spm ilmu penyakit syaraf(andre).docx

54
YAYASAN EFATA RS ST. ANTONIUS JOPu Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected] STROKE DEFENISI Stroke adalah suatu keadaan hilangnya sebagian atau seluruh fungsi neurologis (deficit neurologic fokal atau global) yang terjadi secara mendadak,berlangsung lebih dari 24 jam atau menyebabkan kematian,yang semata-mata disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak karena berkurangnya suplai darah (stroke ischemic) atau pecahnya pembuluh darah secara spontan (stroke perdarahan). Pembagian stroke 1. Etiologis: Infark : Aterotrombotik, Kardioembolik, Lakunar Perdarahan:perdarahan intraserebral,perdarahan subaraknoid,perdarahan intracranial et causa AVM. 2. Lokasi 2.1. Sistim carotis 2.2. Sistim vertebrobasiler Dasar diagnosis 1. Anamnese dari pasien,keluarga atau pembawa pasien. 2.Pemeriksaan fisik: Keadaan umum,kesadaran(GCS), tanda vital, status generalis, status neurologis. 3.Alat bantu scoring(skala)

Upload: lieslongge

Post on 28-Dec-2015

54 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SPM ILMU PENYAKIT SYARAF(ANDRE).docx

YAYASAN EFATA

RS ST. ANTONIUS JOPu

Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT

Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]

STROKE

DEFENISI

Stroke adalah suatu keadaan hilangnya sebagian atau seluruh fungsi neurologis (deficit neurologic fokal atau global) yang terjadi secara mendadak,berlangsung lebih dari 24 jam atau menyebabkan kematian,yang semata-mata disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak karena berkurangnya suplai darah (stroke ischemic) atau pecahnya pembuluh darah secara spontan (stroke perdarahan).

Pembagian stroke

1. Etiologis:

Infark : Aterotrombotik, Kardioembolik, LakunarPerdarahan:perdarahan intraserebral,perdarahan subaraknoid,perdarahan intracranial et causa AVM.

2. Lokasi

2.1. Sistim carotis

2.2. Sistim vertebrobasiler

Dasar diagnosis

1. Anamnese dari pasien,keluarga atau pembawa pasien.

2.Pemeriksaan fisik:

Keadaan umum,kesadaran(GCS), tanda vital, status generalis, status neurologis.

3.Alat bantu scoring(skala)

Siriraj sroke score (SSS),alogaritme stroke gajah mada (ASGM).

4.Pemeriksaan penunjang

Pungsi lumbal (bila neuroimejing tidak tersedia).

Neuroimejing :CT Scan,MRI,MRA,ANGIOGRAFI,DSA.

Page 2: SPM ILMU PENYAKIT SYARAF(ANDRE).docx

YAYASAN EFATA

RS ST. ANTONIUS JOPu

Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT

Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]

KRITERI DIAGNOSIS

Klinis :

Anamnesis:Deficit neurologis yang terjadi secara tiba-tiba,saat aktifitas atau istirahat,kesadaran baik atau terganggu,nyeri kepala atau tidak,muntah atau tidak,riwayat hipertensi(factor resiko lainnya) lamanya (onset),serangan pertama atau ulang.

Pemeriksaan fisik:Ada deficit neurologis,hipertensi/hipotensi/normotensi

Pemeriksaan penunjangTergantung gejala dan tanda,usia,kondisi pre dan pasca stroke,resiko pemeriksaan,biaya,kenyamanan pemeriksaan penunjang.Tujuan:Membantu menentukan diagnose,diagnose banding,factor resiko,komplikasi,prognosa dan pengobatan.LaboratoriumDilakukan pemeriksaan darah perifer lengkap (GPL),gulah darah sewaktu (GDS),fungsi ginjal(ureum,kreatinin,dan asam urat),fungsi hati (SGOT dan SGPT),protein darah (ALBUMIN,GLOBULIN),hemostasis,profil lipid(KOLESTEROL,TRIGLISERIDA,HDL,LDL),homosistein,analisa gas darah,dan elektrolit.jika perlu pemeriksaan cairan serebrospinal.Radiologis

Pemeriksaan rongen dada untuk melihat ada tidaknya infeksi paru maupun kelainan jantung.

Brain CT scan tanpa kontras (Golden standar) MRI kepala

Pemeriksaan penunjang lain:

EKG Echocardiography ( TTE dan atau TEE) Carotid Doppler ( USG Carotis ) Transcarnial Doppler (TCD)

Golden Standard/ Buku Emas

CT Scan kepala tanpa kontas

Page 3: SPM ILMU PENYAKIT SYARAF(ANDRE).docx

YAYASAN EFATA

RS ST. ANTONIUS JOPu

Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT

Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]

DIAGNOSIS BANDING

1. Ensefalopati toksi atau metabolic2. Kelainan non neurologis/ fungsioal ( contoh: kelainan jiwa)3. Bangkitan epilepsy yang disertai paresis Todd’s4. Migren hemiplegic5. Lesi structural intracranial ( hematoma subdural, tumor otak, AVM)6. Infeksi ensefalitis, Abses otak7. Trauma kepala8. Ensefalopati hipertensif9. Sklerosis multiple

PENATALAKSAAN / TERAPI

Penatalaksaan umum

1. Umum:Ditujukan terhadap fungsi Vital: paru-paru, jantung,ginjal, keseimbangan elektrolit dan cairan, gizi, hygiene.

2. Khusus:Pencegahan dan pengobatan komlikasiRehabilitasiPencegahan stroke: tindakan promitif, primer dan skunder

Penatalaksanaan khusus:

1. Stroke Iskemik/Infark: Anti Agregasi platelet: Aspirin 325 mg/hari, tiklopidin 2x250 mg, klopidogrel

1x75 mg, cilostazol 2x50-100 mg. Trombolitik: r-tPA ( harus memenuhi criteria inklusi ) Antikoagulan: heparin, LMWH, heparinoid ( untuk stroke emboli)

(Guidelines Stroke 2004) Neuroprotektan: pirasetam 12 gr infuse dilanjutkan 6 jam kemudian 4x3 gr selama

7 hari, CDP Cholin 750-1000 mg/24 jam dibagi dalam 2-3 dosis Hemorheologi : pentoxyfilin 15 mg/kg BB/hari selama 5 hari dilanjutkan oral

2x400 mg.2. Pendarahan subarachnoid:

Page 4: SPM ILMU PENYAKIT SYARAF(ANDRE).docx

YAYASAN EFATA

RS ST. ANTONIUS JOPu

Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT

Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]

Antivasospasme: Nimodipin 2,1 cc/jam selama 7 hari dilanjutkan oral 6x69 mg selama 3 minggu

3. Neuroprotektan: Pirasetam 3x3 gr IV, CDP Cholin 750 – 1000 mg dibagi 2-3 dosis.4. Perdarahan intraserebal

Konseravativ: Memperbaiki faal hemostasis ( bila ada gangguan faal hemostasi) Mencegah/mengatasi vasospasme otak akibat perdarahan;Nimodipin Neuroprotektan sama dengan perdarahan intraserebral.

Operatif : dilakukan pada kasus yang indikatif atau memungkinkan ;

Volume perdarahan lebih dari 30 cc atau dimeternya lebih dari 3cm pada fosa posterior.

Letak lobar dan kortikal dengan tanda-tanda peningkatan TIK akut dan ancaman herniasi otak.

