studi kasus pjk
DESCRIPTION
hjhjhTRANSCRIPT
BERKAS PASIEN
A. Identitas Pasien
Nama : Tn. W
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 65 tahun
Pekerjaan : Pensiunan PNS
Pendidikan : S1
Agama : Islam
Alamat : Jalan Teluk Gong Gg.III RT 09/010
Tanggal berobat : 21 Desember 2012
B. Anamnesa :
Dilakukan secara auto-anamnesa pada tanggal 21 Desember 2012 pukul 11.00 WIB.
1. Keluhan Utama :
Kontrol penyakit stroke
2. Keluhan Tambahan :
Jantung berdebar-debar dan nyeri dada seperti ditusuk-tusuk, sesak nafas
3. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien seorang laki-laki berusia 65 tahun datang ke PUSKESMAS ditemani oleh istrinya ingin kontrol penyakit stroke yang diderita pasien sejak 8 tahun yang lalu, disertai dengan keluhan jantung yang berdebar dan nyeri dada. Nyeri seperti ditusuk-tusuk. Nyeri ini timbul hanya ketika melakukan aktifitas fisik dan berkurang saat beristirahat. Pasien juga merasakan sesak nafas apabila sedang mengangkat beban berat, saat berjalan jauh dan naik tangga dan sering berkeringat dingin dan terkadang disertai mual. Sesak nafas pada malam hari disangkal oleh pasien. Pasien juga tidak pernah bangun tengah malam karena sesaknya. Apabila sesak pasien berusaha untuk tidak beraktifitas apa-apa atau istirahat total dan dirasakan pasien sesak nya jadi menghilang..
Sebelumnya pasien pernah mengalami keluhan yang sama seperti jantung berdebar disertai nyeri dada sekitar 7 tahun yang lalu, dan pasien pernah menjalankan operasi bypass sekitar 5 tahun yang lalu, kemudian setelah operasi tersebut keluhan
1
dirasakan mulai membaik. Akan tetapi 2 minggu kemudian keluhan tersebut mulai dirasakan kembali oleh pasien.
Pasien mempunyai riwayat darah tinggi sejak lama. Pasien mengaku memiliki kebiasan merokok sebanyak 3 bungkus/hari dan setiap pagi selalu minum kopi. Menurut keluarga pasien pernah mengalami penyakit stroke dan dirawat di rumah sakit HARAPAN KITA sekitar 8 tahun yang lalu. Riwayat adanya kencing manis disangkal oleh pasien. Keluhan tersebut dirasakan pasien hilang timbul sehingga pasien memutuskan untuk memeriksakan diri ke Puskesmas
4. Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien mempunyai penyakit darah tinggi sejak lama.
Pasien pernah mengalami stroke dan dirawat di Rumah Sakit HARAPAN KITA
sekitar 8 tahun yang lalu.
Pasien pernah menjalani operasi by-pass
5. Riwayat Penyakit Keluarga :
Tidak ada anggota keluarga pasien yang memiliki penyakit yang sama seperti pasien.
6. Riwayat Sosial Ekonomi :
Pasien hanya tinggal bersama istri nya saja karena anak-anaknya sudah berkeluarga
dan memiliki rumah masing-masing. Kebutuhan pasien dan istri dicukupi dari
penghasilan pensiunan pasien sebesar kurang lebih Rp. 1.500.000,-/bulannya
ditambah dengan pemberian dari anak dan menantu mereka yang setiap bulannya
sering mengirimi mereka uang.
7. Riwayat Kebiasaan :
Kebiasaan mengkonsumsi makanan yang mengandung kolesterol yang tinggi seperti
makanan yang bersantan, dan jeroan diakui. Pasien menyangkal riwayat minum-
minuman beralkohol, penggunaan obat-obatan tertentu jangka panjang. Pasien juga
mengakui kalo dirinya jarang sekali berolahraga.
2
A. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : Baik
2. Vital Sign :
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan Darah : 150/90 mmHg
Frek. Nadi : 84 x/menit
Frek.Pernafasan : 24 x/menit
Suhu : 36,6 °c
BB : 70 kg
TB : 175 cm
BB Ideal : (170-100)-(10% x 70) = 63 kg
Status Gizi : (BB aktual : BB ideal) x 100% = 70 : 63 x 100%
= 111,1% (BB berlebih)
3. Status Generalis :
- Kepala : normocephal, rambut tidak mudah dicabut
- Mata : konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-), reflex cahaya (+/+)
- THT : dalam batas normal
- Leher : tidak teraba pembesaran KGB
- Pembesaran thyroid : (-)
- Thorax : simetris saat statis dan dinamis
- Cor : BJ I- BJ II Reguler, mur-mur (-), gallop (-)
- Pulmo : suara nafas vesikuler (+/+), wheezing(-/-), rhonki (-/-)
