target sektor utilitas global - jakarta

41
1

Upload: others

Post on 21-Oct-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Target Sektor Utilitas Global - Jakarta

1

Page 2: Target Sektor Utilitas Global - Jakarta

2

Target Sektor Utilitas Global

Menjamin ketersediaan dan

pengelolaan berkelanjutan untuk air

minum dan sanitasi bagi semua.

Mewujudkan perkotaan dan

kawasan permukiman yang inklusif,

aman, berketahanan, dan

berkelanjutan.

Akses Perumahan Layak Bagi Semua,

Aman Dan Terjangkau.

Akses Layanan Infrastruktur Dasar

Penanganan Kawasan Kumuh Yang

Berkelanjutan.

Layanan Ruang Publik Yang Memadai

Pengelolaan Urbanisasi Sebagai Bagian

Dari Perencanaan Permukiman

Perkotaan.

▪ Meningkatnya kebutuhan akan

permukiman layak dengan

akses pelayanan dasar yang

memadai;

▪ Masih terbatasnya penyediaan

ruang publik yang dapat

diakses oleh semua warga

kota;

▪ Belum meratanya kepedulian

stakeholders pada

pembangunan permukiman

yang layak bagi semua, aman

dan berkelanjutan

Page 3: Target Sektor Utilitas Global - Jakarta

3

Tantangan Global: Indonesia New Urban Agenda (i)Agenda Kependudukan

▪ Perbaikan manajemen data kependudukan perkotaan yang lebih akurat;

▪ Keberadaan kaum muda perkotaan untuk mengembangkan potensi dalam era transisidemografi dan memanfaatkan “bonusdemografi”;

▪ Menerapkan kebijakan kependudukan secara terpadu dalam hubungan desa-kota;

▪ Urbanisasi sebagai proses pengkotaan yang menjadi bagian engine of growth suatu kota;

Agenda Pertanahan dan Perencanaan Kota

▪ Pengembangan paradigma baru dalam perencanaan kota dan desain lingkungan yang lebihinklusif dan ramah lingkungan;

▪ Peningkatan kualitas kawasan tidak hanya pada peningkatan kualitas lingkungan namun jugapenyediaan ruang untuk usaha ekonomi kecil dan mikro;

▪ Kawasan terpadu pelestarian dan budidaya untuk pengembangan produk kelautan, industrimaritim, dan ekowisata untuk memajukan kota-kota pesisir Indonesia;

Agenda Lingkungan dan Urbanisasi

▪ Membangun model-model kota baru dengan konsep “KotaHijau” yang berketahanan iklim danbencana;

▪ Kemampuan kawasan perkotaan untuk beradaptasi terhadap variasi perubahan iklim;

▪ Mengembangkan sistem infrastruktur yang dipadukan dengan pemanfaatan fungsi dan potensimaritim;

▪ Penambahan ruang terbuka hijau untuk penyerapan dan penampungan air serta pengendalianbanjir;

Page 4: Target Sektor Utilitas Global - Jakarta

4

Tantangan Global: Indonesia New Urban Agenda (ii)

Agenda Tata Kelola Pemerintah dan Legislatif▪ Tata kelola perkotaan untuk pemenuhan Standar Pelayanan Perkotaan (SPP) melalui keterpaduan

program;

▪ Meningkatkan kualitas partisipasi public melalui peningkatan pengetahuan masyarakat secara lebih luas;

▪ Pelibatan aktif praktisi, pakar, organisasi profesi untuk evaluasi pengelolaan dan pembangunan kota;

▪ Inovasi tata kelola model pembangunan “Kota Cerdas” dan berdaya saing;

▪ Peningkatan kapasitas kerjasama antar kota dan antar daerah;

Agenda Ekonomi Perkotaan▪ Pemahaman dan penataan keharmonisan dan keterkaitan antara ekonomi internasional, nasional,

lokalformal, dan local informal yang terjadi di wilayah urban;

▪ Keseimbangan pembangunan antar wilayah, perdesaan dan perkotaan, mendukung pusat-pusat

pertumbuhan ekonomi nasional;

▪ Mendorong perkembangan industri pengolahan pertanian di daerah pinggiran kota;

Agenda Perumahan dan Infrastruktur Pelayanan Dasar

▪ Menciptakan keterpaduan pembangunan perumahan dengan kawasan permukiman;

▪ Memberikan prioritas utama untuk meningkatkan kapasitas dan kesiapan Pemerintah Daerah dalampenanganan kawasan kumuh;

▪ Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pendanaan infrastruktur dan pengembangan mekanismealternative (creative financing scheme);

▪ Sistem pembiayaan pelayanan perkotaan dilakukan perhitungan tarif secara rasional;

Page 5: Target Sektor Utilitas Global - Jakarta

5

Gerakan Nasional

Terdapat 38.431 Ha

Kumuh perkotaan;

Terbatasnya

kapasitas dan

pembiayaan

Pemerintah Daerah;

Tidak

terintegrasinya

penanganan kumuh

selama ini;

Tantangan215 T

Kebutuhan Dana

untuk mencapai

Target 0% Kumuh

46,4 TKemampuan APBN

(Renstra PUPR

2015-2019)

Page 6: Target Sektor Utilitas Global - Jakarta

6

Strategi Pendanaan Pencapaian Target 2015-2019

Pusat67%

Daerah15%

Swasta 2% PHLN

16%

2010-2014

Pemerintah Pusat 35%

Pemerintah Daerah

25%

Sektor Swasta 15%

PHLN 10%

Masyarakat15%

2015-2019

Oleh karena masalah kapasitas fiskal

daerah yang terbatas, maka perlu peran

serta swasta dalam memainkan peran

pembangunan sektor utilitas.

