bab2 emosi dan stress
TRANSCRIPT
5/8/2018 Bab2 Emosi Dan Stress - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab2-emosi-dan-stress 1/13
Bab2 EmosidanStress
Pada bab mengenai Emosi dan Stres ini akan dibahas antara lain adalah:A. Pendahuluan
B. Ekspresi dan Persepsi Tentang Emosi
C. Fisiologi dari Emosi
D. Beberapa Teori Tentang EmosiI . Emosi dan Keadaan Tubuh
a. Teori James-Langeb. Teori Cannon-Bord
c. Teori Schachter-Sieger (Interpretasi Tentang Pembangkitan Tubuh)2. Teori Penilaian-Kognitif Tentang Emosi
3. Teori Tentang HubunganDiantara Emosi
4. Teori Tentang Emosi dan MotivasiLATIHAN SOAL
A. PENDAHULUAN
Kita adalah manusia yang rasionaI. Kita mengutamakan cara berfikir rasional yangberusaha memuaskan motifkita dengan cara yang intelegen. Sampai taraf tertentu kita hanya
berbuat seperti itu, tetapi kita juga manusia yang emosional - lebih emosional dari yang
sering kita sadari. Bahkan, hampir semua affair kehidupan sehari-hari diwamai dengan
perasaan dan emosi. Kenikmatan dan kesengsaraan, kegairahan dan kekecewaan, cinta dan
takut, daya tarik dan hal yang menjijikkan, harapan dan kecemasan - semua itu dan lebih
banyak lagi perasaan sering kita alami dalam kehidupan sehari-hari.
Hidup akan teras a kering tanpa perasaan-perasaan seperti itu. Mereka memberi warna
dan bumbu dalam kehidupan; mereka adalah saus yang menambah kesenangan dan
kenikmatan untuk hidup kita.Kita mengantisipasi pesta dan kencan kita dengan kesenangan;
kita mengingat dengan sinar yang hangat kepuasan yang kita dapatkan dari mendapatkan
prestasi yang baik, bahkan kita sering mengingat kembali sebagai hiburan kekecewaan yang
pahit di masa keciI. Dengan kata lain, bila emosi kita terialu intens dan terialu mudah
dipengaruhi, mereka dengan mudah menyebabkan kita dalam bahaya. Mereka dapat
39
- - -
5/8/2018 Bab2 Emosi Dan Stress - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab2-emosi-dan-stress 2/13
rnernbengkokkan penilaian kita, rnengubah ternan rnenjadi rnusuh, dan rnernbuat kita
sengsara, seperti kita sakit demam.Karena itu, apakah emosi itu? Ini bukaJ~_£.eJ:talJ.yaa~ngU1Udahuntuk dija~~Ada
begi'tubanyak definisl,-sebanyakorangyangmenuliskannya.Al~~.anmen~. el11o~ianyak
sekali definlsinya adalah karena emosi memI?unyai banyak sekali aspek! suatu emosimemiliki banyak aspek pada ~atu hal. Berm;ahauntuk sampai pada suatu deflnisi yang
.§f!l-prehensiftentangemosi (Kleinginna&KleinginnadalamMorgandkk., 1986)menyatakanbahwa emosl seharu~nya:
(1) mengatakan sesuatu tentang apa yang kita rasakan ketika kita sedang emosional,
(2) menyebut secara psikologis atau secara badaniah, dasar dari perasaan emosional,(3) berpengaruh emosi dalam persepsi, pikiran, dan perilaku,(4) menjelaskan dorongan, atau motivasional, perlengkapan dari emosi-emosi tertentu
seperti takut dan marah,(5) menunjuk ke cara bagaimana emosi diekspresikan dalam bahasa, ekspresi wajah, dan
gesture (bahasa tubuh).
B. EKSPRESIDAN PERSEPSI TENTANGEMOSI
Emosi seseorang mempunyai dampak yang besar pada orang lain ketika seseorang
mengekspresikannya dalam cara yang dapat diterima oleh orang lain. Ketika kitamenerima
respon-respon emosional dari orang lain, kita merespon dalam cara yang benar, mungkin
dengan ekspresi emosi kita sendiri. Contohnya, jika salah satu ternan saya memenangkan
suatuhadiahdanmenunjukkankebahagiaan,sayamungkinjugamerespondengankegembiraan
ju~~; atau tergantungpada persepsi saya tentang situasi itu, mungkinsaya iri. Kita seringkaliberdasar pada contoh-contoh ekspresi emosi dari orang lain untuk membuat pendapat kita
tentangkepribadianmereka.Contohnya,kalau sayamenangkapbahwaatasan sayaseringkali
menunjukkan ketidakadilan pada anak buahnya tetapi menjadi bersikap asal bapak senang
(ABS) terhadap atasan dia, saya tahu tentang kepribadiannya dan dapat merencanakantindakan saya menurut kepribadian atasan saya tersebut.
