sterilisasi bedah minor

22
Sterilisasi Bedah Minor ERLIS MARISA

Upload: aldo-patria

Post on 02-Jul-2015

1.025 views

Category:

Documents


36 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sterilisasi  Bedah Minor

Sterilisasi Bedah Minor

ERLIS MARISA

0910343048

Page 2: Sterilisasi  Bedah Minor

A. Sebelum tindakan

• Cuci dan gosok daerah operasi dengan sabun dan bilas dengan air bersih. Setelah itu, oleskan cairan antiseptic pada daerah operasi tersebut.

• Operator mencuci tangan dengan larutan antiseptic dan membilasnya dengan air yang bersih.

B. Selama tindakan

• Gunakan instrument yang telah disterilisasikan atau disinfeksi tinggi, termasuk sarung tangan dan kain penutup

• Lakukan dengan tingkat keterampilan yang tinggi sehingga akan sangat mengurangi resiko pendarahan dan infeksi

C.Setelah tindakan

• Sementara masih menggunakan sarung tangan operator, membuang bahan-bahan yang terkontaminasi ke dalam wadah atau kantung plastic tertutup rapat.

• Lakukan tindakan dekontaminasi dengan larutan klorin 0,5% pada instrument atau alat yang masih akan digunakan lagi, baik sementara dalan ruangan tindakan maupun sebelum dilakukan pencucian.

• Lakukan dekontaminasi pada meja operasi, meja instrument, lamu dan benda/ perlengkapan lain yang mungkin terkontaminasi selama tindakan berlangsung

• Cuci tangan setelah melepas sarung tangan.

Sterilisasi untuk :

• Peralatan iritis

Peralatan medis yang masuk ke dalam jaringan tubuh steril atau system pembuluh darah pengelolannya dengan cara sterilisasi (harus memakai autoklaf).

Contoh : instrument bedah, cateter intravena, cateter jantung.

 

• Peralatan semi iritis

Paralatan yang masuk atau kontak dengan memb ran mucosa tubuh. Pengelolannya dengan disinfeksi tingkat tinggi ( rebus dalam air mendidih selama 20 menit, rendam dalam larutan kimiawi seperti glutraldehid ).

Page 3: Sterilisasi  Bedah Minor

Contoh : endotracheal tube, endoscopi, nasgastrik tube.

 

• Peralatan non iritis

Peralatan medis yang kontak dengan permukaan kulit tubuh. Pengelolannya dengan cara disinfeksi tingkat intermediet atau tingkat rendah.

Contoh : tensimeter, stethoscope, bedpan, apron, urinal, linen.

Metode sterilisasi yang digunakan

A. Sterilisasi Secara Fisika

1. Pemanasan Kering

a. Udara Panas Oven

Bahan yang karena karakteristik fisikanya tidak dapat disterilisasi dengan uap destilasi

dalam udara panas-oven. Yang termasuk dalam bahan ini adalah minyak lemak, paraffin,

petrolatum cair, gliserin, propilen glikol. Serbuk steril seperti talk, kaolin dan ZnO, dan beberapa

obat yang lain. Sebagai tambahan sterilisasi panas kering adalah metode yang paling efektif

untuk alat-alat gelas dan banyak alat-alat bedah.

Suhu yang biasa digunakan pada sterilisasi panas kering 160°C paling cepat 1 jam, tapi

lebih baik 2 jam. Suhu ini digunakan secara khusus untuk sterilisasi minyak lemak atau cairan

anhidrat lainnya. Bagaimanapun juga range 150-170°C digunakan untuk streilisasi panas kering

dan lain-lain, sebagai contoh : bahan-bahan gelas, dapat disterilkan pada suhu 170oC. dimana

beberapa serbuk seperti sulfonilamid harus disterilkan pada suhu rendah dan waktu yang lebih

lama.

Page 4: Sterilisasi  Bedah Minor

Beberapa bahan yang tidak dapat disterilkan dengan uap, paling baik disterilkan dengan

panas kering,. Misalnya petrolatum jelly, minyak mineral, lilin, wax, serbuk talk. Karena panas

kering kurang efisien dibanding panas lembab, pemaparan lama dan temperatur tinggi

dibutuhkan. Range luas waktu inaktivasi dalam temperatur bervariasi telah diterapkan

berdasarkan tipe indikator steril yang digunakan, kondisi kelembaban dan faktor lain. Jumlah air

dalam sel mikroba diketahui mempengaruhi resistensinya terhadap destruksi panas kering.

