ceita inspirasi andre wongso. 2

36
Kisah Harimau dan Prajurit Ayahku Tukang Batu Bakpao yang Mahal Semangat Juang Keledai Pertanyaan Keenam Seorang remaja melamar pekerjaan sebagai pengantar barang di sebuah toko. Setelah berbasa-basi sedikit, ia mengajukan pertanyaan ke pemilik toko mengenai gaji, waktu kerja, jam istirahat, hari libur, dan asuransi kesehatan.... Sampai akhirnya ia mengajukan pertanyaan yang keenam. “Apakah ada sepeda yang bisa digunakan untuk tugas mengantar barang?” Pemilik toko menjawab dengan antusias, “Wah, kami tidak menyediakan sepeda, tetapi…..” Sebelum pemilik toko menyelesaikan jawabannya, remaja itu sudah permisi pergi karena mendengar tak ada sepeda. Katanya, “Kalau begitu saya tidak jadi melamar pekerjaan ini.” Dua jam kemudian, remaja lain datang melamar. Setelah tahu jenis pekerjaan yang ditawarkan, si anak pun setuju untuk mulai bekerja

Upload: yelli-varhana-rahmayanti

Post on 24-Oct-2015

56 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

cerita motivasi

TRANSCRIPT

Page 1: Ceita Inspirasi Andre Wongso. 2

Kisah Harimau dan Prajurit

Ayahku Tukang Batu

Bakpao yang Mahal

Semangat Juang Keledai

 

Pertanyaan KeenamSeorang remaja melamar pekerjaan sebagai pengantar barang di sebuah toko. Setelah berbasa-basi sedikit, ia mengajukan pertanyaan ke pemilik toko mengenai gaji, waktu kerja, jam istirahat, hari libur, dan asuransi kesehatan.... Sampai akhirnya ia mengajukan pertanyaan yang keenam.

“Apakah ada sepeda yang bisa digunakan untuk tugas mengantar barang?”

Pemilik toko menjawab dengan antusias, “Wah, kami tidak menyediakan sepeda, tetapi…..” Sebelum pemilik toko menyelesaikan jawabannya, remaja itu sudah permisi pergi karena mendengar tak ada sepeda. Katanya, “Kalau begitu saya tidak jadi melamar pekerjaan ini.”

Dua jam kemudian, remaja lain datang melamar. Setelah tahu jenis pekerjaan yang ditawarkan, si anak pun setuju untuk mulai bekerja di sana. Pemilik toko bertanya keheranan, “Apakah kamu tak mau tahu dulu berapa gajimu di sini?”

Remaja itu menjawab, “Saya lihat bapak orang bijaksana, pasti akan memberi gaji yang layak. Saya membutuhkan pekerjaan ini untuk membantu ibu saya. Bisa mengisi lowongan pekerjaan ini saja, saya sudah senang sekali.”

Pemilik toko senang melihat kesungguhan remaja tersebut. Lalu katanya, “Tadi ada remaja

Page 2: Ceita Inspirasi Andre Wongso. 2

seusiamu yang melamar pekerjaan ini. Saat saya  sedang menjawab pertanyaan keenamnya, yaitu adakah sepeda yang disediakan untuk  pengantaran barang dan saya jawab tidak ada, dia langsung pergi.....”

Pemilik toko melanjutkan dengan senyum ramah, “Saya memang tidak menyediakan sepeda, tetapi ada sebuah motor baru untuk mengantarkan barang.”

Dalam bekerja, yang kita butuhkan bukan sekadar menuntut apa yang akan kita terima, tetapi harus dimulai dengan apa yang mampu kita beri. Sebenarnya, kita bekerja bukan untuk atasan atau bos, tetapi kita bekerja untuk diri kita sendiri sesuai tanggung jawab dan kepercayaan yang diberikan. Saya percaya, dengan sikap mental seperti itu, kemajuan karier akan terbangun secara mantap! Salam sukses, LuarBiasa!!

Menunggu Kesempatan

Batu Penghalang di Jalan (Komik Motivasi)Tengkorak Yang Banyak Bicara - By: Andrie Wongso

Tidak Ada Waktu untuk Mengeluh

Kerja adalah Kehormatan

Keseimbangan Hidup

Dikisahkan, suatu hari ada seorang anak muda yang tengah menanjak

karirnya tapi merasa hidupnya tidak bahagia. Istrinya sering mengomel

karena merasa keluarga tidak lagi mendapat waktu dan perhatian yang

cukup dari si suami. Orang tua dan keluarga besar, bahkan

menganggapnya sombong dan tidak lagi peduli kepada keluarga besar.

Page 3: Ceita Inspirasi Andre Wongso. 2

Tuntutan pekerjaan membuatnya kehilangan waktu untuk keluarga,

teman-teman lama, bahkan saat merenung bagi dirinya sendiri.

Hingga suatu hari, karena ada masalah, si pemuda harus mendatangi

salah seorang petinggi perusahaan di rumahnya. Setibanya di sana, dia

sempat terpukau saat melewati taman yang tertata rapi dan begitu indah.

"Hai anak muda. Tunggulah di dalam. Masih ada beberapa hal yang

harus Bapak selesaikan," seru tuan rumah. Bukannya masuk, si pemuda

menghampiri dan bertanya, "Maaf, Pak. Bagaimana Bapak bisa merawat

taman yang begitu indah sambil tetap bekerja dan bisa membuat

keputusan-keputusan hebat di perusahaan kita?"

Tanpa mengalihkan perhatian dari pekerjaan yang sedang dikerjakan, si

bapak menjawab ramah, "Anak muda, mau lihat keindahan yang lain?

Kamu boleh kelilingi rumah ini. Tetapi, sambil berkeliling, bawalah

mangkok susu ini. Jangan tumpah ya. Setelah itu kembalilah kemari".

Dengan sedikit heran, namun senang hati, diikutinya perintah itu. Tak

lama kemudian, dia kembali dengan lega karena mangkok susu tidak

tumpah sedikit pun. Si bapak bertanya, "Anak muda. Kamu sudah lihat

koleksi batu-batuanku? Atau bertemu dengan burung kesayanganku?"

Sambil tersipu malu, si pemuda menjawab, "Maaf Pak, saya belum

melihat apa pun karena konsentrasi saya pada mangkok susu ini.

Baiklah, saya akan pergi melihatnya."

Page 4: Ceita Inspirasi Andre Wongso. 2

Saat kembali lagi dari mengelilingi rumah, dengan nada gembira dan

kagum dia berkata, "Rumah Bapak sungguh indah sekali, asri, dan

nyaman." tanpa diminta, dia menceritakan apa saja yang telah dilihatnya.

Si Bapak mendengar sambil tersenyum puas sambil mata tuanya melirik

susu di dalam mangkok yang hampir habis.

Menyadari lirikan si bapak ke arah mangkoknya, si pemuda berkata,

"Maaf Pak, keasyikan menikmati indahnya rumah Bapak, susunya

tumpah semua".

"Hahaha! Anak muda. Apa yang kita pelajari hari ini? Jika susu di

mangkok itu utuh, maka rumahku yang indah tidak tampak olehmu. Jika

rumahku terlihat indah di matamu, maka susunya tumpah semua. Sama

seperti itulah kehidupan, harus seimbang. Seimbang menjaga agar susu

tidak tumpah sekaligus rumah ini juga indah di matamu. Seimbang

membagi waktu untuk pekerjaan dan keluarga. Semua kembali ke kita,

bagaimana membagi dan memanfaatkannya. Jika kita mampu

menyeimbangkan dengan bijak, maka pasti kehidupan kita akan

harmonis".