Perdarahan serebelum. Hidrosefalus akibat perdarahan intrafentrikel atau serebelum. GCS >7

Terapi komplikasi:

Antiedema : larutan manitol 20% Antibiotika, antidepresan, antikonvulsan : atas indikasi Antitrombosis vena dalam emboli paru

Penatalaksanaan factor resiko Antihipertensi : fase akut stroke dengan persyaratan tertentu

(guindelines stroke 2004) Antidiabetika : fase akut stroke dengan persyaratan tertentu (guindelines stroke 2004) Antidislipidemia : atas indikasi

Terapi non farmakologi Opertif Phlebotomy Neurorestorasi (dalam fase akut) dan rehabilitasi medic Edukasi

KOMPLIKASI ATAU PENYULITFase akut:

Neurologis :

Page 5: SPM ILMU PENYAKIT SYARAF(ANDRE).docx

YAYASAN EFATA

RS ST. ANTONIUS JOPu

Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT

Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]

Stroke susulanEdema otakInfark berdarahHidrosefalus

Non neurologis :Hipertensi atau hiperglikemia reaktifEdema paruGangguan jantungInfeksiGangguan keseimbangan cairan dan elektrolit

Fase lanjut : Neurologis : gangguan fungsi luhur Non neurologis

Kontraktur Dekubitus,infeksi,depresi

KONSULTASI Dokter spesialis penyakit dalam ( ginjal/hipertensi,endokrin),kardiologi bila ada

kelaainan organ terkait. Dokter spesialis bedah syaraf untuk kasus haemoragik yang perlu di operasi,

(aneurisma,AVM,evakuasi hematom) Rehabilitasi medic(setelah dilakukan prosedur neurorestorasi dalam 3 bulan pertama

pasca onset)

JENIS PELAYANAN Rawat inap :stroke korner,stroke unit atau neurologic highcare unit pada fase akut. Rawat jalan pasca fase akut

TENAGA STANDAR Stroke perdarahan, rata-rata 3-4 minggu (tergantung keadaan umum penderita) Stroke iskemik,2 minggu bila tidak ada penyulit/penyulit lain

PROGNOSISAd vitamTergantung berat stroke dan komplikasi yang timbulAd functionamPenilaian dengan parameter :Activity dayli living (barthel indeks)NIH stroke scale (NIHSS)

Page 6: SPM ILMU PENYAKIT SYARAF(ANDRE).docx

YAYASAN EFATA

RS ST. ANTONIUS JOPu

Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT

Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]

Resiko kecacatan dan ketergantungan fisik/kognitif setelah 1 tahun :20-30%.

KESADARAN MENURUN DAN COMADEFINISISadar : disebut sadar bila sdar akan diri dan lingkungannyaGangguan kesadaran : ketidakmampuan untuk berkomunikasi dengan sekitarnya ketidakmampuan :

Ringan→ berat : ada derajat / tahapan Obtundity Stupor Semi koma Koma

Obtundity : dalam keadaan biasa ingin tidur, baru terbangun dan mengikuti perintah bila ada rangsangan

Stupor : Penderita tidur terus Ada gerakan spontan Ada respon dengan rangsangan Dengan rangsangan berurutan ada waktu bebas

Semi koma : hanya dengan rangsang sakit ada respon Koma : tak ada respon dengan rasa nyeriETIOLOGI1. Lesi Struktural

a. Lesi supratentorial : − radang, trauma SOP : stroke, abses selebri status konvulsivus / epilepsy

b. Lesi infratentorial :− Radang − Trauma− SOP: Stroke, tumor, abses serebri

II. Non struktural / Metabolik

A. Primer Penyakit pada substansia grisea : pick’s disease, alzhaimer’s disease Penyakit pada substansia alba : leukodistropi

B. SekunderHipoksia penurunan kadar dan tekanan oksigen darah : penyakit paru-paru, penurunan tekanan atmosfir oksigen

Page 7: SPM ILMU PENYAKIT SYARAF(ANDRE).docx

YAYASAN EFATA

RS ST. ANTONIUS JOPu

Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT

Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]

Penurunan kadar oksigen darah namun tekanan normal : anemia, keracunan CO

iskemia

penurunan CBF karena cardiac arrest, aritmia kordis, adam stokes syndrome, infark miokard, gagal jantung kongestif penurunan CBF karena tahanan perifer dalam sirkulasi sistemik menurun : sinkop, ortostatik hipotensi, vasofagal reflex.

Penurunan CBF karena peningkatan tahanan vaskuler : encephalopati hipertensi, syndrome hiperventilasi, polisitemia, hipo / hiperglikemia, defisiensi ko-factor : defisiensi tiamin gangguan fungsi ginjal, gangguan fungsi hati, gangguan elektolit : K, Na, Ca, Mg, bahan toksik : alkohol, obat-obatan : barbiturate, opiate, enzyme inhibitor : logam berat, toksin : meningitis, encephalitis, kelainan regulasi suhu : hipotermia

KRITERIA DIAGNOSIS

Anamnesis / alloanamnesis

1. riwayat penyakit sebelumnya : hipertensi, diabetes, gagal ginjal, gangguan fungsi hati, pengguna obat-obat narkotik

2. keluhan sebelum terjadi gangguan kesadaran : nyeri kepala, muntah-muntah3. menggunakan obat-obat sebelum terjadi gangguan kesadaran : obat diabetic, narkotik.

Pemeriksaan fisik umum

1. vital sign : tekanan darah, nadi dan respirasi2. pemeriksaan luka terutama luka di kepala dan leher : battle sign, pendarahan hidung,

pendarahan kelopak mata, krepitasi tulang tengkorak3. pemeriksaan suhu badan dan suhu rectal4. pemeriksaan bau nafas dan badan : fetor hepatikum, bau nafas alcohol, bau nafas

faeces5. pemeriksaan warna dan turgor kulit : sianois, kepucatan, ikterik

pemeriksaan neurologi

1. pemeriksaan neurologi umum : tanda-tanda rangsang meningeal,pemeriksaan motorik,pemeriksaan fungsi luhur,pemeriksaan nervicranialis.

2. Pemeriksaan GCS :pemeriksaan bersifat kwantitatif,dan kwalitatif pada gangguan kesadaran.

3. Pemeriksaan untuk mengetahui fungsi batang otak meliputi:

Page 8: SPM ILMU PENYAKIT SYARAF(ANDRE).docx

YAYASAN EFATA

RS ST. ANTONIUS JOPu

Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT

Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]

a) Gerakan bola matab) Reflex korneac) Reflex mata boneka/reflex kalorid) Reaksi pupil terhadap cahayae) Reflex muntah/batuk

4. Pola pernapasan:a) Eupnea: diensefalaan atasb) Cheyne stokes: lesi diensefalon bawahc) Hiperventilasi neurogenic sentral lesi di mesensefalond) Ataxis Breathing: lesi di ponse) Apneutich Breathing: lesi di pons bawah/medulla oblongataf) Apnea: lesi di medulla oblongata

5. Pupil : hubungan reaksi pupil terhadap lesi:a) Pupil kecil reaktif terhadap cahaya :cortex / diensefalonb) Pupil besar normal di tengah : mesensefalonc) Pupil kecil di tengah:ponsd) Pupil sedikit melebar di tengah : tectume) Isokor

Pint point: lesi pons, overdosis morphin Kecil reaktif :ensefalopati metabolic Sedang reaktif: ensefalopati metabolic Tidak reaktif terhadap cahaya : lesi thalamus Besar/midriasis : antidepresan, ekstasi, cholinesterase inhibitor

f) Anisokor Besar / tidak reaktif : N III parese Kecil reaktif : horner syndrome

6. Kedudukan bola mata : hubungan bola mata dengan letak lesi Deviasi conjugee : lesi hemispherinum serebri besar Strabismus konvergen dan pupil kecil : thalamus Pupil kecil di tengah : lesi di pons Pupil besar ditengah kesulitan melihat kesamping : lesi di cerebellum Pupil anisokor reflex cahaya (-) : herniasi tentirial

7. Reflex sephalik batang otak termasuk disini adalah Reflex pupil Doll’s eye movement

Page 9: SPM ILMU PENYAKIT SYARAF(ANDRE).docx

YAYASAN EFATA

RS ST. ANTONIUS JOPu

Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT

Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]

Oculo auditori reflex Oculo vestibule reflex Reflex cornea Reflex muntah

8. Reaksi motorik Reaksi abduksi dan fleksi terhadap rangsangan nyeri, lesi pada hemispehrium

cerebri Reaksi abduksi dan ekstensi terhadap rangsangan nyeri, lesi pada batang otak Postur dekortikasi atau hiperekstensi ekstremitas bawah dan fleksi ekstremitas

atas, lesi di korteks cerebri Postur decerebrasi hiperekstensi ekstremitas atas dan bawah, lesi pada batang otak

9. Observasi umum lainnyaAda gerakan automatisme seperti menguap, membasahi bibir, berarti fungsi batang otak masih baik.Ada gerakan miokolonik jerk berarti ada lesi hemispehrium cerebri yang difuss

DIAGNOSIS BANDINGTidur : keadaan non patologis dimana ada penurunan kesadaran yang dengan mudah dibangunkanAkinetik mutisme : penderita dalam keadaan bangun, mata bekerja, tapi sangat lamban berespon terehadap pertanyaan yang ditujukanSindroma locked-in : penderita dengan mata terbuka / sadar dengan komunikasi terganggu, ada sedikit gerakan terutama gerakan mata melirik keatas bawahStatus katatonik: sadar penuh fungsi motorik normal tapi tidak bias berkomunikasi dengan baik.

