budidaya jamur kuping - budidaya tanpa tanah

Upload: susi-susanti

Post on 16-Oct-2015

139 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

BUDIDAYA JAMUR KUPING - BUDIDAYA TANPA TANAH

TRANSCRIPT

  • 5/26/2018 BUDIDAYA JAMUR KUPING - BUDIDAYA TANPA TANAH

    1/24

    TUGAS KELOMPOK

    BUDIDAYA TANPA TANAH

    BUDIDAYA JAMUR KUPING

    Oleh :

    Kelompok 3 Kelas I

    Susi Susanti (115040100111024)

    Yuli Alfiatul Isadah (115040113111005)

    Rynda Valentina Sidauruk (115040100111120)

    Fika Andita Riani (115040100111186)

    PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

    FAKULTAS PERTANIAN

    UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    2014

  • 5/26/2018 BUDIDAYA JAMUR KUPING - BUDIDAYA TANPA TANAH

    2/24

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Jamur kuping merupakan salah satu kelompok jelly fungi yang masuk ke dalam

    kelas Basidiomycota dan mempunyai tekstur jelly yang unik. Fungi yang masuk ke dalam

    kelas ini umumnya makroskopis atau mudah dilihat dengan mata telanjang. Miseliumnya

    bersekat dan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu: miselium primer (miselium yang

    sel-selnya berinti satu, umumnya berasal dari perkembangan basidiospora) dan miselium

    sekunder (miselium yang sel penyusunnya berinti dua, miselium ini merupakan hasil

    konjugasi dua miselium primer atau persatuan dua basidiospora). Auricularia auricula

    umumnya kita kenal sebagai jamur kuping. Jamur ini disebut jamur kuping karena bentuk

    tubuh buahnya melebar seperti daun telinga manusia (kuping).

    Karakteristik dari jamur kuping ini adalah memiliki tubuh buah yang kenyal

    (mirip gelatin) jika dalam keadaan segar.Namun, pada keadaan kering, tubuh buah dari jamur

    kuping ini akan menjadi keras seperti tulang. Bagian tubuh buah dari jamur kuping berbentuk

    seperti mangkuk atau kadang dengan cuping seperti kuping, memiliki diameter 2-15 cm, tipis

    berdaging, dan kenyal.

    Warna tubuh buah jamur ini pada umumnya hitam atau coklat kehitaman akan

    tetapi adapula yang memiliki warna coklat tua. Jenis jamur kuping yang paling memiliki nilai

    bisnis yang tinggi adalah yang memiliki warna coklat pada bagian atas tubuh buah dan warna

    hitam pada bagian bawah tubuh buah, serta ukuran tubuh buah kecil. Jamur kuping

    merupakan salah satu jamur konsumsi yang umum dikeringkan terlebih dahulu, kemudian

    direndam dengan air dalam waktu relatif singkat sehingga jamur ini akan kembali seperti

    bentuk dan ukuran segarnya.

    Manfaat jamur kuping hitam dipercaya dapat mengencerkan darah atau

    antikoagulasi yaitu mencegah gumpalan darah, dan sisi lain dapat juga sebagai

    antihaermohagi yaitu menghentikan pendarahan. Dan juga bermanfaat untuk penyembuhan

  • 5/26/2018 BUDIDAYA JAMUR KUPING - BUDIDAYA TANPA TANAH

    3/24

    penyakit jantung, pembuluh darah dengan endapan (aterosklerosis), penurun kolesterol dan

    trigliserida.

    Dan apabila dikonsumsi setiap hari maka aliran darah akan menjadi lancar dan

    akan terhindar dari stroke atau jantung. Dengan 10 gram jamur kuping hitam, ditambah jahe

    3 iris dan bawang putih 3 butir, bisa juga ditambah daging bersih lemak 40 gram dan sedikit

    garam. Kemudian rebus dengan air 6 mangkuk. Bagi menjadi 2 mangkuk diminum setiap

    hari, pagi dan sore. Ramuan ini dapat membersihkan 3 sumbatan dalam waktu 45 hari.

    Selain budidaya jamur tiram dan jamur merang yang mendatangkan untung besar,

    satu lagi jenis jamur yang cukup banyak dibudidayakan para petani adalah jamur kuping

    yang memiliki prospek bisnis sangat bagus. Hal ini disebabkan permintaan pasar domestik

    maupun pasar internasional masih cukup tinggi.Tak mengherankan harga jamur kuping

    dipasaran bisa lebih mahal dibandingkan jamur tiram serta jamur merang. Budidaya jamur

    kuping sangat cocok untuk dikembangkan menjadi peluang usaha skala rumah tangga.

  • 5/26/2018 BUDIDAYA JAMUR KUPING - BUDIDAYA TANPA TANAH

    4/24

    BAB II

    BOTANI

    2.1 Klasifikasi Jamur Kuping (Aur icularia politri cha)

    Klasifikasi Jamur Kuping adalah sebagai berikut :

    Devisi : Amastigomycota Sub Devisi : Basidiomycotae Kelas : Basidiomycetes Ordo : Auriculariales Familia : Auriculariae Genus : Auricularia Species : Auricularia sp.

    Jamur kuping memiliki tubuh buah kenyal atau seperti gelatin jika dalam keadaan

    segar dan menjadi keras seperti tulang jika kering. Jamur kuping berbentuk mangkuk atau

    kadang-kadang seperti kuping yang berasal dari titik pusat perlekatan, tipis bergading, dan

    kenyal. Permukaan luar steril, sering kali berurat, berbulu sangat kecil atau berambut, cokelat

    muda sampai cokelat, menjadi kehitaman jika mengering. Permukaan dalam fertil, licin

    sampai agak berkerut, bergelatin jika basah, berwarna kuning cokelat, cokelat keabu-abuan,

    cokelat, ungu, dan menjadi hitam jika kering. Spora putih; spora berada di permukaan dan

    biasanya pada permukaan bagian bawah, berukuran 12-8 x 4-8 mikron dan berbentuk sosis,

    licin. Jamur Kuping biasanya hidup soliter atau bergerombol pada batang kayu, ranting mati,

    tunggul kayu, dan lain-lain; melekat pada substrat secara sentral atau lateral.

    2.2 Syarat Tumbuh Jmaur Kuping

    Adapun syarat tumbuh jamur kuping adalah sebagai berikut :

    1. Suhu dan KelembabanSuhu dan kelembaban memiliki peranan penting pada pertumbuhan jamur kuping.

    Suhu udara yang baik bagi pertumbuhan jamur ini berkisar antara 22-28 derajat C.

  • 5/26/2018 BUDIDAYA JAMUR KUPING - BUDIDAYA TANPA TANAH

    5/24

    Kelembaban udara ideal berkisar antara 80-90% agar diperoleh pertumbuhan

    yang baik.

