studi kasus asuhan keperawatan nyeri akut...

36
STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA NY. S DENGAN POST OPERASI GANGLION POPLITEA DEXTRA DI RUANG DAHLIA RS PANTI WALUYO SURAKARTA DISUSUN OLEH : RINI ANJARSARI NIM. P.09096 PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2012

Upload: votu

Post on 06-Feb-2018

223 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-rinianjars... · menyelesaikan laporan studi kasus dengan judul “ ASUHAN ... merupakan

STUDI KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA NY. S

DENGAN POST OPERASI GANGLION POPLITEA

DEXTRA DI RUANG DAHLIA

RS PANTI WALUYO

SURAKARTA

DISUSUN OLEH :

RINI ANJARSARI

NIM. P.09096

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2012

Page 2: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-rinianjars... · menyelesaikan laporan studi kasus dengan judul “ ASUHAN ... merupakan

STUDI KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA NY. S

DENGAN POST OPERASI GANGLION POPLITEA

DEXTRA DI RUANG DAHLIA

RS PANTI WALUYO

SURAKARTA

Karya Tulis Ilmiah

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Dalam Menyelesaikan Program Diploma III Keperawatan

DISUSUN OLEH :

RINI ANJARSARI

NIM. P.09096

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2012

Page 3: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-rinianjars... · menyelesaikan laporan studi kasus dengan judul “ ASUHAN ... merupakan

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Rini Anjarsari

Nim : P. 09096

Proram Studi : D III Keperawatan

Judul Karya Tulis Ilmiah : ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA

NY. S DENGAN POST OPERASI GANGLION

POPLITEA DEXTRA DI RUANG DAHLIA RS

PANTI WALUYO SURAKARTA

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini

benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan

atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah

hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai

dengan ketentuan akademik yang berlaku.

Surakarta, April 2012

RINI ANJARSARI

NIM P.09096

Page 4: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-rinianjars... · menyelesaikan laporan studi kasus dengan judul “ ASUHAN ... merupakan

LEMBAR PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan oleh :

Nama : Rini Anjarsari

NIM : P. 09096

Program Studi : D III Keperawatan

Judul : ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA NY. S

DENGAN POST OPERASI GANGLION POPLITEA

DEXTRA DI RUANG DAHLIA RS PANTI WALUYO

SURAKARTA

Telah disetujui untuk diujikan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah

Prodi D III Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Ditetapkan di : Surakarta

Hari/Tanggal : Jum’at/ 27 April 2012

Pembimbing : Joko Kismanto, S.Kep.,Ns (.....................................) NIK. 200670020

Page 5: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-rinianjars... · menyelesaikan laporan studi kasus dengan judul “ ASUHAN ... merupakan

HALAMAN PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan oleh :

Nama : Rini Anjarsari

NIM : P. 09096

Program Studi : D III Keperawatan

Judul : ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA NY. S

DENGAN POST OPERASI GANGLION POPLITEA

DEXTRA DI RUANG DAHLIA RS PANTI WALUYO

SURAKARTA

Telah diujikan dan dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah

Prodi D III Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Ditetapkan di : Surakarta

Hari/Tanggal : Rabu/ 02 Mei 2012

DEWAN PENGUJI

Penguji I : Joko Kismanto, S.Kep.,Ns (.....................................) NIK. 200670020

Penguji II : Erlina Windyastuti, S.Kep.,Ns (.....................................) NIK. 201187065

Penguji III : Fakhrudin Nasrul S, S.Kep.,Ns (.....................................) NIK. 201185071

Mengetahui,

Ketua Program Studi D III Keperawatan

STIKes Kusuma Husada Surakarta

Setiyawan, S.Kep.,Ns

NIK. 201084050

Page 6: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-rinianjars... · menyelesaikan laporan studi kasus dengan judul “ ASUHAN ... merupakan

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha

Kuasa yang telah melimpahkan rahmat serta hidayat-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan laporan studi kasus dengan judul “ ASUHAN KEPERAWATAN

NYERI AKUT PADA NY. S DENGAN POST OPERASI GANGLION

POPLITEA DEXTRA DI RUANG DAHLIA RS PANTI WALUYO

SURAKARTA.“

Penyusunan studi kasus ini merupakan tugas akhir sebagai syarat dalam

menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan di STIKes Kusuma

Husada Surakarta.

Selama menyusun studi kasus ini, penulis banyak menemui kesulitan dan

hambatan, namun berkat bantuan, bimbingan dan kerjasama dari berbagai pihak,

akhirnya semua bisa berjalan lancar dan laporan studi ini dapat terselesaikan

sesuai dengan waktunya. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih

kepada yang terhormat :

1. Setiyawan, S.Kep.,Ns selaku Ketua Program Studi D III Keperawatan

Kusuma Husada yang selalu memberikan dorongan dan semangat di STIKes

Kusuma Husada Surakarta.

Page 7: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-rinianjars... · menyelesaikan laporan studi kasus dengan judul “ ASUHAN ... merupakan

2. Erlina Windyastuti, S.Kep.,Ns selaku Sekretaris Ketua Program Studi D III

Keperawatan sekaligus sebagai penguji yang telah memberikan motivasi dan

semangat dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

3. Joko Kismanto, S.Kep.,Ns selaku dosen pembimbing sekaligus sebagai

penguji yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-

masukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi

demi kesempurnaanya studi kasus ini.

4. Fakhrudin Nasrul Sani, S.Kep.,Ns selaku dosen penguji yang telah

membimbing dengan cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi,

perasaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya

studi kasus ini.

5. Semua dosen Program Studi D III Keperawatan STIKes Kusuma Husada

Surakarta yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan wawasannya

serta ilmu yang bermanfaat.

6. Kedua orangtuaku, yang selalu menjadi inspirasi dan memberikan semangat

untuk menyelesaikan pendidikan.

7. Teman-teman Mahasiswa Program Studi D III Keperawatan STIKes Kusuma

Husada Surakarta dan berbagai pihak yang tidak disebutkan satu-persatu, yang

telah memberikan dukungan moril dan spiritual.

Dalam laporan ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan studi kasus

ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya. Oleh karena itu, kritik dan saran

yang bersifat membangun penulis harapkan untuk memperbaiki laporan studi

Page 8: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-rinianjars... · menyelesaikan laporan studi kasus dengan judul “ ASUHAN ... merupakan

kasus ini. Harapan dari penulis adalah laporan studi kasus ini dapat memberikan

manfaat bagi penulis dan pembaca semuanya.

