analisa proses interaksi perilaku kekerasan
DESCRIPTION
analisa proses interaksi perilaku kekerasan pada pasien jiwa komunitasTRANSCRIPT
ANALISA PROSES INTERAKSI
Inisial Klien : Ny. Q
Usia : 43 tahun
Interaksi ke : I (Fase perkenalan)
Lingkungan : Di dalam kamar klien, duduk berhadapan dengan jarak 1 meter, suasana
tenang ada perawat dan 5 (lima) mahasiswa lainnya (Fikes Unmuh
Jember)
Deskripsi : Klien memakai baju seragam warna hijau bermotif bunga, model daster,
rambut sebahu dikuncir, klien memakai sandal jepit
Tujuan interaksi: - Klien mau memperkenalkan diri
- Terbina hubungan saling percaya antara perawat dan klien
Waktu interaksi: Hari Rabu, 29 Juli 2009, Jam 10.30 WIB
Komunikasi verbal
Komunikasi non verbal
Analisa berpusat pada
klien
Analisa berpusat pada
perawat
Rasional
P : ”Selamat siang bu...?”
K : ”Selamat siang mbak..?”
P : Perkenalkan nama saya Ika Rosalin, saya biasa
P : Kontak mata, berjabat tangan, mendekati klienK : Kontak mata baik dan lama
K : Mendekat, duduk dikursi berhadapan dengan perawatP : Langsung menyentuh tangan klien untuk diajak berjabat tangan
P : Kontak mata,memperbaiki duduk dan tersenyum ramahK :
Agak tercengang dan sedikit terkejut disapa oleh perawat
Duduk, agak ragu sambil menatap lekat pada wajah perawat
Klien tetap duduk, menatap perawat
Berharap klien mau diajak berkenalan
Merasa senang ada signal penerimaan oleh klien, klien mau diajak berjabat tangan
Berharap dapat melanjutkan bincang-bincang
Ucapan salam sebagai tanda awal dari terjadinya hubungan saling percaya
Signal persahabatan belum begitu kuat, perlu ditingkatkan, sudah terjalin hubungan saling percaya
Untuk menimbulkan rasa percaya bagi klien terlebih dahulu
dipanggil Ika, saya mahasiswa dari Fikes Unmuh Jember. Selama 2 minggu kedepan saya akan merawat ibu dan pasien yang lain yang berada disini. Bagaimana kalau kita ngorol sebentar !0 menit. Apakah ibu setuju?
K : ”Iya, setuju mbak”
P : ”Nama ibu siapa? Biasanya suka dipanggil siapa?Umur ibu berapa? Terus asal ibu darimana?”
K : Nama saya Khoridatul Khusna, saya biasa dipanggil
Memperhatikan perawat, kelihatan masih sedikit ragu
K: Kontak mata baikP : Memperhatikan tingkah laku klien
P : Kontak mata, berjabat tangan sambil tersenyumK : Kontak mata bersahabat, klien merasa ada hubungan
K : Kontak mata bersahabat,klien sudah merasa ada hubunganP : Kontak mata, memperhatikan
Klien duduk berhadapan, tidak ada keraguan
Klien merasa senang selama berkomunikasi dengan perawat
Klien bicara lancar tidak canggung, selalu bicara sesuai pertanyaan
Berharap dapat melanjutkan pertemuan
Perawat menginginkan adanya pertemuan ulang
Perawat senang, pertanyaan dapat diklasifikasi masalah yang
perawat memperkenalkan diri
Sudah terasa adanya hubungan saling percaya sehingga klien terasa terlindungi
Menyebutkan nama, umur dan asal menandakan sudah terjadi hubungan
Menstimulasi klien terhadap perubahan
Qorid, umur saya 43 tahun, rumah saya di Bululawang Pakishaji mbak”
P : ”Apakah bu Qorid masih ingat sudah berapa lama ibu dirawat disini? Dan sudah berapa kali bu Qorid dirawat disini?”
