bab 2 emosi dan stress -...

13
Bab 2 EmosidanStress Pada bab mengenai Emosi dan Stres ini akan dibahas antara lain adalah: A. Pendahuluan B. Ekspresi dan Persepsi Tentang Emosi C. Fisiologi dari Emosi D. Beberapa Teori Tentang Emosi I. Emosi dan Keadaan Tubuh a. Teori James-Lange b. Teori Cannon-Bord c. Teori Schachter-Sieger (Interpretasi Tentang Pembangkitan Tubuh) 2. Teori Penilaian-Kognitif Tentang Emosi 3. Teori Tentang Hubungan Diantara Emosi 4. Teori Tentang Emosi dan Motivasi LATIHAN SOAL A. PENDAHULUAN Kita adalah manusia yang rasionaI. Kita mengutamakan cara berfikir rasional yang berusaha memuaskan motifkita dengan cara yang intelegen. Sampai taraf tertentu kita hanya berbuat seperti itu, tetapi kita juga manusia yang emosional - lebih emosional dari yang sering kita sadari. Bahkan, hampir semua affair kehidupan sehari-hari diwamai dengan perasaan dan emosi. Kenikmatan dan kesengsaraan, kegairahan dan kekecewaan, cinta dan takut, daya tarik dan hal yang menjijikkan, harapan dan kecemasan - semua itu dan lebih banyak lagi perasaan sering kita alami dalam kehidupan sehari-hari. Hidup akan teras a kering tanpa perasaan-perasaan seperti itu. Mereka memberi warna dan bumbu dalam kehidupan; mereka adalah saus yang menambah kesenangan dan kenikmatan untuk hidup kita. Kita mengantisipasi pesta dan kencan kita dengan kesenangan; kita mengingat dengan sinar yang hangat kepuasan yang kita dapatkan dari mendapatkan prestasi yang baik, bahkan kita sering mengingat kembali sebagai hiburan kekecewaan yang pahit di masa keciI. Dengan kata lain, bila emosi kita terialu intens dan terialu mudah dipengaruhi, mereka dengan mudah menyebabkan kita dalam bahaya. Mereka dapat 39 - - -

Upload: tranthu

Post on 06-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 2 Emosi dan Stress - elearning.gunadarma.ac.idelearning.gunadarma.ac.id/docmodul/psikologi_umum2/bab2_emosi_dan... · Pada bab mengenai Emosi dan Stres ini akan dibahas antara

Bab2 EmosidanStress

Pada bab mengenai Emosi dan Stres ini akan dibahas antara lain adalah:A. PendahuluanB. Ekspresi dan Persepsi Tentang EmosiC. Fisiologi dari EmosiD. Beberapa Teori Tentang Emosi

I . Emosi dan Keadaan Tubuh

a. Teori James-Langeb. Teori Cannon-Bordc. Teori Schachter-Sieger (Interpretasi Tentang Pembangkitan Tubuh)

2. Teori Penilaian-Kognitif Tentang Emosi3. Teori Tentang Hubungan Diantara Emosi4. Teori Tentang Emosi dan Motivasi

LATIHAN SOAL

A. PENDAHULUAN

Kita adalah manusia yang rasionaI. Kita mengutamakan cara berfikir rasional yangberusaha memuaskan motifkita dengan cara yang intelegen. Sampai taraf tertentu kita hanyaberbuat seperti itu, tetapi kita juga manusia yang emosional - lebih emosional dari yangsering kita sadari. Bahkan, hampir semua affair kehidupan sehari-hari diwamai denganperasaan dan emosi. Kenikmatan dan kesengsaraan, kegairahan dan kekecewaan, cinta dantakut, daya tarik dan hal yang menjijikkan, harapan dan kecemasan - semua itu dan lebihbanyak lagi perasaan sering kita alami dalam kehidupan sehari-hari.

Hidup akan teras a kering tanpa perasaan-perasaan seperti itu. Mereka memberi warnadan bumbu dalam kehidupan; mereka adalah saus yang menambah kesenangan dankenikmatan untuk hidup kita. Kita mengantisipasi pesta dan kencan kita dengan kesenangan;kita mengingat dengan sinar yang hangat kepuasan yang kita dapatkan dari mendapatkanprestasi yang baik, bahkan kita sering mengingat kembali sebagai hiburan kekecewaan yangpahit di masa keciI. Dengan kata lain, bila emosi kita terialu intens dan terialu mudahdipengaruhi, mereka dengan mudah menyebabkan kita dalam bahaya. Mereka dapat

39

- - -

Page 2: Bab 2 Emosi dan Stress - elearning.gunadarma.ac.idelearning.gunadarma.ac.id/docmodul/psikologi_umum2/bab2_emosi_dan... · Pada bab mengenai Emosi dan Stres ini akan dibahas antara

rnernbengkokkan penilaian kita, rnengubah ternan rnenjadi rnusuh, dan rnernbuat kitasengsara, seperti kita sakit demam.

Karena itu, apakah emosi itu? Ini bukaJ~_£.eJ:talJ.yaa~ngU1Udahuntuk dija~~Adabegi'tubanyak definisl,-sebanyakorangyang menuliskannya. Al~~.anmen~. el11o~ibanyaksekali definlsinya adalah karena emosi memI?unyai banyak sekali aspek! suatu emosimemiliki banyak aspek pada ~atu hal. Berm;aha untuk sampai pada suatu deflnisi yang

.§f!l-prehensiftentangemosi (Kleinginna&KleinginnadalamMorgandkk., 1986)menyatakanbahwa emosl seharu~nya:

(1) mengatakan sesuatu tentang apa yang kita rasakan ketika kita sedang emosional,(2) menyebut secara psikologis atau secara badaniah, dasar dari perasaan emosional,(3) berpengaruh emosi dalam persepsi, pikiran, dan perilaku,(4) menjelaskan dorongan, atau motivasional, perlengkapan dari emosi-emosi tertentu

seperti takut dan marah,(5) menunjuk ke cara bagaimana emosi diekspresikan dalam bahasa, ekspresi wajah, dan

gesture (bahasa tubuh).

