tak perilaku kekerasan

36
PRE PLANNING TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) PADA PASIEN KEKERASAN Dosen Pembimbing: Ns. Trimeilia S, S.Kp., M.Kes Disusun Oleh : Kelompok 2 1. Ginanjar R 6. 2. Roikhatul J 7. 3. 8. 4. 9. 5. 10.

Upload: aang-anjar-cimalatipunya

Post on 24-Jul-2015

489 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tak Perilaku Kekerasan

PRE PLANNING TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

(TAK)

PADA PASIEN KEKERASAN

Dosen Pembimbing: Ns. Trimeilia S, S.Kp., M.Kes

Disusun Oleh :

Kelompok 2

1. Ginanjar R 6.

2. Roikhatul J 7.

3. 8.

4. 9.

5. 10.

PRODI D-3 KEPERAWATAN

STIKES AL –IRSYAD AL ISLAMIYYAH CILACAP

2012

Page 2: Tak Perilaku Kekerasan

PRE PLANNING TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)

SESI 1: MENGENAL PERILAKU KEKERASAN YANG BIASA

DILAKUKAN

A. TOPIK

Terapi Aktivitas Kelompok pada pasien Perilaku Kekerasan

Sesi 1 : Mengenal Perilaku Kekerasan yang Biasa Dilakukan.

B. TUJUAN

1. Klien dapat menyebutkan stimulasi penyebab kemarahannya.

2. Klien dapat menyebutkan respons yang dirasakan saat marah (tanda dan

gejala marah).

3. Klien dapat menyebutkan reaksi yang dilakukan saat marah (perilaku

kekerasan).

4. Klien dapat menyebutkan akibat perilaku kekerasan.

C. KRITERIA KLIEN

1. Klien yang sudah dapat mengontrol perilaku kekerasan secara konstruktif

D. URAIAN STRUKTUR KELOMPOK

Hari/tanggal :

Waktu Pelaksanaan : Pukul 08.00-08.45 (45 menit)

1. Pembukaan : 10 menit

2. Inti : 30 menit

3. Penutup : 5 menit

Tempat : RSUD Banyumas Ruang Sakura

Page 3: Tak Perilaku Kekerasan

Pembagian Tugas :

a. 1 Leader : Membuka acara, memimpin jalannya terapi, menutup

acara.

b. 1 Observer : Mengobservasi pelaksanaan TAK, mengobservasi

respon verbal dan non verbal pasien.

c. 2 Fasilitator : Menjaga kelompok agar tetap fokus, memfasilitasi

kegiatan terapi.

d. Jumlah Peserta : 6 orang

Struktur Orgnisasi

1. Leader :

2. Fasilitator :

3. Observer :

4. Pasien :

E. METODE

1. Dinamika Kelompok.

2. Diskusi dan Tanya jawab.

3. Bermain peran / simulasi.

F. ANTISIPASI MASALAH

1. Jika ada peserta yang hendak keluar dari kelompok maka harus izin

terlebih dahulu kepada terapis, kemudian terapis menanyakan siapa

namanya dan alasannya mengapa keluar dari ruangan, kemudian terapis

akan bertanya kepada anggota kelompok lain boleh / tidak klien tersebut

keluar dari ruangan jika boleh maka terapis meminta peserta yang keluar

untuk kembali ke kelompok sesuai dengan kontrak waktu.

2. Apabila ada anggota kelompok lain di luar yang ingin mengikuti TAK

maka leader akan menanyakan alasan dan tujuan kenapa dia ingin ikut

Page 4: Tak Perilaku Kekerasan

bergabung dengan kelompok kemudian meminta persetujuan dari semua

anggota kelompok boleh/ tidak klien tersebut masuk ke dalam anggota

kelompoknya.

3. Jika diperbolehkan maka leader akan menjelaskan tujuan terapi dan

peraturan yang harus dipatuhi oleh semua anggota kelompok.