K : ”Saya sudah 23 hari disini mbak, saya dulu dirawat diruang anyelir dapat seminggu terus dipindah diruang melati sampai sekarang. Dulu saya pernah dirawat disini mbak waktu anak saya umur 5 tahun sekarang anak saya sudah kelas 2 SMA”
klien
P : Kontak mata, memperhatikan klienK : Klien mendengarkan dengan serius saat perawat mengajukan pertanyaan
K : Kontak mata bersahabat, bicara tidak ada hambatan dan sesuai dengan pertanyaanP : Mendengarkan klien dengan penuh perhatian
Klien bicara jelas
Klien bicara tidak ada penghalang
diajukan
Perawat berharap klien bisa mengatakan apa yang ingin digali oleh perawat
Perawat berharap klien kooperatif dan bicara sesuai
Mengetahui seberapa terbuka klien terhadap perawat
Orientasi waktu, tempat dan orang cukup baik
ANALISA PROSES INTERAKSI
Inisial Klien : Ny. Q
Usia : 43 tahun
Interaksi ke : II (Fase kerja)
Lingkungan : Di dalam ruang makan, duduk berhadapan berbatas sudut meja makan
jarak setengah meter, suasana tenang
Deskripsi : Klien memakai baju seragam warna kuning bermotif bunga, model
daster, rambut sebahu dikuncir, kulit sawo matang, klien memakai
sandal jepit, ekspresi wajah tenang
Tujuan interaksi: - Klien dapat mengidentifikasi penyebab marah
- Mengetahui respon klien terhadap penyebab marah
Waktu interaksi: Hari Kamis, 30 Juli 2009, Jam 09.00 WIB
Komunikasi verbal
Komunikasi non verbal
Analisa berpusat pada
perawat
Analisa berpusat pada
klien
Rasional
P : ”Selamat pagi bu Qorid...?”
K :”Selamat pagi mbak Ika..?”
P : ”Apakah bu Qorid masih ingat kenapa ibu dirawat disini?”
K : ”Saya dirumah
P : Kontak mata, berjabat tangan, mendekati klienK : Klien tersenyum
K : Klien tersenyum, berjabat tangan, kooperatif, kontak mata baik
P : Mempertahankan kontak mataK : Klien diam
K : Kontak mata, kadang
Berharap klien dapat berinteraksi dengan perawat
Senang karena klien menerima kehadiran perawat
Berharap klien mau menjawab pertanyaan perawat
Klien senang disapa oleh perawat
Klien kooperatif
Ada sedikit perasaan ragu untuk menceritakan masalahnya dengan perawat
Mengkaji perasaan sehingga dapat mengetahui mood klien
Hubungan saling percaya sudah terbina
Klien mengungkapkan perasaan marahnya
mara-marah
P : ”Iya, dalam catatan dokter dan perawat ditulis kalau bu Qorid di rumah marah-marah sampai memukul anak ibu dan membanting piring dan gelas. Apa penyebabnya sampai bu Qorid melakukan itu? Apa ada yang membuat bu Qorid kesal?”
K : ”Saya bertengkar dengan ayah saya, ayah membuat saya kesal.”
P : ”Bagaimana perasaan bu Qorid setelah kita berbincang-bincang tadi?”
menunduk
P : mempertahankan kontak mataK : Klien mengengarkan perawat dan terkadang tersenyum
K : Kontak mata lama, bicara pelanP : Kontak mata, memperhatikan gerakan dan kata-kata klien
P : Kontak mata, tersenyum pada klienK : Tersenyum, kooperatif
Berharap klien mengungkapkan perasaannya sesuai yang dialami
Menilai klien menyebutkan penyebab marahnya
Berharap perasaan klien menjadi lega
Ada banyak keinginan untuk mengungkapkan perasaannya
Menyebutkan penyebab marah
Klien kooperatif
Klien mengungkapkan perasaan penyebab marah
Klien menjadi lebih dekat dengan perawat
K : ”Perasaan saya jadi lega mabak, jadi plong”
K : Kontak mata baik, bicara pelan sambil tersenyum
Perawat senang klien mau bercerita tentang masalahnya
Klien senang karena dapat mengungkapkan perasaannya
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN PERILAKU KEKERASAN
HARI PERTAMA (Rabu, 29 Juli 2009)
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
Tenang
2. Diagnosa Keperawatan
Resiko menciderai diri, orang lain b/d PK
3. Tujuan Khusus
TUK 1: Klien dapat membina hubungan saling percaya
TUK 2: Klien dapat mengindentifikasi penyebab perilaku kekerasaan
4. Tindakan keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya
b. Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
c. Bantu klien untuk mengungkapkan penyebab perasaan jengkel/kesal/marah
B. Strategi Komunikasi dan Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Selamat pagi bu Qorid..masih ingat nama saya? Kemarinkan kita sudah
kenalan, coba ingat siapa nama saya dan saya asalnya dari mana?”