Kitamenerimaemosioranglaindaribanyaksumber.Suaraadalah salahsatupenghubung
ekpresi emosi. lerit3JLmenu~kkan ketakutan ata':.k~~airahan,rintihan menunjukkan sakit
~ahagiaa~~ isakan menuriJukkai1k~p-edihan,dan gelak tawa ~~unjukkankegembiraan 1mrO-J(enikmatan.Suara yang gemetar atau patah-patahnfungkin berarti
kepedihan yang dalam; suara yang keras, nadanya tinggi, dan tajam biasanya berarti
kemarahan. Tentu saja, apa yang secara nyata dikatakan juga suatu isyarat yang penting
mengenai emosi yang sedang dirasakan oleh orang lain.
Di samping apa yang dikatakan dan cara orang mengatakannya adalah faktor utama
dalalllrP~~s~~~~e~eri1os~g~ digun~kan-se~agai cue (tanda) dalammengmterpIeta§l~mosl orang lam. Hal pen!mg dlantara lsyarat-Isyarat tubuh nonverbaladalah ekspresi muka. Pada"abad ke~19,Charles Qarwin mengatakan bahwa dasar darieKSpreSlwajah dart~mosi-emosi tertentu itu ada sebelum lahir atau bawaan, dansekarang
kita tahu denganQ.as.tibahwa itu b~nar.Suatu studi lltama (Izard dalamMorgan Okk.,1986)
40
5/8/2018 Bab2 Emosi Dan Stress - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab2-emosi-dan-stress 3/13
menuniukkanbahwaekpsresi waiah,yaQg.dis.elm.t.emQ~i-emosirimer adalahbawa!!.D-sejak
lahir. Ini diketahui dari eksperimenmengenai ekspresi berbagai waja~or-aktor
aaTa-mberbagai emosi. Orang yang berasal dari budaya Eropa dan Asia dapat memberipenilaian dengan tepat ekspresi emosi yangdiperlihatkan padanya.Hasil yangsarnadidapat
pada orang-orang dari New Guinea yang punya sedikit sekali kontak dengan budaya barat.
Mereka dengan sangat mengagumkan dapat dengan tepat menggambarkan ekspresi emosi
dari gambar-gambar yang ditunjukkan padanya. Dan sebaliknya, mahasiswa-mahasiswa
Amerika juga dapat dengan tepat menguraikan ekspresi emosi orang-orang New Guinea
yang ditunjukkan pada mereka. Mungkin kesamaan dalam cara orang mengekspresikan
emosinya denganmukamereka,memberi seperangkat isyaratyangreliabeluntuk digunakan
mengevaluasi keadaan emosi dibalik ekspresi itu.
Bukanhanya ekspresiwajah, tetapikQ...ntekssitJ13Siim~nasuatuoomsrrerjadi, memberi
kita injQrm~siIlntnk rneRilaitm10siyang...sedang...diek&presikap.entu saja, orang hampir
semuabenar dalampenilaianmerekaketikaekspresiwajahdankonteks situasikeduanya ada,
dan memberi informasi. Karena hal ini tipikal dalam kehidupan sehari-hari kita, maka kita
biasanya baik dalam membuat penilaian tentang emosi. Tetapi, kadangkala, ekspresi wajah
dan konteks peristiwa memberi kita tanda yang berlawanan. Dalam kasus seperti ini,
pengalamanmenunjukkanbahwakita cenderunglebihmendasarkandiri padaekspresi wajah
atau perilaku nonverballainnya daripada konteks peristiwa dalam kita membuat penilaian
(Frijda dalam Morgan dkk., 1986).
Meski kita seringkali tepat dalam menyimpulkan emosi dari ekspresi wajah dan tanda-
tanda lain, beberapa komplikasi harus disebutkan. Salah satunya adalah QGlajardapat
meng~bah~esi-emosi meski emosi yang primer sekalipun.Orang bisa belajar menekanekpsresi dari suatuemosi.Danbelajarmemainkanperan besardalamekspresimenjadi emosi
yang lebih halus atau tidak kentara, seperti perasaan kagum atau iri hati. Orang belajar
mengekspresikan emosi-emosi inidalamcarayangberbeda.Sehinggakecuali kalau kita tahu
keistimewaan seseorang,makaakan sulitbagi kitauntukmengetahui dengan tepatemosi apa
yang sedangdiekspresikan olehorang tersebut.Faktor kedua yangmenyebabkankomplikasi
dari persepsi emosi adalah bahwa orang sering mengel.s'p~~~ka9...!?~berapamosi dalamwaktu bersamaan, campuran emosi ini sulit untuk dinilai.
--- - --- - -
C. FISIOLOGI DARI EMOSI
Bila kita sedang berga.ir.ah,senang a(au marah,kita mellgalm]Ji.beJ?erapa hal yang terjadi
d~lam tubuh kita, tetapi kita biasanya tidak sadar bahwa..semJI~ ihl£e..daog.terjadi. Observasi
langsung -aengan menggunakan alat pencatat telah memberi informasi ilmiah tentang
kejadian-kejadian secara fisik ketika dalam keadaan emosi. Para ahli psikofisiologi, yang
mempelajari kejadian-kejadian seperti ini, dapat mengukur detak jantung, tekanan darah,
aliran darah ke berbagai bagian dalam tubuh, kegiatan dari perut dan enzim gastrointestinal,
tingkat berbagai substansi, seperti hormon dalam darah, tingkat dan kedalaman dari pemafa-
san, dan kondisi-kondisi secara fisik lainnya ketika dalam keadaan emosi.