B. EKSPRESI DAN PERSEPSI TENTANGEMOSI

Emosi seseorang mempunyai dampak yang besar pada orang lain ketika seseorangmengekspresikannya dalam cara yang dapat diterima oleh orang lain. Ketika kita menerimarespon-respon emosional dari orang lain, kita merespon dalam cara yang benar, mungkindengan ekspresi emosi kita sendiri. Contohnya, jika salah satu ternan saya memenangkansuatuhadiahdan menunjukkankebahagiaan,sayamungkinjuga merespondengankegembiraan

ju~~; atau tergantung pada persepsi saya tentang situasi itu, mungkin saya iri. Kita seringkaliberdasar pada contoh-contoh ekspresi emosi dari orang lain untuk membuat pendapat kitatentang kepribadian mereka.Contohnya,kalau sayamenangkapbahwa atasan saya seringkalimenunjukkan ketidakadilan pada anak buahnya tetapi menjadi bersikap asal bapak senang(ABS) terhadap atasan dia, saya tahu tentang kepribadiannya dan dapat merencanakantindakan saya menurut kepribadian atasan saya tersebut.

Kitamenerimaemosi orang laindari banyaksumber.Suaraadalah salah satupenghubung

ekpresi emosi. lerit3JLmenu~kkan ketakutan ata':.k~~airahan,rintihan menunjukkan sakit~ahagiaa~~ isakan menuriJukkai1k~p-edihan,dan gelak tawa ~~unjukkan

kegembiraan 1mrO-J(enikmatan.Suara yang gemetar atau patah-patahnfungkin berartikepedihan yang dalam; suara yang keras, nadanya tinggi, dan tajam biasanya berartikemarahan. Tentu saja, apa yang secara nyata dikatakan juga suatu isyarat yang pentingmengenai emosi yang sedang dirasakan oleh orang lain.

Di samping apa yang dikatakan dan cara orang mengatakannya adalah faktor utama

dalalllrP~~s~~~~e~eri1os~g~ digun~kan-se~agai cue (tanda) dalammengmterpIeta§l~mosl orang lam. Hal pen!mg dlantara lsyarat-Isyarat tubuh nonverbaladalah ekspresi muka. Pada"abad ke~19, Charles Qarwin mengatakan bahwa dasar darieKSpreSlwajah dart~mosi-emosi tertentu itu ada sebelum lahir atau bawaan, dansekarangkita tahu denganQ.as.tibahwa itu b~nar.Suatu studi lltama (Izard dalam Morgan Okk., 1986)

40

Page 3: Bab 2 Emosi dan Stress - elearning.gunadarma.ac.idelearning.gunadarma.ac.id/docmodul/psikologi_umum2/bab2_emosi_dan... · Pada bab mengenai Emosi dan Stres ini akan dibahas antara

menuniukkan bahwaekpsresi waiah,yaQg.dis.elm.t.emQ~i-emosiprimer adalah bawa!!.D-sejaklahir. Ini diketahui dari eksperimen mengenai ekspresi berbagai waja~or-aktoraaTa-mberbagai emosi. Orang yang berasal dari budaya Eropa dan Asia dapat memberipenilaian dengan tepat ekspresi emosi yang diperlihatkan padanya. Hasil yang sarna didapatpada orang-orang dari New Guinea yang punya sedikit sekali kontak dengan budaya barat.Mereka dengan sangat mengagumkan dapat dengan tepat menggambarkan ekspresi emosidari gambar-gambar yang ditunjukkan padanya. Dan sebaliknya, mahasiswa-mahasiswaAmerika juga dapat dengan tepat menguraikan ekspresi emosi orang-orang New Guineayang ditunjukkan pada mereka. Mungkin kesamaan dalam cara orang mengekspresikanemosinya dengan muka mereka,memberi seperangkat isyarat yang reliabel untuk digunakanmengevaluasi keadaan emosi dibalik ekspresi itu.

Bukan hanya ekspresi wajah, tetapi kQ...ntekssitJ13Sidim~nasuatuoomsrrerjadi, memberikita injQrm~siIlntnk rneRilai tm10siyang...sedang...diek&presikap.Tentu saja, orang hampirsemua benar dalam penilaian merekaketika ekspresi wajahdankonteks situasikeduanya ada,dan memberi informasi. Karena hal ini tipikal dalam kehidupan sehari-hari kita, maka kitabiasanya baik dalam membuat penilaian tentang emosi. Tetapi, kadangkala, ekspresi wajahdan konteks peristiwa memberi kita tanda yang berlawanan. Dalam kasus seperti ini,pengalaman menunjukkan bahwakita cenderunglebih mendasarkan diri padaekspresi wajahatau perilaku nonverballainnya daripada konteks peristiwa dalam kita membuat penilaian(Frijda dalam Morgan dkk., 1986).

