sop bedah kl

Upload: bonneame

Post on 01-Mar-2018

303 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Sop Bedah Kl

    1/60

    RSUD S.K LERIKKUPANG

    Jl. Timor Raya No. 134Pasir Panjang

    Kupang

    SMF PELAYANAN E!A"!isa#$an ol%# &

    !ir%$'ur RS(! Ko'aKupang

    )r. Marsiana Y. "al%$P%m*ina T$.+,+-*/

    N+P. 1021 221 1 223

    PEMASANGANKATETER VENASENTRAL (KTS)

    No. !o$um%n &

    No. R%isi &

    "alaman & 5

    STAN!AR6PERAS+6NALPR6SE!(R , S6P /

    Ta#un T%r*i' & 217

    Pengertian Suatu prosedur pemantauan yang digunakan sebagai pedoman

    standar untuk menilai kemampuan sisi kanan jantung menerima

    beban cairan..

    Kebijakan

    Ruang lingkup Akses semua vena vena perifer ke vena sentral

    Indikasi Syok hipovolemik / hemoragik, monitor volume cairan tubuh,

    monitor tekanan vena sentral.

    Kontra indikasi a. Sepsis lokal (semua route)

    b. iathesa hemorrhagik atau pengobatan antikoagulan (vena

    subclavia ! vena jugularis interna)

    c. "enyakit paru berat (kusus akses ke vena subclavia)

    d. Aneurysma arteria carotis (kusus akses ke vena jugularis

    interna)

    Diagnosis banding #idak ada

    Pemeriksaan Penunjang #idak ada

    Tehnik operasi $. #erlentangkan penderita, dengan sedikit%dikitnya kepala turun

    $&' untuk menggembungkan pembuluh leher dan untuk

    mencegah emboli udara. ila telah dipastikan tidak ada cedera

    servikal, maka kepala penderita dapat diputar menjauhi tempat

    punksi vena.. ersihkan kulit sekeliling tempat punksi vena dan pasang kain

    steril keliling daerah ini. alam melakukan prosedur ini harus

    menggunakan sarung tangan yang steril.

    *. ila penderitanya sadar, gunakan anestesi lokal ditempat

    punksi vena.

    +. unakan jarum kaliber besar yang disambung kepada suatu

    semprit $- ml, masukkan -,& sampai $ ml air garam (saline),

    ke dalam pusat segitiga yang dibentuk oleh kedua caput otot

    sternokleidomastoideus dan tulang clavicula (akses melalui

  • 7/25/2019 Sop Bedah Kl

    2/60

    vena jugularis interna).

    &. Setelah kulit dipunksi, arahkan sudut jarum keatas, untuk

    mencegah jaringan kulit (plug) menyumbat jarum.

    . Arahkan jarum keujung baah (ekor), paralel dengan

    permukaan sagital, dengan sudut *-' posterior dengan

    permukaan depan.

    0. 1ajukan jarum dengan lambat sambil mencabut tutup semprit

    dengan perlahan.

    2. 3alau tampak aliran darah bebas didalam semprit yang

    berarna agak gelap, cabut semprit dan tutup jarumnya untuk

    mencegah emboli udara. 3alau pembuluh belum dimasuki,

    cabut jarum dan arahkan jarumnya kembali dengan &'%$-' ke

    lateral.

    4atatan5 apabila akses yang dipakai vena femoralis, vena

    cubiti atau vena subclavia, maka jarum punksi dimasukkan ke

    vena cubiti atau vena femoralis atau vena subclavia. 3husus

    untuk vena subclavia arah jarum punksi dari lateral masuk di

    daerah sulkus deltoideo%pektoralis di baah $/* tengah tulangklavikula ke arah ingulum

    6. 1asukkan kaat pemandu sambil memantau

    electrocardiogram untuk ketidaknormalan irama atau bisa

    dipakai c-arm x-ray.

    $-. 4abut jarum sambil menahan kaat pemandu dan majukan

    kateter melalui kaat pemandu sampai ke vena cava superior

    dekat atrium kanan. Sambungkanlah kateter dengan pipa/

    selang infus.

    $$. #ambatkanlah kateter ke kulit (misalnya dengan jahitan),

    berikan salep antiseptik dan tutup dengan kasa steril.

    $. 3ateter bisa disambung dengan selang monitor tekanan vena

    sentral atau botol infus.$*. apatkan film dada untuk mengetahui posisi kateter intravena

    dan komplikasi pneumothora7 atau hematothora7 yang

    mungkin terjadi.

    Komplikasi Operasi $. "neumo% atau hematothora7

    . #rombosis vena

    *. 4edera arteri atau syaraf

    +. 8istula arteriovena

    &. 4hylothora7

    . 9nfeksi

    0. :mboli udara

    Mortalitas 4edera pada beberapa bangunan pada pintu masuk thora7 telah

    pernah dilaporkan5 pneumothara7, hemothora7, tertusuknya arteri

    dan kerusakan ductus thoracicus serta nervus phrenicus. Angka

    komplikasi yang pernah dilaporkan setelah kateterisasi pada vena%

    vena profunda berkisar -%$&; dan boleh jadi tergantung pada

    pengalaman operator.

    Perawatan Pasca Bedah "enderita pasca pemasangan kateter vena sentral (3#S), diraat

    diruangan 9ntensive 4are

  • 7/25/2019 Sop Bedah Kl

    3/60

    ketat selain untuk kepentingan pemberian cairan, mengevaluasi

    hasil pemberian cairan juga kemungkinan terjadinya komplikasi

    seperti5 "neumo% atau hematothora7, #rombosis vena, 4edera arteri

    atau syaraf, 8istula arteriovena, 4hylothora7, 9nfeksi, :mboli udara

    Jadwalfollow up "enderita pasca pemasangan kateter vena sentral (3#S), di lakukanmonitoring ketat di Intensive Care Unit, diobservasi tanda%tanda

    vital, seperti sistem pernafasan, sistem sirkulasi, keseimbangan

    cairan, analisis gas darah bila diperlukan. iamati juga perbaikan

    kondisi pasien dengan pemeriksaan penunjang sesuai indikasi.

    Pengecekan dan pengujian%%Sebelum menyuntikkan cairan, darah

    supaya disedot untuk meyakinkan baha kateter berada dalam

    ruangan vaskuler. ila kateter dihubungkan dengan botol berisi

    cairan yang ditempatkan lebih rendah dibaah pasien maka

    seharusnya darah mengalir dengan mudah karena pengaruh gaya

    berat. "ada aktu kateter dihubungkan dengan kolom cairan guna

    pengukuran tekanan vena sentral maka kolom cairan seharusnya

    menunjukkan gerakan%gerakan yang lebih kencang sesuai dengandenyut jantung. =%foto thora7 supaya dibuat untuk meyakinkan

    baha posisi ujungnya berada diatas atrium kanan, sebaiknya tidak

    lebih dari cm dibaah garis yang menghubungkan kedua tepi

    baah clavicula.

    "engaasan untuk mendeteksi infeksi%infeksi karena kateter

    merupakan hal penting. ila terjadi infeksi maka kateter supaya

    segera dilepas.

    1empertahankan aliran melalui kateter adalah tindakan penting

    untuk mencegah aliran balik darah dan bekuan (4lotting). Setelah

    melakukan pengukuran tekanan vena secara intermitten maka

    kesalahan yang paling la>im dilakukan orang adalah lupa untuk

    mengalirkan infus kembali sehingga berakibat terjadinya bekuanyang menyumbat kateter. Akibatnya kateter itu harus dilepas.

  • 7/25/2019 Sop Bedah Kl

    4/60

    RSUD S.K LERIKKUPANG

    Jl. Timor Raya No. 134Pasir Panjang

    Kupang

    SMFPELAYANAN E!A"!isa#$an ol%# &

    !ir%$'ur RS(! Ko'a Kupang

    )r. Marsiana Y. "al%$P%m*ina T$.+,+-*/

    N+P. 1021 221 1 223

    VENA SEKSI

    No. !o$um%n &

    No. R%isi &

    "alaman & 1

    STAN!AR6PERAS+6NALPR6SE!(R , S6P /

    Ta#un T%r*i' & 217

    Pengertian ?ena seksi merupakan prosedur pembedahan gaat darurat

    untuk mendapatkan akses pembuluh darah vena pada resusitasipenderita syok hipovolemik.Kebijakan

    Ruang ingkup Syok merupakan keadaan dimana terdapat ketidak normalan dari

    sistem peredaran darah yang mengakibatkan perfusi organ dan

    oksigenasi jaringan yang tidak adekuat. Salah satu jenis keadaan syok

    ini adalah syok hipovolemik, dimana penyebabnya bisa karena

    perdarahan atau bukan perdarahan. "enanganan pertama dari keadaan

    syok hipovolemik adalah resusitasi cairan baik peroral, enteral

    maupun perenteral. "erenteral disini meliputi pembedahan dan non

    pembedahan. alam kaitan penegakan diagnosa dan pengobatan,

    diperlukan beberapa disiplin ilmu terkait antara lain patologi klinik,dan radiologi.

    Indikasi operasi "enderita syok hipovolemik yang dengan cara non pembedahan

    (perkutaneus) tidak bisa didapatkan akses vena untuk resusitasi cairan.

    Kontra indikasi #rombosis vena

    3oagulopati ("# atau "## @ $.& 7 kontrol)

    Diagnosis Banding Syok kardiogenik

    Syok septik

    Syok neurogenik

    PemeriksaanPenunjang $. "emeriksaan ronsen (toraks dan panggul). avase peritoneal untuk diagnosis perdarahan intra abdominal

    *.

  • 7/25/2019 Sop Bedah Kl

    5/60

    !lgoritma

    #ehnikBperasi $. Siapkan kulit pergelangan kaki dengan larutan antiseptik dan

    tutup daerah lapangan operasi dengan duk steril atau bisa juga

    daerah femoral atau di lengan penderita.

    . akukan anestesi infiltrasi pada kulit dengan lidokain -.&;.

    *. 9nsisi kulit melintang setebalnya dibuat di daerah anestesia

    sepanjang .& cm.

    +. iseksi tumpul, dengan menggunakan klem hemostat yang

    lengkung, vena diidentifikasi dan dipotong dan dibebaskan dari

    semua jaringan disekitarnya.

    &. Angkat dan diseksi vena tsb sepanjang kira%kira cm untukmelepaskannya dari dasar.

    . 9kat vena bagian distal, dan mobilisasi vena, tinggalkan jahitan

    di tempat untuk ditarik (traction).

    0. "asang pengikat keliling pembuluhnya, arah cephalad

    2. uat venotomi yang kecil melintang dan dilatasi perlahan%

    lahan dengan ujung klem hemostat yang ditutup.

    6. 1asukkan kanul plastik melalui venotomi dan ikat dengan

    ligasi proksimal keliling pembuluh dan kanul. 3anul harus

    dimasukkan dengan panjang yang cukup untuk mencegah

    terlepas.

    $-. Sambung pipa intravena dengan kanul dan tutuplah insisinya

    dengan jahitan interupsi.

    $$. "asang pembalut steril dengan salep antibiotik topikal.

    Komplikasi Operasi 3omplikasi yang terjadi adalah perdarahan. Cal ini dapat diatasi

    dengan penggunaan bebat tekan. 3omplikasi lain adalah infeksi baik

    flebitis maupun selulitis, untuk menanganinya cabut kateter, kompres

    hangat, serta elevasikan tungkai, serta berikan antibiotik jika perlu.

    3omplikasi lain adalah hematoma, trombose pembuluh, robekan

    syaraf serta arteri.

  • 7/25/2019 Sop Bedah Kl

    6/60

    Mortalitas 1ortalitas rendah

    Perawatan pasca bedah "eraatan pasca vena seksi harus benar%benar diperhatikan

    terutama daerah tempat di lakukan vena seksi harus bebas

    infeksi. Cal ini bisa dicegah dengan raat luka setiap hari,

    serta ditutup dengan kassa steril. Dika ada indikasi infeksisebaiknya kateter vena di cabut

    Follow-Up "enderita pasca syok hipovolemik setelah syok teratasi. 3ateter

    vena dapat dilepas dan bila penderita sudah bisa peroral

    sebaiknya terapi maintenance dengan peroral atau dengan

    menggunakan akses intravena lainnya yang non pembedahan.

    uka pasca vena seksi harus diraat aseptik.

    Eang dievaluasi5 klinis, tanda%tanda vital, tanda%tanda infeksi

  • 7/25/2019 Sop Bedah Kl

    7/60

    RSUD S.K LERIKKUPANG

    Jl. Timor Raya No. 134Pasir Panjang

    Kupang

    SMFPELAYANAN E!A"!isa#$an ol%# &

    !ir%$'ur RS(! Ko'aKupang

    )r. Marsiana Y. "al%$P%m*ina T$.+,+-*/

    N+P. 1021 221 1 223

    PEMASANGAN PIPAINTRATORAKAL

    ATAUWATER SEAL

    DRAINASE (WSD)

    No. !o$um%n &

    No. R%isi &

    "alaman & 5

    STAN!AR6PERAS+6NALPR6SE!(R , S6P /

    Ta#un T%r*i' & 217

    Pengertian #indakan invasif dengan cara memasukkan selang atau tube

    kedalam rongga toraks dengan menembus muskulus intercostalis

    Kebijakan

    Ruang lingkup 1enyalurkan >at baik berupa >at padat,cairan, udara atau gas dari

    rongga dada

    Indikasi Operasi $. "neumothoraks lebih dari *-;.

