spek teknis tmg-tbr
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 Spek Teknis Tmg-tbr
1/13
1
SPESIFIKASI TEKNIK DAN PEDOMAN PELAKSANAAN
1. SPESIFIKASI UMUM
A. LINGKUP PEKERJAAN.
Pekerjaan yang akan dilaksanakan :
1. Pekerjaan sesuai paket pekerjaan yang tercantum dalam daftar kuantitasdan harga;
2. Pekerjaan lain-lain penunjang yang telah ditentukan di dalam GambarRencana dan Daftar Kuantitas Harga.
B. NAMA DAN LOKASI KEGIATAN
1. Nama Kegiatan:
---Sesuai nama Kegiatan pelelangan---
2. Nama Pekerjaan :
---Sesuai nama Kegiatan pelelangan---
3. Lokasi Pekerjaan :
Kabupaten Temanggung
C. PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. Untuk menjamin kualitas, ukuran-ukuran dan penampilan pekerjaan
yang benar. Penyedia Jasa harus menyediakan Tenaga Ahli yang
berpengalaman yang cocok sebagaimana ditentukan Direksi Pekerjaan;
2. Sebelum pengaturan lapangan dan pengukuran, Penyedia Jasa harus
mempelajari gambar-gambar kontrak dan bersama-sama dengan
Direksi Pekerjaan mengadakan pemeriksaan daerah kegiatan;
3. Penyedia Jasa harus menunjuk seorang pimpinan lapangan untuk
memberikan nasehat dan mengatur pekerjaan, termasuk
pengorganisasian tenaga, peralatan dan bertanggung - jawab bagi
pengadaan bahan-bahan yang sesuai dengan persyaratan.
D. STANDAR RUJUKAN
-
7/26/2019 Spek Teknis Tmg-tbr
2/13
2
1. Uraian Umum
Peraturan-peraturan dan standar yang dijadikan acuan dalam dokumen
kontrak akan membentuk persyaratan kualitas untuk berbagai jenis
Pekerjaan yang harus diselenggarakan beserta cara-cara yang
digunakan untuk pengujian-pengujian yang memenuhi persyaratan-
persyaratan ini.
2. Jaminan Kualitas
a. Selama Pengadaan
Penyedia jasa harus bertanggungjawab untuk melakukan pengujian
selama bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pekerjaan dan
menentukan bahwa bahan-bahan tersebut memenuhi atau melebihi
persyaratan khusus.
b. Selama Pelaksanaan
Direksi Pekerjaan mempunyai wewenang untuk menolak bahan-
bahan, barang-barang dan pekerjaan-pekerjaan yang tidak
memenuhi persyaratan minimum yang ditentukan tanpa
kompensasi bagi penyedia jasa.
c. Tanggung jawab Penyedia Jasa
Melengkapi bukti yang diperlukan bahwa bahan-bahan,
ketrampilan kerja atau kedua-duanya sebagai mana yang diminta
bukti-bukti tersebut harus dalam bentuk yang dimintakan oleh
Direksi Pekerjaan secara tertulis, dan harus termasuk satu copy
hasil-hasil pengujian yang resmi.
d. Standar-standar
Standar-standar terpakai yang menjadi acuan , namun tidak
terbatas pada standar tersebut dicantumkan dibawah ini :
SNI ( STANDAR NASIONAL INDONESIA )
PERSYARATAN UMUM BAHAN BANGUNAN DI INDONESIA
(PUBI1982)
PERATURAN BETON BERTULANG INDONESIA (NI-2-1971)
PEKERJAAN PERSIAPAN
-
7/26/2019 Spek Teknis Tmg-tbr
3/13
3
1. UITZET / BOUWPLANK
a. Penyedia Jasa harus mengadakan pengukuran-pengukuran semua rencana
pekerjaan yang akan dilaksanakan dan bertanggungjawab atas ketepatan
pematokan di lapangan menurut patok dasar yang ditetapkan oleh Direksi
Pekerjaan/ Staf Teknis Dinas;
b. Pengukuran dipimpin langsung oleh Direksi Pekerjaan;
c. Penyedia Jasa tidak boleh merubah, menambah dan mengurangi patok-patok
dan ketentuan lain tanpa sepengetahuan/seijin Direksi Pekerjaan;
d. Patok dan papan bouwplank menggunakan kayu kwalitas baik, yang diketam
rata bagian atasnya, sedang letak disesuaikan dengan keadaan setempat dan
diberi cat merah.
e.