Meski kita seringkali tepat dalam menyimpulkan emosi dari ekspresi wajah dan tanda-tanda lain, beberapa komplikasi harus disebutkan. Salah satunya adalah QGlajardapatmeng~bah~esi-emosi meski emosi yang primer sekalipun. Orang bisa belajar menekanekpsresi dari suatu emosi. Dan belajar memainkanperan besardalam ekspresi menjadi emosiyang lebih halus atau tidak kentara, seperti perasaan kagum atau iri hati. Orang belajarmengekspresikan emosi-emosi inidalam carayangberbeda. Sehinggakecuali kalau kita tahukeistimewaan seseorang, maka akan sulit bagi kitauntuk mengetahui dengan tepat emosi apayang sedang diekspresikan olehorang tersebut.Faktor kedua yang menyebabkan komplikasidari persepsi emosi adalah bahwa orang sering mengel.s'p~~~ka9...!?~berapaemosi dalamwaktu bersamaan, campuran emosi ini sulit untuk dinilai.

--- - --- - -

C. FISIOLOGI DARI EMOSI

Bila kita sedang berga.ir.ah,senang a(au marah,kita mellgalm]Ji.beJ?erapa hal yang terjadid~lam tubuh kita, tetapi kita biasanya tidak sadar bahwa..semJI~ ihl£e..daog.terjadi. Observasilangsung -aengan menggunakan alat pencatat telah memberi informasi ilmiah tentangkejadian-kejadian secara fisik ketika dalam keadaan emosi. Para ahli psikofisiologi, yangmempelajari kejadian-kejadian seperti ini, dapat mengukur detak jantung, tekanan darah,aliran darah ke berbagai bagian dalam tubuh, kegiatan dari perut dan enzim gastrointestinal,tingkat berbagai substansi, seperti hormon dalam darah, tingkat dan kedalaman dari pemafa-san, dan kondisi-kondisi secara fisik lainnya ketika dalam keadaan emosi.

41

Page 4: Bab 2 Emosi dan Stress - elearning.gunadarma.ac.idelearning.gunadarma.ac.id/docmodul/psikologi_umum2/bab2_emosi_dan... · Pada bab mengenai Emosi dan Stres ini akan dibahas antara

Berikut ini akan dibahas Sistem Syaraf Otomatis, Pola dad.Respon Tubuh KetikaEmosi,Otak dan EmosiLsert!lA~~q~~bangBi)- ~

Peripheralblood

vessels

Smothmuscleof skin

Spinal cord

Sweat

glans

Sympathetic -. Parasympathetic-

Eye

Tear

glands

Salivaryglands

Lungs

Liver

Arenalglands

Kidneys

Smallintestine

Colon

Bladder

Sex organs

Gambar ILL Skema Sistem Syaraf Otonom

Sumber: Morgan dkk. (1986)

Sistem Syara( QjQD1atis. Dari studi oleh para ahli psikofisiologi, kita tahu bahwa I;>anyak

perubahan tubuh yan~ terjadi pada waJ<:~utubuh dalam keadaan emosi dihasilkan olehaktlvitas darr6agian dari slstem ~yaraf yang disebut sistem otonomik.

42

Page 5: Bab 2 Emosi dan Stress - elearning.gunadarma.ac.idelearning.gunadarma.ac.id/docmodul/psikologi_umum2/bab2_emosi_dan... · Pada bab mengenai Emosi dan Stres ini akan dibahas antara

Sistem ini adalah bagian dari sistem syaraf tepi, tetapi, seperti akan kita lihat nanti, kegiatanini ada dibawah kendali sistem syaraf pusat (lihat gambar n.l.). Sistem otonomi terdiri daribanyak syaraf yang berasal dari otak dan tulang belakang ke otot -otot halus dari berbagai organtubuh, ke hati, ke kelenjar-kelenjar tertentu, dan ke pembuluh darah yang melayani baik tubuhbagian dalam dan bagian luar. Sistem syaraf Q!.onomimempunyai dua bagian, salah satunyadalah sistem simpatetik, yang aktif <:elamak€\adaaAtcrb!lAgHnd'''" m~nyiapkan tubuh untuk-' , ~

tindakan . dengan men in katk . enaikkan tekanan darah,menaikkan tingkatan gula darah a~ me(laikkan tingkat honnon-hof!1!91! tertentu a am darah.

Observasi !DeJmAjillanbtrltwainiada1ab_b~aD d,,, ~Stems¥araf 9t.?nomi yang menjadi aktifdalam banyak emosi yang kuat, khususnya takut dan marah. - -- -- --- -

Dalam emOSl, si~m <:impatehk Ilj~nyebabkan...Q.erhentinyah_OI!!1<?n!!p0~phrine(adrenalin), dan norepinephrine (noradrenalin). Impuls-impuls syaraf dalamsistem simpatetikyang mencapai bagTandalam darTlcelenjar adrenalin, berlokasi dibagian atas dari ginjal,membangkitkan sekresi dari hormon ini, yang kemudian pergi ke dalam darah dan bersirkulasidi seluruh tubuh. Epj.nepr~n m0mpengamhi .banyak struktur dalam tubuh. Dalam hati,epineprin membantu menggerakkan glukos,?:(g4J~darah.) kedalam damh dan iti.lmembuatenergi rriencapalohik-aan 0101.Epiiieprin juga menl~babkanjantung de.taknya lebih keras.(Pemoedahan mengglihaKan epinepnneuntUkmenstimulasi kerja jantung ketika hati sudahmelemah atau berhenti). Jadi epineprine mengganti dan menguatkan banyak kegiatan darisistem simpatetik dalam berbagai organ dalam. Dalam otot rangka, ephineprine membantumemobilisasi sumber-sumber gula sehingga otot dapat menggunakan gula itu lebih cepa1.Pengaruh utama dari norepenephrine adalah untuk constict pembuluh darah tepi dan karenaitu menaikkan tekanan darah.