TATA LAKSANA

Gangguan kasadaran sampai coma adalah keadaan darurat medis untuk itu penanganan yang cepat, tepat dan akurat mulai dari ruang UGD sampai keruang perawat intensif. Penanganan terbagi atas dua bagian besar yaitu :

A.suportif

Penderita kesadaran menurun dilihat / dinilai

Jalan napas

Page 10: SPM ILMU PENYAKIT SYARAF(ANDRE).docx

YAYASAN EFATA

RS ST. ANTONIUS JOPu

Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT

Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]

Pernapasan Tekanan darah Cairan tubuh ( asam bassa, elektrolit) Posisi tubuh Pasang naso gastric tube Kateter urine

1 jalan napas : Dilihat :

Agitasi : kesan hipoksemia Gerakan napas : dada Retraksi sel iga, dinding perut, sub costa klavikula

Didengar suara tambahan berupa dengkuran, kumuran, siulan, ada sumbatan Dirba :

Getaran ekspirasi Getaran di leher Fraktur mandibuler

yang menyebabkan gangguan jalan napas: lidah / epiglottis muntah darah, secret benda asing trauma mandibula / maksila

alat yang dipakai jalan napas orofaringeal jalan napas nasofaringeal jalan napas definitive

intubasipembedahan

pola pernapasan

lesi sentral

eupnea

cheyne stoke

apnea

lesi perifer

Napas intercostel

Page 11: SPM ILMU PENYAKIT SYARAF(ANDRE).docx

YAYASAN EFATA

RS ST. ANTONIUS JOPu

Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT

Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]

Napas diafragma

2 Perhatikan aliran darah

Perfusi : perifer Ginjal : produksi urine Nadi : ritme,rate, pengisisan Tekanan darah

Haemodinamik stabil (tidak naik turun) Kondisi tensi normal Dihindari: hipertensi/meninggi, shock

Jenis shock

Hipovolemic Kardiogenic Sepsis Penimbunan vena perifer

3. Cairan tubuh Cegah hidrasi berlebihan Cairan hipotonik,hipoprotein,dan lama pakai ventilator mudah terjadi hidrasi Tekanan osmotic di pertahankan dengan albumen Hindari hiponatremia

4. Gas darah dan keseimbangan asam basa

Alat bantu oximeter untuk mengetahui oksigenasi diusahakan SaO2 >95 dan PaO2>80 mg (dengan analisa gas darah)

Po2 dibuat sampai 100-150 mmhg dengan cara diberi o2 PaCO2;25-35mm dengan hiperventilasi

5. Pasang Naso Gastrik TubePengeluaran isi lambung berguna

Mencegah aspirasi,intoksikasi Nutrisi parenteral

6.Posisi

Page 12: SPM ILMU PENYAKIT SYARAF(ANDRE).docx

YAYASAN EFATA

RS ST. ANTONIUS JOPu

Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT

Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]

Hindari posisiTrandelenberg Pada koma yang lama hindari:

Dekubitus:Sering alih posisi Vena dalam thrombosis:pakai stoking

7. katheter urine− untuk memudahkan perhitungan balance cairan− mencegah kebocoran urine− berguna pada gangguan urine

B. Terapi kausatif/Spesifik Gangguan kesadaran dengan kaku kuduk dengan panas yang mulai beberapa

harisebelumnya sangat mungkin primer infeksi (meningitis, encephalitis) di otak bila gangguan kesadaran tanpa kaku kuduk sangat mungkin primer infeksi bukan di otak.

Gangguan kesadaran dengan kakuk kuduk tanpa panas sangat mungkin perdarahan subarahnoid.

Gangguan kesadaran dengan didapatkan gejala neurologis fokal (hemiparesis,

heminervicranial palsy ) penyebabnya lesi intracranial

Gangguan kesadaran disertai tanda-tanda tekanan intrakrinial meninggi (munta-munta

proyektil, prese N.III, kaku duduk, penglihatan kabur secepatnya diberi monitol.

Dexamethasol, dibuat hiperventilasi.

Gangguan kesadaran tanda disertai kaku – kuduk atau / dan gejala neurologist fokal,

bradikardil sangat mungkin penyebabnya metaboli.

Gangguan kesadaran dengan tanda herniasi intracranial (anisokor, isokormiois/ midrasis

dengan tetraparesis ) termasut gawat darurat secepatnya perlu tindakan

Gangguan kesadaran dengan penyebab yang sudah jelas, dapat ditherapi spesifik untuk

penyebab :

Hipoglikemi : glukosa

Over dosis opiate: nalokson

Over dosis benzodiazepine : flumazenil

Wernicke ensephalopaty

PENYULIT Tenaga kurang professional Peralatan kurang lengkap

Page 13: SPM ILMU PENYAKIT SYARAF(ANDRE).docx

YAYASAN EFATA

RS ST. ANTONIUS JOPu

Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT

Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]

Ruang perawatan intensif kurang memadaiKONSULTASI

Bagian bedah saraf Bagian penyakit dalam Bagian anestesi Bagian kardiologi Bagian pulmonologi

TENAGA Perawat, dokter umum, dokter spesialis saraf

JENIS PELAYANAN Jenis pelayanan termasuk keadaan darurat neurologis perlu tindakan cepat, tepat, dan akurat dan perlu dirawat di ruang pelayanan intensif.LAMA PERAWATAN

1-5 hari

CEDERA KEPALA ( CEDERA OTAK )

DEFINISICedera otak ( CO ) adalah cedera yang mengenai kepala dan otak, baik yang terjadi secara langsung ( kerusakan primer / primary effect ) maupun tidak langsung kerusakan sekunder / secondary effect ). Cedera otak yang terjadi sebagian besar adalah cedera otak tertutup, akibat kekerasan ( ruda paksa ), karena kecelakaan lalulintas, dan sebagian besar ( 84 % ) menjalani therapy konservatif dan sisanya sebanyak 16 % yang membutuhkan tindakan operatif.

KRITERIA DIAGNOSISKlinis Tergantung berat ringannya cedera otak yang terjadi, dibagi dalam :

1. Minimal = Simple Head Injury ( SHI )- Nilai Skala koma Glasgow 15 ( normal )

- Kesadaran baik

- Tidak ada amnesia2. Cedera otak ringan ( COR )

- Nilai skala koma Glasglow 14 atau

- Nilai skala koma Glasglow 15, dengan Amnesia pasca cidera < 24 jam, atau Hilang kesadaran < 10 menit

- Dapat disertai gejala klinik lainnya, misalnya : mual, muntah, sakit kepala atau vertigo

Page 14: SPM ILMU PENYAKIT SYARAF(ANDRE).docx

YAYASAN EFATA

RS ST. ANTONIUS JOPu

Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT

Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]

3. Cedera otak sedang ( COS )- Nilai skala koma Glasgow 9 – 13

- Hilang kesadaran > 10 menit tetapi kurang dari 6 jam

- Dapat atau tidak ditemukan adanya deficit neurologis

- Amnesia pasca cedera selama kurang lebih 7 hari ( bias positif atau negative )

4. Cedera otak berat ( COB )- Nilai skala coma Glasglow 5 – 8

- Hilang kesadaran >6 jam

- Ditemukan deficit neurologis

- Amnesia pasca cedera>7 hari5. Kondisi Kritis

- Nilai skala koma Glasgow 3-4

- Hilang kesadaran >6 jam

- Ditemukan deficit neurologis

Page 15: SPM ILMU PENYAKIT SYARAF(ANDRE).docx

YAYASAN EFATA

RS ST. ANTONIUS JOPu

Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT

Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]

CEDERA KEPALA(CEDERA OTAK)

DEFENISI

Cedera otak (CO) adalah cedera yang mengenai kepala dan otak,baik yang terjadi secara langsung (kerusakan primer/ primary effect) maupun tidak langsung kerusakan sekunder ( secondary effect). Cedera otak yang terjadi sebagian besar adalah cedera otak tertutup, akibat kekerasan (rudapaksa), karena kecelakaan laulintas, dan sebagian besar (84%) menjalani therapy konservatif dan sisanya sebanyak 16% yang membutuhkan tindakan operatif.

