analisa proses interaksi perilaku kekerasan

27
ANALISA PROSES INTERAKSI Inisial Klien : Ny. Q Usia : 43 tahun Interaksi ke : I (Fase perkenalan) Lingkungan : Di dalam kamar klien, duduk berhadapan dengan jarak 1 meter, suasana tenang ada perawat dan 5 (lima) mahasiswa lainnya (Fikes Unmuh Jember) Deskripsi : Klien memakai baju seragam warna hijau bermotif bunga, model daster, rambut sebahu dikuncir, klien memakai sandal jepit Tujuan interaksi: - Klien mau memperkenalkan diri - Terbina hubungan saling percaya antara perawat dan klien Waktu interaksi: Hari Rabu, 29 Juli 2009, Jam 10.30 WIB Komunikas i verbal Komunikasi non verbal Analisa berpusat pada klien Analisa berpusat pada perawat Rasional

Upload: rosalinie-kekek

Post on 27-Dec-2015

3.653 views

Category:

Documents


722 download

DESCRIPTION

analisa proses interaksi perilaku kekerasan pada pasien jiwa komunitas

TRANSCRIPT

Page 1: analisa proses interaksi perilaku kekerasan

ANALISA PROSES INTERAKSI

Inisial Klien : Ny. Q

Usia : 43 tahun

Interaksi ke : I (Fase perkenalan)

Lingkungan : Di dalam kamar klien, duduk berhadapan dengan jarak 1 meter, suasana

tenang ada perawat dan 5 (lima) mahasiswa lainnya (Fikes Unmuh

Jember)

Deskripsi : Klien memakai baju seragam warna hijau bermotif bunga, model daster,

rambut sebahu dikuncir, klien memakai sandal jepit

Tujuan interaksi: - Klien mau memperkenalkan diri

- Terbina hubungan saling percaya antara perawat dan klien

Waktu interaksi: Hari Rabu, 29 Juli 2009, Jam 10.30 WIB

Komunikasi verbal

Komunikasi non verbal

Analisa berpusat pada

klien

Analisa berpusat pada

perawat

Rasional

P : ”Selamat siang bu...?”

K : ”Selamat siang mbak..?”

P : Perkenalkan nama saya Ika Rosalin, saya biasa

P : Kontak mata, berjabat tangan, mendekati klienK : Kontak mata baik dan lama

K : Mendekat, duduk dikursi berhadapan dengan perawatP : Langsung menyentuh tangan klien untuk diajak berjabat tangan

P : Kontak mata,memperbaiki duduk dan tersenyum ramahK :

Agak tercengang dan sedikit terkejut disapa oleh perawat

Duduk, agak ragu sambil menatap lekat pada wajah perawat

Klien tetap duduk, menatap perawat

Berharap klien mau diajak berkenalan

Merasa senang ada signal penerimaan oleh klien, klien mau diajak berjabat tangan

Berharap dapat melanjutkan bincang-bincang

Ucapan salam sebagai tanda awal dari terjadinya hubungan saling percaya

Signal persahabatan belum begitu kuat, perlu ditingkatkan, sudah terjalin hubungan saling percaya

Untuk menimbulkan rasa percaya bagi klien terlebih dahulu

Page 2: analisa proses interaksi perilaku kekerasan

dipanggil Ika, saya mahasiswa dari Fikes Unmuh Jember. Selama 2 minggu kedepan saya akan merawat ibu dan pasien yang lain yang berada disini. Bagaimana kalau kita ngorol sebentar !0 menit. Apakah ibu setuju?

K : ”Iya, setuju mbak”

P : ”Nama ibu siapa? Biasanya suka dipanggil siapa?Umur ibu berapa? Terus asal ibu darimana?”

