proposal kp andre

22
PROPOSAL KERJA PRAKTEK PENGAMATAN KEGIATAN PEMBORAN EKSPLORASI BATUBARA DENGAN METODE OPENHOLE DRILLING PADA PT KALIMANTAN PRIMA PERSADA KECAMATAN TEWEH TIMUR KABUPATEN BARITO UTARA KALIMANTAN TENGAH Disusun oleh : ANDRE SIMON.S NIM DBD 112 065 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS PALANGKA RAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN 2014

Upload: kseunivpalangkaraya

Post on 13-Nov-2015

13 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Engineer

TRANSCRIPT

PROPOSAL KERJA PRAKTEK

PENGAMATAN KEGIATAN PEMBORAN EKSPLORASI BATUBARA DENGAN METODE OPENHOLE DRILLING PADA PT KALIMANTAN PRIMA PERSADA KECAMATAN TEWEH TIMURKABUPATEN BARITO UTARA KALIMANTAN TENGAH

Disusun oleh :ANDRE SIMON.SNIM DBD 112 065

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS PALANGKA RAYAFAKULTAS TEKNIKJURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN2014

PROPOSAL KERJA PRAKTEKDIAJUKAN KEPT. KALIMANTAN PRIMA COAL

Nama:Andre Simon.S(DBD 112 065) Alamat Jurusan:Jurusan Teknik PertambanganFakultas TeknikUniversitas PalangkarayaJl. H. Timang No.1 (73112) INDONESIATelp : 0536 3226487Fax : Alamat Rumah:Andre Simon.SJl. Libra No. 299, Palangkaraya (KAL-TENG)

Palangka Raya, Desember 2014Mahasiswa,

ANDRE SIMON.S NIM. DBD 112 065

Menyetujui,DosenPembimbingKerjaPraktik,

Mengetahui,DosenKoordinatorKerjaPraktik,

I. PENDAHULUANKerja praktik merupakan kegiatan Mahasiswa sebagai syarat untuk memenuhi kurikulum perkuliahan diprogram studi pada suatu perguruan tinggi, dimana dituntut untuk dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama dibangku kuliah dengan keadaan lapangan yang sebenarnya.Penerapan ilmu yang diperoleh dibangku kuliah tersebut sering mengalami kendala dikarenakan terbatasnya ilmu yang diperoleh di Perguruan Tinggi yang bersangkutan, baik terbatas sarana dan prasarana sebagai penunjang kuliah yang disediakan oleh pihak Perguruan Tinggi maupun kemampuan dari Mahasiswa itu sendiri. Keterbatasan inilah yang diantisipasi dengan diharuskannya seorang Mahasiswa pada akhir studinya melaksanakan Kerja Praktik (KP).Adapun pelaksanaan Kerja Praktik (KP) tersebut dilakukan pada perusahaan yang bergerak pada bidang usaha sesuai atau relevan dengan bidang ilmu yang dipelajari, dalam hal ini bidang Pertambangan (sesuai bidang ilmu dan jurusan yang dipraktikkan).Perusahaan yang ditunjuk untuk kegiatan praktik tersebut adalah perusahaan yang dihaapkan mampu membina dan mengarahkan serta bersedia memberikan pengalaman ilmu teori dan praktik secara langsung dilapangan kepada Mahasiswa yang melaksanakan praktik. Hal ini penting diperhatikan, karena melalui praktik lapangan diharapkan sumber daya manusia meningkat hingga mendapatkan pengalaman kerja yang dapat berguna nantinya pada masa mendatang serta dapat memberikan masukan kepada pihak perusahaan terhadap segala analisa yang akan dilakukan.

