ... Observasi

18 | RINGKASAN

menentukan hasil uji masing-masing komponen dan

melaporkan hasilnya kepada Penguji Penyelia.

Rincian tugas :

Sesuai dengan peran tersebut diatas, maka dapat

dirumuskan rincian tugas yang harus dilaksanakan oleh

Penguji Pelakasana yaitu sebagai berikut :

a) Memeriksa laporan kesiapan alat uji

b) Melakukan pemeriksaan kesiapan secara random

terhadap alat uji ;

c) Melakukan kalibrasi internal terhadap alat uji

yang ada di wilayah kerjanya;

d) Melakukan evaluasiterhadap laporan hasil

pengujian terhadap pemenuhan persyaratan teknis

dan laik jalan yang dilaksanakan secara visual dan

manual.

e) Melakukan uji emisi gas buang, meliputi :

f) Melakukan uji tingkat kebisingan , meliputi :

g) Melakukan uji kemampuan rem uatama, meliputi

:

h) Melakukan uji kemapuan rem parkir;

i) Melakukan uji kincup roda depan, meliputi :

j) Melakukan uji kemampuan pancar dan arah sinar

lampu utama,;

k) Melakukan uji akurasi alat penunjuk kecepatan:

l) Melakukan pengukuran kedalaman alur ban;

m) menguji bagian bawah kendaraan bermotor

(under carried) dengan pit;

Page 20: STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ. e. ... Observasi

19 | RINGKASAN

n) menguji bagian bawah kendaraan bermotor

(under carried) sistem kemudi dengan joint play

detector;

o) Melaporkan hasil pemeriksaan pemenuhan

persyaratan teknis dan laik jalan setiap kendaraan

wajib uji.

3) Penguji Penyelia

Peran :

Peran utama penyelia adalah mengesahkan hasil uji

berkala dan melakukan supervisi terhdap pelaksanaan

tugas Penguj i Pelaksana dan Penguji Pemula .

Rincian tugas :

Sesuai dengan peran tersebut diatas, maka dapat

dirumuskan rincian tugas yang harus dilaksanakan oleh

Penyelia adalah sebagai berikut :

a) menghitung dan menetapkan :

b) menghitung dan penilaian kondisi teknis

kendaraan bermotor berdasarkan hasil

pemeriksaan fisik kendaraan bermotor yang

dilakukan;

c) menguji prestasi kendaraan bermotor dengan :

d) menghitung power weight ratio;

e) menghitung dan menetapkan jumlah berat yang

diijinkan;

f) menghitung dan menetapkan :

g) menetapkan :

h) melakukan evaluasi komprehensif terhadap

pemenuhan persyaratan teknis dan laik jalan

jalan;

Page 21: STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ. e. ... Observasi

20 | RINGKASAN

i) mengesahkan hasil uji dengan :

j) melakukan kalibrasi peralatan uji :

2. Pemetaan Tenaga Pemeliharaan Peralatan Uji Berkala

Kendaraan Bermotor

a. Dasar Hukum

Ketentuan mengenai tenaga pemeliharaan peralatan uji

berkala atau tugas-tugasnya dalam ketentuan peraturan

perundang-undangan mengenai pengujian kendaraan

bermotor ada yang dinyatakan secara eksplisit.

b. Tugas-tugas

Tugas-tugas dalam rangka pemeliharaan peralatan uji

berkala saat ini dirangkap oleh petugas-petugas yang ada

dalam Unit Pengujian Berkala, pada umumnya dirangkap

oleh penguji. Dalam studi ini tugas pemeliharaan peralatan

uji menjadi tugas penguji pemula.

3. Pemetaan Tenaga Kalibrasi Peralatan Uji Berkala Kendaraan

Bermotor

a. Dasar Hukum

Ketentuan mengenai kalibrasi terhadap peralatan uji berkala

telah diatur dalam pada pasal 167 , Peraturan Pemerintah

Nomor 55 Tahun 2012 tentang Kendaraan, yaitu sebagai

berikut :

1) Untuk menjamin keakurasian peralatan uji, peralatan

uji harus dikalibrasi secara berkala 1 (satu) tahun

sekali.

2) Kalibrasi peralatan uji sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dilaksanakan oleh menteri yang bertanggung

jawab di bidang sarana dan prasarana lalu lintas dan

angkutan jalan.

3) Unit pelaksana Uji Berkala Kendaraan Bermotor yang

tidak melakukan kalibrasi peralatan sebagaimana

Page 22: STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ. e. ... Observasi

21 | RINGKASAN

dimaksud pada ayat (1), hasil Uji Berkala yang

dilakukan dinyatakan tidak sah.

4) Biaya kalibrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dibebankan kepada unit Uji Berkala Kendaraan

Bermotor yang bersangkutan.

b. Tugas-tugas

Berdasarkan ketentuan tersebut diatas, dapat disimpulkan

bahwa petugas yang melakukan kalibrasi adalah petugas

yang mendapat limpahan kewenangan dari Menteri

Perhubungan, sehingga petugas tersebut bertindak untuk dan

atas nama Menteri. Sehingga apabila urusan ini

dilaksanakan petugas Pemerintah Daerah adalah dalam

rangka dekonsentrasi. Dengan demikian tugas ini adalah

tugas Kementrian Perhubungan yang dilaksanakan oleh

pejabat yang ditunjuk oleh Menteri.

Tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh petugas kalibrasi

adalah sebagai berikut :

1) Menyusun rencana pelaksanaan kalibrasi pada Unit

Pelaksana Uji Berkala yang menjadi tanggung

jawabnya setiap tahun.

2) Menyiapkan peralatan kalibrasi dan memastikan

peralatan tersebut berfungsi sebagaimana mestinya ;

3) Melaksanakan kalibrasi pada Unit Pelaksana Uji

Berkala;

4) Membuat berita acara Pelaksanaan Kalibrasi;

5) Menyampaikan saran tindak perbaikan terhadap

peralatan uji yang keakurasian tidak memenuhi

standar;

Page 23: STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ. e. ... Observasi

22 | RINGKASAN

6) Membuat laporan dan evaluasi pelaksanaan kalibrasi

untuk setiap Unit Pengujian Berkala.

4. Pemetaan PPNS yang Melakukan Penyidikan Pelanggaran

Ketentuan Pidana Undang-Undang LLAJ

a. Dasar Hukum

Dasar hukum yang mengatur secara khusus wewenang PPNS

dibidang LLAJ, diatur berdasarkan Pasal 262 Undang-undang

Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan

, yaitu mempunyai wewenang :

1) melakukan pemeriksaan atas pelanggaran persyaratan

teknis dan laik jalan Kendaraan Bermotor yang

pembuktiannya memerlukan keahlian dan peralatan

khusus;

2) melakukan pemeriksaan atas pelanggaran perizinan

angkutan orang dan/atau barang dengan Kendaraan

Bermotor Umum;

3) melakukan pemeriksaan atas pelanggaran muatan

dan/atau dimensi Kendaraan Bermotor di tempat

penimbangan yang dipasang secara tetap;

4) melarang atau menunda pengoperasian Kendaraan

Bermotor yang tidak memenuhi persyaratan teknis dan

laik jalan;

5) meminta keterangan dari Pengemudi, pemilik

Kendaraan Bermotor, atau Perusahaan Angkutan

Umum atas pelanggaran persyaratan teknis dan laik

jalan, pengujian Kendaraan Bermotor, dan perizinan;

dan/atau

6) melakukan penyitaan surat tanda lulus uji dan/atau

surat izin penyelenggaraan angkutan umum atas

Page 24: STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ. e. ... Observasi

23 | RINGKASAN

pelanggaran sebagaimana dimaksud pada huruf a,

huruf b, dan huruf c dengan membuat dan

menandatangani berita acara pemeriksaan

Wewenang tersebut diatas dapat dilaksanakan sepenuhnya oleh

PPNS tanpa didampingi petugas Kepolisian Negara R.I di terminal

dan alat penimbangan yang dipasang secara tetap atau lazim

disebut Jembatan Timbang.

Selanjutnya pengaturan persyaratan untuk dapat diangkat sebagai

PPNS yang berlaku secara umum diatur dalam pasal 3A

Peraturan pemerintah Nomor 10 Tahun 2010 tentang Perubahan

Atas Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang

Pelaksanaan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana, calon

harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1) masa kerja sebagai pegawai negeri sipil paling singkat 2

(dua) tahun;

2) berpangkat paling rendah Penata Muda/golongan III/a;

3) berpendidikan paling rendah sarjana hukum atau sarjana lain

yang setara;

4) bertugas di bidang teknis operasional penegakan hukum;

5) sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan surat

keterangan dokter pada rumah sakit pemerintah;

6) setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar

Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan pegawai negeri sipil paling

sedikit bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir; dan

mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan di bidang

penyidikan.

7) mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan dibidang

penyidikan.

Page 25: STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ. e. ... Observasi

24 | RINGKASAN

b. Tugas

Berdasarkan ketentuan pasal 264 sampai dengan pasal 269

pada dasarnya meliputi pemeriksanaan kendaraan bermotor

di jalan dan penindakan pelanggaran di bidang lalu lintas

dan angkutan jalan dapat diuraikan tugas-tugas PPNS yaitu

sebagai berikut :

1) Dalam rangka pemeriksanaan kendaraan bermotor di

jalan, tugas PPNS dapat diuraikan sebagai berikut :

Memeriksa tanda bukti lulus uji bagi kendaraan

wajib uji,

Memeriksa fisik Kendaraan Bermotor;

Pemenuhan persyaratan teknis, meliputi

pemeriksaan :

Pemenuhan persyaratan laik jalan , meliputi

pemeriksaan :

daya angkut dan/atau cara pengangkutan barang;

izin penyelenggaraan angkutan.

Dasar Penindakan

2) Tata acara pemeriksaan tindak pidana pelanggaran

tertentu terhadap Undang-Undang Lalu Lintas dan

Angkutan Jalan dilaksanakan dengan menerbitkan

Surat Tilang.

5. Pemetaan Pengemudi Angkutan Umum

a. Dasar Hukum

1) Berdasarkan undang-undang no 22 tahun 2009 tentang

Lalu Lintas dan Angkutan Jalan setiap orang yang

mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan wajib

memiliki Surat Izin Mengemudi dan Kompetensi

mengemudi sesuai dengan jenis Kendaraan Bermotor

Page 26: STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ. e. ... Observasi

25 | RINGKASAN

yang dikemudikan termasuk dalam hal ini Pengemudi

Angkutan Umum.

2) PP no 44 tahun 1993 tentang Kendaraan Bermotor dan

Pengemudi.

b. Tugas Tugas Pokok

Kewajiban Pemegang Sertifikat Tenaga Kompetensi

Pengemudi Angkutan Umum

1) Pemegang Kompetensi Tenaga Pengemudi Angkutan

Umum dalam melaksanakan tugas wajib membawa

tanda pengenal (smart card) sebagai Tenaga

Kompetensi Pengemudi Angkutan Umum

2) Untuk menjaga kompetensi, Tenaga Kompetensi

Pengemudi Angkutan Umum harus :

a) meningkatkan kemampuan sebagai Tenaga

Kompetensi Pengemudi Angkutan Umum (dalam

bentuk mengikuti pelatihan penyegaran, seminar

atau lokakarya di bidang tugasnya minimal sekali

dalam 2 tahun).

b) Penyelenggara Tenaga Kompetensi Pengemudi

Angkutan Umum wajib membantu pelaksanaan

pengujian calon pengemudi.

