konsep perilaku kekerasan dan halusinasi

Upload: ann-lie

Post on 06-Jul-2018

240 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Konsep Perilaku Kekerasan Dan Halusinasi

    1/32

    PERILAKU KEKERASAN

     A. Konsep perilaku kekerasan

    1. Definisi

    a. Perilaku kekerasan adalah tingkah laku individu yangditujukan untuk melukai atau mencelakakan individu lain yang

    tidak menginginkan datangnya tingkah laku tersebut (Purba

    dkk, !!"#.b. $enurut %tuart dan %undeen (1&&'#, perilaku kekerasan

    adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan

    yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri

    sendiri, orang lain maupun lingkungan. al tersebut dilakukan

    untuk mengungkapkan perasaan kesal atau marah yang tidak

    konstruktif.. )entang respon

    Perilaku kekerasan merupakan respon kemarahan. )espon

    kemrahan dapat berfluktuasi dalam rentang adaptif sampai

    maladaptive (keliat * %inaga, 1&&1#. )entang )espon +kpresi

    marah menurut %tuart and %undeen (1&&'#

    Keterangan

    a. AsertifPerilaku asertif adalah menyampaikan suatu perasaan diri

    dengan pasti dan merupakan komunikasi untuk menghormati

    orang lain. -ndividu yang asertif berbicara dengan jujur dan

     jelas. $eraka dapat melihat norma individu lainnya dengan

    tepat sesuai dengan situasi. Pada saat berbicara kontak mata

    langsung tapi tidak mengganggu, intonasi suara dalam

    berbicara tidak mengancam. -ndividu yang asertif dapat

    menolak permintaan yang tidak beralasan dan meyampaikan

    rasionalnya kepada oang laindan sebaliknya individu juga

    ResponRespon

    Frusta

     

    Pasif    Agres   AmukAserti

  • 8/17/2019 Konsep Perilaku Kekerasan Dan Halusinasi

    2/32

    dapat menerima dan tidak merasa bersalah bila

    permintaannya di tolak orag lain (%tuart * auria !!'#b. Pasif

    -ndividu yang pasif sering menyampaikan haknya dari

    persepsinya terhadap hak orang lain. Ketika seseorang yang

    pasif marah maka dia akan berusaha menutupi kemarahannya

    sehingga meningkatkan tekanan pada dirinya. Pola interaksi

    seperti ini dapat menyebabkan gangguan perkembangan

    (%tuart * auria !!'#c. /rustasi

    /rustasi adalah respon yang terjadi akibat gagal mencapai

    tujuan (%tuart * %undeen !!'#. /rustasi adalah kegagalanindivide dalam mencapai tujuan yang diinginkan. /rustasi

    akan bertambah berat jika keinginan yang tidak tercapai

    memiliki nilai yang tinggi dalam kehidupan ()a0lin, illiam *

    2eck, 1&&3#d. Agresif

    -ndividu yang agresif tidak menghargai hak orang lain. -ndividu

    merasa harus bersing untuk mendapatkan apa yang

    diinginkannya. %eseorang yang agresif di dalam hidupnyaselalu mengarah pada kekrasan fisik dan verbal. Perilaku

    agresif pada dasarnya disebabkan karena menutupi

    kurangnya rasa percaya diri (2ushman* 2Aumeister, 1&&" da

    %tuart * araia, !!'#. Agresif adalah perilaku mengancam

    dan memusuhi orag lain dan atau lingkungan ()a0lins et

    al.,1&&3#e. Amuk (Perilaku Kekerasan#

     Amuk atau perilaku kkerasan adalah perasaan marah danbermusuhan yang kuat yang disertai kehilangan control diri

    sehingga individu dapat merusak diri sendiri, orang lain dan

    lingkungan (Keliat * %inaga, 1&&1#. $enurut %tuart dan Araia

    (!! perilaku kekerasan berfluktuasi dari tingkat rendah ke

    tinggi yaitu yang disebut dengan hiraki perilaku agresif dan

    kekerasan.

    Tinggi

  • 8/17/2019 Konsep Perilaku Kekerasan Dan Halusinasi

    3/32

    $elukai dalam tingkat serius dan bebahaya

    $elukai dalam tingkat yang tidak berbahaya$engucapkan kata4kata ancaman dengan

    rencana melukai

    $enyentuh orang lain dengan cara menakutkan

    $engucapkan kata4kata ancaman tanpa

    melukai

    $endekati orang lain dengan ancaman

    2icara keras dan menuntut

    $emperlihatkan permusuhan pada tingkat

    rendah

    2erdasarkan gambar diatas dapat diketahui bah0a perilaku

    kekerasan mempunyai tingkatan berdasarkan perilaku kekerasanmempunyai tingkatan berdasarkan perilakunya mulai dari yang

    terendah yaitu memperlihatkan permusuhan pada tingkatan

    trtinggi yaitu melukai dan tingkat serius dan membahayakan.3. Penyebab

    a. /aktor Predisposisi Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya perilaku

    kekerasan menurut teori biologik, teori psikologi, dan teori

    sosiokultural yang dijelaskan oleh 5o0send (1&&6 dalam

    Purba dkk, !!"# adalah1# 5eori 2iologik

    5eori biologik terdiri dari beberapa pandangan yang

    berpengaruh terhadap perilakua# 7eurobiologik

     Ada 3 area pada otak yang berpengaruh terhadap

    proses impuls agresif sistem limbik, lobus frontal dan

    hypothalamus. 7eurotransmitter juga mempunyai

    peranan dalam memfasilitasi atau menghambat proses

    Rend

  • 8/17/2019 Konsep Perilaku Kekerasan Dan Halusinasi

    4/32

    impuls agresif. %istem limbik merupakan sistem

    informasi, ekspresi, perilaku, dan memori. Apabila ada

    gangguan pada sistem ini maka akan meningkatkan

    atau menurunkan potensial perilaku kekerasan. Adanya

    gangguan pada lobus frontal maka individu tidak

    mampu membuat keputusan, kerusakan pada

    penilaian, perilaku tidak sesuai, dan agresif. 2eragam

    komponen dari sistem neurologis mempunyai implikasi

    memfasilitasi dan menghambat impuls agresif. %istem

    limbik terlambat dalam menstimulasi timbulnya perilaku

    agresif. Pusat otak atas secara konstan berinteraksidengan pusat agresif.

    b# 2iokimia2erbagai neurotransmitter (epinephrine,

    norepinefrine, dopamine, asetikolin, dan serotonin#

    sangat berperan dalam memfasilitasi atau menghambat

    impuls agresif. 5eori ini sangat konsisten dengan fight 

    atau flight yang dikenalkan oleh %elye dalam teorinyatentang respons terhadap stress.

    c# 8enetikPenelitian membuktikan adanya hubungan langsung

    antara perilaku agresif dengan genetik karyotype 9::.d# 8angguan ;tak

    %indroma otak organik terbukti sebagai faktor 

    predisposisi perilaku agresif dan tindak kekerasan.