- Abdomen : datar, simetris, bising usus (+) normal, hepar lien tidak teraba
membesar
- Ekstremitas : akral hangat, edema
3
- Motorik : 3 5
4 5
4. Status Lokalis : -
B. Pemeriksaan Penunjang : pemeriksaan EKG, laboratorium.
BERKAS KELUARGA
A. Profil Keluarga
1. Karasteristik Keluarga
a. Identitas Kepala Keluarga :
Seorang laki-laki bernama Tn. W berusia 65 tahun merupakan seorang
pensiunan dengan Pendidikan terakhir Sarjana. Pekerjaan sehari-harinya
sekarang hanya di rumah saja.
b. Identitas Pasangan :
Pasangan dari Tn W adalah Ny. S berusia 56 tahun yang merupakan seorang ibu
rumah tangga dengan pendidikan terakhir SMU dan pekerjaan sehari-hari nya di
rumah sebagai ibu rumah tangga yang membersihkan rumah, memasak, mencuci
pakaian dll.
c. Struktur Komposisi Keluarga :
Tabel 1. Anggota keluarga yang tinggal serumah
No Nama Kedudukan
dalam
keluarga
Gender Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan
Tambahan
1 Drs.
Wijaya
Ahmad
Kepala
keluarga
Laki-laki 65
tahun
S1 Pensiunan Pasien dan
pemilik
rumah
2 Hj. Siti Istri Perempuan 56
tahun
SMU IRT
4
2. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup
a. Lingkungan tempat tinggal
Tabel 2. Lingkungan tempat tinggal
Status kepemilikan rumah : milik sendiri
Daerah perumahan : padat bersih
Karakteristik Rumah dan Lingkungan Kesimpulan
Luas rumah : 8x30 m² Rumah yang di tempati oleh Tn W beserta
istri tergolong rumah yang mewah. Rumah
tersebut hanya dihuni oleh sepasang suami
Jumlah penghuni dalam satu rumah : 2 orang istri,dikarenakan anak-anak mereka sudah
Luas halaman rumah : 3 x 2 m² mempunyai keluarga dan tempat tinggal
Bertingkat masing-masing
Lantai rumah dari : keramik
Dinding rumah dari : tembok
Jamban keluarga : ada
Tempat bermain : ada
Penerangan listrik : 1300 watt
Ketersediaan air bersih : ada
Tempat pembuangan sampah : ada
b. Kepemilikan barang barang berharga :
1 buah mobil
2 buah AC
1 buah lemari es dua pintu
2 buah televisi
1 buah kompor gas, magic jar, dan mesin cuci.
3. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga 5
a. Sebutkan jenis tempat berobat : PUSKESMAS, Rumah Sakit
b. Balita : tidak ada balita yang tinggal bersama Tn. W
c. Asuransi/Jaminan kesehatan :
Tn. W mengerti betapa penting nya kesehatan sehingga Tn. W peduli dengan
kesehatan anggota keluarganya. Tn. W mendaftarkan setiap anggota nya pada
sebuah asuransi kesehatan pada bank swasta.
4. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)
Tabel 3. Pelayanan Kesehatan
Faktor Keterangan Kesimpulan
Cara mencapai pusat
pelayanan kesehatan Kendaraan pribadi
Untuk pergi ke Puskesmas
pasien diantar dengan
kendaraan pribadi
dikarenakan kondisi fisik
pasien yang masih terlihat
lemah. Untuk biaya
pengobatan diakui murah
oleh pasien dan pelayanan
Puskesmas cukup
memuaskan pasien.
Tarif pelayanan kesehatan Terjangkau dan murah
Kualitas pelayanan kesehatan Cukup memuaskan
5. Pola Konsumsi Makanan Keluarga
a. Kebiasaan makan :
Keluarga Tn. W setiap harinya makan 3x sehari. Menu makanan sehari-hari
keluarga Tn. W dan Ny. S tidak menentu. Menu makanan yang paling disukai
adalah makanan bersantan,sayur dan buah-buahan sangat jarang dikonsumsi oleh
keluarga ini. Ny. S selalu masak makanan dirumah setiap hari.
b. Menerapkan pola gizi seimbang :
6
Keluarga Tn. W dan Ny. S tidak memperhatikan pola gizi seimbang dari yang
mereka makan, karena pengetahuan yang kurang tentang makanan dengan gizi
seimbang. Hal tersebut dikarenakan menurut istri pasien sering kali meminta
dibuatkan makanan kesukaannya yakni makanan yang bersantan. Apabila tidak
ada makanan tersebut pasien tidak berselera makan.
