sop bedah

26
PEMERINTAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA Jl. Propinsi KM.09 Nipah- Nipah (0542) 7211361, 7211513 PPU HEMORHOIDEKTOMI PROSEDUR TETAP No. dokumen 010/….….. /TU-HK /IV/2012 No. Revisi 0 Jumlah halaman 1 Tanggal terbit April 2012 Ditetapkan direktur drg. Novi Heriyanto, S NIP.19671117 200003 1 004 Pengertian Pengangkatan Hemoroide Tujuan Untuk melaksanakan apendisitis akut dan kronis. Kebijakan Skrening awal : Lab darah rutin, urine rutin Ro foto thorax dan EKG (Bila usia > 40 th ) Procedure Hemoroide eksterna. Hemoroid interna grade II – IV 1. Lab darah rutin 2. Ro fhoto torax dan EKG (Bila usia lebih dari 40 tahun) Peralatan yang ada dan masih bisa dioperasikan 1. Pasien litotomi 2. Toilet daerah perineum dan dubur, tutup duk steril 3. Dipasang bola kassa 4. Irisan mukokutan sampai hemorrhoid terangkat semua 5. Jahitan mukokutan 6. Bola kassa dilepas, dipasang tampon kassa yang diberi salep dan betadifin. 7. Tampon ditutup kain kassa dan diplester perineum Unit terkait 1. Instalasi rawat jalan 2. Instalasi rawat inap bedah 3. Instalasi bedah central

Upload: yudha-kusuma-wijaya

Post on 23-Dec-2015

82 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

sop bedah

TRANSCRIPT

Page 1: sop bedah

PEMERINTAH KABUPATENPENAJAM PASER UTARA

RUMAH SAKIT UMUM DAERAHKABUPATEN PENAJAM PASER

UTARAJl. Propinsi KM.09 Nipah-Nipah

(0542) 7211361, 7211513 PPU

HEMORHOIDEKTOMIPROSEDUR TETAP

No. dokumen010/….….. /TU-HK /IV/2012

No. Revisi0

Jumlah halaman1

Tanggal terbit

April 2012

Ditetapkan direktur

drg. Novi Heriyanto, SNIP.19671117 200003 1 004

Pengertian Pengangkatan Hemoroide

Tujuan Untuk melaksanakan apendisitis akut dan kronis.

Kebijakan Skrening awal :

Lab darah rutin, urine rutin

Ro foto thorax dan EKG (Bila usia > 40th)

Procedure Hemoroide eksterna. Hemoroid interna grade II – IV

1. Lab darah rutin

2. Ro fhoto torax dan EKG (Bila usia lebih dari 40 tahun)

Peralatan yang ada dan masih bisa dioperasikan

1. Pasien litotomi

2. Toilet daerah perineum dan dubur, tutup duk steril

3. Dipasang bola kassa

4. Irisan mukokutan sampai hemorrhoid terangkat semua

5. Jahitan mukokutan

6. Bola kassa dilepas, dipasang tampon kassa yang diberi salep dan

betadifin.

7. Tampon ditutup kain kassa dan diplester perineum

Unit terkait 1. Instalasi rawat jalan

2. Instalasi rawat inap bedah

3. Instalasi bedah central

4. IGD

Page 2: sop bedah

PEMERINTAH KABUPATENPENAJAM PASER UTARA

RUMAH SAKIT UMUM DAERAHKABUPATEN PENAJAM PASER

UTARAJl. Propinsi KM.09 Nipah-Nipah

(0542) 7211361, 7211513 PPU

LAPARATOMI DI SMF BEDAHPROSEDUR TETAP

No. dokumen010/….….. /TU-HK /IV/2012

No. Revisi0

Jumlah halaman1/1

Tanggal terbit

April 2012

Ditetapkan direktur

drg. Novi Heriyanto, SNIP.19671117 200003 1 004

Pengertian Operasi membuka perut

Tujuan Untuk melaksanakan apendisitis akut dan kronis.

Kebijakan Skrening awal :

Lab darah rutin, urine rutin

Ro foto thorax dan EKG (Bila usia > 40th)

Prosedur 1. Ileus osbtruksi

2. Peritonitis umum

3. Perdarahan dalam rongga perut

4. Pengangkatan tumor dalam rongga perut

1. Lab darah lengkap

2. Lab urine lengkap

3. Ro foto thorak dan EKG

Set laparotami

1. Toilet seluruh medan operasi, tutup duk steril

2. Incisi median dari bawah procesus xipoideus sampai atas simpisis

pubis, waktu melewati umbilicus memutar disebelah kirinya.

