strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang...

112
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG PADA KADEMANGAN MUSHROOM FARM, TANGERANG SELATAN Skripsi Ibrohim Fadhli 1111092000045 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018 M / 1439 H

Upload: others

Post on 16-Aug-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG

PADA KADEMANGAN MUSHROOM FARM,

TANGERANG SELATAN

Skripsi

Ibrohim Fadhli

1111092000045

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018 M / 1439 H

Page 2: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANGPADA KADEMANGAN MUSHROOM FARM,

TANGERANG SELATAN

Ibrohim Fadhli1111092000045

SkripsiSebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian (SP) pada

Program Studi Agribisnis

PROGRAM STUDI AGRIBISNISFAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA

2018 M / 1439 H

Page 3: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang
Page 4: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang
Page 5: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Ibrohim Fadhli

Tempat, tgl lahir : Tangerang, 22 Desember 1993

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Komplek Pamulang Indah (MA) Jalan Kanna Blok D2

No. 21, Tangerang Selatan.

Telepon : 081212208313

Email : [email protected]

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. 2000 – 2006 : SD Muhammadiyah 12 Pamulang

2. 2006 – 2009 : SMP Negeri 4 Tangerang Selatan

3. 2009 – 2011 : SMA Negeri 6 Tangerang Selatan

4. 2011 – 2018 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

PENGALAMAN KERJA

1. 2015 : Internship di PT. Multi Agro Kultura

2. 2016 – 2017 : Auditor Data di Markplus Inc.

Page 6: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

RINGKASAN

Ibrohim Fadhli. Strategi Pengembagan Usaha Budidaya Jamur Merang padaKademangan Mushroom Farm: Di bawah bimbingan Akhmad Riyadi Wastradan Junaidi

Jamur merupakan salah satu jenis tanaman sayur yang bernilai gizi tinggi.Hal tersebut diikuti oleh semakin meningkatnya jumlah konsumsi jamur diIndonesia sampai tahun 2016 (Badan Pusat Statistik, 2017). Jamur merang(Volvariella volvaceae) merupakan salah satu jenis jamur yang banyakdikonsumsi masyarakat saat ini (Hendritomo, 2010:63). Selaras dengan KotaTangerang Selatan, Banten, yang mendukung usaha pembudidayan jamur merang.Hal tersebut dilatarbelakangi tingkat konsumsi jamur di Kota Tangerang Selatanyang secara rata-rata meningkat tiap tahunnya hingga tahun 2016 (Badan PusatStatistik, 2017). Kademangan Mushroom Farm merupakan salah satu usahataniyang bergerak dibidang pembudidayaan jamur merang di Kota Tangerang Selatan.Persaingan antar usaha sejenis, pangsa pasar yang stagnan, dan pendapatanpenjualan yang fluktuatif (Kademangan Mushroom Farm, 2018) membuatperusahaan terkait memerlukan strategi pengembangan usaha gunamempertahankan eksistensi usahanya.

Penelitian ini menghasilkan beberapa faktor strategis internal dan eksternalyang digunakan dalam penentuan alternatif strategi dan strategi prioritas bagiperusahaan. Perumusan alternatif strategi dengan matriks SPACE menunjukkanperusahaan berada pada posisi “agresif” yang menghasilkan 8 alternatif strategiyaitu integrasi ke depan, integrasi ke belakang, integrasi horizontal, penetrasipasar, pengembangan pasar, pengembangan produk, diversifikasi terkait dandiversifikasi tidak terkait. Berdasarkan perhitungan QSPM, dihasilkan bahwastrategi yang menjadi prioritas bagi perusahaan untuk diterapkan adalah strategipengembangan produk dengan total skor 6,703.

Kata Kunci: Manajemen Strategi, Jamur Merang

Page 7: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

KATA PENGANTAR

ــمة االله وبركاتهالســــــــــــــــــــــــــــلام عليكم ورحـــــــــــــــــ

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah, kasih dan sayang-Nya sehingga penulis dapat

menyusun dan menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam senantiasa

tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga dan

para sahabatnya yang telah membawa umat manusia menuju jalan kebaikkan.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari

bantuan dan kontribusi berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis

mengucapkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Agus Salim, M.Si selaku dekan Fakultas Sains dan Teknologi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta beserta jajarannya.

2. Bapak Dr. Ir. Edmon Daris, MS dan Dr. Iwan Aminuddin, M.Si selaku

ketua dan sekretaris serta seluruh dosen pengajar Program Studi Agribisnis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Dr. Ir. Akhmad Riyadi Wastra, S.IP, MM dan Ir. Junaidi, M.Si

selaku dosen pembimbing I dan II yang telah meluangkan waktunya untuk

memberikan bimbingan, saran, motivasi, dan arahannya dengan penuh

kesabaran serta ilmu yang bermanfaat kepada penulis sehingga skripsi ini

dapat terselesaikan dengan baik.

4. Bapak Dr. Ir. Iwan Aminudin, M.Si dan Drs. Acep Muhib, MM selaku

dosen penguji I dan II dalam sidang skripsi penulis yang telah memberikan

Page 8: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

saran yang sangat bermanfaat bagi kesempurnaan penulisan skripsi

penulis.

5. Bapak Hendi Mulyadi, Bapak Tumin, Bapak Sahad, Ibu Ranti dan segenap

karyawan Kademangan Mushroom Farm yang telah memberikan

kesempatan penulis untuk melakukan penelitian dan memberikan arahan,

saran dan informasi untuk penelitian penulis.

6. Kedua orang tua penulis yang teristimewa, Bapak Eddy Raidy dan Ibu

Rustiningsih yang telah memberikan segala dukungan, pengorbanan moril

maupun materil, dan do’a yang tak pernah henti serta kasih sayang yang

begitu melimpah.

7. Saudara kandung penulis, Rahmi Aulia, Febriyana Fadillah, M. Fauzan

Syakur, Reza Andriawan, Muhammad Dafa Wildan, dan Heptana

Fajaranda, serta kakak ipar penulis, Indrawan atas segala do’a dan

motivasi yang telah diberikan.

8. Keluarga besar Agribisnis 2011 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta beserta

sahabat-sahabat penulis, Aldy, Dania, Deffy, Ario, Lutvia yang turut serta

memberikan motivasi baik berupa sharing pendapat, informasi, saran, dan

arahan dalam rangka penyelesaian ini.

9. Rekan-rekan sepermainan penulis, Ade, Nanda, Rizqi, Fajri, Arif, dan Ali

yang tak pernah henti-hentinya menemani, memberikan semangat dan

dukungan doa kepada penulis menyelesaikan skripsi ini. Mudah-mudahan

perkara dunia dan akhiratnya Allah paring aman, selamat, lancar, sukses,

manfaat dan barokah. Amin.

Page 9: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

10. Teman-teman EO Barokah, Mas Ditya, Fahmi, Kimal, Teguh, Cici, Aris,

Icha, Wanti, Adam, Galang, Krisna, Manda, dan Yasir yang tak pernah

henti-hentinya menemani, memberikan semangat dan dukungan doa

kepada penulis menyelesaikan skripsi ini. Mudah-mudahan perkara dunia

dan akhiratnya Allah paring aman, selamat, lancar, sukses, manfaat dan

barokah. Amin.

11. Seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu tanpa mengurangi

rasa hormat dan terima kasih atas do’a dan dukungannya.

Akhirnya hanya kepada Allah SWT kita kembalikan semua urusan, dan

harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Khususnya bagi penulis sendiri dan kepada para pembaca pada umumnya.

ـلام عليكم ورحـــــــــــــــــــمة االله وبركاتهالســـــــــــــــــــــــــــۄ

Jakarta, Mei 2018

Penulis

Page 10: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................ i

DAFTAR TABEL ................................................................................................ iii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... iv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ v

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 6

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................ 7

1.4 Manfaat Peneliian ............................................................................... 7

1.5 Ruang Lingkup Penelitian .................................................................. 8

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Jamur ................................................................................................ 9

2.1.1 Jenis dan Klasifikasi Jamur .................................................... 11

2.1.2 Prospek Bisnis Jamur .............................................................. 11

2.1.3 Jamur Merang ......................................................................... 12

2.2 Gambaran Umum Manajemen Strategi ............................................ 14

2.2.1 Tahapan dalam Manajemen Strategi ...................................... 17

2.2.2 Manfaat Manajemen Strategi .................................................. 18

2.2.3 Model Manajemen Strategi ..................................................... 20

2.2.4 Analisis Lingkungan Organisasi ............................................. 20

2.3 Penelitian Terdahulu ........................................................................ 27

2.4 Kerangka Pemikiran Konseptual ...................................................... 30

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................... 33

3.2 Jenis dan Sumber Data .................................................................... 33

3.3 Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 33

3.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data ............................................ 34

Page 11: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

ii

3.4.1 Analisis Deskriptif .................................................................. 35

3.4.2 Analisis Lingkungan Perusahaan ............................................ 35

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4.1 Sejarah .............................................................................................. 41

4.2 Lokasi dan Letak Geografis Perusahaan .......................................... 42

4.3 Visi dan Misi Perusahaan ................................................................. 43

4.4 Struktur Organisasi Perusahaan ....................................................... 44

4.5 Sumber Daya Perusahaan ................................................................ 46

4.6 Operasional Kegiatan ....................................................................... 48

4.6.1 Budidaya ................................................................................. 49

4.6.2 Panen ....................................................................................... 52

4.6.3 Penanganan Pasca Panen ........................................................ 52

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Analisis Faktor Internal dan Eksternal Kademangan Mushroom

Farm ................................................................................................. 53

5.1.1 Analisis Faktor Internal .......................................................... 53

5.1.2 Analisis Faktor Eksternal ........................................................ 57

5.1.3 Tahap Evaluasi Faktor Lingkungan Internal dan Eksternal .... 57

5.2 Perumusan Alternatif Strategi Pengembangan Kademangan

Mushroom Farm ............................................................................... 64

5.3 Penentuan Strategi Prioritas Kademangan Mushroom Farm............ 68

5.3.1 Penentuan Alternatif Strategi Berdasarkan Matriks SPACE

dan Keadaan Lingkungan ........................................................ 70

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ...................................................................................... 72

6.2 Saran ................................................................................................. 73

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 74

LAMPIRAN ......................................................................................................... 77

Page 12: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

iii

DAFTAR TABEL

No Keterangan Halaman

1 Rata-rata Konsumsi Jamur Per Kapita Tahun 2012-2016 .......................... 1

2 Nilai Nutrisi Beberapa Jenis Jamur Dibandingkan dengan Bahan

Pangan Lainnya .......................................................................................... 2

3 Perusahaan Pesaing Kademangan Mushroom Farm di Kota

Tangerang Selatan ...................................................................................... 4

4 Daftar Pelanggan Kademangan Mushroom Farm ...................................... 5

5 Penilaian Bobot Faktor Strategis Internal dan Eksternal Perusahaan ......... 36

6 Matriks QSPM ............................................................................................ 40

7 Peralatan Pendukung Budidaya Kademangan Mushroom Farm ................ 47

8 Faktor Internal Kademangan Mushroom Farm .......................................... 54

9 Faktor Eksternal Kademangan Mushroom Farm ....................................... 58

10 Jumlah Peduduk Kota Tangerang Selatan Tahun 2012-2016 ..................... 61

11 Perhitungan Bobot Faktor Lingkunan Internal-Eksternal Kademangan

Mushroom Farm ......................................................................................... 63

12 Perhitungan Rating Rata-rata untuk Matriks SPACE ................................. 65

13 Alternatif Strategi Kademangan Mushroom Farm ..................................... 67

14 Prioritas Strategi Pengembangan Kademangan Mushroom Farm .............. 69

Page 13: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

iv

DAFTAR GAMBAR

No Keterangan Halaman

1 Produksi Jamur Kota Tangerang Selatan .................................................... 3

2 Target dan Realisasi Penjualan Kademangan Mushroom Farm

Tahun 2017 .................................................................................................. 6

3 Model Manajemen Strategi ......................................................................... 20

4 Klasifikasi Sumber Daya Perusahaan ......................................................... 23

5 Kerangka Pemikiran Penelitian .................................................................. 32

6 Matriks SPACE .......................................................................................... 38

7 Peta Lokasi Kademangan Mushroom Farm ............................................... 43

8 Struktur Organisasi Kademangan Mushroom Farm ................................... 44

9 Matriks SPACE Kademangan Mushroom Farm ........................................ 66

Page 14: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

v

DAFTAR LAMPIRAN

No Keterangan Halaman

1 Kuesioner .................................................................................................... 78

2 Hasil Perhitungan Bobot Faktor Internal dan Eksternal ............................. 86

3 Perhitungan Rating Matriks SPACE .......................................................... 90

4 Hasil Pengisian Kuesioner Penentuan Strategi Prioritas ............................ 94

5 Hasil Perhitungan Matriks QSPM .............................................................. 98

Page 15: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Jamur merupakan salah satu jenis tanaman sayur yang bernilai gizi tinggi.

Suatu keunggulan spesifik dari jamur bila dibandingkan dengan tanaman lain atau

hewan adalah kemampuannya dalam mengubah selulosa atau lignin menjadi

polisakarida dan protein yang bebas kolestrol. Oleh karena itu, sebagian

masyarakat mengonsumsi jamur tersebut dengan alasan untuk menghindari

konsumsi kolestrol berlebihan (Hendritomo, 2010:11). Adapun tingkat konsumsi

masyarakat Indonesia terhadap jamur terdapat dalam Tabel 1.

Tabel 1. Rata-rata Konsumsi Jamur Per Kapita Tahun 2012-2016

Tahun Konsumsi (Kg/Kapita) Laju Pertumbuhan (%)

2012 0,057 -

2013 0,057 0

2014 0,087 52,6

2015 0,092 5,7

2016 0,098 6,5

Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia (2012-2016)

Pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa konsumsi jamur di Indonesia mengalami

peningkatan, meskipun di tahun 2013 mengalami stagnan. Semakin tingginya

konsumsi jamur di kalangan masyarakat dapat mempengaruhi permintaan.

Dimana kebutuhan terhadap jamur yang tinggi membuat permintaan masyarakat

terhadap jamur semakin meningkat.

Jamur merang (Volvariella volvaceae) merupakan salah satu jenis jamur

yang banyak dikonsumsi masyarakat saat ini. Rasa yang enak, gurih dan tidak

Page 16: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

2

mudah berubah wujudnya jika dimasak membuat jamur ini kerap kali digunakan

untuk berbagai macam masakan. Selain itu, budidaya jamur merang juga relatif

mudah. Panen dilakukan terhadap tubuh buah jamur yang belum mekar atau fase

telur, meskipun tubuh buah yang telah mekar pun masih dapat dikonsumsi. Aspek

keuntungan lain dari jamur bila dibandingkan dengan bahan pangan lainnya

adalah kandungan nutrisi yang tinggi. Kandungan protein pada jamur setara

dengan protein daging, sedangkan kandungan karbohidrat jamur lebih tinggi

dibanding karbohidrat kentang (Hendritomo, 2010:63).

Tabel 2. Nilai Nutrisi Beberapa Jenis Jamur Dibandingkan dengan Bahan Pangan

Lainnya

No Jenis Bahan Pangan Protein (%) Lemak (%) Karbohidrat (%)

1 Jamur Merang 28,5 2,6 40,0

2 Jamur Shiitake 17,5 8,9 70,7

3 Jamur Tiram 27,0 1,6 58,0

4 Jamur Kuping 7,7 0,8 73,6

5 Kentang 2,0 0,1 20,9

6 Buncis 2,4 0,2 7,7

7 Kacang Panjang 4,1 0,4 5,8

8 Daging 21,0 5,5 0,5

Sumber: Hendritomo (2010)

Provinsi Banten merupakan salah satu provinsi yang berpotensi untuk

budidaya jamur, di samping Jawa Barat, khususnya Cirebon dan Karawang,

sebagai sentra penghasil jamur terbesar. Ditinjau dari segi keadaan alam seperti

suhu dan kelembaban udara, Provinsi Banten sangat mendukung untuk

membudidaya jamur merang. Hal inilah yang membuat beberapa usaha budidaya

jamur merang kini mulai bermunculan di beberapa kawasan di Banten.

Page 17: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

3

Salah satu wilayah di Provinsi Banten yang mendukung usaha budidaya

jamur merang adalah Kota Tangerang Selatan. Sebagai bentuk dukungan, Dinas

Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Tangerang Selatan beberapa kali

melakukan Pelatihan Budidaya Jamur Merang dan memberikan bantuan kumbung

jamur di tahun 2014-2016. Hal ini dikarenakan Tangerang Selatan memiliki

potensi dalam budidaya jamur merang bila dilihat dari tingkat produksinya

beberapa tahun terakhir yang secara rata-rata mengalami peningkatan hampir tiap

tahunnya kecuali di tahun 2016 yang mengalami penurunan, seperti ditunjukkan

dalam Gambar 1.

Gambar 1. Produksi Jamur Kota Tangerang Selatan

Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia (2012-2016)

Kademangan Mushroom Farm merupakan salah satu usahatani yang

bergerak dibidang pembudidayaan jamur merang di Kota Tangerang Selatan.

Usahatani ini telah dirintis sejak tahun 2012 oleh pemiliknya sendiri yaitu Hendi

Mulyadi. Awalnya usaha ini dimulai dengan bentuk koperasi dengan nama

Koperasi Jasa Saung Kecapi Kumbung Jamur, namun karena permasalahan

0

100

200

300

400

500

600

700

800

2012 2013 2014 2015 2016

Kwintal

Page 18: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

4

internal yang dihadapi akhirnya pada tahun 2013 usaha budidaya jamur merang

ini berganti menjadi usaha komersial dengan nama Kademangan Mushroom

Farm.

Untuk kawasan Tangerang Selatan, usaha budidaya jamur merupakan hal

yang baru. Kademangan Mushroom Farm adalah salah satu perintis usahatani

budidaya jamur, khususnya jamur merang. Di dalam perjalanan usahanya terdapat

beberapa perusahaan budidaya jamur merang mulai bermunculan. Hal ini tentunya

menimbulkan persaingan antara Kademangan Mushroom Farm dengan beberapa

perusahaan budidaya serupa. Terlebih lagi, hingga kini Kademangan Mushroom

Farm belum memiliki badan hukum yang legal atas perusahaannya yang

menyebabkan status usahanya menjadi kelemahan dibandingkan pesain-

pesaingnya.

Tabel 3. Perusahaan Pesaing Kademangan Mushroom Farm di Kota Tangerang

Selatan

No. Nama Usaha Alamat

1 Jaya Tani Saluyu Tunas

Mandiri

Jl. Dr. Setiabudi No. 19, Pondok Kacang

Timur, Pondok Aren - Tangerang Selatan

2 Mekar Sari Jaya

Mushrooms

RT 01 RW 02 Serua, Reni Jaya,

Pamulang, Tangerang Selatan

Sumber: Kademangan Mushroom Farm (2018)

Kademangan Mushroom Farm mulai sejak berdirinya usaha hingga kini

belum memasarkan produknya ke banyak titik. Sampai saat ini usahanya berjalan

6 tahun, Kademangan Mushroom Farm hanya memasarkan produknya ke tiga

titik seperti yang ditunjukkan pada Tabel 4. Hal ini tentunya sangat disayangkan

mengingat jamur merang yang dihasilkan baik kualitasnya dan disukai oleh pasar.

Selain itu, jamur merang yang dipasarkan ke Pasar Babakan dipasok melalui

Page 19: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

5

bandar/pengumpul yang menyebabkan terjadinya permainan harga terhadap jamur

merang oleh bandar/pengumpul itu sendiri, sehingga menyebabkan kerugian bagi

Kademangan Mushroom Farm.