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan bu Qorid hari ini? Masih ingat kenapa ibu sampai
dibawa kesini? Tolong ibu ceritakan kembali”.
c. Kontrak
Topik: “Bagaimana kalau sekarang kita membicarakan tentang hal-hal
penyebab bu Qorid marah?”
Waktu: “ Boleh saya berbincang-bincang selama 15 menit? Bu Qorid mau
berapa lama? “
Tempat: “Dimana tempat yang menurut bu Qorid cocok untuk berbincang-
bincang? “Bagaimana kalau diruang tamu saja ?“
2. Fase kerja
a. Apakah yang membuat bu Qorid membanting-banting gelas dan piring?
b. Apakah ada yang membuat bu Qorid kesal?
c. Apakah bu Qorid sebelumnya pernah marah?
d. Apa penyebabnya? Apa sama dengan yang sekarang?
e. Baiklah jadi ada 2 penyebab bu Qorid marah,ya ?
3. Terminasi
a. - Evaluasi subjective (klien)
“Saya senang sekali bu Qorid sudah mau menceritakan penyebab ibu
marah, bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap tadi ?”
d. Evaluasi objektif (perawat)
” Coba sebutkan penyebab yang membuat bu Qorid kesal/marah?”
b . Tindak lanjut
” Baiklah, waktu kita sudsh habis, nanti coba bu Qorid ingat lagi penyebab
marah yang belum kita bicarakan.”
c . Kontrak yang akan datang
Topik: “Besok kita berbincang-bincang lagi ya bu Qorid...nanti kita akan
bicarakan tanda dan gejala marah yang dialami, cara marah yang
biasa di lakukan bu Qorid dan akibat dari marah tersebut. “
Waktu: “ Jam berapa besok kita bisa bertemu? Bagaimana kalau jam 09.00
WIB selama 15 menit, bu Qorid setuju ?”
Tempat: “ Bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang di ruang
tamu?”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN PERILAKU KEKERASAN
HARI KEDUA (Kamis, 30 Juli 2009)
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
Klien tenang, klien kooperatif, tidak menunjukkan perilaku kekerasan
2. Diagnosa Keperawatan
Resiko menciderai diri, orang lain dan lingkungan b/d PK
3. Tujuan Khusus
TUK 3: Klien dapat mengidentifikasi tanda-tanda perilaku kekerasan
TUK 4: Klien dapat mengidentifikasikan perilaku kekerasan yang biasa
dilakukan
TUK 5: Klien dapat mengidentifikasikan akibat perilaku kekerasan
4. Tindakan keperawatan
TUK 3: Bantu klien mengungkapkan tanda-tanda perilaku kekerasan yang
dialami
a. Motivasi klien menceritakan kondisi fisik (tanda-tanda fisik) saat
terjadi perilsku kekerasan
b. Motivasi klien menceritakan kondisi emosinya (tanda-tanda
emosional) saat perilaku kekersan terjadi
c. Motivasi klien menceritakan kondisi hubungan dengan orang lain
(tanda-tanda sosial) saat perilaku kekerasan terjadi
TUK 4: Diskusikan dengan klien perilaku kekerasan yang dilakukan selama
ini
a. Motivasi klien menceritakan jenis-jenis tindak kekerasan yang
selama ini pernah dilakukan
b. Motivasi klien menceritakan perasaan klien setelah tindak
kekerasan tersebut terjadi
c. Diskusikan apakah dengan tindak kekerasan yang dilakukannya
masalah yang dialami teratasi
TUK 5: Diskusikan dengan klien akibat negative (kerugian) cara yang
dilakukan pada: dari sendiri, orang lain/keluarga dan lingkungan
B. Strategi Komunikasi dan Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
” Selamat pagi bu Qorid, apa kabar hari ini? “
b. Evaluasi/validasi
” Bagaimana perasaan bu Qorid hari ini? “
” Apakah ada penyebab marah yang lain? “
c. Kontrak
Topik: “Seperti janji kita kemarin, hari ini kita akan membicarakan
perasaan bu Qorid saat sedang marah-marah“
Waktu: “Mau berapa lama? bagaimana kalau 15 menit?“ setuju?“
Tempat: “Bu Qorid bilang kemarin di kamar saja?“
2. Fase Kerja
a. “Apakah yang ibu rasakan saat bu Qorid bertengkar dengan bapak
dirumah?”
