protap pjk

Upload: taufik-hidayat

Post on 02-Mar-2016

103 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PROTAPMANAJEMEN PENYAKIT JANTUNG KORONER1. PENGERTIAN PJK adalah penyakit jantung yang terjadi karena rusaknya pembuluh darah karena beberapa faktor risiko seperti radikal bebas yang terkandung dalam rokok dan polusi, kolesterol tinggi, hipertensi, diabetes, kebiasaan merokok dsb. (aterosklerosis trigger PJK) Penyakit jantung koroner adalah penyakit jantung yang terjadi karena adanya penyempitan atau penghambatan arteri koroner yang dimulai dengan terjadinya aterosklerosis (kekakuan arteri) maupun yang sudah terjadi penimbunan lemak (plague) pada dinding arteri koroner, sehingga menyebabkan ketidakseimbangan antara kebutuhan dan penyediaan oksigen otot jantung yang dapat mengakibatkan kerusakan pada daerah yang terkena sehingga fungsinya terganggu.2. PATOFISIOLOGI Penyakit jantung koroner terjadi bila ada timbunan (PLAK) yang mengandung lipoprotein, kolesterol, sisa-sisa jaringan dan terbentuknya kalsium pada intima, atau permukaan bagian dalam pembuluh darah. Plak ini membuat intima menjadi kasar, jaringan akan berkurang oksigen dan zat gizi sehingga menimbulkan infark, penyakit jantung koroner menunjukkan gejala gizi terjadi infark miokard atau bila terjadi iskemia miokard seperti angina pectori.3. TANDA DAN GEJALA Kematian mendadak (sudden death) Rasa tidak nyaman, berat (seperti tertindih barang berat) atau sakit pada daerah dada. Rasa sakit di dada dapat menyebar kearah punggung, lengan kiri. Rasa panas atau rasa berat didada atau ulu hati Rasa jantung berdebar-debar dapat teratur, tidak teratur atau seperti melompat. Nafas terasa pendek, keringat dingin, mual, muntah, rasa pusing bisa dalam keadaan tidak melakukan aktivitas apapun atau saat sedang dalam melakukan aktivitas. Kekuatan fisik yang menurun.4. ETIOLOGI 98 %= Proses aterosklerosis 2%= Spasme arteri koroner, kelainanan arteri coroner5. MANAJEMEN FT ANAMNESIS UMUM Nama: Mr.AS Tgl lahir/umur: 14-121964/ 48 tahun, 4 bulan, 9 hari Jenis kelamin: Laki-laki Pekerjaan: Pengusaha Agama: Islam Diagnostik klinik: STEMI Anteroseptal onset setengah jam baru masuk tidur2 : ada keluhan tiap malam sukar masuk tidur1

5.Gangguan pola tidur (middle insomnia)0 : Tidak ada1 : pasien merasa gelisah dan terganggu sepanjang malam2 : terganggu sepanjang malam (bangun dari tempat tidur kecuali buang air kecil)0

6.Gangguan pola tidur (late insomnia)0 : Tidak ada1 : bangun saat dini hari tetapi dapat tidur lagi2 : bangun saat dini hari tetapi tidak dapat tidur lagi0

7.Kerja dan kegiatan-kegiatannya0 : Tidak ada1 : berfikir tidak mampu, keletihan/kelemahan yang berkaitan dengan kegiatan kerja/hobi2 : hilangnya minat terhadap pekerjaan/hobi3: berkurangnya waktu untuk aktivitas sehari-hari atau produktivitas menurun4 : tidak bekerja karena sakitnya3

8.Kelambanan (lambat dalam berfikir, berbicara gagal berkonsentrasi, dan aktivitas motorik menurun)0 : Normal1 : sedikit lamban dalam wawancara2 : jelas lamban dalam wawancara3: sukar diwawancarai; stupor (diam sama sekali)0

9.Kegelisahan0 : Tidak ada1 : kegelisahan ringan2 : memainkan tangan jari-jari, rambut, dan lain-lain3: bergerak terus tidak dapat duduk dengan tenang4 : meremas-remas tangan, menggigit kuku, menarik-narik rambut, menggigit bibir1