6. Pemetaan Pengelola Terminal Penumpang

a. Dasar Hukum

Ketentuan yang dapat dijadikan landasan berpijak untuk

menyusun standar kompetensi pengelola terminal

penumpang dikembangkan dari ketentuan-ketentuan

sebagai berikut :

(1) UU no 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan

jalan pasal 33 ayat (1) ditegaskan bahwa untuk

Page 27: STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ. e. ... Observasi

26 | RINGKASAN

menunjang kelancaran perpindahan orang dan/atau

barang serta keterpaduan antara intermoda dan

antarmoda

(2) Berdasarkan pasal 39 ;

a) Lingkungan kerja Terminal merupakan daerah

yang diperuntukkan bagi fasilitas Terminal.

b) Lingkungan kerja Terminal sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dikelola oleh

penyelenggara Terminal dan digunakan untuk

pelaksanaan pembangunan, pengembangan, dan

pengoperasian fasilitas Terminal.

c) Lingkungan kerja Terminal sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan

peraturan daerah kabupaten/kota, khusus

Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

ditetapkan dengan Peraturan Daerah Provinsi.

Bertitik tolak dari ketentuan tersebut diatas berikut akan

diuraikan dijadikan landasan berpijak untuk merumuskan

tugas-tugas pengelola terminal.

b. Tugas-tugas

Tugas pengelola terminal penumpang pada dasarnya adalah

mengoperasikan terminal penumpang yang dilaksanakan

oleh Pemerintah Kabupaten/Kota, dan khusus untuk DKI

Jakarta oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Pengoperasian terminal dimaksud meliputi kegiatan :

1) Perencanaan,

2) Pelaksanaan, meliputi :

3) Pengawasan operasional terminal.

Page 28: STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ. e. ... Observasi

27 | RINGKASAN

7. Pemetaan Pengelola Terminal Barang

a. Dasar Hukum

Ketentuan yang dapat dijadikan landasan berpijak untuk

menyusun standar kompetensi pengelola terminal barang

juga dikembangkan dari ketentuan-ketentuan sebagai

berikut :

(3) Berdasarkan uu no 22 tahun 2009 tentang lalu lintas

dan angkutan jalan pasal 33 ayat (1) ditegaskan bahwa

untuk menunjang kelancaran perpindahan orang

dan/atau barang serta keterpaduan antara intermoda

dan antarmoda

(4) Berdasarkan pasal 39 ;

a) Lingkungan kerja Terminal merupakan daerah

yang diperuntukkan bagi fasilitas Terminal.

b) Lingkungan kerja Terminal sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dikelola oleh

penyelenggara Terminal dan digunakan untuk

pelaksanaan pembangunan, pengembangan, dan

pengoperasian fasilitas Terminal.

c) Lingkungan kerja Terminal sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan

peraturan daerah kabupaten/kota, khusus Provinsi

Daerah Khusus Ibukota Jakarta ditetapkan dengan

Peraturan Daerah Provinsi.

Bertitik tolak dari ketentuan tersebut diatas berikut akan

diuraikan dijadikan landasan berpijak untuk merumuskan

tugas-tugas pengelola terminal.

Page 29: STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ. e. ... Observasi

28 | RINGKASAN

b. Tugas-tugas

Tugas pengelola terminal barang untuk umum pada

dasarnya adalah mengoperasikan terminal barang untuk

umum yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota,

dan khusus untuk DKI Jakarta oleh Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta.

Pengoperasian terminal dimaksud meliputi kegiatan :

1) Perencanaan,

2) Pelaksanaan,

3) Pengawasan operasional terminal.

8. Pemetaan Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan

Barang Berbahaya dan Beracun (B3)

a. Dasar Hukum

1) Berdasarkan undang-undang no 22 tahun 2009 tentang

Lalu Lintas dan Angkutan jalan setiap orang yang

mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan wajib

memiliki Surat Izin Mengemudi dan Kompetensi

mengemudi sesuai dengan jenis Kendaraan Bermotor

yang dikemudikan termasuk dalam hal ini Pengemudi

dan Pembantu Pengemudi Angkutan barang

Berbahaya dan Beracun.

2) UU no 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

3) Kep Dirjen Perhubungan Darat no 725/AJ-

302/DRJD/2004

b. Tugas Pokok

Kewajiban Pemegang Sertifikat Tenaga Kompetensi

Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan Barang

Berbahaya dan Beracun :

Page 30: STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ. e. ... Observasi

29 | RINGKASAN

1) Pemegang Kompetensi Tenaga Pengemudi dan

Pembantu Pengemudi Angkutan Barang Berbahaya

dan Beracun dalam melaksanakan tugas wajib

membawa tanda pengenal (smart card) sebagai

Tenaga Kompetensi Pengemudi dan Pembantu

Pengemudi Angkutan Barang Berbahaya dan

Beracun.

2) Untuk menjaga kompetensi, Tenaga yang memiliki

Kompetensi Pengemudi dan Pembantu Pengemudi

Angkutan Barang Berbahaya dan Beracun harus :

meningkatkan kemampuan sebagai Tenaga

Kompetensi Pengemudi dan Pembantu

Pengemudi Angkutan Barang Berbahaya dan

Beracun (dalam bentuk mengikuti pelatihan

penyegaran, seminar atau lokakarya di bidang

tugasnya minimal sekali dalam 2 tahun).

Mengetahui dan mempelajari Jenis dan Sifat

Barang Berbahaya dan Beracun yang akan

diangkut/dibawa.

Penyelenggara Tenaga Kompetensi Pengemudi

dan Pembantu Pengemudi Angkutan Barang

Berbahaya dan Beracun wajib membantu

pelaksanaan pengujian kompetensi.

Pembantu pengemudi kendaraan pengangkut bahan

berbahaya dan beracun (B3) wajib memenuhi

persyaratan :

Page 31: STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ. e. ... Observasi

30 | RINGKASAN

a. memiliki pengetahuan mengenai bahan berbahaya yang

diangkutnya, seperti klasifikasi, sifat dan karakteristik

bahan berbahaya;

b. memiliki pengetahuan mengenai bagaimana mengatasi

keadaan jika terjadi suatu kondisi darurat, seperti cara

menanggulangi kecelakaan;

c. memiliki pengetahuan mengenai ketentuan

pengangkutan bahan berbahaya, seperti penggunaan

plakat, label dan simbol bahan berbahaya

d. memiliki kemampuan psikologi yang lebih tinggi

daripada pengangkut bahan / komoditi yang tidak

berbahaya, seperti tidak mudah panik, sabar,

bertanggung jawab, tidak mudah jenuh menghadapi

pekerjaan dan situasi yang monoton.

e. memiliki fisik yang sehat dan tangguh.

9. Pemetaan Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan

Peti Kemas, Alat Berat, dan Barang Khusus

a. Dasar Hukum

1) Berdasarkan undang-undang no 22 tahun 2009 tentang

Lalu Lintas dan Angkutan jalan setiap orang yang

mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan wajib

memiliki Surat Izin Mengemudi dan Kompetensi

mengemudi sesuai dengan jenis Kendaraan Bermotor

yang dikemudikan termasuk didalamnya Pengemudi

dan Pembantu Pengemudi Angkutan Peti Kemas,

A;lat Berat, dan Barang Khusus.

2) Keputusan Menteri Perhubungan No KM 69 tahun

1993 tentang penyelenggaraan angkutan barang di

jalan.

Page 32: STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ. e. ... Observasi

31 | RINGKASAN

b. Tugas Tugas Pokok

Kewajiban Pemegang Sertifikat Tenaga Kompetensi

Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan Peti

Kemas, Alat Berat dan Barang Khusus.

1) Pemegang Kompetensi Pengemudi dan Pembantu

Pengemudi Angkutan Peti Kemas, Alat Berat dan

Barang Khusus dalam melaksanakan tugas wajib

membawa tanda pengenal (smart card) sebagai

Tenaga Kompetensi Pengemudi Angkutan Umum

2) Untuk menjaga kompetensi, Tenaga Pengemudi dan

Pembantu Pengemudi Angkutan Peti Kemas, Alat Berat

dan Barang Khusus harus :

meningkatkan kemampuan sebagai Tenaga yang

memilki Kompetensi Pengemudi dan Pembantu

Pengemudi Angkutan Peti Kemas, Alat Berat dan

Barang Khusus (dalam bentuk mengikuti

pelatihan penyegaran, seminar atau lokakarya di

bidang tugasnya minimal sekali dalam 2 tahun).

Mengetahui dan mempelajari barang yang akan

diangkut/dibawa.

Penyelenggara Tenaga Kompetensi Pengemudi

dan Pembantu Pengemudi Angkutan Peti Kemas,

Alat Berat dan Barang Khusus wajib membantu

pelaksanaan pengujian.

10. Standar Akreditasi Badan Hukum/Lembaga yang Melakukan

Uji Berkala Kendaraan Bermotor

a. Lingkup Kegiatan dan Lembaga yang melaksanakan Uji

Berkala

Page 33: STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ. e. ... Observasi

32 | RINGKASAN

Berdasarkan ketentuan pasal 143 ,Peraturan Pemerintah

Nomor 55 Tahun 2012 tentang Kendaraan , yang wajib

dilakukan uji berkala adalah mobil penumpang umum,

mobil bus, mobil barang, kereta tempelan dan kereta

gandengan yang dioperasikan di jalan, yang dilaksanakan

oleh :

1) unit pelaksana pengujian milik pemerintah

kabupaten/kota;

2) unit pelaksana agen tunggal pemegang merek yang

mendapat izin dari menteri yang bertanggungjawab

dibidang sarana dan prasarana lalu lintas dan angkutan

jalan; atau

3) unit pelaksana pengujian swasta yang mendapat izin

dari menteri yang bertanggungjawab di bidang sarana

dan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan.

b. Tugas dan kewajiban

Berdasarkan ketentuan pasal 160 PP no 55 tahun 2012

tentang Kendaraan, Unit Pelaksana Uji Berkala tersebut

diatas wajib :

1) melaksanakan pengujian sesuai dengan akreditasi dan

sertifikasi;

2) mempertahankan mutu pengujian yang

diselenggarakan;

3) membuat rencana dan pelaporan secara berkala setiap

penyelenggara pengujian kepada menteri yang

bertanggung jawab di bidang sarana dan prasarana lalu

lintas dan angkutan jalan;

4) menggunakan peralatan pengujian; dan

5) mengikuti tata cara pengujian.