Tabel 4. Daftar Pelanggan Kademangan Mushroom Farm

No Pelanggan Lokasi

1 Pasar Babakan Tangerang

2 Pasar Serpong Tangerang Selatan

3 Resto MGM BSD, Tangerang Selatan

Sumber: Kademangan Mushroom Farm (2017)

Pasar jamur merang yang mencapai Tangerang dan Tangerang Selatan ini

tentunya menjadi peluang usaha yang menjanjikan. Ditambah lagi petani yang

membudidayakan jamur merang masih sangat sedikit. Padahal permintaan

(demand) pasar akan jamur merang di kota Tangerang dan Tangerang Selatan

sangat tinggi (Harian Kabar Tangsel, 2017).

Ditinjau dari segi omzet, pendapatan hasil penjualan yang Kademangan

Mushroom Farm dapatkan juga masih sering mengalami fluktuasi. Penjualan

tahun 2017 misalnya, yang tidak satu kali pun dari tiap periode budidaya

mencapai target penjualan yang diharapkan oleh Kademangan Mushroom Farm,

yaitu Rp70.000.000. Pendapatan hasil penjualan tertinggi yang didapat sepanjang

tahun 2017 berada pada bulan Februari yaitu sebesar Rp69.125.000. Target dan

realisasi penjualan Kademangan Mushroom Farm tahun 2017 dapat dilihat pada

Gambar 2. Pendapatan penjualan yang selalu fluktuatif dan target yang tidak

tercapai sepanjang tahun membuat perusahaan ini masih harus membenahi

kekurangan tersebut agar ke depannya dapat mencapai target penjualan yang

diharapkan.

Page 20: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

6

Gambar 2. Target dan Realisasi Penjualan Kademangan Mushroom Farm

Tahun 2017

Sumber: Kademangan Mushroom Farm (2018)

Guna mempertahankan eksistensi usahanya dan mampu bersaing dengan

usaha serupa yang mulai bermunculan, maka Kademangan Mushroom Farm

memerlukan strategi-strategi khusus untuk mempertahankan eksistensinya sebagai

perusahaan perintis budidaya jamur merang di Tangerang Selatan. Selain itu,

Kademangan Mushroom Farm juga perlu mengembangkan usaha guna

menghadapi laju persaingan dengan perusahaan-perusahaan pesaing tersebut.

1.2. Rumusan Masalah

Kademangan Mushroom Farm merupakan salah satu perusahaan agribisnis

yang bergerak di bidang pembudidayaan dan penyediaan tanaman sayur jamur

merang segar di Kota Tangerang Selatan. Agar dapat terus bertahan pada usaha

budidaya ini maka Kademangan Mushroom Farm perlu mengupayakan

peningkatan kualitas dan kredibilitas internal perusahaan dan menyesuaikan

perusahaan sedemikian rupa dengan perubahan lingkungan industri eksternalnya.

Dengan semakin bertumbuhnya perusahaan sejenis yang muncul, peluang pasar

60,000,000

62,000,000

64,000,000

66,000,000

68,000,000

70,000,000

72,000,000

Jan Feb Mar Apr May Jul Aug Sep Oct Nov Dec

Rupiah

Omzet (Rp) Target (Rp)

Page 21: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

7

yang menjanjikan, dan pendapatan hasil penjualan yang masih fluktuatif dan

belum mencapai target, maka diperlukan perumusan strategi yang tajam dan

sesuai dengan kemampuan perusahaan agar terus dapat hidup dan berkembang

dalam dunia budidaya jamur merang.

Berdasarkan uraian tersebut, maka permasalahan yang akan dianalisis dalam

penelitian ini adalah:

1. Apa saja faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi

kemampuan mengembangkan usahatani budidaya jamur merang

Kademangan Mushroom Farm?

2. Bagaimana perumusan alternatif strategi pengembangan bisnis yang dapat

diterapkan oleh Kademangan Mushroom Farm?

3. Apa prioritas strategi pengembangan bisnis yang sesuai dengan

Kademangan Mushroom Farm?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah diuraikan

sebelumnya, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi

kemampuan pengembangan bisnis Kademangan Mushroom Farm.

2. Merumuskan alternatif strategi pengembangan bisnis yang dapat diterapkan

oleh Kademangan Mushroom Farm.

3. Menetapkan prioritas strategi pengembangan bisnis yang sesuai bagi

Kademangan Mushroom Farm.

Page 22: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

8

1.4. Manfaat Penelitian

1. Bagi Penulis

Menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama kuliah dan menambah

pengalaman dan wawasan ilmu pengetahuan, khususnya mengenai ilmu

strategi pengembangan bisnis.

2. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan berguna sebagai rekomendasi perusahaan dalam

menetapkan kebijakan, strategi, dan pengambilan keputusan ke depannya.

3. Bagi Akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi dan

acuan dalam melakukan penelitian selanjutnya.

4. Bagi Umum

Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi pihak-pihak yang ingin

menekuni usaha budidaya jamur merang.

1.5. Batasan Penelitian

Penelitian ini hanya sebatas pada menganalisis faktor internal dan eksternal

Kademangan Mushroom Farm, serta merumuskan alternatif strategi dan

menetapkan prioritas strategi bagi pihak perusahaan. Adapun implementasi serta

evaluasi strategis merupakan wewenang perusahaan untuk memutuskan.

Page 23: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Jamur

Menurut Redaksi Trubus (2010:4), jamur merupakan tumbuhan sederhana.

Tubuhnya hanya terdiri dari dua bagian, yaitu tudung dan batang. Tumbuhan ini

tidak memiliki klorofil sehingga tidak mampu mengolah sendiri makanannya.

Tudung merupakan bagian yang selama ini dikonsumsi adalah tubuh buah, salah

satu fase dalam siklus hidup. Tubuh buah akan menghasilkan spora yang

merupakan alat perkembangbiakan. Tudung pada jamur merupakan penciri kelas

Basidiomycetes (jamur tingkat tinggi).

2.1.1. Jenis dan Klasifikasi Jamur

Wira (2011:21) menjelaskan bahwa berdasarkan kelasnya, jamur konsumsi

dibedakan menjadi Ascomycetes dan Basidiomycetes. Jamur yang termasuk

subkelas Ascomycetes biasanya berukuran kecil (mikroskopis), sehingga sulit

diamati langsung. Jamur ini berperan bagi manusia dalam bidang industri.

Contohnya penicilium dan aspergillus. Penicilium banyak dimanfaatkan untuk

menghasilkan antibiotik dan penisilin dan dalam pembuatan keju. Sementara

aspergillus diolah menjadi pembuat minuman sake, bahan pembuat kecap dan

sebagai penghasil asam sitrat.

Jamur yang termasuk dalam Basidiomycetes merupakan jamur yang

memiliki tubuh buah yang lumayan besar, sehingga mudah diamati secara

langsung. Jamur yang termasuk dalam kelas ini adalah jamur tiram, jamur

Page 24: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

10

merang, jamur kancing, jamur kuping, dan jamur shiitake. Wira (2011:22)

menjelaskan jamur-jamur tersebut sebagai berikut.

1. Jamur Kuping (Auricularia sp)

Dinamakan jamur kuping karena bentuk tubuh buahnya menyerupai telinga

manusia. Jamur ini dapat hidup di segala tempat, baik di hutan, di pesisir pantai,

maupun di pegunungan. Asalkan tempat tersebut memiliki kelembaban yang

cukup. Umumnya, jamur kuping hanya ditemui berwarna cokelat muda hingga

kemerahan. Manfaat jamur kuping sebagai jamur konsumsi. Jamur kuping banyak

digunakan sebagai campuran dalam sup, seperti sup kimlo. Adapun kegunaan

jamur kuping bagi kesehatan sebagai berikut: memperbaiki siklus darah, penawar

racun, dan mengatasi ambeien atau wasir.

2. Jamur Shiitake (Lentinula edodes)

Jamur ini berasal dari Jepang. Masyarakat Hongkong dan Singapura lebih

mengenal jamur shiitake dengan sebutan Chinese Black Mushroom. Jamur

shiitake sering dimanfaatkan sebagai bahan masakan. Dibalik rasanya yang lezat,

jamur shiitake juga mengandung banyak senyawa penting yang bisa dimanfaatkan

untuk pengobatan, seperti: mengobati kanker usus, anti virus dan anti bakteri,

meningkatkan daya tahan tubuh, mengatasi impotensi, memperbaiki system

sirkulasi, dan menurunkan kadar gula.

3. Jamur Merang (Volvariellea volvacea)

Awalnya, jamur ini hanya dibudidayakan pada media merang atau tangkai

padi. Namun seiring perkembangannya, jamur ini dapat dibudidayakan dengan

media alternatif, seperti limbah biji kopi, ampas batang aren, limbah kelapa sawit,

Page 25: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

11

ampas sagu, sisa kapas, kulit pala, bahkan limbah kardus. Jamur merang ini dapat

memacu kerja jantung, sehingga bermanfaat bagi orang yang menderita gangguan

fungsi jantung. Bahkan jamur merang juga mengandung sejenis antibiotik yang

berguna untuk mencegah kurang darah atau anemia, kanker, dan menurunkan

tekanan darah tinggi. Jamur merang umumnya sering dimanfaatkan sebagai bahan

tambahan pada makanan. Biasanya diolah menjadi tumis jamur, pepes jamur, sup,

capcay atau dicampur dengan mie ayam.

4. Jamur Kancing (Agaricus bisporos)

Jamur kancing sering disebut dengan jamur champignon, merupakan jamur

yang paling banyak dibudidayakan di dunia. Jamur kancing memiliki

keistimewaan dibandingkan dengan jamur lain, yakni mampu mengubah selulosa

dari media tanam menjadi senyawa protein. Dengan demikian, jamur kancing

memiliki manfaat bagi kesehatan, terutama untuk meningkatkan metabolisme

tubuh, menurunkan kolesterol, menjaga stamina badan dan mencegah penyakit.

5. Jamur Tiram (Pleurotus sp)

Jamur tiram merupakan jenis jamur yang banyak dibudidayakan di

Indonesia. Selain memiliki rasa enak, jamur tiram juga bergizi tinggi. Jamur tiram

juga memiliki manfaat dalam pengobatan seperti: meningkatkan sel darah merah,

menurunkan kolesterol, dan mengobati kanker.

2.1.2. Prospek Bisnis Jamur

Wira (2011:25) mengemukakan bahwa prospek pengembangan usaha jamur

di Indonesia cukup menjanjikan. Dalam beberapa tahun terakhir, minat

masyarakat mengkonsumsi jamur juga semakin meningkat. Hal ini dipengaruhi

Page 26: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

12

perubahan pola konsumsi masyarakat dengan mengkonsumsi makanan sehat salah

satunya dengan rutin mengkonsumsi sayuran. Dari segi bisnis, budidaya jamur

sangat menguntungkan. Hal ini dapat disebabkan waktu panen jamur yang relatif

singkat, antara satu sampai tiga bulan dengan panen bisa mencapai tiga atau

empat kali panen. Dengan demikian, perputaran modal juga berlangsung sangat

cepat. Kelebihan lain dalam budidaya jamur adalah bahan baku yang mudah

didapat, lahan pembudidayaan yang tidak luas, teknologi budidaya yang mudah

dipelajari, dan risiko kegagalan yang rendah.

Pemasaran jamur konsumsi di Indonesia hingga kini masih terfokus di kota-

kota besar saja. Permintaan jamur segar biasanya dari rumah makan, hotel

berbintang atau restoran khusus yang menyajikan menu olahan jamur. Padahal,

peluang jamur tidak terbatas pada jamur segar saja, tetapi meliputi produk olahan

seperti jamur kaleng, keripik jamur, abon jamur, dan jamur kering untuk

pengobatan. Dengan semakin banyaknya ragam olahan jamur, nilai jual jamur

akan semakin bertambah dan peluang pasar juga semakin terbuka lebar (Wira,

2011:25)

Selain menjual jamur, seorang pengusaha jamur juga dapat menambah

penghasilan dengan menjual sarana budidaya seperti bibit botolan dan media

tanam atau baglog. Biasanya, para pengusaha jamur yang baru dari kelas bawah

hingga menengah belum memiliki sarana dan prasarana budidaya yang lengkap

(Wira, 2011:25).

2.1.3. Jamur Merang

Jamur merang (Volvariella volvacea) memiliki volva atau tudung buah

berwarna cokelat muda. Jamur yang memiliki volva biasanya tergolong ke dalam

Page 27: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

13

jamur beracun, tetapi pengecualian pada jamur merang. Jenis jamur ini sangat

aman untuk dikonsumsi. Berdasarkan stadium pertumbuhannya, jamur merang

mengalami enam tahap pertumbuhan, yakni jarum pentul (pinhead), kancing kecil

(tiny button), kancing (button), telur (egg), pemanjangan (elongation), dan dewasa

(mature) (Saputra, 2014:10). Adapun taksonomi jamur merang sebagai berikut.

Superkingdom : Eukariota

Kingdom : Myceteae

Divisi : Amastigomycota

Subdivisi : Basidiomycotae

Kelas : Basidiomycetes

Ordo : Agaricales

Famili : Plutaceae

Genus : Volvariella

Species : Volvariella volvacea

Jamur merang menempati sekitar 16% dari total produksi jamur dunia.

Kandungan antibiotik jamur merang berguna untuk mencegah penyakit anemia,

menurunkan darah tinggi, dan mencegah penyakit kanker. Eritadenin pada jamur

merang dikenal sebagai penawar racun. Sebagaimana jamur kancing, kandungan

pati, kalori, dan kolesterol pada jamur merang pun rendah sehingga bermanfaat

untuk obat pelangsing tubuh dan mencegah penyakit jantung. Kandungan asam

folat cukup tinggi yang bermanfaat untuk penyakit anemia. Selain itu, senyawa

volvatoksin dan flammutoksin jamur merang berkhasiat untuk memperkuat

jantung (Hendritomo, 2010:43).

Page 28: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

14

Hendritomo (2010:62) menerangkan bila dilihat dari warna tudungnya,

jamur merang ada beberapa macam, yaitu warna putih bersih, abu-abu, dan hitam.

Perbedaan warna tersebut menandakan perbedaan spesies. Spesies yang terkenal

dan banyak dibudidayakan adalah jamur merang putih (Volvariella volvaceae).

Beberapa spesies lain dari genus Volvariella yang dibudidayakan adalah V.

bombycina, V. Diplasia, dan V. esculenta.

Jamur merang dapat tumbuh pada suhu 28-330 C dengan kelembapan 87-90

persen. Kemampuan hidup jamur merang di lokasi yang bersuhu relative hangat

menyebabkan jamur merang tergolong jamur hangat (warm mushroom).

Berdasarkan tahap pertumbuhannya, jamur merang membutuhkan suhu 30-33 0C

pada masa pembentukkan miselium. Sementara itu, jamur merang memerlukan

suhu 28-30 0C pada masa pembentukkan tubuh buah (Saputra, 2014:11).

Jamur merang dapat tumbuh di media limbah organic atau limbah pertanian,

seperti kompos, sehingga jamur merang tergolong juga ke dalam jenis jamur

kompos. Jamur ini dapat hidup pada media yang memiliki pH sekitar 6,3-6,8.

Selain itu, jamur merang tidak tahan terpapar cahaya matahari secara langsung.

Namun, jamur merang tetap harus menerima cahaya matahari secara tidak

langsung agar pertumbuhannya optimal (Saputra, 2014:12)

2.2. Manajemen Strategi

Manajemen strategi didefinisikan sebagai proses perencanaan, pengarahan

(directing), pengorganisasian dan pengendalian berbagai keputusan dan tindakan

strategis perusahaan dengan tujuan untuk mencapai keunggulan kompetitif

(Solihin, 2012:64). Manajemen strategi berkenaan dengan pengelolaan berbagai

Page 29: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

15

keputusan strategis (strategic decision), yakni berbagai keputusan manajerial yang

akan mempengaruhi keberadaan perusahaan dalam jangka panjang.

Fahmi (2014:2) memaparkan bahwa manajemen strategi adalah suatu

rencana yang disusun dan dikelola dengan memperhitungkan berbagai sisi dengan

tujuan agar pengaruh rencana tersebut bisa memberikan dampak positif bagi

organisasi tersebut secara jangka panjang. Salah satu fokus kajian dalam

manajemen strategi ingin memberikan dampak penerapakn konsep strategi kepada

perusahaan secara jangka panjang atau sustainable termasuk dari segi profit yang

stabil. Profit yang stabil dipengaruhi oleh stabilitas penjualan yang terus

mengalami pertumbuhan (constant growth).

Steiner (1997:6) memaparkan bahwa manajemen strategi merupakan istilah

yang digunakan sekarang untuk mengidentifikasi perumusan kebijakan/strategi

puncak perusahaan dan implementasinya dalam organisasi publik dan swasta.

Strategi adalah pusat dan inti yang khas dari manajemen strategi. Strategi

mengacu pada perumusan tugas, tujuan, dan sasaran organisasi; strategi kebijakan

dan program pokok untuk mencapainya.

Menurut Pearce dan Robinson (1997:20) manajemen strategi didefinisikan

sebagai sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan perumusan

(formulasi) dan pelaksanaan (implementasi) rencana-rencana yang dirancang

untuk mencapai sasaran-sasaran perusahaan. Ini terdiri atas sembilan tugas

penting:

1. Merumuskan misi perusahaan, meliputi rumusan umum tentang maksud

keberadaan (purpose), filosofi (philosophy), dan tujuan (goal).

Page 30: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

16

2. Mengembangkan profil perusahaan yang mencerminkan kondisi intern dan

kapabilitasnya.

3. Menilai lingkungan ekstern perusahaan, baik pesaing maupun faktor-faktor

kontekstual umum.

4. Menganilisis opsi perusahaan dengan mencocokkan sumber dayanya

dengan lingkungan ekstern.

5. Mengidentifikasi opsi yang paling dikehendaki dengan mengevaluasi setiap

opsi yang ada berdasarkan misi perusahaan.

6. Memilih seperangkat sasaran jangka panjang dan strategi umum (grand

strategy) yang akan mencapai pilihan yang paling dikehendaki.

7. Mengembangkan sasaran tahunan dan strategi jangka pendek yang sesusai

dengan sasaran jangka panjang dan strategi umum yang dipilih.

8. Mengimplementasikan pilihan strategi dengan cara mengalokasikan sumber

daya anggaran yang menekankan pada kesesuaian antara tugas SDM,

struktur, teknologi, dan sistem imbalan.

9. Mengevaluasi keberhasilan proses strategi sebagai masukan bagi

pengambilan keputusan yang akan datang.

Menurut David (2010:5) manajemen strategi dapat didefiniskan sebagai seni

dan ilmu untuk memformulasi, mengimplementasi, dan mengevaluasi keputusan

lintas fungsi yang memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuannya.

Manajemen strategis berfokus pada mengintegrasikan manajemen, pemasaran,

keuangan/akuntansi, produksi/operasi, penelitian dan pengembangan, dan system

informasi komputer untuk mencapai keberhasilan organisasi. Tujuan manajemen

Page 31: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

17

strategis adalah untuk mengeksploitasi dan menciptakan peluang baru yang

berbeda untuk masa mendatang; perencanaan jangka panjang, sebaliknya,

mencoba untuk mengoptimalkan tren sekarang untuk masa datang.

Udaya (2013:7) menjelaskan bahwa pada dasarnya pengertian manajemen

strategi menyangkut dua hal yang harus dilakukan oleh para manajer, yaitu

memformulasikan strategi dan melaksanakan atau mengimplementasikan strategi

dengan menggunakan taktik-taktik tertentu. Memformulasikan strategi

menyangkut memilih strategi-strategi yang sudah dikenal ataupun menciptakan

strategi-strategi baru. Formulasi strategi-strategi tersebut tidak lepas dari hasil

pemantauan lingkungan yang dihadapi organisasi atau perusahaan, baik

lingkungan internal maupun lingkungan eksternalnya.