    5umor otak, khususnya yang menyerang sistem limbik

    dan lobus temporal< trauma otak, yang menimbulkan

    perubahan serebral< dan penyakit seperti ensefalitis,

    dan epilepsy, khususnya lobus temporal, terbukti

    berpengaruh terhadap perilaku agresif dan tindak

    kekerasan.# 5eori Psikologik

    a# 5eori Psikoanalitik5eori ini menjelaskan tidak terpenuhinya kebutuhan

    untuk mendapatkan kepuasan dan rasa aman dapat

  • 8/17/2019 Konsep Perilaku Kekerasan Dan Halusinasi

    5/32

    mengakibatkan tidak berkembangnya ego dan

    membuat konsep diri rendah. Agresi dan tindak

    kekerasan memberikan kekuatan dan prestise yang

    dapat meningkatkan citra diri dan memberikan arti

    dalam kehidupannya. Perilaku agresif dan perilaku

    kekerasan merupakan pengungkapan secara terbuka

    terhadap rasa ketidakberdayaan dan rendahnya harga

    diri.

    b# 5eori Pembelajaran Anak belajar melalui perilaku meniru dari contoh

    peran mereka, biasanya orang tua mereka sendiri.=ontoh peran tersebut ditiru karena dipersepsikan

    sebagai prestise atau berpengaruh, atau jika perilaku

    tersebut diikuti dengan pujian yang positif. Anak

    memiliki persepsi ideal tentang orang tua mereka

    selama tahap perkembangan a0al. 7amun, dengan

    perkembangan yang dialaminya, mereka mulai meniru

    pola perilaku guru, teman, dan orang lain. -ndividu yangdianiaya ketika masih kanak4kanak atau mempunyai

    orang tua yang mendisiplinkan anak mereka dengan

    hukuman fisik akan cenderung untuk berperilaku

    kekerasan setelah de0asa.3# 5eori %osiokultural

    Pakar sosiolog lebih menekankan pengaruh faktor 

    budaya dan struktur sosial terhadap perilaku agresif. Ada

    kelompok sosial yang secara umum menerima perilakukekerasan sebagai cara untuk menyelesaikan

    masalahnya. $asyarakat juga berpengaruh pada perilaku

    tindak kekerasan, apabila individu menyadari bah0a

    kebutuhan dan keinginan mereka tidak dapat terpenuhi

    secara konstruktif. Penduduk yang ramai>padat dan

    lingkungan yang ribut dapat berisiko untuk perilaku

  • 8/17/2019 Konsep Perilaku Kekerasan Dan Halusinasi

    6/32

    kekerasan. Adanya keterbatasan sosial dapat

    menimbulkan kekerasan dalam hidup individu.b. /aktor Presipitasi

    /aktor4faktor yang dapat mencetuskan perilaku kekerasan

    sering kali berkaitan dengan (:osep, !!1# +kspresi diri, ingin menunjukkan eksistensi diri atau

    simbol solidaritas seperti dalam sebuah konser, penonton

    sepak bola, geng sekolah, perkelahian masal dan

    sebagainya.# +kspresi dari tidak terpenuhinya kebutuhan dasar dan

    kondisi sosial ekonomi.3# Kesulitan dalam mengkomunikasikan sesuatu dalam

    keluarga serta tidak membiasakan dialog untuk

    memecahkan masalah cenderung melalukan kekerasan

    dalam menyelesaikan konflik.?# Ketidaksiapan seorang ibu dalam mera0at anaknya dan

    ketidakmampuan dirinya sebagai seorang yang de0asa.'# Adanya ri0ayat perilaku anti sosial meliputi

    penyalahgunaan obat dan alkoholisme dan tidak mampu

    mengontrol emosinya pada saat menghadapi rasa

    frustasi.6# Kematian anggota keluarga yang terpenting, kehilangan

    pekerjaan, perubahan tahap perkembangan, atau

    perubahan tahap perkembangan keluarga.?. 5anda dan gejala

    $enurut Keliat (1&&, tanda dan gejala dari perilaku kekerasan,

    sebagai berikuta. 5anda dan 8ejala /isik

    1# $uka merah# Pandangan tajam3# ;tot tegang?# 7ada suara tinggi'# 2erdebat dan sering pula tampak klien memaksakan

    kehendak6# $emukul jika tidak senang

    b.  5anda dan 8ejala +mosional1# Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan

    tindakan terhadap penyakit (misal, rambut botak karena

    terapi#

  • 8/17/2019 Konsep Perilaku Kekerasan Dan Halusinasi

    7/32

    # )asa bersalah terhaap diri sendiri

    (mengkritik>menyalahkan diri sendiri#3# 8angguan hubungan sosial (menarik diri#?# Percaya diri kurang (sukar mengambil keputusan#'# $encederai diri (akibat dari harga diri yang rendah disertai

    harapan yang suram, mungkin klien akan mengakhiri

    kehidupannya#c. 5anda dan 8ejala %osial

    1# $endominasi# =ere0et3# =enderung suka meremehkan?# 2erdebat'# Kasar 

    d. 5anda dan 8ejala %piritual1) $erasa diri kuasa2) $erasa diri benar 3) Keragu4raguan4) 5ak bermoral5) Kreativitas terhambat

    %edangkan menurut :osep (!!, mengemukakan bah0a tanda

    dan gejala perilaku kekerasan adalah sebagai berikuta. /isik

    1# 5angan mengepal# )ahang mengatup3# Postur tubuh kaku?# @alan mondar4mandir 

    b. erbal1# 2icara kasar # %uara tinggi, membentak, atau berteriak3# $engancam secara verbal atau fisik?# $engumpat dengan kata4kata kotor '# Ketus6# %uara keras

    c. Perilaku

    1# $elempar atau memukul benda atau orang lain# $enyerang orang lain3# $elukai diri sendiri atau orang lain?# $erusak lingkungan'# Amuk>agresif 

    d. +mosional1# 5idak adekuat# 5idak aman dan nyaman3# )asa terganggu?# Dendam dan jengkel'# 5idak berdaya

    6# 2ermusuhan

  • 8/17/2019 Konsep Perilaku Kekerasan Dan Halusinasi

    8/32

    B# $engamuk"# -ngin berkelahi $enyalahkan dan menuntut

    2. Asuhan Kepera0atan1. Pengkajian

    Pasien dengan )esiko Perilaku Kekerasan

    $engkaji faktor predisposisi dan presipitasi, kondisi klien saat ini,

    ri0ayat keluarga, dan masalah yang dihadapi klien.

    a. /aktor predisposisi antara lain

    1# Psikologis

    Pengalaman gagal kehidupan yang mengakibatkanperasaan frustasi , gagal dan tidak berguna.