41
5/8/2018 Bab2 Emosi Dan Stress - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab2-emosi-dan-stress 4/13
Berikut ini akan dibahas Sistem Syaraf Otomatis, Pola dad.Respon Tubuh KetikaEmosi,
Otakdan EmosiLsert!lA~~q~~bangBi)- ~
Peripheralblood
vessels
Smoth
muscle
of skin
Spinal cord
Sweat
glans
Sympathetic -
. Parasympathetic-
Eye
Tear
glands
Salivary
glands
Lungs
Liver
Arenal
glands
Kidneys
Small
intestine
Colon
Bladder
Sex organs
Gambar ILL Skema Sistem Syaraf Otonom
Sumber: Morgan dkk. (1986)
Sistem Syara( QjQD1atis. Dari studi oleh para ahli psikofisiologi, kita tahu bahwa I;>anyak
perubahan tubuh yan~ terjadi pada waJ<:~uubuh dalam keadaan emosi dihasilkan oleh
aktlvitas darr6agian dari slstem ~yaraf yang disebut sistem otonomik.
42
5/8/2018 Bab2 Emosi Dan Stress - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab2-emosi-dan-stress 5/13
Sistem ini adalah bagian dari sistem syaraf tepi, tetapi, seperti akan kita lihat nanti, kegiatan
ini ada dibawah kendali sistem syaraf pusat (lihat gambar n.l.). Sistem otonomi terdiri dari
banyak syaraf yang berasal dari otak dan tulang belakang ke otot-otot halus dari berbagai organtubuh, ke hati, ke kelenjar-kelenjar tertentu, dan ke pembuluh darah yang melayani baik tubuh
bagian dalam dan bagian luar. Sistem syaraf Q!.onomimempunyai dua bagian, salah satunya
dalah sistem simpatetik, yang aktif <:elamak€\adaaAtcrb!lAgHnd'''" m~nyiapkan tubuh untuk-' , ~
tindakan . dengan men in katk . enaikkan tekanan darah,
menaikkan tingkatan gula darah a~me(laikkan tingkat honnon-hof!1!91!tertentu a am darah.
Observasi !DeJmAjillanbtrltwainiada1ab_b~aD d,,, ~Stems¥araf 9t.?nomi yang menjadi aktif
dalam banyak emosi yang kuat, khususnyatakut dan marah. - -- -- --- -Dalam emOSl, si~m <:impatehk Ilj~nyebabkan...Q.erhentinyah_OI!!1<?n!!p0~phrine(adrenalin), dan norepinephrine (noradrenalin). Impuls-impuls syaraf dalamsistem simpatetik
yang mencapai bagTandalam darTlcelenjar adrenalin, berlokasi dibagian atas dari ginjal,
membangkitkan sekresi dari hormon ini, yang kemudian pergi ke dalam darah dan bersirkulasi
di seluruh tubuh. Epj.nepr~n m0mpengamhi .banyak struktur dalam tubuh. Dalam hati,
epineprin membantu menggerakkan glukos,?:(g4J~darah.) kedalam damh dan iti.lmembuat
energi rriencapalohik-aan 0101.Epiiieprin juga menl~babkanjantung de.taknya lebih keras.
(Pemoedahan mengglihaKan epinepnneuntUkmenstimulasi kerja jantung ketika hati sudah
melemah atau berhenti). Jadi epineprine mengganti dan menguatkan banyak kegiatan dari
sistem simpatetik dalam berbagai organ dalam. Dalam otot rangka, ephineprine membantu
memobilisasi sumber-sumber gula sehingga otot dapat menggunakan gula itu lebih cepa1.
Pengaruh utama dari norepenephrine adalah untuk constict pembuluh darah tepi dan karenaitu menaikkan tekanan darah.
B~gian lain dari sistem B.~.m:<!.fto!lo~d~sebut sistem para, simpale1ik.,...cenderung
menjadi aktif ketika sedang kale~.~an ~.UeJss.<~b~lik~~I)...Kan.sistel!l..S.imp~t~ti.k.lsistem
parasimpateJik:m:eJakukan bany.<!k..atyan&meE.!P.<lnt!l1J1~J1),b~mgl.lDdal:l.[l.l~l)gb~matudang
energi tubuh. Contohnya, ~i.stem parasimpat.etik me_l1urunkandetak jantung! m~.!1gu.mng.i
tekanan darah, mengalihkan darah ke alat pencemaanmakanan.J adi.banyak dari..peng.aruh
kegl'Man sistem parasimpatetik..berlawanan dengan pengarub .dari kegiatan sistem syarafsimpmeffk.
'---rf<ilamsituasi yang aktif atau dalamkeadaan emosional yang bangkit, kegiatan simpatetik
men'onTol; sedangkanCIaIain Keacfaan tenang, aktivitas- parasimpatetik nienjadi dominan.
