stress dan tahapannya

20
STRESS DAN TAHAPANNYA diposkan pada tanggal 6 Sep 2012 09.12 oleh Andie Mila A. Definisi Dalam ilmu psikologi stress diartikan sebagai suatu kondisi kebutuhan tidak terpenuhi secara adekuat, sehingga menimbulkan adanya ketidakseimbangan. Taylor (1995) dalam Muwarni (2008) mendeskripsikan stress sebagai pengalaman emosional negative disertai perubahan reaksi biokimiawi, fisiologi, kognitif dan prilaku yang bertujuan untuk mengubah atau menyesuaikan diri terhadap situasi yang menyebabkan stress (Muwarni, 2008). Stress adalah reaksi atau respon tubuh terhadap stressor psikososial (tekanan mental atau beban kehidupan) (Hawari, 2008). Menurut Keliat (1999) stres adalah realitas kehidupan setiap hari yang tidak dapat dihindari. Stres disebabkan oleh perubahan yang memerlukan penyesuaian. B. Tahapan Stres Hawari (2008) menyebutkan beberapa tahapan stress sebagai berikut: 1) Stress tahap 1 Tahapan ini merupakan tahapan stress yang paling ringan, dan biasanya disertai dengan perasaan-perasaan sebagai berikut: a). Semangat bekerja

Upload: afrianzah-sevenfoldism

Post on 15-Sep-2015

217 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Keperawatan

TRANSCRIPT

STRESS DAN TAHAPANNYAdiposkan pada tanggal 6 Sep 2012 09.12 oleh Andie MilaA. DefinisiDalam ilmu psikologi stress diartikan sebagai suatu kondisi kebutuhantidak terpenuhi secara adekuat, sehingga menimbulkan adanyaketidakseimbangan. Taylor (1995) dalam Muwarni (2008) mendeskripsikanstress sebagai pengalaman emosional negative disertai perubahan reaksibiokimiawi, fisiologi, kognitif dan prilaku yang bertujuan untuk mengubahatau menyesuaikan diri terhadap situasi yang menyebabkan stress (Muwarni,2008). Stress adalah reaksi atau respon tubuh terhadap stressor psikososial(tekanan mental atau beban kehidupan) (Hawari, 2008). Menurut Keliat (1999)stres adalah realitas kehidupan setiap hari yang tidak dapat dihindari. Stresdisebabkan oleh perubahan yang memerlukan penyesuaian.

B. Tahapan StresHawari (2008) menyebutkan beberapa tahapan stress sebagai berikut:1) Stress tahap 1Tahapan ini merupakan tahapan stress yang paling ringan, dan biasanyadisertai dengan perasaan-perasaan sebagai berikut: a). Semangat bekerjabesar, berlebihan (over acting); b). Penglihatan tajam tidaksebagaimana biasanya; c). Merasa mampu menyelesaikan pekerjaan lebihdari biasanya; d). Merasa senang dengan pekerjaannya itu dan semakinbertambah semangat, namun tanpa disadari cadangan energy semakinmenipis.2) Stress tahap IIDalam tahapan ini dampak stress yang semula menyenangkansebagaimana diuraikan pada tahap I diatas. Keluhan-keluhan yang seringdikemukakan oleh seseorang yang berada pada stress tahap II adalah a).Merasa letih sewaktu bangun pagi, yang seharusnya merasa segar; b).Merasa mudah lelah sesudah makan siang; c). Lekas merasa capaimenjelang sore hari; d). Sering mengeluh lambung atau perut tidaknyaman; e). Detakan jantung lebih keras dari biasanya (berdebar-debar);f). Otot-otot pungung dan tengkuk terasa tegang; g). Tidak bisa santai.3) Stress tahap IIIBila seseorang itu tetap memaksakan diri dalam pekerjaannya tanpamenghiraukan keluhan-keluhan sebagaimana diuraikan pada stress tahapII tersebut di atas, maka yang bersangkutan akan menunjukkan keluhankeluhanyang semakin nyata dan mengganggu yaitu: a). Gangguanlambung dan usus semakin nyata; b). Ketegangan otot semakin terasa; c).Perasaan ketidak-tenangan dan ketegangan emosional semakin meningkat;d). Gangguan pola tidur (insomnia); e). Koordinasi tubuh terganggu(badan terasa oyong dan serasa mau pingsan).4) Stress tahap IVGejala stress tahap IV akan muncul: a). Untuk bertahan sepanjang harisaja sudah terasa amat sulit; b). Aktivitas pekerjaan yang semulamenyenangkan dan mudah diselesaikan menjadi membosankan dan terasaamat sulit; c). Yang semula tanggap terhadap situasi menjadi kehilangan