KRITERIA DIAGNOSISKlinis Tergantung berat ringannya cedera otak yang terjadi, dibagi dalam :1. Minimal = Simple Head Injury (SHI)

- Nilai skala Glasgow Coma Scale 15 (normal) - Kesadaran baik- Tidak ada amnesia

2. Cedera otak ringan ( COR)- Nilai skala Glasgow Coma Scale 14 atau- Nilai skala Glasgow Coma Scale 15, dengan Amnesia pasca cedera <24 jam, atau Hilang kesadaran <10 menit

- Dapat disertai gejala klinik lainnya, misalnya mual, muntah, sakit kepala atau vertigo.3. Cedera otak sedang (COS)

- Nilai skala Glasgow Coma Scale 9-13

- Hilang kesadaran >10 menit tetapi kurang dari 6 jam

- Dapat atau tidak ditemukan adanya deficit neurologis

- Amnesia pasca cedera selama kurang lebih 7 hari (bias positif atau negative)4. Cedera otak berat (COB)

- Nilai skala Glasgow Coma Scale 5-8

Page 16: SPM ILMU PENYAKIT SYARAF(ANDRE).docx

YAYASAN EFATA

RS ST. ANTONIUS JOPu

Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT

Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]

- Hilang kesadaran > 6jam

- Ditemukan deficit neurologis

- Amnesia pasca cedera >7hari5. Kondisi kritis

- Nilai skala Glasgow Coma Scale 3-4

- Hilang kesadaran >6 jam

- Ditemukan deficit neurologis Perdarahan epidural

- Lusid interval

- Anisokori pupil

- Hemiparesis yang terjadi kemudian

- Reflex babinsky yang terjadi kemudian Fraktur Basis Kranii

- Keluar cairan otak lewat hidung (rhinorea) atau telinga (Otorea)

- Hematoma “kacamata” (“Racoon’s eye) atau hematoma retroaurikular (“Battle Sign)

Laboratorium

- Darah perifer lengkap

- GDS

- Ureum/ Kreatinin

- AGD (ASTRUP)

- Elektrolit

Radiologi

- Foto kepala polos posisi AP/ Lateral/ Tangensial (sesuai indikasi)

- CT-scan Kepala, gambaran bisa normal, kontusio, perdarahan, edema, fraktur tulang kepala

Standar baku

- CT-scan kepala

Patologi anatomi

- Normal, tidak ada kerusakan hanya gangguan fungsional (SHI dan komosio)

- Kontusio

Page 17: SPM ILMU PENYAKIT SYARAF(ANDRE).docx

YAYASAN EFATA

RS ST. ANTONIUS JOPu

Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT

Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]

- Perdarahan

- Edema

- Iskemia

- Infark

- Fraktur tulang tengkorak

TATA LAKSANA

Tergantung derajat beratnya cedera

1. Minimal- Tirah baring, kepala ditinggikan sekitar 30 derajat

- Istirahat dirumah, diberi nasehat agar kembali ke RS bila ditemukan gejala tanda-tanda perdarahan intracranial, seperti orangnya terlihat mengantuk terus menerus (kesadaran mulai turun-gejala lucid interval), muntah proyektil, nyeri kepala terus menerus.

2. Cedera otak ringan ( Komosio serebri)- Tirah baring, kepala ditinggikan sekitar 30 derajat

- Observasi dirumah sakit selama 2 hari

- Keluhan hilang, mobilisasi

- Simptomatis : anti vertigo, anti emetic, analgetika

- Antibiotika (atas indikasi)3. Cedera otak sedang dan berat ( Kontusio serebri)

a. Terapi umumUntuk kesadaran menurun :

- Lakukan resusitasi

- Bebaskan jalan nafas (airway), jaga fungsi pernafasan (breathing), circulation (tidak terjadi hipotensi, sistolik sama dengan atau lebih dari 90mmHg), nadi, suhu (tidak boleh sampai terjadi pireksia)

- Keseimbangan cairan dan elektrolit dan nutrisi yang cukup, dengan kalori 50% lebih dari normal

- Jaga keseimbangan gas darah

- Jaga kebersihan kandung kemih, kalau perlu pasang kateter

- Jaga kebersihan dan kelancaran jalur intravena

- Rubah-rubah posisi untuk mencegah dekubitus

Page 18: SPM ILMU PENYAKIT SYARAF(ANDRE).docx

YAYASAN EFATA

RS ST. ANTONIUS JOPu

Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT

Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]

- Posisi kepala ditinggikan 30 derajat

- Pasang selang NGT pada hari kedua, kecuali kontra indikasi yaitu pada fraktur basis kranii

- Infuse cairan isotonis

- Berikan oksigen sesuai indikasib. Terapi khusus

1. Medikamentosa- Mengatasi tekanan tinggi intracranial, berikan manitol 20%

- Simptomatis : analgetik, anti emetic, antipiretik

- Antiepilepsi diberikan bila terjadi bangkitan epilepsy pasca cedera

- Antibiotika diberikan atas indikasi

- Anti stress ulcer diberikan bila ada perdarahan lambung2. Operasi bila terdapat indikasi

c. Rehabilitasi - Mobilisasi berhadap dilakukan secepatnya setelah keadaan klinik stabil

- Neurorestorasi dan neurorehabilitasi diberikan sesuai dengan kebutuhan

PENYULIT

Perawatan dan konsistensi neurorehabilitasi yang kurang cermat dapat menimbulkan gejala sisa yang sangat variatif tergantung berat dan lokasi kerusakan otak

KONSULTASI

- Bedah saraf/ bedah lainnta sesuai indikasi

JENIS PELAYANAN

- Rawat jalan

- Rawat inap

TENAGA

Perawat, Dokter umum, Dokter Spesialis Saraf, Terapis

LAMA PERAWATAN

- Tergantung beratnya, dari 2 hari sampai 1 bulan

Page 19: SPM ILMU PENYAKIT SYARAF(ANDRE).docx

YAYASAN EFATA

RS ST. ANTONIUS JOPu

Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT

Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]

- Terkadang penyembuhan tidak sempurna, ada gejala sisa dan membutuhkan perawatan khusus karena kecacatan cukup berat.

CEDERA MEDULA SPINALIS

DEFINISI

Cedera medulla spinalis (CMS) atau cedera spinal adalah cedera pada tulang belakang yang menyebabkan penekanan pada medulla spinalis sehingga menimbulkan myelopati dan merupakan keadaan darurat neurologi yang memerlukan tindakan yang cepat, tepat, dan cermat untuk mengurangi kecacatan.

Prognosis penyembuhan tergantung pada 2 faktor yaitu :

a. Beratnya deficit neurologis yang timbul danb. Lamanya deficit neurologis sebelum dilakukan tindakan dekompresi

CMS merupakan kasus emergensi neurologi dan perlu mendapat perhatian lebih, oleh karena satu kali medulla spinalis rusak, sebagian besar fungsinya tidak dapat kembali normal.

GEJALA DAN TANDA KLINIS

Cedera medulla spinalis mempunyai gambaran klinik yang berbeda tergantung letak dan luas lesi,secara garis besar dapat dibedakan sbb:

Tabel 1.sindroma mayor cedera spinal

Sindroma Kausa utama Gejala dan tanda klinisHemicord (Brown Sequard Syndrome)

Cedera tembus kompresi Gangguan sensorik kontralateral, parese, ipsilateral, gangguan propioseptif ipsilateral, rasa raba normal.