Tetapi kedua ~istem itu..dapat inenjadiaktif dalam banyaksituasi emosional; pola ,dari ciri
alffivit<rssecara fisik dari emosi bercampur den.gan aktivitas parasimpatetik dan simpatetik.
Contohnya, dalam keadaan marah, detak jantung meningkat (pengaruh simpatetik), dan
aktivitas perut mepiogkat (eeQgaruh parasimp.<~Jetik). .-
PoladariResponTubuhKetikaEmosi. Aktivitas terjadi dalamsistemhormonal tubuh dan
terjadi baik dalam sistem syaraf tepi yang otomatis maupun bagian yang somatik selama
situasi emosionaI. Kita telah menguraikan sistem syaraf otomatis. Sistem syaraf somatik
adalah hapian dari sistem syaraf tepi vangmengaktifkan ototbergarislberhdang dari tubuh,
43
5/8/2018 Bab2 Emosi Dan Stress - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab2-emosi-dan-stress 6/13
contohnya: otot tangan, lengan, dan otot pemafasan. Jadi, perubahan dalam pemafasan,
tekanan otot, dan sikap badan yang nampak dalam emosi ditimbulkan karena aktivitas dari
sistem syaraf somatik.
Pola perubahan tubuh yang mengikuti emosi, yaitu emosi takut dan marah. Perubahan
tubuh yang mengikuti emosi ini sebagian besar karena meningkatnya aktivitas dalam sistem
syaraf simpatetik; aktivitas ini membantu tubuh menghadapi situasi yang menakutkan,
karena itu pol a dari aktivitas dalam emosi ini dikenal sebagai reaksi darurat (emergency),
atau flight-or-flight (repson lari atau lari). Contohnya, dalam dua situasi marah dan takut,
denyut jantung biasanya meningkat, pembuluh darah dalam otot melebar sehingga tubuh
lebih siap untuk bertindak, gula darah dimobilisasi dari hati, hormon epinephrine dan
norepenephrin dikeluarkan dari kelenjar adrenal, pupil mata melebar, pembuluh darah tepi
dari kulit mengerut; sehingga mengurangi kemungkinan pendarahan dan membuat darah
lebih banyak digunakan oleh otot. Ketegangan otot dan tingkat pemafasan yang diperantarai
oleh sistem syaraf somatis cenderung meningkat dalam keadaan takut dan marah.
Kebalikan dengan reaksi darurat ketika ketakutan dan marah adalah reaksi tubuh ketika
dalam keadaan tenang, yaitu suatu keadaan emosional yang meditatif. Reaksi ini mengulas
apa yang disebut dengan respon relaksasi. Pola dari respon tubuh selama relaksasi termasuk
menurunnya aktivitas pada sistem syaraf simpatetik dan somatik, bersamaan dengan naiknya
kegiatan sistem syaraf parasimpatetik. Sejauh aktivitas simpatetik dan somatik ini selaras,
respon relaksasi hampir selalu berlawanan dengan reaksi darurat.
Perubahan tubuh yang baru saja diuraikan adalah bagian dari respon keadaan darurat dan
relaksasi secara umum. Tetapi apakah ada pola tertentu dari respon tubuh yang berbeda dalam
berbagai emosi yang berbeda-beda? Studi awal (Ax; Funkenstein dalam Morgan dkk., 1986)
menunjukkan bahwa takut dan marah dicirikan oleh pola respon yang berbeda. Sekarang
nampaknya pola respon tubuh yang berbeda bisa muncul dalam sejumlah emosi dan pola-pola
itu dihubungkan dengan ekspresi wajah dari emosi (Ekman dkk dalam Morgan dkk., 1986).
Para aktor diminta menirukan ekspresi wajah bawaan yaitu kebahagiaan, muak,
terkejut, marah, takut, dan sedih. Seorang aktor memamerkan ketakutan. Ekspresi ini
berlangsung selama 10detik dan dilakukan pengukuran detakjantung, temperatur kulit
tangan (suatu pengukuran aliran darah dalam tepi tubuh), daya tahan kulit, dan tekanan
otot lengan bawah. Pola respon detak jantung dan temperatur tubuh berbeda untuk
ekspresi wajah yang berbeda. Contohnya, detak jantung menurun ketika wajah
menampakkan kegembiraan, muak, dan terkejut, tetapi meningkpt selama menampukkan
kemarahan, takut, dan sedih. Temperatur kulit berbeda antara marah dan antara takutdan sedih.
Di bagian lain dalam eksperimen, seseorang membayangkan satu emosi dari enam emosi
yang dari pengalaman masa lalu yang mereka rasakan. Mereka hanya diminta memperha-
tikan satu emosi saja yang dirasakan saat itu, yaitu emosi yang dirasa paling intensif.
Berdasarkan pada perubahan tekanan kulit dalam kondisi ini, kesedihan dapat dibedakan dari
emosi negatif lainnya, misalnyajijik, marah, dan takut.
44
5/8/2018 Bab2 Emosi Dan Stress - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab2-emosi-dan-stress 7/13
Percobaan yang baru saja diterangkan menunjukkan bahwa:
I. emosi khusus dapat menghasilkan perubahan tubuh secara khusus
2. gerakan otot wajah sangat berhubungan dengan respon adaptif internal tubuh dalamemosl.