b. “Apakah bu Qorid merasa kesal, dadanya berdebar-debar, mata melotot,
mulut seperti terkunci rapat, tangan mengepal atau bertolak pinggang, ada
perasaan kuat ingin menangis, menjerit dan mengacaukan semua barang-
barang yang ada?”
c. “Lalu apa yang biasa ibu lakukan?”
d. “Apakah sampai memukul? atau memecahkan barang-barang?”
e. “Coba bu Qorid praktekkan cara marah pada suster Ika. Anggap suster Ika
adalah bapak yang membuat bu Qorid jengkel. Wah bagus sekali.”
f. “Bagaimana perasaan ibu setelah membanting gelas dan piring? Setelah
memukul ibu dan anak ibu?”
g. “Apakah dengan begitu masalah bisa selesai?”
h. “Ibu tau akibatnya dari semua yang ibu lakukan tadi?”
i. “Betul, ibu menyakiti orang lain, membuat orang lain takut, barang-barang
menjadi pecah dan masalah tidak selesai malah menambah masalah.”
j. “Bagaimana kalau kita belajar cara mengungkapkan marah yang benar dan
sehat? mau atau tidak?”
k. “Baiklah bu Qorid, waktu kita sudah habis.”
3. Terminasi
a. - Evaluasi subjektif (klien)
”Bagaimana perasaan bu Qorid setelah kita berbincang-bincang tadi?“
- Evaluasi objektif (perawat)
- “Apa saja tadi yang kita bicarakan?”
- “Benar, tanda dan gejala marah. Apa saja tadi? ya betul, lagi, lagi, oke”
- “Lalu marah /amuk yang selama ini dilakukan? coba sebutkan?”
- “Dan akibat marah, apa saja? Ya betul.“
b. Rencana tindak lanjut
“Baiklah sudah banyak yang kita bicarakan. Nanti coba ingat-ingat lagi
tanda dan gejala marah, cara ibu marah dan akibat yang dialami. Pertemuan
berikutnya kita akan mendiskusikan cara marah yang sehat.”
c. Kontrak yang akan datang
Topik: “Besok kita berbincang-bincang lagi ya bu Qorid...nanti kita akan
bicarakan cara konstruktif dalam berespon terhadap marah. “
Waktu: “Jam berapa besok kita bisa bertemu? Bagaimana kalau jam 09.00
WIB selama 15 menit, bu Qorid setuju?”
Tempat: “Bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang di ruang tamu?”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN PERILAKU KEKERASAN
HARI KETIGA (JUM’AT, 31 Juli 2009)
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Klien tenang, bicara koheren, kooperatif
2. Diagnosa Keperawatan
Resiko menciderai diri , orang lain dan lingkungan b/d pk
3. Tujuan Khusus
TUK 6: Klien dapat mengindentifikasi cara konstruktif dalam berespon
terhadap marah
4. Tindakan Keperawatan
- Diskusikan dengan klien cara baru mengungkapkan marah yang sehat
- Diskusikan dengan klien berbagai alternative pilihan untuk mengungkapkan
marah selain perilaku kekerasan yang diketahui klien
- Menjelas cara-cara sehat untuk mengungkapkan marah .
B. Strategi Komunikasi dan Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Selamat pagi bu Qorid, apa kaba ?“
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan bu Qorid hari ini?“
“Bagaimana denga tanda dan gejala, cara marah dan akibat marahnya ibu
masih ada yang lain/tambaha ?“
c. Kontrak
Topik: “bu Qorid masih ingat apa yang kita latih sekarang? Benar kita akan
latihan cara marah yang sehat“.
Waktu: “Mau berapa lama bu? 15 menit saja ya?’
Tempat: “Sesuai janji kita kemarin, kita ngobrol disini saja ya?”
