bedah minor dan teknik anestesi kuliah drg.edi k
DESCRIPTION
materi kuliah anastesi drg.edi kTRANSCRIPT
Bedah Minor dan Teknik Anestesi
OlehDrg Edi Karyadi MM
Bedah Minor
bull DefinisiBedah Minor merupakan pembedahan dimana
secara relatif dilakukan secara simple tidak memiliki resiko terhadap nyawa pasien dan tidak memerlukan bantuan asisten untuk melakukannya seperti contoh membuka abses superficial pembersihan luka inokuasi superfisial neuroktomi dan tenotomi
Contoh
bull Operasi gigi geraham ke-3(impaksi molar-3) yang tumbuh tidak sempurna miringatau tertanam seluruhnya (embedded)
bull Pencabutan Gigibull odontektomy
Instrumen Bedah Bedah
bull Instrumen pemotong1Pisau bedah atau skalpel2Guntingbull Instrumen pemegangPinsetKlemPemegang jarum (needle holder)
bull Instrumen penarikRetraktor banyak dipakai untuk menyisihkan
jaringan yang menghalangi gerakan juga untuk memberikan pemaparan yang lebih baik
bull Instrumen penghisapDigunakan bila perdarahan cukup banyak Alat
penghisap untuk prosedur minor adalah penghisap berujung Frazier
Asepsis
bull Asepsis adalah suatu keadaan bebas hamabakteri Antisepsis adalah tindakan untuk membebas hamakan suatu bahan alat ataupun ruangan untuk mencegah sepsis
Cara Aseptis
bull Pemanasanbull Kimiawibull Radiasi
TEKNIK ANESTESI
bull GOW GATESbull AKINOSI
TEKNIK GOW GATESUNTUK
BLOK ANESTESI MANDIBULAR
Mandibular Anesthesia
1048708 Teknik anestesi local yang baik dan manajemensakit merupakan kunci kesuksesan perawatan gigi1048708 Blok nervus mandibular merupakan pilihan utamauntuk anestesi rahang bawah baik jaringan kerasmaupun lunak
Metode Blok MandibularInferior alveolarMental - IncisiveBuccalLingualGow-GatesAkinosi
Keunggulan Gow Gates
Teknik Gow-Gates blok mandibular merupakan untuk anestesi mandibula dengan hanya isersi jarum suntik dan dengan deposisi cairan akan cukup untuk memblokir semua cabang syaraf sensoris dari nervuss mandibular
RIWAYAT TEKNIK GOW GATES
Teknik ini dikembangkan oleh George Gow-Gates merasa bahwa tehnik blok nervus alveolar secara konvensional kurang memuaskanTeknik baru ini kemudian dipublikasi oleh Gow-Gates pada tahun 1973Pada teknik yang konvensional larutan anestesi ditiga daerah injeksi yaitu lokasi dari alveolar inferior lingual dan bukal
TEKNIK GOWGATES vs
Inferior Alveolar Nerve Block
Block Nervus Inferior AlveolarBlok nervus mandibular tidak komplitMembutuhkan suplemen blok n bucalis
Teknik Gow-Gates
bdquobdquo Blok nervus mandibular komplit
bdquobdquo Tidak membutuhkan suplemen blok nbucalis
Blok Gow Gates
Nervus teranestesi
n mandibular beserta cabang-cabangnya
bdquo Inferior Alveolar
bdquo Mental
bdquo Incisive
bdquo Lingual
bdquo Buccal
Target area Daerah lateral leher condylus tepat dibawah insersi lateral muskulus pterygoideus
Area Teranestesi
1 Gigi-gigi bawah sepihak 2 Mukosa bukal
3 Lidah dua pertiga depan 4 Dasar mulut
5 Mukosa lingual dan periosteum 6 Corpus mandubula
7 Ramus mandibula bagian bawah 8 Kulit diatas zygoma
Patokan Ekstra Oral
Teknik Gow-Gates
Pasien diposisikan supine dikursi gigi dengan membuka selebar mungkin Teknik ini tidak bisa digunakan jika tidak dapat membuka mulutnya dengan lebar untuk kedudukan posisi kondilus tertinggi pada saat translasi
Ibu jari diletakkan di mulut pasien Untuk meretraksi pipi Ibu harus berada dekat dengan tempat yang ditandai sebagai titik masuk jarum
Teknik Gow-Gates
Jari tengah dari tangan yang sama diletakkan pada intertragal notch Petunjuk eksternal ini mudah sekali dirasakan dengan jari Sehingga tangan membentuk huruf ldquoCrdquo dengan ibu jari di dalam mulut meretraksi pipi dan jari tengah di luar mulut ditempatkan pada interragal notch
Dengan menggunakan jarum panjang 27 gauge syringe dipegang pada ketinggian gigi premolar kemudian arahkan jarum memasuki mukosa bukal dari distal premolar dan apical tuberositas maksila
Teknik Gow-Gates
Ujung jarum kemudian diarahkan lurus kearah intertragal notch Ini sangat mudah dilakukan untuk memudahkan ujung jarum diarahkan kearah jari tengah yang merupakan arah tujuan jarum Jari tengah tetap ditempatkan pada intertragal notch sebagai penunjuk arah jarum
Jarum terus dimasukkan sampai menotok tulang jarum akan masuk sampai lebih kurang 25mm Jika jarum tidak mengenai tulang berarti terjadi salah arah dan jarum harus ditarik lagi kemudian mencoba lagi di insersikan kembali arahkan lebih ke lateral atau medial Pada penggunaan teknik ini tercatat sangat sedikit kesalahan yang terjadi
Teknik Gow Gates
Setelah jarum mengenai tulang aspirasi dan anestetikum 18 ml dideponer perlahan
Setelah jarum ditarik pasien diminta untuk masih terus membuka mulutnya lebar-lebar selama dua menit setelah injeksi
Keuntungan Area penyuntikan teknik Gow-Gates sangat sedikit Gates sangat sedikit vaskularisasinya dibandingkan dengan teknik konvensional Hasil penelitian menyatakan bahwa teknik ini dapat menurunkan 89--90 kemungkinan 90 kemungkinan terjadinya penyuntikan intra vaskuler Karena
rendahnya vaskularisasi pada daerah ini menjadikan anestetikum tidak cepat diresorbsi sehingga dapat memperpanjang efek anestesi di area tersebut yang berarti bahwa tambahan vasokonstiktor tidak diperlukan lagi
Keuntungan
Teknik Gow-Gates menganestesi batang syaraf Gates menganestesi batang syaraf sebelum syaraf terbagi menjadi tiga percabangan utama nervus lingualis nervus bukalis dan nervus alveolaris inferior sehingga teknik Gow--Gates Gates menganestesi tiga nervus dalam satu kali injeksi Sebuah dosis tunggal sama efek anestesinya dengan penyuntikan tiga titik yang terpisah
Menghindari kelainan nervus alveolaris dan foramen mandibularis
Kerugian Onset anestesinya lebih lambat dibanding cara konvensional
Secara signifikan insiden perdarahan selama operasi dapat terjadi pada penggunaan teknik Gow-Gates dibanding teknik konvensional hal ini kemungkinan karena pada teknik konvensional pemberian anestesi dengan disertai vasokonstriktor dekat dengan area pembedahan Penyuntikan nervus bukal dikombinasi dengan teknik Go-Gates akan memberikan keuntungan untuk hemostasis selama operasi bdquo Tidak dapat digunakan pada kondisi trismus
Modifikasi Jarum Bevel
Dibengkokkan 175o Menghadap tulang ke arah bukal
N Mandibularis
N Bukalis N Lingualis
N Alveolaris inferior
Mukosa lingual Mukosa bukal Lidah separo
Gigi-gigi bawah
Mandibular Block Anaesthesia
Metode Fischer tak langsung
Metode Bennet langsung
Metode Gow-Gate
Metode Akinosi Vazirani
Lower alveolar n Deep tendon Temporal m
Superficial tendon Buccal n
Buccinator m (cut) Alveolar n
Int pterygoid m
ANESTESI BLOK MANDIBULA METODE AKINOSI
Sasaran 1 N Alveolar inferior dan cabang-cabangnya 2 N Lingualis 3 N Bukalis
Area teranestesi1 Gigi-gigi bawah sepihak2 Corpus mandibula3 Ramus mandibula bawah4 Mukosa bukal depan foramen mentale5 Dua pertiga lidah depan6 Dasar mulut7 Mukosa lingual8 Mukosa bukal
ldquo
Keuntungan1 Satu kali suntikan dapat tiga saraf2 Pasien tak perlu buka mulut3 Mengurangi aspirasi positif lt10
Kerugian1 Arah jarum sangat ditentukan lengkung rahang atas2 Tidak ada kontak tulang
Anatomi Landmark1 Tepi gingiva atas2 Tuberositas maksila3 Takik tulang koronoid4 Trigonum retromolar5 ldquoAlveolar ridgerdquo pada odontolous jaw rahang atas6 Oklusi gigi
1 Posisi pasien setengah duduk2 Pasien disuruh mengoklusikan gigi3 Jari telunjuk atau ibu jaridimasukkan ke dalamvestibulum oris danuntuk menyibak pipi danmemberi arahanmasuknya jarum
4 Setelah daerah yang akan disuntik didesinfektanmaka jarum suntik ditusukkan ke mukosa medialramus dengan posisi disposabel sejajar dansmee-tinggi tepi gusi atas dan bevel menghadaptulang ramus mandibula 5 Jarum menembus mukosa sedalam + 25 cm danposisi ujung jarum mendekat ke ramus6 Aspirasi dulu kalau negatif masukkan anestesi15-18 cc kemudian jarum dicabut
Kegagalan Anestesi
1 Disebabkan karena anatomi rahang atas ke belakang yang menonjol
2 Jarak maksila belakang dengan ramus yang sangat individual3 Sehingga penyuntikan terlalu mengarah ke medial
4 Jarum yang pendek
5 Insersi jarum terlalu rendah
6 N bukalis terkadang tidak teranestesi
- Bedah Minor dan Teknik Anestesi
- Bedah Minor
- Contoh
- Instrumen Bedah Bedah
- Slide 5
- Asepsis
- Cara Aseptis
- TEKNIK ANESTESI
- Slide 9
- Slide 10
- Slide 11
- Slide 12
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- Slide 18
- Slide 19
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- Slide 25
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Slide 31
- Slide 32
- Slide 33
- Slide 34
- Slide 35
- Slide 36
- Slide 37
- Slide 38
- Slide 39
- Slide 40
- Slide 41
-
Bedah Minor
bull DefinisiBedah Minor merupakan pembedahan dimana
secara relatif dilakukan secara simple tidak memiliki resiko terhadap nyawa pasien dan tidak memerlukan bantuan asisten untuk melakukannya seperti contoh membuka abses superficial pembersihan luka inokuasi superfisial neuroktomi dan tenotomi
Contoh
bull Operasi gigi geraham ke-3(impaksi molar-3) yang tumbuh tidak sempurna miringatau tertanam seluruhnya (embedded)
bull Pencabutan Gigibull odontektomy
Instrumen Bedah Bedah
bull Instrumen pemotong1Pisau bedah atau skalpel2Guntingbull Instrumen pemegangPinsetKlemPemegang jarum (needle holder)
bull Instrumen penarikRetraktor banyak dipakai untuk menyisihkan
jaringan yang menghalangi gerakan juga untuk memberikan pemaparan yang lebih baik
bull Instrumen penghisapDigunakan bila perdarahan cukup banyak Alat
penghisap untuk prosedur minor adalah penghisap berujung Frazier
Asepsis
bull Asepsis adalah suatu keadaan bebas hamabakteri Antisepsis adalah tindakan untuk membebas hamakan suatu bahan alat ataupun ruangan untuk mencegah sepsis
Cara Aseptis
bull Pemanasanbull Kimiawibull Radiasi
TEKNIK ANESTESI
bull GOW GATESbull AKINOSI
TEKNIK GOW GATESUNTUK
BLOK ANESTESI MANDIBULAR
Mandibular Anesthesia
1048708 Teknik anestesi local yang baik dan manajemensakit merupakan kunci kesuksesan perawatan gigi1048708 Blok nervus mandibular merupakan pilihan utamauntuk anestesi rahang bawah baik jaringan kerasmaupun lunak
Metode Blok MandibularInferior alveolarMental - IncisiveBuccalLingualGow-GatesAkinosi
Keunggulan Gow Gates
Teknik Gow-Gates blok mandibular merupakan untuk anestesi mandibula dengan hanya isersi jarum suntik dan dengan deposisi cairan akan cukup untuk memblokir semua cabang syaraf sensoris dari nervuss mandibular
RIWAYAT TEKNIK GOW GATES
Teknik ini dikembangkan oleh George Gow-Gates merasa bahwa tehnik blok nervus alveolar secara konvensional kurang memuaskanTeknik baru ini kemudian dipublikasi oleh Gow-Gates pada tahun 1973Pada teknik yang konvensional larutan anestesi ditiga daerah injeksi yaitu lokasi dari alveolar inferior lingual dan bukal
TEKNIK GOWGATES vs
Inferior Alveolar Nerve Block
Block Nervus Inferior AlveolarBlok nervus mandibular tidak komplitMembutuhkan suplemen blok n bucalis
Teknik Gow-Gates
bdquobdquo Blok nervus mandibular komplit
bdquobdquo Tidak membutuhkan suplemen blok nbucalis
Blok Gow Gates
Nervus teranestesi
n mandibular beserta cabang-cabangnya
bdquo Inferior Alveolar
bdquo Mental
bdquo Incisive
bdquo Lingual
bdquo Buccal
Target area Daerah lateral leher condylus tepat dibawah insersi lateral muskulus pterygoideus
Area Teranestesi
1 Gigi-gigi bawah sepihak 2 Mukosa bukal
3 Lidah dua pertiga depan 4 Dasar mulut
5 Mukosa lingual dan periosteum 6 Corpus mandubula
7 Ramus mandibula bagian bawah 8 Kulit diatas zygoma
Patokan Ekstra Oral
Teknik Gow-Gates
Pasien diposisikan supine dikursi gigi dengan membuka selebar mungkin Teknik ini tidak bisa digunakan jika tidak dapat membuka mulutnya dengan lebar untuk kedudukan posisi kondilus tertinggi pada saat translasi
Ibu jari diletakkan di mulut pasien Untuk meretraksi pipi Ibu harus berada dekat dengan tempat yang ditandai sebagai titik masuk jarum
Teknik Gow-Gates
Jari tengah dari tangan yang sama diletakkan pada intertragal notch Petunjuk eksternal ini mudah sekali dirasakan dengan jari Sehingga tangan membentuk huruf ldquoCrdquo dengan ibu jari di dalam mulut meretraksi pipi dan jari tengah di luar mulut ditempatkan pada interragal notch
Dengan menggunakan jarum panjang 27 gauge syringe dipegang pada ketinggian gigi premolar kemudian arahkan jarum memasuki mukosa bukal dari distal premolar dan apical tuberositas maksila
Teknik Gow-Gates
Ujung jarum kemudian diarahkan lurus kearah intertragal notch Ini sangat mudah dilakukan untuk memudahkan ujung jarum diarahkan kearah jari tengah yang merupakan arah tujuan jarum Jari tengah tetap ditempatkan pada intertragal notch sebagai penunjuk arah jarum
Jarum terus dimasukkan sampai menotok tulang jarum akan masuk sampai lebih kurang 25mm Jika jarum tidak mengenai tulang berarti terjadi salah arah dan jarum harus ditarik lagi kemudian mencoba lagi di insersikan kembali arahkan lebih ke lateral atau medial Pada penggunaan teknik ini tercatat sangat sedikit kesalahan yang terjadi
Teknik Gow Gates
Setelah jarum mengenai tulang aspirasi dan anestetikum 18 ml dideponer perlahan
Setelah jarum ditarik pasien diminta untuk masih terus membuka mulutnya lebar-lebar selama dua menit setelah injeksi
Keuntungan Area penyuntikan teknik Gow-Gates sangat sedikit Gates sangat sedikit vaskularisasinya dibandingkan dengan teknik konvensional Hasil penelitian menyatakan bahwa teknik ini dapat menurunkan 89--90 kemungkinan 90 kemungkinan terjadinya penyuntikan intra vaskuler Karena
rendahnya vaskularisasi pada daerah ini menjadikan anestetikum tidak cepat diresorbsi sehingga dapat memperpanjang efek anestesi di area tersebut yang berarti bahwa tambahan vasokonstiktor tidak diperlukan lagi
Keuntungan
Teknik Gow-Gates menganestesi batang syaraf Gates menganestesi batang syaraf sebelum syaraf terbagi menjadi tiga percabangan utama nervus lingualis nervus bukalis dan nervus alveolaris inferior sehingga teknik Gow--Gates Gates menganestesi tiga nervus dalam satu kali injeksi Sebuah dosis tunggal sama efek anestesinya dengan penyuntikan tiga titik yang terpisah
Menghindari kelainan nervus alveolaris dan foramen mandibularis
Kerugian Onset anestesinya lebih lambat dibanding cara konvensional
Secara signifikan insiden perdarahan selama operasi dapat terjadi pada penggunaan teknik Gow-Gates dibanding teknik konvensional hal ini kemungkinan karena pada teknik konvensional pemberian anestesi dengan disertai vasokonstriktor dekat dengan area pembedahan Penyuntikan nervus bukal dikombinasi dengan teknik Go-Gates akan memberikan keuntungan untuk hemostasis selama operasi bdquo Tidak dapat digunakan pada kondisi trismus
Modifikasi Jarum Bevel
Dibengkokkan 175o Menghadap tulang ke arah bukal
N Mandibularis
N Bukalis N Lingualis
N Alveolaris inferior
Mukosa lingual Mukosa bukal Lidah separo
Gigi-gigi bawah
Mandibular Block Anaesthesia
Metode Fischer tak langsung
Metode Bennet langsung
Metode Gow-Gate
Metode Akinosi Vazirani
Lower alveolar n Deep tendon Temporal m
Superficial tendon Buccal n
Buccinator m (cut) Alveolar n
Int pterygoid m
ANESTESI BLOK MANDIBULA METODE AKINOSI
Sasaran 1 N Alveolar inferior dan cabang-cabangnya 2 N Lingualis 3 N Bukalis
Area teranestesi1 Gigi-gigi bawah sepihak2 Corpus mandibula3 Ramus mandibula bawah4 Mukosa bukal depan foramen mentale5 Dua pertiga lidah depan6 Dasar mulut7 Mukosa lingual8 Mukosa bukal
ldquo
Keuntungan1 Satu kali suntikan dapat tiga saraf2 Pasien tak perlu buka mulut3 Mengurangi aspirasi positif lt10
Kerugian1 Arah jarum sangat ditentukan lengkung rahang atas2 Tidak ada kontak tulang
Anatomi Landmark1 Tepi gingiva atas2 Tuberositas maksila3 Takik tulang koronoid4 Trigonum retromolar5 ldquoAlveolar ridgerdquo pada odontolous jaw rahang atas6 Oklusi gigi
1 Posisi pasien setengah duduk2 Pasien disuruh mengoklusikan gigi3 Jari telunjuk atau ibu jaridimasukkan ke dalamvestibulum oris danuntuk menyibak pipi danmemberi arahanmasuknya jarum
4 Setelah daerah yang akan disuntik didesinfektanmaka jarum suntik ditusukkan ke mukosa medialramus dengan posisi disposabel sejajar dansmee-tinggi tepi gusi atas dan bevel menghadaptulang ramus mandibula 5 Jarum menembus mukosa sedalam + 25 cm danposisi ujung jarum mendekat ke ramus6 Aspirasi dulu kalau negatif masukkan anestesi15-18 cc kemudian jarum dicabut
Kegagalan Anestesi
1 Disebabkan karena anatomi rahang atas ke belakang yang menonjol
2 Jarak maksila belakang dengan ramus yang sangat individual3 Sehingga penyuntikan terlalu mengarah ke medial
4 Jarum yang pendek
5 Insersi jarum terlalu rendah
6 N bukalis terkadang tidak teranestesi
- Bedah Minor dan Teknik Anestesi
- Bedah Minor
- Contoh
- Instrumen Bedah Bedah
- Slide 5
- Asepsis
- Cara Aseptis
- TEKNIK ANESTESI
- Slide 9
- Slide 10
- Slide 11
- Slide 12
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- Slide 18
- Slide 19
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- Slide 25
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Slide 31
- Slide 32
- Slide 33
- Slide 34
- Slide 35
- Slide 36
- Slide 37
- Slide 38
- Slide 39
- Slide 40
- Slide 41
-
Contoh
bull Operasi gigi geraham ke-3(impaksi molar-3) yang tumbuh tidak sempurna miringatau tertanam seluruhnya (embedded)
bull Pencabutan Gigibull odontektomy
Instrumen Bedah Bedah
bull Instrumen pemotong1Pisau bedah atau skalpel2Guntingbull Instrumen pemegangPinsetKlemPemegang jarum (needle holder)
bull Instrumen penarikRetraktor banyak dipakai untuk menyisihkan
jaringan yang menghalangi gerakan juga untuk memberikan pemaparan yang lebih baik
bull Instrumen penghisapDigunakan bila perdarahan cukup banyak Alat
penghisap untuk prosedur minor adalah penghisap berujung Frazier
Asepsis
bull Asepsis adalah suatu keadaan bebas hamabakteri Antisepsis adalah tindakan untuk membebas hamakan suatu bahan alat ataupun ruangan untuk mencegah sepsis
Cara Aseptis
bull Pemanasanbull Kimiawibull Radiasi
TEKNIK ANESTESI
bull GOW GATESbull AKINOSI
TEKNIK GOW GATESUNTUK
BLOK ANESTESI MANDIBULAR
Mandibular Anesthesia
1048708 Teknik anestesi local yang baik dan manajemensakit merupakan kunci kesuksesan perawatan gigi1048708 Blok nervus mandibular merupakan pilihan utamauntuk anestesi rahang bawah baik jaringan kerasmaupun lunak
Metode Blok MandibularInferior alveolarMental - IncisiveBuccalLingualGow-GatesAkinosi
Keunggulan Gow Gates
Teknik Gow-Gates blok mandibular merupakan untuk anestesi mandibula dengan hanya isersi jarum suntik dan dengan deposisi cairan akan cukup untuk memblokir semua cabang syaraf sensoris dari nervuss mandibular
RIWAYAT TEKNIK GOW GATES
Teknik ini dikembangkan oleh George Gow-Gates merasa bahwa tehnik blok nervus alveolar secara konvensional kurang memuaskanTeknik baru ini kemudian dipublikasi oleh Gow-Gates pada tahun 1973Pada teknik yang konvensional larutan anestesi ditiga daerah injeksi yaitu lokasi dari alveolar inferior lingual dan bukal
TEKNIK GOWGATES vs
Inferior Alveolar Nerve Block
Block Nervus Inferior AlveolarBlok nervus mandibular tidak komplitMembutuhkan suplemen blok n bucalis
Teknik Gow-Gates
bdquobdquo Blok nervus mandibular komplit
bdquobdquo Tidak membutuhkan suplemen blok nbucalis
Blok Gow Gates
Nervus teranestesi
n mandibular beserta cabang-cabangnya
bdquo Inferior Alveolar
bdquo Mental
bdquo Incisive
bdquo Lingual
bdquo Buccal
Target area Daerah lateral leher condylus tepat dibawah insersi lateral muskulus pterygoideus
Area Teranestesi
1 Gigi-gigi bawah sepihak 2 Mukosa bukal
3 Lidah dua pertiga depan 4 Dasar mulut
5 Mukosa lingual dan periosteum 6 Corpus mandubula
7 Ramus mandibula bagian bawah 8 Kulit diatas zygoma
Patokan Ekstra Oral
Teknik Gow-Gates
Pasien diposisikan supine dikursi gigi dengan membuka selebar mungkin Teknik ini tidak bisa digunakan jika tidak dapat membuka mulutnya dengan lebar untuk kedudukan posisi kondilus tertinggi pada saat translasi
Ibu jari diletakkan di mulut pasien Untuk meretraksi pipi Ibu harus berada dekat dengan tempat yang ditandai sebagai titik masuk jarum
Teknik Gow-Gates
Jari tengah dari tangan yang sama diletakkan pada intertragal notch Petunjuk eksternal ini mudah sekali dirasakan dengan jari Sehingga tangan membentuk huruf ldquoCrdquo dengan ibu jari di dalam mulut meretraksi pipi dan jari tengah di luar mulut ditempatkan pada interragal notch
Dengan menggunakan jarum panjang 27 gauge syringe dipegang pada ketinggian gigi premolar kemudian arahkan jarum memasuki mukosa bukal dari distal premolar dan apical tuberositas maksila
Teknik Gow-Gates
Ujung jarum kemudian diarahkan lurus kearah intertragal notch Ini sangat mudah dilakukan untuk memudahkan ujung jarum diarahkan kearah jari tengah yang merupakan arah tujuan jarum Jari tengah tetap ditempatkan pada intertragal notch sebagai penunjuk arah jarum
Jarum terus dimasukkan sampai menotok tulang jarum akan masuk sampai lebih kurang 25mm Jika jarum tidak mengenai tulang berarti terjadi salah arah dan jarum harus ditarik lagi kemudian mencoba lagi di insersikan kembali arahkan lebih ke lateral atau medial Pada penggunaan teknik ini tercatat sangat sedikit kesalahan yang terjadi
Teknik Gow Gates
Setelah jarum mengenai tulang aspirasi dan anestetikum 18 ml dideponer perlahan
Setelah jarum ditarik pasien diminta untuk masih terus membuka mulutnya lebar-lebar selama dua menit setelah injeksi
Keuntungan Area penyuntikan teknik Gow-Gates sangat sedikit Gates sangat sedikit vaskularisasinya dibandingkan dengan teknik konvensional Hasil penelitian menyatakan bahwa teknik ini dapat menurunkan 89--90 kemungkinan 90 kemungkinan terjadinya penyuntikan intra vaskuler Karena
rendahnya vaskularisasi pada daerah ini menjadikan anestetikum tidak cepat diresorbsi sehingga dapat memperpanjang efek anestesi di area tersebut yang berarti bahwa tambahan vasokonstiktor tidak diperlukan lagi
Keuntungan
Teknik Gow-Gates menganestesi batang syaraf Gates menganestesi batang syaraf sebelum syaraf terbagi menjadi tiga percabangan utama nervus lingualis nervus bukalis dan nervus alveolaris inferior sehingga teknik Gow--Gates Gates menganestesi tiga nervus dalam satu kali injeksi Sebuah dosis tunggal sama efek anestesinya dengan penyuntikan tiga titik yang terpisah
Menghindari kelainan nervus alveolaris dan foramen mandibularis
Kerugian Onset anestesinya lebih lambat dibanding cara konvensional