Umumnya, ini diterima bahwa sel mikroba dalam daerah yang betul-betul kering menunjukkan

resistensi terhadap inaktivasi panas kering. Ini jelas bahwa perhatian harus diberi untuk

mendisain siklus sterilisasi panas kering untuk produk-produk rumah sakit dan validasi

sistematis sterilisasi dengan metode sterilisasi standar.

Oven digunakan untuk sterilisasi panas kering biasanya secara panas dikontrol dan

mungkin gas atau elektrik gas.

Beberapa waktu dan suhu yang umum digunakan pada oven :

170°C (340 F) sampai 1 jam 160°C (320 F) sampai 2 jam 150°C (300 F) sampai 2,5 jam 140°C (285 F) sampai 3 jam

b. Minyak dan penangas lain

The Art of Compounding : 404

Bahan kimia yang stabil dalam ampul bersegel dapat disterilisasi dengan mencelupkannya,

dalam penangas yang berisi minyak mineral pada suhu 1620C. larutan jenuh panas dari natrium

atau ammonia klorida dapat juga digunakan sebagai pensterilisasi. Ini merupakan metode yang

Page 5: Sterilisasi  Bedah Minor

mensterilisasi alat-alat bedah. Minyak dikatakan bereaksi sebagai lubrikan, untuk menjaga alat

tetap tajam, dan untuk memelihara cat penutup.

c. Pemijaran langsung

The Art of Compounding : 404

Pemijaran langsung digunakan untuk mensterilkan spatula logam, batang gelas, filter

logam bekerfield dan filter bakteri lainnya. Mulut botol, vial, dan labu ukur, gunting, jarum

logam dan kawat, dan alat-alat lain yang tidak hancur dengan pemijaran langsung. Papan salep,

lumping dan alu dapat disterilisasi dengan metode ini. Dalam semua kasus bagian yang paling

kuat 20 detik. Dalam keadaan darurat ampul dapat disterilisasi dengan memposisikan bagian

leher ampul kearah bawah lubang kawat keranjang dan dipijarkan langsung dengan api dengan

hati-hati. Setelah pendinginan, ampul harus segera diisi dan disegel.

2. Panas lembab

a) Uap bertekanan

Stelisisasi termal menggunakan tekanan uap jenuh dalam sebuah autoklaf. Ini merupakan metode

sterilisasi yang biasa digunakan dalam industri farmasi, karena dapat diprediksi dan

menghasilkan efek dekstruksi bakteri, dan parameter-parameter sterilisasi seperti waktu dan suhu

Keefektifan sterilisasi uap bertekanan tergantung pada 4 sifat dari uap jenuh kering yaitu :

Suhu

Panas tersembunyi yang berlimpah

Page 6: Sterilisasi  Bedah Minor

Kemapuan untuk membentuk kondensasi air

Kontraksi volume yang timbul selama kondensasi

A. Uap panas pada 100oC

The Art of Compounding : 412

Uap panas pada suhu 100oC dapat digunakan dalam bentuk uap mengalir atau air mendidih.

Metode ini mempunyai keterbatasan penggunaan uap mengalir dilakukan dengan proses

sterilisasi bertingkat untuk mensterilkan media kultur. Metode ini jarang memuaskan untuk

larutan yang mengandung bahan-bahan karena spora sering gagal tumbuh dibawah kondisi ini,

bentuk vegetatif dari kebanyakan bakteri yang tidak membentuk spora. Temperatur suhu titik

mati bervariasi, tetapi tidak ada bentuk non spora yang bertahan.