G. KRITERIA EVALUASI

1. Evaluasi Struktur

a. Pre planing TAK sudah siap satu hari sebelum dilaksanakannya

kegiatan.

b. Alat dan tempat siap.

c. Perencanaan penentuan terapi aktifitas kelompok sesuai dan tepat.

d. Sudah dibentuknya struktur organisasi atau pembagian tugas.

e. Terapis dan klien siap.

f. Alat dan tempat bisa digunakan sesuai rencana.

g. Peserta mau atau bersedia untuk melakukan kegiatan yang telah

direncanakan.

2. Evaluasi Hasil

a. 100% terapis dapat menyebutkan stimulasi penyebab kemarahannya.

b. 98% klien dapat menyebutkan respons yang dirasakan saat marah.

c. 98% klien dapat menyebutkan reaksi yang dilakukan saat marah.

d. 98% klien dapat menyebutkan akibat perilaku kekerasan

H. PROSES EVALUASI

1. Observer mengobservasi pelaksanaan TAK, yaitu mengobservasi tugas

terapis dan kegiatan peserta.

2. Observer mengobservasi respon verbal dan non verbal pasien.

I. SETTING

Page 5: Tak Perilaku Kekerasan

a. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.

b. Ruangan nyaman dan tenang.

Keterangan

: Leader

: Observer

: Fasilitator

: Peserta

: Leader

J. MEDIA ALAT

1. Papan tulis/kertas/whiteboard

Page 6: Tak Perilaku Kekerasan

2. Kapur/spidol

3. Buku catatan dan pulpen

K. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN

1. Persiapan

a. Memilih klien sesuai dengan indikasi (Pasien Kekerasan) yang sudah

kooperatif.

b. Membuat kontrak dengan klien.

c. Mempersiapkan alat, tempat dan setting pertemuan

2. Orientasi

a. Salam terapeutik

1) Salam dari terapis kepada klien

2) Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama)

3) Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama)

b. Evaluasi dan validasi

1) Menanyakan perasaan klien saat ini

2) Menanyakan masalah yang dirasakan dan menanyakan apakah

masih ada perasaan marah atau tidak

c. Kontrak

1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu

mengenal perilaku kekerasan yang biasa dilakukan.

2) Terapis menjelaskan aturan main berikut:

a) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta

izin kepada terapis.

Page 7: Tak Perilaku Kekerasan

b) Lama kegiatan 45 menit.

c) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.

d) Klien diharapkan mau melaksanakan semua instruksi dari leader.

e) Leader menjelaskan cara permainan yaitu : fasilitator

membunyikan music dan memberikan gelas yang berisi daftar

warna papan nama kepada peserta kemudian gelas tersebut

akan diputar bergilir kepada setiap peserta dan ketika musik

berhenti di salah seorang peserta maka peserta tersebut harus

mengambil lintingan dan maju ke depan untuk membacakan hal

yang telah dtulis peserta di kertas yang ada di dalam gelasa yang

di ambil secara acak.

f) Kemudian peserta yang warna papan namanya sama seperti di

lintingan kertas yang di ambil maju kedepan dan menceritakan

prilaku kekerasan yang biasa dilakukan saat marah.

g) Terapis akan mengulangi kegiatan tersebut sampai semua peserta

mendapat giliran.

3. Tahap kerja

a. Terapis memperkenalkan diri (nama lengkap dan nama panggilan serta

memakai papan nama).

b. Terapis membagikan kertas dan spidol kepada klien.

c. Terapis meminta setiap klien menulis penyebab kemarahan klien

selama 10 menit.

d. Setelah selesai fasilitator membunyikan musik.

e. Sambil membunyikan music, fasilitator memberikan gelas undian

kepada peserta, kemudian gelas tersebut akan diputar bergilir kepada

setiap peserta,dan ketika music berhenti di salah satu peserta maka

peserta tersebut harus maju kedepan untuk mengambila undian

Page 8: Tak Perilaku Kekerasan

membacakan siapa yang akan meju kedepan untuk membacakan

pengalaman yang tidak menyenangkan yang telah ditulis olehnya.

