tata kerja kamar bedah, teknik operasi minor dan penyembuhan luka

65
Tata kerja kamar Bedah Rizky F. Lazuardy Cici Rahma U Ali Akbar R

Upload: chaosboy19

Post on 08-Apr-2016

186 views

Category:

Documents


41 download

DESCRIPTION

Tata Kerja Kamar Bedah, Teknik Operasi

TRANSCRIPT

Page 1: Tata Kerja Kamar Bedah, Teknik Operasi Minor Dan Penyembuhan Luka

Tata kerja kamar Bedah

Rizky F. LazuardyCici Rahma UAli Akbar R

Page 2: Tata Kerja Kamar Bedah, Teknik Operasi Minor Dan Penyembuhan Luka

Prosedur Kamar Operasi• Pemindahan penderita ke meja operasi• Pemberian Anestesi, Intubasi• Penempatan penderita dalam posisi untuk

dibedah• Persiapan penderita untuk pembedahan:

desinfeksi,tutup kain steril

• Pembedahan• Pemberian cairan, darah, obat parenteral• Evaluasi pasca pembedahan• Menutup luka pembedahan• Penghentian anestesi ekstubasi

Page 3: Tata Kerja Kamar Bedah, Teknik Operasi Minor Dan Penyembuhan Luka

Asepsis dan pencegahan infeksi

• Asepsis Prinsip untuk mempertahankan bebas kuman

• Antisepsis Cara dan tindakan yang diperlukan untuk mencapai keadaan bebas kuman

Page 4: Tata Kerja Kamar Bedah, Teknik Operasi Minor Dan Penyembuhan Luka

Sumber infeksi• Udara• Alat-alat pembedahan• Kulit penderita• Visceral• Darah

Page 5: Tata Kerja Kamar Bedah, Teknik Operasi Minor Dan Penyembuhan Luka

Pengendalian Infeksi• Lingkungan pembedahan• Personil kamar bedah

–Teknik tanpa singgung–Pakaian kamar bedah–Cuci tangan

Page 6: Tata Kerja Kamar Bedah, Teknik Operasi Minor Dan Penyembuhan Luka
Page 7: Tata Kerja Kamar Bedah, Teknik Operasi Minor Dan Penyembuhan Luka
Page 8: Tata Kerja Kamar Bedah, Teknik Operasi Minor Dan Penyembuhan Luka
Page 9: Tata Kerja Kamar Bedah, Teknik Operasi Minor Dan Penyembuhan Luka
Page 10: Tata Kerja Kamar Bedah, Teknik Operasi Minor Dan Penyembuhan Luka
Page 11: Tata Kerja Kamar Bedah, Teknik Operasi Minor Dan Penyembuhan Luka
Page 12: Tata Kerja Kamar Bedah, Teknik Operasi Minor Dan Penyembuhan Luka

Antisepsis• Persiapan lapangan bedah• Penyuci hama• Penutupan lapangan bedah• Sterilisasi perawatan bedah

Page 13: Tata Kerja Kamar Bedah, Teknik Operasi Minor Dan Penyembuhan Luka

KAMAR BEDAH

• Ruangan yang memerlukan keadaan suci hama/steril untuk dapat melakukan tindakan pembedahan

Page 14: Tata Kerja Kamar Bedah, Teknik Operasi Minor Dan Penyembuhan Luka
Page 15: Tata Kerja Kamar Bedah, Teknik Operasi Minor Dan Penyembuhan Luka

Pembagian Zona pada sarana ruang operasi

Risiko RendahArea resepsionis, R.tunggu keluarga px, R. Utilitas kotor

Risiko SedangR. Istirahat dr. &

perawat, R. Tunggu px

Risiko TinggiKomplek ruang operasi, ruang

pemulihan

Risiko Sangat tinggiRuang operasi

Page 16: Tata Kerja Kamar Bedah, Teknik Operasi Minor Dan Penyembuhan Luka
Page 17: Tata Kerja Kamar Bedah, Teknik Operasi Minor Dan Penyembuhan Luka
Page 18: Tata Kerja Kamar Bedah, Teknik Operasi Minor Dan Penyembuhan Luka

Teknik Bedah Minor

Page 19: Tata Kerja Kamar Bedah, Teknik Operasi Minor Dan Penyembuhan Luka

DEFINISIBedah minor merupakan

tindakan operasi ringan yang biasanya dikerjakan dengan anastesi lokal.