Secara signifikan insiden perdarahan selama operasi dapat terjadi pada penggunaan teknik Gow-Gates dibanding teknik konvensional hal ini kemungkinan karena pada teknik konvensional pemberian anestesi dengan disertai vasokonstriktor dekat dengan area pembedahan Penyuntikan nervus bukal dikombinasi dengan teknik Go-Gates akan memberikan keuntungan untuk hemostasis selama operasi bdquo Tidak dapat digunakan pada kondisi trismus
Modifikasi Jarum Bevel
Dibengkokkan 175o Menghadap tulang ke arah bukal
N Mandibularis
N Bukalis N Lingualis
N Alveolaris inferior
Mukosa lingual Mukosa bukal Lidah separo
Gigi-gigi bawah
Mandibular Block Anaesthesia
Metode Fischer tak langsung
Metode Bennet langsung
Metode Gow-Gate
Metode Akinosi Vazirani
Lower alveolar n Deep tendon Temporal m
Superficial tendon Buccal n
Buccinator m (cut) Alveolar n
Int pterygoid m
ANESTESI BLOK MANDIBULA METODE AKINOSI
Sasaran 1 N Alveolar inferior dan cabang-cabangnya 2 N Lingualis 3 N Bukalis
Area teranestesi1 Gigi-gigi bawah sepihak2 Corpus mandibula3 Ramus mandibula bawah4 Mukosa bukal depan foramen mentale5 Dua pertiga lidah depan6 Dasar mulut7 Mukosa lingual8 Mukosa bukal
ldquo
Keuntungan1 Satu kali suntikan dapat tiga saraf2 Pasien tak perlu buka mulut3 Mengurangi aspirasi positif lt10
Kerugian1 Arah jarum sangat ditentukan lengkung rahang atas2 Tidak ada kontak tulang
Anatomi Landmark1 Tepi gingiva atas2 Tuberositas maksila3 Takik tulang koronoid4 Trigonum retromolar5 ldquoAlveolar ridgerdquo pada odontolous jaw rahang atas6 Oklusi gigi
1 Posisi pasien setengah duduk2 Pasien disuruh mengoklusikan gigi3 Jari telunjuk atau ibu jaridimasukkan ke dalamvestibulum oris danuntuk menyibak pipi danmemberi arahanmasuknya jarum
4 Setelah daerah yang akan disuntik didesinfektanmaka jarum suntik ditusukkan ke mukosa medialramus dengan posisi disposabel sejajar dansmee-tinggi tepi gusi atas dan bevel menghadaptulang ramus mandibula 5 Jarum menembus mukosa sedalam + 25 cm danposisi ujung jarum mendekat ke ramus6 Aspirasi dulu kalau negatif masukkan anestesi15-18 cc kemudian jarum dicabut
Kegagalan Anestesi
1 Disebabkan karena anatomi rahang atas ke belakang yang menonjol
2 Jarak maksila belakang dengan ramus yang sangat individual3 Sehingga penyuntikan terlalu mengarah ke medial
4 Jarum yang pendek
5 Insersi jarum terlalu rendah
6 N bukalis terkadang tidak teranestesi
- Bedah Minor dan Teknik Anestesi
- Bedah Minor
- Contoh
- Instrumen Bedah Bedah
- Slide 5
- Asepsis
- Cara Aseptis
- TEKNIK ANESTESI
- Slide 9
- Slide 10
- Slide 11
- Slide 12
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- Slide 18
- Slide 19
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- Slide 25
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Slide 31
- Slide 32
- Slide 33
- Slide 34
- Slide 35
- Slide 36
- Slide 37
- Slide 38
- Slide 39
- Slide 40
- Slide 41
-
Instrumen Bedah Bedah
bull Instrumen pemotong1Pisau bedah atau skalpel2Guntingbull Instrumen pemegangPinsetKlemPemegang jarum (needle holder)
bull Instrumen penarikRetraktor banyak dipakai untuk menyisihkan
jaringan yang menghalangi gerakan juga untuk memberikan pemaparan yang lebih baik
bull Instrumen penghisapDigunakan bila perdarahan cukup banyak Alat
penghisap untuk prosedur minor adalah penghisap berujung Frazier
Asepsis
bull Asepsis adalah suatu keadaan bebas hamabakteri Antisepsis adalah tindakan untuk membebas hamakan suatu bahan alat ataupun ruangan untuk mencegah sepsis
Cara Aseptis
bull Pemanasanbull Kimiawibull Radiasi
TEKNIK ANESTESI
bull GOW GATESbull AKINOSI
TEKNIK GOW GATESUNTUK
BLOK ANESTESI MANDIBULAR
Mandibular Anesthesia
1048708 Teknik anestesi local yang baik dan manajemensakit merupakan kunci kesuksesan perawatan gigi1048708 Blok nervus mandibular merupakan pilihan utamauntuk anestesi rahang bawah baik jaringan kerasmaupun lunak
Metode Blok MandibularInferior alveolarMental - IncisiveBuccalLingualGow-GatesAkinosi
Keunggulan Gow Gates
Teknik Gow-Gates blok mandibular merupakan untuk anestesi mandibula dengan hanya isersi jarum suntik dan dengan deposisi cairan akan cukup untuk memblokir semua cabang syaraf sensoris dari nervuss mandibular
RIWAYAT TEKNIK GOW GATES
Teknik ini dikembangkan oleh George Gow-Gates merasa bahwa tehnik blok nervus alveolar secara konvensional kurang memuaskanTeknik baru ini kemudian dipublikasi oleh Gow-Gates pada tahun 1973Pada teknik yang konvensional larutan anestesi ditiga daerah injeksi yaitu lokasi dari alveolar inferior lingual dan bukal
TEKNIK GOWGATES vs
Inferior Alveolar Nerve Block
Block Nervus Inferior AlveolarBlok nervus mandibular tidak komplitMembutuhkan suplemen blok n bucalis
Teknik Gow-Gates
bdquobdquo Blok nervus mandibular komplit
bdquobdquo Tidak membutuhkan suplemen blok nbucalis
Blok Gow Gates
Nervus teranestesi
n mandibular beserta cabang-cabangnya
bdquo Inferior Alveolar
bdquo Mental
bdquo Incisive
bdquo Lingual
bdquo Buccal
Target area Daerah lateral leher condylus tepat dibawah insersi lateral muskulus pterygoideus
Area Teranestesi
1 Gigi-gigi bawah sepihak 2 Mukosa bukal
3 Lidah dua pertiga depan 4 Dasar mulut
5 Mukosa lingual dan periosteum 6 Corpus mandubula
7 Ramus mandibula bagian bawah 8 Kulit diatas zygoma
Patokan Ekstra Oral
Teknik Gow-Gates
Pasien diposisikan supine dikursi gigi dengan membuka selebar mungkin Teknik ini tidak bisa digunakan jika tidak dapat membuka mulutnya dengan lebar untuk kedudukan posisi kondilus tertinggi pada saat translasi
Ibu jari diletakkan di mulut pasien Untuk meretraksi pipi Ibu harus berada dekat dengan tempat yang ditandai sebagai titik masuk jarum
Teknik Gow-Gates
Jari tengah dari tangan yang sama diletakkan pada intertragal notch Petunjuk eksternal ini mudah sekali dirasakan dengan jari Sehingga tangan membentuk huruf ldquoCrdquo dengan ibu jari di dalam mulut meretraksi pipi dan jari tengah di luar mulut ditempatkan pada interragal notch
Dengan menggunakan jarum panjang 27 gauge syringe dipegang pada ketinggian gigi premolar kemudian arahkan jarum memasuki mukosa bukal dari distal premolar dan apical tuberositas maksila
Teknik Gow-Gates
Ujung jarum kemudian diarahkan lurus kearah intertragal notch Ini sangat mudah dilakukan untuk memudahkan ujung jarum diarahkan kearah jari tengah yang merupakan arah tujuan jarum Jari tengah tetap ditempatkan pada intertragal notch sebagai penunjuk arah jarum
Jarum terus dimasukkan sampai menotok tulang jarum akan masuk sampai lebih kurang 25mm Jika jarum tidak mengenai tulang berarti terjadi salah arah dan jarum harus ditarik lagi kemudian mencoba lagi di insersikan kembali arahkan lebih ke lateral atau medial Pada penggunaan teknik ini tercatat sangat sedikit kesalahan yang terjadi
Teknik Gow Gates
Setelah jarum mengenai tulang aspirasi dan anestetikum 18 ml dideponer perlahan
Setelah jarum ditarik pasien diminta untuk masih terus membuka mulutnya lebar-lebar selama dua menit setelah injeksi
Keuntungan Area penyuntikan teknik Gow-Gates sangat sedikit Gates sangat sedikit vaskularisasinya dibandingkan dengan teknik konvensional Hasil penelitian menyatakan bahwa teknik ini dapat menurunkan 89--90 kemungkinan 90 kemungkinan terjadinya penyuntikan intra vaskuler Karena
rendahnya vaskularisasi pada daerah ini menjadikan anestetikum tidak cepat diresorbsi sehingga dapat memperpanjang efek anestesi di area tersebut yang berarti bahwa tambahan vasokonstiktor tidak diperlukan lagi
Keuntungan
Teknik Gow-Gates menganestesi batang syaraf Gates menganestesi batang syaraf sebelum syaraf terbagi menjadi tiga percabangan utama nervus lingualis nervus bukalis dan nervus alveolaris inferior sehingga teknik Gow--Gates Gates menganestesi tiga nervus dalam satu kali injeksi Sebuah dosis tunggal sama efek anestesinya dengan penyuntikan tiga titik yang terpisah
Menghindari kelainan nervus alveolaris dan foramen mandibularis
Kerugian Onset anestesinya lebih lambat dibanding cara konvensional
Secara signifikan insiden perdarahan selama operasi dapat terjadi pada penggunaan teknik Gow-Gates dibanding teknik konvensional hal ini kemungkinan karena pada teknik konvensional pemberian anestesi dengan disertai vasokonstriktor dekat dengan area pembedahan Penyuntikan nervus bukal dikombinasi dengan teknik Go-Gates akan memberikan keuntungan untuk hemostasis selama operasi bdquo Tidak dapat digunakan pada kondisi trismus
Modifikasi Jarum Bevel
Dibengkokkan 175o Menghadap tulang ke arah bukal
N Mandibularis
N Bukalis N Lingualis
N Alveolaris inferior
Mukosa lingual Mukosa bukal Lidah separo
Gigi-gigi bawah
Mandibular Block Anaesthesia
Metode Fischer tak langsung
Metode Bennet langsung
Metode Gow-Gate
Metode Akinosi Vazirani
Lower alveolar n Deep tendon Temporal m
Superficial tendon Buccal n
Buccinator m (cut) Alveolar n
Int pterygoid m
ANESTESI BLOK MANDIBULA METODE AKINOSI
Sasaran 1 N Alveolar inferior dan cabang-cabangnya 2 N Lingualis 3 N Bukalis
Area teranestesi1 Gigi-gigi bawah sepihak2 Corpus mandibula3 Ramus mandibula bawah4 Mukosa bukal depan foramen mentale5 Dua pertiga lidah depan6 Dasar mulut7 Mukosa lingual8 Mukosa bukal
ldquo
Keuntungan1 Satu kali suntikan dapat tiga saraf2 Pasien tak perlu buka mulut3 Mengurangi aspirasi positif lt10
Kerugian1 Arah jarum sangat ditentukan lengkung rahang atas2 Tidak ada kontak tulang
Anatomi Landmark1 Tepi gingiva atas2 Tuberositas maksila3 Takik tulang koronoid4 Trigonum retromolar5 ldquoAlveolar ridgerdquo pada odontolous jaw rahang atas6 Oklusi gigi
1 Posisi pasien setengah duduk2 Pasien disuruh mengoklusikan gigi3 Jari telunjuk atau ibu jaridimasukkan ke dalamvestibulum oris danuntuk menyibak pipi danmemberi arahanmasuknya jarum
4 Setelah daerah yang akan disuntik didesinfektanmaka jarum suntik ditusukkan ke mukosa medialramus dengan posisi disposabel sejajar dansmee-tinggi tepi gusi atas dan bevel menghadaptulang ramus mandibula 5 Jarum menembus mukosa sedalam + 25 cm danposisi ujung jarum mendekat ke ramus6 Aspirasi dulu kalau negatif masukkan anestesi15-18 cc kemudian jarum dicabut
Kegagalan Anestesi
1 Disebabkan karena anatomi rahang atas ke belakang yang menonjol
2 Jarak maksila belakang dengan ramus yang sangat individual3 Sehingga penyuntikan terlalu mengarah ke medial
4 Jarum yang pendek
5 Insersi jarum terlalu rendah
6 N bukalis terkadang tidak teranestesi
- Bedah Minor dan Teknik Anestesi
- Bedah Minor
- Contoh
- Instrumen Bedah Bedah
- Slide 5
- Asepsis
- Cara Aseptis
- TEKNIK ANESTESI
- Slide 9
- Slide 10
- Slide 11
- Slide 12
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- Slide 18
- Slide 19
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- Slide 25
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Slide 31
- Slide 32
- Slide 33
- Slide 34
- Slide 35
- Slide 36
- Slide 37
- Slide 38
- Slide 39
- Slide 40
- Slide 41
-
bull Instrumen penarikRetraktor banyak dipakai untuk menyisihkan
jaringan yang menghalangi gerakan juga untuk memberikan pemaparan yang lebih baik
bull Instrumen penghisapDigunakan bila perdarahan cukup banyak Alat
penghisap untuk prosedur minor adalah penghisap berujung Frazier
Asepsis
bull Asepsis adalah suatu keadaan bebas hamabakteri Antisepsis adalah tindakan untuk membebas hamakan suatu bahan alat ataupun ruangan untuk mencegah sepsis
Cara Aseptis
bull Pemanasanbull Kimiawibull Radiasi
TEKNIK ANESTESI
bull GOW GATESbull AKINOSI
TEKNIK GOW GATESUNTUK
BLOK ANESTESI MANDIBULAR
Mandibular Anesthesia
1048708 Teknik anestesi local yang baik dan manajemensakit merupakan kunci kesuksesan perawatan gigi1048708 Blok nervus mandibular merupakan pilihan utamauntuk anestesi rahang bawah baik jaringan kerasmaupun lunak
Metode Blok MandibularInferior alveolarMental - IncisiveBuccalLingualGow-GatesAkinosi
Keunggulan Gow Gates
Teknik Gow-Gates blok mandibular merupakan untuk anestesi mandibula dengan hanya isersi jarum suntik dan dengan deposisi cairan akan cukup untuk memblokir semua cabang syaraf sensoris dari nervuss mandibular
RIWAYAT TEKNIK GOW GATES
Teknik ini dikembangkan oleh George Gow-Gates merasa bahwa tehnik blok nervus alveolar secara konvensional kurang memuaskanTeknik baru ini kemudian dipublikasi oleh Gow-Gates pada tahun 1973Pada teknik yang konvensional larutan anestesi ditiga daerah injeksi yaitu lokasi dari alveolar inferior lingual dan bukal
TEKNIK GOWGATES vs
Inferior Alveolar Nerve Block
Block Nervus Inferior AlveolarBlok nervus mandibular tidak komplitMembutuhkan suplemen blok n bucalis
Teknik Gow-Gates
bdquobdquo Blok nervus mandibular komplit
bdquobdquo Tidak membutuhkan suplemen blok nbucalis
Blok Gow Gates
Nervus teranestesi
n mandibular beserta cabang-cabangnya
bdquo Inferior Alveolar
bdquo Mental
bdquo Incisive
bdquo Lingual
bdquo Buccal
Target area Daerah lateral leher condylus tepat dibawah insersi lateral muskulus pterygoideus
Area Teranestesi
1 Gigi-gigi bawah sepihak 2 Mukosa bukal
3 Lidah dua pertiga depan 4 Dasar mulut
5 Mukosa lingual dan periosteum 6 Corpus mandubula
7 Ramus mandibula bagian bawah 8 Kulit diatas zygoma
Patokan Ekstra Oral
Teknik Gow-Gates
Pasien diposisikan supine dikursi gigi dengan membuka selebar mungkin Teknik ini tidak bisa digunakan jika tidak dapat membuka mulutnya dengan lebar untuk kedudukan posisi kondilus tertinggi pada saat translasi
Ibu jari diletakkan di mulut pasien Untuk meretraksi pipi Ibu harus berada dekat dengan tempat yang ditandai sebagai titik masuk jarum
Teknik Gow-Gates
Jari tengah dari tangan yang sama diletakkan pada intertragal notch Petunjuk eksternal ini mudah sekali dirasakan dengan jari Sehingga tangan membentuk huruf ldquoCrdquo dengan ibu jari di dalam mulut meretraksi pipi dan jari tengah di luar mulut ditempatkan pada interragal notch
Dengan menggunakan jarum panjang 27 gauge syringe dipegang pada ketinggian gigi premolar kemudian arahkan jarum memasuki mukosa bukal dari distal premolar dan apical tuberositas maksila
Teknik Gow-Gates
Ujung jarum kemudian diarahkan lurus kearah intertragal notch Ini sangat mudah dilakukan untuk memudahkan ujung jarum diarahkan kearah jari tengah yang merupakan arah tujuan jarum Jari tengah tetap ditempatkan pada intertragal notch sebagai penunjuk arah jarum
Jarum terus dimasukkan sampai menotok tulang jarum akan masuk sampai lebih kurang 25mm Jika jarum tidak mengenai tulang berarti terjadi salah arah dan jarum harus ditarik lagi kemudian mencoba lagi di insersikan kembali arahkan lebih ke lateral atau medial Pada penggunaan teknik ini tercatat sangat sedikit kesalahan yang terjadi
Teknik Gow Gates
Setelah jarum mengenai tulang aspirasi dan anestetikum 18 ml dideponer perlahan
Setelah jarum ditarik pasien diminta untuk masih terus membuka mulutnya lebar-lebar selama dua menit setelah injeksi
Keuntungan Area penyuntikan teknik Gow-Gates sangat sedikit Gates sangat sedikit vaskularisasinya dibandingkan dengan teknik konvensional Hasil penelitian menyatakan bahwa teknik ini dapat menurunkan 89--90 kemungkinan 90 kemungkinan terjadinya penyuntikan intra vaskuler Karena
rendahnya vaskularisasi pada daerah ini menjadikan anestetikum tidak cepat diresorbsi sehingga dapat memperpanjang efek anestesi di area tersebut yang berarti bahwa tambahan vasokonstiktor tidak diperlukan lagi
Keuntungan
Teknik Gow-Gates menganestesi batang syaraf Gates menganestesi batang syaraf sebelum syaraf terbagi menjadi tiga percabangan utama nervus lingualis nervus bukalis dan nervus alveolaris inferior sehingga teknik Gow--Gates Gates menganestesi tiga nervus dalam satu kali injeksi Sebuah dosis tunggal sama efek anestesinya dengan penyuntikan tiga titik yang terpisah
Menghindari kelainan nervus alveolaris dan foramen mandibularis
Kerugian Onset anestesinya lebih lambat dibanding cara konvensional
Secara signifikan insiden perdarahan selama operasi dapat terjadi pada penggunaan teknik Gow-Gates dibanding teknik konvensional hal ini kemungkinan karena pada teknik konvensional pemberian anestesi dengan disertai vasokonstriktor dekat dengan area pembedahan Penyuntikan nervus bukal dikombinasi dengan teknik Go-Gates akan memberikan keuntungan untuk hemostasis selama operasi bdquo Tidak dapat digunakan pada kondisi trismus
Modifikasi Jarum Bevel
Dibengkokkan 175o Menghadap tulang ke arah bukal
N Mandibularis
N Bukalis N Lingualis
N Alveolaris inferior
Mukosa lingual Mukosa bukal Lidah separo
Gigi-gigi bawah
Mandibular Block Anaesthesia
Metode Fischer tak langsung
Metode Bennet langsung
Metode Gow-Gate
Metode Akinosi Vazirani
Lower alveolar n Deep tendon Temporal m
Superficial tendon Buccal n
Buccinator m (cut) Alveolar n
Int pterygoid m
ANESTESI BLOK MANDIBULA METODE AKINOSI
Sasaran 1 N Alveolar inferior dan cabang-cabangnya 2 N Lingualis 3 N Bukalis
Area teranestesi1 Gigi-gigi bawah sepihak2 Corpus mandibula3 Ramus mandibula bawah4 Mukosa bukal depan foramen mentale5 Dua pertiga lidah depan6 Dasar mulut7 Mukosa lingual8 Mukosa bukal
ldquo
Keuntungan1 Satu kali suntikan dapat tiga saraf2 Pasien tak perlu buka mulut3 Mengurangi aspirasi positif lt10
Kerugian1 Arah jarum sangat ditentukan lengkung rahang atas2 Tidak ada kontak tulang
Anatomi Landmark1 Tepi gingiva atas2 Tuberositas maksila3 Takik tulang koronoid4 Trigonum retromolar5 ldquoAlveolar ridgerdquo pada odontolous jaw rahang atas6 Oklusi gigi
1 Posisi pasien setengah duduk2 Pasien disuruh mengoklusikan gigi3 Jari telunjuk atau ibu jaridimasukkan ke dalamvestibulum oris danuntuk menyibak pipi danmemberi arahanmasuknya jarum
4 Setelah daerah yang akan disuntik didesinfektanmaka jarum suntik ditusukkan ke mukosa medialramus dengan posisi disposabel sejajar dansmee-tinggi tepi gusi atas dan bevel menghadaptulang ramus mandibula 5 Jarum menembus mukosa sedalam + 25 cm danposisi ujung jarum mendekat ke ramus6 Aspirasi dulu kalau negatif masukkan anestesi15-18 cc kemudian jarum dicabut
Kegagalan Anestesi
1 Disebabkan karena anatomi rahang atas ke belakang yang menonjol
2 Jarak maksila belakang dengan ramus yang sangat individual3 Sehingga penyuntikan terlalu mengarah ke medial
4 Jarum yang pendek
5 Insersi jarum terlalu rendah
6 N bukalis terkadang tidak teranestesi
- Bedah Minor dan Teknik Anestesi
- Bedah Minor
- Contoh
- Instrumen Bedah Bedah
- Slide 5
- Asepsis
- Cara Aseptis
- TEKNIK ANESTESI
- Slide 9
- Slide 10
- Slide 11
- Slide 12
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- Slide 18
- Slide 19
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- Slide 25
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Slide 31
- Slide 32
- Slide 33
- Slide 34
- Slide 35
- Slide 36
- Slide 37
- Slide 38
- Slide 39
- Slide 40
- Slide 41
-
Asepsis
bull Asepsis adalah suatu keadaan bebas hamabakteri Antisepsis adalah tindakan untuk membebas hamakan suatu bahan alat ataupun ruangan untuk mencegah sepsis
Cara Aseptis
bull Pemanasanbull Kimiawibull Radiasi
TEKNIK ANESTESI
bull GOW GATESbull AKINOSI
TEKNIK GOW GATESUNTUK
BLOK ANESTESI MANDIBULAR
Mandibular Anesthesia
1048708 Teknik anestesi local yang baik dan manajemensakit merupakan kunci kesuksesan perawatan gigi1048708 Blok nervus mandibular merupakan pilihan utamauntuk anestesi rahang bawah baik jaringan kerasmaupun lunak
Metode Blok MandibularInferior alveolarMental - IncisiveBuccalLingualGow-GatesAkinosi
Keunggulan Gow Gates
Teknik Gow-Gates blok mandibular merupakan untuk anestesi mandibula dengan hanya isersi jarum suntik dan dengan deposisi cairan akan cukup untuk memblokir semua cabang syaraf sensoris dari nervuss mandibular
RIWAYAT TEKNIK GOW GATES
Teknik ini dikembangkan oleh George Gow-Gates merasa bahwa tehnik blok nervus alveolar secara konvensional kurang memuaskanTeknik baru ini kemudian dipublikasi oleh Gow-Gates pada tahun 1973Pada teknik yang konvensional larutan anestesi ditiga daerah injeksi yaitu lokasi dari alveolar inferior lingual dan bukal
TEKNIK GOWGATES vs
Inferior Alveolar Nerve Block
Block Nervus Inferior AlveolarBlok nervus mandibular tidak komplitMembutuhkan suplemen blok n bucalis
Teknik Gow-Gates
bdquobdquo Blok nervus mandibular komplit
bdquobdquo Tidak membutuhkan suplemen blok nbucalis
Blok Gow Gates
Nervus teranestesi
n mandibular beserta cabang-cabangnya
bdquo Inferior Alveolar
bdquo Mental
bdquo Incisive
bdquo Lingual
bdquo Buccal
Target area Daerah lateral leher condylus tepat dibawah insersi lateral muskulus pterygoideus
Area Teranestesi
1 Gigi-gigi bawah sepihak 2 Mukosa bukal
3 Lidah dua pertiga depan 4 Dasar mulut
5 Mukosa lingual dan periosteum 6 Corpus mandubula
7 Ramus mandibula bagian bawah 8 Kulit diatas zygoma
Patokan Ekstra Oral
Teknik Gow-Gates
Pasien diposisikan supine dikursi gigi dengan membuka selebar mungkin Teknik ini tidak bisa digunakan jika tidak dapat membuka mulutnya dengan lebar untuk kedudukan posisi kondilus tertinggi pada saat translasi
Ibu jari diletakkan di mulut pasien Untuk meretraksi pipi Ibu harus berada dekat dengan tempat yang ditandai sebagai titik masuk jarum
Teknik Gow-Gates
Jari tengah dari tangan yang sama diletakkan pada intertragal notch Petunjuk eksternal ini mudah sekali dirasakan dengan jari Sehingga tangan membentuk huruf ldquoCrdquo dengan ibu jari di dalam mulut meretraksi pipi dan jari tengah di luar mulut ditempatkan pada interragal notch
Dengan menggunakan jarum panjang 27 gauge syringe dipegang pada ketinggian gigi premolar kemudian arahkan jarum memasuki mukosa bukal dari distal premolar dan apical tuberositas maksila
Teknik Gow-Gates
Ujung jarum kemudian diarahkan lurus kearah intertragal notch Ini sangat mudah dilakukan untuk memudahkan ujung jarum diarahkan kearah jari tengah yang merupakan arah tujuan jarum Jari tengah tetap ditempatkan pada intertragal notch sebagai penunjuk arah jarum
Jarum terus dimasukkan sampai menotok tulang jarum akan masuk sampai lebih kurang 25mm Jika jarum tidak mengenai tulang berarti terjadi salah arah dan jarum harus ditarik lagi kemudian mencoba lagi di insersikan kembali arahkan lebih ke lateral atau medial Pada penggunaan teknik ini tercatat sangat sedikit kesalahan yang terjadi
Teknik Gow Gates
Setelah jarum mengenai tulang aspirasi dan anestetikum 18 ml dideponer perlahan
Setelah jarum ditarik pasien diminta untuk masih terus membuka mulutnya lebar-lebar selama dua menit setelah injeksi