Gejala-gejala di bawah ini menandai adanya tekanan manakala muncul di dalam kelompok dan manakala mereka menghadirkan perubahan perilaku. Orang akan memperlihatkan gejala dan tekanan sekalipun mereka tidak menyadari .

Tingkah Laku

Merokok berat, meningkatnya minum yang beralkohol, penggunaan Narkotika, tingkah laku yang bersiko, kekerasan, banyak makan, hiperaktif, gangguan tidur, mimpi buruk Sikap

Kebosanan, sinis, tidak percaya, berputus-asa, merasa sia-sia, merasa diri benar, merasakan terjebak, meragukan diri sendiri.

Emosi

ketertarikan, merasa sedang diamati, takut, paranoid, merasakan hilang kendali, rasa bersalah, tekanan, kemarahan, panik, merasa tegang,

Sosial

Menarik diri dari pergaulan, bermasalah dengan hubungan, kontak sosial yang terbatas, menyalahkan diri sendiri, konflik dengan pasangan, mempertahankan diri se ndiri secara berlebihan.

Fisik

Sakit kepala, sakit perut, masalah pencernaan, mual, kelelahan, sering merasa kedinginan, berat badan naik atau turun, jantung berdebar, masalah penglihatan

Mental

Kesulitan berkonsentrasi, ketidakmampuan membuat keputusan, perhatian yang singkat, gangguan penglihatan, sering melamun, menghindari dari pikran tertentu.

Sumber : J. Kelly. Get a grip on Stress, dalam buku Human Resorces Management : A Strategic Approach. Fourth Edition, Anthony, W.P, Kacmar, K.M, Perrewe, P.L. 2002:527Indikator fisiologis stress1. Kenaikan tekanan darah2. Peningkatan ketegangan di leher, bahu, punggung.3. Peningkatan denyut nadi dan frekwensi pernapasan4. Telapak tangan berkeringat Tangan dan kaki dingin5. Postur tubuh yang tidak tegap6. Keletihan7. Sakit kepala8. Gangguan lambung9. Suara yang bernada tinggi10. Mual,muntah dan diare.11. Perubahan nafsu makan12. Perubahan berat badan13. Perubahan frekwensi berkemih14. Dilatasi pupil15. Gelisah, kesulitan untuk tidur atau sering terbangun saat tidur

Kuesioner di bawah ini dapat membantu Anda mengenali beberapa Anda stres yang Anda rasakan, serta melihat seberapa kuat Anda bisa menghadapi stres tersebut.Beri nilai satu untuk setiap jawaban ya.

1. Apakah Anda mengalami kesulitan untuk merasa santai?2. Apakah Anda sering merasa cepat tersinggung dan marah?3. Apakah Anda khawatir akan hal-hal kecil yang terjadi sehari-hari dan merasa tidak dapat mengendalikan pikiran Anda?3. Apakah Anda merokok atau minum-minuman beralkohol secara non stop(terutama karena tidak mau kalah dengan orang lain?)4. Apakah Anda bersikap agresif dan kompetitif?5. Apakah Anda merasa mengalami kesulitan dalam berhubungan dengan orang?6. Apakah Anda merasa tidak sabaran terhadap orang lain?7. Apakah cara makan Anda cepat?8. Apakah Anda sangat mudah marah terutama untuk hal-hal sepele?9. Apakah Anda mengalami kesulitan dalam menyerahkan suatu tugas kepada orang lain?10. Apakah Anda merasa sakit pada lengan, otot, atau sakit kepala yang berulang?11. Apakah mulut Anda kering dan telapak tangan Anda berkeringat?12. Apakah Anda merasa kurang berminat pada seks?13. Apakah Anda mengalami sulit tidur?