    . "neumothoraks residif

    *. "neumothoraks bilateral

    +. Cematothoraks lebih dari *--cc

    &. Cematothoraks bilateral. Cemato%pneumothoraks

    0. 8lail%chest

    2. 8luidothoraks yang hebat,dengan sesak

    6. 4hylothoraks

    $-. :mpyema thoracis setelah dipungsi tidak berhasil atau pus

    sangat kental

    $$. "asca thoracotomi

    Kontra indikasi

  • 7/25/2019 Sop Bedah Kl

    8/60

    +. #empat yang akan dipasang drain

    adalah 5

    % inea a7illaris depan, pada 94S 9=%= (uelau).

    apat lebih pro7imal, bila perlu. #erutama pada anak% anak

    karena letak diafragma

    tinggi.

    % linea medio%clavicularis (14) pada 94S 99%999 (1onaldi)

    &. ibuat sayatan kulit sepanjang cm

    sampai jaringan baah kulit.

    . ipasang jahitan penahan secara matras

    vertikal miring dengan side -.$.

    0. engan gunting berujung lengkung atau

    klem tumpul lengkung, jaringan baah kulit dibebaskan

    sampai pleura, dengan secara pelan pleura ditembus hingga

    terdengar suara hisapan, berarti pleura parietalis sudah terbuka.

    4atatan 5 pada hematothoraks akan segera menyemprot darah

    keluar, pada pneumothoraks, udara yang keluar .

    2. rain dengan trocarnya dimasukkanmelalui lobang kulit tersebut kearah cranial lateral. ila

    memakai drain tanpa trocar, maka ujung drain dijepit dengan

    klem tumpul, untuk memudahkan mengarahkan drain.

    6. Carus diperiksa terlebih dahulu, apakah

    pada drain sudah cukup dibuat atau terdapat lobang%lobang

    samping yang panjangnya kira%kira dari jarak ape7 sampai

    lobang kulit, duapertinganya.

    $-. rain kemudian didorong masuk sambil diputar sedikit kearah

    lateral sampai ujungnya kira%kira ada dibaah ape7 paru

    (ulleau).

    $$. Setelah drain pada posisi, maka diikat dengan benang pengikat

    berputar ganda, diakhiri dengan simpul hidup$. ila dipakai drainage menurut 1onaldi, maka drain didorong

    ke baah dan lateral sampai ujungnya kira%kira dipertengahan

    ronga toraks.

    $*. Sebelum pipa drainage dihubungkan dengan sistem botol

    penampung, maka harus diklem dahulu.

    $+. "ipa drainage ini kemudian dihubungkan dengan sistem botol

    penampung, yang akan menjamin terjadinya kembali tekanan

    negatif pada rongga intrapleural, di samping juga akan

    menampung sekrit yang keluar dari rongga toraks.

    Komplikasi ila dilakukan secara benar, komplikasi dapat dihindari. #etapi

    dapat juga terjadi emfisema kutis, 8alse route mengenai hepar bila

    memasang terlalu rendah disebelah kanan terutama pada anak%anak

    karena letak diafragma masih tinggi

    Mortalitas 1orbiditas sangat rendah, mortalitas -;

    Perawatan Pasca Pemasangan $. "enderita diletakkan pada posisi setengah duduk (G *-')

    . Seluruh sistem drainage 5 pipa%pipa, botol, harus dalam

    keadaan rapi, tidak terdapat kericuhan susunan, dan dapat

    segera dilihat.

  • 7/25/2019 Sop Bedah Kl

    9/60

    *. pipa yang keluar dari rongga thoraks harus difiksasi ke

    tubuh dengan plester lebar, jingga mencegah goyangan.

    +. engan memakai pipa yang transparan, maka dapat dilihat

    keluarnya sekret. Carus dijaga baha sekret keluar lancar.

    ila terlihat gumpalan darah atau lainnya, harus segera

    diperah hingga lancar kembali.

    &. Setiap hari harus dilakukan kontrol foto torak A" untuk

    melihat 5

    % keadaan paru

    % posisi drain

    % lain kelainan (emphyema, bayangan mediastonim)

    . Dumlah sekrit pada botol penampungan harus dihitung 5

    % banyaknya sekrit yang keluar (tiap jam tiap hari)

    % macamnya sekrit yang keluar (pus,darah dan

    sebagainya)

    0. "ada penderita selalu dilakukan fisioterapi napas

    2. Setiap kelainan pada drain harus segera dikoreksi.

    Perawatan Pasca Pemasangan WSD$. "enderita diletakkan pada posisi setengah duduk (G *-')

    . Seluruh sistem drainage 5 pipa%pipa, botol, harus dalam

    keadaan rapi, tidak terdapat kericuhan susunan, dan dapat

    segera dilihat.

    *. pipa yang keluar dari rongga thoraks harus difiksasi ke

    tubuh dengan plester lebar, jingga mencegah goyangan.

    +. engan memakai pipa yang transparan, maka dapat dilihat

    keluarnya sekret. Carus dijaga baha sekret keluar lancar.

    ila terlihat gumpalan darah atau lainnya, harus segera

    diperah hingga lancar kembali.

    &. Setiap hari harus dilakukan kontrol foto torak A" untuk

    melihat 5% keadaan paru

    % posisi drain

    % lain kelainan (emphyema, bayangan mediastonim)

    . Dumlah sekrit pada botol penampungan harus dihitung 5

    % banyaknya sekrit yang keluar (tiap jam tiap hari)

    % macamnya sekrit yang keluar (pus,darah dan

    sebagainya)

    0. "ada penderita selalu dilakukan fisioterapi napas

    2. Setiap kelainan pada drain harus segera dikoreksi.

    Pedoman pencabutan

    $. 3riteria pencabutan% Sekrit serous, tidak hemorage

    easa 5 jumlah kurang dari $--cc/+jam

    Anak anak 5 jumlah kurang &%&-cc/+jam

    % "aru mengembang

    3linis H suara paru mengembang kanan I kiri

    :valuasi foto toraks

    . 3ondisi 5

    % "ada trauma

    Cemato/pneumothorak yang sudah memenuhi kedua kriteria,

  • 7/25/2019 Sop Bedah Kl

    10/60

    langsung dicabut dengan cara air%tight (kedap udara).

    % "ada thoracotomi

    a. 9nfeksi 5 klem dahulu +jam untuk

    mencegah resufflasi, bila baik cabut.

    b. "ost operatif 5 bila memenuhi kedua

    kriteria, langsug dicabut (air%tight)

    c. "ost pneumonektomi 5 hari ke%* bila

    mediastinum stabil (tak perlu air%tight

    *. Alternatif

    $. "aru tetap kolaps, hisap sampai & cmC- 5

    % bila kedua krieria dipenuhi, klem dahulu +jam,

    tetap baikcabut.

    % ila tidak berhasil, tunggu sampai minggu

    dekortikasi

    . Sekrit lebih dari --cc/+jam 5 curiga adanya

    4hylo toraks (pastikan dengan pemeriksaan

    laboratorium), pertahankan sampai dengan

    +minggu.% bila tidak berhasil#oracotomi

    % bila sekrit kurang dari $--cc/+jam, klem,

    kemudian dicabut.

    "ollow#$pitujukan pada timbulnya komplikasi lanjut seperti empiema,

    scharte, gangguan fungsi pernapasan.

  • 7/25/2019 Sop Bedah Kl

    11/60

    RSUD S.K LERIKKUPANG

    Jl. Timor Raya No. 134Pasir Panjang

    Kupang

    SMFPELAYANAN E!A"!isa#$an ol%# &

    !ir%$'ur RS(! Ko'aKupang

    )r. Marsiana Y. "al%$P%m*ina T$.+,+-*/

    N+P. 1021 221 1 223

    EXTIRPASI KISTADUKTUS TIROGLOSUS(PROSEDUR SISTRUNK

    )

    No. !o$um%n &

    No. R%isi &

    "alaman & 5

    STAN!AR6PERAS+6NAL

    PR6SE!(R , S6P /

    Ta#un T%r*i' & 217

    Pengertian "engangkatan kista duktus tiroglossus beserta salurannya, hanya

    memotong sebagian kartJlago hyoid pada tempat menempelnya

    duktus tiroglosus, sampai ke pangkalnya di pangkal lidah.

    Kebijakan

    Ruang lingkup enjolan sehingga kartilago hyoid, di garis tengah, dan ikut

    bergerak saat menelan dan saat menjulurkan lidah.

    Indikasi Operasi 3ista duktus tiroglossus.

    Kontra indikasi operasi 3o%morbiditas berat

    Diagnosis Banding $. 3ista desmoid

    . Struma nodosa ismus

    Pemeriksaan penunjang

  • 7/25/2019 Sop Bedah Kl

    12/60

    1eja operasi sedikit Lhead upM -%& derajat.

    esinfeksi lapangan operasi dengan lar. Cibitane alkohol 0-;

    $ 5 $---

    apangan operasi dipersempit dengan kain steril.

    9nsisi kolar, sesuai garis angens tepat di atas tumor, sepanjang &

    cm, diperdalam sampai fasia koli superfisialis. "erdarahan

    diraat.

    ibuat flap ke atas sampai submental, dan flap ke baah sampai

    cm di kaudal tepi baah kista .

    8lap atas dan baah diteugel dengan menjahitkan ke kain dengan

    benang sutera /-.

    engan dobel pinset, fasia koli superfisialis dibuka pada garis

    median. engan menyisihkan otot pretrakealis ke kanan%kiri akan

    tampak dinding kista.

    3ista dibebaskan secara tajam dari jaringan sekitar.

    Brigo m.hioglossus bagian tengah dibebaskan dari kartilago hioid

    dengan pisau. emikian juga bagian% bagian medial dari

    m.tirohioid yang menempel di hioid.engan pemotong tulang, kartilago hioid dipotong kurang lebih $

    $,& cm pada bagian tengah dimana saluran kista tiroglossus

    melekat kartilago hioid.

    3ista beserta kartilago hioid dielevasi ke kranial sehingga dapat

    dilihat dan diikuti salurannya yang menuju ke arah dasar lidah.

    ila perlu isi kista diaspirasi sebagian, kemudian dimasukkan

    metilin biru ke dalamnya sehingga saluran bisa nampak lebih

    jelas.

    Saluran kista diikuti dan dibebaskan keproksimal sampai ujung.

    ibuat ligasi dengan benang sutera /- pada ujung saluran, dan

    dipotong pada distal dari ligasi tersebut.3ontrol perdarahan

    "asang drain handschoen.

  • 7/25/2019 Sop Bedah Kl

    13/60

    Follow-Up

    3ontrol tiap tiga bulan selama * bulan

    RSUD S.K LERIKKUPANG

    Jl. Timor Raya No. 134Pasir Panjang

    Kupang

    SMF PELAYANAN E!A"!isa#$an ol%# &

    !ir%$'ur RS(! Ko'aKupang

    )r. Marsiana Y. "al%$P%m*ina T$.+,+-*/

    N+P. 1021 221 1

    223

    REPOSISI FRAKTURNASAL

    No. !o$um%n &

    No. R%isi &

    "alaman & 5

    STAN!AR6PERAS+6NAL

    PR6SE!(R , S6P /

    Ta#un T%r*i' & 217

    Pengertian #indakan melakukan pengembalian dari fragmen tulang nasal yang

    mengalami patah tulang kembali ke kedudukan semula

    Kebijakan

    Ruang lingkup 8raktur nasal adalah fraktur pada os nasal akibat adanya ruda paksa

    Indikasi Operasi eformitas

    Kontra Indikasi Operasi #idak ada kontra indikasi operasi fraktur nasal

    Diagnosis banding 8raktur naso etmoidalis kompleks

    8raktur maksila

    Pemeriksaan Penunjang foto nasal, untuk menyingkirkan diagnosis banding dengan foto

    aters

    !lgoritma

  • 7/25/2019 Sop Bedah Kl

    14/60

    Tehnik operasi 1enjelang operasi%

    "enjelasan kepada penderita dan keluarganya mengenai tindakan

    operasi yang akan dijalani serta resiko komplikasi disertai dengan

    tandatangan persetujuan dan permohonan dari penderita untukdilakukan operasi (Inormed consent).

    1emeriksa dan melengkapi persiapan alat dan kelengkapan operasi.

    9nstrumen yang digunakan untuk reduksi tertutup adalah elevator

    oies atau allenger, forcep Asch dan Oalsham.

    "enderita puasa minimal jam sebelum operasi .

    Antibiotika profilaksis, 4efa>olin atau kombinasi 4lindamycin dan

    aramycin, dosis menyesuaikan untuk profilaksis.

