take home

5
Environmental Toxicology Nama : Hasan Husin NIM : E4B 005 055 Semester : II (Dua) Mata Kuliah : Toksikologi Lingkungan Tanda Tangan : Soal 1. Jelaskan secara singkat tentang faktor-faktor yang berperan terhadap terjadi atau tidaknya respon toksik dari seseorang akibat pajanan bahan toksik dari lingkungan !. 2. Jelaskan secara singkat tentang dinamika bahan toksik di lingkungan udara yang dapat menyebabkan timbulnya polutan udara sekunder (berikan salah satu contoh saja) !. Jawaban 1. Faktor-faktor yang berperan terhadap terjadi atau tidaknya respon toksik dari seseorang akibat pajanan bahan toksik dari lingkungan yaitu: a. Sifat fisik dan kimia dari toksikan tersebut berpengaruh terhadap absorbsi (penyerapan) dan kemungkinan menjadi pajanan. Contoh: komposisi kimia (dalam bentuk garam, basa bebas, anion dan sebagainya), meliputi: 1) Karakteristik fisika (ukuran partikel, cair atau padat dan sebagainya) Created by: Hasan Husin Page 1 of 5

Upload: apri08

Post on 24-Jun-2015

269 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Take Home

Environmental Toxicology

Nama : Hasan HusinNIM : E4B 005 055Semester : II (Dua)Mata Kuliah : Toksikologi LingkunganTanda Tangan :

Soal

1. Jelaskan secara singkat tentang faktor-faktor yang berperan terhadap terjadi

atau tidaknya respon toksik dari seseorang akibat pajanan bahan toksik dari

lingkungan !.

2. Jelaskan secara singkat tentang dinamika bahan toksik di lingkungan udara

yang dapat menyebabkan timbulnya polutan udara sekunder (berikan salah

satu contoh saja) !.

Jawaban

1. Faktor-faktor yang berperan terhadap terjadi atau tidaknya respon toksik dari

seseorang akibat pajanan bahan toksik dari lingkungan yaitu:

a. Sifat fisik dan kimia dari toksikan tersebut berpengaruh terhadap absorbsi

(penyerapan) dan kemungkinan menjadi pajanan. Contoh: komposisi

kimia (dalam bentuk garam, basa bebas, anion dan sebagainya), meliputi:

1) Karakteristik fisika (ukuran partikel, cair atau padat dan sebagainya)

2) Sifat kimia (daya uap, daya larut, dan sebagainya)

3) Kemurnian (berpengaruh terhadap absorbsi atau toksisitas)

4) Stabilitas bahan kimia dalam bentuk campuran

b. Kondisi pajanan: mempengaruhi jumlah toksikan yang masuk ke dalam

tubuh yang meliputi:

1) Konsentarsi pajanan

2) Jumlah pajanan

3) Jenis pajanan (kulit, oral, inhalasi) misalnya suatu bahan masuk

melalui kulit dengan dosis lebih tinggi sedangkan lainnya melalui

mulut atau inhalasi dengan dosis yang lebih rendah, maka dapat

diperkirakan kulit lebih tahan terhadap toksiknya dibandingkan dengan

mulut dan inhalasi walaupun dosisnya lebih tinggi.

Created by: Hasan Husin Page 1 of 3

Page 2: Take Home

Environmental Toxicology

4) Durasi (akut, yaitu onsetnya mendadak, dalam waktu singkat dan

efeknya reversibel; kronik, yaitu durasinya lama dan permanen,

konstan atau terus menerus, efeknya permanen atau irreversibel).

c. Karakteristik individu:

1) Genetik, setiap individu mempunyai kerentanan tubuh yang berbeda-

beda, sehingga timbul atau tidaknya atau berat/tidaknya efek toksik

dari suatu bahan kimia antara satu orang dengan orang lainnya juga

akan berbeda

2) Status imunologi, semakin baik sistem imunologi seseorang maka akan

semakin kuat tubuhnya untuk menolak/mencegah terjadinya toksisitas

dari suatu bahan kimia.