Sindroma spinalis Anterior Infark a. Spinalis anterior ‘watershed’ (T4-T6), Iskemik

Gangguan sensorik bilateral, propioseptif normal, parese

Page 20: SPM ILMU PENYAKIT SYARAF(ANDRE).docx

YAYASAN EFATA

RS ST. ANTONIUS JOPu

Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT

Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]

akut, HNP UMN dibawah lesi, disfungsi sphincter

Sindroma spinalis sentral spastisitas

Syringomyelia, hypotensi spinal cord ischemic,

Parese LMN pada lengan, parese tungkai (bervariasi tk kelumpuhannya), dan

Trauma spinal (fleksi- ekstensi)

Nyeri hebat dan hiperpat, gg sensorik pada disfungsi sphincter atau retensio urine

Tumor spinal

Sindroma Spinalis Parestesi Trauma, infark a. spinalis Gangguan propioseptif bilateral, nyeri pada leher, punggung, dan bokong

Posterior ringan Posterior Parese

Pemeriksaan penunjang

1. Laboratoriuma. Darah perifer lengkapb. Gula darah sewaktu, ureum dan kreatinin

6. Radiologia. Foto vertebra posisi AP/LAT dengan sentrasi sesuai dengan letak lesib. CT csan atau MRI jika diperlukan tindakan operasi

7. Neurofisiologi klinik-EMG, NCV, SSEP

PENATALAKSANAAN

Umum a. Jika ada fraktur atau dislokasi kolumna vertebralis servikalis, segera pasang kerah fiksasi

leher, jangan gerakkan kepala atau leherb. Jika ada fraktur kolumna vertebralis thorakalis, angkut pasien dalam keadaan tertelungkup,

lakukan fiksasi torakal (pakai korset)c. Fraktur daerah lumbal, fiksasi dengan korset lumbald. Kerusakan medulla spinalis dapat menyebabkan tonus pembuluh darah menurun karena

paralysis fungsi system saraf ortosimpatik dengan akibat menurunnya tekanan darah. Beri infuse bila mungkin plasma atau darah, dextran-40 atau eskapafusin. Sebaiknya jangan diberi cairan isotonic seperti NaCl 0,9% atau glukosa 5%. Bila perlu diberikan 0,2 mg

Page 21: SPM ILMU PENYAKIT SYARAF(ANDRE).docx

YAYASAN EFATA

RS ST. ANTONIUS JOPu

Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT

Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]

adrenalin s.c boleh diulang 1 jam kemudian. Bila denyut nadi <44x/menit, berikan sulfat atropin 0,25mg i.v.

e. Gangguan pernafasan, kalau perlu diberi bantuan dengan respirator atau cara lain. Jaga jalan nafas tetap lapang

f. Jika lesi diatas C-8, termoregulasi tidak ada, mungkin terjadi hiperhidrosis, usahakan suhu badan tetap normal

g. Jika ada gangguan miksi pasang kateter dan jika ada gangguan defekasi, berikan bisacodyl Hcl.

Medikamentosaa. Berikan Metil prednisolon 30mg/kgBB i.v perlahan-lahan selama 15 menit. 45 menit

kemudian per infuse 5mg/kgBB selama 23 jam. Kortikosteroid mencegah peroksidasi lipid dan peningkatan sekunder asam arakhidonat.

b. Bila terjadi spasisitas otot: Diazepam 3x5-10 mg/hari Baklofen 3x5 mg hingga 3x20 mg/hari

c. Bila ada rasa nyeri dapat diberikan: Analgetika Antidepresan : amitriptilin 3 x 10 mg / hari Antikonvulsan : gabapentin 3 x 300 mg / hari

Operasi

Tindakan operasi dilakukan bila :

Ada fraktur, pecahan tulang menekan medulla spinalis

Gambaran neurologist progresif memburuk

Fraktur, dislokasi yang labil

Terjadi herniasi discus intervertebratalis yang menekan medulla spinalis

PENYULIT

Tergantung beratnya dan waktu dating ke rumah sakit (lewat golden period) tidak dapat sembuh sempurna

KONSULTASI

Bedah saraf atau bedah lainnya tergantung indikasi Neuroemergensi Neurorestorasi atau neurorehabilitasi

Page 22: SPM ILMU PENYAKIT SYARAF(ANDRE).docx

YAYASAN EFATA

RS ST. ANTONIUS JOPu

Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT

Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]

JENIS PELAYANAN Rawat inap Rawat jalan

TENAGAPerawat, dokter umum, dokter spesialis saraf, terapisLAMA PERAWATAN

Sampai masa akut lewat dan selesainya tindakan yang diperlukan biasanya 7 hari sampai 1 bulan

Terkadang penyembuhan tidak sempurna ada gejala sisa dan membutuhkan perawatan khusus karena kecacaatan yang cukup berat.

Page 23: SPM ILMU PENYAKIT SYARAF(ANDRE).docx

YAYASAN EFATA

RS ST. ANTONIUS JOPu

Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT

Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]

STATUS EPILEPTIKUS

Epilepsy adalah bangkitan yang berlangsung lebih dari 30 menit atau dua atau lebih bangkitan, dimana diantara dua bangkitan tidak terdapat penurunan kesadaran.Penanganan kejang harus dimulai dalam 10 menit setelah awitan suatu kejang.

PENANGANAN STATUS EPILEPTIKUS Table

TINDAKAN 1. Operasi

Indikasi operasi: Fokal epilepsy yang intraktabet terhadap obat-obatan Sindroma epilepsy fokal dan simptomatik

Kontraindikasi:

Kontra indikasi absolute

Penyakit neurologic yang progresif (baik metabolic degenerative) Sindrom epilepsy yang benigna, dimana diharapkan terjadi remisi

dikemudian hari

Kontra indikasi relative

Ketidakpatuhan terhadap pengobatan Psikosis interiktal Mental retardasi

Jenis-jenis operasi Operasi reseksi; pada mesial temporal lobe, neokortikal Diskoneksi; korpus kalosotomi, multiple supiat transaction Hemisperhektomi

2. Stimulasi nervus vagus

PENYULIT

Page 24: SPM ILMU PENYAKIT SYARAF(ANDRE).docx

YAYASAN EFATA

RS ST. ANTONIUS JOPu

Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT

Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]

Prognosis pengobatan pada kasus-kasus baru pada umumnya baik, pada 70-80% kasus bangkitan kejang akan berhenti dalam beberapa tahun pertama. Setelah bangkitan epilepsy berhenti, kemungkinan rekuresinya rendah, dan pasien dapat menghentikan OAE.

Prognosis epilepsy akan menjadi lebih buruk bila terdapat hal-hal berikut:

Terdapat lesi structural otak Bangkitan epilepsy parsial Sindroma epilepsy berat Riwayat penyakit epilepsy dalam keluarga Frekuensi bangkitan tonik-klonik yang tinggi sebelum dimulai pengobatan Terdapat kelainan neurologis maupun psikiatri

KONSULTASI Konsultasi : (atas indikasi)

1) Bagian psikiatri2) Bagian interna3) Bagian anak4) Bagian bedah syaraf5) Bagian anestesi ( bila pasien masuk ICU)

JENIS PELAYANAN1. Rawat jalan 2. Rawat inap

Indikasi rawat : Status epileptikus Bangkitan berulang Kasus bangkitan pertama Epilepsy intraktabel

TENAGA :1) Spesialis saraf2) Electro enchephalographer3) Teknisi EEG

LAMA PERAWATAN

1) Pada kasus bukan status epileptikus : pasien dirawat sampai diagnosis dapat ditegakkan

2) Pada status epileptikus : pasien dirawat sampai kejang dapat diatasi dan pasien kembali ke keadaan sebelum status epileptikus.

Page 25: SPM ILMU PENYAKIT SYARAF(ANDRE).docx

YAYASAN EFATA

RS ST. ANTONIUS JOPu

Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT

Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]

CEREBRITI DAN ABSES OTAK

Defenisi dan etiologi Defenisi : merupakan penumpukan piogenik yang terlokalisir didalam atau diantara

parenkim otak Etiologi :

Bakteri ( yang sering) : stapilococus aureus, streptococcus anaerob, S. beta hemolitikus, E-coli, bakteroides

Jamur : N. asteroid, spesies candida, aspergillus Parasit(jarang) : E.histolitika, cystecircosis, schistosomis

Pathogenesis

Microorganisme (MO mencapai parenkim otak melalui:

− Hematogen : dari suatu tempat infeksi yang jauh− Perluasan disekitar otak : sinusitis frontalis, otitis media− Trauma tembus kepala atau operasi otak− Komplikasi dari cardiopulmonel, meningitis piogenik− 20% tak diketahui sumber infeksi

Lokasi

− Hematogen paling sering pada substanssia alba dan grisea− Perkontinutanum : daerah yang dekat dengan permukaan otak

Sifat

− Dapat soliter atau multiple. Yang multiple sering pada jantung bawaan sianotik karena ada shunt kanan ke kiri

Tahap – tahap:

Page 26: SPM ILMU PENYAKIT SYARAF(ANDRE).docx

YAYASAN EFATA

RS ST. ANTONIUS JOPu

Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT

Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]

− Awal: reaksi radang yang difus pada jaringan otak( infiltrate, leucosit, edema, perlunakan dan kongesti) kadang disertai bintik-bintik perdarahan.