II. LATAR BELAKANG

Industri pertambangan batubara di Indonesia, khususnya di Kalimantan Tengah berkembang dengan pesat seiring dengan banyaknya permintaan pasar, baik untuk konsumsi domestik maupun untuk non domestik. PT. Kalimantan Prima Coal ( KPC ) Coal merupakan salah satu perusahaan pertambangan yang memanfaatkan sumber daya alam tersebut.Operasi penambangan di PT. Kalimantan Prima Coal ( KPC ) Coalpada saat ini baru sebatas melakukan kegiatan eksplorasi, meliputi mapping singkapan(outcrop), penentuan batas Kuasa Penambangan (KP) dan kegiatan pengeboran awal. Dalam perancanaan tambang kegiatan pemboran eksplorasi mempunyai peranan yang sangat penting dengan adanya pemboran maka dapatdiketahui stratigrafi lapisan batuan, gejala-gejala geologi yang terjadi, pola persebaran batubara,kualitas batubara, ketebalan serta kedalaman batubara.Dari data hasil pemboran kemudian diolah menjadi data log bor yang menggambarkan stratigrafi perlapisan dari batuan, denganadanya data tersebut maka dapat diketahui jumlah cadangan batubara guna untuk menentukan umur sebuah tambang. Pemboran merupakan metode yang sangat praktis untuk membuktikan keberadaan batubara serta pengambilan contoh batubara secara actual untuk analisa kualitas dan keperluan analisa geoteknik serta geo hidrologi.Ada banyak faktor yang harus diperhatikan mulai dari keahlian operator, pemilihan alat, metode pemboran, Formasi batuan yang dihadapi dan lumpur pemboran yang digunakan. Namun kegiatan pemboran tidak selamanya berjalan dengan lancar sebagaimana direncanakan. Ada kalanya dijumpai berbagai masalah yang menghambat lajunya pemboran serta tidak didapatnya core yang sempurna. Sehinngga perlu dilakukan pengamatan terhadap kendala-kendala yang menghambat laju pemboran dan penyebab tidak didapatnya core yang sempurna.

III. MAKSUD DAN TUJUANMaksud dari Kerja Praktek ini adalah sebagai salah satu syarat pada kurikulum pembelajaran pada program S1 Teknik Pertambangan, Universitas Palangka Raya (UNPAR), Provinsi Kalimantan Tengah. Sedangkan tujuan kerja praktek ini sesuai dengan judul yang diambil yaitu Pengamatan Kegiatan Pemboran Eksplorasi Batubara Dengan Metode Openhole Drillingdi Lokasi PT. Anugerah Karya Raya CoalKecamatan Teweh Timur Kabupaten Barito Utara Provinsi Kalimantan Tengah antara lain :a) Untuk mengetahui dan mengenal kegiatan pemboran eksplorasi baik dari tahap penentuan lubang bor, prosedur pemboran, peralatan yang digunakan, dan kegiatan pemboran serta pengolahan datanya. b) Menambah wawasan dan pengetahuan tentang kegiatan pemboran eksplorasi di PT. Kalimantan Prima Coal (KPC) Coal.c) Dapat mengetahui arti penting kegiatan pemboran eksplorasi bagi kegiatan penambangan.d) Dapat menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional, yaitu tenaga kerja yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja khususnya dalam hal pemboran eksplorasi sebagai langkah awal dalam kegiatan penambangan.e) Dapat meningkatkan efesiensi proses pendidikan dan pelatihan kerja yang berkualitas serta memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman praktek kerja lapangan sebagai proses pendidikan.

IV. BATASAN MASALAHDalam laporan kerja praktek ini penulis memberikan batasan masalah yang menyangkut masalah pengamatan kegiatan pemboran eksplorasi batubara dengan metode openhole drilling di Lokasi PT. Kalimantan Prima Coal Kecamatan Teweh Timur Kabupaten Barito Utara Provinsi Kalimantan Tengah.

V. METODE PENELITIANDi dalam melaksanakan permasalahan ini, penulis menggabungkan antara beberapa metode, yaitu :a) Metode Observasi (pengamatan)Metode ini dilakukan dengan cara melakukan pengamatan secara langsung dilapangan.b) Metode Interview (wawancara)Metode ini dilakukan dengan cara mencari data melalui penjelasan secara langsung dilapangan dari pihak perusahaan PT. Anugerah Karya Raya Coal(AKR) maupun dari pihak jasa kontraktor pemboran.c) Metode PustakaDilakukan dengan cara mencari literatur mengenai kegiatan pemboran ekspolorasi, baik berupa data yang diberikan pihak perusahaan, maupun hasil praktek kerja lapangan yang terdahulu.