f. Terapis memberikan kesempatan kepada anggota lain untuk

memberikan pendapat/komentar.

g. Terapis memberi pujian atas peran serta klien.

h. Terapis memberikan kertas yang kedua.

i. Terapis meminta tiap klien menulis hal yang dirasakan saat marah:

ingin marah-marah, ingin memukul orang dll.

j. Fasilitator membunyikan musik kemudian memberikan gelas undian

tadi kepada peserta, kemudian gelas tersebut akan diputar bergilir

kepada setiap peserta dan ketika musik berhenti di salah seorang

peserta maka peserta tersebut harus maju ke depan untuk mengambil

undian dan meembacakannya.

k. Peseta yang tertera dalam undian maju kedepan dan membacakan apa

yang di tulis dalam keretas tadi.

l. Terapis memberikan kesempatan kepada anggoita lain untuk

memberikan pendapat/komentar.

m. Terapis memberi pujian atas peran serta klien.

n. Terapis memberikan kertas ketiga.

o. Terapis meminta tiap klien menulis perilaku kekerasan yang dilakukan

saat marah: memecahkan piring, memukul orang, membanting gelas

dll.

p. Fasilitator membunyikan musik kemudian memberikan gelas undian,

kemudian gelas tersebut akan diputar bergilir kepada setiap peserta

dan ketika musik berhenti di salah seorang peserta maka peserta

tersebut harus maju ke depan untuk membacakan siapa giliran peserta

yang akan maju selanjutnya lalu peserta yang terpilih maju kedepan

dan membacakan tulisan yang tadi di tulis berkaitan dengan perilaku

kekerasan yang biasa dilakukan saat marah.

Page 9: Tak Perilaku Kekerasan

q. Terapis memberikan kesempatan kepada anggoita lain untuk

memberikan pendapat/komentar.

r. Terapis memberi pujian atas peran serta klien.

s. Terapis memberikan kertas yang keempat.

t. Terapis meminta tiap klien menulis akibat yang terjadi karena perilau

kekerasan: luka-luka, piring habis, dll.

u. Fasilitator membunyikan musik kemudian memberikan gelas undian

kepada peserta, kemudian gelas tersebut akan diputar bergilir kepada

setiap peserta dan ketika musik berhenti di salah seorang peserta maka

peserta tersebut harus maju ke depan untuk membacakan undian

peserta yang akan maju selanjutnya yang akan membacakan akibat

yang terjadi karena perilau kekerasan.

v. Terapis memberikan kesempatan kepada anggoita lain untuk

memberikan pendapat/komentar.

w. Terapis memberi pujian atas peran serta klien.

x. Ulangi kegiatan tersebut sampai semua peserta medapat giliran.

4. Tahap terminasi

a. Evaluasi

1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.

“ Apa yang bapak rasakan setelah melakukan kegiatan tersebut?

Apa bapak merasa lebih nyaman apa tidak?”

2) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.

“ oh……iya bagus….”

b. Rencana Tindak lanjut

1) Menganjurkan klien menilai dan mengevaluasi jika terjadi

penyebab marah, yaitu tanda dan gejala, perilaku kekerasan yang

terjadi, serta akibat perilaku kekerasan.

Page 10: Tak Perilaku Kekerasan

2) Menganjurkan klien mengingat penyebab, tanda dan gejala,

perilaku kekerasan, dan akibatnya yang belum diceritakan.

c. Kontrak yang akan datang

1) Menyepakati belajar cara baru yang sehat untuk mencegah perilaku

kekerasan. (sesi 2)

2) Menyepakati waktu dan tempat TAK berikutnya.

L. EVALUASI DAN DOKUMENTASI

Evaluasi

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung khususnya pada tahap kerja.

Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.

Untuk TAK stimulasi persepsi perilaku kekerasan sesi 1, kemapuan yang

diharapkan adalah mengetahui penyebab perilaku, mengenal tanda dan gejala,

perilaku kekerasan yang dilakukan dan akibat perilaku kekerasan. Formulir

evaluasi sebagai berikut.