Dalam prakteknya, 2 metode uap mengalir digunakan, suatu perpanjangan pemaparan uap

selama 20-60 menit akan membunuh semua bentuk vegetatif bakteri tapi tidak akan

menghancurkan spora. Untuk meyakinkan penghancuran spora, sterilisasi berjeda yang juga

disebut sterilisasi tidak berlanjut. Penjedahan dan bertahap adalah tindalisasi digunakan. Dengan

metode ini bahkan dipaparkan pada uap mengalir pada periode waktu bervariasi dari 20-60 menit

setiap hari selama 3 menit. Antara pemaparan bahan terhadap uap yang disimpan pada suhu

kamar atau pada inkubator pada 37oC. prinsip dari metode ini adalah pada saat waktu pertama

kali pemaparan pada uap membunuh bakteri vegetatif tapi tidak sporanya. Tapi pada saat bahan

disimpan pada inkubator atau pada suhu ruangan selam 24 jam, banyak spora akan tumbuh ke

dalam bentuk vegetatif bentuk spora yang telah tumbuh ini akan dimatikan pada pemanasan hari

Page 7: Sterilisasi  Bedah Minor

ke dua. Kesuksesan dari proses ini tergantung pada spora yang berkembang ke bentuk vegetatif

selama masa istirahat.

B. Pemanasan dengan bakterisida

Ini menghadirkan aplikasi khusus dari pada uap pans pada 100oC. adanya bakterisida

sangat meningkatkan efektifitas metode ini. Metode ini digunakan untuk larutan berair atau

suspensi obat yang tidak stabil pada temperatur yang biasa diterapkan pada autoklaf. Larutan

yang ditumbuhkan bakterisida ini dpanaskan dalam wadah bersegel pada suhu 100oC selama 20

menit dalam pensterilisasi uap atau penangas air. Bakterisida yang dapat digunakan termasuk

0,5%, fenol, 0,5% klorbutanol, 0,2% kresol atau 0.002% fenil merkuri nitrat saat larutan dosis

tunggal lebih dari 15 ml larutan obat untuk injeksi intratekal atau gastro intestinal sehingga tidak

dibuat dengan metode ini.

C. Air mendidih

Penangas air mendidih mempunyai kegunaan yang sangat banyak dalam sterilisasi jarum

spoit, penutup karet, penutup dan alat-alat bedah. Bahan-bahan ini harus benar-benar tertutupi

oleh air mendidih dan harus mendidih paling kurang 20 menit. Setelah sterilisasi bahan-bahan

dipindahkan dan air dengan pinset yang telah disterilisasi menggunakan pemijaran. Untuk

menigkatkan efisiensi pensterilan dari air, 5 % fenol, 1-2% Na-carbonat atau 2-3% larutan kresol

tersaponifikasi yang menghambat kondisi bahan-bahan logam.

3. Cara Bukan Panas

Sinar ultraviolet

Page 8: Sterilisasi  Bedah Minor

Teori dan Praktek Farmasi Industri : 1272

Sinar ultraviolet umumnya digunakan untuk membantu mengurangi kontaminasi di udara

dan pemusnahan selama proses di lingkungan. Sinar yang bersifat membunuh mikroorganisme

(germisida) diproduksi oleh lampu kabut merkuri yang dipancarkan secara eksklusif pada 253,7

nm . Sinar UV menembus udara bersih dan air murni dengan baik, tetapi suatu penambahan

garam atau bahan tersuspensi dalam air atau udara menyebabakan penurunan derajat penetrasi

dengan cepat. Untuk kebanyakan pemakaian lama penetrasi dihindarkan dan setiap tindakan

membunuh mikroorganisme dibatasi pada permukaan yang dipaparkan.

Aksi letal

Teori dan Praktek Farmasi Industri : 1272

Ketika sinar UV melewati bahan, energi bebas ke elektron orbital dalam atom-atom dan

mengubah kereaktivannya. Absorpsi energi ini menyebabkan meningginya keadaan tertinggi

atom-atom dan mengubah kereaktivannya. Ketika eksitasi dan perubahan aktivitas atom-atom

utama terjadi dalam molekul-molekul mikroorganisme atau metabolit utamnya, organisme itu

mati atau tidak dapat berproduksi. Pengaruh utamanya mungkin pada asam nukleat sel, yang

diperhatikan untuk menunjukkan lapisan absorpsi kuat dalam rentang gelombang UV yang

panjang.