Page 34: STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ. e. ... Observasi

33 | RINGKASAN

B. KONSEP STANDAR KOMPETENSI DI BIDANG SDM

TRANSPORTASI JALAN

1. Standar Kompetensi Tenaga Penguji Uji Berkala Kendaraan

Bermotor :

Untuk dapat menjadi Penguji Pemula, Penguji Pelaksana dan

Penguji Penyelia harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

a. memiliki ijazah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Jurusan Mesin/Otomotif atau yang sederajat dalam bidang

kendaraan bermotor atau untuk yang memiliki ijazah

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Jurusan Listrik dan

Sekolah Menengah Umum (SMU) Jurusan Paspal/IPA,

dengan syarat wajib memiliki ijazah/sertifikat kursus

otomotif;

b. memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) sekurang-kurangnya

golongan B-1;

c. telah mengikuti dan dinyatakan lulus pendidikan dan latihan

dasar penguji kendaraan bermotor;

d. sehat jasmani dan rohani.

e. pernah menjadi penguji pemula pengalaman/masa kerja di

bidang pengujian kendaraan bermotor sekurang-kurangnya

2 (dua) tahun kecuali memiliki ijazah D-II PKB; (untuk

Penguji Pelaksana)

f. telah mengikuti dan dinyatakan lulus uji kompetensi penguji

; (untuk Penguji Pelaksana)

g. pernah menjadi Penguji Pelaksana memiliki

pengalaman/masa kerja di bidang pengujian kendaraan

bermotor sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun ; atau memiliki

ijazah D-III PKB; (untuk Penguji Penyelia)

Page 35: STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ. e. ... Observasi

34 | RINGKASAN

h. telah mengikuti dan dinyatakan lulus uji kompetensi Penguji

Penyelia ;

2. Standar Kompetensi Tenaga Pemeliharaan Peralatan Uji

Berkala Kendaraan Bermotor

Karena tugas-tugas pemeliharaan peralatan uji merupakan tugas

penguji pemula maka persyaratan kompetensi petugas pemelihara

peralatan uji identik dengan persyaratan kompetensi penguji

pemula.

3. Standar Kompetensi Tenaga Kalibrasi Peralatan Uji Berkala

Kendaraan Bermotor

Standar kompentensi petugas kalibrasi ini, adalah sebagai berikut

:

a. Pegawai Negeri Sipil yang memiliki pangkat Penata,

golongan ruang III/c atau Penata Tingkat I golongan ruang

III/d;

b. memiliki pengalaman/masa kerja di bidang pengujian

kendaraan bermotor sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun ;

c. mempunyai kualifikasi penguji penyelia;

d. setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan

pekerjaan (DP-3) sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1

(satu) tahun terakhir;

e. sehat jasmani dan rohani.

4. Standar Kompetensi PPNS yang Melakukan Penyidikan

Pelanggaran Ketentuan Pidana Undang-Undang LLAJ

Persyaratan untuk dapat diangkat sebagai PPNS yang berlaku

secara umum diatur dalam pasal 3A Peraturan pemerintah

Nomor 10 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan

Page 36: STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ. e. ... Observasi

35 | RINGKASAN

Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Kitab

Undang-Undang Hukum Acara Pidana, calon harus memenuhi

persyaratan sebagai berikut:

a. masa kerja sebagai pegawai negeri sipil paling singkat 2

(dua) tahun;

b. berpangkat paling rendah Penata Muda/golongan III/a;

c. berpendidikan paling rendah sarjana hukum atau sarjana lain

yang setara;

d. bertugas di bidang teknis operasional penegakan hukum;

e. sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan surat

keterangan dokter pada rumah sakit pemerintah;

f. setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar

Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan pegawai negeri sipil paling

sedikit bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir; dan

mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan di bidang

penyidikan.

g. mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan dibidang

penyidikan.

5. Standar Kompetensi Pengemudi Angkutan Umum

Persyaratan Kompetensi Pengemudi dan Pembantu Pengemudi

Angkutan Umum untuk mendapat Sertifikat Kompetensi

Pengemudi Angkutan Umum adalah :

a. pria atau wanita;

b. sehat jasmani dan rohani;

c. memiliki SIM B1 Umum untuk Pengemudi dan Angkutan

AKAP, Angkutan Parawisata dan Anghkutan Massal, usia

minimal 22 tahun

d. memiliki SIM A Umum untuk Pengemudi Taksi dan

Pembantu Pengemudi usia minimal 20 tahun.

Page 37: STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ. e. ... Observasi

36 | RINGKASAN

e. Surat penugasan dari perusahaan.

f. Pendidikan minimal SLTA

g. lulus pendidikan latihan:

Untuk memperoleh buku Sertifikat Tenaga Kompetensi

Pengemudi dan Pembantu Pengemudi AKAP, Angkutan

Parawisata, Angkutan Massal dan Taksi dan tanda pengenal

(smart card) dikenakan biaya sesuai dengan ketentuan perundang-

undangan yang berlaku.

6. Standar Kompetensi Pengelola Terminal Penumpang

Pengoperasian terminal penumpang dilakukan oleh pengelola

terminal yang terdiri dari :

a. Kepala Terminal, selaku pimpinan, dipersyaratkan

memiliki kompetensi :

1) manajemen pengelolaan terminal melalui pendidikan

di bidang terminal; dan

2) manajemen angkutan melalui pendidikan di bidang

angkutan;

3) berpangkat paling rendah Penata Muda Tingkat

/golongan III/b;

4) pengalaman bertugas di bidang lalu lintas dan

angkutan jalan paling sedikit 3 (tiga) tahun.

b. Petugas Administratif, selaku pembantu Kepala terminal,

untuk menangani tugas-tugas adminitrasi terminal

(termasuk memungut jasa terminal), dipersyaratkan

memiliki kompetensi :

1) manajemen perkantoran

2) sistem informasi manajemen;

Page 38: STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ. e. ... Observasi

37 | RINGKASAN

3) berpangkat paling rendah Pengatur Muda Tingkat I

/golongan II/b;

c. Petugas Operasional, selaku pembantu Kepala Terminal,

untuk menangani tugas-tugas operasional di lapangan ,

dipersyaratkan meiliki kompetensi :

1) manajemen pengelolaan terminal melalui pendidikan

di bidang terminal; dan

2) manajemen dan rekayasa lalu lintas melalui

pendidikan di bidang manajemen dan rekayasa lalu

lintas

3) berpangkat paling rendah Pe3ngatur Muda Tingkat I

/golongan II/b;

d. PPNS dibidang LLAJ, selaku pembantu Kepala Terminal

dan dibantu oleh PPNS dibidang LLAJ untuk menangani

tugas penyidikan pelanggaran di bidang LLAJ

dipersyaratkan memiliki komptensi selaku PPNS di bidang

LLAJ.

7. Standar Kompetensi Pengelola Terminal Barang

Pengoperasian terminal barang dilakukan oleh pengelola terminal

yang terdiri dari :

a. Kepala Terminal, selaku pimpinan, dipersyaratkan

memiliki kompetensi :

1) manajemen pengelolaan terminal barang melalui

pendidikan di bidang terminal; dan

2) manajemen angkutan barang melalui pendidikan di

bidang angkutan;

3) berpangkat paling rendah Penata Muda Tingkat I

/golongan III/b;

Page 39: STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ. e. ... Observasi

38 | RINGKASAN

4) pengalaman bertugas di bidang lalu lintas dan

angkutan jalan paling sedikit 3 (tiga) tahun.

b. Petugas Administratif, selaku pembantu Kepala terminal,

untuk menangani tugas-tugas adminitrasi terminal

(termasuk memungut jasa terminal), dipersyaratkan

memiliki kompetensi :

1) manajemen perkantoran

2) sistem informasi manajemen;

3) berpangkat paling rendah Pengatur Muda Tingkat I

/golongan II/b;

c. Petugas Operasional, selaku pembantu Kepala Terminal,

untuk menangani tugas-tugas operasional di lapangan ,

dipersyaratkan meiliki kompetensi :

1) manajemen pengelolaan terminal barang melalui

pendidikan di bidang terminal; dan

2) manajemen dan rekayasa lalu lintas melalui

pendidikan di bidang manajemen dan rekayasa lalu

lintas

3) berpangkat paling rendah Penata Muda Tingkat I

/golongan II/b;

d. PPNS dibidang LLAJ, selaku pembantu Kepala Terminal

dan dibantu oleh PPNS dibidang LLAJ untuk menangani

tugas penyidikan pelanggaran di bidang LLAJ

dipersyaratkan memiliki komptensi selaku PPNS di bidang

LLAJ.

8. Standar Kompetensi Pengemudi dan Pembantu Pengemudi

Angkutan Barang Berbahaya da Beracun (B3)

Pengemudi kendaraan pengangkut bahan berbahaya dan beracun

(B3) wajib memenuhi persyaratan umum dan persyaratan khusus.

Page 40: STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ. e. ... Observasi

39 | RINGKASAN

a. Persyaratan umum meliputi :

1) memiliki Surat Izin Mengemudi sesuai dengan

golongan dan kendaraan yang dikemudikannya;

2) memiliki pengetahuan mengenai jaringan jalan dan

kelas jalan;

3) kelaikan kendaraan bermotor tata cara mengangkut

barang B3

b. Persyaratan khusus meliputi :

1) memiliki pengetahuan mengenai bahan berbahaya yang

diangkutnya, seperti klasifikasi, sifat dan karakteristik

bahan berbahaya;

2) memiliki pengetahuan mengenai bagaimana mengatasi

keadaan jika terjadi suatu kondisi darurat, seperti cara

menanggulangi kecelakaan;

3) memiliki pengetahuan dan keterampilan mengenai tata

carapengangkutan bahan berbahaya, seperti

pengemudian secara aman, pemeriksaan kesiapan

kendaraan, hubungan muatan dengan pengendalian

kendaraan, persepsi keadaan bahaya /darurat;

4) memiliki pengetahuan mengenai ketentuan

pengangkutan bahan berbahaya, seperti penggunaan

plakat, label dan simbol bahan berbahaya;

5) memiliki kemampuan psikologi yang lebih tinggi

daripada pengangkut bahan / komoditi yang tidak

berbahaya, seperti tidak mudah panik, sabar,

bertanggung jawab, tidak mudah jenuh menghadapi

pekerjaan dan situasi yang monoton;

6) memiliki fisik yang sehat dan tangguh.

Page 41: STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ. e. ... Observasi

40 | RINGKASAN

9. Standar Kompetensi Pengemudi dan Pembantu Pengemudi

Angkutan Peti Kemas, Alat Berat dan Barang Khusus

Persyaratan Kompetensi Pengemudi dan Pembantu Pengemudi

Angkutan Peti Kemas, Alat Berat dan Barang Khusus untuk

mendapat Sertifikat Kompetensi Pengemudi Angkutan Peti

Kemas, Alat Berat dan Barang Khusus adalah :

h. pria atau wanita;

i. sehat jasmani dan rohani;

j. memiliki SIM B1 Umum untuk Pengemudi dan Angkutan

Peti Kemas, Alat Berat dan Barang Khusus, usia minimal 22

tahun

k. memiliki SIM A Umum untuk Pembantu Pengemudi usia

minimal 20 tahun.

l. Surat penugasan dari perusahaan.

m. Pendidikan minimal SLTA

n. lulus pendidikan latihan:

Untuk memperoleh buku Sertifikat Tenaga Kompetensi

Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan Peti Kemas, Alat

Berat dan Barang Khusus dan tanda pengenal (smart card)

dikenakan biaya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan

yang berlaku.

10. Standar Akreditasi Badan Hukum/Lembaga yang Melakukan

Uji Berkala Kendaraan Bermotor

Berdasarkan ketentuan pasal 161, setiap Unit Pelaksana Uji

Berkala harus diakreditasi oleh Menteri yang bertanggung jawab

di bidang sarana dan prasarana LLAJ dalam hal ini adalah menteri

Perhubungan.

