studi kasus kelayakan manajemen usaha tani …...sangat mungkin untuk dicapai. di indonesia jamur...

16
STUDI KASUS KELAYAKAN MANAJEMEN USAHA TANI TANAMAN JAMUR TIRAM(PLEUROTUS OSTREATUS) DI DESA TUNJUK ,KABUPATEN TABANAN OLEH: Ir.I Ketut Arsa Wijaya,M.Si. PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR-BALI 2016

Upload: others

Post on 29-Oct-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STUDI KASUS KELAYAKAN MANAJEMEN USAHA TANI …...sangat mungkin untuk dicapai. Di Indonesia jamur yang umum dibudidayakan untuk dikonsumsi ada beberapa jenis yaitu tiram ,shitake,merang,kuping,lingzi

STUDI KASUS KELAYAKAN MANAJEMEN USAHA TANI

TANAMAN JAMUR TIRAM(PLEUROTUS OSTREATUS) DI

DESA TUNJUK ,KABUPATEN TABANAN

OLEH:

Ir.I Ketut Arsa Wijaya,M.Si.

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR-BALI

2016

Page 2: STUDI KASUS KELAYAKAN MANAJEMEN USAHA TANI …...sangat mungkin untuk dicapai. Di Indonesia jamur yang umum dibudidayakan untuk dikonsumsi ada beberapa jenis yaitu tiram ,shitake,merang,kuping,lingzi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan yang Mahaesa atas karunianya sehingga

tulisan yang berjudul”Studi Kasus Kelayakan Manajemen Usaha Tani Tanaman Jamur Tiram

(Pleurotus ostreatus ” dapat tersusun .

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan penghargaan dan terima kasih kepada

semua pihak yang telah membantu baik secara moril maupun material sehingga tulisan ini

dapat terwujud.

Penulis menyadari tulisan ini masih jauh dari sempurna,untuk itu penulis berharap kritik

dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan tulisan ini. Akhir kata penulis berharap

semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa dan pembaca yang membacanya.

Denpasar,Januari 2016

Penulis

Ii

Page 3: STUDI KASUS KELAYAKAN MANAJEMEN USAHA TANI …...sangat mungkin untuk dicapai. Di Indonesia jamur yang umum dibudidayakan untuk dikonsumsi ada beberapa jenis yaitu tiram ,shitake,merang,kuping,lingzi

Ringkasan

Penelitian yang berjudul “Studi Kasus Kelayakan Manajemen Usaha Tani Tanaman Jamur

tiram(Pleurotus ostreatus ) di Desa Tunjuk, Kabupaten Tabanan” dilaksanakan pada bulan Nopember

2015 .Pengambian data melalui wawancara langsung dengan petani dan observasi

langsungketempat usahanya.

Hasil penelitian menunjukkan bawa Net B/C usaha penjualan log jamur tiram adalah

1,1,yang berarti usaha ini layak dilaksanakan karena dapat memberikan keuntungan kepada

pengusahanya.

Agar usaha ini dapat terus berlanjut disarankan kepada dinas Pertanian dan Hortikultura dapat

membimbing dan mempromosikan usaha budidaya jamur tiram. Bagi Wirausaha penanaman

investasi pada usaha jamur tiram sangat layak dilakukan karena dapat memberikan keuntungan .

iii

Page 4: STUDI KASUS KELAYAKAN MANAJEMEN USAHA TANI …...sangat mungkin untuk dicapai. Di Indonesia jamur yang umum dibudidayakan untuk dikonsumsi ada beberapa jenis yaitu tiram ,shitake,merang,kuping,lingzi

DAFTAR ISI

JUDUL.......................................................................................................................................i

KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii

DAFTAR TABEL..........................................................................................................................iii

RINGKASAN..............................................................................................................................iv.