2.2.1. Tahapan dalam Manajemen Strategi

Proses manajemen strategi menurut David (2010:6) terdiri dari tiga tahapan,

yakni:

1. Perumusan Strategi

Perumusan strategi termasuk mengembangkan visi dan misi,

mengidentifkasi peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menentukan

kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan tujuan jangka panjang,

merumuskan alternatif strategi, dan memilih strategi tertentu yang akan

dilaksanakan.

2. Penerapan Strategi

Penerapan strategi termasuk mengembangkan budaya yang mendukung

strategi, menciptakan struktur organisasi yang efektif dan mengarahkan

Page 32: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

18

usaha pemasaran, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan

memberdayakan sistem informasi, dan menghubungan kinerja karyawan

dengan kinerja organisasi.

3. Penilaian Strategi

Penilaian strategi adalah tahap final dalam manajemen strategi. Tiga

aktivitas dasar penialaian strategi adalah (1) meninjau ulang faktor eksternal

dan internal yang menjadi dasar strategi saat ini, (2) mengukur kinerja, dan

(3) mengambil tindakan korektif.

2.2.2. Manfaat Manajemen Strategi

Secara historis, manfaat utama manajemen strategi telah membantu

organisasi memformulasikan strategi yang lebih baik dengan menggunakan

pendekatan yang lebih sistematik, logis, dan rasional untuk pilihan strategi.

Walaupun membuat keputusan strategis yang baik adalah tanggung jawab dari

pemilik organisasi atau CEO, manajer, dan staf harus dilibatkan dalam formulasi

strategi, pelaksanaan, dan aktivitas evaluasi. Partisipasi adalah kunci untuk

mendapatkan komitmen untuk perubahan yang dibutuhkan (David, 2010:23).

Secara garis besar, manfaat manajemen strategi dapat dibagi menjadi dua

kategori (David, 2010:23), yakni:

1. Manfaat Finansial

Riset menunjukkan bahwa organisasi yang menggunakan konsep-konsep

manajemen strategi lebih menguntungkan dan berhasil daripada yang tidak.

Bisnis yang menggunakan berbagai konsep manajemen strategi

menunjukkan perbaikan yang signifikan dalam penjualan, profitabilitas, dan

Page 33: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

19

produktivitas dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan yang tanpa

aktivitas perencanaan strategi yang sistematis.

2. Manfaat Nonfinansial

Greenley dalam David (2010:26) menyatakan manajemen strategis

memberikan manfaat berikut ini:

a. Memungkinkan untuk identifikasi, penentuan prioritas, dan eksploitasi

peluang.

b. Memberikan pandangan objektif atas masalah manajemen.

c. Mempresentasikan kerangka kerja untuk aktivitas kontrol dan

koordinasi yang lebih baik.

d. Meminimalkan efek dari kondisi dan perubahan yang jelek.

e. Memungkinkan agar keputusan besar dapat mendukung tujuan yang

telah ditetapkan dengan lebih baik.

f. Memungkinkan alokasi waktu dan sumber daya yang lebih efektif

untuk peluang yang telah teridentifikasi.

g. Memungkinkan alokasi sumber daya dan waktu yang lebih sedikit

umtuk mengoreksi keputusan yang salah atau tidak terencana.

h. Menciptakan kerangka kerja untuk komunikasi internal di antara staf.

i. Membantu mengintegrasikan perilaku individu ke dalam usaha

bersama.

j. Memberikan dasar untuk mengklarifikasi tanggung jawab individu

k. Mendorong pemikiran ke masa depan.

Page 34: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

20

l. Menyediakan pendekatan kooperatif, terintegrasi, dan antusias untuk

menghadapi masalah dan peluang.

m. Mendorong terciptanya sikap positif terhadap perubahan.

n. Memberikan tingkat kedisiplinan dan formalitas kepada manajemen

suatu bisnis.

2.2.3. Model Manajemen Strategi

Proses manajemen strategi merupakan hal yang diamis dan berkelanjutan.

Suatu perubahan dalam salah satu komponen utama dalam model dapat

menyebabkan perubahan dalam salah satu atau semua komponen lainnya (David,

2010:21). Gambar model manajemen strategi disajikan dalam Gambar 3.

Gambar 3. Model Manajemen Strategi

Sumber: David (2010:21)

2.2.4. Analisis Lingkungan Organisasi

Menurut Hariadi dalam Herlambang (2014:14) bahwa suatu organisasi

dapat hidup dan berkembang apabila manajemen organisasi tersebut harus mampu

Mengembang

kan pernyataan

visi misi

Menetapkan tujuan

jangka

panjang

Merumuskan

dan memilih

strategi

Implementasi

strategi

Mengukur &

mengevaluasi kinerja

Menjalankan audit

internal

Menjalankan audit

eksternal

Page 35: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

21

menyesuaikan dan memanfaatkan potensi lingkungan di sekitarnya untuk

mengembangkan organisasi tersebut. Lingkungan organisasi terdiri dari

lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Lingkungan internal meliputi

sejumlah variabel (kekuatan dan kelemahan) yang berada di dalam organisasi dan

dalam jangka pendek berada di dalam organisasi. Lingkungan eksternal mencakup

sejumlah variabel (peluang dan ancaman) yang berada di luar organisasi dan

dalam jangka pendek tidak dapat dikontrol oleh organisasi tersebut.

1. Analisis Lingkungan Internal

Landasan yang penting dari analisis internal perusahaan adalah mengenai

pencocokan kekuatan dan kelemahan internal perusahaan dengan peluang dan

ancaman yang ada di lingkungan. Menurut David (2010:190), terdapat beberapa

faktor yang diidentifikasi dalam lingkungan internal perusahaan, yaitu:

a. Manajemen

Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan, dan

pengendalian upaya anggota organisasi dan proses penggunaan semua

sumberdaya organisasi untuk tercapainya tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Terdapat lima fungsi manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian,

pemberian motivasi, pengelolaan staf, dan pengendalian.

b. Pemasaran

Pemasaran dapat digambarkan sebagai proses mendefinisikan,

mengantisipasi, menciptakan, serta memenuhi kebutuhan dan keinginan

pelanggan atas barang dan jasa. Ada tujuh fungsi dasar pemasaran: (1) analisis

pelanggan, (2) penjualan produk/jasa, (3) perencanaan produk dan jasa, (4)

Page 36: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

22

penetapan harga, (5) distribusi, (6) riset pemasaran, dan (7) analisis peluang.

Memahami fungsi-fungsi ini membantu para penyusun strategi mengidentifikasi

serta mengevaluasi kekuatan dan kelemahan pemasaran.

c. Keuangan/ Akuntansi

Dana dibutuhkan dalam operasional perusahaan. Kondisi keuangan sering

kali dianggap sebagai satu ukuran terbaik untuk posisi kompetitif dan daya tarik

keseluruhan suatu perusahaan. Menentukan kekuatan dan kelemahan keuangan

suatu organisasi merupakan hal yang penting guna memformulasikan strategi

secara efektif. Faktor keuangan seringkali mengubah strategi dan mengubah

rencana implementasi.

d. Produksi/ Operasi

Fungsi produksi/operasi dari suatu bisnis terdiri atas semua aktivitas yang

mengubah input menjadi barang dan jasa. Menurut David (2010:214) manajemen

produksi/operasi terdiri atas lima area keputusan atau fungsi: proses, kapasitas,

persediaan, tenaga kerja, dan kualitas.

e. Penelitian dan Pengembangan

Perusahaan yang menjalankan stretegi pengembanga produk khususnya

harus memiliki orientasi litbang yang kuat. Manajemen yang efektif dari fungsi

litbang membutuhkan kerja sama strategis dan operasional antara fungsi litbang

dan fungsi bisnis penting lainnya.

Pengklasifikasian faktor-faktor internal suatu perusahaan juga bias

ditentukan dengan mengaplikasikan pendekatan resources–based. Solihin

(2012:51) menerangkan bahwa sumber daya (resources) adalah berbagai jenis

Page 37: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

23

input yang dimasukkan ke dalam proses operasi perusahaan. Sumber daya

mencakup modal, fasilitas fisik, manusia, teknologi dan berbagai pendukung

organisasi perusahaan lainnya yang memungkinkan sebuah perusahaan

menciptakan nilai bagi para pelanggannya.

Sumber daya organisasi selanjutnya dapat dibagi ke dalam dua kategori.

Pertama, sumber daya yang berwujud (tangible resources) yang mencakup segala

jenis sumber daya yang dapat dilihat bentuk fisiknya seperti tanah, bangunan,

pabrik, peralatan, mesin, uang dan persediaan. Kedua, sumber daya yang tidak

berwujud (intangible resources) yaitu berbagai sumber daya nonfisik yang

diciptakan perusahaan dan para karyawannya, seperti: nama merek (brand name),

reputasi perusahaan, pengetahuan dan pengalaman dari sumber daya manusia

perusahaan, kekayaan intelektual perusahaan yang diwujudkan dalam bentuk

paten, hak cipta dan merek dagang (trademark).

Gambar 4. Klasifikasi Sumber Daya Perusahaan

Sumber: Solihin (2012:51)

Sumber Daya

Tangible

Resources

Intangible

Resources

Contoh:

Mesin

Gedung

Modal

Contoh:

Human

Capital

Customer

Relation

Brand

Page 38: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

24

Gambar 4 memperlihatkan klasifikasi sumber daya yang dimiliki oleh

perusahaan. Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa adanya tiga jenis sumber

daya yang tak berwujud yang dapat dimiliki perusahaan yakni: modal manusia

(human capital), modal struktural (structural capital), dan modal pelanggan

(customer capital).

Solihin (2012:51) menuliskan bahwa modal manusia (human capital)

mencakup di dalamnya berbagai pengetahuan, keahlian, kemampuan,

pengalaman, kecerdasan, kreativitas dan motivasi yang dimiliki individu-individu

di dalam sebuah perusahaan. Pengetahuan yang dimiliki oleh sumber daya

manusia perusahaan selanjutnya masih dapat diklasifikasikan ke dalam dua

kategori, yakni pengetahuan eksplisit (explicit knowledge) dan pengetahuan

tersembunyi (tacit knowledge). Pengetahuan eksplisit merupakan pengetahuan

yang sudah dituangkan dalam bentuk tertulis dan dapat dikodifikasi dalam bentuk

kalimat atau diartikulasikan dalam bentuk buku, rumus-rumus ilmiah, manual,

dan laporan.

Sedangkan pengetahuan tersembunyi merupakan pengetahuan yang

tersimpan dalam benak seorang individu serta memiliki keterkaitan yang sangat

erat dengan kecerdasan, keahlian, rasa dan persepsi dari masing-masing sumber

daya manusia yang memiliki pengetahuan tersebut. Karena tidak diartikulasikan

dalam bentuk dokumen, pengetahuan tersembunyi lebih sulit untuk diakses

dibandingkan dengan pengetahuan eksplisit. Perusahaan dapat memanfaatkan

modal manusia (human capital) dengan segala pengetahuan dan kemampuannya

Page 39: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

25

dalam menjalankan kegiatan operasi perusahaan. Bahkan produk-produk baru

yang inovatif lahir dari modal manusia berkualitas yang dimiliki oleh perusahaan.

Modal struktural (structural capital) mencakup proses yang dimiliki

perusahaan, perangkat keras, perangkat lunak, prosedur, database, nilai-nilai

perusahaan, budaya perusahaan, dan struktur organisasi perusahaan. Modal

strukturalberbagai proses, prosedur, serta perangkat lunak yang telah dilindungi

secara hukum akan menjadi kekayaan intelektual (intellectual property) yang

dimiliki oleh perusahaan, bukan milik individu karyawan lagi. Kekayaan

intelektual perusahaan mencakup antara lain merek dagang, hak paten, dan hak

cipta. Perusahaan dapat mengambil keuntungan dari penjualan kekayaan

intelektual perusahaan misalnya dengan menjual lisensi.

Modal pelanggan (customer capital) menunjukkan nilai hubingan antara

perusahaan dengan para pelanggannya yang mencakup: pemahaman terhadap

permintaan dan preferensi pelanggan, tingkat retensi pelanggan, kepuasan

pelanggan, profitabilitas, besar pangsa pasar perusahaan, dan loyalitas merek.

Untuk meningkatkan hubungan antara perusahaan dengan pelanggan, saat ini

perusahaan mengadopsi pendekatan customer relationship managementCRM

dimana perusahaan berupaya untuk mempertahankan para pelanggan yang

menguntungkan (profitable customers) melalui pengembangan produk yang

disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan.

2. Analisis Lingkungan Eksternal

David (2010:120) memaparkan bahwa tujuan menganalisis lingkungan

eksternal adalah untuk mengembangkan peluang yang dapat memberi manfaat

Page 40: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

26

dan menghindari ancaman. Faktor-faktor yang termasuk di dalamnya diantaranya

yaitu, ekonomi, sosial budaya demografi dan lingkungan, politik pemerintah dan

hukum, teknologi serta kekuatan kompetitif. Tren dan kejadian eksternal secara

signifiikan mempengaruhi semua produk, jasa, pasar, dan organisasi.

a. Ekonomi

David (2010:124) memaparkan bahwa faktor ekonomi memiliki pengaruh

langsung terhadap potensi menarik tidaknya berbagai strategi. Faktor-faktor

ekonomi dibutuhkan untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman yang dihadapi

oleh suatu organisasi. Aspek-aspek ekonomi yang memiliki pengaruh terhadap

suatu organisasi antara lain harga saham, tingkat suku bunga, ekspor, dan impor.

b. Sosial Budaya, Demografi dan Lingkungan

Terdapatnya perubahan sosial budaya, demografi, dan lingkungan memiliki

pengaruh besar terhadap hampir semua jenis produk, jasa, pasar dan pelanggan.

c. Politik, Pemerintah, dan Hukum

Faktor politik, pemerintah, dan hokum dapat menjadi suatu peluang ataupun

ancaman bagi suatu organisasi. Di dalam perumusan strategi perlu menganalisis

faktor-faktor tersebut untuk melihat posisi suatu organisasi.

d. Teknologi

Teknologi menggambarkan peluang dan ancaman utama yang harus

dipertimbangkan dalam perumusan strategi. Kemajuan teknologi bisa secara

dramatis mempengaruhi produk, jasa, pasar, pemasok, distributor, pesaing,

konsumen, proses produksi, praktik pemasaran, dan posisi kompetitif organisasi.

Page 41: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

27

e. Kekuatan Kompetitif

Pada bagian audit eksternal yang penting adalah mengidentifikasi

perusahaan pesaing dan menentukan kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman,

tujuan, dan strategi. Mengumpulkan dan mengevaluasi informasi tentang pesaing

merupakan hal yang penting dalam formulasi strategi.

2.3. Penelitian Terdahulu

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kusumawardani (1999)

dengan judul “Perencanaan Strategi Bisnis Garden Furniture PT. PIB, Semarang,

Jawa Tengah” posisi perusahaan berada di kuadran I matriks SPACE, dengan

alternatif strategi agresif. Tujuan penelitiannya adalah menganalisis faktor-faktor

lingkungan internal dan eksternal perusahaan, membuat alternatif-alternatif

strategi perusahaan dan merekomendasikan strategi yang efektif dan kegiatan atau

implementasi program jangka panjang. Implementasi strategi pada penelitian ini

dijabarkan dalam bentuk rencana kegiatan (action plan) tahunan selama lima

tahun sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai meliputi masing-masing bagian

fungsional perusahaan. sedangkan alat analisis yang digunakan adalah matriks

IFE, EFE, IE, SWOT dan SPACE dengan analaisis pemetaan daya tarik industri

dan kekuatan bisnis perusahaan sebagai tahap formulasi strategi.

Penelitian lain mengenai strategi pengembangan bisnis yang dilakukan oleh

Nusawanti (2009) yang berjudul “Strategi Pengembangan Usaha Roti Pada Bagas

Bakery”, Kabupaten Kendal. Metode dan analisis yang digunakan dalam

perumusan strategi bagi pengembangan bisnis roti Bagas Bakery dibagi menjadi

tiga tahapan, yaitu: Tahap masukan (input stage) yang tediri dari matriks IFE

Page 42: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

28

(Internal Factor Evaluation) dan matriks EFE (External Factor Evaluation).

Tahap pencocokan (Matching Stage) yang menggabungkan fakstor internal dan

eksternal perusahaan, yang terdiri matriks SWOT (Strengths, Weaknesses,

Opportunities, Threats) dan matriks IE (Internal, External). Tahap penentuan

prioritas strategi perusahaan (Decision Stage) menggunakan metode QSPM

(Quantitative Strategic Planning Matrix).

Hasil analisis dari penelitian pada lingkungan Bagas Bakery diperoleh

beberapa faktor strategis yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, dan

ancaman. Berdasarkan pengolahan matriks IFE pada Bagas Bakery yang menjadi

kekuatan utama adalah lokasi perusahaan yang strategis, sedangkan yang menjadi

kelemahan utama adalah labeliasasi kemasan yang belum lengkap. Berdasarkan

pengolahan matriks EFE yang menjadi peluang utama bagi Bagas Bakery adalah

dukungan pemerintah terhadap akses sumber pembiayaan bagi UMKM,

sedangkan yang menjadi ancaman utama adalah tingkat inflasi yang fluktuatif.

Berdasarkan pengolahan matriks IE dapat diketahui posisi perusahaan berada

pada kuadran V, artinya strategi yang dapat dilaksanakan adalah menjaga dan

mempertahankan (hold and maintain). Strategi umum yang dapat dilakukan pada

posisi ini yaitu melakukan penetrasi pasar dan pengembangan produk.

Berdasarkan pengolahan matriks SWOT dihasilkan 8 alternatif strategi, yaitu (1)

meningkatkan sumber daya manusia; (2) meningkatkan mutu produk dan

pelayanan; (3) melakukan pengaturan dalam pengalokasian keuangan perusahaan;

(4) memanfaatkan skim kredit yang ditawarkan pemerintah untuk meningkatkan

kapasitas produksi sehingga mampu mengatasi kelebihan permintaan terhadap

Page 43: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

29

produk Bagas Bakery saat ini; (5) mengembangkan produk baru pada pasar

konsumen yang sudah ada; (6) memperbaiki label kemasan produk; (7)

mengoptimalkan saluran distribusi yang ada dalam penyampaian produk dari

produsen ke konsumen; dan (8) membuka outlet khusus untuk direct selling.

Adapun prioritas strategi yang dianjurkan bagi perusahaan dari pengolahan

matriks QSPM adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Herlambang (2014) melakukan penelitian mengenai strategi pengembangan

bisnis yang berjudul “Strategi Pengembangan Bisnis Pupuk Rumah Kompos UIN

Jakarta”. Metode dan analisis yang digunakan dalam perumusan strategi bagi

pengembangan bisnis pupuk Rumah Kompos UIN Jakarta dibagi menjadi tiga

tahapan, yaitu: Tahap masukan (input stage) yang tediri dari matriks IFE (Internal

Factor Evaluation) dan matriks EFE (External Factor Evaluation). Tahap

pencocokan (Matching Stage) yang menggabungkan faktor internal dan eksternal

perusahaan yang terdiri matriks SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities,

Threats) dan matriks IE (Internal, External). Tahap penentuan prioritas strategi

perusahaan (Decision Stage) menggunakan metode QSPM (Quantitative Strategic

Planning Matrix).

Hasil analisis dari penelitian pada lingkungan Rumah Kompos UIN Jakarta

diperoleh beberapa faktor strategis yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang,

dan ancaman. Berdasarkan pengolahan matriks IFE pada Rumah Kompos UIN

Jakarta yang menjadi kekuatan utama adalah visi & misi perusahaan dan lokasi

perusahaan, sedangkan yang menjadi kelemaha utama adalah spesifikasi

pekerjaan tiap SDM. Berdasarkan pengolahan matriks EFE yang menjadi peluang

Page 44: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

30

utama bagi Rumah Kompos UIN Jakarta adalah kebijakan pemerintah program

GO ORGANIK 2010, sedangkan yang menjadi ancaman utama adalah perubahan

cuaca dan iklim. Berdasarkan pengolahan matriks IE dapat diketahui posisi

perusahaan berada pada kuadran V, artinya strategi yang dapat dilaksanakan

adalah menjaga dan mempertahankan. Strategi umum yang dapat dilakukan pada

posisi ini yaitu melakukan penetrasi pasar dan pengembangan produk.