    # 2iologis

    eriditer, gangguan ji0a, ri0ayat penyakit atau trauma

    kepala, dan ri0ayat penggunaan 7APCA.

    3# %osiokultural

    Pembelajaran sosial yang membenarkan perilaku

    kekerasan, menjadi korban kekerasan.

    b. /aktor presipitasi bisa secara internal (perasaan gagal# dan

    eksternal (lingkungan yang tidak mendukung, korban kekerasan

    atau bullying#

    Perilaku kekerasan dapat dilakukan secara fisik maupun

    verbal, diarahkan pada diri sendiri, orang lain, dan lingkungan.

    Perilaku kekerasan dapat terjadi dalam dua bentuk, yaitu saat

    sedang berlangsung perilaku kekerasan atau ri0ayat perilaku

    kekerasan.

    c. /isik

    Dapat dilihat dari penampilan luar, ekspresi 0ajah, dan bahasa

    tubuh.

    d. ubungan sosial

    Klien biasanya memiliki hubungan sosial yang kurang baik.

  • 8/17/2019 Konsep Perilaku Kekerasan Dan Halusinasi

    9/32

    e. %tatus mental

    1# Dari pembicaraan klien biasanya kasar, keras.# Afektif klien labil (emosi cepat berubah4ubah#3# -nteraksi biasanya 2ermusuhan, tidak kooperatif, mudah

    tersinggung sudah jelas.

    %ecara lebih jelas, data perilaku kekerasan dapat diperoleh melalui

    observasi atau 0a0ancara tentang perilaku berikut ini

    1# $uka merah dan tegang

    # Pandangan tajam

    3# $engatupkan rahang dengan kuat

    ?# $engepalkan tangan

    '# @alan mondar4mandir 

    6# 2icara kasar 

    B# %uara tinggi, menjerit, atau berteriak

    "# $engancam secara verbal atau fisik

    $elempar atau memukul benda>orang lain

    1!#$erusak barang atau benda

    11#5idak mempunyai kemampuan untuk mencegah atau

    mengontrol perilaku kekerasan

    =ontoh /orm pengkajian )esiko perilaku kekerasan (Keliat, !11#

    P+78KA@-A7 P+)-AK K+K+)A%A7

    Pelaku>usia korban>usia saksi>usia

    1. Aniaya fisik

    . Aniaya seksual

    3. Penolakan

    ?. Kekerasan dalam keluarga

    '. 5indakan kriminal

    2eri tanda (E# pada kolom yang sesuai dengan data pasien

    6. Aktivitas motorik

    ( # esu ( # 5egang ( # 8elisah ( # Agitasi

    ( # 5ik ( # 8rimasen ( # 5remor ( # Kompulsif  

    B. -nteraksi selama 0a0ancara

    ( # 2ermusuhan ( # 5idak kooperatif ( # $udah tersinggung

    ( # Kontak mata kurang ( # Defensif ( # =uriga

    ". Alam Perasaan

    ( # %edih ( # Ketakutan ( # Putus asa ( # Kha0atir ( # 8embiraberlebihan

    &. Afek

    ( # Datar ( # 5umpul ( # abil ( # 5idak sesuai

    1!. Persepsi

    ( # Pendengaran ( # Penglihatan ( # Perabaan

    ( # Pengecap ( # Penghidu

    Dan seterusnya

  • 8/17/2019 Konsep Perilaku Kekerasan Dan Halusinasi

    10/32

    . Analisa Data

    7o. DA5A /;K% $A%AAK+P+)AA5A7

    1. D%

    - Klien mengatakan saat

    mempunyai masalah

    dipendam sendiri, tidak mau

    bercerita.- Klien mengalami masalah

    emosional seperti putus

    asa,peningkatan rasa

    cemas,panic,

    marah,permusuhan

    D;

    - Pasien tidak banyak bicara,

    pasien berdiam diri

    Perilaku Kekerasan

    . Ds Ketidakefektifan

  • 8/17/2019 Konsep Perilaku Kekerasan Dan Halusinasi

    11/32

    - Klien mengatakan jengkel

    dan marah pada orang lain

    - Klien mengatakan benci

    atau kesal pada seseorang

    Do

    - $uka merah dan tegang

    - Pandangan tajam

    - $engatuokan rahang

    dengan kuat

    - $engepalkan tangan

    - @alan mondar4mandir 

    - 2icara kasar 

    - %uara tinggi, menjerit, atau

    teriak

    - $engancam secara verbal

    atau fisik

    - $elempar atau memukulbenda atau orang lain

    - $erusak barang

    - 5idak mampu mencegah

    atau mengontrol perilaku

    kekerasan

    koping

    3. -ntervensia. )esiko perilaku kekerasan terhadap diri sendiri berhubungan

    dengan masalah emosional (ketidakberdayaan,putus asa,

    peningkatan rasa cemas, panik, permusuhan#- 5ujuan %etelah dilakukan tindakan kepera0atan selama B F

    ? jam perilaku kekerasan pasien mulai berkurang- Kriteria asil Didapatkan skor ? pada indicator 7;=- 7;= Anger %elf )estrain

    -ndikator 1 3 ? '

  • 8/17/2019 Konsep Perilaku Kekerasan Dan Halusinasi

    12/32

    -dentifikasi ketika marah

    -dentifikasi ketika frustasi

    -dentifikasi situasi yang dapat

    menumbulkan kemarahan

    $enggunakan strategi untuk

    mengontrol marah

    $onitor gejala perilaku

    E

    E

    E

    E

    E

    - 7-= Anger =ontrol Assistence1# $embangun saling percaya dengan pasien# $embantu pasien mengidentifikasi kemarahannya3# -nstruksikan menggunakan tindakan yang membuat tenang?# $endukung pasien menggunakn strategi yang dapat

    mengontrol kemarahan

    - 7-= +nviromental $anagement violence prevention1# $enghilangkan senjata yang potensial dari lingkungan

    (seperti pisau ## 2atasi pasien menggunakan benda tajam3# $onitor pasien selama menggunakan benda tajam?# 5empatkan pasien di kamar dekat dengan nurse stasion

    b. )esiko perilaku kekerasan terhadap orang lain- 5ujuan %etelah dilakukan tindakan kepera0atan selama B F

    ? jam klien tidak menunjukkan perilaku kekerasan yang

  • 8/17/2019 Konsep Perilaku Kekerasan Dan Halusinasi

    13/32

    dapat membahayakan orang lain secara fisik, emosional

    maupun seksual- Kriteria hasil Didapatkan skor ? pada indicator 7;=- 7;= Aggression self restrain

