laporan pencandraan andre

33
LAPORAN PENCANDRAAN STRUKTUR PERKEMBANGAN 1 BROJO LINTANG Belamcanda chinensis NAMA : ARIATI NIM : H411 13 029 KELOMPOK : IV (EMPAT) ASISTEN : NURFAIDAH

Upload: andreas-springfield-gleason

Post on 15-Jan-2016

312 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

hahahahaha

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Pencandraan Andre

LAPORAN PENCANDRAANSTRUKTUR PERKEMBANGAN 1

BROJO LINTANG

Belamcanda chinensis

NAMA : ARIATI

NIM : H411 13 029

KELOMPOK : IV (EMPAT)

ASISTEN : NURFAIDAH

LABORATORIUM BOTANI JURUSAN BIOLOGIFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR

2014

Page 2: Laporan Pencandraan Andre

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan pencandraan ini disusun untuk melengkapi tugas dan sebagai

salah satu syarat untuk mengikuti ujian praktikum Struktur Pekembangan

Tumbuhan 1.

NAMA : ARIATI

NIM : H411 13 029

Makassar, 21 November 2014

Koordinator Asisten Asisten Pembimbing

NURUL QOLBY NURFAIDAH NIM : H411 11 217 NIM : H411 12 302

Mengetahui

Penanggungjawab Praktikum SPT 1

Dr. Sri Suhadiyah, M.Agr. NIP. 19540403 1988102 001

Page 3: Laporan Pencandraan Andre

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Benalu merupakan salah satu kelompok tumbuhan parasit yang termasuk

dalam suku Loranthaceae. Tumbuhan parasit ini umumnya menyerang pepohonan

atau pun tumbuhan perdu terutama pada bagian ranting dan cabang-cabangnya.

Pohon atau pun perdu yang diserang benalu akan terganggu bahkan dapat mati

apabila serangan tersebut dalam jumlah besar (Sunaryo et al., 2006). Kelompok

tumbuhan parasit ini selain menyerang tumbuhan liar juga tanaman budidaya

(Pitoyo, 1996).

Benalu telah lama dikenal sebagai tumbuhan hemiparasit pada perdu atau

pohon. Akan tetapi melalui kajian yang menggunakan radiocarbon, Marshall dan

Ehleringer (1990, dalam Luttge, 1997) telah menggungkapkan bahwa benalu

adalah benar-benar parasit karena sebagian besar senyawa karbon benalu berasal

dari larutan apoplastik xylem tanaman inang. Selaian menggambil mineral,

haustoria benalu juga menyerap senyawa organic dari inang. Benalu juga

menyerap senyawa organic inang. Benalu sering merugikan secara ekonomis dan

mengganggu kehidupan tubuhan inang. Selain dikenal sebagai tumbuhan yang

merugikan ternyata benalu telah sejak lama dikenal sebagai sumber bahan obat

tradisional Indonesia (Kirana, 1996; Chozin dkk, 1998 dan Widandri & Rahajoe,

1998). Di Cina, benalu telah digunakan sebagai obat sejak tahun 1910 (Anderson

and Phillipson, 1992). Karena itu, potensi benalu sebagai sumber bahan obat dan

kandungan kimia benalu bergantung pada jenis tanaman inang yang ditempati

( Anderson & Phillipson, 1992) menunjukkna bahwa alkaloid benalu teh Scurulla

ortiana disintesis oleh tanaman teh. Sebaiknya, berbagai flavonoid justru

dihasilkan oleh benalu, namun, konsentrasinya sangat bervariasi bergantung jenis

inangnya.

Di kawasan Malesia suku Loranthaceae terdiri atas 23 marga dan 193 jenis

(Barlow, 1997) sedangkan di Jawa dilaporkan hanya dapat ditemukan 38 jenis

Page 4: Laporan Pencandraan Andre

benalu dari 14 marga (Backer dan Bakhuizen van den Brink, 1965). Berdasarkan

pengamatan terhadap spesimen herbarium yang disimpan di Herbarium

Bogoriense telah ditemukan 8 jenis tumbuhan benalu di Pulau Bali. Kedelapan

jenis benalu tersebut adalah Amyema cuernosensis (Elmer) Barlow, A. longipes

(Danser) Barlow, A. tristis (Zoll.) Tiegh., Dendrophthoe lanosa (Korth.) Danser,

D. pentandra (L.) Miq., Helixanthera setigera (Korth.) Danser, Scurrula

atropurpurea (Blume) Danser, dan S. parasitica L.