Berdasarkan pengolahan matriks SWOT dihasilkan 6 alternatif strategi, yaitu (1)

peningkatan kualitas dan kapasitas produksi rumah kompos; (2) pengembangan

pasar; (3) kerjasama dengan mitra dan pemasok; (4) merekrut tenaga kerja baru;

(5) menata ulang struktur organisasi dan pembagian tugas sesuai dengan SOP; dan

(6) memperbaiki system manajemen guna menahan laju persaingan dari luar.

Adapun prioritas strategi yang dianjurkan bagi perusahaan dari pengolahan

matriks QSPM adalah peningkatan kualitas dan kapasitas produksi.

2.4. Kerangka Pemikiran

Manajemen strategi merupakan suatu proses yang terdiri dari perumusan

strategi, penerapan strategi, dan penilaian strategi. Dalam proses perumusan

strategi dilakukan identifikasi terhadap visi, misi, dan tujuan Kademangan

Mushroom Farm. Hal ini karena strategi yang nantinya dibuat harus sesuai dengan

visi, misi, dan tujuan perusahaan sehingga strategi yang dihasilkan diharapkan

dapat menjadi masukan dan pertimbangan perusahaan dalam mengatasi

permasalahan yang ada.

Selanjutnya menganalisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan

untuk melihat kelebihan dan kekurangan perusahaan baik dalam sudut pandang

Page 45: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

31

internal maupun eksternal perusahaan. Lingkungan internal dibedakan menjadi

manajemen, pemasaran, keuangan/ akuntansi, produksi/ operasi, sumber daya

manusia, dan penelitian dan pengembangan. Lingkungan eksternal dibedakan

menjadi lingkungan mikro yang berhubungan dengan persaingan antar perusahaan

sejenis, kemungkinan masuknya pesaing baru, potensi pengembangan produk

subtitusi, kekuatan tawar menawar penjual/ pemasok, kekuatan menawar pembeli/

konsumen. Serta lingkungan makro terkait kekuatan ekonomi, sosial budaya,

demografi dan lingkungan, politik pemerintahan dan hukum, teknologi serta

kekuatan kompetitif.

Proses perumusan strategi ini terdiri dari tiga tahapan yaitu tahap input,

pencocokan, dan pengambilan keputusan. Tahapan input merupakan pengambilan

informasi internal perusahaan yang menggunakan matriks Paired Comparison

untuk dapat menentukan bobot faktor-faktor kunci internal dan eksternal.

Selanjutnya tahap pencocokan, pada tahap ini ditujukan untuk menciptakan

strategi-strategi alternatif yang tercipta dari mencocokan faktor-faktor internal dan

eksternal berdasarkan matriks Paired Comparison dengan menggunakan alat

bantu analisis berupa matriks SPACE. Matriks SPACE ini akan menghasilkan

alternatif strategi.

Setelah diketahui alternatif strategi yang tepat bagi perusahaan, dipilihlah

prioritas strategi yang akan diterapkan oleh perusahaan. Proses pemilihan prioritas

strategi menggunakan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Dengan

mengalikan jumlah bobot faktor-faktor strategis internal maupun eksternal dengan

rating masing-masing strategi yang telah didapat.

Page 46: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

32

Gambar 5. Kerangka Pemikiran Penelitian

Kademangan Mushroom Farm

Permasalahan yang Dihadapi:

Belum adanya lembaga hukum usaha,

Persaingan antar perusahaan sejenis,

Pendapatan fluktuatif

Analisis Lingkungan Perusahaan

Lingkungan

Internal

Lingkungan

Eksternal

Matriks

Paired

Comparison

Alternatif Strategi

Matriks

SPACE

Rekomendasi Prioritas Strategi

QSPM

Matriks

Paired

Comparison

Page 47: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kademangan Mushroom Farm yang beralamat di

RT 05 RW 03, Kelurahan Kademangan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang

Selatan. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan

pertimbangan bahwa lokasi penelitian merupakan perusahaan yang sangat

potensial untuk lebih berkembang dari saat ini. Penelitian ini dilaksanakan pada

bulan Desember 2017 sampai dengan bulan Februari 2018.

3.2. Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan peneliti terdiri dari data primer dan

data sekunder. Data primer diperoleh melalui observasi langsung, kuesioner, dan

wawancara langsung dengan pihak manajemen perusahaan. Adapun data sekunder

diperoleh melalui studi literatur dari buku, majalah, jurnal, laporan penelitian

terdahulu, Badan Pusat Statistik, maupun situs internet.

3.3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik peran pengumpulan data yang dilakukan dengan cara observasi

langsung, wawancara, dan penyebaran kuesioner untuk mendapatkan data primer

dan studi literatur untuk mendapatkan data sekunder. Teknik pengumpulan data

yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Observasi langsung, yaitu melakukan pengamatan langsung kepada obyek

yang bertujuan untuk mengetahui secara langsung kegiatan perusahaan.

Page 48: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

34

Observasi dilakukan dengan mengamati proses manajemen, kegiatan

budidaya, pemasaran dan kondisi keuangan, kondisi sumber daya manusia

serta berbagai fasilitas yang dimiliki oleh perusahaan.

2. Wawancara dengan pemilik perusahaan dan karyawan-karyawan top

management. Wawancara dilakukan dalam bentuk diskusi dengan

menyusun daftar pertanyaan sebelumnya untuk memudahkan dalam

memperoleh informasi dari responden.

3. Kuesioner yang bertujuan untuk mendapatkan analisis faktor eksternal dan

internal perusahaan dan mengetahui kondisi perusahaan saat ini agar dapat

ditemukan permasalahan dan strategi apa yang tepat untuk pengembangan

bisnis di masa mendatang. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara

sengaja dengan metode judgement sampling, karena didasarkan pada

pertimbangan keahlian dan pengetahuan responden, dimana objek yang

diteliti dan pihak-pihak yang menjadi responden dipilih secara sengaja.

4. Studi literatur dengan mengumpulkan data dan informasi baik dari data

internal perusahaan maupun pihak eksternal seperti pustaka, laporan-laporan

literatur, perusahaan sejenis serta penelitian sebelumnya yang berkaitan

dengan permasalahan yang dihadapi.

3.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif dalam

bentuk studi kasus terhadap strategi pengembangan usaha di Kademangan

Mushroom Farm dengan mengumpulkan data dan informasi dari berbagai sumber

untuk menjawab permasalahan-permasalahan yang ada.

Page 49: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

35

3.4.1. Analisis Deskriptif

Analisis ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang hal-

hal yang berkaitan dengan objek penelitian. Hasil dan analisis ini disajikan dalam

bentuk tulisan, tabulasi data, dan gambaran yang sesuai dengan konteks

penelitian.

3.4.2. Analisis Lingkungan Perusahaan

Menurut David (2010: 324), untuk menganalisis lingkungan perusahaan

baik lingkungan internal maupun eksternal dapat dilakukan melalui tiga tahap,

yaitu tahap input (input stage), tahap pencocokan (matching stage), dan tahap

keputusan (decision stage).

1. Tahap Input

Tahap input bertugas menyimpulkan dan mengevaluasi informasi dasar

berupa berbagai faktor yang tergabung dalam dimensi-dimensi internal dan

eksternal (menurut matriks SPACE) menjadi faktor kunci yang memiliki bobot

dengan cara diperbandingkan.

a. Analisis Lingkungan Perusahaan

Pembobotan pada penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali penarikan

dengan menggunakan metode paired comparison (perbandingan berpasangan).

Penarikan bobot pertama dilakukan untuk dimensi internal dan selanjutnya untuk

dimensi eksternal. Analisis dimensi internal digunakan untuk mengevaluasi

faktor-faktor internal perusahaan berkaitan dengan kekuatan keuangan (financial

strength) dan keunggulan kompetitif (competitive advantage) yang dianggap

penting. Analisis dimensi eksternal digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor

Page 50: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

36

eksternal perusahaan. Data eksternal dikumpulkan untuk menganalisis faktor-

faktor eksternal yang berkaitan dengan ekonomi, sosial budaya, demografi,

lingkungan, politik, pemerintah dan hukum, serta teknologi dan data eksternal

relevan lainnya. Selanjutnya, data dan informasi yang telah didapat difokuskan

dalam dimensi stabilitas lingkungan (environmental stability) dan kekuatan

industri (industry strength).

b. Penentuan Bobot

Penentuan bobot pada analisis internal dan eksternal perusahaan dilakukan

dengan cara mengajukan pertanyaan kepada responden terpilih dengan metode

paired comparison. Untuk menentukan bobot setiap variabel menggunakan skala

1, 2, dan 3.

1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal

2 = Jika indikator horizontal sama penting dengan indikator vertikal

3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal

Tabel 5. Penilaian Bobot Faktor Strategis Internal dan Eksternal Perusahaan

Faktor Strategi

Internal/Eksternal A B C D …. Total Bobot

A

B

C

D

….

Total

Sumber: Kinnear dan Taylor dalam Nusawanti (2009:48)

2. Tahap Pencocokan

Tahap Pencocokan berlandaskan pada informasi yang diturunkan dari tahap

input untuk mencocokkan faktor-faktor yang tergabung dalam variabel internal

Page 51: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

37

dan variabel eksternal perusahaan. Dalam penelitian ini, tahap pencocokkan

(penentuan alternatif strategi) menggunakan Matriks Posisi Strategis dan Evaluasi

Tindakan (Strategic Positioning and Action Evaluation - SPACE). Matriks

SPACE merupakan kerangka empat kuadran yang menunjukkan apakah strategi

agresif, konservatif, defensif, atau kompetitif yang paling sesuai untuk organisasi

tertentu. Seperti Matriks SWOT, Matriks ini hendaknya disesuaikan dengan

organisasi tertentu yang sedang dikaji dan didasarkan pada sebanyak mungkin

informasi faktual (David, 2010:332).

Serangkaian proses yang dibutuhkan untuk menggunakan teknik analisis

menggunakan Matriks SPACE menurut David (2010:332) adalah sebagai berikut:

a. Pilih serangkaian variabel untuk menentukan kekuatan finansial (FS),

keunggulan kompetitif (CA), stabilitas lingkungan (ES), dan kekuatan

industri (IS).

b. Nilai variabel-variabel tesebut menggunakan skala 1 (paling buruk) sampai

6 (paling baik) untuk FS dan IS. Nilai variabel-variabel tersebut

menggunakan skala -6 (paling buruk) sampai dengan -1 (paling baik) untuk

ES dan CA. pada sumbu FS dan CA, buatlah perbandingan dengan pesaing.

Pada sumbu IS dan ES, buatlah perbandingan dengan industri lain.

c. Hitunglah rata-rata dari FS, CA, IS, dan ES dengan menjumlahkan nilai

yang diberikan pada variabel dari setiap dimensi dan kemudian membaginya

dengan jumlah variabel dalam dimensi yang bersangkutan.

d. Petakan nilai rata-rata dari FS, CA, IS, dan ES pada sumbu yang sesuai

dalam Matriks SPACE.

Page 52: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

38

e. Jumlahkan nilai rata-rata pada sumbu x (CA,IS) dan petakan hasilnya pada

sumbu X. Jumlahkan nilai rata-rata pada sumbu y (FS,ES) dan petakan

hasilnya pada sumbu Y (xy yang baru) tersebut.

f. Gambarkan arah vektor (directional vector) dari koordinat (0,0) melalui titik

perpotongan yang baru. Arah panah menunjukkan jenis strategi yang

disarankan bagi organisasi: agresif, kompetitif, defensif, atau konservatif.

Gambar 6. Matriks SPACE

Sumber: David (2010:333)

6

5

4

3

2

1

-1

-2

-3

-4

-5

-6

-6 -5 -4 -3 -2 -1 1 2 3 4 5 6

Agresif

Integrasi ke Belakang,

Integrasi ke Depan,

dan Integrasi

Horizontal

Penetrasi Pasar

Pengembangan pasar

Pengembangan Produk

Diversifikasi (terkait

dan tak terkait)

Konservatif

Penetrasi Pasar

Pengembangan

Pasar

Pengembangan

Produk

Diversifikasi

Terkait

Defensif:

Penciutan

Divestasi

Likuidasi

Kompetitif

Integrasi ke Belakang,

Integrasi ke Depan,

dan Integrasi

Horizontal

Penetrasi Pasar

Pengembangan Pasar

Pengembangan Produk

FS

ES

IS CA

Page 53: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

39

3. Tahap Pengambilan Keputusan

Pada tahapan terakhir ini digunakan matriks QSPM untuk menentukan

prioritas dari strategi alternatif perusahaan. Matriks Quantitative Strategic

Planning (QSPM) atau matriks perencanaan strategis kualitatif, secara sasaran

menunjukan strategi alternatif mana yang terbaik untuk diprioritaskan berdasarkan

faktor-faktor strategis eksternal dan internal. Yang menjadi input dari matriks ini

adalah hasil dari pemaduan matriks SPACE yang disusun sebelumnya. Matriks

QSPM digunakan untuk merumuskan prioritas strategi. Dalam mengembangkan

matriks QSPM dapat menggunakan enam langkah, yaitu:

a. Mendaftarkan faktor-faktor kunci kekuatan keuangan, keunggulan

kompetitif, stabilitas lingkungan, dan kekuatan industri dalam kolom kiri

matriks QSPM.

b. Memberikan bobot pada setiap faktor kritis eksternal dan internal. Bobot ini

identik dengan yang digunakan dalam matriks paired comparison.

c. Memeriksa tahap pencocokan strategi dan mengidentifikasi strategi

alternatif yang harus dipertimbangkan untuk diimplementasikan.

d. Menetapkan nilai daya tarik (Attractiveness Score) yang menunjukan daya

tarik relatif dari setiap strategi yang lainnya. Nilai daya tariknya sebagai

berikut.

1 = Tidak menarik 3 = Cukup menarik

2 = Agak menarik 4 = Amat menarik

e. Menghitung total nilai daya tarik (Total Attractiveness Score) yang

merupakan hasil perkalian bobot dengan nilai daya tarik di setiap baris.

Page 54: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

40

f. Menghitung jumlah nilai total daya tarik. Nilai ini mengungkapkan strategi

mana yang paling menarik dari alternatif strategi yang ada. Semakin tinggi

nilai totalnya, maka strategi tersebut semakin menarik dan menunjukan

strategi lebih diinginkan relatif terhadap yang lain.

Pada dasarnya matriks QSPM adalah tahapan menentukan prioritas

alternatif strategi yang didasarkan oleh nilai daya tarik setiap strateginya. Dalam

pemberian nilai daya tarik diharapkan tidak memberikan daya tarik yang sama

pada alternatif strategi yang dimiliki.

Tabel 6. Matriks QSPM

Faktor-

faktor

Kunci

Bobot

Alternatif

Strategi 1

Alternatif

Strategi 2

Alternatif

Strategi 3

AS TAS AS TAS AS TAS

Kekuatan

Keuangan

Keunggulan

Kompetitif

Stabilitas

Lingkungan

Kekuatan

Industri

Total TAS

Sumber: David (2010:350)

Page 55: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4. 1. Sejarah

Kademangan Mushroom Farm merupakan perusahaan yang bergerak dalam

bidang usaha budidaya jamur merang di kawasan Tangerang Selatan. Kademangan

Mushroom Farm didirikan pada tahun 2012 oleh bapak Hendi Mulyadi. Perusahaan

ini berlokasi di Kelurahan Kademangan RT 05 RW 03 Kecamatan Setu, Kota

Tangerang Selatan, Banten. Tujuan didirikannya perusahaan ini adalah untuk

mengembangkan usaha budidaya jamur yang berorientasi profit dan menyerap tenaga

kerja yang berada di lingkungan sekitar lokasi perusahaan.

Perusahaan ini berdiri di atas lahan seluas 1.000 m2 dengan modal awal sebesar

Rp100.000.000. Modal awal tersebut digunakan oleh pendiri perusahaan untuk

membuat bangunan, kumbung, serta pengadaan sarana dan prasarana produksi.

Pemilik mendirikan usaha budidaya jamur merang dikarenakan peluang dari usaha ini

masih sangat besar. Di samping itu, iklim Tangerang Selatan yang cocok untuk

budidaya jamur merang, serta proses budidaya jamur merang yang tergolong mudah

dibanding jenis jamur lainnya, menjadi alasan yang menguatkan pemilik untuk

mendirikan Kademangan Mushroom Farm. Sampai saat ini, Kademangan Mushroom

Farm memiliki total 8 orang tenaga kerja.

Sebelum mendirikan Kademangan Mushroom Farm ini, pemilik bekerja di

bidang pendidikan di suatu lembaga pendidikan informal swasta. Pemilik kemudian

Page 56: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

42

memilih untuk membuka usaha budidaya jamur merang tersebut karena merasa

pembudidayaan jamur merang sangat cocok untuk wilayah Tangerang dan Tangerang

Selatan. Akan tetapi, petani yang membudidayakan jamur merang sangat sedikit.

Padahal permintaan (demand) pasar akan jamur merang di kota Tangerang dan

Tangerang Selatan sangat tinggi (Harian Kabar Tangsel, 2017).

Dalam proses budidaya, perusahaan menggunakan bahan baku yang berasal

dari kapas dan berbagai tambahan bahan baku lainnya seperti dedak, urea, molase dan

kapur. Bahan baku diperoleh perusahaan dengan cara membeli di sekitar wilayah

Jabodetabek. Adapun untuk bibit, perusahaan biasanya memperoleh dari daerah

Karawang. Sampai saat ini perusahaan hanya melakukan usaha budidaya jamur

merang dan belum mampu untuk memproduksi bibit dikarenakan beberapa faktor

yang belum mendukung.

4. 2. Lokasi dan Letak Geografis Perusahaan

Kademangan Mushroom Farm berlokasi di Kelurahan Kademangan RT 03 RW

05, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan, Banten dengan suhu berkisar 23–34

0C. Secara administratif, Kelurahan Kademangan memiliki batas-batas wilayah

sebagai berikut:

1. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Serpong

2. Sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Setu

3. Sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan Muncul

4. Sebelah barat berbatasan dengan Kali Cisadane

Page 57: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

43

Gambar 7. Peta Lokasi Kademangan Mushroom Farm

4. 3. Visi dan Misi Perusahaan

Sejak didirikan Kademangan Mushroom Farm belum memiliki visi dan misi

secara tertulis. Segala aktivitas perusahaan selama ini selalu mengacu kepada tujuan

berdiri perusahaan. Kademangan Mushroom Farm menyadari betul pentingnya suatu

tujuan bagi suatu organisasi. Tujuan juga merupakan sebagai sarana pemersatu

sebuah organisasi. Oleh karena itu, pemilik membuat suatu tujuan yang mampu

mendefinisikan organisasi tersebut dalam lingkungannya.

Penjabaran visi dan misi yang belum secara tertulis menjadikan tujuan

perusahaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan Kademangan Mushroom

Farm. Untuk dapat menjadi sentra budidaya jamur merang di Tangerang Selatan,

menjadi tujuannya. Meskipun terdengar umum, namun merupakan sasaran nyata

Page 58: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

44

mengingat awal pembentukannya adalah untuk membuka lapangan pekerjaan baru

dan memenuhi permintaan akan jamur merang yang masih tinggi.

4. 4. Struktur Organisasi Perusahaan

Organisasi secara umum memiliki pengertian yaitu sekelompok orang yang

bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Pencapaian tujuan bersama dilakukan

melalui fungsi manajemen perusahaan. Agar fungsi manajemen tersebut dapat

berjalan dengan lancar, maka suatu perusahaan harus dapat menggambarkan secara

jelas pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab. Berikut ini merupakan

struktur organisasi pada Kademangan Mushroom Farm.