    Indikator 1 2 3 4 5

    mengidentifikasi ketika marah Emengidentifikasi situasi yang memicu permusuhan Emengidentifikasi ketika merasa agresif Emenggunakan keterampilan resolusi konflik yang efektif Emenahan diri dari ledakan lisan Emenghindari melanggar orang lain ruang pribadi Emenahan diri dari merugikan orang lain Emenahan diri dari menghancurkan properti E

    menggunakan aktivitas fisik untuk mengurangi terpendam energi E$enggunakan teknik kontrol marah E

    - 7-= anger control assistance

    1# @alin hubungan kepercayaan dengan pasien

    # 5enangkan menggunakan pendekatan meyakinkan

    3# 5entukan perilaku yang sesuai ekspektasi untuk

    mengekspresikan marah, berikan level kognitif dan fungsi

    fisik?# Anjurkan pasien mencari pera0at atau orang lain selama

    periode tekanan yang meningkat

    '# $onitor potensial dari serangan yang tak sesuai dan

    lakukan tindakan sebelum terjadi ekspresi

    6# =egah perilaku membahayakan fisik jika marah secara

    langsung pada diri sendiri atau orang lain

    B# +dukasi pasien metode untuk mengatur pengalaman emosikuat

    "# Anjurkan menggunakan kolaborasi dalam memecahkan

    masalah

    2erikan umpan balik pada perilaku untuk membantu pasien

    mengidentifikasi marah

    1!#Dampingi pasien dalam mengidentifikasi sumber 

    kemarahan

  • 8/17/2019 Konsep Perilaku Kekerasan Dan Halusinasi

    14/32

    11# -dentifikasi konsekuensi dari ekspresi marah yang tak

    sesuai

    1#Dampingi pasien dalam merencanakan strategi untuk

    mencegah ekspresi marah yang tak sesuai

    13#-dentifikasi dengan pasien keuntungan mengekspresikan

    marah dalam hal adaptif 

    1?#5unjukkan ekspektasi jika pasien dapat mengontrol

    perilakunya

    1'#-nstruksikan menggunakan teknik menenangkan

    16#Dampingi pasien mengembangkan metode yang sesuai

    dalam mengekspresikan kemarahan1B#Dukung pasien melakukan strategi kontrol kemarahan dan

    dalam mengekspresikan kemarahan yang sesuai

    ?. +valuasia. Pasien

    1# Pasien memahami penyebab, tanda gejala dan akibat dari

    perilaku kerasnya tersebut

    # Pasien mampu mengontrol perilaku kerasnya dengan caratarik nafas

    3# Pasien mampu mengontrol perilaku kerasnya dengan cara

    memukul kasur dan bantal?# Pasien dapat mengontrol verbalnya dengan cara

    mengungkapkan, meminta, menolak dengan benar'# Pasien telah mampu mandiri

    b. Keluarga

    1# Keluarga memahami masalah yang dirasakan oleh pasien

    # Keluarga mengerti mengenai pengertian,tanda gejala dan

    proses perilaku kekerasan pasien

    3# Keluarga mengerti cara mera0at pasien dengan cara tarik

    nafas

  • 8/17/2019 Konsep Perilaku Kekerasan Dan Halusinasi

    15/32

    ?# Keluarga mengerti cara mera0at pasien dengan pukul

    kasur atau bantal

    '# Keluarga bisa melatih pasien cara berbicara dengan baik

    6# Keluarga dapat memfollo0 up jika ada tanda kambuh atau

    rujukan

  • 8/17/2019 Konsep Perilaku Kekerasan Dan Halusinasi

    16/32

    HALUSINASI

     A. Konsep halusinasi

    1. Definisi

    a. alusinasi adalah pencerapan tanpa adanya rangsang

    apapun pada panca indra seorang pasien, yang terjadi dalam

    keadaan sadar atau bangun, dasarnya mungkin organik,fungsional, psikotik ataupun histerik.

    b. alusinasi adalah perubahan persepsi sensori keadaan

    dimana indifidu atau kelompok mengalami atau beresiko

    mengalami suatu perubahan dalam jumlah, pola atau

    interpretasi stimulus yang datangc. alusinasi merupakan salah satu gejala yang sering

    ditemukan pada klien dengan gangguan ji0a, halusinasi

    sering diidentifisikasikan dengan skiGofrenia. Dari seluruh klien

    skiGofrenia B!H diantaranya mengalami halusinasi. 8angguan

     ji0a lain yang disertai dengan gejala halusinasi adalah gejala

    panik defensif dan delirium. 2erbeda dengan ilusi dimana klien

    mengalami persepsi yang salah terhadap stimulus, salah satu

    persepsi pada halusinasi terjadi tanpa adanya stimulus

    internal dipersepsikan sebagai suatu yang nyata pada klien4

    klien.. Penyebab

    Penyebab dari halusinasi ada beberapa faktor yang

    mempengaruhi, antara laina. /aktor perkembangan

    Pada tahap perkembangan individu mempunyai tugas

    perkembangan yang berhubungan dengan pertumbuhan

    interpersonal, bila dalam pencapaian tugas perkembangan

  • 8/17/2019 Konsep Perilaku Kekerasan Dan Halusinasi

    17/32

    tersebut mengalami gangguan akan menyebabkan seseorang

    berperilku menarik diri.

    b. /aktor biologikPenilaian pencitraan otak sudah mulai menuunjukan

    keterlibatan otak yang lebih luas dalam perkembangan

    skiGofrenialesi pada area frontal temporal dan limbic paling

    berhubunggan dengan perilaku psikotik,beberapa kimia otak

    dikaitkan dengan gejala skiGofrenia antara

    laindopain,neurotransmitter dan lain lain.c. /aktor sosiokultural.

    5eori sosial budaya atau lingkungan meyakini bah0a oangyang berasal dari sosial ekonomi rendah atau kondisi orang

    tua tunggal dan tidak mempunyai kesempatan mendaptkan

    penghargaan dari orang lain yang dapt mempengaruhi

    gangguan orientasi realita sehingga memberikan reaksi yang

    salah dan tidak mampu berespon terhdap stimulus dari

    luar.isolasi sosial merupakan factor dalam gangguan

    berhubungan.akibat dari dari norma yanfg tuidak mendukungpendekatan terhadap orang lain atau tidak menghargai

    anggota masyarakat yang tiak produktif seperti lansia,orang

    cacat dan berpenyakit kronis.d. /aktor keluarga.

    %ystem keluarga yang terganggu dan 7orma keluarga yang

    tidak mendukung hubungan keluarga dengan pihak lain diluar 

    keluarga dengan pihak lain diluar keluarga dapat

    mengembangkan perilaku menarik diri. faktor genetic dapatmendukung terjadinya gangguan dalam hubungan sosial

    sehingga menimbulkan perilaku menarik diri sampai dengan

    halusinasi./aktor presipitasia. %tressor sosio kuktural

    1# $enurunnya stabilitasi unit keluarga.