    I. R)D$K*I T)RT$T$P

    Pembiusan

    engan anestesi umum

    "osisi pasien terlentang, dikerjakan di kamar operasi dengan

    anestesi general atau lokal.isinfeksi lapangan operasi dengan larutan hibitan%alkohol 0-;

    $5$---.

    apangan operasi dipersempit dengan linen steril

    Darak antara tepi rongga hidung ke sudut nasofrontal diukur,

    kemudian instrumen dimasukkan sampai batas kurang $ cm dari

    pengukuran tadi.

    8ragmen yang depresi diangkat dengan elevator dalam arah

    berlaanan dari tenaga yang menyebabkan fraktur, biasanya kearah

    antero%lateral. Neposisi fraktur nasal dapat dilakukan dengan forsep

    Oalsam, sedangkan untuk reposisi fraktur septun digunakan forsep

    Oalsam.

    Dangan terlalu ditekan (dibaah tulang hidung yang tebal dekat

    sutura nasofrontal) karena daerah ini jarang terjadi fraktur, lagipula

    bisa menyebabkan robekan mukosa dan perdarahan.

    Neduksi disempurnakan dengan melakukan PmoldingQ fragmen sisa

    dengan menggunakan jari. "ada kasus fraktur dislokasi piramid

    bilateral, reduksi septum nasal yang tidak adekuat menyebabkan

    reposisi hidung luar tidak memuaskan.

    Stabilisasi septum dengan splints Silastic, pasang tampon pada tiap

    lubang hidung dengan sofratul. Splints dengan menggunakan gips

    kupu%kupu. #ampon dilepas pada hari ke * paska reposisi.

    1eskipun kebanyakan fraktur nasal dan septal dapat direduksi

    secara tertutup, beberapa hasilnya tidak optimal, disini pentingmerencanakan reduksi terbuka.

    II. R)D$K*I T)RB$K!

    #ahapan operasi5

    "enderita dalam anestesi umum dengan pipa orotrakheal, posisi

    telentang dengan kepala sedikit ekstensi .

    esinfeksi lapangan operasi dengan larutan Cibitane dalam alkohol

    0-; $5 $---, seluruh ajah terlihat .

    "ersempit lapangan operasi dengan menggunakan kain steril

    9nsisi pada kulit ada beberapa pilihan, melalui bekas laserasi yang

  • 7/25/2019 Sop Bedah Kl

    15/60

    sudah terjadi, insisi LCM, insisi bilateral R, ?ertikal midline, insisi

    bentuk LOM.

    9nsisi diperdalam sampai perios dan perdarahan yang terjadi

    diraat.

    "erios diinsisi , dengan rasparatorium kecil fragmen tulang

    dibebaskan.

    ilakukan pengeboran fragmen tulang dengan mata bor diameter $

    mm, tiap pengeboran lindungi dengan rasparatorium dan disemprot

    dengan auadest steril.

    akukan reposisi dan fiksasi antara kedua fragmen tulang dengan

    menggunakan kaat -* atau -&, sesuaikan dengan kondisi fragmen

    tulang. "ada fraktur komunitif dapat dipertimbangkan penggunaaan

    bone grat.

    uka diirigasi dengan larutan garam faali.

    uka operasi dijahit lapis demi lapis, perios, lemak subkutan dijahit

    dengan vicryl atau de7on -*, kulit dijahit dengan dermalon -&.

    Komplikasi Operasi Komplikasi awal/cepat1encakup keadaan edema, ekimosis, epistaksis, hematoma, infeksi

    dan kebocoran

    liuor.

    +ematomcukup serius dan membutuhkan drainase. Carus dicari

    adanya hematom septal pada setiap kasus trauma septal karena

    kondisi ini menyebabkan timbulnya infeksi sehingga kartilago

    septal hilang dan akhirnya terbentuk deformitas pelana. Cematom

    septal harus dicurigai jika didapati nyeri dan pembengkakan yang

    menetapH komplikasi ini perlu diperhatikan pada anak%anak. Splint

    silastic dapat digunakan untuk mencegah reakumulasi darah pada

    tempat hematom.

    )pistaksis biasanya sembuh spontan tapi jika kambuh kembali

    perlu dikauter, tampon nasal atau ligasi pembuluh darah. "erdarahan

    anterior karena laserasi arteri etmoid anterior, cabang dari arteri

    optalmikus (sistem karotis interna). "erdarahan dari posterior dari

    arteri etmoid posterior atau dari arteri sfenopalatina cabang nasal

    lateral, dan mungkin perlu ligasi arteri maksila interna untuk

    menghentikannya. Dika menggunakan tampon nasal, tidak perlu

    terlalu banyak, karena dapat mempengaruhi suplai darah pada

    septum yang mengalami trauma sehingga menyebabkan nekrosis.

    In,eksitidak umum terjadi, tapi antibiotik profilaksis penting untuk

    pasien yang mempunyai penyakit kelemahan kronis, immuno-

    compromiseddan dengan hematom septal.

    Kebocoran li-uorjarang dan disebabkan fraktur Pcribriform plateQ

    atau dinding posterior sinus frontal. 3ebocoran kulit cukup

    diobservasi selama + sampai minggu dan biasanya terjadi

    penutupan spontan. 3onsultasi bedah saraf.

    Komplikasi lanjut

    3omplikasi ini berupa obstruksi jalan nafas, fibrosis/kontraktur,

    deformitas sekunder,synec!iae, hidung pelana dan perforasi septal.

    "enatalaksanaan terbaik dari komplikasi ini adalah dengan

    mencegah terjadinya komplikasi itu sendiri.

  • 7/25/2019 Sop Bedah Kl

    16/60

    Mortalitas 8raktur nasal saja tanpa perdarahan hebat dan aspirasi tidak

    mengakibatkan kematian

    Perawatan Pasca Bedah 9nfus Ninger aktat / ekstrose & ; $ 5 + dilanjutkan selama $

    hari

    Antibitika profilaksis diteruskan setiap 2 jam , sampai * kalipemberian .

    Analgetika diberikan kalau perlu

    "enderita sadar betul boleh minum sedikit , sedikit

    ila 2 jam kemudian tidak apa apa boleh makan bubur ( lanjutkan $

    minggu )

    "erhatikan posisi tidur , jangan sampai daerah operasi tertekan.

    Naat luka pada hari ke % * , angkat jahitan hari ke%0.

    Jadwalfollow up #ampon hidung dilepas hari *%+

    Splint septum dilepas hari $-

    ips kupu%kupu dilepas minggu ke%*

    3ontrol tiap bulan selama * bulan

  • 7/25/2019 Sop Bedah Kl

    17/60

    RSUD S.K LERIKKUPANG

    Jl. Timor Raya No. 134Pasir Panjang

    Kupang

    SMF PELAYANAN E!A"!isa#$an ol%# &

    !ir%$'ur RS(! Ko'aKupang

    )r. Marsiana Y. "al%$P%m*ina T$.+,+-*/N+P. 1021 221 1

    223

    INSISI ABSESMAKSILOFASIAL

    No. !o$um%n &

    No. R%isi &

    "alaman & 5

    STAN!AR6PERAS+6NALPR6SE!(R , S6P /

    Ta#un T%r*i' & 217

    Pengertian #indakan drainase pada abses yang mengenai daerah maksilofasial

    Kebijakan

    Ruang lingkup Abses yang mengenai daerah maksilofasial. Abses ini terjadi

    disebelah superficial hingga profunda dari muskulus platysma, dan

    tampak tanda tanda radang yang hebat.

    Indikasi Operasi Abses maksilofasial

    Kontra Indikasi Operasi 3o%morbiditas berat

    Diagnosis banding Selulitis maksilofasial

    Pemeriksaan Penunjang "ungsi percobaan dan kultur pus

    Tehnik operasi Menjelang operasi%

    "enjelasan kepada penderita dan keluarganya mengenai tindakan

    operasi yang akan dijalani serta resiko komplikasi disertai dengan

    tandatangan persetujuan dan permohonan dari penderita untukdilakukan operasi. (Inormed consent).

    1emeriksa dan melengkapi persiapan alat dan kelengkapan operasi.

    "enderita puasa minimal jam sebelum operasi.

    Antibiotika terapi, 4efa>olin atau 4lindamycin kombinasi dengan

    aramycin, dosis menyesuaikan untuk profilaksis.

    Tahapan operasi%

    esinfeksi menggunakan betadine $-; atau hibitane alkohol 0-;

    $5$--- atau alkohol 0-;, pada lapangan operasi sesuai dengan

    lokasi dari abses.

  • 7/25/2019 Sop Bedah Kl

    18/60

    apangan operasi dipersempit dengan menggunakan linen steril

    ( penderita diberi oksigenasi dengan masker atau nasal pronge),

    dan lakukan komunikasi yang baik supaya penderita tidak gelisah

    dan lebih kooperatif.

    9nsisi dekompresi dengan anestesi lokal atau kalau terpaksa

    (penderita tidak kooperatif) dengan narkose.

    9risan disesuaikan dengan garis anger pada tempat yang fluktuasi

    maksimal sepanjang cm, hingga menembus kapsul abses. engan

    klem bengkok kantung abses dibuka secara tumpul sehingga nanah

    yang terkumpul disitu dapat mengalir keluar melalui luka insisi.

    akukan kultur dan sensitifitas untuk kuman penyebabnya.

    ipasang drain hanschoen yang difiksasi pada kulit.

    #rakeostomi dilakukan apabila penderita sesak nafas.

    Komplikasi Operasi $. #rismus

    . 8istel

    *. Sepsis

    4.#rombosis sinus 3avernosusMortalitas ila sepsis/ trombosis sinus 3overnosus maka mortalitas tinggi

    Perawatan Pasca Bedah 9nfus N/& sesuai kebutuhan cairan -cc/kg/hari .

    9njeksi antibiotika dilanjutkan sampai & hari.

    3umur%kumur dengan obat kumur antiseptik/ oral highiene yang

    baik.

    atihan buka mulut supaya tidak trismus, atau kontraksi sehingga

    pus LterpompaM keluar.

    Naat luka dengan kompres larutan garam faali (bukan betadine),

    sehingga luka terjaga kebersihannya.

    :valuasi sumber infeksi (gigi) dan apakah ada diabetes mellitus.

    Dangan lupa dianjurkan untuk berobat lanjutan sumber infeksinya.

    Jadwalfollow up #iap * hari sampai infeksi sembuh

  • 7/25/2019 Sop Bedah Kl

    19/60

    RSUD S.K LERIKKUPANG

    Jl. Timor Raya No.134

    Pasir PanjangKupang

    SMF PELAYANAN E!A"!isa#$an ol%# &

    !ir%$'ur RS(! Ko'aKupang

    )r. Marsiana Y. "al%$P%m*ina T$.+,+-*/N+P. 1021 221 1

    223

    TRAKEOSTOMI

    No. !o$um%n &

    No. R%isi &

    "alaman & 5

    STAN!AR6PERAS+6NALPR6SE!(R , S6P /

    Ta#un T%r*i' & 217

    Pengertian #rakeostomi adalah prosedur operasi membuka trakea dan memasang

    kanula di dalam lumen trakea.

    Kebijakan

    Ruang lingkup #rakeostomi adalah tindakan pembedahan yang bertujuan untuk bypass

    jalan nafas pada penderita yang mengalami obstruksi jalan nafas bagian

    atas, untuk melakukan trac!eobronc!ia" toi"etpada penderita dengan

    kesadaran menurun, atau untuk keperluan pemasangan respirator.

    Indikasi Operasi $. #rauma kepala dengan gangguan kesadaran, batuk tidak efektif.

    . 3eradangan hebat pada muka leher dan faring.

    *. #rakeobronkitis dengan edema dan sekret yang banyak.

    +. "erlukaan trakea.

    &. "rosedur operasi kepala leher yang berat.

    . #umor saluran nafas bagian atas.

    0. Bperasi tiroid, dengan komplikasi perdarahan atau paralise n.

    rekurent bilateral.

    2. Nadioterapi pada leher.6. #rauma thoraks dengan pernafasan yang tidak efektif.

    $-. "aska pembedahan dengan batuk tidak adekuat.

    $$. "enggunaan respirator jangka panjang setelah intubasi @ +2 jam.

    $. #rauma muka dengan fraktur multipel.

    Kontra Indikasi Operasi #idak ada kontra indikasi terutama pada kasus darurat

    Diagnosis banding "neumonia

    Asidosis

  • 7/25/2019 Sop Bedah Kl

    20/60

    Pemeriksaan Penunjang =%foto leher A"/ lateral

    !lgoritma

    Tehnik operasi Menjelang operasi%

    "ersetujuan operasi yang ditanda tangani pasien atau keluarga ( inormed

    consent). "enjelasan tentang prosedur operasi, hilangnya suara selama

    terpasang kanul trakeostomi, komplikasi operasi, peraatan paska

    bedah. ikerjakan di kamar operasi, dengan penerangan yang baik, alat

    penghisap yang memadai, ada asisten.

    #rakeostomi set.