3. Incisi diteruskan sampai peritoneum

4. Kedua tepi irisan ditarik kekanan dan kekiri dengan hak.

5. Eksplorasi dan penyelesaian operasi di dalam rongga perut sesuai

dengan indikasi operasinya.

6. Luka operasi ditutup lapis

7. Jahitan ditutup dengan kassa steril.

Unit terkait 1. Instalasi rawat jalan

2. Instalasi rawat inap bedah

3. Instalasi bedah central

4. IGD

Page 3: sop bedah

PEMERINTAH KABUPATENPENAJAM PASER UTARA

RUMAH SAKIT UMUM DAERAHKABUPATEN PENAJAM PASER

UTARAJl. Propinsi KM.09 Nipah-Nipah

(0542) 7211361, 7211513 PPU

HERNIA REPAIL INGUINALPROSEDUR TETAP

No. dokumen010/….….. /TU-HK /IV/2012

No. Revisi0

Jumlah halaman1/1

Tanggal terbit

April 2012

Ditetapkan direktur

drg. Novi Heriyanto, SNIP.19671117 200003 1 004

Pengertian Pemotongan dan penjahitan kantong hernia serta penutupan

bagian dinding perut yang lemah.

Tujuan Untuk melaksanakan apendisitis akut dan kronis.

Kebijakan Skrening awal :

Lab darah rutin, urine rutin

Ro foto thorax dan EKG (Bila usia > 40th)

Prosedur 1. Hernia inguinalis lateralis

2. Hernia inguinalis medialis

1. Lab darah rutin

2. Ro fhoto thorax dan EKG (bila usia lebih dari 40 tahun)

Set hernia repair

1. Toilet medan operasi, tutup duk steril.

2. Irisan sejajar lig, ingunale kurang lebih 3 cm diatasnya, dari

pertengahan SIAS-Tuberculum pubicum sampai diatas tuberculum

pubicum.

3. Canalis inguinalis dibuka dengan membuka aponeurosis moliquus

abdominis eksternus.

4. Kantong hernia diidentifikasi, dipisahkan dari funiculus

spermaticus, kantong dijahit ikat dan pada annulus inguinalis

internus, kemudian digantungkan pada conjoint tendon.

5. Hernioplasty : umur lebih 50 tahun dengan cara Halstead.

umur kurang 50 tahun dengan cara bassini.

6. Luka operasi ditutup lapis demi lapis

7. Jahitan ditutup dengan kassa steril.

Unit terkait Instalasi rawat jalan

Instalasi rawat inap bedah

Instalasi bedah central

IGD

Page 4: sop bedah

PEMERINTAH KABUPATENPENAJAM PASER UTARA

RUMAH SAKIT UMUM DAERAHKABUPATEN PENAJAM PASER

UTARAJl. Propinsi KM.09 Nipah-Nipah

(0542) 7211361, 7211513 PPU

APPENDOKTOMI DI SMF BEDAHPROSEDUR TETAP

No. dokumen010/….….. /TU-HK /IV/2012

No. Revisi0

Jumlah halaman1/1

Tanggal terbit

April 2012

Ditetapkan direktur

drg. Novi Heriyanto, SNIP.19671117 200003 1 004

Pengertian Pengangkatan apendik vermiformis

Tujuan Untuk melaksanakan apendisitis akut dan kronis.

Kebijakan Skrening awal :

Lab darah rutin, urine rutin

Ro foto thorax dan EKG (Bila usia > 40th)

Prosedur 1. Apendisitis akut

2. Apendisitis khronis

1. Lab darah rutin, urine rutin.

2. Ro fhoto thorax dan EKG (bila usia lebih dari 40 tahun).

Apendektomi set

1. Toilet medan operasi, tutup duk seteril

2. Irisan Mc. Burney / tranverasl

3. Otot-otot displit sesuai arah serabutnya.

4. Peritoneum dibuka

5. Cecum dipaparkan, apendik dipisahkan dari mesoapendik,

perdarahan di jahit ikat.