Gambar 8. Struktur Organisasi Kademangan Mushroom Farm

Sumber: Kademangan Mushroom Farm (2018)

Pemilik

Koordinator

Kumbung Administrasi dan

Keuangan

Tenaga Ahli

Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan

Page 59: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

45

Pembagian kerja dilakukan agar kegiatan usaha yang dijalankan dapat

berlangsung dengan lancar dan sesuai dengan keahlian masing-masing sehingga

tujuan perusahaan dapat tercapai. Fungsi dari struktur organisasi Kademangan

Mushroom Farm sebagai berikut.

1. Pemilik

a. Berwenang dan bertanggung jawab untuk menentukan jalannya kegiatan

usaha.

b. Menyediakan modal serta sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam

kegiatan usaha.

c. Mengawasi segala kegiatan bisnis yang dijalankan.

2. Tenaga Administrasi dan Keuangan

a. Mencatat dan mengelola laporan hasil panen.

b. Mengatur, mencatat, dan mengelola laporan keuangan usaha dengan sistem

pembukuan yang sederhana.

3. Koordinator Kumbung

a. Mengkoordinasikan dan mengevaluasi semua kegiatan pada usaha

budidaya di Kademangan Mushroom Farm.

b. Menjaga kondisi hubungan antarkaryawan agar tercipta lingkungan yang

damai.

c. Melakukan kegiatan budidaya jamur merang mulai dari persiapan kumbung

hingga pemanenan.

Page 60: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

46

4. Penanggung jawab bahan baku

a. Mengatur dan mengelola ketersediaan seluruh bahan baku dalam kegiatan

budidaya jamur merang.

b. Melakukan kegiatan budidaya jamur merang mulai dari persiapan kumbung

hingga pemanenan.

5. Karyawan

Melakukan kegiatan budidaya jamur merang mulai dari persiapan kumbung

hingga pemanenan.

4. 5. Sumber Daya Perusahaan

Dalam menjalan kegiatan budidaya agar berjalan sesuai dengan rencana,

perusahaan perlu ditunjang oleh sumber daya yang mumpuni dan berkualitas. Sumber

daya yang dimiliki oleh Kademangan Mushroom Farm meliputi sumber daya fisik

dan sumber daya manusia.

1. Sumber Daya Fisik

Sumber daya fisik merupakan aset yang dimiliki perusahaan yang meliputi

sarana dan prasarana. Sarana dan prasarana digunakan untuk mendukung kegiatan

bisnis yang dijalankan perusahaan. sumber daya fisik yang dimiliki perusahaan antara

lain bangunan, kumbung, dan peralatan budidaya. Adapun lahan yang saat ini

digunakan oleh Kademangan Mushroom Farm masih merupakan lahan sewa

(tahunan) seluas 1.000 m2. dengan persentase penggunaan lahan yaitu 80 %

Page 61: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

47

digunakan untuk bangunan, kumbung, ruang tidur karyawan, kamar mandi, dan ruang

penyimpanan bibit.

Guna membantu kelancaran kegiatan budidaya jamur merang, Kademangan

Mushroom Farm menggunakan peralatan dan fasilitas pendukung. Peralatan

pendukung yang dimiliki Kademangan Mushroom Farm pada Tabel 7.

Tabel 7. Peralatan Pendukung Budidaya Kademangan Mushroom Farm

No. Jenis Peralatan Pendukung Jumlah (Unit)

1 Steamer 2

2 Tabung Gas 3

3 Sekop dan Cangkul 2

4 Timbangan 1

5 Selang dan Handsprayer 1

6 Keranjang 6

7 Pisau Cutter 4

8 Bak dan ember 3

9 Tali raffia, karet gelang dan plastik 1

Sumber: Kademangan Mushroom Farm (2018)

2. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia merupakan aset yang paling berharga dalam perusahaan.

Pencapaian hasil yang maksimal terhadap hasil perusahaan akan sangat didukung

oleh peran sumber daya manusia. Pengembangan dan pengelolaan sumber daya

manusia sangat penting karena menjadi peranan utama dalam pelaksanaan kegiatan

usaha.

Page 62: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

48

Jumlah tenaga kerja yang ada pada Kademangan Mushroom Farm berjumlah 8

orang. Hari kerja karyawan Kademangan Mushroom Farm yaitu setiap hari kecuali

tenaga administrasi & keuangan. Hal tersebut guna memantau, memelihara dan

merawat jamur sehingga karyawan diharuskan menetap di mess yang telah disediakan

oleh pihak Kademangan Mushroom Farm.

Tenaga kerja yang ada pada Kademangan Mushroom Farm sengaja diambil dari

wilayah-wilayah di luar Tangerang Selatan. Pemilik mengaku lebih senang untuk

mempekerjakan karyawan yang berasal dari luar perkotaan dikarenakan memiliki

semangat dan etos kerja yang tinggi dibanding masyarakat perkotaan pada umumnya.

Pemilik berharap dengan modal semangat dan etos kerja yang tinggi akan

memberikan hasil yang maksimal terhadap perusahaan. Adapun penempatan kerja

yang diterapkan perusahaan tidak berdasarkan latar belakang pendidikan. Hal ini

dikarenakan sebagian besar pekerjaan yang dilakukan perusahaan tidak memerlukan

tingkat pendidikan yang tinggi.

4. 6. Operasional Kegiatan

Kegiatan operasional usaha budidaya jamur merang pada Kademangan

Mushroom Farm berkembang dengan baik. Hal ini didukung antara lain karena

wilayah dan iklim yang sesuai untuk kegiatan pertanian budidaya jamur merang,

bahan-bahan produksi yang cukup terjangkau untuk diperoleh, dan lingkungan sekitar

perusahaan yang kondusif dan mendukung kegiatan budidaya. Jamur sendiri

merupakan tanaman yang memiliki cara hidup berbeda dari tanaman-tanaman sayur

Page 63: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

49

lainnya yang umumnya tumbuh di hamparan tanah sebagai media tanam. Tanaman

jamur merang pada Kademangan Mushroom Farm hidup pada media tanam berupa

dedak.

Syarat untuk tumbuhnya jamur merang meliputi beberapa parameter, terutama

temperatur, kelembaban, dan kandungan CO2. Jamur merang dapat tumbuh pada suhu

28 – 33 0C dengan kelembaban 87 – 90%. Kemampuan hidup jamur merang di lokasi

yang bersuhu relatif hangat menyebabkan jamur merang tergolong jamur hangat

(warm mushroom) (Saputra, 2014:11).

Budidaya jamur merang pada Kademangan Mushroom Farm dimulai dari

pembuatan media tanam. Pada tahap pembuatan media tanam tersebut diperlukan

pengetahuan dan keterampilan khusus, karena dapat berdampak pada kegagalan

produksi dimana jamur merang tidak dapat tumbuh dengan baik. Selain itu, tahap

pemeliharaan juga salah satu tahap krusial, karena kumbung harus dikondisikan suhu,

kelembaban udara, dan cahayanya agar jamur merang yang dipanen memenuhi

standar yang telah ditetapkan perusahaan.

4.6.1. Budidaya

Kegiatan budidaya jamur merang pada Kademangan Mushroom Farm dimulai

dari persiapan kumbung, pengolahan media tanam, penebaran bibit hingga

pemeliharaan. Kegiatan pembudidayaan tersebut dijalankan sesuai dengan jadwal

kerja yang telah dibuat sebelum proses budidaya dimulai. Adapun secara garis besar

kegiatan budidaya yang berjalan di Kademangan Mushroom Farm adalah sebagai

berikut:

Page 64: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

50

1. Persiapan Kumbung

Kumbung jamur di Kademangan Mushroom Farm berukuran 6 x 4 meter

dengan tinggi 4 meter. Dinding dan atap kumbung dilapisi menggunakan styrofoam

dan di bagian dalamnya dilapisi plastik. Styrofoam yang digunakan merupakan

limbah pabrik elektronik yang berada di Bandung. Konstruksi dan rak pada kumbung

menggunakan bambu.

2. Pembuatan Media Tanam

Media tanam yang digunakan di Kademangan Mushroom Farm adalah limbah

kapas. Limbah kapas tersebut didapat dari PT. Agro Pantes, perusahaan tekstil yang

berada di Tangerang. Limbah kapas sebagai media tanam dibutuhkan sebanyak 1,2

Ton per kumbung. Selain itu dibutuhkan bahan tambahan lainnya, yaitu dedak 100

kg, kapur 20 kg, urea dan molase.

Tahap pertama dalam persiapan media tanam yaitu pengomposan.

Pengomposan media tanam yang dilakukan di Kademangan Mushroom Farm dimulai

dengan merendam limbah kapas di air bersih selama satu hari. Selanjutnya, kapas

dicetak sambil ditaburi bahan tambahan disetiap lapisannya. Kapas yang telah dicetak

kemudian ditutup menggunakan terpal selama 3 hari. Tahap selanjutnya dilakukan

pembalikan media dan kembali ditutup terpal selama 2 hari. Setelah pengomposan,

media tanam diletakan pada rak-rak di dalam kumbung secara merata.

Tahap selanjutnya dilakukan pasteurisasi, yakni proses pemanasan media tanam

di dalam kumbung. Proses pasteurisasi di Kademangan Mushroom Farm dilakukan

secara tradisional, yaitu menggunakan drum yang tersambung dengan pipa ke dalam

Page 65: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

51

kumbung. Proses pasteurisasi ini dilakukan selama 8 jam hingga suhu di dalam

kumbung mencapai 65 0C. Pintu, jendela, serta celah yang terdapat pada kumbung

ditutup selama proses pasteurisasi. Setelah selesai, diamkan kumbung selama satu

hari untuk menurunkan suhu hingga 37 0C.

3. Penyebaran Bibit

Penyebaran bibit dalam budidaya jamur merang di Kademangan Mushroom

Farm dilakukan setelah kumbung steril dan suhu telah turun. Bibit yang dibutuhkan

dalam satu kumbung sekitar 55 – 60 baglog yang dibeli dari Karawang. Bibit jamur

merang yang telah siap tanam kemudian ditebarkan di atas permukaan media tanam

secara merata. Setelah penyebaran bibit, jendela dan pintu kumbung ditutup selama

tiga hari sebelum dilakukan penyiraman.

4. Pemeliharaan

Kegiatan pemeliharaan dilakukan dengan penyiraman dan pengaturan suhu.

Penyiraman dilakukan dengan cara menyemprotkan pada permukaan media tanam

dan lantai. Kegiatan ini dilakukan agar kelembapan terjaga dan media tanam tidak

mengalami kekeringan, dan miselium jamur dapat tumbuh dengan baik. Kademangan

Mushroom Farm melakukan penyiraman 3 hari setelah bibit ditebar. Pada tahap

tersebut, penyiraman mengunakan 1 liter molase yang dilarutkan dengan air.

Selanjutnya, penyiraman dilakukan secara kondisional, jika media terlihat kering.

Penyiraman menggunakan sprayer dengan kepala 4 lubang. Sprayer dipilih karena

menghasilkan butiran air dengan ukuran yang sangat kecil sehingga tidak

mengganggu pertumbuhan jamur merang.

Page 66: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

52

Kegiatan lainnya adalah pengaturan suhu pada kumbung dengan membuka

pintu dan jendela. Suhu yang ideal dalam tahap pertumbuhan jamur merang berkisar

antara 30 oC hingga 32

oC. Jika suhu kumbung di atas batas ideal maka harus

dilakukan pembukaan pintu maupun jendela.

4.6.2. Panen

Kondisi media dan lingkungan yang cukup baik membuat jamur dapat dipanen

pada hari ke 10 sampai hari ke 12 setelah penebaran bibit. Standar yang diterapkan di

Kademangan Mushroom Farm untuk jamur merang yang siap panen yakni jamur

merang yang masih dalam stadia kancing, diameter sekitar 3 - 5 cm, berwarna putih

sampai cokelat muda, dan bentuknya tidak rusak karena serangan hama dan/atau

mikroorganisme pengganggu lainnya. Pemetikan pada saat panen dilakukan dengan

cara dipotong menggunakan pisau cutter secara hati-hati agar tidak merusak miselium

atau calon tubuh buah yang lain.

4.6.3. Penanganan Pasca Panen

Jamur berbeda dengan tanaman pertanian lainnya yang cepat layu atau

membusuk jika disimpan tanpa perlakuan yang benar. Penanganan pasca panen harus

segera dilakukan setelah panen selesai dilakukan. Penanganan pasca panen yang

dilakukan oleh Kademangan Mushroom Farm adalah dengan membersihkan jamur

hasil panen yang diperoleh dari kotoran-kotoran. Jamur hasil panen yang telah

dibersihkan kemudian diletakkan ke dalam wadah/box untuk kemudian dilakukan

penimbangan. Kemudian jamur merang segar siap didistribusikan ke pasar-pasar dan

resto pelanggan Kademangan Mushroom Farm dengan harga Rp35.000 per kilogram.

Page 67: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Analisis Faktor Internal dan Eksternal Kademangan Mushroom Farm

Analisis faktor internal dan eksternal pada Kademangan Mushroom Farm

dimulai dengan mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal untuk

menentukan faktor-faktor kekuatan keuangan, keunggulan kompetitif, stabilitas

lingkungan, dan kekuatan industri. Pada proses ini, sudah memasuki tahap

masukan (input stage). Analisis faktor internal dan eksternal dilakukan untuk

membantu mengetahui faktor-faktor strategis yang berpengaruh terhadap

keberadaan dan upaya pengembangan bisnis Kademangan Mushroom Farm.

Lingkungan internal adalah lingkungan yang berada di dalam organisasi

perusahaan dan memberikan dampak secara langsung kepada perusahaan.

Lingkungan internal dalam Kademangan Mushroom Farm terdiri dari penerapan

manajemen, pemasaran, keuangan, produksi / operasional, dan penelitian dan

pengembangan. Lingkungan eksternal merupakan lingkungan yang berada di luar

organisasi perusahaan dan berjalan diluar kendali perusahaan. Adapun lingkungan

eksternal pada Kademangan Mushroom Farm berasal dari aspek ekonomi, sosial

budaya, demografi dan lingkungan, politik, pemerintah, hukum, dan teknologi.

5.1.1. Analisis Faktor Internal

Analisis faktor internal terfokus pada Financial Strength-FS (Kekuatan

Keuangan) dan Competitive Advantage-CA (Keunggulan Kompetitif)

Kademangangan Mushroom Farm. Berdasarkan hasil identifikasi faktor internal

melalui wawancara dengan responden, didapatkan beberapa faktor kunci yang

Page 68: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

54

meliputi unsur kekuatan keuangan dan keunggulan kompetitif bagi Kademangan

Mushroom Farm (Tabel 8).

Tabel 8. Faktor Internal Kademangan Mushroom Farm

Faktor – faktor Internal Kademangan Mushroom Farm

Financial Strength

(Kekuatan Keuangan) Keunggulan Kompetitif

(Competitive Advantage)

1. Rasio Pertumbuhan Penjualan

(Sales Growth Ratio)

2. Rasio Pertumbuhan Laba Bersih

(Net Profit Growth Ratio)

1. Kualitas Produk

2. Preferensi Konsumen

3. Pengetahuan dan Teknologi

Sumber: Data Primer yang Diolah (2018)

1. Financial Strength (Kekuatan Keuangan)

Analisis keuangan dilakukan pada Kademangan Mushroom Farm untuk

memahami posisi keuangan perusahaan saat ini sebagai pembentuk dimensi

Financial Strength (Kekuatan Keuangan). Adapun yang menjadi faktor-faktor

Financial Strength (Kekuatan Keuangan) bagi Kademangan Mushroom Farm

adalah sebagai berikut.

a. Rasio Pertumbuhan Penjualan (Sales Growth Ratio)

Rasio yang digunakan dalam pendekatan pertumbuhan ini adalah dengan

mengukur nilai penjualan saat ini terhadap penjualan sebelumnya yang disebut

dengan pertumbuhan penjualan (Sales Growth). Pertumbuhan penjualan

digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mempertahankan

posisi penjualannya di dalam pertumbuhan ekonomi dan industri. Berdasarkan

laporan target dan realisasi penjualan Kademangan Mushroom Farm tahun 2017

(Gambar 1), pada periode semester awal rata-rata omzet penjualan mencapai

Rp66.283.000, sedangkan di periode semester akhir rata-rata omzet penjualan

Page 69: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

55

yang didapat sebesar Rp66.704.167. Hal tersebut menunjukkan bahwa dalam dua

semester budidaya jamur merang di tahun 2017 mengalami kenaikan sebesar

0,635 persen. Sementara itu, hingga Februari 2018, rata-rata omzet penjualan

yang di dapat oleh Kademangan Mushroom Farm sudah mencapai Rp67.007.500.

Hal ini menunjukkan bahwa usaha Kademangan Mushroom Farm mengalami

peningkatan di dalam penjualannya.

b. Rasio Pertumbuhan Laba Bersih (Net Profit Growth Ratio)

Rasio yang digunakan dalam pertumbuhan ini adalah dengan mengukur

nilai laba bersih saat ini terhadap laba bersih sebelumnya yang disebut dengan

pertumbuhan laba bersih (net profit growth). Pertumbuhan laba bersih digunakan

untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mempertahankan posisi laba

bersihnya di dalam pertumbuhan ekonomi dan industri.

Menurut hasil wawancara dengan responden (pemilik), di tahun 2016

Kademangan Mushroom Farm mengalami peningkatan nilai laba bersih sebesar

0,153 persen dibandingkan nilai laba bersih tahun sebelumnya. Diikuti pula di

tahun 2017 dengan peningkatan nilai laba bersih sebesar 0,188 persen

dibandingkan nilai laba bersih tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan di dua

tahun terakhir ini Kademangan Mushroom Farm mengalami peningkatan pada

nilai laba bersihnya.

2. Competitive Advantage (Keunggulan Kompetitif)

Pada intinya, manajemen strategis adalah tentang mendapatkan dan

mempertahankan keunggulan kompetitif. Terminologi ini dapat didefinisikan

sebagai berbagai macam usaha yang dilakukan dengan sangat baik oleh sebuah

Page 70: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

56

perusahaan dibandingkan dengan pesaingnya. Kademangan Mushroom Farm

harus mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan dengan cara terus

menerus beradaptasi dengan tren dan fenomena yang terjadi di luar lingkungan

perusahaan, serta pada kemampuan, kompetensi, dan sumber daya internal.

Berikut adalah faktor-faktor kunci internal yang membentuk dimensi competitive

advantage (keunggulan kompetitif) pada Kademangan Mushroom Farm.

a. Kualitas Produk

Pendistribusian produk yang masih terjangkau jaraknya (sekitar Tangerang

dan Tangerang Selatan), serta penanganan pasca panen yang sesuai, membuat

produk jamur merang dari Kademangan Mushroom Farm disukai oleh pasar.