Surakarta, April 2012

Penulis

Page 9: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-rinianjars... · menyelesaikan laporan studi kasus dengan judul “ ASUHAN ... merupakan

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................ ii

LEMBAR PERSETUJUAN ..................................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................... iv

KATA PENGANTAR ............................................................................. v

DAFTAR ISI ........................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................. 1

B. Tujuan Penulisan .............................................................. 4

C. Manfaat Penulisan ............................................................ 5

BAB II LAPORAN KASUS

A. Identitas Klien .................................................................. 7

B. Pengkajian ........................................................................ 8

C. Perumusan Masalah Keperawatan ..................................... 12

D. Perencanaan Keperawatan ................................................ 12

E. Implementasi Keperawatan ............................................... 13

F. Evaluasi Keperawatan ....................................................... 14

Page 10: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-rinianjars... · menyelesaikan laporan studi kasus dengan judul “ ASUHAN ... merupakan

BAB III PEMBAHASAN DAN SIMPULAN

A. Pembahasan ...................................................................... 16

B. Simpulan dan Saran .......................................................... 22

Daftar Pustaka

Lampiran

Daftar Riwayat Hidup

Page 11: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-rinianjars... · menyelesaikan laporan studi kasus dengan judul “ ASUHAN ... merupakan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagian besar masyarakat memiliki anggapan yang kurang tepat

bahwa semua nyeri sendi diakibatkan oleh penyakit reumatik atau asam urat.

Anggapan yang salah akan menyebabkan salah diagnosis dan salah

pengobatan. Oleh sebab itu, tidak mengherankan apabila cukup banyak nyeri

sendi yang tidak sembuh meskipun telah memperoleh pengobatan dari dokter,

karena didasarkan pada diagnosis dan pengobatan yang salah. Pendapat

bahwa nyeri sendi berarti penyakit reumatik dan asam urat mulai di

tinggalkan. Ada banyak penyakit lain yang dapat menyebabkan nyeri, salah

satunya adalah kista ganglion (Sadiman. M. Ridwan, 2009).

Kista ganglion atau biasa disebut ganglion merupakan kista yang

terbentuk dari kapsul suatu sendi atau sarung suatu tendon. Kista ini berisi

cairan kental jernih yang mirip dengan jelly yang kaya protein. Ganglion

merupakan tumor jaringan lunak yang paling sering didapatkan pada tangan.

Ganglion biasanya melekat pada sarung tendon pada tangan atau pergelangan

tangan atau melekat pada suatu sendi, namun ada juga yang tidak memiliki

hubungan dengan struktur apapun. Ganglion ini juga dapat ditemukan di kaki.

Ukurannya bervariasi, dapat bertambah besar atau mengecil sesuai dengan

perkembangannya. Selain itu kadang dapat mengalami inflamasi jika

Page 12: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-rinianjars... · menyelesaikan laporan studi kasus dengan judul “ ASUHAN ... merupakan

teriritasi. Konsistensi dapat lunak hingga keras seperti batu akibat tekanan

tinggi cairan yang mengisi ganglion sehingga kadang didiagnosis sebagai

tonjolan tulang (Sadiman. M. Ridwan, 2009).

Ahli bedah tangan yang berpengalaman juga dapat mengenali ganglion.

Nyeri terjadi dengan gerakan pergelangan tangan yang ekstrim. Sebagian

pasien mengeluhkan benjolan di bawah kulit yang sebagian besar terletak

pada bagian belakang pergelangan tangan, atau pada sendi terdekat ke ujung

jari. Ganglion merupakan benjolan yang tidak bergejala namun kadang di

temukan nyeri serta riwayat penggunaan lengan yang berlebihan. Jika

ganglion menimbulkan gejala dan ketidaknyamanan ataupun masalah

mekanis, terdapat dua pilihan penatalaksanaan yaitu aspirasi (mengeluarkan

isi cairan di dalam ganglion dengan menggunkan jarum) dan pengangkatan

ganglion secara bedah. Aspirasi melibatkan pemasukan jarum kedalam

ganglion dan mengeluarkan isinya setelah mematirasakan daerah sekitar

ganglion dengan anestesi lokal.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa menggunakan substansi lain

seperti hialuronidase bersama dengan steroid setelah aspirasi meningkatkan

angka kesembuhan dari 57% (aspirasi dan steroid) menjadi 89% dengan

substansi tambahan. Jika kista tersebut rusak, akan menimbulkan nyeri,

masalah mekanis dan komplikasi saraf (hilangnya fungsi motorik dan

sensorik akibat tekanan ganglion pada saraf) atau timbul kembali setelah

aspirasi, maka eksisi bedah dianjurkan. Eksisi ganglion ini biasanya

merupakan prosedur minor, tetapi dapat menjadi rumit tergantung pada lokasi

Page 13: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-rinianjars... · menyelesaikan laporan studi kasus dengan judul “ ASUHAN ... merupakan

ganglion dan yang kemudian dapat menimbulkan nyeri. Data survei pasca

operasi di Indonesia , menunjukan nyeri terus menerus dialami 16,6% pasien.

Derajat nyeri berat dirasakan 16,67% pasien, nyeri sedang 41,7% dan sisanya

nyeri ringan (Sadiman. M. Ridwan, 2009).

Nyeri itu sendiri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak

menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang bersifat subjektif.

(Muttaqin. A, 2009 : 71). Menurut International Association for Study of

Pain (IASP), nyeri adalah suatu pengalaman sensorik dan emosional yang

tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan, baik aktual maupun

potensial, atau yang digambarkan dalam bentuk kerusakan tersebut (Sadiman.

M. Ridwan, 2009).

Skala intensitas nyeri berdasarkan angka adalah dimulai dari angka 0-

10, pembagian tingkatan nyeri yaitu, angka 0 : tidak nyeri, angka 1-3 : nyeri

ringan, secara objektif klien dapat berkomunikasi dengan baik, angka 4-6 :

nyeri sedang, secara objektif klien mendesis, dapat menunjukkan lokasi nyeri,

dapat mendeskrepsikannya, dapat mengikuti perintah dengan baik, angka 7-9

: nyeri berat, secara objektif klien terkadang tidak dapat mengikuti perintah

tetapi masih respon terhadap tindakan, dapat menunjukan lokasi nyeri , tidak

dapat mendeskripsikannya, tidak dapat diatasi dengan alih posisi nafas

panjang dan distraksi, angka 10 : nyeri sangat berat, pasien sudah tidak

mampu lagi berkomunikasi (Brunner & Suddarth, 2002 : 218).