Keuntungan Area penyuntikan teknik Gow-Gates sangat sedikit Gates sangat sedikit vaskularisasinya dibandingkan dengan teknik konvensional Hasil penelitian menyatakan bahwa teknik ini dapat menurunkan 89--90 kemungkinan 90 kemungkinan terjadinya penyuntikan intra vaskuler Karena
rendahnya vaskularisasi pada daerah ini menjadikan anestetikum tidak cepat diresorbsi sehingga dapat memperpanjang efek anestesi di area tersebut yang berarti bahwa tambahan vasokonstiktor tidak diperlukan lagi
Keuntungan
Teknik Gow-Gates menganestesi batang syaraf Gates menganestesi batang syaraf sebelum syaraf terbagi menjadi tiga percabangan utama nervus lingualis nervus bukalis dan nervus alveolaris inferior sehingga teknik Gow--Gates Gates menganestesi tiga nervus dalam satu kali injeksi Sebuah dosis tunggal sama efek anestesinya dengan penyuntikan tiga titik yang terpisah
Menghindari kelainan nervus alveolaris dan foramen mandibularis
Kerugian Onset anestesinya lebih lambat dibanding cara konvensional
Secara signifikan insiden perdarahan selama operasi dapat terjadi pada penggunaan teknik Gow-Gates dibanding teknik konvensional hal ini kemungkinan karena pada teknik konvensional pemberian anestesi dengan disertai vasokonstriktor dekat dengan area pembedahan Penyuntikan nervus bukal dikombinasi dengan teknik Go-Gates akan memberikan keuntungan untuk hemostasis selama operasi bdquo Tidak dapat digunakan pada kondisi trismus
Modifikasi Jarum Bevel
Dibengkokkan 175o Menghadap tulang ke arah bukal
N Mandibularis
N Bukalis N Lingualis
N Alveolaris inferior
Mukosa lingual Mukosa bukal Lidah separo
Gigi-gigi bawah
Mandibular Block Anaesthesia
Metode Fischer tak langsung
Metode Bennet langsung
Metode Gow-Gate
Metode Akinosi Vazirani
Lower alveolar n Deep tendon Temporal m
Superficial tendon Buccal n
Buccinator m (cut) Alveolar n
Int pterygoid m
ANESTESI BLOK MANDIBULA METODE AKINOSI
Sasaran 1 N Alveolar inferior dan cabang-cabangnya 2 N Lingualis 3 N Bukalis
Area teranestesi1 Gigi-gigi bawah sepihak2 Corpus mandibula3 Ramus mandibula bawah4 Mukosa bukal depan foramen mentale5 Dua pertiga lidah depan6 Dasar mulut7 Mukosa lingual8 Mukosa bukal
ldquo
Keuntungan1 Satu kali suntikan dapat tiga saraf2 Pasien tak perlu buka mulut3 Mengurangi aspirasi positif lt10
Kerugian1 Arah jarum sangat ditentukan lengkung rahang atas2 Tidak ada kontak tulang
Anatomi Landmark1 Tepi gingiva atas2 Tuberositas maksila3 Takik tulang koronoid4 Trigonum retromolar5 ldquoAlveolar ridgerdquo pada odontolous jaw rahang atas6 Oklusi gigi
1 Posisi pasien setengah duduk2 Pasien disuruh mengoklusikan gigi3 Jari telunjuk atau ibu jaridimasukkan ke dalamvestibulum oris danuntuk menyibak pipi danmemberi arahanmasuknya jarum
4 Setelah daerah yang akan disuntik didesinfektanmaka jarum suntik ditusukkan ke mukosa medialramus dengan posisi disposabel sejajar dansmee-tinggi tepi gusi atas dan bevel menghadaptulang ramus mandibula 5 Jarum menembus mukosa sedalam + 25 cm danposisi ujung jarum mendekat ke ramus6 Aspirasi dulu kalau negatif masukkan anestesi15-18 cc kemudian jarum dicabut
Kegagalan Anestesi
1 Disebabkan karena anatomi rahang atas ke belakang yang menonjol
2 Jarak maksila belakang dengan ramus yang sangat individual3 Sehingga penyuntikan terlalu mengarah ke medial
4 Jarum yang pendek
5 Insersi jarum terlalu rendah
6 N bukalis terkadang tidak teranestesi
- Bedah Minor dan Teknik Anestesi
- Bedah Minor
- Contoh
- Instrumen Bedah Bedah
- Slide 5
- Asepsis
- Cara Aseptis
- TEKNIK ANESTESI
- Slide 9
- Slide 10
- Slide 11
- Slide 12
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- Slide 18
- Slide 19
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- Slide 25
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Slide 31
- Slide 32
- Slide 33
- Slide 34
- Slide 35
- Slide 36
- Slide 37
- Slide 38
- Slide 39
- Slide 40
- Slide 41
-
Cara Aseptis
bull Pemanasanbull Kimiawibull Radiasi
TEKNIK ANESTESI
bull GOW GATESbull AKINOSI
TEKNIK GOW GATESUNTUK
BLOK ANESTESI MANDIBULAR
Mandibular Anesthesia
1048708 Teknik anestesi local yang baik dan manajemensakit merupakan kunci kesuksesan perawatan gigi1048708 Blok nervus mandibular merupakan pilihan utamauntuk anestesi rahang bawah baik jaringan kerasmaupun lunak
Metode Blok MandibularInferior alveolarMental - IncisiveBuccalLingualGow-GatesAkinosi
Keunggulan Gow Gates
Teknik Gow-Gates blok mandibular merupakan untuk anestesi mandibula dengan hanya isersi jarum suntik dan dengan deposisi cairan akan cukup untuk memblokir semua cabang syaraf sensoris dari nervuss mandibular
RIWAYAT TEKNIK GOW GATES
Teknik ini dikembangkan oleh George Gow-Gates merasa bahwa tehnik blok nervus alveolar secara konvensional kurang memuaskanTeknik baru ini kemudian dipublikasi oleh Gow-Gates pada tahun 1973Pada teknik yang konvensional larutan anestesi ditiga daerah injeksi yaitu lokasi dari alveolar inferior lingual dan bukal
TEKNIK GOWGATES vs
Inferior Alveolar Nerve Block
Block Nervus Inferior AlveolarBlok nervus mandibular tidak komplitMembutuhkan suplemen blok n bucalis
Teknik Gow-Gates
bdquobdquo Blok nervus mandibular komplit
bdquobdquo Tidak membutuhkan suplemen blok nbucalis
Blok Gow Gates
Nervus teranestesi
n mandibular beserta cabang-cabangnya
bdquo Inferior Alveolar
bdquo Mental
bdquo Incisive
bdquo Lingual
bdquo Buccal
Target area Daerah lateral leher condylus tepat dibawah insersi lateral muskulus pterygoideus
Area Teranestesi
1 Gigi-gigi bawah sepihak 2 Mukosa bukal
3 Lidah dua pertiga depan 4 Dasar mulut
5 Mukosa lingual dan periosteum 6 Corpus mandubula
7 Ramus mandibula bagian bawah 8 Kulit diatas zygoma
Patokan Ekstra Oral
Teknik Gow-Gates
Pasien diposisikan supine dikursi gigi dengan membuka selebar mungkin Teknik ini tidak bisa digunakan jika tidak dapat membuka mulutnya dengan lebar untuk kedudukan posisi kondilus tertinggi pada saat translasi
Ibu jari diletakkan di mulut pasien Untuk meretraksi pipi Ibu harus berada dekat dengan tempat yang ditandai sebagai titik masuk jarum
Teknik Gow-Gates
Jari tengah dari tangan yang sama diletakkan pada intertragal notch Petunjuk eksternal ini mudah sekali dirasakan dengan jari Sehingga tangan membentuk huruf ldquoCrdquo dengan ibu jari di dalam mulut meretraksi pipi dan jari tengah di luar mulut ditempatkan pada interragal notch
Dengan menggunakan jarum panjang 27 gauge syringe dipegang pada ketinggian gigi premolar kemudian arahkan jarum memasuki mukosa bukal dari distal premolar dan apical tuberositas maksila
Teknik Gow-Gates
Ujung jarum kemudian diarahkan lurus kearah intertragal notch Ini sangat mudah dilakukan untuk memudahkan ujung jarum diarahkan kearah jari tengah yang merupakan arah tujuan jarum Jari tengah tetap ditempatkan pada intertragal notch sebagai penunjuk arah jarum
Jarum terus dimasukkan sampai menotok tulang jarum akan masuk sampai lebih kurang 25mm Jika jarum tidak mengenai tulang berarti terjadi salah arah dan jarum harus ditarik lagi kemudian mencoba lagi di insersikan kembali arahkan lebih ke lateral atau medial Pada penggunaan teknik ini tercatat sangat sedikit kesalahan yang terjadi
Teknik Gow Gates
Setelah jarum mengenai tulang aspirasi dan anestetikum 18 ml dideponer perlahan
Setelah jarum ditarik pasien diminta untuk masih terus membuka mulutnya lebar-lebar selama dua menit setelah injeksi
Keuntungan Area penyuntikan teknik Gow-Gates sangat sedikit Gates sangat sedikit vaskularisasinya dibandingkan dengan teknik konvensional Hasil penelitian menyatakan bahwa teknik ini dapat menurunkan 89--90 kemungkinan 90 kemungkinan terjadinya penyuntikan intra vaskuler Karena
rendahnya vaskularisasi pada daerah ini menjadikan anestetikum tidak cepat diresorbsi sehingga dapat memperpanjang efek anestesi di area tersebut yang berarti bahwa tambahan vasokonstiktor tidak diperlukan lagi
Keuntungan
Teknik Gow-Gates menganestesi batang syaraf Gates menganestesi batang syaraf sebelum syaraf terbagi menjadi tiga percabangan utama nervus lingualis nervus bukalis dan nervus alveolaris inferior sehingga teknik Gow--Gates Gates menganestesi tiga nervus dalam satu kali injeksi Sebuah dosis tunggal sama efek anestesinya dengan penyuntikan tiga titik yang terpisah
Menghindari kelainan nervus alveolaris dan foramen mandibularis
Kerugian Onset anestesinya lebih lambat dibanding cara konvensional
Secara signifikan insiden perdarahan selama operasi dapat terjadi pada penggunaan teknik Gow-Gates dibanding teknik konvensional hal ini kemungkinan karena pada teknik konvensional pemberian anestesi dengan disertai vasokonstriktor dekat dengan area pembedahan Penyuntikan nervus bukal dikombinasi dengan teknik Go-Gates akan memberikan keuntungan untuk hemostasis selama operasi bdquo Tidak dapat digunakan pada kondisi trismus
Modifikasi Jarum Bevel
Dibengkokkan 175o Menghadap tulang ke arah bukal
N Mandibularis
N Bukalis N Lingualis
N Alveolaris inferior
Mukosa lingual Mukosa bukal Lidah separo
Gigi-gigi bawah
Mandibular Block Anaesthesia
Metode Fischer tak langsung
Metode Bennet langsung
Metode Gow-Gate
Metode Akinosi Vazirani
Lower alveolar n Deep tendon Temporal m
Superficial tendon Buccal n
Buccinator m (cut) Alveolar n
Int pterygoid m
ANESTESI BLOK MANDIBULA METODE AKINOSI
Sasaran 1 N Alveolar inferior dan cabang-cabangnya 2 N Lingualis 3 N Bukalis
Area teranestesi1 Gigi-gigi bawah sepihak2 Corpus mandibula3 Ramus mandibula bawah4 Mukosa bukal depan foramen mentale5 Dua pertiga lidah depan6 Dasar mulut7 Mukosa lingual8 Mukosa bukal
ldquo
Keuntungan1 Satu kali suntikan dapat tiga saraf2 Pasien tak perlu buka mulut3 Mengurangi aspirasi positif lt10
Kerugian1 Arah jarum sangat ditentukan lengkung rahang atas2 Tidak ada kontak tulang
Anatomi Landmark1 Tepi gingiva atas2 Tuberositas maksila3 Takik tulang koronoid4 Trigonum retromolar5 ldquoAlveolar ridgerdquo pada odontolous jaw rahang atas6 Oklusi gigi
1 Posisi pasien setengah duduk2 Pasien disuruh mengoklusikan gigi3 Jari telunjuk atau ibu jaridimasukkan ke dalamvestibulum oris danuntuk menyibak pipi danmemberi arahanmasuknya jarum
4 Setelah daerah yang akan disuntik didesinfektanmaka jarum suntik ditusukkan ke mukosa medialramus dengan posisi disposabel sejajar dansmee-tinggi tepi gusi atas dan bevel menghadaptulang ramus mandibula 5 Jarum menembus mukosa sedalam + 25 cm danposisi ujung jarum mendekat ke ramus6 Aspirasi dulu kalau negatif masukkan anestesi15-18 cc kemudian jarum dicabut
Kegagalan Anestesi
1 Disebabkan karena anatomi rahang atas ke belakang yang menonjol
2 Jarak maksila belakang dengan ramus yang sangat individual3 Sehingga penyuntikan terlalu mengarah ke medial
4 Jarum yang pendek
5 Insersi jarum terlalu rendah
6 N bukalis terkadang tidak teranestesi
- Bedah Minor dan Teknik Anestesi
- Bedah Minor
- Contoh
- Instrumen Bedah Bedah
- Slide 5
- Asepsis
- Cara Aseptis
- TEKNIK ANESTESI
- Slide 9
- Slide 10
- Slide 11
- Slide 12
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- Slide 18
- Slide 19
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- Slide 25
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Slide 31
- Slide 32
- Slide 33
- Slide 34
- Slide 35
- Slide 36
- Slide 37
- Slide 38
- Slide 39
- Slide 40
- Slide 41
-
TEKNIK ANESTESI
bull GOW GATESbull AKINOSI
TEKNIK GOW GATESUNTUK
BLOK ANESTESI MANDIBULAR
Mandibular Anesthesia
1048708 Teknik anestesi local yang baik dan manajemensakit merupakan kunci kesuksesan perawatan gigi1048708 Blok nervus mandibular merupakan pilihan utamauntuk anestesi rahang bawah baik jaringan kerasmaupun lunak
Metode Blok MandibularInferior alveolarMental - IncisiveBuccalLingualGow-GatesAkinosi
Keunggulan Gow Gates
Teknik Gow-Gates blok mandibular merupakan untuk anestesi mandibula dengan hanya isersi jarum suntik dan dengan deposisi cairan akan cukup untuk memblokir semua cabang syaraf sensoris dari nervuss mandibular
RIWAYAT TEKNIK GOW GATES
Teknik ini dikembangkan oleh George Gow-Gates merasa bahwa tehnik blok nervus alveolar secara konvensional kurang memuaskanTeknik baru ini kemudian dipublikasi oleh Gow-Gates pada tahun 1973Pada teknik yang konvensional larutan anestesi ditiga daerah injeksi yaitu lokasi dari alveolar inferior lingual dan bukal
TEKNIK GOWGATES vs
Inferior Alveolar Nerve Block
Block Nervus Inferior AlveolarBlok nervus mandibular tidak komplitMembutuhkan suplemen blok n bucalis
Teknik Gow-Gates
bdquobdquo Blok nervus mandibular komplit
bdquobdquo Tidak membutuhkan suplemen blok nbucalis
Blok Gow Gates
Nervus teranestesi
n mandibular beserta cabang-cabangnya
bdquo Inferior Alveolar
bdquo Mental
bdquo Incisive
bdquo Lingual
bdquo Buccal
Target area Daerah lateral leher condylus tepat dibawah insersi lateral muskulus pterygoideus
Area Teranestesi
1 Gigi-gigi bawah sepihak 2 Mukosa bukal
3 Lidah dua pertiga depan 4 Dasar mulut
5 Mukosa lingual dan periosteum 6 Corpus mandubula
7 Ramus mandibula bagian bawah 8 Kulit diatas zygoma
Patokan Ekstra Oral
Teknik Gow-Gates
Pasien diposisikan supine dikursi gigi dengan membuka selebar mungkin Teknik ini tidak bisa digunakan jika tidak dapat membuka mulutnya dengan lebar untuk kedudukan posisi kondilus tertinggi pada saat translasi
Ibu jari diletakkan di mulut pasien Untuk meretraksi pipi Ibu harus berada dekat dengan tempat yang ditandai sebagai titik masuk jarum
Teknik Gow-Gates
Jari tengah dari tangan yang sama diletakkan pada intertragal notch Petunjuk eksternal ini mudah sekali dirasakan dengan jari Sehingga tangan membentuk huruf ldquoCrdquo dengan ibu jari di dalam mulut meretraksi pipi dan jari tengah di luar mulut ditempatkan pada interragal notch
Dengan menggunakan jarum panjang 27 gauge syringe dipegang pada ketinggian gigi premolar kemudian arahkan jarum memasuki mukosa bukal dari distal premolar dan apical tuberositas maksila
Teknik Gow-Gates
Ujung jarum kemudian diarahkan lurus kearah intertragal notch Ini sangat mudah dilakukan untuk memudahkan ujung jarum diarahkan kearah jari tengah yang merupakan arah tujuan jarum Jari tengah tetap ditempatkan pada intertragal notch sebagai penunjuk arah jarum
Jarum terus dimasukkan sampai menotok tulang jarum akan masuk sampai lebih kurang 25mm Jika jarum tidak mengenai tulang berarti terjadi salah arah dan jarum harus ditarik lagi kemudian mencoba lagi di insersikan kembali arahkan lebih ke lateral atau medial Pada penggunaan teknik ini tercatat sangat sedikit kesalahan yang terjadi
Teknik Gow Gates
Setelah jarum mengenai tulang aspirasi dan anestetikum 18 ml dideponer perlahan
Setelah jarum ditarik pasien diminta untuk masih terus membuka mulutnya lebar-lebar selama dua menit setelah injeksi
Keuntungan Area penyuntikan teknik Gow-Gates sangat sedikit Gates sangat sedikit vaskularisasinya dibandingkan dengan teknik konvensional Hasil penelitian menyatakan bahwa teknik ini dapat menurunkan 89--90 kemungkinan 90 kemungkinan terjadinya penyuntikan intra vaskuler Karena
rendahnya vaskularisasi pada daerah ini menjadikan anestetikum tidak cepat diresorbsi sehingga dapat memperpanjang efek anestesi di area tersebut yang berarti bahwa tambahan vasokonstiktor tidak diperlukan lagi
Keuntungan
Teknik Gow-Gates menganestesi batang syaraf Gates menganestesi batang syaraf sebelum syaraf terbagi menjadi tiga percabangan utama nervus lingualis nervus bukalis dan nervus alveolaris inferior sehingga teknik Gow--Gates Gates menganestesi tiga nervus dalam satu kali injeksi Sebuah dosis tunggal sama efek anestesinya dengan penyuntikan tiga titik yang terpisah
Menghindari kelainan nervus alveolaris dan foramen mandibularis
Kerugian Onset anestesinya lebih lambat dibanding cara konvensional
Secara signifikan insiden perdarahan selama operasi dapat terjadi pada penggunaan teknik Gow-Gates dibanding teknik konvensional hal ini kemungkinan karena pada teknik konvensional pemberian anestesi dengan disertai vasokonstriktor dekat dengan area pembedahan Penyuntikan nervus bukal dikombinasi dengan teknik Go-Gates akan memberikan keuntungan untuk hemostasis selama operasi bdquo Tidak dapat digunakan pada kondisi trismus
Modifikasi Jarum Bevel
Dibengkokkan 175o Menghadap tulang ke arah bukal
N Mandibularis
N Bukalis N Lingualis
N Alveolaris inferior
Mukosa lingual Mukosa bukal Lidah separo
Gigi-gigi bawah
Mandibular Block Anaesthesia
Metode Fischer tak langsung
Metode Bennet langsung
Metode Gow-Gate
Metode Akinosi Vazirani
Lower alveolar n Deep tendon Temporal m
Superficial tendon Buccal n
Buccinator m (cut) Alveolar n
Int pterygoid m
ANESTESI BLOK MANDIBULA METODE AKINOSI
Sasaran 1 N Alveolar inferior dan cabang-cabangnya 2 N Lingualis 3 N Bukalis
Area teranestesi1 Gigi-gigi bawah sepihak2 Corpus mandibula3 Ramus mandibula bawah4 Mukosa bukal depan foramen mentale5 Dua pertiga lidah depan6 Dasar mulut7 Mukosa lingual8 Mukosa bukal
ldquo
Keuntungan1 Satu kali suntikan dapat tiga saraf2 Pasien tak perlu buka mulut3 Mengurangi aspirasi positif lt10
Kerugian1 Arah jarum sangat ditentukan lengkung rahang atas2 Tidak ada kontak tulang
Anatomi Landmark1 Tepi gingiva atas2 Tuberositas maksila3 Takik tulang koronoid4 Trigonum retromolar5 ldquoAlveolar ridgerdquo pada odontolous jaw rahang atas6 Oklusi gigi
1 Posisi pasien setengah duduk2 Pasien disuruh mengoklusikan gigi3 Jari telunjuk atau ibu jaridimasukkan ke dalamvestibulum oris danuntuk menyibak pipi danmemberi arahanmasuknya jarum
4 Setelah daerah yang akan disuntik didesinfektanmaka jarum suntik ditusukkan ke mukosa medialramus dengan posisi disposabel sejajar dansmee-tinggi tepi gusi atas dan bevel menghadaptulang ramus mandibula 5 Jarum menembus mukosa sedalam + 25 cm danposisi ujung jarum mendekat ke ramus6 Aspirasi dulu kalau negatif masukkan anestesi15-18 cc kemudian jarum dicabut
Kegagalan Anestesi
1 Disebabkan karena anatomi rahang atas ke belakang yang menonjol
2 Jarak maksila belakang dengan ramus yang sangat individual3 Sehingga penyuntikan terlalu mengarah ke medial
4 Jarum yang pendek
5 Insersi jarum terlalu rendah
6 N bukalis terkadang tidak teranestesi
- Bedah Minor dan Teknik Anestesi
- Bedah Minor
- Contoh
- Instrumen Bedah Bedah
- Slide 5
- Asepsis
- Cara Aseptis
- TEKNIK ANESTESI
- Slide 9
- Slide 10
- Slide 11
- Slide 12
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- Slide 18
- Slide 19
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- Slide 25
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Slide 31
- Slide 32
- Slide 33
- Slide 34
- Slide 35
- Slide 36
- Slide 37
- Slide 38
- Slide 39
- Slide 40
- Slide 41
-
TEKNIK GOW GATESUNTUK
BLOK ANESTESI MANDIBULAR
Mandibular Anesthesia
1048708 Teknik anestesi local yang baik dan manajemensakit merupakan kunci kesuksesan perawatan gigi1048708 Blok nervus mandibular merupakan pilihan utamauntuk anestesi rahang bawah baik jaringan kerasmaupun lunak
Metode Blok MandibularInferior alveolarMental - IncisiveBuccalLingualGow-GatesAkinosi
Keunggulan Gow Gates
Teknik Gow-Gates blok mandibular merupakan untuk anestesi mandibula dengan hanya isersi jarum suntik dan dengan deposisi cairan akan cukup untuk memblokir semua cabang syaraf sensoris dari nervuss mandibular
RIWAYAT TEKNIK GOW GATES
Teknik ini dikembangkan oleh George Gow-Gates merasa bahwa tehnik blok nervus alveolar secara konvensional kurang memuaskanTeknik baru ini kemudian dipublikasi oleh Gow-Gates pada tahun 1973Pada teknik yang konvensional larutan anestesi ditiga daerah injeksi yaitu lokasi dari alveolar inferior lingual dan bukal
TEKNIK GOWGATES vs
Inferior Alveolar Nerve Block
Block Nervus Inferior AlveolarBlok nervus mandibular tidak komplitMembutuhkan suplemen blok n bucalis
Teknik Gow-Gates
bdquobdquo Blok nervus mandibular komplit
bdquobdquo Tidak membutuhkan suplemen blok nbucalis
Blok Gow Gates
Nervus teranestesi
n mandibular beserta cabang-cabangnya
bdquo Inferior Alveolar
bdquo Mental
bdquo Incisive
bdquo Lingual
bdquo Buccal
Target area Daerah lateral leher condylus tepat dibawah insersi lateral muskulus pterygoideus
Area Teranestesi
1 Gigi-gigi bawah sepihak 2 Mukosa bukal
3 Lidah dua pertiga depan 4 Dasar mulut
5 Mukosa lingual dan periosteum 6 Corpus mandubula
7 Ramus mandibula bagian bawah 8 Kulit diatas zygoma
Patokan Ekstra Oral
Teknik Gow-Gates
Pasien diposisikan supine dikursi gigi dengan membuka selebar mungkin Teknik ini tidak bisa digunakan jika tidak dapat membuka mulutnya dengan lebar untuk kedudukan posisi kondilus tertinggi pada saat translasi
Ibu jari diletakkan di mulut pasien Untuk meretraksi pipi Ibu harus berada dekat dengan tempat yang ditandai sebagai titik masuk jarum
Teknik Gow-Gates
Jari tengah dari tangan yang sama diletakkan pada intertragal notch Petunjuk eksternal ini mudah sekali dirasakan dengan jari Sehingga tangan membentuk huruf ldquoCrdquo dengan ibu jari di dalam mulut meretraksi pipi dan jari tengah di luar mulut ditempatkan pada interragal notch
Dengan menggunakan jarum panjang 27 gauge syringe dipegang pada ketinggian gigi premolar kemudian arahkan jarum memasuki mukosa bukal dari distal premolar dan apical tuberositas maksila
Teknik Gow-Gates
Ujung jarum kemudian diarahkan lurus kearah intertragal notch Ini sangat mudah dilakukan untuk memudahkan ujung jarum diarahkan kearah jari tengah yang merupakan arah tujuan jarum Jari tengah tetap ditempatkan pada intertragal notch sebagai penunjuk arah jarum
Jarum terus dimasukkan sampai menotok tulang jarum akan masuk sampai lebih kurang 25mm Jika jarum tidak mengenai tulang berarti terjadi salah arah dan jarum harus ditarik lagi kemudian mencoba lagi di insersikan kembali arahkan lebih ke lateral atau medial Pada penggunaan teknik ini tercatat sangat sedikit kesalahan yang terjadi
Teknik Gow Gates
Setelah jarum mengenai tulang aspirasi dan anestetikum 18 ml dideponer perlahan
Setelah jarum ditarik pasien diminta untuk masih terus membuka mulutnya lebar-lebar selama dua menit setelah injeksi
Keuntungan Area penyuntikan teknik Gow-Gates sangat sedikit Gates sangat sedikit vaskularisasinya dibandingkan dengan teknik konvensional Hasil penelitian menyatakan bahwa teknik ini dapat menurunkan 89--90 kemungkinan 90 kemungkinan terjadinya penyuntikan intra vaskuler Karena