    2. Media TanamDi alam asli, jamur kuping tumbuh menempel pada kayu-kayu yang telah lapuk.

    Oleh karena itu, dahulu jamur ini dibudidayakan dengan cara ditanam pada

    potongan kayu gelondongan berdiameter 10-20 cm. Saat ini, kayu gelondongan

    sulit dicari, dan harganya tinggi, maka dicari media tanam lain dari bahan limbah

    organik, seperti serbuk gergaji, ampas sagu, pucuk tebu, kertas bekas atau kertas

    koran, dan kapas bekas pabrik pemintalan. kayu karet merupakan jenis kayu yang

    paling baik untuk pertumbuhan jamur kuping.

    3. Ketinggian TempatJamur kuping dapat tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi.

    2.3 Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan hasil Jamur Kuping

    a. AirKandungan air dalam substrat sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan

    perkembangan miselia jamur. Terlalu sedikit air akan menghambat bahkan menghentikanperkembangan miselia. Sedangkan kelebihan air akan membuat miselia busuk dan mati.

    Kandungan air pada substrat dapat dipertahankan dengan cara melakukan penyiraman

    secara teratur. Pada musim penghujan penyiraman dilakukan sekali sehari, yaitu pada

    pagi hari. Sedangkan pada musim kemarau penyiraman dilakukan dua kali sehari yaitu

    pada pagi dan sore hari.

    b. Sumber nutrisiUntuk kehidupan dan perkembangannya jamur kuping memerlukan sumber

    nutrisi dalam bentuk unsur hara, seperti nitrogen, fosfor, belerang, kalium, karbon serta

    beberapa unsur lainnya. Di dalam jaringan kayu unsur-unsur ini sudah tersedia walaupun

    tidak sebanyak yang dibutuhkan. Karena itu perlu penambahan unsur-unsur tersebut dari

    luar, dalam bentuk pupuk yang dicampurkan pada substrat penanaman.

  • 5/26/2018 BUDIDAYA JAMUR KUPING - BUDIDAYA TANPA TANAH

    6/24

    c. KelembabanKarena jamur kuping sangat membutuhkan kelembaban yang tinggi agar

    pertumbuhan dan perkembangannya berlangsung secara optimal, maka kelembaban nisbi

    ruang tempat penanaman harus dipertahankan tinggi sesuai dengan kebutuhan jamur

    kuping tersebut. Kelembaban nisbi yang baik untuk perkembangan jamur kuping 80- 100

    %.

    d. TemperaturPada umunya jamur kuping akan tumbuh secara maksimal pada kisaran

    temperatur antara 20-280 C. Temperatur dalam ruangan penanaman diusahakan untuk

    berada pada kisaran angka tersebut. Pada kondisi temperatur lain diluar kisaran tersebut,

    menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Suriawiria (1979), menyebabkan

    pertumbuhannya terhambat dan hasil yang didapatkan sangat rendah.

    e. CahayaPertumbuhan jamur kuping sangat peka terhadap kehadiran cahaya, misalnya

    cahaya matahari secara langsung. Oleh sebab itu, ruangan penanaman harus benar-benar

    terhindar dari penyinaran cahaya secara langsung.

  • 5/26/2018 BUDIDAYA JAMUR KUPING - BUDIDAYA TANPA TANAH

    7/24

    BAB III

    TEKNIK BUDIDAYA

    A. Pengadaan Bibit Jamur Kuping

    Pembiakan Tahap Pertama (F1)Langkah awal, sebelum melakukan pembiakan spora jamur kuping, adalah

    mempersiapkan peralatan dan media tumbuh. Peralatan yang digunakan meliputi tabung

    reaksi dan rak penyimpanan, kapas, kertas loyang atau kantong plastik, tall karet,

    autoclave (alat sterilisasi otomatis), meja pembiakan, dan peralatan pelengkap lainnya.

    Media tumbuh yang biasa digunakan dalam pembiakan tahap pertama dapat

    dikategorikan menjadi 2 kelompok, yaitu bahan alarm dan bahan semi sintetis. Bahan

    alarm yang dapat digunakan adalah tepung jagung, tepung kentang, bawang, dll. Bahan-

    bahan ini biasanya digunakan dalam bentuk ekstrak (cairan jernih), sari, atau rebusan

    (decoction).

    Bahan-bahan semi sintetis untuk media turnbuh dalam pembiakan jamur adalah

    campuran kentang-glukose-agar atau campuran agar, glukose, ekstrak ragi atau agar, dan

    pepton-glukose.

    Media tumbuh yang cukup efektif untuk pembiakan miselium F, jamur kuping

    adalah bahan semi sintetis berupa campuran agar, glukose, dan kentang (tepungkentang). Tepung agar digunakan sebanyak 1,5% - 2%. Sedangkan bahan lain ditentukan

    berdasarkan coba-coba (trial error).

    Macam komposisi media tumbuh untuk pembiakan kultur jaringan (F,) jamur

    kuping yang telah populer adalah sebagai berikut.

    a)Sari buncis dan tauge dicampur dengan media agar: Campuran (adonan)media ini disterilisasi selama 1 jam. Media ini siap digunakan sebagai

    biakan murni (kultur jaringan) setelah diolesi atau ditanami sayatan

    (jaringan) tubuh buah jamur kuping dewasa.

    b)Parutan bawang bombay dan ubi kentang: Parutan bahan-bahan midicampur tepung aren (enau) dan dimasukkan dalam larutan agar dengan

    komposisi: kentang 100 gram; bawang bombay 50 gram; tepung aren 150

    gram, dan agar 150 gram.

  • 5/26/2018 BUDIDAYA JAMUR KUPING - BUDIDAYA TANPA TANAH

    8/24

    c)Potato Dextrose Yeast Extract Agar (PDY): Komposisi media tumbuhjamur kuping mi telah berhasil digunakan dalam pembiakan miselium F1

    di Balai Benih Induk Ngipiksari, Yogyakarta. Komposisi media ini terdiri

    atas kentang, dextrose (glukose), dan tepung agar.

    Penyiapan media tumbuh PDY dimulai dari pencucian dan perebusan kentang.

    Sebanyak 200 gram kentang segar dibersihkan (tidak dikupas kulitnya) dan dicuci dengan

    air bersih lalu diiris-iris (dicacah) kemudian dicuci lagi berulang-ulang sampai air bekas

    cuciannya tampak jernih. Setelah bersih, iris-irisan kentang dibilas lagi dengan air

    suling (aquadest). Caranya, irisan kentang direndam dalam panel selama 10 menit,

    kemudian direbus dalam 700 - 1.000 ml air (aquadest) selama 1 jam sehingga airnya

    menyusut tinggal 500 - 600 mi. Kemudian, air rebusan (ekstrak) ini disaring dengan kain

    flanel atau kain lain yang mata saringannya kecil dan air saringan ditampung dalam botol.

    Tambahkan beberapa mililiter air pada ekstrak (air rebusan kentang) yang telah

    disaring tersebut sehingga volumenya mencapai 1.000 ml. Tambahkan pula 9 - 15 gram

    tepung agar dan 10 - 20 gram glukose (dextrose) lalu diaduk-aduk dan direbus dalam

    autoclave selama 15 menit pada tekanan 15 lbs.