6. Apendik di jahir ikat pada pangkalnya dan dipotong

7. Luka operasi ditutup lapis demi lapis

8. Jahitan ditutup dengan kassa steril.

Unit terkait Instalasi rawat jalan

Instalasi rawat inap bedah

Instalasi bedah central

IGD

Page 5: sop bedah

PEMERINTAH KABUPATENPENAJAM PASER UTARA

RUMAH SAKIT UMUM DAERAHKABUPATEN PENAJAM PASER

UTARAJl. Propinsi KM.09 Nipah-Nipah

(0542) 7211361, 7211513 PPU

CIRCUMSISI DI SMF EBDAHPROSEDUR TETAP

No. dokumen010/….….. /TU-HK /IV/2012

No. Revisi0

Jumlah halaman1/1

Tanggal terbit

April 2012

Ditetapkan direktur

drg. Novi Heriyanto, SNIP.19671117 200003 1 004

Pengertian Tindakan operatif dengan jalan membuang melingkar preputium

Tujuan Untuk melaksanakan apendisitis akut dan kronis.

Kebijakan Skrening awal :

Lab darah rutin, urine rutin

Ro foto thorax dan EKG (Bila usia > 40th)

Prosedur Membuang melingkar preputium dengan alasan ritual maupun

medik.

1. Ritual

2. Medik : Fimosis

Relatif : kelainan perdarahan diathese

Set minor surgery

1. Desinfeksi genitalia eskterna, pasang duk steril

2. Anastesi lokal / general

3. Jepit dengan klem 2 buah pada ujung preputium.

4. Potong longitudinal preputium

5. Potong longitudinal preputium pada dorsum penis sampai gland

penis terbuka.

6. Jahit ikat a. frenularis

7. Potong kulit dan mukosa prputium melingkar

8. Jahit kulit dengan mukosa

Unit terkait Instalasi rawat jalan

Instalasi rawat inap bedah

Instalasi bedah central

IGD

Page 6: sop bedah

PEMERINTAH KABUPATENPENAJAM PASER UTARA

RUMAH SAKIT UMUM DAERAHKABUPATEN PENAJAM PASER

UTARAJl. Propinsi KM.09 Nipah-Nipah

(0542) 7211361, 7211513 PPU

PEMBERIAN INFORMASI DPJPPROSEDUR TETAP

No. dokumen010/….….. /TU-HK /III/2012

No. Revisi01

Jumlah halaman1/1

Tanggal terbit

Maret 2012

Ditetapkan direktur

drg. Novi Heriyanto, SNIP.19671117 200003 1 004

Pengertian Dokter Penanggung jawab Pelayanan (DPJP) adalah seorang

dokter yang bertanggung jawab terhadap pelayanan dan

pengelolaan asuhan medis pasien.

Tujuan Memberikan informasi secara jelas dan benar pada pasien dan

keluarga pasien tentang kondisi penyakit pasien, rencana

pengobatan yang akan dilakukan dan kemungkinan kejadian

yang diharapkan atau tidak dharapkan.

Kebijakan 1. Ketua kelompok staf medis diberikan wewenang untuk

menetapkan dan mengatur jadwal Dokter Penanggung Jawab

Pelayanan (DPJP)

2. Dokter umum bisa sebagai DPJP bila mendapat izin dari

dokter yang terkait/manejemen rumah sakit.

3. Untuk kasus rawat bersama maka ketua tim adalah dokter

yang pertama merawat berdasarkan kasus dan

kompetensinya/keahliannya.

Prosedur - Meminta keluarga pasien untuk ke ruang dokter

- Menjelaskan secara jelas dan benar kondisi penyakit pasien,

rencana pengobatan dan pemeriksaan penunjang yang akan

dilakukan

- Meminta persetujuan pasien dan keluarga bila akan

dilakukan tindakan medis kepada pasien.

Unit terkait Rawat jalan

Rawat inap

Masing-masing SMF

Komite medis

Page 7: sop bedah

PEMERINTAH KABUPATENPENAJAM PASER UTARA

RUMAH SAKIT UMUM DAERAHKABUPATEN PENAJAM PASER

UTARAJl. Propinsi KM.09 Nipah-Nipah

(0542) 7211361, 7211513 PPU

PENERIMAAN SMFPROSEDUR TETAP

No. dokumen010/….….. /TU-HK /I/2011

No. Revisi0

Jumlah halaman1

Tanggal terbit

Januari 2011

Ditetapkan direktur

drg. Novi Heriyanto, SNIP.19671117 200003 1 004

Pengertian Adalah prosedur penerimaan SMF

Tujuan a. Menilai kompetensi calon staf SMF

b. Menerima atau menolak anggota calon staf SMF

Kebijakan Dilaksanakan oleh panitia kredensial dalam menerima staf SMF

Prosedur 1. Ketentuan umum :

a. Calon anggota SMF telah lulus administrasi yang telah

ditetapkan.