10Kecemasan (ansietas somatik)Sakit nyeri di otot-otot, kaku, dan keduten otot; gigi gemerutuk; suara tidak stabil; tinitus (telinga berdenging); penglihatan kabur; muka merah atau pucat; perasaan ditusuk-tusuk0 : Tidak ada1 : ringan2 : sedang3: berat4 : ketidakmampuan0

11Kecemasan (ansietas psikis)0 : Tidak ada1 : ketegangan subyektif dan mudah tersinggung2 : menghawatirkan hal-hal kecil3: sikap kekhawatiran yang tercermin di wajah atau pembicaraannya4 : ketakutan yang diutarakan tanpa ditanya

3

12Gejala Somatik (pencernaan)0 : Tidak ada1 : nafsu makan berkurang tetapi dapat makan tanpa dorongan teman, merasa perutnya penuh2 : sukar makan tanpa bantuan teman, membtuhkan pencahar untuk buang air besar atau obat-obatan untuk saluran pencernaan0

13Gejala Somatik (umum)0 : Tidak ada1 : anggota gerak, punggung atau kepala terasa berat2 : sakit punggung, kepala dan otot-otot, hilangnya kekuatan dan kemampuan2

14Kotamil (genital)Sering buang air kecil terutama malam hari dikala tidur, tidak haid, darah haid sedikit sekali, tidak ada gairah seksual dingin (firgid); ereksi hilang; impotensi0 : Tidak ada1 : ringan2 : berat1

15Hipokondriasis (keluhan somatik fisik yang berpindah-pindah)0 : Tidak ada1 : dihayati sendiri2 : preokupasi (keterpakuan ) mengenai kesehatan sendiri3: sering mengeluh membutuhkan pertolongan orang lain4 : delusi hipokondriasi0

16Kehilangan berat badan0 : Tidak ada1 : berat badan berkurang berhubungan dengan penyakitnya sekarang2 : jelas penurunan berat badan3: tak terjelaskan lagi penurunan berat badan1

17Insight (pemahaman diri)0 : mengetahui dirinya sakit dan cemas1 : mengetahui sakit tapi berhubungan dengan penyebab iklim, makanan, kerja berlebihan, virus, perlu istirahat, dll2 : menyangkal bahwa ia sakit0

18Variasi harianAdakah perubahan keadaan yang memburuk pada waktu malam atau pagi0 : Tidak ada1 : buruk saat pagi2 : buruk saat malam0

19Depersonalisasi (perasaan diri berubah) dan derelisiasi (perasaan tidak nyata tidak realistis)0 : Tidak ada1 : ringan2 : sedang3: berat4 : ketidakmampuan1

20Gejala Paranoid0 : Tidak ada1 : kecurigaan2 : pikiran dirinya menjadi pusat perhatian peristiwa kejadian diluar tertuju pada dirinya (ideas refence)3: waham (delusi) dikejar/diburu0

21Gejala obsesi dan kompulsi0 : Tidak ada1 : ringan2 : berat0

TOTAL SKOR16

Kriteria Penilaian (AM-D Scoring Instruction) : 0 - 7 : Normal 8 - 13: Mild Depression 14 - 18 : Moderate Depression 19 - 22 : Severe Depression > 23 : Very Severe DepressionInterpretasi : tingkat kecemasan pasien Moderate DepressionHammilton Score: 16

Barthel IndexKriteria Penilaian : 0 4 : Sangat cacat berat (Ketergantungan sangat berat) 5 9 : Cacat berat (Ketergantungan berat) 10 14 : Cacat sedang (Ketergantungan sedang) 15 19 : Cacat ringan (Ketergantungan ringan) 20 : Bebas dan fungsional penuh (Mandiri)

No.KemampuanPenilaianSkor

1.Saya dapat mengendalikan defekasi (buang air besar)0 : Tak pernah1 : Kadang-kadang2 : Selalu2

2.Saya dapat mengendalikan kencing (kandung kencing)0 : tak pernah (dikateter & tak dapat mengatur)1 : Kadang-kadang2 : Selalu2