6. Pola Dukungan Keluarga
a. Faktor pendukung terselesaikannya masalah dalam keluarga :
Fasilitas yang telah cukup tersedia memudahkan keluarga Tn. W dan Ny. S
untuk melaksanakan pola hidup lebih sehat dan membantu menyelesaikan
masalah kesehatan.
b. Faktor penghambat terselesaikannya masalah dalam keluarga :
Dalam penatalaksanaan penyakit pasien sangat diperlukan peran serta yang
aktif dari seluruh anggota keluarga terutama anak-anak pasien yang sudah
dewasa dan berkeluarga dalam merawat dan memperhatikan pasien. Peran
keluarga pada saat ini kurang memperhatikan keadaan kesehatan pasien
terutama dalam mengawasi pola makan dan gaya hidup pasien. Karena keduanya
akan sangat membantu dalam tingkat kesembuhan pasien. Selain itu keluarga
pun dituntut untuk selalu memberi dukungan dan selalu mengingatkan pasien
agar meminum obat teratur dan rajin kontrol berobat. Namun pada saat ini
peran keluarga sangat kurang.
B. Genogram
1. Bentuk keluarga :
Keluarga terdiri atas 3 generasi dengan kepala keluarga (KK) bernama Tn.
Wijaya Achmad berusia 65 tahun yang menderita penyakit Jantung Koroner.
Sedangkan Ny. Siti berusia 56 tahun merupakan seorang istri pasien. Bentuk keluarga
adalah keluarga besar ( extended family ) dengan pimpinan keluarga pasangan usia
lansia yang sudah tidak produktif.
7
2. Tahapan siklus keluarga :
Tahapan siklus keluarga Tn. Wijaya dan Ny. Siti termasuk ke dalam beberapa
tahap diantaranya :
- Tahap keluarga dengan anak-anak yang meninggalkan keluarga (Launching
Family)
Tn. W (pasien) sebagai kepala keluarga yang menikah dengan Ny. S. Mereka mempunyai tiga orang anak. Anak pertama bernama Ny. S yang menikah dengan Tn. T dan telah memiliki tiga orang anak yang bernama An. Fazka, An. Aisyah, dan Fathimah, mereka telah memiliki rumah sendiri. Anak kedua bernama Tn. H yang menikah dengan Ny. I dan telah mempunyai tiga orang anak yang bernama An. Aliya, An Umar dan yang paling kecil An. Salman, mereka memiliki rumah sendiri . Sedangkan anak ketiga bernama Ny. N yang menikah dengan Tn. R yang telah di karuniai seorang anak perempuan yang bernama Chilla, mereka telah memiliki rumah yang cukup jauh dari rumah Tn. W.
3. Family map (gambar)
tn W(64 th) Ny S(56 th)
Ny. A (31 TH) Tn. T (30 th) Tn. H (30 th) Ny. I (29 th) Ny. N ( 26 th) Tn. R
( 30 th)
Fazka (8 th) Aisyah (7 th) Fathimah (6 th) Aliya (5 th) Umar ( 2 th) Salman (15 bulan) Chilla (6 bulan)
Keterangan
8
= pasien laki-laki (PJK)
= laki-laki
= perempuan
= tinggal dalam satu rumah
C. Identifikasi permasalahan yang didapat dalam keluarga
1. Masalah dalam organisasi keluarga : Dalam struktur keluarga kepala keluarga
adalah pasien yang berusia lansia yang sudah pensiun dan istrinya sebagai
seorang ibu rumah tangga. Mereka hanya tinggal berdua di rumah. Anak-anak
mereka sudah memiliki rumah sendiri dan tinggal cukup jauh dari rumah pasien
sehingga sibuk dengan urusan masing-masing.
2. Masalah dalam fungsi biologis : pasien tidak memiliki riwayat penyakit keluarga
dan saat ini pasien menderita penyakit jantung koroner.
3. Masalah dalam fungsi psikologis : Pasien adalah seorang suami yang sedang
pemulihan pasca stroke karena hipertensi. Pasien juga seorang kepala rumah tangga.
Karena anak-anak tidak tinggal bersama dan sibuk dengan urusan masing-masing,
anak-anak jarang berkomunikasi sehingga dukungan keluarga untuk kesembuhan
pasien juga dinilai kurang akibat tidak adanya kedekatan antar keluarga.
4. Masalah dalam fungsi ekonomi dan pemenuhan kebetuhan : Sumber penghasilan
utama pada keluarga adalah dari pasien sendiri dari uang pensiunan, sedangkan untuk
kebutuhan sehari-hari didapatkan dari uang pensiunan dan uang pemberian dari
anak-anak pasien.. Untuk biaya kesehatan, pasien memiliki kartu ASKES. Dari
sini pemenuhan kebutuhan pasien sudah terpenuhi dengan baik.