    "ersiapan kanula logam atau plastik, diameter dan kelengkungan.

    Antibiotika profilaksis, 4efa>olin atau kombinasi 4lindamycin danaramycin.

    "ersiapan pembiusan, dapat dilakukan anestesi lokal maupun general.

    "ada pembiusan lokal diperlukan lidokain dengan dosis maksimal 0 mg /

    kg .

    #erlentang dengan hiperekstensi kepala, bahu diberi bantalan sehingga

    trakea lebih tampak ke anterior, kepala diberi bantalan TdoughnutT.

    #ahapan operasi

    esinfeksi dengan "ovidone iodine $-; atau dengan hibitane

    alkohol 0-; pada lapangan operasi yaitu mulai bibir baah%dagu%leher

    sampai 94S % dan kanan kirinya sampai tepi anterior m. #rapesius.

    apangan operasi dipersempit dengan linen steril.

    9dentifikasi trakea dengan palpasi mulai dari kartilago tiroid kearahjugulum

    akukan lokal anestesi dengan injeksi lidokain $; atau ; infiltrasi

    subkutan.

    9nsisi vertikal sepanjang *%+ cm (kasus gaat darurat), atau insisi

    horisontal/ co""ar (untuk kasus elektif), insisi diperdalam dengan

    memotong subkutis, fasia colli superfisialis di insisi pada garis tengah,

    mm pretrakealis disisihkan kelateral kanan dan kiri.

    Naat perdarahan yang terjadi

    angenbeck dipasang kanan%kiri, tarikan seimbang supaya trakea tetap

  • 7/25/2019 Sop Bedah Kl

    21/60

    ditengah.

    ila terhalang ismus tiroid, ismus tiroid sisihkan kekaudal pertahankan

    dengan pengait (haak) tumpul. 9dentifikasi trakea, kait gigi satu tajam

    dipasang diantara krikoid dan cincin trakeal 9.

    4incin trakea disayat vertikal gunakan pisau no. $$ dengan bagian tajam

    pisau menghadap keatas dan arah sayatan ke kranial (cincin %* pada

    trakeotomi tinggiH cincin +%& pada trakeotomi rendah).

    #rakea dipertahankan terbuka dengan kait gigi satu tumpul kanan%kiri,

    bersihkan sekret yang ada dengan menggunakan kanula penghisap dan

    bergantian dengan oksigenasi.

    Sekret diambil untuk kultur dan test sensitifitas kuman (pada penderita

    infeksi, difteri).

    1asukkan kanula trakeostomi hati%hati, pada aktu memasukkan

    ujungnya posisi sumbu kanula tegak lurus terhadap trakea, setelah pasti

    masuk putar arah sumbu sejajar trakea dan lanjutkan dorong sesuai

    lengkung kanula trakeostomi kedalam lumen trakea.

    4ek kanula masuk dalam lumen trakea, rasakan hembusan nafas dari

    lubang kanula trakeostomi, atau gunakan ujung benang yang bergetarkarena hembusan nafas.

    Seluruh kait dilepas, asisten menahan kanula, kanula difiksir dengan

    menjahit cuping kanula kanan kiri kekulit leher dan memasang tali pita

    melingkari leher. ila sayatan terlalu lebar kulit dijahit situasi saja

    (jangan terlalu rapatH supaya tidak terjadi emtisema kutis).

    Antara cuping kanula dan kulit diberi bantalan kasa steril.

    Komplikasi Operasi 3omplikasi intra operatif

    $. "erdarahan.

    . #rauma n laringeal rekurren resiko terkena kecil, evaluasi

    corda vokalis setelah pemasangan trakeostomi. ila dicurigai

    terkena tapi tidak yakin ditunggu hingga neuropra7inya membaik.ila tidak jelas dapat diberikan injeksi ge" oam paste pada corda

    vokalis yang lemah, ulang tiap %* bulan.

    *. "neumothoraks, dijadikan open pneumothoraks,

    dilanjutkan pemasangan tube thoraks.

    +. #rauma kartilago cricoid, segera pindahkan tube ke sisi

    lebih rendah (caudal)

    &. "erforasi esophagus

    . 8istel trakheoesophageal

    0. #rauma corda vokalis

    3omplikasi paska operatif

    9. 3omplikasi dini

    3uf trakeostomi dapat mengganggu fungsi menelan.

    "erdarahan, dapat diatasi dengan cauterisasi atau ligasi. :valuasi

    beberapa saat setelah pasang tube, perdarahan dapat terjadi

    setelah batuk.

    9nfeksi luka operasi dapat diatasi dengan penggantian kanul,

    ganti kasa sesering mungkin, antibiotika lokal.

    :mphisema subcutan, dapat diatasi dengan mengambil jahitan

    luka yang terlalu rapat

    99. 3omplikasi lambat

  • 7/25/2019 Sop Bedah Kl

    22/60

    $. ranuloma yang akan menjadi jaringan fibrousH sebelum

    menjadi keras dilakukan scraping.

    . 8istel trakeoesophageal, yang diketahui saat operasi segera

    revisi, pasang drain, nasogastrik tube.

    *. 8istel trakeokutaneous revisi satu tahap, fistel dieksisi, kulit

    dilakukan undermined, dan otot dipertemukan sisi kanan dan

    kiri.

    +. Stenosis laringotracheal bila pendek dilakukan eksisi,

    interposing bone graft dari hyoid, bila panjang dilakukan reseksi,

    end to end anastomose

    Mortalitas 1ortalitas rendah

    Perawatan Pasca Bedah "aska bedah observasi terlebih dahulu hingga + jam pertama

    "eraatan/ pengobatan terhadap penyakit primer

    "eraatan kanula trakeostomi 5

    a. Sekret dihisap tiap jam

    1asukkan kateter tanpa penghisapan hingga terasa ada tahanan,akhir inspirasi, penghisap dihidupkan sampai kateter ditarik keluar

    dengan gerakan memutar. asuh kateter, ulangi hingga jalan nafas

    bersih

    b. "embersihan anak kanula tiap jam

    c. "emberian uap air hangat (nebuli>er/stoom) tiap jam selama $&

    menit

    d. "eraatan luka trakeostomi dengan kasa diganti tiap peraatan

    trakeostomi.

    Jadwalfollow up #iap hari sampai kanula dilepas

  • 7/25/2019 Sop Bedah Kl

    23/60

    RSUD S.K LERIKKUPANG

    Jl. Timor Raya No. 134Pasir Panjang

    Kupang

    SMF PELAYANAN E!A"!isa#$an ol%# &

    !ir%$'ur RS(! Ko'aKupang

    )r. Marsiana Y. "al%$P%m*ina T$.+,+-*/

    N+P. 1021 221 1 223

    EKSISI DANMARSUPIALISASI

    RANULA

    No. !o$um%n &

    No. R%isi &

    "alaman & 5

    STAN!AR6PERAS+6NALPR6SE!(R , S6P /

    Ta#un T%r*i' & 217

    Pengertian Suatu tindakan operasi membuat LoutletM pada kista retensi kelenjar

    liur sublingual dengan membuang sebagian dinding kista yang

    paling sedikit vaskularisasinya pada daerah sublingual.

    Kebijakan

    Ruang lingkup enjolan yang berasal dari kelenjar liur di baah lidah, dengan

    batas yang tegas, konsistensi kistous

    Indikasi Operasi 3ista retensi kelenjar liur sublingualis.

    Kontra Indikasi Operasi 3o%morbiditas berat

    Diagnosis banding 3ista desmoid

    Pemeriksaan Penunjang tidak ada

    Tehnik operasi Menjelang operasi%

    "enjelasan kepada penderita dan keluarganya mengenai tindakan

    operasi yang akan dijalani serta resiko komplikasi disertai dengan

    tandatangan persetujuan dan permohonan dari penderita untuk

    dilakukan operasi. (Inormed consent ).

    1emeriksa dan melengkapi persiapan alat dan kelengkapan operasi.

    "enderita puasa minimal jam sebelum operasi.Antibiotika profilaksis, 4efa>olin atau 4lindamycin kombinasi

    dengan aramycin, dosis menyesuaikan untuk profilaksis.

    Tahapan operasi%

    ilakukan dalam kamar operasi, penderita dalam narkose umum

    dengan intubasi nasotrakheal kontralateral dari lesi, atau kalau

    kesulitan bisa orotrakeal yang diletakkan pada sudut mulut serta

    fiksasinya kesisi kontralateral, sehingga lapangan operasi bisa

    bebas.

    "osisi penderita telentang sedikit Lhead%upM(-%& - ) dan kepala

  • 7/25/2019 Sop Bedah Kl

    24/60

    menoleh kearah kontralateral, ekstensi (perubahan posisi kepala

    setelah didesinfeksi).

    esinfensi intraoral dengan Cibicet setelah dipasang tampon steril

    di orofaring.

    esinfeksi lapangan operasi luar dengan Cibitane%alkohol 0-;

    $5$---

    1ulut dibuka dengan menggunakan spreader mulut, untuk

    memudahkan mengeluarkan lidah/dijulurkan maka bisa dipasang

    teugel pada lidah dengan benangsutera -$.

    akukan eksisi bentuk elips pada mukosa dasar mulut yang

    bombaan akibat kista tersebut dan pilih yang paling sedikit

    vaskularisasinya, kemudian raat perdarahan yang terjadi, lakukan

    sondase atau palpasi, sebab kadang ada sedimentasi/sialolithiasis,

    atau sebab lain sehingga menimbulkan sumbatan pada saluran

    kelenjar liur sublingual. #epi eksisi dijahit marsupialisasi dengan

    e7on -* agar tidak menutup lagi.

    Apabila masih teraba kista maka bisa dilakukan memecahkan septayang ada sehingga isinya bias terdrainase. "ada kista yang cukup

    besar setelah dievaluasi tidak ada kista lagi maka bisa dipasang

    tampon pita sampai keujungnya dipertahankan sampai & hari

    sebagai tuntunan epitelialisasi pada permukaan kista tadi dan tidak

    obliterasi lagi.

    Apabila didapat sebagian ranula dibaah m.milohioid, maka

    memerlukan pendekatan yang lebih bagus dari ekstra oral. an

    yang perlu diperhatikan adalah preservasi n. hipoglossus, avn.

    lingualis. "asang redon drain apabila melakukan pendekatan ekstra

    oral.

    :valuasi ulang untuk perdarahan yang terjadi.

    apangan operasi dicuci dengan kasa%"R steril, luka operasi yangdiluar ditutup dengan kasa steril dan dihipafiks.

    #ampon orofaring diambil, sebelum ekstubasi.

    uat laporan operasi dan surat pengantar untuk pemeriksaan "A.

    Komplikasi Operasi $. "erdarahan

    . 3erusakan n. hipoglosus atau n. lingualis

    *. 9nfeksi

    +. 8istel orokutan pada operasi yang pendekatannya intra dan

    e7tra oral

    &. Nesidif

    Mortalitas 1ortalitas rendah

    Perawatan Pasca Bedah 9nfus Ninger actate dan e7trose &; dengan perbandingan $ 5 +

    (sehari)

    Setelah sadar betul bisa dicoba minum sedikit%sedikit, setelah jam

    tidak mual bisa diberi makan.

    "ada penderita yang terpasang drain redon dilepas jika produksinya

    U $- cc/+ jam.

    uka operasi diraat ganti verban pada hari ke%*.

    "ada penderita yang dipasang kasa verband tampon steril pada saat

  • 7/25/2019 Sop Bedah Kl

    25/60

    operasi pada bekas kista sublingual maka tampon dipertahankan

    sampai hari ke &, dan kemudian dicabut sehingga mengurang

    kemungkinan tertutup lagi kista kelenjar liur tersebut.

    "enderita dipulangkan sehari setelah angkat drain dan tampon,

    anjurkan kontrol di "oli edah. Angkat jahitan pada hari ke%0

    setelah operasi.

    Jadwalfollow up #iap minggu sampai luka operasi sembuh baik

  • 7/25/2019 Sop Bedah Kl

    26/60

    RSUD S.K LERIKKUPANG

    Jl. Timor Raya No. 134Pasir Panjang

    Kupang

    SMF PELAYANAN E!A"!isa#$an ol%# &

    !ir%$'ur RS(! Ko'aKupang

    )r. Marsiana Y. "al%$P%m*ina T$.+,+-*/

    N+P. 1021 221 1 223

    REPOSISI TERBUKAFRAKTUR ZIGOMA

    No. !o$um%n &

    No. R%isi &

    "alaman & 5

    STAN!AR6PERAS+6NALPR6SE!(R , S6P /

    Ta#un T%r*i' & 217

    Pengertian De,inisi plating .igoma

    Bperasi dengan melakukan reposisi dan fiksasi dengan

    menggunakan plat mini sekrup pada patah tulang >igoma.

    De,inisi wiring .igoma

    Bperasi dengan melakukan reposisi dan fiksasi dengan

    menggunakan kaatstain"ess stee"pada patah tulang >igoma.