− Baberapa hari sampai minggu : nekrosis dan pencaiaran pada pusat lesi, sehingga membentuk rongga abses. Astroglia, fibroblast, macrofag, mengelilingi jaringan yang nekrotik sehingga terbentuk absesyang tidak terbatas tegas

− Tahap lanjut : fibrosis yang progresif sehingga terbentuk kapsul dengan dinding yang konssentris

Stadium − Serebritis dini ( hari I-III)− Serebritis lanjut ( hari IV-IX)− Serebritis capsul dini ( hari X-XIII)− Serebritis capsul lanjut ( > XIV )

KRITERIA DIAGNOSIS

Gambaran kliniknya tidak khas, criteria terdapat tanda infeksi + TIK khas bila terdapat trias gejala infeksi + TIK + tanda neurologic fokalDarah rutin : 50-60 % didapati leukositosis 10.000 – 20.000/ cm 70-95 % LED menigkat

LP : bila tak ada kontraindikasi untuk kultur dan tes sensifitas

Pemeriksaan penunjangDarah rutin ( leukosit, LED)LP : bila tak ada kontraindikasi untuk kultur dan tes sensitifitasRontgen : foto polos kepala, CT Scan kepala tanpa kontras dan pakai kontras, atau angiografi.

DIAGNOSIS BANDING Space occupying lesion lainnya ( metastase tumor, glioblastoma)Meningitis

TATA LAKSANAPrinsipnya manghilangkan focus infeksi dan efek massaKausal:

Ampicillin 2gr/6 jam iv (200-400 mg/kgBB/hari selama 2 minggu) Kloramfenikol 1 gr/6jam iv selama 2 minggu Metronidazole 500 mg/8 jam iv selama 2 minggu

Antiedema : dexamethazone / manitolOperasi bila tindakan konservatif gagal atau abses berdiameter 2 cm

PENYULITHerniasi Hidrosephalus obstruktif

Page 27: SPM ILMU PENYAKIT SYARAF(ANDRE).docx

YAYASAN EFATA

RS ST. ANTONIUS JOPu

Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT

Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]

Koma

KONSULTASIBedah sarafTENAGA STANDARPerawat, dokter umum, dokter spesialis sarafLAMA PERAWATANMinimal 6 mingguPROGNOSISSembuh, sembuh + cacat, atau meninggalPrognosis : tergantung dari :umur penderita, lokasi abses, dan sifat absesnya

MENINGITIS TUBERKULOSA

DEFENISI

Meningitis tuberkulosa adalah reaksi peradangan yang mengenai selaput otak yang disebabkan oleh kuman tuberkulosa

KRITERIA DIAGNOSIS

Anamnesis

Didahuluinya oleh gejala prodromal berupa nyeri kepala, anoreksia, mual/muntah, demam sub febris, disertai perubahan tingkah laku dan penurunan kesadaran, onset subakut, riwayat penderita TB atau adanya focus infeksi sangat mendukung.

Pemeriksaan fisik

Tanda-tanda rangsangan maningeal berupa kaku kuduk dan tanda lasegue dan kernigKelumpuhan saraf otak dapat sering dijumpai

Pemeriksaan penunjang

Page 28: SPM ILMU PENYAKIT SYARAF(ANDRE).docx

YAYASAN EFATA

RS ST. ANTONIUS JOPu

Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT

Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]

Pemeriksaan laboratorium : pemeriksaan LCS ( bila tidak ada tanda-tanda peninggian tekanan intracranial), pemeriksaan darah rutin, kimia, elektrolitPemeriksaan sputum BTAPemeriksaan radiologic

Foto polos paru CT-scan kepala atau MRI dibuat sebelum dilakukan pungsi lumbal bila

dijumpai peninggian intracranialPemeriksaan penunjang lainnya:

IgG anti TB ( untuk mendapatkan antigen bakteri diperiksa counter immunoelectrophoresis, radioimmunoassay atau tekhnik ELISA).

PCRPada pemeriksaan laboratoriumPemeriksaan LCS bila tidak ada tanda-tanda peninggian tekanan intracranial

Pelikel (+) cobweb appearance (+)Pleiositosis 50-500 / mm3, dominan sel mononuclear, protein meningkat 100-200 mg%,glukosa menurun.

DIAGNOSIS BANDINGMeningoensefalitis karena virusMeningitis bacterial yang pengobatannya tidak sempurnaMeningitis oleh karena infeksi jamur/parasit (cyptococcus neoformus atau toxoplasma gondi’i), sarkoid meningitis.Tekanan selaput yang difus oleh sel ganas, termasuk karsinoma, limfoma, leukemia, glioma, melanoma, dan meduloblasma.TATA LAKSANA

Umum Therapy kausal : kombinasi OAT

INH Pyrazinamida Rifampisin Etambutol

KortikosteroidPENYULIT ATAU KOMBINASI

Hidrosephalus Kelumpuhan saraf cranialIskemi dan infark pada otak dan mielumEpilepsy SIADHRetardasi mentalAtrofi nervus opticus

KONSULTASI

Bedah saraf

Page 29: SPM ILMU PENYAKIT SYARAF(ANDRE).docx

YAYASAN EFATA

RS ST. ANTONIUS JOPu

Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT

Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]

JENIS PELAYANAN

Rawat inap

TENAGA STANDAR

Dokter spesialis saraf, dokter umum, perawat

LAMA PERAWATAN

Minimal 3 minggu, tergantung respon pengobatan

PROGNOSIS

Meningitis tuberculosis sembuh lambatdan umumnya meninggalkan sekuele neurologis bervariasi dari yang sembuh sempurna, sembuh dengan cacat, meninggal.

MENINGITIS BAKTERIAL

DEFENISI / ETIOLOGI

Meningitis bacterial ( diisebut juga meningitis piogenik akut atau meningitis purulenta) adalah suatu infeksi cairan likuor serebrospinal dengan proses peradangan yang melibatkan piameter, araknoid, ruangan subaraknoid, dan dapat meluas ke permukaan otak dan medulla spinalis

Etiologi : streptococcus pneumonie, neisseria meningitides, H. influenza, staphilococus, liseria monocytogenes, basil gram neggatif.

KRITERIA DIAGNOSIS

Page 30: SPM ILMU PENYAKIT SYARAF(ANDRE).docx

YAYASAN EFATA

RS ST. ANTONIUS JOPu

Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT

Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]

Anamnesis Gejala timbul dalam 24 jam setelah onset, dapat juga subakut antara 1-7 hari. Gejala berupa demam tinggi, menggigil, sakit kepala, fotopobia, mialgia, mual, muntah, kejang, perubahan status mental sampai penurunan kesadaran.Pemeriksaan fisik

Tanda-tanda rangsangan meningeal Papil edema biasanya tampak beberapa saraf kranialis Gejala neurologis fokal berupa saraf cranialis Gejala lain : infeksi ekstrakranial misalnya sinusitis, otitis media, mastoiditis,

pneumonia, infeksi saluran kemih, arthritis pemeriksaan penunjang laboratorium

Lumbal fungsi Pemeriksaan likuor Pemeriksaan kultur likuor dan darah Pemeriksaan darah rutin Pemeriksaan kimia darah, dan elektrolit darah

Radiologis Foto polos baru CT-scan kepala

Pemeriksaan penunjang lain : pemeriksaan antigen bakteri spesifik seperti C Reactive Protein atau PCR (PolymeraseReaktion).

Pemeriksaan laboratorium diperoleh :

Lumbal pungsi : mutlak dilakukan bila tidak ada kontraindikasi.Pemeriksaan likuor : tekanan meningkat > 180 mmH20, pleiositosis lebih dari 1.000/mm³ terutama PMN, protein meningkat lebih 150mg/dL dapat > 1000mg/dL, Glukosa menurun < 40% dari GDS. Dapat ditemukan mikroorganisme dengan pengecatan gram.

Pemeriksaan darah rutin : lekositosis, LED meningkat.