Page 20: Tata Kerja Kamar Bedah, Teknik Operasi Minor Dan Penyembuhan Luka

Bergantung pada kelarutan dalam lemak, ikatan protein, dan aktivitas vasodilatornya.

Jarum ditusukkan dengan sudut 45o sampai mencapai jaringan lemak subkutan.

Anastesi Lokal

Page 21: Tata Kerja Kamar Bedah, Teknik Operasi Minor Dan Penyembuhan Luka

Keadaan2 khusus:- Kulit kepala : penyuntikan seperti biasa. Jika

ujung jarum masuk terlalu dalam sampai ke bawah aponeurosis epikranium (ditandai dengan hilangnya tahanan) anastesi kurang sempurna

- Jaringan parut, telapak tangan dan kaki, hidung : tahanan akan terasa lebih besar sehingga hialorunidase akan sangat membantu.

Anastesi Lokal

Page 22: Tata Kerja Kamar Bedah, Teknik Operasi Minor Dan Penyembuhan Luka

Instrumen pemotongInstrumen pemegangInstrumen penarikInstrumen penghisapJarumBenang

PERALATAN

Page 23: Tata Kerja Kamar Bedah, Teknik Operasi Minor Dan Penyembuhan Luka

Pisau bedahJenis Pisau

1. pisau yang gagang dan matanya disposible2. pisau yang matanya disposible dan gagang reusable3. pisau yang gagang dan matanya merupakan satu

kesatuan danreusable

Instrumen Pemotong

Page 24: Tata Kerja Kamar Bedah, Teknik Operasi Minor Dan Penyembuhan Luka

GuntingJenis Gunting

1. Gunting Mayo : gunting besar untuk memotong struktur yang liat

2. Gunting Metzenbaum : berukuran lebih kecl dan digunakan untuk memotong jaringan

3. Gunting Runcing : digunakan untuk mendiksesi lebih cermat dan rapi

4. Gunting Balutan : gunting khusus untuk memotong benang ataunkain pembalut

Instrumen Pemotong

Page 25: Tata Kerja Kamar Bedah, Teknik Operasi Minor Dan Penyembuhan Luka

Bi

st

ou

ri

Scalpel

Page 26: Tata Kerja Kamar Bedah, Teknik Operasi Minor Dan Penyembuhan Luka

Gunting Mayo

Gunting Metzenbaum

Page 27: Tata Kerja Kamar Bedah, Teknik Operasi Minor Dan Penyembuhan Luka

PinsetHemostat (klem)Needle holder

Instrumen Pemegang

Page 28: Tata Kerja Kamar Bedah, Teknik Operasi Minor Dan Penyembuhan Luka

Pinset Pinset bergerigi (pinset sinurgis) dipakai untuk

memegang jaringan subkutis, otot, serta fascia Pinset tak bergerigi (pinset anatomis) digunakan

untuk memegang jaringan yang mudah robek seperti mukosa

Pinset harus dipakai dengan prinsip memegang sumpit, dimana pinset itu harus merupakan perpanjangan dari jari telunjuk dan ibu jari

Page 29: Tata Kerja Kamar Bedah, Teknik Operasi Minor Dan Penyembuhan Luka

Pinset Pinset merupakan suatu alat serbaguna dan

biasanya dipegang oleh tangan kiri Selama melakukan pembedahan sebaiknya

pinset tidak dilepas dan kemudian diambil kembali tetapi menyimpan pinset di tangan kiri dengan menjepit menggunakan jari manis dan kelingking sehingga jari lainnya bebas bekerja