Page 42: STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ. e. ... Observasi

41 | RINGKASAN

Untuk memperoleh akreditasi, unit pelaksana Uji Berkala

Kendaraan Bermotor harus memenuhi persyaratan standar sebagai

berikut :

a. Lokasi

b. Kompetensi penguji Kendaraan Bermotor;

c. Standar peralatan pengujian

d. Keakurasian peralatan pengujian Kendaraan Bermotor

e. Sistem dan tata cara pengujian; dan

f. Sistem informasi Uji Berkala Kendaraan Bermotor.

C. KONSEP PENYUSUNAN STANDAR KOMPETENSI KERJA

NASIONAL INDONESIA SDM BIDANG TRANSPORTASI

JALAN

Berdasarkan Peraturan Menteri tenaga Kerja dan Transmigrasi no 8

tahun 2012 tentang Tata Cara Penyusunan SKKNI, dengan format

sebagai berikut :

FORMAT SKKNI PENGUJI UJI BERKALA KENDARAAN BERMOTOR

(contoh format SKKNI) PENGUJI KENDARAAN BERMOTOR

KODE UNIT KOMPETENSI TR LL

JUDUL UNIT Melaksanakan pengujian kincup roda depan

DESKRIPSI UNIT 1. Unit ini mengidentifikasikan kompetensi yang dibutuhkan untuk

melaksanakan pengujian kincup roda depan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Melaksanakan Pemeriksa kondisi komponen kincup roda depan

1.1. Pemeriksaan kondisi komponen kincup roda dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya;

1.2. Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami;

1.3. Pemeriksaan kondisi komponen kincup roda dilaksanakan dengan menggunakan metode, peralatan dan perlengkapan;

1.4. Pemeriksaan kondisi komponen kincup roda dilaksanakan dengan membandingkan kondisi yang sebenarnya (standar) pada batasan/toleransi sesuai spesifikasi pabrik;

1.5. Data yang tepat dilengkapi sesuai hasil Pemeriksaan kondisi komponen kincup roda;

Page 43: STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ. e. ... Observasi

42 | RINGKASAN

2. Melaksanakan Pengujian kincup roda depan

2.1 Pengujian kincup roda dilaksanakan tanpa

menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya;

2.2 Informasi yang benar diakses dari dasar hukum yang berlaku;

2.3 Pengujian kincup roda dilaksanakan dengan menggunakan metode, peralatan dan perlengkapan;

2.4 Pengujian kincup roda ditentukan dengan membandingkan kondisi yang sebenarnya (standar) pada batasan/toleransi sesuai perundang-undangan kelaikan kendaraan;

2.5 Data yang tepat dilengkapi sesuai hasil Pengujian kincup roda;

BATASAN VARIABEL 1. Konteks Variabel

Unit ini berlaku untuk mengidentifikasi persyaratan teknis kendaraan bermotor, melakukan pemeriksaan kondisi visual dan manual, melakukan prosedur pemeriksaan uji kendaraan bermotor.

2. Perlengkapan untuk mempersiapkan pengoperasian kendaraan bermotor, mencakup tidak terbatas pada: 2.1 Kendaraan bermotor. 2.2 Fasilitas-fasilitas keamanan dan keselamatan pemeriksaan.

3. Tugas pekerjaan untuk memeriksa persyaratan teknis kendaraan bermotor meliputi : 3.1 Mengidentifikasi kelengkapan dokumen kendaraan bermotor. 3.2 Melakukan Identifikasi kendaraan bermotor 3.3 Melakukan prosedur keamanan dan keselamatan sebelum melakukan pemeriksaan uji kendaraan bermotor

4. Peraturan-peraturan untuk mempersiapkan pengoperasian kendaraan bermotor, meliputi:

4.1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas dan angkutan jalan.

4.2 PP 55 tahun 2012 tentang kendaraan. PANDUAN PENILAIAN : 1. Penjelasan prosedur penilaian

1.1. Alat, bahan dan tempat pengujian serta unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang diperlukan sebelum menguasai unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait.

1.2. Unit kompetensi yang harus dikuasai. 2. Kondisi penilaian

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan melakukan pemeriksaan kendaraan bermotor dan melakukan prosedur keselamatan sebelum melakukan pemeriksaan kendaraan bermotor.

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan, tertulis, dan demonstrasi/praktek. 3. Pengetahuan yang diperlukan

3.1 Pemeriksaan mesin kendaraan bermotor 3.2 Tata cara pengujian kendaraan bermotor 3.3 Tata cara pemeriksaan kendaraan bermotor.

4. Keterampilan yang diperlukan Memeriksa kondisi fisik kendaraan bermotor, bagian visual dan manual kendaraan bermotor.

5. Aspek kritis: Aspek kritis yang perlu diperhatikan dalam kompetensi ini, adalah: Ketepatan dalam memastikan kondisi kendaraan bermotor untuk laik jalan,

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

Page 44: STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ. e. ... Observasi

43 | RINGKASAN

1. Mengumpulkan, menganalisa, dan mengorganisasikan informasi 1

2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 1

3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 1

4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1

5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1

6. Memecahkan masalah 2

7. Menggunakan teknologi 1

Unit kompetensi ini akan dilaksanakan oleh BPSDM PERHUBUNGAN –DITJEN HUBDAR yang akan menunjuk STTD Bekasi sebagai pengelola Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP).

PENGUJI KENDARAAN BERMOTOR

KODE UNIT KOMPETENSI TR LL

JUDUL UNIT 1. Melaksanakan pengujian kemampuan rem utama dan rem parkir

DESKRIPSI UNIT 2. Unit ini mengidentifikasikan kompetensi yang dibutuhkan untuk

melaksanakan pengujian kemampuan rem utama dan rem pakir.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Melaksanakan pengujian sistim rem utama

2. Melaksanakan pengujian sistim rem parkir

1.1. Pengujian sistem rem utama dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya;

1.2. Informasi yang benar diakses dari dasar hukum yang berlaku;

1.3. Pengujian sistem rem utama dilaksanakan dengan menggunakan metode, peralatan dan perlengkapan;

1.4. Kondisi sistem rem utama ditentukan dengan membandingkan kondisi yang sebenarnya (standar) pada batasan/toleransi sesuai perundang-undangan kelaikan kendaraan;

1.5. Data yang tepat dilengkapi sesuai hasil pemeriksaan sistem rem utama;

1.1 Pengujian sistem rem parkir dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya;

1.2 Informasi yang benar diakses dari dasar hukum yang berlaku;

1.3 Pengujian sistem rem parkir dilaksanakan dengan menggunakan metode, peralatan dan perlengkapan;

1.4 Kondisi sistem rem parkir ditentukan dengan membandingkan kondisi yang sebenarnya (standar) pada batasan/toleransi sesuai perundang-undangan kelaikan kendaraan;

1.5 Data yang tepat dilengkapi sesuai hasil pemeriksaan sistem rem parkir;

BATASAN VARIABEL 1. Konteks Variabel

Page 45: STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ. e. ... Observasi

44 | RINGKASAN

Unit ini berlaku untuk mengidentifikasi kelengkapan dokumen, melakukan pemeriksaan bagian mesin, luar dan dalam, melakukan prosedur keamanan dan keselamatan sebelum menjalankan kendaraan bermotor digunakan agar kendaraan bermotor laik jalan.

2. Perlengkapan untuk mempersiapkan pengujian kendaraan bermotor, mencakup tidak terbatas pada: 2.1 Kendaraan bermotor. 2.2 Fasilitas-fasilitas keamanan dan keselamatan dalam pengujian kendaraan bermotor.

3. Tugas pekerjaan untuk mempersiapkan pengujian kendaraan bermotor meliputi : 3.1 Mengidentifikasi kelengkapan dokumen kendaraan bermotor. 3.2 Melakukan Identifikasi kendaraan bermotor 3.3 Melakukan prosedur keamanan dan keselamatan sebelum menguji kendaraan bermotor

4. Peraturan-peraturan untuk mempersiapkan pengoperasian kendaraan bermotor, meliputi:

4.1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas dan angkutan jalan.

4.2 PP 55 tahun 2012 tentang kendaraan. PANDUAN PENILAIAN : 1. Penjelasan prosedur penilaian

1.1. Alat, bahan dan tempat penilaian serta unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang diperlukan sebelum menguasai unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait.

1.2. Unit kompetensi yang harus dikuasai. 2. Kondisi penilaian

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan melakukan pengujian kendaraan bermotor dan melakukan prosedur keselamatan sebelum melakukan pengujian.

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan, tertulis, dan demonstrasi/praktek. 3. Pengetahuan yang diperlukan

3.1 Pemeriksaan mesin kendaraan bermotor 3.2 Tata cara pengujian kendaraan bermotor 3.3 Tata cara pemeriksaan dan pengujian kendaraan bermotor.

4. Keterampilan yang diperlukan Memeriksa kondisi mesin, bagian luar dan dalam kendaraan bermotor.

5. Aspek kritis: Aspek kritis yang perlu diperhatikan dalam kompetensi ini, adalah: Ketepatan dalam memastikan kondisi kendaraan bermotor, yang meliputi tidak terbatas pada pemeriksaan dan pengujian, agar kendaraan bermotor laik jalan.

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa, dan mengorganisasikan informasi 1

2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 1

3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 1

4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1

5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1

6. Memecahkan masalah 2

7. Menggunakan teknologi 1

Unit kompetensi ini akan dilaksanakan oleh BPSDM PERHUBUNGAN –DITJEN HUBDAR yang akan menunjuk STTD Bekasi sebagai pengelola Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP).

Page 46: STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ. e. ... Observasi

45 | RINGKASAN

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis terhadap hasil pengumpulan data dari

beberapa lokasi survey, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :

1. Kompetensi Penguji Kendaraan Bermotor

Page 47: STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ. e. ... Observasi

46 | RINGKASAN

Jumlah Penguji Kendaraan bermotor yang ada di UPTD pengujian

kendaraan bermotor Dinas Perhubungan Kabupaten/Kota sangat

terbatas dan belum dapat memenuhi standar kompetensi Penguji

Kendaraan Bermotor sabagaimana ditetapkan dalam Peraturan

Direktur Jenderal Perhubungan Darat no.

1076/KP.10/DRJD/2005.

2. Kompetensi Pemeliharaan Peralatan Uji Kendaraan

Bermotor

Pegawai yang memiliki Kompetensi Pemelihara Peralatan uji

Kendaraan Bermotor juga tidak ada, segala kegiatan Perawatan

Peralatan Uji Kendaraan Bermotor dikontrakan kepada Konsultan

Teknis Perawatan Peralatan.

3. Kompetensi Tenaga Kalibrasi Peralatn Uji Berkala

Kendaraan Bermotor

Kompetensi Tenaga Kalibrasi Peralatn Uji Berkala Kendaraan

Bermotor di UPTD Penguji Kendaraan Bermotor juga tidak ada.

Untuk melakukan kalibrasi peralatan uji, juga dikontrakan ke

konsultan teknis.