    Kebijakan

    Ruang lingkup 8raktur tulang >igoma yang disertai disp"acement, bilamana

    direposisi dan fiksasi maka fragmen tulang menjadi stabil.

    Indikasi Operasi "atah tulang >igoma dengan deformitas/ diplopia/ hiperestesi/

    trismus

    Kontra Indikasi Operasi 3o%morbiditas berat

    Diagnosis banding 8raktur maksila isolated

    Pemeriksaan Penunjang 8oto OaterQs

    Tehnik operasi Menjelang operasi%

    "enjelasan kepada penderita dan keluarganya mengenai tindakan

    operasi yang akan dijalani serta resiko komplikasi disertai dengan

    tandatangan persetujuan dan permohonan dari penderita untuk

    dilakukan operasi. # Inormed consent $.

    Siapkan penderita cukur lapangan operasi meliputi cambang,

    kumis, jenggot (alis dan idep tidak boleh dicukur). "enderita

    mandi keramas sehari sebelum operasi. "enderita siap mental

    1emeriksa dan melengkapi persiapan alat dan kelengkapan operasi.

    "enderita puasa minimal jam sebelum operasi.

    Antibiotika profilaksis diberikan entamisin $,& mg/kg i.v

    kombinasi dengan 4lindamisin *-- mg i.v.atau dapat diberikan

    4efa>olin $g i.v.

  • 7/25/2019 Sop Bedah Kl

    27/60

    Tahapan operasi%

    "embiusan umum, intubasi orotrakeal dengan fiksasi tube kearah

    kontralateral dari sisi fraktur . "osisi terlentang,kepala miring

    kekontralateral dan hiperekstensi dengan ganjal bantal

    dipundaknya.

    esinfeksi lapangan operasi dengan Cibitane%alkohol 0-; $ 5

    $---

    apangan operasi dipersempit dengan kain steril .

    9nsisi silier sebelah lateral tepat pada prosessus frontalis os

    >igomatikus, diperdalam sampai m.orbikularis okuli.

    ipasang hak tajam m. orbikularis okuli dibuka secara tumpul

    dengan gunting sampai periosteum, periost diinsisi, dengan

    rasparatorium perios dibebaskan dari tulang.

    8ragmen tulang dibersihkan dan diatur/reposisi.

    9nsisi infraorbital tepat pada lipatan kulit, sepanjang * cm

    diperdalam sampai m. orbikularis okuli . "erdarahan diraat.

    "asang hak tajam, m.orbikularis okuli dibuka secara tumpul dengangunting sampai periosteum os. >igoma, periost diinsisi, dengan

    rasparatorium perios dibebaskan dari tulang . akukan reposisi

    >igma dengan elevator melalui insisi silier.:ksplorasi dasar orbita

    dan n.infraorbitalis .

    "iksasi dengan wire

    ilakukan pengeboran fragmen tulang , arah mata bor dari dinding

    depan sigoma ke dasar orbita .

    #iap pengeboran, bola mata dilindungi dengan rasparatorium dan

    disemprotkan air pada tempat pengeboran. 1elalui lubang tersebut

    kedua fragmen tulang diikat dengan kaat -,& mm (fraktur pada

    prosessus frontalis os >igomatikus pada fraktur korpus >igomatikus

    dilakukan prosedur yang sama. "asang kaat melalui lubang yangdibor, dan dilakukan pengencangan dari kaat.

    "iksasi dengan miniplate.

    entuk miniplate disesuaikan dengan permukaan tulang yang patah.

    ilakukan pengeboran fragmen tulang pada lubang plat. Arah mata

    bor tegak lurus pada dinding depan >igoma.

    #iap pengeboran, mata dilindungi dengan rasparatorium dan

    disemprotkan air pada tempat pengeboran.

    "asang miniplate dengan minimal sekrup pada masing masing

    segment fraktur. pada prosessus frontalis os sigomatikus, dan

    korpus >igomatikus,

    uka operasi dibilas dengan larutan garam faali, raat perdarahan .

    uka operasi ditutup lapis demi lapis, lemak dan subkutan dijahit

    dengan benang de7on atau vicryl +/-, kulit dijahit simpul dengan

    dermalon atau ethilon +/- atau &/-

    Komplikasi Operasi 1. 9nfeksi. esi r. >igomatikus n. fasialis

    *. #erjadi deformitas ulang setelah operasi

    Mortalitas 1ortalitas rendah

  • 7/25/2019 Sop Bedah Kl

    28/60

    Perawatan Pasca Bedah 9nfus Ninger laktate / ekstrose & ; $ 5 + / hari ( sehari ) .

    Antibiotika profilaksis diteruskan tiap 2 jam sampai * kali

    pemberian .

    ila tidak ada penyakit penyerta lainnya bisa poliklinis pada hari ke

    * pasca bedah.

    Angkat jahitan pada hari ke%0.

    Jadwalfollow up $. #iap minggu sampai luka operasi sembuh

    . #iap bulan selama * bulan , kontrol foto Oaters pada akhir

    bulan ke *

  • 7/25/2019 Sop Bedah Kl

    29/60

    RSUD S.K LERIKKUPANGJl. Timor Raya No. 134

    Pasir PanjangKupang

    SMF PELAYANAN E!A"!isa#$an ol%# &

    !ir%$'ur RS(! Ko'aKupang

    )r. Marsiana Y. "al%$P%m*ina T$.+,+-*/

    N+P. 1021 221 1 223

    DEBRIDEMENTTRAUMA JARINGAN

    LUNAK WAJAH

    No. !o$um%n &

    No. R%isi &

    "alaman & 5

    STAN!AR6PERAS+6NALPR6SE!(R , S6P /

    Ta#un T%r*i' & 217

    Pengertian Suatu tindakan debridement pada jaringan lunak ajah yang terkena

    trauma

    Kebijakan

    Ruang lingkup "erlukaan pada daerah ajah yang mengenai kulit dan jaringan

    lunak ajah.

    Indikasi Operasi "erlukaan jaringan lunak ajah

    Kontra Indikasi Operasi #idak ada kontra indikasi

    Diagnosis banding #idak ada

    Pemeriksaan Penunjang 8oto polos kepala A" /at, Oaters untuk menyingkirkan adanya

    fraktur maksilofasial.

    !lgoritma

    Tehnik operasi Menjelang operasi%

    "enjelasan kepada penderita dan keluarganya mengenai tindakan

    operasi yang akan dijalani serta resiko komplikasi disertai dengan

    tandatangan persetujuan dan permohonan dari penderita untuk

    dilakukan operasi. (Inormed consent).

    1emeriksa dan melengkapi persiapan alat dan kelengkapan operasi.

    "enderita puasa minimal jam sebelum operasi .

    Antibiotika profilaksis, 4efa>olin atau 4lindamycin kombinasi

  • 7/25/2019 Sop Bedah Kl

    30/60

    dengan aramycin, dosis menyesuaikan untuk profilaksisH Anti

    tetanus bila luka kotor.

    Tahapan operasi %

    Anestesi lokal atau general tergantung luas luka atau dalamnya luka

    esinfeksi sekitar luka dengan hibitane alkohol atau dengan cairan

    savlon

    Amati keadaan luka dan catat dalam rekam medik

    "encegahan infeksi dengan melakukan debridement yang baik.

    9dentifikasi jaringan apa saja yang terluka. "embuangan jaringan

    mati hingga jaringan yang viabel ditunjukkan dengan adanya

    jaringan yang berdarah.enda asing dikeluarkan semuanya, cuci

    dengan perhidrol dan larutan garam fisiologis. uka yang sudah

    bersih dapat dilakukan penutupan luka secara primer dengan

    melakukan repair semua jaringan yang terluka. ila ada perlukaan

    mukosa dan kulit maka letakkan jahitan pertama pada perbatasan

    antara mukosa dan kulit. ila ada perlukaan duktus, lakukan

    penyambungan secara simpul dengan vicryl -0 dan pasang stent

    yang dikeluarkan dari muara dan dipertahankan selama $% minggu."asang drain handschoen. "ada kerusakan jaringan yang lebih luas

    tidak dapat dilakukan penutupan primer, maka dilakukan penutupan

    sekunder atau primer tertunda.

    Komplikasi Operasi 9nfeksi.

    Mortalitas 1ortalitas rendah

    Perawatan Pasca Bedah Bbservasi kondisi umum, dan evaluasi luka.

    Jadwalfollow up #iap minggu sampai luka operasi sembuh

  • 7/25/2019 Sop Bedah Kl

    31/60

    RSUD S.K LERIKKUPANGJl. Timor Raya No. 134

    Pasir PanjangKupang

    SMF PELAYANAN E!A"!isa#$an ol%# &

    !ir%$'ur RS(! Ko'aKupang

    )r. Marsiana Y. "al%$P%m*ina T$.+,+-*/

    N+P. 1021 221 1 223

    TIROIDEKTOMISUBTOTAL

    No. !o$um%n &

    No. R%isi &

    "alaman & 5

    STAN!AR6PERAS+6NALPR6SE!(R , S6P /

    Ta#un T%r*i' & 217

    Pengertian Suatu tindakan pembedahan dengan cara pengangkatan sebagian

    besar jaringan tiroid pada kedua lobus.

    Kebijakan

    Ruang lingkup enjolan di leher bagian depan, ikut bergerak aktu menelan

    disertai tanda hipertiroidi, benjolan difus, optalmopati dikarenakan

    kelainan auto imun.

    alam kaitan penegakan diagnosis dan pengobatan, diperlukan

    beberapa disiplin ilmu yang terkait antara lainH :ndokrinologi,

    3ardiologi, Anestesiologi

    Indikasi Operasi

  • 7/25/2019 Sop Bedah Kl

    32/60

    !lgoritma

    Tehnik operasi "ersiapan sebelumnya, pasien dalam kondisi eutiroid dan diberikan

    lugolisasi 0 $+ hari.

    Menjelang operasi%

    "enjelasan kepada penderita dan keluarganya mengenai tindakanoperasi yang akan dijalani serta resiko komplikasi disertai dengan

    tandatangan persetujuan dan permohonan dari penderita untuk

    dilakukan operasi. # Inormed consent $

    1emeriksa dan melengkapi persiapan alat dan kelengkapan operasi,

    persiapan ruang 94< untuk monitoring setelah operasi.

    "enderita puasa minimal jam sebelum operasi

    #anpa antibiotika profilaksis.

    Tahapan operasi

    "embiusan dengan endotrakeal, posisi kepala penderita

    hiperekstensi dengan bantal di baah pundak penderita.

    esinfeksi dengan larutan antiseptik, kemudian dipersempit dengan

    linen steril.9nsisi co""ar dua jari di atas jugulum, diperdalam memotong

    m.platisma sampai fosia kolli superfisialis

    ibuat flap keatas sampai kartilago tiroid dan kebaah sampai

    jugulum, kedua flap di teuge"keatas dan kebaah pada linen.

    8asia kolli superfisial dibuka pada garis tengah dari kartilago hioid

    sampai jugulum.

    Btot pretrakealis (sternohioid dan sternotiroid) kanan kiri

    dipisahkan kearah lateral dengan melepaskannya dari kapsul tiroid.

    #onjolan tiroid diluksir keluar dan dievaluasi mengenai ukuran,

    konsistensi, nodularitas dan adanya lobus piramidalis.

    igasi dan pemotongan v.tiroidea media, dan a.tiroidea inferiorsedikit proksimal dari tempat masuk ke tiroid, hati%hati jangan

    mengganggu vaskularisasi dari kel.paratiroid.

    9dentifikasi K.rekuren pada sulkus trakeoesofagikus. Syaraf ini

    diikuti sampai menghilang pada daerah krikotiroid.

    9dentifikasi kel. paratiroid pada permukaan posterior kel.tiroid

    berdekatan dengan tempat a.tiroidea inferior masuk ke tiroid.

    3utub atas kel.tiroid dibebaskan dari kartilago tiroid mulai dari

    posterior dengan identifikasi cabang eksterna n.laringikus superior

    dengan memisahkannya dari a ! v tiroidea superior. 3edua

  • 7/25/2019 Sop Bedah Kl

    33/60

    pembuluh darah tersebut diligasi dan dipotong. 3emudian lobus

    tiroid dapat dibebaskan dari dasarnya dengan meninggalkan intak

    kel. paratiroid beserta vaskularisasinya dan n.rekuren.

  • 7/25/2019 Sop Bedah Kl

    34/60

    tiroid yang ditinggalkan kurang banyak.

    +ipertiroid rekuren

    Krisis tiroid

    Mortalitas Angka kematian pasca tiroidektomi total yang dilakukan oleh ahli

    bedah yang berpengalaman kurang dari -, ; dan dalam sejumlahbanyak seri yang dilaporkan angka kematiannya adalah - ;.

    Perawatan Pasca Bedah "asca%bedah diraat di 94< $ malam, BA# diteruskan hari, ugol

    distop, "ropanolol tapering o% rain dilepas bila produksi U$-

    ml/hr, dan Angkat jahitan hari ke 0.