Page 30: Tata Kerja Kamar Bedah, Teknik Operasi Minor Dan Penyembuhan Luka
Page 31: Tata Kerja Kamar Bedah, Teknik Operasi Minor Dan Penyembuhan Luka

Klem bergigi (Kocher)untuk memegang kulit dengan kuat sehingga tidak menimbulkan kerusakan jaringan

Klem tidak bergigi (Pean)untuk menghentikan perdarahan

Hemostat (Klem)

Page 32: Tata Kerja Kamar Bedah, Teknik Operasi Minor Dan Penyembuhan Luka

Kocher Pean

Page 33: Tata Kerja Kamar Bedah, Teknik Operasi Minor Dan Penyembuhan Luka

Posisi needle holder dapat berada dalam posisi :- Pronasi pada waktu menusuk dan mengambil jarum- Mid position pada waktu pengambilan jarum siap dipakai

- Supinasi tidak dianjurkan dipakai untuk pengambilan jarum

Dengan memakai pincet di tangan kiri, dan needle holder tangan kanan

Dengan cara memutar tangan kiri kearah supinasi dan tangan kanan kearah pronasi dan cara sebaliknya jika ingin memutar jarum dari posisi backhand ke forehand

pergerakan ini merupakan pergerakan pergelangan tangan tanpa mengikut sertakan siku

Needle holder

Page 34: Tata Kerja Kamar Bedah, Teknik Operasi Minor Dan Penyembuhan Luka
Page 35: Tata Kerja Kamar Bedah, Teknik Operasi Minor Dan Penyembuhan Luka

Digunakan untuk menyisihkan jaringan yang menghalangi gerakan

serta dapat memberikan pemaparan yang lebih baik

Instrumen Penarik

Page 36: Tata Kerja Kamar Bedah, Teknik Operasi Minor Dan Penyembuhan Luka

Yang biasa digunakan untuk bedah minor adalah penghisap berujung Frazier

Digunakan bila perdarahan cukup banyak

Instrumen Penghisap

Page 37: Tata Kerja Kamar Bedah, Teknik Operasi Minor Dan Penyembuhan Luka

Jarum traumatis : jarum yang mempunyai ‘mata’ untuk memasukkan benang di bagian ujung tumpulnya sehingga benangnya bisa diganti.Pada bagian yang bermata ukurannya lebih besar dari bagian ujung yang tajam.

Jarum atraumatis : jarum yang tidak memiliki mata sehingga ujung jarumnya langsung dihubungkan dengan benang dan memiliki ukuran penampang yang sama.

Jarum

Page 38: Tata Kerja Kamar Bedah, Teknik Operasi Minor Dan Penyembuhan Luka

Jarum cutting : jarum yang penampangnya berbentuk segitiga atau pipih dan tajam.Dipakai untuk menjahit kulit dan tendon

Jarun non-cutting (tappered) : jarum yang penampangnya bulat dan ujungnya saja yang tajam.Dipakai untuk menjahit jaringan yang lunak

Jarum

Page 39: Tata Kerja Kamar Bedah, Teknik Operasi Minor Dan Penyembuhan Luka
Page 40: Tata Kerja Kamar Bedah, Teknik Operasi Minor Dan Penyembuhan Luka

Benang yang dapat diserap (absorbable) digunakan untuk menjahit jaringan di bawah kulit Contoh :o catgut : terbuat dari usus halus dan kucingo benang sintesis : multifilamen (asam

poliglikoliat dan asam poliglaktik) dan monofilamen (polidiaksone)

Benang

Page 41: Tata Kerja Kamar Bedah, Teknik Operasi Minor Dan Penyembuhan Luka

Benang yang tidak diserap (non aborbable) digunakan untuk menjahit kulito Suterao Poliester (dacron)o Polipropilene (prolene)o Kawat baja