B~gian lain dari sistem B.~.m:<!.foto!lo~d~sebut sistem para, simpale1ik.,...cenderungmenjadi aktif ketika sedang kale~.~an ~.UeJss.l<~b~lik~~I)...Kan.sistel!l..S.imp~t~ti.k.lsistemparasimpateJik:m:eJakukan bany.<!k.b.atyan&meE.!P.<lnt!l1J1~J1),b~mgl.lDdal:l.[l.l~l)gb~matgudangenergi tubuh. Contohnya, ~i.stem parasimpat.etik me_l1urunkan detak jantung! m~.!1gu.mng.itekanan darah, mengalihkan darah ke alat pencemaanmakanan.J adi.banyak dari..peng.aruhkegl'Man sistem parasimpatetik..berlawanan dengan pengarub .dari kegiatan sistem syarafsimpmeffk.

'---rf<ilamsituasi yang aktif atau dalamkeadaan emosional yang bangkit, kegiatan simpatetikmen'onTol; sedangkanCIaIain Keacfaan tenang, aktivitas- parasimpatetik nienjadi dominan.Tetapi kedua ~istem itu..dapat inenjadiaktif dalam banyaksituasi emosional; pola ,dari cirialffivit<rssecara fisik dari emosi bercampur den.gan aktivitas parasimpatetik dan simpatetik.Contohnya, dalam keadaan marah, detak jantung meningkat (pengaruh simpatetik), danaktivitas perut mepiogkat (eeQgaruh parasimp.<~Jetik). .-

Pola dari Respon Tubuh KetikaEmosi. Aktivitas terjadi dalam sistem hormonal tubuh danterjadi baik dalam sistem syaraf tepi yang otomatis maupun bagian yang somatik selamasituasi emosionaI. Kita telah menguraikan sistem syaraf otomatis. Sistem syaraf somatikadalah hapian dari sistem syaraf tepi vang mengaktifkan otot bergarislberhdang dari tubuh,

43

Page 6: Bab 2 Emosi dan Stress - elearning.gunadarma.ac.idelearning.gunadarma.ac.id/docmodul/psikologi_umum2/bab2_emosi_dan... · Pada bab mengenai Emosi dan Stres ini akan dibahas antara

contohnya: otot tangan, lengan, dan otot pemafasan. Jadi, perubahan dalam pemafasan,tekanan otot, dan sikap badan yang nampak dalam emosi ditimbulkan karena aktivitas darisistem syaraf somatik.

Pola perubahan tubuh yang mengikuti emosi, yaitu emosi takut dan marah. Perubahantubuh yang mengikuti emosi ini sebagian besar karena meningkatnya aktivitas dalam sistemsyaraf simpatetik; aktivitas ini membantu tubuh menghadapi situasi yang menakutkan,karena itu pol a dari aktivitas dalam emosi ini dikenal sebagai reaksi darurat (emergency),atau flight-or-flight (repson lari atau lari). Contohnya, dalam dua situasi marah dan takut,denyut jantung biasanya meningkat, pembuluh darah dalam otot melebar sehingga tubuhlebih siap untuk bertindak, gula darah dimobilisasi dari hati, hormon epinephrine dannorepenephrin dikeluarkan dari kelenjar adrenal, pupil mata melebar, pembuluh darah tepidari kulit mengerut; sehingga mengurangi kemungkinan pendarahan dan membuat darahlebih banyak digunakan oleh otot. Ketegangan otot dan tingkat pemafasan yang diperantaraioleh sistem syaraf somatis cenderung meningkat dalam keadaan takut dan marah.

Kebalikan dengan reaksi darurat ketika ketakutan dan marah adalah reaksi tubuh ketikadalam keadaan tenang, yaitu suatu keadaan emosional yang meditatif. Reaksi ini mengulasapa yang disebut dengan respon relaksasi. Pola dari respon tubuh selama relaksasi termasukmenurunnya aktivitas pada sistem syaraf simpatetik dan somatik, bersamaan dengan naiknyakegiatan sistem syaraf parasimpatetik. Sejauh aktivitas simpatetik dan somatik ini selaras,respon relaksasi hampir selalu berlawanan dengan reaksi darurat.

Perubahan tubuh yang baru saja diuraikan adalah bagian dari respon keadaan darurat danrelaksasi secara umum. Tetapi apakah ada pola tertentu dari respon tubuh yang berbeda dalamberbagai emosi yang berbeda-beda? Studi awal (Ax; Funkenstein dalam Morgan dkk., 1986)menunjukkan bahwa takut dan marah dicirikan oleh pola respon yang berbeda. Sekarangnampaknya pola respon tubuh yang berbeda bisa muncul dalam sejumlah emosi dan pola-polaitu dihubungkan dengan ekspresi wajah dari emosi (Ekman dkk dalam Morgan dkk., 1986)..

Para aktor diminta menirukan ekspresi wajah bawaan yaitu kebahagiaan, muak,terkejut, marah, takut, dan sedih. Seorang aktor memamerkan ketakutan. Ekspresi iniberlangsung selama 10 detik dan dilakukan pengukuran detakjantung, temperatur kulittangan (suatu pengukuran aliran darah dalam tepi tubuh), daya tahan kulit, dan tekananotot lengan bawah. Pola respon detak jantung dan temperatur tubuh berbeda untukekspresi wajah yang berbeda. Contohnya, detak jantung menurun ketika wajahmenampakkan kegembiraan, muak, dan terkejut, tetapi meningkpt selama menampukkankemarahan, takut, dan sedih. Temperatur kulit berbeda antara marah dan antara takutdan sedih.