    Jadwalfollow up &o""ow-up5

    #ahun ke $ 5 tiap * bulan

    #ahun ke 5 tiap + bulan

    #ahun ke *, + 5 tiap bulan#ahun ke & 5 setiap tahun

    Eang dievaluasi 5

    eher 5 tonjolan tiroid

    3linis dan faal tiroid ( #*,#+,#SC) setiap kontrol

  • 7/25/2019 Sop Bedah Kl

    35/60

    RSUD S.K LERIKKUPANG

    Jl. Timor Raya No. 134Pasir Panjang

    Kupang

    SMF PELAYANAN E!A"!isa#$an ol%# &

    !ir%$'ur RS(! Ko'aKupang

    )r. Marsiana Y. "al%$P%m*ina T$.+,+-*/

    N+P. 1021 221 1 223

    TIROIDEKTOMI TOTAL

    No. !o$um%n &

    No. R%isi &

    "alaman & 5

    STAN!AR6PERAS+6NALPR6SE!(R , S6P /

    Ta#un T%r*i' & 217

    Pengertian Suatu tindakan pembedahan pengangkatan seluruh jaringan tiroid

    pada kedua lobus

    Kebijakan

    Ruang lingkup enjolan di leher bagian depan, ikut bergerak aktu menelan

    disertai tanda penekanan, suara parau, sesak nafas, gangguan

    menelan, konsistensi keras, mobilitas terbatas, bisa disertai

    pembesaran kelenjar getah bening leher, memerlukan 8KA untuk

    menentukan keganasan

    alam kaitan penegakan diagnosis dan pengobatan, diperlukan

    beberapa disiplin ilmu yang terkait antara lainH :ndokrinologi,

    "atologi Anatomi, Nadiologi.

    Indikasi Operasi 3arsinoma tiroid yang masih operab"e.Struma endemik, kedua lobus kanan dan kiri patologis semua.

    Kontra Indikasi Operasi 3arsinoma tiroid stadium lanjut (inoperabel).

    3arsinoma tiroid anaplastik.

    Diagnosis banding #iroiditis kronik.

    Struma adenomatosa.

  • 7/25/2019 Sop Bedah Kl

    36/60

    Pemeriksaan Penunjang 8oto polos leher ( kalau perlu), foto toraks, 8KA, sidik tiroid 9$*$

    bila ada fasilitas,

  • 7/25/2019 Sop Bedah Kl

    37/60

    kel.tiroid berdekatan dengan masuknya a.tiroidea inferior pada

    tiroid.

    3utub atas kel.tiroid dibebaskan dari kartilago tiroid mulai dari

    posterior dengan identifikasi cabang eksterna n.laringikus superior

    dengan memisahkannya dari a ! v tiroidea superior. 3edua

    pembuluh darah tersebut diligasi dan dipotong. ilakukan

    pengangkatan seluruh jaringan tiroid.

    "erdarahan yang masih ada diraat, kemudian luka pembedahan

    ditutup lapis demi lapis dengan meninggalkan drain Nedon.

    Komplikasi Operasi 3omplikasi dini paska operasi

    Perdarahan

    ila darah di botol Nedon @ *-- ml per $ jam, perlu dilakukan

    re%open. Dika perdarahan arterial, drain Nedon kurang cepat

    menampung perdarahan dan darah mengumpul pada leher

    membentuk hematoma dan menekan trakea sehingga penderita

    sesak napas.

    akukan intubasi. Atau tusukkan 1edicut no.$ perkutan

    menembus membran krikotiroid.uka operasi dibuka dan evakuasi bekuan darah

    "enderita dibaa ke kamar pembedahan untuk dicari sumber

    perdarahan dan dihentikan, dipasang drain Nedon .

    esi n' laringius superior

    4edera pada cabang eksternus mengakibatkan perubahan tonus

    suara penderita, bila berbicara agak lama maka penderita merasa

    capek dan suara makin menghilang.

    4edera pada cabang internus mengakibatakan penderita tersedak

    bila minum air.

    Kerusakan n'rekuren

    ila aktu pembedahan kedua syaraf rekuren diidentifikasi maka

    kemungkinan paralise akibat kecelakaan dilaporkan hanya -%-, ;.angguan yang sifatnya transien pada %+ ; dan akan sembuh

    sendiri dalam beberapa minggu atau bulan

    Adanya gangguan pada n. rekuren secara aal dapat dilihat dengan

    laringoskop direkta pada aktu dilakukan ekstubasi.

    3omplikasi yang terjadinya lambat

    +ipoparatiroidism

    Cipokalsemia transien dapat terjadi $% hari pasca%bedah. Bedema

    pada paratiroid karena manipulasi dapat menambah terjadinya

    hipoparatiroidism transien.

    ila timbul gejala klinis seperti parestesi, kram, kejang, perlu diberi

    terapi dengan pemberian pelan intravena kalsium glukonat $- ;

    sebanyak $- ml% disertai kalsium per%oral. #erjadinya

    hipoparatiroidism permanen bila kel.paratiroid terambil sebanyak

    buah atau lebih, atau terjadi kerusakan vaskularisasinya.

  • 7/25/2019 Sop Bedah Kl

    38/60

    sama sekali.

    Mortalitas Angka kematian pasca tiroidektomi total yang dilakukan oleh ahli

    bedah yang berpengalaman kurang dari -, ; dan dalam sejumlah

    banyak seri yang dilaporkan angka kematiannya adalah - ;

    Perawatan Pasca Bedah "ascabedah penderita diraat di ruangan selama $% hari,

    diobservasi kemungkinan terjadinya komplikasi dini yang

    membahayakan jia penderita seperti perdarahan dan obstruksi

    jalan nafas. rain Nedon dilepas setelah + jam, dan jahitan luka

    pembedahan diangkat pada hari ke 0.

    Jadwalfollow up "aska bedah tiroidektomi total karena karsinoma tiroid, *%+ minggu

    kemudian dilakukan pemeriksaan sidikan 9$*$ seluruh tubuh. ila

    ada uptake yodium dilakukan ablasi dengan 9$*$ di agian

    Nadionuklir. ila tidak ada uptake, diberi terapi hormonal yaitu

    ekstrak hormon tiroid, dosis &- mcg/hari dan ditingkatkan sampai

    pemeriksaan #SC menunjukkan U -.-$. osis ini diberikan seumurhidup.

    Dadal follo%up 5

    #ahun ke $ 5 tiap * bulan

    #ahun ke 5 tiap + bulan

    #ahun ke *%+ 5 tiap bulan

    #ahun ke & 5 setiap tahun

    Cal yang perlu dievaluasi5

    3eadaan klinis dan faal tiroid ( #*,#+,#SC) setiap kali pasien

    kontrol

  • 7/25/2019 Sop Bedah Kl

    39/60

    RSUD S.K LERIKKUPANG

    Jl. Timor Raya No. 134Pasir Panjang

    Kupang

    SMF PELAYANAN E!A"!isa#$an ol%# &

    !ir%$'ur RS(! Ko'aKupang

    )r. Marsiana Y. "al%$P%m*ina T$.+,+-*/

    N+P. 1021 221 1 223

    DISEKSISUBMANDIBULA

    No. !o$um%n &

    No. R%isi &

    "alaman & 5

    STAN!AR6PERAS+6NALPR6SE!(R , S6P /

    Ta#un T%r*i' & 217

    Pengertian "engangkatan kelenjar liur submandibula berikut kelenjar getah

    bening pada trigonum submandibula ( batas 5 margo mandibula

    m.digastrukus venter posterior m. digastrikus venter anterior

    kontralateral ) dan kelenjar getah bening serta jaringan lunak

    sekitarnya.

    Kebijakan

    Ruang lingkup enjolan di tepi baah mandibula batas jelas, konsistensi, kenyal,

    padat, atau keras.

    Indikasi Operasi #umor kelenjar liur submandibula yang mencurigakan keganasan .

    3eadaan patologis lain (sialolithiasis , dsb)

    Kontra Indikasi Operasi 3o%morbiditas berat

    Diagnosis banding imfadenopati submental

    Pemeriksaan Penunjang 8KA

    Tehnik operasi Menjelang operasi%

    "enjelasan kepada penderita dan keluarganya mengenai tindakan

    operasi yang akan dijalani serta resiko komplikasibila terjadi lesi

    pada n.hipoglossus, n. lingualis, disertai dengan tandatanganpersetujuan dan permohonan dari penderita untuk dilakukan

    operasi. ( 9nformed consent ).

    1emeriksa dan melengkapi persiapan alat dan kelengkapan operasi."enderita puasa minimal jam sebelum operasi.

    Antibiotika profilaksis, 4efa>olin atau 4lindamycin kombinasi

    dengan aramycin, dosis menyesuaikan untuk profilaksis.

    Tahapan operasi%

    Anestesi umum, intubasi orotrakeal dengan fiksasi tube kearah

    kontraleteral dari tumor

    #elentang, kepala ekstensi dengan menaruh ganjal bantal dibaah

    pundak penderita. 1eja operasi head up (-%& derajat)esinfeksi lapangan operasi luar dengan Cibitane%alkohol 0-;

  • 7/25/2019 Sop Bedah Kl

    40/60

    $5$---

    apangan operasi dipersempit dengan duk steril

    9nsisi sesuai garis lipatan kulit dengan pola insisi dimulai dari

    cm posterocaudal titik angulus mandibula, sayatan kemedial

    menuju titik hioid , sampai hampir midline lengkung kedepan

    mengarah ke mentalis. Naat perdarahan yang terjadi dengan

    koagulasi kauter atau ligasi benang sutera */-.

    engan bantuan asisten memegang hak tajam arah - derajat

    keatas, kekranial dibuat flap sampai margo mandibula, kekaudal

    sampai tepi m. omohioid. "erdarahan diraat, flap diteugel dengan

    menjahitkan kekulit memakai benang sutera /-. N.marginalis

    mandibula K. ?99 diidentifikasi dan diselamatkan.

    1enyusuri tepi korpus mandibula dilakukan pembebasan kelenjar

    liur submandibula, kelenjar liur berikut kelenjar getah bening di

    area trigonum submandibular dan submentalis dieksisi (batasnya5

    digastrikus posterior, digastrikus anterior kontralateral, tepi korpus

    mandibula) preservasi n. hypoglossus dan n.lingualis. uktus

    Oarthoni diligasi dengan benang sutera */- sekaudal mungkin dandipotong .

    Naat perdarahan yang terjadi. "asang redon drain no.$, fiksasi

    dengan benang sutera /- .

    Dahit luka lapis demilapis, lemak dan subkutis dengan benang vicryl

    atau de7on */-, kulit dengan ethilon atau dermalon +/-. "asang

    selang drain dengan botol vakumnya.

    #utup luka operasi dengan kassa steril lapis dan dihypafi7.

    #ulis laporan operasi dan pengantar ".A dengan deskripsi, sketsa

    yang jelas.

    Komplikasi Operasi Komplikasi dini paska operasi

    "erdarahanKomplikasi /ang terjadin/a lambat

    3erusakan n. hipoglosus atau n. lingualis

    9nfeksi

    8istelMortalitas 1ortalitas rendah

    Perawatan Pasca Bedah 9nfus Ninger actate dan e7trose &; dengan perbandingan $ 5 +

    (sehari)

    Setelah penderita sadar betul, bisa dicoba minum sedikit%sedikit,

    kemudian bila setelah jam tidak mual muntah bisa diberi makan.

    rain redon diobservasi produksinya, dicatat kalitas, jumlah

    cairan yang keluar dalam + jam, kemudian divakum ulang.

    rain redon dilepas jika produksinya U $- cc/+ jam.

    uka operasi diraat ganti verban pada hari ke%*

    "enderita dipulangkan sehari setelah angkat drain, dan dianjurkan

    kontrol di "oli edah dengan membaa hasil ".A. serta resume

    rekam medik dari ruangan.

    Angkat jahitan pada hari ke%0 setelah operasi

    Jadwalfollow up #iap minggu sampai luka operasi sembuh

    #ahun ke $ 5 tiap * bulan

    #ahun ke 5 tiap + bulan

  • 7/25/2019 Sop Bedah Kl

    41/60

    #ahun ke *%+ 5 tiap bulan

    #ahun ke & 5 setiap tahun

    RSUD S.K LERIKKUPANG

    Jl. Timor Raya No. 134Pasir Panjang

    Kupang

    SMF PELAYANAN E!A"

    !isa#$an ol%# &!ir%$'ur RS(! Ko'aKupang

    )r. Marsiana Y. "al%$P%m*ina T$.+,+-*/

    N+P. 1021 221 1 223

    PAROTIDEKTOMINo. !o$um%n &

    No. R%isi &

    "alaman & 5

    STAN!AR6PERAS+6NAL

    PR6SE!(R , S6P /

    Ta#un T%r*i' & 217

    Pengertian Parotidectomy

    #indakan operasi mengangkat kelenjar parotis dengan melakukan

    preservasi nervus fasialis.

    Superfisial parotidectomy

    #indakan operasi mengangkat kelenjar parotis lobus superfisialis

    dengan melakukan preservasi nervus fasialis.