Penyedia Jasa harus mengadakan langkah-langkah pencegahan untukmelindungi dan memelihara dengan hati-hati semua patok permanen,
bouwplank dan patok sementara yang digunakan.
f. Semua hasil pengukuran dituangkan dalam Berita Acara Uitset.
3. KISDAM / PENGERINGAN
a. Pekerjan kisdam harus dibuat agar selama pelaksanaan pekerjaan pasangan
batu dalam keadaan kering sehingga mutu pekerjaan terjamin, dan kisdam
harus dibuat dengan baik sesuai dengan petunjuk Direksi Pekerjaan,
sehingga tidak mengganggu kelancaran aliran air yang dibutuhkan pada
saluran tersebut.
b. Apabila terjadi penggiliran pemakaian air, penyedia jasa wajib koordinasi
dengan masyarakat pengguna air / P3A / GP3A setempat dan diketahui
Kepala Desa.
3. PAPAN NAMA KEGIATAN
Penyedia Jasa harus membuat dan memasang Papan Nama Kegiatan, sedang
ukuran dan redaksinya akan ditentukan oleh Direksi Pekerjaan.
PEKERJAAN GALIAN TANAH
-
7/26/2019 Spek Teknis Tmg-tbr
4/13
4
A. PEMBERSIHAN
a.
Semua daerah di sekitar jalur yang perlu dibersihkan seperti yang ditentukan
oleh Pengguna Jasa, harus dibersihkan dari segala pohon-pohon, semak-
semak sampah dan bahan lain yang mengganggu dan bahan-bahan itu harus
dibuang, kecuali bila ada ketentuan lain yang disetujui oleh Pengguna Jasa.
Umumnya hanya pohon-pohon yang mengganggu bangunan yang
dimaksudkan dalam spesifikasi ini yang harus dibuang, dan ditumpuk di
tempat-tempat yang ditunjuk oleh Pengguna Jasa di sepanjang tepi jalan atau
batas tanah. Pagar-pagar, dinding-dinding, bangunan-bangunan reruntuhan
dari tempat-tempat pekerjaan harus dibuang menurut persetujuan Pengguna
Jasa;
b. Penyedia Jasa harus membongkar akar-akar, kemudian mengisi lobang dan
dipadatkan dan memindahkan dari tempat semua bahan-bahan yang timbul
akibat pembersihan lapangan;
c. Semua kerusakan terhadap pekerjaan-pekerjaan dan milik umum atau
Perorangan yang diakibatkan pekerjaan pembersihan yang dilaksanakan oleh
Penyedia Jasa harus diperbaiki atau diganti atau diganti biaya Penyedia Jasa;
d.
Semua pengeluaran yang timbul akibat dari pekerjaan tersebut menjadi
tanggung jawa Penyedia Jasa.
B. PEKERJAAN GALIAN TANAH
a. Sebelum mengadakan kegiatan galian tanah, Panyedia Jasa diwajibkan
memperhitungkan struktur tanah dan bangunan (bila ada) lokasi yang akan
digali. Metode galian penyedia jasa harus dipertimbangkan terhadap struktur
tanah sekitar lokasi dan alat gali yang digunakan. Dasar dan sisi galian,
dimana akan didirikan bangunan harus selesai dengan rapi menurut
duga/tingkat dan dimensi yang dituang pada gambar bestek. Jika waktu
penggalian material yang digali melampaui garis dan tingkat yang telah
ditentukan, galian yang melampaui batas tadi harus ditimbuni lagi
seluruhnya dengan material yang telah terpilih kemudian ditumpuh atau
digilas lapis demi lapis yang tebalnya tidak lebih dari 15 cm dengan dan atas
biaya Penyedia Jasa;
b. Penyedia Jasa harus menjaga agar galian bebas dari air selama masa
pelaksanaan. Cara menjaga galian bebas dari air, pengeringan dan
pembuangan air harus dengan cara yang dapat disetujui oleh pengguna jasa;
-
7/26/2019 Spek Teknis Tmg-tbr
5/13
5
c. Penyedia jasa harus menjamin adanya peralatan yang siap pakai dan cukup
dilapangan setiap waktu guna menghindari terputusnya kontinuitas
pengeringan air;
d.