Benang

Page 42: Tata Kerja Kamar Bedah, Teknik Operasi Minor Dan Penyembuhan Luka

STERILISASI PERALATANPemanasan

-Tanpa tekanan

-Dengan tekanan

KimiawiRadiasi

Page 43: Tata Kerja Kamar Bedah, Teknik Operasi Minor Dan Penyembuhan Luka

Tanpa tekanan- pemanasan basahmerebus alat dalam air mendidih pada suhu >1000C selama 15-30 menit- pemanasan keringmenggunakan oven pada suhu 160-180C selama 1-2 jam- flambermembakar dengan spiritus atau alkohol 96%

Dengan tekanan- autoklafmenggunakan uap bertekanan 750 mmHg dan suhu 120C selama 10-15 menit

Pemanasan

Page 44: Tata Kerja Kamar Bedah, Teknik Operasi Minor Dan Penyembuhan Luka

Tablet formalinAlat dan tablet formalin

dimasukkan ke dalam tempat tertutup minimal selama 24 jam

Gas etilen oksidaDigunakan untuk alat yang tidak

tahan panas

Kimiawi

Page 45: Tata Kerja Kamar Bedah, Teknik Operasi Minor Dan Penyembuhan Luka

Dengan menggunakan daya radiasi sinar X atau sinar ultraviolet.

Radiasi

Page 46: Tata Kerja Kamar Bedah, Teknik Operasi Minor Dan Penyembuhan Luka

Prinsip yang harus diperhatikan :•Cara memegang kulit pada tepi luka dengan surgical forceps harus dilakukan secara halus dengan mencegah trauma lebih lanjut pada jaringan tersebut.•Ukuran kulit yang yang diambil dari kedua tepi lukaharus sama besarnya.a.Tempat tusukan jarum sebaiknya sekitar 1-3 cm dari tepi luka•Jarak antara dua jahitan sebaiknya kurang lebih samadengan tusukan jarum dari tepi luka.

Prinsip Penjahitan Luka

Page 47: Tata Kerja Kamar Bedah, Teknik Operasi Minor Dan Penyembuhan Luka

1. Penjahitan Continuous

2. Penjahitan Terputus

3. Penjahitan sub-kutikuler

4. Penjahitan Mattrass horizontal vertical

Teknik Penjahitan Luka

Page 48: Tata Kerja Kamar Bedah, Teknik Operasi Minor Dan Penyembuhan Luka

Sering digunakan untuk menjahit luka yang lama dimana ketegangan kulit dapat diminamalisasi dengan penjahitan yang dalam.

Sering digunakan untuk penutupan kulit kepala.

Memberikan keuntungan dalam hemostasis dengan mengkompresi tepi luka.

Penjahitan Continuous

Page 49: Tata Kerja Kamar Bedah, Teknik Operasi Minor Dan Penyembuhan Luka

Merupakan standar baku dan jenis jahitan yang paling sering digunakan.

Bisa dilakukan pada semua jenis luka. Memiliki kekuatan tarik lebih besar dan

kecenderungan minimal dalam menyebabkan edema luka dan gangguan sirkulasi kulit

Penjahitan Terputus

Page 50: Tata Kerja Kamar Bedah, Teknik Operasi Minor Dan Penyembuhan Luka

Jahitan matras vertikalteknik ini digunakan jika eversi tepi luka tidak bisa

dicapai hanya dengan menggunakan jahitan terputus, misalnya di daerah yang lemak sunkutannya tipis dan tepi luka cenderung masuk ke dalam.

Jahitan matras horizontalteknik ini digunakan untuk menautkan fascia dan

aponeurosis. Jahitan ini tidak boleh digunakan untuk menjahit lemak subkutan karena membuat kulit di atasnya bergelombang

Penjahitan Matras

Page 51: Tata Kerja Kamar Bedah, Teknik Operasi Minor Dan Penyembuhan Luka

Dapat dilakukan secara terputus atau kontinyu. Pada penutupan subkutan kontinyu, jarum lewat

secara horizontal pada dermis superfisial sejajar permukaan kulit untuk mendekatkan permukaan kulit.