4. Kompetensi Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS)

Kompetensi Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) yang bertugas

melakukan Penyidikan Pelanggaran sesuai dengan ketentuan

Pidana Undang-undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, masih

belum mencukupi untuk bertugas di terminal dan lokasi

penimbangan. Untuk diangkat menjadi PPNS, pegawai harus

mengikuti Diklat sesuai Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi

Manusia no M.MH.01.AN.09.01. tahun 2011 tentang Tata cara

Pengangkatan PPNS dan PP no. 58 tahun 2010 tentang

Pelaksanaan Kitab UU Hukum Acara Pidana yang

Page 48: STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ. e. ... Observasi

47 | RINGKASAN

diselenggarakan oleh POLRI dan mengikuti Diklat tentang UU no

22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

5. Kompetensi Pengemudi Angkutan Umum

Kompetensi Pengemudi Angkutan Umum yang memerlukan

Kompetensi antara lain :

a. Pengemudi Angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP)

b. Pengemudi Angkutan Parawisata

c. Pengemudi Angkutan Umum Massal

d. Pengemudi Angkutan Taksi

Kompetensi ini diperlukan oleh perusahaan angkutan masing-

masing untuk menjamin keamanan, keselamatan dan kenyamanan

konsumen dalam memberikan pelayanan.

6. Kompetensi Pengelola Terminal Penumpang.

Kompetensi yang dibutuhkan dalam Pengelolaan terminal

Penumpang adalah :

a. Kepala Terminal Angkutan Penumpang, selaku Pimpinan

Pengelola Terminal Penumpang;

b. Petugas Administratif, selaku Pembantu Kepala Terminal

dalam pelayanan informasi dan pemungutan retribusi ;

c. Petugas Operasional, selaku Pembantu Kepala Terminal

mengatur lalu lintas di terminal;

d. PPNS dibidang LLAJ, selaku pembantu Kepala Terminal

Penumpang untuk menangani tugas penyidikan pelanggaran

di bidang LLAJ.

7. Standar Kompetensi Pengelola Terminal Barang

a. Kepala Terminal Angkutan Barang, selaku Pimpinan

Pengelola Terminal Barang;

b. Petugas Administratif, selaku Pembantu Kepala Terminal

pelayanan informasi dan pemungutan retribusi ;

Page 49: STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ. e. ... Observasi

48 | RINGKASAN

c. Petugas Operasional, selaku Pembantu Kepala Terminal

mengatur lalu lintas di terminal;

d. PPNS dibidang LLAJ, selaku pembantu Kepala Terminal

dan dibantu oleh PPNS dibidang LLAJ untuk menangani

tugas penyidikan pelanggaran di bidang LLAJ

dipersyaratkan memiliki komptensi selaku PPNS di bidang

LLAJ.

8. Kompetensi Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan

B3

Pengemudi kendaraan pengangkut bahan berbahaya dan beracun

(B3) wajib memenuhi persyaratan umum dan persyaratan khusus.

a. Persyaratan umum terkait Peraturan Perundang-undangan

yang berlaku dalam memperoleh Surat Izin Mengemudi

(SIM);

b. Persyaratan khusus yang terkait dengan Pengangkutan

Angkutan Barang Berbahaya dan Beracun (B3).

9. Kompetensi Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan

Peti Kemas, Alat Berat Dan Barang Khusus

Kompetensi Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan Peti

Kemas, Alat Berat dan Barang Khusus, Kompetensi antara lain :

a. Persyaratan Umum terkait dengan Perundang-undangan

yang berlaku dalam memperoleh Surat Izin Mengemudi

(SIM);

b. Persyaratan khusus mengenai pengetahuan dan tata cara

Pengangkutan Peti Kemas, Alat Berat dan Barang Khusus.

10. Standar Akreditasi Badan Hukum/Lembaga Yang

Melakukan Uji Berkala Kendaraan Bermotor

Berdasarkan ketentuan pasal 161 UU no 22 tahun 2009 tentang

Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. setiap Unit Pelaksana Uji Berkala

Page 50: STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ. e. ... Observasi

49 | RINGKASAN

harus diakreditasi oleh Menteri yang bertanggung jawab di bidang

sarana dan prasarana LLAJ dalam hal ini adalah menteri

Perhubungan.

Untuk memperoleh akreditasi, unit pelaksana Uji Berkala

Kendaraan Bermotor harus memenuhi persyaratan standar sebagai

berikut :

a. Lokasi;

b. Memiliki Penguji Kendaraan Bermotor yang memenuhi

kompetensi sesuai ketentuan yang berlaku;

c. Untuk Standar Peralatan Pengujian Kelaikan Kendaraan

Bermotor lengkap;

d. Keakurasian peralatan pengujian Kendaraan Bermotor;

e. Sistem dan tata cara pengujian; dan

f. Sistem informasi Uji Berkala Kendaraan Bermotor.

B. SARAN

1. Untuk Standar Kompetensi Penguji Kendaraan Bermotor,

konsultan mengusulkan 3 (tiga) kualifikasi sebagai berikut :

a. Penguji Pemula ;

Yang bertugas membantu penguji dalam mengoprasikan

peralatan uji dan merawat peralatan uji serta membantu

penguji dalam melaksanakan tugasnya.

b. Penguji Pelaksana :

Yang bertugas melakukan pengujian kelaikan kendaraan

bermotor.

c. Penguji penyelia ;

Yang bertugas melakukan supervisi hasil kerja penguji

pelaksana dan mengesahkan hasil uji.

Page 51: STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ. e. ... Observasi

50 | RINGKASAN

2. Untuk memenuhi kebutuhan tenaga penguji, perawatan peralatan

uji dan kalibrasi peralatan ujisebaiknya Pemerintah (Badan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan/BPSDM

Perhubungan) harus dapat menyelenggarakan Diklat secara

berkala guna memenuhi kebutuhan UPTD Penguji

kabupaten/Kota.

3. Untuk meningkatkan jumlah dan kualitas PPNS, sebaiknya

Kementerian Perhubungan bekerjasama dengan POLRI untuk

menyelenggarkan Diklat PPNS Bidang Lalu Lintas da Angkutan

Jalan (LLAJ) yang selanjutnya ditempatkan di Terminal dan

Jembatan Penimbangan, guna membantu pengelola terminal

dalam melakukan pengawasan dan peniudakan terhadap

pelanggaran.

4. Untuk meningkatkan kompetensi pengemudi angkutan umum

(Angkutan AKAP-Angkutan Parawisata-Angkutan Umum Massal

dan Taksi), sebaiknya setiap pengusaha angkutan bekerjasama

dengan Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Darat guna

menyelenggarakan Diklat pengemudi secara berkala setiap 6

(enam) bulan sekali, seperti yang dilakukan oleh perusahaan Taksi

Blue Bird.

5. Untuk meningkatkan kompetensi pengelola terminal penumpang

dan terminal barang seyogyanya Kementerian Perhubungan c.q

Badan Pengembangan SDM Perhubungan dapat bekerjasama

dengan Pemerintah Daerah guna penyelenggaraan Diklat

pengelolaan terminal penumpang dan terminal barang.

6. Kompetensi pengemudi dan pembantu pengemudi angkutan bahan

berbahaya dan beracun (B3) serta pengemudi dan pembantu

pengemudi peti kemas, alat berat dan barang khusus ini sangat

dibutuhkan oleh pengusaha angkutan.

Page 52: STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ. e. ... Observasi

51 | RINGKASAN

Sebaiknya STTD Bekasi yang akan ditujnjuk oleh BNSP sebagai

lembaga sertifikasi profesi dapat melakukan kerjasama dengan

pengusaha angkutan untuk dapat melakukan Diklat.

7. Standar Akreditasi Badan Hukum/Lembaga Yang Melakukan Uji

Berkala Kendaraan Bermotor, yang saat ini ada di 4 (empat) Balai

Akreditasi sebaiknya diperbanyak secara berkala, minimal setiap

Provinsi ada 1 (satu) Balai.

8. Sebaiknya Kementerian Perhubungan membentuk Komite

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang

bertugas menyusun Rencana Induk SKKNI, sesuai Peraturan

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi no 8 tahun 2012 tentang

Tata cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional

Indonesia, sebagaimana pada pasal 5 peraturan tersebut, yang

meliputi :

a. Komite Standar Kompetensi sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 3 memiliki peran dan fungsi di sektor atau lapangan

usaha masing-masing, meliputi:

1) penyusunan RIP SKKNI ;

2) pembentukan Tim Perumus dan Tim Verifikasi

SKKNI;

3) penilaian usulan penyusunan SKKNI;

4) pengembangan SKKNI;

5) penyelenggaraan Pra Konvensi dan Konvensi

Rancangan SKKNI; dan

6) pemantauan dan kaji ulang SKKNI.

b. Komite Standar Kompetensi sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dibentuk oleh Instansi Teknis dengan susunan

organisasi dan keanggotaan sebagai berikut:

1) Pengarah;

Page 53: STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ. e. ... Observasi

52 | RINGKASAN

2) Ketua merangkap anggota;

3) Sekretaris merangkap anggota;

4) Anggota, yang jumlahnya sesuai dengan kebutuhan

yang merepresentasikan unsur Instansi Teknis yang

bersangkutan, Instansi Teknis terkait, perusahaan atau

asosiasi perusahaan, asosiasi profesi, lembaga atau

asosiasi lembaga pendidikan dan pelatihan, Lembaga

Sertifikasi Profesi, serikat pekerja dan/atau pakar

kompetensi.

ABSTRACT

Road transport is the main mode of transportation plays an important role in supporting national development and has the largest contribution in the share of public transport compared to other modes. Therefore, the vision of road transport is to support and driving national development, as well as serve as the lifeblood of economic, political, social, cultural and defense. The mission is to make road transport system for reliable, highly skilled in the development and improve the mobility of people and goods, in order to support the development of the region to realize the insight archipelago.

Page 54: STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ. e. ... Observasi

53 | RINGKASAN

Currently a variety of challenges and obstacles were encountered in the effort to improve the quality of human resources (HR) transfortasi roads, such as the limited financial support, low awareness of HR to work with full responsibility, honest and fair, as well as less optimal implementation of laws and legislation in the field. Similarly, HR is not optimal placement agencies based disciplines that should be met. In order to improve the implementation of road transport, the priority needs to be addressed is the competence and expertise of HR road transport, for HR to spearhead the implementation of road transport is good. Therefore necessary to study standard concept in the Road Transport Sector HR professional and competent in a clear and measurable.

Study objective standard drafting HR completion concept of road transport is 10 (ten) an academic paper on the concept of standards in the field of road transport human resources which includes: (1) Standard test examiner competency of periodic motor vehicle, (2) standards of competency of regular vehicle maintenance test equipment motor.(3) Standard competency of periodic calibration of test equipment vehicles. (4) The standard of competence investigators who investigate violations of the criminal provisions of the Act LLAJ. (5). Competency standards of public transport drivers. (6) management competency standard passenger terminal. (7) management competency standard goods terminal.(8) The standard of competence of drivers and driver helpers transport of hazardous goods. (9) The standard of competence of drivers and driver helpers freight containers, heavy equipment, and special items. (10) Standard accreditation body corporate / institution conducting regular vehicle testing motor.