Sesi 1 : TAK

Stimulasi persepsi perilaku kekerasan

Page 11: Tak Perilaku Kekerasan

Kemampuan psikologis

N

o.

Nama

klien

Penyebab

PK

Memberi tanggapan tentang

Tanda & gejala PK Perilaku

kekerasan

Akibat PK

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Petunjuk :

1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.

2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan mengetahui penyebab

perilaku kekerasan, tanda dan gejalan yang dirasakan, perilaku kekerasan

yang dilakukan dan akibat perilaku kekerasan. Beri tanda ( ) jika klien mampu

dan tanda ( ) jika klien tidak mampu.

Page 12: Tak Perilaku Kekerasan

Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan

proses keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti sesi 1, TAK stimulasi

persepsi perilaku kekerasan. Klien mampu menyebutkan penyebab perilaku

kekerasannya (dislahkan dan tidak diberi uang), mengenal tanda dan gejala

ang dirasakan (“gregetan” dan “deg-degan”), perilaku kekerasan yang

dilakukan (memukul meja), akibat yang dirasakan (tangan sakit dan dibawa ke

rumah sakit jiwa). Anjurkan klien mengingat dan menyampaikan jika semua

dirasakan selama di rumah sakit.

PRE PLANNING TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)

SESI 2: MENCEGAH PERILAKU KEKERASAN FISIK

A. TOPIK

Terapi Aktivitas Kelompok Pada Pasien Perilaku Kekerasan

Page 13: Tak Perilaku Kekerasan

Sesi 2 : Mencegah Perilaku kekerasan Fisik

B. TUJUAN :

Klien dapat menyebutkan kegiatan fisik yang biasa dilakukan klien.

Klien dapat menyebutkan kegiatan fisik yang dapat mencegah perilaku

kekerasan.

Klien dapat mendemonstrasikan dua kegiatan fisik yang dapat mencegah

perilaku kekerasan.

C. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN

Waktu :

Tempat :

D. ANTISIPASI MASALAH

1. Jika ada peserta yang hendak keluar dari kelompok maka harus izin

terlebih dahulu kepada terapis, kemudian terapis menanyakan siapa

namanya dan alasannya mengapa keluar dari ruangan, kemudian terapis

akan bertanya kepada anggota kelompok lain boleh / tidak klien tersebut

keluar dari ruangan jika boleh maka terapis meminta peserta yang keluar

untuk kembali ke kelompok sesuai dengan kontrak waktu.

2. Apabila ada anggota kelompok lain di luar yang ingin mengikuti TAK

maka leader akan menanyakan alasan dan tujuan kenapa dia ingin ikut

bergabung dengan kelompok kemudian meminta persetujuan dari semua

anggota kelompok boleh/ tidak klien tersebut masuk ke dalam anggota

kelompoknya.

3. Jika diperbolehkan maka leader akan menjelaskan tujuan terapi dan

peraturan yang harus dipatuhi oleh semua anggota kelompok.

E. KRITERIA EVALUASI

1. Evaluasi Struktur

Page 14: Tak Perilaku Kekerasan

a. Pre planing TAK sudah siap satu hari sebelum dilaksanakannya

kegiatan.

b. Alat dan tempat siap.

c. Perencanaan penentuan terapi aktifitas kelompok sesuai dan tepat.

d. Sudah dibentuknya struktur organisasi atau pembagian tugas.

e. Terapis dan klien siap.

f. Alat dan tempat bisa digunakan sesuai rencana.

g. Peserta mau atau bersedia untuk melakukan kegiatan yang telah

direncanakan.

2. Evaluasi Hasil

a. 100% terapis dapat menyebutkan stimulasi penyebab kemarahannya.

b. 98% klien dapat menyebutkan respons yang dirasakan saat marah.

c. 98% klien dapat menyebutkan reaksi yang dilakukan saat marah.

d. 98% klien dapat menyebutkan akibat perilaku kekerasan

F. PROSES EVALUASI

1. Observer mengobservasi pelaksanaan TAK, yaitu mengobservasi tugas

terapis dan kegiatan peserta.