3.Mengenai Pemeliharaan diri (muka, rambut, gigi, cukur), saya perlu bantuan0 : Selalu1 : Tak pernah0

4.Menggunakan toilet, saya0 : Tergantung pada orang lain1 : Kalau perlu minta bantuan2 : Bebas0

5.Mengenai Makan, saya0 : Tergantung orang lain1 : Kalau perlu minta bantuan2 : Bebas 1

6.Naik & turun dari kursi dan tempat tidur, saya0 : Tak mampu duduk dan tergantung pada orang lain untuk pindah1 : Mampu duduk tapi perlu banyak bantuan2 : Perlu sedikit bantuan untuk pindah3 : Bebas2

7.Mengenai jalan, saya0 : Tidak dapat, saya terbatas pada kursi yang didorong orang lain1 : Tidak dapat meskipun saya di kursi roda, saya dapat menjalankan sendiri2 : Dapat tetapi hanya dengan bantuan fisik atau kata-kata dari orang lain3 : Bebas penuh dan tak perlu bantuan oranglain0

8.Berpakaian, saya0 : Tergantung oranglain1 : Perlu bantuan2 : Bebas, saya dapat mengancing baju, ritsleting, menalikan sepatu dll0

9.Mengenai naik tangga, saya0 : Tak mampu1 : Perlu bantuan2 : Bebas0

10.Mandi, saya0 : Tergantung pada oranglain1 : Bebas, saya tak perlu bantuan, termasuk masuk dan keluar dari kamar mandi0

TOTAL SKOR7

Barthel Score: 7Interpretasi: Ketergantungan berat (ADL) VASVAS Skor: 0 (tidak ada nyeri dada) Auskultasi Terdapat bunyi jantung III Suara Nafas : Bising Vesikuler FremitusPasien diminta untuk menyebut sembilan-sembilan dan terapis merasakan getarannya dengan meletakkan kedua tangan di punggung pasien dari lobus upper, middle dan lower.Vocal fremitus: Normal Training Zone Zona Latihan Minggu IBatas bawah = HR rest + 20% ( 220-usia-HR rest )Batas atas = HR rest + 30% ( 220-usia-HRrest ) Zona Latihan Mingggu IIBatas bawah = HR rest + 30% ( 220-usia-HR rest )Batas atas = HR rest + 40% ( 220-usia-HRrest )Acute Training Zone Lower limit = HR rest + 20% (220-age-HR rest) = 114 Upper limit = HR rest + 30% (220-usia-HR rest) = 121Recovery Training Zone Lower limit = HR rest + 30% (220-age-HR rest) = 114 Upper limit = HR rest + 40% (220-age-HRrest) = 123 Borg Scale Pasien dalam posisi tidur terlentang diminta untuk melakukan gerakan mengayuh sepeda secara statis selama 3 menit. Kemudian pasien ditanya berapa usaha untuk melakukan gerakan tersebut, kelelahan yang dirasakan, dan sesak nafas.SkalaDeskripsi

0Tidak sama sekali

0,5Sangat-sangat ringan

1Sangat ringan

2Ringan

3Cukupan

4Agak berat

5Berat

6Sangat berat

7

8

9Sangat sangat berat (hampir maksimal)

10maksimal

Interpretasi: Usaha: 3 Kelelahan: 4 Sesak Nafas: 3 Six Minutes Walking Test. Interpretasi: Usaha: 4 Kelelahan: 4 Sesak nafas: 5 Hasil Laboratorium PemeriksaanHasilNilai NormalSatuan

Glukosa sewaktu138140mg/dl

Ureum 2310-50mg/dl

Kreatinin 0,4< 1,3mg/dl

GOT89< 38/l

GPT46< 41/l

Trigliserida 278200mg/dl

Kolesterol HDL38>55mg/dl

Kolesterol LDL235 210 mmHg EXERCISE PRESCRIPTIONNo.ProblematikModalitasDosis

1.Rasa cemasKomunikasi terapeutik FTF : 1 x/ hariI : Pasien fokusT : MotivasiT :5 menit

