smk n 3 salatiga tahun ajaran 2015/2016 skripsie-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi...

130
i PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERWAWASAN MULTIKULTURAL SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSI Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh : FITRIYANINGSIH NIM: 111-12-032 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2016

Upload: dangnhu

Post on 27-Jun-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

i

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERWAWASAN MULTIKULTURAL

SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016

SKRIPSI

Disusun Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh :

FITRIYANINGSIH

NIM: 111-12-032

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2016

Page 2: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

ii

Page 3: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

iii

Page 4: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

iv

Page 5: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

v

Page 6: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

vi

MOTTO

“Wahai manusia! Sungguh, kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki

dan seorang perempuan, kemudian kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan

bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia di antara

kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha

Mengetahui, Maha Teliti.”

(QS. AL-Hujurat 49: 13)

Page 7: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

vii

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil’alamin dengan rahmat dan hidayah Allah SWT

skripsi ini telah selesai. Skripsi ini saya persembahkan kepada:

1. Ibu Mutini dan Bapak Subandi yang senantiasa memberikan nasehat dan telah

mendidikku dari kecil sampai menikmati kuliah S1 di IAIN Salatiga ini, serta

tidak lelah mendoakan tanpa henti untuk menjadi pribadi yang bermanfaat

untuk sesama.

2. Adik tersayang Muhammad Fatkhur Rozak yang selalu memberikan semangat

untuk terus menjadi pribadi yang tangguh.

3. Seluruh teman yang membantu dalam skripsi ini.

4. Keluarga PAI A, Keluarga PPL SMK N 3 Salatiga dan Kelompok KKN yang

telah memberikanku pengalaman hidup yang luar biasa.

Page 8: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan banyak rahmat dan hidayah-Nya, sehingga bisa menikmati indahnya

Islam di dunia ini. Sholawat serta salam selalu tercurahkan pada junjungan Nabi

Agung Muhammad SAW yang telah membimbing manusia dari zaman kegelapan

hingga zaman yang terang benderang dan yang selalu dinantikan syafaatnya di

hari kiamat kelak. Segala syukur penulis panjatkan sehingga penulis dapat

menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan judul “ PENDIDIKAN AGAMA

ISLAM BERWAWASAN MULTIKULTURAL SMK N 3 SALATIGA

2015/2016”

Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar S1 Fakultas

Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Jurusan Pendidikan Agama Islam Institut Agama

Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari

bahwa masih banyak sekali kekurangan di dalamnya. Penulis menyadari bahwa

tanpa bantuan dari berbagai pihak penulis tidak akan bisa menyelesaikan skripsi

ini dengan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin

mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam.

4. Bapak Fatchurrohman, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing skripsi yang telah

mencurahkan pikiran, tenaga, dan pengorbanan waktunya dalam upaya

membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

Page 9: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

ix

5. Bapak Agus Ahmad Suaidi, Lc,. M.A. selaku pembimbing akademik.

6. Seluruh dosen dan karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu

selama kuliah hingga menyelesaikan skripsi ini.

7. Kepala sekolah, guru, dan siswa SMK N 3 Salatiga yang telah memberikan

ijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian di sekolah tersebut.

8. Bapak, ibu, keluarga, dan seluruh pihak yang selalu mendorong dan

memberikan motivasi dalam menyelesaikan kuliah di IAIN Salatiga.

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis

khususnya dan bagi semua orang pada umumnya. Saran dan kritik yang

membangun sangat diperlukan dalam kesempurnaan skripsi ini.

Salatiga, 05 September 2016

Penulis

Fitriyaningsih

NIM 111-12-032

Page 10: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

x

ABSTRAK

Fitriyaningsih. Pendidikan Agama Islam Berwawasan Multikultural di SMK N 3

Salatiga Tahun 2016. Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Fakultas

Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

Pembimbing: Fatchurrohman, M.Pd.

Kata Kunci: Pendidikan, Multikultural

Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui pelaksanaan pendidikan

agama Islam berwawasan multikultural dan keberagaman kultur siswa di SMK N

3 Salatiga. Pertanyaan utama yang akan dijawab melalui penelitian ini adalah (1)

Bagaimana keberagaman multikultural yang ada di SMK N 3 Salatiga? (2)

Bagaimana pelaksanaan pendidikan agama Islam berwawasan multikultural di

SMK N 3 Salatiga? (3) Apa faktor pendukung dan penghambat dalam

pelaksanaan pendidikan multikultural di SMK N 3 Salatiga?

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti medapatkan data

menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Subyek penelitian

adalah Siswa, Kepala Sekolah, dan Guru PAI.

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa (1) keberagam multikultural yang

ada yaitu Agama Islam, Kristen, Khatolik, ada siswa yang berasal dari kota

maupun dari kabupaten , selain itu keberagaman yang adapun dari berbagai latar

belakang sosial ekonomi, budaya, dan gender. (2) Pelaksanaan pendidikan agama

Islam berwawasan multikultural sudah sesuai dengan kurikulum yang digunakan.

a) siswa yang non Islam saat proses pembelajaran berlangsung ternyata banyak

yang tinggal didalam kelas sebagai siswa pasif daripada keluar kelas, b) dalam

penyampaian materinya pun melalui metode baik itu metode diskusi, ceramah,

TIK, sebab akibat, maupun yang lainnya. c) Selain itu proses pembelajaran tidak

hanya dilakukan di dalam kelas melainkan diluar kelas pun di adakan kegiatan. (3)

Faktor pendukung dan penghambat pendidikan agama Islam berwawasan

multikultural yaitu : a) faktor pendukung : sudah menyediakan tenaga guru sesuai

dengan agamanya masing-masing, sarana prasarana cukup memadai, dan adanya

dukungan dari pihak sekolah memberi kebijakan bagi siswa yang beragama non

Islam diberi kebebasan untuk tinggal di kelas atau keluar kelas saat pembelajaran

agama Islam berlangsung. b) faktor penghambat : kurang komunikasi antara siswa

dengan wali kelas ketika ada sebuah masalah, ada sebagian siswa yang belum bisa

baca Al-Qur‟an dengan baik, dari sisi pembiayaan masih kurang, dari pihak guru

belum ada persepsi yang sama mengenai nilai-nilai kultural, serta tidak ada

dukungan dari orang tua.

Page 11: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN BERLOGO .................................................................................... ii

HALAMAN NOTA PEMBIMBING .................................................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................... v

MOTTO ............................................................................................................. vi

PERSEMBAHAN .............................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii

ABSTRAK .......................................................................................................... x

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................ 5

C. Tujuan Penelitian.............................................................................. 5

D. Manfaat Penelitian............................................................................ 5

E. Penegasan Istilah ............................................................................. 6

F. Metode Penelitian ............................................................................. 8

G. Sistematika Penulisan ....................................................................... 15

Page 12: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

xii

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 17

A. Pendidikan Agama Islam ................................................................. 17

B. Pendidikan Multikultural.................................................................. 24

BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN ........................... 37

A. Paparan Data SMK N 3 Salatiga ....................................................... 37

B. Temuan Penelitian ............................................................................. 50

1. Keberagaman Multikultural SMK N 3 Salatiga .......................... 50

2. Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Berwawasan Multikultural

SMK N 3 Salatiga ....................................................................... 51

3. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Pendidikan Agama

Islam Berwawasan Multikultural SMK N 3 Salatiga .................. 55

BAB IV PEMBAHASAN ................................................................................... 57

A. Keberagaman Pendidikan Agama Islam Berwawasan Multikultural

SMK N 3 Salatiga ............................................................................. 57

B. Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Berwawasan Multikultural

SMK N 3 Salatiga ............................................................................. 60

C. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Pendidikan Agama Islam

Berwawasan Multikultural SMK N 3 Salatiga .................................. 69

BAB V PENUTUP .............................................................................................. 72

A. KESIMPULAN ................................................................................. 72

B. SARAN-SARAN .............................................................................. 74

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 75

Page 13: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

xiii

RIWAYAT HIDUP PENULIS ........................................................................... 77

LAMPIRAN – LAMPIRAN .............................................................................

Page 14: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia adalah salah satu negara multikultural terbesar di dunia

(Yaqin, 2005: 3). Berbagai macam adat istiadat dengan beragam ras, suku

bangsa, agama, dan kaya akan bahasa itulah bangsa Indonesia. Kekayaan

dan keanekaragaman agama, etnik, dan kebudayaan, ibarat pisau bermata

dua. Di satu sisi kekayaan ini merupakan khazanah yang patut dipelihara

dan memberi nuansa dan dinamika bagi bangsa, dan dapat pula merupakan

titik pangkal perselisihan, konflik vertikal dan horizontal. Krisis

multidimensi yang berawal sejak pertengahan 1997 dan ditandai dengan

kehancuran perekonomian nasional, sulit di jelaskan secara mono-kausal

(Baidhawy, 2005: 21). Keragaman ini diakui atau tidak, banyak

menimbulkan berbagai persoalan sebagaimana yang kita lihat saat ini.

Kurang mampunya individu-individu di Indonesia untuk menerima

perbedaan itu mengakibatkan hal yang negatif. Sudah banyak kasus-kasus

kekerasan di Indonesia yang akarnya pada perbedaan tersebut.

Bila bangsa ini ingin kuat, maka diperlukan adanya sikap saling

menghargai, menghormati, memahami, dan sikap saling menerima dari tiap

individu yang beragam itu, seehingga dapat saling membantu bekerjasama

dalam membangun negara menjadi lebih baik.

Page 15: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

2

Untuk mempunyai individu-individu yang bertanggung jawab atas

dirinya sendiri dan menghormati individu lainnya diperlukan adanya

pemahaman, bahwa perbedaan bukanlah menjadi satu persoalan. Yang lebih

penting adalah bagaimana menjadikan perbedaan-perbedaan itu menjadi

indah, dinamis, dan membawa berkah.

Multikulturalisme adalah proses pembudayaan. Dan oleh sebab itu

proses pendidikan adalah proses pembudayaan, maka masyarakat

multikulturalisme hanya dapat diciptakan melalui proses pendidikan (Tilaar,

2004: xxvii).

Pendidikan mempunyai peran penting dalam membentuk

kehidupan publik, selain itu juga diyakini mampu memainkan peranan yang

signifikan dalam membentuk politik dan kultural. Dengan demikian

pendidikan sebagai media untuk menyiapkan dan membentuk kehidupan

sosial, sehingga akan menjadi basis intuisi pendidikan yang menjadi sarat

akan nilai-nilai idealisme (Nuryanto, 2008: 81).

Menurut para ahli sosiologi pendidikan, terdapat relasi resiprokal

(timbal balik) antara dunia pendidikan dengan kondisi sosial masyarakat.

Relasi ini bermakna bahwa apa yang berlangsung dalam dunia pendidikan

merupakan gambaran dari kondisi yang sesungguhnya di dalam kehidupan

masyarakat yang komplek (Naim, 2008: 13). Dengan demikian, sekolah

adalah epitome (skala kecil) dari masyarakat dalam norma prosedural, kode

perilaku, susunan struktural, distribusi kekuasaan, keistimewaan dan

tanggung jawab, sekolah mencerminkan nilai-nilai kultural masyarakat.

Page 16: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

3

Guru, administrator sekolah, dan para pembuat kebijakan (policy maker)

membawa pengalaman dan perspektif kultural sendiri dan memberikan

pengaruh terhadap setiap keputusan dan tindakan pendidikan. Demikian

pula siswa dari berbagai latar belakang etnik dan budaya tak dapat

dielakkan. Berbagai sistem budaya yang berbeda ini berjumpa dalam

sekolah dan ruang kelas yang pluralistik dan dapat menimbulkan konflik

budaya, yang hanya dapat dimediasi dan direkonsiliasi melalui efektifitas

proses intruksional yang mencerahkan, membuka batasan-batasan kultural

(cultural boundaries) yang kaku dan tidak cair (Baidhawy, 2005: 31).

Guru merupakan faktor penting dalam mengimplikasikan nilai-nilai

keberagaman yang inklusif dan moderat (seperti yang disaratkan pendidikan

multikultural) di sekolah. Guru mempunyai peran penting dalam pendidikan

multikultural karena dia merupakan salah satu target dari strategi pendidikan

ini. Memiliki keberagaman yang inkluisif dan moderat, maksudnya guru

memiliki pemahaman keberagaman yang humanis, deologis-persuasif,

kontekstual, substantif dan aktif sosial. Apabila guru mempunyai paradigma

tersebut, dia akan mampu untuk mengajarkan dan mengimplementasikan

nialai-nilai keberagaman di sekolah.

Bagi pendidikan agama Islam gagasan multikultural bukanlah

sesuatu yang baru dan ditakuti setidaknya ada tiga alasan untuk itu.

Pertama, bahwa Islam mengajarkan menghormati dan mengakui keberadaan

orang lain. Kedua, konsep persaudaraan Islam tidak hanya terbatas pada satu

sekte atau golongan saja. Ketiga, dalam pandangan Islam bahwa nilai

Page 17: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

4

tertinggi seorang hamba adalah terletak pada integralitas taqwa dan

kedekatannya dengan Tuhan. Oleh karena itu seorang guru PAI diharapkan

mampu memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai multikultural

dalam tugasnya sehingga mampu melahirkan peradapan yang toleransi,

demokrasi, tenggang rasa, keadilan, harmonis serta nilai-nilai kemanusiaan

lainnya.

Dengan adanya keberagaman dan perbedaan kultural ini rentan

terjadinya perselisihan dalam interaksi di lingkungan sekolah. Namun hal

ini bisa menjadi permasalahan ketika mereka tidak menerima perbedaan-

perbedaan itu.

Contoh kasus ketika di sekolah pernah terjadi persaingan-

persaingan yang dilakukan siswa, baik masalah akademis maupun non-

akademis. Selain itu juga adanya indikasi bahwa, ada siswa yang kurang

senang ketika ada guru yang pilih kasih atau membeda-bedakan dengan

sesama murid.

Guru pendidikan agama Islam dituntut tanggap terhadap berbagai

kondisi dan perkembangan yang terdapat di lembaga tersebut. Selain itu,

guru agama tidak hanya terbatas pada penyampaian materi kepada siswa,

tetapi guru juga mempunyai tanggung jawab dalam membimbing,

mengarahkan, membina siswa dan mampu memberikan suasana yang damai

dan harmonis pada semua warga sekolah.

Karena keberagaman yang ada dengan sikap tetap menghargai dan

menghormati inilah yang menjadi ketertarikan peneliti untuk melakukan

Page 18: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

5

penelitian tentang PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERWAWASAN

MULTIKULTURAL DI SMK NEGERI 3 SALATIGA TAHUN 2015 /

2016.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana keberagaman multikultural yang ada di SMK Negeri 3

Salatiga ?

2. Bagaimana pelaksanaan PAI berwawasan multikultural di SMK Negeri

3 Salatiga ?

3. Apa faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan

pendidikan multikultural di SMK Negeri 3 Salatiga ?

C. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui realitas keberagaman multikultural yang ada di lingkungan

SMK Negeri 3 Salatiga.

2. Mengetahui pelaksanaan Pendidikan Agam Islam berwawasan

multikultural di SMK Negeri 3 Salatiga.

3. Mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam

pelaksanaan Pendidikan Agama Islam berwawasan multikultural di

SMK Negeri 3 Salatiga.

D. Manfaaat penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

yang jelas dan diharapkan dapat memberi manfaat secara praktis maupun

teoritis, antara lain:

Page 19: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

6

1. Bersifat Teoritis

a. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu acuan teoritis

dalam mengintregasikan pembentukan rasa toleransi antar umat

beragama disekolah atau suatu pendidikan.

b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran, yang

dapat digunakan sebagai alternatif informasi bagi yang berminat

mengadakan penelitian tentang pelaksanaan pendidikan agama Islam

berwawasan multikultural di SMK N 3 Salatiga.

2. Bersifat Praktis

a. Bagi sekolah, dapat dijadikan sebagai masukan atau gagasan baru bagi

para pendidik dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam

berwawasan multikultural.

b. Bagi penulis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah

wawasan keilmuan dan pengetahuan dalam dunia pendidikan

khususnya pendidikan sekolah.

c. Bagi pembaca pada umumnya, penelitian ini diharapkan dapat

memberi gambaran tentang bagaimana sebuah sekolah dapat

menerapkan pendidikan agama Islam berwawasan multikultural.

E. Penegasan Istilah

Untuk memperoleh gambaran yang jelas dan supaya terhindar dari

timbulnya kesalah pahaman terhadap apa yang terkandung dalam skripsi ini,

maka perlu kiranya diperjelas dan dibatasi pengertiannya sebagai berikut:

Page 20: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

7

1. Pendidikan Agama Islam

Pendidikan agama Islam adalah usaha sadar dan terencana dalam

menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati,

hingga mengimani ajaran Islam, dibarengi dengan tuntutan untuk

menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan

kerukunan antar-umat beragama hingga terwujud kesatuan dan

persatuan bangsa (Baharuddin, 2010:192).

Menurut Majid Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan

terancam dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami,

meghayati, hingga mengimani, bertakwa, dan berakhak mulia dalam

mengamalkan ajaran Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-qur‟an

dan Al-hadis, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta

penggunaan pengalaman (Majid, 2014:11).

Pendidikan agama Islam adalah tindakan yang dilakukan secara

sadar dengan tujuan memelihara dan mengembangkan fitrah secara

potensi (sumber daya) insani menuju terbentuknya manusia seutuhnya

(insan kamil). Lebih ringkasnya lagi pendidikan adalah proses kegiatan

yang dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan, seirama dengan

perkembangan subjek didik (Achmadi, 1992: 16).

2. Pendidikan Multikultural

Pendidikan multikultural dapat didefinisikan sebagai pendidikan

utuh tentang keberagaman kebudayaan dalam merespon perubahan

Page 21: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

8

demografis dan kultural lingkungan masyarakat tertentu atau bahkan

dunia secara keseluruhan (Sukmadinata, 1999: 61`).

Pendidikan multikultural hadir sebagai respon terhadap

keanekaragaman yang terjadi di masyarakat . ketimpangan ekonomi,

pertikaian antar suku, sampai dengan perdebatan antar agama yang

terjadi, justru membuat masyarakat menjadi semakin terpecah-pecah.

(Soyomukti, 2008 : 76).

F. Metode Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian

adalah suatu cara bertindak menurut sistem aturan atau tatanan yang

bertujuan agar kegiatan praktis terlaksana secara rasional dan terarah

sehingga dapat mencapai hasil yang optimal.

1. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research) karena

peneliti berangkat ke lapangan untuk mengadakan pengamatan tentang

sesuatu fenomena dalam suatu keadaan alamiah (Moleong, 2008:26).

Peneliti terjun ke lapangan penelitian yaitu SMK N 3 Salatiga untuk

mengamati fenomena yang berhubungan dengan siswa, guru, dan kepala

sekolah dalam pendidikan agama Islam berwawasan multikultural.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Menurut Moleong

(2008:6) penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk

memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian

Page 22: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

9

misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara

holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa,

pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan

berbagai metode alamiah.