Page 7: Target Sektor Utilitas Global - Jakarta

7

Gambaran DKI Jakarta

5,92

6,586,06

5,445,856,03

5,58

5,024,79

5,02

2012 2013 2014 2015 2016

Pertumbuhan Ekonomi DKI Jakarta dan Nasional

DKI Jakarta Nasional

Sumber: BPS

18%

82%

Porsi PDRB DKI Jakarta terhadapNasional (Kuartal II 2017)

DKI Jakarta Daerah lain

Perekonomian DKI Jakarta memiliki tingkat pertumbuhan yang cukup tinggi. Pada empat tahun terakhir

perekonomian DKI Jakarta selalu tumbuh di atas pertumbuhan nasional. Secara porsi kue ekonomi pun DKI

Jakarta memiliki porsi yang paling besar daripada Provinsi lain. Pada kuartal II tahun 2017 ini perekonomian

DKI Jakarta menyumbang sekitar 18% terhadap total PDB Indonesia secara nominal.

Page 8: Target Sektor Utilitas Global - Jakarta

8

UMP dan Inflasi DKI Jakarta

Tahun

Upah Minimum Provinsi

(UMP)Inflasi (%)

RpKenaikan

UMP(%)

2002 591.266 37,71 9,08

2003 631.554 6,81 5,78

2004 671.550 6,33 5,87

2005 819.100 6,00 16,06

2006 900.560 15,07 6,03

2007 972.605 9,95 6,04

2008 972.605 8,00 11,11

2009 1.069.865 10,00 2,34

2010 1.188.010 11,04 5,95

2011 1.290.000 8,58 3,97

2012 1.529.150 18,54 4,52

2013 2.200.000 43,87 8,00

2014 2.441.000 10,96 8,95

2015 2.700.000 10,60 3,30

2016 3.100.000 14,80 2,37

2017* 3.355.750 8,25 3,94

UMP Provinsi DKI Jakarta tahun 2017 sebesar

Rp 3.355.750/bulan, naik sebesar 8,25 persen

dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang

sebesar Rp 3.100.000/bulan.

Kenaikan upah minimum ini juga sudah

didasarkan pada formulasi perhitungan

kenaikan UMP yaitu besaran UMP tahun berjalan

dikalikan dengan tingkat inflasi nasional ditambah

dengan pertumbuhan ekonomi nasional.

Tabel 1

Upah Minimum Provinsi dan Inflasi

DKI Jakarta 2002-2016

Page 9: Target Sektor Utilitas Global - Jakarta

9

Jumlah Perusahaan dan Pekerja Asing DKI Jakarta

Pada tahun 2015, berdasarkan ilwayah, wilayah yang paling banyak perusahaan adalah wilayah Jakarta Utara yaitu

sebanyak 493 perusahaan dengan tenaga kerja sebanyak 148.940 orang dan output sebesar 200.717,87 milyar

rupiah. Sementara yang paling sedikit perusahaan adalah wilayah Jakarta Selatan sebanyak 57 perusahaan dengan

jumlah tenaga kerja sebanyak 3.845 dan output sebesar 1.180,33 miliar rupiah.

Tahun PerusahaanJumlah

Tenaga Kerja Asing2007 4.420 5.283

2008 4.770 5.173

2009 4.837 5.523

2010 4.704 5.321

2011 4.534 4.728

2012 4.695 5.475

2013 3.883 4.529

2014 4.695 5.475

2015 2.213 2.525

2016 1.769 2.675

Tabel 2

Jumlah Perusahaan dan Tenaga Kerja Asing

Tahun 2007-2016

Kota Perusahaan Tenaga KerjaOutput

(Milyar Rp)

