tak stimulus sensori
TRANSCRIPT
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS
KELOMPOK
STIMULASI SENSORI
DISUSUN:
MARDI SUPRIYAN SAH
S10061
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN
YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM
TAHUN 2012/2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .
Terapi aktivitas kelompok adalah terapi modalitas yang dilakukan perawat kepada
sekelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan. Salah satu terapi aktivitas
kelompok merupakan tindakan keperawatan untuk klien dengan masalah keperawatan
seperti sensori persepsi dan masalah lainnya dan Terapi ini adalah terapi yang
pelaksanaannya merupakan tanggung jawab penuh dari seorang perawat. seorang
perawat haruslah mampu melakukan terapi aktivitas kelompok secara tepat dan benar.
untuk mencapai hal tersebut diatas perlu dibuat suatu pedoman pelaksanaan terapi
aktivitas kelompok seperti terapi Stimulasi persepsi umum.
Dimensia adalah suatu sindroma klinik yang meliputi hilangnya fungsi
intelektual dan ingatan/memori sedemikian berat sehingga menyebabkan disfungsi
hidup sehari-hari. Dimensia merupakan gejala yang paling dominan pada kelayan yang
ditandai dengan gangguan daya ingat, gangguan memori yang berwujud sebagai mudah
lupa, gampang lupa, sering lupa (forgetfull) yang disebut benign Senescent
Forgetfullness yang artinya lupa pada usia lanjut yang bersifat wajar.
Dalam prinsip penanganan menggunakan pendekatan holistik. Salah satunya dengan
cara tetap mengaktifkan otak para klien. Daya ingat para klien dapat distimulasi dengan
memberikan lingkungan yang kondusif dimana pertumbuhan otak lansia akan
memberikan tissue reserve atau jaringan cadangan dan menimbulkan cognitif reserve
atau cadagan kemampuan kognitif.pada gilirannya otak tidak mudah mengalami
kemunduran fungsi karena proses menua ataupun terkena penyakit.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Klien mampu melatih daya ingat dan berkonsentrasi dengan baik
2. Tujuan khusus
i. Klien mampu menjawab 50 % dari pertanyaan secara benar
ii. Klien mampu mengingat pengetahuan dan kejadian di masa lampau dan sekarang
iii. Klien mampu berpartisipasi secara aktif
Klien mampu bekerja sama dengan kelompoknya
C. Pengorganisasian
1. Pelaksanaan
Jenis TAK Sesi Hari Tanggal Waktu Tempat
STIMULASI
SENSORI
I Rabu
November
2012
09.00-09.30 STIKES
YARSI II 14.00-14.30
2. Pengorganisasian Kelompok
Jenis TAK Sesi Leader Co Leader Fasilitator Observer
STIMULASI
SENSORI
I Mardi yudo
Siti, rony
Sri haryani
II
3. Persiapan Lingkungan
- Penerangan yang cukup
- Kondisi yang aman dan nyaman
- Suasana yang tenang
- Ventilasi yang baik dan cukup
- Pengaturan posisi tempat ( setting ) yang benar dan nyaman
- Fasilitas yang memadai
D. Peran dan Fungsi Terapis
a. Leader
- Memimpin jalannya terapi aktivitas kelompok.
- Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya terapi.
- Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK.
- Memimpin diskusi kelompok.
b. Co Leader
- Membuka acara
- Mendampingi leader
- Mengambil alih posisi leader jika leader blocking
- Menyerahkan kembali posisi kepada leader
- Menutup acara diskusi
c. Fasilitator
- Ikut serta dalam kegiatan kelompok
- Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk aktif mengikuti
jalannya terapi
d. Observer
- Mencatat serta mengamati respon klien ( dicatat pada format yang tersedia )
- Mengawasi jalannya aktivitas kelompok dari mulai persiapan, proses, hingga
penutupan.
E. Kriteria Klien
a. klien yang sehat secara fisik dan mental
b. klien yang mengalami dimensia
F. Proses seleksi klien
a. Terapis menyeleksi klien sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan :
- mudah lupa dengan nama benda, nama orang dan sebagainya
- Mudah lebih sering menjabarkan bentuk atau fungsi dari pada menyebutkan
namanya
b. Terapis melakukan kontrak dengan 4 orang kalayan yang sudah ditetapkan
G. SETTING
KET :
: leader
: co leader
: fasilitator
: observer
: pasin
BAB II
A. Tujuan
Klien mampu melatih daya ingat dan berkonsentrasi dengan baik
B. Setting
Klien dan terapis duduk bersama dalam satu garis lurus
Ruangan yang nyaman dan tenang.
C. Alat
i. Laptop/Hp.
ii. speaker
iii. ruangan
D. Metode
- Diskusi
- Tanya jawab
-
E. Langkah Kegiatan
1. Persiapan
Memilih klien sesuai indikasi
Membuat kontrak dengan klien
Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
Pada tahap ini terapis melakukan :
a. Memberikan salam terapeutik : salam dari terapis
b. Evaluasi / validasi : menanyakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak
menjelaskan tujuan kegiatan
menjelaskan aturan :
1) jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, diharuskan meminta ijin
terlebih dahulu kepada terapisnya.
2) lama kegiatan 30 menit
3) setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
3. Tahap Kerja
a. Mendengarkan musik
b. Lansia yang menebak lagu dengan benar akan ditanya tentang apa yang di ketahui
tentang lagu tersebut dan apakah ada penggalaman tentang lagu tersebut
c. Berikan pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi tepuk
tangan.
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
- terapis menanyakan perasaan klien
- terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Rencana tindak lanjut
- menganjurkan tiap anggota kelompok mendengarkan music atau
menggambar setiap ada waktu luang
- memasukkan jadwal tersebut dalam jadwal harian klien
c. Kontrak yang akan datang
- menyepakati kegiatan berikut yaitu menonton dengan anggota kelompok
- menyiapkan waktu dan tempat
F. Evaluasi
Kemampuan Sensoris: Mendengarkan musik
a. Kemampuan Verbal
No Aspek Yang Dinilai Nama Klien
1.
Memperkenalkan nama
2.
Mendengarkan musik
3.
Menyebut nama lagu dan
menceritakan kenangan
tentang lagu tersebut
4. Menyebutkan manfaat dari
kegiatan yang dilaksanakan.
Jumlah
b. Kemampuan Non Verbal
No Aspek Yang Dinilai Nama Klien
1. Kontak mata
2. Menggunakan bahasa tubuh
yang sesuai
3. Mengikuti kegatan dari awal
sampai akhir
Jumlah
Petunjuk :
1. Dibawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAK.
2. Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan member tanda cek list ( √ ) jika
ditemukan kemampuan pada klien, atau tanda ( x ) jika tidak ditemukan.
3. Jumlah kemampuan yang ditemukan, jika 3 atau 4 klien mampu, dan jika 0, 1 atau 2
klien belum mampu.
II. DOKUMENTASI
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien ketika TAK pada catatan proses keperawatan
tiap klien.