  • 8/17/2019 Konsep Perilaku Kekerasan Dan Halusinasi

    18/32

    # 2erpisah dari orang yang berarti dalam keluarga

    dalam kehidupannya misalnya karena dira0at di

    rumah sakit,perceraian.

    b. %tresor psikologik. Ansietas berat yang berkepanjangan terjadi bersamaan

    dengan keterbatasan kemampuan untuk mengatasinya.c. 2iologis

    %tressor biologis yang berhubungan dengan respon

    neurobiologist yang mal adaptif.d. 8angguan dalam putaran umpan balik otak yang mengatur 

    proses informasi.

    3. 5ahapan halusinasi

    alusinasi dapat dibagi menjadi beberapa tahapan (Dalami, et

    al, !!, yaitu

    a. /ase Pertama Disebut sleep disorder adalah fase a0al

    seseorang sebelum muncul halusinasi. Klien merasa banyak

    masalah, ingin menghindar dari lingkungan, takut diketahui

    orang lain bah0a dirinya banyak masalah. $asalah semakin

    terasa sulit karena berbagai stressor terakumulasi, misalnya

    kekasih hamil, terlibat narkoba, dihianati kekasih, utang, drop

    out, dll. $asalah terasa menekan karena terakumulasi

    sedangkan support system kurang dan persepsi terhadap

    masalah sangat buruk. %ulit tidur berlangsung secara terus4

    menerus sehingga terbiasa mengkhayal. Klien menganggap

    lamunan4lamunan a0al tersebut sebagai pemecahan

    masalah.

    b. /ase Kedua Disebut juga dengan fase comforting yaitu fasemenyenangkan. Pada tahap ini masuk dalam golongan

    nonpsikotik. Karakteristik klien mengalami stress, cemas,

    perasaan perpisahan, rasa bersalah, kesepian yang

    memuncak, dan tidak dapat diselesaikan. Klien mulai

    melamun dan memikirkan hal4hal yang menyenangkan, cara

    ini hanya menolong sementara. Perilaku klien tersenyum atau

    terta0a yang tidak sesuai, menggerakan bibir tanpa suara,

  • 8/17/2019 Konsep Perilaku Kekerasan Dan Halusinasi

    19/32

    pergerakan mata cepat, respon verbal yang lambat jika

    sedang asyik dengan halusinasinya, dan suka menyendiri.

    c. /ase Ketiga Disebut juga fase condemming atau ansietas

    berat yaitu halusinasi menjadi menjijikan. 5ermasuk dalam

    psikotik ringan. Karakteristik pengalaman sensori menjijikan

    dan menakutkan, kecemasan meningkat, melamun, dan

    berpikir sendiri menjadi dominan. $ulai dirasakan ada bisikan

    yang tidak jelas. Klien tidak ingin orang lain tahu, dan ia tetap

    dapat mengontrolnya. Perilaku klien meningkatnya tanda4

    tanda system syaraf otonom seperti peningkatan denyut

     jantung dan tekanan darah. Klien asyik dengan halusinasinyadan tidak bias membedakan realitas.

    d. /ase Keempat Adalah fase controlling atau ansietas berat

    yaitu pengalaman sensori menjadi berkuasa. 5ermasuk dalam

    gangguan psikotik. Karakteristik bisiskan, suara, isi halusinasi

    semakin menonjol, menguasai dan mengontrol klien. Klien

    menjadi terbiasa dan tidak berdaya terhadap halusinasinya.

    Perilaku klien kemauan dikendalikan halusinasi, rentangperhatian hanya beberapa menit atau detik. 5anda4tanda fisik

    berupa klien berkeringat, tremor, dan tidak mampu mematuhi

    perintah.

    e. /ase Kelima Adalah fase conIuering atau panik yaitu klien

    lebur dengan halusinasinya. 5ermasuk dalam psikotik berat.

    Karakteristik halusinasinya berubah menjadi mengancam,

    memerintah, dan memarahi klien. Klien menjadi takut, tidakberdaya, hilang control, dan tidak dapat berhubungan secara

    nyata dengan orang lain di lingkungan. Perilaku klien perilaku

    terror akibat panic, potensi bunuh diri, perilaku kekerasan,

    agitasi, menarik diri atau katatonik, tidak mampu merespon

    terhadap perintah kompleks, dan tidak mampu berespon lebih

    dari satu orang.

    ?. 5anda dan gejala

  • 8/17/2019 Konsep Perilaku Kekerasan Dan Halusinasi

    20/32

    $enurut amid (!!!#, perilaku klien yang terkait dengan

    halusinasi adalah sebagai berikut

    a. 2erbicara, senyum dan terta0a sendiri

    b. $engatakan mendengar suara, melihat, menghirup,

    mengecap dan merasa sesuatu yang tidak nyata

    c. $enggerakkan bibir tanpa suara

    d. Pergerakan mata cepat

    e. )espon verbal lambat

    f. $enarik diri dari orang lain

    g. 2erusaha untuk menghindari orang lain dan sulit berhubungan

    dengan orang lainh. $erusak diri sendiri, orang lain dan lingkungan

    i. 5idak dapat membedakan hal yang nyata dan hal yang tidak

    nyata

     j. 5idak mampu melakukan pera0atan diri secara mandiri

    seperti mandi, sikat gigi, memakai pakaian dan berias dengan

    rapi

    k. %ikap curiga, bermusuhan, menarik diri, sulit membuatkeputusan, ketakutan, mudah tersinggung, jengkel, mudah

    marah, ekspresi 0ajah tegang, pembicaraan kacau dan tidak

    masuk akal dan banyak keringat

    l. Perhatian dengan lingkungan yang kurang atau hanya

    beberapa detik

    m. 5idak mampu mengikuti perintah dari pera0at

    n. 2iasa terdapat orientasi 0aktu, tempat dan orang%edangkan menurut %tuart dan %undeen (1&&"#, seseorang yang

    mengalami halusinasi biasanya memperlihatkan gejala4gejala yang

    khas, yaitu

    a. $enyeringai atau terta0a yang tidak sesuai

    b. Diam

    c. 2ertindak seolah4olah dipenuhi sesuatu yang menyakitkan

  • 8/17/2019 Konsep Perilaku Kekerasan Dan Halusinasi

    21/32

    d. Peningkatan sistem saraf otonom yang menunjukkan

    ansietas, peningkatan nadi, pernafasan, dan tekanan darah

    e. Penyempitan kemampuan konsentrasi

    f. Dipenuhi dengan pengalaman sensori

    g. ebih cenderung mengikuti petunjuk yang diberikan oleh

    halusinasinya daripada menolaknya

    h. 5remor 

    i. %angat potensial melakukan bunuh diri atau membunuh orang

    lain

     j. Kegiatan fisik yang merefleksikan isi halusinasi seperti amuk

    atau agitasik. 5idak mampu berespon terhadap petunjuk yang kompleks

    l. 5idak mampu berespon terhadap lebih dari satu orang

    2. Asuhan Kepera0atan

    1. Pengkajian

    Data pada pengkajian kesehatan ji0a dapat dikelompokkan

    menjadi faktor predisposisi, faktor presipitasi, penilaian terhadap

    stressor, sumber koping dan kemampuan koping yang dimiliki

    klien. 2erbagai aspek pengkajian sesuai dengan pedoman

    pengkajian umum, pada formulir pengkajian proses

    kepera0atan. Pengkajian menurut Keliat (!!6# meliputi

    beberapa faktor antara lain

    a. -dentitas klien dan penanggung

    :ang perlu dikaji yaitu nama, umur, jenis kelamin, agama,suku, status, pendidikan, pekerjaan, dan alamat.