    Selesai perebusan langsung dilakukan pendinginan. Media tumbuh yang telah

    dingin dapat segera dimasukkan dalam tabung reaksi pembiakan. Setiap 1(satu) litermedia tumbuh buatan tersebut dapat digunakan sebagai media tumbuh biakan murni

    (kultur jaringan) jamur kuping sebanyak 150 - 200 tabung biakan. Sebaiknya, media

    tumbuh buatan ini segera digunakan sehingga tidak terkontaminasi oleh bahan-bahan

    pencemar (pollutan), bakteri, atau organisme mikro (renik) lain yang bersifat merusak

    dan membusukkan media tumbuh buatan tersebut.

    Jika jumlah media tumbuh buatan yang disiapkan melebihi kapasitas tabung

    reaksi pembiakan, maka sisa media tumbuh tersebut harus disimpan dalam suhu dingin

    dan ruangan steril. Sisa media buatan tersebut dapat digunakan untuk pembiakan periode

    berikutnya.

    Langkah berikutnya adalah memasukkan media tumbuh dalam tabung reaksi

    sebanyak 1 sendok makan, kemudian disumbat dengan kapas. Sumbatan kapas di luar

  • 5/26/2018 BUDIDAYA JAMUR KUPING - BUDIDAYA TANPA TANAH

    9/24

    tabung reaksi dibalut dengan kertas loyang dan diikat dengan tali keret. Ulangi pekerjaan

    serupa untuk pembiakan F, lainnya.

    Selanjutnya, tabung-tabung reaksi dan isinya dimasukkan dalam autoclave atau

    alat sterilisasi otomatis untuk dilakukan sterilisasi pada suhu 125'C selama 1 jam. Untuk

    menghemat sekaligus mengefektifkan alat sterilisasi, maka posisi tabung reaksi di

    dalamnya diatur berjajar miring ke salah satu sisi atau miring bersilangan

    Gambar. Tabung Reaksi Berisi Media Tumbuh Ditutup Kapas dan Kantong Plastik

    Selesai pelaksanaan sterilisasi, tabung reaksi dibiarkan selama beberapa jam

    hingga suhunya dingin. Kemudian, tabung reaksi berisi media tumbuh steril dimasukkan

    ke dalam ruangan steril pula. Lepaskan kertas loyang penutup kapas dan simpan tabung

    reaksi tersebut dalam rak khusus (rak penyimpanan) dalam posisi miring. Tujuannnya

    adalah supaya media tumbuh jamur tersebar pada dinding tabung reaksi bagian dalarn

    sekaligus supaya terjadi penyebaran pertumbuhan miselium jamur kuping dalam tabung

    reaksi sehingga memudahkan pelaksanaan pengambilan untuk pembiakan tahapberikutnya. Tabung reaksi tersebut dibiarkan selama 24 jam supaya media tumbuh steril

    menjadi dingin pada suhu kamar.

    Langkah selanjutnya adalah menyiapkan pelaksanaan kultur jaringan, yaitu

    inokulasi (penanaman bibit) berupa sayatan (jaringan) tubuh buah jamur kuping dewasa

    yang berisi basidiospora. Sayatan ini diambil dari jamur kuping dewasa (umur 3-4

    minggu sejak pembentukan calon jamur atau pin head) yang memiliki tubuh buah besar,

    tebal, dan sehat.

    Tubuh buah jamur yang akan diambil jaringannya terlebih dulu dibersihkan dan

    dicuci atau dicelupkan dalam alkohol 70`% selama 1 - 5 menit. Bahan-bahan kimia yang

    lazim digunakan untuk pencucian bibit jamur antara lain alkohol 70%, formalin 5%,

    mercurochloride 0,001 %, silver nitrate 0,1 %, mercuric cyanide 0,1 %, sodium

  • 5/26/2018 BUDIDAYA JAMUR KUPING - BUDIDAYA TANPA TANAH

    10/24

    hipochloride atau calcium hipochloride 0,35%, carbonic acid 1%, potasium permanganat

    2%, dan hydrogen peroxida 3%.

    Tubuh buah jamur kuping bersih dan steril diletakkan pada papan atau wadah lain

    yang steril, kemudian diletakkan di atas meja pembiakan. Meja pembiakan diaktifkan,

    lampu dinyalakan, dan mesin hisap (filter) udara dihidupkan dengan menekan tombol

    (knop) pengontak.

    Setengah jam sejak meja pembiakan diaktitkan, kemudian semua tabung reaksi

    berisi media tumbuh steril yang telah dingin beserta rak penyimpanannya diambil dan

    ditaruh di atas meja pembiakan. Kemudian. kapas penyumbatnya dibuka.

    Bagian tubuh buah jamur kuping yang paling tebal terletak pada bagian

    "ketiak"nya. Pada bagian ini terdapat sumber-sumber percabangan hifa atau miselium

    atau kantong basidiospora. Bagian ini disayat selebar 0,1 cm, tebal 0,1 cm, dan

    panjangnya sekitar 1 cm. Untuk memudahkan penyayatan, kita dapat menggunakan

    spatula (pisau lancip bertangkai) atau pisau bedah yang tajam dan steril.

    Gambar Bagian Ketiak Jamur Kuping (lihat arah pcnsil).

    Selanjutnya, sayatan (jaringan) tubuh buah dimasukkan ke dalam tabung reaksi

    dan permukaan tabung disumbat kembali dengan kapas. Penanaman sayatan tubuh buah

    tersebut harus dilakukan di atas meja pembiakan. Kemudian, tabung reaksi tertutup yangtelah diisi sayatan tubuh buah diletakkan dalam rak penyimpanan di dalam ruang steril

    (ruang pembiakan) dan pekerjaan serupa diulangi untuk pembuatan bibit F, pada tabung

    reaksi lain yang telah disiapkan. Setiap tubuh buah jamur dapat diambil sebanyak 10 - 15

    sayatan yang mengandung spora (basioiiaspora)

  • 5/26/2018 BUDIDAYA JAMUR KUPING - BUDIDAYA TANPA TANAH

    11/24

    Spora jamur kuping disimpan dalam ruangan steril yang agak gelap selama 20

    hari hingga tumbuh benang-benang miselium berwarna putih yang memenuhi media

    tumbuh. Selanjutnya, biakan miselum ini digunakan sebagai bibit pada pembiakan tahap

    kedua. Tabung reaksi pembiakan yang gagal dan tidak tumbuh miselium segera dibuang

    supaya tidak mencemari (mengkontaminasi) tabung pembiakan yang tumbuh baik.

    Miselium yang rusak dapat diidentifikasi dari media yang berbau busuk dan berwarna

    coklat kehitam-hitaman. Tabung reaksi tersebut dibersihkan untuk digunakan pada

    pembibitan (inokulasi) periode (hari) berikutnya.

    Pembiakan Tahap Kedua (F2)Langkah-langkah pembiakan tahap kedua (F,) tidak berbeda dengan tahap

    sebelumnya. Langkah pertama adalah persiapan peralatan dan media tumbuh. Peralatan

    (wadah) pembiakan tahap ini berupa botol kaca bening (transparan) 220 ml, kapas,

    kantong plastik, tall karet, dan autoclave. Semua peralatan harus kering, bersih, dan steril.