Dibandingkan dengan produk-produk dari luar kota seperti Cirebon dan

Karawang yang berwarna kecokelatan, pemilik mengaku jamur merang dari

Kademangan Mushroom Farm lebih diminati karena jamurnya yang masih segar

dan berwarna putih.

b. Preferensi Konsumen

Berbekal kualitas produk yang ditawarkan, jamur merang hasil budidaya

Kademangan Mushroom Farm dapat dinilai menjadi salah satu preferensi jamur

yang diminati pelanggan. Sampai saat ini, Kademangan Mushroom Farm rutin

memasok produk hasil budidayanya ke 2 pasar (Tabel 4). Menurut pemilik, hal

senada juga diakui oleh pelanggan Kademangan Mushroom Farm yang sangat

puas akan jamur merang yang dipasok oleh Kademangan Mushroom Farm yang

sampai ke pasar masih dalam keadaan segar dan berwarna putih dibandingkan

jamur-jamur yang berasal dari luar kota seperti Cirebon dan Karawang, Jawa

Page 71: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

57

Barat yang biasanya sampai ke pasar dalam keadaan tidak segar dan berwarna

cenderung kecokelatan.

c. Pengetahuan dan Teknologi

Penggunaan dan penguasaan terhadap pengetahuan dan teknologi mampu

membuat usaha unggul diantara usaha sejenis yang ada disekitarnya. Dalam aspek

pengetahuan, Kademangan Mushroom Farm sangat selektif dalam memilih

karyawan khususnya karyawan operasional kumbung. Dalam proses budidaya

jamur merang, pemeliharaan menjadi faktor krusial yang harus dilaksanakan

sesuai standar yang berlaku, karena berkaitan dengan kualitas produk yang akan

dihasilkan. Oleh sebab itu, pemilik mengutamakan karyawan yang terampil dan

memiliki pengalaman sebelumnya.

Kademangan Mushroom Farm juga menerapkan beberapa teknologi untuk

menunjang proses budidaya. Salah satu teknologi yang pernah digunakan oleh

perusahaan adalah termometer yang terkoneksi dengan smartphone. Penerapan

teknologi berbasis internet ini menggunakan smartphone untuk memantau

temperatur kumbung sehingga memudahkan karyawan dalam memantaunya. Hal

ini sangat penting mengingat temperatur merupakan salah satu faktor yang harus

dijaga selama proses budidaya jamur merang. Adapun teknologi termometer

berbasis internet ini merupakan hasil inovasi dari PUSPIPTEK.

5.1.2. Analisis Faktor Eksternal

Analisis faktor eksternal terfokus pada Environmental Stability-ES

(Stabilitas Lingkungan) dan Industry Strength-IS (Kekuatan Industri)

Kademangan Mushroom Farm. Berdasarkan hasil identifikasi faktor eksternal

Page 72: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

58

melalui wawancara dengan responden, didapatkan beberapa faktor kunci yang

meliputi unsur stabilitas lingkungan dan kekuatan industri bagi Kademangan

Mushroom Farm (Tabel 9).

Tabel 9. Faktor Eksternal Kademangan Mushroom Farm

Faktor – faktor Eksternal Kademangan Mushroom Farm

Stabilitas Lingkungan

(Environmental Stability)

Kekuatan Industri

(Industry Strength)

1. Perubahan/Perkembangan

Teknologi

2. Tingkat Inflasi

3. Tekanan Kompetitif

4. Risiko dalam Bisnis

1. Potensi Pertumbuhan

2. Utilisasi Sumber Daya

3. Ketersediaan Sumber Daya

Sumber: Data Primer yang Diolah (2018)

1. Environmental Stability (Stabilitas Lingkungan)

Kondisi lingkungan usaha sangat mempengaruhi kegiatan perusahaan dalam

pelaksanaan operational sehari-hari. Timbulnya perubahan pada lingkungan di

luar perusahaan yang tidak menentu mampu merubah operasional dan strategi

perusahaan pada periode selanjutnya. Berikut adalah faktor-faktor kunci internal

yang membentuk dimensi environmental stability (stabilitas lingkungan) pada

Kademangan Mushroom Farm.

a. Perubahan/Perkembangan Teknologi

Perkembangan teknologi yang cepat dapat membantu perusahaan dalam

mengembangkan usahanya. Teknologi yang paling baik saat ini adalah semakin

memasyarakatnya teknologi internet. Maraknya penggunaan internet serta situs-

situs komunitas di Indonesia, menjadikan peluang perusahaan dalam meluaskan

pasarnya serta mempromosikan perusahaan dengan biaya yang rendah. Perubahan

teknologi ini merupakan salah satu potensi yang seharusnya dimanfaatkan

Page 73: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

59

Kademangan Mushroom Farm agar lebih dekat dengan calon konsumen

dimanapun berada.

b. Tingkat Inflasi

Struktur daya beli konsumen salah satunya dapat diukur dengan tingkat

inflasi yang terjadi pada daerah tersebut. Tingginya harga-harga yang berlaku atas

harga dasar perhitungan pemerintah dapat menurunkan daya beli masyarakat atas

produk yang dikonsumsinya. Indonesia saat ini menunjukkan eksistensinya dalam

mengatasi tekanan ekonomi dengan menunjukkan tingkat inflasi yang dapat

mencapai titik 3,18 persen pada bulan Februari tahun 2018 (Bank Indonesia,

2018). Dengan tingkat inflasi Indonesia yang mencapai 3,18 persen, Bank

Indonesia sebagai pusat parameter perekonomian berhasil menekan laju inflasi

dari target inflasi yang bernilai 3,5 persen ( 1 persen). Hal ini menunjukkan

keadaan masyarakat Indonesia secara umum lebih mempunyai kekuatan

memenuhi kebutuhan konsumsinya dengan baik.

c. Tekanan Kompetitif

Munculnya berbagai macam pesaing mampu menggoyahkan integritas

perusahaan yang sedang berkembang. Kemudahan usaha baru masuk dalam

industri dapat membuat intensitas persaingan antar perusahaan semakin

meningkat. Dengan semakin bertumbuhnya pesaing Kademangan Mushroom

Farm yang mulai bermunculan menyebabkan tingkat tekanan kompetitif yang

semakin tinggi. Atribut yang menyertai tekanan kompetitif ini diantaranya adalah

kebutuhan untuk mendapatkan teknologi dan pengetahuan khusus, meraih

kesetiaan dan preferensi pelanggan, dan besarnya kebutuhan akan modal.

Page 74: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

60

d. Risiko dalam Bisnis

Beberapa definisi risiko adalah kesempatan timbulnya kerugian, sesuatu

yang berada dalam ketidakpastian, dan penyimpangan aktual dari yang

diharapkan. Pada umumnya usaha budidaya seperti Kademangan Mushroom

Farm memiliki risiko pada bidang fungsional struktur perusahaannya, seperti

manajemen (sumber daya manusia), keuangan, pemasaran, produksi dan operasi.

Risiko yang dapat meliputi aspek sumber daya manusia adalah risiko para

koordinator puncak, risiko karyawan, dan risiko kesehatan. Selain itu, biaya

produksi yang meningkat dan biaya utang yang berlebihan merupakan faktor-

faktor risiko yang biasa terjadi pada risiko keuangan. Pada risiko pemasaran yang

mungkin saja terjadi yaitu kebijakan pemerintah, perubahan permintaan pasar, dan

adanya persaingan harga antar pesaing. Sementara itu, masalah yang timbul

dengan kerusakan bahan baku dan berkurangnya daya saing produk merupakan

risiko-risiko yang mungkin terjadi pada operasional budidaya jamur merang pada

Kademangan Mushroom Farm.

2. Industry Strength (Kekuatan Industri)

Keadaan industri yang mendukung sebuah usaha yang ada di dalamnya

untuk berkembang merupakan salah satu faktor menarik seorang pebisnis dalam

menentukan jenis usahanya. Berkembangnya teknologi yang pesat, modern,

kemudahan dalam aplikasi dan akses mendapatkannya merupakan salah satu

atribut yang dipertimbangkan dalam mengidentifikasi bisnis dalam industri.

Berikut adalah faktor-faktor kunci eksternal yang dilakukan melalui wawancara

Page 75: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

61

dengan responden yang membentuk dimensi industry strength (kekuatan industri)

pada Kademangan Mushroom Farm.

a. Potensi Pertumbuhan

Jumlah penduduk yang selalu meningkat merupakan salah satu sumber

pertumbuhan usaha bidang makanan. Kenaikan jumlah penduduk yang selalu

terjadi tiap tahunnya, juga terjadi di Tangerang Selatan seperti ditunjukkan pada

Tabel 10. Pertumbuhan usaha bidang makanan tentu erat kaitannya dengan

permintaan bahan baku usaha bidang makanan tersebut dimana salah satunya

budidaya jamur merang. Kademangan Mushroom Farm merupakan salah satu

usaha budidaya jamur merang yang mencoba memenuhi permintaan tersebut.

Dengan tingkat konsumsi masyarakat akan jamur yang rata-rata meningkat tiap

tahunnya (Tabel 10), ditambah laju pertumbuhan usaha bidang makanan tersebut,

maka dapat dikatakan usaha budidaya jamur merang memiliki potensi sebagai

bisnis yang menjanjikan.

Tabel 10. Jumlah Penduduk Kota Tangerang Selatan Tahun 2012 – 2016

Kecamatan Jumlah Penduduk(Jiwa)

2012 2013 2014 2015 2016

Setu 72,170 75,002 77,881 80,811 83,777

Serpong 150,736 157,252 163,915 170,731 177,677

Pamulang 305,909 314,931 323,957 332,984 341,967

Ciputat 206,293 212,824 219,384 225,974 232,559

Ciputat Timur 188,957 193,484 197,960 202,386 206,729

Pondok Aren 329,103 341,416 353,904 366,568 379,354

Serpong Utara 141,237 148,494 155,998 163,755 171,749

Kota Tangerang

Selatan 1,394,405 1,443,403 1,492,999 1,543,209 1,593,812

Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tangerang Selatan (2018)

Page 76: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

62

b. Utilisasi Sumber Daya

Penggunaan atau pemanfaatan (utilisasi) sumber daya pada usaha budidaya

mempu mendorong objek-objek usaha yang ada di sekitarnya. Sebagai contoh

pada usaha budidaya jamur merang Kademangan Mushroom Farm yang memasok

limbah kapas sebagai salah satu bahan baku pembuatan media tanam dari industri

tekstil PT. Agro Pantes di wilayah Tangerang. Selain itu, dari segi sumber daya

manusia Kademangan Mushroom Farm juga turut serta mempekerjakan beberapa

karyawannya dari masyarakat lingkungan sekitar perusahaan. jadi secara garis

besar penggunaan atau pemanfaatan (utilisasi) pada Kademangan Mushroom

Farm dapat dikatakan cukup baik.

c. Ketersediaan Sumber Daya

Pada budidaya jamur merang, tidak perlu khawatir dengan bahan baku

budidaya jamur merang karena bahan bakunya mudah didapat. Media yang

digunakan dapat diperoleh dari limbah pertanian dan rumah tangga seperti jerami,

limbah kapas, dan kardus (Saputra, 2014:3). Sementara bila ditinjau dari segi

sumber daya manusia, berdirinya Kademangan Mushroom Farm menjadi peluang

lapangan kerja baru bagi warga yang bermukim di sekitar lahan budidaya

perusahaan.

5.1.3. Tahap Evaluasi Faktor Lingkungan Internal dan Eksternal

Pada tahap evaluasi faktor lingkungan ini, data dan informasi yang

diperoleh selama penelitian dilakukan, dipisahkan berdasarkan sumber

pengaruhnya terhadap perusahaan. Dari dalam perusahaan meliputi Kekuatan

Keuangan (Financial Strength) dan nilai Keunggulan Kompetitif (Competitive

Page 77: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

63

Advantage), sedangkan pengaruh dari luar perusahaan meliputi Stabilitas

Lingkungan (Environmental Stability) dan nilai Kekuatan Industri (Industry

Strength). Masing-masing dari keempat dimensi tersebut membentuk faktor-

faktor kunci yang mempengaruhinya.

Tabel 11. Perhitungan Bobot Faktor Lingkungan Internal-Eksternal Kademangan

Mushroom Farm

Faktor Kunci Bobot

1

Bobot

2

Bobot

3

Bobot

4

Rataan

Bobot

Financial Strength-FS

Rasio Pertumbuhan

Penjualan (Sales Growth

Ratio)

0.238 0.256 0.214 0.222 0.233

Rasio Pertumbuhan Laba

Bersih (Net Profit Growth

Ratio)

0.143 0.103 0.167 0.200 0.153

Competitive Advantage-CA

Kualitas Produk 0.190 0.154 0.190 0.200 0.184

Preferensi Konsumen 0.238 0.231 0.214 0.178 0.215

Pengetahuan dan Teknologi 0.190 0.256 0.214 0.200 0.215

Environmental Stability-ES

Perubahan/Perkembangan

Teknologi 0.132 0.160 0.167 0.131 0.147

Tingkat Inflasi 0.118 0.111 0.119 0.131 0.120

Tekanan Kompetitif 0.092 0.086 0.095 0.179 0.113

Risiko dalam Bisnis 0.171 0.148 0.107 0.190 0.154

Industry Strength-IS

Potensi Pertumbuhan 0.171 0.160 0.167 0.107 0.151

Utilisasi Sumber Daya 0.145 0.160 0.167 0.131 0.151

Ketersediaan Sumber Daya 0.171 0.173 0.179 0.131 0.163

Sumber: Data Primer yang Diolah (2018)

Berdasarkan hasil perhitungan Tabel 11 dengan metode Matriks

Perbandingan Berpasangan (Paired Comparison Matrix), nilai bobot tertinggi

untuk dimensi FS adalah faktor rasio pertumbuhan penjualan sebesar 0,233,

sedangkan nilai bobot tertinggi untuk dimensi CA adalah faktor pengetahuan dan

Page 78: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

64

teknologi sebesar 0,215. Adapun nilai bobot tertinggi untuk dimensi ES adalah

faktor risiko dalam bisnis sebesar 0,154, sedangkan nilai bobot tertinggi untuk

dimensi IS adalah faktor potensi pertumbuhan sebesar 0,151.

Nilai yang ditampilkan pada Tabel 11 merupakan hasil dari rata-rata bobot

yang diberikan oleh tiga responden yang berasal dari internal Kademangan

Mushroom Farm. Selanjutnya, nilai bobot yang didapat pada tahap ini akan

digunakan pada tahap pengambilan keputusan dalam faktor pengali nilai daya

tarik (Attractiveness Score) dalam matriks QSPM.

5.2. Perumusan Alternatif Strategi Pengembangan Kademangan Mushroom

Farm

Perumusan alternatif strategi pengembangan Kademangan Mushroom Farm

menggunakan alat analisis matriks SPACE (Strategic Positioning and Action

Evaluation). Penggunaan matriks SPACE pada tahap penentuan alternatif strategi

digunakan untuk mengetahui posisi strategis Kademangan Mushroom Farm

dalam pengembangan perusahaannya. Nilai yang ditampilkan pada Tabel 12

merupakan hasil rata-rata rating yang diberikan oleh empat responden yang

berasal dari pihak internal dan eksternal (pakar) Kademangan Mushroom Farm.

Berdasarkan hasil perhitungan rating rata-rata yang ditunjukkan dalam

Tabel 12, nilai total rating rata-rata untuk dimensi kekuatan keuangan (Financial

Strength-FS) sebesar 9,75. Dimensi keunggulan kompetitif (Competitive

Advantage-CA) memiliki nilai rating rata-rata sebesar -3,75. Sedangkan nilai

rating rata-rata berturut-turut untuk dimensi stabilitas lingkungan (Environmental

Stability-ES) dan kekuatan industri (Industry Strength) yaitu -6,25 dan 16.

Page 79: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

65

Tabel 12. Perhitungan Rating Rata-rata untuk Matriks SPACE

Faktor Kunci Rating

1

Rating

2

Rating

3

Rating

4

Rataan

Rating

Financial Strength-FS

Rasio Pertumbuhan

Penjualan (Sales Growth

Ratio)

5 4 5 5 4.75

Rasio Pertumbuhan Laba

Bersih (Net Profit Growth

Ratio)

6 5 4 5 5

9.75

Competitive Advantage-CA

Kualitas Produk -1 -2 -1 -1 -1

Preferensi Konsumen -1 -1 -2 -1 -1.25

Pengetahuan dan

Teknologi -2 -2 -1 -1 -1.50

-3.75

Environmental Stability-ES

Perubahan/Perkembangan

Teknologi -2 -2 -1 -1 -1.50

Tingkat Inflasi -1 -2 -1 -2 -1.50

Tekanan Kompetitif -1 -1 -1 -1 -1

Risiko dalam Bisnis -2 -2 -3 -2 -2.25

-6.25

Industry Strength-IS

Potensi Pertumbuhan 6 5 5 6 5.50

Utilisasi Sumber Daya 5 5 6 5 5.25

Ketersediaan Sumber Daya 6 5 4 6 5.25

16

Sumber: Data Primer yang Diolah (2018)

Selanjutnya untuk mendapatkan posisi perusahaan pada matriks SPACE

dilakukan perhitungan rata-rata dari nilai total rating atas jumlah total faktor

pembentuknya pada masing-masing dimensi yang mencerminkan masing-masing

sumbu. Berdasarkan hasil perhitungan, didapatkan nilai rating rata-rata untuk

masing-masing dimensi FS, CA, ES, dan IS berturut-turut sebesar 4,875; -1,250; -

1,563; dan 5,333. Nilai untuk sumbu x pada Matriks SPACE berasal dari

Page 80: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

66

penjumlahan dari rating rata-rata dimensi CA dan IS dengan nilai positif sebesar

3,313. Adapun nilai untuk sumbu y pada matriks SPACE didapat dari

penjumlahan rating rata-rata dimensi FS dan ES dengan nilai positif juga sebesar

4,083. Selanjutnya kedua nilai termasuk dimasukkan dalam diagram cartesius

matriks SPACE (Gambar 9) pada Kuadran I (kuadran kanan atas).

Gambar 9. Matriks SPACE Kademangan Mushroom Farm

Sumber: Data Primer yang Diolah (2018)

Berdasarkan hasil plotting nilai tersebut pada matriks SPACE, karakteristik

strategi yang sesuai dengan kondisi dalam dan luar Kademangan Mushroom Farm

(3,313; 4,083)

Agresif Konservatif

FS

IS CA

6

5

4

3

2

1

-1

-2

-3

-4

-5

-6

-6 -5 -4 -3 -2 -1 1 2 3 4 5 6

Defensif Kompetitif

ES

Page 81: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

67

adalah strategi agresif. Dengan demikian, alternatif strategi yang perlu dijalankan

oleh Kademangan Mushroom Farm adalah strategi integrasi (ke depan, ke

belakang, dan horizontal), strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar,

dan pengembangan produk), dan strategi diversifikasi (terkait dan tidak terkait).

Tabel 13. Alternatif Strategi Kademangan Mushroom Farm

Nomor

Strategi Strategi Keterangan Penerapan

S1 Integrasi ke

Depan

Memperoleh kepemilikan

atau kendali yang lebih

besar atas distributor

Menjual langsung ke

pasar/pelanggan tanpa melalui

perantara pengumpul

S2 Integrasi ke

Belakang

Mengupayakan

kepemilikan atau kendali

yang lebih besar atas

pemasok perusahaan

Memiliki laboraturium untuk

memproduksi bibit jamur

merang sendiri

S3 Integrasi

Horizontal

Mengupayakan

kepemilikan atau kendali

yang lebih besar atas

pesaing

Mengakuisisi perusahaan

sejenis

S4 Penetrasi Pasar

Mencari pangsa pasar yang

lebih besar untuk produk

saat ini di pasar yang ada

sekarang melalui upaya-

upaya pemasaran yang

lebih baik

Peningkatan upaya promosi,

misalnya dengan mulai

menggencarkan promosi

melalui media sosial, website

atau metode lain berbasis

internet

S5 Pengembangan

Pasar

Memperkenalkan produk

saat ini ke wilayah

geografis baru

Membuka jaringan pelanggan

baru dan memasuki wilayah

yang belum terjangkau sampai

saat ini, misalnya dengan

memasok produknya ke

swalayan

S6 Pengembangan

Produk

Mengupayakan

peningkatan penjualan

melalui perbaikan produk

saat ini atau pengembangan

produk baru

Meningkatkan standar mutu

bibit, pemeliharaan, dan

fasilitas penunjang untuk

meningkatkan kualitas jamur

merang dan membuat

packaging menarik terhadap

produk

S7 Diversifikasi

Terkait

Menambah produk baru

namun masih berkaitan

Budidaya jamur jenis lain agar

lebih variatif produk yang

dihasilkan

S8 Diversifikasi

Tidak Terkait

Menambah produk baru

namun tidak berkaitan

Membuka jasa wisata edukasi

untuk umum mengenai teknik

budidaya jamur

Sumber: David (2010)

Page 82: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

68

5.3. Penentuan Strategi Prioritas Kademangan Mushroom Farm

Berdasarkan hasil perhitungan yang didapat dari analisis matriks SPACE

diperoleh beberapa alternatif strategi yang dapat dijalankan oleh Kademangan

Mushroom Farm. Alternatif strategi yang dirumuskan tersebut tidak dapat

dijalankan secara bersamaan. Oleh sebab itu, perlu adanya penentuan prioritas

strategi untuk mengetahui strategi mana yang perlu didahulukan. Alat yang

digunakan dalam menentukan strategi prioritas strategi yang akan dijalankan

adalah matriks QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix).