rendahnya vaskularisasi pada daerah ini menjadikan anestetikum tidak cepat diresorbsi sehingga dapat memperpanjang efek anestesi di area tersebut yang berarti bahwa tambahan vasokonstiktor tidak diperlukan lagi
Keuntungan
Teknik Gow-Gates menganestesi batang syaraf Gates menganestesi batang syaraf sebelum syaraf terbagi menjadi tiga percabangan utama nervus lingualis nervus bukalis dan nervus alveolaris inferior sehingga teknik Gow--Gates Gates menganestesi tiga nervus dalam satu kali injeksi Sebuah dosis tunggal sama efek anestesinya dengan penyuntikan tiga titik yang terpisah
Menghindari kelainan nervus alveolaris dan foramen mandibularis
Kerugian Onset anestesinya lebih lambat dibanding cara konvensional
Secara signifikan insiden perdarahan selama operasi dapat terjadi pada penggunaan teknik Gow-Gates dibanding teknik konvensional hal ini kemungkinan karena pada teknik konvensional pemberian anestesi dengan disertai vasokonstriktor dekat dengan area pembedahan Penyuntikan nervus bukal dikombinasi dengan teknik Go-Gates akan memberikan keuntungan untuk hemostasis selama operasi bdquo Tidak dapat digunakan pada kondisi trismus
Modifikasi Jarum Bevel
Dibengkokkan 175o Menghadap tulang ke arah bukal
N Mandibularis
N Bukalis N Lingualis
N Alveolaris inferior
Mukosa lingual Mukosa bukal Lidah separo
Gigi-gigi bawah
Mandibular Block Anaesthesia
Metode Fischer tak langsung
Metode Bennet langsung
Metode Gow-Gate
Metode Akinosi Vazirani
Lower alveolar n Deep tendon Temporal m
Superficial tendon Buccal n
Buccinator m (cut) Alveolar n
Int pterygoid m
ANESTESI BLOK MANDIBULA METODE AKINOSI
Sasaran 1 N Alveolar inferior dan cabang-cabangnya 2 N Lingualis 3 N Bukalis
Area teranestesi1 Gigi-gigi bawah sepihak2 Corpus mandibula3 Ramus mandibula bawah4 Mukosa bukal depan foramen mentale5 Dua pertiga lidah depan6 Dasar mulut7 Mukosa lingual8 Mukosa bukal
ldquo
Keuntungan1 Satu kali suntikan dapat tiga saraf2 Pasien tak perlu buka mulut3 Mengurangi aspirasi positif lt10
Kerugian1 Arah jarum sangat ditentukan lengkung rahang atas2 Tidak ada kontak tulang
Anatomi Landmark1 Tepi gingiva atas2 Tuberositas maksila3 Takik tulang koronoid4 Trigonum retromolar5 ldquoAlveolar ridgerdquo pada odontolous jaw rahang atas6 Oklusi gigi
1 Posisi pasien setengah duduk2 Pasien disuruh mengoklusikan gigi3 Jari telunjuk atau ibu jaridimasukkan ke dalamvestibulum oris danuntuk menyibak pipi danmemberi arahanmasuknya jarum
4 Setelah daerah yang akan disuntik didesinfektanmaka jarum suntik ditusukkan ke mukosa medialramus dengan posisi disposabel sejajar dansmee-tinggi tepi gusi atas dan bevel menghadaptulang ramus mandibula 5 Jarum menembus mukosa sedalam + 25 cm danposisi ujung jarum mendekat ke ramus6 Aspirasi dulu kalau negatif masukkan anestesi15-18 cc kemudian jarum dicabut
Kegagalan Anestesi
1 Disebabkan karena anatomi rahang atas ke belakang yang menonjol
2 Jarak maksila belakang dengan ramus yang sangat individual3 Sehingga penyuntikan terlalu mengarah ke medial
4 Jarum yang pendek
5 Insersi jarum terlalu rendah
6 N bukalis terkadang tidak teranestesi
- Bedah Minor dan Teknik Anestesi
- Bedah Minor
- Contoh
- Instrumen Bedah Bedah
- Slide 5
- Asepsis
- Cara Aseptis
- TEKNIK ANESTESI
- Slide 9
- Slide 10
- Slide 11
- Slide 12
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- Slide 18
- Slide 19
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- Slide 25
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Slide 31
- Slide 32
- Slide 33
- Slide 34
- Slide 35
- Slide 36
- Slide 37
- Slide 38
- Slide 39
- Slide 40
- Slide 41
-
Mandibular Anesthesia
1048708 Teknik anestesi local yang baik dan manajemensakit merupakan kunci kesuksesan perawatan gigi1048708 Blok nervus mandibular merupakan pilihan utamauntuk anestesi rahang bawah baik jaringan kerasmaupun lunak
Metode Blok MandibularInferior alveolarMental - IncisiveBuccalLingualGow-GatesAkinosi
Keunggulan Gow Gates
Teknik Gow-Gates blok mandibular merupakan untuk anestesi mandibula dengan hanya isersi jarum suntik dan dengan deposisi cairan akan cukup untuk memblokir semua cabang syaraf sensoris dari nervuss mandibular
RIWAYAT TEKNIK GOW GATES
Teknik ini dikembangkan oleh George Gow-Gates merasa bahwa tehnik blok nervus alveolar secara konvensional kurang memuaskanTeknik baru ini kemudian dipublikasi oleh Gow-Gates pada tahun 1973Pada teknik yang konvensional larutan anestesi ditiga daerah injeksi yaitu lokasi dari alveolar inferior lingual dan bukal
TEKNIK GOWGATES vs
Inferior Alveolar Nerve Block
Block Nervus Inferior AlveolarBlok nervus mandibular tidak komplitMembutuhkan suplemen blok n bucalis
Teknik Gow-Gates
bdquobdquo Blok nervus mandibular komplit
bdquobdquo Tidak membutuhkan suplemen blok nbucalis
Blok Gow Gates
Nervus teranestesi
n mandibular beserta cabang-cabangnya
bdquo Inferior Alveolar
bdquo Mental
bdquo Incisive
bdquo Lingual
bdquo Buccal
Target area Daerah lateral leher condylus tepat dibawah insersi lateral muskulus pterygoideus
Area Teranestesi
1 Gigi-gigi bawah sepihak 2 Mukosa bukal
3 Lidah dua pertiga depan 4 Dasar mulut
5 Mukosa lingual dan periosteum 6 Corpus mandubula
7 Ramus mandibula bagian bawah 8 Kulit diatas zygoma
Patokan Ekstra Oral
Teknik Gow-Gates
Pasien diposisikan supine dikursi gigi dengan membuka selebar mungkin Teknik ini tidak bisa digunakan jika tidak dapat membuka mulutnya dengan lebar untuk kedudukan posisi kondilus tertinggi pada saat translasi
Ibu jari diletakkan di mulut pasien Untuk meretraksi pipi Ibu harus berada dekat dengan tempat yang ditandai sebagai titik masuk jarum
Teknik Gow-Gates
Jari tengah dari tangan yang sama diletakkan pada intertragal notch Petunjuk eksternal ini mudah sekali dirasakan dengan jari Sehingga tangan membentuk huruf ldquoCrdquo dengan ibu jari di dalam mulut meretraksi pipi dan jari tengah di luar mulut ditempatkan pada interragal notch
Dengan menggunakan jarum panjang 27 gauge syringe dipegang pada ketinggian gigi premolar kemudian arahkan jarum memasuki mukosa bukal dari distal premolar dan apical tuberositas maksila
Teknik Gow-Gates
Ujung jarum kemudian diarahkan lurus kearah intertragal notch Ini sangat mudah dilakukan untuk memudahkan ujung jarum diarahkan kearah jari tengah yang merupakan arah tujuan jarum Jari tengah tetap ditempatkan pada intertragal notch sebagai penunjuk arah jarum
Jarum terus dimasukkan sampai menotok tulang jarum akan masuk sampai lebih kurang 25mm Jika jarum tidak mengenai tulang berarti terjadi salah arah dan jarum harus ditarik lagi kemudian mencoba lagi di insersikan kembali arahkan lebih ke lateral atau medial Pada penggunaan teknik ini tercatat sangat sedikit kesalahan yang terjadi
Teknik Gow Gates
Setelah jarum mengenai tulang aspirasi dan anestetikum 18 ml dideponer perlahan
Setelah jarum ditarik pasien diminta untuk masih terus membuka mulutnya lebar-lebar selama dua menit setelah injeksi
Keuntungan Area penyuntikan teknik Gow-Gates sangat sedikit Gates sangat sedikit vaskularisasinya dibandingkan dengan teknik konvensional Hasil penelitian menyatakan bahwa teknik ini dapat menurunkan 89--90 kemungkinan 90 kemungkinan terjadinya penyuntikan intra vaskuler Karena
rendahnya vaskularisasi pada daerah ini menjadikan anestetikum tidak cepat diresorbsi sehingga dapat memperpanjang efek anestesi di area tersebut yang berarti bahwa tambahan vasokonstiktor tidak diperlukan lagi
Keuntungan
Teknik Gow-Gates menganestesi batang syaraf Gates menganestesi batang syaraf sebelum syaraf terbagi menjadi tiga percabangan utama nervus lingualis nervus bukalis dan nervus alveolaris inferior sehingga teknik Gow--Gates Gates menganestesi tiga nervus dalam satu kali injeksi Sebuah dosis tunggal sama efek anestesinya dengan penyuntikan tiga titik yang terpisah
Menghindari kelainan nervus alveolaris dan foramen mandibularis
Kerugian Onset anestesinya lebih lambat dibanding cara konvensional
Secara signifikan insiden perdarahan selama operasi dapat terjadi pada penggunaan teknik Gow-Gates dibanding teknik konvensional hal ini kemungkinan karena pada teknik konvensional pemberian anestesi dengan disertai vasokonstriktor dekat dengan area pembedahan Penyuntikan nervus bukal dikombinasi dengan teknik Go-Gates akan memberikan keuntungan untuk hemostasis selama operasi bdquo Tidak dapat digunakan pada kondisi trismus
Modifikasi Jarum Bevel
Dibengkokkan 175o Menghadap tulang ke arah bukal
N Mandibularis
N Bukalis N Lingualis
N Alveolaris inferior
Mukosa lingual Mukosa bukal Lidah separo
Gigi-gigi bawah
Mandibular Block Anaesthesia
Metode Fischer tak langsung
Metode Bennet langsung
Metode Gow-Gate
Metode Akinosi Vazirani
Lower alveolar n Deep tendon Temporal m
Superficial tendon Buccal n
Buccinator m (cut) Alveolar n
Int pterygoid m
ANESTESI BLOK MANDIBULA METODE AKINOSI
Sasaran 1 N Alveolar inferior dan cabang-cabangnya 2 N Lingualis 3 N Bukalis
Area teranestesi1 Gigi-gigi bawah sepihak2 Corpus mandibula3 Ramus mandibula bawah4 Mukosa bukal depan foramen mentale5 Dua pertiga lidah depan6 Dasar mulut7 Mukosa lingual8 Mukosa bukal
ldquo
Keuntungan1 Satu kali suntikan dapat tiga saraf2 Pasien tak perlu buka mulut3 Mengurangi aspirasi positif lt10
Kerugian1 Arah jarum sangat ditentukan lengkung rahang atas2 Tidak ada kontak tulang
Anatomi Landmark1 Tepi gingiva atas2 Tuberositas maksila3 Takik tulang koronoid4 Trigonum retromolar5 ldquoAlveolar ridgerdquo pada odontolous jaw rahang atas6 Oklusi gigi
1 Posisi pasien setengah duduk2 Pasien disuruh mengoklusikan gigi3 Jari telunjuk atau ibu jaridimasukkan ke dalamvestibulum oris danuntuk menyibak pipi danmemberi arahanmasuknya jarum
4 Setelah daerah yang akan disuntik didesinfektanmaka jarum suntik ditusukkan ke mukosa medialramus dengan posisi disposabel sejajar dansmee-tinggi tepi gusi atas dan bevel menghadaptulang ramus mandibula 5 Jarum menembus mukosa sedalam + 25 cm danposisi ujung jarum mendekat ke ramus6 Aspirasi dulu kalau negatif masukkan anestesi15-18 cc kemudian jarum dicabut
Kegagalan Anestesi
1 Disebabkan karena anatomi rahang atas ke belakang yang menonjol
2 Jarak maksila belakang dengan ramus yang sangat individual3 Sehingga penyuntikan terlalu mengarah ke medial
4 Jarum yang pendek
5 Insersi jarum terlalu rendah
6 N bukalis terkadang tidak teranestesi
- Bedah Minor dan Teknik Anestesi
- Bedah Minor
- Contoh
- Instrumen Bedah Bedah
- Slide 5
- Asepsis
- Cara Aseptis
- TEKNIK ANESTESI
- Slide 9
- Slide 10
- Slide 11
- Slide 12
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- Slide 18
- Slide 19
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- Slide 25
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Slide 31
- Slide 32
- Slide 33
- Slide 34
- Slide 35
- Slide 36
- Slide 37
- Slide 38
- Slide 39
- Slide 40
- Slide 41
-
Metode Blok MandibularInferior alveolarMental - IncisiveBuccalLingualGow-GatesAkinosi
Keunggulan Gow Gates
Teknik Gow-Gates blok mandibular merupakan untuk anestesi mandibula dengan hanya isersi jarum suntik dan dengan deposisi cairan akan cukup untuk memblokir semua cabang syaraf sensoris dari nervuss mandibular
RIWAYAT TEKNIK GOW GATES
Teknik ini dikembangkan oleh George Gow-Gates merasa bahwa tehnik blok nervus alveolar secara konvensional kurang memuaskanTeknik baru ini kemudian dipublikasi oleh Gow-Gates pada tahun 1973Pada teknik yang konvensional larutan anestesi ditiga daerah injeksi yaitu lokasi dari alveolar inferior lingual dan bukal
TEKNIK GOWGATES vs
Inferior Alveolar Nerve Block
Block Nervus Inferior AlveolarBlok nervus mandibular tidak komplitMembutuhkan suplemen blok n bucalis
Teknik Gow-Gates
bdquobdquo Blok nervus mandibular komplit
bdquobdquo Tidak membutuhkan suplemen blok nbucalis
Blok Gow Gates
Nervus teranestesi
n mandibular beserta cabang-cabangnya
bdquo Inferior Alveolar
bdquo Mental
bdquo Incisive
bdquo Lingual
bdquo Buccal
Target area Daerah lateral leher condylus tepat dibawah insersi lateral muskulus pterygoideus
Area Teranestesi
1 Gigi-gigi bawah sepihak 2 Mukosa bukal
3 Lidah dua pertiga depan 4 Dasar mulut
5 Mukosa lingual dan periosteum 6 Corpus mandubula
7 Ramus mandibula bagian bawah 8 Kulit diatas zygoma
Patokan Ekstra Oral
Teknik Gow-Gates
Pasien diposisikan supine dikursi gigi dengan membuka selebar mungkin Teknik ini tidak bisa digunakan jika tidak dapat membuka mulutnya dengan lebar untuk kedudukan posisi kondilus tertinggi pada saat translasi
Ibu jari diletakkan di mulut pasien Untuk meretraksi pipi Ibu harus berada dekat dengan tempat yang ditandai sebagai titik masuk jarum
Teknik Gow-Gates
Jari tengah dari tangan yang sama diletakkan pada intertragal notch Petunjuk eksternal ini mudah sekali dirasakan dengan jari Sehingga tangan membentuk huruf ldquoCrdquo dengan ibu jari di dalam mulut meretraksi pipi dan jari tengah di luar mulut ditempatkan pada interragal notch
Dengan menggunakan jarum panjang 27 gauge syringe dipegang pada ketinggian gigi premolar kemudian arahkan jarum memasuki mukosa bukal dari distal premolar dan apical tuberositas maksila
Teknik Gow-Gates
Ujung jarum kemudian diarahkan lurus kearah intertragal notch Ini sangat mudah dilakukan untuk memudahkan ujung jarum diarahkan kearah jari tengah yang merupakan arah tujuan jarum Jari tengah tetap ditempatkan pada intertragal notch sebagai penunjuk arah jarum
Jarum terus dimasukkan sampai menotok tulang jarum akan masuk sampai lebih kurang 25mm Jika jarum tidak mengenai tulang berarti terjadi salah arah dan jarum harus ditarik lagi kemudian mencoba lagi di insersikan kembali arahkan lebih ke lateral atau medial Pada penggunaan teknik ini tercatat sangat sedikit kesalahan yang terjadi
Teknik Gow Gates
Setelah jarum mengenai tulang aspirasi dan anestetikum 18 ml dideponer perlahan
Setelah jarum ditarik pasien diminta untuk masih terus membuka mulutnya lebar-lebar selama dua menit setelah injeksi
Keuntungan Area penyuntikan teknik Gow-Gates sangat sedikit Gates sangat sedikit vaskularisasinya dibandingkan dengan teknik konvensional Hasil penelitian menyatakan bahwa teknik ini dapat menurunkan 89--90 kemungkinan 90 kemungkinan terjadinya penyuntikan intra vaskuler Karena
rendahnya vaskularisasi pada daerah ini menjadikan anestetikum tidak cepat diresorbsi sehingga dapat memperpanjang efek anestesi di area tersebut yang berarti bahwa tambahan vasokonstiktor tidak diperlukan lagi
Keuntungan
Teknik Gow-Gates menganestesi batang syaraf Gates menganestesi batang syaraf sebelum syaraf terbagi menjadi tiga percabangan utama nervus lingualis nervus bukalis dan nervus alveolaris inferior sehingga teknik Gow--Gates Gates menganestesi tiga nervus dalam satu kali injeksi Sebuah dosis tunggal sama efek anestesinya dengan penyuntikan tiga titik yang terpisah
Menghindari kelainan nervus alveolaris dan foramen mandibularis
Kerugian Onset anestesinya lebih lambat dibanding cara konvensional
Secara signifikan insiden perdarahan selama operasi dapat terjadi pada penggunaan teknik Gow-Gates dibanding teknik konvensional hal ini kemungkinan karena pada teknik konvensional pemberian anestesi dengan disertai vasokonstriktor dekat dengan area pembedahan Penyuntikan nervus bukal dikombinasi dengan teknik Go-Gates akan memberikan keuntungan untuk hemostasis selama operasi bdquo Tidak dapat digunakan pada kondisi trismus
Modifikasi Jarum Bevel
Dibengkokkan 175o Menghadap tulang ke arah bukal
N Mandibularis
N Bukalis N Lingualis
N Alveolaris inferior
Mukosa lingual Mukosa bukal Lidah separo
Gigi-gigi bawah
Mandibular Block Anaesthesia
Metode Fischer tak langsung
Metode Bennet langsung
Metode Gow-Gate
Metode Akinosi Vazirani
Lower alveolar n Deep tendon Temporal m
Superficial tendon Buccal n
Buccinator m (cut) Alveolar n
Int pterygoid m
ANESTESI BLOK MANDIBULA METODE AKINOSI
Sasaran 1 N Alveolar inferior dan cabang-cabangnya 2 N Lingualis 3 N Bukalis
Area teranestesi1 Gigi-gigi bawah sepihak2 Corpus mandibula3 Ramus mandibula bawah4 Mukosa bukal depan foramen mentale5 Dua pertiga lidah depan6 Dasar mulut7 Mukosa lingual8 Mukosa bukal
ldquo
Keuntungan1 Satu kali suntikan dapat tiga saraf2 Pasien tak perlu buka mulut3 Mengurangi aspirasi positif lt10
Kerugian1 Arah jarum sangat ditentukan lengkung rahang atas2 Tidak ada kontak tulang
Anatomi Landmark1 Tepi gingiva atas2 Tuberositas maksila3 Takik tulang koronoid4 Trigonum retromolar5 ldquoAlveolar ridgerdquo pada odontolous jaw rahang atas6 Oklusi gigi
1 Posisi pasien setengah duduk2 Pasien disuruh mengoklusikan gigi3 Jari telunjuk atau ibu jaridimasukkan ke dalamvestibulum oris danuntuk menyibak pipi danmemberi arahanmasuknya jarum
4 Setelah daerah yang akan disuntik didesinfektanmaka jarum suntik ditusukkan ke mukosa medialramus dengan posisi disposabel sejajar dansmee-tinggi tepi gusi atas dan bevel menghadaptulang ramus mandibula 5 Jarum menembus mukosa sedalam + 25 cm danposisi ujung jarum mendekat ke ramus6 Aspirasi dulu kalau negatif masukkan anestesi15-18 cc kemudian jarum dicabut
Kegagalan Anestesi
1 Disebabkan karena anatomi rahang atas ke belakang yang menonjol
2 Jarak maksila belakang dengan ramus yang sangat individual3 Sehingga penyuntikan terlalu mengarah ke medial
4 Jarum yang pendek
5 Insersi jarum terlalu rendah
6 N bukalis terkadang tidak teranestesi
- Bedah Minor dan Teknik Anestesi
- Bedah Minor
- Contoh
- Instrumen Bedah Bedah
- Slide 5
- Asepsis
- Cara Aseptis
- TEKNIK ANESTESI
- Slide 9
- Slide 10
- Slide 11
- Slide 12
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- Slide 18
- Slide 19
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- Slide 25
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Slide 31
- Slide 32
- Slide 33
- Slide 34
- Slide 35
- Slide 36
- Slide 37
- Slide 38
- Slide 39
- Slide 40
- Slide 41
-
Keunggulan Gow Gates
Teknik Gow-Gates blok mandibular merupakan untuk anestesi mandibula dengan hanya isersi jarum suntik dan dengan deposisi cairan akan cukup untuk memblokir semua cabang syaraf sensoris dari nervuss mandibular
RIWAYAT TEKNIK GOW GATES
Teknik ini dikembangkan oleh George Gow-Gates merasa bahwa tehnik blok nervus alveolar secara konvensional kurang memuaskanTeknik baru ini kemudian dipublikasi oleh Gow-Gates pada tahun 1973Pada teknik yang konvensional larutan anestesi ditiga daerah injeksi yaitu lokasi dari alveolar inferior lingual dan bukal
TEKNIK GOWGATES vs
Inferior Alveolar Nerve Block
Block Nervus Inferior AlveolarBlok nervus mandibular tidak komplitMembutuhkan suplemen blok n bucalis
Teknik Gow-Gates
bdquobdquo Blok nervus mandibular komplit
bdquobdquo Tidak membutuhkan suplemen blok nbucalis
Blok Gow Gates
Nervus teranestesi
n mandibular beserta cabang-cabangnya
bdquo Inferior Alveolar
bdquo Mental
bdquo Incisive
bdquo Lingual
bdquo Buccal
Target area Daerah lateral leher condylus tepat dibawah insersi lateral muskulus pterygoideus
Area Teranestesi
1 Gigi-gigi bawah sepihak 2 Mukosa bukal
3 Lidah dua pertiga depan 4 Dasar mulut
5 Mukosa lingual dan periosteum 6 Corpus mandubula
7 Ramus mandibula bagian bawah 8 Kulit diatas zygoma
Patokan Ekstra Oral
Teknik Gow-Gates
Pasien diposisikan supine dikursi gigi dengan membuka selebar mungkin Teknik ini tidak bisa digunakan jika tidak dapat membuka mulutnya dengan lebar untuk kedudukan posisi kondilus tertinggi pada saat translasi
Ibu jari diletakkan di mulut pasien Untuk meretraksi pipi Ibu harus berada dekat dengan tempat yang ditandai sebagai titik masuk jarum
Teknik Gow-Gates
Jari tengah dari tangan yang sama diletakkan pada intertragal notch Petunjuk eksternal ini mudah sekali dirasakan dengan jari Sehingga tangan membentuk huruf ldquoCrdquo dengan ibu jari di dalam mulut meretraksi pipi dan jari tengah di luar mulut ditempatkan pada interragal notch
Dengan menggunakan jarum panjang 27 gauge syringe dipegang pada ketinggian gigi premolar kemudian arahkan jarum memasuki mukosa bukal dari distal premolar dan apical tuberositas maksila
Teknik Gow-Gates
Ujung jarum kemudian diarahkan lurus kearah intertragal notch Ini sangat mudah dilakukan untuk memudahkan ujung jarum diarahkan kearah jari tengah yang merupakan arah tujuan jarum Jari tengah tetap ditempatkan pada intertragal notch sebagai penunjuk arah jarum
Jarum terus dimasukkan sampai menotok tulang jarum akan masuk sampai lebih kurang 25mm Jika jarum tidak mengenai tulang berarti terjadi salah arah dan jarum harus ditarik lagi kemudian mencoba lagi di insersikan kembali arahkan lebih ke lateral atau medial Pada penggunaan teknik ini tercatat sangat sedikit kesalahan yang terjadi
Teknik Gow Gates
Setelah jarum mengenai tulang aspirasi dan anestetikum 18 ml dideponer perlahan
Setelah jarum ditarik pasien diminta untuk masih terus membuka mulutnya lebar-lebar selama dua menit setelah injeksi
Keuntungan Area penyuntikan teknik Gow-Gates sangat sedikit Gates sangat sedikit vaskularisasinya dibandingkan dengan teknik konvensional Hasil penelitian menyatakan bahwa teknik ini dapat menurunkan 89--90 kemungkinan 90 kemungkinan terjadinya penyuntikan intra vaskuler Karena
rendahnya vaskularisasi pada daerah ini menjadikan anestetikum tidak cepat diresorbsi sehingga dapat memperpanjang efek anestesi di area tersebut yang berarti bahwa tambahan vasokonstiktor tidak diperlukan lagi
Keuntungan
Teknik Gow-Gates menganestesi batang syaraf Gates menganestesi batang syaraf sebelum syaraf terbagi menjadi tiga percabangan utama nervus lingualis nervus bukalis dan nervus alveolaris inferior sehingga teknik Gow--Gates Gates menganestesi tiga nervus dalam satu kali injeksi Sebuah dosis tunggal sama efek anestesinya dengan penyuntikan tiga titik yang terpisah
Menghindari kelainan nervus alveolaris dan foramen mandibularis
Kerugian Onset anestesinya lebih lambat dibanding cara konvensional
Secara signifikan insiden perdarahan selama operasi dapat terjadi pada penggunaan teknik Gow-Gates dibanding teknik konvensional hal ini kemungkinan karena pada teknik konvensional pemberian anestesi dengan disertai vasokonstriktor dekat dengan area pembedahan Penyuntikan nervus bukal dikombinasi dengan teknik Go-Gates akan memberikan keuntungan untuk hemostasis selama operasi bdquo Tidak dapat digunakan pada kondisi trismus
Modifikasi Jarum Bevel
Dibengkokkan 175o Menghadap tulang ke arah bukal