VI. RENCANA WAKTU PENELITIANKegiatan kerja praktek ini dilaksanakan selama 2 bulan yaitu, mulai bulan Desember sampai Januari yang dilakukan pada daerah Kuasa Pertambangan PT. Kalimantan Prima Coal Kecamatan Teweh Timur Kabupaten Barito Utara Provinsi Kalimantan Tengah

Kegiatan Bulan

FebruariMaretApril

Observasi lapangan--

Pengumpulan data--

Pengolahan data--

Pembuatan laporan-

Tabel 1.1. Waktu Penelitian

VII. DASAR TEORI

A. Kegiatan Pemboran Dalam Industri Batubara

Dalam industri pertambangan pekerjaan pemboran dilakukan untuk penyelidikan subsurface baik tentang keadaan geologi maupun sifat-sifat keteknikan dari batuannya, yang sangat berguna bagi proses sebuah penambangan. Pemboran dapat dilakukan untuk bermacam-macam tujuan : penempatan bahan peledak; pemercontohan (merupakan metoda sampling utama dalam eksplorasi); dalam tahan developmen : penirisan, test fondasi dan lain-lain; dan dalam tahap eksplotasi untuk penempatan baut batuan & kabel batuan (dalam batubara pemboran lebih banyak dibuat untuk pemasangan baut batuan - bolting daripada untuk peledakan). Jika dihubungkan dengan peledakan, penggunaan terbesar adalah sebagai pemboran produksi.Ada 4 komponen fungsional utama. Fungsi ini dihubungkan dengan penggunaan energi oleh sistem pemboran di dalam melawan batuan dengan cara sebagai berikut : Mesin bor, sumber energi adalah penggerak utarna, mengkonversikan energi dari bentuk asal (fluida, elektrik, pnuematik, atau penggerak mesin combustion) ke energi mekanik untuk mengfungsikan sistem. Batang bor (rod) mengtransmisikan energi dari penggerak utama ke mata bor (bit). Mata bor (bit) adalah pengguna energi didalam sistem, menyerang batuan secara makanik untuk melakukan penetrasi. Sirkulasi fluida untuk membersihkan lubang bor, mengontrol debu, mendinginkan bit dan kadang-kadang mengstabilkan lubang bor.Gambaran dari aksi pemboran untuk masing-masing kategori dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 3.1. Tipe aksi pemboran dalam memecah batuanFaktor-faktor yang mempengaruhi unjuk kerja pemboran.a. Variabel operasi, mempengaruhi ke empat komponen sistem pemboran (drill, rod, bit dan fluid). Variabel dapat dikontrol pada umumnya dan mencakup dua kategori dari faktor-faktor kekuatan pemboran : (a) tenaga pemboran, energi semburan dan frekuensi, kecepatan putar, daya dorong dan rancangan batang bor dan (b) sifat-sifat fluida dan laju alirnya.b. Faktor-faktor batuan, faktor bebas yang terdiri dari : sifat-sifat batuan, kondisi geologi, keadaan tegangan yang bekerja pada lubang bor yang sering disebut sebagai drillability factors yang menentukan drilling strength dari batuan (kekuatan batuan untuk bertahan terhadap penetrasi) dan membatasi unjuk kerja pemboran.c. Faktor-faktor pelayanan, yang terdiri dari pekerja dan supervisi, keter-sediaan tenaga, tempat kerja, cuaca dan lain-lain, juga merupakan faktor bebas.Untuk memilih dan mengevaluasi sistem pemboran yang optimal, ada 4 parameter yang harus diukur atau diperkirakan,yaitu :a. Energi proses dan konsumsi daya (power)b. Lajupenetrasic. Lama penggunaanbit (umur)d. Biaya (biayakepemilikan + biayaoperasi

B. Klasifikasi Alat BorMacam-macam alat bor dapat dibedakan berdasarkan berdasarkan : cara kerjanya, jenis alat pemutarnya serta cara bergerak dan transportasinya.