The methodology used in this study is a qualitative approach with descriptive analysis method. While the primary data collection using questionnaire and in-depth interviews, in addition to literature study to study policies and legislation in force, as well as field observations. Study object location was selected based on a purposive by looking at certain criteria held in Jakarta, Surabaya, Banjarmasin , Denpasar, and as a benchmark survey to Singapore. In-depth interviews (depth) was conducted to gather information that leads to the purpose of the study, the condition of the implementation of HR work related transfortasi, originating from Central Government officials and relevant regional, and outside of government officials in the areas

Page 55: STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ. e. ... Observasi

54 | RINGKASAN

of research, corporate transfortasi, as well as the HR transfortasi way associated with this research.

The results illustrate that: (1) Motor Vehicle Inspection Test Examiner is known that as many as 16 respondents testers periodically test vehicles on site survey, 5 people educated D II / D III, 8 as S1, S2/magister 3 people, 13 people who had attended a course / training PKB, 12 people have SIM B1, 12 years of service 0-5 years, and 4 years of service 11-15 years. The main duties of the HR respondents periodic motor vehicle examiner test, namely: Testing and / or examine the parts of motor vehicle, trailer, train patches and special motor vehicles in order to meet the technical requirements and road worthy. (2) Maintenance test equipment known that periodic motor vehicle: 4 respondents periodic equipment maintenance test vehicles on site survey there are 2 people educated Vocational Programs Engineering / Automotive, 1 Department of Electrical SMK / SMA Paspal, 1 as S1, 2 people has followed a course / training test equipment maintenance and 4 overall with tenure 11-15 years. HR Competencies: perform maintenance in accordance with preventative maintenance plans; Repairs to damaged equipment and spare parts inventory control test equipment. (3) investigators ( PPNS) , showed that: 16 respondents in the survey area PPNS 6 person high school education, one person S1D3/Akademi, 6 S1, 3 S2 / / master, 16 people who had followed the training as investigators, 16 Investigator (PPNS) Training , 16 work experience, 16 people who have been appointed as investigators. if the review PPNS HR competencies. The main duties of investigators: examining carrying capacity and / or how to transport goods, and / or; Checking transport operating licenses; Conduct Violation Enforcement Traffic and Transportation; classification system event action; Violation Enforcement Traffic and Transportation conducted by investigators. (4) Public Transport driver showed that: 64 respondents driver of public transport in the survey of 57 people who educated high school, D3 7 people, 16 people have SIM A General for Taxi driver, 48 people have driver's license for the driver AKAP B2, tourism and Mass Transport , already qualified but for transportation drivers of tourism has added the ability to speak in a foreign language (English). HR Competencies: Preparing for Operation Bus / Taxi Ride Bus / Taxi; Perform maneuvers; Set the gas pedal pressure; Adjusting the brake pedal pressure; Setting emphasis clutch pedal and move the gear lever. (5) Is the Passenger Terminal, indicates that: eight respondents passenger terminal

Page 56: STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ. e. ... Observasi

55 | RINGKASAN

manager at the site survey, a 3-person high school education, 4 S1 / D IV, 1 person S2/magister, 8 people who have followed the training as the manager of the passenger terminal. Fundamental duty terminal managers: Make periodic reports to the supervisor / Kadishub; Coordinate with agencies concerned with the implementation of the terminal, such as the police, community / religious leaders in the terminal. (6) business Goods Terminal, show that: 8 respondents goods terminal manager on-site survey is only one person who high school education, 3 S1 / D IV, and 3 people who have followed the training as a goods terminal manager. The main duties of the goods terminal management: Coordinate tasks and responsibilities to appropriate subordinates of each office; Make periodic reports to a supervisor / Kadishub. (7) Driver and Assistant Driver Transport B3, 64 respondents indicated that the driver and assistant driver of freight B3, as many as 40 people high school education, 24 elementary / junior high school. Only 1 person who has followed the course of practice driving freight B3, while the driver's helper as many as 23 people do not have a license. 9 people have SIM A driver and 32 people have SIM Public B2. The main duties of drivers and driver helpers Car B 3 is controlling hazardous goods. (8) Driver and Assistant Driver Container,showed that: 96 respondents driver and assistant driver of containers, heavy equipment and special items in the site survey 74 people (77.8%) had high school education, 10 (10.43%) S1/D3/akademi educated, 12 others (elementary and secondary), only 1 person (1.04%), which has followed the course of practice driving freight containers, heavy equipment and special items. as many as 29 people do not have a license (driver's helper), 19 people have the SIM A (pembatu driver, 48 people possess a driver's license B2. Duty staple drivers and driver helpers containers, heavy equipment and specialized items include: Preparing Special items Operating Vehicles - Equipment - General Goods; Controlling Cars Special Items - Equipment - General Goods. (9) Legal Accreditation Standards / Certification Institute, showed that: Competency Certification for energy testers periodic testing of motor vehicles, power equipment maintenance periodic testing of motor vehicles, power equipment calibration Periodically test vehicle, investigators who conduct investigations of criminal violations of the provisions of the Act LLAJ, passenger terminal manager, and manager of terminal items issued by the Directorate General of Land Transportation, Ministry of Transportation. Accreditation by the Government in accordance with the provisions of the legislation. (Law 22 years 2009 Article 78). Meanwhile Competency

Page 57: STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ. e. ... Observasi

56 | RINGKASAN

Certification for public transportation drivers, drivers and driver helpers hazardous goods transportation, drivers and driver helpers freight containers, heavy equipment, and special items, issued by the Institute of Professional Certification (LSP), which has been in Accreditation Directorate General of Land Transportation, Ministry of Transportation in cooperation with the National Professional Standards (BNSP), as the National Certification Board. Coaching HR Competency Road Transport Sector in Singapore. ensure the competency of human resources in the field of Road Transport Ministry of Transportation (MOT) build a competency test (TUK) adequate because it is equipped with a laboratory competency test.

CONCLUSIONS: Based on the analysis of data collected from several locations survey, we can conclude the following: (1) Competency Testing of Motor Vehicles, with the qualification: Beginner Implementing Examiners, Examiners Implementing, Managing Advanced Testing, Testing Supervisor, (2) Competency Test Equipment Motor Vehicle Maintenance is not currently exist, all activities Test Equipment Motor Vehicle Technical Consultants contracted to Maintenance, (3) Competence Power Calibration Test Equipment Motor Vehicle Inspection in UPTD Motor Vehicle Examiners also has nothing to do calibration of test equipment, also contracted to consultants, (4) Competence PNS Investigators are still not sufficient to serve on the weighing terminal and location. To be appointed as investigators must follow Rule No. Justice Minister. M.MH.01.AN.09.01. in 2011 about the appointment procedure for investigators and Regulation no. 58 year 2010 on. (5) Public Transport Drivers Competencies include: Driver Transport Inter-Province (AKAP), driver of tourism Transport, Public Transport Mass Driver, Driver Transport Taxis, (6) Competence Pengelola Passenger Terminal, including: Chief Freight Terminal, as leader: Petugas administrative assistant Head as passenger terminal, to handle administrative tasks terminal (including terminal services levy; Operating Officer, as the assistant Head of Passenger Terminal, to handle operational tasks in the field; PPNS LLAJ field, as assistant Head of Passenger Terminal to handle duty investigation of violations in the field of LLAJ. (7) Terminal Competency Standards goods business, including Head of Freight Terminal, as leader; Administrative Officer, as the assistant Head angkurtan goods terminal, to handle administrative tasks terminal items (including terminal services levy; Officer Operations, as assistant Head of Freight Terminal, to handle operational tasks in the field; PPNS LLAJ field, as assistant Head of

Page 58: STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ. e. ... Observasi

57 | RINGKASAN

Terminals and LLAJ assisted by investigators in the field to handle the task of investigating violations in the field have the competency required LLAJ as investigators in the field LLAJ. ( 8) Competency Driver and Assistant Driver Transport B3 with the general and specific requirements; (9) Competence Drivers and Helpers Container Transport Drivers, Heavy Equipment and Special Items, with the general and specific requirements. (10) Accreditation Standards Agency Law / Institutions that do Periodic Test Vehicles Based on the provisions of Article 161, each Unit of Periodic Test must be accredited by the minister responsible for infrastructure LLAJ in this case is the minister of Transportation. To obtain accreditation, implementation unit Motor Vehicle Inspection Test must meet the requirements of the standard: Location ; Competency testing of motor vehicles; Standard testing equipment; system and testing procedures; System Motor Vehicle Inspection Test information; Information Systems for Test Execution Periodic Interest

Suggestions: (1) Motor Vehicle Examiner Competency Standards, the consultant proposed three (3) qualifiers: Beginner examiner; Examiners Executive; examiner supervisor, (2) To meet the needs for testing, test equipment maintenance and calibration of test equipment should the Government (BPSDM of Transportation) Training can be held at regular intervals in order to meet the needs of Examiners UPTD districts / cities. (3) To increase the number and quality of the investigators, the Ministry of Transport should cooperate with the police to held training field investigators da Transport Road Traffic (LLAJ) were then placed in the Terminal and Weighing Bridge. (4) In order to improve the competence of drivers of public transport (Transport AKAP-Transport-Public Transport Bulk of tourism and taxis), should work with any transport entrepreneurs PPSDM Land Transport driver to hold periodic training every 6 (six) months. (5) In order to improve the competence of the passenger terminal and the terminal managers should stuff MOT cq Human Resources Development Agency of Transportation to work with the Government to the implementation of management training passenger terminal and terminal stuff. (6) Competence driver and assistant driver of transport of hazardous and toxic (B3) as well as the driver and assistant driver of containers, heavy equipment and special items needed by the transport entrepreneurs. (7) Bekasi STTD should be designated by a certification body BNSP professions can cooperate with transport entrepreneurs to be able to do training. (8) Standards Accreditation Agency Law / Institute

Page 59: STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ. e. ... Observasi

58 | RINGKASAN

Conducting Periodic Test of Motor Vehicles, which currently exists in 4 (four) Center Accreditation should be propagated periodically, at least every province there is 1 (one) Headquarters.

ABSTRAK

Transportasi jalan merupakan moda transportasi utama yang berperan

penting dalam mendukung pembangunan nasional dan mempunyai kontribusi

terbesar dalam pangsa angkutan dibandingkan moda lain. Oleh karena itu,

visi transportasi jalan adalah sebagai penunjang, penggerak dan pendorong

pembangunan nasional, serta berperan sebagai urat nadi kehidupan ekonomi,

politik, sosial budaya dan pertahanan keamanan. Misi transportasi jalan

adalah untuk mewujudkan sistem transportasi jalan yang andal,

berkemampuan tinggi dalam pembangunan, serta meningkatkan mobilitas

manusia dan barang, guna mendukung pengembangan wilayah untuk

mewujudkan wawasan nusantara.

Saat ini berbagai tantangan dan kendala masih dihadapi dalam usaha

meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) transfortasi jalan,

diantaranya adalah dukungan pembiayaan yang masih terbatas, rendahnya

kesadaran SDM untuk bekerja dengan penuh tanggung jawab, jujur dan adil,

serta kurang optimalnya pengimplementasian peraturan perundang-

Page 60: STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ. e. ... Observasi

59 | RINGKASAN

undangan di lapangan. Demikian juga tidak optimalnya penempatan SDM

pada instansi terkait berdasarkan disiplin ilmu yang seharusnya dipenuhi.