Bila terjadi keruntuhan / kerusakan tanah dan bangunan disekitar lahan
galian akibat kecerobahan dan kekurang telitian metode pelaksanaan, maka
seluruh resiko menjadi tanggungan penyedia jasa;
e. Penggalian saluran harus sesuai dengan dimensi yang ada pada gambar;
f. Penyedia jasa harus menyiapkan rencana pekerjaan tanah untuk setiap
bagian dari pekerjaan dengan detail lokasi dan program penggalian dari
saluran dan pembuangan sisa galian;
g.
Penyedia jasa harus mengajukan usul rencana pelaksanaan pekerjaan tanah
tersebut secara tertulis kepada Pengguna Jasa;
h. Tanah galian dari saluran primer, sekunder, saluran pembuang dan saluran
jalan harus ditempatkan disepanjang tanggul saluran atau jika terdapat
kelebihan galian, dan jika tidak disebutkan, harus diletakkan ditempat lain
yang memerlukan tambahan timbunan;
i.
Untuk penggalian tanah lunak dapat digunakan alat-alat yang sederhana(misalnya : cangkul, ganco) atau dengan alat lain yang lebih sesuai ;
j. Sedang untuk galian batu atau tanah keras dapat digunakan dengan alat
khusus atau peralatan yang sebanding, atau yang diperlukan sesuai dengan
pelaksanaan.
PEKERJAAN URUGAN
-
7/26/2019 Spek Teknis Tmg-tbr
6/13
6
A. Umum
a. Pekerjaan ini terdiri dari mendapatkan, mengangkut, penempatan dan
memadatkan tanah atau bahan berbutir;
b.
Semua permukaan akhir urugan yang nampak keluar harus cukup halus danseragam, dan mempunyai kemiringan yang cukup;
c. Permukaan akhir talud (timbunan) pematang tidak boleh berbeda dari garis
profile yang ditentukan lebih dari 10 Cm;
d.
Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada Direksi Teknik paling sedikit 14
hari sebelum mulai digunakannya setiap bahan sebagai urugan dan Satu
pernyataan mengenai asal dan komposisi setiap bahan yang diusulkan
sebagai bahan urugan pilihan, bersama-sama dengan hasil pemeriksaan yang
menyatakan bahwa bahan tersebut memenuhi spesifikasi;
e. Urugan tidak boleh dipasang, dihampar atau dipadatkan selama hujan atau
dibawah kondisi basah dan pemadatan tidak dapat dikontrol;
f. Urugan yang terlalu basah untuk pemadatan, dalam hal batas-batas
kandungan kelembaban seperti ditentukan atau seperti diperintahkan oleh
Direksi Pekerjaan, harus diperbaiki dengan menggaruk bahan tersebut
sampai kedalaman 15 Cm atau seperti yang diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan, diperbaiki dibawah kondisi cuaca kering yang diikuti dengan
penyiraman air yang memadai dan pencampuran secara menyeluruh dengan
peralatan lain yang disetujui.
B. Pelaksanaan Pekerjaan
a. Sebelum menempatkan urugan diatas suatu lapangan, semua operasi
pemotongan dan pembersihan termasuk pengisian lubang-lubang
disebabkan pembongkaran akar-akar harus diselesaikan sesuai dengan
spesifikasi, dan semua bahan-bahan yang tidak cocok harus dibuang dari
lapangan tersebut seperti di perintahkan oleh Direksi Pekerjaan;.
b. Bilamana tingginya timbunan adalah 1 M atau kurang, tempat pondasi
timbunan harus dipadatkan secara menyeluruh (termasuk membuat lepas-
lepas, mengeringkan atau membasahi jika diperlukan) sampai bagian puncaktanah setebal 15 Cm, memenuhi persyaratan kepadatan yang ditetapkan
untuk urugan yang ditempatkan;
c. Jika timbunan tersebut harus dibuat diatas sisi bukit atau dipasang timbunan
baru atau timbunan lama, kemiringan yang ada harus dipotong untuk
-
7/26/2019 Spek Teknis Tmg-tbr
7/13
7
membuat permukaan dudukan yang cukup lebar memikul peralatan
pemadatan;
d. Urugan harus disiapkan sampai permukaan yang telah dibuat dan ditebarkan
dalam lapisan-lapisan yang rata tidak melebihi ketebalan padat 20 Cm, yang
memenuhi toleransi tebal lapisan yang diberikan dalam spesifikasi ini;
e. Urugan tanah harus diangkut secara langsung dari daerah galian bahan
ketempat yang sudah disiapkan dan dihampar (dalam cuaca kering).