Seketika itu si pemuda tersenyum gembira, "Terima kasih, Pak. Tidak

diduga saya telah menemukan jawaban kegelisahan saya selama ini.

Sekarang saya tahu, kenapa orang-orang menjuluki Bapak sebagai orang

yang bijak dan baik hati".

==============================================

Page 5: Ceita Inspirasi Andre Wongso. 2

Dapat membuat kehidupan seimbang tentu akan mendatangkan

keharmonisan dan kebahagiaan. Namun bisa membuat kehidupan

menjadi seimbang, itulah yang tidak mudah.

Saya kira, kita membutuhkan proses pematangan pikiran dan

mental. Butuh pengorbanan, perjuangan, dan pembelajaran terus

menerus. Dan yang pasti, untuk menjaga supaya tetap bisa hidup

seimbang dan harmonis, ini bukan urusan 1 atau 2 bulan, bukan

masalah 5 tahun atau 10 tahun, tetapi kita butuh selama hidup.

Selamat berjuang!

Semangkuk Bakso

Dikisahkan, biasanya di hari ulang tahun Putri, ibu pasti sibuk di dapur memasak dan menghidangkan makanan kesukaannya. Tepat saat yang ditunggu, betapa kecewa hati si Putri, meja makan kosong, tidak tampak sedikit pun bayangan makanan kesukaannya tersedia di sana. Putri kesal, marah, dan jengkel.

"Huh, ibu sudah tidak sayang lagi padaku. Sudah tidak ingat hari ulang tahun anaknya sendiri, sungguh keterlaluan," gerutunya dalam hati. "Ini semua pasti gara-gara adinda sakit semalam sehingga ibu lupa pada ulang tahun dan makanan kesukaanku. Dasar anak manja!"

Ditunggu sampai siang, tampaknya orang serumah tidak peduli lagi kepadanya. Tidak ada yang memberi selamat, ciuman, atau mungkin memberi kado untuknya.

Dengan perasaan marah dan sedih, Putri pergi meninggalkan rumah begitu saja. Perut kosong dan pikiran yang dipenuhi kejengkelan membuatnya berjalan sembarangan. Saat melewati sebuah gerobak penjual bakso dan mencium aroma nikmat, tiba-tiba Putri sadar, betapa lapar perutnya! Dia menatap nanar kepulan asap di atas semangkuk bakso.

"Mau beli bakso, neng? Duduk saja di dalam," sapa si tukang bakso.

"Mau, bang. Tapi saya tidak punya uang," jawabnya tersipu malu.

Page 6: Ceita Inspirasi Andre Wongso. 2

"Bagaimana kalau hari ini abang traktir kamu? Duduklah, abang siapin mi bakso yang super enak."

Putri pun segera duduk di dalam.

Tiba-tiba, dia tidak kuasa menahan air matanya, "Lho, kenapa menangis, neng?" tanya si abang.

"Saya jadi ingat ibu saya, nang. Sebenarnya... hari ini ulang tahun saya. Malah abang, yang tidak saya kenal, yang memberi saya makan. Ibuku sendiri tidak ingat hari ulang tahunku apalagi memberi makanan kesukaanku. Saya sedih dan kecewa, bang."

"Neng cantik, abang yang baru sekali aja memberi makanan bisa bikin neng terharu sampai nangis. Lha, padahal ibu dan bapak neng, yang ngasih makan tiap hari, dari neng bayi sampai segede ini, apa neng pernah terharu begini? Jangan ngeremehin orangtua sendiri neng, ntar nyesel lho."

Putri seketika tersadar, "Kenapa aku tidak pernah berpikir seperti itu?"

Setelah menghabiskan makanan dan berucap banyak terima kasih, Putri bergegas pergi. Setiba di rumah, ibunya menyambut dengan pelukan hangat, wajah cemas sekaligus lega,

"Putri, dari mana kamu seharian ini, ibu tidak tahu harus mencari kamu ke mana. Putri, selamat ulang tahun ya. Ibu telah membuat semua makanan kesukaan Putri. Putri pasti lapar kan? Ayo nikmati semua itu."

"Ibu, maafkan Putri, Bu," Putri pun menangis dan menyesal di pelukan ibunya. Dan yang membuat Putri semakin menyesal, ternyata di dalam rumah hadir pula sahabat-sahabat baik dan paman serta bibinya. Ternyata ibu Putri membuatkan pesta kejutan untuk putri kesayangannya.

=====================================================

Saat kita mendapat pertolongan atau menerima pemberian sekecil apapun dari orang lain, sering kali kita begitu senang dan selalu berterima kasih. Sayangnya, kadang kasih dan kepedulian tanpa syarat yang diberikan oleh orangtua dan saudara tidak tampak di mata kita. Seolah menjadi kewajiban orangtua untuk selalu berada di posisi siap membantu, kapan pun.

Bahkan, jika hal itu tidak terpenuhi, segera kita memvonis, yang tidak sayanglah, yang tidak mengerti anak sendirilah, atau dilanda perasaan sedih, marah, dan kecewa yang hanya merugikan diri sendiri. Maka untuk itu, kita butuh untuk belajar dan belajar mengendalikan diri, agar kita mampu hidup secara harmonis dengan keluarga, orangtua, saudara, dan dengan masyarakat lainnya.

Page 7: Ceita Inspirasi Andre Wongso. 2

Nilai Kehidupan

Alkisah, ada seorang pemuda yang hidup sebatang kara. Pendidikan rendah, hidup dari bekerja sebagai buruh tani milik tuan tanah yang kaya raya. Walapun hidupnya sederhana tetapi sesungguhnya dia bisa melewati kesehariannya dengan baik.

Pada suatu ketika, si pemuda merasa jenuh dengan kehidupannya. Dia tidak mengerti, untuk apa sebenarnya hidup di dunia ini. Setiap hari bekerja di ladang orang demi sesuap nasi. Hanya sekadar melewati hari untuk menunggu kapan akan mati. Pemuda itu merasa hampa, putus asa, dan tidak memiliki arti.

"Daripada tidak tahu hidup untuk apa dan hanya menunggu mati, lebih baik aku mengakhiri saja kehidupan ini," katanya dalam hati. Disiapkannya seutas tali dan dia berniat menggantung diri di sebatang pohon.

Pohon yang dituju, saat melihat gelagat seperti itu, tiba-tiba menyela lembut. "Anak muda yang tampan dan baik hati, tolong jangan menggantung diri di dahanku yang telah berumur ini. Sayang, bila dia patah. Padahal setiap pagi ada banyak burung yang hinggap di situ, bernyanyi riang untuk menghibur siapapun yang berada di sekitar sini."

Dengan bersungut-sungut, si pemuda pergi melanjutkan memilih pohon yang lain, tidak jauh dari situ. Saat bersiap-siap, kembali terdengar suara lirih si pohon, "Hai anak muda. Kamu lihat di atas sini, ada sarang tawon yang sedang dikerjakan oleh begitu banyak lebah dengan tekun dan rajin. Jika kamu mau bunuh diri, silakan pindah ke tempat lain. Kasihanilah lebah dan manusia yang telah bekerja keras tetapi tidak dapat menikmati hasilnya."

Sekali lagi, tanpa menjawab sepatah kata pun, si pemuda berjalan mencari pohon yang lain. Kata yang didengarpun tidak jauh berbeda, "Anak muda, karena rindangnya daunku, banyak dimanfaatkan oleh manusia dan hewan untuk sekadar beristirahat atau berteduh di bawah dedaunanku. Tolong jangan mati di sini."