    Total parotidectomy

    tindakan operasi untuk mengangkat seluruh kelenjar parotis dengan

    melakukan preservasi nervus fasialis.

    Radical parotidectomy

    tindakan operasi untuk mengangkat seluruh kelenjar parotis tanpa

    melakukan preservasi nervus fasialis.Extended Radical parotidectomy

    #indakan operasi untuk mengangkat seluruh kelenjar parotis dan

    struktur sekitarnya yang terkena keganasan termasuk nervus

    fasialis, os >ygomaticus, os mandibula, dan kulit pipi yang terkena

    dangan sayatan yang adekuat.

    Kebijakan

    Ruang lingkup enjolan berasal dari kelenjar liur parotis, terletak pada pre / infra /

    retro aurikuler sifatnya bisa jinak atau ganas, baik dari lobus

    superfisial maupun profunda

    Indikasi Operasi Superfisial parotidektomi5

    1engangkat tumor pada kelenjar parotis lobus superfisialis

    Sebagai langkah aal dari total parotidektomi

  • 7/25/2019 Sop Bedah Kl

    42/60

    "arotitis supuratif berulang, akibat stenosis atau batu pada duktus

    Stenoni.

    Kontra Indikasi Operasi Sialadenitis akut

    3arsinoma kelenjar liur parotis dengan 5

    :kstensi ketulang dasar tengkorak1etastase jauh

    1elibatkan arteri karotis

    3ondisi penderita yang tidak mendukung operasi

    Diagnosis banding ymphadenopathy dalam kelenjar liur parotis

    Cyperthrophy muskulus masseter

    #umor mandibula dan dental cysts

    3iste branchial ( arkus pertama)

    1y7oma masseter

    Aneurysma pada arteri temporalis superfisialis

    Pemeriksaan Penunjang 8KA, 8oto toraks,

  • 7/25/2019 Sop Bedah Kl

    43/60

    "enderita telentang,leher ekstensi, !ead up $&-, kepala dilandasi

    bantalan VdonatV supaya lebih terfiksir.

    3epala dibungkus dengan duk steril perlihatkan daun telinga sisi

    kelenjar parotis yang akan dioperasi.

    esinfeksi lapangan operasi dengan larutan hibitan 1eatus

    akustikus eksternus ditutup dengan kassa steril

    apangan operasi dipersempit dengan linen steril, tampakkan sudut

    mata, sudut bibir, daun telinga

    9nsisi modiied 'edon

    (dimulai dari tepi anterior telinga, mengitari lobulus telinga dan

    kemudian kearah postero kaudal membentuk kurva kearah posterior

    dan turun kearah Lsuperior cervical creaseM cm di baah angulus

    mandibula, selanjutnya kearah kartilago hioid)

    9nsisi kulit diperdalam sampai fasia parotideomaseterika.

    "erdarahan diraat. ibuat flap ke arah medial sampai tepi anterior

    m.masseter dan lateral sampai tepi anterior m.

    sternokleidomastoideus dengan demikian eksposed terhadap

    tumor cukup adekuat.Kervus aurikularis magnus, berjalan ke kranial menyilang

    m.sternokleidomastoideus pada $/* atas, nervus ini sedapat

    mungkin untuk dipreservasi, kecuali didapatkan kesulitan untuk

    melakukan eksisi tumor.

    9dentifikasi pangkal nervus fasialis yang keluar dari foramen

    stilomastoideum, %*mm kranial dan insersi m. digastrikus pada

    pros.mastoideus.

    Cara preserasi nerus fasialis%

    uka fasia parotideomaseterika $ jari dari kutub baah parotis,

    dapatkan tepi anterior m. sternokleidomastoideus.

    iseksi ke kranial dengan membebaskan kutub baah parotis,

    dengan demikian akan nampak m. digastrikus venter posterior. 1.digastrikus di diseksi ke kranial sampai nampak tepi kranial

    insersinya pada prosessus mastoideus

    unakan klem bengkok cari pangkal nervus fasialis yang letaknya

    %* mm kranial tepi insersi m. muskulus digastrikus pada bidang

    horisontal dengan otot tersebut.

    3alau perlu identifikasi dengan stimulator saraf . ebaskan secara

    hati hati .

    ari pangkal nervus fasialis akan keluar dua cabang besar yaitu

    cabang temporofasialis menuju kekranial dan cabang servikofasialis

    menuju keanterokaudal

    :mpat langkah untuk menelusuri K facialis (Insert% spread% "it% cut)

    Namus marginal mandibula 60; terletak superficial dari vena

    fascialis posterior

    4abang temporal berjalan pada garis imaginer antara tragus dan

    kantus lateralis, cabang bukalis sejajar, $ cm kranial dari duktus

    parotis, cabang mandibular berjalan cm dibaah ramus

    mandibula, menyilang arteri fasialis $ cm anterior angulus

    mandibula.

    Apabila pangkal n. fasialis sulit diidentifikasi, maka dapat

    dilakukan preservasi dari arah distal. Akan tetapi cara ini lebih sulit

    dibanding preservasi dari arah proksimal.

  • 7/25/2019 Sop Bedah Kl

    44/60

    Setelah tumor lobus superfisialis dapat dieksisi, maka duktus

    Stensen akan muncul pada bagian midanterior dari lobus profundus.

    #otal parotidektomi, operasi dilanjutkan dengan melakukan eksisi

    lobus profundus.

    "enutupan luka operasi dilakukan dengan menjahit jaringan

    subkutan dengan benang absorbable dan kulit dengan benang non

    absorbable.

    Komplikasi Operasi $. esi n. fasialis, biasanya temporer(neuropraksia). ila terjadi

    lesi permanen dikoreksi dengan 5

    a. neurotransfer menggunakan n. hipoglossus

    b. nerve graft dengan n. aurikularis magnus

    c. muskulo temporal sling pada bibir dan lid load pada palpebra

    superior

    . 9nfeksi, berikan antibiotika sesuai pola kuman, lakukan kultur

    pus bila ada pusnya.

    *. 8istel, biasanya akan menutup spontan dengan peraatan luka

    dan bebat tekan.4. Sindroma 8reyQs, terjadi akibat disjunction (salah anastomose)

    dari serabut simpatetik postganglionik dengan preganglionik

    parasimpatik pada saat proses penyembuhannya. "encegahan/

    pengobatannya, lakukan pemisahan pada n. aurikularis magnus

    dengan syaraf preganglionik parasimpatik (tympanik

    neurektomi).

    Mortalitas 1ortalitasnya rendah

    Perawatan Pasca Bedah 9nfus Ninger actate dan e7trose &; $5+ (sehari)

    "enderita sadar betul, dicoba minum sedikit sedikit, setelah jam

    tidak mual muntah bisa diberi makan.rain Nedon dilepas setelah produksiU $-cc /+jam.

    uka operasi diraat ganti verban pada hari ke%*.

    "enderita dipulangkan sehari setelah angkat drain, kontrol dipoli

    bedah dengan membaa hasil "A

    Angkat jahitan (kalau perlu) pada hari ke%0 setelah operasi.

    Jadwalfollow up #ahun ke $ 5 tiap * bulan

    #ahun ke 5 tiap + bulan

    #ahun ke *, + 5 tiap bulan

    #ahun ke & 5 setiap tahun

  • 7/25/2019 Sop Bedah Kl

    45/60

    RSUD S.K LERIKKUPANG

    Jl. Timor Raya No. 134Pasir Panjang

    Kupang

    SMF PELAYANAN E!A"!isa#$an ol%# &

    !ir%$'ur RS(! Ko'aKupang

    )r. Marsiana Y. "al%$P%m*ina T$.+,+-*/

    N+P. 1021 221 1 223

    REPOSISI TERBUKAFRAKTUR MAXILLA

    No. !o$um%n &

    No. R%isi &

    "alaman & 5

    STAN!AR6PERAS+6NALPR6SE!(R , S6P /

    Ta#un T%r*i' & 217

    Pengertian De,inisi plating ma0illa

    Bperasi dengan melakukan reposisi dan fiksasi dengan

    menggunakan plat mini sekrup pada patah tulang ma7illa.

    De,inisi wiring ma0illa

    Bperasi dengan melakukan reposisi dan fiksasi dengan

    menggunakan kaatstain"ess stee"pada patah tulang ma7illa.

    Kebijakan

    Ruang lingkup 8raktur tulang ma7illa yang disertai disp"acement, bilamana

    direposisi dan fiksasi maka fragmen tulang menjadi stabil.

    Indikasi Operasi "atah tulang ma7illa dengan deformitas/ maloklusi/ trismus

    Kontra Indikasi Operasi 3o 1orbiditas berat

    Diagnosis banding #idak ada

    Pemeriksaan Penunjang 8oto 3epala A"/at/"anoramic

    !lgoritma

    Tehnik operasi Menjelang operasi%

  • 7/25/2019 Sop Bedah Kl

    46/60

    "enjelasan kepada penderita dan keluarganya mengenai

    tindakan operasi yang akan dijalani serta resiko

    komplikasi disertai dengan tandatangan persetujuan dan

    permohonan dari penderita untuk dilakukan operasi.

    ( 9nformed consent ).

    1emeriksa dan melengkapi persiapan alat dankelengkapan operasi.

    "enderita puasa minimal jam sebelum operasi .

    Antibiotika profilaksis, 4efa>olin atau 4lindamycin

    kombinasi dengan aramycin, dosis menyesuaikan untuk

    profilaksis.

    Tahapan operasi %

    9ntubasi orotrakeal

    "asang tampon steril orofaring

    esinfeksi rongga mulut

    esinfeksi lapangan operasi

  • 7/25/2019 Sop Bedah Kl

    47/60

    atihan diet halus $ bulan

    Daga kebersihan mulut, kumur klorheksidin setelah makan.

    :valuasi roentgen untuk melihat radiology union, "lat dilepas

    setelah union

    RSUD S.K LERIKKUPANG

    Jl. Timor Raya No. 134Pasir Panjang

    Kupang

    SMF PELAYANAN E!A"!isa#$an ol%# &

    !ir%$'ur RS(! Ko'aKupang

    )r. Marsiana Y. "al%$

    P%m*ina T$.+,+-*/N+P. 1021 221 1

    223

    REPOSISI TERBUKAFRAKTUR MANDIBULA

    No. !o$um%n &

    No. R%isi &

    "alaman & 5

    STAN!AR6PERAS+6NALPR6SE!(R , S6P /

    Ta#un T%r*i' & 217

    Pengertian De,inisi plating mandibula

    Bperasi dengan melakukan reposisi dan fiksasi dengan

    menggunakan plat mini sekrup pada patah tulang mandibula.

    De,inisi wiring mandibula

    Bperasi dengan melakukan reposisi dan fiksasi dengan

    menggunakan kaatstain"ess stee"pada patah tulang mandibula.

    Kebijakan

    Ruang lingkup 8raktur tulang mandibula yang disertai disp"acement, bilamana

    direposisi dan fiksasi maka fragmen tulang menjadi stabil.

    Indikasi Operasi "atah tulang mandibula dengan deformitas/ maloklusi/ trismus

    Kontra Indikasi Operasi 3o 1orbiditas berat

    Diagnosis banding #idak ada

    Pemeriksaan Penunjang 8oto 3epala A"/at/"anoramic

  • 7/25/2019 Sop Bedah Kl

    48/60

    !lgoritma

    Tehnik operasi Menjelang operasi%

    "enjelasan kepada penderita dan keluarganya mengenai tindakan

    operasi yang akan dijalani serta resiko komplikasi disertai dengan

    tandatangan persetujuan dan permohonan dari penderita untuk

    dilakukan operasi. # Inormed consent).

    1emeriksa dan melengkapi persiapan alat dan kelengkapan operasi.

    "enderita puasa minimal jam sebelum operasi .Antibiotika profilaksis, 4efa>olin atau 4lindamycin kombinasi

    dengan aramycin, dosis menyesuaikan untuk profilaksis.

    Tahapan operasi%

    Neposisi terbuka bila reposisi tertutup gagal atau ada kontraindikasi

    pemasangan fiksasi intermaksila.

    "ertama kali dikerjakan koreksi oklusi. Bklusi yang telah dikoreksi

    dipertahankan dengan fiksasi intermaksila.

    "asang interdental iring di premolar maksila dan mandibula sisi

    kanan dan kiri, selanjutkan kaat diikatkan pada pasangannya atas

    dan baah sisi kanan maupun sisi kiri.

    )pproac!

    Intra#oral%

    Simfisis dan parasimfisis dapat dicapai melalui insisi genioplasti.

    Keurovaskuler mentalis diidentifikasi dan diselamatkan. 3orpus,

    angulus dan ramus dapat dicapai dengan insisi vestibuler yang dapat

    diperpanjang sampai linea oblius eksternus.

    9nsisi dapat diperpanjang ke cranial sampai lemak bukal prolaps ke

    dalam luka operasi. Seluruh permukaan ramus dan daerah

    subkondiler dapat diekspos dengan cara stripping tendon businator

    dan temporal.