Penumpukan tanah pada umumnya tidak diizinkan, khususnya selama
musim hujan;
f. Kemiringan tebing harus dibentuk dan dirapikan menurut sudut talud
rencana dan bagi tebing yang tinggi diberikan berm yang sesuai dengangambar rencana, serta dibuatkan pula penyediaan untuk drainase yang
memadai;
g.
Untuk perlindungan tebing terhadap erosi harus dipasang gebalan rumput
dan disusun dalam posisi di atas talud;
h. Segera setelah penempatan dan penebaran urugan, masing-masing lapisan
harus dipadatkan menyeluruh dengan pemadatan yang cocok dan memadai
yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
-
7/26/2019 Spek Teknis Tmg-tbr
8/13
8
PEKERJAAN PASANGAN BATU
A. UMUM
1. Pekerjaan ini terdiri dari pembuatan struktur (bangunan) menggunakan batu
muka pilihan yang disambungkan dalam adonan PC dan direncanakan
sebagai bangunan penyangga untuk menahan beban yang datangnya dari
luar yang meliputi tembok penahan tanah pasangan batu, lining saluran,
gorong-gorong persegi, kepala gorong-gorong dan dinding sayap;
2. Permukaan dari masing-masing batu muka tidak boleh berbeda terhadap
profil permukaan rata-rata lebih dari 3 mm. Ukuran batu maksimum akan
ditentukan oleh Direksi dengan memperhitungkan jenis, struktur, lokasi batu
dalam struktur dan persyaratan umum untuk stabilitas dan saling mengunci;3. Kondisi Lapangan Pekerjaan harus selalu bebas air dan Penyedia Jasa harus
melengkapi semua bahan, peralatan dan tenaga yang diperlukan untuk
membuang air, termasuk saluran sementara, pengaliran lintasan air,
menyediakan dinding cut off dan bendungan sementara ;
4. Jadwal pekerjaan harus disediakan dan diikuti untuk menjamin bahwa
jumlah penggalian dan penyiapan telah dilaksanakan termasuk penyediaan
adonan segar berdasarkan tingkat sebenarnya pelaksanaan pasangan batu,
Penggalian terbuka akan dibatasi sejauh yang diperlukan untuk memberi
kondisi yang baik dan kering pada waktu pelaksanaan pekerjaan pasangan
batu;
5. Pasangan batu yang tidak memenuhi toleransi ukuran harus diperbaiki
sesuai dengan petunjuk Direksi. Penyedia Jasa harus bertanggung jawab pada
stabilitas dan menyelesaikan struktur pasangan batu secara lengkap, serta
harus mengganti setiap bagian yang dalam pendapat Direksi menjadi bahaya
karena penanganan yang jelek.
B. BAHAN-BAHAN.
1. PASIR
a.
Butir-butir pasir harus tajam dan keras, tidak mudah pecah/hancur olehpengaruh cuaca;
b. Kandungan Lumpur tidak boleh lebih dari 5 % dari berat kering,bilamana lebih dari 5 % pasir harus dicuci ;
c.
Pasir untuk pekerjaan pasangan batu belah harus disaring, diayak dandibersihkan;
d. Pasir yang digunakan adalah pasir pasang atau sekualitas.
2.
BATU
a. Batu untuk pekerjaan pasangan batu dilarang menggunakan batu
blondos;b. Batu belah yang boleh digunakan sedikit-dikitnya 2/3 luas bidang
permukaan harus berupa pecahan;
c. Jenis batu kali harus keras tidak lapuk dan bersih dari kotoran yangmelekat;
d. Ukuran batu sesuai dengan petunjuk teknis dari Direksi.
-
7/26/2019 Spek Teknis Tmg-tbr
9/13
9
3. SEMEN P.C)
a. PC yang dipakai harus memenuhi syarat teknis sesuai SNI dan buatanpabrik dalam negeri;
b. Penyimpanan PC dalam gudang harus diatur sesuai dengan persyaratan-persyaratan teknis;
c.
PC yang telah mengeras/membatu tidak boleh digunakan.
4.
AIR
a.