Untuk meningkatkan apresiasi benalu sebagai bahan obat, Soejono (1995)

telah melakukan inventarisasi benalu dan inang di Kebun Raya Purwodadi, Jawa

Timur. Telah berhasil diinventarisasi empat jenis benalu yaitu: Dendrophthoe

pentandra (L) Miq, Scurrula atropurputra (BL) Dans, Viscum articulatum Burm, f

dan Macrosolen tetradans (Bl). Selanjutnya, telah ditemukan jenis-jenis tanaman

inang potensial, kurang potensial, dan tidak potensial bagi kehidupan seuatu jenis

benalu. D.pentandra merupakan benalu yang paling sering dijumpai dan paling

banyak variasi inangnya, sedangkan S. atropupurea dan V. articulatum berturut-

turut mendudduki peringkat dibawahnya. Sementara itu, M. tetragonus hanya

ditemukan pada satu kasus di pohon Ficus sp.

Mengingat bahwa pemanfaatan suatu jenis benalu untuk bahan obat

maupun penelitian fitokimia harus berkaitan dengan jenis inanngnya, sedangkan

tidak semua jenis tumbuhan dapat menjadi inang benalu. Tujuan penelitian adalah

untuk menyediakan data dan informasi tentang keanekaragaman jenis tumbuhan

benalu yang menempel tanaman inang famili Anacardiaeae serta untuk panduan

pengenalan jenis-jenis benalu di lapangan.

I.2 Tujuan Laporan

Adapun tujuan dari pembuatan laporan ini yaitu :

1. Untuk mengetahui cara pencandraan pada tanaman brojo lintang Balacamda

chinensis

Page 5: Laporan Pencandraan Andre

2. Untuk mengetahui kunci determinasi dan klasifikasi tanaman brojo lintang

Balacamda chinensis

3. Untuk mengetahui morfologi dan anatominya.

I.3 Waktu dan Tempat penyusunan Laporan

Penyusunan laporan pencandraan ini di laksanakan pada hari kamis 23

Desember 2015 pukul 14.00-17.00, bertempat di laboratorium botani, jurusan

biologi Universitas Hasanuddin Makassar.

I.4 Alasan memilih judul

Alasan mengapa memilih brojo lintang Belamcanda chinensis sebagai

judul laporan pencandraan, karena brojo lintang ini dapat kita ketahui

memberikan banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari, khususnya pada bidang

kesehatan bermanfaat dalam pembuatan obat-obatan.

Page 6: Laporan Pencandraan Andre

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Tinjauan Umum

Pencandraan atau pertelaan adalah teknik penggambaran sifat-sifat

tumbuhan dalam tulisan verbal yang dapat dilengkapi dengan gambar, data

penyebaran, habitat, asal-usul, manfaat dari golongan tumbuhan yang dimaksud.

Pertelaaan golongan tumbuh dapat pada tinglkat suku, marga , jenis , dan dibawah

tingkat jenis yaitu anak jenis , varitas (Issirep, 2005).

Pencandraan suatu jenis tumbuhan dilakukan untuk populasi dalam

wilayah penyebarannya sehingga dapat menggambarkan variasi sifat yang ada.

Untuk mempertelakan suatu takson tumbuhan diperlukan adanya aturan baku

tertentu (Issirep, 2005).

Dalam keanekaragaman organisme yang begitu besar perlu adanya

pencandraan untuk mengidentifikasi struktur morfologis dan anatomis suatu

oragnisme. Sehingga akan mempermudah dalam menganalisis fungsi setiap

struktur organisme tersebut. Pencandraan berupa kegiatan pengamatan dapat

dilakukan baik dengan kemampuan panca indra maupun dengan bantuan

mikroskop (Issirep, 2005).