1. Berdasarkan Cara KerjanyaBerdasarkan cara kerjanya dan mekanisme pemboran (metode pemborannya), alat bor eksplorasi dapat dibedakan menjadi :a. Metode tumbuk (Percussive Method)Dioperasikan dengan cara mengangkat dan menjatuhkan alat bor berat secara berulang-ulang kedalam lubangbor, sehingga lubang bor terbentuk akibat mekanisme tumbukan dan beban rangkaian bor. Pada metode tumbuk, yang terjadi adalah proses peremukan (crushing) permukaan batuan oleh mata bor. Cara ini sesuai digunakan pada yang lunak sampai keras dan mudah pecah. Frekuensi pukulan normal untuk mesin bor adalah 50 tumbukan/detik.Adapun jenis dari alat bor dengan metode ini antara lain : Bor Tumbuk Kabel, prinsip kerjanya: pipa bor beserta bitnya bekerja naik turun seperti menumbuk. Kecepatan pemboran sangat tergantung kemampuan penetrasi mata bor yang dipengarui oleh tinggi dan berat tumbukannya Hammer Drill, prinsip kerjanya mata bor berkerja naik turun seperti menumbuk. b. MetodePutar(Rotary Method)Pada metode pemboran ini, lubang bor dibentuk dengan mekanisme putar dan disertai pembebanan. Pipa bor berputar, bergerak atau menggerus sehingga batuan menjadi terpotang dan terlepas atau hancur menjadi cutting.c. MetodeTumbuk-Putar(Rotary-Percussive Drill Method)Adapun jenis dari alat bor dengan merode ini antara lain : Drifter jack hammer, dipakai untuk pemboran mendatar sehingga memerlukan penopang (muonting device), sehingga penyangga disebut jack leg. Stoper jack hammer, digunakan untuk pemboran dengan arah keatas, sehingga disangga dengan tekscoping tube. Biasa digunakan pada pemboran di tambang bawah tanah, contohnya pembuatan rise maupun pembuatan shaft dengan arah keatas Sinker jack hammer, digunakan untuk pemboran dengan arah bawah, contohnya pembuatan winze maupun pembuatan shaft dengan arah kebawah.2. Berdasarkan Jenis Alat Pemutarnya (Sumber Tenaganya)Berdasarkan jenis alat pemutarnya, dapat dibedakan menjadi beberapa macam diantaranya :a. Spindel, pada pemboran ini, bor dimasukkan kedalam tabung spindel dan dapat berputar karena dipegang atau di chuck oleh baut yang menekan didinding luar pipa bor. Metode ini juga biasa digunakan dalam pemboran inti.b. Pemutar Rotor (Rotary Top Head) Pipa bor dihubungkan langsung dengan rotor atau gear box yang diletakkan diatas pipa bor, pipa bor berputar dari gear bok tidak dapat diubah-ubah.3. Berdasarkan Cara Bergerak dan TransportasinyaBerdasarkan cara bergerak dan transportasinya mesin bor digolongkan menjadi beberapa macam, antara lain :a. Skid MountedMesin bor diletakkan pada suatu rangkaian pipa besi, dan dipindahkan secara manual. Alat bor ini sangat cocok digunakan pada medan yang sangat sulit (pada daerah bergunung dan belum ada akses jalan).b. Truck MountedMesin bor diletakkan diatas truck, sangat praktis dalam berpindah-pindah dari suatu lokasi pemboran kelokasi pemboran yang lain. Mempunyai tenaga yang lebih besar karena sumber tenaga mesin bor bergabung dengan rangkaian truck, sehingga lubang bor dapat lebih besar dan dalam dibandingkan skid mounted.c. Trailer MountedMesin bor diletakkan diatas trailer sehingga sangat praktis dalam berpindah-pindah, serta mempunyai sumber tenaga yang lebih besar dari jenis truck mounted serta hasil kedalaman lubang bor lebih besar dibandingkan truck mounted.d. Crawler MountedMesin bor diletakkan diatas roda crawler, cocok digunakan pada daerah yang berbukit-bukit, cukup curam maupun daerah yang becek.

C. Tahapan Kegiatan Pemboran EksplorasiTahapan-tahapan secara umum yang dilakukan sebelum kegiatan pemboran eksplorasi adalah sebagai berikut : Kajian Peta Geologi dan Struktur Geologi daerah rencana pemboran. Orentasi/survey lapangan berdasarkan penafsiran dari pemetaangeologi permukaan, peta topografi ataupun peta geomorfologi yang ada. Menentukan titik lokasi rencana pemboran dengan cara membuat estimasi kedalaman batubara main seam dari tafsiran pemetaan geologi dan penampang/section yang telah dibuat. Melakukan pemasangan titik-titik pemboran dengan GPS. Melakukan pembebasan lahan / konpensasi lahan lokasi titik yang akan dilakukan pemboran. Pengawasan pemboran, dilakukan baik pada Open Hole maupun Coring dan hasil pemeriannya dibuat pada Log Bor