Setelah pohon yang ketiga kalinya, si pemuda termenung dan berpikir, "Bahkan sebatang pohonpun begitu menghargai kehidupan ini. Mereka menyayangi dirinya sendiri agar tidak patah, tidak terusik, dan tetap rindang untuk bisa melindungi alam dan bermanfaat bagi makhluk lain".

Segera timbul kesadaran baru. "Aku manusia; masih muda, kuat, dan sehat. Tidak pantas aku melenyapkan kehidupanku sendiri. Mulai sekarang, aku harus punya cita-cita dan akan bekerja dengan baik untuk bisa pula bermanfaat bagi makhluk lain".

Si pemuda pun pulang ke rumahnya dengan penuh semangat dan perasaan lega.

=================================================

Kalau kita mengisi kehidupan ini dengan menggerutu, mengeluh, dan pesimis, tentu kita menjalani hidup ini (dengan) terasa terbeban dan saat tidak mampu lagi menahan akan

Page 8: Ceita Inspirasi Andre Wongso. 2

memungkinkan kita mengambil jalan pintas yaitu bunuh diri.

Sebaliknya, kalau kita mampu menyadari sebenarnya kehidupan ini begitu indah dan menggairahkan, tentu kita akan menghargai kehidupan ini. Kita akan mengisi kehidupan kita, setiap hari penuh dengan optimisme, penuh harapan dan cita-cita yang diperjuangkan, serta mampu bergaul dengan manusia-manusia lainnya.

Maka, jangan melayani perasaan negatif. Usir segera. Biasakan memelihara pikiran positif, sikap positif, dan tindakan positif. Dengan demikian kita akan menjalani kehidupan ini penuh dengan syukur, semangat, dan sukses luar biasa!

Pesan Ibu

Suatu hari, tampak seorang pemuda tergesa-gesa memasuki sebuah restoran karena kelaparan sejak pagi belum sarapan. Setelah memesan makanan, seorang anak penjaja kue menghampirinya, "Om, beli kue Om, masih hangat dan enak rasanya!"

"Tidak Dik, saya mau makan nasi saja," kata si pemuda menolak.

Sambil tersenyum si anak pun berlalu dan menunggu di luar restoran.

Melihat si pemuda telah selesai menyantap makanannya, si anak menghampiri lagi dan menyodorkan kuenya. Si pemuda sambil beranjak ke kasir hendak membayar makanan berkata, "Tidak Dik, saya sudah kenyang."

Sambil terus mengikuti si pemuda, si anak berkata, "Kuenya bisa dibuat oleh-oleh pulang, Om."

Dompet yang belum sempat dimasukkan ke kantong pun dibukanya kembali. Dikeluarkannya dua lembar ribuan dan ia mengangsurkan ke anak penjual kue. "Saya tidak mau kuenya. Uang ini anggap saja sedekah dari saya."

Dengan senang hati diterimanya uang itu. Lalu, dia bergegas ke luar restoran, dan memberikan uang pemberian tadi kepada pengemis yang berada di depan restoran.

Si pemuda memperhatikan dengan seksama. Dia merasa heran dan sedikit tersinggung. Ia langsung menegur, "Hai adik kecil, kenapa uangnya kamu berikan kepada orang lain? Kamu berjualan kan untuk mendapatkan uang. Kenapa setelah uang ada di tanganmu, malah kamu berikan ke si pengemis itu?"

"Om, saya mohon maaf. Jangan marah ya. Ibu saya mengajarkan kepada saya untuk mendapatkan uang dari usaha berjualan atas jerih payah sendiri, bukan dari mengemis. Kue-kue ini dibuat oleh ibu saya sendiri dan ibu pasti kecewa, marah, dan sedih, jika saya menerima uang dari Om bukan hasil dari menjual kue. Tadi Om bilang, uang sedekah, maka uangnya saya berikan kepada pengemis itu."

Page 9: Ceita Inspirasi Andre Wongso. 2

Si pemuda merasa takjub dan menganggukkan kepala tanda mengerti. "Baiklah, berapa banyak kue yang kamu bawa? Saya borong semua untuk oleh-oleh." Si anak pun segera menghitung dengan gembira.

Sambil menyerahkan uang si pemuda berkata, "Terima kasih Dik, atas pelajaran hari ini. Sampaikan salam saya kepada ibumu."

Walaupun tidak mengerti tentang pelajaran apa yang dikatakan si pemuda, dengan gembira diterimanya uang itu sambil berucap, "Terima kasih, Om. Ibu saya pasti akan gembira sekali, hasil kerja kerasnya dihargai dan itu sangat berarti bagi kehidupan kami."

===================================================

Ini sebuah ilustrasi tentang sikap perjuangan hidup yang POSITIF dan TERHORMAT. Walaupun mereka miskin harta, tetapi mereka kaya mental! Menyikapi kemiskinan bukan dengan mengemis dan minta belas kasihan dari orang lain. Tapi dengan bekerja keras, jujur, dan membanting tulang.

Jika setiap manusia mau melatih dan mengembangkan kekayaan mental di dalam menjalani kehidupan ini, lambat atau cepat kekayaan mental yang telah kita miliki itu akan mengkristal menjadi karakter, dan karakter itulah yang akan menjadi embrio dari kesuksesan sejati yang mampu kita ukir dengan gemila

Kebiasaan yang Diulang Di Tiongkok pada zaman dahulu kala, hidup seorang panglima perang yang terkenal karena memiliki keahlian memanah yang tiada tandingannya. Suatu hari, sang panglima ingin memperlihatkan keahliannya memanah kepada rakyat. Lalu diperintahkan kepada prajurit bawahannya agar menyiapkan papan sasaran serta 100 buah anak panah.

Setelah semuanya siap, kemudian Sang Panglima memasuki lapangan dengan penuh percaya diri, lengkap dengan perangkat memanah di tangannya.

Panglima mulai menarik busur dan melepas satu persatu anak panah itu ke arah sasaran. Rakyat bersorak sorai menyaksikan kehebatan anak panah yang melesat! Sungguh luar biasa! Seratus kali anak panah dilepas, 100 anak panah tepat mengenai sasaran.

Dengan wajah berseri-seri penuh kebanggaan, panglima berucap, "Rakyatku, lihatlah panglimamu! Saat ini, keahlian memanahku tidak ada tandingannya. Bagaimana pendapat kalian?"

Di antara kata-kata pujian yang diucapkan oleh banyak orang, tiba-tiba seorang tua penjual minyak menyelutuk, "Panglima memang hebat ! Tetapi, itu hanya keahlian yang didapat dari kebiasaan yang terlatih."

Sontak panglima dan seluruh yang hadir memandang dengan tercengang dan bertanya-tanya, apa maksud perkataan orang tua penjual minyak itu. Tukang minyak menjawab, "Tunggu sebentar!"

Page 10: Ceita Inspirasi Andre Wongso. 2

Sambil beranjak dari tempatnya, dia mengambil sebuah uang koin Tiongkok kuno yang berlubang di tengahnya. Koin itu diletakkan di atas mulut botol guci minyak yang kosong. Dengan penuh keyakinan, si penjual minyak mengambil gayung penuh berisi minyak, dan kemudian menuangkan dari atas melalui lubang kecil di tengah koin tadi sampai botol guci terisi penuh. Hebatnya, tidak ada setetes pun minyak yang mengenai permukaan koin tersebut!

Panglima dan rakyat tercengang. Merela bersorak sorai menyaksikan demonstrasi keahlian si penjual minyak. Dengan penuh kerendahan hati, tukang minyak membungkukkan badan menghormat di hadapan panglima sambil mengucapkan kalimat bijaknya, "Itu hanya keahlian yang didapat dari kebiasaan yang terlatih! Kebiasaan yang diulang terus menerus akan melahirkan keahlian."