            Melalui pencandraan kita dapat lebih memahami materi-materi selama

melakukan praktikum, karna dalam penyandraan ini mencakup semua materi yang

telah didapat, yang pastinya akan mempermudah mahasiswa dalam memahami

mata kuliah struktur perkembangan tumbuhan I (Issirep, 2005).

Determinasi tumbuhan merupakan proses dalam menentukan nama atau

jenis tumbuhan secara spesifik. Determinasi bertujuan untuk mendapatkan suatu

Page 7: Laporan Pencandraan Andre

spesies se-spesifik mungkin dan tepat sasaran, karena dalam proses

pemanfaatannya, tumbuhan memiliki berbagai jenis varietas yang kadang

membingungkan, digunakan untuk penelitian, jamu-jamu, obat. Untuk itulah,

dibutuhkan suatu acuan yang mendetail untuk menentukan se-spesifik mungkin

suatu tumbuhan, agar tepat sasaran dalam pemanfaatannya (Van Steenis, 1972).

Klasifikasi tumbuhan pada dasarnya merupakan pembentukan kelompok-

kelompok dari seluruh tumbuhan yang ada di bumi ini hingga dapat disusun ke

dalam takson-takson secara teratur mengikuti suatu hierarki. Sifat-sifat yang

dijadikan dasar dalam mengadakan klasifikasi berbeda-beda tergantung orang

yang mengadakan klasifikasi dan tujuan yang ingin dicapai dengan

pengklasifikasian itu. Takson yang terdapat pada tingkat takson (kategori) yang

lebih rendah mempunyai kesamaan sifat lebih banyak daripada takson yang

terdapat pada tingkat takson (kategori) di atasnya (Tjitrosoepomo, 2009).

Perbedaan antara istilah takson dengan kategori yaitu istilah takson yang

ditekankan adalah pengertian unit atau kelompok yang mana pun, sedangkan

istilah kategori yang ditekankan adalah tingkat atau kedudukan golongan dalam

suatu hierarki tertentu untuk mendeterminasi tumbuhan pertama sekali yang perlu

dilakukan adalah adalah mempelajari sifat morfologi tumbuhan

tersebut(Tjitrosoepomo, 2009).

Ciri-ciri morfologi yang digunakan dalam klasifikasi ialah bagian

vegetatif atau bagian yang ada kaitannya dengan reproduksi. Contoh bagian

vegetatif antara lain yaitu ada tidaknya jaringan pembuluh, macam serta

kedudukan daun, dan ciri-ciri organ lainnya. Pada umumnya, struktur reproduktif

Page 8: Laporan Pencandraan Andre

lebih luas penggunaannya dibandingkan dengan struktur vegetatif. Banyak studi

tentang morfologi tumbuhan memperlihatkan bahwa struktur yang berhubungan

dengan alat reproduktif ternyata hanya sedikit yang mengalam i perubahan selama

evolusi dibandingkan dengan struktutr vegetatif (Tjitrosoepomo, 2009).

Kunci analisis merupakan kunci yang paling umum digunakan dalam

pustaka. Kunci ini sering juga disebut kunci dikotomi sebab terdiri atas sederetan

bait atau kuplet. Setiap bait terdiri atas dua (atau adakalanya beberapa) baris yang

disebut penuntun dan berisi ciri-ciri yang bertentangan satu sama

lain. Untuk memudahkan pemakaian dan pengacuan, maka setiap bait diberiberi

nomor, sedangkan penuntunnya ditandai dengan huruf. Pemakai kunci analisis

harus mengikuti bait-bait secara bertahap sesuai dengan yang ditentukan oleh

penuntun (Dian, 2013).

Dengan mempertentangkan ciri-ciri yang tercantum dalam penuntun-

penuntun itu akhirnya hanya akan tinggal satu kemungkinan dan kita dituntun

langsung pada nama takson yang dicari. Kunci analisis dibedakan menjadi dua

macam berdasarkan cara penempatan bait-baitnya yaitu kunci bertakik (kunci

indent) dan kunci paralel (Dian, 2013).