5. Masalah lingkungan : Lingkungan rumah cukup baik. Kebersihan lingkungan terjaga.
6. Masalah perilaku kesehatan : Keluarga cukup mengerti akan pentingnya
kesehatan dan pemeliharaan kesehatan, namun usaha dalam merubah pola
makan dan gaya hidup masih sangat kurang.
9
D. Diagnosis Holistik (Multiaksial)
1. Aspek personal : (alasan kedatangan, harapan, kekhawatiran)
Pasien datang berobat ke Puskesmas karena jarak yang dekat dan biaya yg murah
serta kualitas pelayanan kesehatan yang dirasakan cukup memuaskan. Namun jika
pasien merasakan hanya sakit ringan, pasien hanya membeli obat di warung tanpa ada
keinginan untuk berobat ke dokter. Pasien datang berobat dengan harapan rasa sakit
yang mereka rasakan dapat berkurang dengan bantuan dokter di Puskesmas.
Terkadang pasien mendapatkan pengetahuan tentang penyakitnya tidak secara
keseluruhan sehingga menyebabkan mereka menjadi acuh dengan penyakit yang
dideritanya.
2. Aspek klinik : (diagnosis kerja dan diagnosis banding)
Diagnosis kerja : Penyakit jantung koroner
Diagnosis banding : -
3. Aspek risiko internal : (faktor-faktor internal yang mempengaruhi masalah kesehatan
pasien )
Pasien sering lupa minum obat dan malas kontrol berobat kedokter. Pasien juga
masih sering mengkonsumsi makan-makanan dengan kadar kolesterol tinggi (tidak
menjaga pola makan). Pasien juga malas berolahraga
4. Aspek psikososial keluarga : (faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi masalah
kesehatan pasien)
Tidak ada pelaku rawat yang tinggal dalam satu rumah. Keluarga pasien kurang
memerhatikan kondisi penyakit pasien, tidak pernah mengingatkan untuk berobat atau
minum obat, dan tidak memperhatikan pola makan pasien. Hal ini dikarenakan ketiga
anak pasien yang sudah pada menikah tidak tinggal serumah dengannya.
5. Aspek fungsional : (tingkat kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari baik di
dalam maupun di luar rumah, fisik maupun mental)
Tn. W tidak dapat menjalankan aktifitas fungsi sosial sehari-hari dengan normal
dikarenakan tangan dan kaki kanan pasien masih terasa lemah sehingga pasien
dibantu oleh istrinya.
E. Rencana Pelaksanaan
10
(sesuai dengan keempat aspek di atas)
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang
diharapkan
Biaya Keterangan
Aspek
personal
Menganjurkan
kepada pasien
supaya sering
kontrol ke
Pukesmas or
Rumah Sakit
terdekat jika
ada gejala-
gejala yang
timbul seperti
sesak atau
jantung
berdebar mulai
dirasakan
pasien Saat pasien
datang ke
Puskesmas
pertama
kalinya tgl
21
Desember
2012
Sadar akan
pentingnya
berobat dan
fungsi obat
Tidak Tidak
menolak
Aspek
klinik
Memberikan
obat jantung
dan
menjelaskan
agar pasien
harus rutin
minum obat
yang diberikan
pasien Saat pasien
datang ke
Puskesmas
tgl 21
Desember
2012
Gejala-gejala yg
timbul bisa
hilang dan
pasien segera
sembuh
Rp 2000
untuk
biaya
berobat
Tidak
menolak
Aspek
risiko
internal
Memotivasi
pasien supaya
mau terus
minum obat
nya agar cepat
sembuh dan
meminta
bantuan istri
pasien untuk
mengontrol dan
mengawasinya
Tn. W dan
istrinya
Pada saat di
Puskesmas
Untuk menjaga
agar kondisi
pasien tetap
stabil
Tidak Tidak
menolak
Aspek
psikososial
keluarga
Menganjurkan
keluarga
memberi
dukungan
kepada pasien
agar selalu
Pasien dan
keluarga
Saat
kunjungan
ke rumah
Keluarga
memberi
perhatian lebih
kepada pasien.
Tidak Tidak
menolak
11
menjaga
kesehatannya
dan selalu
mengingatkan
pasien untuk
minum obat
dan kontrol
berobat,
menganjurkan
kepada
keluarga
pasien untuk
meningkatkan
komunikasi
yang baik
dengan pasien
Aspek
fungsional
Menganjurkan
pasien untuk
latihan jasmani
yang bersifat
ringan
Pasien dan
keluarga
saat
kunjungan
ke rumah
Supaya otot-
ototnya pada
anggota gerak
yang lemah
bisa kembali
kuat
Tidak Tidak
menolak
F. Prognosis
1. Ad vitam : dubia ad malam.
2. Ad sanasionam : dubia ad malam
3. Ad fungsionam : dubia ad malam
12