=============================================================,

Dari cerita tadi, kita bisa mengambil satu hikmah yaitu: betapa luar biasanya kekuatan kebiasaan. Habit is power!

Hasil dari kebiasaan yang terlatih dapat membuat sesuatu yang sulit menjadi mudah dan apa yang tidak mungkin menjadi mungkin.

Demikian pula, untuk memperoleh kesuksesan dalam kehidupan, kita membutuhkan karakter sukses. Dan karakter sukses hanya bisa dibentuk melalui kebiasaan-kebiasaan seperti berpikir positif, antusias, optimis, disiplin, integritas, tanggung jawab, & lain sebagainya.

Mari kita siap melatih, memelihara, dan mengembangkan kebiasaan berpikir sukses dan bermental sukses secara berkesinambungan. Sehingga, karakter sukses yang telah terbentuk akan membawa kita pada puncak kesuksesan di setiap perjuangan kehidupan kita.

Sekali lagi: Kebiasaan yang diulang terus menerus, akan melahirkan keahlian!

Kisah Seorang Anak Yang Membeli Ice CreamPada sekitar tahun 1930-an, ada sebuah kisah yang sangat menginspirasi, yaitu kisah seorang anak berumur 10 tahun yang ingin membeli ice cream untuk dirinya. Siang itu, si anak mendatangi sebuah kedai minuman dan langsung duduk di salah satu tempat di dalam kedai itu. Lalu seorang pelayan menghampirinya dan meletakkan gelas air minum di depan si anak.

Hari itu si anak ingin sekali makan ice cream favorite nya yaitu ice cream sundae. Lalu ia bertanya kepada si pelayan tadi “mba, berapa harga satu porsi ice cream sundae?”. Lalu si pelayan dengan cepat menjawab ” harganya 50 sen dik”. Si anak kemudian mulai merogoh kantung celananya dan mengeluarkan semua uang koin yang ada di dalam kantung celananya itu

Page 11: Ceita Inspirasi Andre Wongso. 2

dengan perlahan, dan menghitung uangnya dengan hati-hati. Sepertinya si anak menyadari bahwa uang nya tidak cukup untuk membeli ice cream sundae karena kemudian dia bertanya lagi pada si pelayan “kalau ice cream yang biasa saja harganya berapa mba?”. Pada saat itu sudah banyak pengunjung kedai itu yang sedang menunggu untuk dilayani. Si pelayan menjadi tidak sabar dan menjawab dengan agak kasar pada si anak “harganya 35 sen”, sambil menunjukkan sikap seperti orang yang sedang jengkel dan ingin meninggalkan si anak karena tidak sabar.

Lalu dengan perlahan, si anak kemudian menghitung uang koinnya lagi, dan kemudian berkata pada si pelayan “Ya sudah, saya pesan ice cream yang biasa aja mba”. Lalu si pelayan pergi meninggalkan si anak untuk mengambilkan pesanannya itu. Tidak lama kemudia si pelayanan membawakan ice cream pesanan si anak tadi dan meninggalkan bon di meja si anak, lalu si anak mulai menikmati ice cream yang dia pesan.

Setelah si anak menghabiskan ice cream yang dia beli, lalu dia membayar ice cream tadi di kasir dan langsung pergi dari kedai itu. Ketika si pelayan akan membersihkan meja yang dipakai anak tadi, dia melihat dua koin 5 sen dan 5 koin satu sen yang sengaja diletakkan si anak di samping mangkuk tempat ice creamnya. Inilah alasan kenapa anak itu tidak jadi membeli ice cream sundae seharga 50 sen, karena si anak ingin memberikan uang tip yang layak (15 sen) pada si pelayan. Si pelayan pun kaget atas kebaikan si anak tadi dan mulai menangis karena terharu dan merasa bersalah telah berlaku agak kasar pada si anak.

Kita pasti pernah berlaku seperti si pelayan pada orang lain yang baru kita kenal. Sangat sering kita cepat mengambil kesimpulan dan menghakimi orang lain karena kita melihat sebuah kejadian hanya dari satu sisi saja – hanya dari sudut pandang kita sendiri.  Sesuatu yang kelihatan tidak baik pada satu sisi belum tentu tidak baik pada sisi yang lainnya. Apa yang dilakukan si anak tadi – menghitung uang koinnya dengan perlahan – membuat si pelayan merasa jengkel, ternyata berujung pada niat baik si anak yang ingin memberikan tip pada si pelayan. Dan sayangnya si pelayan terlalu cepat menghakimi dan terlambat menyadari kebaikan si anak.

Sebelum kita mengalami hal yang sama seperti cerita di atas, marilah kita belajar untuk memahami suatu peristiwa dan seseorang dari berbagai sudut pandang, agar kita dapat mengambil tindakan dan mengeluarkan perkataan yang lebih baik yang tidak akan kita sesali di masa yang akan datang. Semoga cerita ini menginsipirasi Anda

Kisah Menarik Tentang Buah ApelSaya ingin menceritakan kembali sedikit tentang buah apel, ternyata buah apel ini terkenal sejak manusia pertama hingga sekarang ini. Apel memiliki kisah yang luar biasa, tak ada buah sehebat buah apel. Bayangkan saja, kejatuhan manusia kedalam dosa tidak terlepas dari kasus buah apel di tengah taman Eden. Ditengah taman itu, Hawa, ibu segala manusia, di goda si ular untuk memetik dan memakan buah apel serta memberikannya juga kepada Adam, bapak segala manusia, yang mengakibatkan mereka di usir dari taman eden.

Page 12: Ceita Inspirasi Andre Wongso. 2

Kisah lainnya tentang buah apel adalah perusahaan yang beken bersama Steve Jobs, Apple Inca, perusahaan yang berpusat di Silicon Valley, Cupertino, California dan bergerak dalam bidang perancangan, pengembangan, dan penjualan barang-barang yang meliputi elektronik konsumen, perangkat lunak komputer, serta komputer pribadi. Kalau memiliki laptop atau alat komunikasi (iphone) bergambar apel yang digigit sedikit itu, rasanya wah, meski harganya susah dijangkau kantong tapi orang-orang selalu berusaha memilikinya baik secara kredit maupun tunai hehehe.

Artikel lain: Memandang bintang di langit

Nah kisah buah apel di Indonesia tentu sudah familiar buat kita semua, ada apel Malang, dan ada apel Washington LOL. Konon apel Malang itu adalah Rupiah dan Apel Washington itu adalah US Dolar, ah sibuah apel di Indonesia nasibnya tidak terlalu baik, karena dihubungkan dengan maling, si koruptor uang negara hehehhe.

Nah kisah apel lainnya yang sangat menarik bagiku adalah kisah apel dengan Sir Isaac Newton. Begini ceritanya teman-teman, (seperti gaya teman sekelas saya waktu SMA memulai sebuah cerita), selamat menyimak.

Suatu ketika, Sir Isaac Newton sudah kepanasan di dalam ruangan, maklum saat itu musim panas. Belum ada AC ruangan seperti sekarang ini. Tentu saja lebih baik mencari tiupan angin sepoi-sepoi ditaman, akan jauh lebih adem. Nah, ditaman itu ada sebuah pohon apel merah yang berbuah lebat . Maklum, waktu itu memang sedang musim apel. Dibawah pohon apel itu tentu sangat nyaman tiduran menatap langit, sekaligus menatap buah-buah apel merah yang lebat itu. Ada juga keinginan memakan buah apel itu.