Pada kunci bertakik maka penuntun-penuntun yang sebait ditakikkan pada

tempat tertentu dari pinggir (menjarak pada jarak tertentu dari pinggir), tapi

letaknya berjauhan. Di antara kedua penuntun itu ditempatkan bait-bait takson

tumbuhan, dengan ditakikkan lebih ke tengah lagi dari pinggir yang memenuhi

ciri penuntun pertama, juga dengan penuntun-penuntun yang dipisah berjauhan.

Page 9: Laporan Pencandraan Andre

Dengan demikian maka unsur-unsur takson yang mempunyai ciri yang sama jadi

bersatu sehingga bisa terlihat sekaligus (Dian, 2013).

Dari berbagai cabang ilmu tumbuhan yang sekarang telah berdiri sendiri

adalah Morfologi Tumbuhan. Morfologi tumbuhan yang mempelajari bentuk

susunan tubuh tumbuhan pun sudah demikian pesat perkembangannya hingga

dipisahkan menjadi morfologi luar atau morfologi saja morfologi dalam atau

anatomi tumbuhan (Emilia, 2008).

Menurut definisinya, morfologi tumbuhan tidak hanya menguraikan

bentuk dan susunan tubuh tumbuhan saja, tetapi juga bertugas untuk menentukan

apakah fungsi masing-masing bagian itu dalam kehidupan tumbuhan. Dalam

rangka melaksanakan tugas-tugasnya morfologi dapat menggunakan teori-teori

yang berlaku dalam Ilmu Hayat, misalnya (Tjitrosoepomo, 2009) :

1. Berdasar  teori evolusi tubuh tumbuhan akan mengalami perubahan bentuk dan

susunannya.

2. Bahwa bentuk dan susunan ubuh tumbuhan selalu disesuaikan dengan

fungsinya serta alam sekitarnya.

Benalu merupakan salah satu kelompok tumbuhan parasit yang termasuk

dalam suku Loranthaceae. Tumbuhan parasit ini umumnya menyerang pepohonan

atau pun tumbuhan perdu terutama pada bagian ranting dan cabang-cabangnya.

Pohon atau pun perdu yang diserang benalu akan terganggu bahkan dapat mati

apabila serangan tersebut dalam jumlah besar (Sunaryo et al., 2006). Kelompok

tumbuhan parasit ini selain menyerang tumbuhan liar juga tanaman budidaya

(Pitoyo, 1996).

Suku Loranthaceae terdiri atas 65 marga dan 950 jenis yang sebagian besar

tumbuh tersebar di kawasan tropis dan sebagian kecil lainnya tumbuh di kawasan

Page 10: Laporan Pencandraan Andre

yang beriklim sedang. Jumlah jenis yang terbesar adalah di Jawa Barat yaitu 29

jenis. Sedangkan di Jawa Timur dan Jawa Tengah masing-masing 19 jenis dan 15

jenis tumbuhan benalu (Samiran, 2005)

Loranthaceae merupakan tanaman setengah parasit yang batangnya

berkayu, tumbuh pada dahan anggota-anggota Gymnospermae dan Cotyledoneaae

yang berkayu, dengan daun-daun tuggal yang kaku seperti belulang, duduknya

bersilang/berhadapan atau berkarang, tanpa daun penumpu. Kadang-kadang tidak

terdapat daun-daun, dalam hal ituruas-ruas cabangnya berwarna hijau dan

berfungsi sebagai alat untuk asimilasi. Tumbuh-tumbuhan membentuk alat

penghisap yang beraneka rupa. Pada perkecambahan alat pelekatnya ada yang lalu

membentuk alat penghisap yang pipih dan meluas melekat pada kayu inangnya.

Ada pula yang dari alat pelekat itu tumbuh tumbuh streng-streng penghisap

seperti akar yang meluas pada permukaan gelam tumbuhan inangnya dan dari

streng-streng tersebut masuk ke dalam kayu alat penghisap yang disebut

penyelam, ada pula yang langsung dari cakram pelekatnya mengeluarkan

penyelam ke bagian kayu inangnya (Gembong, 1993:122).