ANALISA NILAI :

1-5Anda tahu dan dapat menggunakan beberapa cara praktis dalam menenangkan diri bila menghadapi suatu situasi atau keadaan yang membuat Anda ingin marah. Bila Anda sungguh-sungguh ingin dapat mencapai suatu tahapan kedamaian yang lebih dalam, bacalah buku-buku yang berhubungan dengan topik ini.

6-10Anda lumayan stres. Kenali dan perhatikan tanda-tanda peringatan tadi. Tubuh Anda adalah satu-satunya tubuh yang Anda miliki; oleh karena itu rawatlah dengan baik.

11-14Anda sangat-sangat stres. Perbaiki segera perilaku Anda sebelum terjadi konsekuensi yang serius.

STRES DAN CARA PENGUKURANDr. Suparyanto, M.Kes

STRES DAN CARA PENGUKURAN

PENGERTIAN STRESStres adalah stimulus atau situasi yang menimbulkan distres dan menciptakan tuntutan fisik dan psikis pada. seseorang. Stres membutuhkan koping dan adaptasi. Sindrom adaptasi umum atau teori Selye, menggambarkan stres sebagai kerusakan yang terjadi pads tubuh tanpa mempedulikan apakah penyebab stres tersebut positif atau negatif. Respons tubuh dapat diprediksi tanpa memerhatikan stresor atau penyebab tertentu (Isaacs, 2004). Stres adalah respon tubuh yang sifatnya nonspesifik terhadap setiap tuntutan beban atasnya. Bila seseorang setelah mengalami stres mengalami gangguan pads satu atau lebih organ tubuh sehingga yang bersangkutan tidak lagi dapat menjalankan fungsi pekedaannya dengan baik, maka disebut mengalami distres (Hawari 2001). Stres adalah gangguan pada tubuh dan pikiran yang disebabkan oleh perubahan dan tuntutan kehidupan, yang dipengaruhi oleh lingkungan maupun penampilan individu di dalam lingkungan (Sunaryo, 2004).

MACAM-MACAM STRESKondisi stres seseorang dapat dikelompokkan (Hawari, 2001) menjadi dua macam:Kondisi eustres (tidak stres): seseorang yang dapat mengatasi stres dan tidak ada gangguan pads fungsi organ tubuh.Kondisi distress (stres): pads saat seseorang menghadapi stres tedadi gangguan pada 1 atau lebih organ tubuh sehingga prang tersebut tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik.

TIPE KEPRIBADIAN YANG RENTAN TERKENA STRESAmbisius, agresif dan kompetitif (suka akan persaingan).Kurang sabar, mudah tegang, mudah tersinggung dan marah (emosional).Kewaspadaan berlebihan, kontrol diri kuat, percaya diri berlebihan (over confidence).Cara bicara cepat, bertindak serba cepat, hiperaktif, tidak dapat diam.Beker a tidak mengenal waktu (workaholic).Pandai berorganisasi, memimpin dan memerintah (otoriter).Lebih suka beker a sendirian bila, ads tantangan.Kaku terhadap waktu, tidak dapat tenang (tidak rileks), serba tergesa-gesa.Mudah bergaul (ramah), pandai menimbulkan perasaan empati dan bila, tidak tercapai maksudnya mudah besikap bermusuhan.Tidak mudah dipengaruh, kaku (tidak fleksibel).Bila berlibur pikirannya ke peker aannya, tidak dapat santai.Berusaha keras untuk dapat segala sesuatunya terkendali.

TAHAPAN STRESGejala-gejala stres pada diri seseorang seringkali tidak disadari karena, perjalanan awal tahapan stres timbul secara lambat, dan baru dirasakan bilamana tahapan gejala sudah lanjut dan mengganggu fiungsi kehidupannya sehari-hari baik di rumah, di tempat kerja ataupun pergaulan lingkungan sosialnya.Dr. Robert Amberg (1979) dalam penelitiannya terdapat, dalam Hawari (2001) membagi tahapan-tahapan stres sebagai berikut :1. Stres tahap ITahapan ini merupakan tahapan stres yang paling ringan dan biasanya disertai dengan perasaan-perasaan sebagai berikut.Semangat bekerja besar, berlebihan (over acting).Penglihatan tajam tidak sebagaimana biasanya.Merasa mampu menyelesaikan pekerjaan lebih dari biasanya, namun tanpa disadari cadangan energi semakin menipis.