2. Fase Kerja
a. “Bu Qorid tau ada berapa cara marah yang sehat? Hari ini kita pelajari 3
cara“
b. “Nah bagaimana kalau kita berlatih cara yang sehat sercara fisik seperti
tarik nafas dalam atau pengen cara lain seperti memukul
bantal/guling/kasur?“
c. “Cara marah yang sehat yang kedua adalah secara sosial/verbal yaitu
dengan menyampaikan marah dengan cara berbicara yang baik“.
d. “Cara marah yang sehat yang ketiga adalah secara spiritual yaitu dengan
sholat, do’a, dzikir, wudhu“.
e. “Coba sebutkan cara marah yang sehat yang sudah kita pelajari bersama
tadi? Benar, ingat-ingat ya bu, besok akan saya tanyakan lagi.”
3. Fase Terminasi
a. - Evaluasi klien (subjektive)
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita pelajari cara marah yang sehat?“
a. Evaluasi perawat (objektif )
“Coba sebutkan apa yang sudah kita pelajari tadi?“
b. Tindak lanjut
“Baiklah sudah banyak yang kita bicarakan. Nanti coba ingat-ingat lagi
cara marah yang sehat ya. Besok saya tanya lagi tentang cara marah yang
sehat ya?“
c. Kontrak yang akan datang
Topik: “Waktu kita sudah habis, besok kita akan belajar cara mengontrol
marah ya?“
Waktu: “Mau berapa menit? Bagaimana kalau 15 menit?“
Tempat: “Ditaman ya bu? Baik sampai besok ya?“
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN PERILAKU KEKERASAN
HARI KEEMPAT (SABTU, 01 AGUSTUS 2009)
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Klien tenang, klien tampak senang, banyak cerita dan ngomong.
2. Diagnosa Keperawatan
Resiko menciderai diri, orang lain dan lingkungan b/d PK
3. Tujuan Khusus
TUK 7: Klien dapat mendemostrasikan cara mengontrol PK
4. Tindakan Keperawatan
- Diskusikan cara yang mungkian dipilih dan anjurkan klien memilih cara
yang mungkin untuk mengungkapkan kemarahan
- Latih klien memperagakan cara yang dipilih
- Anjurkan klien menggunakan cara yang sudah dilatih saat marah / jengkel
B. Strategi Komunikasi dan tindakan Keperawatan
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“ Selamat pagi bu Qorid, apa kabar hari ini?“
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan bu Qorid hari ini?“
“Apakah masih ingat tentang cara marah yang sehat yang sudah kita
pelajari kemarin?“
c. Kontrak
Topik: “Bu Qorid masih ingat apa yang akan kita latih sekarang? Benar
kita akan latihan cara mengontrol PK/marah yang sehat.”
Waktu: “Sesuai perjanjian kemarin kita akan ngobrol selama 15 menit ya
bu?“
Tempat: “Sesuai perjanjian kemarin kita akan ngobrol ditaman ya bu?”
2. Fase Kerja
a. “Bu Qorid masih ingat ada berapa cara marah yang sehat yang sudah kita
pelajari kemarin? coba sebutkan? ya benar “.
b. “Bagaimana kalau kita belajar cara mengontrol marah?“
c. “*Cara pertama, kita akan latihan cara marah yang sehat secara fisik kalau
bu Qorid merasakan tanda-tanda marah, bu Qorid bisa lakukan tarik nafas
dalam, caranya seperti ini: mari kita berdiri, tarik nafas dari hidung, tahan,
lalu tiup dari mulut, ulangi 5x. Bagus! Jika sudah tarik nafas dalam tapi
rasa marah masih ada dan ingin memukul, maka bu Qorid bisa coba cara
yang lain, misalnya mukul bantal dan kasur sekuatnya, lakukan sampai bu
Qorid merasa tenang. Jangan lupa juga tetap lakukan nafas dalam sampai
lega, dengan begitu bu Qorid tidak menyakiti ibu dan anak ibu serta tidak
merusak barang-barang.
“*Cara kedua menyampaikan marah dengan berbicara yang baik dengan
orang yang berbuat kesal, tujuannya agar ibu dapat menyampaikan
keinginan dengan benar tanpa merasa kesal/bermusuhan dengan orang lain,
caranya: “kita ngomong kalau kita sedang kesal“
“*Cara ketiga secara spiritual, tujuannya bu Qorid merasa tenang dan
sabar, caranya begini: sholat 5 waktu, wudhu, dzikir, berdo’a. Do’anya
seperti ini: Ya Allah, Yang Maha Penyanyang, Sayangi hamba dan
keluarga, hilangkan perasaan kesal hamba dan gantilah dengan
kegembiraan dan jadikan hamba orang yang sabar. Amin, kemudian tarik
nafas dalam, hembuskan perlahan-lahan. Sekarang bu Qorid coba, bagus
sekali.”