    b. Alasan masuk rumah sakitmumnya klien halusinasi di ba0a ke rumah sakit karena

    keluarga merasa tidak mampu mera0at, terganggu karena

    perilaku klien dan hal lain, gejala yang dinampakkan di rumah

    sehingga klien diba0a ke rumah sakit untuk mendapatkan

    pera0atan.

    c. /aktor predisposisi

  • 8/17/2019 Konsep Perilaku Kekerasan Dan Halusinasi

    22/32

    1# /aktor perkembangan terlambata# sia bayi tidak terpenuhi kebutuhan makanan, minum

    dan rasa aman.b# sia balita, tidak terpenuhi kebutuhan otonomi.c# sia sekolah mengalami peristi0a yang tidak

    terselesaikan.# /aktor komunikasi dalam keluarga

    a# Komunikasi peran ganda.b# 5idak ada komunikasi.c# 5idak ada kehangatan.d# Komunikasi dengan emosi berlebihan.e# Komunikasi tertutup.f# ;rang tua yang membandingkan anak J anaknya,

    orang tua yang otoritas dan komplik orang tua.3# /aktor sosial budaya-solasi sosial pada yang usia lanjut, cacat, sakit kronis,

    tuntutan lingkungan yang terlalu tinggi.?# /aktor psikologis

    $udah kece0a, mudah putus asa, kecemasan tinggi,

    menutup diri, ideal diri tinggi, harga diri rendah, identitas

    diri tidak jelas, krisis peran, gambaran diri negatif dan

    koping destruktif.

    '# /aktor biologis Adanya kejadian terhadap fisik, berupa atrofi otak,

    pembesaran vertikel, perubahan besar dan bentuk sel

    korteks dan limbik.6# /aktor genetik

    5elah diketahui bah0a genetik schiGofrenia diturunkan

    melalui kromoson tertentu. 7amun demikian kromoson

    yang keberapa yang menjadi faktor penentu gangguan ini

    sampai sekarang masih dalam tahap penelitian. Didugaletak gen skiGofrenia adalah kromoson nomor enam,

    dengan kontribusi genetik tambahan nomor ?,",' dan .

     Anak kembar identik memiliki kemungkinan mengalami

    skiGofrenia sebesar '!H jika salah satunya mengalami

    skiGofrenia, sementara jika di Gygote peluangnya sebesar 

    1' H, seorang anak yang salah satu orang tuanya

    mengalami skiGofrenia berpeluang 1'H mengalami

  • 8/17/2019 Konsep Perilaku Kekerasan Dan Halusinasi

    23/32

    skiGofrenia, sementara bila kedua orang tuanya

    skiGofrenia maka peluangnya menjadi 3' H.d. /aktor presipitasi

    /aktor4faktor pencetus respon neurobiologis meliputi1# 2erlebihannya proses informasi pada system syaraf yang

    menerima dan memproses informasi di thalamus dan

    frontal otak.# $ekanisme penghataran listrik di syaraf terganggu

    (mekanisme penerimaan abnormal#.3# Adanya hubungan yang bermusuhan, tekanan, isolasi,

    perasaan tidak berguna, putus asa dan tidak berdaya.e. /aktor Pemicu

    1# Kesehatan 7utrisi dan tidur kurang, ketidaksiembanganirama sirkardian, kelelahan dan infeksi, obat4obatan

    system syaraf pusat, kurangnya latihan dan hambatan

    untuk menjangkau pelayanan kesehatan.# ingkungan sekitar yang memusuhi, masalah dalam

    rumah tangga, kehilangan kebebasan hidup dalam

    melaksanakan pola aktivitas sehari4hari, sukar dalam

    berhubungan dengan orang lain, isoalsi social, kurangnya

    dukungan social, tekanan kerja (kurang terampil dalam

    bekerja#, stigmasasi, kemiskinan, kurangnya alat

    transportasi dan ketidakmamapuan mendapat pekerjaan.3# %ikap $erasa tidak mampu (harga diri rendah#, putus asa

    (tidak percaya diri#, merasa gagal (kehilangan motivasi

    menggunakan keterampilan diri#, kehilangan kendali diri

    (demoralisasi#, merasa punya kekuatan berlebihan,

    merasa malang (tidak mampu memenuhi kebutuhanspiritual#, bertindak tidak seperti orang lain dari segi usia

    maupun kebudayaan, rendahnya kemampuan sosialisasi,

    perilaku agresif, perilaku kekerasan, ketidakadekuatan

    pengobatan dan ketidak adekuatan penanganan gejala.?# Perilaku )espon perilaku klien terhadap halusinasi dapat

    berupa curiga, ketakutan, rasa tidak aman, gelisah,

    bingung, perilaku merusak diri, kurang perhatian, tidak

    mampu mengambil keputusan, bicara inkoheren, bicara

  • 8/17/2019 Konsep Perilaku Kekerasan Dan Halusinasi

    24/32

    sendiri, tidak membedakan yang nyata dengan yang tidak

    nyata.

    Perilaku klien yang mengalami halusinasi sangat tergantung

    pada jenis halusinasinya. Apabila pera0at mengidentifikasi

    adanya tanda4tanda dan perilaku halusinasi maka

    pengkajian selanjutnya harus dilakukan tidak hanya sekedar 

    mengetahui jenis halusinasi saja.

    f. alidasi informasi tentang halusinasi yang diperlukan

    meliputi1# -si halusinasi

    -ni dapat dikaji dengan menanyakan suara siapa yang

    didengar, apa yang dikatakan suara itu, jika halusinasi

    audiotorik. Apa bentuk bayangan yang dilihat oleh klien,

     jika halusinasi visual, bau apa yang tercium jika

    halusinasi penghidu, rasa apa yang dikecap jika

    halusinasi pengecapan,dan apa yang dirasakan

    dipermukaan tubuh jika halusinasi perabaan.