II.2 Tinjauan Khusus

II.2.1 Aspek botani

Tanaman ini dikenal sebagai Parasit yang tumbuh pada pohon lainnya.

Daun tunggal, kerapkali berhadapan, dan kadang-kadang berseling. Bunga

berkelamin 1 atau 2, dan bakal buahnya tenggelam. Buah buni atau buah batu.

Benalu merupakan tumbuhan parasit yang hidupnya menempel pada pohon

lainnya. Jenis-jenis tanaman inang yang dijadikan sebagai tempat hidup benalu

antara lain teh, mangga, dan lainnya. Jenis-jenis benalu bergantung pada tempat

dia hidup. Benalu yang tumbuh pada pohon teh adalah Scurrula atropurpurea

Dans, benalu yang tumbuh di pohon mangga adalah Dendrophthae pentandra

Page 11: Laporan Pencandraan Andre

Miq., benalu yang tumbuh pada tumbuhan loranthaceae lainnya adalah Viscum

articulatum Burm.f., dan benalu yang tumbuh pada beberapa jenis pohon adalah

Macrosalen cochinensis Tugh.

II.2.2 Aspek Ekologi

Dari aspek ekologi tanaman ini keberadaannya pada umumnya hanya

hidup dan tumbuh pada batang (dahan) pohon tumbuhan lain. Benalu dapat

dijumpai dengan mudah pada pohon-pohon besar di daerah tropis.

Merupakan jenis tumbuhan yang hidupnya tidak memerlukan media tanah. Ia

hidup sebagai parasit menempel pada dahan-dahan pohon kayu lain dan mengisap

mineral yang larut dalam pohon kayu yang ditempelinya dapat mati.

II.2.3 Aspek pertumbuhan

Tumbuhan juga melakukan reproduksi untuk mempertahankan

kelangsungan hidupnya atau spesiesnya. Pada tumbuhan berbunga, bunga

merupakan alat reproduksi seksual. Bunga dikatakan lengkap apabila mempunyai

daun kelopak, daun mahkota, benang sari, putik dan daun buah. Bunga terdiri dari

bagian fertil, yaitu bnang sari dan daun buah, serta bagian steril yaitu daun

kelopak dan daun buah. Benang sari merupakan alat kelamin jantan pada bunga.

Benang sari (stamen) terdiri dari tangkai sari dan kepala sari (antera). Benang sari

pada umumnya terdiri dari empat ruang yang berisi pollen yang disebut dengan

mikrosporangium (lokulus) dan suatu tangkai yang mendukung antera disebut

filamen atau tangkai sari (Nugroho, 2006).

Putik merupakan alat kelamin betina pada bunga yang terdiri dari dari

bakal buah  yang didalam bakal bji terdapat sel kelamin betina , tangkai putik dan

Page 12: Laporan Pencandraan Andre

kepala putik. Kepala putik berujung lengket untuk menangkap butir – butir sel

jantan. Tumbuhan berbunga melakukan reproduksi dengan cara membentuk biji.

Pembentukan berbiji tersebut dengan jalan reproduksi seksual dengan yaitu

dengan bergabungnya sel kelamin jantan dari serbuk sari dengan sel kelamin

betina dari bakal buah. Reproduksi seksual melibatkan kedua proses pembuahan

(fertilisasi) dan meiosis. Pada tumbuhan, fertilisasi  dan meiosis membagi

kehidupan organisme menjadi dua fase berlainan atau generasi. Pada Fertilisasi,

nukleus dua gamet bersatu meningkatkan jumlah kromosom dari haploid menjadi

diploid  (Kimball, 2000).