K : Nama saya Khoridatul Khusna, saya biasa dipanggil

Memperhatikan perawat, kelihatan masih sedikit ragu

K: Kontak mata baikP : Memperhatikan tingkah laku klien

P : Kontak mata, berjabat tangan sambil tersenyumK : Kontak mata bersahabat, klien merasa ada hubungan

K : Kontak mata bersahabat,klien sudah merasa ada hubunganP : Kontak mata, memperhatikan

Klien duduk berhadapan, tidak ada keraguan

Klien merasa senang selama berkomunikasi dengan perawat

Klien bicara lancar tidak canggung, selalu bicara sesuai pertanyaan

Berharap dapat melanjutkan pertemuan

Perawat menginginkan adanya pertemuan ulang

Perawat senang, pertanyaan dapat diklasifikasi masalah yang

perawat memperkenalkan diri

Sudah terasa adanya hubungan saling percaya sehingga klien terasa terlindungi

Menyebutkan nama, umur dan asal menandakan sudah terjadi hubungan

Menstimulasi klien terhadap perubahan

Page 3: analisa proses interaksi perilaku kekerasan

Qorid, umur saya 43 tahun, rumah saya di Bululawang Pakishaji mbak”

P : ”Apakah bu Qorid masih ingat sudah berapa lama ibu dirawat disini? Dan sudah berapa kali bu Qorid dirawat disini?”

K : ”Saya sudah 23 hari disini mbak, saya dulu dirawat diruang anyelir dapat seminggu terus dipindah diruang melati sampai sekarang. Dulu saya pernah dirawat disini mbak waktu anak saya umur 5 tahun sekarang anak saya sudah kelas 2 SMA”

klien

P : Kontak mata, memperhatikan klienK : Klien mendengarkan dengan serius saat perawat mengajukan pertanyaan

K : Kontak mata bersahabat, bicara tidak ada hambatan dan sesuai dengan pertanyaanP : Mendengarkan klien dengan penuh perhatian

Klien bicara jelas

Klien bicara tidak ada penghalang

diajukan

Perawat berharap klien bisa mengatakan apa yang ingin digali oleh perawat

Perawat berharap klien kooperatif dan bicara sesuai

Mengetahui seberapa terbuka klien terhadap perawat

Orientasi waktu, tempat dan orang cukup baik

Page 4: analisa proses interaksi perilaku kekerasan

ANALISA PROSES INTERAKSI

Inisial Klien : Ny. Q

Usia : 43 tahun

Interaksi ke : II (Fase kerja)

Lingkungan : Di dalam ruang makan, duduk berhadapan berbatas sudut meja makan

jarak setengah meter, suasana tenang

Deskripsi : Klien memakai baju seragam warna kuning bermotif bunga, model

daster, rambut sebahu dikuncir, kulit sawo matang, klien memakai

sandal jepit, ekspresi wajah tenang

Tujuan interaksi: - Klien dapat mengidentifikasi penyebab marah

- Mengetahui respon klien terhadap penyebab marah

Waktu interaksi: Hari Kamis, 30 Juli 2009, Jam 09.00 WIB

Komunikasi verbal

Komunikasi non verbal

Analisa berpusat pada

perawat

Analisa berpusat pada

klien

Rasional

P : ”Selamat pagi bu Qorid...?”

K :”Selamat pagi mbak Ika..?”

P : ”Apakah bu Qorid masih ingat kenapa ibu dirawat disini?”

K : ”Saya dirumah

P : Kontak mata, berjabat tangan, mendekati klienK : Klien tersenyum

K : Klien tersenyum, berjabat tangan, kooperatif, kontak mata baik

P : Mempertahankan kontak mataK : Klien diam

K : Kontak mata, kadang

Berharap klien dapat berinteraksi dengan perawat

Senang karena klien menerima kehadiran perawat

Berharap klien mau menjawab pertanyaan perawat

Klien senang disapa oleh perawat

Klien kooperatif

Ada sedikit perasaan ragu untuk menceritakan masalahnya dengan perawat

Mengkaji perasaan sehingga dapat mengetahui mood klien

Hubungan saling percaya sudah terbina

Klien mengungkapkan perasaan marahnya

Page 5: analisa proses interaksi perilaku kekerasan

mara-marah

P : ”Iya, dalam catatan dokter dan perawat ditulis kalau bu Qorid di rumah marah-marah sampai memukul anak ibu dan membanting piring dan gelas. Apa penyebabnya sampai bu Qorid melakukan itu? Apa ada yang membuat bu Qorid kesal?”