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................................4

BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................................................7

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................................................8

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN............................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................11

iv

Page 5: STUDI KASUS KELAYAKAN MANAJEMEN USAHA TANI …...sangat mungkin untuk dicapai. Di Indonesia jamur yang umum dibudidayakan untuk dikonsumsi ada beberapa jenis yaitu tiram ,shitake,merang,kuping,lingzi

DAFTAR TABEL

1.Besarnya biaya untuk memproduksi 10000 log jamur.........................................................8

v

Page 6: STUDI KASUS KELAYAKAN MANAJEMEN USAHA TANI …...sangat mungkin untuk dicapai. Di Indonesia jamur yang umum dibudidayakan untuk dikonsumsi ada beberapa jenis yaitu tiram ,shitake,merang,kuping,lingzi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Jamur merupakan salah satu komoditi yang mempunyai masa depan yang baik untuk

dikembangkan,karena semakin banyak orang mengetahui nilai gizi dari jamur dan

manfaatnya bagi kesehatan manusia . Jamur banyak dikonsumsi sebagai bahan makanan,

sementara produksi jamur di Indonesia masih sangat terbatas, mengakibatkan nilai ekonomi

jamur semakin meningkat. Proses budidaya jamur apabila dilakukan dengan baik, akan

meningkatkan keuntungan ,namun yang lebih utama adalah dapat menyediakan bahan

makanan yang mengandung protein tinggi dan harganyapun murah dibandingkan dengan

bahan makanan lainnya (Sinaga,1991) .

Meningkatnya permintaan jamur disebabkan oleh rasa jamur sendiri yang enak dan

nikmat, kandungan gizinya yang tinggi serta semakin banyaknya restoran yang menyediakan

jamur sebagai salah satu menu masakannya. Produk jamur merupakan jenis sayuran yang

paling unggul dibandingkan dengan sayuran lain karena kandungan gizinya yang tinggi dan

sangat potensial sebagai makanan kesehatan serta berkasiat obat (Soenarto,2000) .

Kandungan nutrisi dalam setiap 100 gram jamur tiram sebagai berikut :protein 13,8

gram;serat 3,5 gram; lemak 1,41 gram; abu 3,6 gram; karbohidrat 61,7 gram; kalori 0,41

gram; kalsium 32,9 gram; zat besi 4,1 gram; fosfor 0,31 gram; vitamin B1 0,12 gram; vitamin

B2 0,64 gram; vitamin C 5 gram dan niacin 7,8 gram (FAO 1992 dalam RialaAditya,2009)

Indonesia merupakan negara agraris dengan kekayaan alam yang begitu besar

terutama tanaman pertanian/hortikultura yang sangat beragam. Kondisi ini selayaknya

membuka mata kita akan besarnya peluang usaha yang dapat kita upayakan di bidang ini.

Didukung dengan angka pengangguran yang semakin meningkat dan krisis pangan yang

melanda dunia, sejatinya kondisi ini bisa menjadi pendorong munculnya wirausahawan –

wirausahawan baru di bidang agribisnis yang penuh dengan kreatifitas dan inovasi,

sehingga cita-cita untuk mewujudkan masyarakat mandiri dan sejahtra menjadi hal yang

sangat mungkin untuk dicapai. Di Indonesia jamur yang umum dibudidayakan untuk

dikonsumsi ada beberapa jenis yaitu tiram ,shitake,merang,kuping,lingzi dan champignon.

Jamur tiram adalah salah satu jenis jamur yang berkembang spora dengan ciri cirinya

adalah batangnya pendek, tubuh buah berwarna putih (tergantung jenis jamurtiram abu-

abu), kulit tudung agak tipis tapi rata (Soenanto,2002). Di Bali jamur tiram mulai

dikembangkan sejak tahun 2000 oleh PT Alam Bali Mushoom, yang lebih dikenal dengan

nama PT Albamas, merupakan perusahan yang bergerak dibidang budidaya jamur tiram.

Salah satu usaha pertanian yang saat ini kian popular karna peluangnya

sangatprospektifdan potensial yaitu usaha budidaya jamur tiram(Pleurotus ostreatus).

1

Page 7: STUDI KASUS KELAYAKAN MANAJEMEN USAHA TANI …...sangat mungkin untuk dicapai. Di Indonesia jamur yang umum dibudidayakan untuk dikonsumsi ada beberapa jenis yaitu tiram ,shitake,merang,kuping,lingzi

2

Pertimbangannya antara lain:

1.Budidaya jamur tiram tidak mengenal musim sehingga dapat menghasilkan

keuntungan terus menerus sepanjang tahun.