Nyeri dibagi menjadi dua yaitu nyeri akut, nyeri yang terjadi segera

setelah cedera akut, penyakit, atau intervensi bedah dan memiliki awitan yang

Page 14: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-rinianjars... · menyelesaikan laporan studi kasus dengan judul “ ASUHAN ... merupakan

cepat, dengan intensitas bervariasi dari berat sampai ringan. Fungsi nyeri ini

adalah memberi peringatan akan adanya cedera atau penyakit yang akan

datang. Nyeri akut secara serius mengancam proses penyembuhan klien,

untuk itu harus menjadi prioritas perawatan. Nyeri kronik adalah nyeri

konstan atau intermiten yang menetap sepanjang suatu periode tertentu,

berlangsung lama, intensitas bervariasi, dan biasanya berlangsung lebih dari

enam bulan (Brunner & Suddarth, 2002 : 213).

Klien yang mengalami nyeri kronik akan mengalami periode remisi,

yaitu gejala hilang sebagian atau keseluruhan dan periode eksaserbasi, yaitu

keparahan meningkat. Nyeri ini biasanya tidak memberikan respon terhadap

pengobatan yang diarahkan pada penyebabnya. Nyeri ini merupakan

penyebab utama ketidakmampuan fisik dan psikologis. (Potter. Patricia A,

2006 : 1510)

Berdasarkan data di atas, penulis tertarik untuk melakukan studi kasus

tentang ganglion, serta cara penatalaksanaannya. Dengan adanya berbagai

data, maka penulis melaporkan studi kasus “Asuhan Keperawatan Nyeri Akut

pada Ny. S dengan Post Operasi Ganglion Poplitea Dextra di Ruang Dahlia

Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta.”

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Melaporkan kasus nyeri pada Ny. S dengan post operasi ganglion di ruang

Dahlia Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta.

Page 15: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-rinianjars... · menyelesaikan laporan studi kasus dengan judul “ ASUHAN ... merupakan

2. Tujuan Khusus

a. Penulis mampu melakukan pengkajian pada Ny. S dengan nyeri post

operasi ganglion.

b. Penulis mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada Ny. S dengan

nyeri post operasi ganglion.

c. Penulis mampu menyusun rencana Asuhan Keperawatan pada Ny. S

dengan nyeri post operasi ganglion.

d. Penulis mampu melakukan implementasi pada Ny. S dengan nyeri post

operasi ganglion.

e. Penulis mampu melakukan evaluasi pada Ny. S dengan nyeri post

operasi ganglion.

f. Penulis mampu menganalisa kondisi nyeri yang terjadi pada Ny. S

dengan post operasi ganglion.

C. Manfaat Penulisan

1. Bagi Penulis

Asuhan Keperawatan akan memberikan wawasan yang luas

mengenai masalah keperawatan klien dengan nyeri akut post operasi

ganglion.

Page 16: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-rinianjars... · menyelesaikan laporan studi kasus dengan judul “ ASUHAN ... merupakan

2. Bagi instansi

a. Pendidikan

Asuhan Keperawatan sebagai bahan masukan dalam kegiatan

belajar mengajar tentang masalah keperawatan mengenai klien dengan

nyeri akut post operasi ganglion.

b. Rumah sakit

Asuhan Keperawatan sebagai bahan masukan dan evaluasi yang

diperlukan dalam pelaksanaan praktik pelayanan keperawatan

khususnya pada klien dengan nyeri akut post operasi ganglion.

3. Bagi Profesi Keperawatan

Hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran

dan informasi dibidang Keperawatan tentang asuhan keperawatan nyeri

akut pada klien post operasi ganglion.

Page 17: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-rinianjars... · menyelesaikan laporan studi kasus dengan judul “ ASUHAN ... merupakan

BAB II

LAPORAN KASUS

Dalam bab ini menjelaskan tentang Asuhan Keperawatan yang dilakukan

pada Ny. S. dengan diagnosa medis Ganglion Poplitea Dextra. Asuhan

Keperawatan dimulai dari pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi,

implementasi, dan evaluasi.

A. Identitas Klien

Pengkajian pada tanggal 3 April 2012 jam 08.00 WIB, pada pengkajian

ini menggunakan metode Auto Anamnesa dan Allo Anamnesa, pengamatan,

menelaah catatan medis, dan catatan perawat. Metode Auto Anamnesa yaitu

metode wawancana dengan klien langsung, sedangkan Allo Anamnesa yaitu

wawancara dengan keluarga atau orang terdekat.

Dari data pengkajian tersebut didapat hasil identitas pasien, pasien

bernama Ny. S, alamat : Trosobo Rt 02 Rw 01, Sambi, Boyolali, umur 58

tahun, pekerjaan : petani, tingkat pendidikan : SMP, dirawat di bangsal Dahlia

Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta, pasien dirawat mulai tanggal 2 April

2012 dengan diagnosa medis Ganglion Poplitea Dextra. Yang bertanggung

jawab pada Ny. S adalah Tn. K, yang merupakan kakak dari Ny. S.

Page 18: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-rinianjars... · menyelesaikan laporan studi kasus dengan judul “ ASUHAN ... merupakan

B. Pengkajian

Pengkajian mengenai riwayat keperawatan yaitu meliputi keluhan

utama, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat kesehatan

keluarga, dan riwayat kesehatan lingkungan. Penjelasannya sebagai berikut :

Keluhan utama yang dirasakan pasien adalah pasien mengatakan nyeri

pada luka operasi yaitu pada lipat kaki belakang lutut kanan. Riwayat penyakit

sekarang Ny. S mengatakan ± 3 bulan yang lalu dibagian lutut kanan terasa

cekot-cekot dan kemeng. Pasien juga tidak mengetahui penyebabnya,

kemudian oleh keluarga pasien dibawa ke Rumah Sakit Simo untuk melakukan

terapi, sudah dilakukan ± 6 kali terapi, tetapi tidak ada perubahan yang

dirasakan pasien. Kemudian pihak keluarga memutuskan untuk membawa

pasien ke Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta, dan pada tanggal 2 April 2012

pukul 19.00 WIB pasien menjalani operasi pengambilan ganglion pada lipat

kaki belakang lutut kanan. Saat pengkajian didapatkan data, pasien merasakan

nyeri pada luka operasi yaitu dilipat kaki belakang lutut kanan, dengan skala

nyeri 6.

