sterilisasi saluran akar

8
STERILISASI SALURAN AKAR (INTRAKANAL MEDICATION) Sterilisasi saluran akar dilakukan setelah melakukan ekstirpasi jaringan pulpa dan debris, pelebaran saluran akar, dan pembersihan saluran akar dengan melakukan irigasi. Medikamen intrakanal bertujuan untuk ; sebagai agen antimikroba pada pulpa dan periapikal, penetralan sisa-sisa debris pada saluran akar, kontrol dan pencegahan nyeri pasca perawatan, kontrol eksudat kontrol inflamasi pada resorpsi akar. Obat-obat sterilisasi saluran akar dapat dibagi dalam 2 golongan : 1. Obat-obat nonspesifik 2. Preparat poliantibiotik 1. Obat-obat nonspesifik Bersifat racun protoplasma, menghancurkan bakteri dan jamuan mudah menguap dan tegangan permukaannya rendah. Harus hati-hati dalam pemakaian, karena sifat iritasi terhadap jaringan periapikal dapat menimbulkan inflamasi dan rasa sakit pada pemakaian yang terlulu banyak. Macam-macam obat nonspesifik :

Upload: kiidouble

Post on 28-Oct-2015

1.382 views

Category:

Documents


87 download

TRANSCRIPT

Page 1: STERILISASI SALURAN AKAR

STERILISASI SALURAN AKAR (INTRAKANAL

MEDICATION)

Sterilisasi saluran akar dilakukan setelah melakukan ekstirpasi jaringan pulpa dan debris,

pelebaran saluran akar, dan pembersihan saluran akar dengan melakukan irigasi.

Medikamen intrakanal bertujuan untuk ;

sebagai agen antimikroba pada pulpa dan periapikal,

penetralan sisa-sisa debris pada saluran akar,

kontrol dan pencegahan nyeri pasca perawatan,

kontrol eksudat

kontrol inflamasi pada resorpsi akar.

Obat-obat sterilisasi saluran akar dapat dibagi dalam 2 golongan :

1. Obat-obat nonspesifik

2. Preparat poliantibiotik

1. Obat-obat nonspesifik

Bersifat racun protoplasma, menghancurkan bakteri dan jamuan mudah menguap dan

tegangan permukaannya rendah.

Harus hati-hati dalam pemakaian, karena sifat iritasi terhadap jaringan periapikal dapat

menimbulkan inflamasi dan rasa sakit pada pemakaian yang terlulu banyak.

Macam-macam obat nonspesifik :

ChKM (chlorphenol kamfer menthol)

Daya desinfektan dan sifat mengiritasi lebih kecil daripada formocresol. Memiliki

spektrum antibakteri yang luas dan juga efektif terhadap jamur. ChKM dapat dipakai

Page 2: STERILISASI SALURAN AKAR

pada semua macam perawatan endodontik, terutama pada gigi yang apexnya masih

terbuka, dan juga pada gigi dengan kelainan periapikal.

ChKM mempunyai antibakteri spektrum luas. Masa aktif selama 1 hari.

Cresatin (metacresylacetate)

Sifatnya mengiritasi jaringan periapikal lebih kecil daripada ChKM. Sifat

anodyne pada cresatin terhadap jaringan vital sangat baik, sehingga sering dipakai pada

perawatan pulpektomi

Chresophen

Chresophen merupakan antiphlogisticum, sangat baik untuk kasus dengan

permulaan periodontitis apikalis akut yang dapat terjadi pada peristiwa overinstrumentasi.

Masa aktifnya antara 3-5 hari.

KalsiumHidroksida

Pengaruh antiseptiknya berkaitan dengan pH-nya yang tinggi dan pengaruh

melumerkan jaringan pulpa yang nekrotik. Ca(OH)2 merupakan desinfektan intra pulpa

yang sangat efektif. Masa aktifnya 7-14 hari.

Kalsium hidroksida elain efek antibakteri, kalsium hidrokasida juga bersifat anti-

inflamasi dan kemampuan osteogenic karena kadar alkali yang tinggi sehingga dapat

menghambat pertumbuhan bakteri yang ditemukan pada infeksi endodontik.

Ketika digunakan sebagai medikamen intrakanal pada perawatan endodontik, uap

yang terdapat pada saluran akar mengaktivasi kalsium hidroksida kemudian pH pada

saluran akar meningkat hingga 12+ dalam beberapa menit. Rata-rata waktu perawatan

sekitar 1-4 minggu.

Ca(OH)2 + H2O Ca+2 + OH

pH dentin pada gigi yang dirawat dengan kalsium hidroksida menunjukkan peningkatan

secara signifikan antara 2 sampai 24 jam dan turun setelah 7 hari. Tapi jika dibandingkan

dengan aqueous suspension kalsium hidroksida pH dapat bertahan hingga 2 minggu. Hal

ini disebabkan karena pelepasn ion yang lebih besar dari kalsium hidroksida.

Page 3: STERILISASI SALURAN AKAR

Keuntungan dan kerugian kalsium hidroksida

Efek antibakteri pada kalsium hidroksida dihubungkan dengan :

pH yang tinggi (11-12.5)

Interaksi penguraian ion hidroksil yang sangat tinggi yang membunuh sel bakteri

dengan merusak membran sitoplasma, denaturasi protein dan merusak DNA

Kemampuannya dalam mengabsorpsi karbon dioksida dengan menghancurkan

bakteri capnophillic, yang diandalkan bakteri untuk asupan nutrisinya dari

thriving

Sifat fisisnya yang mencegah pertumbuhan bakteri baik pada mahkota maupun

akar.