Penggunaan matriks QSPM pada tahap keputusan atau decision stage

digunakan untuk mengetahui prioritas strategi pada Kademangan Mushroom

Farm dalam pengembangan usahanya. Penyusunan matriks QSPM dibuat

berdasarkan alternatif-alternatif strategi yang muncul dalam analisis matriks

SPACE. Adapun alternatif-alternatif strategi tersebut adalah:

1. Integrasi ke Depan

2. Integrasi ke Belakang

3. Intergrasi Horizontal

4. Penetrasi Pasar

5. Pengembangan Pasar

6. Pengembangan Produk

7. Diversifikasi Terkait

8. Diversifikasi Tidak Terkait

Matriks QSPM menentukan daya dari alternatif-alternatif strategi yang

diperoleh dari matriks SPACE serta seberapa besar pengaruh faktor-faktor kunci

Page 83: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

69

internal dan eksternal yang telah teridentifikasi pada pengembangan Kademangan

Mushroom Farm. Berdasarkan hasil perhitungan matriks QSPM pada

Kademangan Mushroom Farm (Lampiran 5), maka diperoleh prioritas strategi

secara berurut seperti pada Tabel 14 berikut ini:

Tabel 14. Prioritas Strategi Pengembangan Kademangan Mushroom Farm

No. Alternatif Strategi Total Skor

1 Pengembangan Produk 6,703

2 Pengembangan Pasar 5,706

3 Penetrasi Pasar 5,157

4 Integrasi ke Belakang 5,074

5 Integrasi Horizontal 5,036

6 Diversifikasi Terkait 4,980

7 Integrasi ke Depan 4,871

8 Diversifikasi Tidak Terkait 4,627

Sumber: Data primer yang diolah (2018)

Berdasarkan Tabel 14 dapat dinyatakan bahwa alternatif strategi yang

menjadi prioritas bagi Kademangan Mushroom Farm untuk dijalankan yaitu

pengembangan produk. Pengembangan produk didapat sebagai prioritas strategi

berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi baik internal dan eksternal

Kademangan Mushroom Farm dalam penilainnya pada matriks QSPM. Adapun

prioritas strategi lainnya secara berurutan yaitu pengembangan pasar, penetrasi

pasar, integrasi ke belakang, integrasi horizontal, diversifikasi terkait, integrasi ke

depan, dan diversifikasi tidak terkait.

5.3.1. Penyesuaian Alternatif Strategi Berdasarkan Matriks SPACE dan

Keadaan Lingkungan

Berdasarkan hasil perhitungan matriks SPACE sebelumnya, dihasilkan

delapan alternatif strategi generik bagi Kademangan Mushroom Farm yang dapat

Page 84: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

70

dipilih melalui analisis matriks QSPM. Pada kenyataannya, sejumlah alternatif

strategi tersebut memiliki beberapa prasyarat atau panduan mengenai kapan

strategi generik tersebut dapat menjadi strategi yang efektif. Berdasarkan

identifikasi dan analisis lingkungan perusahaan sebelumnya, berikut adalah

kondisi usaha Kademangan Mushroom Farm:

1. Memiliki fasilitas budidaya jamur merang yang mumpuni dengan lahan

yang luas.

2. Pencatatan keuangan yang masih sederhana

3. Memiliki sumber daya manusia yang terampil dan berpengalaman, namun

masih terbatas dalam jumlah

4. Mendapat dukungan (support) dari berbagai pihak, seperti lingkungan

sekitar perusahaan, wartawan, kalangan pelajar dan mahasiswa.

5. Kepuasan pemasok akan kualitas produk yang dihasilkan Kademangan

Mushroom Farm.

6. Jumlah pesaing belum banyak, namun persaingan yang ketat akan harga

produk.

7. Berada dalam industri yang tumbuh dan berkembang dengan diiringi arus

perkembangan teknologi yang cukup pesat.

Berdasarkan hasil identifikasi dan analisis di atas, maka didapat kesesuaian

strategi dengan mengacu dalam panduan mengenai kapan strategi generik tersebut

menjadi strategi yang efektif. Hal ini mengindikasikan bahwa strategi yang paling

sesuai berdasarkan penilaian kesesuaian oleh peneliti perusahaan Kademangan

Mushroom Farm adalah strategi pengembangan produk yang meliputi

Page 85: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

71

peningkatan penjualan melalui perbaikan produk saat ini atau pengembangan

produk baru. Berikut adalah lima pedoman tentang kapan strategi pengembangan

produk dapat menjadi sebuah strategi yang sangat efektif (David: 2010:260):

1. Ketika organisasi memiliki produk-produk berhasil yang berada di tahap

kematangan dari siklus hidup produk; gagasannya disini adalah menarik

konsumen yang terpuaskan untuk mencoba produk baru (yang lebih baik)

sebagai hasil dari pengalaman positif mereka dengan produk atau jasa

organisasi saat ini.

2. Ketika organisasi berkompetisi di industri yang ditandai oleh perkembangan

teknologi yang cepat.

3. Ketika pesaing utama menawarkan produk berkualitas lebih baik dengan

harga “bagus”.

4. Ketika organisasi bersaing dalam industri dengan tingkat pertumbuhan yang

tinggi.

5. Ketika organisasi memiliki kapabilitas penelitian dan pengembangan yang

kuat.

Page 86: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Hasil penelitian mengenai Strategi Pengembangan Usaha pada Kademangan

Mushroom Farm dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil identifikasi faktor internal dan eksternal, yang menjadi

faktor kunci internal dari dimensi kekuatan keuangan (Financial Strength)

adalah rasio pertumbuhan penjualan dan rasio pertumbuhan laba bersih,

sedangkan dari dimensi kekuatan kompetitif (Competitive Advantage)

adalah kualitas produk, preferensi konsumen, dan pengetahuan dan

teknologi. Sementara itu, yang menjadi faktor kunci eksternal dari dimensi

stabilitas lingkungan (Environmental Stability) adalah

perubahan/perkembangan teknologi, tingkat inflasi, tekanan kompetitif dan

risiko dalam bisnis, sedangkan dari dimensi kekuatan industri (Industry

Strength) adalah potensi pertumbuhan, utilisasi sumber daya, dan

ketersediaan sumber daya.

2. Alternatif strategi pengembangan Kademangan Mushroom Farm

berdasarkan analisis matriks SPACE menghasilkan delapan alternatif

strategi yaitu strategi integrasi ke depan, integrasi ke belakang, integrasi

horizontal, penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk,

diversifikasi terkait dan diversifikasi tidak terkait.

3. Prioritas strategi pengembangan Kademangan Mushroom Farm berdasarkan

analisis matriks QSPM dan identifikasi penyesuaian alternatif strategi

Page 87: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

73

dengan lingkungan Kademangan Mushroom Farm adalah pengembangan

produk.

6.2. Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis, maka dapat

dikemukakan beberapa saran untuk Kademangan Mushroom Farm antara lain:

1. Mengembangkan produk dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki baik

itu bahan baku maupun sarana dan pra sarana penunjang budidaya untuk

meningkatkan penjualan Kademangan Mushroom Farm, misalnya dengan

membuat kemasan yang menarik untuk menambah daya jual produk.

2. Memulai untuk membenahi manajemen dengan beberapa cara yang sifatnya

fundamental seperti merumuskan visi dan misi perusahaan secara jelas dan

tertulis, serta menata kembali struktur organisasi dan pemberian tugas

kepada tiap sumber daya manusianya.

3. Dapat menjadikan alternatif-alternatif strategi dari penelitian yang

dihasilkan sebagai acuan dalam pengambilan keputusan perusahaan.

Page 88: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

74

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. 2017. Statistik Indonesia 2017. Jakarta: CV Dharmaputra.

Badan Pusat Statistik Kota Tangerang Selatan. Jumlah Penduduk Kota Tangerang

Selatan.

https://tangselkota.bps.go.id/dynamictable/2017/05/09/49/jumlah-

penduduk-kota-tangerang-selatan.html diakses pada tanggal 22 Maret 2018

Badan Pusat Statistik Provinsi Banten. 2012. Produksi Tanaman Hortikultura

Provinsi Banten Tahun 2012. Serang: CV Dharmaputra.

Badan Pusat Statistik Provinsi Banten. 2013. Produksi Tanaman Hortikultura

Provinsi Banten Tahun 2013. Serang: CV Dharmaputra.

Badan Pusat Statistik Provinsi Banten. 2014. Produksi Tanaman Hortikultura

Provinsi Banten Tahun 2014. Serang: CV Dharmaputra.

Badan Pusat Statistik Provinsi Banten. 2015. Produksi Tanaman Hortikultura

Provinsi Banten Tahun 2015. Serang: CV Dharmaputra.

Badan Pusat Statistik Provinsi Banten. 2016. Produksi Tanaman Hortikultura

Provinsi Banten Tahun 2016. Serang: CV Dharmaputra.

Bank Indonesia. Laporan Inflasi (Indeks Harga Konsumen): Berdasarkan

Perhitungan Inflasi Tahunan.

https://www.bi.go.id/id/moneter/inflasi/data/Default.aspx diakses pada

tanggal 22 Maret 2018.

David, Fred. R. 2010. Manajemen Strategis Konsep. Edisi 12. Dono Sunardi,

penerjemah; Palupi Wuriarti, editor. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Terjemahan dari: Strategic Management.

Direktorat Jenderal Hortikultura. Rencana Strategis Direktorat Jenderal

Hortikultura 2010-2014

http://www.pertanian.go.id/sakip/admin/file/RENSTRA-HOR.pdf diakses

pada tanggal 19 Januari 2016.

Fahmi, Irham. 2014. Manajemen Strategis: Teori dan Aplikasi. Bandung: Penerbit

Alfabeta.

Harian Kabar Tangsel. Kademangan Mushroom Farm Jadi Wisata Edukasi dan

Sentra Jamur Merang.

Page 89: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

75

https://kabartangsel.com/kademangan-mushroom-farm-jadi-wisata-edukasi-

dan-sentra-jamur-merang/ diakses pada tanggal 13 Februari 2018

Hendritomo, Henky Ismawan. 2010. Jamur Konsumsi Berkhasiat Obat.

Yogyakarta: Lili Publisher.

Herlambang, Muhammad. 2014. Strategi Pengembangan Bisnis Pupuk Rumah

Pupuk Kompos UIN Jakarta. Skripsi S1 Fakultas Sains dan Teknologi,

Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta.

Kusumawardani, Sri Ayu. 1999. Perencanaan Strategi Bisnis Garden Furniture

PT. FIB, Semarang, Jawa Tengah. Tesis S2. Program Studi Magister

Manajemen Agribisnis, Institut Pertanian Bogor.

Nusawanti, Tri Ariessiana. 2009. Strategi Pengembangan Usaha Roti Pada Bagas

Bakery, Kabupaten Kendal. Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Manajemen,

Institut Pertanian Bogor.

Pearce JA, Robinson RB. 1997. Manajemen Strategik: Formulasi, Implementasi,

dan Pengendalian. Maulana A., penerjemah. Jakarta: Binarupa Aksara.

Terjemahan dari: Strategic Management: Fomulation, Implementation, and

Controlling.

Rochman, Fadlika Fatchur. 2011. Strategi Pengembangan Bisnis PT. Ojid

Kharisma Nusantara. Skripsi sarjana, Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta.

Saputra, Wanda. 2014. Budidaya Jamur Merang. Jakarta: PT. AgroMedia

Pustaka.

Solihin, Ismail. 2012. Manajemen Strategik. Jakarta: Erlangga.

Steiner, George A. 1997. Kebijakan dan Strategi Manajemen. Jakarta: Erlangga.

Tim Penerbit Trubus. 2010. Jamur Tiram Dua Alam Dataran Rendah dan Tinggi.

Jakarta: PT. Trubus Swadaya.

Udaya, Jusuf. 2013. Manajemen Stratejik. Jakarta: Graha Ilmu.

Umar, Husein. 2001. Strategic Management in Action: Konsep, Teori, dan Teknik

Manajemen Strategic Business Unit Berdasarkan Konsep Michael R. Porter,

Fred R. David, dan Wheelen-Hunger. Jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka

Utama.

Wira, Heri Eko. 2011. Analisis Strategi Pengembangan Usaha Jamur pada The

Pinewood Palm di Bogor, Jawa Barat. Skripsi S1. Fakultas Ekonomi dan

Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Page 90: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

76

Yulia, Sinta. 2014. Strategi Pengembangan Bisnis PT. Tama Cokelat Indonesia.

Skripsi S1. Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Page 91: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

77

LAMPIRAN

Page 92: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

78

Lampiran 1. Kuesioner

Kuesioner Putaran Pertama

Penentuan Faktor Internal dan Eksternal

pada Kademangan Mushroom Farm, Tangerang Selatan

Responden yang Terhormat,

Saya Ibrohim Fadhli (1111092000045), mahasiswa Program Studi

Agribisnis Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang

sedang melakukan penelitian tentang “Strategi Pengembangan Usaha pada

Kademangan Mushroom Farm, Tangerang Selatan”.

Kuesioner ini merupakan bagian penilaian dari tugas akhir saya. Saya

mohon kepada Bapak/Ibu untuk berpartisipasi mengisi kuesioner ini secara

lengkap dan benar agar informasi yang disajikan dapat dipertanggungjawabkan

dan tercapainya hal yang diinginkan.

Atas perhatian dan kerjasamanya saya ucapkan terima kasih.

Nama Responden :

Jabatan :

Tujuan :

Mendapatkan penilaian responden mengenai penentuan faktor internal dan

eksternal guna merumuskan strategi pengembangan usaha pada Kademangan

Mushroom Farm Tangerang Selatan untuk selanjutnya dikelompokkan menjadi

aspek kekuatan keuangan, keunggulan kompetitif, stabilitas lingkungan, dan

kekuatan industri.

Petunjuk Umum :

1. Pengisian kuesioner dilakukan secara tertulis oleh responden

2. Jawaban merupahan pendapat pribadi dari masing-masing responden

3. Dalam pengisian kuesioner, responden diharapkan melakukan secara

sekaligus (tidak tertunda) untuk menghindari inkonsistensi jawaban.

4. Responden berhak menambahkan atau mengurangi hal-hal yang sudah

tercantum dalam kuesioner dengan alasan yang jelas dan kuat

5. Seluruh definisi yang digunakan dalam kuesioner ini sepenuhnya menjadi

hak responden, dalam pengertian bahwa responden dapat saja memiliki

pandangan yang berbeda suatu faktor di dalam kuesioner ini dengan

responden lainnya ataupun dengan penelitian. Hal ini dibenarkan jika

dilengkapi dengan alasan yang kuat.

Page 93: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

79

Lampiran 1. Lanjutan

Petunjuk Teknis :

1. Faktor strategi internal dan faktor strategi eksternal merupakan suatu hal

yang mempunyai dampak yang kuat dan langsung terhadap aktifitas

pengembangan usaha pada Kademangan Mushroom Farm.

2. Faktor strategis internal : beri tanda checklist (√) pada ruang kekuatan

keuangan atau keunggulan kompetitif perusahaan sesuai dengan pilihan

atau jawaban responden. Faktor strategis eksternal: beri tanda checklist (√)

pada ruang stabilitas lingkungan atau kekuatan industri perusahaan sesuai

dengan pilihan atau jawaban responden.

A. Faktor Strategis Internal

No. Faktor Internal Kekuatan

Keuangan

Keunggulan

Kompetitif Alasan

1 Likuiditas

2 Modal Kerja

3 Arus Kas

4 Rasio Laba

5 Rasio Penjualan

6 Pangsa Pasar

7 Kualitas Produk

8 Kendali atas Pemasok

dan Distributor

9 Preferensi Konsumen

10 Pengetahuan dan

Teknologi

11

12

13

Page 94: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

80

Lampiran 1. Lanjutan

B. Faktor Strategi Eksternal

No. Faktor Eksternal Stabilitas

Lingkungan

Kekuatan

Industri Alasan

1

Perubahan /

Perkembangan

Teknologi

2 Tingkat Inflasi

3 Hambatan Masuk ke

Pasar

4 Tekanan Kompetitif

5 Elastisitas Harga

Permintaan

6 Risiko dam Bisnis

7 Potensi Pertumbuhan

8 Trik-trik Teknologis

9 Utilisasi Sumber Daya

10 Ketersediaan Sumber

Daya

11 Stabilitas Keuangan

12

13

Page 95: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

81

Lampiran 1. Lanjutan

Kuesioner Putaran Kedua

Penilaian dan Penentuan Bobot dan Rating

Faktor Strategis Internal dan Eksternal Kademangan Mushroom Farm

KUESIONER PENELITIAN

SKRIPSI

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PADA KADEMANGAN

MUSHROOM FARM

IDENTITAS RESPONDEN

Nama :

Jabatan :

Diharapkan Bapak/Ibu dapat mengisi kuesioner ini secara lengkap, objektif benar

adanya, karena kuesioner ini digunakan untuk penelitian skripsi dengan tujuan

ilmiah sehingga sangat dibutuhkan data yang valid dan akurat

PENELITI

IBROHIM FADHLI

1111092000045

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017

Page 96: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

82

Lampiran 1. Lanjutan

1.1 Penentuan Bobot Terhadap Faktor Internal Perusahaan (Kekuatan

Keuangan dan Keunggulan Kompetitif)

Petunjuk Pengisian

a. Penentuan bobot berdasarkan fakta yang terjadi pada Kademangan

Mushroom Farm.

b. Bobot yang diberikan mengidentifikasi tingkat kepentingan faktor kunci

terhadap keberhasilan perusahaan, tanpa memandang apakah faktor tersebut

merupakan kekuatan keuangan dan keunggulan kompetitif. Tentukan nilai

bobot pada

Tabel 1.

Bobot 1, jika indikator horizontal kurang penting dari indikator vertikal

Bobot 2, jika indikator horizontal sama penting dari indikator vertikal

Bobot 3, jika indikator horizontal lebih penting dari indikator vertikal

Faktor Internal

A Rasio Pertumbuhan Penjualan

B Rasio Pertumbuhan Laba Bersih

C Kualitas Produk

D Preferensi Konsumen

E Pengetahuan dan Teknologi

Faktor Kunci

Internal A B C D E F G Total Bobot

A

B

C

D

E

F

G

Page 97: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

83

Lampiran 1. Lanjutan

1.2 Penentuan Rating terhadap Kekuatan Keuangan Perusahaan

Petunjuk Pengisian

a. Tentukan nilai rating terhadap faktor-faktor kekuatan keuangan usaha

berikut ini dengan cara memberikan tanda (√) pada pilihan Bapak/Ibu.

b. Pemberian rating didasarkan pada skala 1 (paling buruk) dan 6 (paling baik)

Menurut Bapak/Ibu, bagaimana kondisi perusahaan dalam hal faktor-faktor

kekuatan keuangan yang dimiliki perusahaan sebagai berikut:

Analisis Faktor Internal (Kekuatan Keuangan) Kademangan Mushroom Farm

No. Kekuatan 1 2 3 4 5 6 1.