Air yang digunakan harus bersih dan bebas dari zat-zat organik, tanah,lumpur, garam mineral;
b. Jika tidak terdapat air yang bersih, maka Penyedia Jasa wajibmengusahakan sendiri air yang memenuhi syarat;
Sehubungan dengan pengendalian mutu bahan baku campuran danbahan yang diproses untuk menjamin bahwa bahan bahan tersebut
memenuhi bahan, maka disyaratkan untuk pengujian laboratoriumbahan.
C.
PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAKSANAAN PASANGAN BATU
1.
Batu harus bersih dan dibasahi sepenuhnya sebelum dipasang;
2. Adonan untuk pasangan batu kali menggunakan campuran 1 PC : 4 Pasir ;
3. Tebal adonan untuk masing-masing lapisan pekerjaan batu adalah dalambatas-batas 2-5 Cm, rongga diantara batu yang dipasang harus diisi penuhdengan adonan;
4.
Batu harus dipasang dengan hati-hati untuk menghindari penggeseran batuyang sudah dipasang, memutar batu diatas pekerjaan batu yang sudahterpasang tidak diizinkan;
5. Banyaknya penyediaan adonan untuk dasar yang dipasang satu kali harusdibatasi sampai tingkat kemajuan pemasangan batu sehingga batu-batuhanya dipasang diatas adonan yang segar. Jika sebuah batu dalam strukturmenjadi lepas atau tergeser sesudah adonan diletakkan, batu tersebut harusdisingkirkan, dibersihkan dari adonan-adonan yang mengeras dan dipasangkembali dengan adonan segar;
6. Lubang pelepasan harus disediakan dalam semua jenis dinding penahan
dengan + 5 cm dan disusun baik secara horisontal maupun vertikal
berjarak 2 m;7. Dinding penahan struktur penjang menerus akan dibangun dengan
sambungan/deletase dengan interval panjang maksimum 20 m. Lebar penuhsambungan akan dibentuk dengan ketebalan sekitar 3 cm serta batu yangdigunakan harus dipilih sehingga memberikan garis tegak yang bersih untuksambungan;
8. Sambungan permukaan antara batu-batu diselesaikan hingga hampir ratadengan permukaan pekerjaan, tetapi tidak menutupi batu-batu selamapekerjaan berlangsung;
9. Segera setelah semua batu muka dipasang, dan sementara adonan masihsegar, permukaan yang nonjol dari struktur harus dibersihkan dari noda-
noda adonan;10. Bila pasangan batu tersebut sudah cukup kuat, dan tidak lebih cepat dari 14
hari setelah penyelesaian pekerjaan pemasangan, urugan kembali dapatdilaksanakan sesuai dengan persyaratan spesifikasi sebagaimana ditetapkan;
11. Antara batu satu dengan batu yang lain tidak boleh saling menempel, harusada spesi.
-
7/26/2019 Spek Teknis Tmg-tbr
10/13
10
D. PEKERJAAN PLESTERAN
1. Plesteran menggunakan campuran 1 PC : 4 Pasir sesuai dengan daftar
kuantitas harga;
2. Sebelum pekerjaan plesteran dilakukan, bidang-bidang yang akan diplester
harus dibersihkan terlebih dahulu, kemudian dibasahi dengan air agar
plesteran tidak cepat kering dan tidak retak-retak;
3. Semua permukaan beton yang diplester permukaannya harus dikasarkan
terlebih dahulu;
4. Adukan untuk plesteran harus benar-benar halus sehingga plesteran tidak
terlihat pecah-pecah;
5. Tebal plesteran tidak boleh lebih dari 2 cm dan tidak boleh kurang dari 1 cm,
kecuali plesteran beton tebal maksimum 1 cm;
6. Plesteran supaya digosok berulang-ulang sampai mantap dengan acian PC
sehingga tidak terjadi retak-retak dan pecah maksimum 1 cm;
7.
Pekerjaan plesteran terakhir harus lurus, rata vertikal dan tegak lurus denganbidang lainnya;
8. Bongkaran plesteran lama, bidang dasarnya harus dibersihkan dan disiram
air PC sebelum dilakukan plesteran baru.
E. PEKERJAAN SIAR
1. Semua pekerjaan batu belah yang tidak terurug dengan tanah dan tidakdiplester harus disiar;
2. Sebelum pekerjaan dimulai terlebih dahulu dilakukan penggoresan padacelah-celah pasangan batu belah agar pekerjaan siar dapat menempel lebih
kuat.