Jadi, perwujudan keluar dan kedalam dari keadaan emosi berjalan beriringan.
Otak dan Emosi. Otak~e~gsi dan evaluasi sit1!fl~i.Y.a_l!.8eningtatkanemosi. Jika suatu "si'ftiasidlhasilkan dalam suatu keadaan emosi, otak mengontrol pola
~tik dan otonomi sebagai ciri aktivitas emosi;dengankata lain, otakmengontrol ~r~sifisiologis dari emosi. Tentu saja, otak juga terlibat dalam mengarahkan perilaku yang
..
didororig oleh keadaan emosi dan ini perlu untuk perasaan emosional yang kita miliki.Sejumlah struktur dalam inti otak secara langsung melibatkan pengaturan dan
pengkoordinasian pola-polaaktivitas ciridariemosiyanglebihkuat,khususnya takut, marah,
dan kesenangan. Inti ini bagian dari otak termasukhipothalamus dan suatu kelompok yang
kompleks yang dikenal dengannamasistem limbik. Istilah limbik berasal daribahasa Latin
yang artinya "batas". Struktur dari sistem ini berbentuk cincin atau lingkaran diseputar
batang otak dari otak bawah. Percobaan-percobaan telah menunjukkan bahwa kerusakan
dalam struktur sistem limbik ini menghasilkan perubahan besar perilaku emosi binatang,
membuat binatang buas menjadi jinak atau binatang jinak menjadi buas. Stimulasi padabagian-bagian tertentudarisistem limbikdan hipothalamusmenghasilkanpola-polaperilakuyang sangat mirip dengan emosi yang terjadi secara alamiah. Stimulasi listrik di bagian
sistem limbik dan hipothalamus, seperti halnyabagian otak lainnya, disenangi binatang dan
menyenangkan bagi manusia (Heath dalam Morgan, dkk., 1986).
Keadaan keterbangkitanbagiandariemosidilakukanuntuk meningkatkan kegiatan dari
sel-sel otak dalam cerebral korteks, sistem limbik, dan hipothalamus. Aktifitas sel-se\ di
daerah otak inisecara langsung atau tidak langsung dipengaruhi oleh serabut-serabut syaraf
yangmenyebardaridaerah intiotak- formasi retikuler- mencapaisemuadaerahotakyang
terlibat dalam pengaturanemosi. Ketikakegiatan serabut-serabutdari formasi retikulerharus
naik atau mendaki,untuk mencapai daerahotak yang lebihtinggi terlibat emosi, pengaktifan
bagian dari formasi retikuler disebut ARAS (ascending reticuler activating system). Suatuketika, ketika anda tidak bisa rileks, arahkan ARAS anda. ARAS secara mendasar terlibat
untuk membuat kita tetap terjaga, berjaga-jaga dan curiga.
Arousal (Pembangkit). Banyak emosi mempunyai komponen pembangkit. Ketika kita
emosional, kita sering merasa bergairah. Beberapa teori telah berpendapat bahwa semua
emosi adalah hanya tingkat dimana seseorang atau binatang dihasut. Meski tidak semuaorang setuju dengan gagasan ini, tingkat keterbangkitan adalah bagian penting dariemosionalitas.Contohnya,tingkatyangtinggidalamketerbangkitanadalahdalam kemarahan,
ketakutan dan kenikmatan, sedangkantingkat keterbangkitanyang rendah adalah kesedihandan depresi.
45
5/8/2018 Bab2 Emosi Dan Stress - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab2-emosi-dan-stress 8/13
D. BEBERAPA TEORI TENTANG EMOSI
Ahli psikologi, fisiologis dan filsafat telah bekerja untuk merumuskan beberapa prinsip
umum untuk pedoman kita berfikir tentang emosi. Gagasan umum ini adalah teori-teori
tentang emosi, dan ada banyak hal tentang emosi. Tidak semua teori emosi memiliki dasar
yang sarna. Ada yang menekankan hubungan antara keadaan tubuh seseorang dengan emosi
yang mereka rasakan. Ahli lain berusaha mengklasifikasikan dan menerangkan emosi yang
mereka rasakan. Sedangkan yang lainnya lagi mencoba menerangkan bagaimana emosi
terlibat dalam perilaku, terutama bagaimana mereka ini dihubungkan dengan motivasi.
1. Emosi dan Keadaan Tubuh
Berikut ini akan dibahas tiga teori yang berkaitan dengan Emosi dan Keadaan Tubuh.
a. Teori James-Lange
Emosi yang dirasakan adalah persepsi tentang perubahan tubuh. Salah satu dari teori
paling awal dalam emosi dengan ringkas dinyatakan oleh Psikolog Amerika William James:
"Kita merasa sedih karena kita menangis, marah karena kita menyerang, takut karena kita
gemetar". Teori ini dinyatakan di akhir abad ke-19 oleh James dan psikolog Eropa yaitu Carl
Lange, yang membelokkan gagasan umum tentang emosi dari dalam ke luar. Diusulkan
serangkaian kejadian dalam keadaan emosi: (1) kita menerima situasi yang akan menghasilkanemosi, (2) kita bereaksi ke situasi tersebut, (3) kita memperhatikan reaksi kita.