N Mandibularis
N Bukalis N Lingualis
N Alveolaris inferior
Mukosa lingual Mukosa bukal Lidah separo
Gigi-gigi bawah
Mandibular Block Anaesthesia
Metode Fischer tak langsung
Metode Bennet langsung
Metode Gow-Gate
Metode Akinosi Vazirani
Lower alveolar n Deep tendon Temporal m
Superficial tendon Buccal n
Buccinator m (cut) Alveolar n
Int pterygoid m
ANESTESI BLOK MANDIBULA METODE AKINOSI
Sasaran 1 N Alveolar inferior dan cabang-cabangnya 2 N Lingualis 3 N Bukalis
Area teranestesi1 Gigi-gigi bawah sepihak2 Corpus mandibula3 Ramus mandibula bawah4 Mukosa bukal depan foramen mentale5 Dua pertiga lidah depan6 Dasar mulut7 Mukosa lingual8 Mukosa bukal
ldquo
Keuntungan1 Satu kali suntikan dapat tiga saraf2 Pasien tak perlu buka mulut3 Mengurangi aspirasi positif lt10
Kerugian1 Arah jarum sangat ditentukan lengkung rahang atas2 Tidak ada kontak tulang
Anatomi Landmark1 Tepi gingiva atas2 Tuberositas maksila3 Takik tulang koronoid4 Trigonum retromolar5 ldquoAlveolar ridgerdquo pada odontolous jaw rahang atas6 Oklusi gigi
1 Posisi pasien setengah duduk2 Pasien disuruh mengoklusikan gigi3 Jari telunjuk atau ibu jaridimasukkan ke dalamvestibulum oris danuntuk menyibak pipi danmemberi arahanmasuknya jarum
4 Setelah daerah yang akan disuntik didesinfektanmaka jarum suntik ditusukkan ke mukosa medialramus dengan posisi disposabel sejajar dansmee-tinggi tepi gusi atas dan bevel menghadaptulang ramus mandibula 5 Jarum menembus mukosa sedalam + 25 cm danposisi ujung jarum mendekat ke ramus6 Aspirasi dulu kalau negatif masukkan anestesi15-18 cc kemudian jarum dicabut
Kegagalan Anestesi
1 Disebabkan karena anatomi rahang atas ke belakang yang menonjol
2 Jarak maksila belakang dengan ramus yang sangat individual3 Sehingga penyuntikan terlalu mengarah ke medial
4 Jarum yang pendek
5 Insersi jarum terlalu rendah
6 N bukalis terkadang tidak teranestesi
- Bedah Minor dan Teknik Anestesi
- Bedah Minor
- Contoh
- Instrumen Bedah Bedah
- Slide 5
- Asepsis
- Cara Aseptis
- TEKNIK ANESTESI
- Slide 9
- Slide 10
- Slide 11
- Slide 12
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- Slide 18
- Slide 19
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- Slide 25
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Slide 31
- Slide 32
- Slide 33
- Slide 34
- Slide 35
- Slide 36
- Slide 37
- Slide 38
- Slide 39
- Slide 40
- Slide 41
-
RIWAYAT TEKNIK GOW GATES
Teknik ini dikembangkan oleh George Gow-Gates merasa bahwa tehnik blok nervus alveolar secara konvensional kurang memuaskanTeknik baru ini kemudian dipublikasi oleh Gow-Gates pada tahun 1973Pada teknik yang konvensional larutan anestesi ditiga daerah injeksi yaitu lokasi dari alveolar inferior lingual dan bukal
TEKNIK GOWGATES vs
Inferior Alveolar Nerve Block
Block Nervus Inferior AlveolarBlok nervus mandibular tidak komplitMembutuhkan suplemen blok n bucalis
Teknik Gow-Gates
bdquobdquo Blok nervus mandibular komplit
bdquobdquo Tidak membutuhkan suplemen blok nbucalis
Blok Gow Gates
Nervus teranestesi
n mandibular beserta cabang-cabangnya
bdquo Inferior Alveolar
bdquo Mental
bdquo Incisive
bdquo Lingual
bdquo Buccal
Target area Daerah lateral leher condylus tepat dibawah insersi lateral muskulus pterygoideus
Area Teranestesi
1 Gigi-gigi bawah sepihak 2 Mukosa bukal
3 Lidah dua pertiga depan 4 Dasar mulut
5 Mukosa lingual dan periosteum 6 Corpus mandubula
7 Ramus mandibula bagian bawah 8 Kulit diatas zygoma
Patokan Ekstra Oral
Teknik Gow-Gates
Pasien diposisikan supine dikursi gigi dengan membuka selebar mungkin Teknik ini tidak bisa digunakan jika tidak dapat membuka mulutnya dengan lebar untuk kedudukan posisi kondilus tertinggi pada saat translasi
Ibu jari diletakkan di mulut pasien Untuk meretraksi pipi Ibu harus berada dekat dengan tempat yang ditandai sebagai titik masuk jarum
Teknik Gow-Gates
Jari tengah dari tangan yang sama diletakkan pada intertragal notch Petunjuk eksternal ini mudah sekali dirasakan dengan jari Sehingga tangan membentuk huruf ldquoCrdquo dengan ibu jari di dalam mulut meretraksi pipi dan jari tengah di luar mulut ditempatkan pada interragal notch
Dengan menggunakan jarum panjang 27 gauge syringe dipegang pada ketinggian gigi premolar kemudian arahkan jarum memasuki mukosa bukal dari distal premolar dan apical tuberositas maksila
Teknik Gow-Gates
Ujung jarum kemudian diarahkan lurus kearah intertragal notch Ini sangat mudah dilakukan untuk memudahkan ujung jarum diarahkan kearah jari tengah yang merupakan arah tujuan jarum Jari tengah tetap ditempatkan pada intertragal notch sebagai penunjuk arah jarum
Jarum terus dimasukkan sampai menotok tulang jarum akan masuk sampai lebih kurang 25mm Jika jarum tidak mengenai tulang berarti terjadi salah arah dan jarum harus ditarik lagi kemudian mencoba lagi di insersikan kembali arahkan lebih ke lateral atau medial Pada penggunaan teknik ini tercatat sangat sedikit kesalahan yang terjadi
Teknik Gow Gates
Setelah jarum mengenai tulang aspirasi dan anestetikum 18 ml dideponer perlahan
Setelah jarum ditarik pasien diminta untuk masih terus membuka mulutnya lebar-lebar selama dua menit setelah injeksi
Keuntungan Area penyuntikan teknik Gow-Gates sangat sedikit Gates sangat sedikit vaskularisasinya dibandingkan dengan teknik konvensional Hasil penelitian menyatakan bahwa teknik ini dapat menurunkan 89--90 kemungkinan 90 kemungkinan terjadinya penyuntikan intra vaskuler Karena
rendahnya vaskularisasi pada daerah ini menjadikan anestetikum tidak cepat diresorbsi sehingga dapat memperpanjang efek anestesi di area tersebut yang berarti bahwa tambahan vasokonstiktor tidak diperlukan lagi
Keuntungan
Teknik Gow-Gates menganestesi batang syaraf Gates menganestesi batang syaraf sebelum syaraf terbagi menjadi tiga percabangan utama nervus lingualis nervus bukalis dan nervus alveolaris inferior sehingga teknik Gow--Gates Gates menganestesi tiga nervus dalam satu kali injeksi Sebuah dosis tunggal sama efek anestesinya dengan penyuntikan tiga titik yang terpisah
Menghindari kelainan nervus alveolaris dan foramen mandibularis
Kerugian Onset anestesinya lebih lambat dibanding cara konvensional
Secara signifikan insiden perdarahan selama operasi dapat terjadi pada penggunaan teknik Gow-Gates dibanding teknik konvensional hal ini kemungkinan karena pada teknik konvensional pemberian anestesi dengan disertai vasokonstriktor dekat dengan area pembedahan Penyuntikan nervus bukal dikombinasi dengan teknik Go-Gates akan memberikan keuntungan untuk hemostasis selama operasi bdquo Tidak dapat digunakan pada kondisi trismus
Modifikasi Jarum Bevel
Dibengkokkan 175o Menghadap tulang ke arah bukal
N Mandibularis
N Bukalis N Lingualis
N Alveolaris inferior
Mukosa lingual Mukosa bukal Lidah separo
Gigi-gigi bawah
Mandibular Block Anaesthesia
Metode Fischer tak langsung
Metode Bennet langsung
Metode Gow-Gate
Metode Akinosi Vazirani
Lower alveolar n Deep tendon Temporal m
Superficial tendon Buccal n
Buccinator m (cut) Alveolar n
Int pterygoid m
ANESTESI BLOK MANDIBULA METODE AKINOSI
Sasaran 1 N Alveolar inferior dan cabang-cabangnya 2 N Lingualis 3 N Bukalis
Area teranestesi1 Gigi-gigi bawah sepihak2 Corpus mandibula3 Ramus mandibula bawah4 Mukosa bukal depan foramen mentale5 Dua pertiga lidah depan6 Dasar mulut7 Mukosa lingual8 Mukosa bukal
ldquo
Keuntungan1 Satu kali suntikan dapat tiga saraf2 Pasien tak perlu buka mulut3 Mengurangi aspirasi positif lt10
Kerugian1 Arah jarum sangat ditentukan lengkung rahang atas2 Tidak ada kontak tulang
Anatomi Landmark1 Tepi gingiva atas2 Tuberositas maksila3 Takik tulang koronoid4 Trigonum retromolar5 ldquoAlveolar ridgerdquo pada odontolous jaw rahang atas6 Oklusi gigi
1 Posisi pasien setengah duduk2 Pasien disuruh mengoklusikan gigi3 Jari telunjuk atau ibu jaridimasukkan ke dalamvestibulum oris danuntuk menyibak pipi danmemberi arahanmasuknya jarum
4 Setelah daerah yang akan disuntik didesinfektanmaka jarum suntik ditusukkan ke mukosa medialramus dengan posisi disposabel sejajar dansmee-tinggi tepi gusi atas dan bevel menghadaptulang ramus mandibula 5 Jarum menembus mukosa sedalam + 25 cm danposisi ujung jarum mendekat ke ramus6 Aspirasi dulu kalau negatif masukkan anestesi15-18 cc kemudian jarum dicabut
Kegagalan Anestesi
1 Disebabkan karena anatomi rahang atas ke belakang yang menonjol
2 Jarak maksila belakang dengan ramus yang sangat individual3 Sehingga penyuntikan terlalu mengarah ke medial
4 Jarum yang pendek
5 Insersi jarum terlalu rendah
6 N bukalis terkadang tidak teranestesi
- Bedah Minor dan Teknik Anestesi
- Bedah Minor
- Contoh
- Instrumen Bedah Bedah
- Slide 5
- Asepsis
- Cara Aseptis
- TEKNIK ANESTESI
- Slide 9
- Slide 10
- Slide 11
- Slide 12
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- Slide 18
- Slide 19
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- Slide 25
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Slide 31
- Slide 32
- Slide 33
- Slide 34
- Slide 35
- Slide 36
- Slide 37
- Slide 38
- Slide 39
- Slide 40
- Slide 41
-
TEKNIK GOWGATES vs
Inferior Alveolar Nerve Block
Block Nervus Inferior AlveolarBlok nervus mandibular tidak komplitMembutuhkan suplemen blok n bucalis
Teknik Gow-Gates
bdquobdquo Blok nervus mandibular komplit
bdquobdquo Tidak membutuhkan suplemen blok nbucalis
Blok Gow Gates
Nervus teranestesi
n mandibular beserta cabang-cabangnya
bdquo Inferior Alveolar
bdquo Mental
bdquo Incisive
bdquo Lingual
bdquo Buccal
Target area Daerah lateral leher condylus tepat dibawah insersi lateral muskulus pterygoideus
Area Teranestesi
1 Gigi-gigi bawah sepihak 2 Mukosa bukal
3 Lidah dua pertiga depan 4 Dasar mulut
5 Mukosa lingual dan periosteum 6 Corpus mandubula
7 Ramus mandibula bagian bawah 8 Kulit diatas zygoma
Patokan Ekstra Oral
Teknik Gow-Gates
Pasien diposisikan supine dikursi gigi dengan membuka selebar mungkin Teknik ini tidak bisa digunakan jika tidak dapat membuka mulutnya dengan lebar untuk kedudukan posisi kondilus tertinggi pada saat translasi
Ibu jari diletakkan di mulut pasien Untuk meretraksi pipi Ibu harus berada dekat dengan tempat yang ditandai sebagai titik masuk jarum
Teknik Gow-Gates
Jari tengah dari tangan yang sama diletakkan pada intertragal notch Petunjuk eksternal ini mudah sekali dirasakan dengan jari Sehingga tangan membentuk huruf ldquoCrdquo dengan ibu jari di dalam mulut meretraksi pipi dan jari tengah di luar mulut ditempatkan pada interragal notch
Dengan menggunakan jarum panjang 27 gauge syringe dipegang pada ketinggian gigi premolar kemudian arahkan jarum memasuki mukosa bukal dari distal premolar dan apical tuberositas maksila
Teknik Gow-Gates
Ujung jarum kemudian diarahkan lurus kearah intertragal notch Ini sangat mudah dilakukan untuk memudahkan ujung jarum diarahkan kearah jari tengah yang merupakan arah tujuan jarum Jari tengah tetap ditempatkan pada intertragal notch sebagai penunjuk arah jarum
Jarum terus dimasukkan sampai menotok tulang jarum akan masuk sampai lebih kurang 25mm Jika jarum tidak mengenai tulang berarti terjadi salah arah dan jarum harus ditarik lagi kemudian mencoba lagi di insersikan kembali arahkan lebih ke lateral atau medial Pada penggunaan teknik ini tercatat sangat sedikit kesalahan yang terjadi
Teknik Gow Gates
Setelah jarum mengenai tulang aspirasi dan anestetikum 18 ml dideponer perlahan
Setelah jarum ditarik pasien diminta untuk masih terus membuka mulutnya lebar-lebar selama dua menit setelah injeksi
Keuntungan Area penyuntikan teknik Gow-Gates sangat sedikit Gates sangat sedikit vaskularisasinya dibandingkan dengan teknik konvensional Hasil penelitian menyatakan bahwa teknik ini dapat menurunkan 89--90 kemungkinan 90 kemungkinan terjadinya penyuntikan intra vaskuler Karena
rendahnya vaskularisasi pada daerah ini menjadikan anestetikum tidak cepat diresorbsi sehingga dapat memperpanjang efek anestesi di area tersebut yang berarti bahwa tambahan vasokonstiktor tidak diperlukan lagi
Keuntungan
Teknik Gow-Gates menganestesi batang syaraf Gates menganestesi batang syaraf sebelum syaraf terbagi menjadi tiga percabangan utama nervus lingualis nervus bukalis dan nervus alveolaris inferior sehingga teknik Gow--Gates Gates menganestesi tiga nervus dalam satu kali injeksi Sebuah dosis tunggal sama efek anestesinya dengan penyuntikan tiga titik yang terpisah
Menghindari kelainan nervus alveolaris dan foramen mandibularis
Kerugian Onset anestesinya lebih lambat dibanding cara konvensional
Secara signifikan insiden perdarahan selama operasi dapat terjadi pada penggunaan teknik Gow-Gates dibanding teknik konvensional hal ini kemungkinan karena pada teknik konvensional pemberian anestesi dengan disertai vasokonstriktor dekat dengan area pembedahan Penyuntikan nervus bukal dikombinasi dengan teknik Go-Gates akan memberikan keuntungan untuk hemostasis selama operasi bdquo Tidak dapat digunakan pada kondisi trismus
Modifikasi Jarum Bevel
Dibengkokkan 175o Menghadap tulang ke arah bukal
N Mandibularis
N Bukalis N Lingualis
N Alveolaris inferior
Mukosa lingual Mukosa bukal Lidah separo
Gigi-gigi bawah
Mandibular Block Anaesthesia
Metode Fischer tak langsung
Metode Bennet langsung
Metode Gow-Gate
Metode Akinosi Vazirani
Lower alveolar n Deep tendon Temporal m
Superficial tendon Buccal n
Buccinator m (cut) Alveolar n
Int pterygoid m
ANESTESI BLOK MANDIBULA METODE AKINOSI
Sasaran 1 N Alveolar inferior dan cabang-cabangnya 2 N Lingualis 3 N Bukalis
Area teranestesi1 Gigi-gigi bawah sepihak2 Corpus mandibula3 Ramus mandibula bawah4 Mukosa bukal depan foramen mentale5 Dua pertiga lidah depan6 Dasar mulut7 Mukosa lingual8 Mukosa bukal
ldquo
Keuntungan1 Satu kali suntikan dapat tiga saraf2 Pasien tak perlu buka mulut3 Mengurangi aspirasi positif lt10
Kerugian1 Arah jarum sangat ditentukan lengkung rahang atas2 Tidak ada kontak tulang
Anatomi Landmark1 Tepi gingiva atas2 Tuberositas maksila3 Takik tulang koronoid4 Trigonum retromolar5 ldquoAlveolar ridgerdquo pada odontolous jaw rahang atas6 Oklusi gigi
1 Posisi pasien setengah duduk2 Pasien disuruh mengoklusikan gigi3 Jari telunjuk atau ibu jaridimasukkan ke dalamvestibulum oris danuntuk menyibak pipi danmemberi arahanmasuknya jarum
4 Setelah daerah yang akan disuntik didesinfektanmaka jarum suntik ditusukkan ke mukosa medialramus dengan posisi disposabel sejajar dansmee-tinggi tepi gusi atas dan bevel menghadaptulang ramus mandibula 5 Jarum menembus mukosa sedalam + 25 cm danposisi ujung jarum mendekat ke ramus6 Aspirasi dulu kalau negatif masukkan anestesi15-18 cc kemudian jarum dicabut
Kegagalan Anestesi
1 Disebabkan karena anatomi rahang atas ke belakang yang menonjol
2 Jarak maksila belakang dengan ramus yang sangat individual3 Sehingga penyuntikan terlalu mengarah ke medial
4 Jarum yang pendek
5 Insersi jarum terlalu rendah
6 N bukalis terkadang tidak teranestesi
- Bedah Minor dan Teknik Anestesi
- Bedah Minor
- Contoh
- Instrumen Bedah Bedah
- Slide 5
- Asepsis
- Cara Aseptis
- TEKNIK ANESTESI
- Slide 9
- Slide 10
- Slide 11
- Slide 12
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- Slide 18
- Slide 19
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- Slide 25
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Slide 31
- Slide 32
- Slide 33
- Slide 34
- Slide 35
- Slide 36
- Slide 37
- Slide 38
- Slide 39
- Slide 40
- Slide 41
-
Blok Gow Gates
Nervus teranestesi
n mandibular beserta cabang-cabangnya
bdquo Inferior Alveolar
bdquo Mental
bdquo Incisive
bdquo Lingual
bdquo Buccal
Target area Daerah lateral leher condylus tepat dibawah insersi lateral muskulus pterygoideus
Area Teranestesi
1 Gigi-gigi bawah sepihak 2 Mukosa bukal
3 Lidah dua pertiga depan 4 Dasar mulut
5 Mukosa lingual dan periosteum 6 Corpus mandubula
7 Ramus mandibula bagian bawah 8 Kulit diatas zygoma
Patokan Ekstra Oral
Teknik Gow-Gates
Pasien diposisikan supine dikursi gigi dengan membuka selebar mungkin Teknik ini tidak bisa digunakan jika tidak dapat membuka mulutnya dengan lebar untuk kedudukan posisi kondilus tertinggi pada saat translasi
Ibu jari diletakkan di mulut pasien Untuk meretraksi pipi Ibu harus berada dekat dengan tempat yang ditandai sebagai titik masuk jarum
Teknik Gow-Gates
Jari tengah dari tangan yang sama diletakkan pada intertragal notch Petunjuk eksternal ini mudah sekali dirasakan dengan jari Sehingga tangan membentuk huruf ldquoCrdquo dengan ibu jari di dalam mulut meretraksi pipi dan jari tengah di luar mulut ditempatkan pada interragal notch
Dengan menggunakan jarum panjang 27 gauge syringe dipegang pada ketinggian gigi premolar kemudian arahkan jarum memasuki mukosa bukal dari distal premolar dan apical tuberositas maksila
Teknik Gow-Gates
Ujung jarum kemudian diarahkan lurus kearah intertragal notch Ini sangat mudah dilakukan untuk memudahkan ujung jarum diarahkan kearah jari tengah yang merupakan arah tujuan jarum Jari tengah tetap ditempatkan pada intertragal notch sebagai penunjuk arah jarum
Jarum terus dimasukkan sampai menotok tulang jarum akan masuk sampai lebih kurang 25mm Jika jarum tidak mengenai tulang berarti terjadi salah arah dan jarum harus ditarik lagi kemudian mencoba lagi di insersikan kembali arahkan lebih ke lateral atau medial Pada penggunaan teknik ini tercatat sangat sedikit kesalahan yang terjadi
Teknik Gow Gates
Setelah jarum mengenai tulang aspirasi dan anestetikum 18 ml dideponer perlahan
Setelah jarum ditarik pasien diminta untuk masih terus membuka mulutnya lebar-lebar selama dua menit setelah injeksi
Keuntungan Area penyuntikan teknik Gow-Gates sangat sedikit Gates sangat sedikit vaskularisasinya dibandingkan dengan teknik konvensional Hasil penelitian menyatakan bahwa teknik ini dapat menurunkan 89--90 kemungkinan 90 kemungkinan terjadinya penyuntikan intra vaskuler Karena
rendahnya vaskularisasi pada daerah ini menjadikan anestetikum tidak cepat diresorbsi sehingga dapat memperpanjang efek anestesi di area tersebut yang berarti bahwa tambahan vasokonstiktor tidak diperlukan lagi
Keuntungan
Teknik Gow-Gates menganestesi batang syaraf Gates menganestesi batang syaraf sebelum syaraf terbagi menjadi tiga percabangan utama nervus lingualis nervus bukalis dan nervus alveolaris inferior sehingga teknik Gow--Gates Gates menganestesi tiga nervus dalam satu kali injeksi Sebuah dosis tunggal sama efek anestesinya dengan penyuntikan tiga titik yang terpisah
Menghindari kelainan nervus alveolaris dan foramen mandibularis
Kerugian Onset anestesinya lebih lambat dibanding cara konvensional
Secara signifikan insiden perdarahan selama operasi dapat terjadi pada penggunaan teknik Gow-Gates dibanding teknik konvensional hal ini kemungkinan karena pada teknik konvensional pemberian anestesi dengan disertai vasokonstriktor dekat dengan area pembedahan Penyuntikan nervus bukal dikombinasi dengan teknik Go-Gates akan memberikan keuntungan untuk hemostasis selama operasi bdquo Tidak dapat digunakan pada kondisi trismus
Modifikasi Jarum Bevel
Dibengkokkan 175o Menghadap tulang ke arah bukal
N Mandibularis
N Bukalis N Lingualis
N Alveolaris inferior
Mukosa lingual Mukosa bukal Lidah separo
Gigi-gigi bawah
Mandibular Block Anaesthesia
Metode Fischer tak langsung
Metode Bennet langsung
Metode Gow-Gate
Metode Akinosi Vazirani
Lower alveolar n Deep tendon Temporal m
Superficial tendon Buccal n
Buccinator m (cut) Alveolar n
Int pterygoid m
ANESTESI BLOK MANDIBULA METODE AKINOSI
Sasaran 1 N Alveolar inferior dan cabang-cabangnya 2 N Lingualis 3 N Bukalis
Area teranestesi1 Gigi-gigi bawah sepihak2 Corpus mandibula3 Ramus mandibula bawah4 Mukosa bukal depan foramen mentale5 Dua pertiga lidah depan6 Dasar mulut7 Mukosa lingual8 Mukosa bukal
ldquo
Keuntungan1 Satu kali suntikan dapat tiga saraf2 Pasien tak perlu buka mulut3 Mengurangi aspirasi positif lt10
Kerugian1 Arah jarum sangat ditentukan lengkung rahang atas2 Tidak ada kontak tulang
Anatomi Landmark1 Tepi gingiva atas2 Tuberositas maksila3 Takik tulang koronoid4 Trigonum retromolar5 ldquoAlveolar ridgerdquo pada odontolous jaw rahang atas6 Oklusi gigi
1 Posisi pasien setengah duduk2 Pasien disuruh mengoklusikan gigi3 Jari telunjuk atau ibu jaridimasukkan ke dalamvestibulum oris danuntuk menyibak pipi danmemberi arahanmasuknya jarum
4 Setelah daerah yang akan disuntik didesinfektanmaka jarum suntik ditusukkan ke mukosa medialramus dengan posisi disposabel sejajar dansmee-tinggi tepi gusi atas dan bevel menghadaptulang ramus mandibula 5 Jarum menembus mukosa sedalam + 25 cm danposisi ujung jarum mendekat ke ramus6 Aspirasi dulu kalau negatif masukkan anestesi15-18 cc kemudian jarum dicabut
Kegagalan Anestesi
1 Disebabkan karena anatomi rahang atas ke belakang yang menonjol
2 Jarak maksila belakang dengan ramus yang sangat individual3 Sehingga penyuntikan terlalu mengarah ke medial
4 Jarum yang pendek
5 Insersi jarum terlalu rendah
6 N bukalis terkadang tidak teranestesi
- Bedah Minor dan Teknik Anestesi
- Bedah Minor
- Contoh
- Instrumen Bedah Bedah
- Slide 5
- Asepsis
- Cara Aseptis
- TEKNIK ANESTESI
- Slide 9
- Slide 10
- Slide 11
- Slide 12
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- Slide 18
- Slide 19
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- Slide 25
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Slide 31
- Slide 32
- Slide 33
- Slide 34
- Slide 35
- Slide 36
- Slide 37
- Slide 38
- Slide 39
- Slide 40
- Slide 41
-
Target area Daerah lateral leher condylus tepat dibawah insersi lateral muskulus pterygoideus
Area Teranestesi
1 Gigi-gigi bawah sepihak 2 Mukosa bukal
3 Lidah dua pertiga depan 4 Dasar mulut
5 Mukosa lingual dan periosteum 6 Corpus mandubula
7 Ramus mandibula bagian bawah 8 Kulit diatas zygoma
Patokan Ekstra Oral
Teknik Gow-Gates
Pasien diposisikan supine dikursi gigi dengan membuka selebar mungkin Teknik ini tidak bisa digunakan jika tidak dapat membuka mulutnya dengan lebar untuk kedudukan posisi kondilus tertinggi pada saat translasi
Ibu jari diletakkan di mulut pasien Untuk meretraksi pipi Ibu harus berada dekat dengan tempat yang ditandai sebagai titik masuk jarum
Teknik Gow-Gates
Jari tengah dari tangan yang sama diletakkan pada intertragal notch Petunjuk eksternal ini mudah sekali dirasakan dengan jari Sehingga tangan membentuk huruf ldquoCrdquo dengan ibu jari di dalam mulut meretraksi pipi dan jari tengah di luar mulut ditempatkan pada interragal notch