2. Observer mengobservasi respon verbal dan non verbal pasien.

G. SETTING

a. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.

b. Ruangan nyaman dan tenang.

Page 15: Tak Perilaku Kekerasan

Keterangan

: Leader

: Observer

: Fasilitator

: Peserta

: Leader

H. AlAT

Alas duduk.

Buku catatan dan pulpen.

Jadwal kegiatan klien.

Page 16: Tak Perilaku Kekerasan

I. METODE

Dinamika kelompok.

Diskusi dan tanya jawab.

Bermain peran / stimulasi.

J. TIM TERAPIS

Leader :

Fasilitator :

Observer :

Peserta :

K. LANGKAH KEGIATAN

1) Persiapan

a) Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah ikut sesi pertama.

b) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.

2) Fase Orientasi

a) Salam terapeutik

Salam dari terapis kepada klien.

Klien dan terapis memakai papan nama.

Terapis menjelaskan tujuan kedatangan.

Terapis menanyakan kabar klien.

Terapis menjelaskan prosedur cara memukul bantal untuk

mencegah perilaku kekerasan fisik.

Terapis menanyakan kesiapan pada klien.

3) Fase Kerja

a) Membantu klien memilih cara baru (fisik 2) untuk berespon terhadap

kemarahan : memukul bantal.

b) Mendemonstrasikan cara memukul bantal.

Page 17: Tak Perilaku Kekerasan

c) Memberikan kesempatan kepada klien untuk mempraktekkan cara

yang telah diajarkan.

d) Memberikan reinforcement positif.

e) Untuk melatih kekompakan terapis membuat permainan yang berjudul

Teletabis game. Dimana terapis menyuruh para peserta untuk berdiri

di sebuah kertas yang sudah dipersiapkan terapis, lalu para peserta

harus berdiri semuanya di sebuah kertas yang sudah disediakan. Siapa

peserta yang terjatuh sebelum waktu di yang di persiapkan terapis

selesai maka akan mendapatkan hukuman dari terapis atau bisa para

peserta yang memberi hukuman pada peserta yang terjatuh dari kertas.

f) Pasien yang terjatuh pertama akan mendapat hukuman dengan

menyebutkan kegiatan fisik yang biasa dilakukan dan menyebutkan

kegiatan yang dapat mencegah kekerasan fisik.

g) Mengulang permaianan teletabis game kemudian yang gagal akan

mendapatkan hukuman lagi.

h) Hukumannya pasien mampu mempraktekan kegiatan yang dapat

mencegah tindak kekerasan.

4) Fase Terminasi

a. Evaluasi

Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.

“ Apa yang bapak rasakan setelah melakukan kegiatan tersebut?

Apa bapak merasa lebih nyaman apa tidak?”

Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.

“ oh……iya bagus….”

b. Rencana Tindak lanjut

Menganjurkan klien menilai dan mengevaluasi jika terjadi

penyebab marah, yaitu tanda dan gejala, perilaku kekerasan yang

terjadi, serta akibat perilaku kekerasan.

Page 18: Tak Perilaku Kekerasan

Menganjurkan klien mengingat penyebab, tanda dan gejala,

perilaku kekerasan, dan akibatnya yang belum diceritakan.

c. Kontrak yang akan datang

Menyepakati belajar cara baru yang sehat untuk mencegah

perilaku kekerasan. (sesi 3). Menyepakati waktu dan tempat TAK

berikutnya.

L. EVALUASI DAN DOKUMENTASI

Evaluasi

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung khususnya pada tahap kerja.

Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.

Untuk TAK stimulasi persepsi perilaku kekerasan sesi 1, kemapuan yang

diharapkan adalah mengetahui penyebab perilaku, mengenal tanda dan gejala,

perilaku kekerasan yang dilakukan dan akibat perilaku kekerasan. Formulir

evaluasi sebagai berikut.