Jakarta Selatan 57 3.845 1.180,33

Jakarta Timur 285 800.006 87.206,23

Jakarta Pusat 94 4.920 21.429,90

Jakarta Barat 394 40.391 30.312,78

Jakarta Utara 493 148.940 200.717,87

Total 1.323 998.102 340.847,11

Tabel 3

Jumlah Perusahaan, Tenaga Kerja dan Nilai Produksi

Pada Industri Besar, Sedang Tahun 2015

Page 10: Target Sektor Utilitas Global - Jakarta

10

Investasi DKI Jakarta

81%

11%

8%

Sektor yang diminati Investor Asingpada TW II 2017

Transpotasi, gudang dan telekomunikasi

Perdagangan dan reparasi

perumahan, kawasan industri dan perkantoran

29%

15% 15%

Perumahan, kawasanindustri danperkantoran

Jasa lainnya Transpotasi, gudangdan telekomunikasi

Tiga Sektor yang diminati Investor Dalam NegeriPada TW II 2017

Page 11: Target Sektor Utilitas Global - Jakarta

11

Definisi Kawasan Industri

Peraturan Pemerintah nomor 24 tahun 2009

“Kawasan Industri adalah kawasan tempat

pemusatan kegiatan Industri yang dilengkapi

dengan sarana dan prasarana penunjang yang

dikembangkan dan dikelola oleh Perusahaan

Kawasan Industri yang telah memiliki Izin Usaha

Kawasan Industri”.

Page 12: Target Sektor Utilitas Global - Jakarta

12

Regulasi Kawasan Industri

Industri di dalam Kawasan Industri wajib

mentaati Estate Regulation.

Luas minimal 50 hektar dan 5 hektar

untuk Kawasan Industri Tertentu;

Kawasan Industri sebagai Obyek Vital;

Industri wajib berlokasi di Kawasan Industri;

Industri di dalam Kawasan Industri,

dikecualikan dari :

- Izin Gangguan;

- Izin Lokasi;

- Pengesahan Rencana Tapak;

- AMDAL, RKL, RPL.

PP No.24 TAHUN 2009

Tentang

“KAWASAN INDUSTRI”

Dalam hal tertentu Pemerintah memprakarsai

(investasi) pembangunan Kawasan Industri (ps 63 ayat 4).

Industri wajib berlokasi di Kawasan Industri (ps 106);

Pemerintah dan Pemda menjamin

tersedianya infrastruktur industri:

- Fasilitas jaringan Energi dan Kelistrikan;

- Fasilitas jaringan Telekomunikasi;

- Fasilitas jaringan Sumber Daya Air;

- Fasilitas Sanitasi;

- Fasilitas jaringan Transportasi (ps 62 ayat 3).

PP No.24 TAHUN 2009

Tentang

“KAWASAN INDUSTRI”

Page 13: Target Sektor Utilitas Global - Jakarta

13

Tujuan Pembangunan Kawasan Industri

PP 24/2009

Mengendalikan pemanfaatan ruang

Meningkatkan upaya pembangunan Industri berwawasan lingkungan

Mempercepat pertumbuhan Industri di daerah

Meningkatkan daya saing Industri

Meningkatkan daya saing investasi

Memberikan kepastian lokasi dalam perencanaan danpembangunan infrastruktur yang terkoordinasi antar sektor

terkait

Page 14: Target Sektor Utilitas Global - Jakarta

14

Prinsip-Prinsip Pengembangan Kawasan Industri

KesesuaianTata Ruang

KetersediaanPrasarana &

Sarana

Ramah Lingkungan

EfisiensiKeamanan & Kenyamanan

Berusaha

Page 15: Target Sektor Utilitas Global - Jakarta

15

Kawasan Industri DKI Jakarta

Kawasan Industri di DKI Jakarta

Cakung Remaja

Development

Luas : 43,00 Hektar

Lokasi : Jakarta Utara

Kawasan Berikat

Nusantara (Persero)

Luas : 594,00 Hektar

Lokasi : Jakarta Utara

Jakarta Industrial Estate

Pulogadung

Luas : 608 Hektar

Lokasi : Jakarta Timur

Bhumyamca Sekawan

Luas : 11,30 Hektar

Lokasi : Jakarta Selatan

Page 16: Target Sektor Utilitas Global - Jakarta

16

Bhumyamca Sekawan

Perusahaan-perusahaan yang ada dikawasan ini

bergerak dibidang pertambangan minyak bumi, gas,

oli dan konstruksi bangunan.

Bhumyamca Sekawan adalah kawasan perkantoran yang

terletak di daerah Cilandak Jakarta Selatan yang di kelola oleh

PT Bhumyamca Sekawan. Kawasan ini berada di kawasan

komplek mariner.

Bhumyamca Sekawan

Fasilitas bangunan di kawasan ini berdiri di lahan seluas 11.6

hektar dengan ruang penyewaan bangunan seluas 93.000 meter

persegi yang meliputi gedung perkantoran, pergudangan dan

bengkel atau lokakarya.

Page 17: Target Sektor Utilitas Global - Jakarta

17

Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP)

Bidang usaha utama PT. JIEP:

▪ Perencanaan, pembangunan, pengembangan dan pengelolaan Kawasan Industri guna menyiapkan tanah,

prasarana serta fasilitas lainnya yang dibutuhkan bagi penanam modal.

▪ Pelayanan kepada penanam modal dalam rangka pendirian dan pengelolaan usahanya.

▪ Penjualan kavling tanah siap bangun untuk kegiatan usaha umumnya dan industri manufakturing khususnya.