2.Tidak memerlukan lahan yang luas.

3.Daya serap pasar sangat tinggi dan terus meningkat.

4.Tidak menimbulkan pencemaran lingkungan.

5.Jamur tiram merupakan pangan alternative yang lezat,sehat dan bergizi tinggi.

Kabupaten Tabanan memiliki potensi yang besar untuk pengembangan budidaya

jamur tiram. Hal ini didukung oleh persyaratan budidaya jamur seperti iklim dan

kelembaban, suhu udara 22 C – 25 C cocok untuk tumbuh dan berkembangnya jamur.

Permintaan akan jamu tiram untuk pasar umum rata-rata per harisebesar 10 kg dan

swalayan 12 kg. Hal ini didukung pula oleh banyaknya tempat pemasaran umum maupun

tradisional sebanyak 22 unit (BPS Kapupaten Tabanan,2005).

Pada perinsipnya budidaya jamur tiram adalah mengatur suatu kondisi tertentu

sehingga jamur tiram tersebut dapat tumbuh dengan baik. Adapun pengaturan tersebut

berakibat pada perlu dilakukannya adaptasi substrat dan lingkungan agar jamur dapat

tumbuh seperti ditempat aslinya sehingga factor tumbuh dan lingkungan yang sangat

berpengaruh terhadap keberhasilan budidaya jamur tiram (Nurzaman, 2009).

Berdasrkan potensi wilayah Tabanan dapat diharapkan meningkatkan pendapatan para

petani pembudidaya jamur karena peluang pasar seperti pasar umum, pasar tradisional

,hotel dan restoran , swalayan dan rumah makan memberikan peluang yang cukup besar

bagi produsen jamur untuk meningkatkan usahanya. Mengetahui kelayakan usaha ini di

masa yang akan datang ,maka dipandang perlu untuk mengkaji mengenai kelayakan usaha

petani jamur tiram. Hasil analisa ini dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak berkepentingan

terutama wirausahawan yang bergerak di bidang agribisnis ,pemilik restoran,

makan,swalayan,hotel dan dinas terkait dalam melakukan pembinaan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas maka yang menjadi rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana kelayakan usaha jamur tiram khususnya

petani jamur tiram yang menjual bag log jamur.

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kelayakan usaha agribisnis yang menjual bag log

jamur tiram.

Page 8: STUDI KASUS KELAYAKAN MANAJEMEN USAHA TANI …...sangat mungkin untuk dicapai. Di Indonesia jamur yang umum dibudidayakan untuk dikonsumsi ada beberapa jenis yaitu tiram ,shitake,merang,kuping,lingzi

3

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini dapat diharapkan memberi manfaat bagi :

1.Dunia usaha disektor agribisnis usaha jamur tiram yang merupakan komoditas yang

belum banyak dikembangkan di Kabupaten Tabanan.

2.Para ekskutif dan legislatif dalam usaha pengembangan potensi wilayah di Kabupaten

Tabanan.

3.Sebagai pendalaman keilmuan khususnya yang berkaitan dengan penilaian suatu

kelayakan usaha bag log jamur tiram yang ada di Desa Tunjuk.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian studi kelayakan usaha jamur tiram ini dibatasi pada aspek finansial

dengan metode Benefit Cost Ratio (B/C) saja.

Page 9: STUDI KASUS KELAYAKAN MANAJEMEN USAHA TANI …...sangat mungkin untuk dicapai. Di Indonesia jamur yang umum dibudidayakan untuk dikonsumsi ada beberapa jenis yaitu tiram ,shitake,merang,kuping,lingzi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Budidaya Tanaman Jamur Tiram

Jamur tiram merupakan salah satu jenis yang enak dan dapat dikonsumsi manusia

atau disebut jamur edible. Jamur ini mempunyai tubuh buah seperti daun telinga dengan

bagian permukaan menglilap dan halus,sedangkan bagian bawah berbulu halus yang

menghasilkan spora.

