analisi budidaya jamur merang

24
ANALIS BUDI DAYA JAMUR MERANG

Upload: rizha

Post on 12-Jan-2016

67 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

ANALISI BUDIDAYA JAMUR MERANG

TRANSCRIPT

Page 1: Analisi Budidaya Jamur Merang

ANALIS BUDI DAYA JAMUR MERANG

Page 2: Analisi Budidaya Jamur Merang

ANALISIS BUDIDAYA JAMUR MERANG

OLEH

KELOMPOK I

1. Herry Febriansyah, SE

2. Saifunir Ramadhan, S.Hes

3. Bina Hayati, SE

4. Ria Maharami, SH

5. Riza Asmadi, S.Kom

Page 3: Analisi Budidaya Jamur Merang

BAB I PENDAHULUAN

Wirausaha merupakan salah satu usaha untuk mengatasi meningkatnya jumlah pengangguran. Selain menguntungkan dari segi ekonomi, sebagaian besar kegiatan wirausaha juga sangat membantu usaha-usaha dalam memenuhi kebutuhan masyarakat banyak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Salah satu usaha yang mudah dikembangkan yaitu budidaya jamur Merang sebab banyak orang yang membutuhkannya. Indonesia termasuk salah satu negara yang dikenal sebagai gudang jamur terkemuka di dunia. Jamur-jamur yang telah dibudidayakan dan telah populer atau memasyarakat sebagai makanan dan sayuran serta banyak diperdagangkan di pasar adalah Jamur Merang (Pleurotus ostreatus).

A. Latar Belakang Masalah

Page 4: Analisi Budidaya Jamur Merang

Jamur Merang adalah jenis jamur yang memiliki kandungan nutrisi lebih tinggi dibandingkan dengan jenis jamur lainnya.

Jamur Merang mengandung protein, lemak, fospor, besi, thiamin dan riboflavin Sebagai contoh di wilayah Kabupaten Aceh dan sekitarnya saat ini banyak rumah makan menyajikan makanan yang berasal dari jamur Merang yang terus meningkat setiap harinya. Untuk memenuhi kebutuhan ini banyak tempat makan tidak dapat memenuhi pesanan.

Dalam rangka memanfaatkan peluang ini, kami mencoba mengembangkan usaha budidaya Jamur Merang.

Saat ini kebutuhan konsumsi jamur Merang semakin hari semakin meningkat, namun produsen atau pemasok kurang dan banyak permintaan dari dalam dan luar daerah. Maka dari itu agar kita bisa sukses dalam berwira usaha kita harus melaksanakan konsep-konsep dasar berusaha dan memiliki sikap wirausahawan yang baik serta sabar dan ulet dalam berwirausaha.

Page 5: Analisi Budidaya Jamur Merang

Prospek Usaha Budidaya Jamur Merang di Aceh masih mempunyai peluang yang cukup besar, dilihat dari tingkat pemanfaatan potensi pemeliharaan serta kemungkinannya dikirim keluar daerah. Dapat dilihat dari nilai ekonomisnya, yaitu apabila diperoleh jamur Merang telah berjalan dengan baik, maka dalam proses pemeliharaannya akan lebih mudah, sehingga apabila jamur Merang sudah siap panen maka dapat dijual dengan harga yang tinggi dan akan berpengaruh dalam pendapatan usaha jamur Merang tersebut tersebut. Oleh sebab itu kualitas bibit jamur Merang sangat menentukan untuk mendapat tujuan yang diharapkan. Karena alasan tersebut diataslah kami kelompok satu mengambil judul “Analisis Budidaya Jamur Merang”

Page 6: Analisi Budidaya Jamur Merang

Tujuan dari usaha pemeliharaan jamur Merang ini adalah:

1. Dapat Melihat bagaimana tingkat analisis modal terhadap pendapatan budidaya jamur merang

2. Dapat melakukan usaha pemeliharaan jamur Merang dengan baik dan memberikan manfaat yang besar.

3. Dapat memasarkan jamur dengan baik.

4. Dapat menyerap pengangguran.

5. Dengan usaha ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi yang lainnya. 

B. Tujuan Penulisan Laporan

Page 7: Analisi Budidaya Jamur Merang

A. Manfaat Penulisan laporan

1. Sebagai bahan pembelajaran bagi penulis secara khusus dan masyarakat secara umum

2. Sebagai pemacu dalam berwirausaha bagi pencari kerja terdidik

3. Dapat memotivasi masyarakat untuk membudidayakan jamur merang

Page 8: Analisi Budidaya Jamur Merang

BAB IIKAJIAN TEORITIS BUDI DAYA JAMUR MERANG 

Djarijah & Djarijah (2001) menyatakan jamur Merang dapat dibedakan jenisnya berdasarkan wama tubuh buahnya. Jamur merang putih (Pleurotus florida dan Pleurotus ostreatus) memiliki tudung berwarna putih dengan memiliki diameter 3 cm – 14 cm. Jamur merang merah jambu (Pleurotus flabellatus, P. djamor, dan P. incarnatus) memiliki tudung berwarna kemerah-merahan. Jamur tiram kelabu (P. sayor caju atau P. cystidiosus) memiliki tudung berwarna abu- abu kecoklatan atau kuning kehitam-hitaman dengan lebar 6 cm – 14 cm. Jamur tiram abu-abu (P. abalonus) dikenal dengan jamur abalon karena tudungnya berwarna putih sedikit abu-abu dan abu-abu kecoklatan dengan lebar 5 cm – 12 cm. Jamur tiram kuning kecoklatan (P. sapidus) memiliki diameter tudung 5 cm – 12 cm berwarna kuning kecoklatan.

A. Manfaat Penulisan laporan

Page 9: Analisi Budidaya Jamur Merang

Jamur memiliki citarasa yang lezat dan unik, sehingga kebanyakan orang menyukainya. Untuk memasak jamur, kita tak perlu khawatir akan tak enak rasanya, sebab jamur seolah telah memiliki penyedap alami yang ekstra. Walaupun hanya ditumis secara sederhana, jamur tetap nikmat dilidah. Namun tak hanya itu saja kelebihan jamur, sebab ia juga kaya akan zat yang kita sebut sebagai nutrisi dan banyak manfaatnya bagi kesehatan.

Manfaat jamur bagi kesehatan adalah melindungi tubuh dari beragam penyakit dan infeksi, karena jamur banyak mengandung protein, vitamin dan mineral, asam amino, antioksidan hingga antibiotik alami.

Jamur memiliki nama ilmiah “Agaricus” umum, namun untuk spesies yang berbeda namanya juga berbeda. Jamur pada dasarnya digolongkan kedalam keluarga saprophytes, organisme /tanaman tanpa klorofil yang berkembang biak dengan mengekstraksi nutrisi dari tanaman yang mati dan telah membusuk. Jamur memiliki warna yang sangat bervariasi, termasuk tekstur, bentuk dan sifat. Jamur konsumsi yang banyak kita kenal diantaanya, jamur merang, jamur kancing, jamur kuping, jamur kayu, jamur tiram putih dll.

B. Kandungan Gizi dan Manfaat Jamur

Page 10: Analisi Budidaya Jamur Merang

Sebelum melaksanakan suatu usaha baru kita perlu mengetahui hal-hal/aspek-aspek yang berpengaruh terhadap usaha tersebut. Hal tersebut diantaranya adalah aspek kekuatan (strenght), kelemahan(weakness), kesempatan (opportunities), dan ancaman (threath). Dengan melakukan analisis terhadap hal-hal tersebut diharapkan usaha akan berjalan lancar dan sukses. Berikut adalah beberapa hal dari masing-masing aspek diatas:

C. Analisis SWOT

Page 11: Analisi Budidaya Jamur Merang

1. Budidaya Jamur Merang tidak begitu sulit

2. Resiko merugi/kegagalan kecil dengan modal yang relatif kecil.

3. Usaha ini mudah dilakukan dan tidak membutuhkan tenaga kerja yang Banyak

Strenght

Page 12: Analisi Budidaya Jamur Merang

1. Jika terjadi kontaminasi maka bisa memperlambat proses produksi.

2. Jika terjadi perubahan suhu yang sangat ekstrem akan mengakibatkan penurunan kualitas produksi.

Weakness

Page 13: Analisi Budidaya Jamur Merang

Opportunities

1. Prospek atau peluangnya cukup besar untuk dikembangkan

2. Permintaan pasar tiap tahunnya selalu meningkat.

3. Memberikan keuntungan yang cukup besar.

Threath

4. Kemungkinan ada penyakit tanaman.

5. Persaingan dalam pemasaran

Page 14: Analisi Budidaya Jamur Merang

BAB IIIPENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data merupakan kegiatan yang penting bagi kegiatan penelitian, karena pengumpulan data tersebut akan menentukan berhasil 34 tidaknya suatu penelitian. Sehingga dalam pemilihan teknik pengumpulan data harus cermat. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi

Observasi Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung pada objek kajian. Menurut Hasan (2002: 86) Observasi ialah pemilihan, pengubahan, pencatatan, dan pengodean serangkaian perilaku dan suasana yang berkenaan dengan organisasi, sesuai dengan tujuan-tujuan empiris. Observasi yang di maksud dalam teknik pengumpulan data ini ialah observasi pra-penelitian, saat penelitian dan pasca-penelitian yang digunakan 35 sebagai metode pembantu, dengan tujuan untuk mengamati bagaimana kinerja pustakawan pada layanan sirkulasi.