    Media tumbuh berupa campuran serbuk kayu, dedak halus (bekatul) dan kapur

    (CaCO;) dengan komposisi masing-masing 81 %; 18%, dan 1%. Macam media tumbuh

    lain adalah serbuk gergaji, dedak halus, gypsum (CaSo4 ), kapur (CaCO,), air, dan TSP.

    Komposisi masing-masing bahan adalah: serbuk gergaji 100 kg, dedak halus 10 kg,

    gypsum 1,5 kg, kapur 0,5 kg, air secukupnya, dart TSP 0,5 kg.Media tumbuh dalam pembiakan F2, (termasuk F3, F4 dan media tumbuh dalam

    pemeliharaan) harus memenuhi persyaratan ideal pertumbuhan miselum jamur kuping.

    Media tumbuh harus mengandung unsur C (carbon) dalam bentuk karbohidrat dalam

    jumlah (kandungan) yang cukup tinggi. Media harus mengandung unsur N dalam bentuk

    Amoniun. Unsur ini akan diubah oleh jamur menjadi protein. Syarat lain media tumbuh

    jamur adalah mengandung unsur Ca yang berfimgsi untuk menetralkan asam oxalat yang

    dikeluarkan oleh miselium, pH antara 3 - 7, kelembaban 68%, CO, kurang dari 1%, dan

    suhu sekitar 23 C- 25 C

    Langkah kedua dalam pembiakan ini adalah penyiapan media tumbuh. Serbuk

    kayu disiram dengan air bersih agar bebas dari kotoran dan cemaran getah atau rninyak,

    kemudian ditimbun di atas lantai terbuka selama l - 1,5 bulan. Pada umumnya, jamur

    kuping tumbuh pada kayu atau serbuk kayu dari tanaman bercabang (dikotil), bertajuk

  • 5/26/2018 BUDIDAYA JAMUR KUPING - BUDIDAYA TANPA TANAH

    12/24

    rimbun, berkayu lunak, berumur lebih dart 10 tahun, dan bukan jenis kayu yang

    mengandung minyak sepertipinus. Tetapi, jamur kuping tumbuh optimal pada beberapa

    jenis kayu tertentu. Oleh karena itu, serbuk kayu yang digunakan sebagai media tumbuh

    pada pembiakan ataupun pemeliharaan jarnur kuping sebaiknya dipilih dari

    penggergajian kayu tertentu. Jenis-jenis kayu yang baik sebagai media tumbuh jamur

    kuping adalah kayu kecapi, durian, rambutan, apokat, dadap, dan pasalama.

    Timbunan serbuk kayu bersih dan basah (kandungan air sekitar 62%) diaduk dan

    dicampur dengan dedak halus dan kapur sesuai dengan komposisi masing-masing. Dedak

    halus dipilih yang masih segar dan baik serta bersih (tidak tercampur sekam atau kotoran

    lain). Dedak yang telah disimpan dalam waktu cukup lama akan menggumpal dan

    mengalami fermentasi (pembusukan). Dedak ini kurang baik untuk campuran media

    tumbuh pembiakan jamur kuping. Usahakan supaya campuran media tumbuh tersebut

    teraduk merata.

    Langkah selanjutnya adalah memasukkan media tumbuh dalam botol kaca bening

    sampai penuh dan pantat (dasar) botol dibenturkan pelan-pelan pada lantai atau alas

    papan dan permukaan media tumbuh pada lubang botol ditekan dengan ujung jari

    berulang-ulang agar media tumbuh dalam botol lebih padat (memadat) dan tingginya

    mencapai leher botol. Tambahkan lagi media tumbuh sampai penuh lalu dipadatkan lagi

    sehingga botol terisi penuh dan padat.Pada permukaan media tumbuh dalam botol dibuat lubang sedalam 3 cm dan

    diameter 1 cm. Caranya, permukaan media tumbuh pada mulut botol ditekan dengan

    ujung kayu runcing dan gilig (silindrik). Kemudian, alat kapas tersebut diangkat (dicabut)

    kembali tali ikat sambil diputar pelan-pelan sehingga permukaan media berlubang dan

    memadat sampal batas leher botol.

    http://1.bp.blogspot.com/_D6bOq2WFTSc/ST_j6wc0Q9I/AAAAAAAAAEY/QkS6KXiwOFk/s1600-h/GAMBAR8.JPG
  • 5/26/2018 BUDIDAYA JAMUR KUPING - BUDIDAYA TANPA TANAH

    13/24

    Mulut botol disumbat dengan kapas dan ditutup dengan kantong plastik,

    kemudian diikat dengan tali karet. Media tumbuh pekerjaan serupa diulangi pada botol-

    botol yang lain.

    Botol-botol yang telah berisi media tumbuh disterilsasi dalam autoclave selama

    kurang lebih 1 jam pada suhu 100 C- 125 C (suhu sterilsasi konstan minimal 30 menit).

    Posisi botol dalam autoclave sama dengan posisi sterilisasi tabung reaksi F1. Tujuan

    penysusunan botol-botol ini adalah agar penggunaan autoclave serta pelaksanaansterilisasi lebih efektif dan efisien.

    Setelah sterilisasi selesai, kemudian botol yang berisi media tumbuh tersebut

    didinginkan. Dalam keadaan hangat, botol-botol tersebut dibongkar dan dimasukkan ke

    dalam ruangan pembiakan yang steril. Botol-botol berisi media tumbuh dibiarkan selama

    12 - 24 jam agar media tumbuh jamur yang telah steril tersebut menjadi dingin. Setelah

    dingin, botol-botol tersebut diletakkan pada meja pembiakan.

    Ambil tabung reaksi hasil pembiakan F1, dan letakkan di atas meja pembiakan.

    Dalam keadaan tertutup kapas penyumbat, tabung reaksi segera disterilisasi dengan cara

    disemprot alkohol dan kapas penyumbatnya dibakar selama l0 - 15 detik. Selanjutnya,

    dilepas (dicabut) dengan pinset panjang tetap dalam keadaan terbakar, lalu mulut tabung

    reaksi dibakar di atas lampu spirtus selama 5 detik.

    http://1.bp.blogspot.com/_D6bOq2WFTSc/ST_j7bJ6FJI/AAAAAAAAAEo/JhLGTWu26CY/s1600-h/GAMBAR11&12.JPG
  • 5/26/2018 BUDIDAYA JAMUR KUPING - BUDIDAYA TANPA TANAH

    14/24

    Miselium biakan F1 dimasukkan kedalam botol pembiakan F2. Caranya, buka

    sumbatan kapas botol pembiakan F2 dan reaksi pungut (ambil) miselium biakan F1

    dengan piset, lalu tanamkan miselium tersebut pada lubang media tumbuh dalam botol

    pembiakan F2 Setiap biakan F1 dapat digunakan sebagai bibit pembiakan F2 sebanyak 15

    20 botol. Botol pembiakan ditutup lagi dengan kapas penyumbat (penutupnya) dan

    ditempatkan di atas rak dalam ruangan steril, baik di sekitar meja pembiakan ataupun di

    ruangan lain.