2.gangguan ekspansi thoraksBreathing exc.F : 1 x/ hariI : 3-5 x repetisiT : Breathing Exc + mobilisasi thoraksT : 3 menit

3.Menjaga ROM sendi, mencegah deep vein trombosisROM ExerciseF : setiap hari I : Zona Latihan T: Pasif ROM ExcT : 3 menit

4.Mencegah Komplikasi Bed Rest (Decubitus, Pneumonia berbaring). Mencegah gangguan posturPositioningF : setiap hari I : setiap 2 jam T: : setengah berbaring dan baring terlentangT : selama bed rest

PERENCANAAN FISIOTERAPI PADA MASA RECOVERYTujuan Fisioterapi adalah :1. Mempertahankan kebersihan lapangan paru.2. Mengajarkan pasien untuk mengenali tanda dan gejala latihan yang berlebihan.3. Memulai membangun kepercayaan diri pasien.4. Melatih kesadaran/adaptasi postural.5. Meningkatkan kekuatan otot tungkai dan trunk

1. Zona latihan pada minggu IIBatas bawah = HR rest + 30% ( 220-usia-Hrrest )= 90 + 30% ( 220-48-90 )= 90 + 30% (82)= 90 + 24,6 = 114,6Batas atas = HR rest + 40% ( 220-usia-Hrrest )= 90 + 40% ( 220-48-90 )= 90 + 40% (82)= 90 + 32,8 = 122,8 Jadi zona latihan untuk minggu II adalah 114,6 122,8 Latihan Dihentikan Apabila:a. Nyeri Dada (Angina Pectoris)b. Sesak Nafasc. Tekanan Darah Meningkat >210 EXERCISE PRESCRIPTION

No.ProblematikModalitasDosis

1.Rasa cemasKomunikasi terapeutik FT

F : 1 x/ hariI : Pasien fokusT : MotivasiT :5 menit

2.gangguan ekspansi thoraksBreathing exc.F : 1 x/ hariI : 3-5 x repetisiT : diafragma breathingT : 3 menit

3. Kekakuan SendiROM Exercise

F : 1 x/ hari I : Zona Latihan T: Aktif ROM ExcT :5 menit

4.Gangguan ADLPNFF : 1 x/ hari I : Zona Latihan T: PNFT :5 menit

EVALUASIProblemparameterEvaluasiInterpretasi

Pre24/4Post test

24/425/426/427/4

Rasa cemasHamilton16(depresisedang)16161613DepresiRingan

Gangguan ekspansi thoraksMidlineU:1cmM:3cmL:4cmU:1cmM:3cmL:4cmU:1cmM:3cmL:4cmU:1cmM:3cmL:4cmU:2cmM:4cmL:5cmMasih sedikit terganggu

Gangguan ADLIndeks barthel7KetergnBerat77719KtrgnsedangMasih ketergantungan sedang

HOME PROGRAMUntuk latihan secara mandiri, fisoterapi mengajarkan teknik: Deep breathing exc. Ankle pumping Edukasi kepada keluarga pasien untuk menghindari hal-hal yang dapat meningkatkan emosi pasien (stress). MODIFIKASI DAN KEMITRAAN Pengembangan : bekerja sama dengan dokter spesialis kardiologi untuk merancang peningkatan exercise, misalnya melalui treadmill Bermitra dengan Dokter Spesialis Kardio, Perawat, nutri PERENCANAAN UNTUK AKTIVITAS FUNGSIONAL DAN REKREASI

Aktivitas outdoorDosis

Senam (static bicycle)F: 2 x / mingguI: 1 cycle, berdasarkan zona pelatihanT: aerobikT: 15-20 menit

Latihan berjalan di pagi hariF: 1 x / hariI: Zona latihanT: Berjalan T: 5-10 menit

Hobby dan rekreasiF: 3x/mingguI: Zona latihanT: TergantungT: 20-30 menit

LiburanF: 3x/mingguI: Zona latihanT: TergantungT: 30 menit

AKTIVITAS INDOOR

AKTIVITAS OUTDOOR