Sesi 1 : TAK

JADWAL KRGIATAN

Page 19: Tak Perilaku Kekerasan

NO JAM KEGIATAN KET

Sesi 5: Mencegah Perilaku Kekerasan dengan Patuh Mengonsumsi Obat

A. TOPIK

TAK Stimulasi Persepsi : Perilaku Kekerasan

Sesi 1 : Mencegah Perilaku Kekerasan dengan Patuh Mengonsumsi Obat

Page 20: Tak Perilaku Kekerasan

B. TUJUAN

1. Klien dapat menyebutkan keuntungan patuh minum obat.

2. Klien dapat menyebutkan akibat/kerugian tidak patuh minum obat.

3. Klien dapat menyebutkan lima benar cara minum obat.

C. KRITERIA KLIEN

1. Klien perilaku kekerasan yang sudah mulai mampu bekerja sama dengan

perawat.

2. Klien perilaku kekerasan yang dapat berkomunikasi dengan perawat.

D. URAIAN STRUKTUR KELOMPOK

Hari/tanggal :

Waktu Pelaksanaan : Pukul 11.00-11.45 (45 menit)

4. Pembukaan : 10 menit

5. Inti : 30 menit

6. Penutup : 5 menit

Tempat : RSUD Banyumas Ruang Sakura

Pembagian Tugas :

e. 1 Leader : Membuka acara, memimpin jalannya terapi, menutup acara

f. 1 Co Leader :…….

g. 1 Observer : Mengobservasi pelaksanaan TAK, mengobservasi respon

verbal dan non verbal pasien.

h. 3 Fasilitator : Menjaga kelompok agar tetap fokus, memfasilitasi

kegiatan terapi.

i. Jumlah Peserta : 7 orang

E. METODE

a. Diskusi dan tanya jawab

b. permainan

F. ANTISIPASI MASALAH

Page 21: Tak Perilaku Kekerasan

1. Jika ada peserta yang hendak keluar dari kelompok maka harus izin terlebih

dahulu kepada terapis, kemudian terapis menanyakan siapa namanya dan

alasannya mengapa keluar dari ruangan, kemudian terapis akan bertanya

kepada anggota kelompok lain boleh / tidak klien tersebut keluar dari ruangan.

2. Apabila ada anggota kelompok lain di luar yang ingin mengikuti TAK maka

leader akan meminta persetujuan dari semua anggota kelompok boleh/ tidak

klien tersebut masuk ke dalam anggota kelompoknya.

3. Jika diperbolehkan maka leader akan menjelaskan tujuan terapi dan peraturan

yang harus dipatuhi oleh semua anggota kelompok.

G. KRITERIA EVALUASI

2) Evaluasi Struktur

h. Pre planing TAK sudah siap satu hari sebelum dilaksanakannya kegiatan.

i. Alat dan tempat siap.

j. Perencanaan penentuan terapi aktifitas kelompok sesuai dan tepat.

k. Sudah dibentuknya struktur organisasi atau pembagian tugas.

l. Terapis dan klien siap.

3) Evaluasi Proses

a. Alat dan tempat bisa digunakan sesuai rencana.

b. Peserta mau atau bersedia untuk melakukan kegiatan yang telah

direncanakan.

4) Evaluasi Hasil

5. 100% terapis dapat menggali pengetahuan klien tentang patuh minum obat

6. 98% Klien dapat menyebutkan keuntungan patuh minum obat.

7. 98% Klien dapat menyebutkan akibat/kerugian tidak patuh minum obat.

8. 98% Klien dapat menyebutkan lima benar cara minum obat.

H. PROSES EVALUASI

A. Observer mengobservasi pelaksanaan TAK, yaitu mengobservasi tugas terapis

dan kegiatan peserta.

Page 22: Tak Perilaku Kekerasan

B. Observer mengobservasi respon verbal dan non verbal pasien.

I. SETTING

1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.