Dalam penelitian ini akan dikaji lebih mendalam mengenai

keberagaman multikultural, pelaksanaan pendidikan agama Islam

bwawasan multikutural, dan faktor pendukung serta faktor penghambat

pendidikan agama Islam berwawasan multikultural SMK N 3 Salatiga.

Pada pelaksanaannya dilakukan pencarian gambaran dan data deskriptif

di lingkungan SMK N 3 Salatiga yang dijadikan subjek penelitian.

2. Kehadiran Peneliti

Dalam penelitian kualitatif, peneliti merupakan alat data utama.

Peneliti berperan serta pada situs penelitian dan mengikuti secara aktif

kegiatan dan mengumpulkan data dari pengamatannya selama mengikuti

kegiatan (Moleong, 2011:3).

3. Lokasi Penelitian

Sesuai judul penelitian, lokasi penelitian dilaksanakan di SMK

Negeri 3 Salatiga, Jln Ja‟far Sodiq, Kel. Kalibening, Kec. Tingkir Telp

(0298) 3418850 Salatiga 50744 Jawa Tengah.

Page 23: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

10

4. Sumber Data

a. Data Primer

Sumber data primer adalah data dalam bentuk verbal atau kata-kata

yang diucapkan secara lisan, gerak-gerik atau perilaku yang dilakukan

oleh subjek yang dapat dipercaya (Arikunto, 2010:22). Sumber data

langsung yang peneliti dapatkan berasal dari siswa, guru PAI, kepala

sekolah SMK N 3 Salatiga.

b. Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen-

dokumen grafis (tabel, catatan, notulen rapat, SMS, dan lain-lain),

foto-foto, film, rekaman video, dan benda-benda yang dapat

memperkaya data primer (Arikunto, 2010:22). Peneliti menggunakan

data sekunder ini untuk memperkuat dan melengkapi informasi yang

telah dikumpulkan melalui wawancara dan observasi.

5. Prosedur Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah cara yang ditempuh penelitian

untuk mendapatkan data dan fakta-fakta yang ada pada subyek maupun

obyek penelitian. Untuk memperoleh data yang valid, dalam penelitian

penulis menggunakan beberapa metode yang diantaranya adalah sebagai

berikut :

Page 24: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

11

a. Metode Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan suatu obyek dengan

sistematika fenomena yang diselidiki (Sukandarrumidi, 2004: 69).

Observasi atau disebut juga dengan pengamatan meliputi kegiatan

pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunkan segala

indra dan dilakukan tanpa mengajukan pertanyaan (Supranto,

2003:85).

Berdasarkan definisi diatas maka yang dimaksud metode observasi

adalah suatu cara pengumpulan data melalui pengamatan panca indra

yang kemudian diadakan pencatatan-pecatatan. Penulis menggunkan

metode ini untuk mengamati secara langsung, terutama data tentang :

letak geografis serta keadaan fisik SMK Negeri 3 Salatiga, kurikulum

yang ada di SMK Negeri 3 Salatiga, sarana/prasarana pendidikan yang

ada di SMK Negeri 3 Salatiga.

b. Metode Wawancara

Wawancara adalah suatu cara menggali data. Hal ini harus

dilakukan secara mendalam untuk mendapatkan data yang detail dan

valid (Asmani, 2011:122). Kegiatan penelitian ini akan dilaksanakan

dengan wawancara terbuka dan terstruktur karena informan atau

narasumber mengetahui bahwa mereka sedang diwawancarai dan tahu

pula tujuan dari wawancara. Selain itu pada saat wawancara, peneliti

Page 25: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

12

sudah menetapkan dan menyiapkan pertanyaan-pertanyaan yang

tersusun secara sistematis.

Wawancara akan dilakukan kepada narasumber diantaranya adalah

siswa, guru PAI, kepala sekolah SMK N 3 Salatiga. Peneliti

menggunakan teknik ini untuk mencari data terkait keberagaman

multikultural, pelaksanaan pendidikan agama Islam berwawasan

multikultural, dan faktor pendukung serta faktor penghambat

pendidikan agama Islam berwawasan multikultural.

c. Metode Dokumentasi

Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel

yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,

notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2010:274).

Peneliti mencari data mengenai hal-hal yang berkaitan dengan objek

penelitian berupa foto terkait proses pembelajaran pendidikan agama

Islam berlangsung, buku pedoman yang digunakan, dan visi misi

SMK N 3 Salatiga.

6. Analisis Data

Tahapan akhir dari prosedur penelitian ini adalah analisis data.

Analisis data menurut Patton (Kasiram, 2010: 288) adalah proses

mengatur urutan data, mengorganisasikannya dalam suatu pola, kategori,

dan satuan uraian dasar. Analisis data bermaksud pertama- tama

mengorganisasikan data. Data yang terkumpul banyak sekali dan terdiri

dari catatan lapangan dan komentar peneliti, gambar, foto, dokumen

Page 26: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

13

berupa laporan, biografi, artikel. Analisis dalam hal ini mengatur urutan

data, memberikan kode dan mengkategorikannya.

Dalam penelitian ini yang digunakan dalam menganalisis data yang

sudah diperoleh adalah dengan cara deskriptif, yaitu penelitian yang

dilakukan dengan menggambarkan data yang diperoleh dengan kata-kata

atau kalimat yang dipisahkan untuk kategori untuk memperoleh

kesimpulan. Yang bermaksud mengetahui keadaan sesuatu mengenai apa

dan bagaimana, berapa banyak, sejauh mana, dan sebagainya.

7. Pengecekan Keabsahan Data

Dalam tulisan Meleong (2011 : 324) untuk menetapkan keabsahan

(trustworthiness) data diperlukan teknik pemeriksaan. Pelaksanaan teknik

pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu. Ada empat

kriteria yang digunakan, yaitu derajat kepercayaan (credibility),

keteralihan (transferability), kebergantungan (dependability), dan

kepastian (confirmability).

Teknik pengujian validitas data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah dengan menggunakan triangulasi. Triangulasi adalah teknik

pemeriksaan keabsahan dengan memanfaatkan suatu yang lain dari data

tersebut sebagai bahan pembanding atau pengecekan dari data itu sendiri

(Meleong, 2009: 330). Dalam penelitian ini teknik triangulasi yang

digunakan yaitu :

a. Triangulasi sumber yaitu mengumpulkan data yang sejenis dari

beberapa sumber data yang berbeda.

Page 27: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

14

b. Triangulasi metode dilakukan dengan menggali data yang sama

dengan metode yang berbeda.

8. Tahap-tahap Penelitian

a. Tahap Pra Lapangan

Dalam tahap ini, yang dilakukan peneliti adalah menyusun

rancangan penelitian, memilih lapangan penelitian, mengurus

perizinan, menjajaki dan menilai keadaan lapangan, memilih dan

memanfaatkan informan, serta menyiapkan perlengkapan penelitian.

b. Tahap Pekerjaan Lapangan

Pada tahap ini peneliti harus mempersiapkan diri dengan menjaga

kesehatan fisik, berpenampilan rapi dan sopan saat melakukan

penelitian. Ketika memasuki lapangan, hendaknya peneliti berbaur

menjadi satu dan menjaga keakraban dengan subyek agar tidak ada

dinding pemisah antara keduanya. Selain itu peneliti juga harus

berbahasa yang baik dan jelas agar dalam mencari informasi subyek

mudah untuk menjawabnya. Sambil berperan serta, peneliti juga

mencatat data yang diperlukan.

c. Tahap Analisi Data

Pada tahap ini peneliti mulai mengorganiasasikan data. Data yang

terkumpul banyak sekali dan terdiri dari catatan lapangan dan

tanggapan peneliti, gambar, foto, dokumen berupa laporan, biografi,

artikel, dan sebagainya.

Page 28: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

15

Pekerjaan analisis data dalam hal ini ialah mengatur, mengurutkan,

mengelompokkan, memberikan kode, dan mengkategorisasikannya

(Meleong, 2011 : 281).

G. Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan skripsi ini secara menyeluruh terdapat lima bab

untuk membahas pendidikan agama Islam berwawasan multikultural.

Sistematika penulis disusun sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam pendahuluan ini memuat tentang Latar Belakang, Rumusan Masalah,

Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, Metode Penelitian, Penegasan

Istilah, dan Sistematika Penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisi tentang : A. pengertian pendidikan agama Islam, tujuan

dan fungsi pendidikan Islam, dan ruang lingkup pendidikan Islam. B.

Pendidikan berbasis multikultural, pengertian multikultural, dimensi-

dimensi pendidikan multikultural, dan pendidikan agama berwawasan

multikultural.

BAB III : PAPARAN DATA DAN PENEMUAN PENELITIAN

Pada bab ini berisi tentang : A. gambaran umum SMK N 3 Salatiga seperti

diskripsi daerah penelitian, visi misi dan tujuan sekolah, sejarah singkat

SMK N 3 Salatiga, struktur organisasi sekolah, data guru, karyawan, dan

siswa, tata tertib sekolah, dan data- data lainnya yang terkait. B. Penyajian

Page 29: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

16

Data yang ditemukan mengenai kebergaman pendidikan agama Islam

berwawasan Multikultural, pelaksanaan pendidikan agama Islam

berwawasan Multikultural, faktor pendukung dan faktor penghambat

pendidikan agama Islam berwawasan multikultural SMK N 3 Salatiga.

BAB IV:PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Pada bab ini akan menguraikan pembahasan hasil penelitian tentang

keberagaman pendidikan agama Islam berwawasan multikultural,

pelaksanaan pendidikan agamaaa Islam berwawasan multikultura, faktor

pendukung dan faktor penghambat pendidikan agama Islam berwawasan

multikultural SMK Negeri 3 Salatiga.

BAB V: KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP

Berisi kesimpulan hasil penelitian dan saran-saran yang berhubungan

dengan pihak terkait (subyek penelitian).

Page 30: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

17

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Islam adalah ketetapan Allah yang diturunkan melalui nabi

Muhammad SAW untuk disampaikan kepada umatnya di muka bumi agar

mereka beribadah kepada-Nya. Penanaman kepada Tuhan hanya bisa

dilakukan melalui proses pendidikan di rumah, di sekolah, maupun di

lingkungan masyarakat. Oleh karena itu, Pendidikan Agama Islam berperan

penting dalam mendukung kebutuhan manusia sehingga melahirkan

manusia yang menjadi khalifah di bumi ini.

Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam

menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga

mengimani, bertakwa, dan berakhak mulia dalam mengamalkan ajaran

Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-qur‟an dan Al-hadis, melalui

kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman

(Majid,2014:11).

Daradjat mengemukakan dalam Majid (2014:12) Pendidikan

Agama Islam adalah suatu untuk membina dan mengasuh peserta didik agar

senantiasa dapat memahami kandungan ajaran Islam secara menyeluruh,

menghayati, makna tujuan, yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta

menjadikan Islam sebagai pandangan hidup (way of life).

Page 31: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

18

Pendidikan agama Islam adalah usaha sadar dan terencana dalam

menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga

mengimani ajaran Islam, dibarengi dengan tuntutan untuk menghormati

penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar-umat

beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa (Baharuddin,

2010:192).

Berdasarkan pengertian diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa

Pendidikan Agama Islam adalah suatu usaha yang dilakukan untuk

membentuk manusia sesuai kodratnya sebagaimana yang terkandung dalam

Al-quran yaitu sebagai kholifah dimuka bumi sesuai dengan ajaran Agama

Islam serta untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya

dengan kerukunan antar-umat beragama. Dan lebih ditekankan untuk

mengembangkan fitrah keberagamaan dan sumber daya insani lainnya agar

lebih mampu memahami, menghayati dan dan mengamalkan ajaran suatu

agama.

2. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Agama Islam

Tujuan pendidikan agama Islam adalah sama dengan tujuan

manusia diciptakan, yakni untuk berbakti kepada Allah SWT sebenar-

benarnya bakti atau dengan kata lain untuk membentuk manusia yang

bertaqwa, berbudi luhur, serta memahami, meyakini, dan mengamalkan

ajaran-ajaran agama atau membentuk kepribadian muslim. Adapun tujuan

pendidikan agama Islam antara lain :

a. Membentuk manusia Muslim yang dapat melaksanakan ibadah mahdah.

Page 32: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

19

b. Membentuk manusia Muslim yang disamping dapat melaksanakan

ibadah mahdah, juga dapat melaksanakan ibadah muamalah dalam

kedudukannya sebagai anggotanya masyarakat.

c. Membentuk warga negara yang bertanggung jawab kepada Allah,

penciptanya.

d. Membentuk mengembangkan tenaga profesional yang siap dan terampil

atau setengah terampil untuk memungkinkan memasuki teknostruktur

masyarakat.

e. Mengembangkan tenaga ahli di bidang ilmu (agama dan ilmu-ilmu Islami

lainnya (Bahruddin, 2010 : 192-193).

Menurut Majid (2014:16) fungsi Pendidikan Agama Islam

disekolah/ madrasah bertujuan menumbuhkan dan meningkatkan keimanan

melalui pemberian dan menumpukkan pengetahuan, penghayatan,

pengalaman peserta didik tentang Agama Islam sehingga menjadi manusia

muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketakwaan, berbangsa

dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang lebih tinggi.

Pendidikan Agama Islam untuk sekolah/ madrasah berfungsi sebagai

berikut:

a. Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta

didik kepada Allah Swt. Yang telah ditanamkan dalam lingkungan

keluarga. Pada dasarnya dan pertama-tama kewajiban menanamkan

keimanan dan ketakwaan dilakukan oleh setiap orang tua dalam

keluarganya. Sekolah berfungsi untuk menumbuh kembangkan lebih

Page 33: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

20

lanjut dalam diri anak melalui bimbingan, pengajaran, dan pelatihan agar

keimanan dan ketakwaan tersebut dapat berkembang secara optimal

sesuai dengan tingkat perkembangan.

b. Penanaman nilai, sebagai pedoman hidup mencari kebahagiaan hidup

dunia dan akhirat.

c. Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan

lingkungannya baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dapat

mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran agama Islam.

d. Perbaikan, yaitu memperbaiki kesalahan-kesalahan, kekurangan-

kekurangan, dan kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan,

pemahaman, dan pengalaman ajaran dalam kehidupan sehari-hari.

e. Pencegahan, yaitu menangkal hal-hal negatif dari lingkungannya atau

dari budaya lain yang dapat membahayakan dirinya dan menghambat

perkembangannya menuju manusia Indonesia seutuhnya.

f. Pengajaran tentang ilmu pengetahuan keagamaan yang secara umum,

sistem dan fungsionalnya. Dapat dikatakan bahwa pentingnya kedudukan

pendidikan agama dalam pembangunan manusia Indonesia seutuhnya.

Dapat dibuktikan dengan ditempatkannya unsur agama dalam sendi-sendi

kehidupan berbangsa dan bernegara. Sila pertama dalam Pancasila adalah

Ketuhanan Yang Maha Esa, yang memberikan makna bahwa bangsa kita

adalah bangsa yang beragam. Untuk membina bangsa yang beragam.

Pendidikan agama dipisahkan dalam sistem pendidikan nasional kita.

Page 34: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

21

g. Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki bakat

khusus di bidang agama Islam agar bakat tersebut dapat berkembang

secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan

bagi orang lain.

Oleh karena itu, pendidikan agama Islam sangat penting

keberadaanya karena pendidikan agama Islam merupakan suatu upaya atau

proses, pencarian, pembentukan, dan pengembangan sikap dan perilaku

untuk mencari, mengembangkan, memelihara, serta menggunakan ilmu dan

perangkat teknologi atau keterampilan demi kepentingan manusia sesuai

ajaran Islam.

3. Ruang Lingkup PAI

Ruang lingkup pendidikan agama Islam menekankan pada

keseimbangan, keselarasan dan keserasian antara hubungan manusia dengan

Allah Swt, hubungan manusia dengan manusia, hubugan manusia dengan

dirinya sendiri, dan hubungan manusia dengan alam sekitar.

Dari uraian diatas dapat dikatakan ruang lingkup pendidikan agama

Islam meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

a. Al-Qur‟an dan Hadist

Al-Qur‟an dan Hadist adalah sumber pokok ajaran-ajaran dalam agama

Islam. Tujuan manusia adalah mencari kebahagiaan baik di dunia dan

akhirat, dan di dalam Al-Qur‟an dan Hadist itu terdapat petunjuk untuk

mencapai kebahagiaan tersebut.

Page 35: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

22

b. Aqidah

Menurut bahasa aqidah berarti keyakinan atau kepercayaan. Menurut

istilah, aqidah yaitu suatu kepercayaan yang diyakini kebenarannya di

dalam hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan perbuatan dan

tingkah laku sehari-hari. Aqidah atau keyakinan yang harus dipercayai

dan diyakini yaitu iman kepada Allah, malaikat, kitab-kitab, para rasul;

dan hari akhir (Budihardjo, 2012:5).

c. Akhlak

Menurut Asmaran As. ( 2002: 1), Akhlak adalah sifat-sifat yang dibawa

manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan selalu ada padanya.

Namun akhlak yang ada pada seseorang belum sempurna dan perlu

diadakan pembinaan untuk membentuk akhlak yang mulia. Untuk itu,

manusia seharusnya mengikuti akhlak beliau Nabi Muhammad SAW,

sebagaimana yang dijelaskan dalam Q.S. al-Ahzab: 21

Artinya :“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan

yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat)

Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut

Allah.”

d. Fiqh

Kata “fiqh” secara etimologis berarti paham yang mendalam. Fiqh berarti

ilmu tentang hukum-hukum syar‟i yang bersifat amaliah yang digali dan

ditemukan dari dalil-dalil yang tafsili. Dengan demikian, secara ringkas

Page 36: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

23

dapat dikatakan fiqh adalah dugaan kuat yang dicapai seorang mujtahid

dalam usahanya menemukan hukum Allah (Syarifuddin, 1997: 4).

e. Tarikh dan Kebudayaan Islam

Tarikh dan kebudayaan Islam meliputi sejarah arab pra-Islam,

kebangkitan nabi yang di dalamnya menjelaskan keberadaan nabi sebagai

pembawa risalah, pengaruh Islam dikalangan bangsa Arab, khulafaur

Rasyidin, pergerakan politik dan agama serta berbagai motifnya yang

sangat berpengaruh terhadap politik, agama, kemasyarakatan,

kebudayaan, dan lain-lain (Hasan, 2002 : vvi) .

Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulam bahwa pada dasarnya

ruang lingkup pendidikan agama Islam (PAI) berpusat pada sumber utama

ajaran Islam, yaitu Al-Qur‟an dan Sunnah. Sebagaimana dalam firman Allah

dalam Surat Al-Baqarah ayat 2 dan Surat Al-Isra‟ ayat 9:

Artinya : “ Kitab (Al-Qur‟an) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi

mereka yang bertaqwa.”