II.2.4 Aspek ekonomi (social dan budaya)Brojo lintang  balacamda chinensis adalah tanaman yang bisa

dimanfaatkan sebagai tanaman obat. Bagian yang dapat dimamfaatkan sebagai

obat yaitu bunga dan daun. Brojo lintang memiliki kandungan zat seperti

Glikosida skekanin, belamkandin dan iridin menjadi bahan yang

berkhasiat dan bermanfaat Brojo Lintang. Adapun khasiat dan manfaat

Brojo Lintang adalah sebagai penurun panas dan urus-urus (batang dan daun).

Khasiat dan Manfaat Brojo Lintang sebagai penurun panas diperoleh dengan cara

mengambil 15 gram bunga dan daun segar yang dicuci serta ditumbuk sampai

lumat kemudian dilulurkan pada badan (Asgar, 2009).

Selain itu, Umbi atau rimpang brojo lintang didayagunakan untuk

mengobati sakit tenggorokan, dan sering dipakai untuk menyembuhkan berbagai

penyakit sistem dalam pernapasan atas seperti laringitis dan pheryngitis, tonsillitis

dan batuk, serta asma. Disamping tanaman ini dapat dimanfaatkan dalam

Page 13: Laporan Pencandraan Andre

menyembuhkan malaria dan gondongan, juga demam nifas, bisul, radang kulit

serta  sembelt dan sakit pinggang (Asgar, 2009).

Page 14: Laporan Pencandraan Andre

BAB III

KUNCI DETERMINASI DAN KLASIFIKASI

III.1 Kunci Determinasi

Kunci determinasi tanaman brojo lintang belacamda chinensis yaitu :

1b… 2b… 3b… 4b… 6b… 7b…9b… 10… 11a…

Golongan 5. Teristimewa monocotyledonea (berkeping satu )

67b… 69b… 70b…71b…72b…73b… 76b… 77b… 79a… 80a…

Familia : Iridaceae

Spesies : Belacamda chinensis

Sumber : Flora, Van Steenis

Keterangan :

1b : Tumbuh-tumbuhan dengan bunga sejati

2b : Tanpa alat pembelit

3b : Daun tidak berbentuk jarum

4b : Tumbuhan tidak menyerupai bangsa rumput

6b : Daun yang jelas

7b : Bukan tumbuhan palem

9b : Tumbuhan tidak memanjat

10b : Daun tidak tersusun membentuk roset

11a : Tulang daun dan urat daun sejajar

67b : Tepi daun rata

69b : Daun tidak merupakan karangan

70b : Daun lain

Page 15: Laporan Pencandraan Andre

71b : Batang yang berdaun merupakan tangga yang memutar

72b : Tidak terdapat akar udara

73b : Tumbuh-tumbuhana lain

76b : Rumput-rumputan (herba)

77b : Bakal tenggelam

79a : Bunga beraturan

80a : Benag sari 3

III.2 Klasifikasi

Regnum : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)

Sub Kelas : Liliidae

Ordo : Liliales

Famili : Iridaceae 

Genus : Belamcanda

Spesies : Belamcanda chinensis 

Sumber : Plantamor, 2011

Page 16: Laporan Pencandraan Andre

BAB IV

PENCANDRAAN

IV.1 Pencandraan secara Umum

Brojo lintang adalah tanaman tahunan yang tumbuh tegak dengan tinggi

50 hingga 120 cm, tanaman ini biasanya digunakan sebagai tanaman hias di

pekarangan, di luar pagar, kadang-kadang tumbuh liar di daerah pegunungan dan

terdapat dari dataran rendah sampai 2000 m di atas permukaan laut (Asgar, 2009).

Brojo lintang memiliki kandungan zat seperti Glikosida skekanin,

belamkandin dan iridin menjadi bahan yang berkhasiat dan bermanfaat Brojo

Lintang. Adapun khasiat dan manfaat Brojo Lintang adalah sebagai penurun panas

dan urus-urus (batang dan daun). Bunga, daun dan akar Belamcanda chinensis

mengandung saponin, bunganya juga mengandung alkaloids dan tanin dan

daunnya juga mengandung polifenoi (Asgar, 2009).