▪ Penyediaan dan penyewaan Bangunan Pabrik Siap Pakai (BPSP) untuk keperluan industri skala menengah.

▪ Penyediaan dan penyewaan Sarana Usaha Industri Kecil (SUIK) untuk keperluan industri skala kecil.

▪ Penyediaan dan penyewaaan lahan pergudangan.

▪ Kawasan Berikat (Export Processing Zone / EPZ) untuk perusahaan-perusahaan industri yang berorientasi

ekspor.

Jakarta Industrial Estate Pulogadung merupakan kawasan industri yang berada

di wilayah Jakarta Timur dengan luas wilayah sebesar 500 Ha untuk industri,

bisnis, property, dan logistik.

Page 18: Target Sektor Utilitas Global - Jakarta

18

Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP)

PT JIEP juga memiliki bidang usaha penunjang:

1. Penyediaan dan penyewaan ruang perkantoran, restoran / kafetaria, business center dan showroom.

2. Pengadaan, penyewaan dan penjualan fasilitas asrama / rumah susun bagi karyawan dan umum (real estate);

serta pembangunan dan pengelolaan bangunan perhotelan/kondominium.

3. Penyediaan, penyewaan dan pengelolaan fasilitas olah raga dan fasilitas rekreasi.

4. Penyediaan, penyewaan dan pengelolaan fasilitas Balai Latihan Kerja (BLK) dan unit poliklinik.

5. Penyediaan dan penyewaan fasilitas freight forwarding, terminal peti kemas dan dry port.

6. Penyediaan fasilitas Stasiun Pompa Bensin Umum (SPBU).

Page 19: Target Sektor Utilitas Global - Jakarta

19

Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP)

Konektivitas Kawasan JIEP

Rencana Pengembangan

Jakarta Industrial Estate Pulogadung

Page 20: Target Sektor Utilitas Global - Jakarta

20

Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP)

PT JIEP juga memiliki rencana untuk peningkatan pelayanan

dengan memberikan fokus pada peningkatan fasilitas dalam

kawasan.

Potensi penyediaan utilitas untuk

fasilitas energy dan listrik yang

hemat dan ramah lingkungan.

Melaksanakan program

paperless baik secara

internal maupun secara

eksternal.

Program penghematan energy dengan

membangun lampu-lampu penerangan

jalan bertenaga surya.

(PJUTS / Penerangan Jalan Umum

Tenaga Surya / Solar Cell).

Bertambahnya perluasan

kawasan juga menjadi

potensi penyediaan

fasilitas utilitas semakin

meningkat.

Page 21: Target Sektor Utilitas Global - Jakarta

21

Kawasan Industri Pulogadung

LokasiKawasan Pulogadung - Jakarta Timur

PT. Jakarta Industrial Estate Pulogadung Persero (PT. JIEP)

Luas ArealBerdasarkan Keputusan Gubernur Nomor 1 b.3/2/35/69 pada 20 Mei 1969, maka batas-

batas Kawasan Industri Pulogadung mencakup total luas 425 hektar.

Melalui Keputusan Gubernur No. 424 pada 29 April1981 dan revisi Keputusan No. 519

pada 14 Maret 1988 dengan tambahan luas sebesar 183 hektar.

Batas LahanSebelah Utara : Jl. Perintis Kemerdekaan

Sebelah Selatan : Jl. Kol. I Gusti Ngurah Rai

SebelahTimur : PerumahanTarumah Indah

Sebelah Barat : Jl. Bekasi Barat

Page 22: Target Sektor Utilitas Global - Jakarta

22

Kawasan Industri Pulogadung

Jarak Dari▪ Bandara Soekarno-Hatta : 35 Km

▪ Pelabuhan Tanjung Priok : 16 Km

▪ Stasiun Besar Gambir : 7 Km

▪ Terminal Bis Pulogadung : 1 Km

▪ Pintu Tol Rawamangun : 4 Km

Prasarana Keterangan

Jalan Raya Bulevar Hotmix ROW 12-30m

Suplai Listrik 136.114,60 KvA

Sambungan Telepon 6.000 Lines

Suplai Air Bersih PAM ± 40.000 m3

Sumur Artesis 14 Points

Suplai Gas ± 25.000 m3

Sumur Resapan 1.800 Points

Prasarana

Jaringan Fiber OpticBekerjasama dengan PT. Telkom, PT. JIEP segera mengakomodasi kebutuhan

investor dan tenant terkaitan dengan sambungan internet melalui penyediaan

jaringan fiber optik di wilayah Kawasan Industri Pulogadung

Page 23: Target Sektor Utilitas Global - Jakarta

23

Kawasan Berikat Nusantara

Secara administrative kawasan Tanjung Priok terletak di

kecamatan Tanjung Priok. Kawasan Cakung terletak di

kecamatan Cilincing, dan Kawasan Marunda juga terletak di

kecamatan Cilincing.