Radiasi pengion

Teori dan Praktek Farmasi Industri : 1274

Page 9: Sterilisasi  Bedah Minor

Radiasi pengion adalah energi tinggi yang terpancar dari radiasi isotop radioaktif seperti

kobalt-60 (sinar gamma) atau yang dihasilkan oleh percepatan mekanis elektron sampai ke

kecepatan den energi tinggi (sinar katode, sinar beta). Sinar gamma mempunyai keuntungan

mutlak karena tidak menyebabkan kerusakan mekanik, namun demikian, kekurangan sinar ini

adalah di hentikan dari, mekanik elektron akselerasi (yang dipercepat) keuntungan elektron yang

dipercepat adalah kemampuannya memberikan output laju doisis yang lebih seragam. Aksi letal

radiasi pengionan menghacurkan mikroorganisme dengan menghentikan rep-roduksi sebagai

hasil mutasi letal. Mutasi ini disebabkan karena transformasi radiasi menjadi molekul penerima

pada sinar x, menurut teori langsung. Mutasi ini dapat disebabkan oleh tindakan tidak langsung,

dimana molekul-molekul air diubah menjadi kesatuan yang berenergi tinggi seperti hidrogen dan

ion hidroksil. Semua ini pada akhirnya, menyebabkan perubahan energi pada asam nukleat dan

molekul lain sehingga hilangnya keberadaannya bagi metabolisme molekul sel bakteri.

Validation of Pharmaceutical Processes : 151

Dekstruksi bakteri untuk menghasilkan kondisi steril dapat dilakukan dengan menggunakan

radiasi pengion, dengan efek pada asam nukleat dari mikroorganisme yang nonreversibel.

Pembentukan radikal bebas dan peroksida yang merupakan senyawa reaktif juga memberikan

kontribusi pada letalitas dari proses sterilisasi ini. Dua tipe radiasi pengion yang dapat digunakan

yaitu radiasi sinar gamma dan radiasi electron. Sterilisasi dengan radiasi digunakan untuk alat-

alat medis yang sensitive terhadap panas dan jika residu etilen oksida tidak diharapkan.

Pengukuran presisi dari dosis radiasi, yang tidak berhubungan dengan suhu, adalah merupakan

faktor kontrol dalam sterilisasi radiasi selama dengan waktu iradiasi. Monitoring dan kotrol

Page 10: Sterilisasi  Bedah Minor

proses sangat sederhana, tetapi kehati-hatian akan keamanan harus dilakukan oleh operator

sterilisasi.

Radiasi pengion juga digunakan untuk sterilisasi bahan-bahan obat dan bahan-bahan

formulasi. Kompabilitas dari bahan yang disterilkan dengan radiasi adalah factor yang harus

diperhatikan sejak bahan-bahan dan alat-alat dipengaruhi oleh radiasi, mungkin tidak dengan

segera dilakukan penanganan tetapi setelah stabilitas produk dapat dipengaruhi. Untuk bahan-

bahan medis dan plastik, perubahan dari sterilisasi etilen oksida ke sterilisasi radiasi

membutuhkan penentuan efek radiasi jangka pendek dan jangka panjang, dan kadang

membutuhkan modifikasi produksi bahan plastik dan karet untuk membuatnya sesuai dengan

sterilisasi radiasi.

Penerapan untuk sterilisasi ini

Teori dan Praktek Farmasi Industri : 1276

Elektron dipercepat atau sinar gamma dapat digunakan untuk mensterilkan produk-

produk pilahan dengan suatu proses berkesinambungan. Kebanyakan prosedur sterilisasi produk

lain harus diselenggarakan dalam batch setrilisasi dengan proses berkesinambungan memerlukan

pengendalian yang tepat, sehingga tidak ada bagian yang lepas dari keefektifan sterilisasi.

Remington’s Pharmaceutical Sciences : 1476

Radiasi ionisasi digunakan untuk sterilisasi industri untuk alat-alat rumah sakit, vitamin,

antibiotik, steroid hormon dan transplantasi tulang dan jaringan dan alat pengobatan seperti alat

untuk suntik plastik, jarum, alat beda, tube palstik, katter, benang bedah dan cawan Petri. Radiasi

Page 11: Sterilisasi  Bedah Minor

ioniasasi dapat menghasilkan perubahan dalam molekul organik yang dapat mempengaruhi

kemujaraban sediaan atau dapat menginduksi toksisitas. Radiasi produk juga dapat menghasilakn

perubahan warna dan kerapuhan beberapa wadah gelas dan bahan plastik.

Sterilisasi radiasi dapat dilakukan baik dengan radiasi elektromagnetik dan radiasi partikel.