Dengan menggunakan jarum panjang 27 gauge syringe dipegang pada ketinggian gigi premolar kemudian arahkan jarum memasuki mukosa bukal dari distal premolar dan apical tuberositas maksila
Teknik Gow-Gates
Ujung jarum kemudian diarahkan lurus kearah intertragal notch Ini sangat mudah dilakukan untuk memudahkan ujung jarum diarahkan kearah jari tengah yang merupakan arah tujuan jarum Jari tengah tetap ditempatkan pada intertragal notch sebagai penunjuk arah jarum
Jarum terus dimasukkan sampai menotok tulang jarum akan masuk sampai lebih kurang 25mm Jika jarum tidak mengenai tulang berarti terjadi salah arah dan jarum harus ditarik lagi kemudian mencoba lagi di insersikan kembali arahkan lebih ke lateral atau medial Pada penggunaan teknik ini tercatat sangat sedikit kesalahan yang terjadi
Teknik Gow Gates
Setelah jarum mengenai tulang aspirasi dan anestetikum 18 ml dideponer perlahan
Setelah jarum ditarik pasien diminta untuk masih terus membuka mulutnya lebar-lebar selama dua menit setelah injeksi
Keuntungan Area penyuntikan teknik Gow-Gates sangat sedikit Gates sangat sedikit vaskularisasinya dibandingkan dengan teknik konvensional Hasil penelitian menyatakan bahwa teknik ini dapat menurunkan 89--90 kemungkinan 90 kemungkinan terjadinya penyuntikan intra vaskuler Karena
rendahnya vaskularisasi pada daerah ini menjadikan anestetikum tidak cepat diresorbsi sehingga dapat memperpanjang efek anestesi di area tersebut yang berarti bahwa tambahan vasokonstiktor tidak diperlukan lagi
Keuntungan
Teknik Gow-Gates menganestesi batang syaraf Gates menganestesi batang syaraf sebelum syaraf terbagi menjadi tiga percabangan utama nervus lingualis nervus bukalis dan nervus alveolaris inferior sehingga teknik Gow--Gates Gates menganestesi tiga nervus dalam satu kali injeksi Sebuah dosis tunggal sama efek anestesinya dengan penyuntikan tiga titik yang terpisah
Menghindari kelainan nervus alveolaris dan foramen mandibularis
Kerugian Onset anestesinya lebih lambat dibanding cara konvensional
Secara signifikan insiden perdarahan selama operasi dapat terjadi pada penggunaan teknik Gow-Gates dibanding teknik konvensional hal ini kemungkinan karena pada teknik konvensional pemberian anestesi dengan disertai vasokonstriktor dekat dengan area pembedahan Penyuntikan nervus bukal dikombinasi dengan teknik Go-Gates akan memberikan keuntungan untuk hemostasis selama operasi bdquo Tidak dapat digunakan pada kondisi trismus
Modifikasi Jarum Bevel
Dibengkokkan 175o Menghadap tulang ke arah bukal
N Mandibularis
N Bukalis N Lingualis
N Alveolaris inferior
Mukosa lingual Mukosa bukal Lidah separo
Gigi-gigi bawah
Mandibular Block Anaesthesia
Metode Fischer tak langsung
Metode Bennet langsung
Metode Gow-Gate
Metode Akinosi Vazirani
Lower alveolar n Deep tendon Temporal m
Superficial tendon Buccal n
Buccinator m (cut) Alveolar n
Int pterygoid m
ANESTESI BLOK MANDIBULA METODE AKINOSI
Sasaran 1 N Alveolar inferior dan cabang-cabangnya 2 N Lingualis 3 N Bukalis
Area teranestesi1 Gigi-gigi bawah sepihak2 Corpus mandibula3 Ramus mandibula bawah4 Mukosa bukal depan foramen mentale5 Dua pertiga lidah depan6 Dasar mulut7 Mukosa lingual8 Mukosa bukal
ldquo
Keuntungan1 Satu kali suntikan dapat tiga saraf2 Pasien tak perlu buka mulut3 Mengurangi aspirasi positif lt10
Kerugian1 Arah jarum sangat ditentukan lengkung rahang atas2 Tidak ada kontak tulang
Anatomi Landmark1 Tepi gingiva atas2 Tuberositas maksila3 Takik tulang koronoid4 Trigonum retromolar5 ldquoAlveolar ridgerdquo pada odontolous jaw rahang atas6 Oklusi gigi
1 Posisi pasien setengah duduk2 Pasien disuruh mengoklusikan gigi3 Jari telunjuk atau ibu jaridimasukkan ke dalamvestibulum oris danuntuk menyibak pipi danmemberi arahanmasuknya jarum
4 Setelah daerah yang akan disuntik didesinfektanmaka jarum suntik ditusukkan ke mukosa medialramus dengan posisi disposabel sejajar dansmee-tinggi tepi gusi atas dan bevel menghadaptulang ramus mandibula 5 Jarum menembus mukosa sedalam + 25 cm danposisi ujung jarum mendekat ke ramus6 Aspirasi dulu kalau negatif masukkan anestesi15-18 cc kemudian jarum dicabut
Kegagalan Anestesi
1 Disebabkan karena anatomi rahang atas ke belakang yang menonjol
2 Jarak maksila belakang dengan ramus yang sangat individual3 Sehingga penyuntikan terlalu mengarah ke medial
4 Jarum yang pendek
5 Insersi jarum terlalu rendah
6 N bukalis terkadang tidak teranestesi
- Bedah Minor dan Teknik Anestesi
- Bedah Minor
- Contoh
- Instrumen Bedah Bedah
- Slide 5
- Asepsis
- Cara Aseptis
- TEKNIK ANESTESI
- Slide 9
- Slide 10
- Slide 11
- Slide 12
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- Slide 18
- Slide 19
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- Slide 25
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Slide 31
- Slide 32
- Slide 33
- Slide 34
- Slide 35
- Slide 36
- Slide 37
- Slide 38
- Slide 39
- Slide 40
- Slide 41
-
Area Teranestesi
1 Gigi-gigi bawah sepihak 2 Mukosa bukal
3 Lidah dua pertiga depan 4 Dasar mulut
5 Mukosa lingual dan periosteum 6 Corpus mandubula
7 Ramus mandibula bagian bawah 8 Kulit diatas zygoma
Patokan Ekstra Oral
Teknik Gow-Gates
Pasien diposisikan supine dikursi gigi dengan membuka selebar mungkin Teknik ini tidak bisa digunakan jika tidak dapat membuka mulutnya dengan lebar untuk kedudukan posisi kondilus tertinggi pada saat translasi
Ibu jari diletakkan di mulut pasien Untuk meretraksi pipi Ibu harus berada dekat dengan tempat yang ditandai sebagai titik masuk jarum
Teknik Gow-Gates
Jari tengah dari tangan yang sama diletakkan pada intertragal notch Petunjuk eksternal ini mudah sekali dirasakan dengan jari Sehingga tangan membentuk huruf ldquoCrdquo dengan ibu jari di dalam mulut meretraksi pipi dan jari tengah di luar mulut ditempatkan pada interragal notch
Dengan menggunakan jarum panjang 27 gauge syringe dipegang pada ketinggian gigi premolar kemudian arahkan jarum memasuki mukosa bukal dari distal premolar dan apical tuberositas maksila
Teknik Gow-Gates
Ujung jarum kemudian diarahkan lurus kearah intertragal notch Ini sangat mudah dilakukan untuk memudahkan ujung jarum diarahkan kearah jari tengah yang merupakan arah tujuan jarum Jari tengah tetap ditempatkan pada intertragal notch sebagai penunjuk arah jarum
Jarum terus dimasukkan sampai menotok tulang jarum akan masuk sampai lebih kurang 25mm Jika jarum tidak mengenai tulang berarti terjadi salah arah dan jarum harus ditarik lagi kemudian mencoba lagi di insersikan kembali arahkan lebih ke lateral atau medial Pada penggunaan teknik ini tercatat sangat sedikit kesalahan yang terjadi
Teknik Gow Gates
Setelah jarum mengenai tulang aspirasi dan anestetikum 18 ml dideponer perlahan
Setelah jarum ditarik pasien diminta untuk masih terus membuka mulutnya lebar-lebar selama dua menit setelah injeksi
Keuntungan Area penyuntikan teknik Gow-Gates sangat sedikit Gates sangat sedikit vaskularisasinya dibandingkan dengan teknik konvensional Hasil penelitian menyatakan bahwa teknik ini dapat menurunkan 89--90 kemungkinan 90 kemungkinan terjadinya penyuntikan intra vaskuler Karena
rendahnya vaskularisasi pada daerah ini menjadikan anestetikum tidak cepat diresorbsi sehingga dapat memperpanjang efek anestesi di area tersebut yang berarti bahwa tambahan vasokonstiktor tidak diperlukan lagi
Keuntungan
Teknik Gow-Gates menganestesi batang syaraf Gates menganestesi batang syaraf sebelum syaraf terbagi menjadi tiga percabangan utama nervus lingualis nervus bukalis dan nervus alveolaris inferior sehingga teknik Gow--Gates Gates menganestesi tiga nervus dalam satu kali injeksi Sebuah dosis tunggal sama efek anestesinya dengan penyuntikan tiga titik yang terpisah
Menghindari kelainan nervus alveolaris dan foramen mandibularis
Kerugian Onset anestesinya lebih lambat dibanding cara konvensional
Secara signifikan insiden perdarahan selama operasi dapat terjadi pada penggunaan teknik Gow-Gates dibanding teknik konvensional hal ini kemungkinan karena pada teknik konvensional pemberian anestesi dengan disertai vasokonstriktor dekat dengan area pembedahan Penyuntikan nervus bukal dikombinasi dengan teknik Go-Gates akan memberikan keuntungan untuk hemostasis selama operasi bdquo Tidak dapat digunakan pada kondisi trismus
Modifikasi Jarum Bevel
Dibengkokkan 175o Menghadap tulang ke arah bukal
N Mandibularis
N Bukalis N Lingualis
N Alveolaris inferior
Mukosa lingual Mukosa bukal Lidah separo
Gigi-gigi bawah
Mandibular Block Anaesthesia
Metode Fischer tak langsung
Metode Bennet langsung
Metode Gow-Gate
Metode Akinosi Vazirani
Lower alveolar n Deep tendon Temporal m
Superficial tendon Buccal n
Buccinator m (cut) Alveolar n
Int pterygoid m
ANESTESI BLOK MANDIBULA METODE AKINOSI
Sasaran 1 N Alveolar inferior dan cabang-cabangnya 2 N Lingualis 3 N Bukalis
Area teranestesi1 Gigi-gigi bawah sepihak2 Corpus mandibula3 Ramus mandibula bawah4 Mukosa bukal depan foramen mentale5 Dua pertiga lidah depan6 Dasar mulut7 Mukosa lingual8 Mukosa bukal
ldquo
Keuntungan1 Satu kali suntikan dapat tiga saraf2 Pasien tak perlu buka mulut3 Mengurangi aspirasi positif lt10
Kerugian1 Arah jarum sangat ditentukan lengkung rahang atas2 Tidak ada kontak tulang
Anatomi Landmark1 Tepi gingiva atas2 Tuberositas maksila3 Takik tulang koronoid4 Trigonum retromolar5 ldquoAlveolar ridgerdquo pada odontolous jaw rahang atas6 Oklusi gigi
1 Posisi pasien setengah duduk2 Pasien disuruh mengoklusikan gigi3 Jari telunjuk atau ibu jaridimasukkan ke dalamvestibulum oris danuntuk menyibak pipi danmemberi arahanmasuknya jarum
4 Setelah daerah yang akan disuntik didesinfektanmaka jarum suntik ditusukkan ke mukosa medialramus dengan posisi disposabel sejajar dansmee-tinggi tepi gusi atas dan bevel menghadaptulang ramus mandibula 5 Jarum menembus mukosa sedalam + 25 cm danposisi ujung jarum mendekat ke ramus6 Aspirasi dulu kalau negatif masukkan anestesi15-18 cc kemudian jarum dicabut
Kegagalan Anestesi
1 Disebabkan karena anatomi rahang atas ke belakang yang menonjol
2 Jarak maksila belakang dengan ramus yang sangat individual3 Sehingga penyuntikan terlalu mengarah ke medial
4 Jarum yang pendek
5 Insersi jarum terlalu rendah
6 N bukalis terkadang tidak teranestesi
- Bedah Minor dan Teknik Anestesi
- Bedah Minor
- Contoh
- Instrumen Bedah Bedah
- Slide 5
- Asepsis
- Cara Aseptis
- TEKNIK ANESTESI
- Slide 9
- Slide 10
- Slide 11
- Slide 12
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- Slide 18
- Slide 19
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- Slide 25
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Slide 31
- Slide 32
- Slide 33
- Slide 34
- Slide 35
- Slide 36
- Slide 37
- Slide 38
- Slide 39
- Slide 40
- Slide 41
-
Patokan Ekstra Oral
Teknik Gow-Gates
Pasien diposisikan supine dikursi gigi dengan membuka selebar mungkin Teknik ini tidak bisa digunakan jika tidak dapat membuka mulutnya dengan lebar untuk kedudukan posisi kondilus tertinggi pada saat translasi
Ibu jari diletakkan di mulut pasien Untuk meretraksi pipi Ibu harus berada dekat dengan tempat yang ditandai sebagai titik masuk jarum
Teknik Gow-Gates
Jari tengah dari tangan yang sama diletakkan pada intertragal notch Petunjuk eksternal ini mudah sekali dirasakan dengan jari Sehingga tangan membentuk huruf ldquoCrdquo dengan ibu jari di dalam mulut meretraksi pipi dan jari tengah di luar mulut ditempatkan pada interragal notch
Dengan menggunakan jarum panjang 27 gauge syringe dipegang pada ketinggian gigi premolar kemudian arahkan jarum memasuki mukosa bukal dari distal premolar dan apical tuberositas maksila
Teknik Gow-Gates
Ujung jarum kemudian diarahkan lurus kearah intertragal notch Ini sangat mudah dilakukan untuk memudahkan ujung jarum diarahkan kearah jari tengah yang merupakan arah tujuan jarum Jari tengah tetap ditempatkan pada intertragal notch sebagai penunjuk arah jarum
Jarum terus dimasukkan sampai menotok tulang jarum akan masuk sampai lebih kurang 25mm Jika jarum tidak mengenai tulang berarti terjadi salah arah dan jarum harus ditarik lagi kemudian mencoba lagi di insersikan kembali arahkan lebih ke lateral atau medial Pada penggunaan teknik ini tercatat sangat sedikit kesalahan yang terjadi
Teknik Gow Gates
Setelah jarum mengenai tulang aspirasi dan anestetikum 18 ml dideponer perlahan
Setelah jarum ditarik pasien diminta untuk masih terus membuka mulutnya lebar-lebar selama dua menit setelah injeksi
Keuntungan Area penyuntikan teknik Gow-Gates sangat sedikit Gates sangat sedikit vaskularisasinya dibandingkan dengan teknik konvensional Hasil penelitian menyatakan bahwa teknik ini dapat menurunkan 89--90 kemungkinan 90 kemungkinan terjadinya penyuntikan intra vaskuler Karena
rendahnya vaskularisasi pada daerah ini menjadikan anestetikum tidak cepat diresorbsi sehingga dapat memperpanjang efek anestesi di area tersebut yang berarti bahwa tambahan vasokonstiktor tidak diperlukan lagi
Keuntungan
Teknik Gow-Gates menganestesi batang syaraf Gates menganestesi batang syaraf sebelum syaraf terbagi menjadi tiga percabangan utama nervus lingualis nervus bukalis dan nervus alveolaris inferior sehingga teknik Gow--Gates Gates menganestesi tiga nervus dalam satu kali injeksi Sebuah dosis tunggal sama efek anestesinya dengan penyuntikan tiga titik yang terpisah
Menghindari kelainan nervus alveolaris dan foramen mandibularis
Kerugian Onset anestesinya lebih lambat dibanding cara konvensional
Secara signifikan insiden perdarahan selama operasi dapat terjadi pada penggunaan teknik Gow-Gates dibanding teknik konvensional hal ini kemungkinan karena pada teknik konvensional pemberian anestesi dengan disertai vasokonstriktor dekat dengan area pembedahan Penyuntikan nervus bukal dikombinasi dengan teknik Go-Gates akan memberikan keuntungan untuk hemostasis selama operasi bdquo Tidak dapat digunakan pada kondisi trismus
Modifikasi Jarum Bevel
Dibengkokkan 175o Menghadap tulang ke arah bukal
N Mandibularis
N Bukalis N Lingualis
N Alveolaris inferior
Mukosa lingual Mukosa bukal Lidah separo
Gigi-gigi bawah
Mandibular Block Anaesthesia
Metode Fischer tak langsung
Metode Bennet langsung
Metode Gow-Gate
Metode Akinosi Vazirani
Lower alveolar n Deep tendon Temporal m
Superficial tendon Buccal n
Buccinator m (cut) Alveolar n
Int pterygoid m
ANESTESI BLOK MANDIBULA METODE AKINOSI
Sasaran 1 N Alveolar inferior dan cabang-cabangnya 2 N Lingualis 3 N Bukalis
Area teranestesi1 Gigi-gigi bawah sepihak2 Corpus mandibula3 Ramus mandibula bawah4 Mukosa bukal depan foramen mentale5 Dua pertiga lidah depan6 Dasar mulut7 Mukosa lingual8 Mukosa bukal
ldquo
Keuntungan1 Satu kali suntikan dapat tiga saraf2 Pasien tak perlu buka mulut3 Mengurangi aspirasi positif lt10
Kerugian1 Arah jarum sangat ditentukan lengkung rahang atas2 Tidak ada kontak tulang
Anatomi Landmark1 Tepi gingiva atas2 Tuberositas maksila3 Takik tulang koronoid4 Trigonum retromolar5 ldquoAlveolar ridgerdquo pada odontolous jaw rahang atas6 Oklusi gigi
1 Posisi pasien setengah duduk2 Pasien disuruh mengoklusikan gigi3 Jari telunjuk atau ibu jaridimasukkan ke dalamvestibulum oris danuntuk menyibak pipi danmemberi arahanmasuknya jarum
4 Setelah daerah yang akan disuntik didesinfektanmaka jarum suntik ditusukkan ke mukosa medialramus dengan posisi disposabel sejajar dansmee-tinggi tepi gusi atas dan bevel menghadaptulang ramus mandibula 5 Jarum menembus mukosa sedalam + 25 cm danposisi ujung jarum mendekat ke ramus6 Aspirasi dulu kalau negatif masukkan anestesi15-18 cc kemudian jarum dicabut
Kegagalan Anestesi
1 Disebabkan karena anatomi rahang atas ke belakang yang menonjol
2 Jarak maksila belakang dengan ramus yang sangat individual3 Sehingga penyuntikan terlalu mengarah ke medial
4 Jarum yang pendek
5 Insersi jarum terlalu rendah
6 N bukalis terkadang tidak teranestesi
- Bedah Minor dan Teknik Anestesi
- Bedah Minor
- Contoh
- Instrumen Bedah Bedah
- Slide 5
- Asepsis
- Cara Aseptis
- TEKNIK ANESTESI
- Slide 9
- Slide 10
- Slide 11
- Slide 12
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- Slide 18
- Slide 19
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- Slide 25
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Slide 31
- Slide 32
- Slide 33
- Slide 34
- Slide 35
- Slide 36
- Slide 37
- Slide 38
- Slide 39
- Slide 40
- Slide 41
-
Teknik Gow-Gates
Pasien diposisikan supine dikursi gigi dengan membuka selebar mungkin Teknik ini tidak bisa digunakan jika tidak dapat membuka mulutnya dengan lebar untuk kedudukan posisi kondilus tertinggi pada saat translasi
Ibu jari diletakkan di mulut pasien Untuk meretraksi pipi Ibu harus berada dekat dengan tempat yang ditandai sebagai titik masuk jarum
Teknik Gow-Gates
Jari tengah dari tangan yang sama diletakkan pada intertragal notch Petunjuk eksternal ini mudah sekali dirasakan dengan jari Sehingga tangan membentuk huruf ldquoCrdquo dengan ibu jari di dalam mulut meretraksi pipi dan jari tengah di luar mulut ditempatkan pada interragal notch
Dengan menggunakan jarum panjang 27 gauge syringe dipegang pada ketinggian gigi premolar kemudian arahkan jarum memasuki mukosa bukal dari distal premolar dan apical tuberositas maksila
Teknik Gow-Gates
Ujung jarum kemudian diarahkan lurus kearah intertragal notch Ini sangat mudah dilakukan untuk memudahkan ujung jarum diarahkan kearah jari tengah yang merupakan arah tujuan jarum Jari tengah tetap ditempatkan pada intertragal notch sebagai penunjuk arah jarum
Jarum terus dimasukkan sampai menotok tulang jarum akan masuk sampai lebih kurang 25mm Jika jarum tidak mengenai tulang berarti terjadi salah arah dan jarum harus ditarik lagi kemudian mencoba lagi di insersikan kembali arahkan lebih ke lateral atau medial Pada penggunaan teknik ini tercatat sangat sedikit kesalahan yang terjadi
Teknik Gow Gates
Setelah jarum mengenai tulang aspirasi dan anestetikum 18 ml dideponer perlahan
Setelah jarum ditarik pasien diminta untuk masih terus membuka mulutnya lebar-lebar selama dua menit setelah injeksi
Keuntungan Area penyuntikan teknik Gow-Gates sangat sedikit Gates sangat sedikit vaskularisasinya dibandingkan dengan teknik konvensional Hasil penelitian menyatakan bahwa teknik ini dapat menurunkan 89--90 kemungkinan 90 kemungkinan terjadinya penyuntikan intra vaskuler Karena
rendahnya vaskularisasi pada daerah ini menjadikan anestetikum tidak cepat diresorbsi sehingga dapat memperpanjang efek anestesi di area tersebut yang berarti bahwa tambahan vasokonstiktor tidak diperlukan lagi
Keuntungan
Teknik Gow-Gates menganestesi batang syaraf Gates menganestesi batang syaraf sebelum syaraf terbagi menjadi tiga percabangan utama nervus lingualis nervus bukalis dan nervus alveolaris inferior sehingga teknik Gow--Gates Gates menganestesi tiga nervus dalam satu kali injeksi Sebuah dosis tunggal sama efek anestesinya dengan penyuntikan tiga titik yang terpisah
Menghindari kelainan nervus alveolaris dan foramen mandibularis
Kerugian Onset anestesinya lebih lambat dibanding cara konvensional
Secara signifikan insiden perdarahan selama operasi dapat terjadi pada penggunaan teknik Gow-Gates dibanding teknik konvensional hal ini kemungkinan karena pada teknik konvensional pemberian anestesi dengan disertai vasokonstriktor dekat dengan area pembedahan Penyuntikan nervus bukal dikombinasi dengan teknik Go-Gates akan memberikan keuntungan untuk hemostasis selama operasi bdquo Tidak dapat digunakan pada kondisi trismus
Modifikasi Jarum Bevel
Dibengkokkan 175o Menghadap tulang ke arah bukal
N Mandibularis
N Bukalis N Lingualis
N Alveolaris inferior
Mukosa lingual Mukosa bukal Lidah separo
Gigi-gigi bawah
Mandibular Block Anaesthesia
Metode Fischer tak langsung
Metode Bennet langsung
Metode Gow-Gate
Metode Akinosi Vazirani
Lower alveolar n Deep tendon Temporal m
Superficial tendon Buccal n
Buccinator m (cut) Alveolar n
Int pterygoid m
ANESTESI BLOK MANDIBULA METODE AKINOSI
Sasaran 1 N Alveolar inferior dan cabang-cabangnya 2 N Lingualis 3 N Bukalis
Area teranestesi1 Gigi-gigi bawah sepihak2 Corpus mandibula3 Ramus mandibula bawah4 Mukosa bukal depan foramen mentale5 Dua pertiga lidah depan6 Dasar mulut7 Mukosa lingual8 Mukosa bukal
ldquo
Keuntungan1 Satu kali suntikan dapat tiga saraf2 Pasien tak perlu buka mulut3 Mengurangi aspirasi positif lt10
Kerugian1 Arah jarum sangat ditentukan lengkung rahang atas2 Tidak ada kontak tulang
Anatomi Landmark1 Tepi gingiva atas2 Tuberositas maksila3 Takik tulang koronoid4 Trigonum retromolar5 ldquoAlveolar ridgerdquo pada odontolous jaw rahang atas6 Oklusi gigi
1 Posisi pasien setengah duduk2 Pasien disuruh mengoklusikan gigi3 Jari telunjuk atau ibu jaridimasukkan ke dalamvestibulum oris danuntuk menyibak pipi danmemberi arahanmasuknya jarum
4 Setelah daerah yang akan disuntik didesinfektanmaka jarum suntik ditusukkan ke mukosa medialramus dengan posisi disposabel sejajar dansmee-tinggi tepi gusi atas dan bevel menghadaptulang ramus mandibula 5 Jarum menembus mukosa sedalam + 25 cm danposisi ujung jarum mendekat ke ramus6 Aspirasi dulu kalau negatif masukkan anestesi15-18 cc kemudian jarum dicabut
Kegagalan Anestesi
1 Disebabkan karena anatomi rahang atas ke belakang yang menonjol
2 Jarak maksila belakang dengan ramus yang sangat individual3 Sehingga penyuntikan terlalu mengarah ke medial
4 Jarum yang pendek
5 Insersi jarum terlalu rendah
6 N bukalis terkadang tidak teranestesi
- Bedah Minor dan Teknik Anestesi
- Bedah Minor
- Contoh
- Instrumen Bedah Bedah
- Slide 5
- Asepsis
- Cara Aseptis
- TEKNIK ANESTESI
- Slide 9
- Slide 10
- Slide 11
- Slide 12
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- Slide 18
- Slide 19
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- Slide 25
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Slide 31
- Slide 32
- Slide 33
- Slide 34
- Slide 35
- Slide 36
- Slide 37
- Slide 38
- Slide 39
- Slide 40
- Slide 41
-
Teknik Gow-Gates
Jari tengah dari tangan yang sama diletakkan pada intertragal notch Petunjuk eksternal ini mudah sekali dirasakan dengan jari Sehingga tangan membentuk huruf ldquoCrdquo dengan ibu jari di dalam mulut meretraksi pipi dan jari tengah di luar mulut ditempatkan pada interragal notch