    # aktu dan frekuensi.-ni dapat dikaji dengan menanyakan kepada klien kapan

    pengalaman halusinasi muncul, berapa kali sehari,

    seminggu, atau sebulan pengalaman halusinasi itu

    muncul. -nformasi ini sangat penting untuk

    mengidentifikasi pencetus halusinasi dan menentukan

    bilamana klien perlu perhatian saat mengalami

    halusinasi.3# %ituasi pencetus halusinasi.Pera0at perlu mengidentifikasi situasi yang dialami

    sebelum halusinasi muncul. %elain itu pera0at juga bias

    mengobservasi apa yang dialami klien menjelang

    munculnya halusinasi untuk memvalidasi pernyataan

    klien.?# )espon Klien

    ntuk menentukan sejauh mana halusinasi telah

    mempengaruhi klien bisa dikaji dengan apa yang

  • 8/17/2019 Konsep Perilaku Kekerasan Dan Halusinasi

    25/32

    dilakukan oleh klien saat mengalami pengalaman

    halusinasi. Apakah klien masih bisa mengontrol stimulus

    halusinasinya atau sudah tidak berdaya terhadap

    halusinasinya.g. Pemeriksaan fisik

    :ang dikaji adalah tanda4tanda vital (suhu, nadi, pernafasan

    dan tekanan darah#, berat badan, tinggi badan serta keluhan

    fisik yang dirasakan klien.h. %tatus $ental

    Pengkajian pada status mental meliputi1# Penampilan tidak rapi, tidak serasi dan cara

    berpakaian.

    # Pembicaraan terorganisir atau berbelit4belit.3# Aktivitas motorik meningkat atau menurun.?# Alam perasaan suasana hati dan emosi.'# Afek sesuai atau maladaptif seperti tumpul, datar,

    labil dan ambivalen6# -nteraksi selama 0a0ancara respon verbal dan

    nonverbal.B# Persepsi ketidakmampuan menginterpretasikan

    stimulus yang ada sesuai dengan -nformasi.

    "# Proses pikir proses informasi yang diterima tidakberfungsi dengan baik dan dapat mempengaruhi proses

    pikir. -si pikir berisikan keyakinan berdasarkan penilaian

    realistis.1!#5ingkat kesadaran orientasi 0aktu, tempat dan orang.11#$emori

    a# $emori jangka panjang mengingat peristi0a setelah

    lebih setahun berlalu.

    b# $emori jangka pendek mengingat peristi0aseminggu yang lalu dan pada saat dikaji.

    1#Kemampuan konsentrasi dan berhitung kemampuan

    menyelesaikan tugas dan berhitung sederhana.13#Kemampuan penilaian apakah terdapat masalah ringan

    sampai berat.1?#Daya tilik diri kemampuan dalam mengambil keputusan

    tentang diri.

  • 8/17/2019 Konsep Perilaku Kekerasan Dan Halusinasi

    26/32

    i. Kebutuhan persiapan pulang, yaitu pola aktifitas sehari4hari

    termasuk makan dan minum, 2A2 dan 2AK, istirahat tidur,

    pera0atan diri, pengobatan dan pemeliharaan kesehatan

    sera aktifitas dalam dan luar ruangan. j. $ekanisme koping

    1# )egresi menjadi malas beraktifitas sehari4hari.# Proyeksi menjelaskan prubahan suatu persepsi

    dengan berusaha untuk mengalihkan tanggung ja0ab

    kepada orang lain.3# $enarik diri sulit mempercayai orang lain dan asyik

    dengan stimulus internal.k. $asalah psikososial dan lingkungan masalah berkenaan

    dengan ekonomi, pekerjaan, pendidikan dan perumahan

    atau pemukiman.l. Aspek medik  : diagnosa medik dan terapi medik.

    . Analisa Data

  • 8/17/2019 Konsep Perilaku Kekerasan Dan Halusinasi

    27/32

    @enis

    halusinasi

    Data objektif Data subjektif  

    alusinasi

    dengar 

    1. 2icara atau terta0a

    sendiri. $arah4marah tanpa

    sebab3. $enyedengkan

    telinga kearah

    tertentu

    ?. $enutup telinga

    1. $endengar suara atau

    kegaduhan. $endengar suara

    yang bercakap4cakap3. $endengar suara

    menyuruh melakukan

    sesuatu yang

    berbahayaalusinasi

    Penglihatan

    1. $enunjuk4nunjuk

    kearah tertentu. Ketakutan pada

    sesuatu3. :ang tidak jelas

    4 $elihat bayangan,

    sinar, bentuk geometris,

    bentuk kartoon, melihat

    hantu atau monster 

    alusinasi

    penghidu

    1. $enghidu seperti

    sedang membaui

    bau4bauan tertentu. $enutup hidung

    4 $embaui bau4bauan

    sperti bau darah, urin,

    feces, kadang4kadang bauitu menyenangkan

    alusinasi

    pengecapan

    1. %ering meludah. $untah

    4 $erasakan rasa seprti

    darah, urin atau fecesalusinasiPerabaan

    4 $enggaruk4garuk

    permukaan kulit

    1. $engatakan ada

    serangga

    dipermukaan kulit. $erasa seperti

    tersengat listrik

    3. -ntervensi

    7o Diagnosa 7;= 7-=1 8anggua

    n

    persepsi

    sensori

    penglihat

    Distorted To!"t

    #ontro$

    %etelah dilakukan

    interaksi selama 3 F

    ? jam, klien

    %ina H!&!n"an Tera'e!tik Dan Sa$in"

    Per(aa *#o+'$e, Re$ationsi' %!i$din")

    1. Perkenalkan diri dengan sopan. 5anyakan nama lengkap klien dan nama

    panggilan yang disukai klien.

    3. 2uat kontrak>persetujuan tentang tujuan

  • 8/17/2019 Konsep Perilaku Kekerasan Dan Halusinasi

    28/32

    an,

    pendeng

    aran,

    pengeca

    p,

    penghidu

    b>d stres

    psikologi

    s

    mampu

    mengendalikan

    halusinasi dengan

    indikator>kriteria

    hasil

    1. Klien mampu

    mengenal

    terjadinya

    halusinasi.. Klien mampu

    mengungkapkan isi

    halusinasi.3. Klien

    mengungkap

    kan frekuensi

    halusinasi.?. Klien mampu

    mengungkapkan perasaan

    terkait

    dengan

    halusinasi.'. $enjauhkan

    diri dari

    hadirnya

    untuk

    halusinasi

    atau delusi6. $elaporkan

    penurunan

    halusinasi

    atau delusiB. 2erinteraksi

    dan cara prtemuan yang saling dapat

    diterima dengan cara yang tepat.?. Pelihara postur tubuh terbuka.'. =iptakan iklim yang hangat dan