Jamur dapat bersifat safrofit bila zat yang diambil untuk kebutuhan hidupnya diambil dari

organisme,an g masih hidup. Tubuh jamur terdiri dari filamen atau benang yang bercabang

=-cabang yang dis ebut hifa, benang –benang tersebut dapat berkumpul dalam masa

atau gumpalan yang dinamakan misellium hifa yang mengandung nucleus d an sitoplasma

yang dapat dipisahkan oleh dinding sekat (septum) menjadi sel-sel atau segmen. Jamur d

apat tumbuh subur pada setiap lingkungan yang menyediakan makanan, suhu

nutrisi,kelembaban, pH dan perse diaan oksigen. Selama pertumbuhan miselium akan

menggunakan atau memanfaatkan senyawa sederhana seperti bahan terlarut habis. Jamur

akan memanfaatkan atau merombak senyawa komplek menjadi senyawa yang lebih

sederhana. Jamur tidak memerlukan energi atau hari seperti tumbuhan yang berkloropil

umumnya pada proses biologisnya , tetapi menghasilkan sejumlah enzim ekstra seluler yang

dapat mendegradasi senyawa komplek yang larut dan kemudian diserap sebagai nutrisi

(Soenanto,2000).

Jamur mempunyai rasa khas dan lezat,juga nilai gizi yang tinggi terutama protein

yang berkualitas lebih baik dari pada protein nabati umumnya, sehingga potensial sebagai

sumber protein alternatif dalam upaya pemenuhan kebutuhan protein. Dari 15 asam amino

esensial yang diperlukan oleh tubuh ,jamur mengandung paling sedikit 6-7 macam asam

amino yang dibutuhkan tubuh dan tidak mengandung kolesterol. Selain ini jamur juga

dipercaya berkasiat untuk mencegah berbagai macam penyakit. Beberapa manfaat jamur

untuk kesehatan adalah:

1.Mencegah penyakit darah tinggi.

2.Menurunkan kolesaterol dalam darah.

3.Menambah daya tahan tubuh dan vitalitas.

4.Mengandung senyawa lentrinon yang berguna untuk mencegah tumor dan kanker.

Jenis-jenis jamur edible yang banyak dibudidayakan adalah jamur tiram, jamur kupung,

jamur merang, shitake dan champignon (Aditya,2012). Jenis-jenis jamur tersebut memiliki

keunggulan antara lain:

1.Mudah pemeliharaannya.

2.Tidak membutuhkan lahan luas dan tanah yang subur.

3. Umur panen relatif pendek.

4

Page 10: STUDI KASUS KELAYAKAN MANAJEMEN USAHA TANI …...sangat mungkin untuk dicapai. Di Indonesia jamur yang umum dibudidayakan untuk dikonsumsi ada beberapa jenis yaitu tiram ,shitake,merang,kuping,lingzi

5

4.Bisa disimpan dalam bentuk kering sehingga memudahkan penyimpanan dan

pemasaran.

5.Peluang pasar cukup baik.

2.2. Persiapan Budidaya Jamur Tiram

2.2.1.Kumbung dan Rak Jamur

Kumbung atau rumah jamur adalah bangunan untuk tempat penanaman jkamur

tiram. Budidaya dapat dilakukan didalam rumah, namun daya tampungnya kemungkinan

terbatas, oleh karena itu perlu dibangun rumah jamur yang lokasinya sudah diperhitungkan

yaitu:

1.Letak kumbung tersebut jauh dari tempat sampah,ternak dan sebagainya.

2.Dekat dengan sumber air.

3.Diusahakan berada ditempat yang teduh.

4.Bebas dari angin.

Fungsi dari rak adalah untuk menaruh media tanam (log) agar dapat menam,pung log dalam

jumlah yang sesuai dengan kaasitasnya dengan cara mempertinggi rak dan disekat-sekat

untuk meletakan media tanaman jamur.

2.2.2.Alat Produksi

Menurut Soemanto (2000) menyatakan dalam berbudidaya jamur tiram banyak alat

yang akan digunakan dari awal budidaya sampai dengan kegiatan pemanenan. Alat sendiri

dibagi dua kelompok yaitu alat untuk pembibitan dan produksi.