Dengan menggunakan jarum panjang 27 gauge syringe dipegang pada ketinggian gigi premolar kemudian arahkan jarum memasuki mukosa bukal dari distal premolar dan apical tuberositas maksila
Teknik Gow-Gates
Ujung jarum kemudian diarahkan lurus kearah intertragal notch Ini sangat mudah dilakukan untuk memudahkan ujung jarum diarahkan kearah jari tengah yang merupakan arah tujuan jarum Jari tengah tetap ditempatkan pada intertragal notch sebagai penunjuk arah jarum
Jarum terus dimasukkan sampai menotok tulang jarum akan masuk sampai lebih kurang 25mm Jika jarum tidak mengenai tulang berarti terjadi salah arah dan jarum harus ditarik lagi kemudian mencoba lagi di insersikan kembali arahkan lebih ke lateral atau medial Pada penggunaan teknik ini tercatat sangat sedikit kesalahan yang terjadi
Teknik Gow Gates
Setelah jarum mengenai tulang aspirasi dan anestetikum 18 ml dideponer perlahan
Setelah jarum ditarik pasien diminta untuk masih terus membuka mulutnya lebar-lebar selama dua menit setelah injeksi
Keuntungan Area penyuntikan teknik Gow-Gates sangat sedikit Gates sangat sedikit vaskularisasinya dibandingkan dengan teknik konvensional Hasil penelitian menyatakan bahwa teknik ini dapat menurunkan 89--90 kemungkinan 90 kemungkinan terjadinya penyuntikan intra vaskuler Karena
rendahnya vaskularisasi pada daerah ini menjadikan anestetikum tidak cepat diresorbsi sehingga dapat memperpanjang efek anestesi di area tersebut yang berarti bahwa tambahan vasokonstiktor tidak diperlukan lagi
Keuntungan
Teknik Gow-Gates menganestesi batang syaraf Gates menganestesi batang syaraf sebelum syaraf terbagi menjadi tiga percabangan utama nervus lingualis nervus bukalis dan nervus alveolaris inferior sehingga teknik Gow--Gates Gates menganestesi tiga nervus dalam satu kali injeksi Sebuah dosis tunggal sama efek anestesinya dengan penyuntikan tiga titik yang terpisah
Menghindari kelainan nervus alveolaris dan foramen mandibularis
Kerugian Onset anestesinya lebih lambat dibanding cara konvensional
Secara signifikan insiden perdarahan selama operasi dapat terjadi pada penggunaan teknik Gow-Gates dibanding teknik konvensional hal ini kemungkinan karena pada teknik konvensional pemberian anestesi dengan disertai vasokonstriktor dekat dengan area pembedahan Penyuntikan nervus bukal dikombinasi dengan teknik Go-Gates akan memberikan keuntungan untuk hemostasis selama operasi bdquo Tidak dapat digunakan pada kondisi trismus
Modifikasi Jarum Bevel
Dibengkokkan 175o Menghadap tulang ke arah bukal
N Mandibularis
N Bukalis N Lingualis
N Alveolaris inferior
Mukosa lingual Mukosa bukal Lidah separo
Gigi-gigi bawah
Mandibular Block Anaesthesia
Metode Fischer tak langsung
Metode Bennet langsung
Metode Gow-Gate
Metode Akinosi Vazirani
Lower alveolar n Deep tendon Temporal m
Superficial tendon Buccal n
Buccinator m (cut) Alveolar n
Int pterygoid m
ANESTESI BLOK MANDIBULA METODE AKINOSI
Sasaran 1 N Alveolar inferior dan cabang-cabangnya 2 N Lingualis 3 N Bukalis
Area teranestesi1 Gigi-gigi bawah sepihak2 Corpus mandibula3 Ramus mandibula bawah4 Mukosa bukal depan foramen mentale5 Dua pertiga lidah depan6 Dasar mulut7 Mukosa lingual8 Mukosa bukal
ldquo
Keuntungan1 Satu kali suntikan dapat tiga saraf2 Pasien tak perlu buka mulut3 Mengurangi aspirasi positif lt10
Kerugian1 Arah jarum sangat ditentukan lengkung rahang atas2 Tidak ada kontak tulang
Anatomi Landmark1 Tepi gingiva atas2 Tuberositas maksila3 Takik tulang koronoid4 Trigonum retromolar5 ldquoAlveolar ridgerdquo pada odontolous jaw rahang atas6 Oklusi gigi
1 Posisi pasien setengah duduk2 Pasien disuruh mengoklusikan gigi3 Jari telunjuk atau ibu jaridimasukkan ke dalamvestibulum oris danuntuk menyibak pipi danmemberi arahanmasuknya jarum
4 Setelah daerah yang akan disuntik didesinfektanmaka jarum suntik ditusukkan ke mukosa medialramus dengan posisi disposabel sejajar dansmee-tinggi tepi gusi atas dan bevel menghadaptulang ramus mandibula 5 Jarum menembus mukosa sedalam + 25 cm danposisi ujung jarum mendekat ke ramus6 Aspirasi dulu kalau negatif masukkan anestesi15-18 cc kemudian jarum dicabut
Kegagalan Anestesi
1 Disebabkan karena anatomi rahang atas ke belakang yang menonjol
2 Jarak maksila belakang dengan ramus yang sangat individual3 Sehingga penyuntikan terlalu mengarah ke medial
4 Jarum yang pendek
5 Insersi jarum terlalu rendah
6 N bukalis terkadang tidak teranestesi
- Bedah Minor dan Teknik Anestesi
- Bedah Minor
- Contoh
- Instrumen Bedah Bedah
- Slide 5
- Asepsis
- Cara Aseptis
- TEKNIK ANESTESI
- Slide 9
- Slide 10
- Slide 11
- Slide 12
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- Slide 18
- Slide 19
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- Slide 25
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Slide 31
- Slide 32
- Slide 33
- Slide 34
- Slide 35
- Slide 36
- Slide 37
- Slide 38
- Slide 39
- Slide 40
- Slide 41
-
Teknik Gow-Gates
Ujung jarum kemudian diarahkan lurus kearah intertragal notch Ini sangat mudah dilakukan untuk memudahkan ujung jarum diarahkan kearah jari tengah yang merupakan arah tujuan jarum Jari tengah tetap ditempatkan pada intertragal notch sebagai penunjuk arah jarum
Jarum terus dimasukkan sampai menotok tulang jarum akan masuk sampai lebih kurang 25mm Jika jarum tidak mengenai tulang berarti terjadi salah arah dan jarum harus ditarik lagi kemudian mencoba lagi di insersikan kembali arahkan lebih ke lateral atau medial Pada penggunaan teknik ini tercatat sangat sedikit kesalahan yang terjadi
Teknik Gow Gates
Setelah jarum mengenai tulang aspirasi dan anestetikum 18 ml dideponer perlahan
Setelah jarum ditarik pasien diminta untuk masih terus membuka mulutnya lebar-lebar selama dua menit setelah injeksi
Keuntungan Area penyuntikan teknik Gow-Gates sangat sedikit Gates sangat sedikit vaskularisasinya dibandingkan dengan teknik konvensional Hasil penelitian menyatakan bahwa teknik ini dapat menurunkan 89--90 kemungkinan 90 kemungkinan terjadinya penyuntikan intra vaskuler Karena
rendahnya vaskularisasi pada daerah ini menjadikan anestetikum tidak cepat diresorbsi sehingga dapat memperpanjang efek anestesi di area tersebut yang berarti bahwa tambahan vasokonstiktor tidak diperlukan lagi
Keuntungan
Teknik Gow-Gates menganestesi batang syaraf Gates menganestesi batang syaraf sebelum syaraf terbagi menjadi tiga percabangan utama nervus lingualis nervus bukalis dan nervus alveolaris inferior sehingga teknik Gow--Gates Gates menganestesi tiga nervus dalam satu kali injeksi Sebuah dosis tunggal sama efek anestesinya dengan penyuntikan tiga titik yang terpisah
Menghindari kelainan nervus alveolaris dan foramen mandibularis
Kerugian Onset anestesinya lebih lambat dibanding cara konvensional
Secara signifikan insiden perdarahan selama operasi dapat terjadi pada penggunaan teknik Gow-Gates dibanding teknik konvensional hal ini kemungkinan karena pada teknik konvensional pemberian anestesi dengan disertai vasokonstriktor dekat dengan area pembedahan Penyuntikan nervus bukal dikombinasi dengan teknik Go-Gates akan memberikan keuntungan untuk hemostasis selama operasi bdquo Tidak dapat digunakan pada kondisi trismus
Modifikasi Jarum Bevel
Dibengkokkan 175o Menghadap tulang ke arah bukal
N Mandibularis
N Bukalis N Lingualis
N Alveolaris inferior
Mukosa lingual Mukosa bukal Lidah separo
Gigi-gigi bawah
Mandibular Block Anaesthesia
Metode Fischer tak langsung
Metode Bennet langsung
Metode Gow-Gate
Metode Akinosi Vazirani
Lower alveolar n Deep tendon Temporal m
Superficial tendon Buccal n
Buccinator m (cut) Alveolar n
Int pterygoid m
ANESTESI BLOK MANDIBULA METODE AKINOSI
Sasaran 1 N Alveolar inferior dan cabang-cabangnya 2 N Lingualis 3 N Bukalis
Area teranestesi1 Gigi-gigi bawah sepihak2 Corpus mandibula3 Ramus mandibula bawah4 Mukosa bukal depan foramen mentale5 Dua pertiga lidah depan6 Dasar mulut7 Mukosa lingual8 Mukosa bukal
ldquo
Keuntungan1 Satu kali suntikan dapat tiga saraf2 Pasien tak perlu buka mulut3 Mengurangi aspirasi positif lt10
Kerugian1 Arah jarum sangat ditentukan lengkung rahang atas2 Tidak ada kontak tulang
Anatomi Landmark1 Tepi gingiva atas2 Tuberositas maksila3 Takik tulang koronoid4 Trigonum retromolar5 ldquoAlveolar ridgerdquo pada odontolous jaw rahang atas6 Oklusi gigi
1 Posisi pasien setengah duduk2 Pasien disuruh mengoklusikan gigi3 Jari telunjuk atau ibu jaridimasukkan ke dalamvestibulum oris danuntuk menyibak pipi danmemberi arahanmasuknya jarum
4 Setelah daerah yang akan disuntik didesinfektanmaka jarum suntik ditusukkan ke mukosa medialramus dengan posisi disposabel sejajar dansmee-tinggi tepi gusi atas dan bevel menghadaptulang ramus mandibula 5 Jarum menembus mukosa sedalam + 25 cm danposisi ujung jarum mendekat ke ramus6 Aspirasi dulu kalau negatif masukkan anestesi15-18 cc kemudian jarum dicabut
Kegagalan Anestesi
1 Disebabkan karena anatomi rahang atas ke belakang yang menonjol
2 Jarak maksila belakang dengan ramus yang sangat individual3 Sehingga penyuntikan terlalu mengarah ke medial
4 Jarum yang pendek
5 Insersi jarum terlalu rendah
6 N bukalis terkadang tidak teranestesi
- Bedah Minor dan Teknik Anestesi
- Bedah Minor
- Contoh
- Instrumen Bedah Bedah
- Slide 5
- Asepsis
- Cara Aseptis
- TEKNIK ANESTESI
- Slide 9
- Slide 10
- Slide 11
- Slide 12
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- Slide 18
- Slide 19
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- Slide 25
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Slide 31
- Slide 32
- Slide 33
- Slide 34
- Slide 35
- Slide 36
- Slide 37
- Slide 38
- Slide 39
- Slide 40
- Slide 41
-
Teknik Gow Gates
Setelah jarum mengenai tulang aspirasi dan anestetikum 18 ml dideponer perlahan
Setelah jarum ditarik pasien diminta untuk masih terus membuka mulutnya lebar-lebar selama dua menit setelah injeksi
Keuntungan Area penyuntikan teknik Gow-Gates sangat sedikit Gates sangat sedikit vaskularisasinya dibandingkan dengan teknik konvensional Hasil penelitian menyatakan bahwa teknik ini dapat menurunkan 89--90 kemungkinan 90 kemungkinan terjadinya penyuntikan intra vaskuler Karena
rendahnya vaskularisasi pada daerah ini menjadikan anestetikum tidak cepat diresorbsi sehingga dapat memperpanjang efek anestesi di area tersebut yang berarti bahwa tambahan vasokonstiktor tidak diperlukan lagi
Keuntungan
Teknik Gow-Gates menganestesi batang syaraf Gates menganestesi batang syaraf sebelum syaraf terbagi menjadi tiga percabangan utama nervus lingualis nervus bukalis dan nervus alveolaris inferior sehingga teknik Gow--Gates Gates menganestesi tiga nervus dalam satu kali injeksi Sebuah dosis tunggal sama efek anestesinya dengan penyuntikan tiga titik yang terpisah
Menghindari kelainan nervus alveolaris dan foramen mandibularis
Kerugian Onset anestesinya lebih lambat dibanding cara konvensional
Secara signifikan insiden perdarahan selama operasi dapat terjadi pada penggunaan teknik Gow-Gates dibanding teknik konvensional hal ini kemungkinan karena pada teknik konvensional pemberian anestesi dengan disertai vasokonstriktor dekat dengan area pembedahan Penyuntikan nervus bukal dikombinasi dengan teknik Go-Gates akan memberikan keuntungan untuk hemostasis selama operasi bdquo Tidak dapat digunakan pada kondisi trismus
Modifikasi Jarum Bevel
Dibengkokkan 175o Menghadap tulang ke arah bukal
N Mandibularis
N Bukalis N Lingualis
N Alveolaris inferior
Mukosa lingual Mukosa bukal Lidah separo
Gigi-gigi bawah
Mandibular Block Anaesthesia
Metode Fischer tak langsung
Metode Bennet langsung
Metode Gow-Gate
Metode Akinosi Vazirani
Lower alveolar n Deep tendon Temporal m
Superficial tendon Buccal n
Buccinator m (cut) Alveolar n
Int pterygoid m
ANESTESI BLOK MANDIBULA METODE AKINOSI
Sasaran 1 N Alveolar inferior dan cabang-cabangnya 2 N Lingualis 3 N Bukalis
Area teranestesi1 Gigi-gigi bawah sepihak2 Corpus mandibula3 Ramus mandibula bawah4 Mukosa bukal depan foramen mentale5 Dua pertiga lidah depan6 Dasar mulut7 Mukosa lingual8 Mukosa bukal
ldquo
Keuntungan1 Satu kali suntikan dapat tiga saraf2 Pasien tak perlu buka mulut3 Mengurangi aspirasi positif lt10
Kerugian1 Arah jarum sangat ditentukan lengkung rahang atas2 Tidak ada kontak tulang
Anatomi Landmark1 Tepi gingiva atas2 Tuberositas maksila3 Takik tulang koronoid4 Trigonum retromolar5 ldquoAlveolar ridgerdquo pada odontolous jaw rahang atas6 Oklusi gigi
1 Posisi pasien setengah duduk2 Pasien disuruh mengoklusikan gigi3 Jari telunjuk atau ibu jaridimasukkan ke dalamvestibulum oris danuntuk menyibak pipi danmemberi arahanmasuknya jarum
4 Setelah daerah yang akan disuntik didesinfektanmaka jarum suntik ditusukkan ke mukosa medialramus dengan posisi disposabel sejajar dansmee-tinggi tepi gusi atas dan bevel menghadaptulang ramus mandibula 5 Jarum menembus mukosa sedalam + 25 cm danposisi ujung jarum mendekat ke ramus6 Aspirasi dulu kalau negatif masukkan anestesi15-18 cc kemudian jarum dicabut
Kegagalan Anestesi
1 Disebabkan karena anatomi rahang atas ke belakang yang menonjol
2 Jarak maksila belakang dengan ramus yang sangat individual3 Sehingga penyuntikan terlalu mengarah ke medial
4 Jarum yang pendek
5 Insersi jarum terlalu rendah
6 N bukalis terkadang tidak teranestesi
- Bedah Minor dan Teknik Anestesi
- Bedah Minor
- Contoh
- Instrumen Bedah Bedah
- Slide 5
- Asepsis
- Cara Aseptis
- TEKNIK ANESTESI
- Slide 9
- Slide 10
- Slide 11
- Slide 12
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- Slide 18
- Slide 19
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- Slide 25
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Slide 31
- Slide 32
- Slide 33
- Slide 34
- Slide 35
- Slide 36
- Slide 37
- Slide 38
- Slide 39
- Slide 40
- Slide 41
-
Keuntungan Area penyuntikan teknik Gow-Gates sangat sedikit Gates sangat sedikit vaskularisasinya dibandingkan dengan teknik konvensional Hasil penelitian menyatakan bahwa teknik ini dapat menurunkan 89--90 kemungkinan 90 kemungkinan terjadinya penyuntikan intra vaskuler Karena
rendahnya vaskularisasi pada daerah ini menjadikan anestetikum tidak cepat diresorbsi sehingga dapat memperpanjang efek anestesi di area tersebut yang berarti bahwa tambahan vasokonstiktor tidak diperlukan lagi
Keuntungan
Teknik Gow-Gates menganestesi batang syaraf Gates menganestesi batang syaraf sebelum syaraf terbagi menjadi tiga percabangan utama nervus lingualis nervus bukalis dan nervus alveolaris inferior sehingga teknik Gow--Gates Gates menganestesi tiga nervus dalam satu kali injeksi Sebuah dosis tunggal sama efek anestesinya dengan penyuntikan tiga titik yang terpisah
Menghindari kelainan nervus alveolaris dan foramen mandibularis
Kerugian Onset anestesinya lebih lambat dibanding cara konvensional
Secara signifikan insiden perdarahan selama operasi dapat terjadi pada penggunaan teknik Gow-Gates dibanding teknik konvensional hal ini kemungkinan karena pada teknik konvensional pemberian anestesi dengan disertai vasokonstriktor dekat dengan area pembedahan Penyuntikan nervus bukal dikombinasi dengan teknik Go-Gates akan memberikan keuntungan untuk hemostasis selama operasi bdquo Tidak dapat digunakan pada kondisi trismus
Modifikasi Jarum Bevel
Dibengkokkan 175o Menghadap tulang ke arah bukal
N Mandibularis
N Bukalis N Lingualis
N Alveolaris inferior
Mukosa lingual Mukosa bukal Lidah separo
Gigi-gigi bawah
Mandibular Block Anaesthesia
Metode Fischer tak langsung
Metode Bennet langsung
Metode Gow-Gate
Metode Akinosi Vazirani
Lower alveolar n Deep tendon Temporal m
Superficial tendon Buccal n
Buccinator m (cut) Alveolar n
Int pterygoid m
ANESTESI BLOK MANDIBULA METODE AKINOSI
Sasaran 1 N Alveolar inferior dan cabang-cabangnya 2 N Lingualis 3 N Bukalis
Area teranestesi1 Gigi-gigi bawah sepihak2 Corpus mandibula3 Ramus mandibula bawah4 Mukosa bukal depan foramen mentale5 Dua pertiga lidah depan6 Dasar mulut7 Mukosa lingual8 Mukosa bukal
ldquo
Keuntungan1 Satu kali suntikan dapat tiga saraf2 Pasien tak perlu buka mulut3 Mengurangi aspirasi positif lt10
Kerugian1 Arah jarum sangat ditentukan lengkung rahang atas2 Tidak ada kontak tulang
Anatomi Landmark1 Tepi gingiva atas2 Tuberositas maksila3 Takik tulang koronoid4 Trigonum retromolar5 ldquoAlveolar ridgerdquo pada odontolous jaw rahang atas6 Oklusi gigi
1 Posisi pasien setengah duduk2 Pasien disuruh mengoklusikan gigi3 Jari telunjuk atau ibu jaridimasukkan ke dalamvestibulum oris danuntuk menyibak pipi danmemberi arahanmasuknya jarum
4 Setelah daerah yang akan disuntik didesinfektanmaka jarum suntik ditusukkan ke mukosa medialramus dengan posisi disposabel sejajar dansmee-tinggi tepi gusi atas dan bevel menghadaptulang ramus mandibula 5 Jarum menembus mukosa sedalam + 25 cm danposisi ujung jarum mendekat ke ramus6 Aspirasi dulu kalau negatif masukkan anestesi15-18 cc kemudian jarum dicabut
Kegagalan Anestesi
1 Disebabkan karena anatomi rahang atas ke belakang yang menonjol
2 Jarak maksila belakang dengan ramus yang sangat individual3 Sehingga penyuntikan terlalu mengarah ke medial
4 Jarum yang pendek
5 Insersi jarum terlalu rendah
6 N bukalis terkadang tidak teranestesi
- Bedah Minor dan Teknik Anestesi
- Bedah Minor
- Contoh
- Instrumen Bedah Bedah
- Slide 5
- Asepsis
- Cara Aseptis
- TEKNIK ANESTESI
- Slide 9
- Slide 10
- Slide 11
- Slide 12
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- Slide 18
- Slide 19
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- Slide 25
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Slide 31
- Slide 32
- Slide 33
- Slide 34
- Slide 35
- Slide 36
- Slide 37
- Slide 38
- Slide 39
- Slide 40
- Slide 41
-
Keuntungan
Teknik Gow-Gates menganestesi batang syaraf Gates menganestesi batang syaraf sebelum syaraf terbagi menjadi tiga percabangan utama nervus lingualis nervus bukalis dan nervus alveolaris inferior sehingga teknik Gow--Gates Gates menganestesi tiga nervus dalam satu kali injeksi Sebuah dosis tunggal sama efek anestesinya dengan penyuntikan tiga titik yang terpisah
Menghindari kelainan nervus alveolaris dan foramen mandibularis
Kerugian Onset anestesinya lebih lambat dibanding cara konvensional
Secara signifikan insiden perdarahan selama operasi dapat terjadi pada penggunaan teknik Gow-Gates dibanding teknik konvensional hal ini kemungkinan karena pada teknik konvensional pemberian anestesi dengan disertai vasokonstriktor dekat dengan area pembedahan Penyuntikan nervus bukal dikombinasi dengan teknik Go-Gates akan memberikan keuntungan untuk hemostasis selama operasi bdquo Tidak dapat digunakan pada kondisi trismus
Modifikasi Jarum Bevel
Dibengkokkan 175o Menghadap tulang ke arah bukal
N Mandibularis
N Bukalis N Lingualis
N Alveolaris inferior
Mukosa lingual Mukosa bukal Lidah separo
Gigi-gigi bawah
Mandibular Block Anaesthesia
Metode Fischer tak langsung
Metode Bennet langsung
Metode Gow-Gate
Metode Akinosi Vazirani
Lower alveolar n Deep tendon Temporal m
Superficial tendon Buccal n
Buccinator m (cut) Alveolar n
Int pterygoid m
ANESTESI BLOK MANDIBULA METODE AKINOSI
Sasaran 1 N Alveolar inferior dan cabang-cabangnya 2 N Lingualis 3 N Bukalis
Area teranestesi1 Gigi-gigi bawah sepihak2 Corpus mandibula3 Ramus mandibula bawah4 Mukosa bukal depan foramen mentale5 Dua pertiga lidah depan6 Dasar mulut7 Mukosa lingual8 Mukosa bukal
ldquo
Keuntungan1 Satu kali suntikan dapat tiga saraf2 Pasien tak perlu buka mulut3 Mengurangi aspirasi positif lt10
Kerugian1 Arah jarum sangat ditentukan lengkung rahang atas2 Tidak ada kontak tulang
Anatomi Landmark1 Tepi gingiva atas2 Tuberositas maksila3 Takik tulang koronoid4 Trigonum retromolar5 ldquoAlveolar ridgerdquo pada odontolous jaw rahang atas6 Oklusi gigi
1 Posisi pasien setengah duduk2 Pasien disuruh mengoklusikan gigi3 Jari telunjuk atau ibu jaridimasukkan ke dalamvestibulum oris danuntuk menyibak pipi danmemberi arahanmasuknya jarum
4 Setelah daerah yang akan disuntik didesinfektanmaka jarum suntik ditusukkan ke mukosa medialramus dengan posisi disposabel sejajar dansmee-tinggi tepi gusi atas dan bevel menghadaptulang ramus mandibula 5 Jarum menembus mukosa sedalam + 25 cm danposisi ujung jarum mendekat ke ramus6 Aspirasi dulu kalau negatif masukkan anestesi15-18 cc kemudian jarum dicabut
Kegagalan Anestesi
1 Disebabkan karena anatomi rahang atas ke belakang yang menonjol
2 Jarak maksila belakang dengan ramus yang sangat individual3 Sehingga penyuntikan terlalu mengarah ke medial
4 Jarum yang pendek
5 Insersi jarum terlalu rendah
6 N bukalis terkadang tidak teranestesi
- Bedah Minor dan Teknik Anestesi
- Bedah Minor
- Contoh
- Instrumen Bedah Bedah
- Slide 5
- Asepsis
- Cara Aseptis
- TEKNIK ANESTESI
- Slide 9
- Slide 10
- Slide 11
- Slide 12
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- Slide 18
- Slide 19
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- Slide 25
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Slide 31
- Slide 32
- Slide 33
- Slide 34
- Slide 35
- Slide 36
- Slide 37
- Slide 38
- Slide 39
- Slide 40
- Slide 41
-
Kerugian Onset anestesinya lebih lambat dibanding cara konvensional
Secara signifikan insiden perdarahan selama operasi dapat terjadi pada penggunaan teknik Gow-Gates dibanding teknik konvensional hal ini kemungkinan karena pada teknik konvensional pemberian anestesi dengan disertai vasokonstriktor dekat dengan area pembedahan Penyuntikan nervus bukal dikombinasi dengan teknik Go-Gates akan memberikan keuntungan untuk hemostasis selama operasi bdquo Tidak dapat digunakan pada kondisi trismus
Modifikasi Jarum Bevel
Dibengkokkan 175o Menghadap tulang ke arah bukal
N Mandibularis
N Bukalis N Lingualis
N Alveolaris inferior
Mukosa lingual Mukosa bukal Lidah separo
Gigi-gigi bawah
Mandibular Block Anaesthesia
Metode Fischer tak langsung
Metode Bennet langsung
Metode Gow-Gate
Metode Akinosi Vazirani
Lower alveolar n Deep tendon Temporal m
Superficial tendon Buccal n
Buccinator m (cut) Alveolar n
Int pterygoid m
ANESTESI BLOK MANDIBULA METODE AKINOSI
Sasaran 1 N Alveolar inferior dan cabang-cabangnya 2 N Lingualis 3 N Bukalis
Area teranestesi1 Gigi-gigi bawah sepihak2 Corpus mandibula3 Ramus mandibula bawah4 Mukosa bukal depan foramen mentale5 Dua pertiga lidah depan6 Dasar mulut7 Mukosa lingual8 Mukosa bukal