Sambil menghayal tentang alam semesta dan masalah gerak, pikiran Newton melayang-layang antara persamaan matematika dan birunya langit. Kalau bumi bergerak mengitari matahari, dan bumi bergerak diporosnya mengapa manusia tidak terlempar kelangit, begitulah kira-kira yang dipikirkan beliau. Eh, tiba-tiba sebuah buah apel jatuh tepat ke kepalanya, membuyarkan lamunannya yang sudah sampai kelangit. Bukan salah si buah apel, tapi salah si Newton tiduran dibawahnya. Mungkin saat itu dia menggerutu karena pasti lumayan juga sakitnya ketimpa buah apel. Diambilnya buah apel itu, dan dilemparkan jauh-jauh sambil mengelus kepalanya yang kena timpa.

Tapi tiba-tiba ditengah kesialannya, dia berfikir mengapa apel jatuh kebawah yah menimpa kepalanya, mengapa tidak jatuh keatas kelangit biru? Hehehe… Newton…Newton, namanya jatuh pasti kebawah om, tak ada jatuh keatas hehehhe, orang lain pasti tertawa kalau tahu si Newton berfikir ada yag jatuh keatas. Hmmm tunggu dulu, kalau begitu pasti ada yang menggerakkannya sehingga jatuhnya kebawah, buah apel itu tadinya diam ditangkainya, kemudian bergerak dan semakin cepat berakselerasi, wah ide brilliant, ternyata ini sesuai dengan Hukum 2 Newton :

“Sebuah benda dengan massa M mengalami gaya resultan sebesar F akan mengalami percepatan A yang arahnya sama dengan arah gaya, dan besarnya berbanding lurus terhadap F dan berbanding terbalik terhadap M, atau F = M.A”

Page 13: Ceita Inspirasi Andre Wongso. 2

Nah pasti ada sesuatu yang membuat si buah apel mengalami percepatan. Eureka, itu adalah gravitasi. Nah begitulah cerita lahirnya hukum gravitasi universal Newton yang dirumuskan sebagai berikut: “Setiap massa menarik massa titik lainnya dengan gaya segaris dengan garis yang menghubungkan kedua titik. Besar gaya tersebut berbanding lurus dengan perkalian kedua massa tersebut dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua massa titik tersebut”. Setelah itu Newton mengambil apel yang telah dilemparkannya, dan menaruhnya diatas meja kerjanya sambil senyam-senyum, tak habis habisnya dia kagum dengan sibuah apel.

Oh ya, Sir Isaac Newton ini adalah seorang jenius yang hidup sekitar 500 tahun lalu, tepatnya dia lahir tgl 4 Januari 1643 – meninggal 31 Maret 1727 pada umur 84 tahun. Dia adalah seorang fisikawan, matematikawan, ahli astronomi, filsuf alam, alkimiawan, dan teolog yang berasal dari Inggris. Tentu semua manusia dimuka bumi ini yang belajar ilmu alam, harus mempelajari apa yang dituliskannya tentang gerak, gravitasi, aljabar dan kalkulus,dan lain-lain.

Ah gara gara beliau ini kita harus berjibaku dengan banyak hitungan, yang banyak tidak disukai orang. Tapi dengan apa yang dikerjakan beliau ini, maka manusia memasuki jaman yang seperti kita alami saat ini. Saya merasa Sir Isaac Newton adalah manusia terhebat yang pernah dilahirkan manusia ke dunia ini dibidang science dan matematika.

Cerita Inspirasi Kehidupan Rumah TanggaArtikel ini berisi kumpulan kisah inspiratif dalam kehidupan berumah tangga. Menurut saya nilai moral dari cerita ini bisa menjadi pelajaran bagi semua orang. Cerita ini saya ambil dari sumber lain atau pun dari pengalaman orang lain dan pengalaman pribadi. Ok, berikut ini kisah-kisahnya…

1. Kisah seorang istri yang mengeluh tentang suaminya pada Ibunya

Seseorang wanita yang baru saja menikah datang pada ibunya dan mulai mengeluh tentang tingkah laku pasangannya itu. Setelah menikah ia baru tahu karakter asli pasangannya yang keras kepala, suka bermalas-malasan, boros, dan lain-lain.

Wanita ini berharap orang tuanya ikut mendukung dia menyalahkan suaminya itu. Namun dia sangat kaget karena saat itu sang ibu hanya diam saja… bahkan kemudian ibunya pergi ke dapur, sementara wanita ini terus bercerita dan mengikuti ibunya ke dapur. Lalu sang ibu mulai memasak air. Setelah beberapa waktu akhirnya air pun mendidih.

Sang ibu lalu menuangkan air yang masih panas itu ke dalam 3 gelas yang telah dia siapkan. Dalam gelas pertama dia memasukkan sebuah telur, di gelas ke dua dia memasukkan wortel, sedangkan di gelas ke tiga di memasukkan kopi.  Setelah menunggu beberapa saat, si ibu menunjukkan isi ketiga gelas tadi ke putrinya itu. Dan hasilnya: wortel yang keras menjadi lunak, telur yang mudah pecah menjadi keras, dan kopi menghasilkan aroma yang harum.

Page 14: Ceita Inspirasi Andre Wongso. 2

Lalu si ibu mulai menjelaskan:“Anak ku… masalah dalam hidup itu seperti air mendidih. Namun bagaimana sikap kitalah yang menentukan dampaknya. Kita bisa menjadi:1. Lembek seperti wortel2. Mengeras seperti telur3. Atau harum seperti kopi

Jadi wortel dan telur bukan mempengaruhi air, tapi merekalah yang berubah karena air panas itu. Sementara kopi malah mengubah air, membuat air itu menjadi harum.

Akan sangat mudah untuk bersyukur pada saat keadaan kita baik-baik saja, tapi apakah kita dapat tetap bersyukur saat kita ditimpa masalah?”

Hari ini kita belajar ada tiga reaksi orang saat masalah datang menghampiri mereka:1. Ada yang menjadi lembek, suka mengeluh, dan mengasihani diri sendir2. Ada yang mengeras, marah, dan menyalahkan pihak lain3. Ada juga yang justru semakin harum, menjadi semakin kuat dan bijaksana

Itu semua tergantung pilihan kita sendiri bagaimana kita merespon sebuah permasalahan.

2. Pancake Buat Papa dan Mama

Brandon adalah seorang boca laki-laki berumur 6 tahun. Suatu hari sabtu pagi, dimana biasanya orang tuanya tidak bekerja dan tidur sampai agak siang, Brandon ingin membuat sebuah kejutan untuk kedua orang tuanya. Dia berencana membuat sebuah kue pancake.

Brandon mengambil sebuah mangkuk besar, sendok, menggeser kursi ke pinggir meja, dan menarik sebuah tupperwear berisi tepung yang agak berat, dan menumpahkan sebagian isinya ke lantai. Lalu dia mengambil sebagian tepung itu dengan tangannya, sebagian berserakan di meja makan, lalu Brandon mengaduknya dengan susu dan gula sehingga bekas adonan berceceran di sekelilingnya. Ditambah lagi dengan beberapa bekas telapak kaki kucing yang ingin tahu apa yang sedang terjadi. Brandon belepotan dengan tepung dan dia kelihatan sangat frustasi.

Yang dia inginkan hanya membuat sesuatu untuk menyenangkan papa dan mamanya tapi yang terjadi malah kelihatan sangat buruk. Brandon sekarang tidak tahu harus berbuat apa, apakah memasukkan adonan ke dalam oven atau dibakar di perapian. Lagi pula dia tidak tahu cara menyalakan api di kompor atau di oven.