Radiasi elektromagnetik dan energi foton, termasuk ultra dari bahan radioaktif seperti kobalt 60

atau sesium 137 adalah yang paling sering digunakan sebagai sumber energi sterilisasi adhesi

elektromagnetik. Radiasi partikel atau molekul termasuk daftar partikel yang steril. Satu-satunya

sekarang yang digunakan untuk sterilisasi radiasi pada obat-obat rumah sakit dan laboratorium.

Bagaimanapun banyak prosedur sterilisasi industri manggunakan radiasi, termasuk penjelasan

singkatnya. Beberapa informasi mengenai efek sterilisasi ultraviolet juga dihadirkan.

Prinsip bermuatan negatif sepeti elektron yang berinteraksi langsung dengan bahan

menyebabkan ionisasi seperti elektron elektromagnetik menyebabkan ionisasi pada mekanisme

yang bervariasi yang menghasilkan perpindahan suatu orbital elektron dengan mekanisme

jumlah tertentu dari energi yang ditransfer dalam insiden sinar gamma. Perpindahan elektron ini

kemudian bentindak sebagai partikel beta dalam reduksi. Oleh sebab itu baik partikel maupun

elektromagnetik, dipertimbangkan sebagai radiasi ionisasi yang berbeda dengan radiasi sinar

ultraviolet.

Kerugian penggunaan germisida radiasi sinar UV adalah penetrasinya terbatas, pada

panjang gelombang 253,7 nm, diserap oleh banyak bahan dan membuat penggumpalan

organisme dan hal tersebut dilindungi oleh debu dan puing-puing. Untuk menghindari aksi letal

panggunaan radiasi sinar UV sebagai cara sterilisasi tidak direkomendasikan lemak jika bahan-

bahan yang diradiasi sangat bersih dan bebas yang dapat melindungi mikroorganisme.

Page 12: Sterilisasi  Bedah Minor

B. Sterilisasi Secara Kimia

Sterilisasi Gas

Pharmaceutical Technology : 281

Sterilisasi gas digunakan dalam pemaparan gas atau uap untuk membunuh mikroorganisme

dan sporanya. Meskipun gas dengan cepat berpenetrasi ke dalam pori dan serbuk padat,

sterilisasi adalah fenomena permukaan dan mikroorganisme yang terkristal akan dibunuh.

Sterilisasi yang digunakan dalam bidang farmasi untuk mensterilkan bahan-bahan dan

menghilangkan dari bahan yang disterilkan pada akhir jalur sterilisasi, gas ini tidak inert, dan

kereaktifannya terhadap bahan yang disterilkan harus dipertimbangkan misalnya thiamin,

riboflavin, dan streptomisin kehilangan protein ketika disterilkan dengan etilen oksida.

Etilen oksida bereaksi sebagai bakterisida dengan alkalis asam amino, hidroksi atau gugus

sulfur dari enzim seluler atau protein. Beberapa lembab dibutuhkan untuk etilen oksida

berpenetrasi dan menghancurkan sel. Kelembaban rendah misalnya minimal 20%, angka

kematian tidak logaritmik (tidak nyata). Tetapi mikroorganisme muncul peningkatan

resistensinya dengan penurunan kelembaban. Dalam prakteknya, kelembaban dalam chamber

pensteril ditingkatkan dari 50-60% dan dipegang untuk suatu waktu pada permukaan dan

kelembaban membran sel sebelum penggunaan etilen oksida.

Etilen oksida bersifat eksplosif ketika dicampur dengan udara. Penghilangan sifat eksplosif

dengan menggunakan campuran etilen oksida dan karbondioksida. Seperti Carboxide, Oxyfume

20, campuran etilen oksida dengan hidrokarbon terflouronasi seperti Storoxide 12. keduanya

diluent inert yang mempunyai tekanan uap yang tinggi dan bereaksi sebagai pembakar etilen

Page 13: Sterilisasi  Bedah Minor

oksida keluar dari silinder masuk ke dalam chamber steril. Komponen terfloronasi mempunyai

keuntungan over karbondioksida yang disimpan dalam wadah yang ringan dan campuran

mengizinkan tekanan parsial tinggi dari etilen oksida pada chamber pensteril pada tekanan total

yang sama.