K : ”Saya bertengkar dengan ayah saya, ayah membuat saya kesal.”

P : ”Bagaimana perasaan bu Qorid setelah kita berbincang-bincang tadi?”

menunduk

P : mempertahankan kontak mataK : Klien mengengarkan perawat dan terkadang tersenyum

K : Kontak mata lama, bicara pelanP : Kontak mata, memperhatikan gerakan dan kata-kata klien

P : Kontak mata, tersenyum pada klienK : Tersenyum, kooperatif

Berharap klien mengungkapkan perasaannya sesuai yang dialami

Menilai klien menyebutkan penyebab marahnya

Berharap perasaan klien menjadi lega

Ada banyak keinginan untuk mengungkapkan perasaannya

Menyebutkan penyebab marah

Klien kooperatif

Klien mengungkapkan perasaan penyebab marah

Klien menjadi lebih dekat dengan perawat

Page 6: analisa proses interaksi perilaku kekerasan

K : ”Perasaan saya jadi lega mabak, jadi plong”

K : Kontak mata baik, bicara pelan sambil tersenyum

Perawat senang klien mau bercerita tentang masalahnya

Klien senang karena dapat mengungkapkan perasaannya

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

KLIEN DENGAN PERILAKU KEKERASAN

HARI PERTAMA (Rabu, 29 Juli 2009)

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi klien

Tenang

2. Diagnosa Keperawatan

Resiko menciderai diri, orang lain b/d PK

3. Tujuan Khusus

TUK 1: Klien dapat membina hubungan saling percaya

TUK 2: Klien dapat mengindentifikasi penyebab perilaku kekerasaan

Page 7: analisa proses interaksi perilaku kekerasan

4. Tindakan keperawatan

a. Bina hubungan saling percaya

b. Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya

c. Bantu klien untuk mengungkapkan penyebab perasaan jengkel/kesal/marah

B. Strategi Komunikasi dan Pelaksanaan Tindakan Keperawatan

1. Orientasi

a. Salam terapeutik

“Selamat pagi bu Qorid..masih ingat nama saya? Kemarinkan kita sudah

kenalan, coba ingat siapa nama saya dan saya asalnya dari mana?”

b. Evaluasi/validasi

“Bagaimana perasaan bu Qorid hari ini? Masih ingat kenapa ibu sampai

dibawa kesini? Tolong ibu ceritakan kembali”.

c. Kontrak

Topik: “Bagaimana kalau sekarang kita membicarakan tentang hal-hal

penyebab bu Qorid marah?”

Waktu: “ Boleh saya berbincang-bincang selama 15 menit? Bu Qorid mau

berapa lama? “

Tempat: “Dimana tempat yang menurut bu Qorid cocok untuk berbincang-

bincang? “Bagaimana kalau diruang tamu saja ?“

2. Fase kerja

a. Apakah yang membuat bu Qorid membanting-banting gelas dan piring?

b. Apakah ada yang membuat bu Qorid kesal?

c. Apakah bu Qorid sebelumnya pernah marah?

d. Apa penyebabnya? Apa sama dengan yang sekarang?

e. Baiklah jadi ada 2 penyebab bu Qorid marah,ya ?

3. Terminasi

a. - Evaluasi subjective (klien)

Page 8: analisa proses interaksi perilaku kekerasan

“Saya senang sekali bu Qorid sudah mau menceritakan penyebab ibu

marah, bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap tadi ?”

d. Evaluasi objektif (perawat)

” Coba sebutkan penyebab yang membuat bu Qorid kesal/marah?”

b . Tindak lanjut

” Baiklah, waktu kita sudsh habis, nanti coba bu Qorid ingat lagi penyebab

marah yang belum kita bicarakan.”

c . Kontrak yang akan datang

Topik: “Besok kita berbincang-bincang lagi ya bu Qorid...nanti kita akan

bicarakan tanda dan gejala marah yang dialami, cara marah yang

biasa di lakukan bu Qorid dan akibat dari marah tersebut. “

Waktu: “ Jam berapa besok kita bisa bertemu? Bagaimana kalau jam 09.00

WIB selama 15 menit, bu Qorid setuju ?”