Rasio Pertumbuhan Penjualan

2. Rasio Pertumbuhan Laba Bersih

1.3 Penentuan Rating terhadap Keunggulan Kompetitif Perusahaan

Petunjuk Pengisian

a. Tentukan nilai rating terhadap faktor-faktor peluang usaha didasarkan pada

kemampuan usaha dalam meraih keunggulan kompetitif yang ada berikut

ini dengan cara memberikan tanda (√) pada pilihan Bapak/Ibu.

b. Pemberian rating didasarkan pada skala -6 (paling buruk) dan -1 (paling

baik)

Menurut Bapak/Ibu, bagaimana kemampuan perusahaan dalam menghadapi

keunggulan kompetitif tersebut:

Analisis Faktor Eksternal (Keunggulan Kompetitif) Kademangan Mushroom

Farm

No. Keunggulan Kompetitif -1 -2 -3 -4 -5 -6 1. Kualitas Produk

2. Preferensi Konsumen

3. Pengetahuan dan Teknologi

Page 98: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

84

Lampiran 1. Lanjutan

1.4 Penentuan Bobot Terhadap Faktor Eksternal Perusahaan (Stabilitas

Lingkungan dan Kekuatan Industri)

Petunjuk Pengisian

a. Penentuan bobot berdasarkan fakta yang terjadi pada Kademangan

Mushroom Farm.

b. Bobot yang diberikan mengidentifikasi tingkat kepentingan faktor kunci

terhadap keberhasilan perusahaan, tanpa memandang apakah faktor tersebut

merupakan stabilitas lingkungan dan kekuatan industri. Tentukan nilai

bobot pada

Bobot 1, jika indikator horizontal kurang penting dari indikator vertikal

Bobot 2, jika indikator horizontal sama penting dari indikator vertikal

Bobot 3, jika indikator horizontal lebih penting dari indikator vertikal

Faktor Eksternal

A Perubahan/Pengembangan Teknologi

B Tingkat Inflasi

C Tekanan Kompetitif

D Risiko dalam Bisnis

E Potensi Pertumbuhan

F Utilisasi Sumber Daya

G Ketersediaan Sumber Daya

Faktor Kunci

Eksternal

A B C D E F G Total Bobot

A B C D E F G

Page 99: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

85

Lampiran 1. Lanjutan

1.5 Penentuan Rating terhadap Kekuatan Industri Perusahaan

Petunjuk Pengisian

a. Tentukan nilai rating terhadap faktor-faktor kekuatan industri usaha berikut

ini dengan cara memberikan tanda (√) pada pilihan Bapak/Ibu.

b. Pemberian rating didasarkan pada skala 1 (paling buruk) dan 6 (paling baik)

Menurut Bapak/Ibu, bagaimana kondisi perusahaan dalam hal faktor-faktor

kekuatan industri yang dimiliki perusahaan sebagai berikut:

Analisis Faktor Internal (Kekuatan Industri) Kademangan Mushroom Farm:

No. Kekuatan 1 2 3 4 5 6 1. Potensi Pertumbuhan

2. Utilisasi Sumber Daya

3. Ketersediaan Sumber Daya

1.6 Penentuan Rating terhadap Stabilitas Lingkungan Perusahaan

Petunjuk Pengisian

a. Tentukan nilai rating didasarkan pada besarnya stabilitas lingkungan usaha

dalam mempengaruhi usaha di masa yang datang dengan cara memberikan

tanda (√) pada pilihan Bapak/Ibu.

b. Pemberian rating didasarkan pada skala -6 (paling buruk) dan -1 (paling

baik)

Menurut Bapak/Ibu, bagaimana kemampuan perusahaan dalam menghadapi

stabilitas lingkungan tersebut:

Analisis Faktor Eksternal (Stabiltas Lingkungan) Kademangan Mushroom Farm

No. Stabilitas Lingkungan -1 -2 -3 -4 -5 -6 1. Potensi Pertumbuhan

2. Utilisasi Sumber Daya

3. Ketersediaan Sumber Daya

Page 100: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

86

Lampiran 2. Hasil Perhitungan Bobot Faktor Internal dan Eksternal

Responden 1: Hendi Mulyadi

Faktor

Internal A B C D E Total Bobot

A 3 2 2 3 10 0.238

B 1 2 1 2 6 0.143

C 2 2 2 2 8 0.190

D 2 3 3 2 10 0.238

E 1 2 2 3 8 0.190

Total 6 10 9 8 9 42 1

Faktor

Eksternal A B C D E F G Total Bobot

A 2 2 1 2 2 1 10 0.132

B 2 2 1 1 2 1 9 0.118

C 1 2 1 1 1 1 7 0.092

D 2 3 2 2 2 2 13 0.171

E 2 3 2 2 2 2 13 0.171

F 2 2 3 1 2 1 11 0.145

G 2 3 2 2 2 2 13 0.171

Total 11 15 13 8 10 11 8 76 1

Page 101: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

87

Lampiran 2. Lanjutan

Responden 2: Tumin

Faktor

Internal A B C D E Total Bobot

A 3 3 2 2 10 0.256

B 1 1 1 1 4 0.103

C 1 2 2 1 6 0.154

D 2 3 2 2 9 0.231

E 2 3 3 2 10 0.256

Total 6 11 9 7 6 39 1

Faktor

Eksternal A B C D E F G Total Bobot

A 2 3 2 2 2 2 13 0.160

B 2 2 2 1 1 1 9 0.111

C 1 2 1 1 1 1 7 0.086

D 2 2 2 2 2 2 12 0.148

E 2 2 3 2 2 2 13 0.160

F 2 3 2 2 2 2 13 0.160

G 2 3 3 2 2 2 14 0.173

Total 11 14 15 11 10 10 10 81 1

Page 102: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

88

Lampiran 2. Lanjutan

Responden 3: Ranti

Faktor

Internal A B C D E Total Bobot

A 3 2 2 2 9 0.214

B 1 2 3 1 7 0.167

C 2 3 2 1 8 0.190

D 2 2 3 2 9 0.214

E 2 3 2 2 9 0.214

Total 7 11 9 9 6 42 1

Faktor

Eksternal A B C D E F G Total Bobot

A 3 2 3 2 2 2 14 0.167

B 2 2 2 1 1 2 10 0.119

C 1 2 2 1 1 1 8 0.095

D 1 2 2 1 1 2 9 0.107

E 2 3 3 2 2 2 14 0.167

F 2 2 3 3 2 2 14 0.167

G 3 3 3 2 2 2 15 0.179

Total 11 15 15 14 9 9 11 84 1

Page 103: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

89

Lampiran 2. Lanjutan

Responden 4: Gatot

Faktor

Internal A B C D E Total Bobot

A 2 2 3 3 10 0.222

B 2 2 2 3 9 0.200

C 2 2 2 3 9 0.200

D 2 2 2 2 8 0.178

E 2 2 2 3 9 0.200

Total 8 8 8 10 11 45 1

Faktor

Eksternal A B C D E F G Total Bobot

A 2 2 2 2 2 1 11 0.131

B 2 2 1 2 2 2 11 0.131

C 2 3 2 2 3 3 15 0.179

D 2 3 2 3 3 3 16 0.190

E 1 2 1 1 2 2 9 0.107

F 2 2 2 1 2 2 11 0.131

G 2 2 2 1 2 2 11 0.131

Total 11 14 11 8 13 14 13 84 1

Page 104: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

90

Lampiran 3. Perhitungan Rating Matriks SPACE

Responden 1: Hendi Mulyadi

No Faktor Kunci 1

Sangat

Tidak

Baik

2 Tidak

Baik

3

Kurang

Baik

4

Cukup

Baik

5

Baik

6

Sangat

Baik

Financial Strength-FS

1 Rasio

Pertumbuhan

Penjualan

2 Rasio

Pertumbuhan

Laba Bersih

Industry Strength-IS

3 Potensi

Pertumbuhan

4 Utilisasi Sumber

Daya

5 Ketersediaan

Sumber Daya

No Faktor Kunci

-6

Sangat

Tidak

Baik

-5

Tidak

Baik

-4

Kurang

Baik

-3

Cukup

Baik

-2

Baik

-1

Sangat

Baik

Competitive Advantage-CA

1 Kualitas Produk

2 Preferensi

Konsumen

3 Pengetahuan dan

Teknologi

Environmental Stability-ES

4 Perubahan/

Perkembangan

Teknologi

5 Tingkat Inflasi

6 Tekanan

Kompetitif

7 Risiko dalam

Bisnis

Page 105: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

91

Lampiran 3. Lanjutan

Responden 2: Tumin

No Faktor Kunci 1

Sangat

Tidak

Baik

2 Tidak

Baik

3

Kurang

Baik

4

Cukup

Baik

5

Baik

6

Sangat

Baik

Financial Strength-FS

1 Rasio

Pertumbuhan

Penjualan

2 Rasio

Pertumbuhan

Laba Bersih

Industry Strength-IS

3 Potensi

Pertumbuhan

4 Utilisasi Sumber

Daya

5 Ketersediaan

Sumber Daya

No Faktor Kunci

-6

Sangat

Tidak

Baik

-5

Tidak

Baik

-4

Kurang

Baik

-3

Cukup

Baik

-2

Baik

-1

Sangat

Baik

Competitive Advantage-CA

1 Kualitas Produk

2 Preferensi

Konsumen

3 Pengetahuan dan

Teknologi

Environmental Stability-ES

4 Perubahan/

Perkembangan

Teknologi

5 Tingkat Inflasi

6 Tekanan

Kompetitif

7 Risiko dalam

Bisnis

Page 106: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

92

Lampiran 3. Lanjutan

Responden 3: Ranti

No Faktor Kunci 1

Sangat

Tidak

Baik

2 Tidak

Baik

3

Kurang

Baik

4

Cukup

Baik

5

Baik

6

Sangat

Baik

Financial Strength-FS

1 Rasio

Pertumbuhan

Penjualan

2 Rasio

Pertumbuhan

Laba Bersih

Industry Strength-IS

3 Potensi

Pertumbuhan

4 Utilisasi Sumber

Daya

5 Ketersediaan

Sumber Daya

No Faktor Kunci

-6

Sangat

Tidak

Baik

-5

Tidak

Baik

-4

Kurang

Baik

-3

Cukup

Baik

-2

Baik

-1

Sangat

Baik

Competitive Advantage-CA

1 Kualitas Produk

2 Preferensi

Konsumen

3 Pengetahuan dan

Teknologi

Environmental Stability-ES

4 Perubahan/

Perkembangan

Teknologi

5 Tingkat Inflasi

6 Tekanan

Kompetitif

7 Risiko dalam

Bisnis

Page 107: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

93

Lampiran 3. Lanjutan

Responden 4: Gatot

No Faktor Kunci 1

Sangat

Tidak

Baik

2 Tidak

Baik

3

Kurang

Baik

4

Cukup

Baik

5

Baik

6

Sangat

Baik

Financial Strength-FS

1 Rasio

Pertumbuhan

Penjualan

2 Rasio

Pertumbuhan

Laba Bersih

Industry Strength-IS

3 Potensi

Pertumbuhan

4 Utilisasi Sumber

Daya

5 Ketersediaan

Sumber Daya

No Faktor Kunci

-6

Sangat

Tidak

Baik

-5

Tidak

Baik

-4

Kurang

Baik

-3

Cukup

Baik

-2

Baik

-1

Sangat

Baik

Competitive Advantage-CA

1 Kualitas Produk

2 Preferensi

Konsumen

3 Pengetahuan

dan Teknologi

Environmental Stability-ES

4 Perubahan/

Perkembangan

Teknologi

5 Tingkat Inflasi

6 Tekanan

Kompetitif

7 Risiko dalam

Bisnis

Page 108: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

94

Lampiran 4. Hasil Pengisian Kuesioner Penentuan Strategi Prioritas

Responden 1: Hendi Mulyadi

No Faktor Kunci Bobot S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8

Kekuatan Finansial-FS

1 Rasio Pertumbuhan Penjualan 0.233 1 2 3 4 4 3 3 3

2 Rasio Pertumbuhan Laba

Bersih 0.153 1 4 2 3 4 3 3 3

Keunggulan Kompetitif-CA

1 Kualitas Produk 0.184 2 4 2 2 2 4 2 2

2 Preferensi Konsumen 0.215 3 2 3 3 3 4 3 3

3 Pengetahuan dan Teknologi 0.215 3 2 3 2 2 4 2 3

Stabilitas Lingkungan-ES

1 Perubahan/Perkembangan

Teknologi 0.147 4 2 3 2 3 4 3 2

2 Tingkat Inflasi 0.120 2 2 1 1 3 3 2 2

3 Tekanan Kompetitif 0.113 3 3 3 3 4 4 3 3

4 Risiko dalam Bisnis 0.154 3 4 2 2 3 3 3 3

Kekuatan Industri-IS

1 Potensi Pertumbuhan 0.151 2 2 2 3 3 3 3 3

2 Utilisasi Sumber Daya 0.151 1 3 1 1 1 3 2 2

3 Ketersediaan Sumber Daya 0.163 1 3 1 1 1 2 1 1

Page 109: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

95

Lampiran 4. Lanjutan

Responden 2: Tumin

No Faktor Kunci Bobot S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8

Kekuatan Finansial-FS

1 Rasio Pertumbuhan Penjualan 0.233 2 2 3 3 4 4 4 2

2 Rasio Pertumbuhan Laba

Bersih 0.153 1 3 3 3 3 3 3 2

Keunggulan Kompetitif-CA

1 Kualitas Produk 0.184 2 3 3 3 2 4 3 3

2 Preferensi Konsumen 0.215 1 2 3 3 4 3 2 1

3 Pengetahuan dan Teknologi 0.215 2 3 3 3 3 3 2 3

Stabilitas Lingkungan-ES

1 Perubahan/Perkembangan

Teknologi 0.147 3 2 2 3 3 3 3 2

2 Tingkat Inflasi 0.120 2 2 2 2 2 2 1 2

3 Tekanan Kompetitif 0.113 2 2 3 4 3 3 2 3

4 Risiko dalam Bisnis 0.154 3 3 3 3 3 4 2 3

Kekuatan Industri-IS

1 Potensi Pertumbuhan 0.151 2 2 3 3 3 4 2 2

2 Utilisasi Sumber Daya 0.151 2 4 2 2 2 3 2 1

3 Ketersediaan Sumber Daya 0.163 1 4 1 1 2 3 2 2

Page 110: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

96

Lampiran 4. Lanjutan

Responden 3: Ranti

No Faktor Kunci Bobot S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8

Kekuatan Finansial-FS

1 Rasio Pertumbuhan

Penjualan 0.233 3 3 4 4 4 4 3 3

2 Rasio Pertumbuhan Laba

Bersih 0.153 2 3 3 3 4 4 3 2

Keunggulan Kompetitif-CA

1 Kualitas Produk 0.184 3 3 2 2 3 4 2 2

2 Preferensi Konsumen 0.215 2 3 3 3 3 4 4 2

3 Pengetahuan dan Teknologi 0.215 2 3 3 3 3 3 2 2

Stabilitas Lingkungan-ES

1 Perubahan/Perkembangan

Teknologi 0.147 2 2 2 3 3 3 2 2

2 Tingkat Inflasi 0.120 2 2 1 1 2 3 2 1

3 Tekanan Kompetitif 0.113 3 3 4 3 3 4 2 3

4 Risiko dalam Bisnis 0.154 3 3 3 2 3 3 3 2

Kekuatan Industri-IS

1 Potensi Pertumbuhan 0.151 3 3 3 2 4 3 2 2

2 Utilisasi Sumber Daya 0.151 2 3 2 2 2 3 2 2

3 Ketersediaan Sumber Daya 0.163 2 3 2 2 1 2 1 1

Page 111: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

97

Lampiran 4. Lanjutan

Responden 4: Gatot

No Faktor Kunci Bobot S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8

Kekuatan Finansial-FS

1 Rasio Pertumbuhan

Penjualan 0.233 2 3 3 4 4 4 2 3

2 Rasio Pertumbuhan Laba

Bersih 0.153 2 4 3 3 3 4 3 3

Keunggulan Kompetitif-CA

1 Kualitas Produk 0.184 3 4 3 3 3 4 3 2

2 Preferensi Konsumen 0.215 3 3 3 4 3 3 3 3

3 Pengetahuan dan Teknologi 0.215 3 2 3 2 2 4 3 3

Stabilitas Lingkungan-ES

1 Perubahan/Perkembangan

Teknologi 0.147 3 2 3 3 3 4 4 2

2 Tingkat Inflasi 0.120 1 1 1 1 2 2 2 2

3 Tekanan Kompetitif 0.113 4 4 4 2 3 4 4 3

4 Risiko dalam Bisnis 0.154 3 4 2 2 3 4 3 3

Kekuatan Industri-IS

1 Potensi Pertumbuhan 0.151 2 1 2 2 3 3 2 3

2 Utilisasi Sumber Daya 0.151 2 2 1 2 2 2 2 2

3 Ketersediaan Sumber Daya 0.163 2 2 1 2 2 2 1 1

Page 112: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/55016... · 2021. 3. 13. · strategi pengembangan usaha budidaya jamur merang

98

Lampiran 5. Hasil Perhitungan Matriks QSPM

Faktor Kunci

Bobot Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3 Strategi 4 Strategi 5 Strategi 6 Strategi 7 Strategi 8

AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS

Kekuatan Finansial-FS

Rasio Pertumbuhan

Penjualan 0.233 2 0.466 2.50 0.582 3.25 0.756 3.75 0.873 4 0.931 3.75 0.873 3 0.698 2.75 0.640

Rasio Pertumbuhan Laba

Bersih 0.153 2 0.306 3 0.459 2.75 0.421 3 0.459 3.50 0.536 3.50 0.536 3 0.459 2.50 0.383

Keunggulan Kompetitif-

CA

Kualitas Produk 0.184 2.75 0.505 3.25 0.597 2.50 0.459 2.50 0.459 2.50 0.459 4 0.735 2.50 0.459 2.25 0.413

Preferensi Konsumen 0.215 2.50 0.538 2.25 0.484 3 0.646 3.25 0.700 3.25 0.700 3.50 0.753 3 0.646 2.25 0.484

Pengetahuan dan Teknologi 0.215 2.75 0.592 2.25 0.484 3 0.646 2.50 0.538 2.50 0.538 3.50 0.754 2.25 0.484 2.75 0.592

Stabilitas Lingkungan-ES

Perubahan/Perkembangan

Teknologi 0.147 2.75 0.405 2.25 0.332 2.50 0.369 2.75 0.405 3 0.442 3.50 0.516 3 0.442 2 0.295

Tingkat Inflasi 0.120 1.75 0.210 1.75 0.210 1.25 0.150 1.25 0.150 2.25 0.270 2.50 0.300 1.75 0.210 1.75 0.210

Tekanan Kompetitif 0.113 3 0.339 3 0.339 3.50 0.396 3 0.339 3.25 0.368 3.75 0.424 2.75 0.311 3 0.339

Risiko dalam Bisnis 0.154 3 0.463 3.50 0.540 2.50 0.386 2.25 0.347 3 0.463 3.50 0.540 2.75 0.424 2.75 0.424

Kekuatan Industri-IS

Potensi Pertumbuhan 0.151 2.25 0.341 2 0.303 2.50 0.378 2.50 0.378 3.25 0.492 3.25 0.492 2.25 0.341 2.50 0.378

Utilisasi Sumber Daya 0.151 2.25 0.339 2.50 0.377 1.50 0.226 1.75 0.264 1.75 0.264 2.75 0.414 2 0.301 1.75 0.264

Ketersediaan Sumber Daya 0.163 2.25 0.368 2.25 0.368 1.25 0.204 1.50 0.245 1.50 0.245 2.25 0.368 1.25 0.204 1.25 0.204

4.871 5.074 5.036 5.157 5.706 6.703 4.980 4.627

VII IV V III II I VI VIII