2. Stres tahap IIDalam tahapan ini dampak stres yang semula menyenangkan sebagaimana diuraikan pada tahap I di atas mulai menghilang, dan timbul keluhan-keluhan yang disebabkan karena cadangan energi yang fidak lagi cukup sepanjang hari, karena, tidak cukup waktu untuk beristirahat. Istirahat yang dimaksud antara, lain dengan tidur yang cukup, bermanfaat untuk mengisi atau memulihkan cadangan energi yang mengalami defisit.Keluhan-keluhan yang sering dikemukakan oleh seseorang yang berada pada stres tahap II adalah sebagai berikut:Merasa letih sewaktu bangun pagi yang seharusnya merasa segar.Merasa mudah lelah sesudah makan siang.Lekas merasa capai menjelang sore hari.Sering mengeluh lainbung/penit tidak nyaman (bowel discomfort).Detakan jantung lebih kerns dari biasanya (berdebar-debar).Otot-otot punggung dan tengkuk terasa tegang;Tidak bisa santai.

3. Stres tahap IIIApabila seseorang tetap mernaksakan diri dalam peker aannya tanpa menghiraukan keluhan-keluhan pada stres tahap II, maka akan menunjukkan keluhan-keluhan yang semakin nyata dan mengganggu, yaitu:Gangguan lambung dan usus semakin nyata; misalnya keluhan maag (gastritis), buang air besar tidak teratur (diare).Ketegangan otot-otot semakin terasa.Perasaan ketidaktenangan dan ketegangan emosional semakin meningkat.Gangguan pola tidur (insomnia), misalnya sukar untuk mulai masuk tidur (early insomnia), atau terbangun tengah malam dan sukar kembali tidur (middle insomnia), atau bangun terlalu pagi atau dini hari dan tidak dapat kembali tidur (Late insomnia).Koordinasi tubuh terganggu (badan terasa oyong dan serasa mau pingsan).Pada tahapan ini seseorang sudah harus, atau bisa jugs beban stres hendaknya dikurangi dan tubuh memperoleh kesempatan untuk beristirahat guns menambah suplai energi yang mengalami defisit.

4. Stres, tahap IVGejala stres tahap IV, akan muncul:Untuk bertahan sepanjang hari saja sudah terasa amat sulit.Aktivitas pekerjaan yang semula menyenangkan dan mudah diselesaikan menjadi membosankan dan terasa lebih sulit.Yang semula tanggap terhadap situasi menjadi kehilangan kemampuan untuk merespons secara memadai (adekuat)Ketidakmampuan untuk melaksanakan kegiatan rutin sehari-hari.Gangguan pola tidur disertai dengan mimpi-mimpi yang menegangkan.Seringkali menolak ajakan (negativism) karena tadak ada semangat dan kegairahan.Daya konsentrasi dan daya ingat menurun.Timbul perasaan ketakutan dan kecemasan yang tidak dapat dijelaskan apa penyebabnya.

5. Stres tahap VBila keadaan berlanjut, maka seseorang itu akan jatuh dalam stres tahap V, yang ditandai dengan hal-hal sebagai berikut:Kelelahan fisik dan mental yang semakin mendalam. (physical dan psychological exhaustion).Ketidakmampuan untuk menyelesaikan pekerjaan sehari-hari yang ringan dan sederhana.Gangguan sistem pencernaan semakin berat (gastro-intestinal disorder).Timbul perasaan ketakutan, kecemasan yang semakin meningkat, mudah bingung dan panik.

6. Stres tahap VITahapan ini merupakan, tahapan klimaks, seseorang mengalami serangan panik (panic attack) dan perasaan takut mati. Tidak jarang orang yang mengalami stres tahap VI ini dibawa ke Unit Gawat Darurat bahkan ICCU, meskipun pada akhirnya dipulangkan karena tidak ditemukan kelainan fisik organ tubuh.Gambaran stres; tahap VI ini adalah sebagai berikut:Debaran jantung teramat keras,Susah bernapas (sesak dan megap-megap)Sekujur badan terasa gemetar, dingin dan keringat bercucuranKetiadaan tenaga untuk hal-hal yang ringanPingsan atau kolaps (collapse).Bila dikaji maka keluhan atau gejala sebagaimana digambarkan di atas lebih didominasi oleh keluhan-keluhan fisik yang disebabkan oleh gangguan faal (fungsional) organ tubuh, sebagai akibat stresor psikososial yang melebihi kemampuan seseorang untuk mengatasinya.