3. Siaran untuk pekerjaan bangunan air menggunakan campuran 1 PC : 2Pasir;
4. Pekerjaan siar harus dikerjakan serapi-rapinya dengan bentuk tenggelam,lebar cetak 1-1,50 cm dan dalam 1 cm dari bidang mukanya;
-
7/26/2019 Spek Teknis Tmg-tbr
11/13
11
PEKERJAAN BETON
A. PEKERJAAN ACUAN/ BEGESTING
1. Semua pekerjaan acuan beton, gambar rencana secara mendetail tentang
bentuk acuan beton ini harus mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan;
2. Bahan acuan beton untuk beton dapat digunakan kayu yang keras, multiplek
kayu, baja atau beton cetak yang telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan;
3. Dimensi acuan harus dengan teliti sehingga bentuk-bentuk yang tertera pada
gambar rencana sejauh mungkin dapat dipakai;
4. Dalam waktu dekat sebelum pengecoran, acuan harus dibersihkan dari
kotoran-kotoran.
B. PEKERJAAN PEMBESIAN
1. Besi yang digunakan sebagai tulangan harus memenuhi standar SNI dan
hendaknya bersih dari karat, kotoran-kotoran, minyak, cat, ataupun bahan-bahan lain yang menempel. Besi tulangan hendaknya disimpan pada tempat
terlindung, tidak menyentuh tanah;
2.
Besi tulangan hendaknya dipotong, dibengkokkan atau diluruskan secara
hati-hati dan tidak boleh untuk membengkokkan kedua kalinya;
3. Besi tulangan harus cermat ditempat sesuai dengan gambar rencana,
didudukkan pada landasan-landasan yang dibuat dari adukan 1 PC : 3 Pasir,
diikat antara sesamanya atau pada acuan dengan kawat baja, atau cara-cara
lain yang memenuhi ketentuan Direksi Pekerjaan;
4.
Sambungan tidak diperbolehkan pada tempat-tempat dengan tegangan
maksimum dan sedapat mungkin diselang-seling, sehingga tidak beradadisatu tempat.
5.
Pemasangan wiremesh tidak jauh berbeda dengan pemasangan besi beton
pada tulangan Plate, hanya saja karena bentuknya yg sudah teranyam maka
pemasangannya jadi lebih praktis, Wiremesh tinggal diukur sesuai luasan
bidang yang diperhitungkan dan dipotong sesuai kebutuhan, apabila luasan
masih kurang maka wiremesh tinggal ditambahkan dan diberi overlap
kurang lebih 10cm sampai dengan 15 cm. Yang perlu diperhatikan dalam
pembelian wiremesh adalah diameter besi harus sesuai dengan yg
dibutuhkan.
6.
Jenis wiremesh beserta ukurannya yang digunakan sesuai RAB. Berikut jeniswiremesh beserta ukurannya antara lain :
-
7/26/2019 Spek Teknis Tmg-tbr
12/13
12
C. PEKERJAAN BETON
1. Beton terdiri dari campuran semen (PC), air dan material berbutir(pasir dan kricak) dengan K 125 (Alat), K 175 (Alat)/K 225 (Alat) sesuaidengan daftar kuantitas harga serta tidak diperbolehkan ada bahan-bahanlain lagi kecuali atas ijin Direksi Pekerjaan;
2. Sebelum pekerjaan pembetonan dimulai, Penyedia Jasa akan melaksanakandan membiayai percobaan untuk menentukan perbandingan meterialberbutir halus dan material kasar, prosentase semen dan nilai air semen;
3.
Direksi dapat mengubah perbandingan campuran beton selama pelaksanaan,bila dipandang perlu untuk mencapai persyaratan yang sesuai;
4.