Artinya : “ Sesungguhnya Al-Qur‟an ini memberi petunjuk kepada (jalan)

yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-

orang mu‟min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi

mereka ada pahala besar.”

Seringkali manusia menemui kesulitan dalam memahami Al-

Qur‟an dan hal ini juga dialami oleh para sahabat Rasulullah SAW sebagai

generasi pertama penerima Al-Qur‟an. Oleh karena itu, mereka meminta

Page 37: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

24

penjelasan kepada Rasulullah SAW, yang memang diberi otoritas oleh

Allah SWT. Otoritas ini dinyatakan dalam firman Allah dalam Al-Qur‟an

Surat An-Nahl ayat 44:

Artinya : “ Keterangan-keterangan (Mukjizat) dan kitab-kitab, dan Kami

turunkan Al-Qur‟an, agar kamu menerangkan pada umat

manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya

mereka memikirkan.”

Dari kedua sumber tersebut, As-Sunnah berfungsi sebagai

penjelasan terhadap Al-Qur‟an dan sekaligus dijadikan sebagai sumber

pokok ajaran Islam serta dijadikan pijakan atau landasan dalam lapang

pembahasan pendidikan agama Islam.

Dari kedua sumber tersebut, baik pada jenjang pendidikan dasar

maupun menengah kemampuan yang diharapkan adalah sosok siswa yang

beriman dan berakhlak. Hal tersebut tentunya selaras dengan tujuan

pendidikan agama Islam seperti tersebut diatas. Yaitu sosok siswa yang

secara terus menerus membangun pengalaman belajarnya, baik pada ranah

kognitif, afektif, maupun psikomotor.

B. Pendidikan Multikultural

1. Pendidikan Berbasis Multikultural

Sejak kemunculannya sebagai sebuah disiplin ilmu pada dekade

1960-an dan 1970-an, pendidikan berbasis multikulturalisme, selanjutnya

disingkat (MBE), telah didefinisikan dalam banyak cara dan dari berbagai

perspektif. Dalam terminologi ilmu-ilmu pendidikan dikenal dengan

peristilahan yang hampir sama dengan MBE, yakni pendidikan multikultural

Page 38: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

25

seperti yang dipakai dalam konteks kehidupan multikultural negara-negara

Barat. Sejumlah definisi terikat dalam disiplin ilmu tertentu, seperti

pendidikan antropologi, sosiologi, psikologi dan lain sebagainya.

Dalam buku Multicultural Education: A Teacher Guide to Linking

Context, Process, and Content, karya seorang pakar pendidikan

multikultural dari California State University, Amerika Serikat, Hilda

Hernandez, telah diungkap dua definisi „klasik‟ untuk menekankan dimensi

konseptual MBE yang penting bagi para didik. Definisi pertama

menekankan esensi MBE sebagai perspektif yang mengakui realitas politik,

sosial, dan ekonomi yang dialami oleh masing-masing individu dalam

pertemuan manusia yang kompleks dan beragam (plural) secara kultur.

Definisi ini juga bermaksud merefleksikan pentingnya budaya, ras, gender,

etnisitas, agama, status sosial, ekonomi, dan pengecualian-pengecualian

dalam proses pendidikan. Definisi kedua yaitu definisi operasional tentang

MBE. Dalam konseptualisasinya, MBE adalah sebuah kegiatan pendidikan

yang bersifat empowering. Oleh karenanya, MBE menurut Hernandez,

adalah sebuah visi tentang pendidikan yang selayaknya dan seharusnya bisa

untuk semua anak didik.

Berkaitan dengan anak didik, MBE membahas tentang etnisitas,

gender, kelas, bahasa, agama, dan perkecualian-perkecualian yang

mempengaruhi, membentuk, dan mempola tiap-tiap individu sebagai

makhluk budaya.

Page 39: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

26

MBE juga berkenaan dengan perubahan pendidikan yang

signifikan. Ia menggambarkan realitas budaya, politik, sosial, dan ekonomi

yang kompleks, yang secara luas dan sistematis memengaruhi segala

sesuatu yang terjadi di dalam sekolah dan luar ruangan. Ia menyangkut

seluruh aset pendidikan yang termanifestasikan melalui konteks, proses, dan

muatan. MBE juga memperbincangkan seputar penciptaan lembaga-

lembaga pendidikan yang menyediakan lingkungan pembelajaran yang

dinamis, yang mencerminkan cita-cita persamaan, kesetaraan, dan

keunggulan (Mahfud, 2005 : 188-189).

2. Pengertian Multikultural

Pendidikan multikultural hadir sebagai respon terhadap

keanekaragaman yang terjadi di masyarakat. Ketimpangan ekonomi,

pertikaian antar suku, sampai dengan perdebatan antara agama yang terjadi,

justru membuat masyarakat menjadi terpecah-belah. Pendidikan adalah

suatu cara untuk menciptakan kualitas manusia (Soyomukti, 2008: 76).

Manusia yang berkualitas adalah manusia yang menggunakan pengetahuan

dan kemapuan yang dimilikinya untuk mengembangkan potensi diri dan

juga dapat menciptakan demokrasi sosial.

Pendidikan multikultural adalah pendidikan yang menghargai

perbedaan. Pendidikan multikultural senantiasa menciptakan struktur dan

proses dimana setiap kebudayaan bisa melakukan ekspresi (Mahfud, 2006 :

xiii).

Page 40: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

27

Pendidikan multikultural adalah pendidikan utuh tentang

keberagaman kebudayaan dalam merespon perubahan demografis dan

kultural lingkungan masyarakat tertentu atau bahkan dunia secara

keseluruhan (Sukmadinata, 1999 : 61).

Pendidikan multikultural adalah strategi pendidikan yang

diaplikasikan pada semua jenis mata pelajaran dengan cara menggunakan

perbedaan-perbedaan kultur yang ada pada para siswa seperti, perbedan

etnis, agama, bahasa, gender, kelas sosial, ras, kemampuan, dan umur agar

proses pembelajaran lebih efektif dan mudah. Pendidikan multikultural

sekaligus juga untuk melatih dan membangun karakter siswa agar mampu

bersikap demokratis, humanis, dan pluralis dalam lingkungan mereka

(Yaqin, 2005 : 25).

Menurut Andersen dan Cusher bahwa pendidikan multikultural

dapat diartikan sebagai pendidikan mengenai keberagaman kebudayaan.

Sedangkan pendidikan multikultural menurut James Banks yaitu sebagai

pendidikan untuk people of color. Artinya, pendidikan multikultural ingin

mengeksplorasi perbedaan sebagai keniscayaan (anugrah tuhan).

Page 41: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

28

3. Dimensi-dimensi Pendidikan Multikultural

James banks menjelaskan (dalam Mahfud, 2006:169), bahwa

pendidikan multikultural memiliki beberapa dimensi yang saling berkaitan

satu dengan yang lain, yaitu :

a. content intregation, yaitu mengintegrasikan berbagai budaya dan

kelompok untuk mengilustrasikan konsep mendasar,generalisasi dan teori

dalam mata pelajaran atau disiplin ilmu. content intregation mencakup

pada “apa” yang harus dimasukkan ke dalam kurikulum dan harus

ditempatkan “di mana” dalam kurikulum tersebut. Dalam dimensi ini

juga mempertimbangkan “siapa” yang harus mengikuti materi

pembelajaran apakah hanya siswa dari etnik tertentu yang relevan dengan

materi atau semua siswa. Upaya ini dilakukan dalam rangka mewujudkan

pendekatan pendidikan yang integratif dengan sejumlah pengetahuan,

keterampilan, dan sikap mental yang ada dalam masyarakaat karena

siswa merupakan bagian dari masyarakat yang memiliki karakteristik

yang harus diakui secara formal didalam pelaksanaan pendidikan.

Perlakuan tersebut tertuang dan diintergrasikan dalam sebuah muatan

kurikulum pedidikan yang direncanakan dalam setiap tahap, jenis, dan

jenjang pendidikan. Materi dapat dikategorikan menjadi dua yakni, teks

dan konteks. Teks berisi materi pelajaran yang bersifat normatif dan

general, sementara konteks merupakan realitas empiris-faktual yang

bersifat partikular. Sumber materi tidak hanya dihasilkan dari guru, tetapi

Page 42: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

29

juga berasal dari realitas yang ada disekitarnya. Peran guru disini hanya

sebagai fasilitator, mediator, dan menggunakan sarana pebelajaran agar

dapat dijadikan untuk mengoptimalkan pengetahuan dan pemahaman

siswa (Naim dan Sauqi, 2008 :204). Materi pendidikan multikultural

harus mengajarkan kepada siswa nilai-nilai luhur kemanusiaan, nilai-nilai

bangsa, dan nilai-nilai kelompok etnis (kultural).

b. The knowledge construction process, yaitu membawa siswa untuk

memahami implikasi budaya ke dalam sebuah mata pelajaran (disiplin).

Bagaimana ia menyajikan asumsi-asumsi kebudayaan yang implisit,

kerangka rujukan, perspektif dalam suatu disiplin ilmu yang

mempengaruhi cara ilmu pengetahuan dikontruksikan. Dimensi ini

mempelajari sejarah perkembangan masyarakat dan perlakuannya, serta

reaksi kelompok etnik lainnya. Sejarah tersebut mencakup hal-hal yang

positif maupun yang negatif yang perlu diketahui oleh peserta didik

dalam upaya mengetahui kondisi masyarakat.

c. An equity paedagogy, yaitu menyesuaikan metode pengajaran dengan

cara belajar siswa dalam rangka memfasilitasi prestasi akademik siswa

yang beragam baik dari segi ras, budaya (culture) ataupun (social).

Metode yang bisa diterapkan disini adalah dengan menggunakan metode

komunikatif dengan menjadikan aspek perbedaan sebagai titik tekan.

Metode dialog sangat efektif, apalagi dalam proses belajar mengajar yang

sifat kajian perbandingan agama dan budaya. Selain dalam bentuk dialog,

perlibatan siswa dalam pembelajaran dapat dilakukan dalam bentuk

Page 43: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

30

“belajar aktif” yang dapat dikembangkan dalam bentuk collaborative

learning (Naim dan Sauqi, 2008 : 57). Setiap manusia dilahirkan sama.

Manusia menjadi berbeda setelah disandarkan kepada kemampuan di luar

dirinya. Hal tersebut kemudian menciptakan stratifikasi. Konsep

pendidikan multikultural mengajarkan bagaimana stratifikasi sosial dapat

dikemas dengan model pendidikan untuk semua elemen masyarakat

dengan kesetaraan tanpa diskriminasi dan dominasi. Pendidikan seperti

ini mau dan mampu memperhatikan kelompok-kelompok yang kurang

beruntung.

d. Prejudice reduction, yaitu mengidentifikasi karakteristik ras siswa dan

menentukan metode pengajaran mereka. Kemudian, melatih kelompok

untuk berpartisipasi dalam kegiatan olah raga, berinteraksi dengan

seluruh staff dan siswa yang berbeda etnis, ras, dan upaya menciptakan

budaya akademik yang toleran dan inklusif. Reduksi terjadi karena dalam

pergaulan antar kelompok terbuka wawasan untuk mengenal,

mengetahui, sekaligus mengalami pertautan antar karakteristik, serta

pelatihan untuk pemecahan masalah.

e. Empowering school culture and social structure, yaitu dimensi

pemberdayaan budaya siswa yang dibawa ke sekolah yang berasal dari

kelompok yang berbeda. Selain itu, dapat digunakan untuk menyusun

sruktur sosial yang memanfaatkan potensi budaya siswa yang beragam

sebagai karakteristik struktur sekolah setempat. Konsep ini

menggambarkan proses restrukturisasi kebudayaan dan organisasi

Page 44: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

31

sekolah sehingga siswa dari beragam kelompok ras, etnik, dan kelas

sosial mengalami kesetaraan dan penguatan kultur. Perubahan pada aspek

yang terkait dengan kultur sekolah untuk pengutan siswa dari berbagai

kelompok budaya.

Dalam aktvitas pendidikan manapun, peserta didik merupakan

sasaran dan sekaligus subyek pendidikan. Oleh sebab itu, dalam memahami

hakikat peserta didik, para pendidik perlu dilengkapi pemahaman tentang

ciri-ciri umum peserta didik. Setidaknya, secara umum peserta didik

memiliki empat ciri yaitu :

a. Peserta didik dalam keadaan sedang berdaya, maksudnya ia dalam

keadaan berdaya untuk menggunakan kemampuan, kemaun dan

sebagainya.

b. Mempunyai keinginan untuk berkembang ke arah dewasa.

c. Peserta didik mempunyai latar belakang yang berbeda-beda.

d. Peserta didik melakukan penjelajahan terhadap alam sekitarnya dengan

potensi-potensi dasar yang dimiliki secara individual.

Dari uraian diatas penulis mengambil kesimpulan bahwa

pendidikan multikultural adalah suatu gerakan pembaharuan dan proses

untuk menciptakan lingkungan yang setara untuk siswa. Dan menekankan

pentingnya memandang dunia dari berbagai budaya yang berbeda serta

menegaskan perlunya menciptakan sekolah dimana berbagai perbedaan

yang berkaitan dengan ras, etnis, gender, keterbatasan, kelas sosial diakui

Page 45: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

32

dan seluruh siswa dipandang sebagai sumber yang berharga untuk

memperkaya proses belajar mengajar.

4. Pendidikan Agama Berwawasan Multikultural

Pendidikan agama berwawasan multikultural megusung

pendekatan diaolgis untuk menanamkan kesadaran hidup bersama dalam

keragaman dan perbedaan. Pendidikan ini dibangun atas spirit relasi

kesetaraan dan kesederajatan, saling percaya, saling memahami, dan

menghargai perbedaan, persamaan dan keunikan, dan interdependensi.

Pendidikan agama multikultural memberi pengakuan akan pluralitas, sarana

belajar untuk perjumpaan lintas batas. Secara umum pendidikan

multikultural menegaskan perlunya pembelajaran tetang berbagai hal untuk

masyarakat yang beragam. Bahkan perencanaan pendidikan multikultural

dalam program sekolah pun perlu memberi peluang berbagai konsepsi

pendidikan multikultural yang diungkapkan dalam proses pembuatan

kebijakan sekolah daripada hanya menerima satu definisi. Konsepsi

pendidikan multikultural memuat nilai-nilai, kepercayaan-kepercayaan dan

merefleksikan berbagai tingkat pemahaman dalam pembuatan kebijakan

sekolah (Baidhawy, 2005 : 74-75).

Pendidikan agama berwawasan multikultural adalah gerakan

pembaharuan dan inovasi pendidikan agama dalam rangka menanamkan

kesadaran pentingnya hidup bersama dalam keragaman dan perbedaan

agama-agama, dengan spirit kesetaraan dan kesederajatan, saling percaya,

saling memahami dan mengahargai persamaan, perbedaan dan keunikan

Page 46: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

33

agama-agama, terjalin dalam suatu relasi dan interdependensi dalam situasi

saling mendengar dan menerima perbedaan perspektif agama-agama dalam

satu dan lain masalah dengan pikiran terbuka, untuk menemukan jalan

terbaik mengatasi konflik antar agama dan menciptakan perdamaian melalui

sarana pengampunan dan tindakan nirkekerasan (Baidhawy, 2005 : 85).

Pendidikan agama adalah salah satu proses pendidikan yang

penyelenggaraannya diatur dalam peraturan perundangan yang ada.

Kebijakan Negara Kesatuan Republik Indonesia terhadap agama tertuang

dalam pasal 29 UUD 1945 dan pasal 28 UUD 1945 hasil amandemen.

Indonesia adalah bangsa yang percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa yang

merupakan inti dari segala agama, dan menghormati kebebasan setiap warga

negara untuk memeluk salah satu agama dan beribadat menurut agama dan

kepercayaan itu. Pada pasal 31 UUD 1945 hasil amandemen, kaitan antara

pendidikan nasional dan agama itu nampak jelas sekali dengan

ditegaskannya rumusan iman dan takwa disitu. Kaitan itu nampak kembali

dengan jelas dalam rumusan pasal 4 UU No. 20 tahun 2003 tentang

Sisdiknas, dimana fungsi dan tujuan pendidikan nasional bermuara pada

keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kemudian juga

diatur bahwa pendidikan agama itu diberikan sesuai dengan agama yang

dianut peserta didik dan dianjarkan oleh guru yang seagama dengan peserta

didik dan agama yang diajarkan. Apabila sekolah tidak sanggup

melaksanakan pendidikan agama bagi salah satu agama seperti tidak

memiliki gurunya dan lain-lain maka pemerintah memfasilitasi

Page 47: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

34

penyelenggaraan pendidikan agama itu. Prinsip-prinsip ini dimaksudkan

untuk secara adil menghormati hak pribadi setiap warga negara,

menghindari kerancuan dalam beragama, dan menghindari kemungkinan

pemeluk suatu agama untuk meniadakan pedidikan agama lain, atau bahkan

mengajarkan sesuatu agama yang dipeluknya kepada pemeluk agama lain.

Perpindahan agama adalah hak pribadi setiap warga negara juga, tetapi

perpindahan itu sesungguhnya baru sah dan absah ketika yang bersangkutan

telah beranjak dewasa. Sebelum usia dewas, agama anak-anak harus

diidentifikasi dengan agama orang tuanya. Upaya perpindahan agama anak-

anak mungkin dapat disebut sebagai pelanggaran hak asasi manusia. Inilah

penghormatan yang luhur dan sejati terhadap hak asasi seseorang untuk

memeluk suatu agama atau pindah agama (Mudzhar, 2004: 5).

Supaya kedua prinsip diatas dapat dipegang teguh, yaitu prinsip

menghormati kebutuhan agama peserta didik, dan prinsip menghormati

keniscayaan kemajemukan, maka pendidikan agama harus diberikan dengan

pendekatan yang tepat. Biasanya ada dua bentuk pendekatan terhadap

pendidikan agama yang sering dipertentangkan satu sama lain. Pertama,

pendekatan dogmatik (dogmatik approach), yaitu pendekatan yang melihat

pendidikan agama disekolah sebagai media transmisi ajaran dan keyakinan

agama tersebut secara “ecclesiastical”. Tujuannya adalah mewujudkan

komitmen dogmatik peserta didik terhadap agamanya. Kedua, pendekatan

ilmu-ilmu sosial (social studies approach), yaitu pendekatan yang melihat

pendidikan agama sekolah sebagai mata pelajaran lainnya (ilmu-ilmu sosial)

Page 48: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

35

dan materi agama yang diajarkan dilihat sebagai sesuatu yang sekuler

seperti halnya yang dilakukan oleh ilmu antropologi dan sosiologi

(Mudzhar, 2004: 6).

Kedua pendekatan itu sama-sama mengandung kelemahan.