Tempat: “ Bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang di ruang

tamu?”

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

KLIEN DENGAN PERILAKU KEKERASAN

HARI KEDUA (Kamis, 30 Juli 2009)

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi klien

Klien tenang, klien kooperatif, tidak menunjukkan perilaku kekerasan

2. Diagnosa Keperawatan

Resiko menciderai diri, orang lain dan lingkungan b/d PK

3. Tujuan Khusus

TUK 3: Klien dapat mengidentifikasi tanda-tanda perilaku kekerasan

Page 9: analisa proses interaksi perilaku kekerasan

TUK 4: Klien dapat mengidentifikasikan perilaku kekerasan yang biasa

dilakukan

TUK 5: Klien dapat mengidentifikasikan akibat perilaku kekerasan

4. Tindakan keperawatan

TUK 3: Bantu klien mengungkapkan tanda-tanda perilaku kekerasan yang

dialami

a. Motivasi klien menceritakan kondisi fisik (tanda-tanda fisik) saat

terjadi perilsku kekerasan

b. Motivasi klien menceritakan kondisi emosinya (tanda-tanda

emosional) saat perilaku kekersan terjadi

c. Motivasi klien menceritakan kondisi hubungan dengan orang lain

(tanda-tanda sosial) saat perilaku kekerasan terjadi

TUK 4: Diskusikan dengan klien perilaku kekerasan yang dilakukan selama

ini

a. Motivasi klien menceritakan jenis-jenis tindak kekerasan yang

selama ini pernah dilakukan

b. Motivasi klien menceritakan perasaan klien setelah tindak

kekerasan tersebut terjadi

c. Diskusikan apakah dengan tindak kekerasan yang dilakukannya

masalah yang dialami teratasi

TUK 5: Diskusikan dengan klien akibat negative (kerugian) cara yang

dilakukan pada: dari sendiri, orang lain/keluarga dan lingkungan

B. Strategi Komunikasi dan Pelaksanaan Tindakan Keperawatan

1. Orientasi

a. Salam terapeutik

” Selamat pagi bu Qorid, apa kabar hari ini? “

b. Evaluasi/validasi

” Bagaimana perasaan bu Qorid hari ini? “

” Apakah ada penyebab marah yang lain? “

c. Kontrak

Page 10: analisa proses interaksi perilaku kekerasan

Topik: “Seperti janji kita kemarin, hari ini kita akan membicarakan

perasaan bu Qorid saat sedang marah-marah“

Waktu: “Mau berapa lama? bagaimana kalau 15 menit?“ setuju?“

Tempat: “Bu Qorid bilang kemarin di kamar saja?“

2. Fase Kerja

a. “Apakah yang ibu rasakan saat bu Qorid bertengkar dengan bapak

dirumah?”

b. “Apakah bu Qorid merasa kesal, dadanya berdebar-debar, mata melotot,

mulut seperti terkunci rapat, tangan mengepal atau bertolak pinggang, ada

perasaan kuat ingin menangis, menjerit dan mengacaukan semua barang-

barang yang ada?”

c. “Lalu apa yang biasa ibu lakukan?”

d. “Apakah sampai memukul? atau memecahkan barang-barang?”

e. “Coba bu Qorid praktekkan cara marah pada suster Ika. Anggap suster Ika

adalah bapak yang membuat bu Qorid jengkel. Wah bagus sekali.”

f. “Bagaimana perasaan ibu setelah membanting gelas dan piring? Setelah

memukul ibu dan anak ibu?”

g. “Apakah dengan begitu masalah bisa selesai?”

h. “Ibu tau akibatnya dari semua yang ibu lakukan tadi?”

i. “Betul, ibu menyakiti orang lain, membuat orang lain takut, barang-barang

menjadi pecah dan masalah tidak selesai malah menambah masalah.”

j. “Bagaimana kalau kita belajar cara mengungkapkan marah yang benar dan

sehat? mau atau tidak?”

k. “Baiklah bu Qorid, waktu kita sudah habis.”