Pada pengkajian riwayat penyakit dahulu, pasien mengatakan ± 10 tahun

yang lalu pasien pernah melakukan operasi di RSUD Dr. Moewardi Surakarta

dengan kasus yang sama, yaitu di lipat kaki belakang lutut sebelah kiri.

Riwayat kesehatan keluarga, Ny. S mengatakan dalam keluarganya tidak ada

yang mempunyai sakit yang sama seperti yang sedang dideritanya. Pada

pengkajian riwayat kesehatan lingkungan, pasien mengatakan keadaan

lingkungan sekitar rumah bersih dan tidak ada pembuangan limbah industri,

Page 19: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-rinianjars... · menyelesaikan laporan studi kasus dengan judul “ ASUHAN ... merupakan

pasien juga mempunyai hubungan baik dengan keluarga maupun masyarakat

sekitar.

Pada pengkajian pola kesehatan fungsional meliputi pola persepsi dan

pemeliharaan kesehatan, pola nutrisi dan metabolisme, pola eliminasi, pola

aktivitas dan latihan, pola istirahat tidur, pola kognitif perseptual, pola persepsi

konsep diri, pola hubungan peran, pola seksualitas dan reproduksi, pola

mekanisme koping, pola nilai dan keyakinan. Dari kesebelas pola diatas, yang

mengalami gangguan yaitu pada pola kognitif perseptual, pola aktivitas dan

latihan.

Pola kognitif perseptual, sebelum sakit Ny. S mengatakan tidak ada

gangguan pada penglihatan, pendengaran, pengecapan, dan penciuman, selama

sakit Ny. S mengatakan tidak ada gangguan pada penglihatan, pendengaran,

pengecapan, dan penciuman, pasien merasakan nyeri pada luka operasi yaitu di

lipat kaki belakang lutut kanan, nyeri seperti ditekan-tekan, skala nyeri 6, nyeri

terasa bila kakinya digerakkan.

Pola aktivitas dan latihan, sebelum sakit pasien mengatakan dalam

kesehariannya bekerja sebagai seorang petani, dan melakukan semua

aktivitasnya sendiri, selama sakit pasien mengatakan aktivitasnya dibantu

keluarga (toileting, berpakaian, mobilisasi di tempat tidur).

Pada pengkajian pemeriksaan fisik, keadaan umum pasien adalah lemah,

kesadaran composmentis. Untuk pemeriksaan tanda-tanda vital diperoleh hasil,

tekanan darah 140/80 mmHg, nadi 84 kali per menit, pernafasan 20 kali per

menit dan suhu 36,7oC. Pada pemeriksaan kepala didapatkan hasil bentuk

Page 20: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-rinianjars... · menyelesaikan laporan studi kasus dengan judul “ ASUHAN ... merupakan

kepala mesocepal, kulit kepala sedikit kotor, rambut hitam dengan sedikit

uban, kekuatan rambut baik. Pemeriksaan mata, hasilnya konjungtiva tidak

anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor, mata simetris antara kanan dan kiri.

Pemeriksaan hidung, hasilnya penciuman baik, tidak ada polip, sedikit sekret.

Pemeriksaan mulut, hasilnya mukosa bibir lembab, tidak ada stomatitis.

Pemeriksaan telinga, hasilnya pendengaran baik, sedikit serumen, simetris

antara telinga kanan dan kiri. Pemeriksaan leher, hasilnya tidak ada

pembesaran kelenjar tyroid.

Pemeriksaan paru-paru, inspeksi : simetris antara kanan dan kiri, bentuk

dada datar, palpasi : vocal vremitus sama antara kanan dan kiri, perkusi : bunyi

sonor, auskultasi : suara nafas vesikuler. Pemeriksaan jantung, inspeksi : ictus

cordis tidak nampak, palpasi : ictus cordis teraba di ICS ke 5 mid clavikula,

perkusi : bunyi pekak, auskultasi : bunyi jantung 1 – bunyi jantung 2 reguler.

Pemeriksaan abdomen, inspeksi : perut datar, tidak ada bekas luka, auskultasi :

peristaltik usus 4 kali per menit, perkusi : bunyi hipertimpani, palpasi : tidak

ada pembesaran hati dan limpa, tidak ada nyeri tekan. Pemeriksaan genetalia :

pasien tidak terpasang DC. Pemeriksaan ekstermitas atas : akral hangat,

capillary refile kurang dari 2 detik, tidak ada perubahan bentuk tulang,

kekuatan otot 5, tangan kiri terpasang infus, ekstermitas bawah : akral hangat,

capillary refile kurang dari 2 detik, kekuatan otot kaki kiri 5, kekuatan otot kaki

kanan 4, kaki kiri bebas untuk digerakan, kaki kanan tepatnya dilipat kaki

belakang lutut terasa nyeri bila digerakan, nyeri seperti ditekan-tekan, skala

nyeri 6.

Page 21: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-rinianjars... · menyelesaikan laporan studi kasus dengan judul “ ASUHAN ... merupakan

Pemeriksaan penunjang yang dijalani oleh pasien pada tanggal 2 April

2012 adalah pemeriksaan Thorax PA, hasilnya : Thorax foto dalam batas

normal, pemeriksaan elektrokardiograf ( EKG), hasilnya : sinus rhythm atau

normal, pemeriksaan laboratorium, hasilnya hemoglobin : 13,4 g/dl (nilai

normal 12,1-17,6 g/dl), hematokrit : 38,8 % (nilai normal 35-45 %), eritrosit :

5,03 juta/mm3

(nilai normal 4,5-5,9 juta/mm3), leukosit : 8,500 /mm

3 (nilai

normal 4,400-11,300 /mm3), trombosit 381ribu U/L (nilai normal 150ribu-

450ribu U/L), basofil : 0,2 % (nilai normal 0-2%), eosinofil 6,5 % (nilai normal

0-4%), neutrofil 59,8 % (nilai normal 55-80 %), limfosit 26,1 % (nilai normal

22-44 %), monosit 7,4 % (nilai normal 0-7 %), golongan darah B dengan RH+.