    Botol-botol yang telah diisi dengan miselium jamur kuping disimpan dan

    ditumbuhkan selama 1 bulan agar miselium jamur kuping tersebut berkembang

    memenuhi seluruh celah-celah (pori-pori) media tumbuh dalam botol. Miselium yang

    tumbuh dengan baik akan berwarna putih, sedangkan miselium yang rusak akan berwarna

    coklat busuk. Botol-botol pembiakan yang rusak disingkirkan dan seluruh isi mediatumbuh di dalamnya dibuang. Kemudian, dinding botol bagian dalam disikat dengan

    spon atau sikat bertangkai dan dicuci dengan air bersih lalu disimpan dalam kcadaan

    kering.

    Pembiakan Tahak Ketiga (F3)Prinsip dan langkah pembiakan tahap ketiga (F3) sama dengan pembiakan tahap

    kedua. Bibit pcmbiakan F3 ditanam dari hasil pembiakan F2. Miselium yang berkembang

    dalam media tumbuh F2 dihancurkan dengan kayu alau pinset atau pengaduk besi

    bertangkai panjang yang telah disterilisasi. Kemudian, miselium ditumpahkan langsung

    di alas mulut bolol pembiakan F3 atau ditampun di atas piring atau cawan porselin.

    http://3.bp.blogspot.com/_D6bOq2WFTSc/ST_j7Lbd5oI/AAAAAAAAAEg/8Nq8LcIfN_A/s1600-h/GAMBAR9.JPG
  • 5/26/2018 BUDIDAYA JAMUR KUPING - BUDIDAYA TANPA TANAH

    15/24

    Setiap botol biakan F3 dapat digunakan sebagai bibit pembiakan F3 sebanyak 150 - 200

    botol dan disimpan atau dikembangkan (ditumbuhkan) selama 1 bulan.

    Pembiakan Tahap Keempat (F4)Prinsip pembiakan tahap keempat tidak berbeda dengan pembiakan F3 ataupun

    F2. Pelaksanaan pembiakan F4 dilakukan dalam ruangan sleril yang lebih luas. Media

    tumbuh yang digunakan adalah serbuk kayu, dedak halus, dan kapur. Sedangkan

    penanaman bibit (inokulasi) pembiakan ini dilakukan dalam kantong plastik (polybag).

    Siapkan media tumbuh dan kantong plastik hening tahan panas agak tebal (PE 0,002)

    berukuran 20 cm x 30 cm. Masukkan media tumbuh dalam kantong plastik sampai

    penuh, kemudian padatkan dengan cara menekan permukaan plastik sampai ketinggian

    isi kantong (media tumbuh) tinggal 18 cm - 20 cm. Pemadatan dilakukan secara manual

    atau menggunakan mesin. Pemadatan cara manual dilakukan dengan menarik permukaan

    atas kantong plastik dan menekan permukaan media tumbuh dengan lempeng bulat yang

    diameternya sama dengan diameter kantong plastik. Selanjutnya, permukaan atas bagian

    tengah media tumbuh dibuat lubang dengan diameter 1 inchi (sekitar 2,5 cm) sedalam 7,5

    cm - 10 cm.

    Bagian atas kantong plastic (polybag) yang sudah diisi media tumbuh dipasang

    cincin dari potongan pipa pralon (diameter dan tinggi cincin sekitar 3 cm) atau potongan

    bambu lalu disumbat dengan kapas dan ditutup plastik atau kotak kayu steril.

    Selanjutnya, polybag disusun dalam keranjang plastik (bambu) dan dimasukkan

    (disterilisasi) pada suhu 90 C - 95' C dalam ruang penguapan atau ruang sterilisasi

    (steamer) selama 5 - 10 jam. Pelaksanaan sterilisasi polybag ini paling lambat 24 jam

    sejak disiapkan dan sterilisasi dapat dilakukan dengan cara merebus dalam air mendidih

    selama 4 jam pada suhu 95 C - 100 C.

    Setelah sterilisasi polybag selesai, segera dilakukan pendinginan. Matikan

    steamer dan biarkan suhu ruangan penguapan menurun hingga 60 C. Sambil menunggu

    pendinginan tersebut, lakukan sterilisasi ruangan pembiakan. Ruangan disemprot

    dengan baysol dicampur alkohol atau aquades (air suling) dengan perbandingan

  • 5/26/2018 BUDIDAYA JAMUR KUPING - BUDIDAYA TANPA TANAH

    16/24

    (komposisi) 1: 6. Lantai ruangan dibersihkan dengan semprotan baysol dalam air, lalu

    dipel (dilap) dengan kain bersih.

    Peralatan, termasuk pakaian tenaga kerja, harus steril. Semua peralatan dan tenaga

    kerja disemprot atau dibasuh dengan alkohol. Dalam setiap pelaksanaan pembiakan,

    sebaiknya menggunakan masker atau penutup mulut dan hidung (dari kain steril, dll.).

    Setelah suhu ruangan penguapan dingin (sekitar 60 C), polybag dalam keranjang segera

    dikeluarkan dari ruang penguapan dan didinginkan dalam ruangan pembiakan selama 1

    hari (24 jam). Suhu ruangan pembiakan ini dapat diatur dengan air conditioner (AC) atau

    kipas angin. Ruangan pembiakan harus dilengkapi lubang ventilasi agar sirkulasi udara

    lebih lancar.

    Bibit F3 dalam botol pembiakan diambil dari ruang penyimpanan (penumbuhan).

    Ujung botol dan kapas penyumbat disemprot dengan alkohol lalu dibakar selama 1 - 2

    menit. Dalam keadaan panas, kapas penyumbat segera dibuka dan mulut botol

    dipanggang di atas api selama 10 - 15 detik. Kemudian, miselium dan media tumbuhnya

    dihancurkan dengan pinset panjang atau alat lain.

    Campuran miselium dan media tumbuh dalam botol pembiakan segera

    ditumpahkan di atas cawan dan segera ditanam (diinokulasi) dalam polybag media

    tumbuh yang telah disiapkan. Setiap botol miselium F3 dapat ditanam menjadi 35 - 40

    buah polybag. Untuk menghindari kontaminasi, pelaksanaan penanaman harus dilakukan

    http://4.bp.blogspot.com/_D6bOq2WFTSc/ST_j7aH5XiI/AAAAAAAAAEw/QE0tiU4n9CU/s1600-h/GAMBAR12.JPGhttp://4.bp.blogspot.com/_D6bOq2WFTSc/ST_j7aH5XiI/AAAAAAAAAEw/QE0tiU4n9CU/s1600-h/GAMBAR12.JPG
  • 5/26/2018 BUDIDAYA JAMUR KUPING - BUDIDAYA TANPA TANAH

    17/24

    dengan hati-hati dan cepat. Untuk itu, pelaksanaan penanaman sebaiknya dilakukan oleh

    2 orang atau lebih. Caranya, seluruh plastik penutup polybag dan kapas penyumbat

    dilepas (dicabut). Kemudian, salah seorang menanamkan bibit miselium F3 dan seorang

    lainnya menutup kembali polybag dengan kapas penyumbat (penutup).