3. Terminasi

a. - Evaluasi subjektif (klien)

”Bagaimana perasaan bu Qorid setelah kita berbincang-bincang tadi?“

- Evaluasi objektif (perawat)

- “Apa saja tadi yang kita bicarakan?”

Page 11: analisa proses interaksi perilaku kekerasan

- “Benar, tanda dan gejala marah. Apa saja tadi? ya betul, lagi, lagi, oke”

- “Lalu marah /amuk yang selama ini dilakukan? coba sebutkan?”

- “Dan akibat marah, apa saja? Ya betul.“

b. Rencana tindak lanjut

“Baiklah sudah banyak yang kita bicarakan. Nanti coba ingat-ingat lagi

tanda dan gejala marah, cara ibu marah dan akibat yang dialami. Pertemuan

berikutnya kita akan mendiskusikan cara marah yang sehat.”

c. Kontrak yang akan datang

Topik: “Besok kita berbincang-bincang lagi ya bu Qorid...nanti kita akan

bicarakan cara konstruktif dalam berespon terhadap marah. “

Waktu: “Jam berapa besok kita bisa bertemu? Bagaimana kalau jam 09.00

WIB selama 15 menit, bu Qorid setuju?”

Tempat: “Bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang di ruang tamu?”

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

KLIEN DENGAN PERILAKU KEKERASAN

HARI KETIGA (JUM’AT, 31 Juli 2009)

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Klien

Klien tenang, bicara koheren, kooperatif

2. Diagnosa Keperawatan

Resiko menciderai diri , orang lain dan lingkungan b/d pk

3. Tujuan Khusus

TUK 6: Klien dapat mengindentifikasi cara konstruktif dalam berespon

terhadap marah

Page 12: analisa proses interaksi perilaku kekerasan

4. Tindakan Keperawatan

- Diskusikan dengan klien cara baru mengungkapkan marah yang sehat

- Diskusikan dengan klien berbagai alternative pilihan untuk mengungkapkan

marah selain perilaku kekerasan yang diketahui klien

- Menjelas cara-cara sehat untuk mengungkapkan marah .

B. Strategi Komunikasi dan Pelaksanaan Tindakan Keperawatan

1. Orientasi

a. Salam terapeutik

“Selamat pagi bu Qorid, apa kaba ?“

b. Evaluasi/validasi

“Bagaimana perasaan bu Qorid hari ini?“

“Bagaimana denga tanda dan gejala, cara marah dan akibat marahnya ibu

masih ada yang lain/tambaha ?“

c. Kontrak

Topik: “bu Qorid masih ingat apa yang kita latih sekarang? Benar kita akan

latihan cara marah yang sehat“.

Waktu: “Mau berapa lama bu? 15 menit saja ya?’

Tempat: “Sesuai janji kita kemarin, kita ngobrol disini saja ya?”

2. Fase Kerja

a. “Bu Qorid tau ada berapa cara marah yang sehat? Hari ini kita pelajari 3

cara“

b. “Nah bagaimana kalau kita berlatih cara yang sehat sercara fisik seperti

tarik nafas dalam atau pengen cara lain seperti memukul

bantal/guling/kasur?“

c. “Cara marah yang sehat yang kedua adalah secara sosial/verbal yaitu

dengan menyampaikan marah dengan cara berbicara yang baik“.

d. “Cara marah yang sehat yang ketiga adalah secara spiritual yaitu dengan

sholat, do’a, dzikir, wudhu“.

Page 13: analisa proses interaksi perilaku kekerasan

e. “Coba sebutkan cara marah yang sehat yang sudah kita pelajari bersama

tadi? Benar, ingat-ingat ya bu, besok akan saya tanyakan lagi.”