Persepsi kita terhadap reaksi itu adalah dasar untuk emosi yang kita alami. Sehingga
pengalaman emosi - emosi yang dirasakan - terjadi setelah perubahan tubuh; perubahan
tubuh (perubahan internal dalam sistem syaraf otomatis atau gerakan dari tubuh) memunculkan
pengalaman emosional.
Agar teori ini berfungsi, harus ada suatu perbedaan antara perubahan internal dan
eksternal tubuh untuk setiap emosi, dan individu harus dapat menerima mereka. Di samping
ada bukti perbedaan pola respon tubuh dalam emosi tertentu, khususnya dalam emosi yanglebih halus dan kurang intens, persepsi kita terhadap perubahan internal tidak terlalu teliti.
Karena itu, teori James-Lange dipertanyakan.
b. Teori Cannon-Bard
Emosi yang dirasakan dan respon tubuh adalah kejadian yang berdiri sendiri-sendiri. Di
tahun I920-an, teori lain tentang hubungan antara keadaan tubuh dan emosi yang dirasakan
diajukan oleh Walter Cannon, berdasarkan pendekatan pada riset emosi yang dilakukan oleh
Philip Bard. Teori Cannon-Bard menyatakan bahwa emosi yang dirasakan dan reaksi tubuhdalam emosi tidak tergantung satu sarna lain, keduanya dicetuskan secara bergantian.
Menurut teori ini, kita pertama kali menerima emosi potensial yang dihasilkan dari dunia
luar; kemudian daerah otak yang lebih rendah, seperti hipothalamus diaktifkan. Otak yang
lebih rendah ini kemudian mengirim out put dalam dua arah: (1) ke organ-organ tubuh dalam
dan otot-otot eksternal untuk menghasilkan ekspresi emosi tubuh, (2) ke korteks cerebral,
dimana pola buangan dari daerah otak lebih rendah diterima sebagai emosi yang dirasakan.
46
5/8/2018 Bab2 Emosi Dan Stress - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab2-emosi-dan-stress 9/13
Kebalikan dengan teori James-Lange, teori ini menyatakan bahwa reaksi tubuh dan
emosi yang dirasakan berdiri sendiri-sendiri dalam arti reaksi tubuh tidak berdasarkan pada
emosi yang dirasakan. Teori initelahmengarahkanke risetbesar-besaran,meskipunkita tahu
bahwa hipothalamus dan daerah otak di bagian lebih bawah terlibat dalam ekspresi emosi,
tetapi kita tetap masih tidak yakin apakah persepsi tentang kegiatan otak lebih bawah ini
adalah dasar dari emosi yang dirasakan.
c. Teori Schachter-Singer (Interpretasi Tentang Pembangkitan Tubuh)
Teori kontemporer ini menyatakan bahwa emosi yang kita rasakan adalah benar dari
interpretasi kita tentang sesuatuyangmembangkitkan/menaikkan keadaan tubuh. Schachter
dan Singer berpendapat bahwa keadaan tubuh dari keterbangkitan emosional adalah sarna
untuk hampir semua emosi yang kita rasakan dan itu terjadi jika ada perbedaan psikologisdalam pola respon tubuh.Ketikaterjadiperubahan dalam tubuhyangmembingungkan, teori
inimengatakan bahwa terdapat emosi lainyang dapat dirasakandari naiknya kondisi tubuh.
Orang dikatakan memiliki perbedaan subjektif dalam emosi karena perbedaan dalam cara
mereka mengartikan atau mempersepsikan keadaan psikologis mereka. Dengan kata lain,
pemberian keadaan terbangkit (arousal), kita merasakan emosi yang nampaknya cocok
dengan siuasi dimana kita menemukan diri kita sendiri.
Rangkaian kejadian dalam memproduksi perasaan emosi menurut teori ini adalah: (I)
persepsidarisituasipotensialyangmenghasilkanemosi,(2)keadaantubuhyangterbangkitkandengan hasil dari persepsi ini yang ambigius (mendua), dan (3) interpretasi dan menamaikeadaan tubuh sehingga cocok dengan situasi yang diterima.