Tiba-tiba Brandon melihat seekor kucing mulai menjilati adonan yang dia buat, dan secara refleks dia mendorong si kucing agar tidak memakan adonan itu. Si kucing kemudia terlempar, membawa serta beberapa butir telur mentah yang ada di meja. Dengan sangat cemas dia berusaha membersihkan telur yang pecah itu, tetapi justru terpeleset karena licinnya lantai yang kini dipenuhi dengan tepung, membuat pakaian tidurnya putih dan lengket. Dan pada saat itulah dia kemudia melihat papa dan mamanya berdiri di dekat pintu.

Page 15: Ceita Inspirasi Andre Wongso. 2

Air mata kemudia berjatuhan di pipi Brandon. Yang ingin dia lakukan adalah berbuat baik, tapi justru kekacauan yang luar biasa yang dia buat. Kini dia hanya pasrah menantikan omelan, jeweran, atau malah mungkin pukulan. Tapi papa dan mamanya hanya memandang dia, lalu berjalan berjalan melawati semua kotoran yang dia buat. Lalu papa dan mamanya mengangkat dan menggendong Brandon yang kini sedang menangis sehingga baju tidur papa dan mamanya ikut kotor. Papa dan mamanya memeluk dan mencium Brandon.

3. Cinta Persaudaraan

Dua orang kakak-beradik mengelola ladang pertanian keluarga bersama-sama. Sang Kakak sudah berkeluarga dan memiliki beberapa anak sedangkan sang adik belum berkeluarga. Mereka berdua selalu membagi keuntungan dari usaha keluarga itu secara merata.

Pada suatu hari sang adik yang belum berkeluarga berkata dalam hati “Memang baik berbagi keuntungan dengan kakak ku dengan jumlah yang sama rata, tapi saya masih lajang sehingga kebutuhan ku hidup ku tidak terlalu banyak seperti keluarga kakak ku, dia harus menghidupi istri dan anaknya.”

Lalu pada tengah malam, sang adik mengambil sekarung gandung dari gudangnya. Dia melintasi ladang yang terletak di di antara rumahnya dan rumah kakaknya, lalu sanga adik meletakkan gandum itu di dalam gudang kakaknya.

Sementara itu, tanpa diketahui sang adik, saudaranya ternyata memiliki pikiran yang sama dengannya. Sang kakak berkata pada dirinya sendiri “Sebenarnya tidak pantas bila kami membagi keuntungan sama besar, karena saya sudah berkeluarga. Saya punya istri yang selalu memelihara dan mengurus kebutuhan ku, dan anak-anak ku akan mengurus kehidupanku kelak”. Pada malam hari, sang kakak mengambil sekarung gandum dari gudangnya dan pergi diam-diam melintasi ladang mereka untuk memasukkan gandumnya ke gudang adiknya.

Selama bertahun-tahun, kedua kakak beradik itu bingung, mengapa persediaan gandum di gudang tidak pernah berkurang walaupun sering memindahkan gandumnya ke gudang saudaranya? Lalu pada suatu malam, terjadilah peristiwa yang tidak mereka sangka-sangka. Sang kakak dan adik pergi ke gudang satu sama lain pada saat yang bersamaan. Dalam kegelapan malam ketika membawa gandung, mereka ternyata bertemu dan saling menyadari apa sebenarnya yang terjadi selama bertahun-tahun. Lalu mereka berdua meletakkan gandumnya dan saling merangkul.

Home » Inspirasi dan Motivasi » Kunjungilah Orang Tua Mu – Ini Adalah Perintah!

Kunjungilah Orang Tua Mu – Ini Adalah Perintah!

Page 16: Ceita Inspirasi Andre Wongso. 2

Kunjungilah orangtuamu. Ini perintah!

Petikan di atas adalah judul dari sebuah artikel yang baru saya baca di Kompas. Pada hari jumat (28/12/2012) lalu, pemerintah China mengeluarkan sebuah Amandemen yang menurut saya sangat unik dan menginspirasi saya untuk membuat artikel ini. Pemerintah China mengeluarkan amandemen yang memerintahkan agar semua warganya lebih sering mengunjungi orang tua mereka, dan jika mereka tidak melakukannya maka pemerintah China akan menyeret warganya itu ke pengadilan.

Tidak dijelaskan seberapa sering warganya harus mengunjungi orang tuanya. Namun dengan dikeluarkannya amandemen baru ini memungkinkan bagi orang tua untuk melaporkan anaknya yang tidak pernah mengunjunginya dan mentuntutnya ke “meja hijau”. Menurut artikel yang saya baca, pemerintah China mengeluarkan amandemen baru ini karena banyak sekali laporan tentang anak yang menyia-nyiakan orang tua mereka.

Perkembangan negara China yang sangat pesat ternyata membawa masalah baru pada warganya sendiri, yaitu semakin berkurangnya perhatian anak-anak kepada orang tuanya. Reformasi besar pada pasar belakangan ini ternyata membuat para pekerja lebih mengutamakan pekerjaan mereka daripada memperhatikan orang tuanya sehingga kegiatan pekerjaan mereka sepertinya memutuskan ikatan keluarga yang sudah menjadi tradisi di negara China. Mengenai hal tersebut, ada alternatif yang bisa diambil, seperti; panti jompo atau rumah pensiun bagi para orang tuan yang sudah tidak mampu hidup sendiri.

Pada awal bulan Desember 2012 lalu, ada beberapa laporan dari media setempat yang menyatakan bahwa ada seorang nenek yang berumur 90 tahun terpaksa harus tinggal di sebuah kandang babi karena orang tua itu ditinggalkan oleh anaknya. Nenek malang ini tinggal di daerah Jiangsu, sebuah provinsi yang makmur yang terletak di sebelah timur China.

Media setempat memang sering kali melaporkan tentang orang tua yang disia-siakan oleh anak mereka. Dan ada juga kisah tentang seorang orang tua yang menderita karena anak-anaknya berusaha untuk mengambil aset miliknya secara ilegal. Selain itu, dilaporkan bahwa populasi orang tua di China semakin meningkat karena semakin tingginya tingkat harapan hidup di China.

Cerita ini sangat menggugah saya, dan mungkin anda juga. Bagaimana mungkin seorang ibu atau ayah yang telah merawat, membesarkan, menyekolahkan, dan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit agar anaknya berhasil tapi akhirnya ditelantarkan oleh anak-anak yang mereka sayangi. Semoga kita tidak melakukannya pada orang tua kita!

7 Kebiasaan Ini Bikin Anda Terlihat Tua

Memang benar, setiap orang pasti akan menjadi tua. 

Page 17: Ceita Inspirasi Andre Wongso. 2

Namun, usia muda tak menjamin fisik Anda pun ikut terlihat

muda juga.

Perubahan fisik yang lebih cepat ini bisa disebabkan oleh

banyak hal. Berikut ini salah satunya.

Malas bergerak. Banyak alasan untuk menghindari olahraga,

maka siap-siap fisik Anda layaknya seorang jompo. Jarang

berolahraga membuat Anda mudah lelah dan tak sanggup

bergerak aktif lagi.

Pola makan salah. Mengabaikan makanan sehat dan bernutrisi

malah memberikan kesempatan bagi penyakit untuk menyerang

tubuh.

Malas berpikir. Kepikunan bisa menyerang anak muda.

Ternyata, hal ini disebabkan banyak orang yang terlalu malas

untuk berpikir.

Minum alkohol. Memang benar, beberapa penelitian

memperlihatkan bahwa alkohol memberikan kontribusi bagi

Page 18: Ceita Inspirasi Andre Wongso. 2

kesehatan. Namun, jika kebablasan minuman beralkohol malah

bisa berdampak pada kondisi fisik Anda dan membuat Anda

merasa tua. (ini gw)

Merokok. Jika Anda tak merokok, sebaiknya menjauh dari

perokok. Asap rokok bisa merusak kesehatan kulit, sehingga

menjadikannya keriput.