3. Fase Terminasi

a. - Evaluasi klien (subjektive)

“Bagaimana perasaan ibu setelah kita pelajari cara marah yang sehat?“

a. Evaluasi perawat (objektif )

“Coba sebutkan apa yang sudah kita pelajari tadi?“

b. Tindak lanjut

“Baiklah sudah banyak yang kita bicarakan. Nanti coba ingat-ingat lagi

cara marah yang sehat ya. Besok saya tanya lagi tentang cara marah yang

sehat ya?“

c. Kontrak yang akan datang

Topik: “Waktu kita sudah habis, besok kita akan belajar cara mengontrol

marah ya?“

Waktu: “Mau berapa menit? Bagaimana kalau 15 menit?“

Tempat: “Ditaman ya bu? Baik sampai besok ya?“

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

KLIEN DENGAN PERILAKU KEKERASAN

HARI KEEMPAT (SABTU, 01 AGUSTUS 2009)

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Klien

Klien tenang, klien tampak senang, banyak cerita dan ngomong.

2. Diagnosa Keperawatan

Resiko menciderai diri, orang lain dan lingkungan b/d PK

3. Tujuan Khusus

Page 14: analisa proses interaksi perilaku kekerasan

TUK 7: Klien dapat mendemostrasikan cara mengontrol PK

4. Tindakan Keperawatan

- Diskusikan cara yang mungkian dipilih dan anjurkan klien memilih cara

yang mungkin untuk mengungkapkan kemarahan

- Latih klien memperagakan cara yang dipilih

- Anjurkan klien menggunakan cara yang sudah dilatih saat marah / jengkel

B. Strategi Komunikasi dan tindakan Keperawatan

1. Orientasi

a. Salam terapeutik

“ Selamat pagi bu Qorid, apa kabar hari ini?“

b. Evaluasi/validasi

“Bagaimana perasaan bu Qorid hari ini?“

“Apakah masih ingat tentang cara marah yang sehat yang sudah kita

pelajari kemarin?“

c. Kontrak

Topik: “Bu Qorid masih ingat apa yang akan kita latih sekarang? Benar

kita akan latihan cara mengontrol PK/marah yang sehat.”

Waktu: “Sesuai perjanjian kemarin kita akan ngobrol selama 15 menit ya

bu?“

Tempat: “Sesuai perjanjian kemarin kita akan ngobrol ditaman ya bu?”

2. Fase Kerja

a. “Bu Qorid masih ingat ada berapa cara marah yang sehat yang sudah kita

pelajari kemarin? coba sebutkan? ya benar “.

b. “Bagaimana kalau kita belajar cara mengontrol marah?“

c. “*Cara pertama, kita akan latihan cara marah yang sehat secara fisik kalau

bu Qorid merasakan tanda-tanda marah, bu Qorid bisa lakukan tarik nafas

dalam, caranya seperti ini: mari kita berdiri, tarik nafas dari hidung, tahan,

lalu tiup dari mulut, ulangi 5x. Bagus! Jika sudah tarik nafas dalam tapi

rasa marah masih ada dan ingin memukul, maka bu Qorid bisa coba cara

yang lain, misalnya mukul bantal dan kasur sekuatnya, lakukan sampai bu

Qorid merasa tenang. Jangan lupa juga tetap lakukan nafas dalam sampai

Page 15: analisa proses interaksi perilaku kekerasan

lega, dengan begitu bu Qorid tidak menyakiti ibu dan anak ibu serta tidak

merusak barang-barang.

“*Cara kedua menyampaikan marah dengan berbicara yang baik dengan

orang yang berbuat kesal, tujuannya agar ibu dapat menyampaikan

keinginan dengan benar tanpa merasa kesal/bermusuhan dengan orang lain,

caranya: “kita ngomong kalau kita sedang kesal“

“*Cara ketiga secara spiritual, tujuannya bu Qorid merasa tenang dan

sabar, caranya begini: sholat 5 waktu, wudhu, dzikir, berdo’a. Do’anya

seperti ini: Ya Allah, Yang Maha Penyanyang, Sayangi hamba dan

keluarga, hilangkan perasaan kesal hamba dan gantilah dengan

kegembiraan dan jadikan hamba orang yang sabar. Amin, kemudian tarik

nafas dalam, hembuskan perlahan-lahan. Sekarang bu Qorid coba, bagus

sekali.”

3. Fase Terminasi

a. - Evaluasi klien (subjektif)

“Bagaimana perasaan bu Qorid setelah latihan, ada perasaan lega?“

b. Evaluasi perawat (objektif)

“ Coba sebutkan apa yang sudah kita pelajari tadi?”