Di bagian lain dalam eksperimen, seseorang membayangkan satu emosi dari enam emosiyang dari pengalaman masa lalu yang mereka rasakan. Mereka hanya diminta memperha-tikan satu emosi saja yang dirasakan saat itu, yaitu emosi yang dirasa paling intensif.Berdasarkan pada perubahan tekanan kulit dalam kondisi ini, kesedihan dapat dibedakan dariemosi negatif lainnya, misalnyajijik, marah, dan takut.

44

Page 7: Bab 2 Emosi dan Stress - elearning.gunadarma.ac.idelearning.gunadarma.ac.id/docmodul/psikologi_umum2/bab2_emosi_dan... · Pada bab mengenai Emosi dan Stres ini akan dibahas antara

Percobaan yang baru saja diterangkan menunjukkan bahwa:I. emosi khusus dapat menghasilkan perubahan tubuh secara khusus2. gerakan otot wajah sangat berhubungan dengan respon adaptif internal tubuh dalam

emosl.

Jadi, perwujudan keluar dan kedalam dari keadaan emosi berjalan beriringan.

Otak dan Emosi. Otak~e~gsi dan evaluasi sit1!fl~i.Y.a_l!.8meningtatkanemosi. Jika suatu "si'ftiasidlhasilkan dalam suatu keadaan emosi, otak mengontrol pola~tik dan otonomi sebagai ciri aktivitas emosi; dengan kata lain, otak mengontrol ~r~sifisiologis dari emosi. Tentu saja, otak juga terlibat dalam mengarahkan perilaku yang- ..

didororig oleh keadaan emosi dan ini perlu untuk perasaan emosional yang kita miliki.

Sejumlah struktur dalam inti otak secara langsung melibatkan pengaturan danpengkoordinasian pola-polaaktivitas ciri dariemosi yang lebihkuat, khususnya takut, marah,dan kesenangan. Inti ini bagian dari otak termasuk hipothalamus dan suatu kelompok yangkompleks yang dikenal dengannamasistem limbik. Istilah limbik berasal daribahasa Latinyang artinya "batas". Struktur dari sistem ini berbentuk cincin atau lingkaran diseputarbatang otak dari otak bawah. Percobaan-percobaan telah menunjukkan bahwa kerusakandalam struktur sistem limbik ini menghasilkan perubahan besar perilaku emosi binatang,membuat binatang buas menjadi jinak atau binatang jinak menjadi buas. Stimulasi padabagian-bagian tertentu dari sistem limbikdan hipothalamusmenghasilkan pola-pola perilakuyang sangat mirip dengan emosi yang terjadi secara alamiah. Stimulasi listrik di bagiansistem limbik dan hipothalamus, seperti halnya bagian otak lainnya, disenangi binatang danmenyenangkan bagi manusia (Heath dalam Morgan, dkk., 1986).

Keadaan keterbangkitan bagian dari emosi dilakukanuntuk meningkatkan kegiatan darisel-sel otak dalam cerebral korteks, sistem limbik, dan hipothalamus. Aktifitas sel-se\ didaerah otak ini secara langsung atau tidak langsung dipengaruhi oleh serabut-serabut syarafyang menyebar dari daerah intiotak- formasi retikuler- mencapai semua daerah otakyangterlibat dalam pengaturan emosi. Ketikakegiatan serabut-serabutdari formasi retikuler harusnaik atau mendaki, untuk mencapai daerah otak yang lebih tinggi terlibat emosi, pengaktifanbagian dari formasi retikuler disebut ARAS (ascending reticuler activating system). Suatuketika, ketika anda tidak bisa rileks, arahkan ARAS anda. ARAS secara mendasar terlibatuntuk membuat kita tetap terjaga, berjaga-jaga dan curiga.

Arousal (Pembangkit). Banyak emosi mempunyai komponen pembangkit. Ketika kitaemosional, kita sering merasa bergairah. Beberapa teori telah berpendapat bahwa semuaemosi adalah hanya tingkat dimana seseorang atau binatang dihasut. Meski tidak semuaorang setuju dengan gagasan ini, tingkat keterbangkitan adalah bagian penting dariemosionalitas. Contohnya,tingkatyangtinggidalamketerbangkitanadalahdalam kemarahan,ketakutan dan kenikmatan, sedangkan tingkat keterbangkitan yang rendah adalah kesedihandan depresi.

45

Page 8: Bab 2 Emosi dan Stress - elearning.gunadarma.ac.idelearning.gunadarma.ac.id/docmodul/psikologi_umum2/bab2_emosi_dan... · Pada bab mengenai Emosi dan Stres ini akan dibahas antara

D. BEBERAPA TEORI TENTANG EMOSI

Ahli psikologi, fisiologis dan filsafat telah bekerja untuk merumuskan beberapa prinsipumum untuk pedoman kita berfikir tentang emosi. Gagasan umum ini adalah teori-teoritentang emosi, dan ada banyak hal tentang emosi. Tidak semua teori emosi memiliki dasaryang sarna. Ada yang menekankan hubungan antara keadaan tubuh seseorang dengan emosiyang mereka rasakan. Ahli lain berusaha mengklasifikasikan dan menerangkan emosi yangmereka rasakan. Sedangkan yang lainnya lagi mencoba menerangkan bagaimana emositerlibat dalam perilaku, terutama bagaimana mereka ini dihubungkan dengan motivasi.