b. Rapat panitia kredensial dengan menilai syarat

administrasi, kognitif dan psikomotor calon staf SMF

c. Rapat dilaksanakan setelah ada pemberitahuan dari direksi

tentang calon anggota SMF

2. Kriteria staf medis fungsional :

a. Telah lulus dari FK/FKG yang telah diakui pemerintah

baik dalam negri maupun luar negeri.

b. Melamar menjadi calon anggota SMF

c. Memiliki STR yang telah dikeluarkan oleh KKI.

d. Umur untuk dokter umum/dokter gigi tidak lebih dari 40

tahun, dan dokter spesialis/dokter gigi spesialis tidak lebih

dari 45 tahun.

Unit terkait - Komite medis

- SMF komite medis

Page 8: sop bedah

PEMERINTAH KABUPATENPENAJAM PASER UTARA

RUMAH SAKIT UMUM DAERAHKABUPATEN PENAJAM PASER

UTARAJl. Propinsi KM.09 Nipah-Nipah

(0542) 7211361, 7211513 PPU

PEMILIHAN KETUA KOMITE MEDIKPROSEDUR TETAP

No. dokumen010/….….. /TU-HK /I/2011

No. Revisi0

Jumlah halaman1

Tanggal terbit

Januari 2011

Ditetapkan direktur

drg. Novi Heriyanto, SNIP.19671117 200003 1 004

Pengertian Adalah rapat untuk memilih ketua komite medis

Tujuan - Menilai pertanggungjawaban ketua komite medis

- Memilih ketua komite medis untuk masa kepengurusan

berikutnya.

Kebijakan Dilaksanakan sekurang-kurangnya sekali dalam 3 tahun

Prosedur Ketentuan umum

Rapat ketua komite medis bertugas menilai pertanggung

jawaban ketua komite medik untuk masa kepengurusan

berikutnya.

Rapat pemilihan ketua komite medis dilaksanakan

sekurang-kurangnya sekali dalam tiga tahun.

Seorang dokter atau dokter gigi angota SMF hanya

dibolehkan menjadi ketua komite medis maksimal satu

kali masa kepengurusan kecuali pada masa kepengurusan

tidak berurutan.

Dalam keadaan luar biasa rapat pemilihan ketua komite

medis dapat diadakan sewaktu-waktu atas usul atau

infasif tiga kepala SMF dan mendapat persetujuan

sekurang-kurangnya separuh jumlah dokter gigi anggota

SMF.

KRITERIA CALON KETUA KOMITE MEDIS

Dokter atau Dokter Gigi anggota SMF yang sudah

bekerja sekurang-kurangnya tiga tahun di RSUD Kab.

Penajam Paser Utara.

Didukung atau dicalonkan sekurang-kurangnya 2 SMF

Bersedia secara tertulis dicalonkan menjadi ketua komite

medis.

Unit terkait Komite medik

Page 9: sop bedah

PEMERINTAH KABUPATENPENAJAM PASER UTARA

RUMAH SAKIT UMUM DAERAHKABUPATEN PENAJAM PASER

UTARAJl. Propinsi KM.09 Nipah-Nipah

(0542) 7211361, 7211513 PPU

PEMILIHAN KEPALA SMF PROSEDUR TETAP

No. dokumen010/….….. /TU-HK /I/2011

No. Revisi0

Jumlah halaman1

Tanggal terbit

Januari 2011

Ditetapkan direktur

drg. Novi Heriyanto, SNIP.19671117 200003 1 004

Pengertian Adalah rapat untuk memilih kepala Staf Medis Fungsional

Tujuan a. Menilai pertanggung jawaban kepala SMF

b. Memilih kepala SMF untuk masa kepengurusan berikutnya.

Kebijakan Dilaksanakan sekurang-kurangnya sekali dalam tiga tahun.

Prosedur 1. Ketentuan umum :

a. Rapat kepala SMF bertugas menilai pertanggung jawaban

kepala SMF.

b. Rapat pemilihan kepala SMF sekurang-kurangnya

dilakukan sekali dalam tiga tahun.

c. Seorang dokter atau dokter gigi angota SMF yang

bersangkutan dibolehkan dipilih menjadi kepala SMF

lebih dari 1 kali masa kepengurusan.