Kelemahan pendekatan pertama terletak pada potensinya untuk

menumbuhkan fanatisme keagamaan yang tidak pada tempatnya. Sedangkan

kelemahan pendekatan yang kedua terletak pada kecenderungan sekulernya,

sehingga tidak mendorong bagi terwujudnya penganut agama yang baik,

karena itu perlu dipikirkan pedekatan ketiga yang akan mampu melayani

kebutuhan anak (to meet the religions need of the children) dan pada waktu

yang sama juga mendorong harmoni diantara berbagai pemeluk agama

berkat kandungan wawasan multikultur yang ada secara inherent di

dalamnya. Pendekatan ketiga itu sebut saja, pendekatan perencanaan sosial

(social planning approach), yaitu pendekatan yang mendorong pemahaman

dan komitmen peserta didik terhadap agama yang dipeluknya, dan pada

waktu yang sama juga mendorong lahirnya sikap menghormati pemeluk dan

ajaran agama lain untuk hidup saling berdampingan dalam kemajemukkan.

Meskipun secara teoritik pendekatan ketika itu mudah diucapkan, tetapi

pada tataran praktik sulit dilaksanakan bahkan masih perlu dirumuskan

aspek-aspeknya.

Dari seluruh definisi diatas penulis menyimpulkan pendidikan

agama Islam berbasis multikultural adalah sebuah gerakan pembaharuan dan

inovasi pendidikan agama dalam rangka menanamkan kesadaran

Page 49: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

36

pentingnya hidup bersama dalam keragaman dan perbedaan agama-agama,

saling memahami dan menghargai persamaan, perbedaan dan keunikan

agama-agama.

Para guru yang memberikan pendidikan multikultural harus

memiliki kayakinan bahwa, perbedaan budaya memiliki kekuatan dan nilai,

sekolah harus menjadi teladan untuk ekspresi hak-hak manusia dan

penghargaan untuk perbedaan budaya dan kelompok, keadilan dan

kesetaraan sosial harus menjadi kepentingan utama dalam kurikulum,

sekolah dapat menyediakan pengetahuan, keterampilan, dan karakter (yaitu

nilai, sikap, dan komitmen) untuk membantu siswa dari berbagai latar

belakang, sekolah bersama keluarga dan komunitas yang dapat menciptakan

lingkungan yang mendukung multikultural.

Page 50: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

37

BAB III

PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian

1. Identitas Sekolah

a. Nama Sekolah : SMK Negeri 3 Salatiga

b. Terakreditasi : A

c. Alamat : Jalan Ja‟far Shodiq, Tingkir, Salatiga

d. No. Telpon : (0298) 3418850

e. Kode Pos : 50744

f. Kelurahan : Kalibening

g. Kecamatan : Tingkir

h. Kota : Salatiga

i. Propinsi : Jawa Tengah

j. Tahun Berdiri : 21 Mei 2007

2. Sejarah Singkat SMK N 3 Salatiga

SMK Negeri 3 Salatiga adalah sebuah sekolah menengah kejuruan

(SMK) yang berdiri di kota Salatiga pada tanggal 21 Mei 2007 atas

persetujuan pemerintah kota Salatiga. Pada awalnya bernama SMK Negeri 1

Tingkir tapi pada tanggal 20 Juli 2007 resmi berganti nama menjadi SMK

Negeri 3 Salatiga. SMK Negeri 3 Salatiga merupakan sekolah menengah

kejuruan berstatus negeri termuda di Kota Salatiga. Sekolah ini juga pernah

menjadi salah satu sekolah RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional)

meskipun RSBI sendiri telah dihapus oleh Mahkamah Konstitusi secara

Page 51: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

38

nasional pada tanggal 8 Januari 2013. Keberadaan SMK N 3 Salatiga

dituangkan dengan surat keputusan operasional penyelenggaraan program

keahlian No: 420.5/1510 Kepala Dinas Pendidikan Kota Salatiga tanggal 21

Mei 2007.

SMK N 3 Salatiga berada di daerah Kelurahan Kalibening karena

pertimbangan keinginan masyarakat terhadap akan adanya sebuah sekolah

menengah negeri dan keinginan pemerintah Kota Salatiga untuk

mengembangkan potensi daerah yang ada. Dengan demikian keberadaan

sekolah diharapkan akan mewujudkan terjadinya pengembangan potensi

daerah yang berdampak positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat

sekitar.

3. Visi dan Misi SMK N 3 Salatiga

a. Visi SMK N 3 Salatiga

Menyelenggarakan pendidikan yang berkarakter SMART

(Sejahtera, Mandiri, Bermartabat) untuk menghasilkan tamatan berakhlak

mulia dan berwawasan lingkungan yang siap bersaing di era global.

b. Misi SMK N 3 Salatiga

1) Menyelenggarakan sekolah yang mendasarkan nilai-nilai religius

untuk menumbuhkan akhlak mulia dan ketakwaan terhadap Tuhan

Yang Maha Esa.

2) Menciptakan lingkungan sekolah yang indah, bersih, tertata, dan

nyaman.

Page 52: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

39

3) Menyiapkan tamatan yang mengedepankan soft skill dan hard skill

yang mampu bersaing di era global.

4) Menyelenggarakan pendidikan yang disiplin, terbuka, dan akuntabel.

c. Upaya- upaya dalam mencapai visi, misi, dan tujuan

Untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan, SMK N 3 Salatiga

mendasarkan pengelolaan SMK dengan membagi wilayah kerja sebagai

berikut:

1) Bidang Kurikulum

Bidang kurikulum dipimpin oleh seorang Waka urusan Kurikulum di

jabat oleh Bpk. Indaryanto, S.Pd.T. adapun usaha- usaha bidang

kurikulum tertuang dalam rencana program kerjanya.

2) Bidang Kesiswaan

Bidang kesiswaan dipimpin oleh seorang Waka urusan Kesiswaan di

jabat oleh Ibu Dyah Sulistyorini, S.Pd.

3) Bidang Humas

Bidang Humas dipimpin oleh seorang Waka urusan Humas di jabat

oleh Bpk. Daud Lanang Prabowo, S.Pd.

4) Bidang Sarana dan Prasarana

Bidang Sarana dan Prasarana dipimpin oleh seorang Waka urusan

Sarana dan Prasarana di jabat oleh Bpk. Siswanto, S.Pd. (Sumber

dokumentasi : SMK N 3 Salatiga).

4. Struktur Organisasi SMK N 3 Salatiga

a. Kepala : Suripan, S.Pd.

Page 53: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

40

b. Wakil Manajemen Mutu dan SDM : Drs. Muh. Towil

c. Koordinator Administrasi Sekolah : Mariati, S.Pd, M.Pd.

d. Wakil Kepala

1) Opendikur : Indaryanto, S.Pd.T.

2) Kesiswaan : Dyah Sulistyorini, S.Pd.

3) Sarana dan Prasarana : Siswanto, S.Pd.

4) Hubungan Mayarakat dan Industri : Daud Lanang, S.Pd.

e. Ketua Kompetensi Keahlian (KKK)

1) Teknik Mekatronika : Zainal Arifin, S.Pd.T.

2) Teknik Mesin (Welding) : Syaefudin Afan E.H., S.T.

3) Teknik Ototronika : Eko Listyo Sahono S.Pd.

4) Teknik Sepeda Motor : Sukiningsih, S.Pd.

5) Agribisnis Tanaman Pangan dan Holtikultura : Hery Winarno, S.P.

6) Teknik Geomatika : Evita Rintarsih, S.Pd.

f. Staf Bidang Manajemen Mutu dan SDM

1) Sekretaris Managemen Mutu dan SDM : Anton Nugroho, S.Pd.

2) Lead Auditor & Kearsipan MM : Dian Adriyanto, S.Pd,

M.Pd.

3) Pengendali Dokumen dan IT : Hendrik Ade Putra, S.Pd.

4) Pengembangan SDM : Ayustina Krisniati, S.P.

g. Staf Bidang Opendikur

1) Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum : Dimas Nico Saputra,

S.Pd.

Page 54: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

41

2) Operasional Pembelajaran : M. Chamid, A.Md.

3) Evaluasi Pembelajaran : Siti Sulaikah, S.Pd,

M.Pd.

: Wahyu Sharandavi,

S.Pd.

4) Koordinator Perpustakaan : Puji Wijayanti, S.Pd.

h. Staf Bidang Kesiswaan

1) Keterlaksanaan Kegiatan Osis : Anjar Subagio, S.Pd.

2) Tata Upacara : Achirudin Pasila,

S.Pd.

3) Keterlakasanaan Tatib dan Disiplin : Daniel Adi Prabowo,

S.Pd

Angga Argawastu,

S.Pd.

4) Lapim, LKS, dan Wawasan Wiyata Mandala : Sri Supadmi, S.Pd

5) Kegiatan Ekstrakurikuler : Anggit Dian

Nugroho, S.Pd.

6) Asuransi dan Beasiswa : Fita Indriyani, S.Psi.

i. Staf Bidang Sarana dan Prasarana

1) Inventaris Barang Habis Pakai : Eko Noveri, S.Pd.

2) Pencatat Aset : Arief Rusgiono,

S.Pd

3) Lingkungan : Ardiana Angga, S.Pd

Page 55: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

42

4) Pengembangan : Sugimin

5) Maintenance & Repair : Harmin

j. Staf Bidang Humas dan Industri

1) Pokja BKK : Djaru Purnomo,

S.Pd.

2) Pokja Prakerin : Dewi Fatihatuzulfa,

S.Psi.

3) Pokja Humas : Retno Agustin Dwi

A., S.Pd.

k. Sekretaris Kompetensi Keahlian

1) Teknik Mekatronika : Wahyu Sarandafi,

S.Pd.

2) Teknik Mesin (Welding) : Hasan Habib Nur

W.,S.Pd.T

3) Teknik Ototronika : Cahyono Dwi

Atmoko, S.Pd.T.

4) Teknik Sepeda Motor : Sidiq Suprayogi,

S.Pd .

5) Agribisnis Tanaman Pangan dan Holtikultura : Devy Listyowati,

S.Pd.

6) Teknik Geomatika : -

l. Bendahara Kompetensi Keahlian

1) Teknik Mekatronika :Mariati, S.Pd, M.Pd.

Page 56: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

43

2) Teknik Mesin (Welding) : Djaru Purnomo,

S.Pd.

3) Teknik Ototronika : Dimas Nico Saputra,

S.Pd.

4) Teknik Sepeda Motor : Eko Noferi Yanto,

S.Pd.

5) Agribisnis Tanaman Pangan dan Holtikultura : Ifana Tri

Kusumastuti, S.Pd.

6) Teknik Geomatika : -

m. Kepala Bengkel

1) Teknik Mekatronika : Hendrik Ade Putra,

S.Pd.

2) Teknik Mesin (Welding) : Drs. Sugeng Winarto

3) Teknik Ototronika : Ardiana Angga. W,

S.Pd.

4) Teknik Sepeda Motor : Samsul Huda, S.Pd.

5) Agribisnis Tanaman Pangan dan Holtikultura : Ayustina Krisniati,

S.P.

6) Teknik Geomatika : -

n. Koord. Bimbingan Konseling (BK) : Dra. Ngizatun

o. Koord. Penelitian dan Pengembangan : Dra. Sri Hartati

p. Koord. Unit Usaha Sekolah : Hery Ridawati, S.Pd.

Page 57: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

44

q. Koord. Ikatan Kesejahteraan Keluarga (IKK) : Sugiartini, S.Pd.

(Sumber dokumentasi : SMK N 3 Salatiga).

5. Daftar Guru, Karyawan, dan Siswa SMK N 3 Salatiga

Jumlah personil yang ada di SMK N 3 Salatiga semuanya ada 109

oraang. daftar guru PNS yang ada di SMK N 3 Salatiga semuanya ada 48

orang, sedangkan yang guru tidak tetap 40 orang, karyawan berjumlah 21

sedangkan jumlah siswanya ada 1330, untuk kelas X ada 448 siswa,

sedangkan untuk kelas XI ada 467 siswa, untuk kelas XII ada 415 siswa

(Sumber dokumentasi: SMK N 3 Salatiga).

a. Daftar Karyawan PNS dan Tidak Tetap

Tabel I

Daftar Karyawan

SMK N 3 Salatiga

No Nama Tugas Pekerjaan

PNS

1 Joko Maryono, A.Md. Verifikator Keu.

2 Eko Yuliani Staf Keuangan

3 Tukiman Staf

PEGAWAI TIDAK TETAP

1 Sugimin Koord. Tata Usaha

2 Nazifudin Penjaga Malam

3 Harmin Kebersihan

4 Faizal Ahmad Afiyudi Penjaga Malam

Page 58: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

45

5 Mohamad Toha Al Hasan Satpam

6 Muhtari Tukang Kebun

7 Muh. Dahlan Tukang Kebun

8 Munawir Tukang Kebun

9 Buang Kebersihan

10 Indro Setyo Permono Satpam

11 Devis Afista Krishna Nanda Z Toolman Ototronika

12 Nugroho Prod. Mekatronika

13 Sriyono Kebersihan

14 Ahmad Saiful Khadiqunnuha Penjaga Malam

15 Muhammad Bagus Wicaksono Toolman Welding

16 Afdlol Legowo Toolman Ototronika

17 Yuli supriyatiningsih Staf

18 Siti Samsiyah, S.I.Pust. Pustakawan

b. Daftar Siswa SMK N 3 Salatiga

Tabel II

Daftar Jumlah Siswa

SMK N 3 Salatiga

Tahun

Pelajaran

Jumlah

Siswa Kelas

X

Jumlah

Siswa Kelas

XI

Jumlah Siswa

Kelas XII

Jumlah

2016/2017 448 467 415 1330

Page 59: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

46

Jumlah

Rombongan

Kelas

13 13 12 38

6. Program , Ekstrakurikuler, Dan Prestasi Sekolah

SMK N 3 Salatiga telah mengadakan kegiatan ekstrakurikuler

seperti Pramuka, Paskibra, dan PMR sekolah. Tercatat juga telah

mengadakan kegiatan lain seperti ekstrakurikuler Pencak Silat, Karate, Bola

Voli, dan Band. Beberapa anggota paskibra sekolah ini juga telah lolos

seleksi paskibra tingkat kota dan provinsi.

Program dan Prestasi yang pernah dicapai sebagi berikut :

a. Tahun 2011 telah bersitifikasi SMM ISO 9001:2008

b. Seluruh program keahlian sudah terakreditasi

1) Mekatronika Akreditasi A

2) Welding Akreditasi A

3) Ototronika Akreditasi B

4) ATPH Akreditasi B

c. Juara 1 LKS Pengelasan Th 2013 Tk. Kota Salatiga

d. Juara 1 LKS Permesinan Th 2013 Tk. Kota Salatiga

e. Juara 1 LKS ATPH Th 2013 Tk. Kota Salatiga

f. Juara 1 LKS Mekatronika Th 2013 Tk. Kota Salatiga (Sumber

dokumentasi : SMK N 3 Salatiga).

Page 60: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

47

7. Sarana dan Prasarana SMK N 3 Salatiga

Sarana prasarana adalah media atau alat dalam melaksanakan suatu

pembelajaran. SMK N 3 Salatiga mempunyai ruang kepala sekeloh 1

ruangan, ruang guru 1 ruangan, kamar mandi siswa ada 12, kamar mandi

guru ada 2, ruang praktek ada 10 ruangan, lahan parkir ada 3, ruang lab.

Komputer 2, 1 ruang lab. Bahasa, 1 ruang lab. Fisika, 1 perpustakaan, 2

kantin sekolah (Sumber dokumentasi: SMK N 3 Salatiga).

Tabel III

Daftar Sarana dan Prasarana

SMK N 3 Salatiga

No Nama Ruang Jumlah Kondisi Ruang

1 Ruang Kepala Sekolah 1 Baik

2 Ruang Wakil Kepala

Sekolah

- -

3 Ruang Tata Usaha 1 Baik

4 Ruang Guru 1 Baik

5 Ruang Tamu 1 Baik

6 Ruang Bk/BP 1 Baik

7 Ruang KM/WC Guru 2 Baik

8 Ruang KM/WC Siswa 12 Baik

9 Ruang Lab. Biologi - -

Page 61: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

48

10 Ruang Lab. Fisika 1 Baik

11 Ruang Lab. Kimia - -

12 Ruang Lab. Bahasa 1 Baik

13 Ruang Lab. Komputer 2 Baik

14 Ruang Lab. IPS - -

15 Ruang Perpustakaan 1 Baik

16 Ruang Multimedia - -

17 Ruang Teleconference - -

18 Ruang Sanggar Pramuka 1 Baik

19 Ruang OSIS 1 Baik

20 Ruang Kesehatan (UKS) 1 Baik

21 Ruang Majelis Sekolah

(Komite)

- -

22 Ruang Kegiatan Siswa - -

23 Ruang Aula/ Serba Guna - -

24 Ruang Bengkel Praktek 10 Baik

25 Ruang ITC - -

26 Gedung Olahraga Indoor - -

27 Kantin Sekolah 2 Baik

28 Ruang Teaching Factory - -

29 Ruang Unit Produksi 1 Baik

30 Ruang BKK - -

Page 62: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

49

31 Ruang Koperasi 1 Baik

32 Ruang Business Center - -

33 Ruang Tempat Uji

Kompetensi (TUK)

- -

No Jenis Sarana Jumlah Kondisi

1 Daya Listrik yang

Dipasang

2 Baik

2 Telepon

PSTN/Faximili/PABX

1 Baik

3 Jaringan Internet Sekolah 3 Baik

4 SIM Perpustakaan 1 Baik

5 Jaringan Air Bersih

PDAM

1 Baik

6 Paving Halaman 1 Baik

7 Jalan Lingkungan

Sekolah

1 Baik

8 Pagar Keliling 1 Baik

9 Lapangan Upacara 1 Baik

10 Lapangan Olahraga 1 Baik

11 Lahan Parkir 3 Baik

Page 63: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

50

B. Penyajian Data

1. Keberagaman multikultural di SMK N 3 Salatiga

Temuan penelitian yang ada di lapangan menunjukkan bahwa

keberagaman multikultural di SMK N 3 Salatiga ada beberapa macam.

Menurut Sp selaku Kepala Sekolah keberagaman yang ada di SMK N 3

Salatiga yaitu :

“Dari dinas pendidikan, kita tidak melakukan diskriminasi,

Jadi apapun latar belakang budaya, sosial ekonomi, suku, adat

istiadat tidak menjadi persyaratan, itu berartikan salah satu titik

awal menghargai perbedaan, dari keberagaman lagi kita tidak

menonjolkan unsur kedaerahan entah itu anak-anak kita yang

berdomisili di kota Salatiga, kabupaten Semarang itu pun kita tidak

beda-bedakan itu juga termasuk bentuk keberagaman, tidak

nasionalisme sempit (aku Salatiga, koe kabupaten Semarang, yo

kono).” (W/KS/SP/25-07-2016/10.54 WIB).