Program terapi yang diperoleh pasien pada tanggal 3 April 2012 adalah

injeksi analgesik yaitu injeksi antrain 1 gram tiap 8 jam fungsinya untuk

meredakan nyeri pasca operasi dan nyeri kolik, injeksi ferzobat 1 gram tiap 8

jam fungsinya untuk mengatasi infeksi kulit, jaringan lunak, profilaksis infeksi

pasca operasi ortopedik dan ginekologi, injeksi kalnex 250 miligram tiap 8 jam

fungsinya untuk mencegah perdarahan abnormal setelah operasi, dan obat oral

yaitu ceptik 200 miligram tiap 8 jam fungsinya untuk infeksi saluran kemih

tanpa komplikasi, otitis media, faringitis bronkitis akut dan kronis dengan

eksaserbasi akut, dan mefinter 500 miligram tiap 8 jam fungsinya untuk

meredakan nyeri otot, nyeri sendi, nyeri post operasi dan nyeri traumatik.

Dari hasil pengkajian dan observasi di atas, penulis melakukan analisa

data kemudian merumuskan diagnosa keperawatan yang utama sesuai dengan

Page 22: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-rinianjars... · menyelesaikan laporan studi kasus dengan judul “ ASUHAN ... merupakan

prioritas, menyusun intervensi keperawatan, melakukan implementasi, dan

evaluasi tindakan.

C. Rumusan Masalah

Diagnosa keperawatan yang utama adalah nyeri akut berhubungan

dengan agen cidera fisik (post op ganglion), data subjektif : pasien mengatakan

luka operasi terasa nyeri yaitu pada lipat kaki belakang lutut kanan, data

objektif : lipat kaki belakang lutut kanan ada luka operasi yang tertutup kasa,

pasien meringis kesakitan, skala nyeri 6.

D. Intervensi Keperawatan

Tujuan dari tindakan keperawatan yang dilakukan oleh penulis adalah

setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 kali 24 jam, diharapkan nyeri

pada Ny. S dapat berkurang ataupun hilang dengan kriteria hasil : nyeri hilang,

pasien rilex, skala nyeri menjadi 1-2, pemeriksaan tanda-tanda vital dalam

batas normal (tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 80-100 kali per menit,

pernafasan 16-24 kali per menit, suhu 36,70C-37,5

0C).

Intervensi keperawatan yang akan dilakukan penulis untuk mencapai

tujuan tindakan keperawatan adalah yang pertama kaji karakteristik nyeri

(PQRST) meliputi P (Provocative), Q (Quality), R (Region), S (Skala), T

(Timing), yang rasionalnya informasi dari pasien membantu mengevaluasi

nyeri dan peredaan nyeri serta mengidentifikasi jenis nyeri, kedua ajarkan

teknik nafas dalam rasionalnya melonggarkan ketegangan emosional dan otot,

Page 23: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-rinianjars... · menyelesaikan laporan studi kasus dengan judul “ ASUHAN ... merupakan

ketiga beri posisi nyaman dengan rasional meningkatkan kenyamanan dan

mengurangi rasa nyeri, keempat periksa tanda-tanda vital dengan rasional hasil

tanda-tanda vital memberikan gambaran lengkap mengenai sistem

kardiovaskuler, dan yang kelima kolaborasi dengan tim medis dalam

pemberian analgesik yang rasionalnya analgesik dapat meningkatkan peredaan

nyeri yang optimal.

E. Implementasi Keperawatan

Implementasi keperawatan pada tanggal 3 April 2012 yang dilakukan

penulis yaitu pukul 08.00 WIB mengkaji karakteristik nyeri (PQRST), respon

subjektif : P (Provocative) : pasien mengatakan nyeri pada luka operasi di lipat

kaki belakang lutut kanan, Q (Quality) : seperti ditekan-tekan, R (Region) :

lipat kaki belakang lutut kanan, S (Skala) : skala nyeri 6, T (Timing) : nyeri

hilang timbul, respon objektif : pasien meringis kesakitan, lipat kaki belakang

lutut kanan ada bekas operasi yang tertutup kasa. Pukul 08.20 WIB

mengajarkan teknik relaksasi atau nafas dalam, respon subjektif : pasien

mengatakan mau diajarkan teknik nafas dalam, respon objektif : pasien bisa

melakukan teknik nafas dalam walaupun belum sempurna. Pukul 09.00 WIB

melaksanakan terapi injeksi analgesik yaitu injeksi antrain 1 gram, hasilnya

obat masuk melalui injeksi intravena dan tidak ada tanda-tanda alergi pada

tubuh pasien. Pukul 09.30 WIB mengukur tanda-tanda vital, dengan hasil

tekanan darah 140/80 mmHg, nadi 84 kali per menit, pernafasan 20 kali per

menit dan suhu 36,7oC. Pukul 10.45 WIB memberikan posisi nyaman, respon

Page 24: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-rinianjars... · menyelesaikan laporan studi kasus dengan judul “ ASUHAN ... merupakan

subjektif : pasien mengatakan sudah nyaman dengan posisi supinasi, respon

objektif : pasien nyaman dengan posisi supinasi.

Implementasi keperawatan pada tanggal 4 April 2012, yaitu pukul 08.00

WIB mengkaji ulang karakteristik nyeri (PQRST), respon subjektif : P

(Provocative) : pasien mengatakan nyeri masih terasa di tempat yang sama,

yaitu di lipat kaki belakang lutut sebelah kanan, Q (Quality) : nyeri cekit-cekit,

R (Region) : lipat kaki belakang lutut kanan, S (Skala) : skala nyeri 4, T

(Timing) : nyeri timbul kadang-kadang, respon objektif : pasien lebih rilex,

luka bekas operasi yaitu pada lipat kaki belakang lutut kanan tertutup kasa.

Pada pukul 08.15 WIB menganjurkan pasien untuk nafas dalam, respon

subjektif : pasien mengatakan sudah melakukan, respon objektif : pasien sudah

bisa melakukan. Pukul 09.30 WIB melaksanakan terapi injeksi analgesik ,

yaitu injeksi antrain 1 gram, hasilnya obat masuk melalui injeksi intravena dan

tidak ada tanda-tanda alergi pada tubuh pasien. Pukul 11.00 WIB mengukur

tanda-tanda vital, hasilnya : tekanan darah 140/80 mmHg, nadi 82 kali per

menit, pernafasan 20 kali per menit, dan suhu 36,50C.