Peruntukan tanah Kecamatan Cilincing lebih didominasi oleh

sektor karya industri/pergudangan dengan fasilitas seluas

1.664,93 Ha (39,13%) ditambah tanah reklamasi seluas 533,45

Ha. Sektor wisma dan fasilitasnya seluas 953,22 Ha (22,40%).

Karya pemerintah dengan fasilitasnya seluas 8,39 Ha (20%).

PT KBN terletak di pantai utara Jakarta yang terbagi dalam tiga

kawasan yaitu kawasan Tanjung Priok, kawasan Cakung, dan

Kawasan Marunda.

Page 24: Target Sektor Utilitas Global - Jakarta

24

Kawasan Berikat Nusantara

▪ Aktivitas pergudangan berupa penyimpanan barang yang telah dikeluarkan dari container atau

pengepakan barang untuk dimasukan kedalam container.

▪ Aktivitas bongkar terdapat di area C1 berupa pengambilan atau peletakan container dari dan ke kapal

kargo.

▪ Aktivitas depo container berupa penumpukan container terdapat di depo impor maupun depo ekspor

dilahan C2 seluas 24.000 m2.

Aktivitas yang ada dikawasan berikat

meliputi aktivitas perkantoran,

pergudangan, bongkar muat barang,

depo container.

Aktivitas perkantoran dimiliki oleh

pengelola kawasan dan penyewa

yang ada dalam kawasan tersebut.

Page 25: Target Sektor Utilitas Global - Jakarta

25

Kawasan Berikat Nusantara

PT KBN (Persero) berada di 3 (tiga) lokasi di wilayah Jakarta Utara, dengan rincian sebagai

berikut:

Kawasan CakungBerada di jalan raya Cakung-Cilincing (sekitar 5 KM dari pelabuhan Utama Tanjung Priok,

Jakarta Utara), kawasan ini memiliki luas 176,7 hektar. Sebagian besar atau mencapai 166,6

hektarnya berstatus kawasan berikat sedangkan sisanya berstatus non-berikat. Di lokasi ini

beroperasi 104 pelanggan pengolahan (produsen) yang 78 di antaranya pelanggan asing serta

15 perusahaan pergudangan dan 34 usaha jasa lainnya.

Kawasan Tanjung PriokMenempati areal seluas 8 hektar dan terletak di areal Pelabuhan Tanjung Priok yang seluruhnya

berstatus berikat. Di lokasi ini terdapat 9 pelanggan pengolahan (produsen) yang telah

beroperasi dan 5 di antaranya pelanggan asing serta 4 pelanggan non-pengolahan dan 3

perusahaan pergudangan.

Kawasan MarundaTerletak di tepi pantai utara Jakarta dan berjarak sekitar 3 Km dari Pelabuhan Tanjung Priok.

Awalnya memiliki luas areal 413,35 hektar yang terdiri dari 103,6 hektar berstatus berikat,

297,80 hektar berstatus non-berikat, dan sisanya 11,95 hektar be¬rupa lahan Sarang Bango

dan eks Sudirja. Tetapi sejak tahun lalu menjadi 393,89 hektar karena dipergunakan

Pemerintah Propinsi DKI Jakarta untuk Proyek Banjir Kanal Timur. Di lokasi ini terdapat 12

pelanggan pengolahan (produsen) yang telah beroperasi, 11 diantaranya pelanggan asing.

Selain itu juga terdapat 32 perusahaan pergudangan, 7 perusahaan dermaga dan 19 usaha

pendukung jasa lainnya.

1.Pengelolaan Kebersihan

2.Pengelolaan Air Bersih

3.Manajemen Properti Non-Industri

4.Pelayanan Kesehatan

5.Komunikasi & Information Technology

6.Pengelolaan Bengkel

Unit-Unit Usaha Penunjang:

Page 26: Target Sektor Utilitas Global - Jakarta

26

Kawasan Berikat Nusantara

Pengelolaan Air Bersih

SBU Pengelolaan Air Bersih adalah salah satu unit yang

bertanggung jawab untuk mengelola, mengoperasikan

dan memelihara sistem penyediaan air bersih di areal PT Kawasan

Berikat Nusantara (Persero) yang melayani khusus Investor/Tenan

dan Kapal serta kebutuhan sendiri yang berada dalam areal PT

Kawasan Berikat Nusantara (Persero).

Pelayanannya mencakup areal PT Kawasan Berikat Nusantara

(Persero) Cakung, Marunda (C.1, C.2, C.3, C.4) dan Tanjung priok.

PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) memiliki pengolahan air

bersih yang berlokasi di Cakung dengan kapasitas 2 x 30 liter per

detik.

Page 27: Target Sektor Utilitas Global - Jakarta

27

Kawasan Berikat Nusantara (Persero)

Lokasi berada di Jl Raya Marunda No. 1 Cilincing Jakarta.

Kegiatan terbanyak di kawasan ini adalah:

1. Pergudangan dan pelayaran

2. Industri berikat (Export Processing zone)

Didalam kawasan mengalir sungai Tiram, kali Blencong,

dan cakung Drain.