Menurut SK selaku guru PAI mengatakan bahwa keberagaman

multikultural yaitu.

“bentuk pendidikan yang ada di SMK N 3 Salatiga itu

bermacam-macam, untuk agamanya yang saya ketahui itu baru tiga

yaitu Islam, Kristen sama Hindu.” (W/G/SK/25-07-2016/14.45

WIB).

Selaku guru PAI DH mengungkapkan kebergaman pendidikan

multikultural.

“bentuk pendidikan multikultural yang ada di SMK 3

Salatiga itu adalah dalam bentuk pembiasaan baik dalam

pembelajaran di kelas maupun kegiatan selama di sekolah sebelum

pembelajaran itu ada doa bersama membaca Asmaul-Husna yang

dilakukan secara masal di pimpin oleh anak di sentral (tempatnya

di ruang guru) dan itu bagi anak yang non muslim itu untuk bisa

menghargai atau menghormati dengan cara dia berdoa sesuai

agama dan kepercayaan masing-masing.” (W/G/DH/25-07-

2016/13.42 WIB).

Page 64: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

51

2. Pelaksanaan PAI berwawasan Multikultural di SMK N 3 Salatiga.

a. content intregation

Dari penelitian di SMK N 3 Salatiga peneliti mendapatkan temuan

mengenai dimensi content intregation (kurikulum yang digunakan).

SP mengungkapkan bahwa kurikulum yang digunakan adalah

“kurikulum 2013 kemudian sama undang- undang karena

disitukan ada delapan standar to mbak. Standar isi lha itu kan isinya

kajian kurikulum, karena kita menggunakan kurikulum 2013.”

(W/KS/SP/25-07-2016/10.54 WIB).

Hal yang sama juga di akui DH.

“Untuk proses pembelajaran kami menerapakan kurikulum

2013. Ketika ada siswa yang non muslim saat proses pembelajaran

PAI berlangsung yaitu : “Dalam proses pembelajaran pendidikan

gama Islam berlangsung yang non muslim boleh ikut boleh tidak.

Kalau ada yang ikut kita persilahkan, ada juga juga banyak anak

non muslim yang ikut. Dan guru tiap agama itu ada sendiri budha

ada agamanya sendiri, kristen ada, katholik ada, Islam ada. Jadi

anak mendapatkan pelajaran agama sesuai dengan keyakinanya

masing-masing jadi kita juga menerapakn PP No. 55 tahun 2007

yaitu tiap anak itu mendapatkan pelajaran agama sesuai dengan

agamanya masing-masing.” (W/G/DH/25-07-2016/13.42 WIB).

SK mengungkapkan bahwa saat proses pembelajaran PAI

berlangsung siswa non Islam yaitu

“Ketika ada anak yang non muslim kalau mau ikut dari kami

dipersilahkan, kalaupun tidak mau ikut juga boleh keluar.”

(W/G/SP/25-07-2016/14.45 WIB).

Menurut PA proses pembelajaran PAI berlangsung siswa yang non

Islam.

“Kan jadwal pembelajaran islam sudah ada sendiri, sedangkan

yang non Islam juga sudah ada sendiri. Kalau yang non Islam

biasanya hari Jum‟at.”(W/S/PA/28-07-2016/11.00 WIB).

Page 65: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

52

DA juga mengungkapkan bahwa saat pembelajaran PAI

berlangsung siswa yang non Islam

“Siswa yang non Islam biasanya keluar kelas.”(W/S/DA/28-

07-2016/11.20 WIB).

AA juga berpendapat bahwa saat pembelajaran PAI berlangsung

siswa yang non Islam

“keluar kelas”.(W/S/AA/28-07-2016/11.35 WIB).

Dari hasil wawancara tersebut juga selaras dengan hasil observasi

pada 25 Agustus 2016 bahwa ketika proses pembelajaran pendidikan agama

Islam berlangsung, guru memasuki ruangan kelas, sebelum proses

pembelajaran dimulai guru bertanya mengenai apakah ada siswa yang non

Islam, jika itu ada siswa diperbolehkan tetap didalam kelas maupun keluar

kelas.

b. The knowledge construction process

Menurut DH guru pendidikan agama Islam implikasi dalam proses

pembelajarannya adalah sebagai berikut.

“Dalam PAI sudah mencakup pendidikan multikultural iya

termasuk bagaimana di dalam menghargai yang lebih tua,

menyanyangi yang lebih muda itu juga termasuk nilai-nilai

multikultural. Kalau anak kepada kakak kelas tidak boleh

sembarangan memanggil.” (W/G/DH/25-07-2016/13.42 WIB).

SK selaku guru pendidikan agama Islam berpendapat bahwa

implikasinya dalam proses pembelajarannta sebagai berikut.

“Dalam PAI itu sudah masuk pendidikan multikultural

karena semua mata pelajaran itu kan sudah mencakup semuanya

baik itu matematika, seperti materi tentang hibah, zakat itu kan

Page 66: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

53

pasti ada di pelajaran matematika, kemudian dalam PPKN itu ada

namanya cinta negara, sebenarnya ada Cuma, tinggal gurunya itu

pandai atau bisa memasukan gak materi-materi kesitu dan

kemampuan guru seberapa.” (W/G/SK/25-07-2016/14.45 WIB).

c. An equity paedagogy

Ketika peniliti mengajukan pertanyaan terkait metode yang

digunakan dalam proses pembelajaran berlangsung beberapa narasumber

mengungkapakan.

“Metode yang digunakan itu biasanya debat, diskusi itu kan

juga pendidikan multikultural.” (W/G/DH/25-07-2016/13.42 WIB).

“Dengan menggunakan TIK agar siswa tidak bosen, tanya

jawab, sebab akibat, menggunakan angket (kertas kecil kemudian

anak itu disuruh membuat pertanyaan dan jawaban kemudian anak

itu yang ditunjuk untuk maju kedepan dan yang didepan itu

memberi pertanyaan dan yang dibelakang menjawab pertanyaan

itu)”. (W/G/SK/25-07-2016/14.45 WIB).

“Siswa di suruh pinjem buku, lalu dipelajari materinya.”

(W/S/PA/28-07-2016/11.00 WIB).

“Nulis di depan, ceramah, pinjam buku, lalu dipelajari

materinya.” (W/S/DA/28-07-2016/ 11.20).

d. Prejudice reduction

Dari hasil wawancara mengenai dimensi Prejudice reduction

menurut DH selaku guru PAI sebagai berikut

“Dengan model pembelajaran Cooperative learning, basic

learning disitukan membangun kerja sama, menghargai antar

sesama, kemudian dengan model project itu kan titik tumpunya

juga kerja sama dengan bentuk kerja sama itu kan secara inklut

juga termasuk pendidikan multikultural.” (W/G/DH/25-07-

2016/13.42 WIB).

Menurut SP mengenai dimensi Prejudice reduction yaitu.

“Dalam pendidikan agama Islam kan menanamkan nilai-nilai

keimanan, sikap, budi pekerti jadi aktualisasinya antara lain ada

Page 67: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

54

shalat dhuha, shalat dzuhur kita fasilitasi, kemudian semaan dan

sebagainya. Kemudian dalam proses pembelajaran juga kita

menghargai dari jenis kelamin meskipun kita sekolah teknik yang

putri juga banyak.” (W/KS/SP/25-07-2016/10.54 WIB).

e. Empowering school culture and social

Hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti mengenai dimensi

pemberdayaan budaya dan sosial siswa di sekolah menurut DH yaitu

“Dalam kegiatan-kegiatan diskusi itu kita tanpa melihat latar

belakang gander dalam pembentukan kelompok itu ada yang laki-

laki ada perempuan anak diberikan kebebasan untuk membentuk

kelompok itu juga ada nilai-nilai kultural kemudian dalam

kegiatan-kegiatan peringatan hari besar Islam itu kita juga

melibatkan dari seluruh unsur dari anak-anak muslim maupun non

muslim untuk terlibat. Contohnya dalam kegiatan mukharam itu

anak-anak non muslim juga terlibat.” (W/G/DH/25-07-2016/13.42

WIB).

Untuk mewujudkan pelaksanaan pendidikan agama Islam

berwawasan multikultural peneliti juga melakukan wawancara dalam hal

mengenai strategi yang digunakan untuk mengembangkan pendidikan

agama Islam berwawasan multikultural, menurut SP selaku Kepala Sekolah

strategi yang digunakan untuk mengembangkan pendidikan agama Islam

berwawasan multikultural yaitu:

“Strateginya yaitu karena ini ada hubungan dengan ranah

hukum, anak-anak belajar karena calon- calon pemimpin iya sejak

awal tentang kedisiplinan tata tertib itu tertulis berlaku pada

siapapun anak-anak kita, itu kan strategi nggih. memberikan ruang

gerak pada anak-anak yang punya talenta melalui kegiatan

ekstrakulikuler itu juga bentuk strategi mbak. Kemudian dari sisi

penegakan hukum yang berlaku di SMK N 3 Salatiga yaitu

menerapkan konsep boulding school nggih, jadi disitu ada hak dan

kewajiban. Kemudian anak-anak yang melanggar tata tertib supaya

di situ ada asas adil dan pemerataan kita menggunakan sistem

point. Kalau tidak menggunakan sistem point apabila yang

menanggani guru A dan B kan versinya berbeda-beda justru

Page 68: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

55

muncul ketidak adilan (kae enak kae gak enak).” (W/KS/SP/25-07-

2016/10.54 WIB).

3. Faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan pendidikan agama Islam

berwawasan multikultural di SMK N 3 Salatiga

a. Faktor pendukung pelaksanaan pendidikan multikultural di SMK N 3

Salatiga.

Menurut SP selaku Kepala sekolah faktor pendukungnya sebagai

berikut.

“Faktor pendukung yaitu persepsi bapak ibu guru itu harus

sama bahwa kita adalah orang tua kedua, supaya punya persepsi

yang sama cara pengelolaan anak. Dan yang kedua anak-anak juga

sama bahwa di sekolah ini adalah rumah kedua bagi mereka jadi

mereka merasa memiliki, rasa kecintaan terhadap lembaga, dan

nilai-nilai pendidikan. Kemudian ada apa-apa kita komunikasikan

kepada orang tua supaya sinergis orang jawa mengatakan (ono opo

di rembug bareng) sehingga masyarakat merasa memiliki ini adalah

lembaga bukan yang tercabut dari akarnya. Adanya unsur

transparansi dari sisi penganggaran.” (W/KS/SP/25-07-2016/10.54

WIB).

Senada dengan pertanyaan di atas, SK mengungkapkan.

“Faktor pendukung Cuma buku dan internet.” (W/G/SK/25-

07-2016/14.45 WIB).

Sedangkan menurut DH.

” Faktor pendukungnya yaitu sudah menyediakan tenaga

guru sesuai agama masing-masing, kedua siswa, karena

mempunyai latar belakang yang berbeda karena berasal dari

berbagai daerah tidak hanya dari jawa saja, diluar jawa juga ada

walaupun sama-sama satu jawa kan mempunyai adat istiadat yang

berbeda dengan karakter yang berbeda. Ketiga sarana prasarana

namun untuk ruangan khusus misa itu biasanya di kelas ataupun

untuk perayaan hari besar non Islam itu biasanya juga mengadakan

sendiri. Namun anak-anak Islam biasanya juga terlibat dalam

membantu pelaksanaan terutama OSIS (intinya ada kerja sama

yang baik anatar non muslim dengan yang Islam).” (W/G/DH/25-

07-2016/13.42 WIB).

Page 69: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

56

b. Faktor penghambat pelaksanaan pendidikan multikultural

Menurut SP selaku Kepala Sekolah faktor penghambatnya sebagai

berikut.

“Kadang-kadang persepsi orang tua anak sekolah iya uwes,

ini karena latar belakang sosial ekonomi, pendidikan sih. Kemudian

setiap anak-anak yang bermasalah sekecil apapun guru BK dan

Wali Kelas itu harus terlibat ada apa itu harus di komunikasikan,

ada problem apa, ini adalah kendala. Kendala yang selanjutnya

adalah dari sisi pembiayaan nah pemerintah sudah memberikan

beberapa anggaran dengan dana BOS dan sebagainya. Tetapi

sebenarnya pengelolaan anak-anak SMK ini kan lebih mahal nah

sekolah ini adalah sekolah teknik maka perlu dikomunikasikan

kepada orang tua. Itu pun tidak selalu semua program kekeh tidak

boleh di ganggu gugat tidak bisa ditawar ndak .” (W/KS/SP/25-07-

2016/10.54 WIB).

SK selaku guru pendidikan agama Islam mengungkapakan bahwa

faktor penghambatnya adalah.

“Dari gurunya kurang menguasai hampir seluruh mapel

(hanya menguasai mapelnya sendiri).” (W/G/SK/25-07-2016/14.45

WIB).

Faktor penghambat disampaikan DH.

“Dari segi guru belum ada persepsi yang sama di dalam

memahami nilai-nilai kultural yang akan dikembangkan dalam

pembelajaran (baik antara guru-guru agama Islam, kristen,

katholik).” (W/G/DH/25-07-2016/13.42 WIB).

Page 70: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

57

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Keberagaman Pendidikan Agama Islam Berwawasan Multikultural di

SMK Negeri 3 Salatiga

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan di

SMK Negeri 3 Salatiga mengenai keberagaman pendidikan agama Islam

berwawasan multikultural maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut.

Keragaman merupakan kenyataan yang dikehendaki oleh Allah

SWT, keragaman yang disengajakan ini tidak hanya berkenaan dengan ciri-ciri

lahiriah, pikiran, cara pandang, serta kebudayaan, tetapi keragaman dalam

keimanan dan keagamaan. Karena itu, pemaksaan keimanan dan keagamaan

merupakan sesuatu yang tidak dikehendaki oleh Allah SWT. Tidak ada

paksaan dalam agama. Jadi multikulturalisme menunjukan pada kesadaran

akan keragaman budaya masyarakat. Kesadaran demikian diharapkan dapat

mengantarkan manusia untuk dapat berinteraksi, dan bertoleransi (Rahardjo,

2010:25-28).

Pendidikan multikultural adalah strategi pendidikan yang

diaplikasikan pada semua jenis mata pelajaran dengan cara menggunakan

perbedaan-perbedaan kultur yang ada pada para siswa seperti, perbedan etnis,

agama, bahasa, gender, kelas sosial, ras, kemampuan, dan umur agar proses

pembelajaran lebih efektif dan mudah. Pendidikan multikultural sekaligus juga

untuk melatih dan membangun karakter siswa agar mampu bersikap

Page 71: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

58

demokratis, humanis, dan pluralis dalam lingkungan mereka (Yaqin, 2005 :

25).

Pendidikan agama berwawasan multikultural adalah gerakan

pembaharuan dan inovasi pendidikan agama dalam rangka menanamkan

kesadaran pentingnya hidup bersama dalam keragaman dan perbedaan agama-

agama, dengan spirit kesetaraan dan kesederajatan, saling percaya, saling

memahami dan mengahargai persamaan, perbedaan dan keunikan agama-

agama (Baidhawy, 2005 : 85).

Pendidikan agama Islam berwawasan multikultural adalah salah

satu pendidikan yang dikaitkan dengan keragaman yang ada, baik itu berupa

keragaman agama, etnis, budaya, dan sebagainya. Hal ini banyak kita jumpai di

sekolah umum di satu kelas saja ada berbagai macam siswa yang beragam baik

itu dari segi agama, budaya, bahasa, dan sebagainya.

Begitu juga halnya yang ada di SMK N 3 Salatiga, siswa yang ada

itu sangat beragam. Sebagaimana data yang diperoleh dilapangan,

keberagaman yang ada di SMK N 3 Salatiga yaitu:

1. Dari segi agama. Semua orang di Indonesia tentu menyakini salah satu

agama atau kepercayaan yang ada di Indonesia. Pemerintah Indonesia

mengakui enam agama yang ada di Indonesia. Agama itu adalah agama

Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan konghucu. Sedangkan di SMK

N 3 Salatiga ada tiga macam agama yaitu agama Islam, Kristen, Katolik.

Seperti kita ketahui keberagaman dalam agama itu benar-benar terjadi.

Agama tidak mengajarkan untuk memaksakan keyakinan kita kepada orang

Page 72: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

59

lain. Sehingga kita harus menghormati agama yang diyakini oleh orang lain,

melaksanakan ajaran agama dengan baik, bersikap toleran pada keyakinan

dan ibadah yang dilaksanakan oleh orang yang mempunyai keyakinan dan

agama yang berbeda.

2. Dari segi budaya. Tiap suku bangsa memiliki adat istiadat dan budaya

sendiri. Budaya dan adat istiadat dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-

hari. Maka terbentuklah bermacam-macam budaya dan adat istiadat.

Contonya dalam aspek bahasa ada bahasa jawa, bahasa madura, bahasa

sunda, dan sebagainya. Sedangkan dari bentuk kesenian daerah ada

bermacam-macam misalnya alat musik, tarian, lagu, dan seni pertunjukkan.

Contohnya alat musik di Jawa yaitu gamelan, di Jawa Barat ada angklung,

Betawi ada gambang kromong.

3. Dari segi gender. Tuhan menciptakan manusia dalam dua jenis, yaitu laki-

laki dan perempuan. Gender adalah konsep hubungan sosial yang

membedakan kedudukan, fungsi dan peran antara laki-laki dan perempuan

dalam masyarakat. Misalnya dalam sekolah antara laki-laki atau perempuan

semua dapat menjadi guru. Di SMK N 3 Salatiga pakaiannya harus sopan

dan rapi, untuk siswa putra rambutnya harus pendek, sedangkan siswa putri

ada yang pakai jilbab ada pula yang tidak pakai jilbab begitu juga dengan

guru ataupun karyawan ada yang berhijab ada pula tidak berhijab, di SMK

N 3 Salatiga tidak pernah memandang jenis kelamin disana juga ada siswa

putri yang mengambil jurusan teknik mesin yang seharusnya itu dilakukan

oleh siswa putra namun siswa putri pun juga ada, syaratnya siswa yang

Page 73: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

60

ingin masuk di SMK N 3 Salatiga itu tidak buta warna, karena sekolahan ini

termasuk sekolah teknik yang berhubungan dengan listrik jadi siswa harus

mengetahui kabel berwarna putih, biru, dan merah. Apabila siswa tidak bisa

membedakan warna maka akan berbahaya. Sehingga gender adalah

meletakkan kedudukan, fungsi, dan peran antara laki-laki dalam masyarakat

secara sejajar.

Jadi dapat disimpulkan bahwa keragaman multikultural yang ada di

SMK N 3 Salatiga itu bermacam-macam, baik dari segi agama, bahasa, gender,

dan lain-lain. Di SMK N 3 Salatiga ini tidak memandang siswa sebelah mata,

maksudnya dari manapun siswa tersebut bisa bersekolah disana, asalkan siswa

tersebut tidak buta warna, sehingga sekolah ini menghargai adanya suatu

perdedaan dan tidak ada yang namanya diskriminasi.

B. Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Berwawasan Multikultural di

SMK N 3 Salatiga

Pada penelitian ini dikemukakan beberapa hasil wawancara dan

observasi terkait proses pelaksanaan pendidikan agama Islam berwawasan

multikutural di SMK N 3 Salatiga. Dalam pelaksanaan pendidikan agama

Islam berwawasan multikultural di SMK N 3 Salatiga ini berjalan sebagaimana

mestinya.

a. content intregation

Materi dapat dikategorikan menjadi dua yakni, teks dan konteks.

Teks berisi materi pelajaran yang bersifat normatif dan general, sementara

konteks merupakan realitas empiris-faktual yang bersifat partikular. Sumber

Page 74: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

61

materi tidak hanya dihasilkan dari guru, tetapi juga berasal dari realitas yang

ada disekitarnya. Peran guru disini hanya sebagai fasilitator, mediator, dan

menggunakan sarana pembelajaran agar dapat dijadikan untuk

mengoptimalkan pengetahuan dan pemahaman siswa (Naim dan Sauqi,

2008 :204).

Dalam proses pelaksanaanya dilakukan sesuai dengan kurikulum.

Sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003

Tentag Sistem Pendidikan Nasional, kurikulum adalah seperangkat rencana

dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, seta cara yang

digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk

mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Dalam proses pembelajaran di SMK N 3 Salatiga menggunakan

kurikulum 2013, jadi dalam kurikulum 2013 itu mengacu pada delapan

standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses,

standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan,

standar sarana prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan

standar penilaian pendidikan. Tujuan kurikulum 2013 untuk mempersiapkan

manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan

warga negara yang beriman, kreatif, inovatif, serta mampu berkontribusi

pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban.

Saat pembelajaran akan berlangsung dimulai berdoa bersama

(membaca asmaul husna) di sentral sehingga siswa yang Islam membaca

asmaul-husna sedangkan yang non Islam berdoa sesuai agama dan

Page 75: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

62

kepercayaannya masing-masing. Dalam proses pembelajaran pendidikan

agama Islam di dalam satu kelas tidak hanya beragama Islam melainkan non

Islam pun ada. Guru agama Islam memasuki kelas dan mempersilahkan

agama yang non Islam tinggal di kelas ataupun keluar kelas, sehingga siswa

yang agamanya non Islam diberi kebebasan untuk tetap tinggal di kelas

sebagai siswa pasif ataupun keluar kelas untuk belajar sendiri sesuai

agamanya di perpustakaan. Namun banyak siswa yang non Islam tetap

tinggal di kelas sebagai siswa yang pasif.

Setiap siswa non Islam mempunyai guru agamanya masing-

masing. Salah seorang informan mengatakan agama Kristen juga

mempunyai guru agama Kristen, proses pembelajarannya dilakukan pada

hari juam‟at itu dilakukan secara serentak ( baik dari kelas X, XI, dan XII),

namun bagi agama khatolik tidak ada proses pembelajaran justru siswa

diberikan tugas sendiri (belajar sendiri) meskipun guru agama Khatoliknya

ada . Kaitan itu nampak kembali dengan jelas dalam rumusan pasal 4 UU

No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, dimana fungsi dan tujuan pendidikan

nasional bermuara pada keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha

Esa. Kemudian juga diatur bahwa pendidikan agama itu diberikan sesuai

dengan agama yang dianut peserta didik dan dianjarkan oleh guru yang

seagama dengan peserta didik dan agama yang diajarkan. Apabila sekolah

tidak sanggup melaksanakan pendidikan agama bagi salah satu agama

seperti tidak memiliki gurunya dan lain-lain maka pemerintah memfasilitasi

penyelenggaraan pendidikan agama itu. Prinsip-prinsip ini dimaksudkan

Page 76: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

63

untuk secara adil menghormati hak pribadi setiap warga negara,

menghindari kerancuan dalam beragama, dan menghindari kemungkinan

pemeluk suatu agama untuk meniadakan pedidikan agama lain, atau bahkan

mengajarkan sesuatu agama yang dipeluknya kepada pemeluk agama lain.

Perpindahan agama adalah hak pribadi setiap warga negara juga, tetapi

perpindahan itu sesungguhnya baru sah dan absah ketika yang bersangkutan

telah beranjak dewasa. Sebelum usia dewasa, agama anak-anak harus

diidentifikasi dengan agama orang tuanya. Upaya perpindahan agama anak-

anak mungkin dapat disebut sebagai pelanggaran hak asasi manusia. Inilah

penghormatan yang luhur dan sejati terhadap hak asasi seseorang untuk

memeluk suatu agama atau pindah agama (Mudzhar, 2004: 5).

b. The knowledge construction process

Pada dimensi ini guru membantu siswa untuk memahami

bagaimana pengetahuan itu tersusun atau mengenai cara pandang dalam

disiplin ilmu, mengkreasikan pengetahuan agar siswa itu paham.

Dalam dimensi ini sesuai dengan hasil wawancara serta observasi

di SMK N 3 Salatiga, melakukan pembelajaran tidak hanya di lingkup

sekolahan. Jadi penerapannya baik di dalam suatu lingkup sekolah ataupun

diluar sekolah telah diterapkan bagaimana menghargai yang lebih tua,

menyanyangi yang lebih muda, kalau adik tingkat kepada kakak kelas tidak

boleh sembarangan memanggil, serta pendidikan agama Islam itu sudah

mencakup semua mata pelajaran baik itu Matematika, PPKN, dan

sebagainya. seperti materi tentang hibah, zakat itu adalah materi tentang

Page 77: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

64

menghitung jadi itu juga termasuk pelajaran matematika, kemudian dalam

PPKN itu ada namanya cinta negara. Sehingga guru selalu menghubungkan

materi pembelajaran sesuai dengan kehidupan nyata agar siswa lebih mudah

untuk memahaminya.

c. An equity paedagogy

mengidentifikasi karakteristik ras siswa dan menentukan metode

pengajaran mereka. Metode yang bisa diterapkan disini adalah dengan

menggunakan metode komunikatif dengan menjadikan aspek perbedaan

sebagai titik tekan. Metode dialog sangat efektif, apalagi dalam proses

belajar mengajar yang sifat kajian perbandingan agama dan budaya. Selain

dalam bentuk dialog, perlibatan siswa dalam pembelajaran dapat dilakukan

dalam bentuk “belajar aktif” yang dapat dikembangkan dalam bentuk

collaborative learning (Naim dan Sauqi,2008 : 57).

Dalam penyampaian materi seorang guru menggunakan sebuah

metode untuk mempermudah dalam penyampaian materinya. Salah seorang

informan mengatakan bahwa beliau menggunakan metode debat, diskusi.

Metode diskusi adalah metode yang dalam penerapannya dengan

cara membentuk suatu kelompok kecil dan memberikan suatu bahasan tema

tertentu, kemudian presentasi depan kelas dengan hasil dari diskusi tersebut.

Dari informan lain pun juga mengatakan bahwa dalam

penyampaian materi menggunakan metode TIK agar siswa tidak bosen serta

menggunakan metode sebab akibat. Ketika metode sebab akibat itu

diterapkan itu dapat memicu siswa untuk lebih kreatif dan giat belajar,

Page 78: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

65

metode itu diterapkan dalam menghafal ketika salah seorang siswa tidak

menghafal disuruh membuat pertanyaan plus jawabannya. Sebagai contoh

dalam penerapan metode sebab akibat yaitu ketika siswa tidak menghafal

alasannya apa ditulis dalam kertas sehingga seorang guru dapat mengetahui

alasan siswa tersebut tidak menghafal karena apa, apa karena malas, atau

memang belum bisa membaca Al-Qur‟an.

Seorang informan juga mengatakan bahwa metode yang digunakan

saat pembelajaran berlangsung yaitu dengan mencari materi sendiri di

perpustakaan kemudian dipelajari materinya, setelah itu seorang guru

menerangkan apabila ada yang belum paham siswa bertanya lalu seorang

guru menjelaskan sampai siswa tersebut paham akan materi yang

disampaikannya. Jadi dalam dimensi ini siswa dapat memperoleh

pengalaman pendidikan hak dan persamaan kesempatan belajar

Dari sumber informan tersebut dapat disimpulkan bahwa

pelaksanaan pendidikan agama Islam menggunakan metode debat, diskusi,

sebab akibat, TIK, dll. Semua itu dilakukan agar siswa tidak merasa jenuh

saat pembelajaran berlangsung serta memotivasi siswa agar lebih giat dalam

pembelajaran.

d. Prejudice reduction

Menurut Ma‟arif (2007:40) ada tiga kunci pokok yng dapat dipakai

dalam mengembangkan pendidikan agama Islam berwawasan multikultural,

khususnya pendidikan agama Islam. Pertama, pendidikan agama Islam

diintregasikan melalui pembelajaran dengan metode diskusi pada kelompok-

Page 79: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

66

kelompok kecil. Melalui diskusi siswa bisa bertukar pikiran dengan siswa

yang lainnya demikian pula dengan guru. Guru mengkodisikan diskusi

dengan menyediakan sumber-sumber yang tidak terbatas atau menugaskan

siswanya untuk menemukan kasus yang aktual yang ada di lingkungan

sekitar mereka. Kedua, penumbuhan kepekaan dalam diri siswa terhadap

informasi, terutama yang berkaitan dengan masalah masyarakat

multikultural. Sebab di dalamnya terdapat perbedaan ethno-kultural dan

agama maupun subyek lain yang relevan. Ketiga, mengubah paradigma

yang menavikan sikap saling menghormati, tulus, dan toleran terhadap

keanekaragaman budaya yang berada ditengah-tengah masyarakat.

Dalam dimensi ini hasil yang diperoleh peniliti yaitu di SMK N 3

Salatiga menggunakan Model pembelajaran Cooperative learning, model

project dan metode yang digunakan adalah diskusi, TIK, debat, dan lain-

lain. Metode tersebut sudah dijelaskan dalam dimensi An equity paedagogy.

Dalam dimensi Prejudice reduction ini guru melakukan banyak usaha untuk

membantu siswa dalam mengembangkan perilaku postif tentang perbedaan.

Sehingga dalam dimensi ini ini hanya mengulas tentang penerapan dari

metode tersebut, semua metode tersebut digunakan untuk melatih siswa agar

saling bekerja sama serta menghargai perbedaan atau menghargai pendapat

antar kelompok. Karena dalam pendidikan agama Islam menanamkan nilai-

nilai budi pekerti, sikap, akhlak dan sebagainya. Sehingga siswa diharapkan

mampu menghargai apapun bentuk perbedaan yang ada, baik dari segi jenis

kelamin, agama, bahasa, dan lain-lain.

Page 80: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

67

Dalam pelaksanaannya pun pendidikan agama Islam tidak hanya

dilakukan di dalam lingkup sekolahan, melainkan diluar sekolahan pun

diterapkannya pendidikan agama Islam berwawasan multikultural. Dari

hasil data yang diperoleh siswa yang diterima di SMK N 3 Salatiga,

sebelum mereka memasuki pembelajaran di SMK N 3 Salatiga ini ada

program pesantren kilat untuk mondok di pesantren agar mengenal adat

istiadat yang ada di lingkungan sekitar sekolah SMK N 3 Salatiga, secara

tidak langsung itu juga mengandung sistem pembelajaran pendidikan agama

Islam berwawasan multikultural yaitu diajarakan mengahargai apapun yang

ada di sekitar sekolah.

e. Empowering school culture and social

Dimensi Empowering school culture and social adalah dimensi

pemberdayaan budaya siswa yang dibawa ke sekolah yang berasal dari

kelompok yang berbeda. Misalnya berkaitan dengan praktik kelompok,

partisipasi ekstrakurikuler dalam merespon berbagai perbedaan yang ada di

sekolah. Dari hasil lapangan menunjukkan bahwa berbagai macam budaya

ataupun dari berbagai macam daerah di SMK N 3 Salatiga ini tidak menjadi

masalah, di SMK N 3 Salatiga ini tidak menonjolkan unsur kedaerahan

maksudnya ketika ada siswa yang berasal dari kota maupun kabupaten

ataupun yang lainnya tidak dibeda-bedakan. Dalam pembentukkan

kelompok ataupun sebuah organisasi pun sama tidak melihat dari segi

bahasa, agama, budaya, dan lain-lain. Sebagai contoh ketika ada kegiatan-

kegiatan peringatan hari besar Islam siswa yang non Islam pun ikut serta

Page 81: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

68

dalam membantu pelaksanaanya seperti dalam kegiatan mukharam, begitu

juga sebaliknya ketika siswa non Islam memperingati hari besar non Islam,

siswa Islam ikut membantu dalam pelaksanaannya terutama anggota OSIS.

Pendidikan agama Islam berwawasan multikultural itu perlu akan

adanya strategi. Strategi adalah suatu cara untuk menumbuhkan atau

mewujudkan sesuatu itu terwujud. Begitu juga dengan mengembangkan

pendidikan agama Islam berwawasan multikultural perlu adanya suatu strategi.

Strategi yang dapat dilakukan dalam pendidikan agama Islam berwawasan

multikultural sebagai berikut:

1) Siswa membuat surat pernyataan selama pendidikan siap melasanakan

agama dan keyakinan beribadah sesuai keyakinan masing-masing.

2) Dengan menerapakan atau mengajarkan kepada siswa tentang kedisiplinan

sejak awal.

3) Menerapkan hak dan tanggung jawab agar siswa tidak melanggar aturan

atau tata tertib yang berlaku. Di SMK N 3 Salatiga ini menggunakan sebuah

sistem point, maksudnya ketika ada siswa melanggar tata tertib yang ada di

SMK N 3 Salatiga akan mendapatkan point, dan itu termasuk kebijakan dari

pihak sekolah, jadi antara guru satu dengan yang lainnya itu sama ketika

memberikan sebuah hukuman terhadap siswa yang melanggar peraturan

tanpa membeda-bedakan antara itu siswa yang pintar ataupun kurang pintar

tergantung point yang diterimanya, sehingga itu tidak akan menimbulkan

rasa iri antar siswa yang mendapatkan hukuman.

Page 82: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

69

4) Memberikan ruang gerak pada anak-anak yang punya talenta melalui

kegiatan ekstrakulikuler. Agar bakat yang dimiliki siswa dapat berkembang.

C. Faktor pendukung dan penghambat pendidikan Agama Islam

Berwawasan Multikultural di SMK N 3 Salatiga

Dalam pendidikan agama islam berwawasan multikultural tidak

lepas dari yang namanya faktor pendukung dan faktor penghambat, dari hasil

data yang diperoleh di lapangan menyebutkan bahwa :

1. Faktor Pendukung Pendidikan Agama Islam berwawasan Multikultural

antara lain :

a. Menyediakan tenaga guru sesuai dengan agamanya masing-masing,

karena tiap anak berhak mendapatkan pembelajaran sesuai dengan

agamanya masing-masing.

b. Adaya dukungan dari pihak sekolah memberi kebijakan bagi siswa yang

beragama non Islam diberi kebebasan untuk tinggal di dalam kelas atau

keluar kelas saat pendidikan agam Islam berlangsung, dengan adanya

sistem ini bisa dikatakan adanya rasa menghargai terhadap berbagai

agama.

c. Adanya unsur transparansi dari segi penganggaran, program. Semua itu

dilakukan dalam bentuk tertulis untuk mengetahui masih kurang apa

tidak dalam pelaksanaan suatu pendidikan.

d. Sarana prasarana memadai. Dengan adanya sarana prasarana bisa

membantu proses belajar mengajar. Seperti buku, internet, mushola, dan

sebagainya.

Page 83: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

70

Jadi faktor pendukung inilah yang menjadi penunjang pelaksanaan

pendidikan agama Islam berwawasan multikultural yang ada di SMK

Negeri 3 Salatiga.

2. Faktor Penghambat Pendidikan Agama Islam berwawasan Multikultural

Faktor penghambatnya adalah

a. Ketika siswa mempunyai masalah, siswa kurang berkomunikasi dengan

wali kelas ataupun BK, karena kebanyakan siswa merasa malu atau

tertutup dengan apa yang terjadi.

b. Masih banyak anak yang belum bisa membaca Al-Qur‟an. Semua itu

disebabkan banyak anak yang kurang suka belajar mengaji justru

mereka senang bermain dengan teman-temannya, dan orang tua kurang

memperhatikan hal tersebut.

c. Dari sisi pembiayaan masih kurang, sebenarnya pengelolaan anak-anak

SMK ini lebih mahal dibandingkan sekolah umum lainnya, karena SMK

lebih banyak praktiknya.

d. Dari pihak guru belum ada persepsi yang sama memahami nilai-nilai

kultural, karena mereka hanya menguasai sesuai bidangnya.

e. Tidak ada dukungan dari orang tua, kadang-kadang persepsi orang tua

anak sekolah iya sudah tanpa melihat kelakuan anaknya di dalam

sekolah, ini di karenakan latar belakang sosial ekonomi, pendidikan

orang tua yang rendah .

Page 84: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

71

Dengan adanya faktor penghambat ini bisa dijadikan bahan

evaluasi, sehingga apa yang masih kurang dalam pelaksanaan pendidikan

agama Islam berwawasan multikultural ini bisa diperbaiki dalam waktu yang

akan datang.

Page 85: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

72

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang bisa diambil dari Pendidikan Agama Islam

berwawasan Multikultural adalah sebagai berikut :

1. SMK N 3 Salatiga merupakan sekolah yang bernuansa multikultural,

siswanya sangat beragam, berasal dari berbagai etnis yang ada di Indonesia

dengan latar belakang agama yang berbeda, budaya yang berbeda-beda pula.

Pendidikan agama yang ada di SMK N 3 Salatiga yaitu a) Agama Islam, b)

Kristen, c) Khatolik, selain dalam hal agama, keberagaman yang adapun

dari berbagai latar belakang sosial ekonomi, budaya, etnis, suku pun tidak

menjadi masalah, ada siswa yang berasal dari kota maupun dari kabupaten

jadi siapapun yang ingin bersekolah di SMK N 3 Salatiga dipersilahkan asal

tidak buta warna karena SMK ini termasuk sekolahan teknik.

2. Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam berwawasan Multikultural di SMK N

3 Salatiga sudah sesuai dengan kurikulum yang digunakan. a) siswa yang

non Islam saat proses pembelajaran berlangsung ternyata banyak yang

tinggal didalam kelas sebagai siswa pasif daripada keluar kelas, b) dalam

penyampaian materinya pun melalui metode baik itu metode diskusi,

ceramah, TIK, sebab akibat, maupun yang lainnya. Dengan adanya metode

tersebut dapat melatih siswa untuk saling bekerja sama, menghargai

perbedaan pendapat maupun yang lain. c) Selain itu proses pembelajaran

tidak hanya dilakukan di dalam kelas melainkan diluar kelas pun di adakan

Page 86: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

73

kegiatan seperti kegiatan kegiatan hari besar setiap agama seperti

mukharom, baik siswa yang Islam maupun non Islam pun juga terlibat.