Dalam rangka peningkatan penyelenggaraan transportasi jalan, maka

prioritas utama yang perlu dibenahi adalah kompetensi dan keahlian dari

SDM transportasi jalan, karena SDM menjadi ujung tombak dalam

penyelenggaraan transportasi jalan yang baik. Oleh karena itu perlu dilakukan

studi penyusunan konsep standar di Bidang SDM Transportasi Jalan yang

professional dan memiliki kompetensi yang jelas dan terukur.

Tujuan studi penyusunan konsep standar SDM transportasi jalan adalah

tersusunnya konsep 10 ( sepuluh) naskah akademis konsep standar di bidang

SDM transportasi jalan yang meliputi: (1) Standar kompetensi tenaga penguji

uji berkala kendaraan bermotor, (2) standar kompetensi tenaga pemeliharaan

peralatan uji berkala kendaraan bermotor. (3) Standar kompetensi tenaga

kalibrasi peralatan uji berkala kendaraan bermotor.(4) Standar kompetensi

PPNS yang melakukan penyidikan pelanggaran ketentuan pidana Undang-

Undang LLAJ. (5). Standar kompetensi pengemudi angkutan umum. (6)

Standar kompetensi pengelola terminal penumpang. (7) Standar

kompetensi pengelola terminal barang. (8) Standar kompetensi pengemudi

dan pembantu pengemudi angkutan barang berbahaya dan beracun.(9)

Standar kompetensi pengemudi dan pembantu pengemudi angkutan barang

peti kemas, alat berat, dan barang khusus.(10)Standar akreditasi badan

hukum/lembaga yang melakukan uji berkala kendaraan bermotor.

Metodologi yang digunakan dalam studi ini adalah pendekatan kualitatif

dengan metode analisis deskriptif. Sedangkan pengumpulan data primer

menggunakan metode questioner dan wawancara mendalam, selain studi

kepustakaan untuk mempelajari kebijakan- kebijakan dan peraturan

perundang-undangan yang berlaku, serta observasi lapangan. Lokasi obyek

studi ini dipilih berdasarkan purposive dengan melihat kriteria tertentu yang

dilaksanakan di Jakarta, Surabaya, Banjarmasin, Denpasar, dan sebagai

pembanding dilakukan survei ke Singapura. Wawancara secara mendalam

(indepth) dilakukan untuk menggali berbagai informasi yang mengarah

pada tujuan penelitian, kondisi pelaksanaan kerja SDM transfortasi terkait,

baik yang berasal dari Pejabat Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah terkait,

maupun pejabat di luar pemerintahan di wilayah penelitian, perusahaan

transfortasi, serta para SDM transfortasi jalan yang terkait dengan penelitian

ini.

Hasil penelitian menggambarkan bahwa : (1) Penguji Uji Berkala

Kendaraan Bermotor diketahui bahwa sebanyak 16 responden penguji uji

berkala kendaraan bermotor di lokasi survey 5 orang yang berpendidikan D

II/D III, 8 orang S1, 3 orang S2/magister, 13 orang yang sudah pernah

Page 61: STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ. e. ... Observasi

60 | RINGKASAN

mengikuti kursus/Diklat PKB, 12 orang memiliki SIM B1, 12 masa kerja 0 –

5 tahun, dan 4 orang masa kerja 11 – 15 tahun. Tugas pokok responden

sebagai SDM penguji uji berkala kendaraan bermotor, yaitu : Menguji

dan/atau memeriksa bagian-bagian kendaraan bermotor, kereta gandengan,

kereta tempelan dan kendaraan bermotor khusus dalam rangka pemenuhan

terhadap persyaratan teknis dan laik jalan. (2) Pemeliharaan peralatan uji

berkala kendaraan bermotor diketahui bahwa : 4 responden pemeliharaan

peralatan uji berkala kendaraan bermotor di lokasi survey ada 2 orang

berpendidikan SMK Jurusan Mesin/ Otomotif, 1 orang SMK Jurusan

Listrik/SMA Paspal, 1 orang S1, 2 orang yang telah mengikuti kursus/diklat

pemeliharaan peralatan uji dan 4 orang keseluruhannya dengan masa kerja

11-15 tahun. Kompetensi SDM : melakukan perawatan sesuai dengan

rencana pemeliharaan pencegahan; Perbaikan terhadap peralatan yang

mengalami kerusakan dan pengendalian persediaan suku cadang peralatan

uji. (3) PPNS, menunjukan bahwa : 16 responden PPNS di daerah survey 6

orang yang berpendidikan SLTA, 1 orang S1D3/Akademi, 6 orang S1, 3 orang

S2//magister, 16 orang yang sudah mengikuti Diklat sebagai PPNS, 16 orang

Diklat Penyidik, 16 pengalaman kerja, 16 orang yang sudah diangkat sebagai

PPNS. jika ditinjau kompetensi SDM PPNS. Tugas pokok PPNS : memeriksa

daya angkut dan/atau cara pengangkutan barang; dan/atau; Mengecek izin

penyelenggaraan angkutan ; Melakukan Penindakan Pelanggaran Lalu

lintas dan Angkutan Jalan; Penggolongan tata acara penindakan;

Penindakan Pelanggaran Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang dilaksanakan

oleh PPNS. (4) Pengemudi Angkutan Umum menunjukan bahwa : 64

responden pengemudi angkutan umum di daerah survey 57 orang yang

berpendidikan SLTA, 7 orang D3, 16 orang memiliki SIM A Umum untuk

pengemudi Taksi, 48 orang memiliki SIM B2 untuk pengemudi AKAP,

Parawisata dan Angkutan Massal, sudah memenuhi syarat tetapi untuk

pengemudi angkutan parawisata mempunyai tambahan kemampuan

berbicara dalam bahasa asing (Inggris). Kompetensi SDM: Mempersiapkan

Operasi Bus/Taksi ; Mengendarai Bus/Taksi; Melakukan manuver; Mengatur

penekanan pedal gas ; Mengatur penekanan pedal rem ;Mengatur penekanan

pedal kopling dan memindah tuas transmisi. (5) Pengelola Terminal

Penumpang, menunjukan bahwa: 8 responden pengelola terminal

penumpang di lokasi survey , 3 orang yang berpendidikan SLTA, 4 orang

S1/D IV, 1 orang S2/magister, 8 orang yang sudah mengikuti Diklat sebagai

pengelola terminal penumpang. Tugas pokok pengelola terminal : Membuat

laporan secara periodik ke atasan/kadishub ; Mengkoordinasikan dengan

instansi yang terkait dengan penyelenggaraan terminal, seperti kepolisian,

tokoh masyarakat/tokoh agama di lingkungan terminal.(6) Pengelola

Terminal Barang, menunjukan bahwa : 8 responden pengelola terminal

barang di lokasi survey hanya 1 orang yang berpendidikan SLTA, 3 orang

S1/D IV, dan 3 orang yang sudah mengikuti Diklat sebagai pengelola

Page 62: STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ. e. ... Observasi

61 | RINGKASAN

terminal barang. Tugas pokok pengelola terminal barang :

Mengkoordinasikan tugas dan tanggung jawab ke masing-masing bawahan

sesuai jabatannya ; Membuat laporan secara periodik ke atasan/ kadishub.

(7) Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan B3, menunjukan

bahwa 64 responden pengemudi dan pembantu pengemudi angkutan B3,

sebanyak 40 orang berpendidikan SLTA, 24 orang SD/SLTP. Hanya 1 orang

yang sudah mengikuti kursus latihan mengemudi angkutan B3, sedangkan

pembantu pengemudi sebanyak 23 orang tidak memiliki SIM. 9 orang

pengemudi memiliki SIM A, dan 32 orang memiliki SIM B2 Umum. Tugas

pokok pengemudi dan pembantu pengemudi B 3 adalah mengendalikan

Mobil barang berbahaya dan beracun. (8) Pengemudi dan Pembantu

Pengemudi Peti Kemas, menunjukkan bahwa : 96 responden pengemudi dan

pembantu pengemudi peti kemas, alat berat dan barang khusus di lokasi

survey 74 orang ( 77,8%) yang berpendidikan SLTA, 10 orang ( 10,43 %)

berpendidikan S1/D3/akademi, 12 orang lain-lain (SD dan SLTP), hanya 1

orang ( 1,04%) yang sudah mengikuti kursus latihan mengemudi angkutan

peti kemas, alat berat dan barang khusus. sebanyak 29 orang tidak memiliki

SIM (pembantu pengemudi), 19 orang memilki SIM A (pembatu pengemudi,

48 orang memliki SIM B2. Tugas pokok pengemudi dan pembantu pengemudi

peti kemas, alat berat dan barang khusus meliputi : Mempersiapkan

Pengoperasian Kendaraan barang Khusus – Alat Berat – Barang Umum;

Mengendalikan Mobil Barang Khusus – Alat Berat – Barang Umum. (9)

Standar Akreditasi Badan Hukum/Lembaga Sertifikasi, menunjukan bahwa

: Sertifikasi Kompetensi untuk tenaga penguji uji berkala kendaraan

bermotor, tenaga pemeliharaan peralatan uji berkala kendaraan bermotor,

tenaga kalibrasi peralatan uji berkala kendaraan bermotor, PPNS yang

melakukan penyidikan pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ,

pengelola terminal penumpang, dan pengelola terminal barang dikeluarkan

oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan.

Akreditasi dilakukan oleh Pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan. (UU 22 tahun 2009 pasal 78). Sedangkan Sertifikasi

Kompetensi untuk pengemudi angkutan umum, pengemudi dan pembantu

pengemudi angkutan barang berbahaya dan beracun, pengemudi dan

pembantu pengemudi angkutan barang peti kemas, alat berat, dan barang

khusus, dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang telah di

Akreditasi Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub yang bekerjasama dengan

Badan Nasional Standarisasi Profesi (BNSP), selaku Badan Sertifikasi

Nasional. Pembinaan Kompetensi SDM Bidang Transportasi Jalan di

Singapore. Dalam menjamin kompetensi SDM Bidang Transportasi Jalan

Ministry of Transportation (MoT) membangun tempat uji kompetensi (TUK)

yang memadai karena dilengkapi dengan laboratorium uji kompetensi.