Walaupun demikian, kalsium hidroksida menunjukkan tidak dapat mengeliminasi E.

faecalis dan tentunya beberapa mikroorganisme yang terdapat dalam tubulus dentinalis

oleh karena :

1) Membutuhkan kontak langsung dengan bakteri dalam sifat antibakterinya.

2) Cenderung menetralkan sistem buffer dentin.

3) Kemampuannya (pH yang tinggi) telah resisten terhdap beberapa bakteri tertentu.

4) Difusi dan daya larut yang rendah

Formocresol

Suatu kombinasi formalin dan cresol yang bersifat desinfeksi dan fixasi. di pakai

sebagai dressing pada perawatan pulpotomi untuk memfixir jaringan pulpa yang

ditinggalkan.

Formocresol dipakai juga pada perawatan pulpotomi daripada perawatan darurat

untuk menghilangkan sakit dimana peradangan pulpa masih terbatas di dalam kamar

pulpa.

Lele et al mengatakan formokresol secara signifikan dapat mengurangi jumlah

bakteri pada saluran akar baik aerob maupun anaeorob.Walaupun demikian formokresol

mengandung formaldehida yang bersifat toksik. Sehingga penggunaannya dalam

kedokteran gigi masih diragukan.

Page 4: STERILISASI SALURAN AKAR

T.K.F. (Trikresol formalin)

Bersifat merangsang jaringan periapikal dan menyebabkan jaringan menjadi nekrosis.

Eugenol

Sering dipakai dalam endodontik dan pemakaiannya lebih bersifat sedatif,

sehingga sering di pakai setelah pulpektomi. Di samping itu eugenol dipakai juga sebagai

bagian dari sealer saluran akar dan sebagai campuran dari tambalan sementara.

Eugenol memiliki sifat sebagai penghalang impuls saraf interdental. Eugenol merupakan

golongan minyak esensial. Masa aktif selama 3 hari.

2. Preparat Pliantibiotik

Terdiri dari campuran beberapa antibiotik, biasanya berupa pasta, contohnya :

P.B.S.C. yang di ajukan oleh GROSSMAN, terdiri dari :

Penicilin – efektif terhadap bakteri gram positif

Bacitracin – efektif terhadap bakteri yang resisten terhadap penicilin.

Streptomycin – efektif terhadap bakteri gram negatif

Caprylate sodium – efektif terhadap jamur.

Pasta P.B.S.C. harus dimasukkan kedalam saluran akar bersama-sama dengan

paper point. Karena pasta tersebut tidak bersifat menguap, maka obat tersebut

harus masuk dan berkontak dengan dinding saluran akar.

Frekuensi Medikasi

Obat-obat yang nonspesifik sebaiknya diganti seminggu sekali dan tidak boleh lebih dari

dua minggu karena dressing menjadi cair oleh eksudat periapikal dan membusuk karena interaksi

dengan mikroorganisme. Dressing saluran akar sebaiknya dilakukan dengan cara memasukkan

butiran kapas yang telah dibasahi medikamen dan diperas kelebihan medikamennya. Uap yang

keluar dari medikamen sudah cukup efektif untuk mendisinfeksi kavitas pulpa. Saluran akar

Page 5: STERILISASI SALURAN AKAR

ditutup dengan meletakkan butiran kapas steril yang kedua diatas butiran kapas yang telah diberi

obat dan ditutup dengan tumpatan sementara Cavit, Seng Oksid eugenol atau IRM

Sedangkan obat-obat pliantibiotik boleh lebih lama di tinggal di dalam saluran akar. Obat

golongan pliantibiotik harus berkontak langsuung dengan dinding saluran akar. Jadi cara

meletakkan pasta pliantibiotik adalah dengan cara menginjeksikannya kedalam saluran akar atau

dapat juga bersama-sama dengan paperpoint.

Penutupan obat-obat saluran akar

Karena pengobatan endodontik memerlukan kunjungan berkali-kali, maka obat diruang

pulpa tersebut harus ditutup dengan tambalan sementara. Untuk mendapatkan suatu penutupan

yang hermetis terhadap mikroorganisme dan kontaminasi saliva, di pakai suatu “double-seal”.

Pada double seal dipakai gutta percha dan diatasnya pasta zinc oxide eugenol (ZOE) yang dapat

ditambahkan 0,5 – 1 % kristal zinc acetate untuk mempercepat pengerasan.

Dalam hal ini gutta percha bukan berfungsi sebagai “sealing agent”, tapi untuk mencegah

masuknya partikel ZOE waktu membuka tambalan sementara yang jatuh kekamar pulpa dan

didorong kedalam saluran akar oleh explorer atau alat-alat saluran akar. Gutta percha disini tidak

mempengaruhi efek obat saluran akar karena gutta percha bersifat tidak mudah larut dan

nonreaktif.

Mula-mula dikamar pulpa diletakkan cotton pellet, lalu diatasnya ditutup gutta percha

yang telah dipanaskan dan cukup lunak. Baru diatasnya di letakkan pasta ZOE. Bahan lain yang

juga baik sebagai tambalan sementara adalah civit, kemasannya berupa tube yang siap dipakai.

Page 6: STERILISASI SALURAN AKAR

DAFTAR PUSTAKA

Atmadja, Gunawan. 1980.”Sterilisasi Saluran Akar” dalam (Perawatan Saluran Akar)

(Drg. Ny. S.M. Soerono Akbar dkk). Jakarta : P.T. Pradnya Paramita

Bakar,drg.Abu.”Buku Kedokteran Gigi Klinis”. Yogyakarta : Quantum Sinergis Media

Yogyakarta

www.repository.unhas.ac.id. “Medikamen Intrakanal”. 5 Februari 2013. 10:20:11