1. Emosi dan Keadaan Tubuh

Berikut ini akan dibahas tiga teori yang berkaitan dengan Emosi dan Keadaan Tubuh.

a. Teori James-Lange

Emosi yang dirasakan adalah persepsi tentang perubahan tubuh. Salah satu dari teoripaling awal dalam emosi dengan ringkas dinyatakan oleh Psikolog Amerika William James:"Kita merasa sedih karena kita menangis, marah karena kita menyerang, takut karena kita

gemetar". Teori ini dinyatakan di akhir abad ke-19 oleh James dan psikolog Eropa yaitu CarlLange, yang membelokkan gagasan umum tentang emosi dari dalam ke luar. Diusulkanserangkaian kejadian dalam keadaan emosi: (1) kita menerima situasi yang akan menghasilkanemosi, (2) kita bereaksi ke situasi tersebut, (3) kita memperhatikan reaksi kita.

Persepsi kita terhadap reaksi itu adalah dasar untuk emosi yang kita alami. Sehinggapengalaman emosi - emosi yang dirasakan - terjadi setelah perubahan tubuh; perubahantubuh (perubahan internal dalam sistem syaraf otomatis atau gerakan dari tubuh) memunculkanpengalaman emosional.

Agar teori ini berfungsi, harus ada suatu perbedaan antara perubahan internal daneksternal tubuh untuk setiap emosi, dan individu harus dapat menerima mereka. Di sampingada bukti perbedaan pola respon tubuh dalam emosi tertentu, khususnya dalam emosi yanglebih halus dan kurang intens, persepsi kita terhadap perubahan internal tidak terlalu teliti.Karena itu, teori James-Lange dipertanyakan.

b. Teori Cannon-Bard

Emosi yang dirasakan dan respon tubuh adalah kejadian yang berdiri sendiri-sendiri. Ditahun I920-an, teori lain tentang hubungan antara keadaan tubuh dan emosi yang dirasakandiajukan oleh Walter Cannon, berdasarkan pendekatan pada riset emosi yang dilakukan olehPhilip Bard. Teori Cannon-Bard menyatakan bahwa emosi yang dirasakan dan reaksi tubuhdalam emosi tidak tergantung satu sarna lain, keduanya dicetuskan secara bergantian.

Menurut teori ini, kita pertama kali menerima emosi potensial yang dihasilkan dari dunialuar; kemudian daerah otak yang lebih rendah, seperti hipothalamus diaktifkan. Otak yanglebih rendah ini kemudian mengirim out put dalam dua arah: (1) ke organ-organ tubuh dalamdan otot-otot eksternal untuk menghasilkan ekspresi emosi tubuh, (2) ke korteks cerebral,dimana pola buangan dari daerah otak lebih rendah diterima sebagai emosi yang dirasakan.

46

Page 9: Bab 2 Emosi dan Stress - elearning.gunadarma.ac.idelearning.gunadarma.ac.id/docmodul/psikologi_umum2/bab2_emosi_dan... · Pada bab mengenai Emosi dan Stres ini akan dibahas antara

Kebalikan dengan teori James-Lange, teori ini menyatakan bahwa reaksi tubuh danemosi yang dirasakan berdiri sendiri-sendiri dalam arti reaksi tubuh tidak berdasarkan padaemosi yang dirasakan. Teori ini telah mengarahkanke risetbesar-besaran, meskipun kita tahubahwa hipothalamus dan daerah otak di bagian lebih bawah terlibat dalam ekspresi emosi,tetapi kita tetap masih tidak yakin apakah persepsi tentang kegiatan otak lebih bawah iniadalah dasar dari emosi yang dirasakan.

c. Teori Schachter-Singer (Interpretasi Tentang Pembangkitan Tubuh)

Teori kontemporer ini menyatakan bahwa emosi yang kita rasakan adalah benar dariinterpretasi kita tentang sesuatu yang membangkitkan/menaikkan keadaan tubuh. Schachterdan Singer berpendapat bahwa keadaan tubuh dari keterbangkitan emosional adalah sarnauntuk hampir semua emosi yang kita rasakan dan itu terjadi jika ada perbedaan psikologisdalam pola respon tubuh. Ketika terjadi perubahan dalam tubuh yang membingungkan, teoriini mengatakan bahwa terdapat emosi lain yang dapat dirasakan dari naiknya kondisi tubuh.Orang dikatakan memiliki perbedaan subjektif dalam emosi karena perbedaan dalam caramereka mengartikan atau mempersepsikan keadaan psikologis mereka. Dengan kata lain,pemberian keadaan terbangkit (arousal), kita merasakan emosi yang nampaknya cocokdengan siuasi dimana kita menemukan diri kita sendiri.

Rangkaian kejadian dalam memproduksi perasaan emosi menurut teori ini adalah: (I)persepsi darisituasipotensialyangmenghasilkanemosi, (2)keadaantubuhyangterbangkitkandengan hasil dari persepsi ini yang ambigius (mendua), dan (3) interpretasi dan menamaikeadaan tubuh sehingga cocok dengan situasi yang diterima.