F. Evaluasi Keperawatan

Evaluasi tindakan pada tanggal 3 April 2012 pukul 14.00 WIB yaitu

subjektif : pasien mengatakan nyeri berkurang, dengan skala nyeri 4. Objektif :

pasien sedikit lebih rilex. Assesment : masalah teratasi sebagian. Planning :

intervensi dilanjutkan yaitu kaji ulang karakteristik nyeri (PQRST), anjurkan

Page 25: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-rinianjars... · menyelesaikan laporan studi kasus dengan judul “ ASUHAN ... merupakan

untuk nafas dalam, kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi

analgesik.

Evaluasi tindakan pada tanggal 4 April 2012 pukul 12.30 WIB yaitu

subjektif : nyeri berkurang dengan skala nyeri 3. Objektif : pasien rilex.

Asessment : masalah teratasi sebagian. Planning : intervensi dilanjutkan yaitu

anjurkan pada pasien untuk melakukan nafas dalam di rumah bila rasa nyeri

nyeri muncul lagi, anjurkan pada pasien untuk selalu rutin minum obat di

rumah, anjurkan pada pasien untuk datang kontrol.

Page 26: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-rinianjars... · menyelesaikan laporan studi kasus dengan judul “ ASUHAN ... merupakan

BAB III

PEMBAHASAN DAN SIMPULAN

A. Pembahasan

Pada bab ini penulis akan membahas tentang kesenjangan teori dan

tindakan proses keperawatan pada Asuhan Keperawatan yang dilakukan pada

tanggal 3-4 April 2012 di ruang Dahlia Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta.

Dalam pembahasan ini menggunakan langkah kerja proses keperawatan yang

terdiri dari tahap pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan,

implementasi, dan evaluasi (Potter & Perry, 2005 : 140).

Tahap pengkajian itu sendiri merupakan pengumpulan, pengaturan,

validasi dan dokumentasi data atau informasi dari klien yang sistematis dan

berkesinambungan (Kozier, 2011 : 355). Proses pengumpulan data ini

mencakup dua langkah yaitu pengumpulan data dari sumber primer atau

klien, dan sumber sekunder yaitu meliputi keluarga maupun tenaga kesehatan

(Potter & Perry, 2005 : 144).

Dalam pengkajian Asuhan Keperawatan pada Ny. S yang dilakukan

tanggal 3-4 April 2012 pasien mengeluh nyeri, didukung dengan data

subjektif pasien mengatakan luka operasi terasa nyeri yaitu pada lipat kaki

belakang lutut kanan, data objektif lipat kaki belakang lutut kanan ada luka

operasi yang tertutup kasa, pasien meringis kesakitan, dengan skala nyeri 6.

Hal tersebut sesuai dengan teori, bahwa pada kasus ganglion

Page 27: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-rinianjars... · menyelesaikan laporan studi kasus dengan judul “ ASUHAN ... merupakan

penatalaksanaannya dilakukan dengan pengangkatan ganglion secara bedah

atau operasi, dan masalah yang ditimbulkan pada kasus pascabedah salah

satunya adalah nyeri (Sjamsuhidajat. R, 2005 : 294).

Pada pola kognitif perseptual, penulis mencantumkan sebelum sakit

pasien mengatakan tidak ada gangguan pada penglihatan, pendengaran,

pengecapan, dan penciuman, selama sakit pasien mengatakan tidak ada

gangguan pada penglihatan, pendengaran, pengecapan, dan penciuman. Dan

penulis belum mencantumkan tentang gangguan perabaan, hal tersebut karena

tidak terkaji oleh penulis.

Pada pola aktivitas dan latihan, penulis mencantumkan sebelum sakit

pasien mengatakan dalam melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri.

Selama sakit pasien mengatakan aktivitasnya dibantu keluarga, seperti

toileting, berpakaian, mobilisasi ditempat tidur. Hal tersebut disebabkan

karena adanya nyeri pascabedah (Sjamsuhidajat. R, 2005 : 294).

Pada pemeriksaan fisik bagian ekstremitas, penulis menuliskan

ekstremitas bawah akral hangat, capillary refile kurang dari 2 detik, kekuatan

otot kaki kiri 5, kakuatan otot kaki kanan 4, kaki kiri bebas untuk digerakan,

kaki kanan tepatnya dilipat kaki belakang lutut terasa nyeri bila digerakan,

nyeri seperti ditekan-tekan, skala nyeri 6. Penulis tidak menjelaskan kondisi

lukanya, hal ini dikarenakan pasien post operasi hari pertama dan belum

dilakukan tindakan perawatan luka.

Setelah data didapatkan dari proses pengkajian, tahap selanjutnya

adalah menegakkan diagnosa keperawatan. Diagnosa keperawatan merupakan

Page 28: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-rinianjars... · menyelesaikan laporan studi kasus dengan judul “ ASUHAN ... merupakan

penilaian yang dibuat setelah pengumpulan data yang sistematis dan

menyeluruh. Diagnosa keperawatan menjadi dasar bagi seleksi intervensi

keperawatan untuk mencapai hasil yang dipertanggungjawabkan oleh perawat

(Kozier, 2011 : 379).

Dalam kasus ini, penulis menegakkan diagnosa utama yaitu gangguan

rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan agen cedera fisik (post op ganglion

poplitea dextra), (Nanda, 2011 : 410). Pengertian dari nyeri itu sendiri adalah

suatu pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat

dari kerusakan jaringan yang bersifat subjektif (Muttaqin. A, 2009 : 71).

Alasan penulis mengangkat diagnosa tersebut menjadi diagnosa aktual

karena saat pengkajian yang paling dikeluhkan oleh pasien adalah nyeri pada

luka operasi. Diagnosa ini didasarkan karena penulis memprioritaskan

masalah yang perlu perawatan tepat, tidak mengancam kehidupan, tetapi

mengancam gangguan kesehatan yang lebih berat. Karena masalah ini bila

tidak segera ditangani akan mengganggu aktivitas pasien sehari-hari. Data

yang mendukung munculnya diagnosa tersebut, yaitu data subjektif : pasien

mengatakan luka operasi terasa nyeri yaitu pada lipat kaki belakang lutut

kanan, nyeri terasa seperti ditekan-tekan, skala nyeri 6, nyeri terasa bila

kakinya digerakkan, data subjektif : ekspresi wajah pasien meringis kesakitan.