    Untuk efisiensi tenaga kerja dan penggunaan plastik penutup, maka sumbatan

    kapas polybag tidak perlu ditutup lagi dengan kantong (tutup) plastik. Untuk itu, plastik

    penutup ini ditampung dalam wadah untuk digunakan dalam pembuatan (penyiapan)

    polybag pada inokulasi periode berikutnya.

    Penanaman miselium jamur kuping dapat juga dilakukan dengan cara

    menumpahkan hancuran miselium dari botol F3, di atas lubang polybag dengan

    membuka dan menutupnya kembali kapas penyumbatnya. Cara ini sebaiknya dilakukan

    oleh tenaga kerja yang telah profesional (terampil).

    Polybag-polybag yang telah ditanami bibit jamur kuping (polybag inokulen)

    segera disimpan (diinkubasi) dalam kubung (rumah jamur). Hasil pembiakan F4 ini dapat

    dijual kepada petani dan masyarakat lain atau ditanam sendiri dalarn kubung budidaya

    jarnur kuping. Pelaksanaan pembibitan jamur kuping ini tidak harus dilakukan secara

    utuh dan menyelurLih, tetapi dapat dilakukan dalarn unit-unit pembibitan. Petani dan

    masyarakat dapat melakukan pembibitan F2 atau F3 atau F4 tanpa harus melakukan

    pembibitan F1 Syaratnya, bibit F1 harus dibeli dari petani atau perusahaan lain yang

    memiliki usaha pembibitan F1. Skema pembiakan bibit jamur kuping dari kultur jaringan

    (F1) sampai terbentuk bibit jamur siap tanarn (F4).

    B. Pemeliharaan Jamur KupingPemeliharaan jamur kuping sangat sederhana, yaitu menciptakan dan menjaga

    kondisi lingkungan pemcliharaan (cultivation) yang memenuhi syarat tumbuhnya. Langkah-langkah pemeliharaan atau penanaman jamur kuping meliputi pembuatan atau perbaikan

    (rehabilitasi) rumah jamur (kumbung), perawatan miselium dan tubuh buah, pengendalian

    hama atau penyakit, dan peinanenan.

    Pembuatan atau Rehabilitasi Rumah Jamur (Kubung)

  • 5/26/2018 BUDIDAYA JAMUR KUPING - BUDIDAYA TANPA TANAH

    18/24

    Rumah jamur kuping yang sederhana dapat dibuat dari kerangka kayu (bambu)

    beratap daun rumbia, anyaman bambu, atau anyaman jerami padi. Ukuran kubung yang

    ideal adalah 84 ml (pan jang 12 m, Iebar 7 m) dan tinggi 3,5 m. Bentuk kubung mirip

    gerbong kereta api, tiang bawah kubung berdiri tegak dan atapnya melengkung setengah

    lingkaran.

    Ruangan kubung penanaman jamur kuping dilengkapi rak atau para-para (shed)

    yang dipasang berjajar, berderat, dan bersusun berlapis-lapis di antara sisi-sisi tiang

    penyangga. ukuran rak disesuaikan dengan ukuran polybag (kantong miselium) bibit

    jamur yang akan diinkubasi dan ditanam. Rak kubung terdiri atas unit-unit rak yang

    terpisah oleh jalan utarna dan jalan simpang yang membelah ruangan. Unit rak berupa

    sekat-sekat atau susunan kayu horizontal atau membujur berlapislapis yang dipasang

    kokoh dan rapat di antara tiang penyangga. Lebar dan tinggi setiap unit rak dibuat sekitar

    2 x 20 cm (panjang polibag) atau sekitar 40 cm, sedangkan panjangnya 3 m atau

    disesuaikan dengan ukuran lebar kubung.

    Deretan unit-unit rak dipasan, secara teratur pada sisi kiri dan kanan ruangan

    sehingga bagian tengah kubwlg terdapat jalan selebar 1 m dan di antara unit-unit rak

    terdapat jalan simpang selebar 80 cm. Susunan unit-unit rak dalam ruangan kubung jamur

    kuping.

    Pembuatan susunan (sekat) unit-unit rak yang ideal tidak lebih dari 5 lapisan.

    Setiap lapisan rak ini mampu memuat atau menampung polybag sebanyak 2 kantong ke

    arah vertikal dan 15 - 16 buah ke arah horizontal. Unit rak ukuran 3 m (panjang) dan 40

    cm (lebar dan tinggi) dapat diisi sekitar 60 kantong polybag sehingga seluruh unit rak

    yang tersusun 5 lapis dapat diisi sekitar 300 kantong polybag.

    Susunan rak lapisan bawah dibuat sekitar 20 cm - 25 cm di atas permukaan lantai

    dasar agar sirkulasi udara pada bagian ini tidak terhambat dan tubuh buah jamur yang

    tumbuh pada lapisan rak paling bawah ini tidak menyentuh dan terkontaminasi oleh

    kotoran yang mencemari lantai dasar. Demikian pula, ruangan kubung tidak dipenuhi

    oleh unit-unit rak. Sediakan tempat kosong sekitar 25% dari luas lantai dasar ruangan

  • 5/26/2018 BUDIDAYA JAMUR KUPING - BUDIDAYA TANPA TANAH

    19/24

    kubung pada salah satu sisi ruangan sebagai tempat inkubasi. Pada setiap rumah jamur

    ukuran 84 m2 dapat dibuat sekitar 18 - 20 unit rak dengan 1 unit lantai inkubas.

    Atap dan dinding kubung ditutup rapat dan kokoh. Atap kubung yang praktis dan

    hemat biaya dapat dibuat dari anyaman daun rumbia. Dinding rumah jamur sisi panjang

    dibuat 2 lapisan, yaitu lapisan atas dibuat dari anyaman bambu sedangkan lapisan bawah

    setinggi 1 m dibuat dart lapisan plastik bening (transparan). Jika kondisi yang kurang

    baik, khususnya kelembaban ruangan kubung agak rendah, maka seluruh atap dan

    dinding kubung perlu dilapisi lembaran plastik.

    Pada dinding kubung bagian atas diberi lubang ventilasi terbuka sedangkan

    dinding kubung bawah diberi lubang ventilasi khusus yang dapat dibuka atau ditutup

    kembali. Lubang vcntilasi dinding atas pada kubung ukuran ideal sebanyak 4 buah. Dua

    buah fentilasi terdapat pada dinding kumbung sisi kiri dan sisanya terdapat pada dinding

    kubung sisi kanan. Untuk mencegah masuknya burung-burung atau binatang liar lain,

    maka pada ventilasi terbuka dipasang kawat kasa yang dijepit bingkai bambu pada

    keempat sisi-sisinya. Sedangkan ukuran setiap ventilasinya adalah 60 cm x 40 cm.