A. Metode Pengumpulan Data

Page 15: Analisi Budidaya Jamur Merang

Lokasi dan waktu pengumpulan data di lakukan pada saat kunjungan ke salah satu usaha Budidaya Merang yang berada di desa Kayee Adang Kecamatan Sibreh Kabupaten Aceh Besar Provinsi Aceh, walaupun observasi ini berlangsung singkat dan hanya satu kali kunjungan semoga hasil ini mampu memuaskan para pembaca

B. Lokasi dan Waktu Pengumpulan Data

Page 16: Analisi Budidaya Jamur Merang

BAB IVPEMBAHASAN

A. Sarana dan Prasarana

Lokasi tempat usaha ini cukup strategis untuk pembudidayaan jamur merang, lokasi dan sarana di dalam desa yang tidak terlalu jauh dari ibu kota kecamatan dan ibukota provinsi aceh

B. Ketersediaan SDM

Ketersediaan SDM di daerah pedesaan sangat banyak, oleh sebab itu pekerja adalah merupakan SDM yang ada di daerah sekitar, pekerja yang di rekrut adalah pekerja yang memiliki ketekunan dan keuletan saja sebagai perintis untuk pengembangan usaha selanjutnya.

Page 17: Analisi Budidaya Jamur Merang

C. Sistem Pelaksanaan Usaha

Setelah melakukan langkah-langkah dalam konsep dasar berusaha, maka usaha dapat dimulai dengan kalkulasi anggaran sebagai berikut:

Page 18: Analisi Budidaya Jamur Merang
Page 19: Analisi Budidaya Jamur Merang
Page 20: Analisi Budidaya Jamur Merang

II. Pemasukan (dalam sekali panen)

a. Sekali panen petani budidaya memperoleh hasil produksi sebanya rata-rata 150 kg

b. Harga pasaran penjualan jamur merang di pasar bekisan 40.000-60.000 per kilo gram

c. Di sini kami mengambil rata-rata penjualan sebesar rp. 50.000 per kilo gram

Pendapatan = jumlah hasil panen x harga penjualan

Pendapatan = 150 kg x Rp 50.000,-

Pendapatan = Rp. 7.500.000

Jadi keuntungan rata – rata perbulan = pendapatan perbulan –bahan pokok – biaya umum

Keuntungan rata-rata/bln = 7.500.000 – 1.400.000 – 550.000

Keuntungan rata-rata/blan = Rp. 5.950.000

Page 21: Analisi Budidaya Jamur Merang

III. Tahapan pemngembalian modal

Adapun proses tahapan pengembalian modal berdasarkan hasil observasi adalah, petani jamur melakukan pemisahan modal dari laba bersih yang diterima sebanyak 50% untuk pendapatan petani sendiri dan 50% untuk proses pengembalian modal, jadi analisisnya sebagai berikut

- Pengembalian modal perbulan adalah = Rp. 2.975.000

- Pengembalian modal = modal tetap / 2.975.000 = 5, 05 bulan

- Dibulatkan menjadi 5 bulan.- Jadi berdasarkan analisis di atas pengembalian

modal tetap terjadi di bulan ke 5 usaha yang telah membuahkan hasil..

Page 22: Analisi Budidaya Jamur Merang

BAB VPENUTUP

A. Kesimpulan

1. Budidaya Jamur Merang memberikan keuntungan yang lumayan besar

2. Budidaya Jamur Merang yang tidak memerlukan modal yang cukup besar.

3. Pemeliharaan jamur Merang yang tidak begitu sulit untuk dilaksanakan.

4. Budidaya Jamur Merang tidak membutuhkan tenaga kerja yang banyak.

5. Wirausaha dibidang Budidaya Jamur Merang memiliki prospek yang cerah dengan resiko yang kecil.

Page 23: Analisi Budidaya Jamur Merang

B. Saran

1. Budidaya jamur merang lebih di promosikan lagi untuk meningkatkan nilai jual dan permintaan konsumen

2. Petani budidaya harus melakukan catatan keuangan yang rill untuk mengetahui arus modal dan pendapatan

3. Pemerintah daerah melalui dinas terkait agar dapat mendukung dan membantu usaha mikro dan menengah di daerah.

Page 24: Analisi Budidaya Jamur Merang

SEKIAN

&

TERIMA KASIH