ldquo
Keuntungan1 Satu kali suntikan dapat tiga saraf2 Pasien tak perlu buka mulut3 Mengurangi aspirasi positif lt10
Kerugian1 Arah jarum sangat ditentukan lengkung rahang atas2 Tidak ada kontak tulang
Anatomi Landmark1 Tepi gingiva atas2 Tuberositas maksila3 Takik tulang koronoid4 Trigonum retromolar5 ldquoAlveolar ridgerdquo pada odontolous jaw rahang atas6 Oklusi gigi
1 Posisi pasien setengah duduk2 Pasien disuruh mengoklusikan gigi3 Jari telunjuk atau ibu jaridimasukkan ke dalamvestibulum oris danuntuk menyibak pipi danmemberi arahanmasuknya jarum
4 Setelah daerah yang akan disuntik didesinfektanmaka jarum suntik ditusukkan ke mukosa medialramus dengan posisi disposabel sejajar dansmee-tinggi tepi gusi atas dan bevel menghadaptulang ramus mandibula 5 Jarum menembus mukosa sedalam + 25 cm danposisi ujung jarum mendekat ke ramus6 Aspirasi dulu kalau negatif masukkan anestesi15-18 cc kemudian jarum dicabut
Kegagalan Anestesi
1 Disebabkan karena anatomi rahang atas ke belakang yang menonjol
2 Jarak maksila belakang dengan ramus yang sangat individual3 Sehingga penyuntikan terlalu mengarah ke medial
4 Jarum yang pendek
5 Insersi jarum terlalu rendah
6 N bukalis terkadang tidak teranestesi
- Bedah Minor dan Teknik Anestesi
- Bedah Minor
- Contoh
- Instrumen Bedah Bedah
- Slide 5
- Asepsis
- Cara Aseptis
- TEKNIK ANESTESI
- Slide 9
- Slide 10
- Slide 11
- Slide 12
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- Slide 18
- Slide 19
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- Slide 25
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Slide 31
- Slide 32
- Slide 33
- Slide 34
- Slide 35
- Slide 36
- Slide 37
- Slide 38
- Slide 39
- Slide 40
- Slide 41
-
Modifikasi Jarum Bevel
Dibengkokkan 175o Menghadap tulang ke arah bukal
N Mandibularis
N Bukalis N Lingualis
N Alveolaris inferior
Mukosa lingual Mukosa bukal Lidah separo
Gigi-gigi bawah
Mandibular Block Anaesthesia
Metode Fischer tak langsung
Metode Bennet langsung
Metode Gow-Gate
Metode Akinosi Vazirani
Lower alveolar n Deep tendon Temporal m
Superficial tendon Buccal n
Buccinator m (cut) Alveolar n
Int pterygoid m
ANESTESI BLOK MANDIBULA METODE AKINOSI
Sasaran 1 N Alveolar inferior dan cabang-cabangnya 2 N Lingualis 3 N Bukalis
Area teranestesi1 Gigi-gigi bawah sepihak2 Corpus mandibula3 Ramus mandibula bawah4 Mukosa bukal depan foramen mentale5 Dua pertiga lidah depan6 Dasar mulut7 Mukosa lingual8 Mukosa bukal
ldquo
Keuntungan1 Satu kali suntikan dapat tiga saraf2 Pasien tak perlu buka mulut3 Mengurangi aspirasi positif lt10
Kerugian1 Arah jarum sangat ditentukan lengkung rahang atas2 Tidak ada kontak tulang
Anatomi Landmark1 Tepi gingiva atas2 Tuberositas maksila3 Takik tulang koronoid4 Trigonum retromolar5 ldquoAlveolar ridgerdquo pada odontolous jaw rahang atas6 Oklusi gigi
1 Posisi pasien setengah duduk2 Pasien disuruh mengoklusikan gigi3 Jari telunjuk atau ibu jaridimasukkan ke dalamvestibulum oris danuntuk menyibak pipi danmemberi arahanmasuknya jarum
4 Setelah daerah yang akan disuntik didesinfektanmaka jarum suntik ditusukkan ke mukosa medialramus dengan posisi disposabel sejajar dansmee-tinggi tepi gusi atas dan bevel menghadaptulang ramus mandibula 5 Jarum menembus mukosa sedalam + 25 cm danposisi ujung jarum mendekat ke ramus6 Aspirasi dulu kalau negatif masukkan anestesi15-18 cc kemudian jarum dicabut
Kegagalan Anestesi
1 Disebabkan karena anatomi rahang atas ke belakang yang menonjol
2 Jarak maksila belakang dengan ramus yang sangat individual3 Sehingga penyuntikan terlalu mengarah ke medial
4 Jarum yang pendek
5 Insersi jarum terlalu rendah
6 N bukalis terkadang tidak teranestesi
- Bedah Minor dan Teknik Anestesi
- Bedah Minor
- Contoh
- Instrumen Bedah Bedah
- Slide 5
- Asepsis
- Cara Aseptis
- TEKNIK ANESTESI
- Slide 9
- Slide 10
- Slide 11
- Slide 12
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- Slide 18
- Slide 19
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- Slide 25
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Slide 31
- Slide 32
- Slide 33
- Slide 34
- Slide 35
- Slide 36
- Slide 37
- Slide 38
- Slide 39
- Slide 40
- Slide 41
-
N Mandibularis
N Bukalis N Lingualis
N Alveolaris inferior
Mukosa lingual Mukosa bukal Lidah separo
Gigi-gigi bawah
Mandibular Block Anaesthesia
Metode Fischer tak langsung
Metode Bennet langsung
Metode Gow-Gate
Metode Akinosi Vazirani
Lower alveolar n Deep tendon Temporal m
Superficial tendon Buccal n
Buccinator m (cut) Alveolar n
Int pterygoid m
ANESTESI BLOK MANDIBULA METODE AKINOSI
Sasaran 1 N Alveolar inferior dan cabang-cabangnya 2 N Lingualis 3 N Bukalis
Area teranestesi1 Gigi-gigi bawah sepihak2 Corpus mandibula3 Ramus mandibula bawah4 Mukosa bukal depan foramen mentale5 Dua pertiga lidah depan6 Dasar mulut7 Mukosa lingual8 Mukosa bukal
ldquo
Keuntungan1 Satu kali suntikan dapat tiga saraf2 Pasien tak perlu buka mulut3 Mengurangi aspirasi positif lt10
Kerugian1 Arah jarum sangat ditentukan lengkung rahang atas2 Tidak ada kontak tulang
Anatomi Landmark1 Tepi gingiva atas2 Tuberositas maksila3 Takik tulang koronoid4 Trigonum retromolar5 ldquoAlveolar ridgerdquo pada odontolous jaw rahang atas6 Oklusi gigi
1 Posisi pasien setengah duduk2 Pasien disuruh mengoklusikan gigi3 Jari telunjuk atau ibu jaridimasukkan ke dalamvestibulum oris danuntuk menyibak pipi danmemberi arahanmasuknya jarum
4 Setelah daerah yang akan disuntik didesinfektanmaka jarum suntik ditusukkan ke mukosa medialramus dengan posisi disposabel sejajar dansmee-tinggi tepi gusi atas dan bevel menghadaptulang ramus mandibula 5 Jarum menembus mukosa sedalam + 25 cm danposisi ujung jarum mendekat ke ramus6 Aspirasi dulu kalau negatif masukkan anestesi15-18 cc kemudian jarum dicabut
Kegagalan Anestesi
1 Disebabkan karena anatomi rahang atas ke belakang yang menonjol
2 Jarak maksila belakang dengan ramus yang sangat individual3 Sehingga penyuntikan terlalu mengarah ke medial
4 Jarum yang pendek
5 Insersi jarum terlalu rendah
6 N bukalis terkadang tidak teranestesi
- Bedah Minor dan Teknik Anestesi
- Bedah Minor
- Contoh
- Instrumen Bedah Bedah
- Slide 5
- Asepsis
- Cara Aseptis
- TEKNIK ANESTESI
- Slide 9
- Slide 10
- Slide 11
- Slide 12
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- Slide 18
- Slide 19
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- Slide 25
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Slide 31
- Slide 32
- Slide 33
- Slide 34
- Slide 35
- Slide 36
- Slide 37
- Slide 38
- Slide 39
- Slide 40
- Slide 41
-
Mandibular Block Anaesthesia
Metode Fischer tak langsung
Metode Bennet langsung
Metode Gow-Gate
Metode Akinosi Vazirani
Lower alveolar n Deep tendon Temporal m
Superficial tendon Buccal n
Buccinator m (cut) Alveolar n
Int pterygoid m
ANESTESI BLOK MANDIBULA METODE AKINOSI
Sasaran 1 N Alveolar inferior dan cabang-cabangnya 2 N Lingualis 3 N Bukalis
Area teranestesi1 Gigi-gigi bawah sepihak2 Corpus mandibula3 Ramus mandibula bawah4 Mukosa bukal depan foramen mentale5 Dua pertiga lidah depan6 Dasar mulut7 Mukosa lingual8 Mukosa bukal
ldquo
Keuntungan1 Satu kali suntikan dapat tiga saraf2 Pasien tak perlu buka mulut3 Mengurangi aspirasi positif lt10
Kerugian1 Arah jarum sangat ditentukan lengkung rahang atas2 Tidak ada kontak tulang
Anatomi Landmark1 Tepi gingiva atas2 Tuberositas maksila3 Takik tulang koronoid4 Trigonum retromolar5 ldquoAlveolar ridgerdquo pada odontolous jaw rahang atas6 Oklusi gigi
1 Posisi pasien setengah duduk2 Pasien disuruh mengoklusikan gigi3 Jari telunjuk atau ibu jaridimasukkan ke dalamvestibulum oris danuntuk menyibak pipi danmemberi arahanmasuknya jarum
4 Setelah daerah yang akan disuntik didesinfektanmaka jarum suntik ditusukkan ke mukosa medialramus dengan posisi disposabel sejajar dansmee-tinggi tepi gusi atas dan bevel menghadaptulang ramus mandibula 5 Jarum menembus mukosa sedalam + 25 cm danposisi ujung jarum mendekat ke ramus6 Aspirasi dulu kalau negatif masukkan anestesi15-18 cc kemudian jarum dicabut
Kegagalan Anestesi
1 Disebabkan karena anatomi rahang atas ke belakang yang menonjol
2 Jarak maksila belakang dengan ramus yang sangat individual3 Sehingga penyuntikan terlalu mengarah ke medial
4 Jarum yang pendek
5 Insersi jarum terlalu rendah
6 N bukalis terkadang tidak teranestesi
- Bedah Minor dan Teknik Anestesi
- Bedah Minor
- Contoh
- Instrumen Bedah Bedah
- Slide 5
- Asepsis
- Cara Aseptis
- TEKNIK ANESTESI
- Slide 9
- Slide 10
- Slide 11
- Slide 12
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- Slide 18
- Slide 19
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- Slide 25
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Slide 31
- Slide 32
- Slide 33
- Slide 34
- Slide 35
- Slide 36
- Slide 37
- Slide 38
- Slide 39
- Slide 40
- Slide 41
-
Lower alveolar n Deep tendon Temporal m
Superficial tendon Buccal n
Buccinator m (cut) Alveolar n
Int pterygoid m
ANESTESI BLOK MANDIBULA METODE AKINOSI
Sasaran 1 N Alveolar inferior dan cabang-cabangnya 2 N Lingualis 3 N Bukalis
Area teranestesi1 Gigi-gigi bawah sepihak2 Corpus mandibula3 Ramus mandibula bawah4 Mukosa bukal depan foramen mentale5 Dua pertiga lidah depan6 Dasar mulut7 Mukosa lingual8 Mukosa bukal
ldquo
Keuntungan1 Satu kali suntikan dapat tiga saraf2 Pasien tak perlu buka mulut3 Mengurangi aspirasi positif lt10
Kerugian1 Arah jarum sangat ditentukan lengkung rahang atas2 Tidak ada kontak tulang
Anatomi Landmark1 Tepi gingiva atas2 Tuberositas maksila3 Takik tulang koronoid4 Trigonum retromolar5 ldquoAlveolar ridgerdquo pada odontolous jaw rahang atas6 Oklusi gigi
1 Posisi pasien setengah duduk2 Pasien disuruh mengoklusikan gigi3 Jari telunjuk atau ibu jaridimasukkan ke dalamvestibulum oris danuntuk menyibak pipi danmemberi arahanmasuknya jarum
4 Setelah daerah yang akan disuntik didesinfektanmaka jarum suntik ditusukkan ke mukosa medialramus dengan posisi disposabel sejajar dansmee-tinggi tepi gusi atas dan bevel menghadaptulang ramus mandibula 5 Jarum menembus mukosa sedalam + 25 cm danposisi ujung jarum mendekat ke ramus6 Aspirasi dulu kalau negatif masukkan anestesi15-18 cc kemudian jarum dicabut
Kegagalan Anestesi
1 Disebabkan karena anatomi rahang atas ke belakang yang menonjol
2 Jarak maksila belakang dengan ramus yang sangat individual3 Sehingga penyuntikan terlalu mengarah ke medial
4 Jarum yang pendek
5 Insersi jarum terlalu rendah
6 N bukalis terkadang tidak teranestesi
- Bedah Minor dan Teknik Anestesi
- Bedah Minor
- Contoh
- Instrumen Bedah Bedah
- Slide 5
- Asepsis
- Cara Aseptis
- TEKNIK ANESTESI
- Slide 9
- Slide 10
- Slide 11
- Slide 12
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- Slide 18
- Slide 19
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- Slide 25
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Slide 31
- Slide 32
- Slide 33
- Slide 34
- Slide 35
- Slide 36
- Slide 37
- Slide 38
- Slide 39
- Slide 40
- Slide 41
-
ANESTESI BLOK MANDIBULA METODE AKINOSI
Sasaran 1 N Alveolar inferior dan cabang-cabangnya 2 N Lingualis 3 N Bukalis
Area teranestesi1 Gigi-gigi bawah sepihak2 Corpus mandibula3 Ramus mandibula bawah4 Mukosa bukal depan foramen mentale5 Dua pertiga lidah depan6 Dasar mulut7 Mukosa lingual8 Mukosa bukal
ldquo
Keuntungan1 Satu kali suntikan dapat tiga saraf2 Pasien tak perlu buka mulut3 Mengurangi aspirasi positif lt10
Kerugian1 Arah jarum sangat ditentukan lengkung rahang atas2 Tidak ada kontak tulang
Anatomi Landmark1 Tepi gingiva atas2 Tuberositas maksila3 Takik tulang koronoid4 Trigonum retromolar5 ldquoAlveolar ridgerdquo pada odontolous jaw rahang atas6 Oklusi gigi
1 Posisi pasien setengah duduk2 Pasien disuruh mengoklusikan gigi3 Jari telunjuk atau ibu jaridimasukkan ke dalamvestibulum oris danuntuk menyibak pipi danmemberi arahanmasuknya jarum
4 Setelah daerah yang akan disuntik didesinfektanmaka jarum suntik ditusukkan ke mukosa medialramus dengan posisi disposabel sejajar dansmee-tinggi tepi gusi atas dan bevel menghadaptulang ramus mandibula 5 Jarum menembus mukosa sedalam + 25 cm danposisi ujung jarum mendekat ke ramus6 Aspirasi dulu kalau negatif masukkan anestesi15-18 cc kemudian jarum dicabut
Kegagalan Anestesi
1 Disebabkan karena anatomi rahang atas ke belakang yang menonjol
2 Jarak maksila belakang dengan ramus yang sangat individual3 Sehingga penyuntikan terlalu mengarah ke medial
4 Jarum yang pendek
5 Insersi jarum terlalu rendah
6 N bukalis terkadang tidak teranestesi
- Bedah Minor dan Teknik Anestesi
- Bedah Minor
- Contoh
- Instrumen Bedah Bedah
- Slide 5
- Asepsis
- Cara Aseptis
- TEKNIK ANESTESI
- Slide 9
- Slide 10
- Slide 11
- Slide 12
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- Slide 18
- Slide 19
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- Slide 25
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Slide 31
- Slide 32
- Slide 33
- Slide 34
- Slide 35
- Slide 36
- Slide 37
- Slide 38
- Slide 39
- Slide 40
- Slide 41
-
Area teranestesi1 Gigi-gigi bawah sepihak2 Corpus mandibula3 Ramus mandibula bawah4 Mukosa bukal depan foramen mentale5 Dua pertiga lidah depan6 Dasar mulut7 Mukosa lingual8 Mukosa bukal
ldquo
Keuntungan1 Satu kali suntikan dapat tiga saraf2 Pasien tak perlu buka mulut3 Mengurangi aspirasi positif lt10
Kerugian1 Arah jarum sangat ditentukan lengkung rahang atas2 Tidak ada kontak tulang
Anatomi Landmark1 Tepi gingiva atas2 Tuberositas maksila3 Takik tulang koronoid4 Trigonum retromolar5 ldquoAlveolar ridgerdquo pada odontolous jaw rahang atas6 Oklusi gigi
1 Posisi pasien setengah duduk2 Pasien disuruh mengoklusikan gigi3 Jari telunjuk atau ibu jaridimasukkan ke dalamvestibulum oris danuntuk menyibak pipi danmemberi arahanmasuknya jarum
4 Setelah daerah yang akan disuntik didesinfektanmaka jarum suntik ditusukkan ke mukosa medialramus dengan posisi disposabel sejajar dansmee-tinggi tepi gusi atas dan bevel menghadaptulang ramus mandibula 5 Jarum menembus mukosa sedalam + 25 cm danposisi ujung jarum mendekat ke ramus6 Aspirasi dulu kalau negatif masukkan anestesi15-18 cc kemudian jarum dicabut
Kegagalan Anestesi
1 Disebabkan karena anatomi rahang atas ke belakang yang menonjol
2 Jarak maksila belakang dengan ramus yang sangat individual3 Sehingga penyuntikan terlalu mengarah ke medial
4 Jarum yang pendek
5 Insersi jarum terlalu rendah
6 N bukalis terkadang tidak teranestesi
- Bedah Minor dan Teknik Anestesi
- Bedah Minor
- Contoh
- Instrumen Bedah Bedah
- Slide 5
- Asepsis
- Cara Aseptis
- TEKNIK ANESTESI
- Slide 9
- Slide 10
- Slide 11
- Slide 12
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- Slide 18
- Slide 19
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- Slide 25
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Slide 31
- Slide 32
- Slide 33
- Slide 34
- Slide 35
- Slide 36
- Slide 37
- Slide 38
- Slide 39
- Slide 40
- Slide 41
-
ldquo
Keuntungan1 Satu kali suntikan dapat tiga saraf2 Pasien tak perlu buka mulut3 Mengurangi aspirasi positif lt10
Kerugian1 Arah jarum sangat ditentukan lengkung rahang atas2 Tidak ada kontak tulang
Anatomi Landmark1 Tepi gingiva atas2 Tuberositas maksila3 Takik tulang koronoid4 Trigonum retromolar5 ldquoAlveolar ridgerdquo pada odontolous jaw rahang atas6 Oklusi gigi
1 Posisi pasien setengah duduk2 Pasien disuruh mengoklusikan gigi3 Jari telunjuk atau ibu jaridimasukkan ke dalamvestibulum oris danuntuk menyibak pipi danmemberi arahanmasuknya jarum
4 Setelah daerah yang akan disuntik didesinfektanmaka jarum suntik ditusukkan ke mukosa medialramus dengan posisi disposabel sejajar dansmee-tinggi tepi gusi atas dan bevel menghadaptulang ramus mandibula 5 Jarum menembus mukosa sedalam + 25 cm danposisi ujung jarum mendekat ke ramus6 Aspirasi dulu kalau negatif masukkan anestesi15-18 cc kemudian jarum dicabut
Kegagalan Anestesi
1 Disebabkan karena anatomi rahang atas ke belakang yang menonjol
2 Jarak maksila belakang dengan ramus yang sangat individual3 Sehingga penyuntikan terlalu mengarah ke medial
4 Jarum yang pendek
5 Insersi jarum terlalu rendah
6 N bukalis terkadang tidak teranestesi
- Bedah Minor dan Teknik Anestesi
- Bedah Minor
- Contoh
- Instrumen Bedah Bedah
- Slide 5
- Asepsis
- Cara Aseptis
- TEKNIK ANESTESI
- Slide 9
- Slide 10
- Slide 11
- Slide 12
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- Slide 18
- Slide 19
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- Slide 25
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Slide 31
- Slide 32
- Slide 33
- Slide 34
- Slide 35
- Slide 36
- Slide 37
- Slide 38
- Slide 39
- Slide 40
- Slide 41
-
1 Posisi pasien setengah duduk2 Pasien disuruh mengoklusikan gigi3 Jari telunjuk atau ibu jaridimasukkan ke dalamvestibulum oris danuntuk menyibak pipi danmemberi arahanmasuknya jarum
4 Setelah daerah yang akan disuntik didesinfektanmaka jarum suntik ditusukkan ke mukosa medialramus dengan posisi disposabel sejajar dansmee-tinggi tepi gusi atas dan bevel menghadaptulang ramus mandibula 5 Jarum menembus mukosa sedalam + 25 cm danposisi ujung jarum mendekat ke ramus6 Aspirasi dulu kalau negatif masukkan anestesi15-18 cc kemudian jarum dicabut
Kegagalan Anestesi
1 Disebabkan karena anatomi rahang atas ke belakang yang menonjol
2 Jarak maksila belakang dengan ramus yang sangat individual3 Sehingga penyuntikan terlalu mengarah ke medial
4 Jarum yang pendek
5 Insersi jarum terlalu rendah
6 N bukalis terkadang tidak teranestesi
- Bedah Minor dan Teknik Anestesi
- Bedah Minor
- Contoh
- Instrumen Bedah Bedah
- Slide 5
- Asepsis
- Cara Aseptis
- TEKNIK ANESTESI
- Slide 9
- Slide 10
- Slide 11
- Slide 12
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- Slide 18
- Slide 19
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- Slide 25
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Slide 31
- Slide 32
- Slide 33
- Slide 34
- Slide 35
- Slide 36
- Slide 37
- Slide 38
- Slide 39
- Slide 40
- Slide 41
-
4 Setelah daerah yang akan disuntik didesinfektanmaka jarum suntik ditusukkan ke mukosa medialramus dengan posisi disposabel sejajar dansmee-tinggi tepi gusi atas dan bevel menghadaptulang ramus mandibula 5 Jarum menembus mukosa sedalam + 25 cm danposisi ujung jarum mendekat ke ramus6 Aspirasi dulu kalau negatif masukkan anestesi15-18 cc kemudian jarum dicabut
Kegagalan Anestesi
1 Disebabkan karena anatomi rahang atas ke belakang yang menonjol
2 Jarak maksila belakang dengan ramus yang sangat individual3 Sehingga penyuntikan terlalu mengarah ke medial
4 Jarum yang pendek
5 Insersi jarum terlalu rendah
6 N bukalis terkadang tidak teranestesi
- Bedah Minor dan Teknik Anestesi
- Bedah Minor
- Contoh
- Instrumen Bedah Bedah
- Slide 5
- Asepsis
- Cara Aseptis
- TEKNIK ANESTESI
- Slide 9
- Slide 10
- Slide 11
- Slide 12
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- Slide 18
- Slide 19
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- Slide 25
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Slide 31
- Slide 32
- Slide 33
- Slide 34
- Slide 35
- Slide 36
- Slide 37
- Slide 38
- Slide 39
- Slide 40
- Slide 41
-
Kegagalan Anestesi
1 Disebabkan karena anatomi rahang atas ke belakang yang menonjol
2 Jarak maksila belakang dengan ramus yang sangat individual3 Sehingga penyuntikan terlalu mengarah ke medial
4 Jarum yang pendek
5 Insersi jarum terlalu rendah
6 N bukalis terkadang tidak teranestesi
- Bedah Minor dan Teknik Anestesi
- Bedah Minor
- Contoh
- Instrumen Bedah Bedah
- Slide 5
- Asepsis
- Cara Aseptis
- TEKNIK ANESTESI
- Slide 9
- Slide 10
- Slide 11
- Slide 12
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- Slide 18
- Slide 19
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- Slide 25
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Slide 31
- Slide 32
- Slide 33
- Slide 34
- Slide 35
- Slide 36
- Slide 37
- Slide 38
- Slide 39
- Slide 40
- Slide 41
-
2 Jarak maksila belakang dengan ramus yang sangat individual3 Sehingga penyuntikan terlalu mengarah ke medial
4 Jarum yang pendek
5 Insersi jarum terlalu rendah
6 N bukalis terkadang tidak teranestesi
- Bedah Minor dan Teknik Anestesi
- Bedah Minor
- Contoh
- Instrumen Bedah Bedah
- Slide 5
- Asepsis
- Cara Aseptis
- TEKNIK ANESTESI
- Slide 9
- Slide 10
- Slide 11
- Slide 12
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- Slide 18
- Slide 19
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- Slide 25
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Slide 31
- Slide 32
- Slide 33
- Slide 34
- Slide 35
- Slide 36
- Slide 37
- Slide 38
- Slide 39
- Slide 40
- Slide 41
-
4 Jarum yang pendek
5 Insersi jarum terlalu rendah
6 N bukalis terkadang tidak teranestesi
- Bedah Minor dan Teknik Anestesi
- Bedah Minor
- Contoh
- Instrumen Bedah Bedah
- Slide 5
- Asepsis
- Cara Aseptis
- TEKNIK ANESTESI
- Slide 9
- Slide 10
- Slide 11
- Slide 12
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- Slide 18
- Slide 19
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- Slide 25
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Slide 31
- Slide 32
- Slide 33
- Slide 34
- Slide 35
- Slide 36
- Slide 37
- Slide 38
- Slide 39
- Slide 40
- Slide 41
-
5 Insersi jarum terlalu rendah
6 N bukalis terkadang tidak teranestesi
- Bedah Minor dan Teknik Anestesi
- Bedah Minor
- Contoh
- Instrumen Bedah Bedah
- Slide 5
- Asepsis
- Cara Aseptis
- TEKNIK ANESTESI
- Slide 9
- Slide 10
- Slide 11
- Slide 12
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- Slide 18
- Slide 19
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- Slide 25
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Slide 31
- Slide 32
- Slide 33
- Slide 34
- Slide 35
- Slide 36
- Slide 37
- Slide 38
- Slide 39
- Slide 40
- Slide 41
-
- Bedah Minor dan Teknik Anestesi
- Bedah Minor
- Contoh
- Instrumen Bedah Bedah
- Slide 5
- Asepsis
- Cara Aseptis
- TEKNIK ANESTESI
- Slide 9
- Slide 10
- Slide 11
- Slide 12
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- Slide 18
- Slide 19
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- Slide 25
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Slide 31
- Slide 32
- Slide 33
- Slide 34
- Slide 35
- Slide 36
- Slide 37
- Slide 38
- Slide 39
- Slide 40
- Slide 41
-