    Ventilasi pada dinding bagian bawah berupa jendela plastik yang disobek

    membentuk huruf L atau U. Tujuannya adalah agar sobekan plastik terscbut dapat dibuka

    dan ditutup atau dirapatkan kembali. Jumlah dan ukuran ventilasi sama dengan ventilasi

    terbuka, sedangkan letaknya sekitar 1 m samping kiri atau kanan ventilasi terbuka

    Rumah jamur dilengkapi dengan pintu utama yang dipasang pada bagian depan. Pintu ini

    dibuat dari anyaman bambu yang dibingkai dengan kerangka kayu papan atau bilah-bilah

    bambu. Konstruksi rumah jamur.

    Masa pakai optimal rumah jamur sederhana dari kerangka kayu, atap daun

    rumbia, serta dinding anyaman bambu dan lembaran plastik tersebut sekitar 2 tahun atau

    sekitar 4 peroide produksi. Selanjutnya, rumah jamur tersebut dapat dibongkar dan

    dibangun kembali rumah jamur sederhana dengan bahan-bahan baru atau diperhaiki

    (direhabilitasi) dengan mengganti bahan-bahan yang telah rusak.

    Perawatan Miselium dan Tubuh Buah

  • 5/26/2018 BUDIDAYA JAMUR KUPING - BUDIDAYA TANPA TANAH

    20/24

    Bibit jamur (miselium) F4 hasil pembelian atau produksi sendiri dapat diangkut

    dan dimasukkan dalam kubung yang tclah disiapkan. Jumlahnya disesuaikan dengan

    ketersediaan bibit dan kapasitas kubung. Pada kubung ukuran 84 m' dan tinggi 3,5 m

    dapat ditanam sekitar 5.000 kantong polybag bibit jarnur kuping.

    Letakkan polybag tersebut di atas permukaan lantai inkubasi yang telah

    disediakan, yaitu permukaan lantai kosong yang tidak ditutup rak. Posisi polybag adalah

    vertikal, alas polybag di bawah, dan bagian permukaan tempat pesemaian miselium

    yang ditutup (disumbat) kapas di atas.

    Bibit jamur pada lantai inkubasi tersebut dibiarkan selama 1,5 bulan hingga

    miselium tumbuh dengan sempurna. Masa penanaman ini disebut inkubasi. Selama masa

    inkubasi, miselium akan tumbuh menutupi permukaan dan pori-pori media tumbuh dalam

    polybag. Miselium yang tumbuh baik akan menutup sekitar 70% permukaan dan pori-

    pori media.

    Usai masa inkubasi dilanjutkan dengan penanaman. Bibit jamur yang tumbuh

    baik segera disusun di atas lapisanlapisan rak. Sambil menyusun polybag bibit jamur,

    sekaligus dilakukan seleksi. Bibit yang tidak tumbuh baik dan terkontaminasi oleh

    kotoran dan jamur lain dikumpulkan dalam karung dan dibuang atau dibakar.

    Polybag disusun miring ke kiri dan ke kanan. Bagian atas (tutup) polybag miring

    ke arah jalan simpang sedangkan alasnya saling bersinggungan. Posisi susunan polybag

    pada rak penanaman jamur kuping. Selesai penyusunan polybag dapat dilakukan

    monitoring pertumbuhan miselium. Dalam monitoring ini dilakukan pemeriksaan atau

    identifikasi ulang terhadap miselium dalam polybag. Jika dijuinpai miselium dalam

    polybag yang tumbuh kurang baik, maka harus segera diambil dan dibuang, kemudian

    diganti dengan polybag lain atau dibiarkan kosong.

    Setelah seluruh atau sekitar 75% permukaan pori-pori media tumbuh tertutup oleh

    miselium jamur kuping, maka segera dilakukan penumbuhan jamur dengan cara

    menyobek plastik polybag. Penyobekan dilakukan pada bagian lengkung di dekat ujung

    polybag. Sobekan membentuk huruf L atau lubang segi empat berukuran 1 cm x 1 cm.

  • 5/26/2018 BUDIDAYA JAMUR KUPING - BUDIDAYA TANPA TANAH

    21/24

    Sobekan berbentuk huruf L harus membentuk siku-siku terbuka ke arah ujung polybag.

    Posisi dan bentuk sobekan polybag penumbuhan jamur.

    Biasanya, sekitar 15 hari kemudian, calon tubuh buah jamur (pin head) akan

    tumbuh pada sobekan tersebut. Penyobekan kantong polybag diulangi lagi dengan cara

    yang sama setelah calon jamur berumur 15 hari atau sekitar 30 hari sejak penanaman

    polybag. Posisi penyobekan kedua sebaiknya berseberangan dengan letak (posisi)

    sobekan sebelumnya. Tujuannya adalah agar terjadi pemerataan pemanfaatan somber

    nutrisi yang terkandung dalam media lumbuh sekaligus memudahkan pelaksanaan

    pemetikan dan menjamin kontinuitas panes. Pekerjaan pokok dan rutin selama perawatan

    miselium dan tubuh buah jamur kuping adalah penyiraman, pengontrolan kelembaban

    dan sirkulasi udara, serta kebersihan kubung. Penyiraman dilakukan setelah tubuh buah

    jamur yang lumbuh pada sobekan pertama berumur 15 hari atau sekitar 2,5 bulan sejak

    masa inkubasi.Penyiraman dilakukan dengan menyemprotkan kabut air memakai sprayer

    yang dilengkapi nozzle.

    Rumah jamur kuping raksasa dan dibangun permanen dapat dilengkapi dengan

    alat semprot otomatis (preasure chamber) untuk mengatur semprotan air bersih dan

    berkabut yang mucrat melalui nozzle yang dipasang pada bang atau dinding. Rumah

    jamur raksasa dan semprotan otomatis.

    http://4.bp.blogspot.com/_D6bOq2WFTSc/ST_siCROkII/AAAAAAAAAGQ/s87K0Oqk_vw/s1600-h/GAMBAR26.JPGhttp://2.bp.blogspot.com/_D6bOq2WFTSc/ST_sh1QdKHI/AAAAAAAAAGI/ZPuYhSt2Zs8/s1600-h/GAMBAR25.JPGhttp://2.bp.blogspot.com/_D6bOq2WFTSc/ST_qXPLsIYI/AAAAAAAAAF4/Vmq_Bwe_VPw/s1600-h/GAMBAR24.JPGhttp://4.bp.blogspot.com/_D6bOq2WFTSc/ST_siCROkII/AAAAAAAAAGQ/s87K0Oqk_vw/s1600-h/GAMBAR26.JPGhttp://2.bp.blogspot.com/_D6bOq2WFTSc/ST_sh1QdKHI/AAAAAAAAAGI/ZPuYhSt2Zs8/s1600-h/GAMBAR25.JPGhttp://2.bp.blogspot.com/_D6bOq2WFTSc/ST_qXPLsIYI/AAAAAAAAAF4/Vmq_Bwe_VPw/s1600-h/GAMBAR24.JPGhttp://4.bp.blogspot.com/_D6bOq2WFTSc/ST_siCROkII/AAAAAAAAAGQ/s87K0Oqk_vw/s1600-h/GAMBAR26.JPGhttp://2.bp.blogspot.com/_D6bOq2WFTSc/ST_sh1QdKHI/AAAAAAAAAGI/ZPuYhSt2Zs8/s1600-h/GAMBAR25.JPGhttp://2.bp.blogspot.com/_D6bOq2WFTSc/ST_qXPLsIYI/AAAAAAAAAF4/Vmq_Bwe_VPw/s1600-h/GAMBAR24.JPG
  • 5/26/2018 BUDIDAYA JAMUR KUPING - BUDIDAYA TANPA TANAH

    22/24

    Penyiraman pertama dilakukan sampai tubuh buah jamur basah dan meneteskan

    air. Sedangkan penyiraman berikutnya dilakukan secara rutin setiap hari sesuai dengan

    kondisi udara (cuaca). Penyiraman pada musim panas serta suhu udara cukup tinggi dan

    kelembaban ruangan kubung agak rendah dilakukan sebanyak 2 - 4 kali sehari. Frekuensi

    penyiraman saat suhu udara terlalu tinggi yang dibarengi dengan tiupan angin kencang

    dilakukan sebanyak 5 kali sehari.