James-Lange Theory Cannon-Bard Theory
Perception of an environmental situationwhich might result in emotion
Reaction to the situation with specificpatterns of bodily activity
Perception of pattern of bodilyactivity rcsulls in a felt emotions.a
diff ercnt one for each pat tern of
bodily activity
Patterns of lower
brain activity
perceived incerebral cortexas felt emotion
Patterns of bodily
activity expressingthe emotion
Schachter-Singer Theory
Gambar 11.2. Ringkasan Tiga Teori Berdasarkan
Hubungan Antara Emosi dan Keadaan Tubuh
Sumber: Morgan dkk. (1986)
47
5/8/2018 Bab2 Emosi Dan Stress - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab2-emosi-dan-stress 10/13
2. Teori Penilaian-Kognitif Tentang Emosi
Uraian Teori Scahchter-Singer yang baru saja kita bahas sering disebut teori kognitif
karena teori itu melibatkan pikiran untukmengetahui sebabdari keadaan yang diterima dari
keterbangkitan. Teorikognitiflain adalahteori dariRichardLazarusdankoleganya (Morgan,
1986). Teori ini menekankan pada penilaian informasi dari beberapa sumber. Ketika
penilaian melibatkan kognisi, atau pemrosesan informasi dari lingkungan, tubuh, dan
ingatan, dan dengan demikian teori ini adalah teori kognitif. Teori ini menyatakan bahwa
emosi yang kita rasakanhasildari penilaian,atauevaluasi tentang informasiyang datangdari
situasi lingkungan dan dari dalam tubuh. Ingatanmasa lalu berhadapan dengan situasi yang
sarna, kecenderungan untuk menanggapi dengan cara tertentu, dan mempertimbangkan
konsekuensi tindakan yang mungkin hasil dari keadaan emosi masuk ke dalam penilaian.Hasil dari penilaian yang kompleks dari semua informasi ini aalah emosi seperti yangdirasakan.
Peran dari penilaian dalam emosi telah diteliti dalam banyak percobaan. Salah satu
penelitian paling terkenal tentang eksperimen ini menggambarkan hubungan antara emosi
yang dirasakan dan penilaian situasi lingkungan (Spiesman dkk. dalam Morgan, 1986).
Subjek siswa ditunjukkan suatu film yangmenghasilkanemosi menggambarkan situasi
upacara orang Aborigin Australia. Upacara ini melibatkan operasi kasar dalam organseks anak umur 13 dan 14 tahun. Tiga sound track berbeda disiapkan dan mengikuti
pemutaran film. Satu kelompok siswamendengar suara "trauma", yang didesain untuk
meningkatkan detail-detailyangpenuhlumurandarah. Kelompokkeduamendengarkan
suara"denial" yangdisiapkanuntukmemudahkansubjekbahwafilmtidakmengganggu
mereka. Kelompokketigamendengarsoundtrack"intelektualisasi", dimanaupacara itu
dipandang dari sudut pandang ilmiah seorang ahli antropologi. Kelompok keempat
melihat film tanpa suara.
Denyut jantung dan konduktor kulit yaitu GSR (galvanic skin response) diukur ketika
film sedang diputar.Ditemukan bahwa reaksi stres- misalnya tinggi dalam konduktorkulit - tertinggi untuksound track trauma, kemudiandiikuti gambar bisu, dan tingkat
yang terendah adalahuntuk denial dan intelektualisasi. Jadi sound trackmenyebabkan
subjek membuat penilaian situasi yang berbeda dari stimulus yang sarna yaitu film.
Orang yang melakukan percobaan menyimpulkan bahwa reaksi emosi yang berbeda
pada stimulus yang sarna terjadi karena perbedaan dalam penilaian subjek terhadapstimulus.
Penilaian kembali (reaprraisal) terhadap situasi yang secara potensial menghasilkan
emosi adalah bagian penting dari teori kognitif. Reappraisal juga suatu cara menghadapi
situasi yang stresful. Orang yang menilai kembali emosi yang dihasilkan situasi dengan
penyangkalan ("ini bukan benar-benar stresful, berfikirlah positip"), intelektualisasi ("inisemua menarik"), reaksi formasi ("ini bukan halyang membuat stres,dan kenyataannya, ini
adalah pengalaman belajar yang menakjubkan") atau mekanisme pertahanan diri yang
normal lainnya, bisa membuat kita mampu mengurangi intensitas perasaan emosi yang
mengganggu dan mengikuti situasi yang menekan.
48
5/8/2018 Bab2 Emosi Dan Stress - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab2-emosi-dan-stress 11/13
3. Teori Tentang Hubungan Diantara Emosi
Plutchik (dalamMorgan dkk., 1986)menyatakan bahwa emosi berbeda dalam tiga hal:1. intensitas
2. similaritas/kemiripan antara satu emosi dengan emosi lainnya
3. polaritas atau oppositeness (kebalikan/arti yang berlawanan).
Dia menggunakan tiga dimensi - intensitas, similaritas, dan polaritas - untuk
menggambarkan suatu model spasial yang menunjukkan hubungan diantara emosi.
Gambar 11.3.Diagram Teoritis Suatu Model YangMenggambarkan
Dimensi Emosi Manusia
Sumber: Morgan dkk. (1986)
Ada delapan segmen dari modelnya ini (grief, sadness, danpensiveness ada dalam satu
segmen) mewakili delapan emosi primer. Plutchik menyatakan bahwa emosi primer ini
ditarik dari proses evolusi dan karena itu mempunyai nilai adaptif.
Dalam setiap segmenemosi primer, variasi terkuat ada dipaling atas dari segmen, yang
secara progresif variasinya melemah menuju bawah. Contohnya, benci lebih kuat daripadamuak, kemudianmuak lebihkuat daripadabosan.Akhimya similaritasdan polaritasdiantara
emosi-emosi primer ditunjukkan oleh pengaturan dari segmen-segmen itu. Contohnya,
segmen duka citalkesedihan, adalah polarisasil kebalikan dari segmen luar biasa gembira.