2.2.3.Pembibitan

Soemanto (2000) menyatakan bahwa faktor penentu utama untuk mendapatkan

hasil panen yang baik adalah pemilihan serta pembuatan bibit yang bagus. Membuat bibit

jamur sendiri bukan suatu pekerjaan yang mudah,karena dibutuhkan keakhlian dan keter

keterampilan pengetahuan khusus. Biasanya pembuatan bibit ini hanya dilakukan oleh

pengusaha jamur dalam sekala besar,sehingga diperoleh efisiensi.

2.3.Pembuatan Media Tanam

Jamur tiram adalah jamur kayu,sehingga media yang digunakan tidak terlalu jauh

dari habitatnya yaitu serbuk gergaji tempat tumbuhnya. Serbuk gergaji yang diipakai harus

steril dari hama cendawan liar,serta bebas dari pencemaran bahan bakar minyak.

2.4. Sterilisasi

Sterilisasi adalah membebaskan substrat tanaman/ log dari segala mikroorganisme

atau jamur-jamur liar agar tidak menjadi penghambat jamur yang akan ditanam. Cara kerja

Page 11: STUDI KASUS KELAYAKAN MANAJEMEN USAHA TANI …...sangat mungkin untuk dicapai. Di Indonesia jamur yang umum dibudidayakan untuk dikonsumsi ada beberapa jenis yaitu tiram ,shitake,merang,kuping,lingzi

6

dari proses sterilisasi adalah dengan memanfaatkan uap panas yang dihasilkan selama 5-6

jam secara konstan dengan suhu 1000C.

2.5.Inokulasi dan Inkubasi

Inokulasi merupakan kegiatan memasukan bibit jamur kedalam log yang telah

diseteril terlebih dahulu. Proses inokulasi dilakukan didalam ruangan tertutup dan telah

terjaga kebersihannya(steril).

Inkubasi adalah proses penyimpanan log yang sudah diinokulasi didalam ruangan

tertentu dengan suhu berkisar 220-250 C selama 30-35 hari sampai tumbuh misselium

(serat jamur) diseluruh bagian log.

2.6.Perawatan dan Pemeliharaan

Tahap pemeliharaan adalah masa setelah inkubasi sampai masa panen, dimana

pemeliharaannya adalah dengan cara melakukan penyiraman 2-3 kali sehari menggunakan

sprayer , sehingga air siraman dapat berupa kabut dan merata keseluruhan bagian log

(Soenanto,2000).

2.7. Pemanenan

Pemanenan dilakukan setelah jamur tersebut cukup besar ditandai dengan daun

yang bergaris tengah 6-8 cm. Apabila pemanenan tidak dilakukan pada saat itu maka

kualitas jamur akan menurun karena daunnya akan mulai layu, sehingga sangat

mempengaruhi harganya.Begitu puila jika dilakukan pemanenan terlalu dini, maka

jumlahnya sangat banyak untuk memenuhi berat yang ditentukan sehingga keuntungan

yang didapatkan akan berkurang.

2.8.Studi Kelayakan

Husnan dan Suwarsono(1994) mengatakan bahwa studi kelayakan proyek bisnis

adalah suatu analisa yang sistimatis dan mendalam atas setiap faktor yang ada

pengaruhnya terhadap kemungkinan proyek mencapai sukses. Pada umumnya studi

kelayakan menyangkut tiga manfaat yaitu:

1.Manfaat ekonomi proyek tersebut bagi proyek itu sendiri (finansial) yang berarti

apakah proyek itu dipandang menguntungkan apabiladibandingkan dengan resiko proyek

tersebut.

2.Manfaat ekonomi proyek tersebut bagi negara tempat proyek itu dilaksanakan

(manfaat ekonomi nasional) yang menunjukkan maafaat proyek tersebut bagi ekonomi

makro suatu negara.

3.Manfaat sosial proyek tersebut bagi masyarakat sekitar proyek tersebut.