3. Faktor pendukung dan penghambat Pendidikan Agama Islam Berwawasan

Multikultural

a. Faktor pendukungnya antara lain : a) Sudah menyediakan tenaga guru

sesuai dengan agamanya masing-masing, b) adaya dukungan dari pihak

sekolah memberi kebijakan bagi siswa yang beragama non Islam diberi

kebebasan untuk tinggal di dalam kelas atau keluar kelas saat pendidikan

agama Islam berlangsung, c) Sarana prasarana cukup memadai. Jadi

faktor pendukung inilah yang menjadi penunjang pelaksanaan pendidikan

agama Islam berwawasan multikultural yang ada di SMK Negeri 3

Salatiga.

b. Faktor penghambatnya antara lain : a) Kurang komunikasi antara siswa

dengan wali kelas ketika ada sebuah masalah, b) ada sebagian siswa yang

belum bisa baca Al-Qur‟an dengan baik, c) dari sisi pembiayaan masih

kurang, d) dari pihak guru belum ada persepsi yang sama memahami

nilai-nilai kultural, d) serta tidak ada dukungan dari orang tua.

Page 87: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

74

B. Saran

1. Dalam Pendidikan Agama Islam Berwawasan Multikultural diperlukan

dukungan dari berbagai pihak, khususnya orang tua siswa dan guru mata

pelajaran umum agar tercipta sikap toleransi.

2. Perlu adanya peningkatan kerja sama antara guru agama Islam dengan guru

mata pelajaran umum dan lembaga-lembaga keagamaan untuk

meningkatkan toleransi umat beragama terutama dikalangan guru dan siswa.

3. Perlu diadakannya sosialisasi pendidikan multikultural agar para guru, siswa

serta seluruh anggota sekolah dapat menjalankan serta menerapkan

pendidikan multikultural dengan lebih baik, tanpa ada rasa terbebani

sedikitpun.

Page 88: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

75

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsini. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan praktis Edisi

Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.

Asmani, Jamal Ma‟mur. 2011. Tuntunan Lengkap Metodologi Praktis Penelitian

Pendidikan. Yogyakarta: Diva Press.

Azra, Azyumardi. 1999. Pendidikan Islam Tradisi dan Modernisasi Menuju

Milenium Baru. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.

Baharuddin. 2010. Pendidikan dan Psikologi Perkembangan. Jogjakarta : Ar-

Ruzz Media

Baidhawy, Zakiyuddin. 2005. Pendidikan Agama Berwawasan Multikultural.

Jakarta : Erlangga

Budihardjo. 2012. Pembahasan Ilmu-Ilmu Al-Qur’an. Yogyakarta : Lokus

Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif.

Jakarta : PT Rineka Cipta.

Hasan, Ibrahim. 2002. Sejarah dan Kebudayaan Islam. Jakarta : Kalam Mulia

Mahfud, Choirul. 2006. Pendidikan Multikultural. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Moleong, Lexy J. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosda karya.

Mudzhar, M.Atho.2004. Pendidikan Agama Dengan Wawasan Multikultural .

Jakarta : Jurnal Edukasi UIN Jakarta.

Majid, Abdul. 2014. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Ngainun Naim & Achmad Sauqi. 2008. Pendidikan Multikultural Konsep dan

Aplikasi. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media

Page 89: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

76

Nurdin, Muhamad. 2010. Kiat Menjadi Guru Profesional. Jogjakarta : Ar-Ruzz

Media

Nuryanto, M. Agus. 2008. Mazhab Pendidikan Kritis Menyikapi Relasi

Pengetahuan Politik dan Kekuasaan. Yogyakarta : Resist Book.

Rahardjo, Mudjia.2010. Pemikiran Kebijakan Pendidikan Kontemporer. Malang:

UIN Maliki Press

Soyomukti, Nurani. 2008. Pendidikan Berperspektif Globalisasi. Yogyakarta : Ar-

Ruzz Media.

Sukmadinata, Nana Syaodiah. 1999. Pengembangan Kurikulum dan Praktek.

Bandung : Remaja Rosdakarya.

Syarifuddin, Amir.1997. Ushul Fiqh. Jakarta: PT. Logos Wacana Ilmu

Usman, Moh.Uzer. 1991. Menjadi Guru Profesional. Bandung : PT Remaja

Rosdakarya.

Tilaar, H.A.R. 2012. Perubahan Sosial Dan Pendidikan Pengantar Pedagogik

Transformatif untuk Indonesia. Jakarta : Rineka Cipta.

. 2004. Multikulturalisme Tantangan-tantangan Global Masa

Depan Dalam Transformasi Pendidikan Nasional. Jakarta : PT. Grafindo

Yaqin, M.Ainul. 2005. Pendidikan Multikultural Cross-Cultural Understanding

Untuk Demokrasi Dan Keadilan. Yogyakarta : Pilar Media.

Page 90: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

77

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Data Pribadi

Nama Lengkap : Fitriyaningsih

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat & Tanggal Lahir : Kab.Semarang 13 Agustus 1994

Alamat Lengkap : Koripan RT/RW : 08/02 Kec.Susukan

Kab.Semarang

Email : [email protected]

Motto : Pengikat ilmu adalah pena, maka tulislah apa yang

kamu kerjakan dan kerjakanlah apa yang kamu

tulis.

B. Riwayat Pendidikan

1. SD N Duren 01 Kec.Tengaran, lulus tahun 2006

2. SMP N 2 Susukan, lulus tahun 2009

3. SMA N 1 Suruh, lulus tahun 2012

4. IAIN Salatiga, lulus tahun 2016

Page 91: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Karyawan ................................................................................ 45

Tabel II Daftar Siswa ...................................................................................... 47

Tabel III Sarana dan Prasarana.......................................................................... 48

Page 92: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

xv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Daftar SKK

2. Nota Pembimbing Skripsi

3. Surat Permohonan Izin Melakukan Penelitian

4. Surat Keterangan Melakukan Penelitian

5. Lembar Konsultasi

6. Instrumen Pengumpulan Data

7. Kode Penelitian

8. Hasil Wawancara

9. Daftar guru SMK N 3 Salatiga

10. Dokumentasi

Page 93: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

DAFTAR SATUAN KETERANGAN KEGIATAN

(SKK)

Nama : Fitriyaningsih

Nim : 111-12-032

Jurusan : PAI

Dosen PA : Agus Ahmad Suaidi, Lc,. M.A.

NO NAMA KEGIATAN TANGGAL

PELAKSANAAN

STATUS NILAI

1. Opak STAIN Salatiga 05-07 September 2012 Peserta 3

2. Opak Jurusan Tarbiyah

STAIN Salatiga

08-09 September2012 Peserta 3

3. ODK STAIN Salatiga 10 September 2012 Peserta 2

4. Seminar Entrepreneurship

dan Perkroprasian 2012

(Explore Your

Entrepreneurship Talent)

11 September 2012 Peserta 2

5. Sertifikat Achicvement

Motivation Training

12 September 2012 Peserta 2

6. Sertifikat Library User

Education (Pendidikan

Pemakaian Perpustakaan)

13 September 2012 Peserta 2

7. Sertifikat Pra Youth

Leadership Training (Surat

Cinta Pembasmi Galau)

03 September 2012 Peserta 2

8. Seminar Kesehatan Wanita

Bersama AVAIL

15 Oktober 2012 Peserta 1

Page 94: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

9. Seminar Nasional dalam

Rangka Pelantikan HMJ (

Kepemimpinan dan Masa

Depan Bangsa)

23 Februari 2013 Peserta 8

10. Workshop Nasional 4 metode 25 April 2013 Peserta 8

11. Seminar Pendidikan HMJ

Tarbiyah STAIN Salatiga

(Menimbang Mutu dan

Kualitas Pendidikan di

Indonesia)

02 Mei 2013 Peserta 2

12. Seminar Nasional

Entrepreneurship

(Menumbuhkan Jiwa

Entrepeneur Generasi Muda)

27 Mei 2013 Peserta 8

13. Seminar HMPS (Kegiatan

Diklat Microteaching)

08 November 2014 Peserta 2

14. Sertifikat GSQ Umum ke-VI

Se-Jawa Tengah

05 November 2014 Peserta 5

15. Seminar Nasional

Mathematies learning with

hypnoteaching

22 November 2014 Peserta 8

16. Sertifikat PAB JQH Al-

Furqon STAIN Salatiga

(Menumbuhkan Karakter

13-14 Desember 2014 Peserta 2

Page 95: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

Islami dan Qur‟ani)

17. Talkshow Nasional,

matematika, ilmu atau seni

14 Februari 2015 Peserta 8

18. Sertifikat Gebyar Seni

QUR‟ANI Ke-VII Tingkat

Jawa Tengah (Menyiarkan

Islam Melalui Apresiasi

Maha Karya Seni Qur‟aniy )

08 November 2015 Panitia 6

19. Seminar Nasional

Kewirausahaan dan

Disperindagkop Salatiga

Kewirausahaan (Jiwa Muda,

Berani Berwirausaha)

30 Oktober 2015 Peserta 8

20. Seminar Nasional Al

Khidmah Kampus Kota

Salatiga(Wacana Islam

Nusantara Dalam Menjaga

Kebhinekaan Dan Keutuhan

NKRI)

31 Oktober 2015 Peserta 8

21. Seminar Nasional HMJ

Ahwal Al-Syakhshiyyah

(Hak Gendder Kaum Difabel

Dalam Perspektif Sosiologi

Dan Hukum Islam)

24 Desember 2015 Peserta 8

22. Seminar Nasional PMII 19 Desember 2015 Peserta 8

Page 96: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian
Page 97: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian
Page 98: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian
Page 99: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian
Page 100: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian
Page 101: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian
Page 102: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data harus disesuaikan dengan rumusan masalah:

1. Bagaimana realitas keberagaman multikultural yang ada di SMK Negeri 3

Salatiga?

2. Bagaimana pelaksanaan PAI berwawasan multikultural di SMK Negeri 3

Salatiga?

3. Apa faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan

pendidikan Multikultural di SMK Negeri 3 Salatiga?

Dari rumusan masalah tersebut, dibuat kisi-kisi pedoman observasi, wawancara,

dan dokumentasi.

A. Pedoman observasi

1. Gambaran umum SMK N 3 Salatiga

2. Kegiatan proses belajar mengajar SMK N 3 Salatiga

B. Pedoman wawancara

No. Rumusan Masalah Pertanyaan Narasumber

1 Bagaimana realitas keberagaman

multikultural di SMK N 3

Salatiga?

1. Bagaimana realitas

keberagaman

multikultural di SMK

N 3 Salatiga?

Kepala Sekolah, dan

guru

2. Bentuk keberagaman

seperti apa yang ada di

SMK N 3 Salatiga?

Kepela Sekolah, dan

guru

2 Bagaimana pelaksanaan PAI

berwawasan multikultural di SMK

1. Kurikulum apa yang

digunakan di SMK N 3

Kepala Sekolah dan

guru

Page 103: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

Negeri 3 Salatiga? Salatiga?

2. Bagaimana cara

penyampaian materi

pendidikan agama di

SMK N 3 Salatiga?

Guru, dan Siswa

3. Apakah guru agama

tiap masing-masing

agama itu ada di SMK

N 3 Salatiga?

Guru, dan Siswa

4. Metode apa saja yang

digunakan dalam

proses mengajar di

SMK N 3 Salatiga?

Guru, dan Siswa

5. Apakah ada perlakuan

khusus bagi penganut

agama tertentu ?

Guru

6. Apakah dalam PAI

selama ini sudah

terdapat muatan

pendidikan

multikutural?

Guru

7. Bagaimana strategi

SMK N 3 Salatiga ini

dalam menciptakan

budaya multikultural

yang baik bagi anak?

Kepela Sekolah

8. Langkah apa sajakah

yang dilakukan oleh

pihak sekolah dalam

pelaksanaan PAI

berwawasan

Multikultural

Kepala Sekolah

3 Apa faktor-faktor pendukung dan

penghambat dalam pelaksanaan

pendidikan Multikultural di SMK

Negeri 3 Salatiga?

1. Apa saja faktor

pendukung dalam

pelaksanaan pendidikan

agama Islam

berwawasan

multikultural di SMK

N 3 Salatiga?

Kepala Sekolah, dan

guru

2. Apa saja faktor

penghambat

pelaksanaan pendidikan

agama Islam

berwawasan

multikultural di SMK

N 3 Salatiga?

Kepala Sekolah, dan

guru

Page 104: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

C. Pedoman Dokumentasi

1. Identitas Sekolah

2. Sejarah Singkat SMK N 3 Salatiga

3. Visi dan misi

4. Sarana dan prasarana

5. Data ketenagaan dan siswa

6. Ekstrakurikuler dan prestasi siswa

7. Foto-foto proses pembelajaran berlangsung

Page 105: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

KODE PENELITIAN

1. Narasumber

a. Kepala Sekolah : Suripan, S.Pd (SP)

b. Guru

1) Dulhadi, S.Ag.,M.Pd.I (DH)

2) Solikhin, S.Pd.i (SK)

c. Siswa

1) Prisci Amelia (PA)

2) Dina Arum (DA)

3) Adine Angga (AA)

2. Metode

Kode Metode Penelitian

W Wawancara

P Observasi

D Dokumentasi

3. Kategori Data

Kode Keterangan

S Siswa

G Guru

KS Kepala Sekolah

Page 106: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

HASIL WAWANCARA

1. Identitas Narasumber

Nama : Suripan (SP)

Hari, Tanggal : Senin, 25 Juli 2016

Waktu : 10.54 WIB

Tempat wawancara : Ruang Kepala Sekolah

Jabatan : Kepala Sekolah

2. Transkip Wawancara

Peneliti : Assalamu‟alaikum pak, perkenalkan nama saya

Fitriyaningsih dari IAIN Salatiga bermaksud mewawancarai bapak terkait

skripsi saya yang berjudul “ Pendidikan Agama Islam Berwawasan

Multikultural di SMK N 3 Salatiga tahun 2015/2016.”

Narasumber : Oh, iya mbak silahkan.

Peneliti : Bagaimana sejarah berdirinya SMK N 3 Salatiga?

Narasumber : Nanti minta dokumen keruang kesiswaan saja iya

mbk.

Peneliti : Iya pak, lalu bentuk keberagaman seperti apa yang

ada di SMK N 3 Salatiga ini?

Narasumber : Keberagaman yang pertama dari dinas pendidikan

negeri kita tidak melakukan diskriminasi. Jadi apapun latar belakang ekonomi,

budaya, sosial, suku, adat istiadat tidak menjadi persyaratan itu berartikan salah

satu titik awal menghargai perbedaan.

Page 107: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

Peneliti : Kurikulum yang digunakan di SMK N 3 Salatiga

ini apa iya pak ?

Narasumber : Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum 2013

kemudian sama undang- undang karena disitukan ada delapan standar to mbak.

Standar isi lha itu kan isinya kajian kurikulum.

Peneliti : Bagaimana strategi SMK N 3 Salatiga ini dalam

menciptakan budaya multikultural yang baik bagi anak?

Narasumber : Strateginya karena ini ada hubungan dengan ranah

hukum, anak-anak belajar karena calon- calon pemimpin iya sejak awal tentang

kedisiplinan tata tertib itu tertulis berlaku pada siapapun anak-anak kita, itu kan

strategi nggih. Kemudian dari sisi penegakan hukum yang berlaku di SMK N 3

Salatiga yaitu menerapkan konsep boulding school nggih, jadi disitu ada hak

dan kewajiban. Kemudian anak-anak yang melanggar tata tertib supaya di situ

ada asas adil dan pemerataan kita menggunakan sistem point. Kalau tidak

menggunakan sistem point apabila yang menanggani guru A dan B kan

versinya berbeda-beda justru muncul ketidak adilan (kae enak kae gak enak).

Peneliti : Langkah apa sajakah yang dilakukan oleh pihak

sekolah dalam pelaksanaan PAI berwawasan Multikultural?

Narasumber : Siswa membuat surat pernyataan selama

pendidikan siap melasanakan agama dan keyakinan beribadah sesuai keyakinan

masing-masing. Termasuk kebutuhan anak ini gurunya pun kita siapkan sesuai

dengan agama yang Islam gurunya Islam, yang kristen dengan kristen, yang

katholik dengan katholik.

Page 108: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

Peneliti : Apa saja faktor pendukung dalam pelaksanaan

pendidikan multikultural di SMK N 3 Salatiga?

Narasumber : Pertama, persepsi bapak ibu guru itu harus sama

bahwa kita adalah orang tua kedua. Kedua adanya anak-anak. Ketiga, sarana

prasarana (ketika mau shalat Dzuhur kita fasilitasi mushola, mukena, dll).

Peneliti : Apa saja faktor penghambat dalam pelaksanaan

pendidikan multikultural di SMK N 3 Salatiga?

Narasumber : Kadang-kadang persepsi orang tua anak sekolah

iya uwes. Kurangnya komunikasi antara siswa dengan wali kelas atau guru BK,

dari sisi pembiayaan nah pemerintah sudah memberikan beberapa anggaran

dengan dana BOS dan sebagainya. Tetapi sebenarnya pengelolaan anak-anak

SMK ini kan lebih mahal nah sekolah ini adalah sekolah teknik maka perlu

dikomunikasikan kepada orang tua. Itu pun tidak selalu semua program kekeh

tidak boleh di ganggu gugat tidak bisa ditawar ndak .

Peneliti : Iya pak. Terimakasih. Saya kira untuk sementara

waktu informasi dari bapak sudah cukup. Maaf mengganggu waktu bapak.

Narasumber : Iya, sama-sama mbak.

Page 109: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

HASIL WAWANCARA

1. Identitas Narasumber

Nama : Dulhadi (DH)

Hari, Tanggal : Senin, 25 Juli 2016

Waktu : 13.42 WIB

Tempat wawancara : Ruang BK

Jabatan : Guru PAI

2. Transkip Wawancara

Peneliti : Assalamu‟alaikum pak, perkenalkan nama saya

Fitriyaningsih dari IAIN Salatiga bermaksud mewawancarai bapak terkait

skripsi saya yang berjudul “ Pendidikan Agama Islam Berwawasan

Multikultural di SMK N 3 Salatiga tahun 2015/2016.”

Narasumber : Wa‟alaikumsalam, ada yang bisa saya bantu?

Peneliti : Bentuk keberagaman seperti apa yang ada di SMK

N 3 Salatiga?

Narasumber : Bentuk pendidikan multikultural yang ada di SMK

3 Salatiga itu adalah dalam bentuk pembiasaan baik dalam pembelajaran di

kelas maupun kegiatan selama di sekolah sebelum pembelajaran itu ada doa

bersama yang dilakukan secara masal di pimpin oleh anak di sentral

(tempatnya di ruang guru) dan itu bagi anak yang non muslim itu untuk bisa

menghargai atau menghormati dengan cara dia berdoa sesuai agama dan

kepercayaan masing-masing.