Sterilisasi gas berjalan lambat waktu sterilisasi tergantung pada keberadaan kontaminasi

kelembaban, temperatur dan konsentrasi etilen oksida. Konsentrasi minimum etilen oksida dalam

450 mg/L, 271 Psi, konsentrasi ini 85°C dan 50% kelembaban relativ dibutuhkan 4-5 jam

pemaparan. Di bawah kondisi sama 1000 mg/L membutuhkan sterilisasi 2-3 jam. Dalam partikel

6 jam pemaparan etilen oksida digunakan untuk menyiapkan tepi yang aman dan

memperbolehkan waktu untuk penetrasi gas ke dalam bahan sterilisasi. Sisa gas dihilangkan

dengan terminal vakum dilanjutkan oleh pembersihan udara yang difiltrasi. Cara ini digunakan

untuk mensterilkan obat serbuk seperti penisilin, juga telah digunakan untuk sterilisasi benang,

plastik tube. Penggunaan etilen oksida untuk sterilisasi akhir peralatan parenteral tertentu seperti

kertas karf dan lapisan tipis polietilen. Semprot aerosol etilen oksida telah digunakan untuk

mensterilkan daerah sempit dimana dilakukan teknik aseptis.

Validation of Pharmaceutical Processes : 151

Gas yang biasa digunakan adalah etilen oksida dalam bentuk murni atau campuran dengan

gas inert lainnya. Gas ini sangat mudah menguap dan sangat mudah terbakar. Merupakan agen

alkilasi yang menyebabkan dekstruksi mikroorganisme termasuk sel-sel spora dan vegetatif.

Sterilisasi dilakukan dalam ruang/chamber sterilisasi.

Page 14: Sterilisasi  Bedah Minor

Sterilisasi menghasilkan bahan toksik seperti etilen klorohidrin yang menghasilkan ion

klorida dalam bahan-bahan. Digunakan untuk sterilisasi ala-alat medis dan baju-baju medis,

bahan-bahan seperti pipet sekali pakai dan cawan petri yang digunakan dalam laboratorium

mikrobiologi. Residu etilen oksida adalah bahan yang toksik yang harus dihilangkan dari bahan –

bahan yang disterilkan setelah proses sterilisasi, yang dapat dilakukan dengan mengubah suhu

lebih tinggi dari suhu kamar. Juga perlu dilakukan perlindungan terhadap personil dari efek

berbahaya gas ini.

Faktor-faktor yang mempengaruhi sterilisasi ini termasuk kelembaban, konsentrasi gas,

suhu dan distribusi gas dalam chamber pengsterilan. Penghancuran bakteri tergantung pada

adanya kelembaban, gas dan suhu dalam bahan pengemas, penetrasi melalui bahan pengemas,

pada pengemas pertama atau kedua, harus dilakukan, persyaratan desain khusus pada bahan

pengemas.

Mekanisme aksi etilen oksida

Teori dan Praktek Farmasi Industri : 1286

Etilen oksida dianggap menghasilkan efek letal terhadap mikroorganisme dengan

mengalkilasi metabolit esensial yang terutama mempengaruhi proses reproduksi. Alkilasi ini

barangkali terjadi dengan menghilangkan hidrogen aktif pada gugus sulfhidril, amina, karboksil

atau hidroksil dengan suatu radikal hidroksi etil metabolit yang tidak diubah dengan tidak

tersedia bagi mikroorganisme sehingga mikroorganisme ini mati tanpa reproduksi.

C. Sterilisasi Secara Mekanik

Page 15: Sterilisasi  Bedah Minor

Filter Bakteri

Validation of Pharmaceutical Processes : 151

Cara kerja dari sterilisasi ini berbeda dari metode lainnya karena sterilisasi ini

menghilangkan mikroorganisme melalui penyaringan dan tidak menghancurkan mikroorganisme

tersebut. Penghilangan mikroorganisme secara fisik melalui penyaring dengan matriks pori

ukuran kecil yang tidak membiarkan mikroorganisme untuk dapat melaluinya.

Cara sterilisasi ini untuk produk berupa cairan yang dapat disaring atau bahan yang tidak

tahan terhadap panas dan tidak dapat disterilkan dengan cara sterilisasi lain. Teknologi tinggi

membran filtrasi meningkatkan penggunaan sterilisasi filtrasi, khusunya jika digunakan

berpasangan dengan sistem proses aseptik.