Page 63: STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ. e. ... Observasi

62 | RINGKASAN

Kesimpulan, Berdasarkan hasil analisis terhadap hasil pengumpulan data

dari beberapa lokasi survey, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : (1)

Kompetensi Penguji Kendaraan Bermotor , dengan kualifikasi : Penguji

Pelaksana Pemula, Penguji Pelaksana,Penguji Pelaksana Lanjutan, Penguji

Penyelia; (2 ) Kompetensi Pemeliharaan Peralatan Uji Kendaraan Bermotor

saat ini tidak ada, segala kegiatan Perawatan Peralatan Uji Kendaraan

Bermotor dikontrakan kepada Konsultan Teknis Perawatan Peralatan; (3)

Kompetensi Tenaga Kalibrasi Peralatan Uji Berkala Kendaraan Bermotor

di UPTD Penguji Kendaraan Bermotor juga tidak ada untuk melakukan

kalibrasi peralatan uji, juga dikontrakan ke konsultan teknis; (4) Kompetensi

Penyidik PNS masih belum mencukupi untuk bertugas di terminal dan lokasi

penimbangan. Untuk diangkat menjadi PPNS harus mengikuti Peraturan

Menteri Hukum dan HAM No. M.MH.01.AN.09.01. tahun 2011 tentang Tata

cara Pengangkatan PPNS dan PP no. 58 tahun 2010 tentang. (5) Kompetensi

Pengemudi Angkutan Umum yang meliputi : Pengemudi Angkutan Antar

Provinsi (AKAP), Pengemudi Angkutan Parawisata, Pengemudi Angkutan

Umum Massal, Pengemudi Angkutan Taksi; (6) Kompetensi Pengelola

Terminal Penumpang, meliputi : Kepala Terminal Angkutan Barang, selaku

pimpinan : Petugas Administratif, selaku pembantu Kepala terminal

penumpang, untuk menangani tugas-tugas adminitrasi terminal (termasuk

memungut jasa terminal; Petugas Operasional, selaku pembantu Kepala

Terminal Penumpang, untuk menangani tugas-tugas operasional di lapangan

; PPNS dibidang LLAJ, selaku pembantu Kepala Terminal Penumpang untuk

menangani tugas penyidikan pelanggaran di bidang LLAJ. (7) Standar

Kompetensi Pengelola Terminal barang , meliputi Kepala Terminal Angkutan

Barang, selaku pimpinan ; Petugas Administratif, selaku pembantu Kepala

terminal angkurtan barang, untuk menangani tugas-tugas adminitrasi

terminal barang (termasuk memungut jasa terminal; Petugas Operasional,

selaku pembantu Kepala Terminal Angkutan Barang, untuk menangani tugas-

tugas operasional di lapangan; PPNS dibidang LLAJ, selaku pembantu

Kepala Terminal dan dibantu oleh PPNS dibidang LLAJ untuk menangani

tugas penyidikan pelanggaran di bidang LLAJ dipersyaratkan memiliki

komptensi selaku PPNS di bidang LLAJ. (8) Kompetensi Pengemudi dan

Pembantu Pengemudi Angkutan B3 dengan persyaratan umum dan khusus;

(9) Kompetensi Pengemudi dan Pembantu Pengemudi Angkutan Peti Kemas,

Alat Berat dan Barang Khusus, dengan persyaratan umum dan khusus. (10)

Standar Akreditasi Badan Hukum/ Lembaga yang melakukan Uji Berkala

Kendaraan Bermotor Berdasarkan ketentuan pasal 161, setiap Unit

Pelaksana Uji Berkala harus diakreditasi oleh Menteri yang bertanggung

jawab di bidang sarana dan prasarana LLAJ dalam hal ini adalah menteri

Perhubungan. Untuk memperoleh akreditasi, unit pelaksana Uji Berkala

Kendaraan Bermotor harus memenuhi persyaratan standar : Lokasi;

Kompetensi penguji Kendaraan Bermotor; Standar peralatan pengujian;

Page 64: STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ. e. ... Observasi

63 | RINGKASAN

sistem dan tata cara pengujian;Sistem informasi Uji Berkala Kendaraan

Bermotor; Sistem Informasi Untuk Kepentingan Pelaksanaan Uji Berkala

Saran : (1) Standar Kompetensi Penguji Kendaraan Bermotor, konsultan

mengusulkan 3 (tiga) kualifikasi: Penguji Pemula ; Penguji Pelaksana ;

Penguji penyelia; (2) Untuk memenuhi kebutuhan tenaga penguji, perawatan

peralatan uji dan kalibrasi peralatan uji sebaiknya Pemerintah (BPSDM

Perhubungan) dapat menyelenggarakan Diklat secara berkala guna

memenuhi kebutuhan UPTD Penguji kabupaten/Kota. (3) Untuk

meningkatkan jumlah dan kualitas PPNS, sebaiknya Kementerian

Perhubungan bekerjasama dengan POLRI untuk menyelenggarkan Diklat

PPNS Bidang Lalu Lintas da Angkutan Jalan (LLAJ) yang selanjutnya

ditempatkan di Terminal dan Jembatan Penimbangan. (4) Untuk

meningkatkan kompetensi pengemudi angkutan umum (Angkutan AKAP-

Angkutan Parawisata-Angkutan Umum Massal dan Taksi), sebaiknya setiap

pengusaha angkutan bekerjasama dengan PPSDM Perhubungan Darat guna

menyelenggarakan Diklat pengemudi secara berkala setiap 6 (enam) bulan

sekali. (5) Untuk meningkatkan kompetensi pengelola terminal penumpang

dan terminal barang seyogyanya Kementerian Perhubungan c.q Badan

Pengembangan SDM Perhubungan dapat bekerjasama dengan Pemda guna

penyelenggaraan Diklat pengelolaan terminal penumpang dan terminal

barang. (6) Kompetensi pengemudi dan pembantu pengemudi angkutan

bahan berbahaya dan beracun (B3) serta pengemudi dan pembantu

pengemudi peti kemas, alat berat dan barang khusus ini sangat dibutuhkan

oleh pengusaha angkutan.(7) Sebaiknya STTD Bekasi yang akan ditunjuk

oleh BNSP sebagai lembaga sertifikasi profesi dapat melakukan kerjasama

dengan pengusaha angkutan untuk dapat melakukan Diklat. (8) Standar

Akreditasi Badan Hukum/Lembaga Yang Melakukan Uji Berkala Kendaraan

Bermotor, yang saat ini ada di 4 (empat) Balai Akreditasi sebaiknya

diperbanyak secara berkala, minimal setiap Provinsi ada 1 (satu) Balai.

Page 65: STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ. e. ... Observasi

64 | RINGKASAN

PRAKATA

Ringkasan Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM Transportasi

Jalan ini disusun untuk memenuhi ketentuan Surat Keputusan Kepala Badan

Penelitian Dan Pengembangan Perhubungan Nomor KP 23tahun 2011 tanggal

9 Februari 2011 tentang Pedoman Penulisan Laporan Kajian, Penelitian, dan

Studi di lingkungan Badan Penelitian Dan Pengembangan Perhubungan.

Tujuan penyusunan ringkasan penelitian/studi ini adalah untuk membantu

para pejabat agar dapat memahami secara singkat hasil penelitian ini.

Pada kesempatan ini konsultan mengucapkan terima kasih kepada Kepala

BNSP Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kepala Dinas

Perhubungan Provinsi DKI Jakarta, Kepala Dinas Provinsi Jawa Timur,

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten/kota Surabaya, Kepala Dinas Provinsi

Page 66: STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ. e. ... Observasi

65 | RINGKASAN

Kalimantan Selatan, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten/kota Banjarmasin

dan Kepala Dinas Provinsi Bali, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten/kota

Denpasar beserta jajarannya yang telah membantu memberikan data dan

informasi.

Konsultan tidak lupa menyampaikan terima kasih kepata Tim Pengarah dan

Tim Pendamping dalam studi ini yang telah memberikan arahan demi

terselesaikannya Studi Penyusunan Konsep Standar di Bidang SDM

Transportasi Jalan.

Jakarta, November 2012

DAFTAR ISI

RINGKASAN EKSEKUTIF

STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG

SDM TRANSPORTASI JALAN

ABSTRAK (ABSTRACT)

PRAKATA

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Ruang Lingkup 1

C. Maksud Dan Tujuan 2

D. Metodologi Penelitian 2

Page 67: STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ. e. ... Observasi

66 | RINGKASAN

BAB II HASIL PENGUMPULAN DATA 4

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS 10

A. Pemetaan Kegiatan Transportasi Jalan

Berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan 10

B. Konsep Standar Kompetensi SDM

Bidang Transportasi Jalan 22

BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 31

A. Kesimpulan 31

B. Rekomendasi 34

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

A. LITERATUR

Damin Sudarwan, Pengantar Stud Penelitian Kebijakan (Jakarta : PT

Bumi Aksara 2005)

Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif

(Bandung : Alfabeta 2009)

Kementerian Perhubungan, Studi Kebutuhan Diklat Teknis di

Departemen Perhubungan, Dishub Provinsi, dan Dishub

Kabupaten/Kota. Jakarta ; Badan Penelitian dan

Pengembangan Perhubungan 2008

Kementerian Perhubungan, Studi Profesionalisme Sumber Daya

Manusia Departemen Perhubungan dalam Rangka

Reformasi Birokrasi, Jakarta ; Badan Puslitbang

Perhubungan 2011

Page 68: STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ. e. ... Observasi

67 | RINGKASAN

Kementerian Perhubungan, Perhubungan Darat dalam Angka, Jakarta

; 2010

Kementerian Perhubungan, , Studi Penyusunan Jabatan Fungsional

Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Jakarta ; Direktorat

Jenderal Perhubungan Darat; 1993

Kementerian Perhubungan, , Studi Kebutuhan Spesifikasi Pendidikan

dan Pelatihan Ideal Berbasis Kompetensi sesuai

Perkembambangan Pemerintahan, Jakarta ; Pusat Litbang

Perhubungan Darat 2007

B. DOKUMEN

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2009 tentang

Lalu Lintas dan Angkutan

Jalan, Jakarta ; Kementerian

Perhubungan 2010

Nomor 13 tahun 2003 tentang

Ketenaga Kerjaan, Jakarta ;

Kementerian Tenaga Kerja dan

Transmigrasi ; 2004

Nomor 43 tahun 1999 tentang

Perubahan UU no 8 tahun 1974

tentang Pokok-pokok

Kepegawaian, Jakarta ; Badan

Kepegawaian Negara tahun

2000

Page 69: STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ. e. ... Observasi

68 | RINGKASAN

Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 1993 tentang Angkutan Jalan,

Jakarta, Kementerian Perhubungan 1993

Nomor 51 tahun 2012 tentang Sumber Daya

Manusia di Bidang Transportasi ; Jakarta,

Sekretariat Negara. 2012

Nomor 55 tahun 2012 tentang Kendaraan ;

Jakarta, Sekretariat Negara. 2012

Nomor 44 tahun 1993 tentang Kendaraan

Bermotor dan Pengemudi, Jakarta ;

Kementerian Perhubungan 1993

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 8 tahun

2012 tentang Tata Cara Penetapan Standar

Kompetensi Kerja Nasional Indonesia,

Jakarta, Kementerian Tenaga Kerja dan

Transmigrasi ; 2012

Nomor 5 tahun 2012, tentang Sistem

Standarisasi Kompetensi Kerja Nasional

Indonesia, Jakarta, Kementerian Tenaga

Kerja dan Transmigrasi ; 2012

Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi

Nasional Indonesia

Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 7 tahun 2010 tentang Rncana

Strategis Kementerian Perhubungan tahun

2010 - 2014

Peraturan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Nomor SK 1076 /

KP. 108 / DRJD / 2005 tentang Kompetensi

Penguji Kendaraan Bermotor

Nomor SK 727/AJ 307/DRJD/2004 tentang

Pedoman Teknis Penyelenggaraan

Page 70: STUDI PENYUSUNAN KONSEP STANDAR DI BIDANG SDM …elibrary.dephub.go.id/elibrary/media/catalog/0010-091500000000149...pelanggaran ketentuan pidana Undang-Undang LLAJ. e. ... Observasi

69 | RINGKASAN

Angkutan Umum di jalan, Jakarta :

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat

tahun 2004

Nomor SK 725/AJ 302/DRJD/2004 tentang

Penyelenggaraan Angkutan bahan

Berbahaya dan Beracun (B3) di jalan,

jakarta ; Dirjen Perhubungan Darat 2004.