Page 110: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

Peneliti : Kurikulum yang digunakan di SMK N 3 Salatiga

ini apa iya pak?

Narasumber : Untuk proses pembelajaran kami menerapakan

kurikulum 2013.

Peneliti : Metode apa saja yang digunakan dalam proses

pembelajaran?

Narasumber : Metode yang digunakan itu biasanya debat, diskusi

itu kan juga pendidikan multikultural.

Peneliti : apakah ada perlakuan khusus bagi siswa yang non

Islam saat pembelajaran pendidikan agama Islam berlangsung?

Narasumber : Dalam proses pembelajaran pendidikan agama

Islam berlangsung yang non muslim boleh ikut boleh tidak. Kalau ada yang

ikut kita persilahkan, ada juga juga banyak anak non muslim yang ikut.

Peneliti : Apakah tiap agama di SMK N 3 Salatiga sudah

ada gurunya?

Narasumber : Guru tiap agama itu ada sendiri budha ada

agamanya sendiri, kristen ada, katholik ada, Islam ada. Jadi anak mendapatkan

pelajaran agama sesuai dengan keyakinanya masing-masing jadi kita juga

menerapakn PP No. 55 tahun 2007 yaitu tiap anak itu mendapatkan pelajaran

agama sesuai dengan agamanya masing-masing.

Peneliti : Apakah dalam pendidikan agama Islam ini sudah

mencakup pendidikan multikultural?

Page 111: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

Narasumber : Dalam PAI sudah mencakup pendidikan

multikultural iya termasuk bagaimana di dalam menghargai yang lebih tua,

menyanyangi yang lebih muda itu juga termasuk nilai-nilai multikultural.

Kalau anak kepada kakak kelas tidak boleh sembarangan memanggil.

Peneliti : Apa saja faktor pendukung dalam pelaksanaan

pendidikan agama Islam berwawasan multikultural?

Narasumber : Faktor pendukungnya yaitu sudah menyediakan

tenaga guru sesuai agama masing-masing, kedua siswa karena mempunyai latar

belakang yang berbeda karena berasal dari berbagai daerah tidak hanya dari

jawa saja, diluar jawa juga ada walaupun sama-sama satu jawa kan mempunyai

adat istiadat yang berbeda dengan karakter yang berbeda. Ketiga sarana

prasarana namun untuk ruangan khusus misa itu biasanya di kelas ataupun

untuk perayaan hari besar non Islam itu biasanya juga mengadakan sendiri.

Namun anak-anak Islam biasanya juga terlibat dalam membantu pelaksanaan

terutama OSIS (intinya ada kerja sama yang baik anatar non muslim dengan

yang Islam).

Peneliti : Apa saja faktor penghambat dalam pelaksanaan

pendidikan agama Islam berwawasan multikultural di SMK N 3 Salatiga ini?

Narasumber : Dari segi guru, belum ada persepsi yang sama di

dalam memahami nilai-nilai kultural yang akan dikembangkan dalam

pembelajaran (baik antara guru-guru agama Islam, kristen, katholik).

Page 112: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

Peneliti : Iya pak. Terimakasih. Saya kira untuk sementara

waktu informasi dari bapak sudah cukup. Maaf mengganggu waktu bapak.

Narasumber : iya sama-sama. Kalau masih butuh data lagi

silahkan datang kesini.

Peneliti : Oh iya pak. Terimakasih. Assalamu‟alaikum.

Narasumber : Wa‟alaikumsalam.

Page 113: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

HASIL WAWANCARA

1. Identitas Narasumber

Nama : Solikhin (SK)

Hari, Tanggal : Senin, 25 Juli 2016

Waktu : 14.45 WIB

Tempat wawancara : Mushola

Jabatan : Guru PAI

2. Transkip Wawancara

Peneliti : Assalamu‟alaikum pak, perkenalkan nama saya

Fitriyaningsih dari IAIN Salatiga bermaksud mewawancarai bapak terkait

skripsi saya yang berjudul “ Pendidikan Agama Islam Berwawasan

Multikultural di SMK N 3 Salatiga tahun 2015/2016.”

Narasumber : Wa‟alaikumsalam, ada yang bisa saya bantu?

Peneliti : Bentuk keberagaman yang ada di SMK N 3

Salatiga itu apa saja iya pak?

Narasumber : Bentuk pendidikan yang ada di SMK N 3 Salatiga

itu bermacam-macam, untuk agamanya yang saya ketahui itu baru tiga yaitu

Islam, Kristen sama Hindu

Peneliti : Kurikulum yang digunakan itu apa iya pak?

Narasumber : Kurikulum yang dipakai itu kurikulum 2013.

Peneliti : Metode apa saja yang digunakan dalam proses

pembelajaran?

Page 114: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

Narasumber : Dengan menggunakan TIK agar siswa tidak bosen,

tanya jawab, sebab akibat, menggunakan angket.

Peneliti : Contoh dalam penggunaan metode angket itu

seperti apa iya pak?

Narasumber : Dalam bentuk kertas kecil kemudian anak itu

disuruh membuat pertanyaan dan jawaban kemudian anak itu yang ditunjuk

untuk maju kedepan dan yang didepan itu memberi pertanyaan dan yang

dibelakang menjawab pertanyaan itu.

Peneliti : Apakah ada perlakuan khusus bagi siswa yang non

Islam saat pembelajaran pendidikan agama Islam berlangsung?

Narasumber : Dalam proses pembelajaran pendidikan agama

Islam berlangsung yang non muslim boleh ikut boleh tidak.

Peneliti : Apakah dalam pendidikan agama Islam ini sudah

mencakup pendidikan multikultural?

Narasumber : Dalam PAI itu sudah masuk pendidikan

multikultural karena semua mata pelajaran itu kan suadah mencakup semuanya

baik itu matematika, seperti materi tentang hibah, zakat itu kan pasti ada di

pelajaran matematika, kemudian dalam PPKN itu ada namanya cinta negara,

sebenarnya ada Cuma, tinggal gurunya itu pandai atau bisa memasukan gak

materi-materi kesitu dan kemampuan guru seberapa.

Peneliti : Apa saja faktor pendukung dalam pelaksanaan

pendidikan agama Islam berwawasan multikultural?

Narasumber : Buku dan internet.

Page 115: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

Peneliti : Apa saja faktor penghambat dalam pelaksanaan

pendidikan agama Islam berwawasan multikultural di SMK N 3 Salatiga ini?

Narasumber : Dari gurunya kurang menguasai hampir seluruh

mapel (hanya menguasai sesuai bidangnya saja).

Peneliti : Iya pak. Terimakasih. Saya kira untuk sementara

waktu informasi dari bapak sudah cukup. Maaf mengganggu waktu bapak.

Narasumber : Iya sama-sama.

Page 116: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

HASIL WAWANCARA

1. Identitas Narasumber

Nama : Prisci Amelia (PA)

Hari, Tanggal : Senin, 28 Juli 2016

Waktu : 11.00 WIB

Tempat wawancara : Ruang kelas XII Mekatronika 1

Jabatan : Siswa XII

2. Transkip Wawancara

Peneliti : Assalamu‟alaikum dik, perkenalkan nama saya

Fitriyaningsih dari IAIN Salatiga bermaksud mewawancarai adik terkait

skripsi saya yang berjudul “ Pendidikan Agama Islam berwawasan

multikultural 2015/2016” .

Narasumber : Wa‟alaikumsalam, O, iya mbak silahkan.

Peneliti : Kenapa kamu memilih sekolah disini?

Narasumber : Iya sesuai dengan dengan jurusan yang saya

inginkan, ditambah di SMK itu melatih keterampilan tidak hanya teori

melainkan langsung terjun langsung atau praktik, ditambah orang tua juga

mendukung untuk sekolah disini.

Peneliti : Bagaimana perasaan kamu sekolah disini?

Narasumber : senang.

Peneliti : Bagaimana proses pembelajaran pendidikan agama

Islam berlangsung, apakah siswa yang non Islam keluar kelas?

Narasumber : kan jadwal pembelajran Islam sudah ada sendiri,

sedangkan yang non Islam juga sudah ada sendiri. Kalau non Islam biasanya

hari jum‟at, jadi ada yang ikut di dalam kelas juga ada yang keluar kelas.

Page 117: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

Peneliti : Metode yang digunakan dalam proses

pembelajaran biasanya itu apa?

Narasumber : Biasanya guru meminta kita meminjam buku,

kemudian dipelajari materinya, setelah itu guru baru menjelaskan mengenai

materi tersebut.

Peneliti : Selain meyakini kebenaran agama Islam apakah

juga diberi pengetahuan untuk menghargai agama lain.

Narasumber : Iya mbak diberitahu mengenai menghargai agama

lain, atau bentuk toleransi dengan agama lain.

Peneliti : Terimakasih dik atas waktunya, maaf

mengganggu.

Narasumber : Sama-sama mbak, tidak kok.

Page 118: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

HASIL WAWANCARA

1. Identitas Narasumber

Nama : Dina Arum (DA)

Hari, Tanggal : Senin, 28 Juli 2016

Waktu : 11.20 WIB

Tempat wawancara : Depan ruang kelas XII Mekatronika 2

Jabatan : Siswa XII

2. Transkip Wawancara

Peneliti : Assalamu‟alaikum dik, perkenalkan nama saya

Fitriyaningsih dari IAIN Salatiga bermaksud mewawancarai adik terkait

skripsi saya yang berjudul “ Pendidikan Agama Islam berwawasan

multikultural 2015/2016” .

Narasumber : Wa‟alaikumsalam, iya mbak silahan.

Peneliti : Kenapa kamu memilih sekolah disini?

Narasumber : Karena disini ada jurusan yang saya inginkan .

Peneliti : Bagaimana perasaan kamu sekolah disini?

Narasumber : senang, teman-temannya menyenangkan.

Peneliti : Bagaimana proses pembelajaran pendidikan agama

Islam berlangsung, apakah siswa yang non Islam keluar kelas?

Narasumber : Siswa yang non Islam biasanya keluar kelas mbak.

Peneliti : Metode yang digunakan dalam proses

pembelajaran biasanya itu ap?

Narasumber : seperti biasanya yaitu, guru nulis di depan,

ceramah, pinjam buku, kemudian dipelajari materinya.

Page 119: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

Peneliti : Selain meyakini kebenaran agama Islam apakah

juga diberi pengetahuan untuk menghargai agama lain.

Narasumber : Iya, diberi pengetahuan untuk saling toleransi

dengan agama lain.

Peneliti : Terimakasih dik atas waktunya.

Narsumber : Iya mbak, sama-sama.

Page 120: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

HASIL WAWANCARA

1. Identitas Narasumber

Nama : Adine Angga (AA)

Hari, Tanggal : Senin, 28 Juli 2016

Waktu : 11.35 WIB

Tempat wawancara : Ruang kelas XII Mekatronika 2

Jabatan : Siswa XII

2. Transkip Wawancara

Peneliti : Selamat siang dik, perkenalkan nama saya

Fitriyaningsih dari IAIN Salatiga bermaksud mewawancarai adik terkait

skripsi saya yang berjudul “ Pendidikan Agama Islam berwawasan

multikultural 2015/2016” .

Narasumber : Siang mbak, iya mbak silahkan.

Peneliti : Kenapa kamu memilih sekolah disini?

Narasumber : Karena setelah lulus SMK ini saya ingin langsung

bekerja.

Peneliti : Bagaimana perasaan kamu sekolah disini?

Narasumber : Senang, karena jurusan yang saya ambil sesuai

dengan minat saya.

Peneliti : Bagaimana proses pembelajaran pendidikan agama

Islam berlangsung, apakah siswa yang non Islam keluar kelas?

Narasumber : Keluar kelas mbak, agama saya kan kristen jadi

proses pembejaran dilakukan hari jum‟at.

Peneliti : Waktu pembelajaran berlangsung diikuti oleh

semua siswa apa hanya sesuai dengan jam pembelajarannya itu?

Page 121: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

Narasumber : Semua siswa, dari kelas X, XI, dan XII.

Peneliti :Terimakasih dik atas waktunya, maaf mengganggu.

Narasumber : Sama-sama mbak, tidak kok.

Page 122: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

Daftar Guru PNS

SMK N 3 Salatiga

No Nama Mata Pelajaran

1. Suripan, S.Pd. Sejarah

2 Dra. Sri Hartati Pkn

3 Nuridah, S.Pd. Matematika

4 Sugiartini, S.Pd. Sejarah Indonesia

5 Dra. Ngizatun BP/BK

6 Dian Ardiyanto, S.Pd., M.Pd. Prod. Ototronika

7 Dulhadi, S.Ag., M.Pd.I. Pend. Agama Islam

8 Andria Vineta, S.Si. Fisika/ IPA Terpadu

9 Asih Niyati,S.Pd. Prakarya/KWR

10 Lamini, S.Pd. BP/BK

11 Siti Sulaikah, S.Pd., M.Pd. Bhs. Inggris

12 Hery Ridawati,S.Pd. Pkn

13 Fitri Nurhayati Sih W., S.Pt. Kimia

14 Dyah Sulistyorini, S.Pd. Matematika

15 Mariati, S.Pd., M.Pd. Prod. Mekatronika

16 M.Hafid, S.Ag. Agama Islam

17 Retno Agustin Dwi Astuti, S.Pd. Fisika

18 Drs. Sugeng Winarto Mesin

19 Sri Supadmi, S.Pd. Bhs. Inggris

Page 123: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

20 Anis Fadilah, S.Pd., M.Sc. Matematika

21 Achiruddin Pasila, S.Pd. Penjaskes

22 Indaryanto, S.Pd.T. Teknik Mesin

23 Sulistiyo, S.Pd. Seni Budaya

24 Ani Kurniasari, S.Pd. Kimia

25 Daniel Adi Prabowo, S.Pd. Bahasa Jawa

26 Hendrik Ade Putra, S.Pd. Prod. Mekatronika

27 Puji Wijayanti, S.Pd. Bahasa Indonesia

28 Siswanto, S.Pd. Teknik Otomotif

29 Heru Lukman Wicaksono, S.Pd. Bahasa Jepang

30 Evita Rintarsih, S.Pd. Teknik Bangunan

31 Devy listyowati, S.P. Produktif Budidaya

32 Dewi Fatihatuzulfa, S.Psi. BP/BK

33 Djaru Purnomo, S.Pd. Teknik Mesin

34 Sukiningsih, S.Pd. Teknik Mesin

35 Daud Lanang Prabowo, S.Pd. Prod. Mekatronika

36 Syaefudin Afan Eko H., S.T. Teknik Mesin

37 Ayustina Krisniati, S.P. Pertanian

38 Zainal Arifin, S.Pd.T. Prod. Meketronika

39 Mahetasari, S.Ant Sejarah Indonesia

40 Eko Listyo Sahono, S.Pd. Teknik Mesin

41 Samsul Huda, S.Pd. Pend. Teknik Otomotif

Page 124: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

42 Arif Rusgiono, S.Pd. Pend. Teknik Otomotif

43 Sidiq Suprayogi, S.Pd. Pend. Teknik Otomotif

44 Cahyono Dwi Atmoko, S.Pd.T. Pend. Teknik Otomotif

45 Eko Nuferi Yanto, S.Pd. Pend. Teknik Otomotif

46 Dimas Nico Saputra, S.Pd. Pend. Teknik Otomotif

47 Drs. Muh Towil Bhs. Indonesia

48 Ifana Tri Kusumastuti, S.P. Pertanian

Guru Tidak Tetap

SMK N 3 Salatiga

No Nama Mengajar Pelajaran

1 Pramesthi Dewi, S.Pd. Prod. Mekatronika/ KKP

2 Hasan Habib Nur W., S.Pd.T. Produktif Mesin

3 Samuel Ngasto Roso, S.Th. Pend. Agama Kristen

4 Anggit Dian Nugroho, S.Pd. Penjaskes

5 Hery Winarno, S.Pd. Produktif Agro

6 Ahmad Abdul Mutholib, S.Pd. Matematika

7 Anton Nugroho, S.Pd. Prakarya/ KWR

8 Angga Arga Wastu, S.Pd. Bhs. Inggris

9 Jupriyanto, S.Pd. Prod. Ototronika

10 Ardiana Angga Widiyanto,

S.Pd.

Oto

Page 125: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

11 M. Chamid, A.Md. Simulasi Digital

12 Wiwid Haniffudin, S.Pd. Oto

13 Anjar Subagio, S.Pd. Prakarya/ KWR

14 Novi Widi Atmaja, S.Pd. Prod. Ototronika

15 Nurul Fitri, S.Pd. Bhs. & Sastra Indonesia

16 Aris Nursaid, S.Pd. Matematika

17 Wahyu Sharandavi, S.Pd. Prod. Mekatronika

18 Nor Rosidah, S.Pd. Penjaskes

19 Uswatun Khasanah, S.Pd. Bhs. Inggris/ Bhs. Indonesia

20 Wida Rahayu, S.Pd. Seni Budaya

21 Rina Wijayanti, S.Pd. Pend. Bhs. Jawa

22 Siti Noor Fauziah, S.Pd. Prakarya/KWR

23 Elys Munadziroh, S.Pd. Bhs. Indonesia

24 Fita Indrayani, S.Psi., S.Pd. BP/BK

25 Eko Budi Riyanto, S.Pd. Teknik Mesin

26 Nurul Septiana Rahmawati,

S.Pd.

Bahasa Jepang

27 Ema Apriadi, S.Pd. Bhs. Indonesia

28 Ayus Riana Isnawati, M.Sc. Matematika

29 Tri Rahma Adi S., S.Pd. TSM

30 Solikhin, S.Pd.I Pend. Agama Islam

31 Bayu Afrianto, S.Pd. Prod. Ototronika

Page 126: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

32 Drs. Paulus Hau Pita BP/BK

33 Siti Muhtariyah, S.Ag. Pend. Agama Islam

34 Wahyu Sriyanti, B.A. Fisika

35 Dyah Ani, S.Pd. Sejarah Indonesia

36 Rita Permana Kelana Wati,

S.H.,M

PPKn

37 Drs. Eko Sudaryanto Welding

38 Dina Dyah Sari Rahmah, S.Pd. Geomatika

39 Masyhoed, S.Pd. Geomatika

40 Rina Tri Rahayu, S.Pd. Geomatika

Page 127: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

DOKUMENTASI

Wawancara dengan SP

Wawancara dengan DH

Page 128: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

Wawancara dengan SK

Wawancara dengan PA

Page 129: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

Wawancara dengan DA

Visi Misi SMK N 3 Salatiga

Page 130: SMK N 3 Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016 SKRIPSIe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1439/1/skripsi fitriyaningsih 111-12-032.pdfijin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian

Buku yang digunakan di SMK N 3 Salatiga

Kondisi Mushola SMK N 3 Salatiga