3. Fase Terminasi
a. - Evaluasi klien (subjektif)
“Bagaimana perasaan bu Qorid setelah latihan, ada perasaan lega?“
b. Evaluasi perawat (objektif)
“ Coba sebutkan apa yang sudah kita pelajari tadi?”
“ Benar, berapa kali tarik nafas dalam? ya betul. Berapa kali sholat?”
b. Tindak lanjut
“Nah berapa kali sehari bu Qorid mau latihan? Bagaimana kalau 3 kali?
Mau kapan latihannya? Bagaimana kalau pagi hari setelah bangun tidur,
lalu siang sebelum makan dan makan sebelum tidur? Juga lakukan kalau
ada yang membuat kesal! Bagaimana kalau kita buat jadwal kegiatan?“
c. Kontrak yang akan datang
Topik: “Waktu kita sudah habis, besok kita belajar cara yang lain?“
Waktu: “Mau berapa menit kita besok ngobrolnya? Bagaimana kalau 10
menit?“
Tempat: “Ditaman aja ya bu, gimana? Baik sampai besok ya bu?“
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN PERILAKU KEKERASAN
HARI KELIMA (SENIN, 03 AGUSTUS 2009)
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Klien tenang, tampak lesu tidak bersemangat, ngantuk
2. Diagnosa Keperawatan
Resiko menciderai diri , orang lain dan lingkungan b/d pk
3. Tujuan Khusus
TUK 8: Klien dapat menggunakan obat dengan benar (sesuai program
pengobatan)
4. Tindakan keperawatan
a. Jelaskan manfaat menggunakan obat secara teratur dan kerugian jika tidak
menggunakan obat
b. Jelaskan 5 benar pemberian obat
c. Anjurkan klien minta dan menggunakan obat tepat waktu
d. Anjurkan lapor perawat /dokter jika mengalami efek yang tidak biasa
B. Strategi Komunikasi dan Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Selamat pagi bu Qorid?“
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan bu Qorid hari ini?“
“Apakah sudah mencoba cara marah yang benar dan sehat (cara
mengontrol marah)?“
c. Kontrak
Topik: “Baiklah, sesuai kontrak kita kemarin, hari ini kita akan
membicarakan tentang obat yang ibu minum.“
Waktu: “Mau berapa lama? Bagaimana kalau 10 menit?“
Tempat; “Sesuai kontrak kemarin, ayo kita ngobrol ditaman saja”.
2. Fase Kerja
a. “Ini lho obat yang ibu minum. Obat ini berguna untuk mengendalikan
perasaan kesal yang bu Qorid rasakan. Dengan minum obat ini ibu
mungkin akan merasakan perasaan ngantuk, lemas, pengen tidur terus. Tapi
jangan kwatir, perawat akan selalu memonitor keadaan bu Qorid.”
b. “Ada 5 hal yang harus diingat saat bu Qorid minum obat, yaitu: benar obat,
benar orang, benar cara, benar waktu dan benar frekwensinya. Ingat ya bu
Qorid? Bagus!“
c. “Kalau dokter datang ceritakan yang bu Qorid rasakan saat menggunakan
obat-obatan ini.”
d. “Obat-obatan ini dimium berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Jangan
khawatir obat ini aman jika ibu meminumnya sesuai peraturan. Jangan
hentikan obat tanpa konsultasi dengan dokter.”
3. Fase Terminasi
a. - Evaluasi subjektif (klien)
“ Bagaimana perasaan bu Qorid setelah kita bercakap-cakap?“
- Evaluasi objektif (perawat)
“Coba sebutkan jenis obat yang bu Qorid minum. Bagus! Sekarang 5 benar
kalau kita minum obat, apa saja? ya, bagus sekali!”
b. Tindak lanjut
“Karena bu Qorid sudah paham tentang obat-obatan yang ibu minum, bu
Qorid dapat langsung minta obat jika waktu pemberian sudah tiba!“
c . Kontrak yang akan datang
“Dihentikan pasien hari ini pulang.”