    menerima secara tepat.6. 2erespon pada pesan non verbal klien

    dengan cara yang tepat.B. 5unjukkan ketertarikan pada klien

    dengan mempertahankan kontak mata,

    berhadapan, posisi mata sejajar, saat

    berbicara pera0at sedikit membungkuk

     jika diperlukan.-ana.e+en Ha$!sinasi *Ha$!sination

    -ana"e+ent)

    a. ;bservasi tingkah laku yang

    berhubungan dengan halusinasi.b. 2antu klien mengenal halusinasi

    i. @ika dari hasil observasi

    ditemukan tampak klien

    mengalami halusinasi,tanyakan apakah klien

    mengalami halusinasi.ii. @ika ja0aban klien ada,

    tanyakan apa yang

    didengar, dilihat, atau

    dirasakan.iii. Katakana bah0a

    pera0at percaya apayang dialami klien tetapi

    pera0at sendiri tidak

    mendengar>

    melihat>merasakan.iv. Katakana klien lain juga

    ada yang mengalami

    hal yang sama.v. Katakan bah0a pera0at

  • 8/17/2019 Konsep Perilaku Kekerasan Dan Halusinasi

    29/32

    dengan

    orang lain". 2erpikir 

    secara realita

    akan membantu klien.c. Diskusikan dengan klien 0aktu, isi,

    frekuensi, dan situasi pencetus

    munculnya halusinasi.d. Diskusikan dengan klien apa yang

    dirasakan jika halusinasi muncul.e. 2eri klien kesempatan untuk

    mengungkapkan perasaannya.f. -dentifikasi dan diskusikan dengan klien

    perilaku yang dilakukan saat halusinasi

    muncul.g. Diskusikan manfaat dan akibat dari cara

    atau perilaku yang dilakukan klien.

    ?. +valuasi

    a. Pasien1# Pasien mampu mengidentifikas imunculnya halusinasi

    terkait dengan isi, frekuensi, 0aktu terjadi, situasi

    pencetus, perasaan, dan respon.# Pasien memahami dan mampu mengontrol halusinasi

    dengan cara menghardik saat terjadi halusinasi untuk

    mengalihkan kondisi halusinasi yang terjadi.3# Pasien memahami dan mampu mengontrol halusinasi

    dengan obat dengan menerapkan (6 benar jenis, guna,

    dosis, frekuensi dan cara?# Pasien memahami mampu mengontrol halusinasi dengan

    bercakap4cakap saat terjadi halusinasi untuk mengalihkan

    kondisi halusinasi yang terjadi.

    '# Pasien memahami mampu mengontrol halusinasi denganmelakukan kegiatan harian (mulai dari kegiatan# untuk

    mengalihkan kondisi halusinasi yang terjadi.6# Pasien memahami mampu mengontrol halusinasi secara

    mandirib. Keluarga

    1# Keluarga memahami dan mampu cara mera0at pasien# Keluarga memahami dan mampu menjelaskan pengertian,

    tanda dan gejala, dan proses terjadinya halusinasi.

  • 8/17/2019 Konsep Perilaku Kekerasan Dan Halusinasi

    30/32

    3# Keluarga mampu melatih dan membimbing pasien cara

    meghardik halusinasi.?# Keluarga mampu melatih dan membimbing pasien minum

    obat.(6 benar jenis, guna, dosis, frekuensi dancara#'# Keluarga mampu melatih dan membimbing pasien cara

    bercakap4cakap untuk mengalihkan kondisi halusinasi

    yang terjadi.6# Keluarga mampu melatih dan membimbing pasien untuk

    melakukan kegiatan untuk mengontrol halusinasi.B# Keluarga memahami cara mem4follo0 up ke PK$, tanda

    kambuh yang muncul dan rujukan.

    DA/5A) P%5AKA

    Dalami, +., %ulis0ati., )ochimah., %uryati, K, ). * estari, . !!&.

     Asuhan Kepera0atan Klien Dengan 8angguan @i0a. Penerbit 5rans

    $edia,@akarta.

    amid, Achir :ani. !!!. Buku Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa 1.

    Keperawatan Jiwa Teori dan Tindakan Keperawatan. @akarta. Depkes

    )-

    Keliata.2.A. dkk. 1&&&. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. @akarta

    +8=

  • 8/17/2019 Konsep Perilaku Kekerasan Dan Halusinasi

    31/32

    Keliat, 2udi, et al . !11. Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas :

    CMH !"asi# #ourse$. @akarta +8=

    Kusuma0ati, / * artono, :. !1. Buku A%ar Keperawatan Jiwa.@akarta %alemba $edika

    )a0lins * 2eck, =.K. (1&&3#. Mental Health Pshitri# ursing 'rd  (d.

    )t. ouis $osby :ear 

    )iadi, $uchlisin. !13. Pengertian, jenis dan tahapan halusinasi.

    ;nline http>>000.kajianpustaka.com>!13>!">pengertian4jenis4dan4

    tahapan4halusinasi.html. diakses pada ' April !16

    %tuart, 8. *araia, $.5. (!!'#.Prin#iples and Pra#ti#e of pshiatri# 

    nursing.(Bth edition#. %t ouis $osby

    %tuart and %undeen. 1&&". Buku )aku Keperawatan J*wa. @akarta.

    +8=

    :osep, -yus. !!&. Keperawatan Jiwa (disi +e,isi . 2andung. P5 )efika

     Aditama

    -AKALAH PERILAKU KEKERASAN DAN HALUSINASI

    /$e: KEL/-P/K 2 RE0ULER

    De0i Pujiastuti 13'!B!!!111!!?

     Angga D0i %aputra 13'!B!!!111!!'

    http://www.kajianpustaka.com/2013/08/pengertian-jenis-dan-tahapan-halusinasi.htmlhttp://www.kajianpustaka.com/2013/08/pengertian-jenis-dan-tahapan-halusinasi.htmlhttp://www.kajianpustaka.com/2013/08/pengertian-jenis-dan-tahapan-halusinasi.htmlhttp://www.kajianpustaka.com/2013/08/pengertian-jenis-dan-tahapan-halusinasi.html

  • 8/17/2019 Konsep Perilaku Kekerasan Dan Halusinasi

    32/32

    $inchatul /itri 13'!B!!!111!!6

    +sthi D0i :ulia0ati 13'!B!!!111!!B

     Anjang /eronika Putri 13'!B!!!111!!"

     Aulia Dian 5 13'!B!!!111!1!

     Arinda riGky febyantari 13'!B!!!111!11

    +sidianna ttari 13'!B!!1111!11

    uluk ulandari 13'!B!!1111!1

    Caifullah 13'!B!!1111!13

    7evi %etyaning 5yas 13'!B!!1111!1?

    )ifanny Dyah -randi 13'!B!!B111!!

    %eptin Arianti $erinda 13'!B!!B111!!3

    Pro"ra+ St!di I$+! Ke'eraatan

    ak!$tas Kedokteran Uniersitas %rai.aa

    -a$an" 216