Emosi-emosi yang berlawanan diletakkan saling berlawanan, sedangkan emosi yang mirip
diletakkan berdekatan. Karena orang jarang mengalami emosi yang benar-benar mumi,
model inimemungkinkan kitamemberi gambaranyangbaik tentangemosi yang berlawanandan bercampur.
49
-- ---
5/8/2018 Bab2 Emosi Dan Stress - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab2-emosi-dan-stress 12/13
4. Teori Tentang Emosi dan Motivasi
Garis batas antara motif dan emosi sering hanya tipis sekali. Contohnya, takut adalah
suatu emosi, tetapi juga suatu motif yang mendorong perilaku karena orang mengatur
perilaku mereka mengarah ke tujuan ketika mereka takut. Suatu teori tentang motivasi dan
emosi yang dikemukakan oleh Leeper (dalam Morgan, 1986) menyatakan bahwa hampir
semua perilaku kita yang terus menerus atau yang mengarah ke tujuan adalah bernadaemosional danbahwanadaemosionallahyangmemberimotivasiuntuk serangkaian perilaku
yangpanjang. Contohnya,motifmendorongperilakuorangdalampekerjaanmerekamungkinadalah pemenuhan emosi untuk melakukan pekerjaan yang baik, kepuasan untuk dihargai
oleh ternandan kolega, atau kenikmatan menguasai sesuatu yang baru. Leeper berpendapat
bahwa:
jenis paling mendasar dalam riset tentang emosi yang perlu dilakukan adalah meneliti
tentang peran motif - peran mereka adalah membangkitkan dan meneruskan aktivi-
tas, dalam memproduksi reaksi eksplorasi, dalam menimbulkan keinginan untuk belajar,
dalam membantu menghasilkan belajar pemecahan masalah, dalam. menghasilkan
kemauan untuk tetap bertahan mencapai beberapa tujuan, dan sebagainya.
Teori lain (Tomkins dalam Morgan, 1986) berpendapat bahwa emosi menyediakanenergi untuk motif-motif. Tomkins berpendapat bahwa motif atau drive hanya memberi
informasi tentang beberapa kebutuhan atau kondisi tubuh.Drive memberi tahu kita bahwa
makanan diperlukan, minuman diperlukan, suatu kebutuhan seksual ada, dan sebagainya.
Menyertai drive ini adalah emosi (Tomkins menyebutnya "affect"), seperti kenikmatan,
kesenangan, atau distres, yang memberi energiuntukdrive ini, emosi inimemperkeras drive
dengan memberi mereka kekuatan motivasional yang kuat.
SOAL LATIHAN
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dari sejumlah jawaban yang tersedia dengan
memberi tanda silang di depan huruf jawaban tersebut.
I. Sifat dari emosi adalah:
a. subjektif
c. sulit diekspresikan
b. objektif
c. selalu ambigius.
2. Emosi seseorang dapat diketahui dari, kecuali:
a. cara bicaranya b. ekspresi mukac. bahasa isyarat d. gesture
3. Reaksi tubuh selalu menyertai keadaan emosi itu merupakan aktivitas dari:
a. sistem syaraf otonom b. sistem syaraf simpatetis
c. sistem syaraf pusat d. sistem syaraf tepi.
50
5/8/2018 Bab2 Emosi Dan Stress - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab2-emosi-dan-stress 13/13
4. Sistem yang mengatur keadaan keterbangkitan yang mengikuti munculnya emosiadalah:
a. Ascending reticular activating system
b. Asscending recticuler activating systemsc. Reticular asceding activating system
d. Recticular asscending activating system
5. Teori dari James-Lange berpendapat bahwa:
a. orang takut karena lari
b. orang lari karena takut
c. orang belum tentu takut meskipun lari
d. orang yang lari pasti takut.6. Teori Cannon-Bard berpendapat bahwa:
a. emosi yang kita rasakan adalahhasildaripersepsikita terhadapperubahan yang adadalam tubuh kita ketika kita emosi.
b. perubahan dalam tubuh dan perasaan yangkita rasakan terjadi hampir bersamaan.
c. perubahan tubuh sarna banyaknya dengan emosi yang kita rasakan.
d. perasaanemosionalhasildaripenilaiankita tentang situasilingkungandan keadaandari tubuh kita.
7. Teori penilaian kognitif tentang emosi menyatakan bahwa:
a. emosi yangkita rasakanadalahhasil daripersepsikita terhadapperubahan yang adadalam tubuh kita ketika kita emosi.
b. perubahan dalam tubuh dan perasaan yangkita rasakan terjadi hampir bersamaan.
c. perubahan tubuh sarna banyaknya dengan emosi yang kita rasakan.
d. perasaan emosional hasildaripenilaiankita tentang situasi lingkungandankeadaandari tubuh kita.
8. Yangmenyatakan bahwa emosi itu hasil dari proses evolusi adalah:a. James-Lange b. Cannon-Bard
c. Schachter-Singer d. Plutchik
51
KUNCIJAWABAN:
1. a 5. a
2. c 6. a
3. a 7. b4. a 8. d