James-Lange Theory Cannon-Bard Theory

Perception of an environmental situationwhich might result in emotion

Reaction to the situation with specificpatterns of bodily activity

Perception of pattern of bodilyactivity rcsulls in a felt emotions.adiffercnt one for each pattern ofbodily activity

Patterns of lowerbrai n acti vi typerceived incerebral cortexas felt emotion

Patterns of bodilyactivity expressingthe emotion

Schachter-Singer Theory

Gambar 11.2. Ringkasan Tiga Teori Berdasarkan

Hubungan Antara Emosi dan Keadaan Tubuh

Sumber: Morgan dkk. (1986)

47

Page 10: Bab 2 Emosi dan Stress - elearning.gunadarma.ac.idelearning.gunadarma.ac.id/docmodul/psikologi_umum2/bab2_emosi_dan... · Pada bab mengenai Emosi dan Stres ini akan dibahas antara

2. Teori Penilaian-Kognitif Tentang Emosi

Uraian Teori Scahchter-Singer yang baru saja kita bahas sering disebut teori kognitifkarena teori itu melibatkan pikiran untuk mengetahui sebab dari keadaan yang diterima dariketerbangkitan. Teori kognitiflain adalahteori dariRichardLazarus dan koleganya (Morgan,1986). Teori ini menekankan pada penilaian informasi dari beberapa sumber. Ketikapenilaian melibatkan kognisi, atau pemrosesan informasi dari lingkungan, tubuh, daningatan, dan dengan demikian teori ini adalah teori kognitif. Teori ini menyatakan bahwaemosi yang kita rasakan hasil dari penilaian, atauevaluasi tentang informasi yang datang darisituasi lingkungan dan dari dalam tubuh. Ingatan masa lalu berhadapan dengan situasi yangsarna, kecenderungan untuk menanggapi dengan cara tertentu, dan mempertimbangkankonsekuensi tindakan yang mungkin hasil dari keadaan emosi masuk ke dalam penilaian.Hasil dari penilaian yang kompleks dari semua informasi ini aalah emosi seperti yangdirasakan.

Peran dari penilaian dalam emosi telah diteliti dalam banyak percobaan. Salah satupenelitian paling terkenal tentang eksperimen ini menggambarkan hubungan antara emosiyang dirasakan dan penilaian situasi lingkungan (Spiesman dkk. dalam Morgan, 1986).

Subjek siswa ditunjukkan suatu film yang menghasilkanemosi menggambarkan situasiupacara orang Aborigin Australia. Upacara ini melibatkan operasi kasar dalam organseks anak umur 13 dan 14 tahun. Tiga sound track berbeda disiapkan dan mengikutipemutaran film. Satu kelompok siswa mendengar suara "trauma", yang didesain untukmeningkatkan detail-detail yang penuh lumurandarah. Kelompokkedua mendengarkansuara "denial" yangdisiapkan untukmemudahkan subjekbahwa filmtidak mengganggumereka. Kelompokketiga mendengarsound track "intelektualisasi", dimana upacara itudipandang dari sudut pandang ilmiah seorang ahli antropologi. Kelompok keempatmelihat film tanpa suara.Denyut jantung dan konduktor kulit yaitu GSR (galvanic skin response) diukur ketikafilm sedang diputar. Ditemukan bahwa reaksi stres- misalnya tinggi dalam konduktorkulit - tertinggi untuk sound track trauma, kemudian diikuti gambar bisu, dan tingkatyang terendah adalah untuk denial dan intelektualisasi. Jadi sound track menyebabkansubjek membuat penilaian situasi yang berbeda dari stimulus yang sarna yaitu film.Orang yang melakukan percobaan menyimpulkan bahwa reaksi emosi yang berbedapada stimulus yang sarna terjadi karena perbedaan dalam penilaian subjek terhadapstimulus.

Penilaian kembali (reaprraisal) terhadap situasi yang secara potensial menghasilkanemosi adalah bagian penting dari teori kognitif. Reappraisal juga suatu cara menghadapisituasi yang stresful. Orang yang menilai kembali emosi yang dihasilkan situasi denganpenyangkalan ("ini bukan benar-benar stresful, berfikirlah positip"), intelektualisasi ("inisemua menarik"), reaksi formasi ("ini bukan hal yang membuat stres, dan kenyataannya, iniadalah pengalaman belajar yang menakjubkan") atau mekanisme pertahanan diri yangnormal lainnya, bisa membuat kita mampu mengurangi intensitas perasaan emosi yangmengganggu dan mengikuti situasi yang menekan.

48

Page 11: Bab 2 Emosi dan Stress - elearning.gunadarma.ac.idelearning.gunadarma.ac.id/docmodul/psikologi_umum2/bab2_emosi_dan... · Pada bab mengenai Emosi dan Stres ini akan dibahas antara

3. Teori Tentang Hubungan Diantara Emosi

Plutchik (dalam Morgan dkk., 1986) menyatakan bahwa emosi berbeda dalam tiga hal:1. intensitas2. similaritas/kemiripan antara satu emosi dengan emosi lainnya3. polaritas atau oppositeness (kebalikan/arti yang berlawanan).

Dia menggunakan tiga dimensi - intensitas, similaritas, dan polaritas - untukmenggambarkan suatu model spasial yang menunjukkan hubungan diantara emosi.

Gambar 11.3.Diagram Teoritis Suatu Model Yang MenggambarkanDimensi Emosi Manusia

Sumber: Morgan dkk. (1986)

Ada delapan segmen dari modelnya ini (grief, sadness, dan pensiveness ada dalam satusegmen) mewakili delapan emosi primer. Plutchik menyatakan bahwa emosi primer iniditarik dari proses evolusi dan karena itu mempunyai nilai adaptif.