REAKSI FISIOLOGIS TERHADAP STRESSituasi stres mengaktivasi hipotalamus yang selanjutnya mengendalikan dua sistem neuroendokrin, yaitu sistem simpatis dan sistem korteks adrenal.Sistem saraf simpatik berespons terhadap impuls saraf dan hipotalamus yaitu :Mengaktivasi berbagai organ dan otot polos yang berada di bawah pengendaliannya.Sebagai contohnya, ia meningkatkan kecepatan denyut jantung dan mendilatasi pupil. Sistem saraf simpatis juga memberi sinyal ke medulla adrenal.Untuk melepaskan epinefrin dan norepinefrin ke aliran darah.Sistem korteks adrenal diaktivasi jika hipotalamus mensekresikan CRF, suatu zat kimia yang bekerja pada kelenjar hipofisis yang terletak tepat di bawah hipotalamus.Kelenjar hipofisis . selanjutnya mensekresikan hormon ACTH, yang dibawa melalui aliran darah ke korteks adrenal.Dimana, ia menstimulasi pelepasan sekelompok hormon, termasuk kortisol, yang meregulasi kadar gala darah.ACTH juga memberi sinyal ke kelenjar endokrin lain untuk melepaskan sekitar 30 hormon. Efek kombinasi berbagai hormon stres yang dibawa melalui aliran darah ditambah aktivitas neural cabang simpatik dari sistem saraf otonomik berperan dalarn respons fight or flight.

PENGUKURAN TINGKAT STRESTingkat stres dapat dikelompokkan dengan menggunakan kriteria HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale). Unsur yang dinilai antara lain: perasaan ansietas, ketegangan, ketakutan, gangguan tidur, gangguan kecerdasan, perasaan depresi, gejala somatik, gejala respirasi, gejala gejala kardiovaskuler, gejala respirasi, gejala gastrointestinal, gejala urinaria, gejala otonom, gejala tingkah laku. Unsur yang dinilai dapat menggunakan skoring, dengan ketentuan penilaian sebagai berikut:0: Tidak ada gejala dari pilihan yang ada1: Satu gejala dari pilihan yang ada2: Kurang dari separuh dari pilihan yang ada3: Separuh atau lebih dari pilihan yang ada4: Semua gejala ada

Untuk selanjutnya skor yang dicapai dari masing-masing unsur atau item dijumlahkan sebagai indikasi penilaian dertajat stres, dengan ketentuan sebagai berikut:Skor < 14 tidak ada stresSkor 14-20 stres ringanSkor 21-27 stres sedangSkor 28-41 stres beratSkor 42-56 stres berat sekali

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRESBeberapa faktor yang mempengaruhi stres individu (Sunaryo, 2004) adalah:Faktor biologis herediter, konstitusi tubuh, kondisi fisik, neurofisiologik, neuhormonal.Faktor psiko edukatif. kepribadian, pengalaman, kondisi lingkungan.

GEJALA STRES YANG DIALAMI KLIEN SESUAI DENGAN SKALA HARS:Perasaan cemasKeteganganKetakutanGangguan tidurGangguan kecerdasanPerasaan dep[resi / tertekanGejala somatikGejala sensorikGejala kardiovaskulerGejala pernapasanGejala gastrointestinalGejala urogenitalGejala vegetatif otonomApakah remaja merasakan

KUESIONER STRES

I.IDENTITAS RESPONDENNo Responden :Alamat :Tanggal Pengisian :

II.PETUNJUK PENGISIANBerilah tanda pasda salah satu jawaban yang anad anggap sesuai dengan keadaan anda!Petunjuk:Bacalah daftar pilihan jawaban dengan teliti.Berilah tanda pada kotak yang tersedia sesuai dengan keadaan yang saudari alamaiJawaban dapat lebih dari satu dalam satu pernyataan dan bila saudara tidak mengalami gejala yang ada dalam pernyataan saudara boleh tidak menjawabnya.