Dua pelabuhan yang digunakan:

1. Pelabuhan Tanjungpriok

2. Pelabuhan Marunda

UtilitasPrasarana wilayah disekitar lokasi KBN termasuk dalam pelayanan wilayah Kecamatan Cilincing. Prasarana wilayah

mencakup sistem jaringan jalan, air bersih, sumber energy, Sarana telekomunikasi, dan saluran limbah.

▪ Pasokan air bersih berasal dari PDAM, konsumsi air bersih sebanyak 23.000m3 perbulan Air ditampung di reservoir

sebelum didistribusikan ke unit property/pabrik ataupun untuk keperluan domestic dengan menggunakan pompa.

▪ Sumber energi yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan kawasan ini berasal dari PLN sebesar 233KVA per unit

property/pabrik yang disalurkan melalui gardu induk Marunda. Selain itu setiap pabrik menyediakan genset untuk

mengantisipasi pemadaman listrik.

▪ Jaringan Telekomunikasi menggunakan jaringan PT Telkom Indonesia yang terdiri dari sambungan telex sebanyak

500 SST.

▪ Pengelolaan limbah cair dilakukan dengan menyediakan septic tank untuk menampung limbah domestic dan oleh

masing-masing unit property sebelum dibuang ke saluran drainase dan kali blecong.

Page 28: Target Sektor Utilitas Global - Jakarta

28

Bhumyamca Sekawan

Perusahaan-perusahaan yang ada dikawasan ini

bergerak dibidang pertambangan minyak bumi, gas, oli

dan konstruksi bangunan.

Bhumyamca Sekawan adalah kawasan perkantoran yang terletak di

daerah Cilandak Jakarta Selatan yang di kelola oleh PT Bhumyamca

Sekawan. Kawasan ini berada di kawasan komplek marinir.

Bhumyamca Sekawan

Fasilitas bangunan di kawasan ini berdiri di lahan seluas 11.6 hektar

dengan ruang penyewaan bangunan seluas 93.000 meter persegi

yang meliputi gedung perkantoran, pergudangan dan bengkel atau

lokakarya.

PT. Bhumyamca Sekawan memiliki sejumlah bangunan di

lingkungan kawasan yang disewakan dan dipelihara olehPT. Bhumyamca

Page 29: Target Sektor Utilitas Global - Jakarta

29

Peraturan Investasi Sektor Utilitas

Kawasan industri memerlukan infrastruktur khususnya pelabuhan dan jalan, tenaga listrik, air dan akses ke

gas alam. Selama ini pengembangan kawasan industri terhambat dalam pengadaan/persiapan lahan dan

pasokan tenaga listrik.

Kerangka kerja hukum untuk pasokan listrik dijabarkan dalam

UU ketenagalistrikan tahun 2009 (UU No 30 Tahun 2009) yang memungkinkan

sektor swasta untuk memegang izin usaha penyediaan tenaga listrik (IUPTL).

Kerangka kerja ini kemudian dilengkapi dengan PP no.142/2015, yang

memberikan fasilitas bagi setiap pengembang Kawasan Industri diIndonesia

untuk mempermudah pengembangan dan pengelolaan pasokan listrik untuk

digunakan sendiri dan oleh penyewa.

Penyediaan dan penjualan tenaga listrik oleh sektor swasta yang terutama

digunakan untuk memperkuat jaringan listrik dimungkinkan melalui perjanjian

dengan IPP

Peraturan lainnya terkait penyediaan utilitas di kawasan industri adalah sebagai berikut,

1. Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2005 tentang kerjasama pemerintah dengan Badan Usaha dalam

penyediaan infrastruktur.

2. Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2009 tentang Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

Page 30: Target Sektor Utilitas Global - Jakarta

30

Kebutuhan Investasi Jaringan Listrik di Kawasan Industri

Sistem elektrifikasi kawasan industri dapat disiapkan dalam dua

sumber yaitu:

1. Sumber pembangkit dari luar yang berasal dari penyedia jasa

listrik atau individual power producer (IPP).

2. Sumber pembangkitan sendiri, yang mana pelaksanaan dari

pembangkitan dan pendisribusian listrik diatur oleh Peraturan

ketenagalistrikan.

Dalam memenuhi kebutuhan listrik kawasan

dan mengantisipasi masalah pemadaman

maka perlu untuk disediakan captive power.

Captive power unit adalah sebuah generator

atau pembangkit listrik yang didirikan oleh

perusahaan untuk menghasilkan listrik yang

dapat digunakan sendiri atau oleh pelanggan.

Page 31: Target Sektor Utilitas Global - Jakarta

31

Kebutuhan Investasi Captive Power di Kawasan Industri

Adanya pemadaman / fluktuasi tegangan listrik

dapat berakibat pada:

1. Kerusakan mesin atau gedung.

2. Timbulnya biaya-biaya umum tambahan.

3. Kerusakan persediaan.

4. Biaya lembur untuk mengganti produksi yang

hilang.