Page 12: STUDI KASUS KELAYAKAN MANAJEMEN USAHA TANI …...sangat mungkin untuk dicapai. Di Indonesia jamur yang umum dibudidayakan untuk dikonsumsi ada beberapa jenis yaitu tiram ,shitake,merang,kuping,lingzi

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1.Lokasi Penelitrian dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Desa Tunjuk,Kecamatan Tabanan, kabupaten Tabanan.

Pemilihan lokasi dilakukan dengan metode purposive,yaitu suatu metode pemilihan lokasi

penelitian secara sengaja yang didasarkan pada alasan di desa tersebut telah banyak

berkembang usaha budidaya jamur tiram dan belum ada yang melakukan pengkajian yang

sama.

Penelitian ini dilaksanakan pada minggu ke dua bulan Nopember 2016.

3.2.Responden

Penelitian ini dilakukan pada seorang petani jamur tiran yang bernama Agus. Petani

jamur ini telah lama membudidayakan jamur tiram. Petani jamur ini mulai bergerak dari

pembuatan bibit, log dan pemeliharaan tanaman jamur.

3.3. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data menggunakan beberapa metode dan instrumen yaitu dengan

metode wawancara langsung kepada petani yang bersangkutan dengan menggunakan

daftar pertanyaan terstruktur (kuesioner) yang sebelumnya telah dipersiapkan. Selain itu

dilakukan pulaobservasi langsung kelokasi penelitian yak ni ke tempat usaha budidaya jamur

tiram.

2.4 Analisa Data

Data yang dikumpulkan dari petani melalui wawancara langsung, selanjutnya

dianalisa untuk mencari kelayakan usaha tani jamur tiram tersebut dengan menggunakan

Net B/C :

Jika Net B/C ≥ 1 , berarti usulan investasi layak dilaksanakan karena arus benefit

yang diperoleh lebih besar dari pada arus cost. Dapat dikatakan usaha dapat dilanjutkan

karena dapat memberikan keuntungan .

Jika Net B/C ≤ 1 , berarti usulan investasi tidak layak dilaksanakan karena arus

benefit lebih kecil dari arus cost.

Semakin besar nilai Net B/C , semakin besar perbandingan antara benefit dengan

cost , berarti usulan investasi relatif semakin menguntungkan.

7

Page 13: STUDI KASUS KELAYAKAN MANAJEMEN USAHA TANI …...sangat mungkin untuk dicapai. Di Indonesia jamur yang umum dibudidayakan untuk dikonsumsi ada beberapa jenis yaitu tiram ,shitake,merang,kuping,lingzi

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

Haisil wawancara langsung kepada petani jamur tiram ,didapatkan data sebagai

berikut:

Besarnya biaya yang dikeluarkan oleh petani untuk membuat log jamur sebanyak 10.000

log dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel i . Besarnya biaya untuk memproduksi 10.000 log jamur

No Uraian unit Harga/unit (Rp) Total harga (TRp)

1 Sewa tanah 1 1000.000,- 1000.000,-

2 Pembangunan Rumah jamur 1 20.000.000,- 20.000.000,-

3 Serbuk kayu 240 kampil 4000,- 960.000,-

4 Dedak padi 800 2500,- 2000.000,-

5 Kapur 2 12000,- 24000,-

6 cangkul 1 75000,- 75000.-

7 Cetok 1 10.000,- 10,000,-

8 Sekrop

1 65.000,- 65.000,-

9 Plastik 10 25.000,- 250.000,-

10 Karet 2 25.000,- 50.000,-

11 Cincin log 4 100.000,- 400.000,-

12 Tenaga kerja 50 HOK 100.000,- 5000.000,-

13 Gas 80 15000,- 1200.000,-

14 Kompor gas 1 400.000,- 400.000,-

15 Drum air 2 150.000,- 300.000,-

16 Bibit jamur 600 7500,- 4500.000.-

Total 36.234.000,-

Dari tabel diatas dapat dikatakan besarnya biaya produksi 10.000 log jamur sebesar

36.234.000,- (tiga puluh enam juta dua ratus tiga puluh empat ribu rupiah)

Hasil penjualan log jamur sebesar 10.000 x Rp 4000,- = Rp 40.000.000,-(empat puluh

juta rupiah).