IV.2 Pencandraan Khusus

IV.2.1 Sel dan jaringan

Sel adalah satuan stuktual terkecil organisme hidup.Mahluk hidup ada

yang bersel tunggal dan ganda,agar fungsi kehidupan berjalan baik maka masing-

masing kelompok sel saling bekerja sama. Bagian-bagian sel antara lain

(Nugroho, 2006) :

a. Membaran plasma

Page 17: Laporan Pencandraan Andre

Berfungsi sebagai pembatas yang selektif, mengatur keluarnya masuknya

substansi, mengandung reseptor hormon, mengenal molekul di lingkunngan sel

dan berinteraksi spesifik dengan sel lain.

b.  Sitoplasma

merupakan substannsi semi cair yang terdapat bahan terlarut dan organel dari

sel.Organel itu antara lain:

1. Mitokondria

Mitokondria berfungsi sebagai oksida zat makanan,respirasi sel dan

tranpon elektron.

2.  RE

RE kasar berfungsi untuk sistesis protein,seangkan RE halus untuk

mensistesis molekul lemak,fosfolipid dan steroid.

3. Aparat Golgi

Merupakan membran halus, berlapis-lapis yang berfungsi dalam sekresi

dan ekskresi, sintesa membran sel, dinding sel, lisosom, dan lain-lain

4.  Lisosom

Berdiameter 1,5µm ditemukan pada sel hewan, yang berisi enzim

mengkatalisir polisakarida. Lisosom berfungsi untuk mencerna zat makanan

secara intrasel, autofage: menghancurkan organel lain yang sudah tidak

berfungsi.

5. Plastida (pada sel tumbuhan)

Page 18: Laporan Pencandraan Andre

Mengandung zat warna, yang mengandung warna klorofil adalah

kloroplast, pigmen merah/kuning adalah kromoplast dan tak berpigmen disebut

leukoplast.

6.  Ribosom

Sebagai tempat berlangsungnya sintesis protein.

7. Vakuola

Berfungsi sebagai tempat penyimpan sementara bahan makanan terlarut

dan sisa metabolisme, menjaga turgiditas sel oleh tonoplas, mengadakan

sirkulasi zat dalam sel.

8. Inti Sel

Sebagai pembawa sifat yang diwariskan, pengendali seluruh kegiatan sel, dan

pengatur pembelahan sel.

9. Mikrofilamen dan Mikrotubul

Sebagai kerangka penguat sitoplasma.

Berdasar sifatnya, jaringan tumbuhan dibedakan menjadi dua macam,

yaitu jaringan merestematik dan jaringan permanen. Jaringan merestematik

(jaringan embrional) terdiri dari kumpulan sel muda yang terus membelah

menghasilkan jaringan yang lain. Contoh jaringan meristematik adalah jaringan

meristem pada pucuk batang dan akar serta jaringan cambium. Jaringan meristem

pada ujung batang dan akar mengakibatkan tumbuhan bertambah tinggi. Jaringan

cambium menghasilkan jaringan pembuluh kayu dan pembuluh tapis yang

menyebabkan tumbuhan bertambah besar. Hasil pembelahan jaringan

Page 19: Laporan Pencandraan Andre

meristematik disebut jaringan permanen, karena tidak mengalami diferensiasi lagi

(Nugroho, 2006).

Berdasarkan struktur dan fungsinya, jaringan permanent dibedakan

menjadi berikut ini (Nugroho, 2006) :

1.Jaringan penutup atau pelindung, yaitu epidermis dan jaringan gabus.

2.Jaringan pengisi, yaitu parenkima.

3.Jaringan penguat, yaitu kolenkima dansklerenkima.

4.Jaringan pengangkut, yaitu xylem dan floem.

IV.2.2 Akar (radix)

Pada akar tanaman brojo lintang balacamda chinensis termasuk kedalam

akar serabut. Akar brojo lintang berwarna putih kotor (Asgar, 2009).

IV.2.3 Batang

Batang merupakan bagian tumbuhan yang berada di permukaan tanah.

Pertumbuhan dan perkembangan batang meliputi pemanjangan dan diferensiasi.