2. Kriteria Calon Kepala Staf Medis fungsional (SMF) :

a. Dokter atau dokter gigi anggota SMF yang sudah bekerja

sekurang-kurangya tiga tahun di RSUD Kab. PPU.

b. Bersedia secara tertulis dicalonkan menjadi kepala SMF.

c. Bagi SMF yang tidak mempunyai anggota (satu orang)

otomatis menjadi kepala SMF.

Unit terkait Komite medik

Seluruh SMF

Page 10: sop bedah

PEMERINTAH KABUPATENPENAJAM PASER UTARA

RUMAH SAKIT UMUM DAERAHKABUPATEN PENAJAM PASER

UTARAJl. Propinsi KM.09 Nipah-Nipah

(0542) 7211361, 7211513 PPU

PERAN SMF DALAM PEMBUATAN PROSEDUR PELAYANAN MEDIS

PROSEDUR TETAPNo. dokumen

010/….….. /TU-HK /I/2011No. Revisi

0Jumlah halaman

1

Tanggal terbit

Januari 2011

Ditetapkan direktur

drg. Novi Heriyanto, SNIP.19671117 200003 1 004

Pengertian Setiap staf medis tiap SMF, mengadakan rapat untuk membuat

SPO masing-masing bidang spesialistiknya.

Tujuan Terciptanya koordinasi antar SMF secara elektif dan efisien agar

terjadi peningkatan kualitas pelayanan rumah sakit.

Kebijakan Setiap prosedur pelayanan harus sesuai SOP

Prosedur 1. Rapat masing-masign SMF untuk menginventarisasi SOP.

2. Hasil rapat membuat tugas masing-masing SMF dengan batas

penyelesainnya.

3. Setelah hasil akhir dikoreksi masing-masing kepala SMF dan

akan diplenokan oleh setiap SMF dan dirapatkan pada tingkat

komite medik.

4. Hasil rapat komite medis direkomendasikan ke direktur

RSUD Kab. Penajam Paser Utara

Unit terkait Komite medik

Seluruh SMF

Seluruh Ka. Instalasi, Ka. Bidang

Direktur

Page 11: sop bedah

PEMERINTAH KABUPATENPENAJAM PASER UTARA

RUMAH SAKIT UMUM DAERAHKABUPATEN PENAJAM PASER

UTARAJl. Propinsi KM.09 Nipah-Nipah

(0542) 7211361, 7211513 PPU

RENCANA PELAYANANPROSEDUR TETAP

No. dokumen010/….….. /TU-HK /I/2011

No. Revisi0

Jumlah halaman2

Tanggal terbit

Januari 2011

Ditetapkan direktur

drg. Novi Heriyanto, SNIP.19671117 200003 1 004

Pengertian Adalah prosedur rencana pelayanan kesehatan.

Tujuan Merencanakan pelayanan medis terhadap pasien

Memberi edukasi kepada pasien tentang rencana pelayanan

serta hal yang mungkin bisa terjadi terhadap pelayanan yang

diberikan.

Kebijakan Dilaksanakan oleh dokter penanggung jawab pelayanan.

Prosedur Petugas pelayanan adalah dokter penanggung jawab

pelayanan yang telah ditunjuk oleh direktur, atas rekomendasi

masing-masing.

Penerimaan layanan adalah pasien RSUD Penajam Paser

Utara baik berkunjung di klinik rawat jalan maupun rawat

inap dan instalasi gawat darurat.

Dalam memberikan pelayanan medis, dokter penanggung

jawab pelayanan membuat rencana pelayanan yang

dituangkan dalam rekam medis berdasarkan SOAP, serta

memberikan edukasi kepada pasien tentang prosedur yang

diberikan, beserta resiko-resiko yang mungkin dapat terjasi

akibat tindakan tersebut.

Penderita berhak mendapatkan keterangan tentang

penyakitnya, serta berhak medapat keterangan tentang

tindakan, serta rencana tindakan yang diberikan kepadanya,

beserta resiko-resiko yang mungkin dapat terjadi.

Penderita bekerjasama dengan petugas untuk mengupayakan

pelayanan yang optimal.

Penderita wajib memberikan keterangan yang benar kepada

petugas.

Apabila terdapat penyakit yang perlu mendapatkan konsultasi

antar SMF, dokter penanggung jawab pelayanan melakukan

pelayanan konsultasi sesuai disiplin ilmu yang diperlukan,

yang dituangkan dalam rekam medis.