Dalam setiap segmen emosi primer, variasi terkuat ada dipaling atas dari segmen, yangsecara progresif variasinya melemah menuju bawah. Contohnya, benci lebih kuat daripadamuak, kemudian muak lebih kuat daripada bosan. Akhimya similaritasdan polaritas diantaraemosi-emosi primer ditunjukkan oleh pengaturan dari segmen-segmen itu. Contohnya,segmen duka citalkesedihan, adalah polarisasil kebalikan dari segmen luar biasa gembira.Emosi-emosi yang berlawanan diletakkan saling berlawanan, sedangkan emosi yang miripdiletakkan berdekatan. Karena orang jarang mengalami emosi yang benar-benar mumi,model inimemungkinkan kita memberi gambaran yang baik tentang emosi yang berlawanandan bercampur.

49

Page 12: Bab 2 Emosi dan Stress - elearning.gunadarma.ac.idelearning.gunadarma.ac.id/docmodul/psikologi_umum2/bab2_emosi_dan... · Pada bab mengenai Emosi dan Stres ini akan dibahas antara

-- ---

4. Teori Tentang Emosi dan MotivasiGaris batas antara motif dan emosi sering hanya tipis sekali. Contohnya, takut adalah

suatu emosi, tetapi juga suatu motif yang mendorong perilaku karena orang mengaturperilaku mereka mengarah ke tujuan ketika mereka takut. Suatu teori tentang motivasi danemosi yang dikemukakan oleh Leeper (dalam Morgan, 1986) menyatakan bahwa hampirsemua perilaku kita yang terus menerus atau yang mengarah ke tujuan adalah bernadaemosional dan bahwa nada emosionallahyang memberi motivasi untuk serangkaian perilakuyangpanjang. Contohnya,motifmendorongperilaku orangdalam pekerjaan merekamungkinadalah pemenuhan emosi untuk melakukan pekerjaan yang baik, kepuasan untuk dihargaioleh ternan dan kolega, atau kenikmatan menguasai sesuatu yang baru. Leeper berpendapatbahwa:

jenis paling mendasar dalam riset ten tang emosi yang perlu dilakukan adalah menelititentang peran motif - peran mereka adalah membangkitkan dan meneruskan aktivi-tas, dalam memproduksi reaksi eksplorasi, dalam menimbulkan keinginan untuk belajar,dalam membantu menghasilkan belajar pemecahan masalah, dalam. menghasilkankemauan untuk tetap bertahan mencapai beberapa tujuan, dan sebagainya.

Teori lain (Tomkins dalam Morgan, 1986) berpendapat bahwa emosi menyediakanenergi untuk motif-motif. Tomkins berpendapat bahwa motif atau drive hanya memberiinformasi tentang beberapa kebutuhan atau kondisi tubuh. Drive memberi tahu kita bahwamakanan diperlukan, minuman diperlukan, suatu kebutuhan seksual ada, dan sebagainya.Menyertai drive ini adalah emosi (Tomkins menyebutnya "affect"), seperti kenikmatan,kesenangan, atau distres, yang memberi energi untuk drive ini, emosi ini memperkeras drivedengan memberi mereka kekuatan motivasional yang kuat.

SOAL LATIHAN

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dari sejumlah jawaban yang tersedia denganmemberi tanda silang di depan huruf jawaban tersebut.

I. Sifat dari emosi adalah:

a. subjektifc. sulit diekspresikan

b. objektifc. selalu ambigius.

2. Emosi seseorang dapat diketahui dari, kecuali:

a. cara bicaranya b. ekspresi mukac. bahasa isyarat d. gesture

3. Reaksi tubuh selalu menyertai keadaan emosi itu merupakan aktivitas dari:

a. sistem syaraf otonom b. sistem syaraf simpatetisc. sistem syaraf pusat d. sistem syaraf tepi.

50

Page 13: Bab 2 Emosi dan Stress - elearning.gunadarma.ac.idelearning.gunadarma.ac.id/docmodul/psikologi_umum2/bab2_emosi_dan... · Pada bab mengenai Emosi dan Stres ini akan dibahas antara

4. Sistem yang mengatur keadaan keterbangkitan yang mengikuti munculnya emosiadalah:

a. Ascending reticular activating systemb. Asscending recticuler activating systemsc. Reticular asceding activating systemd. Recticular asscending activating system

5. Teori dari James-Lange berpendapat bahwa:

a. orang takut karena larib. orang lari karena takutc. orang belum tentu takut meskipun larid. orang yang lari pasti takut.

6. Teori Cannon-Bard berpendapat bahwa:

a. emosi yang kita rasakan adalah hasildari persepsi kita terhadap perubahan yang adadalam tubuh kita ketika kita emosi.

b. perubahan dalam tubuh dan perasaan yang kita rasakan terjadi hampir bersamaan.c. perubahan tubuh sarna banyaknya dengan emosi yang kita rasakan.d. perasaan emosional hasil dari penilaian kita tentang situasi lingkungan dan keadaan

dari tubuh kita.

7. Teori penilaian kognitif tentang emosi menyatakan bahwa:

a. emosi yang kita rasakan adalah hasil dari persepsi kita terhadap perubahan yang adadalam tubuh kita ketika kita emosi.

b. perubahan dalam tubuh dan perasaan yang kita rasakan terjadi hampir bersamaan.c. perubahan tubuh sarna banyaknya dengan emosi yang kita rasakan.d. perasaan emosional hasil daripenilaian kita tentang situasi lingkungan dan keadaan

dari tubuh kita.

8. Yang menyatakan bahwa emosi itu hasil dari proses evolusi adalah:

a. James-Lange b. Cannon-Bardc. Schachter-Singer d. Plutchik

51

KUNCIJAWABAN:1. a 5. a2. c 6. a3. a 7. b4. a 8. d