Setelah menegakkan diagnosa keperawatan, penulis kemudian

melanjutkan ke tahap perencanaan. Perencanaan atau intervensi keperawatan

itu sendiri merupakan proses keperawatan yang penuh pertimbangan dan

sistematis yang mencakup pembuatan keputusan dan penyelesaian masalah,

Page 29: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-rinianjars... · menyelesaikan laporan studi kasus dengan judul “ ASUHAN ... merupakan

yang perawat lakukan untuk meningkatkan hasil pada pasien. Dalam

perencanaan, perawat merujuk pada data pengkajian klien dan pernyataan

diagnosis sebagai petunjuk dalam merumuskan tujuan klien dan merancang

intervensi keperawatan yang diperlukan untuk mencegah, mengurangi, atau

menghilangkan masalah kesehatan klien (Kozier, 2011 : 398). Dalam teori

intervensi atau perencanaan dituliskan sesuai dengan rencana dan kriteria

hasil berdasarkan NIC (Nursing Intervension Clasification) dan NOC

(Nursing Outcome Clasification), dan diselesaikan secara SMART yaitu

Spesifik (jelas atau khusus), Measurable (dapat diukur), Achievable (dapat

diterima), Rasional dan Time (ada kriteria waktu).

Dalam kasus ini penulis mencantumkan tujuan dari diagnosa

keperawatan diatas adalah setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2

kali 24 jam, diharapkan nyeri pasien dapat berkurang ataupun hilang dengan

kriteria hasil : nyeri hilang, ekspresi wajah pasien rilex, skala nyeri menjadi

1-2, dan pemeriksaan tanda-tanda vital dalam batas normal (tekanan darah

120/80 mmHg, nadi 80-100 kali per menit, pernafasan 16-24 kali per menit,

suhu 36,70C-37,5

0C).

Intervensi yang dilakukan penulis untuk mencapai tujuan tindakan

keperawatan adalah kaji karakteristik nyeri (PQRST), meliputi P

(Provocative) yaitu penyebab nyeri, Q (Quality) yaitu kualitas nyeri, R

(Region) yaitu daerah nyeri, S (Severity skala) yaitu tingkat keparahan nyeri,

dengan melihat intensitas skala nyeri, skala 0 : tidak nyeri, skala 1-3 : nyeri

ringan, skala 4-6 : nyeri sedang, skala 7-9 : nyeri berat, skala 10 : nyeri sangat

Page 30: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-rinianjars... · menyelesaikan laporan studi kasus dengan judul “ ASUHAN ... merupakan

berat, T (Timing) yaitu waktu terjadinya nyeri (Brunner & Suddarth, 2002),

mendapat informasi dari pasien membantu mengevaluasi nyeri dan peredaan

nyeri serta mengidentifikasi jenis nyeri.

Kemudian ajarkan teknik nafas dalam atau relaksasi, teknik relaksasi

nafas dalam menganjurkan pasien untuk menarik nafas dalam dan mengisi

paru-paru dengan udara, menghembuskannya secara perlahan, melemaskan

otot-otot tangan, kaki, perut dan punggung, serta mengulangi hal yang sama

sambil terus berkonsentasi hingga pasien merasa nyaman, tenang dan rileks

(Uliyah, 2006). Kemudian beri posisi nyaman, posisi nyaman dapat

meningkatkan kenyamanan dan mengurangi rasa nyeri, selanjutnya periksa

tanda-tanda vital, dengan mengetahui hasil tanda-tanda vital dapat

memberikan gambaran lengkap mengenai sistem kardiovaskuler, dan

kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian analgesik, pemberian

analgesik dapat menghilangkan nyeri dengan cepat dan menurunkan nyeri

yang mengalami perburukan. Analgesik diberikan untuk mengatasi nyeri,

sedangkan tanda nyeri salah satunya peningkatan tekanan darah, perubahan

autonomik dari tonus otot (Potter & Perry, 2005).

Setelah menyusun rencana keperawatan, kemudian dilanjutkan dengan

melakukan tindakan keperawatan atau implementasi. Dimana pengertian dari

implementasi itu sendiri adalah kategori dari perilaku keperawatan dimana

tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan hasil yang diperkirakan

dari asuhan keperawatan dilakukan dan diselesaikan (Potter & Perry, 2005 :

203).

Page 31: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-rinianjars... · menyelesaikan laporan studi kasus dengan judul “ ASUHAN ... merupakan

Dalam diagnosa gangguan rasa nyaman nyeri, implementasi yang

dilakukan penulis pada tanggal 3 April 2012 yaitu mengkaji karakteristik

nyeri (PQRST), memonitor tanda-tanda vital, memberi posisi nyaman,

memberikan terapi injeksi analgesik yaitu injeksi antrain 1gram, mengajarkan

teknik nafas dalam. Kemudian pada tanggal 4 April 2012, implementasi yang

dilakukan penulis adalah mengkaji ulang karakteristik nyeri (PQRST),

memonitor tanda-tanda vital, memberi terapi injeksi analgesik antrain 1gram.

Semua yang ditulis dalam perencanaan, dapat dilakukan dilakukan oleh

penulis dan penulis tidak mengalami kesulitan.

Kemudian tahap yang terakhir dalam proses keperawatan yaitu evaluasi

tindakan. Dimana evaluasi keperawatan adalah aktivitas yang direncanakan,

berkelanjutan, dan terarah ketika klien dan professional kesehatan

menentukan kemajuan klien menuju pencapaian tujuan atau hasil dan

keefektifan rencana asuhan keperawatan. Evaluasi merupakan aspek penting

proses keperawatan karena kesimpulan yang ditarik dari evaluasi menentukan

apakah intervensi keperawatan harus diakhiri, dilanjutkan, atau diubah

(Kozier, 2011 :432).

Penulis mengevaluasi apakah respon pasien mencerminkan suatu

kemajuan atau kemunduran dalam diagnosa keperawatan. Pada evaluasi,

penulis sudah sesuai teori yang ada yaitu sesuai SOAP (Subjektif, Objektif,

Assessment, dan Planning).