5. Biaya bahan bakar generator.

Dengan adanya pemadaman potensi

kerugian atau biaya adanya

pemadaman yang ada di kawasan industri

berkisar antara 135 juta rupiah sampai

dengan 1,35 milyar rupiah untuk setiap

pemadaman.

Dengan menyediakan captive

power yang handal, pengembang

dapat terhindar biaya pemadaman.

Potensi Manfaat Bisnis

Captive Power

Biaya ekonomi ini dapat dinyatakan sebagai premi

harga (biaya ekstra yang bersedia dibayar oleh

pengguna) untuk tenaga listrik handal, seharga

rata-rata, IDR122 per kWh atas tagihan listrik

seluruhnya.

Page 32: Target Sektor Utilitas Global - Jakarta

32

Kebutuhan Investasi Captive Power di Kawasan Industri

Uninterruptible Power Supply (UPS) dibawah aturan PPU

Tahapan Investasi Captive Power

Page 33: Target Sektor Utilitas Global - Jakarta

33

Kebutuhan Investasi Jaringan Listrik di Kawasan Berikat Nusantara

▪ Kebutuhan listrik di Kawasan Berikat Nusantara sebesar 1x 100 MW.

▪ Di KBN ada rencana pengembangan kawasan baru yang akan membutuhkan penyambungan listrik baru sebesar 53 KVA.

▪ Penyediaan listrik sebesar 1x 100 MW tersebut ditawarkan dengan skema Indepent Power Producers (IPP) dengan

menggunakan bahan bakar gas yang sudah tersedia di kawasan.

▪ Investasi yang dibutuhkan untuk menyediakan pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) sebesar 1x 100 MW diperkirakan

membutuhkan investasi sebesar 329 juta dollar AS.

▪ PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) sudah melalukan sinergi dengan PGN untuk pemenuhan kebutuhan listrik

dengan penyiapan bahan baku gas.

▪ Penyediaan listrik dengan menggunakan energy baru dan terbarukan sesuai dengan Peraturan Menteri Energi dan

Sumber Daya Mineral Nomo 12 Tahun 2017 tentang Pemanfaatan sumber energi terbarukan untuk penyediaan tenaga

listrik.

Tahapan Bisnis Ketenagalistrikan Pola IPP

No Tahapan

1 Tahap Prakualifikasi

2 Tahap Permintaan Proposal

3 Tahap Pengajuan Surat Penawaran

4 Tahap Penandatanganan ontrak

5 Tahap Pembayaran sesuai tanggal yang disepakati

6 Tahap Pelaksanaan Komersil

Page 34: Target Sektor Utilitas Global - Jakarta

34

Kebutuhan Investasi Jaringan Listrik di Kawasan Berikat Nusantara

Skema Perizinan untuk PLTG oleh IPP

Page 35: Target Sektor Utilitas Global - Jakarta

35

Kebutuhan Investasi Jaringan Telekomunikasi di Kawasan Berikat Nusantara

Jaringan telekomunikasi seperti telepon dan internet menjadi kebutuhan dasar bagi pelaku

kegiatan industri untuk menjalankan kegiatannya. Sehingga ketersediaan jaringan

telekomunikasi tersebut menjadi syarat dalam penentuan lokasi

industri. Kebutuhan telekomunikasi untuk kawasan industri sekitar 20-40SST/Ha termasuk

faximile dan telepon umum 1 SST/10 Ha.

Investasi yang ditawarkan kepada investor untuk jaringan telekomunikasi dan internet di

Kawasan Berikat Nusantara adalah infrastruktur fiber optic dan membuat

jaringan ICT untuk Kawasan Marunda dan Cakung.

Page 36: Target Sektor Utilitas Global - Jakarta

36

Kebutuhan Investasi Jaringan Air Bersih di Kawasan Berikat Nusantara

No WilayahJumlah

Investor

Pemakaian

(Meter3)

1 Cakung 107 75.500

2 Marunda 70 112.000

3 Air Tangki 2 192

Tabel 3

Rata-rata Penjualan Air Di Kawasan Berikat

UraianRKAP

2015

RKAP

2016

RKAP

2017

Pertumbuhan

2016 2017

Pendapatan Air 29.491,07 35.935,27 38.026,60 121,9 105,8

Beban Pokok 20.521,95 24.432,01 24.432,01 119,1 99,4

Laba Bruto 8.969,11 11.503,26 13.730,00 128,3 119,4

Beban Admin dan Umum 1.387,61 1.431,15 1.465,30 103,1 102,4

Laba Usaha 7.581,50 10,072,11 12.364,70 132,9 121,8

Laba Setelah Pajak 7.589,02 10.084,43 12.275,10 132,9 121,7

Tabel 4

RKAP SBU Pengelola Air Kawasan Berikat(dalam juta rupiah)