3) Status gizi, gizi akan mempengaruhi status imunologi seseorang, yang

mana semakin baik gizi yang dikonsumsi maka akan semakin baik

pula sistem imunologinya. Contohnya, apabila trejadi defisiensi Ca,

Zn, Fe akan menurunkan metabolisme; defisiensi vitamin C, A atau E

dapat menekan metabolisme tubuh.

4) Kondisi hormonal, banyak atau sedikitnya hormon yang berfungsi

untuk mempertahankan tubuh dari terjadinya toksisitas akan

berpengaruh terhadap besar atau kecilnya efek yang akan diterima

tubuh akibat adanya toksikan. Contohnya Adrenocorticottropic

hormon (ACTH) dan tiroksin dapat meningkatlkan metabolisme tubuh.

5) Usia, orang yang sudah berusia lanjut mempunyai susunan otot

maupun sistem metabolisme yang berbeda, dimana hal ini akan

menyebabkan perubahan dalam hal disposisi bahan-bahan kimia di

dalam tubuh sehingga kemungkinan untuk timbulnya efek toksik

akibat suatu bahan kima juga berbeda

6) Jenis kelamin, bentuk tubuh, dan status kesehatan. Beberapa bahan

kimia mempunyai toksisitas yang berbeda terhadap pria dan wanita.

Hal ini antara lain disebabkan oleh adanya perbedaan lemak tubuh,

dimana pada wanita prosentasenya lebih tinggi. Selain itu wanita juga

lebih rentan terhadap gangguan terhadap sistem reproduksi dan

kemungkinan timbulnya efek teratogenik

Created by: Hasan Husin Page 2 of 3

Page 3: Take Home

Environmental Toxicology

d. Kondisi atau faktor lingkungan:

1) Bagaimana toksikan terbawa (lewat air, udara, tanah, dan makanan)

2) Keberadaan bahan kimia/toksikan lain (sinergis, adalah apabila dua

bahan kimia yang mempunyai sifat toksik yang sama, ketika

digabungkan mempunyai efek toksik yang jauh lebih besar

dibandingkan dengan hasil perhitungan/penjumlahan efek dari

keduanya. Contohnya bila senyawa merkuri bereaksi dengan senyawa

yang mengandung gugus methil aktif; antagonis, adalah beberapa

bahan atau zat kimia yang apabila digabungkan akan saling

mengurangi efek toksik dari masing-masing zat kimia tersebut.

Contohnya daya racun logam kadmium (Cd) di dalam tubuh dapat

dikurangi karena logam ini membentuk senyawa komplek khelat

dengan methalotionin yang sudah dimiliki tubuh)

3) Suhu dan tekanan udara (volatility, ventilasi dan sebagainya)

4) Kelengkapan peralatan keamanan (APD)

5) Fasilitas kesehatan

2. Dinamika bahan toksik di lingkungan udara yang dapat menyebabkan

timbulnya polutan udara sekunder yaitu, bahan toksik yang berasal dari

sumbernya (lalu lintas, industri) dilepaskan ke lingkungan udara dan

membentuk senyawa kimia berbahaya di atmosfir melalui reaksi kimia dari

beberapa komponen di udara sehingga membentuk polutan baru (polutan

sekunder) dan bisa berubah toksisitasnya karena terbentuknya polutan

sekunder tersebut, dan ini dapat membahayakan manusia. Polutan sekunder

ini mempunyai sifat fisik dan sifat kimia yang tidak stabil., misalnya reaksi

foto kimia. Proses kecepatan dan arah reaksinya dipengaruhi oleh berbagai

faktor, antara lain: a) konsentrasi relatif dari bahan reaktan; b) derajat

fotoaktivasi, c) kondisi iklim; d) topografi lokal dan adanya embun

Salah satu contohnya adalah: pembentukan asam nitrit dan nitrit dengan

adanya uap air: N2O5 + H2O 2HNO3

NO2 + NO + H2O 2HNO2

Created by: Hasan Husin Page 3 of 3