Teknik ini menghindari perlunya jahitan kulit luar dan mengurangi kemungkinan timbulnya bekas jahitan pada kulit.

Penjahitan Subkutikuler

Page 52: Tata Kerja Kamar Bedah, Teknik Operasi Minor Dan Penyembuhan Luka

Jahitan diangkat jika sudah terjadi perlekatan tepi-tepi luka.

Faktor yang mempengaruhi:• Vaskularisasi• Mobilitas• Ketegangan tepi-tepi

luka• Teknik penjahitan

Pengangkatan Jahitan

Page 53: Tata Kerja Kamar Bedah, Teknik Operasi Minor Dan Penyembuhan Luka

Insisi harus cukup panjang sehingga operasi dapat leluasa dilakukan

Usahakan dibuat dalam satu sayatan

Sayatan tambahan akan menimbulkan bekas yang lebih buruk

Prinsip Insisi

Page 54: Tata Kerja Kamar Bedah, Teknik Operasi Minor Dan Penyembuhan Luka

Araho Insisi harus sejajar dengan arah kolagen kulito Arah kolagen kulit diidentifikasi dengan Relaxed Skin

Tension Lines (RSTL)o RSTL diketahui dengan mencubit kulit dan melihat

arah kerutan dan penonjolan yang terbentuko Di tengah tungkai, insisi tidak boleh memotong lipatan

sendi secara tegak lurus, dengan cara:• Sayatan memotong lipatan sendi ke arah miring• Memasukkan lipatan sendi sebagai bagian dari insisi• Menjauhi lipatan sendi

o Sebisa mungkin hindari membuat insisi di daerah:• Bahu dan prasternal (sering menjadi koloid)• Di atas tulang yang terletak subkutis

(penyembuhannya lambat)

Page 55: Tata Kerja Kamar Bedah, Teknik Operasi Minor Dan Penyembuhan Luka

Tekniko Kulit ditegangkan dengan ibu jari dan telunjuk

kemudian disayat menggunakan mata skalpel yang tajam

o Jika membuat insisi yang panjang dan lurus, skalpel dipegang dengan seperti menggenggam pisau dengan jari telunjuk memfiksasi atas gagang pisau

o Jika membuat insisi yang kecil dan rumit, skalpel dipegang seperti memegang pena.

o Insisi harus tegak lurus dengan kulit sehinggapenyembuhannya lebih baik

Page 56: Tata Kerja Kamar Bedah, Teknik Operasi Minor Dan Penyembuhan Luka

PENYEMBUHAN LUKA

Rizki Fajar LCici Rahma UAli Akbar R

Page 57: Tata Kerja Kamar Bedah, Teknik Operasi Minor Dan Penyembuhan Luka

Luka• Luka: terputusnya kontinuitas atau hubungan

anatomis jaringan sebagai akibat dari ruda paksa.• Luka dapat luka yang sengaja dibuat untuk tujuan

tertentu, seperti luka insisi pada operasi atau luka akibat trauma seperti luka akibat kecelakaan.

Page 58: Tata Kerja Kamar Bedah, Teknik Operasi Minor Dan Penyembuhan Luka

Penyembuhan Luka• Respon organisme terhadap kerusakan

jaringan/organ serta usaha pengembalian kondisi homeostasis sehingga dicapai kestabilan fisiologis jaringan atau organ, yang pada kulit terjadi penyusunan kembali jaringan kulit, ditandai dengan terbentuknya epitel fungsional yang menutupi luka.