2. Ruangan nyaman dan tenang.

Keterangan

: Leader

: Co Leader

: Fasilitator

: Peserta

J. MEDIA/ALAT

1. Buku catatan dan pulpen

2. Beberapa contoh obat.

K. LANGKAH KEGIATAN

1. Persiapan

a. Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah ikut sesi 4.

b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.

Page 23: Tak Perilaku Kekerasan

2. Orientasi

a. Salam terapeutik

1) Salam dari terapis kepada klien.

2) Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama).

3) Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama)..

b. Evaluasi/validasi

1) Menanyakan perasaan klien saat ini.

2) Menanyakan apakah ada penyebab marah, tanda dan gejala marah,

serta perilaku kekerasan.

3) Tanyakan apakah kegiatan fisik, interaksi sosial yang asertif dan

kegiatan ibadah untuk mencegah perilaku kekerasan sudah dilakukan.

c. Kontrak

1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu patuh minum obat untuk mencegah

perilaku kekerasan.

2) Menjelaskan aturan main berikut

a) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta

izin kepada terapis.

b) Lama kegiatan 45 menit.

c) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.

d) Klien diharapkan mau melaksanakan semua instruksi dari leader.

e) Ketika pelaksanaan TAK nanti, fasilitator akan memperagakan

gerakan bagian dari senam otak kemudian peserta mengikuti

gerakan fasilitaor dan ketika saat di lakukan bersamaan gerakan

tersebut salah satu dari perserta ada yang salah maka perserta

tersebut yang akan maju.

f) Klien diberi kertas dan menuliskan keuntungan patuh minum

obat ,akibat/kerugian tidak patuh minum obat, lima benar cara

minum obat.

g) Klien dianjurkan untuk membacakannya

Page 24: Tak Perilaku Kekerasan

3. Tahap kerja

a. Terapis memperkenalkan diri (nama lengkap dan nama panggilan serta

memakai papan nama).

b. Terapis membagikan kertas dan spidol kepada klien.

c. Terapis meminta setiap klien menuliskan keuntungan patuh minum

obat ,akibat/kerugian tidak patuh minum obat, lima benar cara minum obat.

d. Setelah selesai fasilitator akan memperagakan gerakan bagian dari senam

otak kemudian peserta mengikuti gerakan fasilitaor dan ketika saat di

lakukan bersamaan gerakan tersebut salah satu dari perserta ada yang salah

maka perserta tersebut yang akan maju. ke depan untuk membacakan

keuntungan patuh minum obat ,akibat/kerugian tidak patuh minum obat,

lima benar cara minum obat.

e. Beri reinforcement

f. Terapis memberikan kesempatan kepada anggota lain untuk memberikan

pendapat/komentar.

g. Terapis memberi pujian atas peran serta klien.

h. Ulangi kegiatan tersebut sampai semua peserta medapat giliran.

4. Tahap terminasi

a. Evaluasi

1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.

2) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.

3) Terapis menanyakan tujuan TAK tercapai/ tidak.

b. Tindak lanjut

1) Menganjurkan klien menggunakan kegiatan fisik, interaksi sosial yang

asertif, kegiatan ibadah, dan patuh minum obat untuk mencegah

perilaku kekerasan.

2) Memasukkan minum obat pada jadwal kegiatan harian klien.

c. Kontrak yang akan datang

Page 25: Tak Perilaku Kekerasan

Mengakhiri pertemuan untuk TAK perilaku kekerasan, dan disepakati jika

klien perlu TAK yang lain

L. EVALUASI DAN DOKUMENTASI

Sesi 5 Mencegah Perilaku Kekerasan dengan Patuh Mengonsumsi Obat

Stimulasi Persepsi : Perilaku Kekerasan

No Nama

klien

Menyebutkan

lima benar

minum obat

Menyebutkan

keuntungan minum

obat

Menyebutkan

akibat tidak

patuh minum

obat

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Petunjuk:

1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.

2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan menyebutkan lima benar cara

minum obat, keuntungan minum obat, dan akibat tidak patuh minum obat. Beri

tanda  jika klien mampu dan beri tanda jika klien tidak mampu.