    Tindakan yang dilakukan jika tidak ada angin dan sirkulasi udara dalam kubung

    terhambat serta tidak terjadi hujan adalah membuka atau menyingkapkan ventilasi

    plastik pada dinding kubung bagian bawah. Kebersihan kubung selama pemeliharaan

    harus dijaga dengan baik. Setiap selesai panen, lantai dasar kubung harus ditaburi kapur.

    Tindakan ini untuk mencegah serangan penyakit atau serangga pengganggu sekaligus

    menciptakan kondisi rumah jamur tetap sehat.

    Pengendalian Hama dan PenyakitMasalah utama pemeliharaan jamur kuping adalah kontaminasi dan serangan

    hama. Pelaksanaan sterilisasi ruangan dan peralatan serta media tumbuh pada pembiakan

    miselium Fa yang kurang sempurna akan memudahkan kontaminasi oleh jamur lain.

    Jenis jamur yang seringkali mengkontaminasi miselium atau calon tubuh buah (pin head)

    jamur kuping adalah Trichoderma sp. Jamur ini berwarna hijau dan tumbuh seperti lumut

    pada permukaan media.

    Acapkali, miselium polybag jarnur kuping terkontaminasi oleh jamurjamur

    penyaing (kompetitor) yang tumbuh berupa bintik-bintik hitam pada permukaan media.

    Jamur-jamur yang belum dapat diidentifikasi jenisnya ini tumbuh dan memantaatkan

    nutrisi media tumbuh sebagai habitat dan sumber makanan.

    Masalah lain adalah kebersihan ruangan dan fluktuasi kandungan air dalam mediatumbuh. Rurnah jamur yang dibuat sederhana mudah kotor dan terpolusi oleh kotoran-

    kotoran yang bersumber dari bahan-bahan pembuatan kubung atau bahan-bahan lain.

    Pelaksanaan penyiraman yang kurang baik juga akan menyebabkan tluktuasi kandungan

    air media tumbuh. Kelebihan atau kekurangan air media tumbuh akan menyebabkan

    pertumbuhan jamur tidak normal dan mudah terkontaminasi oleh jamur lain.

  • 5/26/2018 BUDIDAYA JAMUR KUPING - BUDIDAYA TANPA TANAH

    23/24

    Untuk menghindari kontaminasi dan serangan hama atau penyakit perlu dilakukan

    tindakan pencegahan (preventit). Tindakan pertama adalah menjaga kebersihan rumah

    jamur dan tempat inkubasi serta rak penanaman (pemeliharaan). Tindakan kedua adalah

    membuang dan memusnahkan kantong polybag yang terkontaminasi jamur lain atau

    hama. Tindakan lain adalah menjaga kebersihan alat pembiakan, pengawasan dan

    pengontrolan pelaksanaan strerilisasi peralatan serta media tumbuh, dan menjaga

    kebersihan rumah jamur dengan penyemprotan pestisida sebelum dilakukan penanaman

    atau selama pemeliharaan dan setiap usai pelaksanaan panen.

    PanenJamur kuping dipanen saat pertumbuhan tubuh buah telah maksimal. Masa

    pertumbuhan jamur kuping ditandai oleh perubahan tepi atau pinggiran tubuh buah yang

    bergelombang dan tidak rata. Waktu panen paling tepat adalah pada umur 3 - 4 minggu

    terhitung sejak pembentukan calon tubuh buah (F)in head) dan ukuran panjangnya telah

    maksimal atau beratnya telah mencapai sekitar 65 gr.

    Panen dilakukan secara manual dengan cara mencubut jamur beserta akarnya.

    Pelaksanaan panen seringkali mengalami kcsulitan saat mencabut akar. Akar jamur yang

    tidak tercabut dan mengganggu pertumbuhan calon jamur yang akan berkembang di

    sekitar pembusukan akar. Akar jamur yang tidak tercabut harus diambil paksa dengan

    dicungkil memakai kayu atau dijepit dan dicabut dengan penjepit khusus.

    Panen jamur pada satu periode penanarnan selama 5 - 6 bulan dapat dilakukan

    sebanyak 4 - 5 kali. Dalarn kondisi yang baik dapat dipanen hingga 6 kali. Selanjutnya,

    media tumbuh hanya menghasilkan tubuh buah jamur yang berukuran kecil sehingga

    perlu diganti dengan bibit baru dari hasil pembiakan yang lebih baik dan mutunya

    terjamin.

  • 5/26/2018 BUDIDAYA JAMUR KUPING - BUDIDAYA TANPA TANAH

    24/24

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonymousa.2014.Makalah Jamur Kuping. http://tugasdicky.blogspot.com/2012/02/makalah-

    jamur-kuping.html .diakses pada 13 Maret 2014

    Anonymousb.2014.Budidaya Jamur Kuping .http://krisnajamur.blogspot.com/2008/12/budidaya-

    jamur-kuping_10.html . diakses pada 13 Maret 2014

    Piliang, Ira Wijaya. 2011. Pengaruh Tingkat Keasaman Media Serbuk Gergaji Terhadap

    Pertumbuhan Vegetatif Dan Produksi Jamur Kuping Hitam (Auricularia Polytricha

    (Mont.) Sacc). Universitas Andalas: Padang

    Maryati Sri. 2009. Budidaya Jamur Kuping Universitas Sebelas Maret: Surakarta

    http://tugasdicky.blogspot.com/2012/02/makalah-jamur-kuping.htmlhttp://tugasdicky.blogspot.com/2012/02/makalah-jamur-kuping.htmlhttp://krisnajamur.blogspot.com/2008/12/budidaya-jamur-kuping_10.htmlhttp://krisnajamur.blogspot.com/2008/12/budidaya-jamur-kuping_10.htmlhttp://krisnajamur.blogspot.com/2008/12/budidaya-jamur-kuping_10.htmlhttp://krisnajamur.blogspot.com/2008/12/budidaya-jamur-kuping_10.htmlhttp://tugasdicky.blogspot.com/2012/02/makalah-jamur-kuping.htmlhttp://tugasdicky.blogspot.com/2012/02/makalah-jamur-kuping.html