Polusi. Sama seperti asap rokok, polusi juga membuat Anda

tampak tua. Hindari lingkungan yang penuh dengan polusi.

Berpikiran negatif. Selalu berpikiran positif dan bersyukur

tenyata berdampak pada kesehatan Anda, terutama rendahnya

tingkat stres.

Cara Terbaik untuk MEMULAI sesuatu

Sering kita menunggu waktu yang tepat untuk memulai

sesuatu, 

dan ternyata waktu yang tepat itu tidak pernah datang.

Page 19: Ceita Inspirasi Andre Wongso. 2

Bila kita tidak tahu waktu yang tepat untuk memulai sesuatu,

maka sesuatu itulah yang harus tepat.

Ketepatan pilihan tindakan dan KESUNGGUHAN

BERTIDAK -lah yang menjadikan waktu apa pun disebut

WAKTU YANG TEPAT. 

Sudah berapa banyak orang di antara kita yang sekarang sedang

terbakar oleh ide-ide besar, namun tertahan oleh BAKAT kita

yang HEBAT, yaitu MENUNDA. 

Mengapa tidak sekarang? Betapa sering kita tidak memulai

sesuatu karena kita belum memiliki ini atau itu. 

Padahal untuk memulainya tidak dibutuhkan ini atau itu. Bila

semua halangan / rintangan yang mungkin terjadi harus

disingkirkan terlebih dulu, maka kapankah kita bisa mulai?"

Lebih baik kita gagal mengupayakan sesuatu yang baik,

daripada BERHASIL TIDAK MELAKUKAN APA PUN " 

Dan kita semua tahu bahwa kita harus

memulai. Sesungguhnya, "CARA TERBAIK untuk MULAI

adalah MULAI". 

Page 20: Ceita Inspirasi Andre Wongso. 2

Jadi: "Kita dapat Sampai hanya karena Kita Berangkat". 

Maksudnya: "Kita dapat mewujudkannya hanya karena kita

memulainya".

Maka bila tidak sekarang memulai, lalu kapan? " " JANGAN

MENUNDA sesuatu yang baik.. :) 

Kepahitan Hidup menjadi damai & Bahagia

Kesadaran untuk "mensyukuri" musibah

Kisah Kapak yang Kehilangan Kekuatannya

Minggu, 22 Agustus 2010

Semua Orang Adalah Penting - By: Andrie Wongso Suatu ketika, di sebuah kelas ada pelajaran dari seorang mahaguru. Ia adalah seorang bijak yang dikenal dengan berbagai kepandaian dan kepiawaiannya menyelesaikan semua masalah. Karena itu, murid-murid dalam kelas tersebut sangat antusias mendapatkan ilmu dari sang guru.

"Saya akan mengajarkan apa yang penting untuk kehidupan kalian. Namun, sebelumnya, saya akan mengajukan beberapa pertanyaan mendasar yang harus kalian jawab dalam kertas yang sudah dibagikan. Mohon jawab dengan sebaik mungkin dan harap dijawab semua pertanyaan yang ada," seru sang mahaguru kepada semua siswa.

Tampak kemudian, para siswa sibuk dengan kertas dan pulpen di tangan masing-masing. Mereka sangat antusias berusaha menjawab satu demi satu pertanyaan dalam kertas yang sudah dibagikan.

Beberapa waktu kemudian...

Page 21: Ceita Inspirasi Andre Wongso. 2

"Baik, waktu sudah habis. Silahkan kumpulkan semua jawaban," seru guru.

Segera, murid-murid pun mengumpulkan jawaban. Namun, sepertinya ada wajah kurang puas di antara murid-murid. Mereka tampak saling bertanya-tanya satu sama lain, berusaha membandingkan jawaban masing-masing.

Melihat hal tersebut, guru lantas bertanya, "Mengapa ribut? Ada yang sulit dari pertanyaan tadi?"

Tampak, seorang murid mengacungkan jarinya. "Guru, dari semua pertanyaan tadi, sebenarnya pertanyaan yang Guru ajukan bisa kami jawab. Guru bertanya tentang arti sukses, gagal, tentang mimpi-mimpi kami dan berbagai hal yang akan kami lakukan dalam hidup ini. Tapi, ada satu pertanyaan yang menurut kami di luar itu semua. Pada pertanyaan terakhir, Guru bertanya, siapa nama lengkap tukang bersih-bersih yang membersihkan sekolah tadi pagi? Apa maksud Guru bertanya demikian?" tanya murid yang segera disahuti dengan anggukan dari murid-murid yang lain.

Sang guru tampak tersenyum. "Baiklah. Akan aku jawab rasa penasaran kalian. Namun sebelumnya, siapakah di antara kalian yang sudah menjawab pertanyaan tersebut?"

Murid-murid kembali saling berpandangan. Rupanya, tak ada satupun yang mampu menjawab dengan benar. Mereka hanya menyebut Pak John, Pak Hitam, Pak Kribo, Pak Tukang Bersih-Bersih, Pak Murah Senyum dan aneka sebutan yang mencirikan fisik dan kebiasaan dari tukang bersih-bersih di sekolah mereka. Tapi, tak ada satu pun yang menyadari siapa nama asli dari tukang bersih-bersih yang merapikan sekolah mereka setiap hari.

Mahaguru itu pun mengangguk-angguk dan tersenyum simpul melihat murid-murid baru menyadari jika mereka tak ada satu pun yang tahu nama tukang bersih-bersih di sekolah mereka. "Benar... tak ada satu pun yang tahu Baiklah. Namanya Pak Johndid Putra Situmorang. Dia adalah perantauan dari luar pulau dan sudah bekerja di sini 20 tahun lebih, " terang sang mahaguru.

Mengetahui informasi yang baru diketahui itu, seorang murid lantas bertanya, "Guru, terima kasih telah mengingatkan kami pada sosok tukang bersih-bersih di sekolah ini. Tapi, lantas apa hubungannya dengan pelajaran yang akan Guru berikan?" tanya si murid.

"Bagus sekali pertanyaanmu. Yang ingin aku sampaikan sebenarnya sederhana, namun sangat penting. Yakni, jangan pernah meremehkan siapa pun orang di sekelilingmu. Pembantumu, gurumu, orang tuamu, tukang antarmu dan siapa pun di sekelilingmu. Sebab, mereka adalah orang-orang penting, entah apa pun peran mereka, yang akan membantumu meraih sukses di berbagai bidang. Karena itu, hargailah mereka. Hormatilah siapa pun orang di sekelilingmu. Maka, kamu pun akan menjadi manusia berharga dan terhormat serta mampu jadi manusia seutuhnya, ucap sang guru bijak.

Page 22: Ceita Inspirasi Andre Wongso. 2

FAN SHI GAN   JI Oktober 21, 2008 Posted by elbertgiovanni in Cerita Inspirasi Dari Andrie Wongso. add a comment

Alkisah, di sebuah kerajaan, sang raja ,memiliki kegemaran berburu. Suatu hari, ditemani penasehat dan pengawalnyaraja pergi berburu ke hutan.Karena kurang hati-hati, terjadilah kecelakaan, jari kelingking raja terpotong oleh pisau yang sangat tajam.Raja bersedih dan meminta pendapat dari seorang penasihatnya.Sang penasehat mencoba menghibur dengan kata-kata manis, tapi raja tetap sedih.Karena tidak tahu lagi apa yang mesti diucapkan untuk menghibur raja, akhirnya penasehat itu berkata: ‘Baginda, FAN SHI GAN JI, apa pun yang terjadi patut disyukuri ‘.mendengar ucapan penasehatnya itu sang raja langsung marah besar.