Sesuai teori kriteria hasil pada diagnosa nyeri akut berhubungan dengan

agen cedera fisik (post operasi), yaitu setelah dilakukan tindakan keperawatan

Page 32: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-rinianjars... · menyelesaikan laporan studi kasus dengan judul “ ASUHAN ... merupakan

selama 2 kali 24 jam, diharapkan nyeri dapat berkurang dengan kriteria hasil

pasien rilex, skala nyeri menjadi 1-2. Dengan hasil evaluasi dari pasien,

Subjektif: pasien mengatakan nyeri berkurang, skala nyeri 3, objektif: pasien

rileks, assessment: masalah teratasi sebagian. Tetapi kriteria hasil belum

tercapai karena dalam kasus ini post operasi ganglion, dan dilahan

penatalaksanaan nyeri salah satunya dengan pemberian analgesik, sedangkan

analgesik hanya berfungsi beberapa jam jadi setelah analgesik tidak berfungsi

maka rasa nyeri akan muncul kembali.

B. Simpulan dan Saran

1. Simpulan

Berdasarkan data diatas, maka penulis dapat menarik kesimpulan

sebagai berikut :

a. Pengkajian pada kasus diatas diperoleh data subjektif, pasien

mengatakan luka operasi terasa nyeri yaitu pada lipat kaki belakang

lutut kanan, data objektif: lipat kaki belakang lutut kanan ada luka

operasi yang tertutup kasa, pasien meringis kesakitan, skala nyeri 6.

b. Masalah keperawatan yang muncul yaitu nyeri akut berhubungan

dengan agen cedera fisik (post op ganglion).

c. Rencana keperawatan untuk mengatasi masalah nyeri yaitu kaji

karakteristik nyeri (PQRST), ajarkan teknik nafas dalam, beri posisi

nyaman, periksa tanda-tanda vital dan kolaborasi dengan tim medis

dalam pemberian analgesik.

Page 33: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-rinianjars... · menyelesaikan laporan studi kasus dengan judul “ ASUHAN ... merupakan

d. Tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mengatasi nyeri yaitu

mengkaji karakteristik nyeri (PQRST), mengajarkan teknik nafas

dalam, memberi posisi nyaman, memonitor tanda-tanda vital,

memberikan terapi injeksi analgesik yaitu injeksi antrain 1gram.

e. Evaluasi tindakan menggunakan metode SOAP (Subjektif, Objektif,

Assessment, dan Planning). Pada diagnosa diatas, nyeri teratasi

sebagian, karena pasien masih merasakan nyeri, dengan skala nyeri 3.

f. Analisa kondisi nyeri akut pada Ny. S dengan post operasi ganglion

poplitea dextra yaitu pasien masih merasakan nyeri pada lipat kaki

belakang lutut kanan, nyeri karena luka operasi, skala nyeri 3.

2. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis memberi saran yang

diharapkan dapat bermanfaat :

a. Bagi Penulis

Diharapkan Asuhan Keperawatan akan memberikan wawasan

yang luas dalam mengatasi masalah keperawatan klien.

b. Bagi Instansi

1) Pendidikan

Asuhan Keperawatan sebagai bahan masukan dalam kegiatan

belajar mengajar tentang masalah keperawatan klien.

Page 34: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-rinianjars... · menyelesaikan laporan studi kasus dengan judul “ ASUHAN ... merupakan

2) Rumah Sakit

Asuhan Keperawatan sebagai bahan masukan dan evaluasi yang

diperlukan dalam pelaksanaan praktek pelayanan keperawatan klien.

c. Bagi Profesi Keperawatan

Hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pikiran dan informasi di bidang Keperawatan.

Page 35: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-rinianjars... · menyelesaikan laporan studi kasus dengan judul “ ASUHAN ... merupakan

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, (2010), Informasi Spesialite Obat Indonesia, Vol 45-2010, Penerbit

Ikatan Apoteker Indonesia, Jakarta.

Crowther. Christy L, (2004), Primary Orthopedic Care, Edisi 2, Penerbit Mosby,

hal 111.

Kozier, Berman, Snyder, (2011), Buku Ajar Fundamental Keperawatan ; Konsep,

Proses, dan Praktik, Vol 1, Edisi 7, Penerbit Buku Kedokteran EGC,

Jakarta, hal 355-432.

Moeliono, Marina A, (2008), Physical Modalities in the Management of Pain,

http://www.google.co.id/uploads/pain_management.pdf Diakses tanggal

11 April 2012.

Muttaqin, Arif & Sari, Kumala, (2009), Asuhan Keperawatan Perioperatif;

Konsep, Proses, dan Aplikasi, Penerbit Salemba Medika, Jakarta, hal 71.

Nanda Internasional, 2011, Nanda International; Diagnosis Keperawatan;

Definisi dan Klasifikasi 2009-2011, Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Potter, Patricia A & Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar Fundamental

Keperawatan; Konsep, Proses, dan Praktik, Vol 1, Edisi 4, Penerbit Buku

Kedokteran EGC, Jakarta, hal140- 203.

Potter, Patricia A & Perry, Anne Griffin, (2006), Buku Ajar Fundamental

Keperawatan; Konsep, Proses, dan Praktik, Vol 2, Edisi 4, Penerbit Buku

Kedokteran EGC, hal 1510.

Purba, Jan S, (2009), Nyeri dan Sostem Imun ; Sejauh Mana Keterkaitannya,

Suatu tinjauan biomolekuler, http://www.google.co.id/nyeri_dan_

sistem_imun.pdf Diakses tanggal 11 April 2012.

Sadiman. M. Ridwan, (2009), Klien dengan kista ganglion,

http://www.google.com/klien-dengan-kista-ganglion.html Diakses tanggal

11 April 2012.

Sjamsuhidajat, R & Wim de jong, (2005), Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 2,

Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, hal 294.

Sjamsuhidajat, R & Wim de jong, (2011), Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 3,

Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, hal 402-403.

Page 36: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl-rinianjars... · menyelesaikan laporan studi kasus dengan judul “ ASUHAN ... merupakan

Smeltzer, Suzanne C & Bare, Brenda G, (2002), Buku Ajar Keperawatan Medikal

Bedah, Vol 1, Edisi 8, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, hal 213.

Wilkinson, M Judith, (2007), Buku Saku Diagnosis Keperawatan ; dengan

Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC, Penerbit Buku Kedokteran EGC,

Jakarta.