UraianRKAP

2015

RKAP

2016

Prognosa

2017

Pertumbuhan

2016 2017

Pendapatan Air 33.870,90 37.386,80 38.973,13 110,4 104,1

Beban Pokok 22.418,60 24.166,50 24.790,53 107,8 102,6

Laba Bruto 11.452,30 11.503,26 14.123,60 100,4 122,8

Beban Admin dan Umum 1.387,60 1.170,10 1.458,42 84,3 124,6

Laba Usaha 10.282,20 11.991,60 12.665,18 116,6 105,6

Laba Setelah Pajak 10.294,40 12.001,40 12.676,98 11,6 105,6

Tabel 4

Laporan Keuangan SBU Air Kawasan Berikat(dalam juta rupiah)

Page 37: Target Sektor Utilitas Global - Jakarta

37

Kebutuhan Investasi Jaringan Air Bersih di Kawasan Berikat Nusantara

3. Pembuatan WWTP dengan kapasitas 50.000 m3.

4. Pada tahun 2018 dibutuhkan pengadaan air bersih di kawasan

Cakung sebesar 25.000 m3.

1. Penawaran kerjasama untuk penyediaan

air bersih untuk kebutuhan sebanyak 100

ribu m3 per bulan.

2. Di Kawasan Berikat Nusantara juga

dibutuhkan penyediaan bahan baku air

yang mandiri (alat bahan baku).

Page 38: Target Sektor Utilitas Global - Jakarta

38

Rencana Tindak

Membuat regulasi untuk mewajibkan pengelola gedung untuk melakukan

penghematan energi dengan melengkapi kawasan dengan fasilitas/sarana

utilitas pipa gas.

Mendorong untuk melakukan penghematan energy dengan menggunakan

sarana utilitas yang hemat energy dan ramah lingkungan.

Melakukan kajian potensi bisnis pengelolaan sampah dan limbah

industri menjadi energi.

Melakukan kajian perencanaan penyediaan listrik kawasan dengan

menggunakan energi baru terbarukan dan bekerjasama dengan pihak

swasta.

Page 39: Target Sektor Utilitas Global - Jakarta

39

Terima Kasih

Page 40: Target Sektor Utilitas Global - Jakarta

40

Lampiran

Page 41: Target Sektor Utilitas Global - Jakarta

41

Lampiran

Insentif di Thailand dikelompokkan ke dalam dua kategori (A dan B) dan masing-masing terbagi ke dalam sub kategori Kategori dalam

insentif ini disusun berdasarkan level pentingnya kegiatan tersebut (Kategori A = paling penting) dan kategori dengan level paling tinggi

memperoleh insentif yang lebih besar. Kategori tersebut adalah:

A1: kegiatan berbasis pengetahuan, fokus pada litbang dan rancangan untuk meningkatkan daya saing negar. Insentif yang diberikan

untuk kegiatan di kategori ini adalah pembebasan pajak penghasilan badan selama delapan tahun (no cap) + merit, pembebasan bea

masuk untuk mesin, pembebasa bea masuk untuk bahan baku mentah untuk tujuan produksi berorientasi ekspor, imsentif non pajak.

A2: Kegiatan terkait infrastruktur untuk pembangunan negara, kegiatan yang menggunakan teknologi termaju untuk menghasilkan produk

bernilai tambah, yang saat ini hanya terdapat sedikit atau tidak ada investasi di Thailand. Insentif yang diberikan untuk kategori ini

adalah pembebasan pajak penghasilan selama delapan tahun + merit, pembebasan pembebasan bea masuk untuk mesin,

pembebasa bea masuk untuk bahan baku mentah untuk tujuan produksi berorientasi ekspor, imsentif non pajak.

A3: Kegiatan berteknologi tinggi yang penting bagi pembangunan negara, yang saat ini hanya terdapat sedikit investasi di Thailand.

Insentif yang diberikan adalah pembebasan pajak penghasilan selama lima tahun + merit, pembebasan bea masuk untuk mesin,

pembebasa bea masuk untuk bahan baku mentah untuk tujuan produksi berorientasi ekspor, imsentif non pajak.

A4: Kegiatan yang menggunakan teknologi yang lebih rendah dari A1-A3 namun memberikan nilai tambah terhadap sumber daya dalam

negeri dan memperkuat rantai pasokan. Insentif yang diberikan adalah pembebasan pajak penghasilan badan selama tiga tahun +

merit, pembebasan bea masuk untuk mesin, pembebasa bea masuk untuk bahan baku mentah untuk tujuan produksi berorientasi

ekspor, imsentif non pajak.

B1-B2: Mendukung industri yang tidak berteknologi tinggi namun penting dalam rantai pasokan. Insentif untuk kategori B1 adalah merit

(untuk beberapa kegiatan), pembebasan bea masuk untuk mesin, pembebasa bea masuk untuk bahan baku mentah untuk tujuan

produksi berorientasi ekspor, imsentif non pajak. Insentif untuk kategori B2 adalah pembebasa bea masuk untuk bahan baku mentah

untuk tujuan produksi berorientasi ekspor, imsentif non pajak.