‘Kurang ajar ! Kena musibah bukan dihibur tapi malah disuruh bersyukur…!’ Lalu raja memerintahkan pengawalnya untuk menghukum penasehat tadi dengan hukuman tiga tahun penjara. Hari terus berganti. Hilangnya jari kelingking ternyata tidak membuat raja menghentikannya berburu.Suatu hari, raja bersama penasehatnya yang baru dan rombongan, berburu ke hutan yang jauh dari istana. Tidak terduga, saat berada di tengah hutan, raja dan penasehatnya tersesat dan terpisah dari rombongan. Tiba-tiba, mereka dihadang oleh orang-orang suku primitif. Keduanya lalu ditangkap dan diarak untuk dijadikan korban persembahan kepada para dewa. Sebelum dijadikan persembahan kepada para dewa, raja dan penasehatnya dimandikan.

Saat giliran raja yang dimandikan, ketahuan kalau salah satu jari kelingkingnya terpotong, yang diartikan sebagai tubuh yang cacat sehingga dianggap tidak layak untuk dijadikan persembahan kepada para dewa. Akhirnya, raja ditendang dan dibebaskan begitu saja oleh orang-orang primitif itu. Dan penasehat barulah yang dijadikan persembahan kepada para dewa. Dengan susah payah akhirnya raja berhasil keluar dari hutan dan kembali keistana. Setibanya diistana, raja langsung memerintahkan supaya penasehat yang dulu dijatuhinya hukuman penjara segera dibebaskan. ‘Penasehat ku, aku berterimakasih kepada mu. Nasehatmu ternyata benar, apa pun yang terjadi kita patut bersyukur. Karena jari kelingkingku yang terpotong waktu itu, hari ini aku bisa pulang dengan selamat. . . . ‘ Kemudian, raja menceritakan kisah perburuannya waktu itu secara lengkap.

Setelah mendengar cerita sang raja, buru-buru sipenasehat berlutut sambil berkata: ‘Terima kasih baginda. Saya juga bersyukur baginda telah memenjarakan saya waktu itu. Karena jika tidak, mungkin sekarang ini, sayalah yang menjadi korban dipersembahkan kepada dewa oleh orang-orang primitif.’

Cerita di atas mengajarkan suatu nilai yang sangat mendasar, yaitu FAN SHI GAN JI apa pun yang terjadi, selalu bersyukur, saat kita dalam kondisi maju dan sukses, kita patut bersyukur, saat musibah datang pun kita tetap bersyukur. Dalam proses kehidupan ini, memang tidak selalu bisa berjalan mulus seperti yang kita harapkan. Kadang kita di hadapkan pada kenyataan hidup

Page 23: Ceita Inspirasi Andre Wongso. 2

berupa kekhilafan, kegagalan, penipuan,fitnahan, penyakit, musibah, kebakaran, bencana alam, dan lain sebagainya. Manusia dengan segala kemajuan berpikir, teknologi, dan kemampuan antisipasinya, senantiasa berusaha mengantisipasi adanya potensi-potensi kegagalan, bahaya, atau musibah. Namun kenyataannya, tidak semua aspek bisa kita kuasai. Ada wilayah ‘X’ yang keberadaan dan keberlangsungannya sama sekali di luar kendali manusia.

Inilah wilayah Tuhan Yang Maha kuasa dengan segala misterinya. Sebagai makhluk berakal budi, wajar kita berusaha menghindarkan segala bentuk marabahaya. Tetapi jika marabahaya datang dan kita lagi mampu untuk mengubahnya, maka kita harus belajar dengan rasa syukur dan jiwa yang besar untuk menerimanya. Dengan demikian beban penderitaan mental akan jauh terasa lebih ringan, kalau tidak, kita akan mengalami penderitaan mental yang berkepanjangan. Sungguh, bisa bersyukur dalam keadaan apapun merupakan kekayaan jiwa. Maka saya sangat setuju sekali dengan kata bijak yang mengatakan

KEBAHAGIAAN DAN KEKAYAAN SEJATI ADA DI RASA BERSYUKUR.

Sekantong   Kue .

Pada suatu malam, di bandara tampak seorang wanita sedang menunggu penerbangan

pesawat terakhir. Untuk melepas kejenuhan menunggu, si wanita berjalan-jalan di sekitar

bandara. Ia kemudian membeli sebuah buku dan juga sekantong kue di toko bandara.

Setelah ke ruang toilet, si wanita bergegas mencari tempat duduk dan mulai membaca buku

yang baru dibelinya. Keasyikannya membaca terganggu saat ia melihat seorang lelaki yang

duduk di sebelahnya dengan berani mengambil satu atau dua dari kue yang berada di

antara mereka.

Wanita itu mencoba mengabaikannya dan melanjutkan membaca sambil juga mengambil

dan mengunyah kue dengan perasaan jengkel. Dalam hati, wanita itu berpikir, “Kalau aku

bukan orang baik pasti sudah aku tonjok orang ini.”

Ia semakin kesal saat si pencuri kue yang berani seakan berlomba menghabiskan kue

persediaannya. Setiap ia mengambil satu kue, si lelaki juga mengambil satu. Ketika tinggal

satu kue yang tersisa, ia bertanya-tanya apa yang akan dilakukan lelaki itu? Dengan

senyum di wajahnya, tanpa merasa bersalah, si lelaki mengambil kue terakhir dan

Page 24: Ceita Inspirasi Andre Wongso. 2

membaginya menjadi dua. Diberikan separuh kue kepada wanita itu dan ia makan sisa

separuhnya.

Si wanita dengan muka bersungut-sungut menahan marah merebut kue itu sambil berpikir,

“Ya ampun orang ini! Tidak merasa bersalah sedikitpun makan kue orang lain. Sungguh

tidak tahu malu dan menyebalkan!”

Saat jadwal penerbangannya diumumkan, bergegas si wanita itu pergi, tanpa menoleh

sedikitpun kepada si pencuri kue dan berharap tidak berjumpa lagi dengan pencuri tidak

tahu terima kasih itu.

Setiba diatas pesawat, sambil menghela napas lega, dia menempati tempat duduknya. Saat

si wanita ingin melanjutkan membaca, segera tangannya meraih kedalam tas. Dan dia pun

kaget setengah mati! Astaga, jari tangannya tengah meraba kantong kue, masih tertutup

dan belum tersentuh!

Sesaat pikirannya serasa lumpuh. “Aduh celaka! Jadi kue yang telah kumakan tadi adalah

milik lelaki itu? Sungguh keterlaluan aku! Menuduh orang mencuri, mencurigai orang yang

tidak bersalah, yang ternyata adalah si pemilik kue itu sendiri,” sesalnya.

Hatinya serta merta merasakan rasa malu dan sesal yang dalam. “Ya ampun, sebenarnya

akulah yang tidak tahu malu, kasar dan tidak tahu berterimakasih! Akulah si pencuri kue

itu!”

Sambil memejamkan mata penuh sesal, dia tahu, sudah terlambat untuk meminta maaf

atas kesalahannya menuduh orang lain yang tidak bersalah.

Kisah Tukang Kayu

Harimau Kecil Menanam Bunga

Burung Kecil Pindah Rumah

Sandaran Bunga Kecil

Page 25: Ceita Inspirasi Andre Wongso. 2

Bahagia Karena Bersyukur

Kisah Bocah Dengan Pohon Apel

Kisah Tentang Pohon Apel Dan Bocah Laki-Laki