Pemeriksaan penunjang lain :

Bila hasil analisis likuor serebrospinalis mendukung, tetapi pada pengecatan gram negative maka untuk menentukan bakteri penyebab dapat mempertimbangkan pemeriksaan antigen bakteri spesifik seperti C Reaktive protein atau PCR (Polymerase Chain Reaction)

DIAGNOSIS BANDING

Meningitis virus, pendarahan subarakhoid, meningitis khemikal, meningitis TB, meningitis leptospira, meningoensefalitis fungal.

Page 31: SPM ILMU PENYAKIT SYARAF(ANDRE).docx

YAYASAN EFATA

RS ST. ANTONIUS JOPu

Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT

Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]

TATALAKSANA

Perawatan umum Kausal : lama pemberian 10 – 14 hari

Usia Bakteri penyebab Antibiotika ≤ 50 tahun S. Pneumoniae

N. MeningitidisL. Moncytogenes

Cefotaxime 2 g/6 jam max. 12g/hari atau cefriaxone 2 g/12 jam+Ampiciline 2 g/4 jam/IV ( 200mg/kgBB/IV/hari)Cloramphenicol 1 g/6 jam+ Trimetoprim/sulfametoxazole 20mg/kg/BB/hariBila prevalensi S. Pneumoniae Resisten cephalosporin ≥ 2 % diberikan : Cefotaxim/ceftriaxone + vancomycin 1 g/12 jam/IV (max. 3g/hari)

≥ 50 tahun S. PneumonieH. InfluenzaePseudomonas aeroginosaN. Meningitidis

Cefotaxime 2 g/6 jam max. 12g/hari atau cefriaxone 2 g/12 jam+Ampiciline 2 g/4 jam/IV ( 200mg/kgBB/IV/hari)Bila prevalensi S. Pneumoniae Resisten cephalosporin ≥ 2 % diberikan : 1 g/12 jam/IV (max. 3 g/hari)Cefrtadizime 2 g/8 jam/IV

Bila bakteri penyebab tidak dapat diketahui, maka terapi antibiotic empiris sesuai dengan kelompok umur, harus segera dimulai.

Terapy tambahan : dianjurkan hanya pada penderita resiko tinggi, penderita dengan status metal sangat terganggu, edema otak atau TIK meninggi yaitu dengan dexamethazone 0,15 mg/kgBB/6 jam/ IV selama 4 hari dan diberikan 20 menit sebelum pemberian antibiotic.

Penanganan peningkatan TIK : − Meningginya letak kepala 30 derajat dari tempat tidur− Cairan hiperosmoler : manitol atau gliserol− Hiperventilasi untuk mempertahankan pCO2 antara 27 – 30mmHg

PENYULIT

Gangguan serebrovaskuler Edema otak Hidrosevalus Pendarahan otak

Page 32: SPM ILMU PENYAKIT SYARAF(ANDRE).docx

YAYASAN EFATA

RS ST. ANTONIUS JOPu

Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT

Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]

Shock sepsis ARDS (Adult Respiratory Distress ayndrome) Disseminated Intravasculer Coagulation Efusi subdural SIADH

KONSULTASI

Konsultasi dengan bagian lain sesuai sumber infeksi

JENIS PELAYANAN

Perawatan RS diperlukan segera.

Tenaga standar : perawat, dokter umum, dokter spesialis saraf

LAMA PERAWATAN

1 – 2 bulan diruang perawatan intermediet

PROGNOSIS

Bervariasi dari sembuh sempurna, sembuh dengan cacat, meni.

SINDROMA GUILLAIN BARRE

KRITERIA DIAGNOSIS

Klinis :

- Kelemahan ascenden dan simestris- Anggota gerak bawah terjadi lebih dulu dari anggota gerak atas. Kelemahan otot

proksimal lebih dulu terjadi dari otot distal kelemahan otot trunkal, bulbal dan otot pernafasan juga terjadi.

- Kelemahan terjadi akut dan progresif bias ringan sampai tetraplegi dan gangguan nafas.- Puncak deficit dicapai 4 minggu.

Page 33: SPM ILMU PENYAKIT SYARAF(ANDRE).docx

YAYASAN EFATA

RS ST. ANTONIUS JOPu

Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT

Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]

- Recovery biasanya dimulai 2 – 4 minggu- Gangguan sensorik biasanya parsthesi, baal atau sensasi sejenis- Gangguan N. Cranalis bias terjadi : facial drop, diplopia, disartria, disfagi- Banyak pasien mengeluh nyeri punggung dan tungkai- Gangguan otonom dari takikardi, bradikardi, Flushing paroxysmal, hipertensi ortostatik

dan anhidrosis.- Retensio urine dan ileus paralitik- Gangguan pernafasan :

Dyspnoe Nafas pendek Sulit menelan Bicara serak Gagal nafas

Pemeriksaan fisik

Kelemahan N. cranialis VII, VI, III, V, IX, X

Kelemahan ekstremitas bawah, asenden, asimetris upper extremitas, facial

Reflex : absen atau hiporefleksi

Reflex patologi –

Penunjang :

Laboratorium

LCS : - Diosiasi sitoalbulmin- Pada fase akut terjadi peningkatan protein LCS > 0,55g/L, tanpa peningkatan dari

sel < 10 lymposit/mm³- Hitung jenis dan panel metabolic tidak begitu bernilai- Peningkatan titer dari agent seperti CMV, EBV/ microplasma membantu

penegakan etiologi. Untuk manfaat epidemiologi - Antibodi glycolipid- Antibodi GMI

Ro : CT/MRI untuk mengeksklusi diagnosa lain seperti myelopati EMG

DIAGNOSA BANDING

Page 34: SPM ILMU PENYAKIT SYARAF(ANDRE).docx

YAYASAN EFATA

RS ST. ANTONIUS JOPu

Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT

Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]

- Polineuropati terutama karena defisiensi metabolic- Tetraparesis penyebab lain- Hipokalemi- Myasthenia gravis

TATALAKSANA

- Tidak ada drug of choice - Waspadai memburuknya perjalanan klinis dan gangguan pernafasan- Bila ada gangguan pernafasan rawat ICU- Roboransia saraf parenteral- Perlu NGT bila kesulitan mengunyah/ menelan- Kortikosteroid masih controversial, bila terjadi paralysis otot berat maka perlu

kortikostroid dosis tinggi.- Plasmafaresis beberapa pasien member manafaat yang besar terutama kasus akut - Plasma 200 – 250 ml/kgBB dalam 4 – 6 x pemberian sehingga waktu sehari diganti cairan

kombinasi garam + 5 % albumin- Immunoglobulin intravena (expert consensus) : IVIG direkomendasikan untuk terapy

GBS 0,4 g/kgBB/tiap hari untuk 5 hari berturut – turut ternyata sama efektifnya dengan penggantian plasma.

Expert concensus merekomendasikan IVIG sebagai pengobatan GDS

PENYULIT

- Gangguan otot pernafasan respiratory failure- Konsultasi : IPD, Anastesi, paru- Jenis pelayanan : urgent & emergency- Lama perawatan : 2 – 4 minggu

TUMOR INTRAKRANIAL

DEFINISI

Massa intracranial – baik primer maupun sekunder – yang memberikan gambaran klinis proses desak ruang dan atau gejala fokal neurologis.

KRITERIA DIAGNOSIS

Page 35: SPM ILMU PENYAKIT SYARAF(ANDRE).docx

YAYASAN EFATA

RS ST. ANTONIUS JOPu

Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT

Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]

Gejala tekanan intracranial yang meningkat : Sakit kepala kronik, tidak berkurang dengan obat analgesic Muntah tanpa penyebab gastrointestinal Papil edema (sembab papil : choked disc) Kesadaran menurun atau berubah

Gejala lokal : True location sign

False location sign Neighbouring sign

Tidak ada tanda – tanda sebelumnya Pemeriksaan neuroimaging terdapat kelainan yang menunjukkan adanya massa (SOL)

Pemeriksaan penunjang

Foto polos tengkorak Neurofisiologi : EEG, BAEP CT scanning/MRI kepala + kontras

DIAGNOSIS BANDING

Abses serebri Subdural hematom Tuberkuloma

Pseudotumor serebri

TATALAKSANA

Kausal - Operatif - Radioterapi- Kemoterapi

Obat – obat dan tindakan untuk menurunkan tekanan intracranial- Deksamethazone- Manitol- Posisi kepala ditinggikan 20 – 30 derajat

Simtomatik (bila diperlukan dapat dibicarakan) :- Antikonvulsan- Analgetik/antipiretik