Mutu beton untuk semua pekerjaan beton, harus sesuai dengan Spesifikasi,Agar persyaratan mutu beton tersebut dapat tercapai maka Penyedia Jasadiwajibkan untuk berhubungan dengan laboratorium yang ditunjuk DireksiPekerjaan untuk ketentuan komposisinya atau Mixed Designnya;
5. Setiap 3 m3 beton harus dibuat 1 benda uji. Evaluasi hasil test dari benda ujiyang pertama ini setelah berumur 28 hari, dipakai sebagai dasar untukmenetapkan campuran beton tersebut dapat terus dipakai atau harusdiadakan perubahan;
6. Benda uji dapat dibuat berbentuk kubus ( lebar sesi 15 cm atau 20 cm) atausilender diameter 15 cm, tinggi 30 cm dan dengan mengingat korelasi hasilpercobaan menurut :
Benda Uji Ukuran (cm) Perbandingan kekuatan
Kubus 15 x 15 x 15 1,00
Kubus 20 x 20 x 20 0,95
Silinder 15 0,83
7. Benda uji tersebut sebelum ditest harus disimpan dalam tempat yang lembabatau direndam air, terlindung bebas dari getar-getaran yang dapat merusak;
8. Dalam hal penambahan bahan-bahan khusus (additives) terhadap konstruksibeton maka beton uji juga harus mendapat perlakuan yang sama sedemikiansehingga sama dengan konstruksi beton yang diwakilinya;
9.
Bila benda uji di test pada umur benda uji lebih lama atau kurang dari 28hari, maka kekuatannya akan dikorelasikan dengan kekuatan benda ujiberumur 28 hari;
10. Apabila pemeriksaan benda uji menunjukkan hasil di bawah persyaratan,maka harus segera dilakukan usaha untuk memeriksa kekuatan beton yangtelah selesai dicor itu dengan cara mengambil (dengan bor) benda uji daribagian konstruksi dan atas seijin Direksi Pekerjaan;
11. Dalam hal khusus dimana konstruksi memungkinkan dan Direksi Pekerjaandapat mempertimbangkan lain sehubungan dengan pengurangan kekuatanbeton itu, maka dapat dilakukan percobaan pembebanan dan atau usahausaha lain untuk mengurangi gaya pada bagian konstruksi itu atau jugapemasangan konstruksi-konstruksi tambahan untuk maksud yang sama,sehingga pembongkaran beton ditempat itu dapat disetujui untuk tindakdilakukan;
12. Penyimpangan dari gambar rencana dan tanpa seijin Direksi Pekerjaan dapatmenyebabkan pekerjaan tersebut dibongkar dan diperbarui lagi sesuai
-
7/26/2019 Spek Teknis Tmg-tbr
13/13
13
dengan spesifikasi, yang kesemuanya itu tanggungan pembiayaan fihakPenyedia Jasa;
13. Keropos-keropos beton yang terjadi akibat kurang baiknya pelaksanaan, akandipertimbangkan Direksi Pekerjaan, untuk diperbaiki atau dibongkar samasekali. Bilamana harus dibongkar sama sekali, maka hal tersebut adalah
penuh tanggung jawab Penyedia Jasa;
14.
Pengadukan, pengangkatan dan pengecoran beton sebaiknya dilaksanakanpada cuaca yang baik. Bila hari hujan atau panas, maka harus dilakukanusaha-usaha untuk melindungi alat-alat pengadukan, pengangkutan danpengecoran sedemikian sehingga didapat jaminan bahwa nilai air sementidak akan berubah karenanya;
15. Beton, harus dicampur dengan alat pengadukan mekanis (beton molen) danperalatan hendaknya dari type yang sesuai guna mengerjakan beton dengannilai air semen yang rendah;
16.
Lamanya pengadukan umumnya tidak boleh kurang dari 11
/2 menit,dihitung dari saat tercampurnya semua bahan-bahan beton termasuk air.Untuk mixer dengan kapasitas lebih dari 1 m3 maka waktu minimum itudapat diperlama sesuai dengan ketentuan Direksi Pekerjaan;
17. Slump test harus sering diadakan selama pelaksanaan pekerjaan beton, untukmenjamin agar nilai air semen tetap sesuai dengan beton-beton yang telahdisyaratkan;
18. Beton yang baru selesai dicor harus dilindungi terhadap hujan serta panasmatahari serta kerusakan-kerusakan lainnya yang disebabkan oleh gaya-gaya sentuhan sampai beton telah menjadi keras. Permukaan beton harus
diusahakan dalam keadaan lembab, dengan cara menutupinya dengankarung-karung basah, pasir basah atau menggenanginya dengan air;
19. Perancah tidak diperbolehkan untuk dibuka kecuali dari Direksi Pekerjaantelah memberikan persetujuannya, perancah dan acuan dapat dibongkarsetelah beton berumur 3 minggu.
Pejabat Pembuat Komitmen
DEDY ARDIYANTO, ST.NIP. 19760422 200801 1 004