Apabila penderita menderita suatu penyakit yang perlu

ditangani oleh beberapa disiplin ilmu, maka dokter

Page 12: sop bedah

penanggung jawab pelayanan medis yang menangani

penyakit dominan yang diderita pasien menjadi ketua tim

pelayanan.

Alih rawat dilakukan oleh penanggung jawab pelayanan, bila

penderita telah selesai menjalani pelayanan sesuai disiplin

petugas yang bersangkutan, tetapi masih perlu mendapat

pelayanan disiplin ilmu yang lain, maka dokter penanggung

jawab pelayanan melakukan alih rawat yang dituangkan

dalam lembar rekam medis.

Unit terkait Rekam medik

Page 13: sop bedah

PEMERINTAH KABUPATENPENAJAM PASER UTARA

RUMAH SAKIT UMUM DAERAHKABUPATEN PENAJAM PASER

UTARAJl. Propinsi KM.09 Nipah-Nipah

(0542) 7211361, 7211513 PPU

KONSULTASI MEDISPROSEDUR TETAP

No. dokumen010/….….. /TU-HK /I/2011

No. Revisi0

Jumlah halaman2

Tanggal terbit

Januari 2011

Ditetapkan direktur

drg. Novi Heriyanto, SNIP.19671117 200003 1 004

Pengertian Permintaan pendapat, saran dan instruksi lebih lanjut sehubungan dengan

keadaan penyakit yang diderita pasien yang membutuhkan penanganan.

Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah melakukan konsultasi medis kepada

dokter sepesialis, sehingga pasien mendapat penanganan yang efektif dari dokter

spesialis yang bersangkutan.

Kebijakan Konsultasi pelayanan medis pasien raweat inap, rawat jalan dan kunjungan IRD

dilakukan oleh dokter umum ke dokter spesialis.

Prosedur 1. Prosedur :

Bila dokter jaga memerlukan konsultasi ke dokter spesialis makan :

a. Konsultasi dilakukan secara tertulis atau melalui pesawat telepon / HP

dengan lengkap pada lembar konsultasi termasuk keadaan umum pasien.

b. Harus dengan jelas dicantumkan maksud konsultasi :

- Mohon pendapat (yang dikonsultasi hanya berhak menjawab

pendapatnya)

- Rawat bersama (bila ada tindakan dari pihak konsultasi, sebaiknya

diusulkan kepada “owner”.

- Ambil alih

- Ditulis hari/tangal/jam konsultasi diserta tanda tangan

2. Konsultasi pada jam kerja :

a. Dokter jaga menghubungi dokter spesialis / konsulen melalui telepon di

poliklinik/IGD/Tempat tugasnya.

b. Bila dokter /konsulen tidak ada ditempat dapat dilakukan dengan cara

memanggil diseluruh are rumah sakit.

c. Dan bila dokter/konsulen jaga saat itu juga tidak ada jaga maka dapat

memanggil konsulen spesialis lain yang sejenis ahlinya atau diberikan ke

direktur untuk langkah selanjutnya.

d. Selanjutnya bila sudah menjadi hubungan dokter jaga dengan dokter

konsulen dapat tertulis pada lembar konsulen maka tangung jawab pada

dokter konsulen.

e. Waktu konsulen sampai dokter konsulen datang ke ruangan / tempat

maksimal 30 menit.

f. Bila dalam waktu konsultasi konsultasi konsulen tidak dapat datang ke

Page 14: sop bedah

rumah sakit maka diwajibkan dokter umum yang mengkonsul menulis

segala instruksi pada lembar konsul termasuk paraf atas nama dokter

konsulen.

3. Konsultasi diluar jam kerja :

a. Dokter jaga menghubungi dokter spesialis/ konsulen melalui telepon/HP

b. Bila konsulen susah dihubungi melalui alat komunikasi, maka konsulen

dihubungi ketempat tinggalnya oleh petugas IGD dan membawa lembar

konsul, dan kelengkapan lain yang berhubungan dengan penegakan

diagnose.

c. Bila dokter konsulen dapat dihubungi maka yang bersangkutan segera

dapat memberikan advis/terapi yang perlu diberikan atau dokter konsulen

segera datang ke IGD untuk melihat dan menangani pasien.

d. Bila dokter konsulen tidak dapat dihubungi / ditemui, maka masalahnya

diberikan ke direktur pelayanan/ ketua komite medik untuk langkah

selanjutnya.

e. Pada lembar RM IGD sudah tertulis , pasien akan rawat jalan/ rawat inap/

dirujuk.

Unit terkait Rekam medik

Page 15: sop bedah