Arah tumbuh batang Brojo lintang balacamda chinensis yaitu: tegak lurus, masif,

berbentuk pipih, berbuku-buku, halus,serta berwarna kuning kehijauan (Emilia,

2008).

batang

Page 20: Laporan Pencandraan Andre

IV.2.4 Daun

Brojo lintang balacamda chinensis memiliki daun yang tumbuhnya

berseling dalam susunan dua baris berderetan, bentuknya lanset memanjang

berbangun pedang miring keatas, ujung runcing, pangkal membelah berbentuk

pelepah yang memeluk batang dan tepinya rata. Daunnya terendah memiliki

panjang 25-60 cm, lebar 2-4 cm, bagian atas daun kian mengecil, berwarna hijau,

sering berlapiskan bedak berwarna putih dengan pertulangan daun sejajar (Emilia,

2008).

daun

IV.2.5 Bunga

Brojo lintang Balacamda chinensis berbunga majemuk, berkelamin dua,

diujung batag, kelopak segi tiga memanjang,berwarna ungu, memiliki benag sari

berjumlah tiga buah, panjag 1- 1,5 cm. benanr sarinnya berwarna kuning

berbentuk pipih, serta memiliki mahkota berbentuk bintang (Van Steenis, 1972).

bunga

Page 21: Laporan Pencandraan Andre

IV.2.6 Buah dan biji

Brojo lintang Balacamda chinensis memiliki buah berbentuk kotak, bulat

memanjang, berparuh, dan memiliki warna hijau. Biji Brojo lintang Balacamda

chinensis berbentuk bulat pipih dan berwana putih (Van Steenis, 1972).

b

buah

biji

Page 22: Laporan Pencandraan Andre

BAB V

PENUTUP

V.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari laporan pencandraan brojo lintang

Balacamda chinensis yaitu :

1. Cara pencandraan pada tanaman brojo lintang Balacamda chinensis yaitu

dimulai dari melihat bentuk morfologi dan anatominya, serta dapat mengetahui

habitat dari tanaman brojo lintang Balacamda chinensis.

2. Brojo lintang Balacamda chinensis termasuk dalam suku Iridaceae dan

memiliki kunci determinasi yaitu : 1b…, 2b…, 3b…, 4b…, 6b…, 7b…,9b…,

10…, 11a…, 67b…, 69b…, 70b…, 71b…, 72b…, 73b…, 76b…, 77b…,

79a…, 80a…

3. Brojo lintang Balacamda chinensis memili bentuk daun tunggal dan berwarna

hijau kebiruan, pertulanga daun sejajar. Memiliki bunga majemuk dan

berkelamin dua. Buah berbentuk kotak dan berwarna hiaju. Serta berakar

serabut dan berwarna putih kotor.

V.2 Saran

 Sebaiknya jenis bunga yang di deskripsikan tidak terlalu susah untuk

ditemukan karena menghambat dalam proses penyandraan dan proses

penyelesaian laporannya.Dan sebaiknya pemberian waktu pengerjaan

laporan ini agar lebih diefisienkan demi kesempurnaan laporan penyandraan ini.

Page 23: Laporan Pencandraan Andre

DAFTAR PUSTAKA

Asgar, 2009. khasiat dan mamfaat brojo lintang. http://www.WordPress.com. diakses hari Rabu, 20 November 2014, Pukul 20:00 WITA, Makassar.

Dian, 2013, Determinasi Tumbuhan. http://www.WordPress.com, Kunci Determinasi Tumbuhan.,diakses hari Rabu, 20 November 2014, Pukul 20:00 WITA, Makassar.

Emilia, 2008, Morfologi Tanaman. UI-Press. Jakarta.

Issirep, Sumardi 2005. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Jakarta.

Kimball, w John 2000. Biologi jilid 2 edisi ke 5.Erlanga. Jakarta.

Tjitrosoepomo,G., 2009. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press. yogyakarta.

Nugroho , Hartanto. 2006. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Penebar Swadaya. Jakarta.

Van Steenis,C.G.G.J., 1972, Flora, PT.Pradina Paramita, Jakarta.