III. STRES1. Perasaan cemas yang anda alami biasanya.Firasat burukTakut akan pikiran sendiriMudah tersinggungTidak lama

2. Ketegangan yang anda alami berupaTerasa tegangLesuMudah terkejutTidak dapat iostirahatMudah menangisGemetarGelisah

3. Ketakutan yang anda hadapi yaituPada gelapDitinggal sendiriPada orang asinmgPada keramaian lalu lintasPada kerumunan orang banyak

4. Gangguan tidur yang anda alami berupaSukar memulai tidurTerbangun malam hariTidak pulasMimpi burukMimpi yang menakutkan

5. Gangguan berpikir ada pada yaituDaya ingat burukSulit berkonsentrasiSering bingunMudah marah

6. Bila anda merasa tertekan, maka andaKehilangan minat atau kemauanSedihBangun dini hariBerkurangnya kesukaan pada hobiPerasaan berubah-ubah sepanjang hari

7. Gangguan somatic atau gangguan otot yang anda alami berupaNyeri ototKakuKekdutan ototGigi gemertakSuara tidak stabil

8. Ganguan sensorik atau gangguan dari penerimaan rangsangan yang anda rasakan.Tangan berdenyutPenglihatan kaburMuka merah dan pucatMerasa lemahPerasaan seperti di tusuk-tusuk

9. Gangguan kardioskasvuler atau gangguan peredaran darah yang anda rasakanDenyut nadi cepatDada berdebar-debarNyeri dadaDenyut nadi mengerasRasa lemah seperti mau pingsan

10. Gangguan pernapasan yang anda rasakan yaituRasa tertekan di dadaPerasaan seperti tercekikMerasa napas pendek atau sesakSering menarik napas panjang

11. Gangguan gastrointestinal atau gangguan saluran pencernaan yang anda alami yaituSulit menelanMual muntahBerat badan menurunKonstipasi atau sulit BABPerut melilitNyeri lambung sebelum dan sesudah makanRasa panas di perutPerut terasa penuh atau kembung

12. Gangguan urogenitalia atau gangguan saluran kencing dan kelamin yang anda rasakan.Sering kencingTidak dapat menahan kencingNafsu seksual menurunTidak dapat kencing

13. Gangguan vergetatif otonomi atau gangguan ketuidakseimbangan tubuh yang anda alamiMulut keringMuka keringMudah berkeringatPusing atau sakit kepalaBulu roma berdiri

14. Apakah anda merasakanGelisahTidak tenangMengerutkan dahi dan muka tegangNapas pendek dan cepatMuka merah

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, 2009. Nyeri Haid. Majalah Dokter Kita Edisi 7- th II-2009.Arikunto, 2005, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.Aat, 2005. Psikologi Stres. Bandung: UNPAD.Bhuono, 2005. Metode Penelitian dan Pengolahan dengan SPSS. Yogyakarta: Andi ofset.Genie, 2009, Kurangi Nyeri Haid dengan Terapi Energi Cair lewat http://m.okezone.com. yang direkam pada 11 Mar 2009 19:53:36 GMTGregson dkk, 2005. Managing Stress Mengatasi Stress Secara Mandiri. Yogyakarta: Baca.Hawari, 2001. Manajemen Stres, Cemas, dan Depresi. Jakarta:FKUI.Isaacs, 2004. Konsep dan Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta: EGC.Junizar, 2009, Pengobatan Dismenore secara Akupunktur, Cermin Dunia Kedokteran No. 133, 20091 53 yang direkam pada 11 Mar 2009 19:53:36 GMTMansjoer. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi Ketiga Jilid I. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.Mediastore, 2009, Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Nyeri Haid, http:// mediastore?newsid1059624784,96412, yang direkam pada 11 Mar 2009 19:53:36 GMT.Notoatmodjo, 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.Sarwoko, 2007, Statistik Inferensi untuk Ekonomi dan Bisnis, Yogyakarta: PT Andi.Satumed, 2009. Hidoterapi. www.medikaholistik.com/230101, yang direkam pada 23 Mei 2009 19:53:36 GMT.Soedigdo, 2002. Metode Penelitian Klinis. Jakarta: FKUI.Soetjiningsih, 2002. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC.Sunaryo, 2004. Psikologi Untuk Perawat. Jakarta: EGC.Sugiyono, 2006. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: CV AlfabetaWidayanto, 2009. Dismenorhoe. widayanto.com, direkam pada 21 Juli 2009 18:43:16 GMT