Page 36: SPM ILMU PENYAKIT SYARAF(ANDRE).docx

YAYASAN EFATA

RS ST. ANTONIUS JOPu

Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT

Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]

- Sedative- Antidepresan bila perlu

Rehabilitasi medic

PENYULIT/KOMPLIKASI

Herniasi otak Perdarahan pada tumor Hirosefalus

KONSULTASI

Bedah saraf Radiologi

JENIS PELAYANAN

Perawatan rumah sakit bila :

Telah terdapat keluhan dan kelainan saraf yang berat Gangguan hormonal dan metabolic

TENAGA STANDAR

Perawat, dokter umum, dokter spesialis saraf

LAMA PERAWATAN

Minimal 2 minggu (untuk diagnostic dan persiapan operasi)

PROGNOSIS

Tergantung jenis tumor, lokalisasi, perjalanan klinis

ENSEFALITIS VIRAL

Page 37: SPM ILMU PENYAKIT SYARAF(ANDRE).docx

YAYASAN EFATA

RS ST. ANTONIUS JOPu

Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT

Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]

DEFINISI/ETIOLOGI

Suatu penyakit demam akut dengan kerusakan jaringan parenkim system saraf pusat yang menimbulkan kejang, kesadaran menurun, atau tanda – tanda neurologis fokal.

Etiologi

Virus DNA

- Poxviridae : poxvirus- Herpetoviridae : virus herpes simpleks, varicella Zoster, virus sitomegalik

Virus DNA

- Paramiksoviridae : virus parotis, virus morbili (Rubeola)- Picornaviridae : Enterovirus, virus poliomyelitis, Echovirus- Rhabdoviridae : virus rabies- Togaviridae : virus ensefalitis alpha, flavivirus ensefalitis jepang B, virus

demam kuning, virus rubi - Bunyaviridae : virus ensafilitis California- Arenaviridae : Khoriomeningitis limfositaria- Retroviridae : Virus HIV

KRITERIA DIAGNOSIS

Bentuk Asimtomatik :Gejala ringan, kadang ada nyeri kepala ringan atau demam tanpa diketahui penyebab, Diplopia, vertigo, parestesi berlangsung sepintas. Diagnosis ditegakkan dengan pemeriksaan cairan serebrospinal.

Bentuk abortif :Nyeri kepala, demam yang tidak tinggi, kaku kuduk ringan. Umumnya terdapat infeksi saluran nafas bagian atas atau gastrointestinal.

Bentuk fulminan :Berlangsung beberapa jam sampai beberapa hari yang berakhir dengan kematian. Pada stadium akut demam tinggi, nyeri kepala difus yang hebat, apatis, kaku kuduk, disorentasi, sangat gelisah dan dalam waktu singkat masuk kedalam koma dalam. Kematian bias terjadi dalam 2 – 4 jam akibat kelainan burbar atau jantung.

Bentuk khas ensefalitis :

Page 38: SPM ILMU PENYAKIT SYARAF(ANDRE).docx

YAYASAN EFATA

RS ST. ANTONIUS JOPu

Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT

Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]

Gejala awal nyeri kepala ringan, demam, gejala infeksi saluran nafas bagian atas atau gastrointestinal selama beberapa hari. Kaku kuduk, tanda kering positif, gelisah, lemah, dan sukar tidur. Deficit neurologis yang timbul tergantung tempat kerusakan. Selanjutnya kesadaran menurun sampai koma, kejang fokal atau umum, hemiparesis, gangguan koordinasi, kelainan kepribadian, disorientasi, gangguan bicara, gangguan mental.

Pemeriksaan penunjang : Pemeriksaan laboratorium

Fungsi lumbal (bila tak ada kontra indikasi)- Cairan serebrospinal jernih dan tekanannya dapat normal dan meningkat- Fase dini dapat dijumpai peningkatan sel PMN diikuti pleositosis

limfositik, umumnya kurang dari 1000/ul- Glukosa dan klorida normal- Protein normal atau sedikit meninggi (80 – 200mg/dl)

Pemeriksaan darah- Lekosit : normal atau lekopeni atau lekositosis ringan- Amylase serum sering meningkat pada parotitis- Fungsi hati abnormal dijumpai pada hepatitis virus dan mononucleosis

infeksiosa- Pemeriksaan antibody – antigen spesifik untuk HSV, cytomegalovirus dan

HIV

Pemeriksaan radiologik :

- Foto thoraks- CT scan- MRI

Pemeriksaan penunjang lain : bila tersedia fasilitas virus dapat dibiakkan dari cairan cerebrospinal, tinja, urine, apusan, nasofaring, darah.

DIAGNOSIS BANDING

Infeksi bakteri, mikobakteri, jamur dan protozoa Meningitis tuberkulosa, meningitis karena jamur Abses otak Lues serebral Intoksikasi timah hitam Infiltrasi neoplasma (leukemia, limfona, karsinoma)

TERAPY

Page 39: SPM ILMU PENYAKIT SYARAF(ANDRE).docx

YAYASAN EFATA

RS ST. ANTONIUS JOPu

Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT

Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]

Perawatan umumAnti udema serebri : dexamethazone dan manitol 20%Anti kejang : diazetam 10 – 20 mg iv perlahan – lahan dapat diulang sampai 3 kali dengan interval 15 -30 menit. Bila masih kejang berikan fenitoin 100 – 200mg/12 jam/hari dilarutkan dalam Nacl dengan kecepatan maksimal 50mg/menitTerapy kausal : untuk HSV : Acyclovir

PENYULIT/ KOMPLIKASI

Deficit neurologis sebagai gejala sisa Hidrosefalus Gangguan mental Epilepsy SIADH

KONSULTASI – JENIS PELAYANAN

Rawat inap, segera.

TENAGA STANDAR

Perawat, dokter umum, dokter spesialis saraf

LAMA PERAWATAN

- Satu bulan bila tidak ada sequale neurologis- Minimal 1 minggu

PROGNOSIS

Beratnya sequale tergantung pada virus penyebab.

MYASTHENIA GRAVIS

Page 40: SPM ILMU PENYAKIT SYARAF(ANDRE).docx

YAYASAN EFATA

RS ST. ANTONIUS JOPu

Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT

Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]

KRITERIA DIAGNOSIS

Klinis :

Kelemahan atau kelumpuhan otot yang tidak berhubungan dengan kelemahan secara umum.

2/3 pasien : gangguan gerak bola mata, ptosis, diplopia

1/6 pasien : kelemahan otot farings, kesulitan mengunyah, menelan dan bicara.

10 % :

- Kelemahan ekstremitas.- Kelemahan otot ringan pagi hari dan memberat jika siang, seiring aktivitas.- Kelemahan bersifat progresif- Setelah 15 – 20 tahun kelumpuhan menetap- Factor yang memperparah gejala :

Emosi, infeksi viral, hypothyreodenasi, kehamilan, panas, obat transmisi neuromuscular.- Pemeriksaan pita suara

Penunjang :

Laboratorium :

Pemeriksaan edrophonium chloride (Tensilon)Antibody terhadap acetycholin receptor (AchR)

Penunjang :

Repetitive Nerve Stimulation Simple filter EMG

Gold standar : -

Radiologis : -

DIAGNOSIS PEMBANDING

Page 41: SPM ILMU PENYAKIT SYARAF(ANDRE).docx

YAYASAN EFATA

RS ST. ANTONIUS JOPu

Kecamatan Wolowaru 86372 - Ende – Flores - NTT

Telp: +6281319656784 Email Jopu _ [email protected]

- Hysteria - Multiple sclerosis- Symptomatic myasthenia- Syndroma moebius- Cholinergic crisis

TATALAKSANA

- Cholinesterase (CHE) inhibitor menurunkan hidrolisis enzim Ach, pada sinap cholinergic ChE, kemungkinan menyembuhkan pasien miastenia gravis lebih dari yang lain. Pyrido stigmuno bromide (Mestinon) dan Neustigramin Bromide (Prostigmin) tidak ada penetapan dosis tertentu, kebutuhan CHE inhibitor sangat bervariatif.

- Thymectomy : pasien MG dianjurkan thymectomy. Respon yang diharapkan muncul 2 -5 tahun post OP. Thymectomy pada usia lebih 60 tahun jarang menunjukkan kesembuhan.

- Kortikosteroid : prednison 1,5 – 2 mg/kg/BB.