Page 59: Tata Kerja Kamar Bedah, Teknik Operasi Minor Dan Penyembuhan Luka

Tahapan penyembuhan luka• Fase Koagulasi• Fase Inflamasi• Fase Proliperatif• Fase Remodeling

Page 60: Tata Kerja Kamar Bedah, Teknik Operasi Minor Dan Penyembuhan Luka

Tahapan penyembuhan luka• Fase koagulasi: Lukaperdarahan pada daerah

lukaaktifasi kaskade pembekuan darahterbentuk klot hematoma. diikuti fase inflamasi

• Fase inflamasi: platelet pembentuk klot hematom mengalami degranulasimelepaskan faktor pertumbuhan seperti: platelet derived growth factor(PDGF) dan transforming growth factor β (βTGF), granulocyte colony stimulating factor (G-CSF), C5a, TNFα,IL-1 dan IL-8. Leukosit menuju daerah luka,terjadi deposit matriks fibrin yang mengawali proses penutupan luka (hari 2-4). Fase ini mempunyai prioritas: menggalakkan hemostasis,menyingkirkan jaringan mati,dan mencegah infeksi bakteri patogen.

Page 61: Tata Kerja Kamar Bedah, Teknik Operasi Minor Dan Penyembuhan Luka

Lanjutan.. Fase proliferatif: terjadi pada hari ke 4-21 setelah

trauma. Keratinosit disekitar luka mengalami perubahan fenotif. Regresi hubungan desmosal antara keratinosit pada membran basal menyebabkan sel keratin bermigrasi kearah lateral. Keratinosit bergerak melalui interaksi dengan matriks protein ekstraselular (fibronectin, vitronectin dan kolagen tipe I). Faktor proangiogenik dilepaskan oleh makrofag, vascular endothelial growth factor ((VEGF) sehingga terjadi neovaskilarisasi dan pembentukan jaringan granulasi.

Page 62: Tata Kerja Kamar Bedah, Teknik Operasi Minor Dan Penyembuhan Luka

Fase remodeling: ini merupakan fase paling lama pada proses penyembuhan luka, terjadi pada hari ke 21 hingga 1 tahun. Terjadi kontraksi luka, akibat pembentukan aktin myofibroblas dengan aktin mikrofilamen yang memberikan kekuatan kontraksi pada penyembuhan luka. Pada fase ini terjadi juga remodeling kolagen. Kolagen tipe III digantikan oleh kolagen tipe I yang dimediasi matriks metalloproteinase yang disekresi makrofah, fibroblas, dan sel endotel. Pada masa 3 minggu penyembuhan, luka telah mendapatkan kembali 20% kekuatan jaringan normal.

Page 63: Tata Kerja Kamar Bedah, Teknik Operasi Minor Dan Penyembuhan Luka
Page 64: Tata Kerja Kamar Bedah, Teknik Operasi Minor Dan Penyembuhan Luka

perbedaan penyembuhan luka primer dan sekunder

PENYEMBUHAN LUKA PRIMER (PRIMARY CLOSURE)

PENYEMBUHAN LUKA SEKUNDER (SECONDARY CLOSURE)

• menyatuka kedua tepi luka dengan jahitan, plester, skin graft atau flap.

• hanya sedikit jaringan yang hilang

• luka bersih• jaringan granulasi yang

dihasilkan sangat sedikit• re-epitelisasi sempurna dalam

10-14 hari, menyisakan jaringan parut tipis

• tidak ada tindakan aktif untuk menutup luka, luka sembuh secara alamiah (intervensi hanya berupa cleaning, dressing, kadang pemberian antibiotika)

• jaringan yang hilang cukup luas• luka terbuka yang dibiarkan terbuka,

kadang kotor.• terbentuk jaringan granulasi cukup

banyak• luka ditutup oleh re-epitelisasi dan

deposisi jaringan ikat sehingga terjadi kontraksi. jaringan parut dapat luas/ hipertrofik, terutama bila terjadi di daerah presternal, deltoid dan leher.

Page 65: Tata Kerja Kamar Bedah, Teknik Operasi Minor Dan Penyembuhan Luka

terimakasih