“ Benar, berapa kali tarik nafas dalam? ya betul. Berapa kali sholat?”

b. Tindak lanjut

“Nah berapa kali sehari bu Qorid mau latihan? Bagaimana kalau 3 kali?

Mau kapan latihannya? Bagaimana kalau pagi hari setelah bangun tidur,

lalu siang sebelum makan dan makan sebelum tidur? Juga lakukan kalau

ada yang membuat kesal! Bagaimana kalau kita buat jadwal kegiatan?“

c. Kontrak yang akan datang

Topik: “Waktu kita sudah habis, besok kita belajar cara yang lain?“

Waktu: “Mau berapa menit kita besok ngobrolnya? Bagaimana kalau 10

menit?“

Tempat: “Ditaman aja ya bu, gimana? Baik sampai besok ya bu?“

Page 16: analisa proses interaksi perilaku kekerasan

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

KLIEN DENGAN PERILAKU KEKERASAN

HARI KELIMA (SENIN, 03 AGUSTUS 2009)

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Klien

Klien tenang, tampak lesu tidak bersemangat, ngantuk

2. Diagnosa Keperawatan

Resiko menciderai diri , orang lain dan lingkungan b/d pk

3. Tujuan Khusus

Page 17: analisa proses interaksi perilaku kekerasan

TUK 8: Klien dapat menggunakan obat dengan benar (sesuai program

pengobatan)

4. Tindakan keperawatan

a. Jelaskan manfaat menggunakan obat secara teratur dan kerugian jika tidak

menggunakan obat

b. Jelaskan 5 benar pemberian obat

c. Anjurkan klien minta dan menggunakan obat tepat waktu

d. Anjurkan lapor perawat /dokter jika mengalami efek yang tidak biasa

B. Strategi Komunikasi dan Pelaksanaan Tindakan Keperawatan

1. Orientasi

a. Salam terapeutik

“Selamat pagi bu Qorid?“

b. Evaluasi/validasi

“Bagaimana perasaan bu Qorid hari ini?“

“Apakah sudah mencoba cara marah yang benar dan sehat (cara

mengontrol marah)?“

c. Kontrak

Topik: “Baiklah, sesuai kontrak kita kemarin, hari ini kita akan

membicarakan tentang obat yang ibu minum.“

Waktu: “Mau berapa lama? Bagaimana kalau 10 menit?“

Tempat; “Sesuai kontrak kemarin, ayo kita ngobrol ditaman saja”.

2. Fase Kerja

a. “Ini lho obat yang ibu minum. Obat ini berguna untuk mengendalikan

perasaan kesal yang bu Qorid rasakan. Dengan minum obat ini ibu

mungkin akan merasakan perasaan ngantuk, lemas, pengen tidur terus. Tapi

jangan kwatir, perawat akan selalu memonitor keadaan bu Qorid.”

b. “Ada 5 hal yang harus diingat saat bu Qorid minum obat, yaitu: benar obat,

benar orang, benar cara, benar waktu dan benar frekwensinya. Ingat ya bu

Qorid? Bagus!“

Page 18: analisa proses interaksi perilaku kekerasan

c. “Kalau dokter datang ceritakan yang bu Qorid rasakan saat menggunakan

obat-obatan ini.”

d. “Obat-obatan ini dimium berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Jangan

khawatir obat ini aman jika ibu meminumnya sesuai peraturan. Jangan

hentikan obat tanpa konsultasi dengan dokter.”

3. Fase Terminasi

a. - Evaluasi subjektif (klien)

“ Bagaimana perasaan bu Qorid setelah kita bercakap-cakap?“

- Evaluasi objektif (perawat)

“Coba sebutkan jenis obat yang bu Qorid minum. Bagus! Sekarang 5 benar

kalau kita minum obat, apa saja? ya, bagus sekali!”

b. Tindak lanjut

“Karena bu Qorid sudah paham tentang obat-obatan yang ibu minum, bu

Qorid dapat langsung minta obat jika waktu pemberian sudah tiba!“

c . Kontrak yang akan datang

“Dihentikan pasien hari ini pulang.”