8

Page 14: STUDI KASUS KELAYAKAN MANAJEMEN USAHA TANI …...sangat mungkin untuk dicapai. Di Indonesia jamur yang umum dibudidayakan untuk dikonsumsi ada beberapa jenis yaitu tiram ,shitake,merang,kuping,lingzi

9

4.2.Pembahasan

Hasil perhitungan Net B/C diperol;eh angka sebesar 1,1 , yang berarti Jika Net B/C ≥

1 , berarti usulan investasi layak dilaksanakan karena arus benefit yang diperoleh lebih besar

dari pada arus cost. Dapat dikatakan usaha dapat dilanjutkan karena dapat memberikan

keuntungan .Cost ratio sebesar 1,1 ini bermakna bahwa pengembangan usaha penjualan log

jamur tiram di Desa Tunjuk,Kabupaten Tabanan, layak dilaksanakan,karena arus benefit

yang sudah didiscount lebih besar dari arus cost yang sudah didiscount.

Nilai Net B/C =1,1 artinya bahwa, setiap pengeluaran satu satuan unit cost mendapat

1,1 unit benefit (lebih besar dari satu) yang berarti pengembangan usaha penjualan log

jamur di Desa Tunjuk,Kabupaten Tabanan dapat memberikan keuntungan, sehingga layak

untuk dilaksanakan.

Page 15: STUDI KASUS KELAYAKAN MANAJEMEN USAHA TANI …...sangat mungkin untuk dicapai. Di Indonesia jamur yang umum dibudidayakan untuk dikonsumsi ada beberapa jenis yaitu tiram ,shitake,merang,kuping,lingzi

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa data maka diperoleh Net B/C ≥ 1,1 yang berarti usaha

penjualan log jamur di Desa Tunjuk,Kabupaten Tabanan layak dilaksanakan ,karena dapat

memberikan keuntungan kepada pengusahanya.

5.2.Saran-saran

1.Agar tetap mempertahankan kelayakan usaha secara optimal , pengusaha harus

menjaga jangan sampai terjadi penurunan nilai produksi.

2.Bagi wirausaha yang berminat investasi disektor usaha jamur tiram, maka peluang

usaha jamur tiram layak dijadikan pilihan.

3.Untuk Dinas yang terkait yang membina usaha tanaman pangan /hortikultura

seyogyanya memberikan pengarahan dan bimbingan intensif mengenai budidaya dan

memfasilitasi para wirausaha dalam mempromosikan produknya.

10

Page 16: STUDI KASUS KELAYAKAN MANAJEMEN USAHA TANI …...sangat mungkin untuk dicapai. Di Indonesia jamur yang umum dibudidayakan untuk dikonsumsi ada beberapa jenis yaitu tiram ,shitake,merang,kuping,lingzi

DAFTAR PUSTAKA

Aditya,R.2012. Panduan Budidaya Jamur Tiram. Limited Edition.

Antara.2005. Silabus Mata Kuliah Metodelogi Penelitian .Bahan Ajar.Denpasar. Magister

Manajemen Agribisnis Program Pasca Sarjana Universitas Udayana.

Anonim.2006.Pelatihan Budidaya Jamur,Padma Herbal Koperasi Tunjung Mahattma

.Kabupaten Tabanan.

Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan.2005. Data Hortikultura.Dinas Pertanian Kabupaten

Tabanan.

Husnan Suad dan Suwarsono.19094. Studi Kelayakan Proyek.Penerbit dan Percetakan AMP

YKPN Yogyakarta.

Ibrahim,J.2003.Studi Kelayakan Bisnis.Edisi Revisi Cetakan ke 2 PT Renika Cipta Jakarta.

Karjono.1992.Jamur Merang.Trubus Edisi juni 1992.

Sinaga 1990 .Jamur dan Budidaya PS Seri Pertanian XCVII/293/90.

Soenanto,H.2000.Jamur Tiram Budidaya dan Peluang Usaha.Aneka Ilmu.Semarang.

11