    )kstra#oral

    Submandibuler59nsisi cm di baah angulus mandibula pada lipatan kulit. iseksi

    lapisan lemak subkutan % fasia servikalis superfisialis m platysma

    lapisan superficial dari fasia servikalis profunda.

    4abang saraf ramus marginal mandibula berjalan sejajar margo

    inferior mandibula, menyilang a.v. fasialis, harus diidentifikasi dan

    diselamatkan sebelum melakukan diseksi menuju tulang.

    iseksi dilanjutkan dengan membuka fasia servikalis profunda

    sampai pterigomasseteric sling.erikutnya sling diinsisi untuk

    mengespos tulang.

  • 7/25/2019 Sop Bedah Kl

    49/60

    Netromandibuler5

    9nsisi -,& cm di baah lobus aurikularis ke arah inferior sepanjang *

    *,& cm. 9risan ini persis di belakang tepi posterior mandibula,

    dapat diteruskan ke baah sampai angulus mandibula.

    iseksi dengan membuka m platysma, sampai muskulo aponeurotik

    superfisialis dan kapsul parotis.ramus marginalis mandibula dan

    ramus servikalis n ?99 harus diselamatkan.?ena retromandibularis

    berjalan vertikal di daerah ini dan biasanya terekspos. ?ena ini

    jarang memerlukan ligasi kecuali bila terpotong tidak sengaja.

    engan melakukan insisi pada pterigomasseteric sling dan

    dilakukan stripping otot masseter maka ramus dan subkondiler

    mandibula dapat dicapai.

    "reaurikuler5

    Approach ini baik untuk sendi temporomandibuler. 9risan pada

    preaurikuler ,& *,& cm. Dangan memperpanjang insisi ke arah

    inferior karena ada nervus fasialis yang memasuki tepi posterior

    glandula parotis.

    iseksi dilakukan sepanjang perikondrium tragus. 8asia temporalisdiikuti sepanjang bagian atas dari insisi, uat insisi memotong

    lapisan superfisial dari fasia temporalis mulai dari pangkal arkus

    >igomatikus di depan tragus ke arah pojok atas dari flap.

    1asukkan ujung tajam sebuah elevator ke dalam insisi fasia,

    profundus dari lapisan superfisial dari fasia temporalis, lakukan

    gerakan pembebasan ke arah depan dan belakang.

    Komplikasi Operasi Komplikasi dini pasca bedah.

    3omplikasi akibat trauma itu sendiri, distres nafas, gangguan

    jalan nafas

    Komplikasi /ang terjadin/a lambat

    9nfeksi menyebabkan delayed union, nonunion, osteomielitis.

    Mortalitas 1ortalitasnya rendah

    Perawatan Pasca Bedah 9nfeksi

    esi r. mandibularis n. fasialis

    #erjadi deformitas ulang setelah operasi

    Jadwalfollow up #iap minggu sampai luka sembuh

    #iap bulan selama * bulan , kontrol foto afer pada akhir bulan ke *

  • 7/25/2019 Sop Bedah Kl

    50/60

    RSUD S.K LERIKKUPANG

    Jl. Timor Raya No. 134Pasir Panjang

    Kupang

    SMF PELAYANAN E!A"!isa#$an ol%# &

    !ir%$'ur RS(! Ko'aKupang

    )r. Marsiana Y. "al%$P%m*ina T$.+,+-*/

    N+P. 1021 221 1 223

    ANGKAT MINIPLATEMAXILLA/MANDIBULA

    No. !o$um%n &

    No. R%isi &

    "alaman & 5

    STAN!AR

    6PERAS+6NALPR6SE!(R , S6P /

    Ta#un T%r*i' & 217

    Pengertian Suatu tindakan pembedahan dengan mengambil miniplate yang

    terpasang pada tulang maksila atau mandibula

    Kebijakan

    Ruang lingkup "atah tulang rahang baah atau atas yang telah menyatu (union)

    dimana sebelumnya dilakukan tindakan reposisi dan pengangkatan

    plat pada patah tulang mandibula atau maksila

    Indikasi Operasi 8raktur telah union, plat merupakan benda asing

    Kontra Indikasi Operasi 3o 1orbiditas berat

    Diagnosis banding #idak ada

    Pemeriksaan Penunjang 8oto polos kepala ( Oaters untuk fraktur maksila, panoramik untuk

    fraktur mandibula ), tidak nampak merupakan garis fraktur lagi.

    Tehnik operasi Menjelang operasi%

    "enjelasan kepada penderita dan keluarganya mengenai tindakan

  • 7/25/2019 Sop Bedah Kl

    51/60

    operasi yang akan dijalani serta resiko komplikasi disertai dengan

    tandatangan persetujuan dan permohonan dari penderita untuk

    dilakukan operasi. # Inormed consent).

    1emeriksa dan melengkapi persiapan alat dan kelengkapan operasi.

    "enderita puasa minimal jam sebelum operasi .

    Antibiotika profilaksis, 4efa>olin atau 4lindamycin kombinasi

    dengan aramycin, dosis menyesuaikan untuk profilaksis.

    Tahapan operasi %

    9ntubasi orotrakeal

    "asang tampon steril orofaring

    esinfeksi rongga mulut dengan larutan savlon dalam air $ 5 *-

    esinfeksi lapangan operasi diluar mulut dengan hibitane

    9risan buko / labiogingival daerah maksila atau mandibula pada

    bekas operasi lama

    uat flap mukoperiosteal sehingga nampak miniplate

    ebaskan miniplate dari jaringan fibrous sekitarnya

    3endorkan semua sekrup hingga terlepas, setelah itu plate dapatdiambil. ubang lubang bekas sekrup dikerok.

    ilas luka operasi dengan cairan garam faali dan kontrol

    perdarahan.

    uka operasi ditutup rapat dengan jahitan delujur menggunakan

    benang vicryl -.*.

    Komplikasi Operasi 9nfeksi

    Bsteomielitis

    Mortalitas 1ortalitasnya rendah

    Perawatan Pasca Bedah iet bubur selama $ minggu

    Daga kebersihan mulut, kumur klorheksidin setelah makan

    Jadwalfollow up #iap minggu sampai luka operasi sembuh

  • 7/25/2019 Sop Bedah Kl

    52/60

    RSUD S.K LERIKKUPANG

    Jl. Timor Raya No. 134Pasir Panjang

    Kupang

    SMF PELAYANAN E!A"!isa#$an ol%# &

    !ir%$'ur RS(! Ko'aKupang

    )r. Marsiana Y. "al%$P%m*ina T$.+,+-*/N+P. 1021 221 1

    223

    EKSTRAKSI CORPUSALIENUM DI KEPALA

    DAN LEHER

    No. !o$um%n &

    No. R%isi &

    "alaman & 5STAN!AR6PERAS+6NALPR6SE!(R , S6P /

    Ta#un T%r*i' & 217

    Pengertian Suatu tindakan pengambilan benda asing pada regio kepala dan

    leher

    Kebijakan

    Ruang lingkup enda asing yang masuk ke regio kepala dan leher melalui luka

    penetrasi kulit

    Indikasi Operasi 4orpus alienum/ yang potensial menimbulkan infeksi, keracunan,

    atau migrasi ketempat lainKontra Indikasi Operasi 3o 1orbiditas berat

    Diagnosis banding #idak ada

    Pemeriksaan Penunjang 8oto polos, 4# scan kepala leher

  • 7/25/2019 Sop Bedah Kl

    53/60

    !lgoritma

    Tehnik operasi Menjelang operasi%

    "enjelasan kepada penderita dan keluarganya mengenai

    tindakan operasi yang akan dijalani serta resiko komplikasi

    disertai dengan tandatangan persetujuan dan permohonan dari

    penderita untuk dilakukan operasi. (Inormed consent).

    1emeriksa dan melengkapi persiapan alat dan kelengkapan

    operasi.

    "enderita puasa minimal jam sebelum operasi

    "enderita diberi antibiotika terapeutik, 4efa>olin atau

    4lindamycin kombinasi dengan aramycin, dan anti tetanus.

    Tahapan operasiAnestesi lokal atau general tergantung dalamnya letak korpus

    alienum

    esinfeksi tepi luka dengan hibitan alkohol, atau dengan cairan

    savlon bila pendekatannya intra oral

    "ersiapan alat imaging di kamar operasi

    #entukan lokasi korpus alienum dahulu dengan alat imaging.

    9nsisi kulit dengan memperhatikan struktur di baahnya, atau

    mengikuti dari jalan masuknya benda asing. "encegahan infeksi

    dengan melakukan debridement yang baik. enda asing

    dikeluarkan semuanya, cuci dengan perhidrol dan larutan garam

    faali.

    uka yang sudah bersih dapat dilakukan penutupan luka

    dengan jahitan primer, bila meragukan dapat diberi penrose

    drain. "ada kerusakan jaringan yang lebih luas tidak dapat

    dilakukan penutupan primer, maka dilakukan penutupan

    sekunder atau primer tertunda.

    Komplikasi Operasi 9nfeksi.

    Mortalitas 1ortalitasnya rendah, bila tidak mengenai arteri besar, jalan nafas,

    atau medula spiralis.

    Perawatan Pasca Bedah Bbservasi kondisi umum, dan evaluasi luka.

    Jadwalfollow up #iap minggu sampai luka sembuh

  • 7/25/2019 Sop Bedah Kl

    54/60

    RSUD S.K LERIKKUPANGJl. Timor Raya No. 134

    Pasir PanjangKupang

    SMF PELAYANAN E!A"!isa#$an ol%# &

    !ir%$'ur RS(! Ko'aKupang

    )r. Marsiana Y. "al%$P%m*ina T$.+,+-*/

    N+P. 1021 221 1 223

    EKSISI LUAS KANKERKULIT (KEPALA LEHER)

    No. !o$um%n &

    No. R%isi &

    "alaman & 5

    STAN!AR6PERAS+6NALPR6SE!(R , S6P /

    Ta#un T%r*i' & 217

    Pengertian #indakan pengangkatan tumor ganas kulit, sehingga tepi%tepi

    sayatan bebas tumor dan secara utuh(enb"oc).

    Kebijakan

    Ruang lingkup #umor ganas kulit yang masih memungkinkan untuk dieksisi

    secara radikal.

    Indikasi Operasi #umor ganas kulit

    Kontra Indikasi Operasi 3o 1orbiditas berat

    Diagnosis banding $. asalioma /*asa" Ce"" Carcionoma #*CC$

    . :pidermoid 4a / S+uamous Ce"" Carcinoma #SCC$

    *. 1elanoma maligna

  • 7/25/2019 Sop Bedah Kl

    55/60

    Pemeriksaan Penunjang 8KA, biopsi terbuka, foto polos kepala, C, Scankepala,ro(en

    section

    Tehnik operasi Tahapan operasi%

    "ada aktu induksi berikan antibiotika profilaksis, anestesiumum intubasi nasotrakheal dengan fiksasi ke frontal.

    "osisi penderita telentang, kepala ekstensi dengan meletakkan

    bantal di baah pundak penderita, dan meja sedikit head up

    -%& derajat .

    "asang tampon steril di orofaring, lakukan desinfeksi rongga

    mulut dengan menggunakan lar. hibicet $5*- sambil

    mengevaluasi kondisi intra oral (apabila lapangan operasi

    melibatkan oral).

    esinfeksi lapangan operasi luar dengan menggunakan larutan

    Cibitane%alkohol 0-; $ 5 $---.

    apangan operasi dipersempit dengan kain steril."erhatikan batas lesi pada kulit beri tanda dengan

    menggunakan metilin blue kemudian ambil jarak $ sampai cm

    dari tanda tadi sebagai tepi sayatan, sayatan kita bentuk

    poligonal dan usahakan betul%betul adekuat sehingga bisa

    diberi tanda sudut sayatan dan bisa dievaluasi radikalitas

    operasi dari tepi dan dasar dari sayatannya.

  • 7/25/2019 Sop Bedah Kl

    56/60

    flap (rotation "ap).

    ila tidak yakin baha eksisi cukup radikal maka bisa juga

    (lebih aman) penutupannya denganskin grat.

    Apabila flap cukup luas maka perlu dipasang redon drain no.

    $-.

    :valuasi ulang perdarahan yang terjadi.

    Daringan subkutan dijahit menggunakan benang vicryl -*, kulit

    dijahit dengan benang dermalon -& atau sejenis.

    uka operasi ditutup dengan kassa steril dan dihipafi7

    sedemikian rupa sehingga pergerakan bibir, mata dan leher

    tetap bebas.

    Apabila melakukan skin graft, maka instrumen yang dipergunakan

    untuk mengambil donor harus alat baru sehingga tidak

    terkontaminasi, demikian juga lakukan peraatan pada tempat

    donor terlebih dahulu

    Komplikasi Operasi Perdarahan'

    ila produksi drain @ $-- cc dalam $jam pertama, sementara ituluka operasi tampak tegang akibat hematoma maka pikirkan untuk

    eksplorasi dan menghentikan perdarahan.

    Dehisensi'

    #erjadi akibat infeksi, gisi pasien kurang , atau terdorong oleh ujung

    drain Ned