1. Penentuan Lokasi Lubang BorUntuk menentukan lokasi lubang bor maka seorang geologis mempunyai peranan tersendiri, yaitu disesuaikan dengan tujuan diadakannya pekerjaan pemboran. Peyesuaian itu, antara lain :a. Langkah awal dari penentuan lubang bor yang didasarkan peta topografi dan peta geologi yang telah ada. Hal ini untuk memperjelas keadaan geologi daerah yang akan dibor. Namun prinsip yang digunakan dalam meletakan lubang bor yaitu bahwa daerah tersebut akan mewakili daerah yang luas maka hal ini akan lebih mendekat sempurna apabila didasarkan pada peta topografi dan peta geologi.b. Langkah selanjutnya yaitu didasarkan pada maksud keteknikan dari pemboran tersebut.c. Lokasi lubang bor juga sering diletakan di daerah rencana persedian material agar diketahui cadangan yang terkandung baik volume, sifat matrialnya,dan lain-lain.2. Prosedur Pemboran Adapun prosedur kegiatan pemboran, antara lain :a. Menentukan lokasi daerah yang akan di bor.b. Mempersiapkan mesin pengerak, penampungan air, pipa-pipa bor, dan peralatan lain yang dianggap perlu.c. Pipa disambung dengan stang bor pada bagian atas dan pada bagian bawah disambung dengan mata bor, dan dimasukkan pada lubang bor.d. Mengalirkan air pencuci ke lubang bor setelah terlebih dahulu melewati bagian peyaringan. Air yang telah dialirkan tersebut ke bawah setelah melewati bagian luar dari mata bor. Fungsi air disini adalah untuk : Untuk mendinginkan pipa-pipa bor akibat panas yang ditimbulkan oleh gesekan bit dengan batuan. Sebagai pelumas bit. Mengangkut potongan-potongan batuan ke atas permukaan tanah.Pelepasan air ini diatur sesuai dengan kebutuhan dari pemboran untuk menghasilkan inti sebaik mungkin baik pada open hole maupun coring. e. Kemudian selanjutnya yaitu pengambilan hasil pemboran, pada kedalaman tertentu, kemudian hasil pemboran didiskripsi sifat batuannya.

3. Pelaksana Tim pelaksana yang melakukan kegiatan ini meliputi Master Bor, Geologists dan Crew bor. D. PeralatanBeberapa peralatan inti yang diperlukan pada kegiatan pemboran eksplorasi yaitu:1. Mesin Bor2. Kompresor3. Stang BorFungsi utama dari stang bor adalah: Menghubungkan kelli terhadap drill collar dan mata bor didasar lubang bor. Memberikan panjang rangkaian pipa bor, sehingga dapat menembus formasi yang lebih dalam. Memungkinkan naik turunnya mata bor. Meneruskan aliran lumpu rbor dari swivel kemata bor.4. Core Barrel5. Mata Bor6. Peralatan Pelengkapa. Alat untuk menaikkan dan menurunkan: Water Swive Hoisting sater swivel Hoisting plug ( hoisting swivel) Hoisting rock socket Rod holder Snacht block Traveling block Crown block Lawering iron Come alongb. Peralatan pancing Rod coupling tap Rod insite tap rod outside tap Casing tap core barrel tap Rod brand Knocking block Drive hammer with chain Pipe pulling jack

7. MenaraTerdapat dua tipe menara yang biasa digunakan dalam pemboran yaitu: Derriks, digunakan untuk pemboran tegak. Tripod, digunakan untuk pemboran miring.

8. Peralatanteknis Parmelee wrench Pipe wrench Super tong

VIII. PENUTUPDemikian proposal ini dibuat sebagai bahan pertimbangan bagi pihak perusahaan dengan harapan dapat memudahkan pelaksanaan Kerja Praktik (KP) nantinya. Kami menyadari bahwa dalam penulisan proposal ini banyak terdapat kekurangan atau kekeliruan, untuk itu dimohon adanya saran konstruktif untuk perbaikan dan penyempurnaan pelaksanaan Kerja Praktik (KP) ini.